1. TUGAS
METODE MATRIKS KRITERIA KLASIFIKASI KEMAMPUAN LAHAN
Disusun untuk memenuhi mata kuliah Evaluasi Lahan
Semester Ganjil Tahun 2010
Oleh
Raden Bondan Eddyana B
150110080162
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI D
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2. 2 | P a g e
A. Matriks Kriteria Klasifikasi Kemampuan Lahan
Merupakan metode interaksi yang bersifat kualitatif dengan pengacuan lebih sesuai dengan fakta di
alam, dan tidak terpengaruh oleh cara pemarkaan dan hasil akan lebih mendekati kejadian yang
berlaku sebenarnya di alam. Salah satu contohnya adalah matrik korelasi yang disebut nasabah
kompesatif (Notohadiprawiro & Asmara,1988;1989)
B. Contoh Aplikasi Matrik
a. Evaluasi Potensi Erosi
Menggunakan model yang menggambarkan factor – factor dan saling nasabahnya yang
menentukan potensi erosi
Keterangan : acuan regim erosi . R = erovisitas hujan. K = erodibilitas tanah. L = lereng
permukaan tanah (bentuk lahan). C = cadangan hara (isi mineral terlapukkan dalam tanah, tebal
dan susunan mineral bahan induk tanah). E = kerentanan tanah terhadap erosi. RE = regim erosi
(bahaya erosi).
Ditaksir oleh matrik pemutus yaitu antara R dan K yang menghasilkan Ie dan L yang
menghasilkan E, dan antara E dan C yang menghasilkan RE. Berdasarkan harga RE dibuat
klasifikasi bahaya erosi yang menjadi kriterium utama evaluasi kemampuan lahan.
b. Evaluasi Potensi Memasok Air
Mula – mula ditentukan dinamika lengas tanah berdasarkan pertentangan dua kakas (force).
Kakas yang satu adalah tegangan lengas tanah yang menahan air dalam tanah, yang diwariskan
oleh kapasitas tanah merambat lengas tanah, dan kakas lain yang melawan adalah kakas
gravitasi yang menarik air keluar dari tanah, yang diwakili oleh laju perkolasi air. Kemudian
ditetapkan neraca air atmosfer berdasarkan curah hujan dan evapotranspirasi rujukan. Nasabah
antara laju infiltrasi dan aliran impas menghasilkan nilai mengenai pengambilan air oleh tanah.
R K L C
Ie
Re
E
3. 3 | P a g e
Nasabah antara neraca air atmosfer, yang menggambarkan curah hujan effektif, dan potensi
pemasukan air oleh tanah yang menggambarkan infiltrasi effektif, menghasilkan gambaran
tentang potensi pengisian lengas tanah. Selanjutnya, nasabah antara dinamika lengas tanah dan
potensi pengisian lengas tanah menghasilkan gambaran tentang regim lengas tanah. Regim lengas
tanah ditetapkan untuk musim hujan dan musim kemarau
Keterangan : acuan lengas tanah. CH = Curah hujan. ETo = Evapotranspirasi rujukan . I = laju
infiltrasi. L = Aliran limpas. DSLT = Daya simpan lengas tanah. P = Laju perkolasi. NAA =
Neraca air atmosfer. MA = Potensi pemasukan air ke dalam tanah. DLT = Dinamika lengas
tanah. PP = Potensi pengisian lengas tanah. RLT = Regim lengas tanah (h = musim hujan, k =
musim kemarau)
CH ETo I L DSLT P
NAA MA
PP DLT
RLT
RLTH RLTk
5. 5 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2005. Pengembangan Konsep Struktur Ruang. Diakses melalui
http://werdhapura.penataanruang.net/dokuwiki/lib/exe/fetch.php/isu_strategis/bab_4_pengemba
gan_konsep_struktur_ruang.pdf. Tanggal akses 06/12/2010
Notohadiprawiro. 2006. Kerangka Evaluasi Kemampuan Lahan. Fakultas Pertanian. Institut
Pertanian Bogor. Bogor. Diakses melalui http://soil.faperta.ugm.ac.id/tj/1991/1992%20kera.pdf.
Tanggal akses 06/12/2010
Notohadiprawiro. 2006. Kemampuan dan Kesesuaian Lahan :Pengertian dan Penetapannya. Fakultas
Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Diakses melalui
http://soil.faperta.ugm.ac.id/tj/1991/1991%20kema.pdf. Tanggal akses 06/12/2010