Pandangan objektivis menyatakan bahwa perubahan teori di dalam fisika terjadi karena adanya kesempatan objektif yang muncul secara alami dalam suatu program riset, dan ilmuwan akan memanfaatkan kesempatan tersebut sehingga program yang memiliki kesempatan lebih besar akan berkembang lebih maju."
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHSoga Biliyan Jaya
makalah kali mencoba menjelaskan tentang ilmu pengetahuan dan pengetahuan ilmiah, yang meliputi hakikat ilmu pengetahuandan pengethuan ilmiah, hubungan ilmu pengetahuan dan pengetahuan ilmiah, dan apakah pengetahuan tersebut merupakan pengetahuan yang benar adanya atau sebaliknya
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini berisi penjelasan mengenai pengertian belajar, ciri – ciri dari perubahan tingkah laku, dan bentuk perubahan tingkah laku dalam hasil belajar.
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
Presentasi ini merupakan pemenuhan tugas evaluasi akhir semester mata kuliah Pengantar Filsafat ilmu oleh Sigit Sardjono, Dr,M.Ec.
Dimana berisi sekumpulan pertanyaan dan jawaban berbagai materi Filsafat Ilmu dengan sudut pandang Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHSoga Biliyan Jaya
makalah kali mencoba menjelaskan tentang ilmu pengetahuan dan pengetahuan ilmiah, yang meliputi hakikat ilmu pengetahuandan pengethuan ilmiah, hubungan ilmu pengetahuan dan pengetahuan ilmiah, dan apakah pengetahuan tersebut merupakan pengetahuan yang benar adanya atau sebaliknya
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini berisi penjelasan mengenai pengertian belajar, ciri – ciri dari perubahan tingkah laku, dan bentuk perubahan tingkah laku dalam hasil belajar.
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
Presentasi ini merupakan pemenuhan tugas evaluasi akhir semester mata kuliah Pengantar Filsafat ilmu oleh Sigit Sardjono, Dr,M.Ec.
Dimana berisi sekumpulan pertanyaan dan jawaban berbagai materi Filsafat Ilmu dengan sudut pandang Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
Epistemologi sering juga disebut teori pengetahuan (theory of knowledge). Epistemologi lebih memfokuskan kepada makna pengetahuan yang berhubungan dengan konsep, sumber, dan kriteria pengetahuan, jenis pengetahuan, dan lain sebagainya.
Slide ini merupakan versi rangkuman perkembangan filsafat dari berbagai sumber. Saya menulis versi lengkap dari slide ini pada artikel Sejarah Perkembangan Filsafat di BGLC Online.
Semoga membantu.
Mansoer, Hamdan, dkk. 2004. Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni Dalam Islam. Jakarta: Departemen Agama RI.
Aminuddin, dkk. 2005. Islam Pengetahuan dan Teknologi. Bandung: PT. Ghalia Indonesia.
Imtihana, Aida, dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi umum. Palembang: Universitas Sriwijaya.
Faridi. 2002. Agama Jalan Kedamaian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Bakhtiar, Amsal. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kemunculan filsafat Karl Popper sekaligus menandai masa transisi ke dalam suatu era yang kemudian disebut era filsafat ilmu pengetahuan baru yang dipelopori oleh Thomas Kuhn. Kuhn menolak secara tegas konsep evolusi ilmu pengetahuan. Baginya kebenaran sains tumbuh menurut revolusi ilmiyah dan alamiyah yakni suatu teori tentang sains ditemukan pada satu objek akan terus-menerus berubah walaupun kesan yang muncul lebih identik sebagai improvisasi tapi Kuhn mengidentifikasi itu sebagai revolusi.
Epistemologi sering juga disebut teori pengetahuan (theory of knowledge). Epistemologi lebih memfokuskan kepada makna pengetahuan yang berhubungan dengan konsep, sumber, dan kriteria pengetahuan, jenis pengetahuan, dan lain sebagainya.
Slide ini merupakan versi rangkuman perkembangan filsafat dari berbagai sumber. Saya menulis versi lengkap dari slide ini pada artikel Sejarah Perkembangan Filsafat di BGLC Online.
Semoga membantu.
Mansoer, Hamdan, dkk. 2004. Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni Dalam Islam. Jakarta: Departemen Agama RI.
Aminuddin, dkk. 2005. Islam Pengetahuan dan Teknologi. Bandung: PT. Ghalia Indonesia.
Imtihana, Aida, dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi umum. Palembang: Universitas Sriwijaya.
Faridi. 2002. Agama Jalan Kedamaian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Bakhtiar, Amsal. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kemunculan filsafat Karl Popper sekaligus menandai masa transisi ke dalam suatu era yang kemudian disebut era filsafat ilmu pengetahuan baru yang dipelopori oleh Thomas Kuhn. Kuhn menolak secara tegas konsep evolusi ilmu pengetahuan. Baginya kebenaran sains tumbuh menurut revolusi ilmiyah dan alamiyah yakni suatu teori tentang sains ditemukan pada satu objek akan terus-menerus berubah walaupun kesan yang muncul lebih identik sebagai improvisasi tapi Kuhn mengidentifikasi itu sebagai revolusi.
Slide ini menjelaskan pengantar tentang riset sosial dan kedudukannya dalam ilmu pengetahuan. dirangkum dari chapter I buku Social Research Methods yang ditulis oleh W. Lawrence Neuman
PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR IPA TENTANG GAYA BAGI SISWA KELAS IV SDN KARANGASEM IV LAWEYAN SURAKARTA TAHUN 2012
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. Filsafat Ilmu
Induktivisme: ilmu sebagai pengetahuan
berdasarkan fakta-fakta observasi
oleh:
Ahmad Muzanni
NIM. 13712251042
Induktivisme: ilmu sebagai pengetahuan berdasarkan fakta-fakta
observasi
Pandangang tentang ilmu yang luas penganutnya
Induktivisme naif
Logika dan penalaran deduktif
Ramalan dan penjelasan menurut tafsiran induktivis
Appeal induktivisme naif
2. Pandangan tentang ilmu yang luas penganutnya
Fakta-fakta Observasi/ekp
eriment
Teori-teori
ilmiah
BACON
apabila kita hendak memahami alam,
seharusnya kita berkonsultasi dengan
alam bukan dengan tulisan-tulisan
aristoteles.
Induktivisme
naif
memiliki organ2 yg normal dan sehat, harus setia
dan jujur merekam apa yg dilihat, didengar dlm hub.
dg situasi yg diamati, (naif)
Keterangan observasi (dasar utk menarik
hukum2 dan teori2 yg membentuk pengetahuan
ilmiah.
3. CONTOH
Sebatang tongkat yg sebagian tercelup d dlm air Nampak
bengkok (ket. Tunggal). Karena dihasilkan oleh pengamat yg
menggunakan organ2 inderanya thd suatu tempat dan waktu
tertentu.
Planet2 bergerak menurut garis ellipsnya mengitari suryanya (ket.
Umum) karena mengungkapkan sifat/prilaku bbrp aspek alam
semesta.
Induktivisme naif: batang2 tubuh pengetahuan ilmiah dibangun
oleh induksi dengan dasar kukuh yang diperoleh lewat observasi.
LOGIKA DAN
PENALARAN DEDUKTIF
a. Semua buku ttg filsafat menjemukan
b. Ini adalah sebuah buku ttg filsafat
c. Buku ini menjemukan
Jika a dan b adl premis dan c adl kesimpulan. Jk a dan b bnar
maka c dg sendirinya akan benar juga. Jika c salah maka c
tidak sesuai dg fakta-fakta.
4. Deduksi logika tdk dapt berlaku
sebagai sumber suatu
keterangan-keterangan yg
benar ttg dunia. Hal ini juga
berkaitan dg penarikan
keterangan2 dari keterangan2
lain yg sudah diketahui
Ramalan dan penjelasan
menurut tafsiran
induktivis
Bagi seorang induktivis sumber kebenaran bukanlah logika,
melainkan pengalaman. Contoh:
a. Air murni akan membeku pada 0 derajat
b. Di dalam radioator mobil saya terdapat air murni
c. Apabila suhu menurun sampai dibawah 0°C, air d dalam
radiator mobil sy akan membeku.
a akan ditentukan kebenarannya lewat observasi
langsung tentang membekunya air. Sekali a dan b
telah ditetapkan kebenarannya lewat observasi dan
induksi, maka ramalan c dapat dideduksi dari a dan b
itu
5. APPEAL INDUKTIVISME NAIF
Memberikan uraian yg telah diformalisasi mengenai
beberapa kesan populer ttg sifat ilmu yg sebenarnya.
Realibilitas suatu ilmu adl kelanjutan dr klaim2 kaum
induktivis ttg observasi dan induksi. Keterangan
observasi yg membentuk landasan ilmu itu terjamin dan
terpercaya.
6. BAB 11
Pandangan Objektivis tentang
Perubahan Teori di dalam Fisika
Septiana, S.Pd.
13712251075
Latar Belakang
Kaum objektivis menganalisis suatu pengetahuan dengan
memberikan prioritas pada ciri-ciri permasalahan atau cabang
tertentu lepas dari sikap, keyakinan, atau keadaan subjektif
lainnya
Struktur teoritis fisika modern yang demikian kompleks jelas
tidak dapat diidentifikasi dengan keyakinan seorang ahli fisika
atau suatu grup ahli fisika
Adanya kesempatan objektif untuk perkembangan suatu
program, maka cepat atau lambat ilmuan atau grup ilmuan
akan memanfaatkan kesempatan itu, sehingga program yang
lebih banyak memberikan kesempatan untuk itu akan lebih
maju
7. Rumusan Masalah
1. Apa saja keterbatasan Objektivisme Lakatos?
2. Apakah yang dimaksud dengan kesempatan
objektif?
3. Bagaimana pandangan objektivis tentang
perubahan teori di dalam fisika?
4. Apa saja ucapan untuk mengingatkan?
Tujuan
1. Mengetahui keterbatasan objektivisme
Lakatos
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan
kesempatan objektif
3. Mengetahui pandangan objektivis tentang
perubahan teori di dalam fisika
4. Mengetahui beberapa ucapan untuk
mengingatkan
8. Keterbatasan Objektivisme Lakatos
Lakatos mengemukakan
bahwa perubahan-
perubahan di dalam
sejarah fisika telah
terjadi sesuai dengan
metodologi program
riset ilmiah, tidak
menjelaskan persoalan
mengapa bisa terjadi
Sulit untuk mengerti bagaiamana
para ilmuwan dapat menyadari
tentang petunjuk-petunjuk atau
metodologi yang baru saja disusun.
Metodologi Lakatos tidak memadai
untuk mendikte para ilmuwan
melakukan pilihan (metode Lakatos
bukan untuk memberikan nasehat
kepada para ilmuwan).
Pertanggungan jawab tentang
perubahan teori sangat bergantung
pada keputusan dan pilihan yang
sadar dari para ilmuwan
• Asumsi Lakatos, Popper, dan Kuhn:
perubahan teori harus diterangkan dengan
referensi pada keputusan dan pilihan para
ilmuan
• Jika Lakatos dan Popper gagal memberikan
petunjuk pemilihan teori, maka gagal juga
memberikan pertanggungan jawab tentang
perubahan teori
• Kuhn mentolerir secara tidak kritis pilihan
apapun asal disetujui masyarakat ilmiah ybs
9. Kesempatan Objektif
• beberapa teori tertentu beserta penerapan prakteknya
sama-sama berada dalam suatu tingkat perkembangan,
maka berbagai kesempatan untuk mengembangkan teori
itu akan timbul dengan sendirinya
• kesempatan objektif yang ada di dalam suatu program riset
pada beberapa tingkat perkembangannya disebut derajat
kesuburan yang memiliki sifat objektif, tidak peduli apakah
para ilmuwan individual menyadarinya atau tidak dan
mempengaruhi batas lingkup lahirnya kesempatan-
kesempatan objektif untuk pengembangan atau terbukanya
kemungkinan-kemungkinan baru suatu penelitian
• Contohnya adalah Fisika Galileo yang membuka
kemungkinan-kemungkinan untuk suatu penelitian baru
Karakteristik derajat kesuburan
Karakteristik derajat kesuburan dapat diketahui melalui
beberapa keterbatasan di bawah ini:
Konsepsi itu terlalu samar untuk memungkinkan pengukuran
kuantitatif derajat kesuburan suatu program
Konsepsi yang samar mempunyai konsekuensi yang tidak diinginkan, bahwa
makin samar suatu teori atau program, maka makin besar derajat
kesuburannya, karena suatu teori atau program yang cukup sama-samar akan
selalu dapat diselaraskan dengan garis perkembangan apa saja
Derajat kesuburan tidak membantu menerangkan pertumbuhan ilmu, karena
derajat kesuburan suatu program hanya dapat dianalisa secara layak dan
dihargai setelah segalanya terjadi
Derajat kesuburan tidak berguna sebagai alat bagi sejarawan, karena
kesempatan untuk perkembangan hanya datang pada saat
dimanfaatkan
10. Pandangan Objektivis tentang
Perubahan di dalam Fisika
• Asumsi: dalam masyarakat terdapat ilmuwan dengan
keterampilan, akal, dan kerangka pikiran yang cocok
untuk mengembangkan ilmu itu
• kesempatan objektif suatu program, mendorong
ilmuwan memanfatkannya, akibatnya program akan
lebih maju daripada rivalnya (jika kesempatan-
kesempatan itu dimanfaatkan)
• perubahan teori perlu memperhitungkan kerelatifan
derajat kesuburan dari program-program rivalnya,
sukses-sukses mereka di dalam praktek, dan sejauh
mana program-program rival itu akan membimbing
ke ramalan-ramalan baru
Lanjutan
• Ada hubungan yang erat antara ramalan-ramalan baru dan
derajat kesuburan. Konfirmasi atas ramalan-ramalan baru
membuka jalan untuk riset selanjutnya.
• Contohnya teori elektromagnetik Maxwell yang menuntun Hertz
memprodusir gelombang radio, yang juga membuka kesempatan
untuk menyelidiki sifat gelombang elektromagnetik, mengukur
kecepatan cahaya dengan lebih akurat, dan mengembangkan
gelombang mikro
• Kesimpulannya, bahwa program yang mengandung suatu inti dan
mempunyai sifat untuk berkembang akan berkembang secara
koheren begitu kesempatan itu dimanfaatkan. Derajat kesuburan
akan meningkat lebih jauh apabila perkembangan itu
mendatangkan sukses sukses peramalan. Dan garis perkembangan
yang merusak koherensi inti yang akibatnya tidak memberikan
kesempatan untuk perkembangan, akan berhenti dan lenyap
11. Beberapa ucapan untuk mengingatkan
Perubahan teori
tidak bergantung
pada keputusan-
keputusan
metodologis para
ilmuan dan tidak
akan maju
menurut
kehendaknya
sendiri tanpa
campur tangan
manusia
Asumsi sosiologis tentang teori perubahan
tidak pernah dapat sepenuhnya
memuaskan.
Struktur yang baik dari kemajuan fisika
dalam jangka sangat pendek, tidak dapat
terhindar dari keterlibatan para ilmuwan,
batas-batas dan cara-cara mereka
berkomunikasi dan sebagainya.
Dalam jangka panjang, asal ada ilmuwan-
ilmuwan dengan keterampilan dan akal yang
dapat memanfaatkan kesempatan-
kesempatan berkembang yang memang
secara nyata exist, maka kemajuan fisika
dapat dijelaskan berdasarkan pandangan
tentang perubahan teori, yaitu tidak
tergantung pada keputusan-keputusan
metodologis para ilmuan
TERIMA KASIH
12. Falsifikasionisme Sofistikit,
Ramalan Baru Dan
Pertumbuhan Ilmu
By :
Dewi Masithoh, S.Pd.
NIM. 13712251048
Istilah-Istilah yang Harus
Diingat yaa… ^^
• Falsifiabel : suatu teori yang siap diuji kebenarannya
baik secara observasi maupun eksperimen.
• Falsifikasi : kegagalan teori untuk bertahan
menghadapi ujian-ujian dengan observasi dan
eksperimen, digambarkan sebagai satu kunci yang
penting.
• Modifikasi Ed Hoc : modifikasi didalam suatu teori
misalnya dengan menambah suatu dalil ekstra atau
mengadakan perubahan didalam dalil yang sudah ada,
teori yang belum atau yang masih akan diuji terhadap
teori yang belum dimodifikasi.
13. Derajat Falsifiabilitas
Relatif Versus Absolut
Syarat suatu hipotesis agar patut dipandang sebagai
pernyataan seorang ilmuwan harus falsifiabel, semakin
falsifiabel maka semakin baik tetapi jangan sampai
difalsifikasi.
Suatu hipotesa harus lebih
falsifiabel daripada hipotesa yang
akan digantikkannya.
Perbedaan Pandangan
Kaum Falsifikasionis Naif
Versus Falsifikasionis Sofistikit
• Kaum Falsifikasionis Naif
Memberikan gambaran Statis tentang ilmu.
“Apakah teori itu falsifiabel?”, “Bagaimana derajat
falsifiabilitasnya?” dan “Sudahkah teori itu difalsifikasi?”
• Kaum Falsifikasionis Sofistikit
Memberikan gambaran Dinamis tentang ilmu.
“Apakah teori yang baru ini memiliki daya hidup untuk
menggantikan teori sebelumnya?”
14. Suatu teori baru akan diterima sebagai pandangan yang
patut dihargai para ilmuwan apabila teori tersebut lebih
falsifiabel daripada teori saingannya terutama jika teori
tersebut meramalkan suatu fenomena baru yang belum
pernah disinggung oleh teori saingannya.
Secara ideal, Kaum falsifikasionis lebih menyukai jika dapat
mengatakan bahwa rangkaian teori yang membentuk evolusi
historis suatu ilmu terdiri dari teori-teori falsifiabel dan
setiap teori dalam rangkaian itu lebih falsifiabel daripada
teori sebelumnya.
Perbandingan derajat falsifiabilitas menekankan
pada serangkaian teori sebagai konsekuensi
pernyataan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang
tumbuh dan berkembang, memungkinkan
persoalan teknis dilewatkan. Sebab sangat sulit
untuk memperinci betapa falsifiabelnya suatu teori
tunggal. Ukuran mutlak tentang falsifiabilitas tidak
dapat ditentukan dengan sederhana karena jumlah
faktor falsifikasi potensial tidak terbatas terhadap
suatu teori.
15. Derajat Falsifiabilitas
Pernyataan mana yang lebih Falsifiabel??
Pernyataan 1:
Setiap pasang benda,
saling tarik menarik
satu sama lain dengan
gaya yang berbanding
terbalik dengan kuadrat
jarak pisah antara
pasangan benda
tersebut.
Pernyataan 2 :
Planet-planet dalam tata
surya saling tarik
menarik satu sama lain
dengan gaya yang
berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak
pisah antara planet-
planet itu.
Pernyataan pertama lebih falsifiabel
daripada pernyataan kedua.
Karena pernyataan kedua telah tercakup
didalam pernyataan pertama. Segalanya
yang mengfalsifikasi pernyataan kedua
juga akan mengfalsifikasi pernyataan
pertama. Tetapi tidak sebaliknya.
16. Contoh Modifikasi Ed Hoc
“Roti baik bagi pertumbuhan manusia”
“Apabila gandum dipelihara dan dibesarkan dengan cara
normal, kemudian diolah menjadi roti dengan cara normal
pula, dan akhirnya dimakan manusia dengan cara yang
normal juga, maka ia baik bagi pertumbuhan”
Akan tetapi, suatu ketika pernah menimbulkan malapetaka
di suatu Desa Prancis. Sehingga teori diatas difalsifikasi oleh
peristiwa tersebut.
“(Semua) Roti kecuali sejumlah roti
yang dihasilkan di desa Prancis
yang menimbulkan bencana itu,
baik bagi pertumbuhan manusia”
modifikasi
Ed Hoc
Agar tidak
diFalsifikasi
Hipotesis yang sudah dimodifikasi ini akan kurang
falsifiabel dibanding teori orisinalnya.
Teori yang sudah dimodifikasi diatas tidak dapat diuji
dengan cara apapun dan juga bukan merupakan ujian bagi
teori orisinalnya.
17. Contoh Modifikasi Bukan Ed Hoc
“Semua roti baik bagi pertumbuhan manusia, kecuali
roti yang dibuat dari gandum yang dihinggapi semacam
cendawan tertentu” (selanjutnya disebutkan jenis
cendawan tertentu itu dengan sifat-sifatnya)
Teori yang sudah dimodifikasi ini bukan Ed Hoc
lagi, karena memberikan pengujian baru bagi
teori tersebut.
Pandangan Falsifikasionis
Tentang Konfirmasi dalam Ilmu
Pandangan ini membantah bahwa situasi logis boleh
mengukuhkan suatu kesalahan, tetapi tidak boleh
mengukuhkan kebenaran teori-teori berdasarkan
keterangan observasi yang diperoleh dan dianjurkan
bahwa ilmu harus berkembang maju dengan dugaan-
dugaan yang berani dan tinggi falsifiabilitasnya sebagai
usaha untuk memecahkan problema-problema, lalu
diikuti dengan usaha-usaha keras untuk memfalsifikasi
usul-usul baru tersebut.
Kemajuan yang berarti dalam ilmu terjadi ketika
dugaan-dugaan berani itu difalsifikasi.
18. Apabila suatu teori gagal menghadapi ujian observasi
atau eksperimen maka teori itu telah difalsifikasi. Dan
apabila teori tersebut lulus ujian semacam itu maka
teori itu telah dikonfirmasi.
Perkembangan kemajuan ilmu yang berarti ditandai
dengan konfirmasi dugaan-dugaan yang berani atau
falsifikasi dugaan-dugaan yang berhati-hati.
Konfirmasi-konfirmasi terhadap ramalan-ramalan baru
yang dihasilkan dari dugaan-dugaan yang berani adalah
sesuatu yang sangat penting didalam pandangan
falsifikasionis tentang pertumbuhan ilmu.
Keberanian, Kebaharuan dan
Pengetahuan Latar Belakang
Apa yang dinilai sebagai dugaan yang berani
pada suatu tingkat perkembangan sejarah ilmu
tertentu, tidak dianggap berani lagi pada tingkat
perkembangan sejarah selanjutnya.
Kata keterangan “Berani” dan “Baru” yang masing-
masing dipakai untuk hipotesa-hipotesa dan ramalan-
ramalan. Merupakan pengertian yang secara historis
adalah relatif.
19. Contoh Teori berdasarkan pada
pengetahuan latar belakang waktu
(Berani dan Baru)
Teori umum Einstein tentang Relativitas adalah suatu
dugaan yang berani pada tahun 1915, karena pada waktu
itu pengetahuan latar belakang mengandung asumsi bahwa
cahaya berjalan menurut garis lurus. Ini bertentangan
dengan satu konsekuensi teori relativitas umum yaitu
bahwa sinar-sinar cahaya pasti melengkung di medan
gravitasi yang kuat.
Astronomi Copernicus pada tahun 1543 menyatakan
dugaan yang berani dengan latar belakang waktu itu,
bahwa bumi merupakan pusat dari alam semesta ini.
Tetapi, teori ini dipandang bukan dugaan berani lagi pada
zaman sekarang.
Sebuah dugaan dipandang berani atau tidak
berani berkaitan erat dengan pengetahuan latar
belakang yang relevan. Maka ramalan-ramalan
akan dipandang baru apabila melibatkan suatu
fenomena yang belum pernah termasuk
didalamnya atau mengenyampingkan secara
explisit pengetahuan latar belakang waktu itu.
Sumbangan utama kepada pertumbuhan
pengetahuan ilmiah terjadi bilamana suatu dugaan
yang berani telah dikonfirmasi atau suatu dugaan
yang berhati-hati telah difalsifikasi.
Summary
20. Perbandingan Pandangan
Induktivis dan Falsifikasionis
Tentang Konfirmasi
Konfirmasi mempunyai peranan penting dalam ilmu
sebagaimana diinterpretasikan oleh kaum falsifikasionis
sofistikit. Akan tetapi, ini tidak menghapus cap sebagai
“Falsifikasionisme”
Konfirmasi ilmu itu sangat penting selama mereka
memberikan bukti bisa memperbaiki teori yang digantinya.
Setiap pengusulan teori baru yang berani berhasil
membersihkan teori rivalnya, maka selanjutnya teori baru
tersebut menjadi sasaran baru dari ujian yang berat, ujian
lebih lanjut yang dirancang dengan bantuan teori yang
berdasarkan dugaan-dugaan yang berani.
Pandangan Induktivis Tentang
Konfirmasi
Arti penting konfirmasi suatu teori ditentukan oleh
hubungan logis antara keterangan-keterangan observasi
yang dikonfirmasi oleh teori yang didukungnya.
Contoh : Derajat dukungan yang
diberikan kepada teori Newton oleh
observasi Galileo terhadap Neptune
sama dengan derajat dukungan
yang diberikan oleh observasi
modern.
21. Pandangan Falsifikasionis
Tentang Konfirmasi
Arti penting konfirmasi sangat tergantung pada konteks
sejarahnya. Suatu konfirmasi mempunyai jasa yang tinggi
bagi suatu teori apabila konfirmasi itu merupakan hasil
pengujian terhadap ramalan baru. Ini berarti bahwa
suatu konfirmasi akan mempunyai arti penting apabila
teori yang terjadi tidak dalam rangka pengetahuan latar
belakang yang ada sebelumnya. Dan konfirmasi tidak
mempunyai arti penting lagi jika konfirmasi terhadap
kesimpulan tersebut sudah diterima atau tidak menjadi
persoalan lagi.
Pandangan Falsifikasionis
Tentang Konfirmasi, Contohnya;
Hertz mengkonfirmasi teori Maxwell ketika mendeteksi
adanya gelombang radio untuk pertama kalinya, saya juga
mengkonfirmasi teori Maxwell setiap kali saya
mendengarkan pesawat radio saya. Teori tersebut
meramalkan bahwa gelombang radio harus dapat
dideteksi dan dalam kedua kasus deteksi tadi berhasil
memberikan dukungan induktif kepada teori itu. Akan
tetapi, Hertz menjadi terkenal karena berhasilnya
konfirmasi yang ia lakukan, sedangkan konfirmasi yang
saya lakukan tidak dihiraukan dalam konteks ilmiah.
Konteks sejarah telah membuat semua itu mempunyai arti
yang berlainan.
23. TEORI SEBAGAI STRUKTUR
PROGRAM RISET (IMRE LAKATOS)
Lahirnya Konsep Medan Listrik.:
• Pertama kali diperkenalkan oleh Faraday.
• pemaknaannya masih samar-samar.
• Masih dengan bantuan analogi mekanika dan penggunaan istilah
metaforik (tensi, daya, dan gaya).
• Ketika dihubungkan dengan kwantitas elektromagnetik membuat
definisi medan listrik semakin jelas.
• Kemudian muncul Max well memperkenalkan penggantian
arusnya, memungkinkan menghasilkan koherensi yang besar pada
teorinya dalam bentuk persamaan-persamaan (equation).
• Jadi memperjelas hubungan dalam antar semua kwantitas medan
elektromagnetik.
1. Teori berasal dari sumber sejarah ilmu
Teori baru dihasilkan dari teori sebelumnya yang bersifat
koheren. contoh:
24. Title
.
Pada tingkat itulah makna medan listrik
dalam teoi elektromagnetik klasik
mencapai kadar kecermatan yang tinggi.
Pada tingkat itu pula medan-medan itu
diakui sebagai suatu independensi yang
berdiri sendiri
Alasannya
2. Ketergantungan
observasi pada
teori
Artinya Keterangan
hasil observasi
harus dirumuskan
dalam bahasa
suatu teori.
konsep Newtonian
tentang massa
mempunyai makna
yang lebih akurat
daripada konsep
tentang demokrasi..
karena untuk mencapai
konsep Newtonian, dalam
membuat keterangan
observasi selalu dibuat
dalam bahasa teori yg
bersumber pada kenyataan,
sehingga mempunyai makna
yg lebih akurat . Sedangkan
teori-teori yang melahirkan
konsep demokrasi terlihat
samar-samar dan
beranekaragam.
Oleh karena itu, dengan
ketergantungannya makna
dan keakuratan suatu konsep
maka akan melahirkan teori
yang berstruktur dan
koheren.
25. Cara Untuk Memperoleh Makna Suatu Konsep
a. Konsep-konsep memperoleh maknanya lewat jalan definisi
Keterangan-keterangan observasi yang dimaksud akan
bermakna, manakala dirumuskan ke dalam suatu konsep,
selanjutnya konsep-konsep akan mudah dimengerti, jika
dituangkan ke dalam bentuk definisi. Untuk menjadikan
konsep sebagai definisi harus mengetahui istilah-istilah
yang maknanya sudah diketahui
b. Dengan Jalan Definisi Peragaan
Contoh
Untuk mengajarkan konsep merah pada anak-anak maka orang tua atau guru,
sebelumnya memilih dulu seperangkat objek-objek merah dari pengalaman mereka
agar makna konsep merah lebih mudah untuk dimengerti.
Artinya untuk
mendapatkan suatu
makna konsep tidak
hanya melakukan
observasi saja,
tetapi menghadirkan
objek
Cara mengajarkan
makna
“Konsep Merah”
pada anak-anak
26. Diperluas dan di
kembangkan
Struktur
teori
3. Lahir dari kebutuhan ilmu untuk berkembang
Program riset
sebgai wadah untuk
mengembangkan
ilmu
Open-ended
TitleProgram Riset Imre Lakatos
mengatasi
memberikan bimbingan untuk riset di masa depan dan
mengadakan perbaikan terus menerus
Tantangan
falsikasionisme
Popperian
27. TitleDalam Program Riset ini terdapat aturan-aturan metodologi yang
disebut
“Heuristik”.
Heuristik Negatif Heuristik Positif
TitleHeuristik Negatif
Heuristik Positif
Merupakan program riset yg mengandung aturan metodologis yang
menginstruksikan tentang langkah-langkah riset apa yang harus
dihindari.
Merupakan program riset yg mengandung aturan metodologis yang
menginstruksikan tentang langkah-langkah riset apa yang harus dilakukan
28. TitleTidak boleh ditolak atau dimodifikasi
Mengembangkan Inti pokok program
Heuristik
Negatif
Heuristik
Positif
=
=
Inti Pokok
Program
(asumsi-
asumsi
dasar
ilmuwan)
Lingkaran
Pelindung
Title
Contoh:
Inti pokok copernicus: Lingkaran pelindung
(heuristik negatif) (heuristik positif)
Bumi dan
planet-planet
mengorbiti
matahari dan
bumi berputar
pada porosnya
sendiri sekali
dalam sehari
• adanya
gerak maju
mundur
• Menambah
lingkaran
epicycles
29. Title
Seseorang ilmuwan yang
mengadakan modifikasi terhadap
inti pokok program sebenarnya
telah memilih keluar dari
program riset yang bersangkutan.
TitleCONTOH :
Asumsi Asumsi
Bumi dan
Planet
mengorbiti
matahari
Inti pokok
Copernicus Tycho Brahe
Semua planet
selain bumi
mengorbit
matahari, dan
matahari itu
sendiri
mengorbiti bumi
memilih keluar
dari program riset
Copernican dan
mengadakan
inisiatif untuk
program riset lain
30. Title
Metodologi Di dalam Suatu Program Riset
Dalam kerangka Lakatos, metodologi program riset ilmiah
ditelaah dari dua sudut pandang:
1. Berhubungan dengan pekerjaan program tunggal itu sendiri
2. Dibandingkan dengan program riset saingannya
Title
Program riset tunggal
meliputi perluasan-
perluasan dan
modifikasi perluasan
lingkaran pelindung
dengan menambah
atau mengurangi
berbagai macam
hipotesa pendukung
Modifikasi atau
penambahan
terhadap lingkaran
pelindung dari suatu
program riset harus
dapat diuji secara
independen
Contoh :
Perkembangan teori Newton dan situasi
ketika Laverrier dan Adams sedang
menghadapi kesukaran mengenai orbit
planet Uranus yang kemudian
membawa kita ke penemuan planet
Neptunus.
31. Title
Jadi…
Dalam metodologi program riset, Lakatos menolak dua
macam cara yaitu:
1. Adanya hipotesa-hipotesa yang bersifat ad hoc yang tidak
dapat diuji secara independen.
2. Menolak upaya yang memperkosa “inti pokok” program
Title
Menilai program riset
• derajat koherensi
• fenomena baru
Progresif
Degeneratif
32. Title
Perbandingan Program - Program Riset
Suatu faedah program-program riset dapat ditentukan oleh
seberapa jauh mereka berkembang atau mendegenerasi
Suatu program yang mendegenerasi akan membuka jalan bagi
rivalnya yang lebih m aju
Contoh:
• Pada astronomi Ptomely yang akhirnya membuka jalan bagi
teori Copernican.
• Teori medan yang dirintis Faraday
TitleOrang tidak bisa
mengatakan
program riset
lebih baik
daripada program
rivalnya
Lakatos gagal
memberikan
kriteria yang jelas
untuk menolak
suatu program
riset yang
koheren, atau
untuk memilih
program-
proinggram riset
yang bersaing
34. Individualisme
Pengetahuan =
keyakinan yang dianut
oleh individu dan
yang ada di dalam
fikiran mereka
Keyakinan-keyakinan ini
belum tentu membentuk
suatu pengetahuanHarus ada pembuktian
yang layak
35. Gerak mundur tidak
terbatas
Apabila kita ingin menjustifikasi atau
menentukan kebenaran sebuah
keyakinan
Maka kita harus melihat keterangan-
keterangan yang menyediakan
pembuktian
36. Dibutuhkan suatu perangkat keterangan yang
tidak memerlukan justfikasi lagi
Menelusuri ke dasar pengetahuan
Rasional Klasik
Cara Manusia memperoleh
Pengetahuan
Empirisme klasik
37. Jadi…….
Pengetahuan adalah
seperangkat keyakinan yang
dianut oleh seorang
individu.Menurut kaum/
pandangan
Individualis,
pengetahuan
adalah
Keyakinan dapat membentuk
suatu pengetahuan sejati
apabila ada pembuktian yang
layak.
Pengetahuan = lepas
dari keyakinan
seorang individu atau
keadaan subjektif.
Dalam pandangan
objektivisme, ilmu
pengetahuan yang
diteorikan oleh seseorang
kadang mempunyai kaitan
erat dengan orang lain
Bisa juga teori tersebut
merupakan konstruksi
dari pengetahuan yang
kompleks
38. Maxwell mengembangkan teori
elektromagnetik dari Faraday
Dalam perjalanan usahanya
Maxwell menemukan konsep
baru tentang konsep arus ganti
Kaum objektivis
mementingkan perhatian pada
segi-segi penting suatu teori
daripada kepercayaan,
perasaan, keyakinan dari para
individu atau grup yang
menangani
39. Ilmu dipandang bukan hanya merupakan
teori yang dinyatakan secara eksplisit atau
hanya dalil-dalil matematika saja, tetapi lebih
dari itu ilmu juga harus mempunyai aspek
Praktek
Ilmu sebagai Praktek
Sosial
Suatu ilmu dalam suatu taraf perkembangannya,
akan melibatkan seperangkat teknik untuk
penjabarannnya, penerapannya, dan pengujian teori-
teori yang terkandung di dalamnya.
Galileo
FISIKA
praktek
eksperimen
suatu situasi artifisial yang dibangun untuk
tujuan menjajagi atau menguji suatu teori
40. Pengujian dilakukan
kolega sendiri
Prosedur Penelitian
Pengujian di khalayak ramai
apabila struktur sosial
misalnya melalui media
massa
apabila berhasil
bertahan, maka dapat
diuji di front yang
lebih luas lagi
Diumumkan
semua yang menunjuk pada
penemuan baru dari suatu
eksperimen secara benar harus
dipandang sebagai produk aktivitas
sosial yang kompleks dibanding
keyakinan atau milik pribadi.
41. Popper
Tokoh-Tokoh
Objektivisme Lakatos
Karl Marx
Next
Subjektif :Pengetahuan atau pikiran
keadaan-pikiran (state of mind)/kesadaran
atau kecenderungan bertindak/bereaksi.
Objektif : Pengetahuan atau pikiran,
problema-problema, teori-teori, dan
argumen-argumen itu sendiri.
Objektif adalah
“pengetahuan adalah tanpa orang; ia
adalah pengetahuan tanpa di ketahui
objek”.
42.
43. Sudut pandang
materialisme
menempatkan individu-
individu terlahir dalam
sebuah struktur tanpa
dapat memilih. Kesadaran
individu-individu itu
terbentuk oleh
pengalaman praktek sosial
mereka.
Jika seorang individu berharap menyumbang
untuk perubahan sosial akan dihadapkan pada
situasi objektif yang membatasi
kemungkinannya untuk memilih dan bertindak,
dimana akan mempengaruhi hasil dari pilihan
dan tindakannya.
Analisa situasi objektif untuk mengerti
tentang perubahan sosial adalah sama
pentingnya dengan pentingnya perubahan
ilmiah.
44. INDUKTIVISME
Ketergantungan Observasi pada Teori
“FILSAFAT ILMU”
Disusun Oleh :
Nama : AAN WIDIYONO
NIM : 13712251035
Kelas : Pendidikan Dasar B
PENDIDIKAN DASAR
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS YOGYAKARTA
2013
Disusun Guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu
Dosen : Prof. Dr. Achmad Dardiri
BAB I
PENDAHULUAN
Menyatakan bahwa observasi cermat dan tanpa
prasangka, dapat menghasilkan suatu dasar yang
kukuh dan dari situ dapat ditarik pengetahuan ilmiah
yang probabel benar atau bisa dikatakan mesti benar.
Para tokoh memberikan kritikan terhadap pandangan Induktivis Naif,
diantaranya :
1. Honor dan Hunt
Pandangan Kaum Induktivis Naif :
Pertama, pengalaman merupakan dasar utama empirisme seringkali tidak
berhubungan langsung dengan kenyataan obyektif..
Kedua, dalam mendapatkan fakta dan pengalaman pada alam nyata, manusia sangat
bergantung pada persepsi pancaindera.
Ketiga, prinsip pengetetahuan yang diperoleh dalam induktivisme sifatnya tidak pasti
45. Dari kritik dari beberapa tokoh tersebut dapat disimpulkan
bahwa pandangan induktivis naif menjadikan keterangan
tunggal/terbatas yeng diperoleh melalui observasi untuk
dijadikan acuan dasar dalam membentuk teori ilmiah.
3. Hume
2. Chalmer
2. Penalaran induktif bukan merupakan prediksi yang benar akurat
3. Pengetahuan ilmiah tampak bukanlah pengetahuan yang yang telah
dibuktikan melainkan pengetahuan yang probable /berpeluang besar.
1. Argumen-argumen tidak valid secara logis
Penalaran induksi sering dikaitkan dengan sebuah korelasi secara
langsung maupun tidak langsung terhadap dua kejadian berbeda.
Asumsi penting dalam Induktifis Naif :
1. Ilmu bertolak dari observasi
2. Observasi menghasilkan landasan yang kukuh
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengamat menangkap sifat dari dunia luar selama sifat-sifat
itu terekam oleh otaknya dengan tindakan melihat.
2. Dua pengamat yang normal memandang objek atau adegan yang
sama dari tempat yang sama akan “melihat” hal yang sama.
object
A. Pandangan pupuler tentang observasi
46. B. Pengalaman visual tidak ditentukan oleh gambar-
gambar pada retina
Mantra : Jima Kuku Jima Makuku Majiku
Contoh : anak tangga, teka - teki bergambar, kartu-kartu, Galileo dengan
teleskop, Michael Polanyi dengan sinar X,
Kejanggalan kaum induktivis mengakui pengalaman visual bergantung pd retina
1. Pengalaman visual tidak ditentukan semata-mata dari gambar-gambar pada
retina, tetapi yang paling penting adalah (inner state) pikiran kita, sedangkan
pikiran tergantung pada didikan kebudayaan kita, pengetahuan kita, harapan-
harapan kita, dsb
2. Variasi keadaan yang luas, apa yang kita lihat dalam berbagai macam situasi
tetap cukup stabil.
3. Pengamat “melihat” hal yang sama namun ini tidak bearti bahwa mereka semua
memiliki pengalaman persepsual yang sama
C. Keterangan observasi membutuhkan teori
Dalam urian di atas, pandangan induktivis salah dalam dua hal;
2. Ilmu tidak bertolak lewat keteranga-keerangan observasi, karena ada teori
mendahului segala keterangan observasi.
1. Keterangan-observasi tidak memberikan dasar yang kukuh untuk
membangun pengetahuan ilmiah, makanya ia bisa salah. Akan tetapi tidak
bearti bahwa keterangan observasi tidak berperanan dalam ilmu.
Pengalaman Perseptual
Keterangan Observasi (dgn bahasa teori) membentuk dasar yang
kukuh bagi ilmu
Kaum Induktivis : teori mendahului keterangan observasi
49. Contoh:
manakah yang lebih falsifiabel?
Pernyataan 1
Setiap pasang benda, saling
tarik menarik satu sama lain
dengan gaya yang
berbanding terbalik dengan
kwadrat jarak pisah antara
pasangan benda itu.
Pernyataan 2
Planet-planet dalam tata
surya saling tarik menarik
satu sama lain dengan gaya
yang berbanding terbalik
dengan kwadrat jarak pisah
antar planet tersebut
50. Peningkatan Falsifiabilitas dan
Modofikasi Ad Hoc
Modifikasi dalam teori misalnya menambah
dalil, atau mengadakan perubahan terhadap
dalil yang sudah ada.
Modifikasi Ad Hoc : modifikasi dalam suatu
teori, yang belum diuji, atau masih akan
diuji terhadap teori yang belum
dimodifikasi.
Modifikasi Ad Hoc sendiri, sebenarnya
ditentang oleh falsifikasionis.
Contoh 1:
Roti baik bagi pertumbuhan
manusia
Apbl gandum dipelihara &
dibsarkan dg cara normal, diolah
mnjd roti dg cara normal, mka ia
baik untk pertumbuhan
Semua roti, kecuali sjmlh roti yg
dihasilkan di desa Prancis yg
menimbulkan bencana, baik bagi
pertumbuhan manusia
Difalsifiaksi olh peristiwa di desa Prancis, gandum
dtanam dg normal, diolah menjadi roti dg cara
normal, kbanyakan orng yg makan roti tsb sakit
parah, dan banyak yg meninggal
Rinci
modi
fiksi
Teori yg sudah dimodifikasi ini, tidak
dapat diuji lagi, dan bukan
merupakan ujian bagi teori aslinya.
51. Contoh 2
Aristoteles:
Semua benda diangkasa luar
berbentuk bola yg sempurna
Galileo (observasi dg tleskop):
Bulan tdk merupakn bentuk bola yg
mulus, mrupakan prmukaannya penuh
dg kawah
Ada st zat yg tidak dpt dlihat di
bulan yg menutupi kawah2,
gunung2 itu sdmikian rupa shg
bntuk blan mrupakan bola yg
smpurna
Aristotelian: Terpaksa
mngakui stlh obsrvasi
Bagaimana mendeteksi adanya zat
yg tidak dapat terlihat itu?
Tidak ada cara untk mendeteksi
adanya zat itu (teori yg sdh
dmodifikasi ini tdk falsifiabel,
& tdk dtrima kaum
falsifikasionis)
Karena jengkel,
menunjukan tidak
layaknya posisi lawannya
Penyebaran zat itu ternyata tidak seperti
yg dkmukakan, ttp tertimbun di atas
puncak gunung sehingga nampaknya
berlipat ganda lebih dari yg terlihat mll
teleskop
falsifikasi
mdfi
kasi
dijaw
ab
mo
dif
mempert
anyakan
52. Contoh 3
Phlogiston
mengeluarkan zat-zat
ketika dibakar
Deketemukan bnyak
zat bertambah berat
sesudah dibakar
Mengemukakan bahwa
phlogiston mempunyai
berat negatif
difalsifikasi
modifi
kasi
Apabila hipotesa ini dapat diuji hnya
dg menimbang benda2 sebelum dn
sesudah pmbkaran, maka ia adalah
Ad Hoc
Dan tidak memungkinkan uji baru
Modifikasi pada suatu teori dalam usaha
mengatasi kesulitan, sebenarnya tidak
perlu dg Ad Hoc.
Berikut adalah modifikasi yg diterima
dari sudut pandang falsifikasionis:
53. Contoh 1:
Roti baik bagi
pertumbuhan
manusia.
Semua roti baik bagi
pertumbuhan manusia,
kecuali roti yg dihinggapi
semacam cendawan
(jamur) tertentu
Teori yg dimodifikasi seperti ini
bukan ad hoc lagi, karena
memungkinkan untuk pengujian
(dpt diuji scr independen)
Modifikasi dengan
cara yg dapat
diterima
Contoh 2: Mengenai penemuan Planet
Neptunus
55. Keberanian, Kebaharuan dan
Pengetahuan Latar Belakang
Pada tahun 1864 Teori Maxwell bertentangan dengan asumsi
umum yang sudah diterima, karena ia meramalkan bahwa cahaya
adalah suatu fenomena elektromagnetik dan meramalkan juga
bahwa fraktuasi arus-arus mesti memancarkan smacam radiasi
gelombang-gelombang radio baru dengan suatu kecepatan
terbatas melalui ruang kosong.
Kini kenyataan bahwa teori Maxwell sudah merupakan bagian
pengetahuan ilmiah yang umumnya telah diterima dan
keterangan-keterangan tentang keberadaan dan sifat-sifat
gelombang radio sudah tidak dinilai lagi sebagai sesuatu yang
baru
57. 3. Pengetahuan Latar Belakang dan
Kebaharuan
Suatu pengetahuan dinggap berani atau
tidak berani erat hubungannya dengan
pengetahuan latar belakang yang relevan,
maka ramalanpun akan dipandang baru
apabila mereka melibatkan suatu
fenomena yang belum pernah termasuk di
dalamnya, atau barangkali
mengesampingkan secara eksplisit
pengetahuan latar belakang waktu itu
contoh
Ramalan mengenai Planet Neptunus pada tahun 1846
adalah baru karena pengetahuan latar belakang
waktu itu tidak menunjukan adanya planet itu.
58. Perbandingan Pandangan Induktivis dan
Falsifikasionis tentang konfirmasi
Konfirmasi mempunyai peranan penting dalam ilmu
sebagaimana diinterpretasikan oleh kaum
falsifikasionis sofistikit. Akan tetapi ini tidak
menghapuskan cap sebagai Konfirmasi teori
dianggap penting selama mereka memberikan bukti
bisa memperbaiki teori yang digantinya
falsifikasionisme umum.
Ketika suatu teori baru yang berani berhasil
menyisihkan rivalnya, maka giliran ia menjadi sasaran
pengujian dengan bantuan teori awal yang berani.
Arti penting konfirmasi dalam pandanga indiktivis semata-mata
ditentukan oleh hubungan logis antara keterangan-keterangan
observasi yang dikonfirmasi oleh teori yang didukungnya.
Konteks sejarah dalam penemuan pembuktian tidakah relevan.
Kita dapat menyebutnya sebagai peristiwa-peristiwa konfirmasi
apabila mereka memberikan dukungan induktif kepada suatu
teori, dan makin banyak peristiwa konfirmasi, makin besarlah
dukungannya kepada teori itu, dan makin besar juga
kemungkinannya benar.
59. dalam pandangan falsifikasionis arti penting
konfirmasi sangat banyak tergantung pada konteks
sejarahnya.
Suatu konfirmasi mempunyai peran besar bagi suatu
teori apabila konfirmasi itu merupakan hasil
pengujian terhadap ramalan baru.
Konfirmasi terhadap kesimpulan yang sudah diterima
atau tidak menjadi persoalan lagi, tidak mempunyai
arti penting.
contoh
Hertz mengkonfirmasi teori Maxwell ketika ia
mendeteksi adanya gelombang radio untuk pertama
kalinya. Teori ini dapat dikonfirmasi setiap kali seorang
mendengarkan pesawat radio.
Dengan demikian, Hertz justru menjadi terkenal
berhasilnya konfirmasi yang ia lakukan, sedangkan
konfirmasi yang sering saya lakukan tidak dihiraukan
dalam konteks ilmiah. Konteks sejarah telah membuat
semua itu mempunyai arti yang berlainan.
61. Metodologi Lakatos :
Pengambilan
keputusan & pilihan
para ilmuwan
Heuristik Positif
(teori mencari penemuan baru)
Suatu kebijaksanaan riset atau suatu “rencana yang
ditetapkan terlebih dulu” yang dipilih para ilmuwan
untuk dipakai.
Sulit untuk mengerti bagaimana para ilmuwan selama 200
tahun belakangan menyadari tentang petunjuk-petunjuk
suatu metodologi yang baru saja disusun pada waktu akhir-
akhir ini.
Metodologi Lakatos tidak memadai untuk mendikte para
ilmuwan dalam menentukan pilihan, sebagaimana juga
tidak sesuai dengan pernyataannya sendiri bahwa
metodologinya tidak bermaksud memberikan nasihat pada
para ilmuwan.
Usaha apapun untuk memberikan pertanggungan jawab
tentang perubahan teori, apabila hal itu sangat bergantung
pada keputusan dan pilihan sadar dari para ilmuwan, maka
ia sudah akan gagal memperhatikan dengan sungguh-
sungguh “celah yang terdapat antara pengetahuan objektif
... dan distorsi refleksi di dalam fikiran-fikiran individual.”
62. Perubahan teori harus diterangkan dengan
referensi pada keputusan dan pilihan para
ilmuwan.
Selama Lakatos gagal dalam memberikan
petunjuk yang memadai, maka mereka juga
gagal memberikan pertanggungan jawab
terhadap perubahan teori. Sedangkan Kuhn
dapat menolerir secara tidak kritis pilihan
apapun asal disetujui masyarakat ilmiah yang
bersangkutan.
Pengembangan teoritis mungkin terjadi
berkat teknik teoritis dan matematis yang
bisa digunakan, sedangkan pengembangan
praktis pun akan mungkin terjadi karena
teknik eksperimen tersedia.
63. Melukiskan timbunan kesempatan objektif
yang ada di dalam suatu program riset pada
beberapa tingkat perkembangannya
Derajat kesuburan suatu program pada suatu
saat memiliki sifat objektif, tidak peduli
apakah para ilmuwan individual
menyadarinya atau tidak
Derajat kesuburan suatu program mempengaruhi batas-
lingkup lahirnya kesempatan objektif untuk
pengembangan atau sampai mana terbukanya
kemungkinan-kemungkinan baru untuk suatu penelitian.
Tentang batas-lingkup sampai mana fisika Galileo
membuka kemungkinan untuk penelitian :
“Adalah Galileo yang secara konsisten mentrapkan
matematika pada fisika dan fisika pada astronomi
menjadi satu dalam cara yang benar-benar mengandung
arti penting dan memberikan hasil. Tiga disiplin ilmu itu
sebelumnya selalu dipandang terpisah dan tidak
mempunyai saling hubungan satu sama lain; Galileo
mengungkapkan hubungan ketiga pasang itu, dan
dengan itu terbukalah bidang-bidang penelitian baru
bagi manusia yang mempunyai perbedaan besar dalam
minat dan kemampuan.”
64. E. Zahar tentang penggantian program H. A.
Lorentz mengenai elektromagnetisme dengan
teori Einstein tentang relativitas.
Tahun 1905, teori Einstein mempunyai derajat
kesuburan yang lebih tinggi daripada teori Lorentz.
Sebab, teori Einstein melibatkan beberapa penjelasan
sangat umum mengenai sifat-sifat ruang dan waktu,
maka karenanya timbullah berbagai kesempatan untuk
menjelajahi konsekuensi dari penjelasannya di banyak
bidang dalam fisika. Sebaliknya teori Lorentz berpegang
teguh pada teori elektromagnetik sehingga tidak dapat
diterapkan dengan cara yang sama di luar bidang itu.
“Oleh karena dalam perbandingan keadaan mekanika
media elastik relatif kurang berkembang daripada
mekanika partikel yang kaku, maka heuristik program
korpuskular adalah ... lebih nyata daripada heuristik
program gelombang.”
Teori korpuskular memiliki derajat kesuburan
yang lebih tinggi daripada yang dimiliki program
gelombang dalam 1810.
INTINYA
65. Tidak akan mungkin menyediakan syarat-syarat untuk
membuat pengukuran kuantitatif tentang derajat
kesuburan suatu program. Namun sering juga mungkin
untuk membuat perbandingan kualitatif antara derajat
kesuburan program-program yang bersaing, sebagaimana
ditunjukkan oleh contoh-contoh yang diambil dari studi-
studi kasus kaum Lakatosian.
(i) Konsepsi itu terlalu samar-samar untuk
memungkinkan pengukuran kuantitatif derajat
kesuburan suatu program.
Ada 2 alasan mengapa ia tidak valid.
1. Sifat tindakan yang samar-samar tidak bisa dianggap sebagai
sebuah kesempatan dalam pengertian yang dimaksud.
2. Perkembangan teori dengan derajat kesuburan yang tinggi
mesti akan memberikan banyak kesempatan pada bukan
sembarang perkembangan yang usang melainkan
perkembangan yang menuju ke ramalan-ramalan baru seperti
dalam pengertian Lakatos.
(ii) Ia mempunyai konsekuensi yang tidak diinginkan
bahwa makin samar satu teori atau program, maka makin
besar derajat kesuburannya, karena suatu teori atau
program yang cukup samar-samar praktis akan selalu
dapat diselaraskan dengan garis perkembangan apa saja.
66. Keberatan (iii) paling baik ditangkis dengan memberikan
contoh-contoh tentang kesempatan-kesempatan objektif
untuk perkembangan yang sebenarnya tidak dimanfaatkan.
(iii) Derajat kesuburan tidak berguna sebagai alat bagi
sejarawan, karena kesempatan untuk perkembangan
hanya datang pada saat sudah dimanfaatkan, maka
mengemukakan derajat kesuburan suatu program cuma
berarti merekam bagaimana ia berkembang pada
kenyataan.
Keberatan (iv) adalah benar. Akan tetapi, kenyataan bahwa
para ilmuwan tidak mengetahui dan tidak perlu mengetahui
secara sadar akan derajat kesuburan program-program yang
mereka kerjakan, justru di situlah letak kekuatannya.
(iv) Derajat kesuburan tidak membantu menerangkan
pertumbuhan ilmu, karena derajat kesuburan suatu
program hanya dapat dianalisa secara layak dan dihargai
setelah segalanya terjadi.
67. Pandangan objektivis tentang perubahan-teori di
dalam fisika modern didasarkan pada suatu
asumsi pokok, yaitu bahwa di dalam masyarakat
di mana fisika dipraktekkan, terdapat ilmuwan-
ilmuwan dengan ketrampilan, akal dan kerangka
fikiran yang cocok untuk mengembangkan ilmu
itu.
Serta saat analis objektif mengungkapkan
eksistensi eksperimen dan teoritis tertentu, akan
ada pula ilmuwan yang mempraktekkannya.
Jika asumsi sosiologis terpenuhi, maka
tersedia kesempatan objektif yang akan
dimanfaatkan ilmuwan. Dan program yang
memberikan kesempatan untuk berkembang
akan lebih maju dibanding rivalnya.
Jika asumsi sosiologis terpenuhi, maka
program dengan derajat kesuburan yang tinggi
akan cenderung menggeser program dengan
derajat kesuburan yang lebih rendah. Akan
tetapi, derajat kesuburan yang lebih tinggi
saja tidak cukup menjamin keberhasilan suatu
program, karena tidak ada jaminan bahwa
apabila kesempatan-kesempatan itu kita kejar,
akan memberikan hasil.
68. Suatu pandangan objektivis tentang
perubahan teori perlu memperhatikan
tidak hanya tingkat derajat kesuburan
dari program-program rivalnya namun
juga kesuksesan mereka di dalam
praktek.
Pertimbangan derajat kesuburan perlu
ditambahkan dengan pandangan
objektivis tentang sejauh mana
program-program rival itu membimbing
ke arah ramalan baru.
Chalmers tidak memperbaiki uraian tentang
ramalan baru, tapi hanya ingin menunjukkan
adanya hubungan yang erat antara ramalan baru
dan derajat kesuburan. Konfirmasi atas ramalan
baru dapat dengan sendirinya membuka jalan
baru untuk riset selanjutnya, dan disitulah letak
sebagian arti penting konfirmasi.
Misalnya ketika Hertz berhasil memprodusir
gelombang radio dan dengan demikian
mengonfirmasi ramalan baru dari teori
elektromagnetik, mengukur kecepatan cahaya
dengan cara yang baru dan lebih akurat,
mengembangkan gelombang mikro sebagai
penyelidikan baru mengenai sifat-sifat materi
yang membuka bidang baru astronomi, dsb.
69. Suatu pandangan objektivis tentang
perubahan teori akan perlu memperhatikan
sampai sejauh mana program-program
berhasil membimbing ke penemuan-
penemuan fenomena baru, dan sejauh mana
penemuan-penemuan itu sendiri
memberikan kesempatan-kesempatan
objektif untuk bidang-bidang eksplorasi
baru.
Program-program yang mengandung suatu inti
dan mempunyai sifat-sifat kesempatan untuk
berkembang dalam kenyataan akan
berkembang secara koheren, begitu
kesempatan-kesempatan itu dimanfaatkan.
Dan derajat kesuburannya akan meningkat
lebih jauh apabila perkembangan itu
mendatangkan sukses-sukses peramalan.
70. Misalnya, lahirnya hukum kuadrat-terbalik
sebagai bagian dari inti teori Newton harus
diterangkan berdasarkan derajat kesuburan yang
berasal dari asumsi tersebut dan ramalan-
ramalan yang berhasil dibawakannya.
Sebaliknya, memodifikasi program itu dengan
memperkenalkan hukum gaya yang sedikit
berbeda dengan hukum kuadrat-terbalik, lambat
laun berhenti karena ia tidak memberikan
kesempatan untuk perkembangan koheren
walaupun dalam kenyataannya ada beberapa
ilmuwan memutuskan untuk mengadakan
modifikasi inti itu dengan cara demikian.
Chalmers berpandangan tentang perubahan teori
yang tidak bergantung pada keputusan-
keputusan metodologis para ilmuwan. Untuk itu,
disimpulkan bahwa ilmu tidak berkembang maju
menurut kehendaknya sendiri tanpa campur
tangan manusia.
Namun, jika proses perubahan teori itu
benar, maka perubahan teori tersebut
berada di luar keinginan, pilihan dan
keputusan para ahli fisika. Terutama,
tidak ditentukan oleh keputusan
metodologis para ahli fisika.
71. Pandangan ini tidak mengklaim bahwa para
ilmuwan harus bekerja dengan teori yang
mempunyai derajat kesuburan paling
tinggi, lebih-lebih mengingat kenyataan
bahwa seorang ilmuwan tipikal tidak akan
berada di suatu posisi yang baik untuk
mengindahkan segala kesempatan yang
disediakan oleh suatu teori atau program.
Cara-cara pembiayaan riset yang
dipengaruhi oleh pemerintah dan badan
monopoli industri masyarakat menjadikan
beberapa kesempatan objektif tidak dapat
dimanfaatkan dan kemajuan fisika dikuasai
oleh faktor-faktor di luar fisika. Namun
pada dasarnya, perubahan teori tetaplah
merupakan sebuah kebutuhan.
Struktur yang baik dari kemajuan fisika
dalam jangka pendek, tidak dapat terhindar
dari keterlibatan hal-hal seperti personalia
para ilmuwan, batas-batas, cara-cara mereka
berkomunikasi dan sebagainya.
Akan tetapi, di dalam jangka panjang, asal
saja ada ilmuwan dengan keterampilan dan
akal yang dapat memanfaatkan kesempatan
berkembang yang memang secara nyata
eksis.
72. Chalmers mengklaim bahwa kemajuan fisika
akan dapat dijelaskan berdasarkan
pandangan tentang perubahan teori. Skala
waktu yang memadai pandangan objektivis
tentang perubahan teori, yang membedakan
jangka panjang dari jangka pendek, adalah
bahwa pernyataan-pernyataan seperti “teori
Eienstein menggantikan teori Lorentz”
menjadi dapat dipahami.
73. Ibu Sufat Farida
- apa saja boleh -> hanya sebatas metode apapun
boleh / ada rambu2 yang harus dipakai?
(bebas, asal sesuai dengan argumen yang logis dan
tepat)
(wulan: ilmuwan tidak harus terpaku dengan
metode, fokusnya pada perubahan teori)
(asterius: ilmu memiliki standar yang berbeda, jadi
metode tidak bisa disamakan, tergantung teori
tersebut)
(dewi: bebas memilih metode demi kepentingan
perubahan ilmu)
- apa saja boleh -> subyektif, apakah ia
subyektifisme? (subyektifisme)
Keterbatasan
Falsifikasionisme
Oleh :
Noraning Diarani
13712251033
74. 1. Ketergantungan Observasi pada Teori
dan Falibilitas Falsifikasi
Kaum falsifikasionis naif berkeras bahwa aktivitas ilmiah harus
memikirkan usaha memfalsifikasi teori dengan cara
mengukuhkan kebenaran semua keterangan-observasi yang tidak
konsisten dengannya.
Klaim-klaim kaum falsifikasionis secara serius ditentang oleh
fakta bahwa keterangan-observasi tergantung pada teori dan bisa
salah atau fallibel.
Semua keterangan-observasi adalah fallibel.
Keterangan-observasi yang fallibel mungkin harus ditolak
sedangkan teori fallibel yang bentrok dengannya dipertahankan.
2. Pembelaan Popper yang tidak memadai
• Inti dari pandangan Popper tentang keterangan-observasi adalah
bahwa akseptabilitas mereka diukur dengan kemampuannya
untuk dapat tahan uji.Yang gagal harus ditolak, sedangkan yang
lulus dari segala ujian dipertahankan dengan percobaan.
• Pandangan Popper tentang keterangan-observasi dengan cara
yang kurang subyektif yaitu suatu keterangan-observasi dapat
diterima dengan percobaan, pada suatu tingkat tertentu
perkembangan ilmu, apabila ia dapat bertahan terhadap segala
ujian yang dimungkinkan oleh ilmu bersangkutan pada tingkat
perkembangan ilmu itu.
• Akan tetapi justru karena keterangan-observasi adalah falliabel
dan penerimaannya hanya secara percobaan serta terbuka untuk
direvisi, maka ia bertentangan dengan pandangan falsifikasionis.
75. 3. Kompleksitas Situasi Pengujian yang Realistis
oTeori ilmiah yang realistis akan terdiri dari keterangan universal
yang komplex ketimbang suatu keterangan tunggal seperti
“semua angsa putih”.
oTeori membutuhkan tambahan asumsi pendukung, misalnya
hukum-hukum dan teori-teori yang menguasai penggunaan
alat-alat yang dipergunakan dalam ujian.
oSituasi paling logis yang bisa kita simpulkan ialah bahwa setidak-
tidaknya salah satu dari premis-premis itu mesti salah.Tetapi
tidak memungkinkan kita untuk mengidentifikasi premis mana
yang salah.
oSuatu teori tidak dapat difalsifikasi secara konklusif, karena
mungkin saja ada bagian dari situasi pengujian yang kompleks
(di luar teori yang sekarang diuji) yang sebenarnya
menyebabkan kekeliruan ramalan.
4. Falsifikasionisme Tidak Sesuai dengan Sejarah
Suatu kenyataan sejarah yang mengganggu kaum falsifikasionis
ialah bahwa apabila metodologi mereka dipegang teguh oleh
para ilmuwan, maka teori-teori yang umumnya dianggap sebagai
teladan-teladan terbaik seyogianya tidak pernah akan
dikembangkan, karena mereka semestinya sudah ditolak selagi
masih dalam masa kanak-kanaknya.
76. 5. Revolusi Copernican
Awal abad 16, Copernicus menyusun suatu sistem astronomi baru.
Argumen yang mengancam Copernicus paling serius ialah apa yang
disebut argumen menara
Argumen mekanis lain yang menentang Copenicus adalah
mengenai benda-benda lepas seperti batu, mobil, politikus, rumah,
peragawati dsb
Orang yang memberikan sumbangan penting dalam membela
sistem Copernicus adalah Galileo. Ia melakukan itu dengan dua
cara.
Walaupun seluruh karya ilmiah Galileo cocok untuk memperkuat
teori Copernicus, Galileo sendiri tidak merencanakan untuk
menyusun suatu sistem astronomi yang terperinci
Galileo dan Kepler telah menguntungkan teori Copernicus.
Walaupun begitu, perkembangan lebih lanjut masih diperlukan
sebelum teori itu dapat berdiri tegak di atas fisika dan
komprehensif.
Matur nuwun…
Tuhan YME
Bapak Prof. Dr. Achmad Dardiri
Teman-teman yang ada di kelas ini
Ruang 200B beserta seisinya
&
77. TEORI SEBAGAI STRUKTUR : PARADIGMA KHUN
PENDIDIKAN DASAR
PEROGRAM PASKASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
HERU PURNOMO, S.Pd 13712251032
THOMAS KHUN ?
AHLI FISIKA SEJARAH ILMU
Kuhn mengutamakan
sejarah ilmu sebagai
titik awal segala
penyelidikan
78. TEORI ILMIAH SEBAGAI STRUKTUR YANG KOMPLEKS
Prakonsepsi-prakonsepsi
mengenai watak ilmu telah gugur
berantakan, pandangan
tradisional tentang ilmu,
induktifis atau falsifikasionis,
semuanya tidak mampu bertahan
terhadap sejarah.
SEGI UTAMA DARI TEORI KHUN
Penekanan sifat revolusioner dari
suatu kemajuan ilmiah- revousi yang
membuang suatu struktur teori dan
menggantinya dengaan yang lain -
dan bertentangan yang semula
Peranan penting yang dimainkan
oleh sifat-sifat sosiologis masyarakat-
ilmiah.
79. PANDANGAN FILOSOFISNYA BAHWA MEREKA
TAHAN MENGHADAPI KRITIK YANG
BERDASAR PADA SEJARAH ILMU
THOMAS KHUN LAKATOS
KESAMAAN PANDANGAN
SEKEMA OPEN-ENDED KHUN
PRA-ILMU ILMU-BIASA
REVOLUSI
KRISIS
ILMU BIASA
BARU
KRISIS BARU
80. PARADIGMA
Suatu paradigma terdiri dari asumsi-
asumsi teoritis yang umum dan hukum-
hukum serta tekniknya utuk penereapanya
diterima masarakat ilmiah.
Paradigma menetapkan standar-standar
pekerjaan yang sah didalam lingkungan
yang dikuasai ilmu.
exsistensi suatu paradigma yang
mendukung tradisi ilmu-biasa merupakan
ciri yang membedakan ilmu dari non-ilmu.
Paradigma-paradigma mencakup cara-cara
yang baku dalam pengunaan hukum
fudamental untuk berbagai macam situasi.
PRA-ILMU
Pra-ilmu dicirikan dengan sengketa pendapat
total dan perdebatan terus-menerus mengenai
hal-hal mendasar yang begitu banyaknya
sehingga tidak mungkin untuk meneruskan
pekerjaan keahlian yang mendetail.
Pra-ilmu tidak hanya tidak menyetujui asumsi-
asumsi teoritis yang fudemental tetapi juga
tidak menyetujui jenis fenomena observasi yang
relevan.
SEBAGAI CONTOH:
sejarah perkembangan ilmu optik pada masa
sebelum newton.banyak macam teori beredar
tentang sifat cahaya, tetapi tidak ada kesepakatan
umum yang dicapai sebelum newton
mengemukakan dan membela teorinya
partikelnya
81. ILMU-BIASA
Ilmu biasa melibatkan usaha-usaha
tereperinci untuk menjabarakan suatu
paradigma dengan tujuan memperbaiki
imbangnya dengan alam.
Ilmu-bias sebagai aktivitas pemecahan teka
teki yang dibimbing oleh peraturan-
peraturan suatu paradigma.
Kegagalam memecahkan teka-teki
dipandang kegagalan ilmuan ketimbang
kelemahan paradigma itu sendiri atau
sebagai kelainan (anomali) ketimbang
sebagai falsifikasi suatu paradigma.
LANJUTAN
Ilmuan-biasa bekerja dengan yakin di suatu
bidang yang jelas batasanya menurut
petunjuk paradigma
Ilmuan-biasa bekerja dengan yakin di suatu
bidang yang jelas batasanya menurut
petunjuk paradigma
CONTOH:
Selama abad 19 paradigma Newtonian
dikuasai oleh suatu asumsi seperti “ seluruh
dunia fisika hendaknya diterangkan sebagai
suatu system mekanika yang beroperasi
dibawah pengaruh berbagai macam gaya
menurut perintah hukum hukum gerak
Newton”.
82. TIDAK ADANYA SENGKETA PENDAPAT
MENGENAI HAL-HAL FUDEMENTAL
ADALAH YANG MEMBEDAKAN ILMU
BIASA YANG MATANG DARI
AKTIVITAS PRA-ILMU YANG BELUM
MATANG DAN RELATIF TIDAK
TERORGANISASI.
KRISIS
PARA ilmuan akan mengalami kesulitan dan
menjumpai flaksifikasi-flaksifikasi dimana
timbul ketidak puasan terhadap suatu
paradigma.
Kegagalan-kegagalan akan dijumpai dan
kegagalan-kegagalan itu pada akhirnya
mencapai satu tingkat gawat yang merupakan
krisis serius bagi paradigma
83. LANJUTAN
o paradigma-paradigma selalu menjumpai
kesulitan, kelainan-kelainan itu dapat
berkembang demikian rupa mengoyahkan
kepercayaan terhadap paradikma.
Suatu kelainan akan dianggap serius sekali
apabila menyerang hal-hal yang paling
fondamental dari suatu paradigma adan
juga jika kelainan secara gigih menentang
usaha para anggota masarakat ilmiah biasa
untuk menyampingkanya
LANJUTAN
Khun mengutip tanggapan Wolfgang Pauli
terhadap apa yang ia lihat sebagai krisis
yang sedang tumbuh dalam fisika 1924.
Pauli yang merasa kesal mengeluh didepan
temanya” sekarang ini, fisika sekali lagi
sangat membingungkan , ini terlampu sulit
bagiku, rasanya ingin sekali aku menjadi
bintang pelawak atau semacam dan tidak
ingin mendengar lagi tentang fisika”
Krisis teratasi bila lahir paradigma yang
baru sepenuhnya dan menarik makin
banyak kepercayaan para ilmuan sampai
akhirnya paradigma orisinal menimbulkan
problem.
84. REVOLUSI
Suatu revolusi ilmiah adalah sama dengan
membuang paradigma lama dan menerima
paradigma yang baru, tidak hanya oleh
seorang ilmuan individu saja tetapi oleh
masyarakat ilmiah bersangkutan secara
keseluruhan
Apabila revolusi berhasil maka pengalihan
ini harus menyebar sehingga meliputi
mayoritas masyarakat ilmiah bersangkutan
dengan hanya meninggalkan sedikit orang-
orang yang memisahkan diri. Orang-orang
minoritas ini akan tersingkir dari
masyarakat ilmiah yang baru dan mungkin
akan berlindung ke departemen filsafat
atau mati.
FUNGSI ILMU BIASA DAN REVOLUSI
Periode-periode ilmu-biasa memberikan
kesempatan ilmuan mengembangkan detail yang
masih terselubung suatu teori
revolusi dimana ilmu harus mendobrak keluar
suatu paradigma kedalam paradgma yang lebih
baik.
bila suatu krisis berkembang, langkah
revolusioner untuk mengantikan keseluruhan
paradikma menjadi esensial untuk kemajuan
efektif suatu ilmu.
Ilmuan, individu maupun grup mungkin dapat
menginterprestasikan dan mengunakan
paradigma dengan baik dengan cara yang agak
berlainan
85. TEORI SEBAGAI STRUKTUR
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
Pendekatan Lakantos dan Kuhn
mempunyai kesamaan yaitu kesamaan
pandangan filosofis bahwa mereka
tahan menghadapi kritik yang berdasar
pada sejarah ilmu.
Perbedaan utama antara Kuhn dengan
Popper/Lakatos adalah penekanan
Kuhn pada faktor-faktor sosiologis.
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
86. skema yang artinya
sebuah akhir yang selalu terbuka untuk
diperbaiki atau dikembangkan lebih
lanjut.
– – –
– –
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
. mengawali terbentuknya
suatu ilmu, aktivitas ilmiah masih
terpisah-pisah dan tidak terorganisasi
sengketa pendapat total dan
perdebatan terus menerus mengenai
hal-hal mendasar
: sejarah perkembangan ilmu
optik pada masa sebelum Newton
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
87. para ilmuwan menggunakan teori-
teori yang sudah ada sebelumnya.
mekanika newtonian, optik
gelombang, dan kimia analitik
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
ilmuwan-biasa
mengembangkan teori ilmiahnya agar
dapat dipertanggungjawabkan dan
dapat menjabarkan perilaku beberapa
aspek yang relevan dengan dunia nyata
ini yang diungkap melalui hasil
eksperimen.
akan muncul falsifikasi-falsifikasi dari
teori yang dikembangkan itu, krisis.
Krisis dapat diatasi apabila ada teori
baru yang muncul serta mendapat
kepercayaan dari para ilmuwan
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
88. terjadi perubahan teori
ilmu revolusi ilmiah teori ilmu tersebut
matang.
Teori ilmu baru
telah matang membimbing aktivitas ilmiah
lain memunculkan falsifikasi dari teori ilmu-
biasa-baru ini.
. teori ilmu-biasa-baru
difalsifikasi timbul krisis baru diikuti
revolusi baru dari teori yang difalsifikasi.
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
Paradigma seperti yang dimaksud Thomas
Kuhn dapat diartikan sebagai diciplinary
matrix atau pola ilmiah.
Ilmu yang sudah matang memiliki suatu
pola ilmiah (Kuhn mengatakannya dengan
istilah paradigma).
Pola ilmiah ini menetapkan standar-standar
pekerjaan yang sah, mengkoordinasi, dan
memimpin aktivitas ilmiah para ilmuwan di
dalam lingkungan yang dikuasai oleh ilmu
itu
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
89. Terdapat hukum-hukum dan asumsi-
asumsi teoritis
Pola–pola ilmiah mencakup cara-cara
yang baku dalam penggunaan hukum-
hukum fundamental untuk berbagai
macam tipe situasi
diperlukan instrumentasi dan teknik-
teknik instrumen hukum2 paradgma
bertahan
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
terdiri dari beberapa prinsip metafisis
sangat umum yang membimbing
pekerjaan di dalam suatu paradigma
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
90. aktivitas pemecahan teka-teki yang
dibimbing oleh peraturan-peraturan suatu
paradigma.
Teka-teki bersifat teoritis maupun
eksperimental.
Kegagalan memecahkan teka-teki dipandang
sebagai kegagalan si ilmuwan ketimbang
kelemahan paradigma itu sendiri.
Teka-teki yang tidak terpecahkan dipandang
sebagai kelainan (anomali) ketimbang sebagai
falsifikasi suatu paradigma.
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
Seorang ilmuwan biasa harus tidak kritis
terhadap paradigma dalam mana ia
bekerja
Ciri ilmu biasa tidak ada sengketa
pendapat mengenai hal-hal fundamental
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
91. kelainan dianggap serius
menyerang hal-hal yang paling
fundamental dari suatu paradigma
menentang usaha para anggota
masyarakat ilmiahbiasa untuk
menyampingkannya
Kegawatan suatu krisis menjadi mendalam
bila suatu paradigma rival sudah
menampilkan dirinya
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
Cara seorang ilmuwan memandang satu
aspek khusus dari dunia ini akan
dibimbing oleh paradigma dalam mana
ia bekerja
Kuhn berargumentasi bahwa ada satu
perasaan bahwa para penyusun
paradigma rival itu “hidup di dalam dunia
yang berlainan”.
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
92. Perubahan kesetiaan para ilmuwan
individual dari suatu paradigma ke
alternatifnya yang berlawanan,
disamakan oleh Kuhn dengan “gestalt
switch” (perpindahan keseluruhan) atau
suatu “religious conversion” (pertukaran
agama).
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
kenyataan bahwa berbagai macam
faktor terlibat di dalam keputusan
seorang ilmuwan mengenai faedahnya
suatu teori ilmiah.
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
93. Keputusan seorang ilmuwan individual akan
tergantung pada prioritas yang ia berikan
kepada berbagai faktor. Faktor-faktor itu
meliputi hal- hal seperti kesederhanaan, kaitan
dengan suatu kebutuhan sosial yang
mendesak, kemampuan memecahkan
problema khusus, dsb
berdasarkan pada kenyataan bahwa pengusul
paradigma-paradigma yang bersaing
menganut berbagai perangkat standar, prinsip
metafisika, dsb., yang berlainan
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
Suatu revolusi ilmiah adalah sama
dengan membuang paradigma lama dan
menerima paradigma yang baru, tidak
hanya oleh seorang ilmuwan individual
saja, tetapi oleh masyarakat-ilmiah
bersangkutan secara keseluruhan
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
94. menguraikan teori-teori ilmiah atau
paradigma-paradigma dan aktivitas para
ilmuwan
ilmu biasa dan revolusi melayani fungsi-
fungsi tertentu yang perlu, sehingga ilmu
itu harus melibatkan sifat-sifat atau
beberapa ciri lain yang bisa melayani
pelaksanaan fungsi-fungsi tadi
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
Ilmu biasa memberi kesempatan
ilmuwan mengembangkan detail yang
masih terselubung dari suatu teori.
Revolusi memberi kesempatan suatu
ilmu berkembang maju tidak
terperangkap dalam satu paradigma
tunggal
Paradigma-paradigma Kuhn tidaklah
begitu ketat
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
95. (1) penekanannya pada sifat
revolusioner dari suatu kemajuan ilmiah-
revolusi yang membuang suatu struktur
teori dan menggantinya dengan yang
lain-dan bertentangan dengan yang
semula;
(2) peranan penting yang dimainkan
oleh sifat-sifat sosiologis masyarakat
ilmiah
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
CUKUP SEKIAN
KustiwiNurUtami,S.Pd_NIM.13712251074_DikdasB
97. tujuan dari suatu penelitian ilmiah
adalah untuk membuktikan kesalahan
(Falsify) hipotesis, bukan untuk
membuktikan kebenarannya.
Menurut Popper,
TEORI
dugaan atau tebakan spekulatif dan coba-
coba, yang diciptakan secara bebas oleh
intelek manusia dalam usaha mengatasi
problema-problema yang dijumpai teori-
teori terdahulu, dan untuk memberikan
keterangan yang cocok tentang beberapa
aspek dunia atau alam semesta.
98. Sekali teori itu diajukan, teori-teori yang
bersifat spekulatif itu akan diuji keras
dan tanpa belas kasihan oleh observasi
dan eksperimen. Teori-teori yang gagal
tidak tahan uji oleh observasi dan
eksperimen kemudian akan dibuang dan
diganti dengan dugaan-dugaan spekulatif
lain dan seterusnya.
Menurut Falsifikasionisme, pandangan
ini menyatakan bahwa beberapa teori
dapat ditunjukkan sebagai salah
dengan meminta bantuan pada hasil
observasi dan eksperimen. Artinya
peluang beberapa teori untuk dapat
disalahkan itu dapat ditunjukkan
dengan bantuan hasil observasi
maupun eksperimen.
99. Pertama, menolak anggapan umum
bahwa suatu teori dirumuskan dan
dapat dibuktikan kebenarannya
melalui verifikasi, teori-teori ilmiah
selalu bersifat hipotesis (dugaan
sementara), tak ada kebenaran
terakhir, setiap teori selalu terbuka
untuk digantikan oleh teori yang
lebih tepat.
Falsifikasionis menolak cara kerja
tersebut, terutama pada asas
verifiabilitas, tetapi sebaliknya
bahwa sebuah pernyataan itu dapat
dibenarkan berdasarkan bukti-bukti
pengamatan empiris.
100. Falsifiabel, dapat dinyatakan
sebagai tidak benar atau
salah.
Tidak pernah hujan
pada hari Rabu
Pernyataan ini
falsifiabel, karena ia
dapat difalsifikasi
(disalahkan) bila kita
dapat menyaksikan
hujan turun pada hari
Rabu.
Semua zat memuai bila
dipanasi
Pernyataan ini falsifiabel,
karena ia akan keliru bila ada
keterangan observasi yang
menunjukkan fakta bahwa ada
suatu zat X, tidak memuai
ketika dipanasi. Yakni, air
sebagai zat cair pada suatu
titik tertentu dia akan
membeku.
101. suatu hipotesa adalah falsifiabel
apabila terdapat suatu
keterangan-observasi atau suatu
perangkat keterangan-observasi
yang tidak konsisten dengannya,
yakni apabila ia dinyatakan
sebagai benar maka ia akan
memfalsifikasi hipotesis itu.
Di Bandung sedang
hujan atau pun
sedang tidak
hujan.
Semua bujangan
belum kawin
102. semakin falsifiabel suatu teori makin baiklah
teori itu. Semakin banyak suatu teori
mengemukakan klaimnya, makin banyak
kesmpatan potensial untuk menunjukkan
bahwa dalam kenyataan dunia ini tidak
berperilaku sebagaimana ditetapkan oleh
teori.
Teori yang sangat baik adalah teori yang
mengemukakan klaim yang sangat luas
jangkauannya tentang dunia, dan yang
memiliki konsekuensi tinggi falsifiabilitasnya,
serta dapat bertahan terhadap falsifikasi jika
ia itu diuji.
Mars bergerak dalam
bentuk ellips mengintari
matahari.
Coba perhatikan dua
hukum ini
Semua palnet bergerak
dalam bentuk ellips
mengitari mataharinya.
Mana yang
lebih
falsifiabel???
103. Semakin teliti suatu teori itu
dirumuskan, semakin ia
menjadi falsifiabel. Apabila
kita menerima bahwa makin
falsifiabel suatu teori adalah
semakin baik (asalkan belum
difalsifikasi).
REMEMBER!!!
konsepsi falsifikasionis melihat
kemajuan ilmu sebagai perkembangan
problema yang meningkat ke hipotesis
spekulatif, lalu ke kritik dan akhirnya ke
falsifikasi, dan dari situ meningkat ke
problema baru lagi.
105. Oleh :
Anesa Surya
13712251025
Pendidikan Dasar B
Induktivisme Naif
Ilmu adalah
bagian
pengetahuan
Epistemologis =
kajian cabang
filsafat yang
mempelajari cara
memeperoleh ilmu
Macam-macam
pandangan
epistemologi
Salah satunya :
Induktivisme
106. Pandangan tentang Ilmu
Pengetahuan Ilmiah = Ilmu
Berdasarkan Fakta
dari Observasi
Objektif (Tanpa
Prasangka dari
Peneliti)
Ilmu dapat Dipercaya dan
dibuktikan kebenarannya
Abad 17 :
Galileo dan
Newton
Francis Bacon dan
rekan ilmuwan lainnya
Sikap Ilmiah
Konsultasi dengan alam
tidak bersumber pada
tulisan Aristoteles
Para Filsuf Baru :
J.J Davies
H.D Anthony
Kekuatan Progesif
107. Ilmu
Bertolak dari
Observasi
Pengamat Ilmiah :
memiliki organ indera
yang sehat
objektif
Induktivisme
Naif
Keterangan Observasi
(Keterangan Tunggal.
Keterangan Universal
Keterangan Umum
observasi yang
cermat,
Penggunaan
organ inderawi
objekyif
Contoh
Sebatang tongkat
yang sebagian
tercelup di dalam air
nampak bengkok
Kertas litmus akan
berwarna merah bila
dicelupkan ke dalam
cairan.
Bila sorotan sinar
menembus suatu media
satu ke media lain, maka
maka ia akan mengubah
perjalanannya
sedemikaian rupa
sehingga sine dari sudut
pembiasanya merupakan
ciri konstan pasangan
media.
“Asam mengubah litmus
menjadi merah”.
108. Pilih manakah yang merupakan
keterangan tunggal dan mana yang
keterangan universal?
Pernyataan
1. Sejumlah besi jika dipanaskan
dapat memuai memuai.
2. Apabila benda yang
dimasukkan ke dalam air
mempunyai massa jenis yang
lebih kecil daripada massa
jenis air maka benda akan
mengapung
3. Sejumlah daun jika
dimasukkan dalam air akan
mengapung
4. Semua logam memuai jika di
panaskan memuai jika
dipanaskan
Keterangan Tunggal :
1 dan 3 Keterangan
Universal : 2 dan 4
Cara menarik :
Pernyataan 1 ke 4.
Dan Pernytaan 3 ke 2
Memiliki tiga syarat :
Semakin besar keterangan observasi
pada satu jenis objek
Pada kondisi yang luas
Keterangan observasi yang sudah
diterima tidak boleh bertentangan
dengan hukum universal yang menjadi
simpulannya
109. CONTOH
Keterangan Tunggal :
“Besi akan memuai jika dipanaskan”
Generalisasi yang harus dilakukan :
1. Memanasi besi secara berulang (memperbesar
keterangan observasi.
2. Memanasi logam lainnya seperti perak atau
tembaga secara berulang-ulang ( karena besi
adalah logam)
3. Melakukan penarikan kesimpulan dengan syarat
tanpa terkecuali mempunyai sifat
qwwwwwwwWWWWQwdari logam yang telah
dipanasi. Sehingga diperoleh keterangan universal
“semua logam memuai jika dipanaskan
sehingga dapat disimpulkan
syarat generalisasi......
Apabila sejumlah besar A telah
diobservasi pada variasi kondisi
yang luas, dan apabila semua A
yang diobservasi tanpa
terkecuali memilki sifat B, maka
semua A memiliki sifat B.
110. Jadi nduktivisme Naif.....
Cara Pandangan Induktivisme Ilmu
dalam Meramalkan dan Memberi
Penjelasan Dalam Ilmu
Hukum dan Teori
Fakta dari Observasi
Ramalan dan
Penjelasan
Induksi Deduksi
111. 1. Premise 1 benar
2. Premis 2 benar
3. Kesimpulan Benar
Penalaran Deduktif
Valid dan Sah jika :
Contoh Penalaran Deduktif
1. Semua ayam mempunyai kaki dua.
2. Kiko adalah ayam milik saya.
3. Kiko mempunyai kaki dua.
Deduktif
Logika yang
Valid dan Sah
Deduksi logika :
tidak dapat berlaku sebagai
sumber atau keterangan yang benar
tentang dunia. Karena penentuan
premise benar atau salah tidak
dapat dengan bantuan logika.
112. Manakah dibawah ini yang merupakan
penalaran deduktif ?
Pernyataan A
1. Nina bernafas
dengan paru-paru
2. Nina adalah
manusia
3. Semua manusia
bernafas dengan
paru-paru
Pernyataan B
1. Semua manusi
abernafas dengan
paru-paru
2. Nina adalah
manusia
3. Nina bernafas
dengan paru-paru.
The Answer is B
Ramalan Dan Penjelasan
1. Hukum-hukum
dan teori-teori
(diperoleh
dengan induktif)
2. Kondisi-kondisi
awal
3. Ramalan dan
keterangan-
keterangan
Premise 1 dan 2
dideduksi menjadi
kesimpulan pada
poin 3
113. Contoh 1 :
1. Semua Logam memuai
jika di panaskan
(Hukum/teori)
2. Rel kereta api terbuat
dari logam (kondisi
Awal)
3. Rel kereta api dibawah
terik matahari tanpa
celah-celah di tempat-
tempat sambungan
mengeliat. (Ramalan
dan keterangan )
Contoh 2 :
1. Hukum Archimedes (apabila
sutau benda dimasukkan ke
dalam air dan massa jenis benda
tersebut lebih kecil daripada
massa jenis air maka benda akan
mengapung ke atas air).
(hukum dan teori)
2. Saya mempunyai daun (kondisi
awal)
3. Apabila saya memasukkan daun
ke dalam air maka daun akan
mengapung karena daun
mempunyai massa jenis yang
lebih kecil daripada massa jenis
air.(ramalan dan
keterangan-keterangan)
Apeal
Induktivisme Naif
Daya Meramal
dan Menjelaskan
Objektifvitas Realibilitas
Ramalan dan
penjelsan
menggunakan logika
dan penlaaran
induktif
Fakta Observasi
Penggunaan organ
inderawi
Tidak ada
prasangaka
Dapat dipercaya
karena dapat
dibuktikan
kebenarannya
114. Kesimpulan
1. Induktivisme : pembentukan hukum dan
teori dari keterangan tunggal menjadi
keterangan universal
2. Induktivisme meramal dan menjelaskan
fenomena (konsekuansi lain) dengan
bantuan dan penalaran deduktif
3. Daya tarik Induktivisme : daya meramal dan
menjelaskan, objektivitas dan reabilitas
115. Siwi Utaminingtyas (1372251031)
Retno Setyaningsih (1372251040)
Objektivisme
Karakteristik objektif Ilmu
Karakterisasi objektif yang lengkap tentang
ilmu akan berisi juga karakterisasi tentang
keterampilan dan teknik yang terlibat
didalamnya
117. Prosedur pengujian
Pengujian dilakukan kolega sendiri
Pengujian di khalayak ramai apabila struktur
sosial mengijinkan, dengan wasit media massa
Kelayakannya diuji dalam front yang lebih luas, baik
secara nasional ataupun internasional
Diumumkan.
semua yang menunjuk pada
penemuan baru dari suatu
eksperimen secara benar harus
dipandang sebagai produk aktivitas
sosial yang kompleks dibanding
keyakinan atau milik pribadi
118. Perbedaan
fisika modern dan fisika sebelum Galileo
teori-teorinya dinyatakan dalam istilah-istilah
matematis.
meliputi spesifikasi asal-usul
teoritis yang tersedia bagi
ilmuwan yang mengerjakan,
dan teknik eksperimen dan
matematis yang digunakan.
Popper
Lakatos
Karl Marx
119. K.R.Popper
Subjektif :Pengetahuan atau pikiran
keadaan-pikiran (state of mind)/kesadaran
atau kecenderungan bertindak/bereaksi.
Objektif : Pengetahuan atau pikiran,
problema-problema, teori-teori, dan
argumen-argumen itu sendiri.
Objektif adalah
“pengetahuan adalah tanpa orang; ia
adalah pengetahuan tanpa di ketahui
objek”.
Imre Lakatos
teori bisa pseudo ilmiah
teori bisa sangat berharga
suatu teori bisa jadi
bernilai ilmiah sangat tinggi
Mempelajari
sejarah
120. Karl Marx
bukanlah kesadaran
manusia yang
menentukan
keadaannya, tetapi
sebaliknya keadaan
sosial yang menentukan
kesadarannya
Teori :
masyarakat dan
perubahan sosial
Lanjutan.....
Sudut pandang materialisme
Individu tidak dapat
memilih pada status
sosial mana individu
tersebut dilahirkan
“ada sesuatu celah antara struktur
serta cara kerja masyarakat dan
distorsi refleksinya didalam pikiran
seorang individu”
121. Jika seorang individu berharap menyumbang
untuk perubahan sosial akan dihadapkan
pada situasi objektif yang membatasi
kemungkinannya untuk memilih dan bertindak,
dimana akan mempengaruhi hasil dari pilihan
dan tindakannya.
Analisa situasi objektif untuk mengerti
tentang perubahan sosial adalah sama
pentingnya dengan pentingnya perubahan
ilmiah.
BAB III
KETERGANTUNGAN
OBSERVASI PADA
TEORI
122. PROFIL
NAMA ANASTASIA ENDAH A.D S.Pd
Nim 1371029
Latar belakang masalah
•Observasi merupakan hal
sangat penting
•Ilmu bertolak dari
observasi
•Observasi menghasilkan
landsan yg kukuh
•Menimbulkan kritikan
khususnya di dalam
observasi
123. Rumusan masalah
•Bagaimana pandangan populer
induktivisme naif tentang
observasi?
•Bagaimana kritik terhadap
pandangan observasi pada
kaum induktivisme naif?
•Bagaimana peranan teori
dalam observasi?
•Bagaimana posisi induktivisme
naif setelah mendapatkan
kritikan?
TUJUAN
•Mengetahui pandangan
populer tentang observasi
•Mengetahui kritik
terhadap pandangan
observasi kaum induktif
•Mengetahaui peranan
teori di dlam observasi
•Mengetahui posisi induktif
naif setelah mendapatkan
kritkan
124. PANDANGAN POPULER
TERHADAP OBSERVASI
•Indra penglihatan
merupakan indra yang
ekstensif
•Menangkap langsung
sifat-sifat dari luar
•Pandangan induktif naif
setiap pengamat
“melihat” hal yang sama
Kritik terhadap induktivisme naif
1. Pengalaman visual tidak
ditentukan oleh gambar-gambar
pada retina
- N.R Hanson melihat itu
melebihi dari sekedar apa
yang dijumpai bola
mata
- gambar hal 24
- hal itu menunjukkan bahwa
pengalaman visual
dipengaruhi oleh
kebudayaan,dan pengalaman
125. Kritik terhadap induktivisme naif
1. Pengalaman visual tidak
ditentukan oleh gambar-gambar
pada retina
- kartu normal dicampur
dengan kartu abnormal
- pengalaman visual
dipengaruhi oleh harapan
pengamat.
Kritik terhadap induktivisme naif
1. Pengalaman visual tidak
ditentukan oleh gambar-gambar
pada retina
- pengalaman visual ditentukan
oleh pengalaman dan
pengetahuannya
126. Hubungan contoh dengan
ilmu
•Contoh tersebut telah
mengilustrasikan hal yang
sama bahwa pengalaman-
pengalaman subjektif yang
dialami pengamat tidak
tidak semata-mata
ditentukan oleh gambar
yang diterima retina saja
•Melainkan juga
tergantung pada
pengalaman, pengetahuan,
harapan-harapan keadaan
umum batinnya.
Respon; “para pengamat
memandang adegan yg sama dr
tempat yg sama akan melihat
hal yg sama, hny interpretasinya
terhadap yg dilihat berbeda-
beda”
Sanggahan: sepanjang
menyangkut persepsi, satu-
satunya kontak langsung dan
segera yg dimiliki pengamat adl
pengalamannya, pengalaman
tdk hny satu jenis,dan selalu
berubah, melainkan sesuai dg
harapan-harapan dan
pengetahuan si pengamat
127. Kesimpulan
1. Tdk adanya klaim bhw sebab fisik
dr gambar-gambar pd retina tdk
ada hubungannya dg yg kita lihat
2. Dalam variasi yg luas, apa yg kita
lihat dalam berbagai macam
situasi tetap stabil
3. Dari semua contoh yg telah
disebutkan terdapat segi dimana
semua pengamat melihat hal yg
sama, namun tdk berarti bahwa
mrk memiliki pengalaman
persepsual yg sama
Oleh karena itu:
Keterangan observasi
harus dibuat berdasarkan
teori
Pembuktian
Contoh : “awas, angin
meniup kereta bayi ke
pinggir tebing!”
- Teori mendahului
observasi, oleh karenanya
ilmu yg brtolak dari
observasi adl tdk benar
128. Keterangan – keterangan observasi
membutuhkan teori
- Pengalaman pribadi tdk layak jika
tidak diformulasikan dan
dikomunikasikan sbg keterangan
yg dapat dkritik oleh ilmuan
lainnya.
- Keterangan observasi tdk hny
berdasarkan pada pengalaman
persepsual pengamat, krn
observasi milik publik harus
diformulasidlm bhsa publik dan
melibatkan teori yg sangat umum
- Teori selalu mendahului
keterangan observasi
Pembuktian:
“ Ada sebatang kapur tulis
disini”
Kesimpulan :
Untuk memantapkan
validitas suatu keteranan
observsi memerlukan
pertolongan teori, makin
mantap validitasnya makin
ekstensif pula
pengetahuan teori yg
digunakan
129. Maka
Hal ini berlawanan dg
harapan kaum induktif,
bhw utk mengkukuhkan
kebenaran keterangan
observasi diperlukan
keterangan observasi yg
lain, yg lebih terjamin, dan
memungkinkan hkum-
hukum bisa ditarik secara
induktif dari situ, tetapi
bukan dari teori
Merujuk pada observasi
membutuhkan teori
- Teori tidak selalu benar
- Contoh : air mendidih di gunung
Maka
-induktif bisa salah dalam ‘ilmu tdk
bertolak lewat keterangan
observasi, krn ada teori yg
mendahuluinya
-Observasi tdk bisa mjd dasar yg
kukuh untuk membangun
pengetahuan ilmiah
Namun
observasi tidak dibuang begitu saja
130. Observasi dibimbing oleh teori
- Contoh Heinrich Hertz dlm
eksperimen listrik merujuk pada
hal yg relevan saja
- Sumbangan penelitian berat
daun telinga terhadap kanker
- Membutikan teori mendahului
observasi
- Observasi dan eksperimen
diadakan untuk menguji atau
mengungkap teori
Namun
Teori yg tdk lengkap bisa
memberikan bimbingan yg salah
pda teori salah
Oleh karena itu
Ditangani dg mengembngkan teori-
teori yg lebih maju, bukan dg
merekam suatu daftar panjang yg
tdk ada habisnya mengenai
observasi tanpa tujuan.
131. Induktivisme tidak dapat
disalahkan secra konklusif
Kritikan menyebabkan
kaum induktif modern
melepaskan pandangan
awal dg mengemukakan
“ ilmu harus bertolak dari
observasi tanpa memihak
dan tnp prasangka, dg
membedakan ant cara
teori mula2
dipikirkan/ditemukan satu
pihak dan hal itu
dibenarkan oleh pihak
lain.
Kaum induktivis
mengemukakan ‘bahwa
teori hanya mempunyai
arti selama ia dapat
diverifikasi dg observasi
langsung,
Namun
Keterangan yang
dihasilkan dari observasi
telah kemasukan teori
terlebih dahulu
132. Maka
Persoaln induksi tdk bisa
dipandang sbg kesalahan
yg pasti, kita tdk bsa
menyalahkan induktif
secara mutlak , kita hanya
menunjukkan suatu cara
dimana kritik yg
dipusatkan pada
keterngan observasi
Kesimpulan
1. Pengalaman visual tidak
hanya ditentukan oleh
gambar-gambar pada
retina
2. Keterangan observasi
membutuhkan teori
3. Observasi
eksperimen dibimbing
oleh teori
4. Keberadaan induktivisme
naif tidak bisa
disalahkan secara
konklusif
133. Saran
1. Dalam melakukan observasi kita
harus mengetahui teori yang
mendukung tentang observasi
tersebut, sehingga akan menjadi
lebih efisien
2. Kaum induktif harus mampu
memberikan jawaban atau
sanggahan yg pasti
3. Teori harus selalu berkembang
maju agar tidak terjadi kesalahan
dalam observasi
135. 1. Ketergantungan Observasi pada Teori
dan Falibilitas Falsifikasi
Kaum falsifikasionis naif : aktivitas ilmiah harus melakukan usaha
memfalsifikasi teori dengan cara mengukuhkan kebenaran semua
keterangan-observasi yang tidak konsisten dengannya
Kaum falsifikasionis yang lebih sofistikit menyadari ketidaklayakan itu, dan
mengakui pentingnya peranan konfirmasi terhadap teori-teori spekulatif,
begitupun peranan falsifikasi teori-teori yang sudah mantap
keterangan observasi tergantung pada teori
dan bisa salah atau fallibel
Keterangan-observasi yang fallibel mungkin harus
ditolak sedangkan teori fallibel yang bentrok
dengannya dipertahankan
Contoh :
orang mempertahankan teori Copernicus dan
menolak observasi dengan mata telanjang
yang mengatakan bahwa venus nampak tidak
berubah ukuran sepanjang tahun, hal yang
tidak konsisten dengan teori Copernicus
136. 2. Pembelaan Popper yang tidak
Memadai
Menyoroti pentingnya perbedaan antara keterangan observasi
publik di satu pihak dan pengalaman-pengalaman persepsual
pribadi pengamat individual di lain fihak.
Contoh : ” Bulan Jupiter dapat dilihat melalui teleskop” dan “Mars
nampak bersegi empat dan berwarna intensif” adalah keterangan-
keterangan observasi publik.
Inti sari pandangan Popper tentang keterangan observasi
adalah bahwa akseptabilitas mereka diukur dengan
kemampuannya untuk dapat tahan uji
3. Komplexitas Situasi Pengujian yang Realistis
Teori ilmiah yang
realistis akan terdiri
dari keterangan
universal yang
komplek
teori akan
diuji dengan
experimen
Teori membutuhkan
tambahan asumsi
pendukung
mendeduksi suatu
ramalan yang
validitasnya harus
diuji dengan
experimen,
dibutuhkan
tambahan kondisi-
kondisi awal seperti
uraian tentang
kerangka experimen
yang akan
dilaksanakan
Suatu teori tidak dapat difalsifikasi secara konklusif, karena mungkin
saja ada bagian dari situasi pengujian yang komplek (di luar teori yang
sekarang diuji) yang sebenarnya menyebabkan kekeliruan ramalan
Contoh:
1. Bagaimana teori Newton dengan jelas terbantah oleh orbit
Uranus.
2. Argumen seorang ahli astronomi Denmark, Tycho Brahe,
yang mengklaim bahwa teori Copernicus telah terbantah
beberapa dasawarsa sesudah teori itu pertama kali
diumumkan
3. Hipotesis yang disusun oleh Imre Lakatos
137. 4. Falsifikasionisme tidak sesuai dengan Sejarah
apabila metodologi mereka dipegang teguh oleh para
ilmuwan, maka teori-teori yang umumnya dianggap sebagai
teladan-teladan terbaik seyogianya tidak pernah akan
dikembangkan
CONTOH :
1. Teori gravitasi Newton telah difalsifikasi oleh
observasi-observasi terhadap orbit bulan
2. Menyangkut teori Bohr tentang atom, dan ini
terungkap berkat Lakatos.
3. Menyangkut teori kinetik (hukum gerak)
4. Contoh keempat adalah Revolusi Copernican
5. Revolusi Copernican
awal abad 16, Copernicus menyusun suatu sistem astronomi baru, suatu
astronomi yang menyatakan bumi bergerak, bertentangan dengan
sistem astronomi Aristoteles dan Prolemy pandangan Copernicus bumi
tidak berdiam di pusat alam semesta, melainkan bersama-sama dengan
planet-planet lainnya mengorbit mengitari matahari Alam semesta
Aristotelean dibagi menjadi dua wilayah yang berlainan Wilayah sub-
lunar dan super-lunar Ide dasar ini kemudian dimodifikasi dan
dikembangkan di dalam astronomi Prolemy Prolemy memperkenalkan
lingkaran-lingkaran tambahan yang disebut “epieyeles”
138. argumen menara
Apabila bumi berputar pada porosnya, sebagaimana Copernicus
mengemukakannya, maka tiap titik di permukaan bumi dapat
bergerak cukup jauh dalam sedetik. Apabila batu dijatuhkan
dari puncak satu menara yang berdiri tegak di atas bumi yang
bergerak, maka ia akan menuruti gerak alaminya dan akan jatuh
menuju ke pusat bumi. Ketika ia sedang bergerak itu, menara
itu mengikuti gerak bumi yang berputar, menara itu tentunya
sudah bergerak jauh dari posisi semula ketika batu baru
dilepaskan. Karena itu mestinya batu itu menyentuh tanah pada
jarak yang jauh dari kaki menara. Namun kenyataannya tidak
demikian. Batu itu ternyata menyentuh tanah dekat di kaki
menara. Berdasarkan kenyataan ini, disimpulkan bahwa bumi
tidak mungkin berputar dan teori Copernicus salah.
Daya tarik utama dari teori Copernicus itu terletak pada caranya yang rapi
menerangkan beberapa segi tentang gerak planet-planet, yang dapat juga
diterangkan dengan teori saingannya, Prolemy, hanya saja yang belakangan
ini tidak menarik dan artifisial
Orang yang memberikan sumbangan penting dalam membela
sistem Copernicus adalah Galileo. Ia melakukan itu dengan dua
cara,Pertama,ia menggunakan teleskop untuk mengobservasi
angkasa, dan dengan berbuat demikian, ia mengubah data
observasi yang membutuhkan teori Copernicus untuk
menerangkannya”. Kedua, ia merencanakan permulaan suatu
mekanika baru yang akan menggantikan mekanika Aristotelean,
dan dengan ini argumen-argumen mekanis yang menentang
Copernicus dapat dibuyarkan.
139. Mengapa observasi melalui teleskop lebih disukai
daripada observasi dengan mata telanjang?
orang dapat memanfaatkan teori optik yang menerangkan sifat-sifat
teleskop yang dapat memperbesar obyek observasinya, lagipula
teleskop mampu melihat berbagai penyimpangan yang mungkin
terjadi untuk menjawab orang yang meragukan superioritas teleskop
daripada mata telanjang adalah mendemonstrasikan keefektifannya
dengan cara yang praktis
suatu sistem fisika baru berhasil ditegakkan, suatu proses yang telah
melibatkan kerja intelektual dari banyak ilmuwan selama beberapa abad,
teori baru itu dapat berhasil menandingi hasil-hasil observasi dan
experimen yang cermat
140. DIAN MARIYA ULFA
13712251044
DIKDAS KELAS B
Dapatkah Prinsip Induksi dibenarkan
Meminta bantuan pada
Pengalaman
Meminta bantuan pada
Logika
Prinsip induksi
Apabila “sejumlah besar“ A telah diobservasi pada “variasi
kondisi yang luas”, dan apabila semua A yang telah diobservasi itu
tanpa kecuali memiliki sifat B, maka semua A memiliki sifat B.
Dua garis pendekatan dari induktivis untuk
menjawab permasalah tersebut
141. Meminta bantuan pada Logika
Prin • Misalnya : sejumlah besar
gagak pada variasi kondisi yang
luas, ternyata didapat fakta
gagak berwarna hitam. Maka
dapat disimpulkan semua
gagak adalah hitam. sempurna.
Namun disini tidak jaminan
logis bahwa yang diobservasi
bisa saja yang coklat atau
merah jambu.
argumen logis yang valid apabila
ditandai dengan adanya suatu
fakta yaitu apabila premise itu
benar, maka kesimpulannya
mesti benar
Argument tersebut yang menjadi
permasalahan
Kalau hal itu terbukti, maka
kesimpulan semua gagak hitam adalah
salah,sehingga Prinsip induksi tidak
dapat dibenarkan hanya minta
bantuan pada logika.
Meminta Bantuan pada Pengalaman
• Misalny, hukum-hukum optik ditarik dengan
induksi dari hasil-hasil experimen didalam
laboratorium, dan telah digunakan dalam banyak
kesempatan untuk membuat alat-alat optik
seperti kamera, teleskop
Sejumlah besar
kesempatan
• karena mengvaliditasnya diperkirakan
akan masih membutuhkan gunakan
argumen induktif yang pembenaran
Sejumlah
keterangan tunggal
yang direkam
Sejumlah besar
observasi
• sejumlah besar perlu dikwalifikasi lebih
terperinci dan tegas
Variasi keadaan
yang luas
Dibutuhkan variasi yang luas untuk
menjawab sebuah teori
142. Misal
Kita tidak dapat seratus
persen memastikan bahwa
batu yang akan dijatuhkan
tidak akan jatuh ke atas”
Pendapat ,
walaupun hasil
generalisasinya yang
dianggap sah belum
sepenuhnya terjamin benar,
namun bisa jadi probably
benar. Maka berdasarkan
bukti tersebut bahwa batu
selalu akan jatuh kebawah bila
dilempar keatas
Kesimpulan
pengetahuan ilmiah
bukanlah pengetahuan
yang telah dibuktikan,
melainkan pengetahuan
yang probabel benar.
Makin besar jumlah
observasi yang
membentuk dasar suatu
induksi, dan makin besar
variasi kondisi dimana
observasi dilakukan, maka
makin besarlah pula
probabilitas hasil
generalisasi itu benar
Prinsip induksi
Apabila “sejumlah besar“ A telah diobservasi pada “variasi kondisi
yang luas”, dan apabila semua A yang telah diobservasi itu tanpa
kecuali memiliki sifat B, maka semua A memiliki sifat B.
Prinsip induksi dengan versi probabilitas
Apabila sejumlah A telah diobservasi pada variasi kondisi yang
luas, dan apabila semua A yang diobservasi itu tanpa kecuali
memiliki sifat B, maka semua A probabel memiliki sifat B
143. Upaya untuk menanggapi prinsip
Induktivisme
Upaya meninggalkan ide bahwa probabilitas berasal dari
hukum dan teori ilmiah perhatian dicurahkan pada
probabilitas kebenaran ramalan-ramalan individual
Sasaran pendapat ini
Misal :
Untuk memperkirakan
probabilitas matahari
probabilitas matahi
akan selalu terbit tiap
pagi
2 kritikan yang ditimbulkan yaitu
1. Ilmu lebih terlibat memproduksi seperangkat
ramalan individu daripada pengetahuan dalam
bentuk keterangan umum yang rumit disebut juga
kontra intuitif
2. Apabila perhatian dibatasi pada ramalan-
ramalan individu, tetap dapat diperdebatkn
apakah teori-teori ilmiah dan keterangan universal
bisa terhindar dari penilaian tentang benar
tidaknya ramalan-ramalan itu
Respon terhadap problema Induksi
respon
yang
dimungkin
kan
meliputi :
1. Adanya sifat skeptis
2. Adanya respon yang melemahkan
tuntutan induktivisme
3. Adanya respon terhadap problema
induksi melibatkan penolakan bahwa
ilmu didasarkan pada induksi
145. Apa itu Problema
Induksi ?
Dapatkah Prinsip Induksi
Dibenarkan?
1. Induktivisme Naif
- khusus ke umum
- ilmu bertolak dari observasi
- pengamat harus memiliki organ
indera yang normal dan sehat dan
obyektif
146. 2. Prinsip Induksi
Apabila “sejumlah besar“ A telah diobservasi pada
“variasi kondisi yang luas”, dan apabila semua A
yang telah diobservasi itu tanpa kecuali memiliki
sifat B, maka semua A memiliki sifat B.
Untuk mendapatkan justifikasi, ada dua
garis pendekatan yang digunakan kaum
induktivis.
a. Menggunakan Logika
b. Menggunakan pengalaman
a.Menggunakan Logika
Sebagai contoh observasi
yang dilakukan pada
sejumlah besar burung
gagak.
Telah dilakukan pengamatan brg
gagak pada variansi kondisi
tertentu, sehingga dapat
disimpulkan semua gagak hitam
Tidak menutup
kemungkinan adanya
burung gagak yang
diobservasi berwarna
coklat atau lainnya.
Penyimpulan induktif
yang awalnya valid
karena memenuhi
prinsip induksi, dapat
membawa ke
penyimpulan yang salah.
Meskipun premis benar.
147. Menggunakan pengalaman
Sejumlah besar kesempatan
Sejumlah keterangan tunggal
yang direkam
Sejumlah besar observasi
Variasi keadaan yang luas
Probabilitas
Apa itu
probabilitas?
148. Tidak dapat dipastikan seratus persen
bahwa matahari selalu terbit di sebelah
timur.
Pengetahuan ilmiah bukanlah
pengetahuan yang telah dibuktikan,
namum probabel benar.
Adanya perubahan prinsip
induksi
Apabila “sejumlah
besar“ A telah
diobservasi pada
“variasi kondisi
yang luas”, dan
apabila semua A
yang telah
diobservasi itu
tanpa kecuali
memiliki sifat B,
maka semua A
memiliki sifat B.
Prinsip induksi dengan
versi probabilitas
Apabila sejumlah A telah
diobservasi pada
variasi kondisi yang
luas, dan apabila semua
A yang diobservasi itu
tanpa kecuali memiliki
sifat B, maka semua A
probabel memiliki sifat B
149. Respon terhadap Problem
Induksi
1. Sikap skeptis
2. Menentang tuntutan induktivis dan
prinsip induksi
3. Penolakan bahwa ilmu didasarkan pada
induksi
Teori sebagai Struktur
“Program Riset”
(Imre Lakatos)
Disusun oleh
Diah pratiwisari
13712251039disusun
150. Latar belakang Program Riset Lakatos
Imre Lakatos berusaha menjadi penengah bagi konsep sains yang
dibawa oleh Popper dan Kuhn. Lakatos tidak sepakat dengan
Popper mengenai konsep falsifikasi untuk membedakan mana
yang sains dan bukan namun ia setuju dengan ide kemajuan
ilmiahnya. Di sisi lain, Lakatos menolak konsep relativisme Kuhn
tetapi ia sepakat dengan ide bagaimana ilmu memiliki alur
perubahan tertentu.
Program Riset Lakatos
Teori >> keutuhan
struktural
Teori bersumber
dari sejarah
Ketergantungan
Observasi pada
Teori
Kebutuhan untuk
berkembang
151. Teori bersumber dari studi sejarah
Teori harus dipandang sebagai suatu
struktur terorganisasi. Fakta bahwa studi
sejarah menunjukkan teori-teori
mempunyai keterkaitan, dan bahwa hanya
dengan teori yang tersusun secara koheren
konsep-konsep dapat memperoleh makna
yang tepat.
Ketergantungan observasi pada Teori
Pandangan Teori menurut Lakatos
Dengan cara mendefinisi
Konsep-konsep hanya dapat didefinisi berdasarkan istilah-istilah konsep
lain yang maknanya sudah diketahui. Apabila makna makna dari konsep
tersebut ditetapkan melalu definisi, maka jelaslah suatu gerak mundur
tidak tetrbatas akan terjadi untuk menelusuri kemballi definisi-definisi
tadi, kecuali apabila makna beberapa istilah diketahui dengan cara lain.
Melalui observasi
Contoh konsep merah diperoleh dari observasi dan
menghadirkan objek untuk menghasilkan konsep yang
lebih bermakna.
152. Teori-teori tersusun sedemikian rupa sehingga
terdapat di dalamnya petunjuk-petunjutk dan
keterangan-keterangan mengenai bagaimana
seharusnya mereka dikembangkan dan diperluas.
merupakan struktur-struktur yang masih terbuka
untuk perkembangan lebih lanjut (open-ended) dan
memberikan kesempatan untuk mengadakan
program riset.
Kebutuhan ilmu untuk berkembang
Perangkat Ilmu
Program Penelitian Lakatos
Imre Lakatos
• Ilmu adalah program penelitian terstruktur, dan bukan trial
and error
• Penganut suatu teori melindungi teorinya dengan sabuk
pengaman
• Kalau ada ketidakcocokan, penganutnya akan membela
dengan berbagai alasan. Anomali, kesalahan observasi,
gangguan pada observasi, kesalahan ukur, .
153. Program Riset
• Heuristik Positif
hal yang dianjurkan untuk dilakukan
• Heuristik Negatif
hal yang dianjurkan untuk tidak dilakukan (termasuk tidak langsung
menolak teori anutan yang tidak cocok dengan kenyataan)
Contoh inti Pokok
“Bumi dan planet-planet mengorbiti matahari dan bumi berputar pada
porosnya sendiri sekali dalam sehari”
Contoh Pelindung
adanya gerak maju mundur
Menambah lingkaran
epicycles
Teori Copernicus
BULAN
BUMI
MERKURI
VENUS
MATAHARI
MARS
EPISIKLUS
JUPITER
SATURNUS
154. Metodologi di dalam suatu
program riset
Ada dua macam cara yang ditolak
oleh metodologi Lakatos
Yakni hipotesa-hipotesa ad hoc
Menolak upaya yang memperkosa “inti
pokok” program
155. Akan ada planet p
Tidak ditemukan
Teleskop
Tidak mungkin karena jaraknya terlalu
jauh
Kemungkinan ada yang menghalangi
planet sehingga tidak ditemukan
Melakukan riset ulang dengan mengirim satelit
Awan/pengganggu tidak ditemukan
Ada medan magnet yang
mengganggu satelit
Mengirim satelit baru
Programriset>>>Ilmiah
derajat koherensi
fenomena baru
Menilai program riset
Progresif
Degeneratif
156. Perbandingan
program-program riset
aksi pada
suatu jarak
Medan
Listrik
Hukum tarik dan
tolak antara benda
bermuatan listrik
Gelombang Radio
Teori
electron
Teori
electron
Lanjutan perbandingan program-program riset
Teori electron Medan
Listrik
Electromagnetik
clasik
157. Orang tidak bisa
mengatakan program
riset lebih baik dari
pada program rivalnya.
Lakatos gagal memberikan kriteria
yang jelas untuk menolak suatu
program riset yang koheren, atau
untuk memilih program-proggram
riset yang bersaing
Walaupun berbeda, pandangan Popper-Kuhn-Lakatos
sesungguhnya ada benang merah
yang mengikat ketiganya. Mereka adalah generasi pemikir
filsafat ilmu baru yang mencoba keluar
dari dominasi paradigma positivistik yang kaku.
159. Rasionalisme:
Aliran yang menyatakan bahwa sumber
pengetahuan yang memadai dan dapat dipercaya
adalah berdasarkan akal (rasio)
Merupakan faham atau aliran atau ajaran yang
berdasarkan ratio, ide-ide yang masuk akal. Selain
itu, tidak ada sumber kebenaran yang hakiki
Rasionalisme tidak mengingkari nilai pengalaman,
melainkan pengalaman hanya dipandang sebagai
sejenis perangsang bagi pikiran. Karenanya, aliran
ini yakin bahwa kebenaran dan kesesatan terletak
di dalam ide, dan bukannya di dalam barang
sesuatu
Kaum rasionalis eksterm menyatakan bahwa ada
satu kriteria universal yang tunggal dan tidak
terikat waktu (timeless) untuk menilai faedah yang
relatif dari teori-teori yang bersaing. Misalnya,
seorang induktivis mungkin menetapkan sebagai
kriteria universalnya derajat dukungan induktivis
yang diterima suatu teori dari fakta-fakta yang
sudah diakui, sedangkan falsifikasionis mungkin
berdasarkan kriterianya pada derajat falsifibilitas
dari teori-teori yang masih belum difalsisfikasi
160. Bagi kaum rasionalis, ekstrim keputusan-
keputusan dan pilihan-pilihan para ilmuwan
dibimbing oleh kriteria universal
Seorang ilmuwan rasionalis akan menolak teori-
teori yang gagal menepati kriteria universal dan
apabia memilih antara dua teori rival, kaum
rasionalis memilih teori yang akan mendekati
kriteria universal yang paling baik
Kaum rasionalis tipikal akan meyakini bahwa riset
yang dilaksanakan sesuai dengan kriteria universal
akan membawa ke kebenaran atau akan
berkembang maju mendekati kebenaran
Bagi kaum rasionalis, perbedaan ilmu dan non
ilmu adalah jelas yaitu, teori-teori yang
berkembang sesuai dengan kriteria universal
adalah ilmiah, sedangkan teori yang berkembang
dengan cara yang berlawanan atau melanggar
kriteria universal adalah tidak ilmiah
Kaum rasionalis tipikal akan memandang sebagai
hal yang dengan sendirinya benar, bahwa nilai
yang tinggi harus diberikan kepada pengetahuan
yang berkembang sesuai denagn kriteria yang
universal