2. POKOK
PEMBAHASAN
Pengertian dan identifikasi konsep agama
Manusia dan agamanya
Pengertian studi (agama) Islam
Asal-usul dan pertumbuhan studi Islam
Tujuan studi Islam
Aspek-aspek sasaran studi Islam
3. PENGERTIANDAN
IDENTIFIKASI
KONSEPAGAMA
Secara etimologi agama berasal dari bahasa Sanskerta
yang bermakna “tidak pergi/ tetap di tempat/ diwarisi
turun temurun”.
Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan
“religion”
Dan dalam bahasa Arab dan bahasa Semit disebut
dengan “Din”
4. DEFINISIAGAMA
MENURUT
TOKOH-TOKOH
DURKHEIM: agama merupakan sebuah sistem
kepercayaan dan ritual yang berkaitan dengan yang
suci (sacred)
DEWEY: agama adalah pencarian manusia terhadap
cita-cita umum dan abadi meskipun dihadapkan pada
tantangan yang dapat mengancam jiwanya; agama
adalah pengenalan manusia terhadap kekuatan gaib
yang hebat.
RITA SMITH DAN SUSAN RODGERS: agama harus
monoteistik, mempunyai kitab, mempunyai nabi, dan
mempunyai komunitas internasional.
6. AGAMA
MENURUT
TOKOHISLAM
Abdul Mun’im Muhammad Khallaf dalam sebuah
bukunya, Agama dalam Perspektif Rasional, pernah
mengemukakan bahwa diantara masalah besar yang
dihadapi umat manusia adalah yang berkaitan dengan
agama. Agama merupakan tema yang paling menarik
perhatian manusia di seluruh dunia dalam wacana
modernitas terutama dalam memecahkan problem-
problem dalam konteks kebangsaan seperti
humanistic, moralitas, etika maupun estetika, serta
relasi agama dan Negara, Secara makro masalah
keagamaan akan mempengaruhi pembentukan
persepsi dan asumsi serta pandangan manusia
tentang dunia khususnya dalam dimensi ontologis.
8. MANUSIADAN
AGAMANYA
Mengapa manusia mesti beragama?
Apa yang mendorong kita untuk beragama?
Bukankah dengan beragama seseorang membatasi
ruang dan tutur katanya? Karena setiap agama mesti
memiliki garis-garis besar yang tidak boleh dilanggar.
10. FITRAH MANUSIA=
SESUATU YANG
DIBEKALKAN
ALLAH KEPADA
MANUSIA
TIDAK DIPELAJARI
ADA PADA SEMUA
MANUSIA
TIDAK
TERKURUNG OLEH
BATAS TERITORIAL
DAN MASA
TIDAK AKAN
PERNAH HILANG
YANG
MENUTUP
FITRAH
KESENANGAN
DUNIAWI
KEKUASAAN KESOMBONGAN
DAN
SEMISALNYA