Kabupaten Gunungkidul sering mengalami bencana kekeringan karena wilayahnya yang berbatuan kapur menyebabkan air hujan masuk ke bawah tanah dan sulit ditampung di permukaan. Berdasarkan beberapa parameter seperti jumlah dan persebaran gua serta aktivitas masyarakat, kecamatan yang paling parah terdampak kekeringan adalah Tanjung Sari, Tepus, dan Rongkop. Solusi awal yang dapat dilakukan adalah memasok air b
1. Hazard Assessment
Version : Izaina Nurfitriana
11/316810/PA/13936
Bencana Kekeringan di Kabupaten Gunung kidul
Gunungkidul adalah salah satu wilayah yang sering mengalami kekeringan. Menurut
penduduk setempat kekeringan bukan lah dianggap suatu bencana, tetapi dianggap suatu keadaan
yang semestinya karena sudah terjadi sejak dahulu dan setiap tahun.
Berdasarkan study dan penelitian kekeringan di gunungkidul termasuk suatu bencana
yang terjadi akibat kondisi daerah tersebut yang merupakan perbukitan karst. Wilayah karst
merupakan wilayah dengan batuan kapur dengan porositas yang tinggi dan apabila terkena air
hujan maupun air permukaan akan terlarut, air tidak bisa bertahan lama dipermukaan atau
tertampung. Karena selain porositas yang tinggi sehingga air tidak bisa tertahan di permukaan,
batuan kapur akan terlarut dan membentuk gua-gua dan lorong bawah tanah sehingga air akan
masuk dan mengalir di bawah tanah menjadi sungai bawah tanah dan mata air akan berada pada
air tanah yang dalam yang tidak mampu terangkat keluar dengan sendirirnya.
Karena sebab tersebut maka daerah gunungkidul menjadi daerah yang sulit mendapatkan
sumber air bersih.
Parameter
Untuk mengetahui wilayah mana di kabupaten Gunungkidul yang mengalami kekeringan
yang parah, beberapa parameter yang bisa diselidiki :
1. Jumlah gua
2. Persebaran gua
3. Aktivitas masyarakat
4. Topografi daerah
5. Persebaran sungai bawah tanah
Penjelasan
1. Jumlah gua
2. Daerah yang memiliki banyak gua yang terbentuk dari terlarutnya batukapur
menjadi parameter utama wilayah karst yang notabennya minim sumber air permukaan.
2. Persebaran gua
Diketahui bahwa salah satu penyebab terjadinya kekeringan di Gunungkidul
karena tidak ada mata air yang dekat permukaan yang bisa dimanfaatkan. Kebanyak air
merembes sampai dalam karena porositas batukapur dan rentan nya batukapur terhadap
air hujan yang menjadikan banyak gua-gua, sehingga air akan terakumulasi di dalam gua
atau teralir di sungai bawah tanah.
Wilayah yang memiliki persebaran gua yang banyak diperkirakan akan memiliki
mata air atau penampungan air permukaan yang sedikit bahkan tidak ada sehingga terjadi
kekeringan yang lebih parah dari padayang didaerahnya tersebut persebaran guanya
sedikit.
3. Aktivitas mayarakat
Aktivitas masyarakat yang dimaksud adalah aktivitas dari masyarakat sendiri
yang dilakukan sebagai respon atas dirasanya kekurangan air di daerahnya. Masyarakat
daerah setempat tidak menganggap kekeringan sebagai bencana, hanya suatu kewajaran
jika musim kemarau terjadi kekeringan. Sehingga masyarakat cenderung memasok air
bersih dari daerah lain dengan membeli air tangki.
Berdasarkan data permintaan pasokan air dari daerah pemasok, dapat diketahui wilayah-
wilayah mana yang sering melakauakn permintaan pasokan menjadi wilayah yang
dikategorikan kekeringannya lebih parah dari pada daerah yang jarang melakukan
permintaan pasokan air.
4. Topografi daerah
Daerah yang berada pada perbatasan selatan, pesisir pantai selatan juga
merupakan daerah yang kesulitan airnya lebih tinggi. Di luar karena wilayah yang
merupakan karst, daerah pesisir pantai juga sulit air karena air tanah mengalami penetrasi
dari air laut yang asin sehingga pencarian sumber mata air tawar menjadi susah.
5. Persebaran sungai bawah tanah
Persebaran sungai bawah tanah juga menjadi parameter dengan penjelasan seperti
persebaran gua.
3. Akan tetapi selain digunakan unutuk mengetahui wilayah mana yang kekeringan
karena airnya berada di air tanah dalam, persebaran sungai bawah tanah juga bisa
digunakan untuk mengetahui sungai-sungai bawah manakan yang memiliki potensi debit
air yang cukup besar, sehingga dapat digunakan sebagai titik dilakukannya pembuatan
sumur bor. Salah satu solusi untuk mengatasi kekeringan yang disebabkan karena kondisi
wilayah yang seperti ini adalah dengan melakukakn pengangkatan-pengangkatan air
sumber air bawah tanah dengan pembuatan sumur bor.
Berdasarkan dari data yang diperoleh, bahwa kecamatan-kecamatan yang terparah
bencana kekeringannya adalah kecamatan-kecamatan:
Tanjung Sari Tepus Rongkop
Girisubo
Berdasarkan parameter-parameter yang telah diketahui, kita dapat mengetahui daerah-
daerah mana yang rawan bencana kekeringan dan membuat skala prioritas unutuk daerah
tersebut. Skala priorotas dapat dibuat untuk daerah yang kekeringannya paling parah, sehingga
penanganan-penangangan awal dapat dilakukan.
Solusi awal adalah dengan memasok air bersih yang bisa dilakukan oleh bantuan
pemerintah setempat. Untuk solusi dengan proses jangka panjang bisa dibangun sumur-sumur
4. bor yang mampu menganngkat sumber air bawah tanah ke permukaan dengan data peta
persebaran sungai bawah tanah, dan survey debit air sungai bawah tanah.
Berdasarkan data tercatat yang diperoleh, bahwa keseluruhan gua yang ada di kabupaten
Gunungkidul berjumlah 243 gua. Dan 10 % diantaranya memiliki potensi gua dan sungai bawah
tanah yang memiliki debit air yang mencukupi.
Sources:
http://ayouk91.blogspot.com/2011/06/kekeringan.html
http://berita-jogjakarta.blogspot.com/2012/07/sembilan-titik-sumur-bor-akan-dibangun.html
http://www.antaranews.com/berita/324597/gunung-kidul-alami-bencana-kekeringan-hingga-
oktober
http://id.wikipedia.org/wiki/