Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip dasar dalam perencanaan pendidikan untuk orang dewasa, termasuk tujuan pendidikan nasional, domain belajar, dan prinsip-prinsip pemilihan materi pembelajaran.
Pada tahun 1920an pendidikan orang dewasa terorganisir secara sistematis, pendidik mulai mengalami masalah dalam menerapkan pedagogi (ilmu dan seni mengajar anak-anak) diantaranya adalah berkenaan dengan pencapaian tujuan pendidikan, pendidikan sebagai suatu proses transmisi pengetahuan sudah tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern karena pendidikan orang dewasa merupakan proses inkuiri sepanjang hayat dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pada tahun 1920an pendidikan orang dewasa terorganisir secara sistematis, pendidik mulai mengalami masalah dalam menerapkan pedagogi (ilmu dan seni mengajar anak-anak) diantaranya adalah berkenaan dengan pencapaian tujuan pendidikan, pendidikan sebagai suatu proses transmisi pengetahuan sudah tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern karena pendidikan orang dewasa merupakan proses inkuiri sepanjang hayat dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.
Motivasi Belajar Orang Dewasa dan Implikasinya pada Diklat AparaturFirman Nugraha
Presentasi ini menjelaskan dan mendudukkan kembali konsep motivasi belajar orang dewasa serta implikasinya dalam proses diklat. Konsep pembelajaran orang dewasa dikenal dengan andragogi. Dalam paradigma andragogi diketahui bahwa orang dewasa belajar untuk kehidupannya. Implikasinya dalam pembelajaran diklat bahwa mereka akan senang bila aktivitas belajar yang dilakukan dapat diterapkan dan sekaligus dapat memecahkan permasalahan hidupnya. Implikasi penting lainnya, berdasarakan motivasi belajar mereka, maka desain pembelajaran diklat hendaknya menjadikan mereka sebagai pusat pembelajaran. Mereka diberikan kesempatan untuk menggali dan memperluas pengalaman dalam rangka mewujudkan aktualisasi dirinya.
Motivasi Belajar Orang Dewasa dan Implikasinya pada Diklat AparaturFirman Nugraha
Presentasi ini menjelaskan dan mendudukkan kembali konsep motivasi belajar orang dewasa serta implikasinya dalam proses diklat. Konsep pembelajaran orang dewasa dikenal dengan andragogi. Dalam paradigma andragogi diketahui bahwa orang dewasa belajar untuk kehidupannya. Implikasinya dalam pembelajaran diklat bahwa mereka akan senang bila aktivitas belajar yang dilakukan dapat diterapkan dan sekaligus dapat memecahkan permasalahan hidupnya. Implikasi penting lainnya, berdasarakan motivasi belajar mereka, maka desain pembelajaran diklat hendaknya menjadikan mereka sebagai pusat pembelajaran. Mereka diberikan kesempatan untuk menggali dan memperluas pengalaman dalam rangka mewujudkan aktualisasi dirinya.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
2. Prinsip Pend.
Orang Dewasa
Hukum
Belajar
Keinginan Belajar
Pengertian thd Tugas
Hukum Asosiasi
Ketetapan Hati
Minat, Keuletan, Intensitas
Pengalaman Keberhasilan & Kegagalan
Penetapan Tujuan
Umum Khusus
Menentukan tujuan
khusus yang baik
3. Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
4. Harus ada sasarannya
Harus menunjukkan perubahan perilaku
yang spesifik, jelas, dan dapat diukur.
Harus diterima oleh sasaran dan
memberikan kesempatan kepada
sasaran.
Harus mengarah pada tujuan umum
Biasanya dinyatakan dalam istilah
pengetahuan, kemampuan, minat,
penghargaan, penerapan, dan
kebiasaan.
6. Melihat kebutuhan dari segi operasional
(kemudahan/fasilitas, staf, dll) dan edukasional
(kebutuhan pendidikan)
Menyaring kebutuhan berdasarkan : 1) maksud
kelembagaan dan filsafat pendidikan, 2) kelayakan
dilihat dari segi waktu, biaya, hambatan, dll, 3) minat
individu.
Menerjemahkan kebutuhan untuk menjadi tujuan
program dan tujuan belajar.
7. Ada suatu prinsip yang dapat digunakan dalam pemilihan jenis
pokok bahasan, materi, dan kegiatan pengajaran (Morgan, et al.,
1976), yaitu :
Apakah materi tersebut menarik perhatian para peserta didik ?
Apakah materi tersebut dapat dimegerti oleh para peserta ?
Apakah materi tersebut bermanfaat bagi para peserta didik ?
Apakah materi tersebut dapat membantu peserta didik untuk
mencapai tujuan pendidikan ?
Apakah materi tersebut sesuai dengan subjek yang telah ditetapkan