Dokumen tersebut membahas mengenai teori akuntansi dan riset akuntansi. Secara garis besar dibahas mengenai metode saintifik dan riset akuntansi, perdebatan apakah akuntansi merupakan seni atau sains, arahan riset akuntansi seperti pendekatan model keputusan, riset pasar modal, riset perilaku, teori keagenan, informasi ekonomi dan kritik akuntansi, serta revolusi ilmiah yang mungkin terjadi dalam akuntansi.
1. Pertemuan II
TEORI AKUNTANSI
Accounting Theory and Accounting Research
OLEH :
I PUTU SUDARMA 0681621007 07
NI MADE VINAYANTHI 1681621009 09
IDA AYU IVON TRISNAYANTI 1681621011 11
PROGRAM PASCA SARJANA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2017
2. TEORI AKUNTANSI DAN RISET AKUNTANSI
A. METODE SAINTIFIK DAN RISET AKUNTANSI
Keberadaan teori sangat bermanfaat dalam kehidupan, sebab teori mencoba
menjelaskan hubungan atau meramalkan kejadian. Teori harus mengandung sekumpulan
dasar pikiran yang biasa disebut asumsi atau dalil. Dasar pikiran ini harus jelas atau dibangun
sehingga dapat diuji dengan kesimpulan statistik dimana dalam kasus biasa disebut hipotesis.
Teori memiliki 2 tujuan, yaitu
Pada akhirnya, sebuah teori akan mengandung sekelompok konklusi atau kesimpulan
yang berasal dari premis. Beberapa istilah premis bisa saja tidak terdefenisi, tetapi sebagian
yang lain membutuhkan defenisi yang tepat. Kesimpulan dapat ditentukan baik secara
deduksi maupun induksi. Teori harus mempunyai kesimpulan yang dihasilkan dari pemikiran
dasar. Kesimpulan dapat ditetapkan baik secara deduksi maupun induksi.
MENJELASKAN
Menganalisis dan memberi alasan
mengapa fenomena atau fakta
seperti yang diamati
MEMPREDIKSI
Memberi keyakinan bahwa asumsi
atau syarat yaang diteorikan besar
kemungkinan merupakan suatu
fenomena atau kejadian tertentu
yang akan terjadi
Penalaran DeduktifBergerak
dari hal umum ke
khususAksioma-aksioma
yang formalisasikan
mungkin digunakan untuk
menurunkan berbagai
autran akuntansiLimited
used to-date
Penalaran
InduktifBergerak dari
hal khusus ke
umumMemeriksa data
sampel untuk menarik
simpulan tentang
populasiMore
frequently used to-date
3. Teori Normatif dan Deskriptif
Selain diklasifikasikan menjadi deduktif dan induktif, teori dapat diklassifikasikan
normatif dan deskriptif.
Sistem deduktif sering disamakan dengan normatif walau matematika dan simbol
logika adalah deduktif sistem yang bebas nilai. Teori Deskriptif menceritakan bagaimana
suatu hal (tell us how things are), dan bukan bagaimana seharusnya mereka (not how they
should be), sistem Induktif pada umumnya deskriptif.
Dalam model yang berbeda riset induktif dalam akuntansi dapat membantu
menerangkan hubungan dan fenomena yang sedang berlangsung pada lingkungan bisnis.
Riset ini pada gilirannya bermanfaat dalam proses pengambilan kebijakan dimana metode
deduktif membantu memutuskan aturan yang telah ditentukan. Karenanya menjadi jelas
bahwa metode induktif dan deduktif dapat digunakan bersama dan bukan metode yang saling
eksklusif meskipun tidak mungkin menjaga riset induktif agar menjadi bebas nilai (value-
free).
Teori Global dan Partikular/Spesifik
Defenisi yang lebih tajam antara sistem deduktif dan induktif adalah global (makro)
dan partikular (mikro). Pendekatan global adalah teori menganjurkan satu tipe penilaian
terhadap semua perkiraan. Sedangkan sistem induktif karena didasarkan pada fenomena real
dapat realistik dan terfokus pada bagian kecil pada lingkungan yang relevan, dengan kata lain
riset induktif cenderung untuk menguji lebih seksama defenisi pertanyaan dan masalah,
2
Teori Normatif
Berusaha menjelaskan bagaimana seharusnya akuntansi dipraktikkan dan menggunakan
nilai dalam pertimbangan, yang mengandung sedikitnya satu premis yang menyatakan
‘seharusnya’ .
Teori Deskriptif
Berupaya untuk menemukan hubungan yang sebenarnya ada dan teori akuntansi diamati
terus-menerus dengan tujuan untuk meniru prosedur dan prinsip-prinsip akuntansi
4. Hubungan Komplementer Metode Deduktif dan Induktif
Perbedaan deduktif dan induktif dalam riset, meskipun merupakan konsep yang baik
pada tujuan pembelajaran sering tidak teraplikasi dalam praktek. Jauh dari kompetisi
pendekatan, malah keduanya saling melengkapai dan sering digunakan secara bersamaan.
B. AKUNTANSI: SENI ATAU SAINS?
Untuk menunjukkan akuntansi itu seni atau sains harus ada kesepakatan di antara
praktisi tentang fenomena yag diamati dan diukur dengan cara mendefinisikan masalah.
Selama ini, literatur-literatur akuntansi mengembangkan suatu debat berkepanjangan
menyangkut pertanyaan mengenai apakah akuntansi merupakan sebuah ilmu (sains). Mereka
yang berpendapat bahwa akuntansi adalah seni atau keahlian menyarankan agar keahlian
akuntansi yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pedagang yang baik harus diajarkan dan
memerlukan adanya pendekatan “legalistik” terhadap akuntansi. Paling tidak seorang penulis
pada tahun 40-an merasa akuntansi adalah sebuah ilmu. Para pendukung akuntansi adalah
ilmu yang sebaliknya menyarankan agar mengajarkan model pengukuran akuntansi untuk
dapat memberikan pandangan yang lebih konseptual kepada para mahasiswa akuntansi
mengenai apa yang hendak dilakukan oleh akuntansi akrual konvensional dalam memenuhi
sasaran umum guna melayani kebutuhan para penggunanya dan untuk menumbuhkan
pemikiran-pemikiran kritis di bidang akunatansi dan perubahan-perubahan dinamis yang
terjadi di dalamnya.
Namun demikian, akuntansi sebagian besar berkaitan dengan unsur manusia, yang
kurang terkendali daripada fenomena fisik yang diukur dalam ilmu alam (sains). Karenanya,
kita bisa memperkirakan akuntansi, bersama dengan ekonomi dan ilmu-ilmu sosial lainnya,
adalah kurang akurat dalam pengukuran dan prediksi dibandingkan dengan ilmu alam.
C. ARAH RISET AKUNTANSI
Pendekatan yang didiskusikan di bawah ini mewakili orientasi tertentu atau arahan
riset akuntansi. Pendekatan-pendekatan ini mewakili perubahan yang signifikan melampaui
riset normatif murni pada generasi yang lalu. Dalam penelitian akuntansi memiliki banyak
3
5. arah yaitu pendekatan model keputusan, penelitian pasar modal, penelitian perilaku, teori
keagenan, informasi ekonomi dan akuntansi kritisi.
Pendekatan Model-Keputusan (The Decision-Model Approach)
Model ini menyatakan informasi apa yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan.
Dari sudut pandang ini laporan keuangan didasarkan pada entry value, exit value dan
discounted cash flows yang memenuhi syarat berkemungkinan bermanfaat. Pendekatan ini
tidak menyatakan informasi yang diinginkan pengguna melainkan lebih berkonsentrasi pada
informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan tertentu. Orientasinya adalah
normatif dan deduktif. Pendekatan ini lebih mengkosentrasikan pada apakah informasi
berguna untuk keputusan-keputusan utama. Premis yang mendasari riset ini adalah pembuat
keputusan yang perlu diingatkan bagaimana menggunakan informasi jika mereka tidak
familiar dengan informasi tersebut.
Riset Pasar Modal (Capital Market Research)
Sebagian besar penelitian empiris menunjukkan bahwa harga sekuritas publik
bereaksi dengan sangat cepat dan objektif terhadap informasi baru. Yang Harga pasar
diasumsikan untuk merefleksikan secara utuh semua informasi yang tersedia secara umum.
Sebuah jumlah yang signifikan dari riset empirik/induktif memperlihatkan harga saham
perusahaan publik bereaksi dengan cepat dan dalam keadaan tidak bias terhadap informasi
baru. Proposisi ini secara prinsip dari disiplin keuangan diketahui sebagai efficient market
hypothesis atau hipotesis pasar efisien. Ketika informasi secara cepat direfleksikan dalam
harga sekuritas, maka ada permintaan untuk meningkatkan pengungkapan akuntansi.
Riset Keperilakuan (Behavioral Research)
Perhatian utama dari riset keperilakuan ini adalah bagaimana pengguna informasi
akuntansi membuat keputusan dan informasi apa yang mereka perlukan. Pendekatannya yang
digunakan adalah deskriptif, sedangkan pendekatan decision model adalah normatif.
Kebanyakan penelitian ini menggunakan subyek situasi percobaan yang terkendalikan
dengan seksama. Banyak studi telah memperlihatkan ketidaksesuaian antara model keputusan
normatif dengan proses keputusan aktual dari pengguna (users).Riset lain menemukan
4
6. adanya tendensi untuk menggunakan laporan keuangan yang dipublikasikan untuk tujuan
pengambilan keputusan manajerial.
Teori Agensi (Agency Theory sering disebut Contracting Theory)
Teori keagenan atau teori kontrak adalah merupakan salah satu topik penting dalam
riset akuntansi saat ini. Muncul sebagai suatu reaksi dari pemisahan dalam perusahaan
modern antara kepentingan manajemen dan kepentingan pemilik diluar perusahaan dan tidak
termasuk dalam keputusan manajemen. Teori keagenan bisa merupakan deduktif dan induktif
dan merupakan contoh yang istimewa dari riset perilaku walaupun akar teori keagenan pada
keuangan dan ekonomi lebih dari psikologi dan sosiologi. Asumsi yang mendasari teori
keagenan adalah reaksi individu pada saat terjadi konflik antara kepentingannya dengan
kepentingan perusahaan. Asumsi lain yang penting dari teori ini adalah titik persimpangan
antara banyak tipe kontrak di antara manajemen, pemilik, kreditur dan pemerintah. Hasilnya
teori keagenan memperhatikan variasi cost dari hubungan pemantauan dan pelaksanaan di
antara kelompok yang beragam dan teori keagenan berkaitan dengan penggunaan berbagai
biaya monitoring dan penguatan hubungan antara berbagai kelompok.
Salah satu hipotesa teori keagenan adalah manajemen akan mencoba meminimalisir
kesejahteraannya sendiri dengan meminimalisasi kenaikan berbagai biaya keagenan dari
pengawasan dan kontrak. Ini tidak sama dengan manajemen memaksimalisasi nilai
perusahaan. Ketika manajemen mencoba menaikkan kompensasi, berarti ini dilakukan dalam
framework menaikkan net income, ROI atau ukuran akuntansi serupa yang juga mengubah
secara positif harga saham perusahaan. Prinsip utama dari
Teori keagenan adalah adanya hubungan kerja antara pihak yang memberi wewenang
(investor) dengan pihak yang menerima wewenang (manajer). Menurut teori ini hubungan
antara pemilik dan manajer pada hakekatnya sukar tercipta karena adanya kepentingan yang
saling bertentangan.
Pada teori ini, individu bertindak sesuai dengan kepentingan terbaik bagi mereka,
perusahaan merupakan titik pertemuan (intersection) berbagai tipe hubungan kontraktual
antara manajemen, pemilik, kreditur, dan pemerintah. Berkaitan dengan biaya pengawasan
5
7. dan penguatan hubungan antara berbagai kelompok riset informasi ekonomi, memfokuskan
pada biaya untuk menghasilkan informasi akuntansi.
Informasi Ekonomi
Akuntan menjadi semakin meningkat kesadarannya mengenai informasi akuntansi
tentang biaya, manfaat dan laba produksi dalam menghasilkan informasi akuntansi. riset
informasi ekonomi biasanya dasarnya adalah analitis/deduktif. Informasi ekonomi mutakhir
termasuk asumsi teori keagenan dan analisa situasi dalam analisanya. Hal ini karena
pembagian resiko antara prinsip dan agen adalah koneksi dekat dengan isu apakah keduanya
memiliki informasi yang penuh atau apakah akan terjadi informasi yang timpang pada saat
salah satu terpisah (biasanya agen) memiliki informasi yang lebih banyak dari yang lain.
Tujuan dari analisa teori informasi adalah menentukan bagaimana rancangan kontrak
dioptimalkan untuk menegosiasikan insentif dan pembagian resiko. Riset juga
memperlihatkan pentingnya fungsi pelayanan akuntansi (menilai kinerja manajemen relatif
penting untuk menentukan insentif dan reward manajemen).
Riset Critical Accounting
Critical Accounting adalah cabang teori akuntansi yang memandang akuntansi
memiliki peran sebagai poros dalam memutuskan konflik antara perusahaan dan konstituen
sosial seperti buruh, konsumen dan masyarakat umum. Hal ini secara langsung diperhatikan
secara aktif dalam peran sosial akuntan. Critical Accounting merupakan perpaduan gabungan
dua area dari akuntansi yang dikembangkan sejak 1960-an yaitu: akuntansi kepentingan
publik dan akuntansi sosial. Akuntansi kepentingan publik melakukan pekerjaaan bebas dari
pajak dan nasehat keuangan pada individu, kelompok dan usaha kecil yang tidak mampu
membayar jasa tersebut. Akuntansi sosial menyinggung usaha menjelaskan pengukuran untuk
mengambil dari perusahaan beban eksternal, seperti polusi yang menimbulkan kerusakan
pada masyarakat. Riset Critical Accounting meyakini bahwa akuntansi harus lebih
ditekankan untuk mencoba menyelesaikan masalah-masalah sosial yang terjadi di
masyarakat.
Revolusi Ilmiah Akuntansi?
Riset akuntansi merupakan bidang yang dapat berubah secara terus menerus.
Sebagian diprediksi sebagai revolusi ilmiah dalam akuntansi karena ketidakpuasan dengan
paradigma yang ada. Paradigma adalah bagian pemecahan masalah yang dipandang sebagai
6
8. ilmu atau disiplin. Dalam akuntansi, bagian paradigma adalah historical costing yang didasari
oleh konsep realisasi, matching dan prinsip-prinsip lainnya seperti konservatisme, going
concern, entitas akuntansi dan periode waktu. Ketidakmampuan historical cost dalam
mengatasi masalah pelaporan keuangan sepanjang tahun 1970-an untuk bangkit dari inflasi
hebat menyebabkan ketidakpuasan. Dampak inflasi pada saat itu ditambah lagi dengan
bersamaan dengan pengembangan riset empirik di bidang akuntansi sebaik perspektif riset
lainnya mengidamkan kemungkinan pengembangan paradigma dalam akuntansi.
Referensi :
Harry I. Wolk. Michael G.Tearney. James L.Dodd , 2001. A Conceptual and Institutional
Approach Accounting Theory, Fifth Edition. USA:South-Western College Publishing,
Cincinnati, Ohio
7
9. ilmu atau disiplin. Dalam akuntansi, bagian paradigma adalah historical costing yang didasari
oleh konsep realisasi, matching dan prinsip-prinsip lainnya seperti konservatisme, going
concern, entitas akuntansi dan periode waktu. Ketidakmampuan historical cost dalam
mengatasi masalah pelaporan keuangan sepanjang tahun 1970-an untuk bangkit dari inflasi
hebat menyebabkan ketidakpuasan. Dampak inflasi pada saat itu ditambah lagi dengan
bersamaan dengan pengembangan riset empirik di bidang akuntansi sebaik perspektif riset
lainnya mengidamkan kemungkinan pengembangan paradigma dalam akuntansi.
Referensi :
Harry I. Wolk. Michael G.Tearney. James L.Dodd , 2001. A Conceptual and Institutional
Approach Accounting Theory, Fifth Edition. USA:South-Western College Publishing,
Cincinnati, Ohio
7