Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi orang yang kita pimpin dengan berbagai macam gaya kepemimpinan agar dapat tercapai tujuan bersama yang sudah ditetapkan
Ilmu Kepemimpinan by Hafizd Aprianto, ST (Cara Menjadi Pemimpin Sukses)Hafizdaprianto
Â
Mau menjadi seorang pemimpin yang efektif, serta Luar Biasa?
Mau menjadi pemimpin yang berkarakter dan disukai oleh para bawahan kita?
Menghilangkan hambatan-hambatan dalam hubungan antara Atasan dan Bawahan??
Silahkan Lihat Presentasi ini :
Ilmu Kepemimpinan Efektif - By Hafizd Aprianto, ST.
Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi orang yang kita pimpin dengan berbagai macam gaya kepemimpinan agar dapat tercapai tujuan bersama yang sudah ditetapkan
Ilmu Kepemimpinan by Hafizd Aprianto, ST (Cara Menjadi Pemimpin Sukses)Hafizdaprianto
Â
Mau menjadi seorang pemimpin yang efektif, serta Luar Biasa?
Mau menjadi pemimpin yang berkarakter dan disukai oleh para bawahan kita?
Menghilangkan hambatan-hambatan dalam hubungan antara Atasan dan Bawahan??
Silahkan Lihat Presentasi ini :
Ilmu Kepemimpinan Efektif - By Hafizd Aprianto, ST.
Seni dalam Kepemimpinan (Art of Leardeship)Fatchul Wachid
Â
Presentasi Seni dalam Kepemimpinan ini disampaikan dalam acara Latihan Dasar Kepemimpinan dan Organisasi organisasi Kerohanian Islam (Rohis) Al-Izzah SMA Negeri 1 Pati pada tahun 2015.
04 Kepemimpinan Transformasional (Dr. Muhammad Taufiq, DEA)Massaputro Delly TP
Â
Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan kompetensi kepemimpinan transformasional yaitu kemampuan dalam memimpin inovasi melalui pembelajaran menghargai harkat dan martabat manusia, peningkatan mutu pelayanan, menunjukkan kesadaran diri terhadap kekuatan karakter dan kebajikan (virtues) yang dimilikinya, mengenali peluang dan ancaman perubahan lingkungan strategis, dan mengenali langkahlangkah yang tepat untuk memunculkan potensi inovatif suatu organisasi. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode, berbagi pengalaman, studi kasus, diskusi interaktif, dan games. Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuannya menunjukkan kemampuan berinovasi.
#RLA Angkatan XIII
Seni dalam Kepemimpinan (Art of Leardeship)Fatchul Wachid
Â
Presentasi Seni dalam Kepemimpinan ini disampaikan dalam acara Latihan Dasar Kepemimpinan dan Organisasi organisasi Kerohanian Islam (Rohis) Al-Izzah SMA Negeri 1 Pati pada tahun 2015.
04 Kepemimpinan Transformasional (Dr. Muhammad Taufiq, DEA)Massaputro Delly TP
Â
Mata Pelatihan ini membekali peserta dengan kompetensi kepemimpinan transformasional yaitu kemampuan dalam memimpin inovasi melalui pembelajaran menghargai harkat dan martabat manusia, peningkatan mutu pelayanan, menunjukkan kesadaran diri terhadap kekuatan karakter dan kebajikan (virtues) yang dimilikinya, mengenali peluang dan ancaman perubahan lingkungan strategis, dan mengenali langkahlangkah yang tepat untuk memunculkan potensi inovatif suatu organisasi. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode, berbagi pengalaman, studi kasus, diskusi interaktif, dan games. Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuannya menunjukkan kemampuan berinovasi.
#RLA Angkatan XIII
Perubahan dan Pengembangan Organisasi.pptxMira Veranita
Â
Perubahan Organisasi adalah suatu proses dimana organisasi tersebut berpindah dari keadaannya yang sekarang menuju ke masa depan yang diinginkanuntuk meningkatkan efektifitas organisasinya.
STRESS KERJA PADA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)Mira Veranita
Â
Stres di tempat kerja merupakan sebuah masalah yang sangat sering dirasakan oleh karyawan, dimana para karyawan menemui kondisi-kondisi kelebihan kerja, ketidaknyamanan kerja, tingkat kepuasan kerja yang rendah.Stres ditempat kerja juga dapat mengakibatkan pengaruh yang merusak kesehatan, dan kesejahteraan karyawan, seperti halnya dapat berpengaruh negatif terhadap produktivitas dan keuntungan ditempat kerja
NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL
UNDANG- UNDANG DASAR (UUD) NEGARA
REPUBLIK INDONESIA 1945 DAN
KONSTITUSIONALITAS KETENTUAN
PERUNDANG-UNDANGAN DI BAWAH UUD
- Pengertian integrasi
- Jenis-jenis Integrasi
- Pentingnya Integrasi Nasional
- Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang Integrasi Nasional
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. APA ITU PEMIMPIN?
Pemimpin adalah orang yang mendorong
dan menggerakan orang lain agar mau
bekerja sama mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
3. APA ITU KEPEMIMPINAN?
• Kepemimpinan adalah proses saling
mempengaruhi antara pemimpin dan pengikut
untuk mencapai tujuan organisasi.
• Kepemimpinan merupakan kemampuan
untuk mempengaruhi dan mengerakkan orang
lain guna mencapai tujuan tertentu disebut
4. HAL-HAL YANG HARUS DIMILIKI
SEORANG PEMIMPIN
1. Memotivasi diri
2. Kemampuan berbicara dimuka umum
3. Pemahaman teknik/alat kendali mutu
4. Kemampuan memecahkan masalah dengan system
5. Transfer pengetahuan kepada bawahan
6. Memotivasi bawahan
7. Mengenali karakteristik bawahan
8. Keinginan mengetahui perkembangan
9. Keinginan melakukan perubahan/perbaikan
10. Sikap mental
11. Citra diri
5. TUGAS PEMIMPIN
1. Mengantarkan atau mengarahkan.
2. Mengetuai.
3. Mempelopori atau merintis.
4. Memberi petunjuk, nasehat dan petuah.
5. Memberi bimbingan.
6. Membina untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan anggotanya.
7. Menggerakkan.
6. CIRI-CIRI PEMIMPIN YANG EFEKTIF
1) Memiliki Pengetahuan luas
2) Sehat jasmani dan rohani
3) Memiliki Kemampuan mengendalikan emosi
4) Kemampuan analisa yang tinggi
5) Memiliki antusiasme yang tinggi
6) Objektif dalam memperlakukan bawahan
7) Memiliki Kemampuan berkomunikasi
8) Memiliki Kemampuan menyatakan pendapat
9) Tidak cepat putus asa
10)Berani mengambil keputusan
11)Memiliki rasa percaya diri
7. MODEL ATAU GAYA KEPEMIMPINAN
OTORITER
Adalah gaya
pemimpin yang
“otokritik” artinya
sangat
memaksakan dan
mendesak
kekuasaannya
kepada bawahan.
LAISSEZ FAIRE
Adalah
pemimpin
pepmimpin
yang bersikap
tengah antara
memaksakan
kehendak dan
memberi
kelonggaran
kepada
bawahan
DEMOKRATIS
Adalah
pemimpin yang
memberikan
kebebasan
kepada
bawahan.
SITUASIONAL
Adalah pemimpin
yang bersikap
lebih melihat pada
situasinya. Kapan
harus bersikap
memaksa dan
kapan harus
moderat, serta
pada situasi apa
pemimpin harus
memberi
kebebasan
kepada bawahan
8. CIRI-CIRI GAYA KEPEMIMPINAN
OTORITER
• Selalu memerintah
• Tidak mau menerima saran dari
bawahan
• Tanpa musyawarah
• Hanya Mementingkan diri
sendiri dan kelompok
• Memberikan tugas mendadak
• Memaksakan kehendak
• Setiap keputusannya tidak
dapat dibantah
• Kekuasaan mutlak ada pada
pimpinan
• Hubungan dengan bawahan
kurang harmonis
• Senang dengan sanjungan
• Tanpa kenal ampun atas
kesalahan bawahan
• Kurang percaya pada anak
buah
• Kurang memberi dorongan
semangat kerja bawahan
• Kurang mawas diri
• Selalu tertutup
• Suka mengancam
• Kurang menghiraukan usulan
bawahan
• Ada rasa bangga bila
bawahannya takut
• Tidak suka bawahannya maju
dan berkembang
• Kurang adanya rasa
kekeluargaan
9. CIRI-CIRI GAYA KEPEMIMPINAN
LAISSEZ FAIRE
• Pemimpin bersikap pasif
• Semua target diberikan kepada
bawahan
• Tidak tegas
• Kurang memperhatikan
kekurangan dan kelebihan
bawahan
• Percaya kepada bawahan
• Pelaksanaan pekerjaan tidak
terkendali
• Mudah dibohongi bawahan
• Pemimpin kurang kreatif
• Kurang mawas diri
• Perencanaan dan tujuan kurang
jelas
• Bawahan merasa sebagai orang
yang berkuasa
• Kurang memberikan dorongan
pada bawahan
• Rasa tanggungjawab kurang
• Kurang berwibawa
• Menjungjung tinggi hak asasi
• Menghargai pendapat bawahan
• Kurang bermusyawarah
10. CIRI-CIRI GAYA KEPEMIMPINAN
DEMOKRATIS
• Adil dan bijaksana
• Memiliki rasa Tenggang rasa
• Suka bermusyawarah
• Tidak mementingkan diri sendiri
• Selalu mawas diri
• Tidak sombong
• Lapang dada dan terbuka
• Mau menerima usulan atau
pendapat bawahan
• Selalu menerima kritik dari
bawahan
• Menciptakan suasana
kekeluargaan
• Menghargai pendapat bawahan
• Mau membimbing bawahan
• Percaya pada bawahan
• Tidak ada jarak dengan bawahan
• Mendorong bawahan untuk
mencapai hasil baik
• Komunikatif dengan bawahan
• Partisipatif dengan bawahan
• Mengetahui kekurangan dan
kelebihan bawahan
• Memberi kesempatan
mengembangkan karir bawahan
• Pendapat terfokus pada hasil
musyawarah
11. CIRI-CIRI KEPEMIMPINAN
SITUASIONAL
• Supel / luwes
• Berwawasan luas
• Mempunyai tujuan yang jelas
• Bersikap terbuka
• Mudah menyesuaikan
dengan lingkungan
• Mampu menggerakan
bawahan
• Bersikap keras pada saat
tertentu
• Berprinsip dan konsisten
terhadap suatu masalah
• Ada komunikasi baik satu
arah/dua arah
• Memberi kesempatan
bawahan untuk
mengutarakan pendapat
• Mengutamakan kepentingan
bersama
• Mempunyai ketegasan dalam
situasi dan kondisi tertentu
• Mau menerima saran dan
kritik dari bawahan
• Mengutamakan suatu
kekeluargaan
13. ASTABRATHA
Sebagai etnis terbesar di Indonesia, masyara-
kat Jawa memiliki konsep tersendiri tentang
bagaimana kepemimpinan yang seharusnya.
Konsep yang disebut ASTABRATHA itu
menilai pemimpin antara lain harus memiliki
sifat ambeg adil parama arta atau watak adil
merata tanpa pilih kasih (Ki Kasidi
Hadiprayitno, 2004)
Filosofi Jawa kebanyakan berasal dari hasil
be-lajar dari alam. Alam bisa memberi
kehidupan dan ketenteraman bagi berbagai
mahluk, me-ngapa manusia tidak belajar /
meniru dari alam?
Secara rinci konsep ini terurai dalam delapan
(asta) watak: bumi, api, air, angin, angkasa,
matahari, bulan, dan bintang.
14. BUMI
Watak bumi yang harus
dimiliki seorang pemimpin
ialah mendorong dirinya untuk
selalu memberi kepada
sesama. Ini berdasarkan
analog bahwa bumi merupa-
kan tempat untuk tumbuh
berbagai tum-buhan yang
berbuah dan berguna bagi
umat manusia dan hewan.
15. GENI / API
Pemimpin harus memiliki sifat API. Api adalah energi, bukan
materi. Api sanggup membakar materi apa saja menjadi
musnah. Namun, api juga bisa me-matangkan apa saja.
Pemimpin memotivasi dan memberi semangat.
Api dalam konteks ini bukan dalam pengertian destruktif,
melainkan konstruktif.
Semangat api yang konstruktif yang harus di-miliki
pemimpin, antara lain, adalah kesang-gupan atau
keberanian untuk membakar atau melenyapkan hal-hal
yang menghambat dinamika kehidupan, misalnya
angkara murka, rakus, keji, korup, merusak dan lainnya.
16. AIR ATAU BANYU
Air menggambarkan watak pemimpin yang harus selalu
mengalir dinamis dan memiliki watak rendah hati, andhap
asor dan santun. Tidak sombong. Tidak arogan.
Sifat mengalir juga bisa diartikan bahwa pemim-pin harus
mampu mendistribusikan kekuasaan-nya agar tidak
menumpuk / menggumpal yang merangsang untuk korupsi.
Selain itu, seperti air yang selalu menunjukkan permukaan
yang rata, pemimpin harus adil dalam menjalankan kebi-
jakan terkait hajat hidup orang banyak.
17. ANGIN
watak angin atau udara, watak yang memberikan hak hidup
kepada masyarakat. Hak hidup antara lain meliputi hak untuk
mendapat-kan kehidupan yang layak (sandang, pangan,
papan, dan kesehatan) , mengembangkan diri, mendapatkan
sumber kehidupan (pekerjaan), berpendapat dan berserikat
(demokrasi), dan mengembangkan kebudayaan.
18. SURYA ATAU
MATAHARI
adalah watak pe-mimpin yang harus mampu menjadi penerang
kehidupan sekaligus menjadi pemberi energi kehidupan
masyarakat.
19. BULAN / CANDRA
Sebagaimana bulan yang memiliki kelembutan yang
menenteram-kan, pemimpin yang bijak selalu memberikan rasa
tenteram dan menjadi sinar dalam kege-lapan. Ia harus mampu
memimpin dengan berbagai kearifan sekaligus visioner (memiliki
pandangan jauh ke depan), bukan memimpin dengan gaya
seorang tiran (otoriter) dan berfi-kiran dangkal.
20. BINTANG /KARTIKA
Sebagaimana bin-tang menjadi panduan para musafir dan
nela-yan, pemimpin harus mampu menjadi orientasi
(panutan) sekaligus mampu menyelami perasaan
masyarakat.
21. LANGIT / ANGKASA
Seorang pemimpin mesti memiliki watak langit atau angkasa.
De-ngan watak ini pemimpin pun harus memiliki keluasan
hati, perasaan, dan pikiran dalam menghadapi berbagai
persoalan bangsa dan negara. Tidak sempit pandangan,
emosional, temperamental, gegabah, melainkan harus jembar
hati-pikiran, sabar dan bening dalam memberi pelayanan
kepada masyarakat.
22. Bukankah inti atau substansi pemimpin adalah pelayanan ?
Pemimpin yang berwatak juragan adalah penguasa yang
serba minta dilayani dan selalu menguasai fihak yang
dipimpin.
Watak itu dapat dipelajari; Pemimpin harus belajar memiliki
watak yang dimiliki alam sekitar kita yang memberi
kehidupan, kesem-patan, keberdayaan, dan kenyamanan.
24. 4 CIRI PEMIMPIN
EFEKTIF :
1. Mereka mampu memberikan arahan dan arti
bagi orang-orang yang mereka pimpin
2. Mereka menumbuhkan kepercayaan
3. Mereka mendorong tindakan dan
pengambilan resiko
4. Mereka memberikan harapan
25. TEORI SIFAT (TRAIT ) TENTANG KEPEMIMPINAN :
USAHA IDENTIFIKASI KARAKTER KHUSUS YANG
DIMILIKI OLEH SEORANG PEMIMPIN
INTELEGENSI KEPRIBADIAN KEMAMPUAN
âś“ Pertimbangan
âś“ Ketegasan mengambil
keputusan
âś“ Pengetahuan
âś“ Kefasihan berbicara
âś“ Kemampuan
beradaptasi
âś“ Kesiagaan
âś“ Kreativitas
âś“ Integritas pribadi
âś“ Kepercayaan diri
âś“ Kontrol dan
keseimbangan emosi
âś“ Mandiri (tidak
konformis)
âś“ Kemampuan
menumbuhkan
kerjasama
âś“ Mampu bekerja sama
âś“ Kepopuleran dan
gengsi
âś“ Mudah bergaul
(kemampuan
interpersonal)
âś“ Partisipasi sosial
âś“ Taktik Diplomasi
26. PENDEKATAN PERILAKU DALAM
KEPEMIMPINAN :
1. Kepemimpinan yang terfokus pada
pekerjaan
( job centered ) :
berfokus pada penyelesaian pekerjaan dan
menerapkan supervisi yang ketat sehingga
melakukan pekerjaan dengan menggunakan
prosedur spesifik
27. 2. Kepemimpinan yang berfokus pada
karyawan
( employee centered ) :
berfokus pada bawahannya yang melakukan
tugas dan membudidayakan pendelegasian
pengambilan keputusan dan membimbing
pegawai memenuhi kebutuhan dengan cara
membentuk lingkungan yang suportif
29. PENDEKATAN SITUASIONAL
Suatu pendekatan terhadap
kepemimpinan dimana pemimpin
memahami perilakunya, sifat-sifat
bawahan dan situasi sebelum
menggunakan gaya kepemimpinan
tertentu.
Pendekatan ini
mensyaratkan pemimpin
untuk memiliki
keterampilan diagnostik
perilaku manusia
30. 1. MODEL KONTINGENSI -
FIEDLER
Gaya kepemimpinan diukur dengan Least Preferred Co Worker Scale
(LPC) → mengukur tingkat perasaan positif atau negatif yang dimiliki
seseorang terhadap orang lain yang paling dipilih untuk kerjasama.
Faktor yang diukur :
âś“ Hubungan pemimpin dan pengikut : menunjukkan tingkat kepercayaan
dan hormat pada atasan
âś“Struktur tugas : Sejauhmana tugas yang dilakukan pengikut terstruktur
âś“Kekuatan Posisi : kekuatan yang dimiliki oleh posisi pemimpin
31. Berorientasi tugas Berorientasi hubungan Berorientasi tugas
RANGKUMAN VARIABEL
SITUASIONAL FIEDLER DAN GAYA
KEPEMIMPINAN YANG SESUAI :
32. 2. MODEL KEPEMIMPINAN
VROOM - JAGO
Model kepemimpinan yang menetapkan prosedur pengambilan
keputusan yang efektif dalam situasi tertentu
Keefektifan keputusan dipengaruhi :
âś“ Kualitas Keputusan : Sejauhmana keputusan mempengaruhi
kinerja
âś“ Komitmen bawahan : seberapa penting bawahan berkomitmen
atau menerima keputusan untuk diimplementasikan
34. ATURAN DASAR VROOM-JAGO
PANDUAN UNTUK MENINGKATKAN
KUALITAS KEPUTUSAN :
1. Hidari menggunakan A I ketika : Pemimpin tidak memiliki informasi cukup
2. Hindari menggunakan GII ketika :
a. Bawahan tidak memahami target yang sama dengan target perusahaan
b. Bawahan tidak memiliki informasi yang dibutuhkan
3. Hindari menggunakan AII dan CI ketika :
a. Pemimpin tidak memiliki informasi yang dibutuhkan
b. Masalah yang dihadapi tidak terstruktur
4. Gunakan GII ketika :
a. Pemimpin tidak memilki informasi yang dibutuhkan
b. Bawahan memahami dan memiliki target yang sama dengan organisasi
c. Ada konflik di antara bawahan mengenai solusi yang akan dipilih
35. 3. MODEL KEPEMIMPINAN JALUR-
TUJUAN
( PATH-GOAL LEADERSHIP MODEL)
Pentingnya pengaruh pemimpin
terhadap persepsi bawahanmengenai
tujuan kerja, tujuan pengembangan diri,
dan jalur pencapaian tujuan
Dasarnya : teori motivasi Ekspektasi
Klarifikasi jalur : Usaha pemimpin
memperjelas perilaku yang paling
mungkin menghasilkan pencapaian
tujuan
36.
37. 4. MODEL KEPEMIMPINAN
SITUASIONAL HERSEY-BLANCHARD
Mengembangkan hasil penelitian Ohio State
University, ada 4 gaya kepemimpinan :
âś“ Telling : Pemimpin menetapkan peran yang
diperlukan untuk melakukan suatu tugas
âś“ Selling : Pemimpin memberikan instruksi
tersturuktur tapi bertindak sebagai supporter
âś“ Participating : Pemimpin dan pengikutnya sama-
sama memutuskan bagaimana cara terbaik
menyelesaikan tugas yang berkualitas
âś“ Delegating : Pemimpin tidak banyak memberikan
arahan yang jelas dan spesifik kepada bawahan
38.
39. ISU, KONSEP DAN PERSPEKTIF
LAIN TENTANG KEPEMIMPINAN
1. Kepemimpinan
Kharismatik
Pemimpin yang mewujudkan
atmosfir motivasi atas dasar
komitmen dan identitas emosional
pada visi, filosofi, dan gaya mereka
dalam diri bawahannya
40. 2. Kepemimpinan
Transaksional
Kepemimpinan yang membantu bawahannya
mengidentifikasi apa yang harus dilakukan
untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Menggunakan konsep path-Goal
3. Kepemimpinan
Transformasional
Kepemimpinan yang memotivasi para
pengikutnya untuk bekerja mencapai sebuah
tujuan, bukan untuk kepentingan pribadi,
kepentingan jangka pendek, dan untuk
mencapai prestasi dan aktualisasi diri
41. 4. Pendekatan Leader-Member
Exchange ( Pertukaran antara
pemimpin dan Anggota)
âś“Pendekatan yang mengenali tidak adanya konsistensi
perilakupemimpin kepada bawahannya
âś“Pemimpin membina ikatan dan hubungan pribadi terhadap
masing-masing bawahan
âś“ Coaching dan pelatihan menjadi interaksi yang digunakan
untuk membantu pegawai meningkatkan pemahamannya
terhadap pekerjaan dan peningkatan kinerja
42. 5. KEPEMIMPINAN MULTIKULTURAL
7 faktor yang berkaitan dengan keefektifan kepemimpinan :
1) Kemauan untuk peka ( memahami perasaan orang lain)
2) Kepekaan sebenarnya ( pemahaman terhadap diri sendiri dan
orang lain)
3) Kepatuhan ( Pada aturan dan otoritas)
4) Kepercayaan pada orang lain ( Dalam pemecahan masalah)
5) Lebih memilih pengambilan keputusan kelompok
6) Perhatian terhadap hubungan interpersonal
7) Hubungan yang kooperatif pada rekan
43. TUGAS
Diskusikan Bersama kelompok, lalu berikan penjelasan :
1. Menurut Saudara bagaimana Kepemimpinan Bangsa
yang paling cocok dengan situasi dan kondisi negara kita
pada saat ini?
2. Model kepemimpinan mana yang paling baik dan
menguntungkan bagi organisasi? Berikan alasannya.
3. Jelaskan satu filsafat kepemimpinan lain yang Saudara
ketahui selain yang sudah dijelaskan di perkuliahan hari
ini?
Hasil diskusi kelompok akan dibahas pada pertemuan
berikutnya.