Materi I - Komunikasi dalam pelayanan kesehatan.pptxYuliaSantikaYS
Komunikasi merupakan proses kompleks yang penting dalam pelayanan kesehatan. Komunikasi dapat berupa intrapersonal, interpersonal, atau publik, dimana komunikasi interpersonal sangat penting dalam keperawatan. Faktor-faktor seperti situasi, pesan, dan bahasa tubuh mempengaruhi komunikasi. Tim kesehatan interdisipliner yang berkomunikasi dengan baik dapat meningkatkan kualitas pelayanan.
1. Bab pertama membahas latar belakang pentingnya kemampuan berkomunikasi interpersonal yang efektif dalam kehidupan sehari-hari. Bab ini juga mendefinisikan komunikasi interpersonal sebagai proses penyampaian dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih.
2. Bab kedua menjelaskan konsep komunikasi interpersonal, faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan konsep diri dalam komunikasi antarpribadi, serta pentingnya
Modul ini membahas konsep dasar komunikasi dalam keperawatan yang mencakup pengertian komunikasi, tujuan komunikasi, elemen-elemen komunikasi, bentuk komunikasi verbal dan nonverbal, model proses komunikasi, dan faktor yang mempengaruhi komunikasi. Tujuannya agar mahasiswa memahami pentingnya komunikasi efektif dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang berkualitas.
Modul ini membahas konsep dasar komunikasi dalam keperawatan yang mencakup pengertian komunikasi, tujuan komunikasi, elemen-elemen komunikasi, bentuk komunikasi verbal dan nonverbal, model proses komunikasi, dan faktor yang mempengaruhi komunikasi. Tujuannya agar mahasiswa memahami pentingnya komunikasi efektif dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang berkualitas.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi interpersonal, termasuk definisi, tujuan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilannya seperti persepsi diri, kepercayaan diri, serta model-model hubungan interpersonal. Dokumen tersebut juga menjelaskan pentingnya memiliki keahlian komunikasi interpersonal bagi kelancaran proses komunikasi.
Makalah ini membahas relevansi teori biologis, estetis, dan ekonomis dalam menjalin hubungan komunikasi antar pribadi di kampus. Topik utama meliputi pengertian komunikasi antar pribadi, ciri-cirinya, tujuannya, dan faktor-faktor yang memengaruhinya di lingkungan kampus. Teori-teori tersebut berperan penting dalam pengembangan diri melalui komunikasi antar mahasiswa.
Materi I - Komunikasi dalam pelayanan kesehatan.pptxYuliaSantikaYS
Komunikasi merupakan proses kompleks yang penting dalam pelayanan kesehatan. Komunikasi dapat berupa intrapersonal, interpersonal, atau publik, dimana komunikasi interpersonal sangat penting dalam keperawatan. Faktor-faktor seperti situasi, pesan, dan bahasa tubuh mempengaruhi komunikasi. Tim kesehatan interdisipliner yang berkomunikasi dengan baik dapat meningkatkan kualitas pelayanan.
1. Bab pertama membahas latar belakang pentingnya kemampuan berkomunikasi interpersonal yang efektif dalam kehidupan sehari-hari. Bab ini juga mendefinisikan komunikasi interpersonal sebagai proses penyampaian dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih.
2. Bab kedua menjelaskan konsep komunikasi interpersonal, faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan konsep diri dalam komunikasi antarpribadi, serta pentingnya
Modul ini membahas konsep dasar komunikasi dalam keperawatan yang mencakup pengertian komunikasi, tujuan komunikasi, elemen-elemen komunikasi, bentuk komunikasi verbal dan nonverbal, model proses komunikasi, dan faktor yang mempengaruhi komunikasi. Tujuannya agar mahasiswa memahami pentingnya komunikasi efektif dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang berkualitas.
Modul ini membahas konsep dasar komunikasi dalam keperawatan yang mencakup pengertian komunikasi, tujuan komunikasi, elemen-elemen komunikasi, bentuk komunikasi verbal dan nonverbal, model proses komunikasi, dan faktor yang mempengaruhi komunikasi. Tujuannya agar mahasiswa memahami pentingnya komunikasi efektif dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang berkualitas.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi interpersonal, termasuk definisi, tujuan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilannya seperti persepsi diri, kepercayaan diri, serta model-model hubungan interpersonal. Dokumen tersebut juga menjelaskan pentingnya memiliki keahlian komunikasi interpersonal bagi kelancaran proses komunikasi.
Makalah ini membahas relevansi teori biologis, estetis, dan ekonomis dalam menjalin hubungan komunikasi antar pribadi di kampus. Topik utama meliputi pengertian komunikasi antar pribadi, ciri-cirinya, tujuannya, dan faktor-faktor yang memengaruhinya di lingkungan kampus. Teori-teori tersebut berperan penting dalam pengembangan diri melalui komunikasi antar mahasiswa.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi efektif, termasuk definisi, tujuan, bentuk, ciri-ciri, prinsip dasar, hambatan, dan etika dalam komunikasi. Komunikasi efektif adalah proses penyampaian pesan yang mampu mengubah sikap penerima sesuai harapan pengirim melalui pesan yang jelas, audibel, dan diucapkan dengan sikap rendah hati.
Dokumen tersebut memberikan definisi dan penjelasan mengenai komunikasi. Secara ringkas, komunikasi adalah proses penyampaian mesej dari satu pihak ke pihak lain, yang melibatkan unsur-unsur penghantar, mesej, dan penerima. Komunikasi efektif memerlukan pemahaman yang sama antara penghantar dan penerima terhadap mesej, serta mampu mencapai hasil yang diinginkan. Terdapat juga berbagai kemahir
Teks tersebut membahas tentang komunikasi kantor dan etika yang terkait. Secara ringkas, dibahas mengenai pengertian komunikasi kantor, proses komunikasi yang terjadi di kantor, jenis komunikasi kantor, pentingnya komunikasi di kantor, serta etika yang harus diperhatikan saat berkomunikasi di lingkungan kantor.
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaranindri putri
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas proses komunikasi dalam pembelajaran dan berbagai teori komunikasi seperti model Lasswell, teori dua tahap, teori informasi, teori pengharapan nilai, teori ketergantungan, dan teori pengaturan agenda.
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajarancicisuryana
Media pembelajaran dan proses komunikasi dalam pembelajaran merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa dimana guru menyampaikan pesan pelajaran dan siswa menerimanya. Proses ini melibatkan encoding oleh guru dan decoding oleh siswa. Media pembelajaran seperti gambar dan video dapat digunakan untuk menunjang penyampaian pesan. Komunikasi dapat berupa verbal maupun nonverbal dan terjadi secara individual, kelompok, atau massal.
Media pembelajaran dan proses komunikasi dalam pembelajaran merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa dimana guru menyampaikan pesan pembelajaran dan siswa menerimanya. Proses ini melibatkan encoding oleh guru dan decoding oleh siswa. Media pembelajaran dapat digunakan sebagai alat bantu menjelaskan pelajaran dan sebagai sarana penyampaian pesan pembelajaran. Berbagai faktor dapat mendukung atau menghambat proses kom
Bahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi Pembelajaraneka pandu cynthia
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas proses komunikasi dalam pembelajaran dan berbagai teori komunikasi seperti model Lasswell, teori dua tahap, teori informasi, teori pengharapan nilai, teori ketergantungan, dan teori pengaturan agenda.
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.emapangeranwo
Seperti hakikatnya dalam kehidupan manusia kita semua tidak pernah lepas dari komunikasi, oleh karena itu hal ini berhubungan erat segala hal yang bersifat mendasar dari kehidupan manusia yang pada dasarnya merupakan mahluk sosial.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) komunikasi diartikan sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang maupun lebih sehingga pesan tersebut dapat dipahami. Sementara itu dalam bahasa latin komunikasi berasal dari kata communis yang berarti sama. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama.
Hal tersebut dapat diartikan pada dasarnya komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan, dimana mereka bisa memahami apa makna yang disampaikan oleh dua pihak tersebut. Oleh sebab itu komunikasi bergantung kepada kemampuan kita untuk dapat memahami satu sama lainnya.
Sebenarnya ada sangat banyak jenis komunikasi, diantaranya komunikasi verbal dan komunikasi non-verbal. Secara umum komunikasi verbal merupakan komunikasi yang berbentuk lisan ataupun tulisan, selain itu komunikasi ini bisa dilakukan secara langsung atau melalui perantara media, contohnya komunikasi verbal secara lisan dicontohkan ketika dua individua atau lebih sedang menyampaikan pesan, sementara itu secara tulisan bisa dilakukan menggunakan media seperti surat, pesan teks melalui media sosial dan sebagainya.
Sementara itu komunikasi nonverbal diartikan sebagai bentuk komunikasi yang tidak menggunakan kata kata, contohnya menggunakan bahawa tubuh seperti ekspresi wajah dan juga Gerakan. Oleh karena itu komunikasi nonverbal lebih sering terjadi pada bentuk komunikasi yang dilakukan secara langsung karena kemungkinan nya kecil ketika dilakukan melalui media apapun.
Secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa Latin “communicare†yang memiliki arti yaitu “menyampaikanâ€. Menurut KBBI komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
Dalam sebuah bisnis diperlukan suatu bentuk komunikasi yang baik antar divisi. Tujuan komunikasi bisnis pada umumnya adalah agar tidak terjadi kesalahpahaman antar individu maupun kelompok sehingga dapat memicu kesalahan dan menjadi masalah. Komunikasi bisnis merupakan pertukaran ide, gagasan, informasi, instruksi, opini dan lain sebagainya, di mana penyampaiannya dapat secara personal maupun non personal melalui simbol, lambang ataupun sinyal agar target bisnis bisa tercapai.
Mengapa komunikasi bisnis sangat penting?
Tentu saja erat kaitannya dengan apa yang menjadi tujuan dari bisnis itu sendiri. Secara umum fungsi komunikasi bisnis dibedakan menjadi 4 hal yaitu informasi, persuasi, kolaborasi dan integrasi.
Dengan adanya komunikasi bisnis, terdapat berbagai tujuan yang terdiri dari beberapa hal berikut ini, di antaranya :
1. Memberikan Informasi Bisnis pada Pihak
Secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa Latin “commu
Dokumen tersebut membahas 12 prinsip komunikasi menurut Deddy Mulyana. Prinsip-prinsip tersebut mencakup bahwa komunikasi adalah proses simbolik, setiap perilaku memiliki potensi komunikasi, dan komunikasi melibatkan prediksi dari para pesertanya.
Komunikasi interpersonal memiliki prinsip yang meliputi perilaku verbal dan nonverbal, spontanitas, dinamisme, umpan balik, dan aturan. Tujuannya adalah menemukan diri sendiri, membangun hubungan, berbagi pengalaman, bekerja sama, dan meningkatkan hubungan antarpribadi.
Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi antara dua orang atau lebih yang saling berinteraksi secara langsung. Komunikasi interpersonal memiliki ciri khas seperti interaksi tatap muka dan umpan balik langsung. Tujuan utamanya adalah membentuk dan memelihara hubungan sosial.
Makalah ini membahas tentang fenomena internet sebagai salah satu bentuk komunikasi interpersonal dalam kehidupan sosial. Internet memberikan kemudahan bagi interaksi antar individu melalui berbagai fitur komunikasi seperti chatting, email, dan jejaring sosial. Komunikasi interpersonal melalui internet memiliki kelebihan dan kekurangan dibandingkan komunikasi secara langsung.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya mempelajari komunikasi interpersonal bagi bidan dalam melaksanakan tugasnya. Komunikasi interpersonal merupakan proses dinamis dua arah antara individu untuk bertukar informasi dan perasaan secara verbal dan nonverbal. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai jenis komunikasi, pengertian komunikasi interpersonal, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta pentingnya komunikasi interpersonal bagi pel
Makalah ini membahas faktor-faktor yang dapat menghambat komunikasi, antara lain:
1. Hambatan sosial-psikologis seperti perbedaan status sosial dan kondisi psikologi.
2. Hambatan semantik seperti kesalahpahaman makna kata.
3. Hambatan mekanis seperti gangguan pada media komunikasi.
4. Hambatan lingkungan seperti kebisingan sekitar.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi efektif, termasuk definisi komunikasi, tujuan komunikasi, unsur-unsur komunikasi, proses komunikasi, dan hambatan-hambatan komunikasi. Secara khusus, dokumen menjelaskan bahwa komunikasi merupakan proses penyampaian pesan antara pengirim dan penerima, dan terdiri atas pengirim, pesan, saluran, penerima, dan umpan balik.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi efektif, termasuk definisi, tujuan, bentuk, ciri-ciri, prinsip dasar, hambatan, dan etika dalam komunikasi. Komunikasi efektif adalah proses penyampaian pesan yang mampu mengubah sikap penerima sesuai harapan pengirim melalui pesan yang jelas, audibel, dan diucapkan dengan sikap rendah hati.
Dokumen tersebut memberikan definisi dan penjelasan mengenai komunikasi. Secara ringkas, komunikasi adalah proses penyampaian mesej dari satu pihak ke pihak lain, yang melibatkan unsur-unsur penghantar, mesej, dan penerima. Komunikasi efektif memerlukan pemahaman yang sama antara penghantar dan penerima terhadap mesej, serta mampu mencapai hasil yang diinginkan. Terdapat juga berbagai kemahir
Teks tersebut membahas tentang komunikasi kantor dan etika yang terkait. Secara ringkas, dibahas mengenai pengertian komunikasi kantor, proses komunikasi yang terjadi di kantor, jenis komunikasi kantor, pentingnya komunikasi di kantor, serta etika yang harus diperhatikan saat berkomunikasi di lingkungan kantor.
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajaranindri putri
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas proses komunikasi dalam pembelajaran dan berbagai teori komunikasi seperti model Lasswell, teori dua tahap, teori informasi, teori pengharapan nilai, teori ketergantungan, dan teori pengaturan agenda.
Bahasan 4 media pendidikan dan proses komunikasi pembelajarancicisuryana
Media pembelajaran dan proses komunikasi dalam pembelajaran merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa dimana guru menyampaikan pesan pelajaran dan siswa menerimanya. Proses ini melibatkan encoding oleh guru dan decoding oleh siswa. Media pembelajaran seperti gambar dan video dapat digunakan untuk menunjang penyampaian pesan. Komunikasi dapat berupa verbal maupun nonverbal dan terjadi secara individual, kelompok, atau massal.
Media pembelajaran dan proses komunikasi dalam pembelajaran merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa dimana guru menyampaikan pesan pembelajaran dan siswa menerimanya. Proses ini melibatkan encoding oleh guru dan decoding oleh siswa. Media pembelajaran dapat digunakan sebagai alat bantu menjelaskan pelajaran dan sebagai sarana penyampaian pesan pembelajaran. Berbagai faktor dapat mendukung atau menghambat proses kom
Bahasan 4 Media Pendidikan Dan Proses Komunikasi Pembelajaraneka pandu cynthia
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas proses komunikasi dalam pembelajaran dan berbagai teori komunikasi seperti model Lasswell, teori dua tahap, teori informasi, teori pengharapan nilai, teori ketergantungan, dan teori pengaturan agenda.
Konsep Dasar Komunikasi. Unsur komunikasi.emapangeranwo
Seperti hakikatnya dalam kehidupan manusia kita semua tidak pernah lepas dari komunikasi, oleh karena itu hal ini berhubungan erat segala hal yang bersifat mendasar dari kehidupan manusia yang pada dasarnya merupakan mahluk sosial.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) komunikasi diartikan sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang maupun lebih sehingga pesan tersebut dapat dipahami. Sementara itu dalam bahasa latin komunikasi berasal dari kata communis yang berarti sama. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama.
Hal tersebut dapat diartikan pada dasarnya komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan, dimana mereka bisa memahami apa makna yang disampaikan oleh dua pihak tersebut. Oleh sebab itu komunikasi bergantung kepada kemampuan kita untuk dapat memahami satu sama lainnya.
Sebenarnya ada sangat banyak jenis komunikasi, diantaranya komunikasi verbal dan komunikasi non-verbal. Secara umum komunikasi verbal merupakan komunikasi yang berbentuk lisan ataupun tulisan, selain itu komunikasi ini bisa dilakukan secara langsung atau melalui perantara media, contohnya komunikasi verbal secara lisan dicontohkan ketika dua individua atau lebih sedang menyampaikan pesan, sementara itu secara tulisan bisa dilakukan menggunakan media seperti surat, pesan teks melalui media sosial dan sebagainya.
Sementara itu komunikasi nonverbal diartikan sebagai bentuk komunikasi yang tidak menggunakan kata kata, contohnya menggunakan bahawa tubuh seperti ekspresi wajah dan juga Gerakan. Oleh karena itu komunikasi nonverbal lebih sering terjadi pada bentuk komunikasi yang dilakukan secara langsung karena kemungkinan nya kecil ketika dilakukan melalui media apapun.
Secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa Latin “communicare†yang memiliki arti yaitu “menyampaikanâ€. Menurut KBBI komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
Dalam sebuah bisnis diperlukan suatu bentuk komunikasi yang baik antar divisi. Tujuan komunikasi bisnis pada umumnya adalah agar tidak terjadi kesalahpahaman antar individu maupun kelompok sehingga dapat memicu kesalahan dan menjadi masalah. Komunikasi bisnis merupakan pertukaran ide, gagasan, informasi, instruksi, opini dan lain sebagainya, di mana penyampaiannya dapat secara personal maupun non personal melalui simbol, lambang ataupun sinyal agar target bisnis bisa tercapai.
Mengapa komunikasi bisnis sangat penting?
Tentu saja erat kaitannya dengan apa yang menjadi tujuan dari bisnis itu sendiri. Secara umum fungsi komunikasi bisnis dibedakan menjadi 4 hal yaitu informasi, persuasi, kolaborasi dan integrasi.
Dengan adanya komunikasi bisnis, terdapat berbagai tujuan yang terdiri dari beberapa hal berikut ini, di antaranya :
1. Memberikan Informasi Bisnis pada Pihak
Secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa Latin “commu
Dokumen tersebut membahas 12 prinsip komunikasi menurut Deddy Mulyana. Prinsip-prinsip tersebut mencakup bahwa komunikasi adalah proses simbolik, setiap perilaku memiliki potensi komunikasi, dan komunikasi melibatkan prediksi dari para pesertanya.
Komunikasi interpersonal memiliki prinsip yang meliputi perilaku verbal dan nonverbal, spontanitas, dinamisme, umpan balik, dan aturan. Tujuannya adalah menemukan diri sendiri, membangun hubungan, berbagi pengalaman, bekerja sama, dan meningkatkan hubungan antarpribadi.
Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi antara dua orang atau lebih yang saling berinteraksi secara langsung. Komunikasi interpersonal memiliki ciri khas seperti interaksi tatap muka dan umpan balik langsung. Tujuan utamanya adalah membentuk dan memelihara hubungan sosial.
Makalah ini membahas tentang fenomena internet sebagai salah satu bentuk komunikasi interpersonal dalam kehidupan sosial. Internet memberikan kemudahan bagi interaksi antar individu melalui berbagai fitur komunikasi seperti chatting, email, dan jejaring sosial. Komunikasi interpersonal melalui internet memiliki kelebihan dan kekurangan dibandingkan komunikasi secara langsung.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya mempelajari komunikasi interpersonal bagi bidan dalam melaksanakan tugasnya. Komunikasi interpersonal merupakan proses dinamis dua arah antara individu untuk bertukar informasi dan perasaan secara verbal dan nonverbal. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai jenis komunikasi, pengertian komunikasi interpersonal, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta pentingnya komunikasi interpersonal bagi pel
Makalah ini membahas faktor-faktor yang dapat menghambat komunikasi, antara lain:
1. Hambatan sosial-psikologis seperti perbedaan status sosial dan kondisi psikologi.
2. Hambatan semantik seperti kesalahpahaman makna kata.
3. Hambatan mekanis seperti gangguan pada media komunikasi.
4. Hambatan lingkungan seperti kebisingan sekitar.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi efektif, termasuk definisi komunikasi, tujuan komunikasi, unsur-unsur komunikasi, proses komunikasi, dan hambatan-hambatan komunikasi. Secara khusus, dokumen menjelaskan bahwa komunikasi merupakan proses penyampaian pesan antara pengirim dan penerima, dan terdiri atas pengirim, pesan, saluran, penerima, dan umpan balik.
Similar to Komunikasi_Dalam_Pelayanan_Kesehatan.pptx (20)
2.
Komunikasi merupakan proses kompleks yg melibatkan
perilaku dan memungkinkan individu untuk
berhubungan dg orang lain dan dunia sekitarnya.
Menurut Potter dan Perry (1993), komunikasi terjadi
pada tiga tingkatan yaitu intrapersonal, interpersonal
dan publik.
Komunikasi interpersonal adalah interaksi yg terjadi
antara sedikitnya dua orang atau dalam kelompok kecil,
terutama dalam keperawatan.
Komunikasi interpersonal yg sehat memungkinkan
penyelesaian masalah, berbagai ide, pengambilan
keputusan, dan pertumbuhan personal.
1. Pengertian Komunikasi
3.
a. Perawat harus mengenal dirinya sendiri
b. Komunikasi harus ditandai dg sikap saling menerima,
percaya, menghargai
c. Perawat harus memahami, menghayati nilai yg dianut
oleh pasien
d. Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan
pasien, baik fisik maupun mental
e. Perawat harus dapat menciptakan suasana yg nyaman
dan aman bagi pasien
f. Kejujuran dan terbuka
g. Mampu sbg role model
h. Altruisme
i. Bertanggung jawab
2. Prinsip-prinsip Komunikasi (Carl Rogers)
4.
a. Sender (pemberi pesan):
b. Receiver (penerima pesan):
c. Pesan : informasi yg diterima, bisa berupa kata, ide atau
perasaan.
d. Media: metode yg digunakan dalam pesan yaitu kata,
bisa dg cara ditulis, diucapkan, diraba, dicium.
e. Umpan balik: penerima pesan memberikan informasi/
pesan kembali kepada pengirim pesan dalam bentuk
komunikasi yg efektif.
3. Komponen-komponen dalam Komunikasi
5.
1. Sarana terbina hubungan yg baik antara pasien &nakes
2. Melihat perubahan perilaku yg terjadi pada individu
atau pasien
3. Kunci keberhasilan tindakan kes yg telah dilakukan
4. Tolok ukur kepuasan pasien
5. Tolak ukur komplain tindakan dan rehabilitasi
Komunikasi menjadi penting karena :
6.
1. Komunikasi bukanlah benda, ia sebuah proses
2. Komunikasi bersifat kompleks
3. Komunikasi tidak dapat digantikan
4. Komunikasi melibatkan keterlibatan yg total dari
kepribadian kita
Prinsip komunikasi yg penting
7.
a.Situasi/suasana
Situasi/suasana yg hiruk pikuk atau penuh kebisangan
akan mempengaruhi baik/tidaknya pesan diterima oleh
komunikan, suara bising yg diterima komunikan saat
proses komunikasi berlangsung membuat pesan tidak
jelas, kabur, bahkan sulit diterima.
Proses komunikasi dilaksanakan, lingkungan harus
diciptakan sedemikian rupa supaya tenang dan nyaman.
Komunikasi yg berlangsung dan dilakukan pada waktu
yg kurang tepat mungkin diterima dg kurang tepat
pula.
Faktor yg Mempengaruhi Komunikasi
8.
Kejelasan pesan akan sangat mempengaruhi keefektifan
komunikasi.
Pesan yg kurang jelas dapat ditafsirkan berbeda oleh
komunikan sehingga antara komunikan dan
komunikator dapat berbeda persepsi ttg pesan yg
disampaikan.
Hal ini akan sangat mempengaruhi pencapaian tujuan
komunikasi yg dijalankan. komunikator harus
memahami pesan sebelum menyampaikannya pada
komunikan, dapat dimengerti dan menggunakan
artikulasi dan kalimat yg jelas.
b.Kejelasan pesan
9.
Manusia makhluk sosial tentunya selalu memerlukan orang lain
dalam menjalankan dan mengembangkan kehidupannya.
Hubungan dg orang lain akan terjalin bila setiap individu
melakukan komunikasi diantara sesamanya.
Kepuasan dan kenyamanan serta rasa aman yg dicapai oleh
individu dalam berhubungan sosial dg orang lain merupakan hasil
dari suatu komunikasi.
Komunikasi dalam hal ini menjadi unsur terpenting dalam
mewujudkan integritas diri setiap manusia sbg bagian dari sistem
sosial.
Komunikasi yg terjadi dalam kehidupan sehari-hari memberikan
dampak yg sangat penting dalam kehidupan, baik secara individual
maupun kelompok.
Komunikasi yg terputus akan memberikan dampak pada buruknya
hubungan antar individu atau kelompok.
Tatanan klinik seperti RS dinyatakan sbg salah satu sistem dari
kelompok sosial mempunyai kepentingan yg tinggi pada unsur
komunikasi.
Pentingnya Komunikasi dalam Pelayanan Kesehatan
10.
Konsumen internal melibatkan unsur hubungan antar
individu yg bekerja di RS, baik hubungan secara horisontal
ataupun hubungan secara vertikal.
Hubungan yg terjalin antar tim multidisplin termasuk
keperawatan, unsur penunjang lainnya, unsur adminitrasi
sbg provider merupakan gambaran dari sisi konsumen
internal.
Sedangkan konsumen eksternal lebih mengarah pada sisi
menerima jasa pelayanan, yaitu klien baik secara individual,
kelompok, keluarga maupun masyarakat yg ada di RS sakit.
Seringkali hubungan buruk yg terjadi pada suatu RS,
diprediksi penyebabnya adalah buruknya sistem komunikasi
antar individu yg terlibat dalam sistem tersebut.
Konsumen Internal
11.
Ellis (2000) menyatakan jika hubungan terputus atau
menjadi sumber stres, pada umumnya yg ditunjuk
sebagai penyebabnya adalah komunikasi yg buruk.
Hal ini terjadi beberapa sebab diantaranya adalah:
1) Lemahnya pemahaman mengenai penggunaan diri
secara terapeutik saat melakukan intraksi dg klien.
2) Kurangnya kesadaran diri para perawat dalam
menjalankan komunikasi dua arah secara terapeutik.
3) Lemahnya penerapan sistem evaluasi tindakan
(kinerja) individual yg berdampak thd lemahnya
pengembangan kemampuan diri sendiri.
Penyebab Komunikasi yg buruk
12.
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yg
terjatara dua individu atau lebih dan pesan berisi verbal
maupun non verbal.
Komunikasi ini sering digunakan dalam kegiatan sehari-
hari dan penting untuk kehidupan sosial, dg tujuan:
a. Dapat untuk bertukar pikiran
b. Dapat membantu menyelesaikan masalah
c. Dapat membantu membuat keputusan
d. Dapat melakukan tindakan yg sesuai dg kehidupannya
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
13.
1. Perkembangan : Pada prinsipnya dalam
berkomunikasi yg perlu diperhatikan adalah siapa yg
diajak berkomunikasi.
2. Persepsi : Persepsi adalah pandangan personal thd
suatu kejadian. Persepsi dibentuk oleh harapan dan
pengalaman..
3. Nilai : Nilai adalah standar yg mempengaruhi perilaku
sehingga sangat penting bagi pemberi pelayanan
kesehatan untuk menyadari nilai seseorang.
4. Latar belakang budaya :Gaya berkomunikasi sangat
dipengaruhi oleh faktor budaya. Budaya inilah yg akan
membatasi cara bertindak dan berkomunikasi.
Komunikasi interpersonal dipengaruhi faktor thd isi
pesan dan sikap penyampaian pesan antara lain:
14.
5. Emosi : Emosi adalah perasaan subjektif tentang suatu
peristiwa.
6. Pengetahuan : Komunikasi akan sulit dilakukan jika
orang yg kitan ajak berkomunikasi memiliki tingkat
pengetahuan yg berbeda.
7. Peran : Gaya komunikasi harus di sesuaikan dg peran
yg sedang kita lakukan.
8. Tatanan interaksi : Komunikasi interpersonal akan
lebih efektif jika dilakukan dalam lingkungan yang
menunjang.
Lanjutan
15.
a. Adanya perbedaan persepsi
b. Terlalu cepat menyimpulkan
c. Adanya pandangan stereotipe
d. Kurangnya pengetahuan
e. Kurangnya minat
f. Sulit mengekspresikan diri
g. Adanya emosi
h. Adanya tipe kepribadian tertentu
Hambatan psikologis dalam proses komunikasi:
16.
Bila diamati dalam kehidupan sehari-hari kadang-kadang
kita menggunakan bahasa tubuh dalam melakukan
komunikasi.
Mungkin penggunaan bahasa tubuh dalam berkomunikasi
bisa dg disengaja ataupun tidak disengaja.
Hal ini akan berpengaruh pada pesan yg disampaikan
sehingga pesan dg menggunakan bahasa tubuh tersebut
dapat diterima kadangkala juga tidak.
Tetapi pada dasarnya komunikasi menggunakan bahasa
tubuh lebih mudah diterima dan dicerna oleh penerima pesan
dibandingkan dg komunikasi verbal.
Hal ini didukung dari hasil penelitian yg menunjukkan
55% menggunakan bahasa tubuh atau dari ekspresi tubuh
38% dari nada suara
7% dari kata-kata yg diungkapkan
KOMUNIKASI NON VERBAL
17.
Jika melihat pada hasil penelitian maka komunikasi
dengan menggunakan bahasa tubuh atau yg dikenal dg
komunikasi non verbal sangat berperan penting dalam
penerimaan pesan yg disampaikan.
Komunikasi non verbal juga secara tidak sengaja dapat
menimbulkan motivasi dan indikasinya lebih akurat
dari kata yg disampaikan seseorang dengan hal yg
diucapkan.
Yg dimaksud komunikasi non verbal adalah isyarat,
tekanan suara, pergerakan tubuh, ekspresi wajah, dan
penampilan fisik.
Lanjutan
18.
1. Penampilan fisik, lebih pada ke arah pandangan
seseorang thd orang lain. penampilan seseorang
meliputi karakteristik fisik dan cara berpakaian.
Pakaian dan perhiasan atau dandanan merupakan
sumber informasi ttg seseorang.
2. Jarak, prinsipnya setiap orang punya jarak untuk
berkomunikasi tergantung pada kenyamanan dan
kedekatan hubungannya. Jarak merupakan isyarat yg
umum digunakan saat melakukan hubungan antara
dua orang
3. Gerakan tubuh, adalah gerakan tangan, gerakan kaki,
gerakan kepala, ekspresi wajah (misalnya tersenyum),
kontak mata dan postur tubuh.
4. Sentuhan merupakan kecepatan dari individu dan
tindakan. Kemungkinan pesan yg disampaikan dalam
bentuk nonverbal (Smith et al, 1997).
Bahasa non verbal dikatagorikan, diamati menjadi 4
(empat)
19.
Pemahaman mengenai prinsip kolaborasi dapat menjadi
kurang berdasar jika hanya dipandang dari hasilnya
saja.
Pembahasan bagaimana proses kolaborasi itu terjadi
justru menjadi point penting yg harus disikapi.
Bagaimana masing-masing profesi memandang arti
kolaborasi harus dipahami oleh kedua belah pihak
sehingga dapat diperoleh persepsi yg sama.
Seorang dokter saat menghadapi pasien pada umumnya
berfikir, “ Apa diagnosa pasien ini dan perawatan apa
yg dibutuhkannya “ pola pemikiran seperti ini sudah
terbentuk sejak awal proses pendidikannya.
Pemahaman Kolaborasi
20.
Hubungan perawat dg adalah satu bentuk hubungan interaksi yg
telah cukup lama dikenal ketika memberikan bantuan kepada
pasien.
Perspektif yg berbeda dalam memendang pasien, dalam
prakteknya menyebabkan munculnya hambatan teknik dalam
melakukan proses kolaborasi.
Kendala psikologi keilmuan dan individual, factor sosial, serta
budaya menempatkan kedua profesi ini memunculkan kebutuhan
akan upaya kolaborsi yg dapat menjadikan keduanya lebih solid dg
semangat kepentingan pasien.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa banyak aspek positif yg
dapat timbul jika hubungan kolaborasi dokter dg perawat
berlangsung baik.
Trend dan Issu Komunikasi dalam Pelayanan Kesehatan
21.
Tim pelayanan kesehatan interdisiplin merupakan sekelompok
profesional yg mempunyai aturan yang jelas, tujuan umum dan
berbeda keahlian.
Tim akan berfungsi baik jika terjadi adanya konstribusi dari
anggota tim dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik.
Anggota tim kesehatan meliputi: pasien, perawat, dokter,
fisioterapi, pekerja sosial, ahli gizi, manager, dan apoteker.
Oleh karena itu tim kolaborasi hendaknya memiliki komunikasi
yang efektif, bertanggung jawab dan saling menghargai antar
sesama anggota tim.
Perawat sebagai anggota membawa perspektif yg unik dalam
interdisiplin tim.
Perawat menfasilitasi dan membantu pasien untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan dari praktek profesi kesehatan lain.
Perawat berperan sbg penghubung penting antara pasien dan
pemberi pelayanan kesehatan.
Anggota Tim Interdisiplin
22.
1. Memberikan pelayanan kesehatan yg berkualitas
dg menggabungkan keahlian unik professional
2. Produktifitas maksimal serta efektifitas dan
efesiensi sumber daya
3. Meningkatnya profesionalisme dan kepuasan
kerja, dan loyalitas
4. Meningkatnya kohensifitas antar professional
5. Kejelasan peran dalam berinteraksi antar
profesional
6. Menumbuhkan komunikasi, kolegalitas, dan
menghargai dan memahami orang lain.
Elemen kunci kolaborasi dalam kerja sama team multidisipliner
dapat digunakan untuk mencapai tujuan kolaborasi team:
23.
A. Pengertian
Komunikasi yg dilakukan seorang perawat saat melakukan
intervensi keperawatan harus mampu memberikan khasiat
therapi bagi proses penyembuhan pasien.
Perawat harus meningkatkan pengetahuan, kemampuan aplikatif
komunikasi terapeutik agar kebutuhan, kepuasan pasien dapat
dipenuhi.
Northouse (1998) sbg kemampuan/keterampilan perawat untuk
membantu klien beradaptasi thd stres, mengatasi gangguan
psikologis, belajar bagaimana berhubungan dg orang lain.
Stuart G.W (1998) merupakan hubungan interpersonal antara
perawat, klien, dalam hubungan ini perawat, klien memperoleh
pengalaman belajar bersama dalam rangka memperbaiki
pengalaman emosional klien.
S.Sundeen (1990) hubungan kerjasama yg ditandai tukar
menukar perilaku, perasaan, pikiran, pengalaman dalam
membina hubungan intim yg terapeutik.
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
24.
komunikasi yg memiliki makna terapeutik bagi
klien dan dilakukan oleh perawat untuk membantu
klien mencapai kembali kondisi yg adaptif dan
positif.
Beberapa pengertian diatas komunikasi
terapeutik adalah
25.
a. Realisasi diri, penerimaan diri, peningkatan
penghormatan diri.
b. Kemampuan membina hubungan
interpersonal yg tidak superfisial, saling
bergantung dg orang lain.
c. Peningkatan fungsi, kemampuan untuk
memuaskan kebutuhan serta mencapai
tujuan yg realistis.
d. Rasa identitas personal yg jelas dan
peningkatan integritas diri.
C. Tujuan
26.
a. Penyampaian pesan oleh komunikator
kepada komunikan baik secara verbal
maupun non verbal,
b. Menggunakan media atau tidak.
c. Pesan yg diterima oleh komunikan
kemudian akan diproses oleh
komunikan, proses ini disebut dg
decoding.
d. Proses encoding (transformasi
informasi menjadi sebuah bentuk
pesan yg dapat disampaikan kepada
orang lain) dalam dirinya
e. Menyampaikan umpan balik
(feedback) thd pesan yg diterimanya.
D. Unsur-unsur Komunikasi Terapeutik
27.
a. Meningkatkan pemahaman, membantu
terbentuknya hubungan yg konstruktif
diantara perawat-klien.
b. Mempunyai tujuan membantu klien mencapai
suatu tujuan dalam asuhan keperawatan.
c. Hubungan perawat-klien hubungan terapeutik
yg saling menguntungkan, didasarkan prinsip
‘humanity of nurses and clients’. Hubungan ini
tidak hanya sekedar hubungan seorang
penolong (helper/perawat) dg kliennya, tetapi
hubungan antara manusia yg bermartabat
(Dult-Battey,2004).
E. Prinsip Dasar Komunikasi Terapeutik
28.
d. Perawat harus menghargai keunikan klien,
menghargai perbedaan karakter, memahami perasaan,
perilaku klien, melihat perbedaan latar belakang
keluarga, budaya, keunikan setiap individu.
e. Dilakukan harus dapat menjaga harga diri pemberi
maupun penerima pesan, perawat harus mampu
menjaga harga dirinya,harga diri klien.
f. Menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya
(trust) harus dicapai terlebih dahulu sebelum
menggali permasalahan, memberikan alternatif
pemecahan masalah (Stuart,1998).
29.
Salah satu karakteristik dasar dari komunikasi yaitu ketika
seseorang melakukan komunikasi thd orang lain maka akan
tercipta suatu hubungan diantara keduanya, selain itu
komunikasi bersifat resiprokal dan berkelanjutan.
Hal inilah yg pada akhirnya membentuk suatu hubungan
‘helping relationship’. hubungan yg terjadi diantara dua (atau
lebih) individu maupun kelompok yg saling memberikan,
menerima bantuan / dukungan untuk memenuhi kebutuhan
dasarnya sepanjang kehidupan.
Hubungan Perawat dan Klien/Helping Relationship
30.
Pada konteks keperawatan hubungan yg dimaksud
hubungan antara perawat- klien.
Ketika hubungan antara perawat, klien terjadi,
perawat sbg penolong (helper) membantu klien
sbg orang yg membutuhkan pertolongan, untuk
mencapai tujuan yaitu terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia klien.
31.
1. Kejujuran
2. Tidak membingungkan dan cukup
ekspresif
3. Bersikap positif
4. Empati bukan simpati
5. Mampu melihat permasalahan dari
kacamata klien
6. Menerima klien apa adanya
7. Sensitif terhadap perasaan klien
8. Tidak mudah terpengaruh masa lalu
klien ataupun diri perawat sendiri
Menurut Roger dalam Stuart G.W (1998), karakteristik seorang helper
(perawat) yg dapat memfasilitasi tumbuhnya hubungan yg terapeutik, :
32.
1. Tahap Persiapan/Pra-interaksi
• Menggali perasaan, menilik dirinya dg cara mengidentifikasi
kelebihan, kekurangannya.
• Mencari informasi ttg klien sbg lawan bicaranya.
• Merancang strategi untuk pertemuan pertama dg klien.
• Tahapan ini dilakukan dg tujuan mengurangi rasa cemas atau
kecemasan yg mungkin dirasakan perawat sebelum melakukan
komunikasi terapeutik dg klien.
• Kecemasan yg dialami seseorang dapat sangat mempengaruhi
interaksinya dg orang lain
• Hal ini disebabkan oleh adanya kesalahan dalam
menginterpretasikan apa yg diucapkan oleh lawan bicara.
• Perawat merasa cemas, dia tidak akan mampu mendengarkan apa
yg dikatakan klien dg baik sehingga tidak mampu melakukan
active listening (mendengarkan dg aktif dan penuh perhatian).
G. Tahapan Komunikasi Terapeutik Stuart
G.W, 1998
33.
• Tahap perkenalan dilaksanakan setiap kali
pertemuan dg klien dilakukan.
• Tujuan tahap ini adalah memvalidasi
keakuratan data, rencana yg telah dibuat sesuai
dg keadaan klien saat ini, serta mengevaluasi
hasil tindakan yg telah lalu.
2. Tahap Perkenalan/Orientasi
34.
a. Membina rasa saling percaya, menunjukkan
penerimaan,komunikasi terbuka.
b. Merumuskan kontrak (waktu, tempat pertemuan, topik
pembicaraan) bersama-sama dg klien, menjelaskan atau
mengklarifikasi kembali kontrak yg telah disepakati
bersama.
c. Menggali pikiran, perasaan, mengidentifikasi masalah klien
yg umumnya dilakukan dg menggunakan teknik
komunikasi pertanyaan terbuka.
d. Merumuskan tujuan interaksi dg klien.
e. Sangat penting bagi perawat untuk melaksanakan tahapan
ini dg baik karena tahapan ini merupakan dasar bagi
hubungan terapeutik antara perawat dan klien.
Tugas perawat dalam tahapan ini adalah:
35.
Tahap kerja merupakan inti dari keseluruhan proses
komunikasi terapeutik
Tahap yg terpanjang dalam komunikasi terapeutik
karena didalamnya perawat dituntut membantu,
mendukung klien menyampaikan perasaan,
pikirannya, menganalisa respons ataupun pesan
komunikasi verbal dan non verbal yg disampaikan
oleh klien.
Perawat mendengarkan secara aktif, dg penuh
perhatian sehingga mampu membantu klien untuk
mendefinisikan masalah yg sedang dihadapi oleh
klien, mencari penyelesaian masalah dan
mengevaluasinya.
3. Tahap Kerja
36.
Akhir tahap ini, perawat diharapkan mampu
menyimpulkan percakapannya dg klien.
Teknik menyimpulkan ini merupakan usaha
untuk memadukan, menegaskan hal-hal penting
dalam percakapan, membantu perawat, klien
memiliki pikiran, ide yg sama
Penarikan kesimpulan oleh perawat maka klien
dapat merasakan keseluruhan pesan atau
perasaan yg telah disampaikannya diterima dg
baik, benar-benar dipahami perawat.
3. Tahap Kerja
37.
Terminasi merupakan akhir pertemuan
perawat dan klien. dibagi dua yaitu terminasi
sementara, terminasi akhir
Terminasi sementara adalah akhir dari tiap
pertemuan perawat dan klien, setelah hal ini
dilakukan perawat dan klien masih akan
bertemu kembali pada waktu yg berbeda sesuai
dg kontrak waktu yg telah disepakati bersama.
Terminasi akhir dilakukan oleh perawat setelah
menyelesaikan seluruh proses keperawatan.
4. Tahap Terminasi
38.
Tugas perawat dalam tahap ini adalah:
a. Mengevaluasi pencapaian tujuan dari interaksi yg telah
dilaksanakan (evaluasi objektif). Brammer dan
McDonald (1996) menyatakan meminta klien untuk
menyimpulkan ttg apa yg telah didiskusikan
merupakan sesuatu yg sangat berguna pada tahap ini.
b. Melakukan evaluasi subjektif dg cara menanyakan
perasaan klien setelah berinteraksi dg perawat.
c. Menyepakati tindak lanjut interaksi yg telah
dilakukan.
d. Tindak lanjut yg disepakati harus relevan dg interaksi
yg baru saja dilakukan atau dg interaksi yg akan
dilakukan selanjutnya.
e. Tindak lanjut dievaluasi dalam tahap orientasi pada
pertemuan berikutnya.
4. Tahap Terminasi
39.
Berikut tindakan/sikap yg dilakukan ketika
menunjukkan kehadiran secara fisik :
1. Berhadapan dg lawan bicara : Dg posisi ini perawat
menyatakan kesiapannya (“saya siap untuk anda”).
2. Sikap tubuh terbuka; kaki dan tangan terbuka (tidak
bersilangan) Sikap tubuh yg terbuka menunjukkan
bahwa perawat bersedia untuk mendukung terciptanya
komunikasi.
3. Menunduk/memposisikan tubuh kearah/lebih dekat dg
lawan bicara, Hal ini menunjukkan perawat bersiap
untuk merespon dalam komunikasi (berbicara-
mendengar).
4. Pertahankan kontak mata, sejajar, dan natural, Dg
posisi mata sejajar perawat menunjukkan
kesediaannya untuk mempertahankan komunikasi.
5. Bersikap tenang, Akan lebih terlihat bila tidak terburu-
buru saat berbicara dan menggunakan gerakan/bahasa
tubuh yg natural.
H. Sikap Dalam Melakukan Komunikasi Terapeutik
40.
1. Mendengar aktif; Konsentrasi aktif, persepsi
terhadap pesan orang lain yg menggunakan
semua indra,
2. Mendengar pasif; Mendengar pasif adalah
kegiatan mendengar dg kegiatan non verbal untuk
klien. Misalnya dg kontak mata, menganggukkan
kepala, juga keikutsertaan secara verbal
3. Penerimaan: mendukung, menerima informasi dg
tingkah laku yg menunjukkan ketertarikan, tidak
menilai. Penerimaan bukan berarti persetujuan.
Menunjukkan penerimaan berarti kesediaan
mendengar tanpa menunjukkan keraguan atau
ketidaksetujuan.
Macam-macam Teknik Komunikasi Stuart dan Sundeen
tahun 1995,
41.
4. Klarifikasi; Klarifikasi sama dg validasi yaitu
menanyakan kepada klien apa yg tidak dimengerti
perawat thd situasi yg ada. Klarifikasi dilakukan
apabila pesan yg disampaikan oleh klien belum
jelas bagi perawat, perawat mencoba memahami
situasi yg digambarkan oleh klien.
5. Fokusing; adalah kegiatan komunikasi yg
dilakukan untuk membatasi area diskusi sehingga
percakapan menjadi lebih spesifik dan dimengerti
Lanjutan
42.
Observasi merupakan kegiatan mengamati
klien/orang lain. Observasi dilakukan apabila
terdapat konflik antara verbal dan non verbal
klien dan saat tingkah laku verbal dan non verbal
nyata dan tidak biasa ada pada klien, Observasi
dilakukan sedemikian rupa sehingga klien tidak
menjadi malu atau marah.
7. Menawarkan informasi; Menyediakan tambahan
informasi dg tujuan untuk mendapatkan respon lebih
lanjut. Beberapa keuntungan dari menawarkan
informasi akan memfasilitasi komunikasi,
mendorong pendidikan kes., memfasilitasi klien
untuk mengambil keputusan, Penahanan informasi
pada saat klien membutuhkan akan mengakibatkan
klien tidak percaya. Hal yg tidak boleh dilakukan
adalah menasehati klien pada saat memberikan
informasi.
6. Observasi;
43.
Menyediakan tambahan informasi dg tujuan untuk
mendapatkan respon lebih lanjut. Beberapa
keuntungan dari menawarkan informasi akan
memfasilitasi komunikasi, mendorong pendidikan
kes., memfasilitasi klien untuk mengambil
keputusan, Penahanan informasi pada saat klien
membutuhkan akan mengakibatkan klien tidak
percaya. Hal yg tidak boleh dilakukan adalah
menasehati klien pada saat memberikan informasi.
7. Menawarkan informasi;
44.
8. Diam (memelihara ketenangan); Dilakukan
dg tujuan mengorganisir pemikiran, memproses
informasi, menunjukkan bahwa perawat
bersedia untuk menunggu respon. Kediaman ini
akan bermanfaat pada saat klien mengalami
kesulitan untuk membagi persepsinya dg
perawat.
Diam tidak dapat dilakukan dalam waktu yg
lama karena akan mengakibatkan klien menjadi
khawatir. Diam dapat juga diartikan sbg
mengerti, atau marah.
Diam disini juga menunjukkan kesediaan
seseorang untuk menanti orang lain agar punya
kesempatan berpikir, meskipun begitu diam yg
tidak tepat menyebabkan orang lain merasa
Lanjutan
45.
9. Assertive: Assertive adalah kemampuan dg
secara meyakinkan, nyaman mengekspresikan
pikiran, perasaan diri dg tetap menghargai hak
orang lain,
10. Menyimpulkan; Membawa poin-poin penting
dari diskusi untuk meningkatkan pemahaman.
Memberi kesempatan mengklarifikasi komunikasi
agar sama dg ide dalam pikiran,
11. Giving recognition (memberikan pengakuan/
penghargaan); Memberi penghargan merupakan
tehnik untuk memberikan pengakkuan dan
menandakan kesadaran,
46.
12. Offering Sel (menawarakan diri); Menawarkan diri
adalah menyediakan diri anda tanpa respon bersyarat atau
respon yg diharapkan,
13. Offering general leads (memberikan petunjuk
umum); Mendukung klien untuk meneruskan,
14. Giving broad opening (memberikan pertanyaan
terbuka): Mendorong klien untuk menyeleksi topik yg akan
dibicarakan. Kegiatan ini bernilai terapeuitik apabila klien
menunjukkan penerimaan, nilai dari inisiatif klien , menjadi
non terapeutik apabila perawatan mendominasi interaksi,
menolak respon klien,
Lanjutan
47.
15. Placing the time in time/sequence (penempatan
urutan/waktu); Melakukan klarifikasi antara waktu dan
kejadian atau antara satu kejadian dg kejadian lain.
Teknik bernilai terapeutik apabila perawat dapat
mengeksplorasi klien dan memahami masalah yg
penting. Tehnik ini menjadi tidak terapeutik bila perawat
memberikannasehat, meyakinkan atau tidak mengakui
klien.
16. Encourage deskripition of perception (mendukung
deskripsi dari persepsi); Meminta kepada klien
mengungkapkan secara verbal apa yg dirasakan atau
diterima,
17. Encourage Comparison (mendukung perbandingan);
Menanyakan kepada klien mengenai persamaan atau
perbedaan
Lanjutan
48.
18. Restating (mengulang) adalah pengulangan pikiran
utama yg diekspresiakn klien,
19. Reflekting (Refleksi): Digunakan pada saat klien
menanyakan pada perawat penilaian atau kesetujuannya.
Tehnik ini akan membantu perawat tetap memelihara
pendekatan yg tidak menilai,
20. Eksploring (Eksporasi); Mempelajari suatu topik lebih
mendalam
21. Presenting reality (menghadikan realitas/kenyataan);
Menyediakan informasi dg perilaku yg tidak menilai
22. Voucing doubt (menunjukkan keraguan); Menyelipkan
persepsi perawat mengenai realitas. Tehnik ini digunakan dg
sangat berhati-hati dan hanya pada saat perawat merasa
yakin ttg suatu yg detil. Ini digunakan pada saat perawat
ingin memberi petunjuk pada klien mengenai penjelasan lain
Lanjutan
49.
23. Seeking consensual validation; Pencarian
pengertian mengenai komunikasi baik oleh perawat
maupun klien. Membantu klien lebih jelas thd apa yg mereka
pikirkan.
24. Verbalizing the implied: Memverbalisasikan kata-
kata yg klien tunjukkan atau anjuran.
25. Encouraging evaluation (mendukung evaluasi):
Perawat membantu klien mempertimbangkan orang dan
kejadian kedalam nilai dirinya
26. Attempting to translate into feeling (usaha
menerjemahkan perasaan); Membantu klien untuk
mengidentifikasi perasaan berhubungan dg kejadian atau
pernyataan .
Lanjutan
50.
27. Suggesting collaborating (menganjurkan
kolaborasi): Penekanan kegiatan kerja dg klien tidak
menekan melakukan sesuatu untuk klien. Mendukung
pandangan bahwa terdapat kemungkinan perubahan melalui
kolaborasi.
28. Encouragingformulation of plan of action
(mendukng terbentuknya rencana tindakan):
Memberikan kesempatan pada klien untuk mengantisipasi
alternative dari tindakan untuk masa yg akan datang.
29. Estabilising guidelines (menyediakan petunjuk);
Statemen yg menunjukkan peran, tujuan dan batasan untuk
interaksi. Hal ini akan menolong klien untuk mengetahui apa
yg dia harapkan dari dirinya.
Lanjutan
51.
30. Open- ended comments (komentar terbuka-
tertutup): Komentar secara umum untuk menentukan arah
dari interaksi yg seharusnya dilakukan. Hal ini akan
mengijinkan klien untuk memutuskan apa topik/materi yg
paling relevan, mendukung klien untuk meneruskan interaksi.
31. Reducing distant (penurunan jarak); Menurunkan
jarak fisik antara perawat dank lien. Hal ini menunjukkan
komunikasi non verbal dimana perawat ingin terlibat dg klien.
32. Humor; sbg hal yg penting dalam komunikasi verbal
dikarenakan: tertawa mengurangi keteganan dan rasa sakit
akibat stress, serat meningkatkan keberhasilan asuhan
keperawatan .
Lanjutan
52.
Komunikasi terapeutik merupakan
tanggung jawab moral seorang perawat.
Komunikasi terapeutik bukanlah hanya
salah satu upaya yg dilakukan oleh
perawat untuk mendukung proses
keperawatan yg diberikan kepada klien.
Untuk dapat melakukannya dg baik dan
efektif diperlukan latihan dan pengasahan
keterampilan berkomunikasi sehingga efek
terapeutik yg menjadi tujuan dalam
komunikasi terapeutik dapat tercapai.
Ketika seorang perawat berusaha untuk
mengaplikasikan pengetahuan yg ia miliki
untuk melakukan komunikasi terapeutik,
PENUTUP
53.
Fortinas, K.M. and Worret, P.A.H. (2004). Psychiatic
mental health nursing. Third edition. St. Louis:
Mosby.
Potter and Perry’s. (2001). Fundamental of nursing.
Australia: St. Louis, Missouri.
Stuart, G.W., and Laraia, M.T. (2001). Principles and
practice of psychiatric nursing. Seventh edition. St.
Louis: Mosby Inc.
DAFTAR PUSTAKA