SlideShare a Scribd company logo
Filsafat Ilmu
Induktivisme: ilmu sebagai pengetahuan
berdasarkan fakta-fakta observasi
oleh:
Ahmad Muzanni
NIM. 13712251042
Induktivisme: ilmu sebagai pengetahuan berdasarkan fakta-fakta
observasi
 Pandangang tentang ilmu yang luas penganutnya
 Induktivisme naif
 Logika dan penalaran deduktif
 Ramalan dan penjelasan menurut tafsiran induktivis
 Appeal induktivisme naif
Pandangan tentang ilmu yang luas penganutnya
Fakta-fakta Observasi/ekp
eriment
Teori-teori
ilmiah
BACON
apabila kita hendak memahami alam,
seharusnya kita berkonsultasi dengan
alam bukan dengan tulisan-tulisan
aristoteles.
Induktivisme
naif
memiliki organ2 yg normal dan sehat, harus setia
dan jujur merekam apa yg dilihat, didengar dlm hub.
dg situasi yg diamati, (naif)
Keterangan observasi (dasar utk menarik
hukum2 dan teori2 yg membentuk pengetahuan
ilmiah.
CONTOH
Sebatang tongkat yg sebagian tercelup d dlm air Nampak
bengkok (ket. Tunggal). Karena dihasilkan oleh pengamat yg
menggunakan organ2 inderanya thd suatu tempat dan waktu
tertentu.
Planet2 bergerak menurut garis ellipsnya mengitari suryanya (ket.
Umum) karena mengungkapkan sifat/prilaku bbrp aspek alam
semesta.
Induktivisme naif: batang2 tubuh pengetahuan ilmiah dibangun
oleh induksi dengan dasar kukuh yang diperoleh lewat observasi.
LOGIKA DAN
PENALARAN DEDUKTIF
a. Semua buku ttg filsafat menjemukan
b. Ini adalah sebuah buku ttg filsafat
c. Buku ini menjemukan
Jika a dan b adl premis dan c adl kesimpulan. Jk a dan b bnar
maka c dg sendirinya akan benar juga. Jika c salah maka c
tidak sesuai dg fakta-fakta.
Deduksi logika tdk dapt berlaku
sebagai sumber suatu
keterangan-keterangan yg
benar ttg dunia. Hal ini juga
berkaitan dg penarikan
keterangan2 dari keterangan2
lain yg sudah diketahui
Ramalan dan penjelasan
menurut tafsiran
induktivis
Bagi seorang induktivis sumber kebenaran bukanlah logika,
melainkan pengalaman. Contoh:
a. Air murni akan membeku pada 0 derajat
b. Di dalam radioator mobil saya terdapat air murni
c. Apabila suhu menurun sampai dibawah 0°C, air d dalam
radiator mobil sy akan membeku.
a akan ditentukan kebenarannya lewat observasi
langsung tentang membekunya air. Sekali a dan b
telah ditetapkan kebenarannya lewat observasi dan
induksi, maka ramalan c dapat dideduksi dari a dan b
itu
APPEAL INDUKTIVISME NAIF
 Memberikan uraian yg telah diformalisasi mengenai
beberapa kesan populer ttg sifat ilmu yg sebenarnya.
 Realibilitas suatu ilmu adl kelanjutan dr klaim2 kaum
induktivis ttg observasi dan induksi. Keterangan
observasi yg membentuk landasan ilmu itu terjamin dan
terpercaya.
BAB 11
Pandangan Objektivis tentang
Perubahan Teori di dalam Fisika
Septiana, S.Pd.
13712251075
Latar Belakang
Kaum objektivis menganalisis suatu pengetahuan dengan
memberikan prioritas pada ciri-ciri permasalahan atau cabang
tertentu lepas dari sikap, keyakinan, atau keadaan subjektif
lainnya
Struktur teoritis fisika modern yang demikian kompleks jelas
tidak dapat diidentifikasi dengan keyakinan seorang ahli fisika
atau suatu grup ahli fisika
Adanya kesempatan objektif untuk perkembangan suatu
program, maka cepat atau lambat ilmuan atau grup ilmuan
akan memanfaatkan kesempatan itu, sehingga program yang
lebih banyak memberikan kesempatan untuk itu akan lebih
maju
Rumusan Masalah
1. Apa saja keterbatasan Objektivisme Lakatos?
2. Apakah yang dimaksud dengan kesempatan
objektif?
3. Bagaimana pandangan objektivis tentang
perubahan teori di dalam fisika?
4. Apa saja ucapan untuk mengingatkan?
Tujuan
1. Mengetahui keterbatasan objektivisme
Lakatos
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan
kesempatan objektif
3. Mengetahui pandangan objektivis tentang
perubahan teori di dalam fisika
4. Mengetahui beberapa ucapan untuk
mengingatkan
Keterbatasan Objektivisme Lakatos
Lakatos mengemukakan
bahwa perubahan-
perubahan di dalam
sejarah fisika telah
terjadi sesuai dengan
metodologi program
riset ilmiah, tidak
menjelaskan persoalan
mengapa bisa terjadi
Sulit untuk mengerti bagaiamana
para ilmuwan dapat menyadari
tentang petunjuk-petunjuk atau
metodologi yang baru saja disusun.
Metodologi Lakatos tidak memadai
untuk mendikte para ilmuwan
melakukan pilihan (metode Lakatos
bukan untuk memberikan nasehat
kepada para ilmuwan).
Pertanggungan jawab tentang
perubahan teori sangat bergantung
pada keputusan dan pilihan yang
sadar dari para ilmuwan
• Asumsi Lakatos, Popper, dan Kuhn:
perubahan teori harus diterangkan dengan
referensi pada keputusan dan pilihan para
ilmuan
• Jika Lakatos dan Popper gagal memberikan
petunjuk pemilihan teori, maka gagal juga
memberikan pertanggungan jawab tentang
perubahan teori
• Kuhn mentolerir secara tidak kritis pilihan
apapun asal disetujui masyarakat ilmiah ybs
Kesempatan Objektif
• beberapa teori tertentu beserta penerapan prakteknya
sama-sama berada dalam suatu tingkat perkembangan,
maka berbagai kesempatan untuk mengembangkan teori
itu akan timbul dengan sendirinya
• kesempatan objektif yang ada di dalam suatu program riset
pada beberapa tingkat perkembangannya disebut derajat
kesuburan yang memiliki sifat objektif, tidak peduli apakah
para ilmuwan individual menyadarinya atau tidak dan
mempengaruhi batas lingkup lahirnya kesempatan-
kesempatan objektif untuk pengembangan atau terbukanya
kemungkinan-kemungkinan baru suatu penelitian
• Contohnya adalah Fisika Galileo yang membuka
kemungkinan-kemungkinan untuk suatu penelitian baru
Karakteristik derajat kesuburan
Karakteristik derajat kesuburan dapat diketahui melalui
beberapa keterbatasan di bawah ini:
Konsepsi itu terlalu samar untuk memungkinkan pengukuran
kuantitatif derajat kesuburan suatu program
Konsepsi yang samar mempunyai konsekuensi yang tidak diinginkan, bahwa
makin samar suatu teori atau program, maka makin besar derajat
kesuburannya, karena suatu teori atau program yang cukup sama-samar akan
selalu dapat diselaraskan dengan garis perkembangan apa saja
Derajat kesuburan tidak membantu menerangkan pertumbuhan ilmu, karena
derajat kesuburan suatu program hanya dapat dianalisa secara layak dan
dihargai setelah segalanya terjadi
Derajat kesuburan tidak berguna sebagai alat bagi sejarawan, karena
kesempatan untuk perkembangan hanya datang pada saat
dimanfaatkan
Pandangan Objektivis tentang
Perubahan di dalam Fisika
• Asumsi: dalam masyarakat terdapat ilmuwan dengan
keterampilan, akal, dan kerangka pikiran yang cocok
untuk mengembangkan ilmu itu
• kesempatan objektif suatu program, mendorong
ilmuwan memanfatkannya, akibatnya program akan
lebih maju daripada rivalnya (jika kesempatan-
kesempatan itu dimanfaatkan)
• perubahan teori perlu memperhitungkan kerelatifan
derajat kesuburan dari program-program rivalnya,
sukses-sukses mereka di dalam praktek, dan sejauh
mana program-program rival itu akan membimbing
ke ramalan-ramalan baru
Lanjutan
• Ada hubungan yang erat antara ramalan-ramalan baru dan
derajat kesuburan. Konfirmasi atas ramalan-ramalan baru
membuka jalan untuk riset selanjutnya.
• Contohnya teori elektromagnetik Maxwell yang menuntun Hertz
memprodusir gelombang radio, yang juga membuka kesempatan
untuk menyelidiki sifat gelombang elektromagnetik, mengukur
kecepatan cahaya dengan lebih akurat, dan mengembangkan
gelombang mikro
• Kesimpulannya, bahwa program yang mengandung suatu inti dan
mempunyai sifat untuk berkembang akan berkembang secara
koheren begitu kesempatan itu dimanfaatkan. Derajat kesuburan
akan meningkat lebih jauh apabila perkembangan itu
mendatangkan sukses sukses peramalan. Dan garis perkembangan
yang merusak koherensi inti yang akibatnya tidak memberikan
kesempatan untuk perkembangan, akan berhenti dan lenyap
Beberapa ucapan untuk mengingatkan
Perubahan teori
tidak bergantung
pada keputusan-
keputusan
metodologis para
ilmuan dan tidak
akan maju
menurut
kehendaknya
sendiri tanpa
campur tangan
manusia
Asumsi sosiologis tentang teori perubahan
tidak pernah dapat sepenuhnya
memuaskan.
Struktur yang baik dari kemajuan fisika
dalam jangka sangat pendek, tidak dapat
terhindar dari keterlibatan para ilmuwan,
batas-batas dan cara-cara mereka
berkomunikasi dan sebagainya.
Dalam jangka panjang, asal ada ilmuwan-
ilmuwan dengan keterampilan dan akal yang
dapat memanfaatkan kesempatan-
kesempatan berkembang yang memang
secara nyata exist, maka kemajuan fisika
dapat dijelaskan berdasarkan pandangan
tentang perubahan teori, yaitu tidak
tergantung pada keputusan-keputusan
metodologis para ilmuan
TERIMA KASIH
Falsifikasionisme Sofistikit,
Ramalan Baru Dan
Pertumbuhan Ilmu
By :
Dewi Masithoh, S.Pd.
NIM. 13712251048
Istilah-Istilah yang Harus
Diingat yaa… ^^
• Falsifiabel : suatu teori yang siap diuji kebenarannya
baik secara observasi maupun eksperimen.
• Falsifikasi : kegagalan teori untuk bertahan
menghadapi ujian-ujian dengan observasi dan
eksperimen, digambarkan sebagai satu kunci yang
penting.
• Modifikasi Ed Hoc : modifikasi didalam suatu teori
misalnya dengan menambah suatu dalil ekstra atau
mengadakan perubahan didalam dalil yang sudah ada,
teori yang belum atau yang masih akan diuji terhadap
teori yang belum dimodifikasi.
Derajat Falsifiabilitas
Relatif Versus Absolut
Syarat suatu hipotesis agar patut dipandang sebagai
pernyataan seorang ilmuwan harus falsifiabel, semakin
falsifiabel maka semakin baik tetapi jangan sampai
difalsifikasi.
Suatu hipotesa harus lebih
falsifiabel daripada hipotesa yang
akan digantikkannya.
Perbedaan Pandangan
Kaum Falsifikasionis Naif
Versus Falsifikasionis Sofistikit
• Kaum Falsifikasionis Naif
Memberikan gambaran Statis tentang ilmu.
“Apakah teori itu falsifiabel?”, “Bagaimana derajat
falsifiabilitasnya?” dan “Sudahkah teori itu difalsifikasi?”
• Kaum Falsifikasionis Sofistikit
Memberikan gambaran Dinamis tentang ilmu.
“Apakah teori yang baru ini memiliki daya hidup untuk
menggantikan teori sebelumnya?”
Suatu teori baru akan diterima sebagai pandangan yang
patut dihargai para ilmuwan apabila teori tersebut lebih
falsifiabel daripada teori saingannya terutama jika teori
tersebut meramalkan suatu fenomena baru yang belum
pernah disinggung oleh teori saingannya.
Secara ideal, Kaum falsifikasionis lebih menyukai jika dapat
mengatakan bahwa rangkaian teori yang membentuk evolusi
historis suatu ilmu terdiri dari teori-teori falsifiabel dan
setiap teori dalam rangkaian itu lebih falsifiabel daripada
teori sebelumnya.
Perbandingan derajat falsifiabilitas menekankan
pada serangkaian teori sebagai konsekuensi
pernyataan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang
tumbuh dan berkembang, memungkinkan
persoalan teknis dilewatkan. Sebab sangat sulit
untuk memperinci betapa falsifiabelnya suatu teori
tunggal. Ukuran mutlak tentang falsifiabilitas tidak
dapat ditentukan dengan sederhana karena jumlah
faktor falsifikasi potensial tidak terbatas terhadap
suatu teori.
Derajat Falsifiabilitas
Pernyataan mana yang lebih Falsifiabel??
Pernyataan 1:
Setiap pasang benda,
saling tarik menarik
satu sama lain dengan
gaya yang berbanding
terbalik dengan kuadrat
jarak pisah antara
pasangan benda
tersebut.
Pernyataan 2 :
Planet-planet dalam tata
surya saling tarik
menarik satu sama lain
dengan gaya yang
berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak
pisah antara planet-
planet itu.
Pernyataan pertama lebih falsifiabel
daripada pernyataan kedua.
Karena pernyataan kedua telah tercakup
didalam pernyataan pertama. Segalanya
yang mengfalsifikasi pernyataan kedua
juga akan mengfalsifikasi pernyataan
pertama. Tetapi tidak sebaliknya.
Contoh Modifikasi Ed Hoc
“Roti baik bagi pertumbuhan manusia”
“Apabila gandum dipelihara dan dibesarkan dengan cara
normal, kemudian diolah menjadi roti dengan cara normal
pula, dan akhirnya dimakan manusia dengan cara yang
normal juga, maka ia baik bagi pertumbuhan”
Akan tetapi, suatu ketika pernah menimbulkan malapetaka
di suatu Desa Prancis. Sehingga teori diatas difalsifikasi oleh
peristiwa tersebut.
“(Semua) Roti kecuali sejumlah roti
yang dihasilkan di desa Prancis
yang menimbulkan bencana itu,
baik bagi pertumbuhan manusia”
modifikasi
Ed Hoc
Agar tidak
diFalsifikasi
Hipotesis yang sudah dimodifikasi ini akan kurang
falsifiabel dibanding teori orisinalnya.
Teori yang sudah dimodifikasi diatas tidak dapat diuji
dengan cara apapun dan juga bukan merupakan ujian bagi
teori orisinalnya.
Contoh Modifikasi Bukan Ed Hoc
“Semua roti baik bagi pertumbuhan manusia, kecuali
roti yang dibuat dari gandum yang dihinggapi semacam
cendawan tertentu” (selanjutnya disebutkan jenis
cendawan tertentu itu dengan sifat-sifatnya)
Teori yang sudah dimodifikasi ini bukan Ed Hoc
lagi, karena memberikan pengujian baru bagi
teori tersebut.
Pandangan Falsifikasionis
Tentang Konfirmasi dalam Ilmu
Pandangan ini membantah bahwa situasi logis boleh
mengukuhkan suatu kesalahan, tetapi tidak boleh
mengukuhkan kebenaran teori-teori berdasarkan
keterangan observasi yang diperoleh dan dianjurkan
bahwa ilmu harus berkembang maju dengan dugaan-
dugaan yang berani dan tinggi falsifiabilitasnya sebagai
usaha untuk memecahkan problema-problema, lalu
diikuti dengan usaha-usaha keras untuk memfalsifikasi
usul-usul baru tersebut.
Kemajuan yang berarti dalam ilmu terjadi ketika
dugaan-dugaan berani itu difalsifikasi.
Apabila suatu teori gagal menghadapi ujian observasi
atau eksperimen maka teori itu telah difalsifikasi. Dan
apabila teori tersebut lulus ujian semacam itu maka
teori itu telah dikonfirmasi.
Perkembangan kemajuan ilmu yang berarti ditandai
dengan konfirmasi dugaan-dugaan yang berani atau
falsifikasi dugaan-dugaan yang berhati-hati.
Konfirmasi-konfirmasi terhadap ramalan-ramalan baru
yang dihasilkan dari dugaan-dugaan yang berani adalah
sesuatu yang sangat penting didalam pandangan
falsifikasionis tentang pertumbuhan ilmu.
Keberanian, Kebaharuan dan
Pengetahuan Latar Belakang
Apa yang dinilai sebagai dugaan yang berani
pada suatu tingkat perkembangan sejarah ilmu
tertentu, tidak dianggap berani lagi pada tingkat
perkembangan sejarah selanjutnya.
Kata keterangan “Berani” dan “Baru” yang masing-
masing dipakai untuk hipotesa-hipotesa dan ramalan-
ramalan. Merupakan pengertian yang secara historis
adalah relatif.
Contoh Teori berdasarkan pada
pengetahuan latar belakang waktu
(Berani dan Baru)
Teori umum Einstein tentang Relativitas adalah suatu
dugaan yang berani pada tahun 1915, karena pada waktu
itu pengetahuan latar belakang mengandung asumsi bahwa
cahaya berjalan menurut garis lurus. Ini bertentangan
dengan satu konsekuensi teori relativitas umum yaitu
bahwa sinar-sinar cahaya pasti melengkung di medan
gravitasi yang kuat.
Astronomi Copernicus pada tahun 1543 menyatakan
dugaan yang berani dengan latar belakang waktu itu,
bahwa bumi merupakan pusat dari alam semesta ini.
Tetapi, teori ini dipandang bukan dugaan berani lagi pada
zaman sekarang.
Sebuah dugaan dipandang berani atau tidak
berani berkaitan erat dengan pengetahuan latar
belakang yang relevan. Maka ramalan-ramalan
akan dipandang baru apabila melibatkan suatu
fenomena yang belum pernah termasuk
didalamnya atau mengenyampingkan secara
explisit pengetahuan latar belakang waktu itu.
Sumbangan utama kepada pertumbuhan
pengetahuan ilmiah terjadi bilamana suatu dugaan
yang berani telah dikonfirmasi atau suatu dugaan
yang berhati-hati telah difalsifikasi.
Summary
Perbandingan Pandangan
Induktivis dan Falsifikasionis
Tentang Konfirmasi
Konfirmasi mempunyai peranan penting dalam ilmu
sebagaimana diinterpretasikan oleh kaum falsifikasionis
sofistikit. Akan tetapi, ini tidak menghapus cap sebagai
“Falsifikasionisme”
Konfirmasi ilmu itu sangat penting selama mereka
memberikan bukti bisa memperbaiki teori yang digantinya.
Setiap pengusulan teori baru yang berani berhasil
membersihkan teori rivalnya, maka selanjutnya teori baru
tersebut menjadi sasaran baru dari ujian yang berat, ujian
lebih lanjut yang dirancang dengan bantuan teori yang
berdasarkan dugaan-dugaan yang berani.
Pandangan Induktivis Tentang
Konfirmasi
Arti penting konfirmasi suatu teori ditentukan oleh
hubungan logis antara keterangan-keterangan observasi
yang dikonfirmasi oleh teori yang didukungnya.
Contoh : Derajat dukungan yang
diberikan kepada teori Newton oleh
observasi Galileo terhadap Neptune
sama dengan derajat dukungan
yang diberikan oleh observasi
modern.
Pandangan Falsifikasionis
Tentang Konfirmasi
Arti penting konfirmasi sangat tergantung pada konteks
sejarahnya. Suatu konfirmasi mempunyai jasa yang tinggi
bagi suatu teori apabila konfirmasi itu merupakan hasil
pengujian terhadap ramalan baru. Ini berarti bahwa
suatu konfirmasi akan mempunyai arti penting apabila
teori yang terjadi tidak dalam rangka pengetahuan latar
belakang yang ada sebelumnya. Dan konfirmasi tidak
mempunyai arti penting lagi jika konfirmasi terhadap
kesimpulan tersebut sudah diterima atau tidak menjadi
persoalan lagi.
Pandangan Falsifikasionis
Tentang Konfirmasi, Contohnya;
Hertz mengkonfirmasi teori Maxwell ketika mendeteksi
adanya gelombang radio untuk pertama kalinya, saya juga
mengkonfirmasi teori Maxwell setiap kali saya
mendengarkan pesawat radio saya. Teori tersebut
meramalkan bahwa gelombang radio harus dapat
dideteksi dan dalam kedua kasus deteksi tadi berhasil
memberikan dukungan induktif kepada teori itu. Akan
tetapi, Hertz menjadi terkenal karena berhasilnya
konfirmasi yang ia lakukan, sedangkan konfirmasi yang
saya lakukan tidak dihiraukan dalam konteks ilmiah.
Konteks sejarah telah membuat semua itu mempunyai arti
yang berlainan.
Runtuhnya Teori Evolusi
Thanks …
Have a Nice Day
TEORI SEBAGAI STRUKTUR
PROGRAM RISET (IMRE LAKATOS)
Lahirnya Konsep Medan Listrik.:
• Pertama kali diperkenalkan oleh Faraday.
• pemaknaannya masih samar-samar.
• Masih dengan bantuan analogi mekanika dan penggunaan istilah
metaforik (tensi, daya, dan gaya).
• Ketika dihubungkan dengan kwantitas elektromagnetik membuat
definisi medan listrik semakin jelas.
• Kemudian muncul Max well memperkenalkan penggantian
arusnya, memungkinkan menghasilkan koherensi yang besar pada
teorinya dalam bentuk persamaan-persamaan (equation).
• Jadi memperjelas hubungan dalam antar semua kwantitas medan
elektromagnetik.
1. Teori berasal dari sumber sejarah ilmu
Teori baru dihasilkan dari teori sebelumnya yang bersifat
koheren. contoh:
Title
.
Pada tingkat itulah makna medan listrik
dalam teoi elektromagnetik klasik
mencapai kadar kecermatan yang tinggi.
Pada tingkat itu pula medan-medan itu
diakui sebagai suatu independensi yang
berdiri sendiri
Alasannya
2. Ketergantungan
observasi pada
teori
Artinya Keterangan
hasil observasi
harus dirumuskan
dalam bahasa
suatu teori.
konsep Newtonian
tentang massa
mempunyai makna
yang lebih akurat
daripada konsep
tentang demokrasi..
karena untuk mencapai
konsep Newtonian, dalam
membuat keterangan
observasi selalu dibuat
dalam bahasa teori yg
bersumber pada kenyataan,
sehingga mempunyai makna
yg lebih akurat . Sedangkan
teori-teori yang melahirkan
konsep demokrasi terlihat
samar-samar dan
beranekaragam.
Oleh karena itu, dengan
ketergantungannya makna
dan keakuratan suatu konsep
maka akan melahirkan teori
yang berstruktur dan
koheren.
Cara Untuk Memperoleh Makna Suatu Konsep
a. Konsep-konsep memperoleh maknanya lewat jalan definisi
Keterangan-keterangan observasi yang dimaksud akan
bermakna, manakala dirumuskan ke dalam suatu konsep,
selanjutnya konsep-konsep akan mudah dimengerti, jika
dituangkan ke dalam bentuk definisi. Untuk menjadikan
konsep sebagai definisi harus mengetahui istilah-istilah
yang maknanya sudah diketahui
b. Dengan Jalan Definisi Peragaan
Contoh
Untuk mengajarkan konsep merah pada anak-anak maka orang tua atau guru,
sebelumnya memilih dulu seperangkat objek-objek merah dari pengalaman mereka
agar makna konsep merah lebih mudah untuk dimengerti.
Artinya untuk
mendapatkan suatu
makna konsep tidak
hanya melakukan
observasi saja,
tetapi menghadirkan
objek
Cara mengajarkan
makna
“Konsep Merah”
pada anak-anak
Diperluas dan di
kembangkan
Struktur
teori
3. Lahir dari kebutuhan ilmu untuk berkembang
Program riset
sebgai wadah untuk
mengembangkan
ilmu
Open-ended
TitleProgram Riset Imre Lakatos
mengatasi
memberikan bimbingan untuk riset di masa depan dan
mengadakan perbaikan terus menerus
Tantangan
falsikasionisme
Popperian
TitleDalam Program Riset ini terdapat aturan-aturan metodologi yang
disebut
“Heuristik”.
Heuristik Negatif Heuristik Positif
TitleHeuristik Negatif
Heuristik Positif
Merupakan program riset yg mengandung aturan metodologis yang
menginstruksikan tentang langkah-langkah riset apa yang harus
dihindari.
Merupakan program riset yg mengandung aturan metodologis yang
menginstruksikan tentang langkah-langkah riset apa yang harus dilakukan
TitleTidak boleh ditolak atau dimodifikasi
Mengembangkan Inti pokok program
Heuristik
Negatif
Heuristik
Positif
=
=
Inti Pokok
Program
(asumsi-
asumsi
dasar
ilmuwan)
Lingkaran
Pelindung
Title
Contoh:
Inti pokok copernicus: Lingkaran pelindung
(heuristik negatif) (heuristik positif)
Bumi dan
planet-planet
mengorbiti
matahari dan
bumi berputar
pada porosnya
sendiri sekali
dalam sehari
• adanya
gerak maju
mundur
• Menambah
lingkaran
epicycles
Title
Seseorang ilmuwan yang
mengadakan modifikasi terhadap
inti pokok program sebenarnya
telah memilih keluar dari
program riset yang bersangkutan.
TitleCONTOH :
Asumsi Asumsi
Bumi dan
Planet
mengorbiti
matahari
Inti pokok
Copernicus Tycho Brahe
Semua planet
selain bumi
mengorbit
matahari, dan
matahari itu
sendiri
mengorbiti bumi
memilih keluar
dari program riset
Copernican dan
mengadakan
inisiatif untuk
program riset lain
Title
Metodologi Di dalam Suatu Program Riset
Dalam kerangka Lakatos, metodologi program riset ilmiah
ditelaah dari dua sudut pandang:
1. Berhubungan dengan pekerjaan program tunggal itu sendiri
2. Dibandingkan dengan program riset saingannya
Title
Program riset tunggal
meliputi perluasan-
perluasan dan
modifikasi perluasan
lingkaran pelindung
dengan menambah
atau mengurangi
berbagai macam
hipotesa pendukung
Modifikasi atau
penambahan
terhadap lingkaran
pelindung dari suatu
program riset harus
dapat diuji secara
independen
Contoh :
Perkembangan teori Newton dan situasi
ketika Laverrier dan Adams sedang
menghadapi kesukaran mengenai orbit
planet Uranus yang kemudian
membawa kita ke penemuan planet
Neptunus.
Title
Jadi…
Dalam metodologi program riset, Lakatos menolak dua
macam cara yaitu:
1. Adanya hipotesa-hipotesa yang bersifat ad hoc yang tidak
dapat diuji secara independen.
2. Menolak upaya yang memperkosa “inti pokok” program
Title
Menilai program riset
• derajat koherensi
• fenomena baru
Progresif
Degeneratif
Title
Perbandingan Program - Program Riset
Suatu faedah program-program riset dapat ditentukan oleh
seberapa jauh mereka berkembang atau mendegenerasi
Suatu program yang mendegenerasi akan membuka jalan bagi
rivalnya yang lebih m aju
Contoh:
• Pada astronomi Ptomely yang akhirnya membuka jalan bagi
teori Copernican.
• Teori medan yang dirintis Faraday
TitleOrang tidak bisa
mengatakan
program riset
lebih baik
daripada program
rivalnya
Lakatos gagal
memberikan
kriteria yang jelas
untuk menolak
suatu program
riset yang
koheren, atau
untuk memilih
program-
proinggram riset
yang bersaing
Title
Disusun Oleh :
Siwi Utaminingtyas, S.Pd
(PDB/ 13712251031)
OBJEKTIVISME
Individualisme
Pengetahuan =
keyakinan yang dianut
oleh individu dan
yang ada di dalam
fikiran mereka
Keyakinan-keyakinan ini
belum tentu membentuk
suatu pengetahuanHarus ada pembuktian
yang layak
Gerak mundur tidak
terbatas
Apabila kita ingin menjustifikasi atau
menentukan kebenaran sebuah
keyakinan
Maka kita harus melihat keterangan-
keterangan yang menyediakan
pembuktian
Dibutuhkan suatu perangkat keterangan yang
tidak memerlukan justfikasi lagi
Menelusuri ke dasar pengetahuan
Rasional Klasik
Cara Manusia memperoleh
Pengetahuan
Empirisme klasik
Jadi…….
Pengetahuan adalah
seperangkat keyakinan yang
dianut oleh seorang
individu.Menurut kaum/
pandangan
Individualis,
pengetahuan
adalah
Keyakinan dapat membentuk
suatu pengetahuan sejati
apabila ada pembuktian yang
layak.
Pengetahuan = lepas
dari keyakinan
seorang individu atau
keadaan subjektif.
Dalam pandangan
objektivisme, ilmu
pengetahuan yang
diteorikan oleh seseorang
kadang mempunyai kaitan
erat dengan orang lain
Bisa juga teori tersebut
merupakan konstruksi
dari pengetahuan yang
kompleks
Maxwell mengembangkan teori
elektromagnetik dari Faraday
Dalam perjalanan usahanya
Maxwell menemukan konsep
baru tentang konsep arus ganti
Kaum objektivis
mementingkan perhatian pada
segi-segi penting suatu teori
daripada kepercayaan,
perasaan, keyakinan dari para
individu atau grup yang
menangani
Ilmu dipandang bukan hanya merupakan
teori yang dinyatakan secara eksplisit atau
hanya dalil-dalil matematika saja, tetapi lebih
dari itu ilmu juga harus mempunyai aspek
Praktek
Ilmu sebagai Praktek
Sosial
Suatu ilmu dalam suatu taraf perkembangannya,
akan melibatkan seperangkat teknik untuk
penjabarannnya, penerapannya, dan pengujian teori-
teori yang terkandung di dalamnya.
Galileo
FISIKA
praktek
eksperimen
suatu situasi artifisial yang dibangun untuk
tujuan menjajagi atau menguji suatu teori
Pengujian dilakukan
kolega sendiri
Prosedur Penelitian
Pengujian di khalayak ramai
apabila struktur sosial
misalnya melalui media
massa
apabila berhasil
bertahan, maka dapat
diuji di front yang
lebih luas lagi
Diumumkan
semua yang menunjuk pada
penemuan baru dari suatu
eksperimen secara benar harus
dipandang sebagai produk aktivitas
sosial yang kompleks dibanding
keyakinan atau milik pribadi.
Popper
Tokoh-Tokoh
Objektivisme Lakatos
Karl Marx
Next
 Subjektif :Pengetahuan atau pikiran
keadaan-pikiran (state of mind)/kesadaran
atau kecenderungan bertindak/bereaksi.
Objektif : Pengetahuan atau pikiran,
problema-problema, teori-teori, dan
argumen-argumen itu sendiri.
Objektif adalah
“pengetahuan adalah tanpa orang; ia
adalah pengetahuan tanpa di ketahui
objek”.
 Sudut pandang
materialisme
menempatkan individu-
individu terlahir dalam
sebuah struktur tanpa
dapat memilih. Kesadaran
individu-individu itu
terbentuk oleh
pengalaman praktek sosial
mereka.
Jika seorang individu berharap menyumbang
untuk perubahan sosial akan dihadapkan pada
situasi objektif yang membatasi
kemungkinannya untuk memilih dan bertindak,
dimana akan mempengaruhi hasil dari pilihan
dan tindakannya.
Analisa situasi objektif untuk mengerti
tentang perubahan sosial adalah sama
pentingnya dengan pentingnya perubahan
ilmiah.
INDUKTIVISME
Ketergantungan Observasi pada Teori
“FILSAFAT ILMU”
Disusun Oleh :
Nama : AAN WIDIYONO
NIM : 13712251035
Kelas : Pendidikan Dasar B
PENDIDIKAN DASAR
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS YOGYAKARTA
2013
Disusun Guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu
Dosen : Prof. Dr. Achmad Dardiri
BAB I
PENDAHULUAN
Menyatakan bahwa observasi cermat dan tanpa
prasangka, dapat menghasilkan suatu dasar yang
kukuh dan dari situ dapat ditarik pengetahuan ilmiah
yang probabel benar atau bisa dikatakan mesti benar.
Para tokoh memberikan kritikan terhadap pandangan Induktivis Naif,
diantaranya :
1. Honor dan Hunt
Pandangan Kaum Induktivis Naif :
Pertama, pengalaman merupakan dasar utama empirisme seringkali tidak
berhubungan langsung dengan kenyataan obyektif..
Kedua, dalam mendapatkan fakta dan pengalaman pada alam nyata, manusia sangat
bergantung pada persepsi pancaindera.
Ketiga, prinsip pengetetahuan yang diperoleh dalam induktivisme sifatnya tidak pasti
Dari kritik dari beberapa tokoh tersebut dapat disimpulkan
bahwa pandangan induktivis naif menjadikan keterangan
tunggal/terbatas yeng diperoleh melalui observasi untuk
dijadikan acuan dasar dalam membentuk teori ilmiah.
3. Hume
2. Chalmer
2. Penalaran induktif bukan merupakan prediksi yang benar akurat
3. Pengetahuan ilmiah tampak bukanlah pengetahuan yang yang telah
dibuktikan melainkan pengetahuan yang probable /berpeluang besar.
1. Argumen-argumen tidak valid secara logis
Penalaran induksi sering dikaitkan dengan sebuah korelasi secara
langsung maupun tidak langsung terhadap dua kejadian berbeda.
Asumsi penting dalam Induktifis Naif :
1. Ilmu bertolak dari observasi
2. Observasi menghasilkan landasan yang kukuh
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengamat menangkap sifat dari dunia luar selama sifat-sifat
itu terekam oleh otaknya dengan tindakan melihat.
2. Dua pengamat yang normal memandang objek atau adegan yang
sama dari tempat yang sama akan “melihat” hal yang sama.
object
A. Pandangan pupuler tentang observasi
B. Pengalaman visual tidak ditentukan oleh gambar-
gambar pada retina
Mantra : Jima Kuku Jima Makuku Majiku
Contoh : anak tangga, teka - teki bergambar, kartu-kartu, Galileo dengan
teleskop, Michael Polanyi dengan sinar X,
Kejanggalan kaum induktivis mengakui pengalaman visual bergantung pd retina
1. Pengalaman visual tidak ditentukan semata-mata dari gambar-gambar pada
retina, tetapi yang paling penting adalah (inner state) pikiran kita, sedangkan
pikiran tergantung pada didikan kebudayaan kita, pengetahuan kita, harapan-
harapan kita, dsb
2. Variasi keadaan yang luas, apa yang kita lihat dalam berbagai macam situasi
tetap cukup stabil.
3. Pengamat “melihat” hal yang sama namun ini tidak bearti bahwa mereka semua
memiliki pengalaman persepsual yang sama
C. Keterangan observasi membutuhkan teori
Dalam urian di atas, pandangan induktivis salah dalam dua hal;
2. Ilmu tidak bertolak lewat keteranga-keerangan observasi, karena ada teori
mendahului segala keterangan observasi.
1. Keterangan-observasi tidak memberikan dasar yang kukuh untuk
membangun pengetahuan ilmiah, makanya ia bisa salah. Akan tetapi tidak
bearti bahwa keterangan observasi tidak berperanan dalam ilmu.
Pengalaman Perseptual
Keterangan Observasi (dgn bahasa teori) membentuk dasar yang
kukuh bagi ilmu
Kaum Induktivis : teori mendahului keterangan observasi
SARI YUSTIANA (13712251030)
Contoh:
manakah yang lebih falsifiabel?
Pernyataan 1
Setiap pasang benda, saling
tarik menarik satu sama lain
dengan gaya yang
berbanding terbalik dengan
kwadrat jarak pisah antara
pasangan benda itu.
Pernyataan 2
Planet-planet dalam tata
surya saling tarik menarik
satu sama lain dengan gaya
yang berbanding terbalik
dengan kwadrat jarak pisah
antar planet tersebut
Peningkatan Falsifiabilitas dan
Modofikasi Ad Hoc
Modifikasi dalam teori misalnya menambah
dalil, atau mengadakan perubahan terhadap
dalil yang sudah ada.
Modifikasi Ad Hoc : modifikasi dalam suatu
teori, yang belum diuji, atau masih akan
diuji terhadap teori yang belum
dimodifikasi.
Modifikasi Ad Hoc sendiri, sebenarnya
ditentang oleh falsifikasionis.
Contoh 1:
Roti baik bagi pertumbuhan
manusia
Apbl gandum dipelihara &
dibsarkan dg cara normal, diolah
mnjd roti dg cara normal, mka ia
baik untk pertumbuhan
Semua roti, kecuali sjmlh roti yg
dihasilkan di desa Prancis yg
menimbulkan bencana, baik bagi
pertumbuhan manusia
Difalsifiaksi olh peristiwa di desa Prancis, gandum
dtanam dg normal, diolah menjadi roti dg cara
normal, kbanyakan orng yg makan roti tsb sakit
parah, dan banyak yg meninggal
Rinci
modi
fiksi
Teori yg sudah dimodifikasi ini, tidak
dapat diuji lagi, dan bukan
merupakan ujian bagi teori aslinya.
Contoh 2
Aristoteles:
Semua benda diangkasa luar
berbentuk bola yg sempurna
Galileo (observasi dg tleskop):
Bulan tdk merupakn bentuk bola yg
mulus, mrupakan prmukaannya penuh
dg kawah
Ada st zat yg tidak dpt dlihat di
bulan yg menutupi kawah2,
gunung2 itu sdmikian rupa shg
bntuk blan mrupakan bola yg
smpurna
Aristotelian: Terpaksa
mngakui stlh obsrvasi
Bagaimana mendeteksi adanya zat
yg tidak dapat terlihat itu?
Tidak ada cara untk mendeteksi
adanya zat itu (teori yg sdh
dmodifikasi ini tdk falsifiabel,
& tdk dtrima kaum
falsifikasionis)
Karena jengkel,
menunjukan tidak
layaknya posisi lawannya
Penyebaran zat itu ternyata tidak seperti
yg dkmukakan, ttp tertimbun di atas
puncak gunung sehingga nampaknya
berlipat ganda lebih dari yg terlihat mll
teleskop
falsifikasi
mdfi
kasi
dijaw
ab
mo
dif
mempert
anyakan
Contoh 3
Phlogiston
mengeluarkan zat-zat
ketika dibakar
Deketemukan bnyak
zat bertambah berat
sesudah dibakar
Mengemukakan bahwa
phlogiston mempunyai
berat negatif
difalsifikasi
modifi
kasi
Apabila hipotesa ini dapat diuji hnya
dg menimbang benda2 sebelum dn
sesudah pmbkaran, maka ia adalah
Ad Hoc
Dan tidak memungkinkan uji baru
Modifikasi pada suatu teori dalam usaha
mengatasi kesulitan, sebenarnya tidak
perlu dg Ad Hoc.
Berikut adalah modifikasi yg diterima
dari sudut pandang falsifikasionis:
Contoh 1:
Roti baik bagi
pertumbuhan
manusia.
Semua roti baik bagi
pertumbuhan manusia,
kecuali roti yg dihinggapi
semacam cendawan
(jamur) tertentu
Teori yg dimodifikasi seperti ini
bukan ad hoc lagi, karena
memungkinkan untuk pengujian
(dpt diuji scr independen)
Modifikasi dengan
cara yg dapat
diterima
Contoh 2: Mengenai penemuan Planet
Neptunus
Pandangan Falsifikasionis Tentang
Konfirmasi Dalam Ilmu
Keberanian, Kebaharuan dan
Pengetahuan Latar Belakang
Pada tahun 1864 Teori Maxwell bertentangan dengan asumsi
umum yang sudah diterima, karena ia meramalkan bahwa cahaya
adalah suatu fenomena elektromagnetik dan meramalkan juga
bahwa fraktuasi arus-arus mesti memancarkan smacam radiasi
gelombang-gelombang radio baru dengan suatu kecepatan
terbatas melalui ruang kosong.
Kini kenyataan bahwa teori Maxwell sudah merupakan bagian
pengetahuan ilmiah yang umumnya telah diterima dan
keterangan-keterangan tentang keberadaan dan sifat-sifat
gelombang radio sudah tidak dinilai lagi sebagai sesuatu yang
baru
Contoh:
3. Pengetahuan Latar Belakang dan
Kebaharuan
Suatu pengetahuan dinggap berani atau
tidak berani erat hubungannya dengan
pengetahuan latar belakang yang relevan,
maka ramalanpun akan dipandang baru
apabila mereka melibatkan suatu
fenomena yang belum pernah termasuk di
dalamnya, atau barangkali
mengesampingkan secara eksplisit
pengetahuan latar belakang waktu itu
contoh
Ramalan mengenai Planet Neptunus pada tahun 1846
adalah baru karena pengetahuan latar belakang
waktu itu tidak menunjukan adanya planet itu.
Perbandingan Pandangan Induktivis dan
Falsifikasionis tentang konfirmasi
Konfirmasi mempunyai peranan penting dalam ilmu
sebagaimana diinterpretasikan oleh kaum
falsifikasionis sofistikit. Akan tetapi ini tidak
menghapuskan cap sebagai Konfirmasi teori
dianggap penting selama mereka memberikan bukti
bisa memperbaiki teori yang digantinya
falsifikasionisme umum.
Ketika suatu teori baru yang berani berhasil
menyisihkan rivalnya, maka giliran ia menjadi sasaran
pengujian dengan bantuan teori awal yang berani.
Arti penting konfirmasi dalam pandanga indiktivis semata-mata
ditentukan oleh hubungan logis antara keterangan-keterangan
observasi yang dikonfirmasi oleh teori yang didukungnya.
Konteks sejarah dalam penemuan pembuktian tidakah relevan.
Kita dapat menyebutnya sebagai peristiwa-peristiwa konfirmasi
apabila mereka memberikan dukungan induktif kepada suatu
teori, dan makin banyak peristiwa konfirmasi, makin besarlah
dukungannya kepada teori itu, dan makin besar juga
kemungkinannya benar.
dalam pandangan falsifikasionis arti penting
konfirmasi sangat banyak tergantung pada konteks
sejarahnya.
Suatu konfirmasi mempunyai peran besar bagi suatu
teori apabila konfirmasi itu merupakan hasil
pengujian terhadap ramalan baru.
Konfirmasi terhadap kesimpulan yang sudah diterima
atau tidak menjadi persoalan lagi, tidak mempunyai
arti penting.
contoh
Hertz mengkonfirmasi teori Maxwell ketika ia
mendeteksi adanya gelombang radio untuk pertama
kalinya. Teori ini dapat dikonfirmasi setiap kali seorang
mendengarkan pesawat radio.
Dengan demikian, Hertz justru menjadi terkenal
berhasilnya konfirmasi yang ia lakukan, sedangkan
konfirmasi yang sering saya lakukan tidak dihiraukan
dalam konteks ilmiah. Konteks sejarah telah membuat
semua itu mempunyai arti yang berlainan.
TERIMAKASIH…
WASSALAMUALAIKUM WR. WB
Oleh : Andarini Permata C
Metodologi Lakatos :
Pengambilan
keputusan & pilihan
para ilmuwan
Heuristik Positif
(teori mencari penemuan baru)
Suatu kebijaksanaan riset atau suatu “rencana yang
ditetapkan terlebih dulu” yang dipilih para ilmuwan
untuk dipakai.
 Sulit untuk mengerti bagaimana para ilmuwan selama 200
tahun belakangan menyadari tentang petunjuk-petunjuk
suatu metodologi yang baru saja disusun pada waktu akhir-
akhir ini.
 Metodologi Lakatos tidak memadai untuk mendikte para
ilmuwan dalam menentukan pilihan, sebagaimana juga
tidak sesuai dengan pernyataannya sendiri bahwa
metodologinya tidak bermaksud memberikan nasihat pada
para ilmuwan.
 Usaha apapun untuk memberikan pertanggungan jawab
tentang perubahan teori, apabila hal itu sangat bergantung
pada keputusan dan pilihan sadar dari para ilmuwan, maka
ia sudah akan gagal memperhatikan dengan sungguh-
sungguh “celah yang terdapat antara pengetahuan objektif
... dan distorsi refleksi di dalam fikiran-fikiran individual.”
 Perubahan teori harus diterangkan dengan
referensi pada keputusan dan pilihan para
ilmuwan.
 Selama Lakatos gagal dalam memberikan
petunjuk yang memadai, maka mereka juga
gagal memberikan pertanggungan jawab
terhadap perubahan teori. Sedangkan Kuhn
dapat menolerir secara tidak kritis pilihan
apapun asal disetujui masyarakat ilmiah yang
bersangkutan.
 Pengembangan teoritis mungkin terjadi
berkat teknik teoritis dan matematis yang
bisa digunakan, sedangkan pengembangan
praktis pun akan mungkin terjadi karena
teknik eksperimen tersedia.
Melukiskan timbunan kesempatan objektif
yang ada di dalam suatu program riset pada
beberapa tingkat perkembangannya
Derajat kesuburan suatu program pada suatu
saat memiliki sifat objektif, tidak peduli
apakah para ilmuwan individual
menyadarinya atau tidak
Derajat kesuburan suatu program mempengaruhi batas-
lingkup lahirnya kesempatan objektif untuk
pengembangan atau sampai mana terbukanya
kemungkinan-kemungkinan baru untuk suatu penelitian.
 Tentang batas-lingkup sampai mana fisika Galileo
membuka kemungkinan untuk penelitian :
“Adalah Galileo yang secara konsisten mentrapkan
matematika pada fisika dan fisika pada astronomi
menjadi satu dalam cara yang benar-benar mengandung
arti penting dan memberikan hasil. Tiga disiplin ilmu itu
sebelumnya selalu dipandang terpisah dan tidak
mempunyai saling hubungan satu sama lain; Galileo
mengungkapkan hubungan ketiga pasang itu, dan
dengan itu terbukalah bidang-bidang penelitian baru
bagi manusia yang mempunyai perbedaan besar dalam
minat dan kemampuan.”
E. Zahar tentang penggantian program H. A.
Lorentz mengenai elektromagnetisme dengan
teori Einstein tentang relativitas.
Tahun 1905, teori Einstein mempunyai derajat
kesuburan yang lebih tinggi daripada teori Lorentz.
Sebab, teori Einstein melibatkan beberapa penjelasan
sangat umum mengenai sifat-sifat ruang dan waktu,
maka karenanya timbullah berbagai kesempatan untuk
menjelajahi konsekuensi dari penjelasannya di banyak
bidang dalam fisika. Sebaliknya teori Lorentz berpegang
teguh pada teori elektromagnetik sehingga tidak dapat
diterapkan dengan cara yang sama di luar bidang itu.
“Oleh karena dalam perbandingan keadaan mekanika
media elastik relatif kurang berkembang daripada
mekanika partikel yang kaku, maka heuristik program
korpuskular adalah ... lebih nyata daripada heuristik
program gelombang.”
Teori korpuskular memiliki derajat kesuburan
yang lebih tinggi daripada yang dimiliki program
gelombang dalam 1810.
INTINYA
Tidak akan mungkin menyediakan syarat-syarat untuk
membuat pengukuran kuantitatif tentang derajat
kesuburan suatu program. Namun sering juga mungkin
untuk membuat perbandingan kualitatif antara derajat
kesuburan program-program yang bersaing, sebagaimana
ditunjukkan oleh contoh-contoh yang diambil dari studi-
studi kasus kaum Lakatosian.
(i) Konsepsi itu terlalu samar-samar untuk
memungkinkan pengukuran kuantitatif derajat
kesuburan suatu program.
Ada 2 alasan mengapa ia tidak valid.
1. Sifat tindakan yang samar-samar tidak bisa dianggap sebagai
sebuah kesempatan dalam pengertian yang dimaksud.
2. Perkembangan teori dengan derajat kesuburan yang tinggi
mesti akan memberikan banyak kesempatan pada bukan
sembarang perkembangan yang usang melainkan
perkembangan yang menuju ke ramalan-ramalan baru seperti
dalam pengertian Lakatos.
(ii) Ia mempunyai konsekuensi yang tidak diinginkan
bahwa makin samar satu teori atau program, maka makin
besar derajat kesuburannya, karena suatu teori atau
program yang cukup samar-samar praktis akan selalu
dapat diselaraskan dengan garis perkembangan apa saja.
Keberatan (iii) paling baik ditangkis dengan memberikan
contoh-contoh tentang kesempatan-kesempatan objektif
untuk perkembangan yang sebenarnya tidak dimanfaatkan.
(iii) Derajat kesuburan tidak berguna sebagai alat bagi
sejarawan, karena kesempatan untuk perkembangan
hanya datang pada saat sudah dimanfaatkan, maka
mengemukakan derajat kesuburan suatu program cuma
berarti merekam bagaimana ia berkembang pada
kenyataan.
Keberatan (iv) adalah benar. Akan tetapi, kenyataan bahwa
para ilmuwan tidak mengetahui dan tidak perlu mengetahui
secara sadar akan derajat kesuburan program-program yang
mereka kerjakan, justru di situlah letak kekuatannya.
(iv) Derajat kesuburan tidak membantu menerangkan
pertumbuhan ilmu, karena derajat kesuburan suatu
program hanya dapat dianalisa secara layak dan dihargai
setelah segalanya terjadi.
 Pandangan objektivis tentang perubahan-teori di
dalam fisika modern didasarkan pada suatu
asumsi pokok, yaitu bahwa di dalam masyarakat
di mana fisika dipraktekkan, terdapat ilmuwan-
ilmuwan dengan ketrampilan, akal dan kerangka
fikiran yang cocok untuk mengembangkan ilmu
itu.
 Serta saat analis objektif mengungkapkan
eksistensi eksperimen dan teoritis tertentu, akan
ada pula ilmuwan yang mempraktekkannya.
 Jika asumsi sosiologis terpenuhi, maka
tersedia kesempatan objektif yang akan
dimanfaatkan ilmuwan. Dan program yang
memberikan kesempatan untuk berkembang
akan lebih maju dibanding rivalnya.
 Jika asumsi sosiologis terpenuhi, maka
program dengan derajat kesuburan yang tinggi
akan cenderung menggeser program dengan
derajat kesuburan yang lebih rendah. Akan
tetapi, derajat kesuburan yang lebih tinggi
saja tidak cukup menjamin keberhasilan suatu
program, karena tidak ada jaminan bahwa
apabila kesempatan-kesempatan itu kita kejar,
akan memberikan hasil.
 Suatu pandangan objektivis tentang
perubahan teori perlu memperhatikan
tidak hanya tingkat derajat kesuburan
dari program-program rivalnya namun
juga kesuksesan mereka di dalam
praktek.
 Pertimbangan derajat kesuburan perlu
ditambahkan dengan pandangan
objektivis tentang sejauh mana
program-program rival itu membimbing
ke arah ramalan baru.
 Chalmers tidak memperbaiki uraian tentang
ramalan baru, tapi hanya ingin menunjukkan
adanya hubungan yang erat antara ramalan baru
dan derajat kesuburan. Konfirmasi atas ramalan
baru dapat dengan sendirinya membuka jalan
baru untuk riset selanjutnya, dan disitulah letak
sebagian arti penting konfirmasi.
 Misalnya ketika Hertz berhasil memprodusir
gelombang radio dan dengan demikian
mengonfirmasi ramalan baru dari teori
elektromagnetik, mengukur kecepatan cahaya
dengan cara yang baru dan lebih akurat,
mengembangkan gelombang mikro sebagai
penyelidikan baru mengenai sifat-sifat materi
yang membuka bidang baru astronomi, dsb.
 Suatu pandangan objektivis tentang
perubahan teori akan perlu memperhatikan
sampai sejauh mana program-program
berhasil membimbing ke penemuan-
penemuan fenomena baru, dan sejauh mana
penemuan-penemuan itu sendiri
memberikan kesempatan-kesempatan
objektif untuk bidang-bidang eksplorasi
baru.
 Program-program yang mengandung suatu inti
dan mempunyai sifat-sifat kesempatan untuk
berkembang dalam kenyataan akan
berkembang secara koheren, begitu
kesempatan-kesempatan itu dimanfaatkan.
Dan derajat kesuburannya akan meningkat
lebih jauh apabila perkembangan itu
mendatangkan sukses-sukses peramalan.
 Misalnya, lahirnya hukum kuadrat-terbalik
sebagai bagian dari inti teori Newton harus
diterangkan berdasarkan derajat kesuburan yang
berasal dari asumsi tersebut dan ramalan-
ramalan yang berhasil dibawakannya.
 Sebaliknya, memodifikasi program itu dengan
memperkenalkan hukum gaya yang sedikit
berbeda dengan hukum kuadrat-terbalik, lambat
laun berhenti karena ia tidak memberikan
kesempatan untuk perkembangan koheren
walaupun dalam kenyataannya ada beberapa
ilmuwan memutuskan untuk mengadakan
modifikasi inti itu dengan cara demikian.
 Chalmers berpandangan tentang perubahan teori
yang tidak bergantung pada keputusan-
keputusan metodologis para ilmuwan. Untuk itu,
disimpulkan bahwa ilmu tidak berkembang maju
menurut kehendaknya sendiri tanpa campur
tangan manusia.
 Namun, jika proses perubahan teori itu
benar, maka perubahan teori tersebut
berada di luar keinginan, pilihan dan
keputusan para ahli fisika. Terutama,
tidak ditentukan oleh keputusan
metodologis para ahli fisika.
 Pandangan ini tidak mengklaim bahwa para
ilmuwan harus bekerja dengan teori yang
mempunyai derajat kesuburan paling
tinggi, lebih-lebih mengingat kenyataan
bahwa seorang ilmuwan tipikal tidak akan
berada di suatu posisi yang baik untuk
mengindahkan segala kesempatan yang
disediakan oleh suatu teori atau program.
 Cara-cara pembiayaan riset yang
dipengaruhi oleh pemerintah dan badan
monopoli industri masyarakat menjadikan
beberapa kesempatan objektif tidak dapat
dimanfaatkan dan kemajuan fisika dikuasai
oleh faktor-faktor di luar fisika. Namun
pada dasarnya, perubahan teori tetaplah
merupakan sebuah kebutuhan.
 Struktur yang baik dari kemajuan fisika
dalam jangka pendek, tidak dapat terhindar
dari keterlibatan hal-hal seperti personalia
para ilmuwan, batas-batas, cara-cara mereka
berkomunikasi dan sebagainya.
 Akan tetapi, di dalam jangka panjang, asal
saja ada ilmuwan dengan keterampilan dan
akal yang dapat memanfaatkan kesempatan
berkembang yang memang secara nyata
eksis.
 Chalmers mengklaim bahwa kemajuan fisika
akan dapat dijelaskan berdasarkan
pandangan tentang perubahan teori. Skala
waktu yang memadai pandangan objektivis
tentang perubahan teori, yang membedakan
jangka panjang dari jangka pendek, adalah
bahwa pernyataan-pernyataan seperti “teori
Eienstein menggantikan teori Lorentz”
menjadi dapat dipahami.
 Ibu Sufat Farida
- apa saja boleh -> hanya sebatas metode apapun
boleh / ada rambu2 yang harus dipakai?
(bebas, asal sesuai dengan argumen yang logis dan
tepat)
(wulan: ilmuwan tidak harus terpaku dengan
metode, fokusnya pada perubahan teori)
(asterius: ilmu memiliki standar yang berbeda, jadi
metode tidak bisa disamakan, tergantung teori
tersebut)
(dewi: bebas memilih metode demi kepentingan
perubahan ilmu)
- apa saja boleh -> subyektif, apakah ia
subyektifisme? (subyektifisme)
Keterbatasan
Falsifikasionisme
Oleh :
Noraning Diarani
13712251033
1. Ketergantungan Observasi pada Teori
dan Falibilitas Falsifikasi
Kaum falsifikasionis naif berkeras bahwa aktivitas ilmiah harus
memikirkan usaha memfalsifikasi teori dengan cara
mengukuhkan kebenaran semua keterangan-observasi yang tidak
konsisten dengannya.
Klaim-klaim kaum falsifikasionis secara serius ditentang oleh
fakta bahwa keterangan-observasi tergantung pada teori dan bisa
salah atau fallibel.
Semua keterangan-observasi adalah fallibel.
Keterangan-observasi yang fallibel mungkin harus ditolak
sedangkan teori fallibel yang bentrok dengannya dipertahankan.
2. Pembelaan Popper yang tidak memadai
• Inti dari pandangan Popper tentang keterangan-observasi adalah
bahwa akseptabilitas mereka diukur dengan kemampuannya
untuk dapat tahan uji.Yang gagal harus ditolak, sedangkan yang
lulus dari segala ujian dipertahankan dengan percobaan.
• Pandangan Popper tentang keterangan-observasi dengan cara
yang kurang subyektif yaitu suatu keterangan-observasi dapat
diterima dengan percobaan, pada suatu tingkat tertentu
perkembangan ilmu, apabila ia dapat bertahan terhadap segala
ujian yang dimungkinkan oleh ilmu bersangkutan pada tingkat
perkembangan ilmu itu.
• Akan tetapi justru karena keterangan-observasi adalah falliabel
dan penerimaannya hanya secara percobaan serta terbuka untuk
direvisi, maka ia bertentangan dengan pandangan falsifikasionis.
3. Kompleksitas Situasi Pengujian yang Realistis
oTeori ilmiah yang realistis akan terdiri dari keterangan universal
yang komplex ketimbang suatu keterangan tunggal seperti
“semua angsa putih”.
oTeori membutuhkan tambahan asumsi pendukung, misalnya
hukum-hukum dan teori-teori yang menguasai penggunaan
alat-alat yang dipergunakan dalam ujian.
oSituasi paling logis yang bisa kita simpulkan ialah bahwa setidak-
tidaknya salah satu dari premis-premis itu mesti salah.Tetapi
tidak memungkinkan kita untuk mengidentifikasi premis mana
yang salah.
oSuatu teori tidak dapat difalsifikasi secara konklusif, karena
mungkin saja ada bagian dari situasi pengujian yang kompleks
(di luar teori yang sekarang diuji) yang sebenarnya
menyebabkan kekeliruan ramalan.
4. Falsifikasionisme Tidak Sesuai dengan Sejarah
Suatu kenyataan sejarah yang mengganggu kaum falsifikasionis
ialah bahwa apabila metodologi mereka dipegang teguh oleh
para ilmuwan, maka teori-teori yang umumnya dianggap sebagai
teladan-teladan terbaik seyogianya tidak pernah akan
dikembangkan, karena mereka semestinya sudah ditolak selagi
masih dalam masa kanak-kanaknya.
5. Revolusi Copernican
 Awal abad 16, Copernicus menyusun suatu sistem astronomi baru.
 Argumen yang mengancam Copernicus paling serius ialah apa yang
disebut argumen menara
 Argumen mekanis lain yang menentang Copenicus adalah
mengenai benda-benda lepas seperti batu, mobil, politikus, rumah,
peragawati dsb
 Orang yang memberikan sumbangan penting dalam membela
sistem Copernicus adalah Galileo. Ia melakukan itu dengan dua
cara.
 Walaupun seluruh karya ilmiah Galileo cocok untuk memperkuat
teori Copernicus, Galileo sendiri tidak merencanakan untuk
menyusun suatu sistem astronomi yang terperinci
 Galileo dan Kepler telah menguntungkan teori Copernicus.
Walaupun begitu, perkembangan lebih lanjut masih diperlukan
sebelum teori itu dapat berdiri tegak di atas fisika dan
komprehensif.
Matur nuwun…
Tuhan YME
Bapak Prof. Dr. Achmad Dardiri
Teman-teman yang ada di kelas ini
Ruang 200B beserta seisinya
&
TEORI SEBAGAI STRUKTUR : PARADIGMA KHUN
PENDIDIKAN DASAR
PEROGRAM PASKASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
HERU PURNOMO, S.Pd 13712251032
THOMAS KHUN ?
AHLI FISIKA SEJARAH ILMU
Kuhn mengutamakan
sejarah ilmu sebagai
titik awal segala
penyelidikan
TEORI ILMIAH SEBAGAI STRUKTUR YANG KOMPLEKS
Prakonsepsi-prakonsepsi
mengenai watak ilmu telah gugur
berantakan, pandangan
tradisional tentang ilmu,
induktifis atau falsifikasionis,
semuanya tidak mampu bertahan
terhadap sejarah.
SEGI UTAMA DARI TEORI KHUN
 Penekanan sifat revolusioner dari
suatu kemajuan ilmiah- revousi yang
membuang suatu struktur teori dan
menggantinya dengaan yang lain -
dan bertentangan yang semula
 Peranan penting yang dimainkan
oleh sifat-sifat sosiologis masyarakat-
ilmiah.
PANDANGAN FILOSOFISNYA BAHWA MEREKA
TAHAN MENGHADAPI KRITIK YANG
BERDASAR PADA SEJARAH ILMU
THOMAS KHUN LAKATOS
KESAMAAN PANDANGAN
SEKEMA OPEN-ENDED KHUN
PRA-ILMU ILMU-BIASA
REVOLUSI
KRISIS
ILMU BIASA
BARU
KRISIS BARU
PARADIGMA
 Suatu paradigma terdiri dari asumsi-
asumsi teoritis yang umum dan hukum-
hukum serta tekniknya utuk penereapanya
diterima masarakat ilmiah.
 Paradigma menetapkan standar-standar
pekerjaan yang sah didalam lingkungan
yang dikuasai ilmu.
 exsistensi suatu paradigma yang
mendukung tradisi ilmu-biasa merupakan
ciri yang membedakan ilmu dari non-ilmu.
 Paradigma-paradigma mencakup cara-cara
yang baku dalam pengunaan hukum
fudamental untuk berbagai macam situasi.
PRA-ILMU
 Pra-ilmu dicirikan dengan sengketa pendapat
total dan perdebatan terus-menerus mengenai
hal-hal mendasar yang begitu banyaknya
sehingga tidak mungkin untuk meneruskan
pekerjaan keahlian yang mendetail.
 Pra-ilmu tidak hanya tidak menyetujui asumsi-
asumsi teoritis yang fudemental tetapi juga
tidak menyetujui jenis fenomena observasi yang
relevan.
SEBAGAI CONTOH:
sejarah perkembangan ilmu optik pada masa
sebelum newton.banyak macam teori beredar
tentang sifat cahaya, tetapi tidak ada kesepakatan
umum yang dicapai sebelum newton
mengemukakan dan membela teorinya
partikelnya
ILMU-BIASA
 Ilmu biasa melibatkan usaha-usaha
tereperinci untuk menjabarakan suatu
paradigma dengan tujuan memperbaiki
imbangnya dengan alam.
 Ilmu-bias sebagai aktivitas pemecahan teka
teki yang dibimbing oleh peraturan-
peraturan suatu paradigma.
 Kegagalam memecahkan teka-teki
dipandang kegagalan ilmuan ketimbang
kelemahan paradigma itu sendiri atau
sebagai kelainan (anomali) ketimbang
sebagai falsifikasi suatu paradigma.
LANJUTAN
 Ilmuan-biasa bekerja dengan yakin di suatu
bidang yang jelas batasanya menurut
petunjuk paradigma
 Ilmuan-biasa bekerja dengan yakin di suatu
bidang yang jelas batasanya menurut
petunjuk paradigma
CONTOH:
Selama abad 19 paradigma Newtonian
dikuasai oleh suatu asumsi seperti “ seluruh
dunia fisika hendaknya diterangkan sebagai
suatu system mekanika yang beroperasi
dibawah pengaruh berbagai macam gaya
menurut perintah hukum hukum gerak
Newton”.
TIDAK ADANYA SENGKETA PENDAPAT
MENGENAI HAL-HAL FUDEMENTAL
ADALAH YANG MEMBEDAKAN ILMU
BIASA YANG MATANG DARI
AKTIVITAS PRA-ILMU YANG BELUM
MATANG DAN RELATIF TIDAK
TERORGANISASI.
KRISIS
 PARA ilmuan akan mengalami kesulitan dan
menjumpai flaksifikasi-flaksifikasi dimana
timbul ketidak puasan terhadap suatu
paradigma.
 Kegagalan-kegagalan akan dijumpai dan
kegagalan-kegagalan itu pada akhirnya
mencapai satu tingkat gawat yang merupakan
krisis serius bagi paradigma
LANJUTAN
o paradigma-paradigma selalu menjumpai
kesulitan, kelainan-kelainan itu dapat
berkembang demikian rupa mengoyahkan
kepercayaan terhadap paradikma.
 Suatu kelainan akan dianggap serius sekali
apabila menyerang hal-hal yang paling
fondamental dari suatu paradigma adan
juga jika kelainan secara gigih menentang
usaha para anggota masarakat ilmiah biasa
untuk menyampingkanya
LANJUTAN
 Khun mengutip tanggapan Wolfgang Pauli
terhadap apa yang ia lihat sebagai krisis
yang sedang tumbuh dalam fisika 1924.
Pauli yang merasa kesal mengeluh didepan
temanya” sekarang ini, fisika sekali lagi
sangat membingungkan , ini terlampu sulit
bagiku, rasanya ingin sekali aku menjadi
bintang pelawak atau semacam dan tidak
ingin mendengar lagi tentang fisika”
 Krisis teratasi bila lahir paradigma yang
baru sepenuhnya dan menarik makin
banyak kepercayaan para ilmuan sampai
akhirnya paradigma orisinal menimbulkan
problem.
REVOLUSI
 Suatu revolusi ilmiah adalah sama dengan
membuang paradigma lama dan menerima
paradigma yang baru, tidak hanya oleh
seorang ilmuan individu saja tetapi oleh
masyarakat ilmiah bersangkutan secara
keseluruhan
 Apabila revolusi berhasil maka pengalihan
ini harus menyebar sehingga meliputi
mayoritas masyarakat ilmiah bersangkutan
dengan hanya meninggalkan sedikit orang-
orang yang memisahkan diri. Orang-orang
minoritas ini akan tersingkir dari
masyarakat ilmiah yang baru dan mungkin
akan berlindung ke departemen filsafat
atau mati.
FUNGSI ILMU BIASA DAN REVOLUSI
 Periode-periode ilmu-biasa memberikan
kesempatan ilmuan mengembangkan detail yang
masih terselubung suatu teori
 revolusi dimana ilmu harus mendobrak keluar
suatu paradigma kedalam paradgma yang lebih
baik.
 bila suatu krisis berkembang, langkah
revolusioner untuk mengantikan keseluruhan
paradikma menjadi esensial untuk kemajuan
efektif suatu ilmu.
 Ilmuan, individu maupun grup mungkin dapat
menginterprestasikan dan mengunakan
paradigma dengan baik dengan cara yang agak
berlainan
TEORI SEBAGAI STRUKTUR
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
 Pendekatan Lakantos dan Kuhn
mempunyai kesamaan yaitu kesamaan
pandangan filosofis bahwa mereka
tahan menghadapi kritik yang berdasar
pada sejarah ilmu.
 Perbedaan utama antara Kuhn dengan
Popper/Lakatos adalah penekanan
Kuhn pada faktor-faktor sosiologis.
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
 skema yang artinya
sebuah akhir yang selalu terbuka untuk
diperbaiki atau dikembangkan lebih
lanjut.
– – –
– –
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
.  mengawali terbentuknya
suatu ilmu,  aktivitas ilmiah masih
terpisah-pisah dan tidak terorganisasi
sengketa pendapat total dan
perdebatan terus menerus mengenai
hal-hal mendasar
: sejarah perkembangan ilmu
optik pada masa sebelum Newton
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
 para ilmuwan menggunakan teori-
teori yang sudah ada sebelumnya.
mekanika newtonian, optik
gelombang, dan kimia analitik
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
 ilmuwan-biasa
mengembangkan teori ilmiahnya agar
dapat dipertanggungjawabkan dan
dapat menjabarkan perilaku beberapa
aspek yang relevan dengan dunia nyata
ini yang diungkap melalui hasil
eksperimen.
 akan muncul falsifikasi-falsifikasi dari
teori yang dikembangkan itu,  krisis.
 Krisis dapat diatasi apabila ada teori
baru yang muncul serta mendapat
kepercayaan dari para ilmuwan
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
 terjadi perubahan teori
ilmu  revolusi ilmiah  teori ilmu tersebut
matang.
 Teori ilmu baru
telah matang  membimbing aktivitas ilmiah
lain  memunculkan falsifikasi dari teori ilmu-
biasa-baru ini.
.  teori ilmu-biasa-baru
difalsifikasi  timbul krisis baru  diikuti
revolusi baru dari teori yang difalsifikasi.
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
 Paradigma seperti yang dimaksud Thomas
Kuhn dapat diartikan sebagai diciplinary
matrix atau pola ilmiah.
 Ilmu yang sudah matang memiliki suatu
pola ilmiah (Kuhn mengatakannya dengan
istilah paradigma).
 Pola ilmiah ini menetapkan standar-standar
pekerjaan yang sah, mengkoordinasi, dan
memimpin aktivitas ilmiah para ilmuwan di
dalam lingkungan yang dikuasai oleh ilmu
itu
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
 Terdapat hukum-hukum dan asumsi-
asumsi teoritis
 Pola–pola ilmiah mencakup cara-cara
yang baku dalam penggunaan hukum-
hukum fundamental untuk berbagai
macam tipe situasi
 diperlukan instrumentasi dan teknik-
teknik instrumen  hukum2 paradgma
bertahan
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
 terdiri dari beberapa prinsip metafisis
sangat umum yang membimbing
pekerjaan di dalam suatu paradigma
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
  aktivitas pemecahan teka-teki yang
dibimbing oleh peraturan-peraturan suatu
paradigma.
 Teka-teki  bersifat teoritis maupun
eksperimental.
 Kegagalan memecahkan teka-teki dipandang
sebagai kegagalan si ilmuwan ketimbang
kelemahan paradigma itu sendiri.
 Teka-teki yang tidak terpecahkan dipandang
sebagai kelainan (anomali) ketimbang sebagai
falsifikasi suatu paradigma.
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
 Seorang ilmuwan biasa harus tidak kritis
terhadap paradigma dalam mana ia
bekerja
 Ciri ilmu biasa  tidak ada sengketa
pendapat mengenai hal-hal fundamental
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
 kelainan  dianggap serius
 menyerang hal-hal yang paling
fundamental dari suatu paradigma
 menentang usaha para anggota
masyarakat ilmiahbiasa untuk
menyampingkannya
 Kegawatan suatu krisis menjadi mendalam
bila suatu paradigma rival sudah
menampilkan dirinya
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
 Cara seorang ilmuwan memandang satu
aspek khusus dari dunia ini akan
dibimbing oleh paradigma dalam mana
ia bekerja
 Kuhn berargumentasi bahwa ada satu
perasaan bahwa para penyusun
paradigma rival itu “hidup di dalam dunia
yang berlainan”.
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
 Perubahan kesetiaan para ilmuwan
individual dari suatu paradigma ke
alternatifnya yang berlawanan,
disamakan oleh Kuhn dengan “gestalt
switch” (perpindahan keseluruhan) atau
suatu “religious conversion” (pertukaran
agama).
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
 kenyataan bahwa berbagai macam
faktor terlibat di dalam keputusan
seorang ilmuwan mengenai faedahnya
suatu teori ilmiah.
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
 Keputusan seorang ilmuwan individual akan
tergantung pada prioritas yang ia berikan
kepada berbagai faktor. Faktor-faktor itu
meliputi hal- hal seperti kesederhanaan, kaitan
dengan suatu kebutuhan sosial yang
mendesak, kemampuan memecahkan
problema khusus, dsb
 berdasarkan pada kenyataan bahwa pengusul
paradigma-paradigma yang bersaing
menganut berbagai perangkat standar, prinsip
metafisika, dsb., yang berlainan
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
 Suatu revolusi ilmiah adalah sama
dengan membuang paradigma lama dan
menerima paradigma yang baru, tidak
hanya oleh seorang ilmuwan individual
saja, tetapi oleh masyarakat-ilmiah
bersangkutan secara keseluruhan
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
 menguraikan teori-teori ilmiah atau
paradigma-paradigma dan aktivitas para
ilmuwan
 ilmu biasa dan revolusi melayani fungsi-
fungsi tertentu yang perlu, sehingga ilmu
itu harus melibatkan sifat-sifat atau
beberapa ciri lain yang bisa melayani
pelaksanaan fungsi-fungsi tadi
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
 Ilmu biasa memberi kesempatan
ilmuwan mengembangkan detail yang
masih terselubung dari suatu teori.
 Revolusi memberi kesempatan suatu
ilmu berkembang maju tidak
terperangkap dalam satu paradigma
tunggal
 Paradigma-paradigma Kuhn tidaklah
begitu ketat
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
 (1) penekanannya pada sifat
revolusioner dari suatu kemajuan ilmiah-
revolusi yang membuang suatu struktur
teori dan menggantinya dengan yang
lain-dan bertentangan dengan yang
semula;
 (2) peranan penting yang dimainkan
oleh sifat-sifat sosiologis masyarakat
ilmiah
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
CUKUP SEKIAN
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
Hanafita Hajar Utami
(13712251041/PDB)
Falsifikasionisme adalah paham yang
meyakini bahwa suatu teori harus ada
peluang dalam teori tersebut untuk
dapat disalahkan.
Dicetuskan oleh Raymund Popper
tujuan dari suatu penelitian ilmiah
adalah untuk membuktikan kesalahan
(Falsify) hipotesis, bukan untuk
membuktikan kebenarannya.
Menurut Popper,
TEORI
dugaan atau tebakan spekulatif dan coba-
coba, yang diciptakan secara bebas oleh
intelek manusia dalam usaha mengatasi
problema-problema yang dijumpai teori-
teori terdahulu, dan untuk memberikan
keterangan yang cocok tentang beberapa
aspek dunia atau alam semesta.
Sekali teori itu diajukan, teori-teori yang
bersifat spekulatif itu akan diuji keras
dan tanpa belas kasihan oleh observasi
dan eksperimen. Teori-teori yang gagal
tidak tahan uji oleh observasi dan
eksperimen kemudian akan dibuang dan
diganti dengan dugaan-dugaan spekulatif
lain dan seterusnya.
Menurut Falsifikasionisme, pandangan
ini menyatakan bahwa beberapa teori
dapat ditunjukkan sebagai salah
dengan meminta bantuan pada hasil
observasi dan eksperimen. Artinya
peluang beberapa teori untuk dapat
disalahkan itu dapat ditunjukkan
dengan bantuan hasil observasi
maupun eksperimen.
Pertama, menolak anggapan umum
bahwa suatu teori dirumuskan dan
dapat dibuktikan kebenarannya
melalui verifikasi, teori-teori ilmiah
selalu bersifat hipotesis (dugaan
sementara), tak ada kebenaran
terakhir, setiap teori selalu terbuka
untuk digantikan oleh teori yang
lebih tepat.
Falsifikasionis menolak cara kerja
tersebut, terutama pada asas
verifiabilitas, tetapi sebaliknya
bahwa sebuah pernyataan itu dapat
dibenarkan berdasarkan bukti-bukti
pengamatan empiris.
Falsifiabel, dapat dinyatakan
sebagai tidak benar atau
salah.
Tidak pernah hujan
pada hari Rabu
Pernyataan ini
falsifiabel, karena ia
dapat difalsifikasi
(disalahkan) bila kita
dapat menyaksikan
hujan turun pada hari
Rabu.
Semua zat memuai bila
dipanasi
Pernyataan ini falsifiabel,
karena ia akan keliru bila ada
keterangan observasi yang
menunjukkan fakta bahwa ada
suatu zat X, tidak memuai
ketika dipanasi. Yakni, air
sebagai zat cair pada suatu
titik tertentu dia akan
membeku.
suatu hipotesa adalah falsifiabel
apabila terdapat suatu
keterangan-observasi atau suatu
perangkat keterangan-observasi
yang tidak konsisten dengannya,
yakni apabila ia dinyatakan
sebagai benar maka ia akan
memfalsifikasi hipotesis itu.
Di Bandung sedang
hujan atau pun
sedang tidak
hujan.
Semua bujangan
belum kawin
 semakin falsifiabel suatu teori makin baiklah
teori itu. Semakin banyak suatu teori
mengemukakan klaimnya, makin banyak
kesmpatan potensial untuk menunjukkan
bahwa dalam kenyataan dunia ini tidak
berperilaku sebagaimana ditetapkan oleh
teori.
 Teori yang sangat baik adalah teori yang
mengemukakan klaim yang sangat luas
jangkauannya tentang dunia, dan yang
memiliki konsekuensi tinggi falsifiabilitasnya,
serta dapat bertahan terhadap falsifikasi jika
ia itu diuji.
Mars bergerak dalam
bentuk ellips mengintari
matahari.
Coba perhatikan dua
hukum ini
Semua palnet bergerak
dalam bentuk ellips
mengitari mataharinya.
Mana yang
lebih
falsifiabel???
Semakin teliti suatu teori itu
dirumuskan, semakin ia
menjadi falsifiabel. Apabila
kita menerima bahwa makin
falsifiabel suatu teori adalah
semakin baik (asalkan belum
difalsifikasi).
REMEMBER!!!
konsepsi falsifikasionis melihat
kemajuan ilmu sebagai perkembangan
problema yang meningkat ke hipotesis
spekulatif, lalu ke kritik dan akhirnya ke
falsifikasi, dan dari situ meningkat ke
problema baru lagi.
Berdasarkan proses
pemerolehan teori
tersebut, tidak pernah
suatu teori dapat dikatakan
mutlak benar,
SO,
Oleh :
Anesa Surya
13712251025
Pendidikan Dasar B
Induktivisme Naif
Ilmu adalah
bagian
pengetahuan
Epistemologis =
kajian cabang
filsafat yang
mempelajari cara
memeperoleh ilmu
Macam-macam
pandangan
epistemologi
Salah satunya :
Induktivisme
Pandangan tentang Ilmu
Pengetahuan Ilmiah = Ilmu
Berdasarkan Fakta
dari Observasi
Objektif (Tanpa
Prasangka dari
Peneliti)
Ilmu dapat Dipercaya dan
dibuktikan kebenarannya
Abad 17 :
Galileo dan
Newton
Francis Bacon dan
rekan ilmuwan lainnya
Sikap Ilmiah
Konsultasi dengan alam
 tidak bersumber pada
tulisan Aristoteles
Para Filsuf Baru :
J.J Davies
H.D Anthony
Kekuatan Progesif
Ilmu
Bertolak dari
Observasi
Pengamat Ilmiah :
 memiliki organ indera
yang sehat
 objektif
Induktivisme
Naif
Keterangan Observasi
(Keterangan Tunggal.
Keterangan Universal
Keterangan Umum
 observasi yang
cermat,
 Penggunaan
organ inderawi
 objekyif
Contoh
 Sebatang tongkat
yang sebagian
tercelup di dalam air
nampak bengkok
 Kertas litmus akan
berwarna merah bila
dicelupkan ke dalam
cairan.
 Bila sorotan sinar
menembus suatu media
satu ke media lain, maka
maka ia akan mengubah
perjalanannya
sedemikaian rupa
sehingga sine dari sudut
pembiasanya merupakan
ciri konstan pasangan
media.
 “Asam mengubah litmus
menjadi merah”.
Pilih manakah yang merupakan
keterangan tunggal dan mana yang
keterangan universal?
Pernyataan
1. Sejumlah besi jika dipanaskan
dapat memuai memuai.
2. Apabila benda yang
dimasukkan ke dalam air
mempunyai massa jenis yang
lebih kecil daripada massa
jenis air maka benda akan
mengapung
3. Sejumlah daun jika
dimasukkan dalam air akan
mengapung
4. Semua logam memuai jika di
panaskan memuai jika
dipanaskan
Keterangan Tunggal :
1 dan 3 Keterangan
Universal : 2 dan 4
Cara menarik :
Pernyataan 1 ke 4.
Dan Pernytaan 3 ke 2
Memiliki tiga syarat :
 Semakin besar keterangan observasi
pada satu jenis objek
Pada kondisi yang luas
 Keterangan observasi yang sudah
diterima tidak boleh bertentangan
dengan hukum universal yang menjadi
simpulannya
CONTOH
Keterangan Tunggal :
“Besi akan memuai jika dipanaskan”
Generalisasi yang harus dilakukan :
1. Memanasi besi secara berulang (memperbesar
keterangan observasi.
2. Memanasi logam lainnya seperti perak atau
tembaga secara berulang-ulang ( karena besi
adalah logam)
3. Melakukan penarikan kesimpulan dengan syarat
tanpa terkecuali mempunyai sifat
qwwwwwwwWWWWQwdari logam yang telah
dipanasi. Sehingga diperoleh keterangan universal
“semua logam memuai jika dipanaskan
sehingga dapat disimpulkan
syarat generalisasi......
Apabila sejumlah besar A telah
diobservasi pada variasi kondisi
yang luas, dan apabila semua A
yang diobservasi tanpa
terkecuali memilki sifat B, maka
semua A memiliki sifat B.
Jadi nduktivisme Naif.....
Cara Pandangan Induktivisme Ilmu
dalam Meramalkan dan Memberi
Penjelasan Dalam Ilmu
Hukum dan Teori
Fakta dari Observasi
Ramalan dan
Penjelasan
Induksi Deduksi
1. Premise 1 benar
2. Premis 2 benar
3. Kesimpulan Benar
Penalaran Deduktif
Valid dan Sah jika :
Contoh Penalaran Deduktif
1. Semua ayam mempunyai kaki dua.
2. Kiko adalah ayam milik saya.
3. Kiko mempunyai kaki dua.
Deduktif
Logika yang
Valid dan Sah
Deduksi logika :
 tidak dapat berlaku sebagai
sumber atau keterangan yang benar
tentang dunia. Karena penentuan
premise benar atau salah tidak
dapat dengan bantuan logika.
Manakah dibawah ini yang merupakan
penalaran deduktif ?
Pernyataan A
1. Nina bernafas
dengan paru-paru
2. Nina adalah
manusia
3. Semua manusia
bernafas dengan
paru-paru
Pernyataan B
1. Semua manusi
abernafas dengan
paru-paru
2. Nina adalah
manusia
3. Nina bernafas
dengan paru-paru.
The Answer is B
Ramalan Dan Penjelasan
1. Hukum-hukum
dan teori-teori
(diperoleh
dengan induktif)
2. Kondisi-kondisi
awal
3. Ramalan dan
keterangan-
keterangan
Premise 1 dan 2
dideduksi menjadi
kesimpulan pada
poin 3
Contoh 1 :
1. Semua Logam memuai
jika di panaskan
(Hukum/teori)
2. Rel kereta api terbuat
dari logam (kondisi
Awal)
3. Rel kereta api dibawah
terik matahari tanpa
celah-celah di tempat-
tempat sambungan
mengeliat. (Ramalan
dan keterangan )
Contoh 2 :
1. Hukum Archimedes (apabila
sutau benda dimasukkan ke
dalam air dan massa jenis benda
tersebut lebih kecil daripada
massa jenis air maka benda akan
mengapung ke atas air).
(hukum dan teori)
2. Saya mempunyai daun (kondisi
awal)
3. Apabila saya memasukkan daun
ke dalam air maka daun akan
mengapung karena daun
mempunyai massa jenis yang
lebih kecil daripada massa jenis
air.(ramalan dan
keterangan-keterangan)
Apeal
Induktivisme Naif
Daya Meramal
dan Menjelaskan
Objektifvitas Realibilitas
Ramalan dan
penjelsan
menggunakan logika
dan penlaaran
induktif
Fakta Observasi
Penggunaan organ
inderawi
Tidak ada
prasangaka
Dapat dipercaya
karena dapat
dibuktikan
kebenarannya
Kesimpulan
1. Induktivisme : pembentukan hukum dan
teori dari keterangan tunggal menjadi
keterangan universal
2. Induktivisme meramal dan menjelaskan
fenomena (konsekuansi lain) dengan
bantuan dan penalaran deduktif
3. Daya tarik Induktivisme : daya meramal dan
menjelaskan, objektivitas dan reabilitas
Siwi Utaminingtyas (1372251031)
Retno Setyaningsih (1372251040)
Objektivisme
Karakteristik objektif Ilmu
Karakterisasi objektif yang lengkap tentang
ilmu akan berisi juga karakterisasi tentang
keterampilan dan teknik yang terlibat
didalamnya
Galileo
FISIKA
praktek
eksperimen
suatu situasi artifisial yang dibangun untuk
tujuan menjajagi atau menguji suatu teori
ILMU
ASPEK PRAKTIK
Prosedur pengujian
Pengujian dilakukan kolega sendiri
Pengujian di khalayak ramai apabila struktur
sosial mengijinkan, dengan wasit media massa
Kelayakannya diuji dalam front yang lebih luas, baik
secara nasional ataupun internasional
Diumumkan.
semua yang menunjuk pada
penemuan baru dari suatu
eksperimen secara benar harus
dipandang sebagai produk aktivitas
sosial yang kompleks dibanding
keyakinan atau milik pribadi
Perbedaan
fisika modern dan fisika sebelum Galileo
teori-teorinya dinyatakan dalam istilah-istilah
matematis.
meliputi spesifikasi asal-usul
teoritis yang tersedia bagi
ilmuwan yang mengerjakan,
dan teknik eksperimen dan
matematis yang digunakan.
Popper
Lakatos
Karl Marx
K.R.Popper
 Subjektif :Pengetahuan atau pikiran
keadaan-pikiran (state of mind)/kesadaran
atau kecenderungan bertindak/bereaksi.
Objektif : Pengetahuan atau pikiran,
problema-problema, teori-teori, dan
argumen-argumen itu sendiri.
Objektif adalah
“pengetahuan adalah tanpa orang; ia
adalah pengetahuan tanpa di ketahui
objek”.
Imre Lakatos
 teori bisa pseudo ilmiah
 teori bisa sangat berharga
 suatu teori bisa jadi
bernilai ilmiah sangat tinggi
Mempelajari
sejarah
Karl Marx
bukanlah kesadaran
manusia yang
menentukan
keadaannya, tetapi
sebaliknya keadaan
sosial yang menentukan
kesadarannya
Teori :
masyarakat dan
perubahan sosial
Lanjutan.....
Sudut pandang materialisme
Individu tidak dapat
memilih pada status
sosial mana individu
tersebut dilahirkan
“ada sesuatu celah antara struktur
serta cara kerja masyarakat dan
distorsi refleksinya didalam pikiran
seorang individu”
Jika seorang individu berharap menyumbang
untuk perubahan sosial akan dihadapkan
pada situasi objektif yang membatasi
kemungkinannya untuk memilih dan bertindak,
dimana akan mempengaruhi hasil dari pilihan
dan tindakannya.
Analisa situasi objektif untuk mengerti
tentang perubahan sosial adalah sama
pentingnya dengan pentingnya perubahan
ilmiah.
BAB III
KETERGANTUNGAN
OBSERVASI PADA
TEORI
PROFIL
NAMA ANASTASIA ENDAH A.D S.Pd
Nim 1371029
Latar belakang masalah
•Observasi merupakan hal
sangat penting
•Ilmu bertolak dari
observasi
•Observasi menghasilkan
landsan yg kukuh
•Menimbulkan kritikan
khususnya di dalam
observasi
Rumusan masalah
•Bagaimana pandangan populer
induktivisme naif tentang
observasi?
•Bagaimana kritik terhadap
pandangan observasi pada
kaum induktivisme naif?
•Bagaimana peranan teori
dalam observasi?
•Bagaimana posisi induktivisme
naif setelah mendapatkan
kritikan?
TUJUAN
•Mengetahui pandangan
populer tentang observasi
•Mengetahui kritik
terhadap pandangan
observasi kaum induktif
•Mengetahaui peranan
teori di dlam observasi
•Mengetahui posisi induktif
naif setelah mendapatkan
kritkan
PANDANGAN POPULER
TERHADAP OBSERVASI
•Indra penglihatan
merupakan indra yang
ekstensif
•Menangkap langsung
sifat-sifat dari luar
•Pandangan induktif naif
setiap pengamat
“melihat” hal yang sama
Kritik terhadap induktivisme naif
1. Pengalaman visual tidak
ditentukan oleh gambar-gambar
pada retina
- N.R Hanson melihat itu
melebihi dari sekedar apa
yang dijumpai bola
mata
- gambar hal 24
- hal itu menunjukkan bahwa
pengalaman visual
dipengaruhi oleh
kebudayaan,dan pengalaman
Kritik terhadap induktivisme naif
1. Pengalaman visual tidak
ditentukan oleh gambar-gambar
pada retina
- kartu normal dicampur
dengan kartu abnormal
- pengalaman visual
dipengaruhi oleh harapan
pengamat.
Kritik terhadap induktivisme naif
1. Pengalaman visual tidak
ditentukan oleh gambar-gambar
pada retina
- pengalaman visual ditentukan
oleh pengalaman dan
pengetahuannya
Hubungan contoh dengan
ilmu
•Contoh tersebut telah
mengilustrasikan hal yang
sama bahwa pengalaman-
pengalaman subjektif yang
dialami pengamat tidak
tidak semata-mata
ditentukan oleh gambar
yang diterima retina saja
•Melainkan juga
tergantung pada
pengalaman, pengetahuan,
harapan-harapan keadaan
umum batinnya.
Respon; “para pengamat
memandang adegan yg sama dr
tempat yg sama akan melihat
hal yg sama, hny interpretasinya
terhadap yg dilihat berbeda-
beda”
Sanggahan: sepanjang
menyangkut persepsi, satu-
satunya kontak langsung dan
segera yg dimiliki pengamat adl
pengalamannya, pengalaman
tdk hny satu jenis,dan selalu
berubah, melainkan sesuai dg
harapan-harapan dan
pengetahuan si pengamat
Kesimpulan
1. Tdk adanya klaim bhw sebab fisik
dr gambar-gambar pd retina tdk
ada hubungannya dg yg kita lihat
2. Dalam variasi yg luas, apa yg kita
lihat dalam berbagai macam
situasi tetap stabil
3. Dari semua contoh yg telah
disebutkan terdapat segi dimana
semua pengamat melihat hal yg
sama, namun tdk berarti bahwa
mrk memiliki pengalaman
persepsual yg sama
Oleh karena itu:
Keterangan observasi
harus dibuat berdasarkan
teori
Pembuktian
Contoh : “awas, angin
meniup kereta bayi ke
pinggir tebing!”
- Teori mendahului
observasi, oleh karenanya
ilmu yg brtolak dari
observasi adl tdk benar
Keterangan – keterangan observasi
membutuhkan teori
- Pengalaman pribadi tdk layak jika
tidak diformulasikan dan
dikomunikasikan sbg keterangan
yg dapat dkritik oleh ilmuan
lainnya.
- Keterangan observasi tdk hny
berdasarkan pada pengalaman
persepsual pengamat, krn
observasi milik publik harus
diformulasidlm bhsa publik dan
melibatkan teori yg sangat umum
- Teori selalu mendahului
keterangan observasi
Pembuktian:
“ Ada sebatang kapur tulis
disini”
Kesimpulan :
Untuk memantapkan
validitas suatu keteranan
observsi memerlukan
pertolongan teori, makin
mantap validitasnya makin
ekstensif pula
pengetahuan teori yg
digunakan
Maka
Hal ini berlawanan dg
harapan kaum induktif,
bhw utk mengkukuhkan
kebenaran keterangan
observasi diperlukan
keterangan observasi yg
lain, yg lebih terjamin, dan
memungkinkan hkum-
hukum bisa ditarik secara
induktif dari situ, tetapi
bukan dari teori
Merujuk pada observasi
membutuhkan teori
- Teori tidak selalu benar
- Contoh : air mendidih di gunung
Maka
-induktif bisa salah dalam ‘ilmu tdk
bertolak lewat keterangan
observasi, krn ada teori yg
mendahuluinya
-Observasi tdk bisa mjd dasar yg
kukuh untuk membangun
pengetahuan ilmiah
Namun
observasi tidak dibuang begitu saja
Observasi dibimbing oleh teori
- Contoh Heinrich Hertz dlm
eksperimen listrik merujuk pada
hal yg relevan saja
- Sumbangan penelitian berat
daun telinga terhadap kanker
- Membutikan teori mendahului
observasi
- Observasi dan eksperimen
diadakan untuk menguji atau
mengungkap teori
Namun
Teori yg tdk lengkap bisa
memberikan bimbingan yg salah
pda teori salah
Oleh karena itu
Ditangani dg mengembngkan teori-
teori yg lebih maju, bukan dg
merekam suatu daftar panjang yg
tdk ada habisnya mengenai
observasi tanpa tujuan.
Induktivisme tidak dapat
disalahkan secra konklusif
Kritikan menyebabkan
kaum induktif modern
melepaskan pandangan
awal dg mengemukakan
“ ilmu harus bertolak dari
observasi tanpa memihak
dan tnp prasangka, dg
membedakan ant cara
teori mula2
dipikirkan/ditemukan satu
pihak dan hal itu
dibenarkan oleh pihak
lain.
Kaum induktivis
mengemukakan ‘bahwa
teori hanya mempunyai
arti selama ia dapat
diverifikasi dg observasi
langsung,
Namun
Keterangan yang
dihasilkan dari observasi
telah kemasukan teori
terlebih dahulu
Maka
Persoaln induksi tdk bisa
dipandang sbg kesalahan
yg pasti, kita tdk bsa
menyalahkan induktif
secara mutlak , kita hanya
menunjukkan suatu cara
dimana kritik yg
dipusatkan pada
keterngan observasi
Kesimpulan
1. Pengalaman visual tidak
hanya ditentukan oleh
gambar-gambar pada
retina
2. Keterangan observasi
membutuhkan teori
3. Observasi
eksperimen dibimbing
oleh teori
4. Keberadaan induktivisme
naif tidak bisa
disalahkan secara
konklusif
Saran
1. Dalam melakukan observasi kita
harus mengetahui teori yang
mendukung tentang observasi
tersebut, sehingga akan menjadi
lebih efisien
2. Kaum induktif harus mampu
memberikan jawaban atau
sanggahan yg pasti
3. Teori harus selalu berkembang
maju agar tidak terjadi kesalahan
dalam observasi
KETERBATASAN
FALSIFIKASIONISME
Oleh : Yuliana
3. Komplexitas Situasi Pengujian yang Realistis
4. Falsifikasionisme tidak sesuai dengan Sejarah
5. Revolusi Copernican
1. Ketergantungan Observasi pada Teori
dan Falibilitas Falsifikasi
Kaum falsifikasionis naif : aktivitas ilmiah harus melakukan usaha
memfalsifikasi teori dengan cara mengukuhkan kebenaran semua
keterangan-observasi yang tidak konsisten dengannya
Kaum falsifikasionis yang lebih sofistikit menyadari ketidaklayakan itu, dan
mengakui pentingnya peranan konfirmasi terhadap teori-teori spekulatif,
begitupun peranan falsifikasi teori-teori yang sudah mantap
keterangan observasi tergantung pada teori
dan bisa salah atau fallibel
Keterangan-observasi yang fallibel mungkin harus
ditolak sedangkan teori fallibel yang bentrok
dengannya dipertahankan
Contoh :
orang mempertahankan teori Copernicus dan
menolak observasi dengan mata telanjang
yang mengatakan bahwa venus nampak tidak
berubah ukuran sepanjang tahun, hal yang
tidak konsisten dengan teori Copernicus
2. Pembelaan Popper yang tidak
Memadai
Menyoroti pentingnya perbedaan antara keterangan observasi
publik di satu pihak dan pengalaman-pengalaman persepsual
pribadi pengamat individual di lain fihak.
Contoh : ” Bulan Jupiter dapat dilihat melalui teleskop” dan “Mars
nampak bersegi empat dan berwarna intensif” adalah keterangan-
keterangan observasi publik.
Inti sari pandangan Popper tentang keterangan observasi
adalah bahwa akseptabilitas mereka diukur dengan
kemampuannya untuk dapat tahan uji
3. Komplexitas Situasi Pengujian yang Realistis
Teori ilmiah yang
realistis akan terdiri
dari keterangan
universal yang
komplek
teori akan
diuji dengan
experimen
Teori membutuhkan
tambahan asumsi
pendukung
mendeduksi suatu
ramalan yang
validitasnya harus
diuji dengan
experimen,
dibutuhkan
tambahan kondisi-
kondisi awal seperti
uraian tentang
kerangka experimen
yang akan
dilaksanakan
Suatu teori tidak dapat difalsifikasi secara konklusif, karena mungkin
saja ada bagian dari situasi pengujian yang komplek (di luar teori yang
sekarang diuji) yang sebenarnya menyebabkan kekeliruan ramalan
Contoh:
1. Bagaimana teori Newton dengan jelas terbantah oleh orbit
Uranus.
2. Argumen seorang ahli astronomi Denmark, Tycho Brahe,
yang mengklaim bahwa teori Copernicus telah terbantah
beberapa dasawarsa sesudah teori itu pertama kali
diumumkan
3. Hipotesis yang disusun oleh Imre Lakatos
4. Falsifikasionisme tidak sesuai dengan Sejarah
apabila metodologi mereka dipegang teguh oleh para
ilmuwan, maka teori-teori yang umumnya dianggap sebagai
teladan-teladan terbaik seyogianya tidak pernah akan
dikembangkan
CONTOH :
1. Teori gravitasi Newton telah difalsifikasi oleh
observasi-observasi terhadap orbit bulan
2. Menyangkut teori Bohr tentang atom, dan ini
terungkap berkat Lakatos.
3. Menyangkut teori kinetik (hukum gerak)
4. Contoh keempat adalah Revolusi Copernican
5. Revolusi Copernican
awal abad 16, Copernicus menyusun suatu sistem astronomi baru, suatu
astronomi yang menyatakan bumi bergerak, bertentangan dengan
sistem astronomi Aristoteles dan Prolemy pandangan Copernicus bumi
tidak berdiam di pusat alam semesta, melainkan bersama-sama dengan
planet-planet lainnya mengorbit mengitari matahari Alam semesta
Aristotelean dibagi menjadi dua wilayah yang berlainan Wilayah sub-
lunar dan super-lunar Ide dasar ini kemudian dimodifikasi dan
dikembangkan di dalam astronomi Prolemy Prolemy memperkenalkan
lingkaran-lingkaran tambahan yang disebut “epieyeles”
argumen menara
Apabila bumi berputar pada porosnya, sebagaimana Copernicus
mengemukakannya, maka tiap titik di permukaan bumi dapat
bergerak cukup jauh dalam sedetik. Apabila batu dijatuhkan
dari puncak satu menara yang berdiri tegak di atas bumi yang
bergerak, maka ia akan menuruti gerak alaminya dan akan jatuh
menuju ke pusat bumi. Ketika ia sedang bergerak itu, menara
itu mengikuti gerak bumi yang berputar, menara itu tentunya
sudah bergerak jauh dari posisi semula ketika batu baru
dilepaskan. Karena itu mestinya batu itu menyentuh tanah pada
jarak yang jauh dari kaki menara. Namun kenyataannya tidak
demikian. Batu itu ternyata menyentuh tanah dekat di kaki
menara. Berdasarkan kenyataan ini, disimpulkan bahwa bumi
tidak mungkin berputar dan teori Copernicus salah.
Daya tarik utama dari teori Copernicus itu terletak pada caranya yang rapi
menerangkan beberapa segi tentang gerak planet-planet, yang dapat juga
diterangkan dengan teori saingannya, Prolemy, hanya saja yang belakangan
ini tidak menarik dan artifisial
Orang yang memberikan sumbangan penting dalam membela
sistem Copernicus adalah Galileo. Ia melakukan itu dengan dua
cara,Pertama,ia menggunakan teleskop untuk mengobservasi
angkasa, dan dengan berbuat demikian, ia mengubah data
observasi yang membutuhkan teori Copernicus untuk
menerangkannya”. Kedua, ia merencanakan permulaan suatu
mekanika baru yang akan menggantikan mekanika Aristotelean,
dan dengan ini argumen-argumen mekanis yang menentang
Copernicus dapat dibuyarkan.
Mengapa observasi melalui teleskop lebih disukai
daripada observasi dengan mata telanjang?
orang dapat memanfaatkan teori optik yang menerangkan sifat-sifat
teleskop yang dapat memperbesar obyek observasinya, lagipula
teleskop mampu melihat berbagai penyimpangan yang mungkin
terjadi untuk menjawab orang yang meragukan superioritas teleskop
daripada mata telanjang adalah mendemonstrasikan keefektifannya
dengan cara yang praktis
suatu sistem fisika baru berhasil ditegakkan, suatu proses yang telah
melibatkan kerja intelektual dari banyak ilmuwan selama beberapa abad,
teori baru itu dapat berhasil menandingi hasil-hasil observasi dan
experimen yang cermat
DIAN MARIYA ULFA
13712251044
DIKDAS KELAS B
Dapatkah Prinsip Induksi dibenarkan
Meminta bantuan pada
Pengalaman
Meminta bantuan pada
Logika
Prinsip induksi
Apabila “sejumlah besar“ A telah diobservasi pada “variasi
kondisi yang luas”, dan apabila semua A yang telah diobservasi itu
tanpa kecuali memiliki sifat B, maka semua A memiliki sifat B.
Dua garis pendekatan dari induktivis untuk
menjawab permasalah tersebut
Meminta bantuan pada Logika
 Prin • Misalnya : sejumlah besar
gagak pada variasi kondisi yang
luas, ternyata didapat fakta
gagak berwarna hitam. Maka
dapat disimpulkan semua
gagak adalah hitam. sempurna.
Namun disini tidak jaminan
logis bahwa yang diobservasi
bisa saja yang coklat atau
merah jambu.
argumen logis yang valid apabila
ditandai dengan adanya suatu
fakta yaitu apabila premise itu
benar, maka kesimpulannya
mesti benar
Argument tersebut yang menjadi
permasalahan
Kalau hal itu terbukti, maka
kesimpulan semua gagak hitam adalah
salah,sehingga Prinsip induksi tidak
dapat dibenarkan hanya minta
bantuan pada logika.
Meminta Bantuan pada Pengalaman
• Misalny, hukum-hukum optik ditarik dengan
induksi dari hasil-hasil experimen didalam
laboratorium, dan telah digunakan dalam banyak
kesempatan untuk membuat alat-alat optik
seperti kamera, teleskop
Sejumlah besar
kesempatan
• karena mengvaliditasnya diperkirakan
akan masih membutuhkan gunakan
argumen induktif yang pembenaran
Sejumlah
keterangan tunggal
yang direkam
Sejumlah besar
observasi
• sejumlah besar perlu dikwalifikasi lebih
terperinci dan tegas
Variasi keadaan
yang luas
Dibutuhkan variasi yang luas untuk
menjawab sebuah teori
Misal
Kita tidak dapat seratus
persen memastikan bahwa
batu yang akan dijatuhkan
tidak akan jatuh ke atas”
Pendapat ,
walaupun hasil
generalisasinya yang
dianggap sah belum
sepenuhnya terjamin benar,
namun bisa jadi probably
benar. Maka berdasarkan
bukti tersebut bahwa batu
selalu akan jatuh kebawah bila
dilempar keatas
 Kesimpulan
pengetahuan ilmiah
bukanlah pengetahuan
yang telah dibuktikan,
melainkan pengetahuan
yang probabel benar.
Makin besar jumlah
observasi yang
membentuk dasar suatu
induksi, dan makin besar
variasi kondisi dimana
observasi dilakukan, maka
makin besarlah pula
probabilitas hasil
generalisasi itu benar
Prinsip induksi
Apabila “sejumlah besar“ A telah diobservasi pada “variasi kondisi
yang luas”, dan apabila semua A yang telah diobservasi itu tanpa
kecuali memiliki sifat B, maka semua A memiliki sifat B.
Prinsip induksi dengan versi probabilitas
Apabila sejumlah A telah diobservasi pada variasi kondisi yang
luas, dan apabila semua A yang diobservasi itu tanpa kecuali
memiliki sifat B, maka semua A probabel memiliki sifat B
Upaya untuk menanggapi prinsip
Induktivisme
 Upaya meninggalkan ide bahwa probabilitas berasal dari
hukum dan teori ilmiah perhatian dicurahkan pada
probabilitas kebenaran ramalan-ramalan individual
Sasaran pendapat ini
Misal :
Untuk memperkirakan
probabilitas matahari
probabilitas matahi
akan selalu terbit tiap
pagi
2 kritikan yang ditimbulkan yaitu
1. Ilmu lebih terlibat memproduksi seperangkat
ramalan individu daripada pengetahuan dalam
bentuk keterangan umum yang rumit disebut juga
kontra intuitif
2. Apabila perhatian dibatasi pada ramalan-
ramalan individu, tetap dapat diperdebatkn
apakah teori-teori ilmiah dan keterangan universal
bisa terhindar dari penilaian tentang benar
tidaknya ramalan-ramalan itu
Respon terhadap problema Induksi
respon
yang
dimungkin
kan
meliputi :
1. Adanya sifat skeptis
2. Adanya respon yang melemahkan
tuntutan induktivisme
3. Adanya respon terhadap problema
induksi melibatkan penolakan bahwa
ilmu didasarkan pada induksi
PROBLEMA
INDUKSI
Oleh:
Renia Nindy P.
13712251046
Problema Induksi
1. Dapatkah Prinsip Induksi
Dibenarkan?
2.Kembali ke Probabilitas
3.Respon terhadap Problema
Induksi
Apa itu Problema
Induksi ?
Dapatkah Prinsip Induksi
Dibenarkan?
1. Induktivisme Naif
- khusus ke umum
- ilmu bertolak dari observasi
- pengamat harus memiliki organ
indera yang normal dan sehat dan
obyektif
2. Prinsip Induksi
Apabila “sejumlah besar“ A telah diobservasi pada
“variasi kondisi yang luas”, dan apabila semua A
yang telah diobservasi itu tanpa kecuali memiliki
sifat B, maka semua A memiliki sifat B.
Untuk mendapatkan justifikasi, ada dua
garis pendekatan yang digunakan kaum
induktivis.
a. Menggunakan Logika
b. Menggunakan pengalaman
a.Menggunakan Logika
Sebagai contoh observasi
yang dilakukan pada
sejumlah besar burung
gagak.
Telah dilakukan pengamatan brg
gagak pada variansi kondisi
tertentu, sehingga dapat
disimpulkan semua gagak hitam
Tidak menutup
kemungkinan adanya
burung gagak yang
diobservasi berwarna
coklat atau lainnya.
Penyimpulan induktif
yang awalnya valid
karena memenuhi
prinsip induksi, dapat
membawa ke
penyimpulan yang salah.
Meskipun premis benar.
Menggunakan pengalaman
Sejumlah besar kesempatan
Sejumlah keterangan tunggal
yang direkam
Sejumlah besar observasi
Variasi keadaan yang luas
Probabilitas
Apa itu
probabilitas?
Tidak dapat dipastikan seratus persen
bahwa matahari selalu terbit di sebelah
timur.
Pengetahuan ilmiah bukanlah
pengetahuan yang telah dibuktikan,
namum probabel benar.
Adanya perubahan prinsip
induksi
Apabila “sejumlah
besar“ A telah
diobservasi pada
“variasi kondisi
yang luas”, dan
apabila semua A
yang telah
diobservasi itu
tanpa kecuali
memiliki sifat B,
maka semua A
memiliki sifat B.
Prinsip induksi dengan
versi probabilitas
Apabila sejumlah A telah
diobservasi pada
variasi kondisi yang
luas, dan apabila semua
A yang diobservasi itu
tanpa kecuali memiliki
sifat B, maka semua A
probabel memiliki sifat B
Respon terhadap Problem
Induksi
1. Sikap skeptis
2. Menentang tuntutan induktivis dan
prinsip induksi
3. Penolakan bahwa ilmu didasarkan pada
induksi
Teori sebagai Struktur
“Program Riset”
(Imre Lakatos)
Disusun oleh
Diah pratiwisari
13712251039disusun
Latar belakang Program Riset Lakatos
Imre Lakatos berusaha menjadi penengah bagi konsep sains yang
dibawa oleh Popper dan Kuhn. Lakatos tidak sepakat dengan
Popper mengenai konsep falsifikasi untuk membedakan mana
yang sains dan bukan namun ia setuju dengan ide kemajuan
ilmiahnya. Di sisi lain, Lakatos menolak konsep relativisme Kuhn
tetapi ia sepakat dengan ide bagaimana ilmu memiliki alur
perubahan tertentu.
Program Riset Lakatos
Teori >> keutuhan
struktural
Teori bersumber
dari sejarah
Ketergantungan
Observasi pada
Teori
Kebutuhan untuk
berkembang
Teori bersumber dari studi sejarah
Teori harus dipandang sebagai suatu
struktur terorganisasi. Fakta bahwa studi
sejarah menunjukkan teori-teori
mempunyai keterkaitan, dan bahwa hanya
dengan teori yang tersusun secara koheren
konsep-konsep dapat memperoleh makna
yang tepat.
Ketergantungan observasi pada Teori
Pandangan Teori menurut Lakatos
Dengan cara mendefinisi
Konsep-konsep hanya dapat didefinisi berdasarkan istilah-istilah konsep
lain yang maknanya sudah diketahui. Apabila makna makna dari konsep
tersebut ditetapkan melalu definisi, maka jelaslah suatu gerak mundur
tidak tetrbatas akan terjadi untuk menelusuri kemballi definisi-definisi
tadi, kecuali apabila makna beberapa istilah diketahui dengan cara lain.
Melalui observasi
Contoh konsep merah diperoleh dari observasi dan
menghadirkan objek untuk menghasilkan konsep yang
lebih bermakna.
Teori-teori tersusun sedemikian rupa sehingga
terdapat di dalamnya petunjuk-petunjutk dan
keterangan-keterangan mengenai bagaimana
seharusnya mereka dikembangkan dan diperluas.
merupakan struktur-struktur yang masih terbuka
untuk perkembangan lebih lanjut (open-ended) dan
memberikan kesempatan untuk mengadakan
program riset.
Kebutuhan ilmu untuk berkembang
Perangkat Ilmu
Program Penelitian Lakatos
Imre Lakatos
• Ilmu adalah program penelitian terstruktur, dan bukan trial
and error
• Penganut suatu teori melindungi teorinya dengan sabuk
pengaman
• Kalau ada ketidakcocokan, penganutnya akan membela
dengan berbagai alasan. Anomali, kesalahan observasi,
gangguan pada observasi, kesalahan ukur, .
Program Riset
• Heuristik Positif
hal yang dianjurkan untuk dilakukan
• Heuristik Negatif
hal yang dianjurkan untuk tidak dilakukan (termasuk tidak langsung
menolak teori anutan yang tidak cocok dengan kenyataan)
Contoh inti Pokok
“Bumi dan planet-planet mengorbiti matahari dan bumi berputar pada
porosnya sendiri sekali dalam sehari”
Contoh Pelindung
adanya gerak maju mundur
Menambah lingkaran
epicycles
Teori Copernicus
BULAN
BUMI
MERKURI
VENUS
MATAHARI
MARS
EPISIKLUS
JUPITER
SATURNUS
Metodologi di dalam suatu
program riset
Ada dua macam cara yang ditolak
oleh metodologi Lakatos
 Yakni hipotesa-hipotesa ad hoc
 Menolak upaya yang memperkosa “inti
pokok” program
Akan ada planet p
Tidak ditemukan
Teleskop
Tidak mungkin karena jaraknya terlalu
jauh
Kemungkinan ada yang menghalangi
planet sehingga tidak ditemukan
Melakukan riset ulang dengan mengirim satelit
Awan/pengganggu tidak ditemukan
Ada medan magnet yang
mengganggu satelit
Mengirim satelit baru
Programriset>>>Ilmiah
 derajat koherensi
 fenomena baru
Menilai program riset
Progresif
Degeneratif
Perbandingan
program-program riset
aksi pada
suatu jarak
Medan
Listrik
Hukum tarik dan
tolak antara benda
bermuatan listrik
Gelombang Radio
Teori
electron
Teori
electron
Lanjutan perbandingan program-program riset
Teori electron Medan
Listrik
Electromagnetik
clasik
Orang tidak bisa
mengatakan program
riset lebih baik dari
pada program rivalnya.
Lakatos gagal memberikan kriteria
yang jelas untuk menolak suatu
program riset yang koheren, atau
untuk memilih program-proggram
riset yang bersaing
Walaupun berbeda, pandangan Popper-Kuhn-Lakatos
sesungguhnya ada benang merah
yang mengikat ketiganya. Mereka adalah generasi pemikir
filsafat ilmu baru yang mencoba keluar
dari dominasi paradigma positivistik yang kaku.
Terimakasih
RASIONALISME RELATIVISME
ASTERIUS JUANO
13712251043
 Rasionalisme:
 Aliran yang menyatakan bahwa sumber
pengetahuan yang memadai dan dapat dipercaya
adalah berdasarkan akal (rasio)
 Merupakan faham atau aliran atau ajaran yang
berdasarkan ratio, ide-ide yang masuk akal. Selain
itu, tidak ada sumber kebenaran yang hakiki
 Rasionalisme tidak mengingkari nilai pengalaman,
melainkan pengalaman hanya dipandang sebagai
sejenis perangsang bagi pikiran. Karenanya, aliran
ini yakin bahwa kebenaran dan kesesatan terletak
di dalam ide, dan bukannya di dalam barang
sesuatu
 Kaum rasionalis eksterm menyatakan bahwa ada
satu kriteria universal yang tunggal dan tidak
terikat waktu (timeless) untuk menilai faedah yang
relatif dari teori-teori yang bersaing. Misalnya,
seorang induktivis mungkin menetapkan sebagai
kriteria universalnya derajat dukungan induktivis
yang diterima suatu teori dari fakta-fakta yang
sudah diakui, sedangkan falsifikasionis mungkin
berdasarkan kriterianya pada derajat falsifibilitas
dari teori-teori yang masih belum difalsisfikasi
 Bagi kaum rasionalis, ekstrim keputusan-
keputusan dan pilihan-pilihan para ilmuwan
dibimbing oleh kriteria universal
 Seorang ilmuwan rasionalis akan menolak teori-
teori yang gagal menepati kriteria universal dan
apabia memilih antara dua teori rival, kaum
rasionalis memilih teori yang akan mendekati
kriteria universal yang paling baik
 Kaum rasionalis tipikal akan meyakini bahwa riset
yang dilaksanakan sesuai dengan kriteria universal
akan membawa ke kebenaran atau akan
berkembang maju mendekati kebenaran
 Bagi kaum rasionalis, perbedaan ilmu dan non
ilmu adalah jelas yaitu, teori-teori yang
berkembang sesuai dengan kriteria universal
adalah ilmiah, sedangkan teori yang berkembang
dengan cara yang berlawanan atau melanggar
kriteria universal adalah tidak ilmiah
 Kaum rasionalis tipikal akan memandang sebagai
hal yang dengan sendirinya benar, bahwa nilai
yang tinggi harus diberikan kepada pengetahuan
yang berkembang sesuai denagn kriteria yang
universal
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu

More Related Content

What's hot

konsep teknologi : Ruang lingkup Konsep teknologi : Pengeritan Dasar
konsep teknologi : Ruang lingkup Konsep teknologi : Pengeritan Dasarkonsep teknologi : Ruang lingkup Konsep teknologi : Pengeritan Dasar
konsep teknologi : Ruang lingkup Konsep teknologi : Pengeritan Dasar
Mario Yuven
 
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUANFILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
Alvy Mayrina
 
Filsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - EpistemologiFilsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - Epistemologi
Wulandari Rima Kumari
 
Hakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat IlmuHakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat Ilmu
Nurmahmudah M.Phil.
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
ardhian zahroni
 
Struktur Ilmu
Struktur IlmuStruktur Ilmu
Struktur Ilmu
Nurmahmudah M.Phil.
 
Sejarah Perkembangan Filsafat
Sejarah Perkembangan FilsafatSejarah Perkembangan Filsafat
Sejarah Perkembangan Filsafat
Farid Tanjung
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
PutriAgilya
 
Perbandingan Filsafat Ilmu Modern dan Postmodern
Perbandingan Filsafat Ilmu Modern dan PostmodernPerbandingan Filsafat Ilmu Modern dan Postmodern
Perbandingan Filsafat Ilmu Modern dan Postmodern
Yulia Eolia
 
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatIrma Puji Lestari
 
Teori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranTeori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranHidayahilya
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Wulandari Rima Kumari
 
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdfPPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
SukmaWati130587
 
Konsep paradigma thomas kuhn
Konsep paradigma thomas kuhnKonsep paradigma thomas kuhn
Konsep paradigma thomas kuhn
Muhtadi Bilhaq
 
Metode Induksi
Metode InduksiMetode Induksi
Metode Induksi
Radyastuti
 
Ppt pembelajaran terpadu model networked
Ppt pembelajaran terpadu model networkedPpt pembelajaran terpadu model networked
Ppt pembelajaran terpadu model networkedCha-cha Taulanys
 
LINGKARAN WINA
LINGKARAN WINALINGKARAN WINA
LINGKARAN WINA
Alvy Mayrina
 
Filsafat peluang dalam ilmu
Filsafat peluang dalam ilmuFilsafat peluang dalam ilmu
Filsafat peluang dalam ilmu
Dr. Zar Rdj
 
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAAT
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAATTANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAAT
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAATSara Santika
 

What's hot (20)

konsep teknologi : Ruang lingkup Konsep teknologi : Pengeritan Dasar
konsep teknologi : Ruang lingkup Konsep teknologi : Pengeritan Dasarkonsep teknologi : Ruang lingkup Konsep teknologi : Pengeritan Dasar
konsep teknologi : Ruang lingkup Konsep teknologi : Pengeritan Dasar
 
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUANFILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
 
Filsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - EpistemologiFilsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - Epistemologi
 
Hakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat IlmuHakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat Ilmu
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
 
Resume kuliah tamu
Resume kuliah tamuResume kuliah tamu
Resume kuliah tamu
 
Struktur Ilmu
Struktur IlmuStruktur Ilmu
Struktur Ilmu
 
Sejarah Perkembangan Filsafat
Sejarah Perkembangan FilsafatSejarah Perkembangan Filsafat
Sejarah Perkembangan Filsafat
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
 
Perbandingan Filsafat Ilmu Modern dan Postmodern
Perbandingan Filsafat Ilmu Modern dan PostmodernPerbandingan Filsafat Ilmu Modern dan Postmodern
Perbandingan Filsafat Ilmu Modern dan Postmodern
 
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
 
Teori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranTeori-teori Kebenaran
Teori-teori Kebenaran
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
 
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdfPPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
 
Konsep paradigma thomas kuhn
Konsep paradigma thomas kuhnKonsep paradigma thomas kuhn
Konsep paradigma thomas kuhn
 
Metode Induksi
Metode InduksiMetode Induksi
Metode Induksi
 
Ppt pembelajaran terpadu model networked
Ppt pembelajaran terpadu model networkedPpt pembelajaran terpadu model networked
Ppt pembelajaran terpadu model networked
 
LINGKARAN WINA
LINGKARAN WINALINGKARAN WINA
LINGKARAN WINA
 
Filsafat peluang dalam ilmu
Filsafat peluang dalam ilmuFilsafat peluang dalam ilmu
Filsafat peluang dalam ilmu
 
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAAT
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAATTANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAAT
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAAT
 

Viewers also liked

Aksiologi dalam ilmu pengetahuan
Aksiologi dalam ilmu pengetahuanAksiologi dalam ilmu pengetahuan
Aksiologi dalam ilmu pengetahuan
Sudi Ahmad
 
Aksiologi
AksiologiAksiologi
Aksiologi p.-11
Aksiologi p.-11Aksiologi p.-11
Aksiologi p.-11
agung24
 
Filsafat ilmu aksiologi
Filsafat ilmu aksiologiFilsafat ilmu aksiologi
Filsafat ilmu aksiologi
imas lusyani
 
Makalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawanMakalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawanHenry Kurniawan
 
Aksiologi pba kelompok 3
Aksiologi pba kelompok 3Aksiologi pba kelompok 3
Aksiologi pba kelompok 3
raghibazrik
 
Dimensi Aksiologis
Dimensi AksiologisDimensi Aksiologis
Dimensi Aksiologis
Nurmahmudah M.Phil.
 
Aksiologi Ilmu Pendidikan
Aksiologi Ilmu PendidikanAksiologi Ilmu Pendidikan
Aksiologi Ilmu Pendidikan
META GUNAWAN
 
Aksiologi kelompok 3
Aksiologi kelompok 3Aksiologi kelompok 3
Aksiologi kelompok 3
Reny Shinta Shinta
 

Viewers also liked (11)

Aksiologi dalam ilmu pengetahuan
Aksiologi dalam ilmu pengetahuanAksiologi dalam ilmu pengetahuan
Aksiologi dalam ilmu pengetahuan
 
Aksiologi
AksiologiAksiologi
Aksiologi
 
Aksiologi p.-11
Aksiologi p.-11Aksiologi p.-11
Aksiologi p.-11
 
Filsafat ilmu aksiologi
Filsafat ilmu aksiologiFilsafat ilmu aksiologi
Filsafat ilmu aksiologi
 
Makalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawanMakalah aksiologi henry kurniawan
Makalah aksiologi henry kurniawan
 
Aksiologi pba kelompok 3
Aksiologi pba kelompok 3Aksiologi pba kelompok 3
Aksiologi pba kelompok 3
 
Dimensi Aksiologis
Dimensi AksiologisDimensi Aksiologis
Dimensi Aksiologis
 
Aksiologi Ilmu Pendidikan
Aksiologi Ilmu PendidikanAksiologi Ilmu Pendidikan
Aksiologi Ilmu Pendidikan
 
Presentasi filsafat ilmu
Presentasi filsafat ilmuPresentasi filsafat ilmu
Presentasi filsafat ilmu
 
Power point filsafat tp
Power point filsafat tpPower point filsafat tp
Power point filsafat tp
 
Aksiologi kelompok 3
Aksiologi kelompok 3Aksiologi kelompok 3
Aksiologi kelompok 3
 

Similar to Filsafat Ilmu

PROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdf
PROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdfPROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdf
PROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdf
DARADeva
 
Pertemuan 3-perkembangan ipa
Pertemuan 3-perkembangan ipaPertemuan 3-perkembangan ipa
Pertemuan 3-perkembangan ipa
Nurainun Adamy
 
BAHANMETPENdwfwfwfdsssssssssssssssssssssssssssssswf.ppt
BAHANMETPENdwfwfwfdsssssssssssssssssssssssssssssswf.pptBAHANMETPENdwfwfwfdsssssssssssssssssssssssssssssswf.ppt
BAHANMETPENdwfwfwfdsssssssssssssssssssssssssssssswf.ppt
JesiskaLin1
 
ragam penelitian
ragam penelitianragam penelitian
ragam penelitianFela Aziiza
 
Pelaksanaan penelitian kuantitatif
Pelaksanaan penelitian kuantitatifPelaksanaan penelitian kuantitatif
Pelaksanaan penelitian kuantitatif
Abdulrahim Akim
 
BAB-2_PERKEMBANGAN-DAN-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-ALAM.ppt
BAB-2_PERKEMBANGAN-DAN-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-ALAM.pptBAB-2_PERKEMBANGAN-DAN-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-ALAM.ppt
BAB-2_PERKEMBANGAN-DAN-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-ALAM.ppt
WiraDharma11
 
Perubahan Revolusioner dan Rasionalitas Kuhn dan saingannya .pptx
Perubahan Revolusioner dan Rasionalitas  Kuhn dan saingannya .pptxPerubahan Revolusioner dan Rasionalitas  Kuhn dan saingannya .pptx
Perubahan Revolusioner dan Rasionalitas Kuhn dan saingannya .pptx
Anisa Hamasah
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
Muhammad Eko
 
KULIAH PERTAMA.ppt
KULIAH PERTAMA.pptKULIAH PERTAMA.ppt
KULIAH PERTAMA.ppt
ledinabila
 
Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1setiawan02
 
Materi IPA KELAS X SMK
Materi IPA KELAS X SMKMateri IPA KELAS X SMK
Materi IPA KELAS X SMK
Dhodik Kurniawan
 
Metpen 1 Penelitian Ilmiah
Metpen 1   Penelitian IlmiahMetpen 1   Penelitian Ilmiah
Metpen 1 Penelitian IlmiahAndi Iswoyo
 
Materi Perkuliahan Ilmu Alamiah Dasar
Materi Perkuliahan Ilmu Alamiah DasarMateri Perkuliahan Ilmu Alamiah Dasar
Materi Perkuliahan Ilmu Alamiah Dasar
monalisaibrahim
 
METLIT KEL 2.pptx
METLIT KEL 2.pptxMETLIT KEL 2.pptx
METLIT KEL 2.pptx
FebiRizkiRinaldi
 
Science and Research
Science and Research Science and Research
Science and Research
Ahsanul Minan
 
Bagian 1 b sains non-sains
Bagian 1 b   sains non-sainsBagian 1 b   sains non-sains
Bagian 1 b sains non-sainsNanda Reda
 

Similar to Filsafat Ilmu (20)

PROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdf
PROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdfPROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdf
PROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdf
 
Ipa
IpaIpa
Ipa
 
Pertemuan 3-perkembangan ipa
Pertemuan 3-perkembangan ipaPertemuan 3-perkembangan ipa
Pertemuan 3-perkembangan ipa
 
BAHANMETPENdwfwfwfdsssssssssssssssssssssssssssssswf.ppt
BAHANMETPENdwfwfwfdsssssssssssssssssssssssssssssswf.pptBAHANMETPENdwfwfwfdsssssssssssssssssssssssssssssswf.ppt
BAHANMETPENdwfwfwfdsssssssssssssssssssssssssssssswf.ppt
 
ragam penelitian
ragam penelitianragam penelitian
ragam penelitian
 
Pelaksanaan penelitian kuantitatif
Pelaksanaan penelitian kuantitatifPelaksanaan penelitian kuantitatif
Pelaksanaan penelitian kuantitatif
 
BAB-2_PERKEMBANGAN-DAN-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-ALAM.ppt
BAB-2_PERKEMBANGAN-DAN-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-ALAM.pptBAB-2_PERKEMBANGAN-DAN-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-ALAM.ppt
BAB-2_PERKEMBANGAN-DAN-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-ALAM.ppt
 
Perubahan Revolusioner dan Rasionalitas Kuhn dan saingannya .pptx
Perubahan Revolusioner dan Rasionalitas  Kuhn dan saingannya .pptxPerubahan Revolusioner dan Rasionalitas  Kuhn dan saingannya .pptx
Perubahan Revolusioner dan Rasionalitas Kuhn dan saingannya .pptx
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
KULIAH PERTAMA.ppt
KULIAH PERTAMA.pptKULIAH PERTAMA.ppt
KULIAH PERTAMA.ppt
 
Rankuman iad
Rankuman iadRankuman iad
Rankuman iad
 
Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 1
 
Materi IPA KELAS X SMK
Materi IPA KELAS X SMKMateri IPA KELAS X SMK
Materi IPA KELAS X SMK
 
Metpen 1 Penelitian Ilmiah
Metpen 1   Penelitian IlmiahMetpen 1   Penelitian Ilmiah
Metpen 1 Penelitian Ilmiah
 
Materi Perkuliahan Ilmu Alamiah Dasar
Materi Perkuliahan Ilmu Alamiah DasarMateri Perkuliahan Ilmu Alamiah Dasar
Materi Perkuliahan Ilmu Alamiah Dasar
 
Metode ilmiah
Metode ilmiahMetode ilmiah
Metode ilmiah
 
METLIT KEL 2.pptx
METLIT KEL 2.pptxMETLIT KEL 2.pptx
METLIT KEL 2.pptx
 
Science and Research
Science and Research Science and Research
Science and Research
 
Ilmu Pengetahuan dan Akal Sehat
Ilmu Pengetahuan dan Akal SehatIlmu Pengetahuan dan Akal Sehat
Ilmu Pengetahuan dan Akal Sehat
 
Bagian 1 b sains non-sains
Bagian 1 b   sains non-sainsBagian 1 b   sains non-sains
Bagian 1 b sains non-sains
 

More from Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara

Materi evaluasi pendidikan
Materi evaluasi pendidikanMateri evaluasi pendidikan
Karya Tulis Ilmiah Ke-2
Karya Tulis Ilmiah Ke-2Karya Tulis Ilmiah Ke-2
Karya Tulis Ilmiah Ke-1
Karya Tulis Ilmiah Ke-1Karya Tulis Ilmiah Ke-1
Laporan kewirausahaan telor asin
Laporan kewirausahaan telor asinLaporan kewirausahaan telor asin
Laporan kewirausahaan telor asin
Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara
 
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
Pedoman Penulisan Karya IlmiahPedoman Penulisan Karya Ilmiah
Jenis Karangan
Jenis KaranganJenis Karangan
Teori dan Psikologi Belajar
Teori dan Psikologi Belajar Teori dan Psikologi Belajar
Proposal Hibah PPM 2013
Proposal Hibah PPM 2013Proposal Hibah PPM 2013
PPM Kurikulum 2013
PPM Kurikulum 2013PPM Kurikulum 2013
SKRIPSI PGSD
SKRIPSI PGSDSKRIPSI PGSD
Pembelajaran Gaya SD III
Pembelajaran Gaya SD IIIPembelajaran Gaya SD III
Pembelajaran Gaya SD II
Pembelajaran Gaya SD IIPembelajaran Gaya SD II
Konsep dasar ipa prof. zuhdan
Konsep dasar ipa prof. zuhdanKonsep dasar ipa prof. zuhdan

More from Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara (20)

Materi evaluasi pendidikan
Materi evaluasi pendidikanMateri evaluasi pendidikan
Materi evaluasi pendidikan
 
Karya Tulis Ilmiah Ke-2
Karya Tulis Ilmiah Ke-2Karya Tulis Ilmiah Ke-2
Karya Tulis Ilmiah Ke-2
 
Karya Tulis Ilmiah Ke-1
Karya Tulis Ilmiah Ke-1Karya Tulis Ilmiah Ke-1
Karya Tulis Ilmiah Ke-1
 
Laporan kewirausahaan telor asin
Laporan kewirausahaan telor asinLaporan kewirausahaan telor asin
Laporan kewirausahaan telor asin
 
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
Pedoman Penulisan Karya IlmiahPedoman Penulisan Karya Ilmiah
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
 
Jenis Karangan
Jenis KaranganJenis Karangan
Jenis Karangan
 
Pengantar Statistika 1
Pengantar Statistika 1Pengantar Statistika 1
Pengantar Statistika 1
 
Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2
 
Teori dan Psikologi Belajar
Teori dan Psikologi Belajar Teori dan Psikologi Belajar
Teori dan Psikologi Belajar
 
Manajemen Pendidikan
Manajemen PendidikanManajemen Pendidikan
Manajemen Pendidikan
 
Proposal Hibah PPM 2013
Proposal Hibah PPM 2013Proposal Hibah PPM 2013
Proposal Hibah PPM 2013
 
PPM Kurikulum 2013
PPM Kurikulum 2013PPM Kurikulum 2013
PPM Kurikulum 2013
 
SKRIPSI PGSD
SKRIPSI PGSDSKRIPSI PGSD
SKRIPSI PGSD
 
Pembelajaran Gaya SD III
Pembelajaran Gaya SD IIIPembelajaran Gaya SD III
Pembelajaran Gaya SD III
 
Pembelajaran Gaya SD II
Pembelajaran Gaya SD IIPembelajaran Gaya SD II
Pembelajaran Gaya SD II
 
Pembelajaran Gaya SD I
Pembelajaran Gaya SD IPembelajaran Gaya SD I
Pembelajaran Gaya SD I
 
Review Artikel Metopen
Review Artikel MetopenReview Artikel Metopen
Review Artikel Metopen
 
SDA (Air) Presentasi
SDA (Air) PresentasiSDA (Air) Presentasi
SDA (Air) Presentasi
 
Tugas Makalah SDA (Air)
Tugas Makalah SDA (Air)Tugas Makalah SDA (Air)
Tugas Makalah SDA (Air)
 
Konsep dasar ipa prof. zuhdan
Konsep dasar ipa prof. zuhdanKonsep dasar ipa prof. zuhdan
Konsep dasar ipa prof. zuhdan
 

Recently uploaded

KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 

Recently uploaded (20)

KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 

Filsafat Ilmu

  • 1. Filsafat Ilmu Induktivisme: ilmu sebagai pengetahuan berdasarkan fakta-fakta observasi oleh: Ahmad Muzanni NIM. 13712251042 Induktivisme: ilmu sebagai pengetahuan berdasarkan fakta-fakta observasi  Pandangang tentang ilmu yang luas penganutnya  Induktivisme naif  Logika dan penalaran deduktif  Ramalan dan penjelasan menurut tafsiran induktivis  Appeal induktivisme naif
  • 2. Pandangan tentang ilmu yang luas penganutnya Fakta-fakta Observasi/ekp eriment Teori-teori ilmiah BACON apabila kita hendak memahami alam, seharusnya kita berkonsultasi dengan alam bukan dengan tulisan-tulisan aristoteles. Induktivisme naif memiliki organ2 yg normal dan sehat, harus setia dan jujur merekam apa yg dilihat, didengar dlm hub. dg situasi yg diamati, (naif) Keterangan observasi (dasar utk menarik hukum2 dan teori2 yg membentuk pengetahuan ilmiah.
  • 3. CONTOH Sebatang tongkat yg sebagian tercelup d dlm air Nampak bengkok (ket. Tunggal). Karena dihasilkan oleh pengamat yg menggunakan organ2 inderanya thd suatu tempat dan waktu tertentu. Planet2 bergerak menurut garis ellipsnya mengitari suryanya (ket. Umum) karena mengungkapkan sifat/prilaku bbrp aspek alam semesta. Induktivisme naif: batang2 tubuh pengetahuan ilmiah dibangun oleh induksi dengan dasar kukuh yang diperoleh lewat observasi. LOGIKA DAN PENALARAN DEDUKTIF a. Semua buku ttg filsafat menjemukan b. Ini adalah sebuah buku ttg filsafat c. Buku ini menjemukan Jika a dan b adl premis dan c adl kesimpulan. Jk a dan b bnar maka c dg sendirinya akan benar juga. Jika c salah maka c tidak sesuai dg fakta-fakta.
  • 4. Deduksi logika tdk dapt berlaku sebagai sumber suatu keterangan-keterangan yg benar ttg dunia. Hal ini juga berkaitan dg penarikan keterangan2 dari keterangan2 lain yg sudah diketahui Ramalan dan penjelasan menurut tafsiran induktivis Bagi seorang induktivis sumber kebenaran bukanlah logika, melainkan pengalaman. Contoh: a. Air murni akan membeku pada 0 derajat b. Di dalam radioator mobil saya terdapat air murni c. Apabila suhu menurun sampai dibawah 0°C, air d dalam radiator mobil sy akan membeku. a akan ditentukan kebenarannya lewat observasi langsung tentang membekunya air. Sekali a dan b telah ditetapkan kebenarannya lewat observasi dan induksi, maka ramalan c dapat dideduksi dari a dan b itu
  • 5. APPEAL INDUKTIVISME NAIF  Memberikan uraian yg telah diformalisasi mengenai beberapa kesan populer ttg sifat ilmu yg sebenarnya.  Realibilitas suatu ilmu adl kelanjutan dr klaim2 kaum induktivis ttg observasi dan induksi. Keterangan observasi yg membentuk landasan ilmu itu terjamin dan terpercaya.
  • 6. BAB 11 Pandangan Objektivis tentang Perubahan Teori di dalam Fisika Septiana, S.Pd. 13712251075 Latar Belakang Kaum objektivis menganalisis suatu pengetahuan dengan memberikan prioritas pada ciri-ciri permasalahan atau cabang tertentu lepas dari sikap, keyakinan, atau keadaan subjektif lainnya Struktur teoritis fisika modern yang demikian kompleks jelas tidak dapat diidentifikasi dengan keyakinan seorang ahli fisika atau suatu grup ahli fisika Adanya kesempatan objektif untuk perkembangan suatu program, maka cepat atau lambat ilmuan atau grup ilmuan akan memanfaatkan kesempatan itu, sehingga program yang lebih banyak memberikan kesempatan untuk itu akan lebih maju
  • 7. Rumusan Masalah 1. Apa saja keterbatasan Objektivisme Lakatos? 2. Apakah yang dimaksud dengan kesempatan objektif? 3. Bagaimana pandangan objektivis tentang perubahan teori di dalam fisika? 4. Apa saja ucapan untuk mengingatkan? Tujuan 1. Mengetahui keterbatasan objektivisme Lakatos 2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kesempatan objektif 3. Mengetahui pandangan objektivis tentang perubahan teori di dalam fisika 4. Mengetahui beberapa ucapan untuk mengingatkan
  • 8. Keterbatasan Objektivisme Lakatos Lakatos mengemukakan bahwa perubahan- perubahan di dalam sejarah fisika telah terjadi sesuai dengan metodologi program riset ilmiah, tidak menjelaskan persoalan mengapa bisa terjadi Sulit untuk mengerti bagaiamana para ilmuwan dapat menyadari tentang petunjuk-petunjuk atau metodologi yang baru saja disusun. Metodologi Lakatos tidak memadai untuk mendikte para ilmuwan melakukan pilihan (metode Lakatos bukan untuk memberikan nasehat kepada para ilmuwan). Pertanggungan jawab tentang perubahan teori sangat bergantung pada keputusan dan pilihan yang sadar dari para ilmuwan • Asumsi Lakatos, Popper, dan Kuhn: perubahan teori harus diterangkan dengan referensi pada keputusan dan pilihan para ilmuan • Jika Lakatos dan Popper gagal memberikan petunjuk pemilihan teori, maka gagal juga memberikan pertanggungan jawab tentang perubahan teori • Kuhn mentolerir secara tidak kritis pilihan apapun asal disetujui masyarakat ilmiah ybs
  • 9. Kesempatan Objektif • beberapa teori tertentu beserta penerapan prakteknya sama-sama berada dalam suatu tingkat perkembangan, maka berbagai kesempatan untuk mengembangkan teori itu akan timbul dengan sendirinya • kesempatan objektif yang ada di dalam suatu program riset pada beberapa tingkat perkembangannya disebut derajat kesuburan yang memiliki sifat objektif, tidak peduli apakah para ilmuwan individual menyadarinya atau tidak dan mempengaruhi batas lingkup lahirnya kesempatan- kesempatan objektif untuk pengembangan atau terbukanya kemungkinan-kemungkinan baru suatu penelitian • Contohnya adalah Fisika Galileo yang membuka kemungkinan-kemungkinan untuk suatu penelitian baru Karakteristik derajat kesuburan Karakteristik derajat kesuburan dapat diketahui melalui beberapa keterbatasan di bawah ini: Konsepsi itu terlalu samar untuk memungkinkan pengukuran kuantitatif derajat kesuburan suatu program Konsepsi yang samar mempunyai konsekuensi yang tidak diinginkan, bahwa makin samar suatu teori atau program, maka makin besar derajat kesuburannya, karena suatu teori atau program yang cukup sama-samar akan selalu dapat diselaraskan dengan garis perkembangan apa saja Derajat kesuburan tidak membantu menerangkan pertumbuhan ilmu, karena derajat kesuburan suatu program hanya dapat dianalisa secara layak dan dihargai setelah segalanya terjadi Derajat kesuburan tidak berguna sebagai alat bagi sejarawan, karena kesempatan untuk perkembangan hanya datang pada saat dimanfaatkan
  • 10. Pandangan Objektivis tentang Perubahan di dalam Fisika • Asumsi: dalam masyarakat terdapat ilmuwan dengan keterampilan, akal, dan kerangka pikiran yang cocok untuk mengembangkan ilmu itu • kesempatan objektif suatu program, mendorong ilmuwan memanfatkannya, akibatnya program akan lebih maju daripada rivalnya (jika kesempatan- kesempatan itu dimanfaatkan) • perubahan teori perlu memperhitungkan kerelatifan derajat kesuburan dari program-program rivalnya, sukses-sukses mereka di dalam praktek, dan sejauh mana program-program rival itu akan membimbing ke ramalan-ramalan baru Lanjutan • Ada hubungan yang erat antara ramalan-ramalan baru dan derajat kesuburan. Konfirmasi atas ramalan-ramalan baru membuka jalan untuk riset selanjutnya. • Contohnya teori elektromagnetik Maxwell yang menuntun Hertz memprodusir gelombang radio, yang juga membuka kesempatan untuk menyelidiki sifat gelombang elektromagnetik, mengukur kecepatan cahaya dengan lebih akurat, dan mengembangkan gelombang mikro • Kesimpulannya, bahwa program yang mengandung suatu inti dan mempunyai sifat untuk berkembang akan berkembang secara koheren begitu kesempatan itu dimanfaatkan. Derajat kesuburan akan meningkat lebih jauh apabila perkembangan itu mendatangkan sukses sukses peramalan. Dan garis perkembangan yang merusak koherensi inti yang akibatnya tidak memberikan kesempatan untuk perkembangan, akan berhenti dan lenyap
  • 11. Beberapa ucapan untuk mengingatkan Perubahan teori tidak bergantung pada keputusan- keputusan metodologis para ilmuan dan tidak akan maju menurut kehendaknya sendiri tanpa campur tangan manusia Asumsi sosiologis tentang teori perubahan tidak pernah dapat sepenuhnya memuaskan. Struktur yang baik dari kemajuan fisika dalam jangka sangat pendek, tidak dapat terhindar dari keterlibatan para ilmuwan, batas-batas dan cara-cara mereka berkomunikasi dan sebagainya. Dalam jangka panjang, asal ada ilmuwan- ilmuwan dengan keterampilan dan akal yang dapat memanfaatkan kesempatan- kesempatan berkembang yang memang secara nyata exist, maka kemajuan fisika dapat dijelaskan berdasarkan pandangan tentang perubahan teori, yaitu tidak tergantung pada keputusan-keputusan metodologis para ilmuan TERIMA KASIH
  • 12. Falsifikasionisme Sofistikit, Ramalan Baru Dan Pertumbuhan Ilmu By : Dewi Masithoh, S.Pd. NIM. 13712251048 Istilah-Istilah yang Harus Diingat yaa… ^^ • Falsifiabel : suatu teori yang siap diuji kebenarannya baik secara observasi maupun eksperimen. • Falsifikasi : kegagalan teori untuk bertahan menghadapi ujian-ujian dengan observasi dan eksperimen, digambarkan sebagai satu kunci yang penting. • Modifikasi Ed Hoc : modifikasi didalam suatu teori misalnya dengan menambah suatu dalil ekstra atau mengadakan perubahan didalam dalil yang sudah ada, teori yang belum atau yang masih akan diuji terhadap teori yang belum dimodifikasi.
  • 13. Derajat Falsifiabilitas Relatif Versus Absolut Syarat suatu hipotesis agar patut dipandang sebagai pernyataan seorang ilmuwan harus falsifiabel, semakin falsifiabel maka semakin baik tetapi jangan sampai difalsifikasi. Suatu hipotesa harus lebih falsifiabel daripada hipotesa yang akan digantikkannya. Perbedaan Pandangan Kaum Falsifikasionis Naif Versus Falsifikasionis Sofistikit • Kaum Falsifikasionis Naif Memberikan gambaran Statis tentang ilmu. “Apakah teori itu falsifiabel?”, “Bagaimana derajat falsifiabilitasnya?” dan “Sudahkah teori itu difalsifikasi?” • Kaum Falsifikasionis Sofistikit Memberikan gambaran Dinamis tentang ilmu. “Apakah teori yang baru ini memiliki daya hidup untuk menggantikan teori sebelumnya?”
  • 14. Suatu teori baru akan diterima sebagai pandangan yang patut dihargai para ilmuwan apabila teori tersebut lebih falsifiabel daripada teori saingannya terutama jika teori tersebut meramalkan suatu fenomena baru yang belum pernah disinggung oleh teori saingannya. Secara ideal, Kaum falsifikasionis lebih menyukai jika dapat mengatakan bahwa rangkaian teori yang membentuk evolusi historis suatu ilmu terdiri dari teori-teori falsifiabel dan setiap teori dalam rangkaian itu lebih falsifiabel daripada teori sebelumnya. Perbandingan derajat falsifiabilitas menekankan pada serangkaian teori sebagai konsekuensi pernyataan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang tumbuh dan berkembang, memungkinkan persoalan teknis dilewatkan. Sebab sangat sulit untuk memperinci betapa falsifiabelnya suatu teori tunggal. Ukuran mutlak tentang falsifiabilitas tidak dapat ditentukan dengan sederhana karena jumlah faktor falsifikasi potensial tidak terbatas terhadap suatu teori.
  • 15. Derajat Falsifiabilitas Pernyataan mana yang lebih Falsifiabel?? Pernyataan 1: Setiap pasang benda, saling tarik menarik satu sama lain dengan gaya yang berbanding terbalik dengan kuadrat jarak pisah antara pasangan benda tersebut. Pernyataan 2 : Planet-planet dalam tata surya saling tarik menarik satu sama lain dengan gaya yang berbanding terbalik dengan kuadrat jarak pisah antara planet- planet itu. Pernyataan pertama lebih falsifiabel daripada pernyataan kedua. Karena pernyataan kedua telah tercakup didalam pernyataan pertama. Segalanya yang mengfalsifikasi pernyataan kedua juga akan mengfalsifikasi pernyataan pertama. Tetapi tidak sebaliknya.
  • 16. Contoh Modifikasi Ed Hoc “Roti baik bagi pertumbuhan manusia” “Apabila gandum dipelihara dan dibesarkan dengan cara normal, kemudian diolah menjadi roti dengan cara normal pula, dan akhirnya dimakan manusia dengan cara yang normal juga, maka ia baik bagi pertumbuhan” Akan tetapi, suatu ketika pernah menimbulkan malapetaka di suatu Desa Prancis. Sehingga teori diatas difalsifikasi oleh peristiwa tersebut. “(Semua) Roti kecuali sejumlah roti yang dihasilkan di desa Prancis yang menimbulkan bencana itu, baik bagi pertumbuhan manusia” modifikasi Ed Hoc Agar tidak diFalsifikasi Hipotesis yang sudah dimodifikasi ini akan kurang falsifiabel dibanding teori orisinalnya. Teori yang sudah dimodifikasi diatas tidak dapat diuji dengan cara apapun dan juga bukan merupakan ujian bagi teori orisinalnya.
  • 17. Contoh Modifikasi Bukan Ed Hoc “Semua roti baik bagi pertumbuhan manusia, kecuali roti yang dibuat dari gandum yang dihinggapi semacam cendawan tertentu” (selanjutnya disebutkan jenis cendawan tertentu itu dengan sifat-sifatnya) Teori yang sudah dimodifikasi ini bukan Ed Hoc lagi, karena memberikan pengujian baru bagi teori tersebut. Pandangan Falsifikasionis Tentang Konfirmasi dalam Ilmu Pandangan ini membantah bahwa situasi logis boleh mengukuhkan suatu kesalahan, tetapi tidak boleh mengukuhkan kebenaran teori-teori berdasarkan keterangan observasi yang diperoleh dan dianjurkan bahwa ilmu harus berkembang maju dengan dugaan- dugaan yang berani dan tinggi falsifiabilitasnya sebagai usaha untuk memecahkan problema-problema, lalu diikuti dengan usaha-usaha keras untuk memfalsifikasi usul-usul baru tersebut. Kemajuan yang berarti dalam ilmu terjadi ketika dugaan-dugaan berani itu difalsifikasi.
  • 18. Apabila suatu teori gagal menghadapi ujian observasi atau eksperimen maka teori itu telah difalsifikasi. Dan apabila teori tersebut lulus ujian semacam itu maka teori itu telah dikonfirmasi. Perkembangan kemajuan ilmu yang berarti ditandai dengan konfirmasi dugaan-dugaan yang berani atau falsifikasi dugaan-dugaan yang berhati-hati. Konfirmasi-konfirmasi terhadap ramalan-ramalan baru yang dihasilkan dari dugaan-dugaan yang berani adalah sesuatu yang sangat penting didalam pandangan falsifikasionis tentang pertumbuhan ilmu. Keberanian, Kebaharuan dan Pengetahuan Latar Belakang Apa yang dinilai sebagai dugaan yang berani pada suatu tingkat perkembangan sejarah ilmu tertentu, tidak dianggap berani lagi pada tingkat perkembangan sejarah selanjutnya. Kata keterangan “Berani” dan “Baru” yang masing- masing dipakai untuk hipotesa-hipotesa dan ramalan- ramalan. Merupakan pengertian yang secara historis adalah relatif.
  • 19. Contoh Teori berdasarkan pada pengetahuan latar belakang waktu (Berani dan Baru) Teori umum Einstein tentang Relativitas adalah suatu dugaan yang berani pada tahun 1915, karena pada waktu itu pengetahuan latar belakang mengandung asumsi bahwa cahaya berjalan menurut garis lurus. Ini bertentangan dengan satu konsekuensi teori relativitas umum yaitu bahwa sinar-sinar cahaya pasti melengkung di medan gravitasi yang kuat. Astronomi Copernicus pada tahun 1543 menyatakan dugaan yang berani dengan latar belakang waktu itu, bahwa bumi merupakan pusat dari alam semesta ini. Tetapi, teori ini dipandang bukan dugaan berani lagi pada zaman sekarang. Sebuah dugaan dipandang berani atau tidak berani berkaitan erat dengan pengetahuan latar belakang yang relevan. Maka ramalan-ramalan akan dipandang baru apabila melibatkan suatu fenomena yang belum pernah termasuk didalamnya atau mengenyampingkan secara explisit pengetahuan latar belakang waktu itu. Sumbangan utama kepada pertumbuhan pengetahuan ilmiah terjadi bilamana suatu dugaan yang berani telah dikonfirmasi atau suatu dugaan yang berhati-hati telah difalsifikasi. Summary
  • 20. Perbandingan Pandangan Induktivis dan Falsifikasionis Tentang Konfirmasi Konfirmasi mempunyai peranan penting dalam ilmu sebagaimana diinterpretasikan oleh kaum falsifikasionis sofistikit. Akan tetapi, ini tidak menghapus cap sebagai “Falsifikasionisme” Konfirmasi ilmu itu sangat penting selama mereka memberikan bukti bisa memperbaiki teori yang digantinya. Setiap pengusulan teori baru yang berani berhasil membersihkan teori rivalnya, maka selanjutnya teori baru tersebut menjadi sasaran baru dari ujian yang berat, ujian lebih lanjut yang dirancang dengan bantuan teori yang berdasarkan dugaan-dugaan yang berani. Pandangan Induktivis Tentang Konfirmasi Arti penting konfirmasi suatu teori ditentukan oleh hubungan logis antara keterangan-keterangan observasi yang dikonfirmasi oleh teori yang didukungnya. Contoh : Derajat dukungan yang diberikan kepada teori Newton oleh observasi Galileo terhadap Neptune sama dengan derajat dukungan yang diberikan oleh observasi modern.
  • 21. Pandangan Falsifikasionis Tentang Konfirmasi Arti penting konfirmasi sangat tergantung pada konteks sejarahnya. Suatu konfirmasi mempunyai jasa yang tinggi bagi suatu teori apabila konfirmasi itu merupakan hasil pengujian terhadap ramalan baru. Ini berarti bahwa suatu konfirmasi akan mempunyai arti penting apabila teori yang terjadi tidak dalam rangka pengetahuan latar belakang yang ada sebelumnya. Dan konfirmasi tidak mempunyai arti penting lagi jika konfirmasi terhadap kesimpulan tersebut sudah diterima atau tidak menjadi persoalan lagi. Pandangan Falsifikasionis Tentang Konfirmasi, Contohnya; Hertz mengkonfirmasi teori Maxwell ketika mendeteksi adanya gelombang radio untuk pertama kalinya, saya juga mengkonfirmasi teori Maxwell setiap kali saya mendengarkan pesawat radio saya. Teori tersebut meramalkan bahwa gelombang radio harus dapat dideteksi dan dalam kedua kasus deteksi tadi berhasil memberikan dukungan induktif kepada teori itu. Akan tetapi, Hertz menjadi terkenal karena berhasilnya konfirmasi yang ia lakukan, sedangkan konfirmasi yang saya lakukan tidak dihiraukan dalam konteks ilmiah. Konteks sejarah telah membuat semua itu mempunyai arti yang berlainan.
  • 22. Runtuhnya Teori Evolusi Thanks … Have a Nice Day
  • 23. TEORI SEBAGAI STRUKTUR PROGRAM RISET (IMRE LAKATOS) Lahirnya Konsep Medan Listrik.: • Pertama kali diperkenalkan oleh Faraday. • pemaknaannya masih samar-samar. • Masih dengan bantuan analogi mekanika dan penggunaan istilah metaforik (tensi, daya, dan gaya). • Ketika dihubungkan dengan kwantitas elektromagnetik membuat definisi medan listrik semakin jelas. • Kemudian muncul Max well memperkenalkan penggantian arusnya, memungkinkan menghasilkan koherensi yang besar pada teorinya dalam bentuk persamaan-persamaan (equation). • Jadi memperjelas hubungan dalam antar semua kwantitas medan elektromagnetik. 1. Teori berasal dari sumber sejarah ilmu Teori baru dihasilkan dari teori sebelumnya yang bersifat koheren. contoh:
  • 24. Title . Pada tingkat itulah makna medan listrik dalam teoi elektromagnetik klasik mencapai kadar kecermatan yang tinggi. Pada tingkat itu pula medan-medan itu diakui sebagai suatu independensi yang berdiri sendiri Alasannya 2. Ketergantungan observasi pada teori Artinya Keterangan hasil observasi harus dirumuskan dalam bahasa suatu teori. konsep Newtonian tentang massa mempunyai makna yang lebih akurat daripada konsep tentang demokrasi.. karena untuk mencapai konsep Newtonian, dalam membuat keterangan observasi selalu dibuat dalam bahasa teori yg bersumber pada kenyataan, sehingga mempunyai makna yg lebih akurat . Sedangkan teori-teori yang melahirkan konsep demokrasi terlihat samar-samar dan beranekaragam. Oleh karena itu, dengan ketergantungannya makna dan keakuratan suatu konsep maka akan melahirkan teori yang berstruktur dan koheren.
  • 25. Cara Untuk Memperoleh Makna Suatu Konsep a. Konsep-konsep memperoleh maknanya lewat jalan definisi Keterangan-keterangan observasi yang dimaksud akan bermakna, manakala dirumuskan ke dalam suatu konsep, selanjutnya konsep-konsep akan mudah dimengerti, jika dituangkan ke dalam bentuk definisi. Untuk menjadikan konsep sebagai definisi harus mengetahui istilah-istilah yang maknanya sudah diketahui b. Dengan Jalan Definisi Peragaan Contoh Untuk mengajarkan konsep merah pada anak-anak maka orang tua atau guru, sebelumnya memilih dulu seperangkat objek-objek merah dari pengalaman mereka agar makna konsep merah lebih mudah untuk dimengerti. Artinya untuk mendapatkan suatu makna konsep tidak hanya melakukan observasi saja, tetapi menghadirkan objek Cara mengajarkan makna “Konsep Merah” pada anak-anak
  • 26. Diperluas dan di kembangkan Struktur teori 3. Lahir dari kebutuhan ilmu untuk berkembang Program riset sebgai wadah untuk mengembangkan ilmu Open-ended TitleProgram Riset Imre Lakatos mengatasi memberikan bimbingan untuk riset di masa depan dan mengadakan perbaikan terus menerus Tantangan falsikasionisme Popperian
  • 27. TitleDalam Program Riset ini terdapat aturan-aturan metodologi yang disebut “Heuristik”. Heuristik Negatif Heuristik Positif TitleHeuristik Negatif Heuristik Positif Merupakan program riset yg mengandung aturan metodologis yang menginstruksikan tentang langkah-langkah riset apa yang harus dihindari. Merupakan program riset yg mengandung aturan metodologis yang menginstruksikan tentang langkah-langkah riset apa yang harus dilakukan
  • 28. TitleTidak boleh ditolak atau dimodifikasi Mengembangkan Inti pokok program Heuristik Negatif Heuristik Positif = = Inti Pokok Program (asumsi- asumsi dasar ilmuwan) Lingkaran Pelindung Title Contoh: Inti pokok copernicus: Lingkaran pelindung (heuristik negatif) (heuristik positif) Bumi dan planet-planet mengorbiti matahari dan bumi berputar pada porosnya sendiri sekali dalam sehari • adanya gerak maju mundur • Menambah lingkaran epicycles
  • 29. Title Seseorang ilmuwan yang mengadakan modifikasi terhadap inti pokok program sebenarnya telah memilih keluar dari program riset yang bersangkutan. TitleCONTOH : Asumsi Asumsi Bumi dan Planet mengorbiti matahari Inti pokok Copernicus Tycho Brahe Semua planet selain bumi mengorbit matahari, dan matahari itu sendiri mengorbiti bumi memilih keluar dari program riset Copernican dan mengadakan inisiatif untuk program riset lain
  • 30. Title Metodologi Di dalam Suatu Program Riset Dalam kerangka Lakatos, metodologi program riset ilmiah ditelaah dari dua sudut pandang: 1. Berhubungan dengan pekerjaan program tunggal itu sendiri 2. Dibandingkan dengan program riset saingannya Title Program riset tunggal meliputi perluasan- perluasan dan modifikasi perluasan lingkaran pelindung dengan menambah atau mengurangi berbagai macam hipotesa pendukung Modifikasi atau penambahan terhadap lingkaran pelindung dari suatu program riset harus dapat diuji secara independen Contoh : Perkembangan teori Newton dan situasi ketika Laverrier dan Adams sedang menghadapi kesukaran mengenai orbit planet Uranus yang kemudian membawa kita ke penemuan planet Neptunus.
  • 31. Title Jadi… Dalam metodologi program riset, Lakatos menolak dua macam cara yaitu: 1. Adanya hipotesa-hipotesa yang bersifat ad hoc yang tidak dapat diuji secara independen. 2. Menolak upaya yang memperkosa “inti pokok” program Title Menilai program riset • derajat koherensi • fenomena baru Progresif Degeneratif
  • 32. Title Perbandingan Program - Program Riset Suatu faedah program-program riset dapat ditentukan oleh seberapa jauh mereka berkembang atau mendegenerasi Suatu program yang mendegenerasi akan membuka jalan bagi rivalnya yang lebih m aju Contoh: • Pada astronomi Ptomely yang akhirnya membuka jalan bagi teori Copernican. • Teori medan yang dirintis Faraday TitleOrang tidak bisa mengatakan program riset lebih baik daripada program rivalnya Lakatos gagal memberikan kriteria yang jelas untuk menolak suatu program riset yang koheren, atau untuk memilih program- proinggram riset yang bersaing
  • 33. Title Disusun Oleh : Siwi Utaminingtyas, S.Pd (PDB/ 13712251031) OBJEKTIVISME
  • 34. Individualisme Pengetahuan = keyakinan yang dianut oleh individu dan yang ada di dalam fikiran mereka Keyakinan-keyakinan ini belum tentu membentuk suatu pengetahuanHarus ada pembuktian yang layak
  • 35. Gerak mundur tidak terbatas Apabila kita ingin menjustifikasi atau menentukan kebenaran sebuah keyakinan Maka kita harus melihat keterangan- keterangan yang menyediakan pembuktian
  • 36. Dibutuhkan suatu perangkat keterangan yang tidak memerlukan justfikasi lagi Menelusuri ke dasar pengetahuan Rasional Klasik Cara Manusia memperoleh Pengetahuan Empirisme klasik
  • 37. Jadi……. Pengetahuan adalah seperangkat keyakinan yang dianut oleh seorang individu.Menurut kaum/ pandangan Individualis, pengetahuan adalah Keyakinan dapat membentuk suatu pengetahuan sejati apabila ada pembuktian yang layak. Pengetahuan = lepas dari keyakinan seorang individu atau keadaan subjektif. Dalam pandangan objektivisme, ilmu pengetahuan yang diteorikan oleh seseorang kadang mempunyai kaitan erat dengan orang lain Bisa juga teori tersebut merupakan konstruksi dari pengetahuan yang kompleks
  • 38. Maxwell mengembangkan teori elektromagnetik dari Faraday Dalam perjalanan usahanya Maxwell menemukan konsep baru tentang konsep arus ganti Kaum objektivis mementingkan perhatian pada segi-segi penting suatu teori daripada kepercayaan, perasaan, keyakinan dari para individu atau grup yang menangani
  • 39. Ilmu dipandang bukan hanya merupakan teori yang dinyatakan secara eksplisit atau hanya dalil-dalil matematika saja, tetapi lebih dari itu ilmu juga harus mempunyai aspek Praktek Ilmu sebagai Praktek Sosial Suatu ilmu dalam suatu taraf perkembangannya, akan melibatkan seperangkat teknik untuk penjabarannnya, penerapannya, dan pengujian teori- teori yang terkandung di dalamnya. Galileo FISIKA praktek eksperimen suatu situasi artifisial yang dibangun untuk tujuan menjajagi atau menguji suatu teori
  • 40. Pengujian dilakukan kolega sendiri Prosedur Penelitian Pengujian di khalayak ramai apabila struktur sosial misalnya melalui media massa apabila berhasil bertahan, maka dapat diuji di front yang lebih luas lagi Diumumkan semua yang menunjuk pada penemuan baru dari suatu eksperimen secara benar harus dipandang sebagai produk aktivitas sosial yang kompleks dibanding keyakinan atau milik pribadi.
  • 41. Popper Tokoh-Tokoh Objektivisme Lakatos Karl Marx Next  Subjektif :Pengetahuan atau pikiran keadaan-pikiran (state of mind)/kesadaran atau kecenderungan bertindak/bereaksi. Objektif : Pengetahuan atau pikiran, problema-problema, teori-teori, dan argumen-argumen itu sendiri. Objektif adalah “pengetahuan adalah tanpa orang; ia adalah pengetahuan tanpa di ketahui objek”.
  • 42.
  • 43.  Sudut pandang materialisme menempatkan individu- individu terlahir dalam sebuah struktur tanpa dapat memilih. Kesadaran individu-individu itu terbentuk oleh pengalaman praktek sosial mereka. Jika seorang individu berharap menyumbang untuk perubahan sosial akan dihadapkan pada situasi objektif yang membatasi kemungkinannya untuk memilih dan bertindak, dimana akan mempengaruhi hasil dari pilihan dan tindakannya. Analisa situasi objektif untuk mengerti tentang perubahan sosial adalah sama pentingnya dengan pentingnya perubahan ilmiah.
  • 44. INDUKTIVISME Ketergantungan Observasi pada Teori “FILSAFAT ILMU” Disusun Oleh : Nama : AAN WIDIYONO NIM : 13712251035 Kelas : Pendidikan Dasar B PENDIDIKAN DASAR PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS YOGYAKARTA 2013 Disusun Guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu Dosen : Prof. Dr. Achmad Dardiri BAB I PENDAHULUAN Menyatakan bahwa observasi cermat dan tanpa prasangka, dapat menghasilkan suatu dasar yang kukuh dan dari situ dapat ditarik pengetahuan ilmiah yang probabel benar atau bisa dikatakan mesti benar. Para tokoh memberikan kritikan terhadap pandangan Induktivis Naif, diantaranya : 1. Honor dan Hunt Pandangan Kaum Induktivis Naif : Pertama, pengalaman merupakan dasar utama empirisme seringkali tidak berhubungan langsung dengan kenyataan obyektif.. Kedua, dalam mendapatkan fakta dan pengalaman pada alam nyata, manusia sangat bergantung pada persepsi pancaindera. Ketiga, prinsip pengetetahuan yang diperoleh dalam induktivisme sifatnya tidak pasti
  • 45. Dari kritik dari beberapa tokoh tersebut dapat disimpulkan bahwa pandangan induktivis naif menjadikan keterangan tunggal/terbatas yeng diperoleh melalui observasi untuk dijadikan acuan dasar dalam membentuk teori ilmiah. 3. Hume 2. Chalmer 2. Penalaran induktif bukan merupakan prediksi yang benar akurat 3. Pengetahuan ilmiah tampak bukanlah pengetahuan yang yang telah dibuktikan melainkan pengetahuan yang probable /berpeluang besar. 1. Argumen-argumen tidak valid secara logis Penalaran induksi sering dikaitkan dengan sebuah korelasi secara langsung maupun tidak langsung terhadap dua kejadian berbeda. Asumsi penting dalam Induktifis Naif : 1. Ilmu bertolak dari observasi 2. Observasi menghasilkan landasan yang kukuh BAB II PEMBAHASAN 1. Pengamat menangkap sifat dari dunia luar selama sifat-sifat itu terekam oleh otaknya dengan tindakan melihat. 2. Dua pengamat yang normal memandang objek atau adegan yang sama dari tempat yang sama akan “melihat” hal yang sama. object A. Pandangan pupuler tentang observasi
  • 46. B. Pengalaman visual tidak ditentukan oleh gambar- gambar pada retina Mantra : Jima Kuku Jima Makuku Majiku Contoh : anak tangga, teka - teki bergambar, kartu-kartu, Galileo dengan teleskop, Michael Polanyi dengan sinar X, Kejanggalan kaum induktivis mengakui pengalaman visual bergantung pd retina 1. Pengalaman visual tidak ditentukan semata-mata dari gambar-gambar pada retina, tetapi yang paling penting adalah (inner state) pikiran kita, sedangkan pikiran tergantung pada didikan kebudayaan kita, pengetahuan kita, harapan- harapan kita, dsb 2. Variasi keadaan yang luas, apa yang kita lihat dalam berbagai macam situasi tetap cukup stabil. 3. Pengamat “melihat” hal yang sama namun ini tidak bearti bahwa mereka semua memiliki pengalaman persepsual yang sama C. Keterangan observasi membutuhkan teori Dalam urian di atas, pandangan induktivis salah dalam dua hal; 2. Ilmu tidak bertolak lewat keteranga-keerangan observasi, karena ada teori mendahului segala keterangan observasi. 1. Keterangan-observasi tidak memberikan dasar yang kukuh untuk membangun pengetahuan ilmiah, makanya ia bisa salah. Akan tetapi tidak bearti bahwa keterangan observasi tidak berperanan dalam ilmu. Pengalaman Perseptual Keterangan Observasi (dgn bahasa teori) membentuk dasar yang kukuh bagi ilmu Kaum Induktivis : teori mendahului keterangan observasi
  • 48.
  • 49. Contoh: manakah yang lebih falsifiabel? Pernyataan 1 Setiap pasang benda, saling tarik menarik satu sama lain dengan gaya yang berbanding terbalik dengan kwadrat jarak pisah antara pasangan benda itu. Pernyataan 2 Planet-planet dalam tata surya saling tarik menarik satu sama lain dengan gaya yang berbanding terbalik dengan kwadrat jarak pisah antar planet tersebut
  • 50. Peningkatan Falsifiabilitas dan Modofikasi Ad Hoc Modifikasi dalam teori misalnya menambah dalil, atau mengadakan perubahan terhadap dalil yang sudah ada. Modifikasi Ad Hoc : modifikasi dalam suatu teori, yang belum diuji, atau masih akan diuji terhadap teori yang belum dimodifikasi. Modifikasi Ad Hoc sendiri, sebenarnya ditentang oleh falsifikasionis. Contoh 1: Roti baik bagi pertumbuhan manusia Apbl gandum dipelihara & dibsarkan dg cara normal, diolah mnjd roti dg cara normal, mka ia baik untk pertumbuhan Semua roti, kecuali sjmlh roti yg dihasilkan di desa Prancis yg menimbulkan bencana, baik bagi pertumbuhan manusia Difalsifiaksi olh peristiwa di desa Prancis, gandum dtanam dg normal, diolah menjadi roti dg cara normal, kbanyakan orng yg makan roti tsb sakit parah, dan banyak yg meninggal Rinci modi fiksi Teori yg sudah dimodifikasi ini, tidak dapat diuji lagi, dan bukan merupakan ujian bagi teori aslinya.
  • 51. Contoh 2 Aristoteles: Semua benda diangkasa luar berbentuk bola yg sempurna Galileo (observasi dg tleskop): Bulan tdk merupakn bentuk bola yg mulus, mrupakan prmukaannya penuh dg kawah Ada st zat yg tidak dpt dlihat di bulan yg menutupi kawah2, gunung2 itu sdmikian rupa shg bntuk blan mrupakan bola yg smpurna Aristotelian: Terpaksa mngakui stlh obsrvasi Bagaimana mendeteksi adanya zat yg tidak dapat terlihat itu? Tidak ada cara untk mendeteksi adanya zat itu (teori yg sdh dmodifikasi ini tdk falsifiabel, & tdk dtrima kaum falsifikasionis) Karena jengkel, menunjukan tidak layaknya posisi lawannya Penyebaran zat itu ternyata tidak seperti yg dkmukakan, ttp tertimbun di atas puncak gunung sehingga nampaknya berlipat ganda lebih dari yg terlihat mll teleskop falsifikasi mdfi kasi dijaw ab mo dif mempert anyakan
  • 52. Contoh 3 Phlogiston mengeluarkan zat-zat ketika dibakar Deketemukan bnyak zat bertambah berat sesudah dibakar Mengemukakan bahwa phlogiston mempunyai berat negatif difalsifikasi modifi kasi Apabila hipotesa ini dapat diuji hnya dg menimbang benda2 sebelum dn sesudah pmbkaran, maka ia adalah Ad Hoc Dan tidak memungkinkan uji baru Modifikasi pada suatu teori dalam usaha mengatasi kesulitan, sebenarnya tidak perlu dg Ad Hoc. Berikut adalah modifikasi yg diterima dari sudut pandang falsifikasionis:
  • 53. Contoh 1: Roti baik bagi pertumbuhan manusia. Semua roti baik bagi pertumbuhan manusia, kecuali roti yg dihinggapi semacam cendawan (jamur) tertentu Teori yg dimodifikasi seperti ini bukan ad hoc lagi, karena memungkinkan untuk pengujian (dpt diuji scr independen) Modifikasi dengan cara yg dapat diterima Contoh 2: Mengenai penemuan Planet Neptunus
  • 55. Keberanian, Kebaharuan dan Pengetahuan Latar Belakang Pada tahun 1864 Teori Maxwell bertentangan dengan asumsi umum yang sudah diterima, karena ia meramalkan bahwa cahaya adalah suatu fenomena elektromagnetik dan meramalkan juga bahwa fraktuasi arus-arus mesti memancarkan smacam radiasi gelombang-gelombang radio baru dengan suatu kecepatan terbatas melalui ruang kosong. Kini kenyataan bahwa teori Maxwell sudah merupakan bagian pengetahuan ilmiah yang umumnya telah diterima dan keterangan-keterangan tentang keberadaan dan sifat-sifat gelombang radio sudah tidak dinilai lagi sebagai sesuatu yang baru
  • 57. 3. Pengetahuan Latar Belakang dan Kebaharuan Suatu pengetahuan dinggap berani atau tidak berani erat hubungannya dengan pengetahuan latar belakang yang relevan, maka ramalanpun akan dipandang baru apabila mereka melibatkan suatu fenomena yang belum pernah termasuk di dalamnya, atau barangkali mengesampingkan secara eksplisit pengetahuan latar belakang waktu itu contoh Ramalan mengenai Planet Neptunus pada tahun 1846 adalah baru karena pengetahuan latar belakang waktu itu tidak menunjukan adanya planet itu.
  • 58. Perbandingan Pandangan Induktivis dan Falsifikasionis tentang konfirmasi Konfirmasi mempunyai peranan penting dalam ilmu sebagaimana diinterpretasikan oleh kaum falsifikasionis sofistikit. Akan tetapi ini tidak menghapuskan cap sebagai Konfirmasi teori dianggap penting selama mereka memberikan bukti bisa memperbaiki teori yang digantinya falsifikasionisme umum. Ketika suatu teori baru yang berani berhasil menyisihkan rivalnya, maka giliran ia menjadi sasaran pengujian dengan bantuan teori awal yang berani. Arti penting konfirmasi dalam pandanga indiktivis semata-mata ditentukan oleh hubungan logis antara keterangan-keterangan observasi yang dikonfirmasi oleh teori yang didukungnya. Konteks sejarah dalam penemuan pembuktian tidakah relevan. Kita dapat menyebutnya sebagai peristiwa-peristiwa konfirmasi apabila mereka memberikan dukungan induktif kepada suatu teori, dan makin banyak peristiwa konfirmasi, makin besarlah dukungannya kepada teori itu, dan makin besar juga kemungkinannya benar.
  • 59. dalam pandangan falsifikasionis arti penting konfirmasi sangat banyak tergantung pada konteks sejarahnya. Suatu konfirmasi mempunyai peran besar bagi suatu teori apabila konfirmasi itu merupakan hasil pengujian terhadap ramalan baru. Konfirmasi terhadap kesimpulan yang sudah diterima atau tidak menjadi persoalan lagi, tidak mempunyai arti penting. contoh Hertz mengkonfirmasi teori Maxwell ketika ia mendeteksi adanya gelombang radio untuk pertama kalinya. Teori ini dapat dikonfirmasi setiap kali seorang mendengarkan pesawat radio. Dengan demikian, Hertz justru menjadi terkenal berhasilnya konfirmasi yang ia lakukan, sedangkan konfirmasi yang sering saya lakukan tidak dihiraukan dalam konteks ilmiah. Konteks sejarah telah membuat semua itu mempunyai arti yang berlainan.
  • 61. Metodologi Lakatos : Pengambilan keputusan & pilihan para ilmuwan Heuristik Positif (teori mencari penemuan baru) Suatu kebijaksanaan riset atau suatu “rencana yang ditetapkan terlebih dulu” yang dipilih para ilmuwan untuk dipakai.  Sulit untuk mengerti bagaimana para ilmuwan selama 200 tahun belakangan menyadari tentang petunjuk-petunjuk suatu metodologi yang baru saja disusun pada waktu akhir- akhir ini.  Metodologi Lakatos tidak memadai untuk mendikte para ilmuwan dalam menentukan pilihan, sebagaimana juga tidak sesuai dengan pernyataannya sendiri bahwa metodologinya tidak bermaksud memberikan nasihat pada para ilmuwan.  Usaha apapun untuk memberikan pertanggungan jawab tentang perubahan teori, apabila hal itu sangat bergantung pada keputusan dan pilihan sadar dari para ilmuwan, maka ia sudah akan gagal memperhatikan dengan sungguh- sungguh “celah yang terdapat antara pengetahuan objektif ... dan distorsi refleksi di dalam fikiran-fikiran individual.”
  • 62.  Perubahan teori harus diterangkan dengan referensi pada keputusan dan pilihan para ilmuwan.  Selama Lakatos gagal dalam memberikan petunjuk yang memadai, maka mereka juga gagal memberikan pertanggungan jawab terhadap perubahan teori. Sedangkan Kuhn dapat menolerir secara tidak kritis pilihan apapun asal disetujui masyarakat ilmiah yang bersangkutan.  Pengembangan teoritis mungkin terjadi berkat teknik teoritis dan matematis yang bisa digunakan, sedangkan pengembangan praktis pun akan mungkin terjadi karena teknik eksperimen tersedia.
  • 63. Melukiskan timbunan kesempatan objektif yang ada di dalam suatu program riset pada beberapa tingkat perkembangannya Derajat kesuburan suatu program pada suatu saat memiliki sifat objektif, tidak peduli apakah para ilmuwan individual menyadarinya atau tidak Derajat kesuburan suatu program mempengaruhi batas- lingkup lahirnya kesempatan objektif untuk pengembangan atau sampai mana terbukanya kemungkinan-kemungkinan baru untuk suatu penelitian.  Tentang batas-lingkup sampai mana fisika Galileo membuka kemungkinan untuk penelitian : “Adalah Galileo yang secara konsisten mentrapkan matematika pada fisika dan fisika pada astronomi menjadi satu dalam cara yang benar-benar mengandung arti penting dan memberikan hasil. Tiga disiplin ilmu itu sebelumnya selalu dipandang terpisah dan tidak mempunyai saling hubungan satu sama lain; Galileo mengungkapkan hubungan ketiga pasang itu, dan dengan itu terbukalah bidang-bidang penelitian baru bagi manusia yang mempunyai perbedaan besar dalam minat dan kemampuan.”
  • 64. E. Zahar tentang penggantian program H. A. Lorentz mengenai elektromagnetisme dengan teori Einstein tentang relativitas. Tahun 1905, teori Einstein mempunyai derajat kesuburan yang lebih tinggi daripada teori Lorentz. Sebab, teori Einstein melibatkan beberapa penjelasan sangat umum mengenai sifat-sifat ruang dan waktu, maka karenanya timbullah berbagai kesempatan untuk menjelajahi konsekuensi dari penjelasannya di banyak bidang dalam fisika. Sebaliknya teori Lorentz berpegang teguh pada teori elektromagnetik sehingga tidak dapat diterapkan dengan cara yang sama di luar bidang itu. “Oleh karena dalam perbandingan keadaan mekanika media elastik relatif kurang berkembang daripada mekanika partikel yang kaku, maka heuristik program korpuskular adalah ... lebih nyata daripada heuristik program gelombang.” Teori korpuskular memiliki derajat kesuburan yang lebih tinggi daripada yang dimiliki program gelombang dalam 1810. INTINYA
  • 65. Tidak akan mungkin menyediakan syarat-syarat untuk membuat pengukuran kuantitatif tentang derajat kesuburan suatu program. Namun sering juga mungkin untuk membuat perbandingan kualitatif antara derajat kesuburan program-program yang bersaing, sebagaimana ditunjukkan oleh contoh-contoh yang diambil dari studi- studi kasus kaum Lakatosian. (i) Konsepsi itu terlalu samar-samar untuk memungkinkan pengukuran kuantitatif derajat kesuburan suatu program. Ada 2 alasan mengapa ia tidak valid. 1. Sifat tindakan yang samar-samar tidak bisa dianggap sebagai sebuah kesempatan dalam pengertian yang dimaksud. 2. Perkembangan teori dengan derajat kesuburan yang tinggi mesti akan memberikan banyak kesempatan pada bukan sembarang perkembangan yang usang melainkan perkembangan yang menuju ke ramalan-ramalan baru seperti dalam pengertian Lakatos. (ii) Ia mempunyai konsekuensi yang tidak diinginkan bahwa makin samar satu teori atau program, maka makin besar derajat kesuburannya, karena suatu teori atau program yang cukup samar-samar praktis akan selalu dapat diselaraskan dengan garis perkembangan apa saja.
  • 66. Keberatan (iii) paling baik ditangkis dengan memberikan contoh-contoh tentang kesempatan-kesempatan objektif untuk perkembangan yang sebenarnya tidak dimanfaatkan. (iii) Derajat kesuburan tidak berguna sebagai alat bagi sejarawan, karena kesempatan untuk perkembangan hanya datang pada saat sudah dimanfaatkan, maka mengemukakan derajat kesuburan suatu program cuma berarti merekam bagaimana ia berkembang pada kenyataan. Keberatan (iv) adalah benar. Akan tetapi, kenyataan bahwa para ilmuwan tidak mengetahui dan tidak perlu mengetahui secara sadar akan derajat kesuburan program-program yang mereka kerjakan, justru di situlah letak kekuatannya. (iv) Derajat kesuburan tidak membantu menerangkan pertumbuhan ilmu, karena derajat kesuburan suatu program hanya dapat dianalisa secara layak dan dihargai setelah segalanya terjadi.
  • 67.  Pandangan objektivis tentang perubahan-teori di dalam fisika modern didasarkan pada suatu asumsi pokok, yaitu bahwa di dalam masyarakat di mana fisika dipraktekkan, terdapat ilmuwan- ilmuwan dengan ketrampilan, akal dan kerangka fikiran yang cocok untuk mengembangkan ilmu itu.  Serta saat analis objektif mengungkapkan eksistensi eksperimen dan teoritis tertentu, akan ada pula ilmuwan yang mempraktekkannya.  Jika asumsi sosiologis terpenuhi, maka tersedia kesempatan objektif yang akan dimanfaatkan ilmuwan. Dan program yang memberikan kesempatan untuk berkembang akan lebih maju dibanding rivalnya.  Jika asumsi sosiologis terpenuhi, maka program dengan derajat kesuburan yang tinggi akan cenderung menggeser program dengan derajat kesuburan yang lebih rendah. Akan tetapi, derajat kesuburan yang lebih tinggi saja tidak cukup menjamin keberhasilan suatu program, karena tidak ada jaminan bahwa apabila kesempatan-kesempatan itu kita kejar, akan memberikan hasil.
  • 68.  Suatu pandangan objektivis tentang perubahan teori perlu memperhatikan tidak hanya tingkat derajat kesuburan dari program-program rivalnya namun juga kesuksesan mereka di dalam praktek.  Pertimbangan derajat kesuburan perlu ditambahkan dengan pandangan objektivis tentang sejauh mana program-program rival itu membimbing ke arah ramalan baru.  Chalmers tidak memperbaiki uraian tentang ramalan baru, tapi hanya ingin menunjukkan adanya hubungan yang erat antara ramalan baru dan derajat kesuburan. Konfirmasi atas ramalan baru dapat dengan sendirinya membuka jalan baru untuk riset selanjutnya, dan disitulah letak sebagian arti penting konfirmasi.  Misalnya ketika Hertz berhasil memprodusir gelombang radio dan dengan demikian mengonfirmasi ramalan baru dari teori elektromagnetik, mengukur kecepatan cahaya dengan cara yang baru dan lebih akurat, mengembangkan gelombang mikro sebagai penyelidikan baru mengenai sifat-sifat materi yang membuka bidang baru astronomi, dsb.
  • 69.  Suatu pandangan objektivis tentang perubahan teori akan perlu memperhatikan sampai sejauh mana program-program berhasil membimbing ke penemuan- penemuan fenomena baru, dan sejauh mana penemuan-penemuan itu sendiri memberikan kesempatan-kesempatan objektif untuk bidang-bidang eksplorasi baru.  Program-program yang mengandung suatu inti dan mempunyai sifat-sifat kesempatan untuk berkembang dalam kenyataan akan berkembang secara koheren, begitu kesempatan-kesempatan itu dimanfaatkan. Dan derajat kesuburannya akan meningkat lebih jauh apabila perkembangan itu mendatangkan sukses-sukses peramalan.
  • 70.  Misalnya, lahirnya hukum kuadrat-terbalik sebagai bagian dari inti teori Newton harus diterangkan berdasarkan derajat kesuburan yang berasal dari asumsi tersebut dan ramalan- ramalan yang berhasil dibawakannya.  Sebaliknya, memodifikasi program itu dengan memperkenalkan hukum gaya yang sedikit berbeda dengan hukum kuadrat-terbalik, lambat laun berhenti karena ia tidak memberikan kesempatan untuk perkembangan koheren walaupun dalam kenyataannya ada beberapa ilmuwan memutuskan untuk mengadakan modifikasi inti itu dengan cara demikian.  Chalmers berpandangan tentang perubahan teori yang tidak bergantung pada keputusan- keputusan metodologis para ilmuwan. Untuk itu, disimpulkan bahwa ilmu tidak berkembang maju menurut kehendaknya sendiri tanpa campur tangan manusia.  Namun, jika proses perubahan teori itu benar, maka perubahan teori tersebut berada di luar keinginan, pilihan dan keputusan para ahli fisika. Terutama, tidak ditentukan oleh keputusan metodologis para ahli fisika.
  • 71.  Pandangan ini tidak mengklaim bahwa para ilmuwan harus bekerja dengan teori yang mempunyai derajat kesuburan paling tinggi, lebih-lebih mengingat kenyataan bahwa seorang ilmuwan tipikal tidak akan berada di suatu posisi yang baik untuk mengindahkan segala kesempatan yang disediakan oleh suatu teori atau program.  Cara-cara pembiayaan riset yang dipengaruhi oleh pemerintah dan badan monopoli industri masyarakat menjadikan beberapa kesempatan objektif tidak dapat dimanfaatkan dan kemajuan fisika dikuasai oleh faktor-faktor di luar fisika. Namun pada dasarnya, perubahan teori tetaplah merupakan sebuah kebutuhan.  Struktur yang baik dari kemajuan fisika dalam jangka pendek, tidak dapat terhindar dari keterlibatan hal-hal seperti personalia para ilmuwan, batas-batas, cara-cara mereka berkomunikasi dan sebagainya.  Akan tetapi, di dalam jangka panjang, asal saja ada ilmuwan dengan keterampilan dan akal yang dapat memanfaatkan kesempatan berkembang yang memang secara nyata eksis.
  • 72.  Chalmers mengklaim bahwa kemajuan fisika akan dapat dijelaskan berdasarkan pandangan tentang perubahan teori. Skala waktu yang memadai pandangan objektivis tentang perubahan teori, yang membedakan jangka panjang dari jangka pendek, adalah bahwa pernyataan-pernyataan seperti “teori Eienstein menggantikan teori Lorentz” menjadi dapat dipahami.
  • 73.  Ibu Sufat Farida - apa saja boleh -> hanya sebatas metode apapun boleh / ada rambu2 yang harus dipakai? (bebas, asal sesuai dengan argumen yang logis dan tepat) (wulan: ilmuwan tidak harus terpaku dengan metode, fokusnya pada perubahan teori) (asterius: ilmu memiliki standar yang berbeda, jadi metode tidak bisa disamakan, tergantung teori tersebut) (dewi: bebas memilih metode demi kepentingan perubahan ilmu) - apa saja boleh -> subyektif, apakah ia subyektifisme? (subyektifisme) Keterbatasan Falsifikasionisme Oleh : Noraning Diarani 13712251033
  • 74. 1. Ketergantungan Observasi pada Teori dan Falibilitas Falsifikasi Kaum falsifikasionis naif berkeras bahwa aktivitas ilmiah harus memikirkan usaha memfalsifikasi teori dengan cara mengukuhkan kebenaran semua keterangan-observasi yang tidak konsisten dengannya. Klaim-klaim kaum falsifikasionis secara serius ditentang oleh fakta bahwa keterangan-observasi tergantung pada teori dan bisa salah atau fallibel. Semua keterangan-observasi adalah fallibel. Keterangan-observasi yang fallibel mungkin harus ditolak sedangkan teori fallibel yang bentrok dengannya dipertahankan. 2. Pembelaan Popper yang tidak memadai • Inti dari pandangan Popper tentang keterangan-observasi adalah bahwa akseptabilitas mereka diukur dengan kemampuannya untuk dapat tahan uji.Yang gagal harus ditolak, sedangkan yang lulus dari segala ujian dipertahankan dengan percobaan. • Pandangan Popper tentang keterangan-observasi dengan cara yang kurang subyektif yaitu suatu keterangan-observasi dapat diterima dengan percobaan, pada suatu tingkat tertentu perkembangan ilmu, apabila ia dapat bertahan terhadap segala ujian yang dimungkinkan oleh ilmu bersangkutan pada tingkat perkembangan ilmu itu. • Akan tetapi justru karena keterangan-observasi adalah falliabel dan penerimaannya hanya secara percobaan serta terbuka untuk direvisi, maka ia bertentangan dengan pandangan falsifikasionis.
  • 75. 3. Kompleksitas Situasi Pengujian yang Realistis oTeori ilmiah yang realistis akan terdiri dari keterangan universal yang komplex ketimbang suatu keterangan tunggal seperti “semua angsa putih”. oTeori membutuhkan tambahan asumsi pendukung, misalnya hukum-hukum dan teori-teori yang menguasai penggunaan alat-alat yang dipergunakan dalam ujian. oSituasi paling logis yang bisa kita simpulkan ialah bahwa setidak- tidaknya salah satu dari premis-premis itu mesti salah.Tetapi tidak memungkinkan kita untuk mengidentifikasi premis mana yang salah. oSuatu teori tidak dapat difalsifikasi secara konklusif, karena mungkin saja ada bagian dari situasi pengujian yang kompleks (di luar teori yang sekarang diuji) yang sebenarnya menyebabkan kekeliruan ramalan. 4. Falsifikasionisme Tidak Sesuai dengan Sejarah Suatu kenyataan sejarah yang mengganggu kaum falsifikasionis ialah bahwa apabila metodologi mereka dipegang teguh oleh para ilmuwan, maka teori-teori yang umumnya dianggap sebagai teladan-teladan terbaik seyogianya tidak pernah akan dikembangkan, karena mereka semestinya sudah ditolak selagi masih dalam masa kanak-kanaknya.
  • 76. 5. Revolusi Copernican  Awal abad 16, Copernicus menyusun suatu sistem astronomi baru.  Argumen yang mengancam Copernicus paling serius ialah apa yang disebut argumen menara  Argumen mekanis lain yang menentang Copenicus adalah mengenai benda-benda lepas seperti batu, mobil, politikus, rumah, peragawati dsb  Orang yang memberikan sumbangan penting dalam membela sistem Copernicus adalah Galileo. Ia melakukan itu dengan dua cara.  Walaupun seluruh karya ilmiah Galileo cocok untuk memperkuat teori Copernicus, Galileo sendiri tidak merencanakan untuk menyusun suatu sistem astronomi yang terperinci  Galileo dan Kepler telah menguntungkan teori Copernicus. Walaupun begitu, perkembangan lebih lanjut masih diperlukan sebelum teori itu dapat berdiri tegak di atas fisika dan komprehensif. Matur nuwun… Tuhan YME Bapak Prof. Dr. Achmad Dardiri Teman-teman yang ada di kelas ini Ruang 200B beserta seisinya &
  • 77. TEORI SEBAGAI STRUKTUR : PARADIGMA KHUN PENDIDIKAN DASAR PEROGRAM PASKASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA HERU PURNOMO, S.Pd 13712251032 THOMAS KHUN ? AHLI FISIKA SEJARAH ILMU Kuhn mengutamakan sejarah ilmu sebagai titik awal segala penyelidikan
  • 78. TEORI ILMIAH SEBAGAI STRUKTUR YANG KOMPLEKS Prakonsepsi-prakonsepsi mengenai watak ilmu telah gugur berantakan, pandangan tradisional tentang ilmu, induktifis atau falsifikasionis, semuanya tidak mampu bertahan terhadap sejarah. SEGI UTAMA DARI TEORI KHUN  Penekanan sifat revolusioner dari suatu kemajuan ilmiah- revousi yang membuang suatu struktur teori dan menggantinya dengaan yang lain - dan bertentangan yang semula  Peranan penting yang dimainkan oleh sifat-sifat sosiologis masyarakat- ilmiah.
  • 79. PANDANGAN FILOSOFISNYA BAHWA MEREKA TAHAN MENGHADAPI KRITIK YANG BERDASAR PADA SEJARAH ILMU THOMAS KHUN LAKATOS KESAMAAN PANDANGAN SEKEMA OPEN-ENDED KHUN PRA-ILMU ILMU-BIASA REVOLUSI KRISIS ILMU BIASA BARU KRISIS BARU
  • 80. PARADIGMA  Suatu paradigma terdiri dari asumsi- asumsi teoritis yang umum dan hukum- hukum serta tekniknya utuk penereapanya diterima masarakat ilmiah.  Paradigma menetapkan standar-standar pekerjaan yang sah didalam lingkungan yang dikuasai ilmu.  exsistensi suatu paradigma yang mendukung tradisi ilmu-biasa merupakan ciri yang membedakan ilmu dari non-ilmu.  Paradigma-paradigma mencakup cara-cara yang baku dalam pengunaan hukum fudamental untuk berbagai macam situasi. PRA-ILMU  Pra-ilmu dicirikan dengan sengketa pendapat total dan perdebatan terus-menerus mengenai hal-hal mendasar yang begitu banyaknya sehingga tidak mungkin untuk meneruskan pekerjaan keahlian yang mendetail.  Pra-ilmu tidak hanya tidak menyetujui asumsi- asumsi teoritis yang fudemental tetapi juga tidak menyetujui jenis fenomena observasi yang relevan. SEBAGAI CONTOH: sejarah perkembangan ilmu optik pada masa sebelum newton.banyak macam teori beredar tentang sifat cahaya, tetapi tidak ada kesepakatan umum yang dicapai sebelum newton mengemukakan dan membela teorinya partikelnya
  • 81. ILMU-BIASA  Ilmu biasa melibatkan usaha-usaha tereperinci untuk menjabarakan suatu paradigma dengan tujuan memperbaiki imbangnya dengan alam.  Ilmu-bias sebagai aktivitas pemecahan teka teki yang dibimbing oleh peraturan- peraturan suatu paradigma.  Kegagalam memecahkan teka-teki dipandang kegagalan ilmuan ketimbang kelemahan paradigma itu sendiri atau sebagai kelainan (anomali) ketimbang sebagai falsifikasi suatu paradigma. LANJUTAN  Ilmuan-biasa bekerja dengan yakin di suatu bidang yang jelas batasanya menurut petunjuk paradigma  Ilmuan-biasa bekerja dengan yakin di suatu bidang yang jelas batasanya menurut petunjuk paradigma CONTOH: Selama abad 19 paradigma Newtonian dikuasai oleh suatu asumsi seperti “ seluruh dunia fisika hendaknya diterangkan sebagai suatu system mekanika yang beroperasi dibawah pengaruh berbagai macam gaya menurut perintah hukum hukum gerak Newton”.
  • 82. TIDAK ADANYA SENGKETA PENDAPAT MENGENAI HAL-HAL FUDEMENTAL ADALAH YANG MEMBEDAKAN ILMU BIASA YANG MATANG DARI AKTIVITAS PRA-ILMU YANG BELUM MATANG DAN RELATIF TIDAK TERORGANISASI. KRISIS  PARA ilmuan akan mengalami kesulitan dan menjumpai flaksifikasi-flaksifikasi dimana timbul ketidak puasan terhadap suatu paradigma.  Kegagalan-kegagalan akan dijumpai dan kegagalan-kegagalan itu pada akhirnya mencapai satu tingkat gawat yang merupakan krisis serius bagi paradigma
  • 83. LANJUTAN o paradigma-paradigma selalu menjumpai kesulitan, kelainan-kelainan itu dapat berkembang demikian rupa mengoyahkan kepercayaan terhadap paradikma.  Suatu kelainan akan dianggap serius sekali apabila menyerang hal-hal yang paling fondamental dari suatu paradigma adan juga jika kelainan secara gigih menentang usaha para anggota masarakat ilmiah biasa untuk menyampingkanya LANJUTAN  Khun mengutip tanggapan Wolfgang Pauli terhadap apa yang ia lihat sebagai krisis yang sedang tumbuh dalam fisika 1924. Pauli yang merasa kesal mengeluh didepan temanya” sekarang ini, fisika sekali lagi sangat membingungkan , ini terlampu sulit bagiku, rasanya ingin sekali aku menjadi bintang pelawak atau semacam dan tidak ingin mendengar lagi tentang fisika”  Krisis teratasi bila lahir paradigma yang baru sepenuhnya dan menarik makin banyak kepercayaan para ilmuan sampai akhirnya paradigma orisinal menimbulkan problem.
  • 84. REVOLUSI  Suatu revolusi ilmiah adalah sama dengan membuang paradigma lama dan menerima paradigma yang baru, tidak hanya oleh seorang ilmuan individu saja tetapi oleh masyarakat ilmiah bersangkutan secara keseluruhan  Apabila revolusi berhasil maka pengalihan ini harus menyebar sehingga meliputi mayoritas masyarakat ilmiah bersangkutan dengan hanya meninggalkan sedikit orang- orang yang memisahkan diri. Orang-orang minoritas ini akan tersingkir dari masyarakat ilmiah yang baru dan mungkin akan berlindung ke departemen filsafat atau mati. FUNGSI ILMU BIASA DAN REVOLUSI  Periode-periode ilmu-biasa memberikan kesempatan ilmuan mengembangkan detail yang masih terselubung suatu teori  revolusi dimana ilmu harus mendobrak keluar suatu paradigma kedalam paradgma yang lebih baik.  bila suatu krisis berkembang, langkah revolusioner untuk mengantikan keseluruhan paradikma menjadi esensial untuk kemajuan efektif suatu ilmu.  Ilmuan, individu maupun grup mungkin dapat menginterprestasikan dan mengunakan paradigma dengan baik dengan cara yang agak berlainan
  • 85. TEORI SEBAGAI STRUKTUR KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB  Pendekatan Lakantos dan Kuhn mempunyai kesamaan yaitu kesamaan pandangan filosofis bahwa mereka tahan menghadapi kritik yang berdasar pada sejarah ilmu.  Perbedaan utama antara Kuhn dengan Popper/Lakatos adalah penekanan Kuhn pada faktor-faktor sosiologis. KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
  • 86.  skema yang artinya sebuah akhir yang selalu terbuka untuk diperbaiki atau dikembangkan lebih lanjut. – – – – – KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB .  mengawali terbentuknya suatu ilmu,  aktivitas ilmiah masih terpisah-pisah dan tidak terorganisasi sengketa pendapat total dan perdebatan terus menerus mengenai hal-hal mendasar : sejarah perkembangan ilmu optik pada masa sebelum Newton KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
  • 87.  para ilmuwan menggunakan teori- teori yang sudah ada sebelumnya. mekanika newtonian, optik gelombang, dan kimia analitik KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB  ilmuwan-biasa mengembangkan teori ilmiahnya agar dapat dipertanggungjawabkan dan dapat menjabarkan perilaku beberapa aspek yang relevan dengan dunia nyata ini yang diungkap melalui hasil eksperimen.  akan muncul falsifikasi-falsifikasi dari teori yang dikembangkan itu,  krisis.  Krisis dapat diatasi apabila ada teori baru yang muncul serta mendapat kepercayaan dari para ilmuwan KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
  • 88.  terjadi perubahan teori ilmu  revolusi ilmiah  teori ilmu tersebut matang.  Teori ilmu baru telah matang  membimbing aktivitas ilmiah lain  memunculkan falsifikasi dari teori ilmu- biasa-baru ini. .  teori ilmu-biasa-baru difalsifikasi  timbul krisis baru  diikuti revolusi baru dari teori yang difalsifikasi. KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB  Paradigma seperti yang dimaksud Thomas Kuhn dapat diartikan sebagai diciplinary matrix atau pola ilmiah.  Ilmu yang sudah matang memiliki suatu pola ilmiah (Kuhn mengatakannya dengan istilah paradigma).  Pola ilmiah ini menetapkan standar-standar pekerjaan yang sah, mengkoordinasi, dan memimpin aktivitas ilmiah para ilmuwan di dalam lingkungan yang dikuasai oleh ilmu itu KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
  • 89.  Terdapat hukum-hukum dan asumsi- asumsi teoritis  Pola–pola ilmiah mencakup cara-cara yang baku dalam penggunaan hukum- hukum fundamental untuk berbagai macam tipe situasi  diperlukan instrumentasi dan teknik- teknik instrumen  hukum2 paradgma bertahan KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB  terdiri dari beberapa prinsip metafisis sangat umum yang membimbing pekerjaan di dalam suatu paradigma KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
  • 90.   aktivitas pemecahan teka-teki yang dibimbing oleh peraturan-peraturan suatu paradigma.  Teka-teki  bersifat teoritis maupun eksperimental.  Kegagalan memecahkan teka-teki dipandang sebagai kegagalan si ilmuwan ketimbang kelemahan paradigma itu sendiri.  Teka-teki yang tidak terpecahkan dipandang sebagai kelainan (anomali) ketimbang sebagai falsifikasi suatu paradigma. KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB  Seorang ilmuwan biasa harus tidak kritis terhadap paradigma dalam mana ia bekerja  Ciri ilmu biasa  tidak ada sengketa pendapat mengenai hal-hal fundamental KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
  • 91.  kelainan  dianggap serius  menyerang hal-hal yang paling fundamental dari suatu paradigma  menentang usaha para anggota masyarakat ilmiahbiasa untuk menyampingkannya  Kegawatan suatu krisis menjadi mendalam bila suatu paradigma rival sudah menampilkan dirinya KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB  Cara seorang ilmuwan memandang satu aspek khusus dari dunia ini akan dibimbing oleh paradigma dalam mana ia bekerja  Kuhn berargumentasi bahwa ada satu perasaan bahwa para penyusun paradigma rival itu “hidup di dalam dunia yang berlainan”. KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
  • 92.  Perubahan kesetiaan para ilmuwan individual dari suatu paradigma ke alternatifnya yang berlawanan, disamakan oleh Kuhn dengan “gestalt switch” (perpindahan keseluruhan) atau suatu “religious conversion” (pertukaran agama). KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB  kenyataan bahwa berbagai macam faktor terlibat di dalam keputusan seorang ilmuwan mengenai faedahnya suatu teori ilmiah. KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
  • 93.  Keputusan seorang ilmuwan individual akan tergantung pada prioritas yang ia berikan kepada berbagai faktor. Faktor-faktor itu meliputi hal- hal seperti kesederhanaan, kaitan dengan suatu kebutuhan sosial yang mendesak, kemampuan memecahkan problema khusus, dsb  berdasarkan pada kenyataan bahwa pengusul paradigma-paradigma yang bersaing menganut berbagai perangkat standar, prinsip metafisika, dsb., yang berlainan KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB  Suatu revolusi ilmiah adalah sama dengan membuang paradigma lama dan menerima paradigma yang baru, tidak hanya oleh seorang ilmuwan individual saja, tetapi oleh masyarakat-ilmiah bersangkutan secara keseluruhan KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
  • 94.  menguraikan teori-teori ilmiah atau paradigma-paradigma dan aktivitas para ilmuwan  ilmu biasa dan revolusi melayani fungsi- fungsi tertentu yang perlu, sehingga ilmu itu harus melibatkan sifat-sifat atau beberapa ciri lain yang bisa melayani pelaksanaan fungsi-fungsi tadi KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB  Ilmu biasa memberi kesempatan ilmuwan mengembangkan detail yang masih terselubung dari suatu teori.  Revolusi memberi kesempatan suatu ilmu berkembang maju tidak terperangkap dalam satu paradigma tunggal  Paradigma-paradigma Kuhn tidaklah begitu ketat KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
  • 95.  (1) penekanannya pada sifat revolusioner dari suatu kemajuan ilmiah- revolusi yang membuang suatu struktur teori dan menggantinya dengan yang lain-dan bertentangan dengan yang semula;  (2) peranan penting yang dimainkan oleh sifat-sifat sosiologis masyarakat ilmiah KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB CUKUP SEKIAN KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
  • 96. Hanafita Hajar Utami (13712251041/PDB) Falsifikasionisme adalah paham yang meyakini bahwa suatu teori harus ada peluang dalam teori tersebut untuk dapat disalahkan. Dicetuskan oleh Raymund Popper
  • 97. tujuan dari suatu penelitian ilmiah adalah untuk membuktikan kesalahan (Falsify) hipotesis, bukan untuk membuktikan kebenarannya. Menurut Popper, TEORI dugaan atau tebakan spekulatif dan coba- coba, yang diciptakan secara bebas oleh intelek manusia dalam usaha mengatasi problema-problema yang dijumpai teori- teori terdahulu, dan untuk memberikan keterangan yang cocok tentang beberapa aspek dunia atau alam semesta.
  • 98. Sekali teori itu diajukan, teori-teori yang bersifat spekulatif itu akan diuji keras dan tanpa belas kasihan oleh observasi dan eksperimen. Teori-teori yang gagal tidak tahan uji oleh observasi dan eksperimen kemudian akan dibuang dan diganti dengan dugaan-dugaan spekulatif lain dan seterusnya. Menurut Falsifikasionisme, pandangan ini menyatakan bahwa beberapa teori dapat ditunjukkan sebagai salah dengan meminta bantuan pada hasil observasi dan eksperimen. Artinya peluang beberapa teori untuk dapat disalahkan itu dapat ditunjukkan dengan bantuan hasil observasi maupun eksperimen.
  • 99. Pertama, menolak anggapan umum bahwa suatu teori dirumuskan dan dapat dibuktikan kebenarannya melalui verifikasi, teori-teori ilmiah selalu bersifat hipotesis (dugaan sementara), tak ada kebenaran terakhir, setiap teori selalu terbuka untuk digantikan oleh teori yang lebih tepat. Falsifikasionis menolak cara kerja tersebut, terutama pada asas verifiabilitas, tetapi sebaliknya bahwa sebuah pernyataan itu dapat dibenarkan berdasarkan bukti-bukti pengamatan empiris.
  • 100. Falsifiabel, dapat dinyatakan sebagai tidak benar atau salah. Tidak pernah hujan pada hari Rabu Pernyataan ini falsifiabel, karena ia dapat difalsifikasi (disalahkan) bila kita dapat menyaksikan hujan turun pada hari Rabu. Semua zat memuai bila dipanasi Pernyataan ini falsifiabel, karena ia akan keliru bila ada keterangan observasi yang menunjukkan fakta bahwa ada suatu zat X, tidak memuai ketika dipanasi. Yakni, air sebagai zat cair pada suatu titik tertentu dia akan membeku.
  • 101. suatu hipotesa adalah falsifiabel apabila terdapat suatu keterangan-observasi atau suatu perangkat keterangan-observasi yang tidak konsisten dengannya, yakni apabila ia dinyatakan sebagai benar maka ia akan memfalsifikasi hipotesis itu. Di Bandung sedang hujan atau pun sedang tidak hujan. Semua bujangan belum kawin
  • 102.  semakin falsifiabel suatu teori makin baiklah teori itu. Semakin banyak suatu teori mengemukakan klaimnya, makin banyak kesmpatan potensial untuk menunjukkan bahwa dalam kenyataan dunia ini tidak berperilaku sebagaimana ditetapkan oleh teori.  Teori yang sangat baik adalah teori yang mengemukakan klaim yang sangat luas jangkauannya tentang dunia, dan yang memiliki konsekuensi tinggi falsifiabilitasnya, serta dapat bertahan terhadap falsifikasi jika ia itu diuji. Mars bergerak dalam bentuk ellips mengintari matahari. Coba perhatikan dua hukum ini Semua palnet bergerak dalam bentuk ellips mengitari mataharinya. Mana yang lebih falsifiabel???
  • 103. Semakin teliti suatu teori itu dirumuskan, semakin ia menjadi falsifiabel. Apabila kita menerima bahwa makin falsifiabel suatu teori adalah semakin baik (asalkan belum difalsifikasi). REMEMBER!!! konsepsi falsifikasionis melihat kemajuan ilmu sebagai perkembangan problema yang meningkat ke hipotesis spekulatif, lalu ke kritik dan akhirnya ke falsifikasi, dan dari situ meningkat ke problema baru lagi.
  • 104. Berdasarkan proses pemerolehan teori tersebut, tidak pernah suatu teori dapat dikatakan mutlak benar, SO,
  • 105. Oleh : Anesa Surya 13712251025 Pendidikan Dasar B Induktivisme Naif Ilmu adalah bagian pengetahuan Epistemologis = kajian cabang filsafat yang mempelajari cara memeperoleh ilmu Macam-macam pandangan epistemologi Salah satunya : Induktivisme
  • 106. Pandangan tentang Ilmu Pengetahuan Ilmiah = Ilmu Berdasarkan Fakta dari Observasi Objektif (Tanpa Prasangka dari Peneliti) Ilmu dapat Dipercaya dan dibuktikan kebenarannya Abad 17 : Galileo dan Newton Francis Bacon dan rekan ilmuwan lainnya Sikap Ilmiah Konsultasi dengan alam  tidak bersumber pada tulisan Aristoteles Para Filsuf Baru : J.J Davies H.D Anthony Kekuatan Progesif
  • 107. Ilmu Bertolak dari Observasi Pengamat Ilmiah :  memiliki organ indera yang sehat  objektif Induktivisme Naif Keterangan Observasi (Keterangan Tunggal. Keterangan Universal Keterangan Umum  observasi yang cermat,  Penggunaan organ inderawi  objekyif Contoh  Sebatang tongkat yang sebagian tercelup di dalam air nampak bengkok  Kertas litmus akan berwarna merah bila dicelupkan ke dalam cairan.  Bila sorotan sinar menembus suatu media satu ke media lain, maka maka ia akan mengubah perjalanannya sedemikaian rupa sehingga sine dari sudut pembiasanya merupakan ciri konstan pasangan media.  “Asam mengubah litmus menjadi merah”.
  • 108. Pilih manakah yang merupakan keterangan tunggal dan mana yang keterangan universal? Pernyataan 1. Sejumlah besi jika dipanaskan dapat memuai memuai. 2. Apabila benda yang dimasukkan ke dalam air mempunyai massa jenis yang lebih kecil daripada massa jenis air maka benda akan mengapung 3. Sejumlah daun jika dimasukkan dalam air akan mengapung 4. Semua logam memuai jika di panaskan memuai jika dipanaskan Keterangan Tunggal : 1 dan 3 Keterangan Universal : 2 dan 4 Cara menarik : Pernyataan 1 ke 4. Dan Pernytaan 3 ke 2 Memiliki tiga syarat :  Semakin besar keterangan observasi pada satu jenis objek Pada kondisi yang luas  Keterangan observasi yang sudah diterima tidak boleh bertentangan dengan hukum universal yang menjadi simpulannya
  • 109. CONTOH Keterangan Tunggal : “Besi akan memuai jika dipanaskan” Generalisasi yang harus dilakukan : 1. Memanasi besi secara berulang (memperbesar keterangan observasi. 2. Memanasi logam lainnya seperti perak atau tembaga secara berulang-ulang ( karena besi adalah logam) 3. Melakukan penarikan kesimpulan dengan syarat tanpa terkecuali mempunyai sifat qwwwwwwwWWWWQwdari logam yang telah dipanasi. Sehingga diperoleh keterangan universal “semua logam memuai jika dipanaskan sehingga dapat disimpulkan syarat generalisasi...... Apabila sejumlah besar A telah diobservasi pada variasi kondisi yang luas, dan apabila semua A yang diobservasi tanpa terkecuali memilki sifat B, maka semua A memiliki sifat B.
  • 110. Jadi nduktivisme Naif..... Cara Pandangan Induktivisme Ilmu dalam Meramalkan dan Memberi Penjelasan Dalam Ilmu Hukum dan Teori Fakta dari Observasi Ramalan dan Penjelasan Induksi Deduksi
  • 111. 1. Premise 1 benar 2. Premis 2 benar 3. Kesimpulan Benar Penalaran Deduktif Valid dan Sah jika : Contoh Penalaran Deduktif 1. Semua ayam mempunyai kaki dua. 2. Kiko adalah ayam milik saya. 3. Kiko mempunyai kaki dua. Deduktif Logika yang Valid dan Sah Deduksi logika :  tidak dapat berlaku sebagai sumber atau keterangan yang benar tentang dunia. Karena penentuan premise benar atau salah tidak dapat dengan bantuan logika.
  • 112. Manakah dibawah ini yang merupakan penalaran deduktif ? Pernyataan A 1. Nina bernafas dengan paru-paru 2. Nina adalah manusia 3. Semua manusia bernafas dengan paru-paru Pernyataan B 1. Semua manusi abernafas dengan paru-paru 2. Nina adalah manusia 3. Nina bernafas dengan paru-paru. The Answer is B Ramalan Dan Penjelasan 1. Hukum-hukum dan teori-teori (diperoleh dengan induktif) 2. Kondisi-kondisi awal 3. Ramalan dan keterangan- keterangan Premise 1 dan 2 dideduksi menjadi kesimpulan pada poin 3
  • 113. Contoh 1 : 1. Semua Logam memuai jika di panaskan (Hukum/teori) 2. Rel kereta api terbuat dari logam (kondisi Awal) 3. Rel kereta api dibawah terik matahari tanpa celah-celah di tempat- tempat sambungan mengeliat. (Ramalan dan keterangan ) Contoh 2 : 1. Hukum Archimedes (apabila sutau benda dimasukkan ke dalam air dan massa jenis benda tersebut lebih kecil daripada massa jenis air maka benda akan mengapung ke atas air). (hukum dan teori) 2. Saya mempunyai daun (kondisi awal) 3. Apabila saya memasukkan daun ke dalam air maka daun akan mengapung karena daun mempunyai massa jenis yang lebih kecil daripada massa jenis air.(ramalan dan keterangan-keterangan) Apeal Induktivisme Naif Daya Meramal dan Menjelaskan Objektifvitas Realibilitas Ramalan dan penjelsan menggunakan logika dan penlaaran induktif Fakta Observasi Penggunaan organ inderawi Tidak ada prasangaka Dapat dipercaya karena dapat dibuktikan kebenarannya
  • 114. Kesimpulan 1. Induktivisme : pembentukan hukum dan teori dari keterangan tunggal menjadi keterangan universal 2. Induktivisme meramal dan menjelaskan fenomena (konsekuansi lain) dengan bantuan dan penalaran deduktif 3. Daya tarik Induktivisme : daya meramal dan menjelaskan, objektivitas dan reabilitas
  • 115. Siwi Utaminingtyas (1372251031) Retno Setyaningsih (1372251040) Objektivisme Karakteristik objektif Ilmu Karakterisasi objektif yang lengkap tentang ilmu akan berisi juga karakterisasi tentang keterampilan dan teknik yang terlibat didalamnya
  • 116. Galileo FISIKA praktek eksperimen suatu situasi artifisial yang dibangun untuk tujuan menjajagi atau menguji suatu teori ILMU ASPEK PRAKTIK
  • 117. Prosedur pengujian Pengujian dilakukan kolega sendiri Pengujian di khalayak ramai apabila struktur sosial mengijinkan, dengan wasit media massa Kelayakannya diuji dalam front yang lebih luas, baik secara nasional ataupun internasional Diumumkan. semua yang menunjuk pada penemuan baru dari suatu eksperimen secara benar harus dipandang sebagai produk aktivitas sosial yang kompleks dibanding keyakinan atau milik pribadi
  • 118. Perbedaan fisika modern dan fisika sebelum Galileo teori-teorinya dinyatakan dalam istilah-istilah matematis. meliputi spesifikasi asal-usul teoritis yang tersedia bagi ilmuwan yang mengerjakan, dan teknik eksperimen dan matematis yang digunakan. Popper Lakatos Karl Marx
  • 119. K.R.Popper  Subjektif :Pengetahuan atau pikiran keadaan-pikiran (state of mind)/kesadaran atau kecenderungan bertindak/bereaksi. Objektif : Pengetahuan atau pikiran, problema-problema, teori-teori, dan argumen-argumen itu sendiri. Objektif adalah “pengetahuan adalah tanpa orang; ia adalah pengetahuan tanpa di ketahui objek”. Imre Lakatos  teori bisa pseudo ilmiah  teori bisa sangat berharga  suatu teori bisa jadi bernilai ilmiah sangat tinggi Mempelajari sejarah
  • 120. Karl Marx bukanlah kesadaran manusia yang menentukan keadaannya, tetapi sebaliknya keadaan sosial yang menentukan kesadarannya Teori : masyarakat dan perubahan sosial Lanjutan..... Sudut pandang materialisme Individu tidak dapat memilih pada status sosial mana individu tersebut dilahirkan “ada sesuatu celah antara struktur serta cara kerja masyarakat dan distorsi refleksinya didalam pikiran seorang individu”
  • 121. Jika seorang individu berharap menyumbang untuk perubahan sosial akan dihadapkan pada situasi objektif yang membatasi kemungkinannya untuk memilih dan bertindak, dimana akan mempengaruhi hasil dari pilihan dan tindakannya. Analisa situasi objektif untuk mengerti tentang perubahan sosial adalah sama pentingnya dengan pentingnya perubahan ilmiah. BAB III KETERGANTUNGAN OBSERVASI PADA TEORI
  • 122. PROFIL NAMA ANASTASIA ENDAH A.D S.Pd Nim 1371029 Latar belakang masalah •Observasi merupakan hal sangat penting •Ilmu bertolak dari observasi •Observasi menghasilkan landsan yg kukuh •Menimbulkan kritikan khususnya di dalam observasi
  • 123. Rumusan masalah •Bagaimana pandangan populer induktivisme naif tentang observasi? •Bagaimana kritik terhadap pandangan observasi pada kaum induktivisme naif? •Bagaimana peranan teori dalam observasi? •Bagaimana posisi induktivisme naif setelah mendapatkan kritikan? TUJUAN •Mengetahui pandangan populer tentang observasi •Mengetahui kritik terhadap pandangan observasi kaum induktif •Mengetahaui peranan teori di dlam observasi •Mengetahui posisi induktif naif setelah mendapatkan kritkan
  • 124. PANDANGAN POPULER TERHADAP OBSERVASI •Indra penglihatan merupakan indra yang ekstensif •Menangkap langsung sifat-sifat dari luar •Pandangan induktif naif setiap pengamat “melihat” hal yang sama Kritik terhadap induktivisme naif 1. Pengalaman visual tidak ditentukan oleh gambar-gambar pada retina - N.R Hanson melihat itu melebihi dari sekedar apa yang dijumpai bola mata - gambar hal 24 - hal itu menunjukkan bahwa pengalaman visual dipengaruhi oleh kebudayaan,dan pengalaman
  • 125. Kritik terhadap induktivisme naif 1. Pengalaman visual tidak ditentukan oleh gambar-gambar pada retina - kartu normal dicampur dengan kartu abnormal - pengalaman visual dipengaruhi oleh harapan pengamat. Kritik terhadap induktivisme naif 1. Pengalaman visual tidak ditentukan oleh gambar-gambar pada retina - pengalaman visual ditentukan oleh pengalaman dan pengetahuannya
  • 126. Hubungan contoh dengan ilmu •Contoh tersebut telah mengilustrasikan hal yang sama bahwa pengalaman- pengalaman subjektif yang dialami pengamat tidak tidak semata-mata ditentukan oleh gambar yang diterima retina saja •Melainkan juga tergantung pada pengalaman, pengetahuan, harapan-harapan keadaan umum batinnya. Respon; “para pengamat memandang adegan yg sama dr tempat yg sama akan melihat hal yg sama, hny interpretasinya terhadap yg dilihat berbeda- beda” Sanggahan: sepanjang menyangkut persepsi, satu- satunya kontak langsung dan segera yg dimiliki pengamat adl pengalamannya, pengalaman tdk hny satu jenis,dan selalu berubah, melainkan sesuai dg harapan-harapan dan pengetahuan si pengamat
  • 127. Kesimpulan 1. Tdk adanya klaim bhw sebab fisik dr gambar-gambar pd retina tdk ada hubungannya dg yg kita lihat 2. Dalam variasi yg luas, apa yg kita lihat dalam berbagai macam situasi tetap stabil 3. Dari semua contoh yg telah disebutkan terdapat segi dimana semua pengamat melihat hal yg sama, namun tdk berarti bahwa mrk memiliki pengalaman persepsual yg sama Oleh karena itu: Keterangan observasi harus dibuat berdasarkan teori Pembuktian Contoh : “awas, angin meniup kereta bayi ke pinggir tebing!” - Teori mendahului observasi, oleh karenanya ilmu yg brtolak dari observasi adl tdk benar
  • 128. Keterangan – keterangan observasi membutuhkan teori - Pengalaman pribadi tdk layak jika tidak diformulasikan dan dikomunikasikan sbg keterangan yg dapat dkritik oleh ilmuan lainnya. - Keterangan observasi tdk hny berdasarkan pada pengalaman persepsual pengamat, krn observasi milik publik harus diformulasidlm bhsa publik dan melibatkan teori yg sangat umum - Teori selalu mendahului keterangan observasi Pembuktian: “ Ada sebatang kapur tulis disini” Kesimpulan : Untuk memantapkan validitas suatu keteranan observsi memerlukan pertolongan teori, makin mantap validitasnya makin ekstensif pula pengetahuan teori yg digunakan
  • 129. Maka Hal ini berlawanan dg harapan kaum induktif, bhw utk mengkukuhkan kebenaran keterangan observasi diperlukan keterangan observasi yg lain, yg lebih terjamin, dan memungkinkan hkum- hukum bisa ditarik secara induktif dari situ, tetapi bukan dari teori Merujuk pada observasi membutuhkan teori - Teori tidak selalu benar - Contoh : air mendidih di gunung Maka -induktif bisa salah dalam ‘ilmu tdk bertolak lewat keterangan observasi, krn ada teori yg mendahuluinya -Observasi tdk bisa mjd dasar yg kukuh untuk membangun pengetahuan ilmiah Namun observasi tidak dibuang begitu saja
  • 130. Observasi dibimbing oleh teori - Contoh Heinrich Hertz dlm eksperimen listrik merujuk pada hal yg relevan saja - Sumbangan penelitian berat daun telinga terhadap kanker - Membutikan teori mendahului observasi - Observasi dan eksperimen diadakan untuk menguji atau mengungkap teori Namun Teori yg tdk lengkap bisa memberikan bimbingan yg salah pda teori salah Oleh karena itu Ditangani dg mengembngkan teori- teori yg lebih maju, bukan dg merekam suatu daftar panjang yg tdk ada habisnya mengenai observasi tanpa tujuan.
  • 131. Induktivisme tidak dapat disalahkan secra konklusif Kritikan menyebabkan kaum induktif modern melepaskan pandangan awal dg mengemukakan “ ilmu harus bertolak dari observasi tanpa memihak dan tnp prasangka, dg membedakan ant cara teori mula2 dipikirkan/ditemukan satu pihak dan hal itu dibenarkan oleh pihak lain. Kaum induktivis mengemukakan ‘bahwa teori hanya mempunyai arti selama ia dapat diverifikasi dg observasi langsung, Namun Keterangan yang dihasilkan dari observasi telah kemasukan teori terlebih dahulu
  • 132. Maka Persoaln induksi tdk bisa dipandang sbg kesalahan yg pasti, kita tdk bsa menyalahkan induktif secara mutlak , kita hanya menunjukkan suatu cara dimana kritik yg dipusatkan pada keterngan observasi Kesimpulan 1. Pengalaman visual tidak hanya ditentukan oleh gambar-gambar pada retina 2. Keterangan observasi membutuhkan teori 3. Observasi eksperimen dibimbing oleh teori 4. Keberadaan induktivisme naif tidak bisa disalahkan secara konklusif
  • 133. Saran 1. Dalam melakukan observasi kita harus mengetahui teori yang mendukung tentang observasi tersebut, sehingga akan menjadi lebih efisien 2. Kaum induktif harus mampu memberikan jawaban atau sanggahan yg pasti 3. Teori harus selalu berkembang maju agar tidak terjadi kesalahan dalam observasi
  • 134. KETERBATASAN FALSIFIKASIONISME Oleh : Yuliana 3. Komplexitas Situasi Pengujian yang Realistis 4. Falsifikasionisme tidak sesuai dengan Sejarah 5. Revolusi Copernican
  • 135. 1. Ketergantungan Observasi pada Teori dan Falibilitas Falsifikasi Kaum falsifikasionis naif : aktivitas ilmiah harus melakukan usaha memfalsifikasi teori dengan cara mengukuhkan kebenaran semua keterangan-observasi yang tidak konsisten dengannya Kaum falsifikasionis yang lebih sofistikit menyadari ketidaklayakan itu, dan mengakui pentingnya peranan konfirmasi terhadap teori-teori spekulatif, begitupun peranan falsifikasi teori-teori yang sudah mantap keterangan observasi tergantung pada teori dan bisa salah atau fallibel Keterangan-observasi yang fallibel mungkin harus ditolak sedangkan teori fallibel yang bentrok dengannya dipertahankan Contoh : orang mempertahankan teori Copernicus dan menolak observasi dengan mata telanjang yang mengatakan bahwa venus nampak tidak berubah ukuran sepanjang tahun, hal yang tidak konsisten dengan teori Copernicus
  • 136. 2. Pembelaan Popper yang tidak Memadai Menyoroti pentingnya perbedaan antara keterangan observasi publik di satu pihak dan pengalaman-pengalaman persepsual pribadi pengamat individual di lain fihak. Contoh : ” Bulan Jupiter dapat dilihat melalui teleskop” dan “Mars nampak bersegi empat dan berwarna intensif” adalah keterangan- keterangan observasi publik. Inti sari pandangan Popper tentang keterangan observasi adalah bahwa akseptabilitas mereka diukur dengan kemampuannya untuk dapat tahan uji 3. Komplexitas Situasi Pengujian yang Realistis Teori ilmiah yang realistis akan terdiri dari keterangan universal yang komplek teori akan diuji dengan experimen Teori membutuhkan tambahan asumsi pendukung mendeduksi suatu ramalan yang validitasnya harus diuji dengan experimen, dibutuhkan tambahan kondisi- kondisi awal seperti uraian tentang kerangka experimen yang akan dilaksanakan Suatu teori tidak dapat difalsifikasi secara konklusif, karena mungkin saja ada bagian dari situasi pengujian yang komplek (di luar teori yang sekarang diuji) yang sebenarnya menyebabkan kekeliruan ramalan Contoh: 1. Bagaimana teori Newton dengan jelas terbantah oleh orbit Uranus. 2. Argumen seorang ahli astronomi Denmark, Tycho Brahe, yang mengklaim bahwa teori Copernicus telah terbantah beberapa dasawarsa sesudah teori itu pertama kali diumumkan 3. Hipotesis yang disusun oleh Imre Lakatos
  • 137. 4. Falsifikasionisme tidak sesuai dengan Sejarah apabila metodologi mereka dipegang teguh oleh para ilmuwan, maka teori-teori yang umumnya dianggap sebagai teladan-teladan terbaik seyogianya tidak pernah akan dikembangkan CONTOH : 1. Teori gravitasi Newton telah difalsifikasi oleh observasi-observasi terhadap orbit bulan 2. Menyangkut teori Bohr tentang atom, dan ini terungkap berkat Lakatos. 3. Menyangkut teori kinetik (hukum gerak) 4. Contoh keempat adalah Revolusi Copernican 5. Revolusi Copernican awal abad 16, Copernicus menyusun suatu sistem astronomi baru, suatu astronomi yang menyatakan bumi bergerak, bertentangan dengan sistem astronomi Aristoteles dan Prolemy pandangan Copernicus bumi tidak berdiam di pusat alam semesta, melainkan bersama-sama dengan planet-planet lainnya mengorbit mengitari matahari Alam semesta Aristotelean dibagi menjadi dua wilayah yang berlainan Wilayah sub- lunar dan super-lunar Ide dasar ini kemudian dimodifikasi dan dikembangkan di dalam astronomi Prolemy Prolemy memperkenalkan lingkaran-lingkaran tambahan yang disebut “epieyeles”
  • 138. argumen menara Apabila bumi berputar pada porosnya, sebagaimana Copernicus mengemukakannya, maka tiap titik di permukaan bumi dapat bergerak cukup jauh dalam sedetik. Apabila batu dijatuhkan dari puncak satu menara yang berdiri tegak di atas bumi yang bergerak, maka ia akan menuruti gerak alaminya dan akan jatuh menuju ke pusat bumi. Ketika ia sedang bergerak itu, menara itu mengikuti gerak bumi yang berputar, menara itu tentunya sudah bergerak jauh dari posisi semula ketika batu baru dilepaskan. Karena itu mestinya batu itu menyentuh tanah pada jarak yang jauh dari kaki menara. Namun kenyataannya tidak demikian. Batu itu ternyata menyentuh tanah dekat di kaki menara. Berdasarkan kenyataan ini, disimpulkan bahwa bumi tidak mungkin berputar dan teori Copernicus salah. Daya tarik utama dari teori Copernicus itu terletak pada caranya yang rapi menerangkan beberapa segi tentang gerak planet-planet, yang dapat juga diterangkan dengan teori saingannya, Prolemy, hanya saja yang belakangan ini tidak menarik dan artifisial Orang yang memberikan sumbangan penting dalam membela sistem Copernicus adalah Galileo. Ia melakukan itu dengan dua cara,Pertama,ia menggunakan teleskop untuk mengobservasi angkasa, dan dengan berbuat demikian, ia mengubah data observasi yang membutuhkan teori Copernicus untuk menerangkannya”. Kedua, ia merencanakan permulaan suatu mekanika baru yang akan menggantikan mekanika Aristotelean, dan dengan ini argumen-argumen mekanis yang menentang Copernicus dapat dibuyarkan.
  • 139. Mengapa observasi melalui teleskop lebih disukai daripada observasi dengan mata telanjang? orang dapat memanfaatkan teori optik yang menerangkan sifat-sifat teleskop yang dapat memperbesar obyek observasinya, lagipula teleskop mampu melihat berbagai penyimpangan yang mungkin terjadi untuk menjawab orang yang meragukan superioritas teleskop daripada mata telanjang adalah mendemonstrasikan keefektifannya dengan cara yang praktis suatu sistem fisika baru berhasil ditegakkan, suatu proses yang telah melibatkan kerja intelektual dari banyak ilmuwan selama beberapa abad, teori baru itu dapat berhasil menandingi hasil-hasil observasi dan experimen yang cermat
  • 140. DIAN MARIYA ULFA 13712251044 DIKDAS KELAS B Dapatkah Prinsip Induksi dibenarkan Meminta bantuan pada Pengalaman Meminta bantuan pada Logika Prinsip induksi Apabila “sejumlah besar“ A telah diobservasi pada “variasi kondisi yang luas”, dan apabila semua A yang telah diobservasi itu tanpa kecuali memiliki sifat B, maka semua A memiliki sifat B. Dua garis pendekatan dari induktivis untuk menjawab permasalah tersebut
  • 141. Meminta bantuan pada Logika  Prin • Misalnya : sejumlah besar gagak pada variasi kondisi yang luas, ternyata didapat fakta gagak berwarna hitam. Maka dapat disimpulkan semua gagak adalah hitam. sempurna. Namun disini tidak jaminan logis bahwa yang diobservasi bisa saja yang coklat atau merah jambu. argumen logis yang valid apabila ditandai dengan adanya suatu fakta yaitu apabila premise itu benar, maka kesimpulannya mesti benar Argument tersebut yang menjadi permasalahan Kalau hal itu terbukti, maka kesimpulan semua gagak hitam adalah salah,sehingga Prinsip induksi tidak dapat dibenarkan hanya minta bantuan pada logika. Meminta Bantuan pada Pengalaman • Misalny, hukum-hukum optik ditarik dengan induksi dari hasil-hasil experimen didalam laboratorium, dan telah digunakan dalam banyak kesempatan untuk membuat alat-alat optik seperti kamera, teleskop Sejumlah besar kesempatan • karena mengvaliditasnya diperkirakan akan masih membutuhkan gunakan argumen induktif yang pembenaran Sejumlah keterangan tunggal yang direkam Sejumlah besar observasi • sejumlah besar perlu dikwalifikasi lebih terperinci dan tegas Variasi keadaan yang luas Dibutuhkan variasi yang luas untuk menjawab sebuah teori
  • 142. Misal Kita tidak dapat seratus persen memastikan bahwa batu yang akan dijatuhkan tidak akan jatuh ke atas” Pendapat , walaupun hasil generalisasinya yang dianggap sah belum sepenuhnya terjamin benar, namun bisa jadi probably benar. Maka berdasarkan bukti tersebut bahwa batu selalu akan jatuh kebawah bila dilempar keatas  Kesimpulan pengetahuan ilmiah bukanlah pengetahuan yang telah dibuktikan, melainkan pengetahuan yang probabel benar. Makin besar jumlah observasi yang membentuk dasar suatu induksi, dan makin besar variasi kondisi dimana observasi dilakukan, maka makin besarlah pula probabilitas hasil generalisasi itu benar Prinsip induksi Apabila “sejumlah besar“ A telah diobservasi pada “variasi kondisi yang luas”, dan apabila semua A yang telah diobservasi itu tanpa kecuali memiliki sifat B, maka semua A memiliki sifat B. Prinsip induksi dengan versi probabilitas Apabila sejumlah A telah diobservasi pada variasi kondisi yang luas, dan apabila semua A yang diobservasi itu tanpa kecuali memiliki sifat B, maka semua A probabel memiliki sifat B
  • 143. Upaya untuk menanggapi prinsip Induktivisme  Upaya meninggalkan ide bahwa probabilitas berasal dari hukum dan teori ilmiah perhatian dicurahkan pada probabilitas kebenaran ramalan-ramalan individual Sasaran pendapat ini Misal : Untuk memperkirakan probabilitas matahari probabilitas matahi akan selalu terbit tiap pagi 2 kritikan yang ditimbulkan yaitu 1. Ilmu lebih terlibat memproduksi seperangkat ramalan individu daripada pengetahuan dalam bentuk keterangan umum yang rumit disebut juga kontra intuitif 2. Apabila perhatian dibatasi pada ramalan- ramalan individu, tetap dapat diperdebatkn apakah teori-teori ilmiah dan keterangan universal bisa terhindar dari penilaian tentang benar tidaknya ramalan-ramalan itu Respon terhadap problema Induksi respon yang dimungkin kan meliputi : 1. Adanya sifat skeptis 2. Adanya respon yang melemahkan tuntutan induktivisme 3. Adanya respon terhadap problema induksi melibatkan penolakan bahwa ilmu didasarkan pada induksi
  • 144. PROBLEMA INDUKSI Oleh: Renia Nindy P. 13712251046 Problema Induksi 1. Dapatkah Prinsip Induksi Dibenarkan? 2.Kembali ke Probabilitas 3.Respon terhadap Problema Induksi
  • 145. Apa itu Problema Induksi ? Dapatkah Prinsip Induksi Dibenarkan? 1. Induktivisme Naif - khusus ke umum - ilmu bertolak dari observasi - pengamat harus memiliki organ indera yang normal dan sehat dan obyektif
  • 146. 2. Prinsip Induksi Apabila “sejumlah besar“ A telah diobservasi pada “variasi kondisi yang luas”, dan apabila semua A yang telah diobservasi itu tanpa kecuali memiliki sifat B, maka semua A memiliki sifat B. Untuk mendapatkan justifikasi, ada dua garis pendekatan yang digunakan kaum induktivis. a. Menggunakan Logika b. Menggunakan pengalaman a.Menggunakan Logika Sebagai contoh observasi yang dilakukan pada sejumlah besar burung gagak. Telah dilakukan pengamatan brg gagak pada variansi kondisi tertentu, sehingga dapat disimpulkan semua gagak hitam Tidak menutup kemungkinan adanya burung gagak yang diobservasi berwarna coklat atau lainnya. Penyimpulan induktif yang awalnya valid karena memenuhi prinsip induksi, dapat membawa ke penyimpulan yang salah. Meskipun premis benar.
  • 147. Menggunakan pengalaman Sejumlah besar kesempatan Sejumlah keterangan tunggal yang direkam Sejumlah besar observasi Variasi keadaan yang luas Probabilitas Apa itu probabilitas?
  • 148. Tidak dapat dipastikan seratus persen bahwa matahari selalu terbit di sebelah timur. Pengetahuan ilmiah bukanlah pengetahuan yang telah dibuktikan, namum probabel benar. Adanya perubahan prinsip induksi Apabila “sejumlah besar“ A telah diobservasi pada “variasi kondisi yang luas”, dan apabila semua A yang telah diobservasi itu tanpa kecuali memiliki sifat B, maka semua A memiliki sifat B. Prinsip induksi dengan versi probabilitas Apabila sejumlah A telah diobservasi pada variasi kondisi yang luas, dan apabila semua A yang diobservasi itu tanpa kecuali memiliki sifat B, maka semua A probabel memiliki sifat B
  • 149. Respon terhadap Problem Induksi 1. Sikap skeptis 2. Menentang tuntutan induktivis dan prinsip induksi 3. Penolakan bahwa ilmu didasarkan pada induksi Teori sebagai Struktur “Program Riset” (Imre Lakatos) Disusun oleh Diah pratiwisari 13712251039disusun
  • 150. Latar belakang Program Riset Lakatos Imre Lakatos berusaha menjadi penengah bagi konsep sains yang dibawa oleh Popper dan Kuhn. Lakatos tidak sepakat dengan Popper mengenai konsep falsifikasi untuk membedakan mana yang sains dan bukan namun ia setuju dengan ide kemajuan ilmiahnya. Di sisi lain, Lakatos menolak konsep relativisme Kuhn tetapi ia sepakat dengan ide bagaimana ilmu memiliki alur perubahan tertentu. Program Riset Lakatos Teori >> keutuhan struktural Teori bersumber dari sejarah Ketergantungan Observasi pada Teori Kebutuhan untuk berkembang
  • 151. Teori bersumber dari studi sejarah Teori harus dipandang sebagai suatu struktur terorganisasi. Fakta bahwa studi sejarah menunjukkan teori-teori mempunyai keterkaitan, dan bahwa hanya dengan teori yang tersusun secara koheren konsep-konsep dapat memperoleh makna yang tepat. Ketergantungan observasi pada Teori Pandangan Teori menurut Lakatos Dengan cara mendefinisi Konsep-konsep hanya dapat didefinisi berdasarkan istilah-istilah konsep lain yang maknanya sudah diketahui. Apabila makna makna dari konsep tersebut ditetapkan melalu definisi, maka jelaslah suatu gerak mundur tidak tetrbatas akan terjadi untuk menelusuri kemballi definisi-definisi tadi, kecuali apabila makna beberapa istilah diketahui dengan cara lain. Melalui observasi Contoh konsep merah diperoleh dari observasi dan menghadirkan objek untuk menghasilkan konsep yang lebih bermakna.
  • 152. Teori-teori tersusun sedemikian rupa sehingga terdapat di dalamnya petunjuk-petunjutk dan keterangan-keterangan mengenai bagaimana seharusnya mereka dikembangkan dan diperluas. merupakan struktur-struktur yang masih terbuka untuk perkembangan lebih lanjut (open-ended) dan memberikan kesempatan untuk mengadakan program riset. Kebutuhan ilmu untuk berkembang Perangkat Ilmu Program Penelitian Lakatos Imre Lakatos • Ilmu adalah program penelitian terstruktur, dan bukan trial and error • Penganut suatu teori melindungi teorinya dengan sabuk pengaman • Kalau ada ketidakcocokan, penganutnya akan membela dengan berbagai alasan. Anomali, kesalahan observasi, gangguan pada observasi, kesalahan ukur, .
  • 153. Program Riset • Heuristik Positif hal yang dianjurkan untuk dilakukan • Heuristik Negatif hal yang dianjurkan untuk tidak dilakukan (termasuk tidak langsung menolak teori anutan yang tidak cocok dengan kenyataan) Contoh inti Pokok “Bumi dan planet-planet mengorbiti matahari dan bumi berputar pada porosnya sendiri sekali dalam sehari” Contoh Pelindung adanya gerak maju mundur Menambah lingkaran epicycles Teori Copernicus BULAN BUMI MERKURI VENUS MATAHARI MARS EPISIKLUS JUPITER SATURNUS
  • 154. Metodologi di dalam suatu program riset Ada dua macam cara yang ditolak oleh metodologi Lakatos  Yakni hipotesa-hipotesa ad hoc  Menolak upaya yang memperkosa “inti pokok” program
  • 155. Akan ada planet p Tidak ditemukan Teleskop Tidak mungkin karena jaraknya terlalu jauh Kemungkinan ada yang menghalangi planet sehingga tidak ditemukan Melakukan riset ulang dengan mengirim satelit Awan/pengganggu tidak ditemukan Ada medan magnet yang mengganggu satelit Mengirim satelit baru Programriset>>>Ilmiah  derajat koherensi  fenomena baru Menilai program riset Progresif Degeneratif
  • 156. Perbandingan program-program riset aksi pada suatu jarak Medan Listrik Hukum tarik dan tolak antara benda bermuatan listrik Gelombang Radio Teori electron Teori electron Lanjutan perbandingan program-program riset Teori electron Medan Listrik Electromagnetik clasik
  • 157. Orang tidak bisa mengatakan program riset lebih baik dari pada program rivalnya. Lakatos gagal memberikan kriteria yang jelas untuk menolak suatu program riset yang koheren, atau untuk memilih program-proggram riset yang bersaing Walaupun berbeda, pandangan Popper-Kuhn-Lakatos sesungguhnya ada benang merah yang mengikat ketiganya. Mereka adalah generasi pemikir filsafat ilmu baru yang mencoba keluar dari dominasi paradigma positivistik yang kaku.
  • 159.  Rasionalisme:  Aliran yang menyatakan bahwa sumber pengetahuan yang memadai dan dapat dipercaya adalah berdasarkan akal (rasio)  Merupakan faham atau aliran atau ajaran yang berdasarkan ratio, ide-ide yang masuk akal. Selain itu, tidak ada sumber kebenaran yang hakiki  Rasionalisme tidak mengingkari nilai pengalaman, melainkan pengalaman hanya dipandang sebagai sejenis perangsang bagi pikiran. Karenanya, aliran ini yakin bahwa kebenaran dan kesesatan terletak di dalam ide, dan bukannya di dalam barang sesuatu  Kaum rasionalis eksterm menyatakan bahwa ada satu kriteria universal yang tunggal dan tidak terikat waktu (timeless) untuk menilai faedah yang relatif dari teori-teori yang bersaing. Misalnya, seorang induktivis mungkin menetapkan sebagai kriteria universalnya derajat dukungan induktivis yang diterima suatu teori dari fakta-fakta yang sudah diakui, sedangkan falsifikasionis mungkin berdasarkan kriterianya pada derajat falsifibilitas dari teori-teori yang masih belum difalsisfikasi
  • 160.  Bagi kaum rasionalis, ekstrim keputusan- keputusan dan pilihan-pilihan para ilmuwan dibimbing oleh kriteria universal  Seorang ilmuwan rasionalis akan menolak teori- teori yang gagal menepati kriteria universal dan apabia memilih antara dua teori rival, kaum rasionalis memilih teori yang akan mendekati kriteria universal yang paling baik  Kaum rasionalis tipikal akan meyakini bahwa riset yang dilaksanakan sesuai dengan kriteria universal akan membawa ke kebenaran atau akan berkembang maju mendekati kebenaran  Bagi kaum rasionalis, perbedaan ilmu dan non ilmu adalah jelas yaitu, teori-teori yang berkembang sesuai dengan kriteria universal adalah ilmiah, sedangkan teori yang berkembang dengan cara yang berlawanan atau melanggar kriteria universal adalah tidak ilmiah  Kaum rasionalis tipikal akan memandang sebagai hal yang dengan sendirinya benar, bahwa nilai yang tinggi harus diberikan kepada pengetahuan yang berkembang sesuai denagn kriteria yang universal