3. PENGERTIAN
Menurut Etimologi
Kata rahn berarti “tetap”,”berlangsung”dan
“menahan”. maka dari segi bahasa rahn bisa
diartikan sebagai menahan sesuatu dengan tetap
Menurut Terminologi
Ar-Rahn adalah menahan salah satu harta milik si
peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang
diterimanya. Barang yang ditahan tersebut
memiliki nilai ekonomis
4. SEJARAH LAHIRNYA
Pegadaian syariah merupakan hasil kerja sama Perum
Pegadaian denganBMI pada bulan 14 Mei 2002, dengan
modal awal Rp 1.550.000.000 dankemudian ada
penambahan dana Rp 24.435.000.000 guna perluasan
jaringanPULS di Indonesia, sehingga total pembiayaannya
Rp 25.985.000.000.
Pembiayaan ini menggunakan skim musyarakah (kerjasama
investasi bagi hasil).Nisbah bagi hasil yang disepakati antara
BMI dan Perum Pegadaian, yaitu 50 % :50 %, yang akan
ditinjau setiap 6 bulan sekali dengan cara pembayaran
bulananuntuk jangka waktu pembiayaan selama 12 bulan.
5. 1. Al Qur’an
QS. al-Baqarah:283 “jika kamu dalam perjalanan (dan kamu melaksanakan muamalah tidak secara
tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang
dapat dijadikan sebagai pegangan (oleh yang mengutangkan), tetapi jika sebagian kamu mempercayai
sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercaya itu menunaikan amanat (utangnya) dan
hendaknya ia bertakwa kepada Allah SWT. ”
2. Hadist
“ Rasulullah pernah memberi makanan dari orang Yahudi dan beliau menggadaikan kepadanya baju
besi beliau.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari Anas ra berkata, Rasulullah saw menggadaikan baju besinya kepada orang Yahudi di Madinah
dan mengambil darinya gandum untuk keluarga beliau. (HR. Bukhari, Ahmad, Nasa’i dan Ibnu
Majah).
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda“ apabila ada ternak digadaikan, maka punggungnya
boleh dinaiki (oleh orang yang menerima gadai), karena ia telah mengeluarkan biaya (menjaga-nya).
Apabila ternak itu digadaikan, maka air susunya yang deras boleh diminum (oleh orang yang
menerima gadai), karena ia telah mengeluarkan biaya (menjaga-nya). Kepada orang yang naik dan
minum, maka ia harus mengeluarkan biaya (perawatan)-nya.” (HR. Jamah kecuali Muslim dan
Nasa’i).
3. Ijtihad Ulama’
para ulama sepakat membolehkan akad Rahn ( al-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa
Adilatuhu, 1985,V:181)
4. Fatwa Dewan Syariah Nasional
Fatwa Dewan Syariah Nasional no 25/DSN-MUI/III/2002 tanggal 26 Juni 2002 tentang Rahn
6. 1. Ar-Rahin (yang menggadaikan)
Orang yang telah dewasa, berakal, bisa dipercaya, dan akan
memiliki barang akan digadaikan.
2. Al-Murtahin (yang menerima gadai)
Orang, bank, atau lembaga yang dipercaya oleh rahin untuk
mendapatkan modal dengan jaminan barang
3. Al-Marhun/ rahn (barang yang digadaikan)
Barang yang digunakan rahin untuk dijadikan jaminan dalam
mendapatkan utang.
4. Al-Marhun bih (utang)
Sejumlah dana yang diberikan murtahin kapada rahin atas
dasar besarnya tafsiran marhun
5. Sighat, Ijab dan Qabul
Kesepakatan antara rahin dan murtahin dalam melakukan
transaksi gadai.
7. 1. Rahin dan murtahin.
2. Sighat.
3. Marhun bih (utang).
4. Marhun (barang).
8. 1. Barang yang tidak boleh dijual tidak boleh
digadaikan.
2. Tidak sah menggadaikan barang rampasan
(di-gasab) atau barang yang pinjam dan
semua yang diserahkan kepada orang lain
sebagai jaminan. Sebab, gadai bermaksud
sebagai penutup hutang.
3. Gadai itu tidak sah apabila utangnya belum
pasti.
4. Disyaratkan pula agar utang-piutang dalam
gadai itu diketahui oleh kedua belah pihak.
9. Akad pegadaian Syariah
Akad qordhul Hasan
Menggadaiakan barang hanya
untuk keperluan konsumtif. Rahin
memberikan fee kepada murtahin
Akad Al Mudharabah
Akad
Menggadaikan barang untuk
pembiayaan investasi dan modal
kerja, dengan prinsip bagi hasil
Akad Al Muqayadah
Menggadaikan barang untuk
keperluan produktif yang
menginginkan barang.
10. Mekanisme Pegadaian Syariah
6 Menebus jaminan 3 Penyaluran pembiayaan
1 Memberikan jaminan
Nasabah Pembyn A
2
Akad
Nasabah Pembyn B
Nasabah pegadaian Pegadaian Syariah
syariah
Pegadaian membayar nasabah Pendapatan
5 4 Pegadaian
Nasabah Pembyn C
11. PROSEDUR PEMBERIAN PINJAMAN
(MARHUN BIH)
Nasabah mengisi formulir permintaan Rahn.
Nasabah menyerahkan formulir permintaan
Rahn yang dilampiri dengan fotocopy identitas
serta barang jaminan ke loket.
Petugas Pegadaian menaksir (marhun) agunan
yang diserahkan.
Besarnya pinjaman/marhun bih adalah sebesar
90% dari taksiran marhun.
Apabila disepakati besarnya pinjaman, nasabah
menandatangani akad dan menerima uang
pinjaman
12. Penggolongan Pinjaman
di PULS Dewi Sartika Jakarta
Golongan Plafon Pembulatan
Marhun Bih Marhun Bih
A 100.000 s.d. 500.000 • Dibulatkan ke bawah ke
5.000-an terdekat.
B 500.000 s.d. 1.000.000 • Dibulatkan ke bawah ke
10.000-an terdekat.
C 1.050.000 s.d. 5.000.000 • Dibulatkan ke bawah ke
50.000-an terdekat.
D 5.050.000 s.d. 10.000.000 • Dibulatkan ke bawah ke
50.000-an terdekat.
E 10.100.000 ke atas • Dibulatkan ke bawah ke
100.000-an terdekat.
Sumber : PULS Dewi Sartika Jakarta, 2004.
13. TARIF JASA SIMPANAN (IJARAH)
Adapun tarif jasa simpanan, dibedakan antara tarif jasa
simpanan
kantong dengan tarif jasa simpanan gudang.
(1) Marhun Kantong (emas/berlian)
Marhun jenis perhiasan yang ditebus, dikenakan tarif
jasa simpanansebesar Rp 45 per 5 hari masa
penyimpanan untuk setiap kelipatantaksiranmarhun
emas sebesar Rp 10.000. Satu hari masa penyimpanan
dihitungsama dengan 5 hari. Terhadap hasil hitungan
jasa simpanan ini dilakukanpembulatan Rp 100 terdekat;
Rp 1 s.d. Rp 50 dianggap sama dengan nol( 0 ); di atas Rp
50 s.d. Rp 100 dibulatkan ke Rp 100.
(2) Marhun Gudang (non emas/berlian), dikenakan tarif
jasa simpanan sebagai
berikut :
14. Tarif Jasa Simpanan Marhun Gudang
di PULS Dewi Sartika Jakarta
JenisMarhun Gudang Pembulatan
• Elektronik, mesin • 1.10 x tarif barang jaminan
jahit,sepeda dan barang kantong
rumah tangga lainnya • 1.25 x tarif barang jaminan
• Sepeda motor kantong
• Mobil • 1.50 x tarif barang jaminan
kantong
Sumber : PULS Dewi Sartika Jakarta, 2004.
15. Rahn
Persyaratan:
Membawa fotocopy KTP atau identitas lainnya
(SIM, Paspor, dll).
Mengisi formulir permintaan Rahn.
Menyerahkan barang jaminan (marhun)
bergerak, seperti: perhiasan emas, berlian;
kendaraan bermotor; barang-barang elektronik.
Mendatangani Akad
16. ARRUM
(AR-RAHN UNTUK USAHA MIKRO KECIL)
Bagi Anda para pengusaha mikro kecil, kini telah hadir Pembiayaan
ARRUM untuk pengembangan usaha Anda dengan berprinsip syariah.
Keunggulan:
Persyaratan yang mudah, proses yang cepat (± 3 hari), serta biaya-
biaya yang kompetitif dan relatif murah.
Jangka waktu pembiayaan yang fleksibel, mulai dari 12 bulan, 18
bulan, 24 bulan, hingga 36 bulan.
Jaminan berupa BPKB kendaraan bermotor (mobil ataupun motor)
sehingga fisik kendaraan tetap berada di tangan nasabah untuk
kebutuhan operasional usaha.
Nilai pembiayaan dapat mencapai hingga 70% dari nilai taksiran
agunan.
Pelunasan dilakukan secara angsuran tiap bulan dengan jumlah tetap.
Pelunasan sekaligus dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan
pemberian diskon ijaroh.
Didukung oleh staf yang berpengalaman serta ramah dan santun
dalam memberikan pelayanan.
17. PERSYARATAN :
Calon nasabah merupakan pengusaha mikro kecil dimana usahanya telah berjalan
minimal 1 tahun
Memiliki kendaraan bermotor (mobil/motor) sebagai agunan pembiayaan
Melampirkan:
Copy KTP dan Kartu Keluarga (KK)
Copy KTP Suami/Istri
Copy Surat Nikah
Copy dokumen usaha yang sah (bagi pengusaha informal cukup menyerahkan surat
keterangan usaha dari Kelurahan atau Dinas terkait)
Asli BPKB Kendaraan bermotor
Copy rekening koran/tabungan (jika ada)
Copy pembayaran listrik dan telpon
Copy pembayaran PBB
Copy laporan keuangan usaha
Memenuhi kriteria kelayakan usaha
Proses memperoleh pembiayaan ARRUM.
Mengisi formulir aplikasi pembiayaan ARRUM
Melampirkan dokumen-dokumen usaha, agunan, serta dokumen pendukung lainnya yang
terkait.
Petugas Pegadaian memeriksa keabsahan dokumen-dokumen yang dilampirkan.
Petugas Pegadaian melakukan survey analisis kelayakan usaha serta menaksir agunan.
Penandatanganan akad pembiayaan.
Pencairan pembiayaan.
18. MULIA
Logam Mulia atau emas mempunyai berbagai
aspek yang menyentuh kebutuhan manusia
disamping memiliki nilai estetis yang tinggi juga
merupakan jenis investasi yang nilainya
stabil, likuid, dan aman secara riil.
Mulia (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi
Abadi) adalah penjualan logam Mulia oleh
Pegadaian kepada masyarakat secara tunai, dan
agunan dengan jangka waktu Fleksibel.
Akad Murabahah Logam Mulai untuk Investasi
Abadi Abadi adalah persetujuan atau kesepakatan
yang dibuat bersama antara Pegadaian dan
Nasabah atas sejumlah pembelian Logam Mulia
disertai keuntungan dan biaya-biaya yang
disepakati.
19. KEUNTUNGAN BERINVESTASI MELALUI
LOGAM MULIA
1. Jembatan mewujudkan Niat Mulia Anda untuk :
Menabung Logam Mulia untuk menunaikan Ibadah Haji
Mempersiapkan Biaya Pendidikan Anak di masa
mendatang
Memiliki Tempat Tinggal dan Kendaraan.
2. Alternatif Investasi yang aman untuk menjaga
Portofolio Asset Anda
3. Merupakan Asset yang sangat Likuid dalam
memenuhi kebutuhan dana yang
mendesak, memenuhi kebutuhan modal kerja untuk
pengembangan usaha, atau menyehatkan cashflow
keuangan bisnis Anda, dll.
4. Tersedia pilihan logam mulia dengan berat
5gr, 10gr, 25gr, 50gr, 100gr, dan 1kg
20. PERSYARATAN MURABAHAH
LOGAM MULIA UNTUK INVESTASI ABADI
Copy KTP Pemohon * | **
Copy Kartu Keluarga *
Copy NPWP **
Copy AD/ART **
Mengisi Formulir Aplikasi Mulia
Menandatangani Akad Mulia
Akad Mulia Menggunakan Akad Murabahah dan
Rahn
Menyerahkan Uang Muka * | **
* = Perorangan
** = Badan Usaha
21. PEGADAIAN SYARIAH
(IIN ENDANG, 1994: HAL 33; MUHAMMAD, 1997).
Kelebihan
1. Persyaratan yang sangat sederhana, sehingga memudahkan
konsumen untuk memenuhinya;
2. Waktu yang relatif singkat untuk memperoleh uang, yaitu pada
hari itu juga, hal
3. ini disebabkan prosedurnya yang sederhana cukup 15 menit;
4. Keanekaragaman barang yang dapat dijadikan jaminan; Angsuran
ringan karena tidak ditentukan besarnya, sehingga dapat diangsur
sesuai kemampuandengan jangka waktu 120 hari;
5. Cukup dipungut biaya administrasi dan biaya ijarah;
6. Pihak Pegadaian tidak mempermasalahkan uang tersebut digunakan
untuk apa,
7. jadi sesuai dengan kehendak masyarakat atau nasabahnya;
8. Dapat dilunasi sewaktu-waktu atau pun dapat diperpanjang hanya
dengan
9. membayar biaya administrasi dan biaya ijarahnya;
10. Operasional gadai syariah telah dikeluarkan fatwa oleh MUI
tentang kebolehannya.
22. Lanjutan. . .
Kekurangan
1. Harus ada jaminan berupa barang bergerak yang
mempunyai nilai;
2. Barang bergerak yang digadaikan harus diserahkan
ke Pegadaian, sehingga barang tersebut tidak dapat
dimanfaatkan selama digadaikan;
3. Jumlah kredit gadai yang dapat diberikan masih
terbatas untuk jenis emas dan berlian terutama di
kota-kota besar padahal justru di kota besar ini angka
kemiskinan relatif tinggi dibandingkan di daerah/ kota
kecil;
4. Tidak semua SDM memahami betul tentang
operasional gadai syariah; dan
5. Belum memiliki visi dan misi sendiri karena masih
ikut dengan perusahaan induk (Perum Pegadaian).
23. Persamaan Rahn dengan Gadai
1. Hak gadai atas pinjaman uang.
2. Adanya agunan sebagai jaminan utang.
3. Tidak boleh mengambil manfaat barang yang
digadaikan.
4. Biaya barang yang digadaikan ditanggung
oleh para pemberi gadai.
5. Apabila batas waktu pinjaman uang
habis, barang yang digadaikan boleh dijual
atau dilelang.
24. PERBEDAAN
Rahn Gadai
1. Dalam hukum 1. Dalam hukum perdata
islam, rahn dilakukan , disamping prinsip
secara suka rela dan
bukan mencari tolong menolong juga
keuntungan mengambil dari bunga
2. Hanya berlaku untuk yang telah ditetapkan.
benda bergerak (dalam 2. Berlaku untuk semua
hukum perdata) benda (dalam hukum
3. Tidak ada bunga perdata)
4. Dapat dijalankan tanpa 3. Ada bunga
melalui suatu lembaga
(independent). 4. Menurut hukum perdata
5. Pembentukan laba dari dilaksanakan melalui
jenis transaksi sesuai suatu lembaga.
dengan prinsip syariah
5. Pembentukan laba dari
bunga teknik
25. PERKEMBANGAN PEGADAIAN
Jumlah nasabah Pegadaian juga terus meningkat. Per Juni
2012 jumlah nasabah Pegadaian mencapai sekitar 13,78 juta
lebih banyak dibanding pada Juni 2011 yang hanya berjumlah
12,39 juta orang.
PT Pegadaian (Persero) berhasil meraup laba bersih sebesar
Rp 929,07 miliar pada semester I-2012. Perolehan laba
tersebut meningkat sekitar 28% jika dibandingkan pada
capaian di periode yang sama tahun 2011 sebesar Rp 668,46
miliar.
Dikutip detikFinance dari publikasi Laporan Keuangan
Perseroan, Senin (30/7/2012) peningkatan laba tersebut
ditopang oleh pendapatan usaha yang mencapai Rp 3,84 triliun
per Juni 2012 atau lebih tinggi dibandingkan pada Juni 2011
yang hanya sebesar Rp 3,07 triliun.
Perusahaan BUMN yang dipimpin oleh Direktur Utama
Suwhono ini memiliki 4.546 outlet dan 12 kantor wilayah.
26. PERKEMBANGAN PEGADAIAN SYARIAH
Kepala Humas dan Hukum PT Pegadaian (Persero) Kantor
Wilayah I Medan, Lintong Parulian Panjaitan SE kepada
Analisa,Senin (15/10) di ruang kerjanya, mengatakan
peningkatan tersebut dapat dilihat dari tottal realisasi UP
hingga akhir September 2012 mencapai Rp1,595
triliun, atau sudah tercapai 71,87 persen dari target tahun
2012 sebanyak Rp2,220 triliun.
"Khusus, realisasinya UP September 2012 mencapai
100,33 persen atau sebanyak Rp185.63 triliun dari target
Rp185,02 triliun," uajr Lintong. Dijelaskannya, minat yang
cukup besaritu juga dapat dilihat dari realisasi marhum
(barang jaminan) se Sumut - Aceh mencapai 348.433
potong hingga akhir September 2012 atau meningkat 27.19
persen dibandingkan tahun lalu.
Sedangkan realisasi pencapaian Rahin (nasabah) sampai
dengan posisi September 2012 sebanyak 262.688 orang
atau meningkat 26,89 persen dari pencapaian tahun lalu
pada periode yang sama.
27. Peluang
Nasabah pegadaian syariah bukan hanya dari umat
Islam, umat non Islam pun memanfaatkan
keberadaan pegadaian syariah ini karena mereka
lebih pada faktor pelayanan bukan pada faktor
‘idialisme atau agama’;
Konsumen atau calon nasabah pegadaian syariah,
masih cukup terbuka lebar dikarenakan pesaingnya
relatif masih belum banyak. Saat ini, pesaingnya
hanya dari internal perusahaan sendiri ‘pegadaian
konvensional’ dan pegadaian illegal ‘swasta’ yang
jumlah assetnya masih cukup kecil serta jumlah
pinjaman atau ‘pendanaan’ relatif masih dalam
jumlah kecil (nasabah menengah-bawah); (Rais,
Sasli: 2005)
28. Tantangan
Belum ada undang-undang atau aturan
lainnya, yang mengatur tentang keberadaan
pegadaian swasta atau pun pegadian syariah
sehingga pengembangan pegadaian syariah
belum cukup optimal selama ini. Saat ini, aturan
berkaitan
dengan gadai swasta ini sedang dipersiapkan
draft undang-undangnya oleh
Depkeu (Rais, Sasli: 2009);
Adanya masyarakat yang membuka ‘gadai’
swasta dengan memberikan
kemudahan untuk semua jenis barang gadai
sehingga keberadaannya terus
berkembang meskipun masih illegal;
29. Strategi Pengembangannya
1. Melaksanakan program pemasaran secara
terintegrasi yang melibatkan setiap pihak dan event
dalam Perum Pegadaian.
2. Melaksanakan program pemasaran secara
terencana dan terukur dengan konsep yang
dirumuskan secara tepat serta pelaksanaannya yang
dirancang secara teliti.
3. Melaksanakan program pemasaran yang dapat
membangun image Perum Pegadaian sebagai entitas
yang kompeten.
4. Melaksanakan dan memperkuat program undian-
undian nasabah berhadiah menarik.
5. Membuka Cabang/Unit Pelayanan Cabang (UPC)
pada daerah-daerah yang potensial.