2. TEORI AKUNTANSI
Vernon Kam (1986) Mengemukakan
fungsi dari adanya teori akuntansi
sebagai berikut :
1. Menjadi pegangan bagi lembaga
penyusun standar akuntansi
menyusun standarnya.
2. Memberikan kerangka rujukan
untuk menyelesaikan masalah
akuntansi dalam hal tidak adanya
standar resmi.
3. Menentukan batas dalam hal
melakukan “judgement” dalam
penyusunan laporan keuangan.
4. Meningkatkan pemahaman dan
keyakinan pembaca laporan
terhadap informasi yang disajikan
laporan keuangan.
5. Meningkatkan kualitas dapat
diperbandingkan.
3. Teori akuntansi berkaitan erat dengan penyusunan kebijaksanaan akuntansi. Teori
bersama faktor politik dan kondisi dan sistem ekonomi akan menentukan pembuatan
kebijakan akuntansi. bahwa dalam penyusunan kebijaksanaan akuntansi yang akan
dijadikan sebagai dasar dalam praktek atau tehnik akuntansi di pengaruhi oleh
berbagai faktor antara lain :
1.Teori Akuntansi
2.Faktor politik
3.Kondisi ekonomi
Hal ini membuktikan bahwa kita harus mempelajari teori akuntansi untuk dapat
merumuskan kebijaksanaan yang tepat. Lambat atau cepat, struktur akuntansi
mestinya mengikuti evolusi perkembangan masyarakat. Perkembangan itu tentu akan
mempengaruhi konsep, postulat akuntansi, prinsip dasar akuntansi, dan akhirnya
tehnik ( metode pencatatan) akuntansi. Biasanya postulat, konsep, dan prinsip dasar
akuntansi lebih bersifat jangka panjang dibandingkan dengan penggunaan teknik atau
prosedur pencatatannya. Jika kita lihat struktur ini maka wilayah teori akuntansi itu
mencakup perumusan postulat, konsep, prinsip dasar, dan tehnik dasar akuntansi.
TEORI DAN PEMBUAT
KEBIJAKAN AKUNTANSI
4. SIFAT TEORI AKUNTANSI
Dari penjelasan maka teori akuntansi dapat kita rumuskan sebagai berikut :
Teori akuntansi adalah suatu konsep definisi dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran
fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variabel dengan variabel lainnya dalam
struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena yang mungkin
muncul Hendriksen menilai teori akuntansi sebagai satu susunan prinsip umum akan dapat :
Memberikan kerangka acuan yang umum dari mana praktek akuntansi dinilai.
Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti perkembangan ekonomi, sosial,
teknologi dan ilmu pengetahuan yang demikian cepat. Oleh karena itu tepatlah kesimpulan ahmed
belkaoui yang menyatakan bahwa tidak ada teori akuntansi yang lengkap apada setiap kurun waktu.
Oleh karena itu teori akuntansi harus juga mencakup semua literatur akuntansi yang memberikan
pendekatan yang berbeda-beda satu sama lain.
01
02
5. PERIODESASI TEORI AKUNTANSI
Godfrey dkk (1992) membuat periodisasi teori akuntansi sebagai berikut:
• Pre-theory period (1492-1800)
• General scientific period (1800-1955)
• Normative period (1956-1970)
• Specific Scientific Period (1970-sekarang)
6. METODE PERUMUSAN (KONSTUKSI)
1. Metode Deskriftif (pragmatic) yaitu teori akuntansi
mencoba menjawab pertanyaan ”APA”.
2. Psychological pragmatic, di sini diamati reaksi dari
pemakai laporan keuangan terhadap output
akuntansi itu (laporan keuangan) yangdisusun dari
berbagi aturan, standar , prinsip atau pedoman.
3. Metode Normatif (1950-1960) yaitu teori akuntansi
mencoba menjawab pertanyaan ”APA YANG
SEMESTINYA”.
4. Metode Positive (1970an) yaitu suatu metode
yang diawali dari suatu teori atau model ilmiah
yang sedang berlaku atau diterima umum.
Dari berbagai
pendapat dan
praktek, Belkaoui
dan Godfrey
mengemukakan
dalam literatur
dikenal beberapa
metode:
7. PENDEKATAN DALAM PERUMUSAN TEORI
1. SYNTACTIS 2. SEMANTIC
Teori adalah rumusan yang direduksi dari kenyataan atau praktek. Menurut Godfrey dkk (1992) dalam
mengaitkan antara teori (dunia abstrak) dan kenyataan (dunia pengalaman) dikenal 3 hubungan dalam
struktur teoritis:
3.PRAGMATIC