SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
Hazard Assessment
Version : Izaina Nurfitriana
11/316810/PA/13936
Bencana Kekeringan di Kabupaten Gunung kidul
Gunungkidul adalah salah satu wilayah yang sering mengalami kekeringan. Menurut
penduduk setempat kekeringan bukan lah dianggap suatu bencana, tetapi dianggap suatu keadaan
yang semestinya karena sudah terjadi sejak dahulu dan setiap tahun.
Berdasarkan study dan penelitian kekeringan di gunungkidul termasuk suatu bencana
yang terjadi akibat kondisi daerah tersebut yang merupakan perbukitan karst. Wilayah karst
merupakan wilayah dengan batuan kapur dengan porositas yang tinggi dan apabila terkena air
hujan maupun air permukaan akan terlarut, air tidak bisa bertahan lama dipermukaan atau
tertampung. Karena selain porositas yang tinggi sehingga air tidak bisa tertahan di permukaan,
batuan kapur akan terlarut dan membentuk gua-gua dan lorong bawah tanah sehingga air akan
masuk dan mengalir di bawah tanah menjadi sungai bawah tanah dan mata air akan berada pada
air tanah yang dalam yang tidak mampu terangkat keluar dengan sendirirnya.
Karena sebab tersebut maka daerah gunungkidul menjadi daerah yang sulit mendapatkan
sumber air bersih.
Parameter
Untuk mengetahui wilayah mana di kabupaten Gunungkidul yang mengalami kekeringan
yang parah, beberapa parameter yang bisa diselidiki :
1. Jumlah gua
2. Persebaran gua
3. Aktivitas masyarakat
4. Topografi daerah
5. Persebaran sungai bawah tanah
Penjelasan
1. Jumlah gua
Daerah yang memiliki banyak gua yang terbentuk dari terlarutnya batukapur
menjadi parameter utama wilayah karst yang notabennya minim sumber air permukaan.
2. Persebaran gua
Diketahui bahwa salah satu penyebab terjadinya kekeringan di Gunungkidul
karena tidak ada mata air yang dekat permukaan yang bisa dimanfaatkan. Kebanyak air
merembes sampai dalam karena porositas batukapur dan rentan nya batukapur terhadap
air hujan yang menjadikan banyak gua-gua, sehingga air akan terakumulasi di dalam gua
atau teralir di sungai bawah tanah.
Wilayah yang memiliki persebaran gua yang banyak diperkirakan akan memiliki
mata air atau penampungan air permukaan yang sedikit bahkan tidak ada sehingga terjadi
kekeringan yang lebih parah dari padayang didaerahnya tersebut persebaran guanya
sedikit.
3. Aktivitas mayarakat
Aktivitas masyarakat yang dimaksud adalah aktivitas dari masyarakat sendiri
yang dilakukan sebagai respon atas dirasanya kekurangan air di daerahnya. Masyarakat
daerah setempat tidak menganggap kekeringan sebagai bencana, hanya suatu kewajaran
jika musim kemarau terjadi kekeringan. Sehingga masyarakat cenderung memasok air
bersih dari daerah lain dengan membeli air tangki.
Berdasarkan data permintaan pasokan air dari daerah pemasok, dapat diketahui wilayah-
wilayah mana yang sering melakauakn permintaan pasokan menjadi wilayah yang
dikategorikan kekeringannya lebih parah dari pada daerah yang jarang melakukan
permintaan pasokan air.
4. Topografi daerah
Daerah yang berada pada perbatasan selatan, pesisir pantai selatan juga
merupakan daerah yang kesulitan airnya lebih tinggi. Di luar karena wilayah yang
merupakan karst, daerah pesisir pantai juga sulit air karena air tanah mengalami penetrasi
dari air laut yang asin sehingga pencarian sumber mata air tawar menjadi susah.
5. Persebaran sungai bawah tanah
Persebaran sungai bawah tanah juga menjadi parameter dengan penjelasan seperti
persebaran gua.
Akan tetapi selain digunakan unutuk mengetahui wilayah mana yang kekeringan
karena airnya berada di air tanah dalam, persebaran sungai bawah tanah juga bisa
digunakan untuk mengetahui sungai-sungai bawah manakan yang memiliki potensi debit
air yang cukup besar, sehingga dapat digunakan sebagai titik dilakukannya pembuatan
sumur bor. Salah satu solusi untuk mengatasi kekeringan yang disebabkan karena kondisi
wilayah yang seperti ini adalah dengan melakukakn pengangkatan-pengangkatan air
sumber air bawah tanah dengan pembuatan sumur bor.
Berdasarkan dari data yang diperoleh, bahwa kecamatan-kecamatan yang terparah
bencana kekeringannya adalah kecamatan-kecamatan:
Tanjung Sari Tepus Rongkop
Girisubo
Berdasarkan parameter-parameter yang telah diketahui, kita dapat mengetahui daerah-
daerah mana yang rawan bencana kekeringan dan membuat skala prioritas unutuk daerah
tersebut. Skala priorotas dapat dibuat untuk daerah yang kekeringannya paling parah, sehingga
penanganan-penangangan awal dapat dilakukan.
Solusi awal adalah dengan memasok air bersih yang bisa dilakukan oleh bantuan
pemerintah setempat. Untuk solusi dengan proses jangka panjang bisa dibangun sumur-sumur
bor yang mampu menganngkat sumber air bawah tanah ke permukaan dengan data peta
persebaran sungai bawah tanah, dan survey debit air sungai bawah tanah.
Berdasarkan data tercatat yang diperoleh, bahwa keseluruhan gua yang ada di kabupaten
Gunungkidul berjumlah 243 gua. Dan 10 % diantaranya memiliki potensi gua dan sungai bawah
tanah yang memiliki debit air yang mencukupi.
Sources:
http://ayouk91.blogspot.com/2011/06/kekeringan.html
http://berita-jogjakarta.blogspot.com/2012/07/sembilan-titik-sumur-bor-akan-dibangun.html
http://www.antaranews.com/berita/324597/gunung-kidul-alami-bencana-kekeringan-hingga-
oktober
http://id.wikipedia.org/wiki/

More Related Content

What's hot

Kali citarum pkm1
Kali citarum pkm1Kali citarum pkm1
Kali citarum pkm1admin6cis
 
Manajemen sumber daya air
Manajemen sumber daya airManajemen sumber daya air
Manajemen sumber daya airafrays iwd
 
Banjir bandang penyebab dan penanggulangannya 1
Banjir bandang penyebab dan penanggulangannya 1Banjir bandang penyebab dan penanggulangannya 1
Banjir bandang penyebab dan penanggulangannya 1Dwi Ys
 
02 pendahuluan irigasi & drainase
02   pendahuluan  irigasi & drainase02   pendahuluan  irigasi & drainase
02 pendahuluan irigasi & drainaseKharistya Amaru
 
Geografi STPM (soalan)
Geografi STPM (soalan)Geografi STPM (soalan)
Geografi STPM (soalan)azam_hazel
 
Kitaran hidrologi
Kitaran hidrologiKitaran hidrologi
Kitaran hidrologiKamilah Kam
 
88656117 penanganan-banjir-kota-dki-jakarta
88656117 penanganan-banjir-kota-dki-jakarta88656117 penanganan-banjir-kota-dki-jakarta
88656117 penanganan-banjir-kota-dki-jakartaNunu Nurul
 
Pertemuan 2 karakteristik das
Pertemuan 2 karakteristik dasPertemuan 2 karakteristik das
Pertemuan 2 karakteristik dasInfoSehat
 
Usum -usuman_senin_28_september_2020
Usum  -usuman_senin_28_september_2020Usum  -usuman_senin_28_september_2020
Usum -usuman_senin_28_september_2020AlImamIslamicSchool
 
Permasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya AirPermasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya AirYahya M Aji
 
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi Pangan
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi PanganDrainase Untuk Meningkatkan Produksi Pangan
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi PanganYahya M Aji
 
Hidrologi Presentasi
Hidrologi PresentasiHidrologi Presentasi
Hidrologi PresentasiQunk
 
Tps50 tgs2-leonardo-waduk
Tps50 tgs2-leonardo-wadukTps50 tgs2-leonardo-waduk
Tps50 tgs2-leonardo-wadukWiina Parmana
 

What's hot (20)

Kali citarum pkm1
Kali citarum pkm1Kali citarum pkm1
Kali citarum pkm1
 
Hermono: Pengendalian Kerusakan Sungai
Hermono: Pengendalian Kerusakan Sungai Hermono: Pengendalian Kerusakan Sungai
Hermono: Pengendalian Kerusakan Sungai
 
Manajemen sumber daya air
Manajemen sumber daya airManajemen sumber daya air
Manajemen sumber daya air
 
Banjir bandang penyebab dan penanggulangannya 1
Banjir bandang penyebab dan penanggulangannya 1Banjir bandang penyebab dan penanggulangannya 1
Banjir bandang penyebab dan penanggulangannya 1
 
02 pendahuluan irigasi & drainase
02   pendahuluan  irigasi & drainase02   pendahuluan  irigasi & drainase
02 pendahuluan irigasi & drainase
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Modul penuh hidrologi
Modul penuh   hidrologiModul penuh   hidrologi
Modul penuh hidrologi
 
Geografi STPM (soalan)
Geografi STPM (soalan)Geografi STPM (soalan)
Geografi STPM (soalan)
 
Kitaran hidrologi
Kitaran hidrologiKitaran hidrologi
Kitaran hidrologi
 
88656117 penanganan-banjir-kota-dki-jakarta
88656117 penanganan-banjir-kota-dki-jakarta88656117 penanganan-banjir-kota-dki-jakarta
88656117 penanganan-banjir-kota-dki-jakarta
 
Power point plh kelas x sma bab 1
Power point plh kelas x sma bab 1Power point plh kelas x sma bab 1
Power point plh kelas x sma bab 1
 
Pertemuan 2 karakteristik das
Pertemuan 2 karakteristik dasPertemuan 2 karakteristik das
Pertemuan 2 karakteristik das
 
Siklus hidrologi
Siklus hidrologiSiklus hidrologi
Siklus hidrologi
 
Usum -usuman_senin_28_september_2020
Usum  -usuman_senin_28_september_2020Usum  -usuman_senin_28_september_2020
Usum -usuman_senin_28_september_2020
 
Permasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya AirPermasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya Air
 
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi Pangan
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi PanganDrainase Untuk Meningkatkan Produksi Pangan
Drainase Untuk Meningkatkan Produksi Pangan
 
Hidrologi Presentasi
Hidrologi PresentasiHidrologi Presentasi
Hidrologi Presentasi
 
Tps50 tgs2-leonardo-waduk
Tps50 tgs2-leonardo-wadukTps50 tgs2-leonardo-waduk
Tps50 tgs2-leonardo-waduk
 
Banjir
BanjirBanjir
Banjir
 
Hakisan
HakisanHakisan
Hakisan
 

Similar to Kekeringan di Gunungkidul

Laporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surut
Laporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surutLaporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surut
Laporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surutPosma Andri Octavia Siagian
 
Ekodrainase Teknologi Terpadu Pengelolaan Banjir
Ekodrainase Teknologi Terpadu Pengelolaan BanjirEkodrainase Teknologi Terpadu Pengelolaan Banjir
Ekodrainase Teknologi Terpadu Pengelolaan BanjirKomarudin Muhamad Zaelani
 
materi kuliah PSDA-banjir-dan-kekeringan.pdf
materi kuliah PSDA-banjir-dan-kekeringan.pdfmateri kuliah PSDA-banjir-dan-kekeringan.pdf
materi kuliah PSDA-banjir-dan-kekeringan.pdfvandamustika
 
Presentasion ipa
Presentasion ipaPresentasion ipa
Presentasion ipafay Rafida
 
Aku dan bumiku banjir longsor
Aku dan bumiku banjir longsorAku dan bumiku banjir longsor
Aku dan bumiku banjir longsorpustakadeptan
 
Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...
Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...
Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...Purwandaru Widyasunu
 
PPT TUGAS BANGGA BERLIAN
PPT TUGAS BANGGA BERLIANPPT TUGAS BANGGA BERLIAN
PPT TUGAS BANGGA BERLIANangga_sipitt
 
TUGAS MANAJEMEN DAS.pptx
TUGAS MANAJEMEN DAS.pptxTUGAS MANAJEMEN DAS.pptx
TUGAS MANAJEMEN DAS.pptxendang460976
 
Makalah psda penanggulangan masalah banjir
Makalah psda penanggulangan masalah banjirMakalah psda penanggulangan masalah banjir
Makalah psda penanggulangan masalah banjirYudhi Al' Basier
 
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMIEFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMIRepository Ipb
 
Makalah tentang Banjiri
Makalah tentang BanjiriMakalah tentang Banjiri
Makalah tentang BanjiriRineke Kurnia
 
150929 - Executive Summary Studi WSVA Kabupaten Lebak - Rev final
150929 - Executive Summary Studi WSVA Kabupaten Lebak - Rev final150929 - Executive Summary Studi WSVA Kabupaten Lebak - Rev final
150929 - Executive Summary Studi WSVA Kabupaten Lebak - Rev finalWahyu Budhi, PgMD Pro, CSPM
 
TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR
TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIRTUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR
TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIRIslamic Photography
 

Similar to Kekeringan di Gunungkidul (20)

Laporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surut
Laporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surutLaporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surut
Laporan kunjungan lapangan lahan rawa lebak dan pasang surut
 
Ekodrainase Teknologi Terpadu Pengelolaan Banjir
Ekodrainase Teknologi Terpadu Pengelolaan BanjirEkodrainase Teknologi Terpadu Pengelolaan Banjir
Ekodrainase Teknologi Terpadu Pengelolaan Banjir
 
materi kuliah PSDA-banjir-dan-kekeringan.pdf
materi kuliah PSDA-banjir-dan-kekeringan.pdfmateri kuliah PSDA-banjir-dan-kekeringan.pdf
materi kuliah PSDA-banjir-dan-kekeringan.pdf
 
Presentasion ipa
Presentasion ipaPresentasion ipa
Presentasion ipa
 
Aku dan bumiku banjir longsor
Aku dan bumiku banjir longsorAku dan bumiku banjir longsor
Aku dan bumiku banjir longsor
 
Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...
Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...
Bagian 1 Bahan Kuliah Irigasi dan Drainase Bab 1 4 Prodi Agroteknologi Fapert...
 
PPT TUGAS BANGGA BERLIAN
PPT TUGAS BANGGA BERLIANPPT TUGAS BANGGA BERLIAN
PPT TUGAS BANGGA BERLIAN
 
TUGAS MANAJEMEN DAS.pptx
TUGAS MANAJEMEN DAS.pptxTUGAS MANAJEMEN DAS.pptx
TUGAS MANAJEMEN DAS.pptx
 
Bencana Banjir
Bencana BanjirBencana Banjir
Bencana Banjir
 
Makalah psda penanggulangan masalah banjir
Makalah psda penanggulangan masalah banjirMakalah psda penanggulangan masalah banjir
Makalah psda penanggulangan masalah banjir
 
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMIEFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
EFEKTIFITAS EMBUNG UNTUK IRIGASI TANAMAN HORTIKULTURA DI CIKAKAK SUKABUMI
 
Makalah tentang Banjiri
Makalah tentang BanjiriMakalah tentang Banjiri
Makalah tentang Banjiri
 
326 379-1-pb
326 379-1-pb326 379-1-pb
326 379-1-pb
 
bahaya banjir di indonesia
bahaya banjir di indonesia bahaya banjir di indonesia
bahaya banjir di indonesia
 
150929 - Executive Summary Studi WSVA Kabupaten Lebak - Rev final
150929 - Executive Summary Studi WSVA Kabupaten Lebak - Rev final150929 - Executive Summary Studi WSVA Kabupaten Lebak - Rev final
150929 - Executive Summary Studi WSVA Kabupaten Lebak - Rev final
 
Bencana banjir
Bencana banjirBencana banjir
Bencana banjir
 
BANJIR
BANJIRBANJIR
BANJIR
 
TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR
TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIRTUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR
TUGAS 3 MEMBANDINGKAN TEKS HIDROLOGI DENGAN TEKS BANJIR
 
Pengaruh penggundulan hutan terhadap krisis air
Pengaruh penggundulan hutan terhadap krisis airPengaruh penggundulan hutan terhadap krisis air
Pengaruh penggundulan hutan terhadap krisis air
 
KESIAPSIAGAAN BANJIR.pdf
KESIAPSIAGAAN BANJIR.pdfKESIAPSIAGAAN BANJIR.pdf
KESIAPSIAGAAN BANJIR.pdf
 

Kekeringan di Gunungkidul

  • 1. Hazard Assessment Version : Izaina Nurfitriana 11/316810/PA/13936 Bencana Kekeringan di Kabupaten Gunung kidul Gunungkidul adalah salah satu wilayah yang sering mengalami kekeringan. Menurut penduduk setempat kekeringan bukan lah dianggap suatu bencana, tetapi dianggap suatu keadaan yang semestinya karena sudah terjadi sejak dahulu dan setiap tahun. Berdasarkan study dan penelitian kekeringan di gunungkidul termasuk suatu bencana yang terjadi akibat kondisi daerah tersebut yang merupakan perbukitan karst. Wilayah karst merupakan wilayah dengan batuan kapur dengan porositas yang tinggi dan apabila terkena air hujan maupun air permukaan akan terlarut, air tidak bisa bertahan lama dipermukaan atau tertampung. Karena selain porositas yang tinggi sehingga air tidak bisa tertahan di permukaan, batuan kapur akan terlarut dan membentuk gua-gua dan lorong bawah tanah sehingga air akan masuk dan mengalir di bawah tanah menjadi sungai bawah tanah dan mata air akan berada pada air tanah yang dalam yang tidak mampu terangkat keluar dengan sendirirnya. Karena sebab tersebut maka daerah gunungkidul menjadi daerah yang sulit mendapatkan sumber air bersih. Parameter Untuk mengetahui wilayah mana di kabupaten Gunungkidul yang mengalami kekeringan yang parah, beberapa parameter yang bisa diselidiki : 1. Jumlah gua 2. Persebaran gua 3. Aktivitas masyarakat 4. Topografi daerah 5. Persebaran sungai bawah tanah Penjelasan 1. Jumlah gua
  • 2. Daerah yang memiliki banyak gua yang terbentuk dari terlarutnya batukapur menjadi parameter utama wilayah karst yang notabennya minim sumber air permukaan. 2. Persebaran gua Diketahui bahwa salah satu penyebab terjadinya kekeringan di Gunungkidul karena tidak ada mata air yang dekat permukaan yang bisa dimanfaatkan. Kebanyak air merembes sampai dalam karena porositas batukapur dan rentan nya batukapur terhadap air hujan yang menjadikan banyak gua-gua, sehingga air akan terakumulasi di dalam gua atau teralir di sungai bawah tanah. Wilayah yang memiliki persebaran gua yang banyak diperkirakan akan memiliki mata air atau penampungan air permukaan yang sedikit bahkan tidak ada sehingga terjadi kekeringan yang lebih parah dari padayang didaerahnya tersebut persebaran guanya sedikit. 3. Aktivitas mayarakat Aktivitas masyarakat yang dimaksud adalah aktivitas dari masyarakat sendiri yang dilakukan sebagai respon atas dirasanya kekurangan air di daerahnya. Masyarakat daerah setempat tidak menganggap kekeringan sebagai bencana, hanya suatu kewajaran jika musim kemarau terjadi kekeringan. Sehingga masyarakat cenderung memasok air bersih dari daerah lain dengan membeli air tangki. Berdasarkan data permintaan pasokan air dari daerah pemasok, dapat diketahui wilayah- wilayah mana yang sering melakauakn permintaan pasokan menjadi wilayah yang dikategorikan kekeringannya lebih parah dari pada daerah yang jarang melakukan permintaan pasokan air. 4. Topografi daerah Daerah yang berada pada perbatasan selatan, pesisir pantai selatan juga merupakan daerah yang kesulitan airnya lebih tinggi. Di luar karena wilayah yang merupakan karst, daerah pesisir pantai juga sulit air karena air tanah mengalami penetrasi dari air laut yang asin sehingga pencarian sumber mata air tawar menjadi susah. 5. Persebaran sungai bawah tanah Persebaran sungai bawah tanah juga menjadi parameter dengan penjelasan seperti persebaran gua.
  • 3. Akan tetapi selain digunakan unutuk mengetahui wilayah mana yang kekeringan karena airnya berada di air tanah dalam, persebaran sungai bawah tanah juga bisa digunakan untuk mengetahui sungai-sungai bawah manakan yang memiliki potensi debit air yang cukup besar, sehingga dapat digunakan sebagai titik dilakukannya pembuatan sumur bor. Salah satu solusi untuk mengatasi kekeringan yang disebabkan karena kondisi wilayah yang seperti ini adalah dengan melakukakn pengangkatan-pengangkatan air sumber air bawah tanah dengan pembuatan sumur bor. Berdasarkan dari data yang diperoleh, bahwa kecamatan-kecamatan yang terparah bencana kekeringannya adalah kecamatan-kecamatan: Tanjung Sari Tepus Rongkop Girisubo Berdasarkan parameter-parameter yang telah diketahui, kita dapat mengetahui daerah- daerah mana yang rawan bencana kekeringan dan membuat skala prioritas unutuk daerah tersebut. Skala priorotas dapat dibuat untuk daerah yang kekeringannya paling parah, sehingga penanganan-penangangan awal dapat dilakukan. Solusi awal adalah dengan memasok air bersih yang bisa dilakukan oleh bantuan pemerintah setempat. Untuk solusi dengan proses jangka panjang bisa dibangun sumur-sumur
  • 4. bor yang mampu menganngkat sumber air bawah tanah ke permukaan dengan data peta persebaran sungai bawah tanah, dan survey debit air sungai bawah tanah. Berdasarkan data tercatat yang diperoleh, bahwa keseluruhan gua yang ada di kabupaten Gunungkidul berjumlah 243 gua. Dan 10 % diantaranya memiliki potensi gua dan sungai bawah tanah yang memiliki debit air yang mencukupi. Sources: http://ayouk91.blogspot.com/2011/06/kekeringan.html http://berita-jogjakarta.blogspot.com/2012/07/sembilan-titik-sumur-bor-akan-dibangun.html http://www.antaranews.com/berita/324597/gunung-kidul-alami-bencana-kekeringan-hingga- oktober http://id.wikipedia.org/wiki/