SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
ANALISIS POTENSI DAERAH RESAPAN AIR KOTA PADANG
( Analysis Of Potential Areas Of Water Response In Padang City)
Penulis; Dwi Marsiska Driptufany, dan Syahri Ramadhan
wilayah kota padang
Kota Padang adalah kota dengan kekerapan hujan dan curah hujan yang
cukup tinggi. Pembangunan di Kota Padang berbanding terbalik dengan
daerah resapan air sehingga air hujan tergenang dan terjadi banjir. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengestimasi sebaran kawasan resapan air
berbasis penggunaan lahan aktual di Kota Padang berdasarkan data parameter
spasial seperti curah hujan, kemiringan lereng, peta jenis tanah, dan
penggunaan lahan yang diperoleh dari data citra landsat 8 OLI dengan metode
klasifikasi berbasis objek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode skoring dan tumpang susun atau overlay . Penelitian ini memetakan
sebaran kondisi daerah resapan air berdasarkan kondisi saat ini, penentuan
daerah yang ditetapkan sebagai zona resapan air Kota Padang menggunakan
metode kombinasi skoring dan aritmatik dalam analisis spasial. Hasil analisis
menghasilkan enam kelas kondisi potensi daerah resapan air, yang terdiri dari
kondisi baik, normal alami, mulai kritis, agak kritits, kritis dan sangat kritis.
Kondisi kawasan resapan air dengan luasan terbesar yaitu seluas 69,79% dari
luas wilayah daerah penelitian terdapat pada kondisi resapan baik.
kondisi Tanah
sangat berpengaruh pada proses infiltrasi atau tingkat
resapan tanah bila dibandingkan dengan kapasitas air
hujan yang turun langsung ke tanah tidak melebihi atau
lebih kecil dari kapasitas infiltasi, maka laju dari
infiltrasi bisa dikatakan sama dengan intensitas hujan.
Pengkelasan dari infiltrasi berdasarkan tekstur tanah
yang mempengaruhi laju dari infiltrasi .
Skoring Parameter Resapan Air
Pengklasifikasian parameter kemiringan lereng, jenis tanah, curah
hujan, dan penggunaan lahan dikutip dari Peraturan Menteri
Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P. 32/Menhut-Ii/2009 Tentang
Tata Cara Penyusunan Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
Daerah Aliran Sungai (RTkRHL-DAS) dalam Penilaian Kekritisan
Daerah Resapan (Opsional) tentang Teknik Penentuan Klasifikasi
Tingkat Infiltrasi.
Kemiringan Lereng
Kemiringan lereng adalah faktor yang sangat besar
pengaruhnya terhadap potensi resapan air. Semakin
landai kemiringan lerengnya maka aliran limpasan
permukaan akan semakin lambat yang bisa
menyebabkan kerawanan banjir. Sebaliknya semakin
curam/terjal kemiringan lerengnya maka aliran
limpasan permukaan akan semakin cepat, sehingga air
yang jatuh ke tanah akan mengalir dengan cepat
Analisis Overlay
Proses selanjutnya setelah adanya skoring dan
pembobotan adalah proses overlay merupakan proses
tumpang susun, yaitu menggabungkan dua atau lebih data
grafis untuk memperoleh data grafis baru yang memiliki
satuan pemetaan (unit pemetaan). Hasil dari overlay akan
diperoleh satuan pemetaan baru (peta baru). Untuk
pembuatan Peta daerah potensi resapan air metode
aritmatika yang digunakan pada proses overlay dari
parameter-parameter daerah potensi resapan air berupa
metode pengkalian antara skor dengan bobot pada masing-
masing parameter daerah potensi resapan air (infiltrasi).
Jenis Tanah
Berbagai tipe/jenis tanah mempunyai kepekaan
terhadap laju infiltrasi, permeabilitas dan kapasitas
menahan air yang berbeda-beda. Adapun jenis-jenis
tanah yang ada di Kota Padang adalah Aluvial,
Andosol, Latosol Regosol, Organosol, dan Podsolik
merah kuning. Jenis tanah di Kota Padang didominasi
oleh jenis tanah Latosol yang memiliki kemampuan
meresap air tergolong sedang
Potensi Daerah Resapan Air Aktual
Potensi daerah resapan air aktual di daerah penelitian
diperoleh dari hasil kompilasi antara kemampuan infiltrasi
dengan data penggunaan lahan aktual. Penggunaan lahan
digunakan untuk menapis kemampuan infiltrasi daerah
penelitian. Penapisan dilakukan dengan metode overlay
(intersect) antara peta kemampuan infiltrasi dengan peta
penggunaan lahan. Kemampuan infiltrasi diperoleh
berdasarkan empat parameter pendukung, antara lain
jaringan sungai (drainase), jenis tanah, curah hujan,dan
kemiringan lereng.
KESIMPULAN
Kondisi peresapan air dengan luasan terbesar di Kota Padang yaitu
seluas 69,79% dari luas wilayah daerah penelitian terdapat pada
kondisi resapan baik. Namun, resapan air Kota Padang telah banyak
berada pada kondisi kritis yang tersebar merata pada wilayah sebelah
barat dengan topografi datar dan didominasi dengan penggunaan
lahan sawah, lahan terbuka (pertambangan) dan lahan terbangun.
Semakin baik infiltrasi suatu parameter maka semakin baik pula
resapan air suatu kawasan. Umumnya daerah yang jenis tanahnya
mempunyai potensi infiltrasi yang baik maka kawasan tersebut
memiliki resapan yang baik. Sedangkan untuk potensi resapan air
aktual berbasis penggunaan lahan, di daerah pegunungan di sebelah
timur Kota Padang termasuk ke dalam potensi daerah resapan air yang
baik karena merupakan hutan lindung yang masih terjaga. Oleh
karenanya air mudah meresap ke dalam tanah dan di tahan pepohonan
(tidak longsor

More Related Content

What's hot

daerah aliran sungai
daerah aliran sungaidaerah aliran sungai
daerah aliran sungaiJoel Sagala
 
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiMateri Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
 
Praktikum 6 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 2)
Praktikum 6 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 2)Praktikum 6 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 2)
Praktikum 6 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 2)Hanifah Nurhayati
 
rumus hidrologi hss limantara
rumus hidrologi hss limantararumus hidrologi hss limantara
rumus hidrologi hss limantaraAnnida Lisyahadah
 
60933503 puguh-dwi-raharjo-perubahan-penggunaan-lahan-das-kreo-terhadap-debit...
60933503 puguh-dwi-raharjo-perubahan-penggunaan-lahan-das-kreo-terhadap-debit...60933503 puguh-dwi-raharjo-perubahan-penggunaan-lahan-das-kreo-terhadap-debit...
60933503 puguh-dwi-raharjo-perubahan-penggunaan-lahan-das-kreo-terhadap-debit...borgolsaja
 
Kajian pengendalian laju erosi dengan cekdam
Kajian pengendalian laju erosi dengan cekdamKajian pengendalian laju erosi dengan cekdam
Kajian pengendalian laju erosi dengan cekdamYosep Setiawan
 
Hidrologi teknik
Hidrologi teknikHidrologi teknik
Hidrologi teknikannarosytha
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1Aswar Amiruddin
 
Analisis kelas kemampuan lahan sebagai penentu kesesuaian
Analisis kelas kemampuan lahan sebagai penentu kesesuaianAnalisis kelas kemampuan lahan sebagai penentu kesesuaian
Analisis kelas kemampuan lahan sebagai penentu kesesuaianjufrikarim
 
Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran
Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran
Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran Azmi Zouma
 
Penyaliran tambang
Penyaliran tambangPenyaliran tambang
Penyaliran tambangselegani
 
Presentasi intan
Presentasi intanPresentasi intan
Presentasi intanNurul Aulia
 
Penyaliran Tambang
Penyaliran TambangPenyaliran Tambang
Penyaliran Tambangheny novi
 
Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangNoveriady
 

What's hot (20)

daerah aliran sungai
daerah aliran sungaidaerah aliran sungai
daerah aliran sungai
 
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah HidrologiMateri Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Aliran/Limpasan Permukaan Mata Kuliah Hidrologi
 
Praktikum 6 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 2)
Praktikum 6 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 2)Praktikum 6 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 2)
Praktikum 6 anhid (METODE PEMISAHAN ALIRAN PERMUKAAN (RUNOFF) 2)
 
rumus hidrologi hss limantara
rumus hidrologi hss limantararumus hidrologi hss limantara
rumus hidrologi hss limantara
 
60933503 puguh-dwi-raharjo-perubahan-penggunaan-lahan-das-kreo-terhadap-debit...
60933503 puguh-dwi-raharjo-perubahan-penggunaan-lahan-das-kreo-terhadap-debit...60933503 puguh-dwi-raharjo-perubahan-penggunaan-lahan-das-kreo-terhadap-debit...
60933503 puguh-dwi-raharjo-perubahan-penggunaan-lahan-das-kreo-terhadap-debit...
 
Koef runoff
Koef runoffKoef runoff
Koef runoff
 
Kajian pengendalian laju erosi dengan cekdam
Kajian pengendalian laju erosi dengan cekdamKajian pengendalian laju erosi dengan cekdam
Kajian pengendalian laju erosi dengan cekdam
 
Hidrologi teknik
Hidrologi teknikHidrologi teknik
Hidrologi teknik
 
Makalah intan
Makalah intanMakalah intan
Makalah intan
 
Pengkajian kelas air
Pengkajian kelas airPengkajian kelas air
Pengkajian kelas air
 
Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1Rekayasa hidrologi pertemuan 1
Rekayasa hidrologi pertemuan 1
 
Analisis kelas kemampuan lahan sebagai penentu kesesuaian
Analisis kelas kemampuan lahan sebagai penentu kesesuaianAnalisis kelas kemampuan lahan sebagai penentu kesesuaian
Analisis kelas kemampuan lahan sebagai penentu kesesuaian
 
Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran
Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran
Model aliran air tanah untuk memprediksi penyebaran
 
Praktikum i anhid
Praktikum i anhidPraktikum i anhid
Praktikum i anhid
 
Penyaliran tambang
Penyaliran tambangPenyaliran tambang
Penyaliran tambang
 
Presentasi intan
Presentasi intanPresentasi intan
Presentasi intan
 
Timbulan lindi
Timbulan lindiTimbulan lindi
Timbulan lindi
 
Penyaliran Tambang
Penyaliran TambangPenyaliran Tambang
Penyaliran Tambang
 
Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambang
 
Debit banjir
Debit banjirDebit banjir
Debit banjir
 

Similar to ANALISIS RESAPAN

Jurnal dheni saputra jp 1115011019
Jurnal dheni saputra jp 1115011019Jurnal dheni saputra jp 1115011019
Jurnal dheni saputra jp 1115011019Dheni Saputra
 
8204-ID-analisis-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-debit-sungai-mamasa.pdf
8204-ID-analisis-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-debit-sungai-mamasa.pdf8204-ID-analisis-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-debit-sungai-mamasa.pdf
8204-ID-analisis-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-debit-sungai-mamasa.pdfFriscaZofanoraPramah1
 
Review Jurnal PJ.pptx
Review Jurnal PJ.pptxReview Jurnal PJ.pptx
Review Jurnal PJ.pptxOriharaIzaya4
 
Hazard assessment kekeringan gunungkidul
Hazard assessment kekeringan gunungkidulHazard assessment kekeringan gunungkidul
Hazard assessment kekeringan gunungkidulIzaina Nurfitriana
 
Banjir bandang penyebab dan penanggulangannya 1
Banjir bandang penyebab dan penanggulangannya 1Banjir bandang penyebab dan penanggulangannya 1
Banjir bandang penyebab dan penanggulangannya 1Dwi Ys
 
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdf
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdfDrainase perkotaan pertemuan 3.pdf
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdfkhoirulanam357251
 
Laporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surut
Laporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surutLaporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surut
Laporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surutPosma Andri Octavia Siagian
 
PPT Seminar Proposal.pptx
PPT Seminar Proposal.pptxPPT Seminar Proposal.pptx
PPT Seminar Proposal.pptxRazgriz3
 
River basin (Daerah Aliran Sungai)
River basin (Daerah Aliran Sungai)River basin (Daerah Aliran Sungai)
River basin (Daerah Aliran Sungai)Janiarto Paradise
 
ANALISISA LIRANP ERMUKAANU NTUKO PTIMASPI ENGGUNAALNA HANP ADAD ASS EPARI MEN...
ANALISISA LIRANP ERMUKAANU NTUKO PTIMASPI ENGGUNAALNA HANP ADAD ASS EPARI MEN...ANALISISA LIRANP ERMUKAANU NTUKO PTIMASPI ENGGUNAALNA HANP ADAD ASS EPARI MEN...
ANALISISA LIRANP ERMUKAANU NTUKO PTIMASPI ENGGUNAALNA HANP ADAD ASS EPARI MEN...Repository Ipb
 
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMIEFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMIRepository Ipb
 
05. pedoman drainase jalan raya
05. pedoman drainase jalan raya05. pedoman drainase jalan raya
05. pedoman drainase jalan rayaYasruddin Mt
 
Teknik pengawetan tanah dan air
Teknik pengawetan tanah dan airTeknik pengawetan tanah dan air
Teknik pengawetan tanah dan airHelmas Tanjung
 
Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 2
Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 2Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 2
Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 2deyanakanos
 
Analisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasi
Analisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasiAnalisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasi
Analisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasiMuhadir Masrur
 

Similar to ANALISIS RESAPAN (20)

Jurnal dheni saputra jp 1115011019
Jurnal dheni saputra jp 1115011019Jurnal dheni saputra jp 1115011019
Jurnal dheni saputra jp 1115011019
 
8204-ID-analisis-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-debit-sungai-mamasa.pdf
8204-ID-analisis-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-debit-sungai-mamasa.pdf8204-ID-analisis-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-debit-sungai-mamasa.pdf
8204-ID-analisis-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-debit-sungai-mamasa.pdf
 
Review Jurnal PJ.pptx
Review Jurnal PJ.pptxReview Jurnal PJ.pptx
Review Jurnal PJ.pptx
 
PPT S1.ppt
PPT S1.pptPPT S1.ppt
PPT S1.ppt
 
Hazard assessment kekeringan gunungkidul
Hazard assessment kekeringan gunungkidulHazard assessment kekeringan gunungkidul
Hazard assessment kekeringan gunungkidul
 
Banjir bandang penyebab dan penanggulangannya 1
Banjir bandang penyebab dan penanggulangannya 1Banjir bandang penyebab dan penanggulangannya 1
Banjir bandang penyebab dan penanggulangannya 1
 
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdf
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdfDrainase perkotaan pertemuan 3.pdf
Drainase perkotaan pertemuan 3.pdf
 
Laporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surut
Laporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surutLaporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surut
Laporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surut
 
Makalah_43 Metode survey berskala
Makalah_43 Metode survey berskalaMakalah_43 Metode survey berskala
Makalah_43 Metode survey berskala
 
Daerah resapan air
Daerah resapan airDaerah resapan air
Daerah resapan air
 
PPT Seminar Proposal.pptx
PPT Seminar Proposal.pptxPPT Seminar Proposal.pptx
PPT Seminar Proposal.pptx
 
River basin (Daerah Aliran Sungai)
River basin (Daerah Aliran Sungai)River basin (Daerah Aliran Sungai)
River basin (Daerah Aliran Sungai)
 
12 kustamar-itn
 12  kustamar-itn 12  kustamar-itn
12 kustamar-itn
 
ANALISISA LIRANP ERMUKAANU NTUKO PTIMASPI ENGGUNAALNA HANP ADAD ASS EPARI MEN...
ANALISISA LIRANP ERMUKAANU NTUKO PTIMASPI ENGGUNAALNA HANP ADAD ASS EPARI MEN...ANALISISA LIRANP ERMUKAANU NTUKO PTIMASPI ENGGUNAALNA HANP ADAD ASS EPARI MEN...
ANALISISA LIRANP ERMUKAANU NTUKO PTIMASPI ENGGUNAALNA HANP ADAD ASS EPARI MEN...
 
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMIEFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
 
05. pedoman drainase jalan raya
05. pedoman drainase jalan raya05. pedoman drainase jalan raya
05. pedoman drainase jalan raya
 
3. evaluasi perubahan tata guna lahan sebagai upaya menjaga keberlanjutan fun...
3. evaluasi perubahan tata guna lahan sebagai upaya menjaga keberlanjutan fun...3. evaluasi perubahan tata guna lahan sebagai upaya menjaga keberlanjutan fun...
3. evaluasi perubahan tata guna lahan sebagai upaya menjaga keberlanjutan fun...
 
Teknik pengawetan tanah dan air
Teknik pengawetan tanah dan airTeknik pengawetan tanah dan air
Teknik pengawetan tanah dan air
 
Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 2
Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 2Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 2
Tugas kerangka proposal metlit geo 2014 tahap 2
 
Analisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasi
Analisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasiAnalisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasi
Analisa efisiensi dan optimalisasi pola tanam pada daerah irigasi
 

Recently uploaded

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 

Recently uploaded (20)

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 

ANALISIS RESAPAN

  • 1. ANALISIS POTENSI DAERAH RESAPAN AIR KOTA PADANG ( Analysis Of Potential Areas Of Water Response In Padang City) Penulis; Dwi Marsiska Driptufany, dan Syahri Ramadhan
  • 2. wilayah kota padang Kota Padang adalah kota dengan kekerapan hujan dan curah hujan yang cukup tinggi. Pembangunan di Kota Padang berbanding terbalik dengan daerah resapan air sehingga air hujan tergenang dan terjadi banjir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengestimasi sebaran kawasan resapan air berbasis penggunaan lahan aktual di Kota Padang berdasarkan data parameter spasial seperti curah hujan, kemiringan lereng, peta jenis tanah, dan penggunaan lahan yang diperoleh dari data citra landsat 8 OLI dengan metode klasifikasi berbasis objek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode skoring dan tumpang susun atau overlay . Penelitian ini memetakan sebaran kondisi daerah resapan air berdasarkan kondisi saat ini, penentuan daerah yang ditetapkan sebagai zona resapan air Kota Padang menggunakan metode kombinasi skoring dan aritmatik dalam analisis spasial. Hasil analisis menghasilkan enam kelas kondisi potensi daerah resapan air, yang terdiri dari kondisi baik, normal alami, mulai kritis, agak kritits, kritis dan sangat kritis. Kondisi kawasan resapan air dengan luasan terbesar yaitu seluas 69,79% dari luas wilayah daerah penelitian terdapat pada kondisi resapan baik.
  • 3. kondisi Tanah sangat berpengaruh pada proses infiltrasi atau tingkat resapan tanah bila dibandingkan dengan kapasitas air hujan yang turun langsung ke tanah tidak melebihi atau lebih kecil dari kapasitas infiltasi, maka laju dari infiltrasi bisa dikatakan sama dengan intensitas hujan. Pengkelasan dari infiltrasi berdasarkan tekstur tanah yang mempengaruhi laju dari infiltrasi .
  • 4. Skoring Parameter Resapan Air Pengklasifikasian parameter kemiringan lereng, jenis tanah, curah hujan, dan penggunaan lahan dikutip dari Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P. 32/Menhut-Ii/2009 Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan Dan Lahan Daerah Aliran Sungai (RTkRHL-DAS) dalam Penilaian Kekritisan Daerah Resapan (Opsional) tentang Teknik Penentuan Klasifikasi Tingkat Infiltrasi.
  • 5. Kemiringan Lereng Kemiringan lereng adalah faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap potensi resapan air. Semakin landai kemiringan lerengnya maka aliran limpasan permukaan akan semakin lambat yang bisa menyebabkan kerawanan banjir. Sebaliknya semakin curam/terjal kemiringan lerengnya maka aliran limpasan permukaan akan semakin cepat, sehingga air yang jatuh ke tanah akan mengalir dengan cepat
  • 6. Analisis Overlay Proses selanjutnya setelah adanya skoring dan pembobotan adalah proses overlay merupakan proses tumpang susun, yaitu menggabungkan dua atau lebih data grafis untuk memperoleh data grafis baru yang memiliki satuan pemetaan (unit pemetaan). Hasil dari overlay akan diperoleh satuan pemetaan baru (peta baru). Untuk pembuatan Peta daerah potensi resapan air metode aritmatika yang digunakan pada proses overlay dari parameter-parameter daerah potensi resapan air berupa metode pengkalian antara skor dengan bobot pada masing- masing parameter daerah potensi resapan air (infiltrasi).
  • 7. Jenis Tanah Berbagai tipe/jenis tanah mempunyai kepekaan terhadap laju infiltrasi, permeabilitas dan kapasitas menahan air yang berbeda-beda. Adapun jenis-jenis tanah yang ada di Kota Padang adalah Aluvial, Andosol, Latosol Regosol, Organosol, dan Podsolik merah kuning. Jenis tanah di Kota Padang didominasi oleh jenis tanah Latosol yang memiliki kemampuan meresap air tergolong sedang
  • 8. Potensi Daerah Resapan Air Aktual Potensi daerah resapan air aktual di daerah penelitian diperoleh dari hasil kompilasi antara kemampuan infiltrasi dengan data penggunaan lahan aktual. Penggunaan lahan digunakan untuk menapis kemampuan infiltrasi daerah penelitian. Penapisan dilakukan dengan metode overlay (intersect) antara peta kemampuan infiltrasi dengan peta penggunaan lahan. Kemampuan infiltrasi diperoleh berdasarkan empat parameter pendukung, antara lain jaringan sungai (drainase), jenis tanah, curah hujan,dan kemiringan lereng.
  • 9. KESIMPULAN Kondisi peresapan air dengan luasan terbesar di Kota Padang yaitu seluas 69,79% dari luas wilayah daerah penelitian terdapat pada kondisi resapan baik. Namun, resapan air Kota Padang telah banyak berada pada kondisi kritis yang tersebar merata pada wilayah sebelah barat dengan topografi datar dan didominasi dengan penggunaan lahan sawah, lahan terbuka (pertambangan) dan lahan terbangun. Semakin baik infiltrasi suatu parameter maka semakin baik pula resapan air suatu kawasan. Umumnya daerah yang jenis tanahnya mempunyai potensi infiltrasi yang baik maka kawasan tersebut memiliki resapan yang baik. Sedangkan untuk potensi resapan air aktual berbasis penggunaan lahan, di daerah pegunungan di sebelah timur Kota Padang termasuk ke dalam potensi daerah resapan air yang baik karena merupakan hutan lindung yang masih terjaga. Oleh karenanya air mudah meresap ke dalam tanah dan di tahan pepohonan (tidak longsor