SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
BANK UMUM
SYARIAH
PENGERTIAN BANK SYARIAH
Bank umum yang
melaksanakan usaha
berdasarkan prinsip –
prinsip Syariah sesuai
dengan peraturan Bank
Indonesia
MISI DAN VISI BANK SYARIAH
Misi ; mewujudkan iklim kondusif untuk pengemabngan perbankan
Syariah yang kompetitif, efisien dan memenuhi prinsip Syariah dan
prinsip kehati – hatian, yang mampu mendukung sector riil melalui
kegiatan berbasis bagi hasil dan transaksi riil, dalam rangka
mendorong pertumbuhan ekonomi nasional
Visi; terwujudnya system perbankan Syariah yang sehat, kuat dan
istiqomah terhadap prinsip prinsip Syariah dalam kerangka keadilan,
kemaslahatan dan keseimbangan, guna mencapai masyarakat yang
sejahtera secara material dan spiritual
Fungsi –
Fungsi Bank
Syariah
Manajemen
Investasi
Investasi
Jasa
Keuangan
Kegiatan
Sosial
KLASIFIKASI
RIBA’
RIBA FADL
Riba ini muncul karena pertukaraqn
barang sejenis yang tidak sama
kualitasnya, sama kuantitasnya dan sama
waktu penyerahannya.
Ex; jual beli valuta asing yang tidak
dilakukan secara tunai
RIBA NASI’AH
Riba ini muncul karena adanya perbedaan,
perubahan atau tambahan antara barang
yang diserahkan hari ini dengan yang
diserahkan kemudian.
Ex; penetapan bunga yang besarnya tetap
dan dilakukan di awal pembayaran
RIBA JAHILIYAH
Riba jenis ini terjadi karena utang yang
dibayar melebihi dari pokok pinjaman karena
si peminjam tidak mampu mengembalikan
dana pinjaman tepat waktu.
Ex; kartu kredit
BANK SYARIAH VS BANK
KONVENSIONAL (1)
No. Aspek Bank Syariah
Bank
Konvensional
1.
Bentuk
Investasi
Investasi yang
halal saja
Investasi halal
dan haram
(Bebas Nilai)
2.
Prinsip
Usaha
Berdasarkan
prinsip bagi
hasil, jual-beli,
sewa
Memakai
perangkat
bunga
BANK SYARIAH VS BANK
KONVENSIONAL (II)
No. Aspek Bank Syariah
Bank
Konvensional
3.
Orientasi
terhadap laba
Keuntungan untuk
kedua belah pihak
Hanya
berorientasi pada
laba
4.
Hubungan
antar pihak
Hubungan
kemitraan dengan
nasabah
Hubungan antra
debitur dan
kreditur
5.
Dewan
Pengawas
Syariah (DPS)
Penghimpun dan
penyaluran dana
sesuai fatwa DPS
Tidak terdapat
dewan sejenis
PERBEDAAN SISTEM BAGI HASIL
(SYARIAH) DENGAN BUNGA
(KONVENSIONAL)
No. Aspek Sistem Bagi Hasil Bunga
1.
Penentuan
Besarnya Hasil
Setelah berusaha dan
memperoleh laba
Sebelum memperoleh
laba
2.
Kesepakatan
Antar pihak
Proporsi pembagian
untuk setiap pihak,
missal 50;50, 40;60, dll
Penentuan besarnya
bunga dalam rupiah
3.
Resiko terjadinya
kerugian
Ditanggung kedua
belah pihak yaitu
Lembaga dan
sehingga resiko yang
dihadapi adalah resiko
likuiditas dan resiko
kredit
Hanya ditanggung oleh
nasabah, sehingga
yang dihadapi adalah
resiko kredit, resiko
fluktuasi dan resiko
bunga
PERBEDAAN SISTEM BAGI HASIL
(SYARIAH) DENGAN BUNGA
(KONVENSIONAL) (II)
No. Aspek Sistem Bagi Hasil Bunga
4. Dasar
Berdasarkan potensi laba
yang dapat diperoleh
(meskipun belum tentu
terjadi)
Berdasarkan dana yang
dipinjamkan, berjumlah
tetap (fixed)
5. Fokus perhatian
Keberhasilan usaha menjadi
perhatian kedua belah
pihak. Yaitu bank dan
nasabahnya
Besarnya bunga yang
harus dibayarkan oleh
nasabah, termasuk
pokoknya
6. Persentase (%)
Berdasarkan proporsi
dikalikan potensi laba yang
belum diketahui
Berdasarkan persentasi
dari jumlah pinjaman
telah diketahu pasti
PRINSIP – PRINSIP
BANK SYARIAH
MUDHARABAH
Merupakan akad kerjasama usaha antara shahibul maal
(pemilik dana) dengan mudharib (pengelola dana)
melalui nisbah bagi hasil menurut kesepakatan di muka.
Jika usaha dijalankan mengalami kerugian maka seluruh
kerugian akan ditanggung oleh pemilik usaha, kecuali
adanya kelalain atau kesalahan oleh pengelola dana
seperti penyelewangan, kecurangan dan
penyahgunaan dana
JENIS MUDHARABAH
Mudharabah Muthalaq’ adalah bentuk kerjasama anatar
shahibul maal dengan mudharib yang cakupannya sangat
luas, tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan
daerah bisnis
Mudharabah Muqayyadah, merupakan bentuk kerjasama
antara shahibul maal dengan mudharib dibatasi dengan
batasan usaha. Adanya pembatasan ini mencerminkan
kecenderungan shahibul maal dalam memasuki dunia usaha
CONTOH ILUSTRASI
Rerata tabungan Ibu Desy di Bank Syariah A adalah
Rp.500.000,00 dengan nisbah disepakti 50 ; 50. jika
diasuksikan total saldo rata – rata dana tabungan di bank
Syariah A Rp.100.000.000,00, dan keuntungan yang
diperoleh dari dana tabungan sebesar Rp30.000.000,00,
maka pada akhir bulan Ibu Desi akan memperoleh dana bagi
hasil sebesar;
𝑅𝑝.500.000,00
𝑅𝑝.1.000.000.000,00
𝑥 𝑅𝑝. 30.000.000 𝑥 50% = 75.000,00
CONTOH ILUSTRASI
Ibu Diana menempatkan dana depositonya di Bank Syariah M
sebesar Rp1.00.000.000,00 untuk jangka waktu satu bulan,
dengan nisbah bagi hasil disepakti 30;70 (30% untuk nasabah dan
70% untuk bank). Jika diasuksikan dana deposito investasi
mudharabah di Bank Syariah M sebesar Rp.250.000.000.000,00
dan keuntungan yang diperoleh untuk dana deposito sebesar
Rp.600.000.000,00, maka saat jatuh tempo Ibu Desi akan
memperoleh dana bagi hasil (sebelum pajak sebesar;
𝑅𝑝.100.000.000,00
𝑅𝑝.250.000.000.000
𝑥 𝑅𝑝. 600.000.000,00 𝑥 70% = 𝑅𝑝. 168.000,00
MUSYARAKAH
Musyarakah merupakan akad kerjasama atau
pencampuran antara dua pihak ayau lebih
untuk melakukan suatu usaha tertentu yang
halal dan produktif dengan kesepakatan
bahwa keuntungan akan dibagikan sesuai
nisab yang disepakati dan resiko ditanggung
sesuai dengan porsi kerjasama
JENIS
MUSYARAKAH
MUSYARAKAH
MUWAFADHAH
Kerjasama dua orang atau lebih pada suatu
objek dengan syarat tiap – tiap pihak
memasukkan modal yang sama jumlahnya
serta melakukan tindakan (kerja) yang sama,
sehingga tiap – tiap pihak dapat melakukan
perbuatan hukum atas nama orang – orang
yang berkerjasama
MUSYARAKAH AL – INAN
Kerjasama dalam modal dalam
suatu perdagangan yang dilakukan
dua orang atau lebih dan
keuntungan dibagi Bersama dengan
jumlah modal yang tidak harus
sama porsinya
MUSYARAKAH AL-WUJUH
Kerjasama yang dilakukan dua atau lebih
yang tidak punya modal sama sekali dan
mereka melakukan suatu pembelian dengan
kredit serta menjualnya dengan tunai,
dengan keuntungan yang diperoleh akan
dibagi bersama
CONTOH ILUSTRASI
Ibu Naomi membutuhkan dana Rp.100.000.000,00, namun beliau
saat ini hanya memiliki dana pribadi sebesar Rp.50.000.00,00.
selanjutnya Ibu Naomi bekerjasama dengan Bank Syariah L untuk
menutupi kekurangan dananya, dengan ketetntuan nisbah yang
telah disepakti sebesar 50;50. jika diasumsikan keuntungan dari
proyek yang dijalankan Ibu Naomi di atas Rp.20.000.000,00, maka
berapakah jumlah uang yang harus dikembalikan beliau kepada
bank?
Rp.50.000.000,00 + (50% x Rp.20.000.000,00) = Rp.60.000.000,00
WADIAH
Wadiah merupakan titipan murni
dari satu pihak kepada pihak lain,
baik individu maupun hukum yang
harus dijaga dan dikembalikan
kepada penitip di saat penitip
menghendaki
JENIS WADIAH
Wadiah Amanah; artinya pihak yang dititipi
tidak boleh menggunakan atau
memanfaatkan harta titipinnya
Wadiah Dhamanah; artinya pihak yang
bertanggung jawab penuh atas keutuhan
harta titipan, sehingga boleh memanfaatkan
harta titipan tersebut
CONTOH ILUSTRASI
Saldo rata – rata rekening giro Al – Wadiah Ibu Tina di Bank Syariah D sebesar
Rp.1.000.000,00 sebagai saldo minimum untuk mendapatkan bonus. Bonus
yang dinerikan oleh bank kepada nasabah giro wadiah sebesar 25%. Jika
diasumsikan total saldo rata – rata dana saldo Bank Syariah D sebesar
Rp.200.000.000,00, dengan keuntungan yang diperoleh untuk giro wadiah
sebesar Rp.6.000.000,00, maka pada akhir bulan ibu Tina akan mendapatkan
bonus dari bank (sebelum pajak) sebesar;
𝑅𝑝. 1.000.000,00
𝑅𝑝. 200.000.000,00
𝑥 𝑅𝑝. 6.000.000,00 𝑥 25% = 𝑅𝑝. 7.500,00
MURABAHAH
Merubahah merupakan bagian dari jeni bai’, yaitu
jual beli yang ditambah dengan sejumlah
keuntungan yang disepakti oleh pembeli dan
penjual.
Pada transaksi Murabahah ini, penyerahan
barang akan dilakukan saat pembayaran transaksi
dilakasanakan oleh pembeli baik secara tunai
SALAM
Salam merupakan transaksi jual beli suatu barang tertentu
antara penjual dan pembeli yang harga jualnya terdiri dari
harga pokok barang dan keuntungan yang ditambahkan
yang telah disepakati, dengan waktu penyerahan
barangnya dilakuakn dikemudia hari dan pembayarannya
dilakukan dimuka secara tunai
Dalam praktik perbankan, ketika barang yang diserahkan
kepada bank, maka bank akan menjualnya kepada
rekanan nasabah atau kepada nasabah itu sendiri secara
ISTISHNA’
Merupakan transaksi jual beli seperti salam, yaitu jual beli dan
penyerahannya dilakukan dikemudian, namun penyerahan uangnya
dilakukan secara cicilan atau ditangguhkan.
Spesifikasi barang pesanan harus jelas mencantumkan jenis, macam,
ukuran, mutu dan jumlah.
Harga jual yang disepakati dalam kontrak istishna dan tidak boleh
berubah selama berlakunya kontrak
Jika terjadi perubahan harga setelah kontrak ditandatangani, maka
seluruh biaya tambahan menjadi tanggungan nasabah
IJARAH
Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang
atau jasa melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti
dengan pemindahan kepemilikan atas barang sendiri.
Ijarah merupakan perjanjian sewa menyewa antar bank
dan penyewa, setelah kontrak berakhir, penyewa
mengembalikan barang tersebut kepada pemilik
Ijarah muntahhiyah bittamlik merupakan sewa yang
diikuti dengan perpindahan kepemilikan
QARDH
Merupakan perjanjian pinjam –
meminjam uang atau barang yang
dilakukan tanpa ada keuntungan
namun pihak bank sebagai pemberi
pinjaman dapat meminta pengganti
biaya yang diperlukan dalam
melaksanakan kontrak qardh
RAHN
Rahn (Gadai) adalah menahan suatu harta pemilik/peminjam
sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Tujuannya
untuk memberikan jaminan pembayaran kembali kepada bank
dalam memberikan pembiayaan.
Kriteria barang jaminan; milik nasabah, memiliki ukuran, sifat
dan nilai yang jelas sesuai nilai riil pasar, dapat dikuasai oleh
bank umum namun tidak boleh dimanfaatkan oleh bank
HAWALAH/ HIWALAH
Hawalah/ Hiwalah merupakan bentuk
pengalihan utang dari orang yang berutang
kepada orang lain yang wajib menanggungnya
Tujuan hiwalah adalah untuk membantu
pemasok dalam hal ini bank agar mendapatkan
dana tunai untuk melanjutkan produksinya
WAKALAH
Wakalah muncul karena ada salah satu pihak
memberikan suatu objek perikatan yang membentuk
jasa atau meminjamkan dirinya untuk melakukan sesuatu
atas nama dari pihak lain.
Wakalah adalah penyerahan, pendelegasian atau
pemberian mandat
Transaksi wakalah dapat dijumpai pada transaksi
penagihan
KLASIFIKASI KREDIT (1)
Lancar (L). Kredit lancer merupakan kredit yang pembayaran
angsuran pokok dan bunga selalu tepat waktu, memiliki mutase
rekening yang aktif, dan ada bagian dari kredit yang dijamin
dengan angsuran tunai
Dalam Perhatian Khusus (DPK). Kredit dalam perhatian khusus
adalah kredit yang memiliki tunggakan angsuran pokok dan bunga
yang belum melampui 90 hari, kadang – kadang terjadi cerukan,
mutase rekening relative jarang terjadi pelanggaran terhadap
kontrak yang dijanjikan dan didukung oleh pinjaman baru
KLASIFIKASI KREDIT (2)
Kurang Lancar (KL). Kredit kurang lancer adalah kredit yang memiliki tunggakan
angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampui 90 hari, sering terjadi
cerukan, frekuensi mutase rekening relative rendah, terjadi pelanggaran terhadap
kontrak yang telah diperjanjikan lebih dari 90 hari dan dokumen pinjaman lemah
Diragukan (D). Kredit diragukan adalah kredit yang memiliki tunggakan angsuran
pokok dan atau bunga yang telah melampui 180 hari, terjadi cerukan yang
permanen, terjadi wanprestasi lebih dari 180 hari, terjadi kapitalisasi bunga dan
dokumen hokum yang lemah baik untuk perjanjian kredit maupun peningkatan
jaminan
Macet (M). Kredit macet adalah kredit yang memiliki tunggakan angsuran pokok
dan/atau bunga yang telah melampui 270 hari, kerugian operasional ditutupi
dengan penjaminan baru, dan dari segi hukum maupun kondisi pasar jaminan dari
nasabah atau debitur tidak dapat dicairkan oada nilai yang wajar
Faktor – Faktor Internal Penyebab Kredit Macet
Adanya tindak kecurangan (self dealing) dari pengelola kredit
Bank terlalu memfokuskan pada besarnya agunan
Bank terlalu mengejar target alokasi dana kredit
Bank terlambat mencairkan pinjaman
Adanya kekurangan pengetahuan teknis pada pengelolaan kredit
Adanya kebijakan kredit yang tidak tepat
Faktor – Faktor Eksternal Penyebab Kredit Macet
Kebijakan pemerintah (social, politik,ekonomi) yang berpengaruh terhadap operasional perusahan
Terjadinya bencana alam, kerusuhan yang merusak usaha debitu
Adanya itikad buruk dari debitur, bahkan debitur melarikan diri
Adanya penyalahgunaan fasilitas kredit
Adanya pemalsuan usaha
Debitur menggunakan agunan milik pihak ketiga
Agunan yang tidak marketable, sehingga sulit untuk dilikuidasi pada saat kredit macet terjadi
PENELIAIAN CALON DEBITUR
BERADASARKAN 5C
Character (Watak)
• Mengetahui watak yang berkaitan dengan inyegritas calon debitur yang nasabah
menentukan kemauan debitur membayar kembali pinjaman yang telah dinikmati.
• Seseorang berkarakter baik akan berusaha untuk membayar kembali pinjmannya
dengan berbagai cara
Capital (Modal)
• Mengetahui nilai kekayaan yang dimiliki calon debitur yang biasanya diukur dari
sendiri, yaitu selisih antara total aktiva dengan total kewajiban (untuk perusahaan)
Capacity (Kemampuan)
• Menilai kemampuan calon debitur untuk memmenuhi kewajiban yang
telah disepakti dalam perjanjian akad kredit, yaitu melunasi utang pokok
dan bunag (Bank Konvensional) dan marjin (Bank Syariah)
Collateral (Jaminan)
• Berdasarkan ketetntuan Bank Indonesia, setiap pemberian kredit harus
didukung dengan agunan yang memadai, kecuali untuk program –
program pemerintah, karena kredit pada dasarnya mengandung resiko
Condition of Economy (Kondisi Ekonomi)
• Kondisi perekonomian pasti mempengaruhi kegiatan dan prospek usaha
calon debitur sehingga bank perlu untuk menganalisis kondisi
perekonomian, minimal jangka waktu kredit berlangsung
CARA MENGATASI KREDIT MACET
(1)
Penjadwalan Ulang (Rescheduling); artinya perubahan syarat kredit
dilakukan hanya pada jadwal atau jangka waktu pembayaran termasuk
masa tenggang dan perubahan besarnya angsuran kredit. Fasilitas ini
hanya diberikan kepada nasabah yang jujur dan usahanya tidak
memerlukan tambahan dari bank
Persyaratan ulang (Recondition), artinya perubahan syarat kredit
dilakukajn pada sebagian atau seluruh syarat – syarat kredit, tidak
terbatas hanya pada perubahan jadwal pembayaran, jangka waktu,
tingkat suku bunga, penundaan pembayaran sebagian atau seluruh
bunga namun juga pada persyaratan lainnya. Fasilitas ini diberikan
kepada nasabah yang jujur dan usahanya masih dapat beroperasi
secara menguntungkan
CARA MENGATASI KREDIT MACET
(II)
Penataan ulang (Restructuring), artinya perubahan syarat kredit
dilakukan pada hal – hal yang berkaitan dengan penambahan
dana bank, pengubahan seluruh atau sebagian tunggakan
bunga pokok menjadi pokok kredit baru, serta pengubahan
seluruh atau sebagian dari kredit menjadi penyertaan bank atau
mengambil mitra yang lain untuk menambah penyertaan
Penjualan aset (Liquidation), artinya bank melakukan penjualan
barang – barang yang dijadikan jaminan untuk melunasi hutang.
Tindakan lukuidasi ini dilakukan terhadap kredit yang dianggap
bank sudah tidak dapat lagi disehatkan atau usaha bank debitur
tidak lagi memiliki propek untuk dikembangkan.

More Related Content

What's hot

Transaksi Dan Akad Dalam Lembaga Keuangan Syariah. IAIN SALATIGA
Transaksi Dan Akad Dalam Lembaga Keuangan Syariah. IAIN SALATIGATransaksi Dan Akad Dalam Lembaga Keuangan Syariah. IAIN SALATIGA
Transaksi Dan Akad Dalam Lembaga Keuangan Syariah. IAIN SALATIGAFerisa Dewi
 
Makalah bank syariah
Makalah bank syariahMakalah bank syariah
Makalah bank syariahteguh zhee
 
Kuliah 6 sistem bagi hasil bank syariah dan bank konvensional
Kuliah 6 sistem bagi hasil bank syariah dan bank konvensionalKuliah 6 sistem bagi hasil bank syariah dan bank konvensional
Kuliah 6 sistem bagi hasil bank syariah dan bank konvensionalMukhrizal Effendi
 
Perbedaan Antara Bank Syariah Dan Bank Konvensional
Perbedaan Antara Bank Syariah Dan Bank KonvensionalPerbedaan Antara Bank Syariah Dan Bank Konvensional
Perbedaan Antara Bank Syariah Dan Bank KonvensionalEko Mardianto
 
PERBANKAN SYARIAH(pembiayaan)
PERBANKAN SYARIAH(pembiayaan)PERBANKAN SYARIAH(pembiayaan)
PERBANKAN SYARIAH(pembiayaan)Ikha Embun Ceria
 
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan MusyarakahSkema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah12345mimi
 
Memahami operasional-bank-syariah
Memahami operasional-bank-syariahMemahami operasional-bank-syariah
Memahami operasional-bank-syariahAhmad Jumirin
 
Sistem, jenis dan mendapatkan pembiayaan bank syariah
Sistem, jenis dan mendapatkan pembiayaan bank syariahSistem, jenis dan mendapatkan pembiayaan bank syariah
Sistem, jenis dan mendapatkan pembiayaan bank syariahrimapratiwi
 
Bank Syariah
Bank SyariahBank Syariah
Bank SyariahHome
 
Makalah manajemen pembiayaan bank syariah
Makalah manajemen pembiayaan bank syariahMakalah manajemen pembiayaan bank syariah
Makalah manajemen pembiayaan bank syariahMiftah Iqtishoduna
 
Baitul qiradh baiturrahman cabang Ulee Kareng
Baitul qiradh baiturrahman cabang Ulee KarengBaitul qiradh baiturrahman cabang Ulee Kareng
Baitul qiradh baiturrahman cabang Ulee KarengRiska Malinda
 
Kelompok 7 perbankan syariah tugas 2
Kelompok 7 perbankan syariah tugas 2Kelompok 7 perbankan syariah tugas 2
Kelompok 7 perbankan syariah tugas 2PELANGI ANGGITA
 
3-Konsep Operasional Bank Syariah
3-Konsep Operasional Bank Syariah3-Konsep Operasional Bank Syariah
3-Konsep Operasional Bank SyariahKhairul Alonx
 
Dasar-dasar transaksi syari'ah
Dasar-dasar transaksi syari'ahDasar-dasar transaksi syari'ah
Dasar-dasar transaksi syari'ahHand Oko
 
makalah perbandingan perbankan kovensional dan syariah di indonesia
makalah perbandingan perbankan kovensional dan syariah di indonesiamakalah perbandingan perbankan kovensional dan syariah di indonesia
makalah perbandingan perbankan kovensional dan syariah di indonesiaMhd. Abdullah Hamid
 
5 aspek syariah di bmt
5 aspek syariah di bmt5 aspek syariah di bmt
5 aspek syariah di bmtyanu11
 

What's hot (20)

Transaksi Dan Akad Dalam Lembaga Keuangan Syariah. IAIN SALATIGA
Transaksi Dan Akad Dalam Lembaga Keuangan Syariah. IAIN SALATIGATransaksi Dan Akad Dalam Lembaga Keuangan Syariah. IAIN SALATIGA
Transaksi Dan Akad Dalam Lembaga Keuangan Syariah. IAIN SALATIGA
 
Makalah bank syariah
Makalah bank syariahMakalah bank syariah
Makalah bank syariah
 
Kuliah 6 sistem bagi hasil bank syariah dan bank konvensional
Kuliah 6 sistem bagi hasil bank syariah dan bank konvensionalKuliah 6 sistem bagi hasil bank syariah dan bank konvensional
Kuliah 6 sistem bagi hasil bank syariah dan bank konvensional
 
Perbedaan Antara Bank Syariah Dan Bank Konvensional
Perbedaan Antara Bank Syariah Dan Bank KonvensionalPerbedaan Antara Bank Syariah Dan Bank Konvensional
Perbedaan Antara Bank Syariah Dan Bank Konvensional
 
PERBANKAN SYARIAH(pembiayaan)
PERBANKAN SYARIAH(pembiayaan)PERBANKAN SYARIAH(pembiayaan)
PERBANKAN SYARIAH(pembiayaan)
 
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan MusyarakahSkema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
 
Memahami operasional-bank-syariah
Memahami operasional-bank-syariahMemahami operasional-bank-syariah
Memahami operasional-bank-syariah
 
Sistem, jenis dan mendapatkan pembiayaan bank syariah
Sistem, jenis dan mendapatkan pembiayaan bank syariahSistem, jenis dan mendapatkan pembiayaan bank syariah
Sistem, jenis dan mendapatkan pembiayaan bank syariah
 
Bank Syariah
Bank SyariahBank Syariah
Bank Syariah
 
Makalah manajemen pembiayaan bank syariah
Makalah manajemen pembiayaan bank syariahMakalah manajemen pembiayaan bank syariah
Makalah manajemen pembiayaan bank syariah
 
Penyaluran dana
Penyaluran danaPenyaluran dana
Penyaluran dana
 
Baitul qiradh baiturrahman cabang Ulee Kareng
Baitul qiradh baiturrahman cabang Ulee KarengBaitul qiradh baiturrahman cabang Ulee Kareng
Baitul qiradh baiturrahman cabang Ulee Kareng
 
Perbankan syariah
Perbankan syariahPerbankan syariah
Perbankan syariah
 
Kelompok 7 perbankan syariah tugas 2
Kelompok 7 perbankan syariah tugas 2Kelompok 7 perbankan syariah tugas 2
Kelompok 7 perbankan syariah tugas 2
 
3-Konsep Operasional Bank Syariah
3-Konsep Operasional Bank Syariah3-Konsep Operasional Bank Syariah
3-Konsep Operasional Bank Syariah
 
Dasar-dasar transaksi syari'ah
Dasar-dasar transaksi syari'ahDasar-dasar transaksi syari'ah
Dasar-dasar transaksi syari'ah
 
Produk Produk Perbankan Syariah
Produk Produk Perbankan SyariahProduk Produk Perbankan Syariah
Produk Produk Perbankan Syariah
 
Syari'ah vs konvensional
Syari'ah vs konvensionalSyari'ah vs konvensional
Syari'ah vs konvensional
 
makalah perbandingan perbankan kovensional dan syariah di indonesia
makalah perbandingan perbankan kovensional dan syariah di indonesiamakalah perbandingan perbankan kovensional dan syariah di indonesia
makalah perbandingan perbankan kovensional dan syariah di indonesia
 
5 aspek syariah di bmt
5 aspek syariah di bmt5 aspek syariah di bmt
5 aspek syariah di bmt
 

Similar to BANK SYARIAH

PRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHPRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHheckaathaya
 
Sistem dan operasional bank syariah
Sistem dan operasional bank syariahSistem dan operasional bank syariah
Sistem dan operasional bank syariahJefik Zulfikar
 
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007Ita Rahmatika
 
Sengketa ekonomi-syariah-papbg
Sengketa ekonomi-syariah-papbgSengketa ekonomi-syariah-papbg
Sengketa ekonomi-syariah-papbgsutarman006
 
Kodifikasi produk perbankan syariah
Kodifikasi produk perbankan syariahKodifikasi produk perbankan syariah
Kodifikasi produk perbankan syariahginan gbu
 
Perbankan syariah
Perbankan syariahPerbankan syariah
Perbankan syariahQiqi Aw
 
Syariah Islamic Bank
Syariah Islamic BankSyariah Islamic Bank
Syariah Islamic BankIsaka Yoga
 
Materi_2,_Sistem_Operasional_Bank_Syariah.ppt
Materi_2,_Sistem_Operasional_Bank_Syariah.pptMateri_2,_Sistem_Operasional_Bank_Syariah.ppt
Materi_2,_Sistem_Operasional_Bank_Syariah.pptJunaAki
 
AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH.pptx
AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH.pptxAKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH.pptx
AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH.pptxJimatul Arrobi
 
Resume Perbankan Syariah.pptx
Resume Perbankan Syariah.pptxResume Perbankan Syariah.pptx
Resume Perbankan Syariah.pptxMayaAyuLestari1
 
Pengantar Perbankan Syariah
Pengantar Perbankan SyariahPengantar Perbankan Syariah
Pengantar Perbankan SyariahRadikaSusanti
 
Riba dan Bunga Bank
Riba dan Bunga BankRiba dan Bunga Bank
Riba dan Bunga BankDwi Rizkita
 
Bank-Syariah.pptx
Bank-Syariah.pptxBank-Syariah.pptx
Bank-Syariah.pptxYokoArdo
 
Bank syariah (strategi)
Bank syariah (strategi)Bank syariah (strategi)
Bank syariah (strategi)Hanifahhs
 
pptmudarabah-150320232529-conversion-gate01.pptx
pptmudarabah-150320232529-conversion-gate01.pptxpptmudarabah-150320232529-conversion-gate01.pptx
pptmudarabah-150320232529-conversion-gate01.pptxHimmalatul1
 

Similar to BANK SYARIAH (20)

PRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHPRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAH
 
Sistem dan operasional bank syariah
Sistem dan operasional bank syariahSistem dan operasional bank syariah
Sistem dan operasional bank syariah
 
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
Lkbb & bank syariah ita rahmatika 120007
 
Sengketa ekonomi-syariah-papbg
Sengketa ekonomi-syariah-papbgSengketa ekonomi-syariah-papbg
Sengketa ekonomi-syariah-papbg
 
Kodifikasi produk perbankan syariah
Kodifikasi produk perbankan syariahKodifikasi produk perbankan syariah
Kodifikasi produk perbankan syariah
 
Perbankan syariah
Perbankan syariahPerbankan syariah
Perbankan syariah
 
Syariah Islamic Bank
Syariah Islamic BankSyariah Islamic Bank
Syariah Islamic Bank
 
Bank Syariah
Bank Syariah Bank Syariah
Bank Syariah
 
Materi_2,_Sistem_Operasional_Bank_Syariah.ppt
Materi_2,_Sistem_Operasional_Bank_Syariah.pptMateri_2,_Sistem_Operasional_Bank_Syariah.ppt
Materi_2,_Sistem_Operasional_Bank_Syariah.ppt
 
AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH.pptx
AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH.pptxAKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH.pptx
AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARI’AH.pptx
 
Resume Perbankan Syariah.pptx
Resume Perbankan Syariah.pptxResume Perbankan Syariah.pptx
Resume Perbankan Syariah.pptx
 
Pengantar Perbankan Syariah
Pengantar Perbankan SyariahPengantar Perbankan Syariah
Pengantar Perbankan Syariah
 
Kalkulasi Perhitungan Produk Bank Syariah
Kalkulasi Perhitungan Produk Bank SyariahKalkulasi Perhitungan Produk Bank Syariah
Kalkulasi Perhitungan Produk Bank Syariah
 
Riba dan Bunga Bank
Riba dan Bunga BankRiba dan Bunga Bank
Riba dan Bunga Bank
 
Bank-Syariah.pptx
Bank-Syariah.pptxBank-Syariah.pptx
Bank-Syariah.pptx
 
Bank syariah (strategi)
Bank syariah (strategi)Bank syariah (strategi)
Bank syariah (strategi)
 
Jasa Keuangan Bank Syariah.pptx
Jasa Keuangan Bank Syariah.pptxJasa Keuangan Bank Syariah.pptx
Jasa Keuangan Bank Syariah.pptx
 
Materi 05
Materi 05Materi 05
Materi 05
 
MDB 6.pdf
MDB 6.pdfMDB 6.pdf
MDB 6.pdf
 
pptmudarabah-150320232529-conversion-gate01.pptx
pptmudarabah-150320232529-conversion-gate01.pptxpptmudarabah-150320232529-conversion-gate01.pptx
pptmudarabah-150320232529-conversion-gate01.pptx
 

Recently uploaded

KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 

Recently uploaded (17)

KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 

BANK SYARIAH

  • 2. PENGERTIAN BANK SYARIAH Bank umum yang melaksanakan usaha berdasarkan prinsip – prinsip Syariah sesuai dengan peraturan Bank Indonesia
  • 3. MISI DAN VISI BANK SYARIAH Misi ; mewujudkan iklim kondusif untuk pengemabngan perbankan Syariah yang kompetitif, efisien dan memenuhi prinsip Syariah dan prinsip kehati – hatian, yang mampu mendukung sector riil melalui kegiatan berbasis bagi hasil dan transaksi riil, dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional Visi; terwujudnya system perbankan Syariah yang sehat, kuat dan istiqomah terhadap prinsip prinsip Syariah dalam kerangka keadilan, kemaslahatan dan keseimbangan, guna mencapai masyarakat yang sejahtera secara material dan spiritual
  • 6. RIBA FADL Riba ini muncul karena pertukaraqn barang sejenis yang tidak sama kualitasnya, sama kuantitasnya dan sama waktu penyerahannya. Ex; jual beli valuta asing yang tidak dilakukan secara tunai
  • 7. RIBA NASI’AH Riba ini muncul karena adanya perbedaan, perubahan atau tambahan antara barang yang diserahkan hari ini dengan yang diserahkan kemudian. Ex; penetapan bunga yang besarnya tetap dan dilakukan di awal pembayaran
  • 8. RIBA JAHILIYAH Riba jenis ini terjadi karena utang yang dibayar melebihi dari pokok pinjaman karena si peminjam tidak mampu mengembalikan dana pinjaman tepat waktu. Ex; kartu kredit
  • 9. BANK SYARIAH VS BANK KONVENSIONAL (1) No. Aspek Bank Syariah Bank Konvensional 1. Bentuk Investasi Investasi yang halal saja Investasi halal dan haram (Bebas Nilai) 2. Prinsip Usaha Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual-beli, sewa Memakai perangkat bunga
  • 10. BANK SYARIAH VS BANK KONVENSIONAL (II) No. Aspek Bank Syariah Bank Konvensional 3. Orientasi terhadap laba Keuntungan untuk kedua belah pihak Hanya berorientasi pada laba 4. Hubungan antar pihak Hubungan kemitraan dengan nasabah Hubungan antra debitur dan kreditur 5. Dewan Pengawas Syariah (DPS) Penghimpun dan penyaluran dana sesuai fatwa DPS Tidak terdapat dewan sejenis
  • 11. PERBEDAAN SISTEM BAGI HASIL (SYARIAH) DENGAN BUNGA (KONVENSIONAL) No. Aspek Sistem Bagi Hasil Bunga 1. Penentuan Besarnya Hasil Setelah berusaha dan memperoleh laba Sebelum memperoleh laba 2. Kesepakatan Antar pihak Proporsi pembagian untuk setiap pihak, missal 50;50, 40;60, dll Penentuan besarnya bunga dalam rupiah 3. Resiko terjadinya kerugian Ditanggung kedua belah pihak yaitu Lembaga dan sehingga resiko yang dihadapi adalah resiko likuiditas dan resiko kredit Hanya ditanggung oleh nasabah, sehingga yang dihadapi adalah resiko kredit, resiko fluktuasi dan resiko bunga
  • 12. PERBEDAAN SISTEM BAGI HASIL (SYARIAH) DENGAN BUNGA (KONVENSIONAL) (II) No. Aspek Sistem Bagi Hasil Bunga 4. Dasar Berdasarkan potensi laba yang dapat diperoleh (meskipun belum tentu terjadi) Berdasarkan dana yang dipinjamkan, berjumlah tetap (fixed) 5. Fokus perhatian Keberhasilan usaha menjadi perhatian kedua belah pihak. Yaitu bank dan nasabahnya Besarnya bunga yang harus dibayarkan oleh nasabah, termasuk pokoknya 6. Persentase (%) Berdasarkan proporsi dikalikan potensi laba yang belum diketahui Berdasarkan persentasi dari jumlah pinjaman telah diketahu pasti
  • 14. MUDHARABAH Merupakan akad kerjasama usaha antara shahibul maal (pemilik dana) dengan mudharib (pengelola dana) melalui nisbah bagi hasil menurut kesepakatan di muka. Jika usaha dijalankan mengalami kerugian maka seluruh kerugian akan ditanggung oleh pemilik usaha, kecuali adanya kelalain atau kesalahan oleh pengelola dana seperti penyelewangan, kecurangan dan penyahgunaan dana
  • 15. JENIS MUDHARABAH Mudharabah Muthalaq’ adalah bentuk kerjasama anatar shahibul maal dengan mudharib yang cakupannya sangat luas, tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan daerah bisnis Mudharabah Muqayyadah, merupakan bentuk kerjasama antara shahibul maal dengan mudharib dibatasi dengan batasan usaha. Adanya pembatasan ini mencerminkan kecenderungan shahibul maal dalam memasuki dunia usaha
  • 16. CONTOH ILUSTRASI Rerata tabungan Ibu Desy di Bank Syariah A adalah Rp.500.000,00 dengan nisbah disepakti 50 ; 50. jika diasuksikan total saldo rata – rata dana tabungan di bank Syariah A Rp.100.000.000,00, dan keuntungan yang diperoleh dari dana tabungan sebesar Rp30.000.000,00, maka pada akhir bulan Ibu Desi akan memperoleh dana bagi hasil sebesar; 𝑅𝑝.500.000,00 𝑅𝑝.1.000.000.000,00 𝑥 𝑅𝑝. 30.000.000 𝑥 50% = 75.000,00
  • 17. CONTOH ILUSTRASI Ibu Diana menempatkan dana depositonya di Bank Syariah M sebesar Rp1.00.000.000,00 untuk jangka waktu satu bulan, dengan nisbah bagi hasil disepakti 30;70 (30% untuk nasabah dan 70% untuk bank). Jika diasuksikan dana deposito investasi mudharabah di Bank Syariah M sebesar Rp.250.000.000.000,00 dan keuntungan yang diperoleh untuk dana deposito sebesar Rp.600.000.000,00, maka saat jatuh tempo Ibu Desi akan memperoleh dana bagi hasil (sebelum pajak sebesar; 𝑅𝑝.100.000.000,00 𝑅𝑝.250.000.000.000 𝑥 𝑅𝑝. 600.000.000,00 𝑥 70% = 𝑅𝑝. 168.000,00
  • 18. MUSYARAKAH Musyarakah merupakan akad kerjasama atau pencampuran antara dua pihak ayau lebih untuk melakukan suatu usaha tertentu yang halal dan produktif dengan kesepakatan bahwa keuntungan akan dibagikan sesuai nisab yang disepakati dan resiko ditanggung sesuai dengan porsi kerjasama
  • 20. MUSYARAKAH MUWAFADHAH Kerjasama dua orang atau lebih pada suatu objek dengan syarat tiap – tiap pihak memasukkan modal yang sama jumlahnya serta melakukan tindakan (kerja) yang sama, sehingga tiap – tiap pihak dapat melakukan perbuatan hukum atas nama orang – orang yang berkerjasama
  • 21. MUSYARAKAH AL – INAN Kerjasama dalam modal dalam suatu perdagangan yang dilakukan dua orang atau lebih dan keuntungan dibagi Bersama dengan jumlah modal yang tidak harus sama porsinya
  • 22. MUSYARAKAH AL-WUJUH Kerjasama yang dilakukan dua atau lebih yang tidak punya modal sama sekali dan mereka melakukan suatu pembelian dengan kredit serta menjualnya dengan tunai, dengan keuntungan yang diperoleh akan dibagi bersama
  • 23. CONTOH ILUSTRASI Ibu Naomi membutuhkan dana Rp.100.000.000,00, namun beliau saat ini hanya memiliki dana pribadi sebesar Rp.50.000.00,00. selanjutnya Ibu Naomi bekerjasama dengan Bank Syariah L untuk menutupi kekurangan dananya, dengan ketetntuan nisbah yang telah disepakti sebesar 50;50. jika diasumsikan keuntungan dari proyek yang dijalankan Ibu Naomi di atas Rp.20.000.000,00, maka berapakah jumlah uang yang harus dikembalikan beliau kepada bank? Rp.50.000.000,00 + (50% x Rp.20.000.000,00) = Rp.60.000.000,00
  • 24. WADIAH Wadiah merupakan titipan murni dari satu pihak kepada pihak lain, baik individu maupun hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kepada penitip di saat penitip menghendaki
  • 25. JENIS WADIAH Wadiah Amanah; artinya pihak yang dititipi tidak boleh menggunakan atau memanfaatkan harta titipinnya Wadiah Dhamanah; artinya pihak yang bertanggung jawab penuh atas keutuhan harta titipan, sehingga boleh memanfaatkan harta titipan tersebut
  • 26. CONTOH ILUSTRASI Saldo rata – rata rekening giro Al – Wadiah Ibu Tina di Bank Syariah D sebesar Rp.1.000.000,00 sebagai saldo minimum untuk mendapatkan bonus. Bonus yang dinerikan oleh bank kepada nasabah giro wadiah sebesar 25%. Jika diasumsikan total saldo rata – rata dana saldo Bank Syariah D sebesar Rp.200.000.000,00, dengan keuntungan yang diperoleh untuk giro wadiah sebesar Rp.6.000.000,00, maka pada akhir bulan ibu Tina akan mendapatkan bonus dari bank (sebelum pajak) sebesar; 𝑅𝑝. 1.000.000,00 𝑅𝑝. 200.000.000,00 𝑥 𝑅𝑝. 6.000.000,00 𝑥 25% = 𝑅𝑝. 7.500,00
  • 27. MURABAHAH Merubahah merupakan bagian dari jeni bai’, yaitu jual beli yang ditambah dengan sejumlah keuntungan yang disepakti oleh pembeli dan penjual. Pada transaksi Murabahah ini, penyerahan barang akan dilakukan saat pembayaran transaksi dilakasanakan oleh pembeli baik secara tunai
  • 28. SALAM Salam merupakan transaksi jual beli suatu barang tertentu antara penjual dan pembeli yang harga jualnya terdiri dari harga pokok barang dan keuntungan yang ditambahkan yang telah disepakati, dengan waktu penyerahan barangnya dilakuakn dikemudia hari dan pembayarannya dilakukan dimuka secara tunai Dalam praktik perbankan, ketika barang yang diserahkan kepada bank, maka bank akan menjualnya kepada rekanan nasabah atau kepada nasabah itu sendiri secara
  • 29. ISTISHNA’ Merupakan transaksi jual beli seperti salam, yaitu jual beli dan penyerahannya dilakukan dikemudian, namun penyerahan uangnya dilakukan secara cicilan atau ditangguhkan. Spesifikasi barang pesanan harus jelas mencantumkan jenis, macam, ukuran, mutu dan jumlah. Harga jual yang disepakati dalam kontrak istishna dan tidak boleh berubah selama berlakunya kontrak Jika terjadi perubahan harga setelah kontrak ditandatangani, maka seluruh biaya tambahan menjadi tanggungan nasabah
  • 30. IJARAH Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang sendiri. Ijarah merupakan perjanjian sewa menyewa antar bank dan penyewa, setelah kontrak berakhir, penyewa mengembalikan barang tersebut kepada pemilik Ijarah muntahhiyah bittamlik merupakan sewa yang diikuti dengan perpindahan kepemilikan
  • 31. QARDH Merupakan perjanjian pinjam – meminjam uang atau barang yang dilakukan tanpa ada keuntungan namun pihak bank sebagai pemberi pinjaman dapat meminta pengganti biaya yang diperlukan dalam melaksanakan kontrak qardh
  • 32. RAHN Rahn (Gadai) adalah menahan suatu harta pemilik/peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Tujuannya untuk memberikan jaminan pembayaran kembali kepada bank dalam memberikan pembiayaan. Kriteria barang jaminan; milik nasabah, memiliki ukuran, sifat dan nilai yang jelas sesuai nilai riil pasar, dapat dikuasai oleh bank umum namun tidak boleh dimanfaatkan oleh bank
  • 33. HAWALAH/ HIWALAH Hawalah/ Hiwalah merupakan bentuk pengalihan utang dari orang yang berutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya Tujuan hiwalah adalah untuk membantu pemasok dalam hal ini bank agar mendapatkan dana tunai untuk melanjutkan produksinya
  • 34. WAKALAH Wakalah muncul karena ada salah satu pihak memberikan suatu objek perikatan yang membentuk jasa atau meminjamkan dirinya untuk melakukan sesuatu atas nama dari pihak lain. Wakalah adalah penyerahan, pendelegasian atau pemberian mandat Transaksi wakalah dapat dijumpai pada transaksi penagihan
  • 35. KLASIFIKASI KREDIT (1) Lancar (L). Kredit lancer merupakan kredit yang pembayaran angsuran pokok dan bunga selalu tepat waktu, memiliki mutase rekening yang aktif, dan ada bagian dari kredit yang dijamin dengan angsuran tunai Dalam Perhatian Khusus (DPK). Kredit dalam perhatian khusus adalah kredit yang memiliki tunggakan angsuran pokok dan bunga yang belum melampui 90 hari, kadang – kadang terjadi cerukan, mutase rekening relative jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang dijanjikan dan didukung oleh pinjaman baru
  • 36. KLASIFIKASI KREDIT (2) Kurang Lancar (KL). Kredit kurang lancer adalah kredit yang memiliki tunggakan angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampui 90 hari, sering terjadi cerukan, frekuensi mutase rekening relative rendah, terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang telah diperjanjikan lebih dari 90 hari dan dokumen pinjaman lemah Diragukan (D). Kredit diragukan adalah kredit yang memiliki tunggakan angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampui 180 hari, terjadi cerukan yang permanen, terjadi wanprestasi lebih dari 180 hari, terjadi kapitalisasi bunga dan dokumen hokum yang lemah baik untuk perjanjian kredit maupun peningkatan jaminan Macet (M). Kredit macet adalah kredit yang memiliki tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga yang telah melampui 270 hari, kerugian operasional ditutupi dengan penjaminan baru, dan dari segi hukum maupun kondisi pasar jaminan dari nasabah atau debitur tidak dapat dicairkan oada nilai yang wajar
  • 37. Faktor – Faktor Internal Penyebab Kredit Macet Adanya tindak kecurangan (self dealing) dari pengelola kredit Bank terlalu memfokuskan pada besarnya agunan Bank terlalu mengejar target alokasi dana kredit Bank terlambat mencairkan pinjaman Adanya kekurangan pengetahuan teknis pada pengelolaan kredit Adanya kebijakan kredit yang tidak tepat
  • 38. Faktor – Faktor Eksternal Penyebab Kredit Macet Kebijakan pemerintah (social, politik,ekonomi) yang berpengaruh terhadap operasional perusahan Terjadinya bencana alam, kerusuhan yang merusak usaha debitu Adanya itikad buruk dari debitur, bahkan debitur melarikan diri Adanya penyalahgunaan fasilitas kredit Adanya pemalsuan usaha Debitur menggunakan agunan milik pihak ketiga Agunan yang tidak marketable, sehingga sulit untuk dilikuidasi pada saat kredit macet terjadi
  • 39. PENELIAIAN CALON DEBITUR BERADASARKAN 5C Character (Watak) • Mengetahui watak yang berkaitan dengan inyegritas calon debitur yang nasabah menentukan kemauan debitur membayar kembali pinjaman yang telah dinikmati. • Seseorang berkarakter baik akan berusaha untuk membayar kembali pinjmannya dengan berbagai cara Capital (Modal) • Mengetahui nilai kekayaan yang dimiliki calon debitur yang biasanya diukur dari sendiri, yaitu selisih antara total aktiva dengan total kewajiban (untuk perusahaan)
  • 40. Capacity (Kemampuan) • Menilai kemampuan calon debitur untuk memmenuhi kewajiban yang telah disepakti dalam perjanjian akad kredit, yaitu melunasi utang pokok dan bunag (Bank Konvensional) dan marjin (Bank Syariah) Collateral (Jaminan) • Berdasarkan ketetntuan Bank Indonesia, setiap pemberian kredit harus didukung dengan agunan yang memadai, kecuali untuk program – program pemerintah, karena kredit pada dasarnya mengandung resiko Condition of Economy (Kondisi Ekonomi) • Kondisi perekonomian pasti mempengaruhi kegiatan dan prospek usaha calon debitur sehingga bank perlu untuk menganalisis kondisi perekonomian, minimal jangka waktu kredit berlangsung
  • 41. CARA MENGATASI KREDIT MACET (1) Penjadwalan Ulang (Rescheduling); artinya perubahan syarat kredit dilakukan hanya pada jadwal atau jangka waktu pembayaran termasuk masa tenggang dan perubahan besarnya angsuran kredit. Fasilitas ini hanya diberikan kepada nasabah yang jujur dan usahanya tidak memerlukan tambahan dari bank Persyaratan ulang (Recondition), artinya perubahan syarat kredit dilakukajn pada sebagian atau seluruh syarat – syarat kredit, tidak terbatas hanya pada perubahan jadwal pembayaran, jangka waktu, tingkat suku bunga, penundaan pembayaran sebagian atau seluruh bunga namun juga pada persyaratan lainnya. Fasilitas ini diberikan kepada nasabah yang jujur dan usahanya masih dapat beroperasi secara menguntungkan
  • 42. CARA MENGATASI KREDIT MACET (II) Penataan ulang (Restructuring), artinya perubahan syarat kredit dilakukan pada hal – hal yang berkaitan dengan penambahan dana bank, pengubahan seluruh atau sebagian tunggakan bunga pokok menjadi pokok kredit baru, serta pengubahan seluruh atau sebagian dari kredit menjadi penyertaan bank atau mengambil mitra yang lain untuk menambah penyertaan Penjualan aset (Liquidation), artinya bank melakukan penjualan barang – barang yang dijadikan jaminan untuk melunasi hutang. Tindakan lukuidasi ini dilakukan terhadap kredit yang dianggap bank sudah tidak dapat lagi disehatkan atau usaha bank debitur tidak lagi memiliki propek untuk dikembangkan.