SlideShare a Scribd company logo
1
Perbandingan Filsafat Ilmu
Modern dan Postmodern
Untuk memenuhi salah satu tugas akhir semester
pada mata kuliah Filsafat Ilmu Pengetahuan
Dosen Pengampu :
Drs. Zulfa Hanum, M.A., M.Psi.
NAME : YULIA EOLIA PUTRI
NPM : 2015 7479 111
ENGLISH EDUCATION
MASTER DEGREE PROGRAM
UNIVERSITY OF INDRAPRASTA PGRI
2016
2
Perbandingan Filsafat Modern dan Postmodern
No. Indikator Filsafat Modern Filsafat Postmodern
1. Filsafat
Zaman
Modern
Pada zaman modern manusia
menyadari dirinya sebagai
subjectum, yaitu sebagai pusat
realitas yang menjadi ukuran
segala sesuatu.
Lewat modernisasi, manusia
lebih menyadari dirinya
sebagai individu, kemajuan
ekonomi dan terutama seni
sangat besar andilnya dalam
peningkatan kesadaran akan
subjektivitas ini.
Postmodern cenderung
mengkritik segala sesuatu yang
diasosiasikan dengan modernitas
yaitu pada akumulasi
pengalaman peradaban Barat
adalah industrialisasi, urbanisasi,
kemajuan teknologi, negara
bangsa, kehidupan dalam jalur
cepat.
Teoritisi postmodern cenderung
menolak apa yang biasanya
dikenal dengan pandangan dunia
(world view), metanarasi,
totalitas, dan sebagainya
2. Pemikiran Cogito ergo sum
(saya berpikir maka saya ada)
menjadi formulasi padat
kesadaran zaman modern yang
terus dipertahankan bahkan
sampai abad ke-20 ini bahwa
manusia (individu) bisa
mengetahui kenyataan dengan
rasionya sendiri.
3. Sejarah Zaman ini sebenarnya sudah
terintis mulai dari abad 14 M.
Tetapi, indikator yang nyata
terlihat jelas pada abad 17 M
dan berlangsung hingga abad
20 M.
Postmodern pertama kali muncul
di Prancis sekitar tahun 1970-an.
4. Pola
Pemikiran
Suatu periode yang
mengafirmasi keeksistensian
dan kemungkinan mengetahui
kebenaran dengan hanya
menggunakan penalaran
Dalam postmodern, pikiran
digantikan kegiinginan,
penalaran digantikan emosi, dan
moralitas digantikan oleh
relativitas.
3
manusia. Penalaran
menggantikan posisi Tuhan
dan naturalism menggantikan
posisi supernatural.
Filsafat modern sebagai
pemberontakan intelektual
terus-menerus terhadap
metafisika tradisional. filsafat
modern dianggap sebagai
emansipasi, sebuah kemajuan
berpikir, dari kemandegan dan
pendewaan pemikiran
metafisis.
Fenomena ini menandai
berakhirnya sebuah cara
pandang universalisme ilmu
pengetahuan modern.
Postmodem menolak penjelasan
yang harmonis, universal, dan
konsisten yang merupakan
bagian identitas dasar yang
membuat kokoh dan tegaknya
modernisme. Kaum
postmodernis mengkritik dan
menggantikan semua itu dengan
sikap menghargai kepada
perbedaan dan penghormatan
kepada yang khusus (partikular
dan lokal).
5. Ciri Ciri 1. Dengan subjektivitas
dimaksudkan bahwa
manusia menyadari
dirinya sebagai subjectum,
yaitu sebagai pusat realitas
yang menjadi ukuran
segala sesuatu.
2. Dengan kritik
dimaksudkan bahwa rasio
tidak hanya menjadi
sumber pengetahuan,
melainkan juga menjadi
kemampuan praktis untuk
membebaskan individu
dari wewenang tradisi atau
untuk menghancurkan
parsangka-prasangka yang
menyesatkan.
3. Subjektivitas dan kritik
pada gilirannya
1. Timbulnya pemberontakan
secara kritis terhadap proyek
modernitas; memudarnya
kepercayaan pada agama
yang bersifat transenden
(meta-narasi); dan
diterimanya pandangan
pluralisme relativisme
kebenaran.
2. Meledaknya industri media
massa, kekuatan media massa
telah menjelma bagaikan
“agama” atau “tuhan”
sekuler, dalam artian perilaku
orang tidak lagi ditentukan
oleh agama-agama
tradisional, tetapi tanpa
disadari telah diatur oleh
media massa, semisal
program televisi.
4
mengandaikan keyakinan
akan kemajuan. Dengan
kemajuan dimaksudkan
bahwa manusia menyadari
waktu sebagai sumber
langka yang tak terulangi.
3. Munculnya radikalisme etnis
dan keagamaan. Fenomena
ini muncul diduga sebagai
reaksi atau alternatif ketika
orang semakin meragukan
terhadap kebenaran sains,
teknologi dan filsafat yang
dinilai gagal memenuhi
janjinya untuk membebaskan
manusia, tetapi sebaliknya,
yang terjadi adalah
penindasan.
4. Munculnya kecenderungan
baru untuk menemukan
identitas dan apresiasi serta
keterikatan rasionalisme
dengan masa lalu.
5. Semakin terbukanya peluang
bagi klas-klas sosial atau
kelompok untuk
mengemukakan pendapat
secara lebih bebas.
6. Konflik Goncangan yang keras di
ambang modernitas, dihasilkan
oleh penemuan-penemuan
ilmiah. Nicolas Copernicus
(1473-1543), lewat penelitian
astronomisnya,
menghancurkan otoritas
astronomi tradisional yang
didominasi oleh teori
Aristoteles dan Ptolemaeus
yang mengandaikan bumi
adalah pusat semesta. Konsep-
konsep kuno ditolak secara
matematis bahwa bumi
mengitari matahari sebagai
Beberapa kecenderungan umum
yang mendasari gerakan post
modernisme yang bisa dianggap
sebagai kerangka
konseptualisasi, muculnya
gerakan post modernisme
adalah:
1. ‘realitas’ adalah konstruksi
semiotis, artifisial &
ideologis.
2. Sikap skeptis dan kritis diri
terhadap segala bentuk
keyakinan tentang
‘substansi’.
3. Realitas bisa ditangkap
5
pusat semesta. Copernicus
mengguncangkan kemapanan
penafsiran religius saat itu
paling jelas ditampilkan dalam
peristiwa Galileo-Galilei
(1564-1642), berhasil
membuktikan teori Copernicus
lewat teleskop temuannya pada
tahun 1610.
dengan banyak cara
(pluralisme).
4. ‘sistem’ konotasi otonom dan
tertutup, diganti dengan
‘jaringan’, ‘relasionalitas’
atau pun ‘proses’ yang
senantiasa saling-silang dan
bergerak dinamis.
5. Segala unsur, ikut saling
menentukan dalam interaksi
jaringan dan proses dalam
interelasinya dengan bebagai
aspek.
6. Segala hal harus dilihat
secara holistik berbagai
kemampuan (faculties) lain
selain rasionalitas, misalnya,
emosi, imajinasi, intuisi dsbg.
7. Pengalaman yang selalu
dimarginalisasi oleh pola
ilmu pengetahuan modern
dikembalikan ke tengah
menjadi fream pemikiran.
Misalnya, gender, feminisme
kaum perempuan, tradisi-
tradisi lokal, dan agama.
7. Term/
Istilah yang
biasa
dipergunaka
n
Sentralisasi
Pertarungan Kelas
Konstruksi
Kultur
Hermeneutis
Budaya Tinggi
Hierarki
Industri
Teori
Kekuatan Negara
Agama
Desentralisasi
Pertarungan Etnis
Dekonstruksi
Sub-kultur
Nihilisme
Budaya Rendah
Anarki
Pasca-industri
Paradigma
Kekuatan Bersama (Civil
Society)
6
Legitimasi
Konsensus
Budaya tradisional
Kontinuitas
Sekte-sekte
Delegitimasi
Dekonsensus
Liberalisme
Diskontinuitas
8. Tokoh
Terkenal
Cirinya sudah mengenal
rasionalisme pada zaman
modern karena munculnya
ilmu pengetahuan. Tokoh-
tokoh yang terkenal pada masa
ini diantaranya:
1. Isaac Newton (1643 M-
1727 M)
2. Rene Descrates (1596
M-1650 M)
3. Charles Robert Darwin
(1809 M-1882 M)
4. Joseph John Thompson
(1856 M-1940 M)
Pada masa ini terkenal dengan
adanya penemuan mutakhir.
Bidang fisiska menjadi titik
perkembangan ilmu karena
dipandang sebagai dasar ilmu
pengetahuan. Tokoh yang
terkenal pada masa ini adalah
Albert Enstein (1879 M-1955
M), Linus Pauling, James D.
Watson, Miler Urey, Werner
Heinsenberg dan Erwin
Schrodinger, Edwin Hubble,
Alfred Wegener.
9. Filusuf 1. Rene Descartes (1596-1650)
2. Hegel (1770-1831)
3. Immanuel Kant (1724-1804)
4. John Locke (1632-1704)
5. William James (1842-1910)
6. Soren Kierkegaard (1813-
1855)
Thomas Hobbes (1588-1679)
August Comte (1798-1857)
David Hume(1711-1776).
Blaise Pascal (1623-1662)
Frederich Wilhelm Nietzsche
Charles Sanders Pierce
Michel Foucault
Jacqeues Derrida (Al
Jan Mukarovsky
Hans Robert Jauss
7
Perbandingan Aliran Empirisme dan Rasionalisme
1. Pengertian Empirisme
Empirisme berasal dari bahasa yunani yaitu “empeiria” yang berarti
pengalaman dan mencoba. Empirisme merupakan doktrin filsafat yang
menekankan akan pengalaman dalam memperoleh pengetahuan serta
pengetahuan itu sendiri, dan mengecilkan peran akal. Bagi kaum empiris,
pengalaman inderawi adalah satu-satunya sumber dan terjamin kepastian
dalam pengetahuan. Karena sumber pengetahuan adalah pengalaman, makan
metode yang dipakainya adalah verifikasi induksi.
Tanpa pengalaman, rasio tidak memiliki kemampun untuk
menggambarkan sesuatu apa pun. Kalau pun menggambarkan sedemikian
rupa, itu hanyalah khayalan belaka. Dengan pengertian-pengertian di atas, kita
dapat menyimpulkan bahwasanya akal tidak mendapatkan peran dalam
memperoleh pengetahuan melainkan akal hanya alat penyimpanan yang
secara pasif menerima pengalaman, dan pengalaman-pengalaman itu bersifat
inderawi.
2. Pengertian rasionalisme
Rasio dalam bahasa inggris “reason”; dan dalam bahasa latin “ratio”
yang berarti berhubungan dengan pemikiran. Secara umum rasio dimengerti
sebagai kemampuan untuk melakukan; abtraksi, memahami, menghubungkan,
merefleksikan, memperhatikan kesamaan-kesamaan, dan perbedaan-
perbedaan dan sebagainya.
Rasio berbeda dengan kemampuan; kehendak, kemampaun cita rasa,
kemampuan perasaan, kemampuan intuisi dan sebagainya. Rasio juga
dibedakan dengan iman, intuisi, emosi dan perasaan, pencerapan, persepsi
pengalaman. Paham rasionalisme menyatakan bahwa akal adalah dasar
kepastian ilmu pengetahuan dan pengetahuan dapat diperoleh dan diukur akal
melalui kegiatan. Serta menurut paham ini pula bahwasanya manusia
memperoleh pengetahuan melalui kegiatan menangkap objek.
Perbedaan empirisme dan rasionalisme di antaranya:
Empirisme Akal itu pasif dan dianggap sebagai
penyimpanan data-data dari
pengalaman-pengalaman
Akal menjadi objek dan
pengalaman menjadi
subjek
Rasionalis
me
Akal itu aktif dan semua yang dapat
diindera hanya perangsang bagi akal
Akal menjadi subjek dan
pengalaman/yang dapat
diiderawi menjadi objek
8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk
memahaminya atau mendalami secara radikal dan integral serta sistematis.
Dalam mempelajari ilmu filsafat kita akan mengenal beberapa zaman yang
memiliki pandangan serta ajaran berbeda dalam hal filsafat. Dalam sejarah
manusia kita mengenal tiga era atau zaman yang memiliki ciri khas nya masing –
masing. Yaitu pramodern, modern dan postmodern. Zaman modern ditandai
dengan afirmasi diri manusia sebagai subjek. Sedangkan zaman postmodern
merupakan kritik atas masyarakat modern dan kegagalannya memenuhi janjinya.
Post modern juga cenderung mengkritik segala sesuatu yang diasosiasikan
dengan modernitas yaitu akumulasi pengaruh budaya barat.
Lintasan sejarah mencerminkan perkembangan peradaban manusia di muka
bumi. Gelombang perubahan tersebut terejewantahkan dalam perkembangan
kehidupan sosialnya. Manusia senantiasa merasa tidak puas dan tidak dapat
bertahan dengan perkembangan pengetahuan pada periode-periode sebelumnya.
Secara teologis, pengetahuan animisme, bergeser menuju dinamisme dari
dinamisme menuju ke politeisme, dan politeisme menuju konsep monoteisme.
Menyangkut paradigma ilmu pengetahuan, dari teosentris, ke empirisme, dari
empiris ke rasionalisme, dari rasionalisme ke positivisme, dari positivisme ke
materialisme, dari materialisme ke idealisme dan pada tataran tertentu
intuisionisme juga mendapat posisinya sebagai paradigma ilmu pengetahuan.
Berbagai simbol telah diciptakan manusia untuk dilekatkan mewakili bahasa
manusia dalam menyebut pergeseran paradigma pemikiran dan pengetahuan
manusia dari waktu ke waktu.
Kerangka pikir atas pergeseran pengetahuan manusia mengacu pada sebuah
frame besar yakni masa kuno/klasik, masa pertengahan, masa modern dan
9
postmodern. Secara siginifikan masa klasik dan pertengahan di barat, wacana
pikir dan rasionalisme manusia, belum mendapatkan porsi yang signifikan. Pada
masa modern rasio manusia seolah-olah sebuah kendaraan yang sangat daksyat
mengantarkan manusia pada sebuah kehidupan yang seolah-olah nyaman dan
penuh kemapanan. Dengan perkembangan teknologi yang terstruktur sedemikian
rupa. Disinilah modernisme dicirikan dengan gerakan rasionalisme yang begitu
gencar. Rasionalisme telah menggiring manusia pada sebuah masa pencerahan
yang disebut dengan mainstream pemikiran modernisme dan fakta sosialnya
disebut modernitas. Setelah berjalan sekian dekade kemapanan dan kenyamanan
paham modernisme mendapat kritik dan pergeseran paradigma. Pergeseran
pemikiran modernisme itu mendapat kritik yang cukup signifikan yang
merupakan mainstream gerakan postmodernisme dengan segala lingkup dan
permasalahannya.
10
BAB II
PEMBAHASAN
A. Filsafat Modern
1. Filsafat Zaman Modern
Pada zaman modern manusia menyadari dirinya sebagai subjectum,
yaitu sebagai pusat realitas yang menjadi ukuran segala sesuatu. Manusia
dalam masyarakat abad pertengahan lebih mengenali dirinya sebagai ras,
rakyat, partai, keluarga atau kolektif. Lewat modernisasi, manusia lebih
menyadari dirinya sebagai individu, kemajuan ekonomi dan terutama seni
sangat besar andilnya dalam peningkatan kesadaran akan subjektivitas ini.
Pernyataan Descartes yang termasyhur, cogito ergo sum (saya berpikir maka
saya ada) menjadi formulasi padat kesadaran zaman modern yang terus
dipertahankan bahkan sampai abad ke-20 ini bahwa manusia (individu) bisa
mengetahui kenyataan dengan rasionya sendiri. Di abad ke-19, Marx, (ilham
dari Hegel), menegaskan bahwa manusia adalah subjek sejarah, manusia
tidak hanyut dipermainkan waktu, melainkan perancang sejarahnya sendiri.
Dengan demikian subjektivitas dipahami dalam matra historisnya.
Rasio tidak hanya sumber pengetahuan, melainkan juga menjadi
kemampuan praktis untuk membebaskan individu dari wewenang untuk
menghancurkan prasangka yang menyesatkan. Kant merumuskan kritik
sebagai keberanian untuk berpikir sendiri di luar tuntunan tradisi atau
otoritas. Dia mengatakan "terbangun dari tidur dogmatis", yaitu: kemampuan
kritis rasio membuatnya bebas dari prasangka-prasangka pemikiran
tradisional. Subjektivitas dan kritik pada gilirannya mengandaikan keyakinan
akan kemajuan. Manusia menyadari waktu sebagai sumber langka yang tak
terulangi. Waktu dialami sebagai rangkaian peristiwa yang mengarah pada
satu tujuan yang dituju oleh subjektivitas dan kritik itu.
11
2. Sejarah Zaman Modern
Zaman ini sebenarnya sudah terintis mulai dari abad 14 M. Tetapi,
indikator yang nyata terlihat jelas pada abad 17 M dan berlangsung hingga
abad 20 M. Hal ini ditandai dengan adanya penemuan-penemuan dalam
bidang ilmiah. Terdapat ada tiga sumber pokok yang menyebabkan
berkembangnya ilmu pengetahuan di Eropa dengan pesat, yaitu hubungan
antara kerajaan Islam di Semenanjung Liberia dengan negara Perancis,
terjadinya Perang Salib dari tahun 1100-1300, dan jatuhnya Istambul ke
tangan Turki pada tahun 1453.
Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman modern ini sesungguhnya
sudah dirintis sejak zaman Renaissance. Renaissance sering diartikan denagn
kebangkitan, peralihan, atau lahir kembali (rebirth), yaitu di lahirkan kembali
sebagai manusia yang bebas untuk berpikir , dan jauh dari ajaran-ajaran
agama. Jadi, zaman Modern filsafat didahului oleh zaman Renaissance.
Sebenarnya secara esensial zaman Renaissance itu, dalam filsafat, tidak
berbeda dari zaman modern. Ciri-ciri filsafat Renaissance ada pada filsafat
modern. Filsafat modern menampakkan karakteristiknya dengan lahirnya
aneka aliran-aliran besar filsafat, yang diawali oleh Rasionalisme dan
Empirisme dan Kriticisme. Selain ketiga aliran itu, juga akan diketengahkan
aliran-aliran besar lainnya yang ikut berperan mengisi lembaran filsafat
modern, yaitu idealisme, materialisme, positivisme, fenomenologi,
eksistensialisme dan pragmatism.
Para filsuf zaman modern menegaskan bahwa pengetahuan tidak berasal
dari kitab suci atau ajaran agama, tidak juga dari para penguasa, tetapi dari
diri manusia sendiri. Namun tentang aspek mana yang berperan ada beda
pendapat. Aliran rasionalisme beranggapan bahwa sumber pengetahuan
adalah rasio: kebenaran pasti berasal dari rasio (akal). Aliran empirisme,
sebaliknya, meyakini pengalamanlah sumber pengetahuan itu, baik yang
12
batin, maupun yang inderawi. Lalu muncul aliran kritisisme, yang mencoba
memadukan kedua pendapat berbeda itu.
3. Pola Pemikiran Modern
Pemikiran abad pertengahan ditandai oleh kesatuan, keutuhan, dan
totalitas yang koheren dan sistematis dalam bentuk metafisika atau ontologi.
Oleh pemikir abad pertengahan kenyataan dilukiskan sebagai sebuah tatanan
sistematis yang hierarkial (kenyataan tertinggi dan terendah, terabstrak dan
konkret), Thomas Aquinas adalah puncak dari pemikiran abad pertengahan
ini. Pemikiran modern sebagai suatu pemberontakan terhadap alam pikir abad
pertengahan itu. Filsafat modern sebagai pemberontakan intelektual terus-
menerus terhadap metafisika tradisional. Dari pemberontakan ini, cara
berpikir filosofis yang mendasarkan pada rasio menjadi otonom dari
pemikiran atas dasar iman ("teologi"). Pemisahan filsafat dari teologi
berlanjut pada abad ke-18 dan 19 menjadi pemisahan ilmu pengetahuan dari
filsafat.
Filsafat Modern sebagai Pemberontakan Intelektual. Di satu sisi,
modernitas dianggap sebagai disintegrasi intelektual. Filsafat modern lebih
menampilkan dirinya sebagai anarkhi dan kekacauan dari pada keutuhan dan
ketertiban, sebuah kemerosotan intelektual. Di lain sisi, filsafat modern
dianggap sebagai emansipasi, sebuah kemajuan berpikir, dari kemandegan
dan pendewaan pemikiran metafisis yang mendukung sistem kekuasaan
gerejawi tradisional. Pihak kedua mendukung radikalisasi lebih lanjut,
pemisahan ilmu pengetahuan dari filsafat. Hancurnya metafisika tradisional
disambut gembira Nietzsche, Kant, Comte, di lain pihak, Hegel dan Marx
ingin mengembalikan integrasi metafisis itu dari puing-puingnya.Usaha
melepas diri dari tradisi, filsafat modern meluncurkan tema-tema baru,
pengetahuan yang sekarang dikenal sebagai "ilmu pengetahuan modern",
yakni ilmu-ilmu alam, seperti Galileo, Bacon dan Descartes sangat
menekankan "metode" untuk mengetahui. Kalau filsafat tradisional ramai
13
mempersoalkan kenyataan adikodrati (Allah, roh, dst), para filsuf modern
sibuk mempersoalkan cara untuk menemukan dasar pengetahuan yang sahih
tentang semua itu. Lambat laun minat refleksi akan Allah bergeser ke refleksi
atas manusia dengan segala kemampuan kodratinya. Jadi, teosentrisme
bergeser keantroposentrisme. Kemampuan manusia sebagai subjektivitas,
seperti: rasio, persepsi, afeksi, dan kehendaknya menjadi tema-tema refleksi
baru.
Di awal zaman modern, rumusan "Cogito ergo sum" dari Descartes
bersesuaian dengan interpretasi subjektif atas iman dari Luther. Jika
pengetahuan dicapai oleh dirinya sendiri dan iman ditafsirkan sendiri, yang
dilawan di sini bukan hanya ajaran-ajaran resmi tentang pengetahuan yang
benar, melainkan juga praktik-praktik totaliter gereja Abad Pertengahan yang
dilegitimasikan ajaran-ajaran itu. Di abad ke-18, John Locke dan Adam
Smith merumuskan hak-hak milik yang menandai praktik-praktik ekonomi
kapitalis zaman itu. Praktik-praktik yang lama mendapat serangan gencar dari
Marx yang memperlihatkan hak milik sehagai biang keladi penindasan dalam
masyarakat. Renaisans dan Gerakan Humanisme. Memang warisan-warisan
kebudayaan Yunani dan Romawi kuno dipelajari lagi oleh para cendikiawan
yang pada zaman itu disebut "kaum humanis". Namun hasil pengolahan
kembali warisan antik itu adalah sesuatu yang baru, sehingga renaisans itu
bukanlah reproduksi kultur antik, melainkan interpretasi baru atasnya.
Gerakan humanisme lalu ditandai oleh kepercayaan akan kemampuan
manusia, hasrat intelektual, dan penghargaan akan disiplin intelektual. Kaum
humanis percaya bahwa rasio dapat melakukan segalanya dan lebih penting
dari pada iman. Karena itu, penelitian filologis tidak hanya dilakukan atas
sastra klasik, artinya, teks suci ini mulai dipelajari dengan rasio belaka.
Karena percaya akan kemampuan intelektual, kaum humanis juga
menekankan pentingnya perubahan-perubahan sosial, politis dan ekonomi.
Kekuasaan absolut gereja makin keropos, dan sebagai gantinya muncul
14
kecenderungan membentuk negara-negara nasional. Kaum humanis
mendorong sekularisasi (pemisahan kekuasaan politis dari agama).
4. Konflik Zaman Modern
Goncangan yang keras di ambang modernitas, dihasilkan oleh
penemuan-penemuan ilmiah. Nicolas Copernicus (1473-1543), lewat
penelitian astronomisnya, menghancurkan otoritas astronomi tradisional yang
didominasi oleh teori Aristoteles dan Ptolemaeus yang mengandaikan bumi
adalah pusat semesta. Konsep-konsep kuno ditolak secara matematis bahwa
bumi mengitari matahari sebagai pusat semesta. Copernicus
mengguncangkan kemapanan penafsiran religius saat itu paling jelas
ditampilkan dalam peristiwa Galileo-Galilei (1564-1642), berhasil
membuktikan teori Copernicus lewat teleskop temuannya pada tahun 1610.
Karena dianggap menyebarkan teori heliosentrisme, dia dihukum oleh
Inkuisisi (intelejen gereja), dicukil matanya. Apa yang berkembang di sini tak
lain pada observasi empiris, sebuah metode yang sangat sentral bagi
perkembangan ilmu-ilmu modern.
Reformasi dan Pengaruhnya atas Filsafat. Jika Renaisans dengan
humanismenya merupakan gerakan elite intelektual, Reformasi adalah
gerakan massa. Renaisans adalah gerakan kebudayaan, sedang Reformasi
adalah gerakan teologis dan politis. Martin Luther (1483-1546) sebagai
peletusan gerakan massal yang pada mulanya adalah protes atas ulah seorang
teolog bernama John Tetzel (mengusahakan uang bagi Paus Leo X dan uskup
Magdeburg dengan mengkotbahkan hukuman neraka yang bisa dikurangi
dengan membeli surat aflat). Dengan 95 tesis, protesnya bukan hanya
didukung dari kelas menengah Jerman, meluas menjadi gerakan
demokratisasi religius sampai ke gerakan-gerakan petani.
5. Tokoh Tokoh Pada Zaman Modern
15
Tokoh penemu di bidang sains pada masa renaisans (abad 15-16 M):
Nicolaus Copernicus (1473-1543 M), Johanes Kepler (1571-1630 M),
Galileo Galilei (1564-1643 M), dan Francis Bacon (1561-1626 M).
Selanjutnya tokoh penemu di bidang sains pada zaman modern (abad
17-19 M): Sir Isaac Newton (1643-1727 M), Leibniz (1646-1716 M), Joseph
Black (1728-1799 M), Joseph Prestley (1733-1804 M), Antonie Laurent
Lavoiser (1743-1794 M), dan J.J. Thompson. Perkembangan ilmu pada abad
ke-18 telah melahirkan ilmu seperti taksonomi, ekonomi, kalkulus, dan
statistika, sementara pada abad ke-19 lahirlah pharmakologi, geofisika,
geomophologi, palaentologi, arkeologi, dan sosiologi. Pada tahap
selanjutnya, ilmu-ilmu zaman modern memengaruhi perkembangan ilmu
zaman kontemporer.
Zaman modern ini sebenarnya sudah terintis mulai dari abad 15 M.
Tetapi, indikator yang nyata terlihat jelas pada abad 17 M dan berlangsung
hingga abad 20 M. Hal ini ditandai dengan ditandai dengan adanya
penemuan-penemuan dalam bidang ilmiah. Menurut Slamet Iman Sontoso,
dalam buku yang disusun oleh Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM (2001:79) ada
tiga sumber pokok yang menyebabkan berkembangnya ilmu pengetahuan di
Eropa dengan pesat, yaitu hubungan antara kerajaan Islam di Semenanjung
Liberia dengan negara Perancis, terjadinya Perang Salib dari tahun 1100-
1300, dan jatuhnya Istambul ke tangan Turki pada tahun 1453. Ilmuwan pada
zaman ini membuat penemuan dalam bidang ilmiah. Eropa yang merupakan
basis perkembangan ilmu melahirkan ilmuwan yang popular.
Zaman modern di tandai dengan berbagai penemuan dalam bidang
ilmiah. Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman modern sesungguhnya
sudah di rintis sejak zaman Renaissance. Tokoh yang terkenal sebagai bapak
filsafat modern adalah Rene Descartes. Rene Descartes juga sebagai ilmu
pasti. Penemuannya dalam ilmu pasti adalah system koordinat yang terdiri
atas dua garis lurus X Dan Y dalam bidang datar. Isaac Newton dengan
16
temuannya teori grafitasi. Charles Darwin dengan teorinya struggle for live (
Perjuangan untuk hidup ). J.J Thompson dengan temuannya electron. Berikut
penjelasan sekilas dari filsuf-filsuf tersebut.
B. Filsafat Postmodern
1. Filsafat Zaman Postmodern
Secara etimologis postmodernisme terbagi menjadi dua kata, post dan
modern. Sedangkan secara terminologi menurut tokoh dari post modern,
Pauline Rosenau (1992) mendefinisikan postmodern secara gamblang dalam
istilah yang berlawanan seperti post modernisme merupakan kritik atas
masyarakat modern dan kegagalannya memenuhi janji – janjinya. Juga
postmodern cenderung mengkritik segala sesuatu yang diasosiasikan dengan
modernitas yaitu pada akumulasi pengalaman peradaban Barat adalah
industrialisasi, urbanisasi, kemajuan teknologi, negara bangsa, kehidupan
dalam jalur cepat. Namun mereka meragukan prioritas – prioritas modern
seperta karier, jabatan, tanggung jawab personal, birokrasi, demokrasi
liberal, toleransi, humanisme, egalitarianisme, penelitian objektif, kriteria
evaluasi, prosedur netral,peraturan impersonal dan rasionalitas. Kedua,
teoritisi postmodern cenderung menolak apa yang biasanya dikenal dengan
pandangan dunia ( world view ), metanarasi, totalitas, dan sebagainya
2. Sejarah Filsafat Postmodern
Postmodern pertama kali muncul di Prancis sekitar tahun 1970-an.
Pada awalnya postmodern lahir terhadap kritik arsitektur, dan harus kita akui
kata postmodern itu sendiri muncul sebagai bagian modernitas. Benih posmo
pada awalnya tumbuh di lingkungan arsitektur. Charles Jencks dengan
bukunya “The Language of Postmodern”. Architecture (1975) menyebut
postmodern sebagai upaya untuk mencari pluralisme gaya arsitektur setelah
ratusan tahun terkurung satu gaya. Pada sore hari di bulan juli 1972,
17
bangunan yang mana melambangkan kemodernisasian di ledakkan dengan
dinamit. Peristiwa peledakan ini menandai kematian modern dan
menandakan kelahiran posrmodern. Ketika postmodern mulai memasuki
ranah filsafat, post dalam modern tidak dimaksudkan sebagai sebuah periode
atau waktu tetapi lebih merupakan sebuah konsep yang hendak melampaui
segala hal modern.
Postmodern ini merupakan sebuah kritik atas realitas modernitas yang
dianggap telah gagal dalam melanjutkan proyek pencerahan. Nafas utama
dari posmodern adalah penolakan atas narasi – narasi besar yang muncul
pada dunia modern dengan ketunggalan gangguan terhadap akal budi dan
mulai memberi tempat bagi narasi – narasi kecil, lokal, tersebar dan
beraneka ragam untuk untuk bersuara dan menampakkan dirinya.
Postmodernisme bersifat relatif. Kebenaran adalah relatif, kenyataan atau
realita adalah relatif, dan keduanya menjadi konstruk yang tidak
bersambungan satu sama lain. Dalam postmodernisme, pikiran digantikan
oleh keinginan, penalaran digantikan oleh relativisme. Kenyataan tidak lebih
dari konstruk sosial, kebenaran disamakan dengan kekuatan atau kekuasaan.
Akhirnya, pemikiran postmodern ini mulai mempengaruhi berbagai bidang
kehidupan, termasuk dalam bidang filsafat, ilmu pengetahuan dan sosiologi.
Postmodern akhiryna menjadi kritik kebudayaan atas modernita.
3. Ciri Ciri Post Modern
Fenomena postmodern mencakup banyak dimensi dari masyakat
kontemporer. Postmodern adalah suasana intelektual yang bersifat Ide atau
”isme” postmodernisme. Para ahli saling berdebat untuk mencari aspek-
aspek apa saja yang termasuk dalam postmodernisme. Tetapi mereka telah
mencapai kesepakatan pada satu butir: fenomena ini menandai berakhirnya
sebuah cara pandang universalisme ilmu pengetahuan modern. Postmodem
menolak penjelasan yang harmonis, universal, dan konsisten yang
merupakan bagian identitas dasar yang membuat kokoh dan tegaknya
18
modernisme. Kaum postmodernis mengkritik dan menggantikan semua itu
dengan sikap menghargai kepada perbedaan dan penghormatan kepada yang
khusus (partikular dan lokal). Lalu membuang yang universal.
Postmodernisme menolak penekanan kepada penemuan ilmiah melalui
metode sains. Metode ilmiah ini merupakan fondasi intelektual dari
modernisme untuk menciptakan dunia yang seolah-olah lebih baik pada
masa-masa awal masa pencerahan. Metode ilmiah telah mengantarkan
modernisme dalam bentuk praktisnya berbagai teknologi.
Dari paparan ini dimaksudkan bahwa ciri dari postmodern adalah
melingkupi hal-hal secara konseptual ide yang meliputi:[1][8] Pertama, Ide
yang menghendaki penghargaan besar terhadap alam ini sebagai kritik atas
gerakan modernisme yang mengeksploitasi alam. Kedua, Ide yang
menekankan pentingnya bahasa (Hermeneutik, Filologi) dalam kehidupan
manusia dengan segala konsep dan analisanya yang kompleks, ini sebagai
antitesa atas kondisi modernisme atas kuasa tafsir oleh mesin birokrasi ilmu
pengetahuan. Ketiga, Ide besar untuk mengurangi kekaguman terhadap ilmu
pengetahuan, kapitaslisme, dan teknologi yang muncul dari perkembangan
modernisme. Dengan alasan bahwa semua itu telah melahirkan konstruksi
manusia sebagai obyek yang mati dalam realitas kehidupannya. Sehingga
menjauhkan manusia dari humanismenya itu sendiri. Keempat, ide
pentingnya inklusivitas dalam menerima tantangan agama lain atas agama
dominant sehingga terbuka munculnya ruang dialogis. Ini muncul sebagai
akibat menjamurnya dan tumbuhkembangnya realitas modernis yang
menempatkan ideologi sebagai alat pembenar masing-masing. Kelima, sikap
yang cenderung permisive dan menerima terhadap ideologi dan juga agama
lain dengan berbagai penafsiran. Keenam, secara kasuistik munculnya ide
pergeseran dominasi kulit putih di dunia barat. Hal itu merupakan ide-ide
cemerlang yang menjadi daya dorong kebangkitan golongan tertindas,
seperti golongan ras, gender, kelas minoritas secara sosial yang tersisihkan.
19
Ketujuh Ide tentang tumbuhnya kesadaran akan pentingnya interdependensi
secara radikal dari semua pihak dengan cara yang dapat dan memungkinkan
terpikirkan oleh manusia secara menyeluruh.
Untuk itulah kehidupan dunia harus diselamatkan dari proses
kolonialisasi ilmu pengetahuan. Postmodernisme dengan gerakan
postkolonialismenya menggempur habis-habisan jerat kuasa pengetahun
yang bersembunyi atas nama bendera modernisme. Disinilah bisa kita
temukan watak menonjol dari era postmodernisme mengandung
kecenderungan diantaranya; mengangkat konsep pluralisme, Mengacu nilai
yang bersifat A Historis, penekanan pada konsepsi empiris dalam arti konsep
fenomenologi dialektis, dan Penekanan pada nilai individualitas diri manusia
sebagai sang otonom sehingga postmodernisme menolak nilai-nilai
absolutisme, universalitas, dan homogenitas.[2][9] Watak utama
postmodernisme tersimpul dalam konsep kritik ideologi besar atas ilmu
pengetahuan yang disebut dengan dekonstruksi yang dipelopori oleh
Derrida. Konsep dekonstruksi Derrida ini merupakan penyempurnaan dari
ide destruksi yang dipelopori oleh Heidegger. Meski diantara derrida ada
sejumlah persamaan dan perbedaannya dalam memandang realitas sebagai
sebuah inspirasi pemikiran manusia.
4. Konflik Post Modern
Beberapa kecenderungan umum yang mendasari gerakan
postmodernisme yang bisa dianggap sebagai kerangka konseptualisasi,
muculnya gerakan postmodernisme adalah persoalan – persoalan yang
menyangkut hal - hal sebagai berikut: pertama, segala ‘realitas’ adalah
konstruksi semiotis, artifisial dan ideologis. Kedua, sikap Skeptis dan kritis
diri terhadap segala bentuk keyakinan tentang ‘substansi’. Ketiga, Realitas
bisa ditangkap dengan banyak cara (pluralisme). Keempat, segala ‘sistem’
konotasi otonom dan tertutup, diganti dengan ‘jaringan’, ‘relasionalitas’
ataupun ‘proses’ yang senantiasa saling-silang dan bergerak dinamis.
20
Kelima, segala unsur ikut saling menentukan dalam interaksi jaringan dan
proses dalam interelasinya dengan bebagai aspek, tidak hanya sebagai
oposisi biner (either-or) dengan dua sisi saja. Keenam, segala hal harus
dilihat secara holistik berbagai kemampuan (faculties) lain selain
rasionalitas, misalnya, emosi, imajinasi, intuisi, spiritualitas, dan sebagainya.
Ketujuh, segala hal dan pengalaman yang selalu dimarginalisasi oleh pola
ilmu pengetahuan modern dikembalikan ke tengah menjadi fream pemikiran.
Misalnya, gender, feminisme kaum perempuan, tradisi-tradisi lokal,
paranormal, dan agama.
Dalam diskusi lanjutan seringkali kata postmodernisme dan
postmodernitas diperdebatkan. Walaupun sebenarnya konseptualisasi ini
cukup bisa dimengerti bahwa modernisme berarti isme pemahaman tentang
ranah ide kognitif. Sementara Postmodernitas, merupakan istilah yang
biasanya digunakan untuk menggambarkan realitas sosial masyarakat post-
industri. Sedangkan postmodernisme dimengerti sebagai wacana pemikiran
baru yang menggantikan modernisme. Postmodernisme meluluhlantakkan
konsep-konsep (isme-isme) modernisme seperti adanya subyek yang sadar
diri dan otonom, adanya representasi istimewa tentang dunia, dan sejarah
linier.
Persoalan-persoalan postmodernisme muncul, merupakan gaya atau
gerakan di dalam sastra, seni lukis, seni plastik, dan arsitektur. Gerakan ini
memperhatikan aspek-aspek aesthetic reflection dari modernitas. Sementara
itu postmodernitas dimengertinya sebagai tatanan sosial baru yang berbeda
dengan institusi-institusi modernitas. Postmodernisme prinsipnya adalah
sejajar dengan istilah “modernitas yang teradikalisasi” (radicalized
modernity) untuk menggambarkan dunia kita yang mengalami perubahan
hebat dan sedang melaju kencang tak bisa lagi dikendalikan. Suatu dunia
yang mrucut (runaway world). Jadi apa yang terjadi sekarang ini adalah
“modernitas yang sadar diri”.
21
Postmodernitas harus dimengerti sebagai gaya berpikir yang curiga
terhadap pengertian klasik tentang kebenaran, rasionalitas, identitas,
obyektivitas, curiga terhadap ide kemajuan universal atau emansipasi, curiga
akan satu kerangka kerja, grand narrative atau dasar-dasar terdalam dalam
penjelasan. Berlawanan dengan norma-norma pencerahan ini,
postmodernitas melihat dunia sebagai yang kontigen, tak berdasar, tak
seragam, tak stabil, tak dapat ditentukan, seperangkat kebudayaan yang
plural atau penafsiran yang melahirkan skeptisisme terhadap obyektivitas
kebenaran, sejarah dan norma-norma, kodrat yang terberikan serta koherensi
identitas. Postmodernisme juga dimengerti sebagai gaya kebudayaan yang
merefleksikan sesuatu dalam perubahan jaman ini ke dalam suatu seni yang
diwarnai oleh ketakmendalaman, ketakterpusatan, ketakberdasaran; seni
yang self-reflexive, penuh permainan, ekletik, serta pluralistik. Seni
semacam ini mengaburkan batas antara budaya ‘tinggi’ dan budaya ‘pop’,
antara seni dan hidup harian. Demikian inilah segala aspek yang mennjadi
persoalan-persoalan dalam mendiskusikan posmodernisme.
5. Tokoh atau Filusuf Postmodern
a. Frederich Wilhelm Nietzsche
Lahir di Rochen, Prusia 15 Oktober 1884. Pada masa sekolah dan
mahasiswa, ia banyak berkenalan dengan orang – orang besar yang kelak
memberikan pengaruh terhadap pemikirannya, swperti John Goethe,
Richard Wagner, dan Fraderich Ritschl. Karier bergengsi yang pernah
didudukinya adalah sebagai Profesor di Universitas Base.
b. Charles Sanders Pierce
Charles Sanders Pierce, 10 September 1839 adalah seorang filsuf, ahli
logika semiotika, matematika dan ilmuan Amerika Serikat yang lahir di
Cambridge, Massachusetts.
c. Michel Foucault
22
Paul – Michel Foucault (Poitiers, 15 Oktober 1926 – Paris 25 Juni 1984)
adalah seorang filsuf asal Perancis. Ia adalah salah satu pemikir paling
berpengaruh pada zaman pasca perang dunia II. Foucault dikenal akan
penelaahannya yang kritis terhadap berbagai institusi sosial, terutama
psikiatri, kedokteran dan sistem penjara, serta karya – karyanya tentang
riwayat seksualitas. Karyanya yang terkait kekuasaan dan hubungan
antara kekuasaan dengan pengetahuan telah banyak didiskusikan dan
diterapkan, selain pula pemikirannya yang terkait dengan “diskursus”
dalam konteks sejarah filsafat barat.
d. Jacqeues Derrida (Al – jazair 15 Juli 1930 – Paris 9 Oktober 2004.
Adalah seorang filsuf Prancis keturunan Yahudi sebagai pendiri ilmu
dekonstruktivisme.
e. Jan Mukarovsky
Mukarovsky lahir di Bohemia (1891 – 1975). Sebagai pengikut
strukturalisme Praha, ia kemudian mengalami pergeseran perhatian dari
struktur kearah tanggapan pembaca. Aliran inilah yang disebut
strukturalisme dinamik.
f. Hans Robert Jauss
Jauss lahir di Jerman. Ia termasuk dalam kelompok konstanz, nama yang
diambil dari sebuah Universitas di Jerman Selatan. Sebagai ahli sastra
dan kebudayaan abad pertengahan Jauss ingin memberbaharui cara –
cara lama yang mendeskripsikan aspek – aspek kesejarahan sehingga
menjadi lebih menjadi hermeneuitas. Tetapi di pihak lain, ia juga ingin
memperbaharui kelemahan kelompok formalis yang semata – bersifat
estetis dan Marxs yang semata – mata bersifat kenyataan.
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Zaman renasains yang merupakan era sejarah yang penuh dengan
kemajuan dan perubahan yang mengandung arti bagi perkembangan ilmu yaitu
dengan munculnya ilmuan – ilmuan seperti Nicolaus Copernicus (1473-1543 M),
Johanes Kepler (1571-1630 M), Galileo Galilei (1564-1643 M), dan Francis
Bacon (1561-1626 M).
Postmodern lahir sebagai reaksi dan kritik terhadap modernisme yang
penuh akan kesalahan dan kegagalan diberbagai bidang (walaupun beberapa
tidak sepenuhnya gagal). Postmodernisme mengatakan bahwa tidak ada
kebenaran universal yang valid untuk setiap orang. Individu terkunci dalam
pandangan terbatas oleh ras, gender dan grup etnis masing – masing. Berbeda
dengan filsafat sebelumnya zaman modern yang mendasari metodenya dengan
rasionalitasnya. Pada zaman ini seakan – akan tidak ada lagi standar kebenaran.
Kebenaran adalah relative, kenyataan adalah relative dan keduanya menjadi
konstruk yang tidak bersambungan satu sama lain. Dalam postmodernisme,
pikiran digantikan oleh keinginan, moralitas digantikan oleh keinginan,
penalaran digantikan oleh emosi dan moralitas digantikan oleh relativisme,
kenyataan tidak lebih dari konstruk sosial, kebenaran disamakan dengan
kekuatan atau kekuasaan
24
Daftar Pustaka
Hanum, Zulfa, Epistemologi – Filsafat Ilmu Pengetahuan, Tangerang: Pustaka
Mandiri, 2012.
Bambang Sugiharto., Postmodernisme – Tantangan bagi Filsafat, Yogyakarta:
Kanisius, 1996
Kvale, Steinar (ed.), (2006), Psikologi dan Posmodernisme, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar http://en.wikipedia.org/wiki/Postmodernism
Maksum, Ali.2009.Pengantar Filsafat : Dari Masa Klasik Hingga Postmodernisme.
Ar-Ruzz Media. Jakarta.
Jean Francois Lyotard, The Postmodern Condition: A Report on Knowledge
(Minneapolis: University of Minesota Press,1984)
Ari Purnomo, Narasi Kecil Sebagai Legitimasi Ilmu Pengetahuan era Postmodern
Menurut Jean Francois Lyotard: Sebuah Skripsi, Yogyakarta: FTW, 2006
Sri Rahayu, Epistimologi Friedrich Wilhelm Nietzsche sche, dalam Epistimologi
Kiri, (Jogjakarta,Ar-Ruuz,2006), Cet. II
http://aquwilasadewo.blogspot.co.id/2016/05/makalah-filsafat-moderen-dan-
postmoderen.html

More Related Content

What's hot

Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatRika Mouri
 
Filsafat peluang dalam ilmu
Filsafat peluang dalam ilmuFilsafat peluang dalam ilmu
Filsafat peluang dalam ilmu
Dr. Zar Rdj
 
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHMakalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Soga Biliyan Jaya
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
Nur Chawhytz
 
Filsafat kontemporer
Filsafat kontemporerFilsafat kontemporer
Filsafat kontemporer
Mahrus Ali
 
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan  Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
KuliahMandiri.org
 
Hubungan filsafat dengan ilmu lain
Hubungan filsafat dengan ilmu  lainHubungan filsafat dengan ilmu  lain
Hubungan filsafat dengan ilmu lain
Nick V
 
makalah filsafat
makalah filsafatmakalah filsafat
makalah filsafat
Najah Cweety
 
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatifPerbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
AnNa Luph Black
 
Pengantar postmodern: pramodern, modern, dan postmodern
Pengantar postmodern: pramodern, modern, dan postmodernPengantar postmodern: pramodern, modern, dan postmodern
Pengantar postmodern: pramodern, modern, dan postmodern
Toto Haryadi
 
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdfPPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
SukmaWati130587
 
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai AlirannyaFilsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
Ainina Sa'id
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Alfis Khisoli
 
Filsafat positivisme auguste comte
Filsafat positivisme auguste comteFilsafat positivisme auguste comte
Filsafat positivisme auguste comte
Priyo Sudibyo
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
ari susanto
 
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Universitas Muhammadiyah Tangerang
 
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUANFILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
Alvy Mayrina
 
Makalahku filsafat modern
Makalahku filsafat modernMakalahku filsafat modern
Makalahku filsafat modern
Winda nawangasari
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Mujid Rical
 

What's hot (20)

Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 
Filsafat peluang dalam ilmu
Filsafat peluang dalam ilmuFilsafat peluang dalam ilmu
Filsafat peluang dalam ilmu
 
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHMakalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 
Filsafat kontemporer
Filsafat kontemporerFilsafat kontemporer
Filsafat kontemporer
 
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan  Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
 
Hubungan filsafat dengan ilmu lain
Hubungan filsafat dengan ilmu  lainHubungan filsafat dengan ilmu  lain
Hubungan filsafat dengan ilmu lain
 
Ppt 11 postmodernisme
Ppt 11 postmodernismePpt 11 postmodernisme
Ppt 11 postmodernisme
 
makalah filsafat
makalah filsafatmakalah filsafat
makalah filsafat
 
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatifPerbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif
 
Pengantar postmodern: pramodern, modern, dan postmodern
Pengantar postmodern: pramodern, modern, dan postmodernPengantar postmodern: pramodern, modern, dan postmodern
Pengantar postmodern: pramodern, modern, dan postmodern
 
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdfPPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
 
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai AlirannyaFilsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
Filsafat Barat Kontemporer dan Berbagai Alirannya
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
 
Filsafat positivisme auguste comte
Filsafat positivisme auguste comteFilsafat positivisme auguste comte
Filsafat positivisme auguste comte
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
 
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan...
 
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUANFILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
 
Makalahku filsafat modern
Makalahku filsafat modernMakalahku filsafat modern
Makalahku filsafat modern
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
 

Viewers also liked

Error Analysis Summary
Error Analysis Summary Error Analysis Summary
Error Analysis Summary
Yulia Eolia
 
Assessing Young Learner
Assessing Young LearnerAssessing Young Learner
Assessing Young Learner
Yulia Eolia
 
LPJ Praktik Pengalaman Lapangan
LPJ Praktik Pengalaman LapanganLPJ Praktik Pengalaman Lapangan
LPJ Praktik Pengalaman Lapangan
Yulia Eolia
 
Filsafat ilmu [full pos]
Filsafat ilmu [full   pos]Filsafat ilmu [full   pos]
Filsafat ilmu [full pos]
Trisna Nurdiaman
 
Spoof text
Spoof textSpoof text
Spoof text
Yulia Eolia
 
FILSAFAT PASCA MODERN
FILSAFAT PASCA MODERNFILSAFAT PASCA MODERN
FILSAFAT PASCA MODERN
Hestu Subhika Garindi
 
Makalah filsafat unum iman pasca modern
Makalah filsafat unum iman pasca modernMakalah filsafat unum iman pasca modern
Makalah filsafat unum iman pasca modernjuniska efendi
 
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - Tuhan
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - TuhanMakalah Filsafat Ilmu dan Logika - Tuhan
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - Tuhan
Nasruddin Asnah
 
Aksiologi f3
Aksiologi f3Aksiologi f3
Aksiologi f3
Trie Rahayu
 
Konsep Penyesuaian Diri Peserta Didik Usia Sekolah Menengah / Remaja
Konsep Penyesuaian Diri Peserta Didik Usia Sekolah Menengah / RemajaKonsep Penyesuaian Diri Peserta Didik Usia Sekolah Menengah / Remaja
Konsep Penyesuaian Diri Peserta Didik Usia Sekolah Menengah / Remaja
Yulia Eolia
 
Kapital buku iii karl marx [pos]
Kapital buku iii   karl marx [pos]Kapital buku iii   karl marx [pos]
Kapital buku iii karl marx [pos]
Trisna Nurdiaman
 
Makalah filsafat umum
Makalah filsafat umumMakalah filsafat umum
Makalah filsafat umumAyah Abeeb
 
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman YunaniSejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman YunaniSuya Yahya
 
Makalah filsum siap di print
Makalah filsum siap di printMakalah filsum siap di print
Makalah filsum siap di printLiza Fadilah
 
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmupengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
mas karebet
 
Persuasion and Advertising Techniques (Propaganda)
Persuasion and Advertising Techniques (Propaganda)Persuasion and Advertising Techniques (Propaganda)
Persuasion and Advertising Techniques (Propaganda)RubyRose Baldovino
 
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat IlmuMakalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
sayid bukhari
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologi
Ibnu Fajar
 

Viewers also liked (20)

Error Analysis Summary
Error Analysis Summary Error Analysis Summary
Error Analysis Summary
 
Assessing Young Learner
Assessing Young LearnerAssessing Young Learner
Assessing Young Learner
 
LPJ Praktik Pengalaman Lapangan
LPJ Praktik Pengalaman LapanganLPJ Praktik Pengalaman Lapangan
LPJ Praktik Pengalaman Lapangan
 
Filsafat ilmu [full pos]
Filsafat ilmu [full   pos]Filsafat ilmu [full   pos]
Filsafat ilmu [full pos]
 
Spoof text
Spoof textSpoof text
Spoof text
 
FILSAFAT PASCA MODERN
FILSAFAT PASCA MODERNFILSAFAT PASCA MODERN
FILSAFAT PASCA MODERN
 
Makalah filsafat unum iman pasca modern
Makalah filsafat unum iman pasca modernMakalah filsafat unum iman pasca modern
Makalah filsafat unum iman pasca modern
 
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - Tuhan
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - TuhanMakalah Filsafat Ilmu dan Logika - Tuhan
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - Tuhan
 
Aksiologi f3
Aksiologi f3Aksiologi f3
Aksiologi f3
 
Konsep Penyesuaian Diri Peserta Didik Usia Sekolah Menengah / Remaja
Konsep Penyesuaian Diri Peserta Didik Usia Sekolah Menengah / RemajaKonsep Penyesuaian Diri Peserta Didik Usia Sekolah Menengah / Remaja
Konsep Penyesuaian Diri Peserta Didik Usia Sekolah Menengah / Remaja
 
Kapital buku iii karl marx [pos]
Kapital buku iii   karl marx [pos]Kapital buku iii   karl marx [pos]
Kapital buku iii karl marx [pos]
 
Makalah filsafat umum
Makalah filsafat umumMakalah filsafat umum
Makalah filsafat umum
 
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman YunaniSejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
 
Makalah filsum siap di print
Makalah filsum siap di printMakalah filsum siap di print
Makalah filsum siap di print
 
Epistemologi
EpistemologiEpistemologi
Epistemologi
 
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmupengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
 
Filsafat ilmu lengkap
Filsafat ilmu lengkapFilsafat ilmu lengkap
Filsafat ilmu lengkap
 
Persuasion and Advertising Techniques (Propaganda)
Persuasion and Advertising Techniques (Propaganda)Persuasion and Advertising Techniques (Propaganda)
Persuasion and Advertising Techniques (Propaganda)
 
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat IlmuMakalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologi
 

Similar to Perbandingan Filsafat Ilmu Modern dan Postmodern

Tantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuTantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuayu Naoman
 
Kuliah 7 ideologi_semasa
Kuliah 7 ideologi_semasaKuliah 7 ideologi_semasa
Kuliah 7 ideologi_semasa
AmirulHakimSabri
 
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin Amq
 
Syarifudin ambon, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin ambon, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin ambon, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin ambon, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin Amq
 
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin Amq
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
Warnet Raha
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
Warnet Raha
 
Kumpulan soal dan jawab
Kumpulan soal dan jawabKumpulan soal dan jawab
Kumpulan soal dan jawab
Almayszaroh
 
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasi
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasiHakikat manusia sebagai pelaku komunikasi
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasimawan fadlli
 
002-Humaniora-cdvhfshjfhjsdgfjhPpt-Ajar.pptx
002-Humaniora-cdvhfshjfhjsdgfjhPpt-Ajar.pptx002-Humaniora-cdvhfshjfhjsdgfjhPpt-Ajar.pptx
002-Humaniora-cdvhfshjfhjsdgfjhPpt-Ajar.pptx
AhmadAlfiFajrin1
 
Metode Ilmiah "antroposentris"
Metode Ilmiah "antroposentris"Metode Ilmiah "antroposentris"
Metode Ilmiah "antroposentris"
University of Lampung
 
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin Amq
 
Syarifudin, map theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, map theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, map theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, map theory dakwah dan komunikasiSyarifudin Amq
 
Sumber pengetahuan
Sumber pengetahuanSumber pengetahuan
Sumber pengetahuan
andi roy
 
Makalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuMakalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmu
Sidik Mahfudin
 

Similar to Perbandingan Filsafat Ilmu Modern dan Postmodern (20)

Tantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuTantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmu
 
Kuliah 7 ideologi_semasa
Kuliah 7 ideologi_semasaKuliah 7 ideologi_semasa
Kuliah 7 ideologi_semasa
 
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
 
Syarifudin ambon, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin ambon, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin ambon, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin ambon, mapping theory dakwah dan komunikasi
 
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4 (2)
Makalah filsafat 4 (2)Makalah filsafat 4 (2)
Makalah filsafat 4 (2)
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
Kumpulan soal dan jawab
Kumpulan soal dan jawabKumpulan soal dan jawab
Kumpulan soal dan jawab
 
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasi
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasiHakikat manusia sebagai pelaku komunikasi
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasi
 
002-Humaniora-cdvhfshjfhjsdgfjhPpt-Ajar.pptx
002-Humaniora-cdvhfshjfhjsdgfjhPpt-Ajar.pptx002-Humaniora-cdvhfshjfhjsdgfjhPpt-Ajar.pptx
002-Humaniora-cdvhfshjfhjsdgfjhPpt-Ajar.pptx
 
Metode Ilmiah "antroposentris"
Metode Ilmiah "antroposentris"Metode Ilmiah "antroposentris"
Metode Ilmiah "antroposentris"
 
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, mapping theory dakwah dan komunikasi
 
Syarifudin, map theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, map theory dakwah dan komunikasiSyarifudin, map theory dakwah dan komunikasi
Syarifudin, map theory dakwah dan komunikasi
 
Sumber pengetahuan
Sumber pengetahuanSumber pengetahuan
Sumber pengetahuan
 
Makalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmuMakalah filsafat ilmu
Makalah filsafat ilmu
 

More from Yulia Eolia

TOEFL : Reading
TOEFL : ReadingTOEFL : Reading
TOEFL : Reading
Yulia Eolia
 
Communicative Language Teaching
Communicative Language TeachingCommunicative Language Teaching
Communicative Language Teaching
Yulia Eolia
 
The Fact-finding Stage : Assessing Societal Factors
The Fact-finding Stage : Assessing Societal FactorsThe Fact-finding Stage : Assessing Societal Factors
The Fact-finding Stage : Assessing Societal Factors
Yulia Eolia
 
Power point for English Language Teaching
Power point for English Language TeachingPower point for English Language Teaching
Power point for English Language Teaching
Yulia Eolia
 
PPBI : Langkah-langkah Pengembangan Silabus
PPBI : Langkah-langkah Pengembangan SilabusPPBI : Langkah-langkah Pengembangan Silabus
PPBI : Langkah-langkah Pengembangan Silabus
Yulia Eolia
 
Seminar on Language Teaching : THE USE OF TOTAL PHYSICAL RESPONSE STORYTELLIN...
Seminar on Language Teaching : THE USE OF TOTAL PHYSICAL RESPONSE STORYTELLIN...Seminar on Language Teaching : THE USE OF TOTAL PHYSICAL RESPONSE STORYTELLIN...
Seminar on Language Teaching : THE USE OF TOTAL PHYSICAL RESPONSE STORYTELLIN...
Yulia Eolia
 
Language Testing : Principles of language assessment
Language Testing : Principles of language assessment Language Testing : Principles of language assessment
Language Testing : Principles of language assessment
Yulia Eolia
 
English for specific purpose : Approach Not Product
English for specific purpose : Approach Not ProductEnglish for specific purpose : Approach Not Product
English for specific purpose : Approach Not Product
Yulia Eolia
 
Kewirausahaan : Meys Accessories - Business Plan
Kewirausahaan : Meys Accessories - Business PlanKewirausahaan : Meys Accessories - Business Plan
Kewirausahaan : Meys Accessories - Business Plan
Yulia Eolia
 
Academic Speaking : How to describe teaching and learning
Academic Speaking : How to describe teaching and learning Academic Speaking : How to describe teaching and learning
Academic Speaking : How to describe teaching and learning
Yulia Eolia
 
Teachers
TeachersTeachers
Teachers
Yulia Eolia
 
Connotation & Denotation
Connotation & DenotationConnotation & Denotation
Connotation & Denotation
Yulia Eolia
 

More from Yulia Eolia (12)

TOEFL : Reading
TOEFL : ReadingTOEFL : Reading
TOEFL : Reading
 
Communicative Language Teaching
Communicative Language TeachingCommunicative Language Teaching
Communicative Language Teaching
 
The Fact-finding Stage : Assessing Societal Factors
The Fact-finding Stage : Assessing Societal FactorsThe Fact-finding Stage : Assessing Societal Factors
The Fact-finding Stage : Assessing Societal Factors
 
Power point for English Language Teaching
Power point for English Language TeachingPower point for English Language Teaching
Power point for English Language Teaching
 
PPBI : Langkah-langkah Pengembangan Silabus
PPBI : Langkah-langkah Pengembangan SilabusPPBI : Langkah-langkah Pengembangan Silabus
PPBI : Langkah-langkah Pengembangan Silabus
 
Seminar on Language Teaching : THE USE OF TOTAL PHYSICAL RESPONSE STORYTELLIN...
Seminar on Language Teaching : THE USE OF TOTAL PHYSICAL RESPONSE STORYTELLIN...Seminar on Language Teaching : THE USE OF TOTAL PHYSICAL RESPONSE STORYTELLIN...
Seminar on Language Teaching : THE USE OF TOTAL PHYSICAL RESPONSE STORYTELLIN...
 
Language Testing : Principles of language assessment
Language Testing : Principles of language assessment Language Testing : Principles of language assessment
Language Testing : Principles of language assessment
 
English for specific purpose : Approach Not Product
English for specific purpose : Approach Not ProductEnglish for specific purpose : Approach Not Product
English for specific purpose : Approach Not Product
 
Kewirausahaan : Meys Accessories - Business Plan
Kewirausahaan : Meys Accessories - Business PlanKewirausahaan : Meys Accessories - Business Plan
Kewirausahaan : Meys Accessories - Business Plan
 
Academic Speaking : How to describe teaching and learning
Academic Speaking : How to describe teaching and learning Academic Speaking : How to describe teaching and learning
Academic Speaking : How to describe teaching and learning
 
Teachers
TeachersTeachers
Teachers
 
Connotation & Denotation
Connotation & DenotationConnotation & Denotation
Connotation & Denotation
 

Recently uploaded

Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 

Recently uploaded (20)

Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 

Perbandingan Filsafat Ilmu Modern dan Postmodern

  • 1. 1 Perbandingan Filsafat Ilmu Modern dan Postmodern Untuk memenuhi salah satu tugas akhir semester pada mata kuliah Filsafat Ilmu Pengetahuan Dosen Pengampu : Drs. Zulfa Hanum, M.A., M.Psi. NAME : YULIA EOLIA PUTRI NPM : 2015 7479 111 ENGLISH EDUCATION MASTER DEGREE PROGRAM UNIVERSITY OF INDRAPRASTA PGRI 2016
  • 2. 2 Perbandingan Filsafat Modern dan Postmodern No. Indikator Filsafat Modern Filsafat Postmodern 1. Filsafat Zaman Modern Pada zaman modern manusia menyadari dirinya sebagai subjectum, yaitu sebagai pusat realitas yang menjadi ukuran segala sesuatu. Lewat modernisasi, manusia lebih menyadari dirinya sebagai individu, kemajuan ekonomi dan terutama seni sangat besar andilnya dalam peningkatan kesadaran akan subjektivitas ini. Postmodern cenderung mengkritik segala sesuatu yang diasosiasikan dengan modernitas yaitu pada akumulasi pengalaman peradaban Barat adalah industrialisasi, urbanisasi, kemajuan teknologi, negara bangsa, kehidupan dalam jalur cepat. Teoritisi postmodern cenderung menolak apa yang biasanya dikenal dengan pandangan dunia (world view), metanarasi, totalitas, dan sebagainya 2. Pemikiran Cogito ergo sum (saya berpikir maka saya ada) menjadi formulasi padat kesadaran zaman modern yang terus dipertahankan bahkan sampai abad ke-20 ini bahwa manusia (individu) bisa mengetahui kenyataan dengan rasionya sendiri. 3. Sejarah Zaman ini sebenarnya sudah terintis mulai dari abad 14 M. Tetapi, indikator yang nyata terlihat jelas pada abad 17 M dan berlangsung hingga abad 20 M. Postmodern pertama kali muncul di Prancis sekitar tahun 1970-an. 4. Pola Pemikiran Suatu periode yang mengafirmasi keeksistensian dan kemungkinan mengetahui kebenaran dengan hanya menggunakan penalaran Dalam postmodern, pikiran digantikan kegiinginan, penalaran digantikan emosi, dan moralitas digantikan oleh relativitas.
  • 3. 3 manusia. Penalaran menggantikan posisi Tuhan dan naturalism menggantikan posisi supernatural. Filsafat modern sebagai pemberontakan intelektual terus-menerus terhadap metafisika tradisional. filsafat modern dianggap sebagai emansipasi, sebuah kemajuan berpikir, dari kemandegan dan pendewaan pemikiran metafisis. Fenomena ini menandai berakhirnya sebuah cara pandang universalisme ilmu pengetahuan modern. Postmodem menolak penjelasan yang harmonis, universal, dan konsisten yang merupakan bagian identitas dasar yang membuat kokoh dan tegaknya modernisme. Kaum postmodernis mengkritik dan menggantikan semua itu dengan sikap menghargai kepada perbedaan dan penghormatan kepada yang khusus (partikular dan lokal). 5. Ciri Ciri 1. Dengan subjektivitas dimaksudkan bahwa manusia menyadari dirinya sebagai subjectum, yaitu sebagai pusat realitas yang menjadi ukuran segala sesuatu. 2. Dengan kritik dimaksudkan bahwa rasio tidak hanya menjadi sumber pengetahuan, melainkan juga menjadi kemampuan praktis untuk membebaskan individu dari wewenang tradisi atau untuk menghancurkan parsangka-prasangka yang menyesatkan. 3. Subjektivitas dan kritik pada gilirannya 1. Timbulnya pemberontakan secara kritis terhadap proyek modernitas; memudarnya kepercayaan pada agama yang bersifat transenden (meta-narasi); dan diterimanya pandangan pluralisme relativisme kebenaran. 2. Meledaknya industri media massa, kekuatan media massa telah menjelma bagaikan “agama” atau “tuhan” sekuler, dalam artian perilaku orang tidak lagi ditentukan oleh agama-agama tradisional, tetapi tanpa disadari telah diatur oleh media massa, semisal program televisi.
  • 4. 4 mengandaikan keyakinan akan kemajuan. Dengan kemajuan dimaksudkan bahwa manusia menyadari waktu sebagai sumber langka yang tak terulangi. 3. Munculnya radikalisme etnis dan keagamaan. Fenomena ini muncul diduga sebagai reaksi atau alternatif ketika orang semakin meragukan terhadap kebenaran sains, teknologi dan filsafat yang dinilai gagal memenuhi janjinya untuk membebaskan manusia, tetapi sebaliknya, yang terjadi adalah penindasan. 4. Munculnya kecenderungan baru untuk menemukan identitas dan apresiasi serta keterikatan rasionalisme dengan masa lalu. 5. Semakin terbukanya peluang bagi klas-klas sosial atau kelompok untuk mengemukakan pendapat secara lebih bebas. 6. Konflik Goncangan yang keras di ambang modernitas, dihasilkan oleh penemuan-penemuan ilmiah. Nicolas Copernicus (1473-1543), lewat penelitian astronomisnya, menghancurkan otoritas astronomi tradisional yang didominasi oleh teori Aristoteles dan Ptolemaeus yang mengandaikan bumi adalah pusat semesta. Konsep- konsep kuno ditolak secara matematis bahwa bumi mengitari matahari sebagai Beberapa kecenderungan umum yang mendasari gerakan post modernisme yang bisa dianggap sebagai kerangka konseptualisasi, muculnya gerakan post modernisme adalah: 1. ‘realitas’ adalah konstruksi semiotis, artifisial & ideologis. 2. Sikap skeptis dan kritis diri terhadap segala bentuk keyakinan tentang ‘substansi’. 3. Realitas bisa ditangkap
  • 5. 5 pusat semesta. Copernicus mengguncangkan kemapanan penafsiran religius saat itu paling jelas ditampilkan dalam peristiwa Galileo-Galilei (1564-1642), berhasil membuktikan teori Copernicus lewat teleskop temuannya pada tahun 1610. dengan banyak cara (pluralisme). 4. ‘sistem’ konotasi otonom dan tertutup, diganti dengan ‘jaringan’, ‘relasionalitas’ atau pun ‘proses’ yang senantiasa saling-silang dan bergerak dinamis. 5. Segala unsur, ikut saling menentukan dalam interaksi jaringan dan proses dalam interelasinya dengan bebagai aspek. 6. Segala hal harus dilihat secara holistik berbagai kemampuan (faculties) lain selain rasionalitas, misalnya, emosi, imajinasi, intuisi dsbg. 7. Pengalaman yang selalu dimarginalisasi oleh pola ilmu pengetahuan modern dikembalikan ke tengah menjadi fream pemikiran. Misalnya, gender, feminisme kaum perempuan, tradisi- tradisi lokal, dan agama. 7. Term/ Istilah yang biasa dipergunaka n Sentralisasi Pertarungan Kelas Konstruksi Kultur Hermeneutis Budaya Tinggi Hierarki Industri Teori Kekuatan Negara Agama Desentralisasi Pertarungan Etnis Dekonstruksi Sub-kultur Nihilisme Budaya Rendah Anarki Pasca-industri Paradigma Kekuatan Bersama (Civil Society)
  • 6. 6 Legitimasi Konsensus Budaya tradisional Kontinuitas Sekte-sekte Delegitimasi Dekonsensus Liberalisme Diskontinuitas 8. Tokoh Terkenal Cirinya sudah mengenal rasionalisme pada zaman modern karena munculnya ilmu pengetahuan. Tokoh- tokoh yang terkenal pada masa ini diantaranya: 1. Isaac Newton (1643 M- 1727 M) 2. Rene Descrates (1596 M-1650 M) 3. Charles Robert Darwin (1809 M-1882 M) 4. Joseph John Thompson (1856 M-1940 M) Pada masa ini terkenal dengan adanya penemuan mutakhir. Bidang fisiska menjadi titik perkembangan ilmu karena dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan. Tokoh yang terkenal pada masa ini adalah Albert Enstein (1879 M-1955 M), Linus Pauling, James D. Watson, Miler Urey, Werner Heinsenberg dan Erwin Schrodinger, Edwin Hubble, Alfred Wegener. 9. Filusuf 1. Rene Descartes (1596-1650) 2. Hegel (1770-1831) 3. Immanuel Kant (1724-1804) 4. John Locke (1632-1704) 5. William James (1842-1910) 6. Soren Kierkegaard (1813- 1855) Thomas Hobbes (1588-1679) August Comte (1798-1857) David Hume(1711-1776). Blaise Pascal (1623-1662) Frederich Wilhelm Nietzsche Charles Sanders Pierce Michel Foucault Jacqeues Derrida (Al Jan Mukarovsky Hans Robert Jauss
  • 7. 7 Perbandingan Aliran Empirisme dan Rasionalisme 1. Pengertian Empirisme Empirisme berasal dari bahasa yunani yaitu “empeiria” yang berarti pengalaman dan mencoba. Empirisme merupakan doktrin filsafat yang menekankan akan pengalaman dalam memperoleh pengetahuan serta pengetahuan itu sendiri, dan mengecilkan peran akal. Bagi kaum empiris, pengalaman inderawi adalah satu-satunya sumber dan terjamin kepastian dalam pengetahuan. Karena sumber pengetahuan adalah pengalaman, makan metode yang dipakainya adalah verifikasi induksi. Tanpa pengalaman, rasio tidak memiliki kemampun untuk menggambarkan sesuatu apa pun. Kalau pun menggambarkan sedemikian rupa, itu hanyalah khayalan belaka. Dengan pengertian-pengertian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwasanya akal tidak mendapatkan peran dalam memperoleh pengetahuan melainkan akal hanya alat penyimpanan yang secara pasif menerima pengalaman, dan pengalaman-pengalaman itu bersifat inderawi. 2. Pengertian rasionalisme Rasio dalam bahasa inggris “reason”; dan dalam bahasa latin “ratio” yang berarti berhubungan dengan pemikiran. Secara umum rasio dimengerti sebagai kemampuan untuk melakukan; abtraksi, memahami, menghubungkan, merefleksikan, memperhatikan kesamaan-kesamaan, dan perbedaan- perbedaan dan sebagainya. Rasio berbeda dengan kemampuan; kehendak, kemampaun cita rasa, kemampuan perasaan, kemampuan intuisi dan sebagainya. Rasio juga dibedakan dengan iman, intuisi, emosi dan perasaan, pencerapan, persepsi pengalaman. Paham rasionalisme menyatakan bahwa akal adalah dasar kepastian ilmu pengetahuan dan pengetahuan dapat diperoleh dan diukur akal melalui kegiatan. Serta menurut paham ini pula bahwasanya manusia memperoleh pengetahuan melalui kegiatan menangkap objek. Perbedaan empirisme dan rasionalisme di antaranya: Empirisme Akal itu pasif dan dianggap sebagai penyimpanan data-data dari pengalaman-pengalaman Akal menjadi objek dan pengalaman menjadi subjek Rasionalis me Akal itu aktif dan semua yang dapat diindera hanya perangsang bagi akal Akal menjadi subjek dan pengalaman/yang dapat diiderawi menjadi objek
  • 8. 8 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Filsafat adalah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk memahaminya atau mendalami secara radikal dan integral serta sistematis. Dalam mempelajari ilmu filsafat kita akan mengenal beberapa zaman yang memiliki pandangan serta ajaran berbeda dalam hal filsafat. Dalam sejarah manusia kita mengenal tiga era atau zaman yang memiliki ciri khas nya masing – masing. Yaitu pramodern, modern dan postmodern. Zaman modern ditandai dengan afirmasi diri manusia sebagai subjek. Sedangkan zaman postmodern merupakan kritik atas masyarakat modern dan kegagalannya memenuhi janjinya. Post modern juga cenderung mengkritik segala sesuatu yang diasosiasikan dengan modernitas yaitu akumulasi pengaruh budaya barat. Lintasan sejarah mencerminkan perkembangan peradaban manusia di muka bumi. Gelombang perubahan tersebut terejewantahkan dalam perkembangan kehidupan sosialnya. Manusia senantiasa merasa tidak puas dan tidak dapat bertahan dengan perkembangan pengetahuan pada periode-periode sebelumnya. Secara teologis, pengetahuan animisme, bergeser menuju dinamisme dari dinamisme menuju ke politeisme, dan politeisme menuju konsep monoteisme. Menyangkut paradigma ilmu pengetahuan, dari teosentris, ke empirisme, dari empiris ke rasionalisme, dari rasionalisme ke positivisme, dari positivisme ke materialisme, dari materialisme ke idealisme dan pada tataran tertentu intuisionisme juga mendapat posisinya sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Berbagai simbol telah diciptakan manusia untuk dilekatkan mewakili bahasa manusia dalam menyebut pergeseran paradigma pemikiran dan pengetahuan manusia dari waktu ke waktu. Kerangka pikir atas pergeseran pengetahuan manusia mengacu pada sebuah frame besar yakni masa kuno/klasik, masa pertengahan, masa modern dan
  • 9. 9 postmodern. Secara siginifikan masa klasik dan pertengahan di barat, wacana pikir dan rasionalisme manusia, belum mendapatkan porsi yang signifikan. Pada masa modern rasio manusia seolah-olah sebuah kendaraan yang sangat daksyat mengantarkan manusia pada sebuah kehidupan yang seolah-olah nyaman dan penuh kemapanan. Dengan perkembangan teknologi yang terstruktur sedemikian rupa. Disinilah modernisme dicirikan dengan gerakan rasionalisme yang begitu gencar. Rasionalisme telah menggiring manusia pada sebuah masa pencerahan yang disebut dengan mainstream pemikiran modernisme dan fakta sosialnya disebut modernitas. Setelah berjalan sekian dekade kemapanan dan kenyamanan paham modernisme mendapat kritik dan pergeseran paradigma. Pergeseran pemikiran modernisme itu mendapat kritik yang cukup signifikan yang merupakan mainstream gerakan postmodernisme dengan segala lingkup dan permasalahannya.
  • 10. 10 BAB II PEMBAHASAN A. Filsafat Modern 1. Filsafat Zaman Modern Pada zaman modern manusia menyadari dirinya sebagai subjectum, yaitu sebagai pusat realitas yang menjadi ukuran segala sesuatu. Manusia dalam masyarakat abad pertengahan lebih mengenali dirinya sebagai ras, rakyat, partai, keluarga atau kolektif. Lewat modernisasi, manusia lebih menyadari dirinya sebagai individu, kemajuan ekonomi dan terutama seni sangat besar andilnya dalam peningkatan kesadaran akan subjektivitas ini. Pernyataan Descartes yang termasyhur, cogito ergo sum (saya berpikir maka saya ada) menjadi formulasi padat kesadaran zaman modern yang terus dipertahankan bahkan sampai abad ke-20 ini bahwa manusia (individu) bisa mengetahui kenyataan dengan rasionya sendiri. Di abad ke-19, Marx, (ilham dari Hegel), menegaskan bahwa manusia adalah subjek sejarah, manusia tidak hanyut dipermainkan waktu, melainkan perancang sejarahnya sendiri. Dengan demikian subjektivitas dipahami dalam matra historisnya. Rasio tidak hanya sumber pengetahuan, melainkan juga menjadi kemampuan praktis untuk membebaskan individu dari wewenang untuk menghancurkan prasangka yang menyesatkan. Kant merumuskan kritik sebagai keberanian untuk berpikir sendiri di luar tuntunan tradisi atau otoritas. Dia mengatakan "terbangun dari tidur dogmatis", yaitu: kemampuan kritis rasio membuatnya bebas dari prasangka-prasangka pemikiran tradisional. Subjektivitas dan kritik pada gilirannya mengandaikan keyakinan akan kemajuan. Manusia menyadari waktu sebagai sumber langka yang tak terulangi. Waktu dialami sebagai rangkaian peristiwa yang mengarah pada satu tujuan yang dituju oleh subjektivitas dan kritik itu.
  • 11. 11 2. Sejarah Zaman Modern Zaman ini sebenarnya sudah terintis mulai dari abad 14 M. Tetapi, indikator yang nyata terlihat jelas pada abad 17 M dan berlangsung hingga abad 20 M. Hal ini ditandai dengan adanya penemuan-penemuan dalam bidang ilmiah. Terdapat ada tiga sumber pokok yang menyebabkan berkembangnya ilmu pengetahuan di Eropa dengan pesat, yaitu hubungan antara kerajaan Islam di Semenanjung Liberia dengan negara Perancis, terjadinya Perang Salib dari tahun 1100-1300, dan jatuhnya Istambul ke tangan Turki pada tahun 1453. Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman modern ini sesungguhnya sudah dirintis sejak zaman Renaissance. Renaissance sering diartikan denagn kebangkitan, peralihan, atau lahir kembali (rebirth), yaitu di lahirkan kembali sebagai manusia yang bebas untuk berpikir , dan jauh dari ajaran-ajaran agama. Jadi, zaman Modern filsafat didahului oleh zaman Renaissance. Sebenarnya secara esensial zaman Renaissance itu, dalam filsafat, tidak berbeda dari zaman modern. Ciri-ciri filsafat Renaissance ada pada filsafat modern. Filsafat modern menampakkan karakteristiknya dengan lahirnya aneka aliran-aliran besar filsafat, yang diawali oleh Rasionalisme dan Empirisme dan Kriticisme. Selain ketiga aliran itu, juga akan diketengahkan aliran-aliran besar lainnya yang ikut berperan mengisi lembaran filsafat modern, yaitu idealisme, materialisme, positivisme, fenomenologi, eksistensialisme dan pragmatism. Para filsuf zaman modern menegaskan bahwa pengetahuan tidak berasal dari kitab suci atau ajaran agama, tidak juga dari para penguasa, tetapi dari diri manusia sendiri. Namun tentang aspek mana yang berperan ada beda pendapat. Aliran rasionalisme beranggapan bahwa sumber pengetahuan adalah rasio: kebenaran pasti berasal dari rasio (akal). Aliran empirisme, sebaliknya, meyakini pengalamanlah sumber pengetahuan itu, baik yang
  • 12. 12 batin, maupun yang inderawi. Lalu muncul aliran kritisisme, yang mencoba memadukan kedua pendapat berbeda itu. 3. Pola Pemikiran Modern Pemikiran abad pertengahan ditandai oleh kesatuan, keutuhan, dan totalitas yang koheren dan sistematis dalam bentuk metafisika atau ontologi. Oleh pemikir abad pertengahan kenyataan dilukiskan sebagai sebuah tatanan sistematis yang hierarkial (kenyataan tertinggi dan terendah, terabstrak dan konkret), Thomas Aquinas adalah puncak dari pemikiran abad pertengahan ini. Pemikiran modern sebagai suatu pemberontakan terhadap alam pikir abad pertengahan itu. Filsafat modern sebagai pemberontakan intelektual terus- menerus terhadap metafisika tradisional. Dari pemberontakan ini, cara berpikir filosofis yang mendasarkan pada rasio menjadi otonom dari pemikiran atas dasar iman ("teologi"). Pemisahan filsafat dari teologi berlanjut pada abad ke-18 dan 19 menjadi pemisahan ilmu pengetahuan dari filsafat. Filsafat Modern sebagai Pemberontakan Intelektual. Di satu sisi, modernitas dianggap sebagai disintegrasi intelektual. Filsafat modern lebih menampilkan dirinya sebagai anarkhi dan kekacauan dari pada keutuhan dan ketertiban, sebuah kemerosotan intelektual. Di lain sisi, filsafat modern dianggap sebagai emansipasi, sebuah kemajuan berpikir, dari kemandegan dan pendewaan pemikiran metafisis yang mendukung sistem kekuasaan gerejawi tradisional. Pihak kedua mendukung radikalisasi lebih lanjut, pemisahan ilmu pengetahuan dari filsafat. Hancurnya metafisika tradisional disambut gembira Nietzsche, Kant, Comte, di lain pihak, Hegel dan Marx ingin mengembalikan integrasi metafisis itu dari puing-puingnya.Usaha melepas diri dari tradisi, filsafat modern meluncurkan tema-tema baru, pengetahuan yang sekarang dikenal sebagai "ilmu pengetahuan modern", yakni ilmu-ilmu alam, seperti Galileo, Bacon dan Descartes sangat menekankan "metode" untuk mengetahui. Kalau filsafat tradisional ramai
  • 13. 13 mempersoalkan kenyataan adikodrati (Allah, roh, dst), para filsuf modern sibuk mempersoalkan cara untuk menemukan dasar pengetahuan yang sahih tentang semua itu. Lambat laun minat refleksi akan Allah bergeser ke refleksi atas manusia dengan segala kemampuan kodratinya. Jadi, teosentrisme bergeser keantroposentrisme. Kemampuan manusia sebagai subjektivitas, seperti: rasio, persepsi, afeksi, dan kehendaknya menjadi tema-tema refleksi baru. Di awal zaman modern, rumusan "Cogito ergo sum" dari Descartes bersesuaian dengan interpretasi subjektif atas iman dari Luther. Jika pengetahuan dicapai oleh dirinya sendiri dan iman ditafsirkan sendiri, yang dilawan di sini bukan hanya ajaran-ajaran resmi tentang pengetahuan yang benar, melainkan juga praktik-praktik totaliter gereja Abad Pertengahan yang dilegitimasikan ajaran-ajaran itu. Di abad ke-18, John Locke dan Adam Smith merumuskan hak-hak milik yang menandai praktik-praktik ekonomi kapitalis zaman itu. Praktik-praktik yang lama mendapat serangan gencar dari Marx yang memperlihatkan hak milik sehagai biang keladi penindasan dalam masyarakat. Renaisans dan Gerakan Humanisme. Memang warisan-warisan kebudayaan Yunani dan Romawi kuno dipelajari lagi oleh para cendikiawan yang pada zaman itu disebut "kaum humanis". Namun hasil pengolahan kembali warisan antik itu adalah sesuatu yang baru, sehingga renaisans itu bukanlah reproduksi kultur antik, melainkan interpretasi baru atasnya. Gerakan humanisme lalu ditandai oleh kepercayaan akan kemampuan manusia, hasrat intelektual, dan penghargaan akan disiplin intelektual. Kaum humanis percaya bahwa rasio dapat melakukan segalanya dan lebih penting dari pada iman. Karena itu, penelitian filologis tidak hanya dilakukan atas sastra klasik, artinya, teks suci ini mulai dipelajari dengan rasio belaka. Karena percaya akan kemampuan intelektual, kaum humanis juga menekankan pentingnya perubahan-perubahan sosial, politis dan ekonomi. Kekuasaan absolut gereja makin keropos, dan sebagai gantinya muncul
  • 14. 14 kecenderungan membentuk negara-negara nasional. Kaum humanis mendorong sekularisasi (pemisahan kekuasaan politis dari agama). 4. Konflik Zaman Modern Goncangan yang keras di ambang modernitas, dihasilkan oleh penemuan-penemuan ilmiah. Nicolas Copernicus (1473-1543), lewat penelitian astronomisnya, menghancurkan otoritas astronomi tradisional yang didominasi oleh teori Aristoteles dan Ptolemaeus yang mengandaikan bumi adalah pusat semesta. Konsep-konsep kuno ditolak secara matematis bahwa bumi mengitari matahari sebagai pusat semesta. Copernicus mengguncangkan kemapanan penafsiran religius saat itu paling jelas ditampilkan dalam peristiwa Galileo-Galilei (1564-1642), berhasil membuktikan teori Copernicus lewat teleskop temuannya pada tahun 1610. Karena dianggap menyebarkan teori heliosentrisme, dia dihukum oleh Inkuisisi (intelejen gereja), dicukil matanya. Apa yang berkembang di sini tak lain pada observasi empiris, sebuah metode yang sangat sentral bagi perkembangan ilmu-ilmu modern. Reformasi dan Pengaruhnya atas Filsafat. Jika Renaisans dengan humanismenya merupakan gerakan elite intelektual, Reformasi adalah gerakan massa. Renaisans adalah gerakan kebudayaan, sedang Reformasi adalah gerakan teologis dan politis. Martin Luther (1483-1546) sebagai peletusan gerakan massal yang pada mulanya adalah protes atas ulah seorang teolog bernama John Tetzel (mengusahakan uang bagi Paus Leo X dan uskup Magdeburg dengan mengkotbahkan hukuman neraka yang bisa dikurangi dengan membeli surat aflat). Dengan 95 tesis, protesnya bukan hanya didukung dari kelas menengah Jerman, meluas menjadi gerakan demokratisasi religius sampai ke gerakan-gerakan petani. 5. Tokoh Tokoh Pada Zaman Modern
  • 15. 15 Tokoh penemu di bidang sains pada masa renaisans (abad 15-16 M): Nicolaus Copernicus (1473-1543 M), Johanes Kepler (1571-1630 M), Galileo Galilei (1564-1643 M), dan Francis Bacon (1561-1626 M). Selanjutnya tokoh penemu di bidang sains pada zaman modern (abad 17-19 M): Sir Isaac Newton (1643-1727 M), Leibniz (1646-1716 M), Joseph Black (1728-1799 M), Joseph Prestley (1733-1804 M), Antonie Laurent Lavoiser (1743-1794 M), dan J.J. Thompson. Perkembangan ilmu pada abad ke-18 telah melahirkan ilmu seperti taksonomi, ekonomi, kalkulus, dan statistika, sementara pada abad ke-19 lahirlah pharmakologi, geofisika, geomophologi, palaentologi, arkeologi, dan sosiologi. Pada tahap selanjutnya, ilmu-ilmu zaman modern memengaruhi perkembangan ilmu zaman kontemporer. Zaman modern ini sebenarnya sudah terintis mulai dari abad 15 M. Tetapi, indikator yang nyata terlihat jelas pada abad 17 M dan berlangsung hingga abad 20 M. Hal ini ditandai dengan ditandai dengan adanya penemuan-penemuan dalam bidang ilmiah. Menurut Slamet Iman Sontoso, dalam buku yang disusun oleh Tim Dosen Filsafat Ilmu UGM (2001:79) ada tiga sumber pokok yang menyebabkan berkembangnya ilmu pengetahuan di Eropa dengan pesat, yaitu hubungan antara kerajaan Islam di Semenanjung Liberia dengan negara Perancis, terjadinya Perang Salib dari tahun 1100- 1300, dan jatuhnya Istambul ke tangan Turki pada tahun 1453. Ilmuwan pada zaman ini membuat penemuan dalam bidang ilmiah. Eropa yang merupakan basis perkembangan ilmu melahirkan ilmuwan yang popular. Zaman modern di tandai dengan berbagai penemuan dalam bidang ilmiah. Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman modern sesungguhnya sudah di rintis sejak zaman Renaissance. Tokoh yang terkenal sebagai bapak filsafat modern adalah Rene Descartes. Rene Descartes juga sebagai ilmu pasti. Penemuannya dalam ilmu pasti adalah system koordinat yang terdiri atas dua garis lurus X Dan Y dalam bidang datar. Isaac Newton dengan
  • 16. 16 temuannya teori grafitasi. Charles Darwin dengan teorinya struggle for live ( Perjuangan untuk hidup ). J.J Thompson dengan temuannya electron. Berikut penjelasan sekilas dari filsuf-filsuf tersebut. B. Filsafat Postmodern 1. Filsafat Zaman Postmodern Secara etimologis postmodernisme terbagi menjadi dua kata, post dan modern. Sedangkan secara terminologi menurut tokoh dari post modern, Pauline Rosenau (1992) mendefinisikan postmodern secara gamblang dalam istilah yang berlawanan seperti post modernisme merupakan kritik atas masyarakat modern dan kegagalannya memenuhi janji – janjinya. Juga postmodern cenderung mengkritik segala sesuatu yang diasosiasikan dengan modernitas yaitu pada akumulasi pengalaman peradaban Barat adalah industrialisasi, urbanisasi, kemajuan teknologi, negara bangsa, kehidupan dalam jalur cepat. Namun mereka meragukan prioritas – prioritas modern seperta karier, jabatan, tanggung jawab personal, birokrasi, demokrasi liberal, toleransi, humanisme, egalitarianisme, penelitian objektif, kriteria evaluasi, prosedur netral,peraturan impersonal dan rasionalitas. Kedua, teoritisi postmodern cenderung menolak apa yang biasanya dikenal dengan pandangan dunia ( world view ), metanarasi, totalitas, dan sebagainya 2. Sejarah Filsafat Postmodern Postmodern pertama kali muncul di Prancis sekitar tahun 1970-an. Pada awalnya postmodern lahir terhadap kritik arsitektur, dan harus kita akui kata postmodern itu sendiri muncul sebagai bagian modernitas. Benih posmo pada awalnya tumbuh di lingkungan arsitektur. Charles Jencks dengan bukunya “The Language of Postmodern”. Architecture (1975) menyebut postmodern sebagai upaya untuk mencari pluralisme gaya arsitektur setelah ratusan tahun terkurung satu gaya. Pada sore hari di bulan juli 1972,
  • 17. 17 bangunan yang mana melambangkan kemodernisasian di ledakkan dengan dinamit. Peristiwa peledakan ini menandai kematian modern dan menandakan kelahiran posrmodern. Ketika postmodern mulai memasuki ranah filsafat, post dalam modern tidak dimaksudkan sebagai sebuah periode atau waktu tetapi lebih merupakan sebuah konsep yang hendak melampaui segala hal modern. Postmodern ini merupakan sebuah kritik atas realitas modernitas yang dianggap telah gagal dalam melanjutkan proyek pencerahan. Nafas utama dari posmodern adalah penolakan atas narasi – narasi besar yang muncul pada dunia modern dengan ketunggalan gangguan terhadap akal budi dan mulai memberi tempat bagi narasi – narasi kecil, lokal, tersebar dan beraneka ragam untuk untuk bersuara dan menampakkan dirinya. Postmodernisme bersifat relatif. Kebenaran adalah relatif, kenyataan atau realita adalah relatif, dan keduanya menjadi konstruk yang tidak bersambungan satu sama lain. Dalam postmodernisme, pikiran digantikan oleh keinginan, penalaran digantikan oleh relativisme. Kenyataan tidak lebih dari konstruk sosial, kebenaran disamakan dengan kekuatan atau kekuasaan. Akhirnya, pemikiran postmodern ini mulai mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam bidang filsafat, ilmu pengetahuan dan sosiologi. Postmodern akhiryna menjadi kritik kebudayaan atas modernita. 3. Ciri Ciri Post Modern Fenomena postmodern mencakup banyak dimensi dari masyakat kontemporer. Postmodern adalah suasana intelektual yang bersifat Ide atau ”isme” postmodernisme. Para ahli saling berdebat untuk mencari aspek- aspek apa saja yang termasuk dalam postmodernisme. Tetapi mereka telah mencapai kesepakatan pada satu butir: fenomena ini menandai berakhirnya sebuah cara pandang universalisme ilmu pengetahuan modern. Postmodem menolak penjelasan yang harmonis, universal, dan konsisten yang merupakan bagian identitas dasar yang membuat kokoh dan tegaknya
  • 18. 18 modernisme. Kaum postmodernis mengkritik dan menggantikan semua itu dengan sikap menghargai kepada perbedaan dan penghormatan kepada yang khusus (partikular dan lokal). Lalu membuang yang universal. Postmodernisme menolak penekanan kepada penemuan ilmiah melalui metode sains. Metode ilmiah ini merupakan fondasi intelektual dari modernisme untuk menciptakan dunia yang seolah-olah lebih baik pada masa-masa awal masa pencerahan. Metode ilmiah telah mengantarkan modernisme dalam bentuk praktisnya berbagai teknologi. Dari paparan ini dimaksudkan bahwa ciri dari postmodern adalah melingkupi hal-hal secara konseptual ide yang meliputi:[1][8] Pertama, Ide yang menghendaki penghargaan besar terhadap alam ini sebagai kritik atas gerakan modernisme yang mengeksploitasi alam. Kedua, Ide yang menekankan pentingnya bahasa (Hermeneutik, Filologi) dalam kehidupan manusia dengan segala konsep dan analisanya yang kompleks, ini sebagai antitesa atas kondisi modernisme atas kuasa tafsir oleh mesin birokrasi ilmu pengetahuan. Ketiga, Ide besar untuk mengurangi kekaguman terhadap ilmu pengetahuan, kapitaslisme, dan teknologi yang muncul dari perkembangan modernisme. Dengan alasan bahwa semua itu telah melahirkan konstruksi manusia sebagai obyek yang mati dalam realitas kehidupannya. Sehingga menjauhkan manusia dari humanismenya itu sendiri. Keempat, ide pentingnya inklusivitas dalam menerima tantangan agama lain atas agama dominant sehingga terbuka munculnya ruang dialogis. Ini muncul sebagai akibat menjamurnya dan tumbuhkembangnya realitas modernis yang menempatkan ideologi sebagai alat pembenar masing-masing. Kelima, sikap yang cenderung permisive dan menerima terhadap ideologi dan juga agama lain dengan berbagai penafsiran. Keenam, secara kasuistik munculnya ide pergeseran dominasi kulit putih di dunia barat. Hal itu merupakan ide-ide cemerlang yang menjadi daya dorong kebangkitan golongan tertindas, seperti golongan ras, gender, kelas minoritas secara sosial yang tersisihkan.
  • 19. 19 Ketujuh Ide tentang tumbuhnya kesadaran akan pentingnya interdependensi secara radikal dari semua pihak dengan cara yang dapat dan memungkinkan terpikirkan oleh manusia secara menyeluruh. Untuk itulah kehidupan dunia harus diselamatkan dari proses kolonialisasi ilmu pengetahuan. Postmodernisme dengan gerakan postkolonialismenya menggempur habis-habisan jerat kuasa pengetahun yang bersembunyi atas nama bendera modernisme. Disinilah bisa kita temukan watak menonjol dari era postmodernisme mengandung kecenderungan diantaranya; mengangkat konsep pluralisme, Mengacu nilai yang bersifat A Historis, penekanan pada konsepsi empiris dalam arti konsep fenomenologi dialektis, dan Penekanan pada nilai individualitas diri manusia sebagai sang otonom sehingga postmodernisme menolak nilai-nilai absolutisme, universalitas, dan homogenitas.[2][9] Watak utama postmodernisme tersimpul dalam konsep kritik ideologi besar atas ilmu pengetahuan yang disebut dengan dekonstruksi yang dipelopori oleh Derrida. Konsep dekonstruksi Derrida ini merupakan penyempurnaan dari ide destruksi yang dipelopori oleh Heidegger. Meski diantara derrida ada sejumlah persamaan dan perbedaannya dalam memandang realitas sebagai sebuah inspirasi pemikiran manusia. 4. Konflik Post Modern Beberapa kecenderungan umum yang mendasari gerakan postmodernisme yang bisa dianggap sebagai kerangka konseptualisasi, muculnya gerakan postmodernisme adalah persoalan – persoalan yang menyangkut hal - hal sebagai berikut: pertama, segala ‘realitas’ adalah konstruksi semiotis, artifisial dan ideologis. Kedua, sikap Skeptis dan kritis diri terhadap segala bentuk keyakinan tentang ‘substansi’. Ketiga, Realitas bisa ditangkap dengan banyak cara (pluralisme). Keempat, segala ‘sistem’ konotasi otonom dan tertutup, diganti dengan ‘jaringan’, ‘relasionalitas’ ataupun ‘proses’ yang senantiasa saling-silang dan bergerak dinamis.
  • 20. 20 Kelima, segala unsur ikut saling menentukan dalam interaksi jaringan dan proses dalam interelasinya dengan bebagai aspek, tidak hanya sebagai oposisi biner (either-or) dengan dua sisi saja. Keenam, segala hal harus dilihat secara holistik berbagai kemampuan (faculties) lain selain rasionalitas, misalnya, emosi, imajinasi, intuisi, spiritualitas, dan sebagainya. Ketujuh, segala hal dan pengalaman yang selalu dimarginalisasi oleh pola ilmu pengetahuan modern dikembalikan ke tengah menjadi fream pemikiran. Misalnya, gender, feminisme kaum perempuan, tradisi-tradisi lokal, paranormal, dan agama. Dalam diskusi lanjutan seringkali kata postmodernisme dan postmodernitas diperdebatkan. Walaupun sebenarnya konseptualisasi ini cukup bisa dimengerti bahwa modernisme berarti isme pemahaman tentang ranah ide kognitif. Sementara Postmodernitas, merupakan istilah yang biasanya digunakan untuk menggambarkan realitas sosial masyarakat post- industri. Sedangkan postmodernisme dimengerti sebagai wacana pemikiran baru yang menggantikan modernisme. Postmodernisme meluluhlantakkan konsep-konsep (isme-isme) modernisme seperti adanya subyek yang sadar diri dan otonom, adanya representasi istimewa tentang dunia, dan sejarah linier. Persoalan-persoalan postmodernisme muncul, merupakan gaya atau gerakan di dalam sastra, seni lukis, seni plastik, dan arsitektur. Gerakan ini memperhatikan aspek-aspek aesthetic reflection dari modernitas. Sementara itu postmodernitas dimengertinya sebagai tatanan sosial baru yang berbeda dengan institusi-institusi modernitas. Postmodernisme prinsipnya adalah sejajar dengan istilah “modernitas yang teradikalisasi” (radicalized modernity) untuk menggambarkan dunia kita yang mengalami perubahan hebat dan sedang melaju kencang tak bisa lagi dikendalikan. Suatu dunia yang mrucut (runaway world). Jadi apa yang terjadi sekarang ini adalah “modernitas yang sadar diri”.
  • 21. 21 Postmodernitas harus dimengerti sebagai gaya berpikir yang curiga terhadap pengertian klasik tentang kebenaran, rasionalitas, identitas, obyektivitas, curiga terhadap ide kemajuan universal atau emansipasi, curiga akan satu kerangka kerja, grand narrative atau dasar-dasar terdalam dalam penjelasan. Berlawanan dengan norma-norma pencerahan ini, postmodernitas melihat dunia sebagai yang kontigen, tak berdasar, tak seragam, tak stabil, tak dapat ditentukan, seperangkat kebudayaan yang plural atau penafsiran yang melahirkan skeptisisme terhadap obyektivitas kebenaran, sejarah dan norma-norma, kodrat yang terberikan serta koherensi identitas. Postmodernisme juga dimengerti sebagai gaya kebudayaan yang merefleksikan sesuatu dalam perubahan jaman ini ke dalam suatu seni yang diwarnai oleh ketakmendalaman, ketakterpusatan, ketakberdasaran; seni yang self-reflexive, penuh permainan, ekletik, serta pluralistik. Seni semacam ini mengaburkan batas antara budaya ‘tinggi’ dan budaya ‘pop’, antara seni dan hidup harian. Demikian inilah segala aspek yang mennjadi persoalan-persoalan dalam mendiskusikan posmodernisme. 5. Tokoh atau Filusuf Postmodern a. Frederich Wilhelm Nietzsche Lahir di Rochen, Prusia 15 Oktober 1884. Pada masa sekolah dan mahasiswa, ia banyak berkenalan dengan orang – orang besar yang kelak memberikan pengaruh terhadap pemikirannya, swperti John Goethe, Richard Wagner, dan Fraderich Ritschl. Karier bergengsi yang pernah didudukinya adalah sebagai Profesor di Universitas Base. b. Charles Sanders Pierce Charles Sanders Pierce, 10 September 1839 adalah seorang filsuf, ahli logika semiotika, matematika dan ilmuan Amerika Serikat yang lahir di Cambridge, Massachusetts. c. Michel Foucault
  • 22. 22 Paul – Michel Foucault (Poitiers, 15 Oktober 1926 – Paris 25 Juni 1984) adalah seorang filsuf asal Perancis. Ia adalah salah satu pemikir paling berpengaruh pada zaman pasca perang dunia II. Foucault dikenal akan penelaahannya yang kritis terhadap berbagai institusi sosial, terutama psikiatri, kedokteran dan sistem penjara, serta karya – karyanya tentang riwayat seksualitas. Karyanya yang terkait kekuasaan dan hubungan antara kekuasaan dengan pengetahuan telah banyak didiskusikan dan diterapkan, selain pula pemikirannya yang terkait dengan “diskursus” dalam konteks sejarah filsafat barat. d. Jacqeues Derrida (Al – jazair 15 Juli 1930 – Paris 9 Oktober 2004. Adalah seorang filsuf Prancis keturunan Yahudi sebagai pendiri ilmu dekonstruktivisme. e. Jan Mukarovsky Mukarovsky lahir di Bohemia (1891 – 1975). Sebagai pengikut strukturalisme Praha, ia kemudian mengalami pergeseran perhatian dari struktur kearah tanggapan pembaca. Aliran inilah yang disebut strukturalisme dinamik. f. Hans Robert Jauss Jauss lahir di Jerman. Ia termasuk dalam kelompok konstanz, nama yang diambil dari sebuah Universitas di Jerman Selatan. Sebagai ahli sastra dan kebudayaan abad pertengahan Jauss ingin memberbaharui cara – cara lama yang mendeskripsikan aspek – aspek kesejarahan sehingga menjadi lebih menjadi hermeneuitas. Tetapi di pihak lain, ia juga ingin memperbaharui kelemahan kelompok formalis yang semata – bersifat estetis dan Marxs yang semata – mata bersifat kenyataan.
  • 23. 23 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Zaman renasains yang merupakan era sejarah yang penuh dengan kemajuan dan perubahan yang mengandung arti bagi perkembangan ilmu yaitu dengan munculnya ilmuan – ilmuan seperti Nicolaus Copernicus (1473-1543 M), Johanes Kepler (1571-1630 M), Galileo Galilei (1564-1643 M), dan Francis Bacon (1561-1626 M). Postmodern lahir sebagai reaksi dan kritik terhadap modernisme yang penuh akan kesalahan dan kegagalan diberbagai bidang (walaupun beberapa tidak sepenuhnya gagal). Postmodernisme mengatakan bahwa tidak ada kebenaran universal yang valid untuk setiap orang. Individu terkunci dalam pandangan terbatas oleh ras, gender dan grup etnis masing – masing. Berbeda dengan filsafat sebelumnya zaman modern yang mendasari metodenya dengan rasionalitasnya. Pada zaman ini seakan – akan tidak ada lagi standar kebenaran. Kebenaran adalah relative, kenyataan adalah relative dan keduanya menjadi konstruk yang tidak bersambungan satu sama lain. Dalam postmodernisme, pikiran digantikan oleh keinginan, moralitas digantikan oleh keinginan, penalaran digantikan oleh emosi dan moralitas digantikan oleh relativisme, kenyataan tidak lebih dari konstruk sosial, kebenaran disamakan dengan kekuatan atau kekuasaan
  • 24. 24 Daftar Pustaka Hanum, Zulfa, Epistemologi – Filsafat Ilmu Pengetahuan, Tangerang: Pustaka Mandiri, 2012. Bambang Sugiharto., Postmodernisme – Tantangan bagi Filsafat, Yogyakarta: Kanisius, 1996 Kvale, Steinar (ed.), (2006), Psikologi dan Posmodernisme, Yogyakarta: Pustaka Pelajar http://en.wikipedia.org/wiki/Postmodernism Maksum, Ali.2009.Pengantar Filsafat : Dari Masa Klasik Hingga Postmodernisme. Ar-Ruzz Media. Jakarta. Jean Francois Lyotard, The Postmodern Condition: A Report on Knowledge (Minneapolis: University of Minesota Press,1984) Ari Purnomo, Narasi Kecil Sebagai Legitimasi Ilmu Pengetahuan era Postmodern Menurut Jean Francois Lyotard: Sebuah Skripsi, Yogyakarta: FTW, 2006 Sri Rahayu, Epistimologi Friedrich Wilhelm Nietzsche sche, dalam Epistimologi Kiri, (Jogjakarta,Ar-Ruuz,2006), Cet. II http://aquwilasadewo.blogspot.co.id/2016/05/makalah-filsafat-moderen-dan- postmoderen.html