Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung PPIUG 1983Yusrizal Mahendra
Pemerintah mengumumkan rencana untuk membangun pusat perbelanjaan baru di pusat kota untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Rencana ini mendapat dukungan dari kalangan bisnis tetapi ditentang oleh kelompok lingkungan karena khawatir akan mengganggu ekosistem setempat. Perdebatan masih berlanjut mengenai dampak sosial ekonomi dan lingkungan dari rencana pembangunan tersebut.
LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAN APARTEMEN HADININGRAT...intan mustika
Laporan ini membahas pelaksanaan proyek pembangunan hotel dan apartemen Hadiningrat Terrace di Yogyakarta. Proyek ini terdiri dari pembangunan struktur bawah tanah berupa fondasi raft dan struktur atas berupa kolom, pelat lantai, dan dinding. Laporan ini juga membahas perencanaan proyek, manajemen konstruksi, peralatan dan bahan konstruksi, serta pelaksanaan pekerjaan struktur.
Dokumen tersebut membahas tentang dozer, termasuk definisi dozer, bagian-bagian utamanya seperti penggerak, traktor, dan pisau, cara pengoperasiannya, serta bagaimana menghitung produktivitas dozer berdasarkan ukuran alat dan kondisi lapangan. Secara ringkas, dozer adalah alat berat yang digunakan untuk memindahkan material dengan menggunakan pisau yang dipasang di depan traktor.
Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung PPIUG 1983Yusrizal Mahendra
Pemerintah mengumumkan rencana untuk membangun pusat perbelanjaan baru di pusat kota untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Rencana ini mendapat dukungan dari kalangan bisnis tetapi ditentang oleh kelompok lingkungan karena khawatir akan mengganggu ekosistem setempat. Perdebatan masih berlanjut mengenai dampak sosial ekonomi dan lingkungan dari rencana pembangunan tersebut.
LAPORAN KERJA PRAKTEK PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAN APARTEMEN HADININGRAT...intan mustika
Laporan ini membahas pelaksanaan proyek pembangunan hotel dan apartemen Hadiningrat Terrace di Yogyakarta. Proyek ini terdiri dari pembangunan struktur bawah tanah berupa fondasi raft dan struktur atas berupa kolom, pelat lantai, dan dinding. Laporan ini juga membahas perencanaan proyek, manajemen konstruksi, peralatan dan bahan konstruksi, serta pelaksanaan pekerjaan struktur.
Dokumen tersebut membahas tentang dozer, termasuk definisi dozer, bagian-bagian utamanya seperti penggerak, traktor, dan pisau, cara pengoperasiannya, serta bagaimana menghitung produktivitas dozer berdasarkan ukuran alat dan kondisi lapangan. Secara ringkas, dozer adalah alat berat yang digunakan untuk memindahkan material dengan menggunakan pisau yang dipasang di depan traktor.
Catatan Kuliah Ilmu Ukur Tanah ini disusun secara ringkas dari beberapa referensi. Mencakup bahasan tentang pengertian survei, peta, pengukuran jarak, sudut, azimut, bearing, penggunaan pita ukur, theodolite, dan waterpas, perhitungan poligon, beda tinggi, luas dan volume. Disamping itu disertai pula contoh hitungan sederhana untuk memudahkan pemahaman dari setiap materi. Modul ini dapat dijadikan pegangan praktis dalam mempelajari survei dan pemetaan tingkat dasar.
Teks ini membahas tentang analisis stabilitas lereng tanah. Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas lereng diantaranya kuat geser tanah, kondisi tanah berlapis, dan aliran air dalam tanah. Terzaghi membagi penyebab kelongsoran lereng menjadi akibat pengaruh dalam dan luar. Metode analisis stabilitas lereng menggunakan teori Mohr-Coulomb untuk menentukan faktor aman lereng. Bentuk bidang longsor yang dianalisis adalah
This document discusses examples of formwork designs and calculations by Munarus Suluch. It includes diagrams and calculations for formwork for floors, beams, and columns. For beams, it describes calculating the weight carried by the formwork, the moment, controlling for stress and deflection. The same process is described for column formwork calculations.
Laporan ini memberikan ringkasan hasil uji penetrasi lapangan dengan SPT untuk proyek pembangunan resort di Ternate. Penelitian dilakukan di 6 titik bor dengan kedalaman 4,5 meter, yang menunjukkan lapisan tanah berupa urugan limestone dan campuran lempung dengan kepadatan bervariasi. Analisis data SPT digunakan untuk menentukan kepadatan tanah dan saran perbaikan desain fondasi.
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)candrosipil
Dokumen tersebut membahas analisis hidrometer untuk menentukan distribusi ukuran butiran tanah yang lolos saringan nomor 200. Metode ini digunakan untuk membedakan tanah lanau dan tanah lempung dengan mengukur kecepatan sedimentasi partikel tanah dalam larutan air berdasarkan hukum Stokes. Alat yang digunakan antara lain hidrometer, gelas ukur, dan stopwatch, sedangkan teorinya meliputi rumus untuk menghitung diameter butir, persentase yang
Teks tersebut membahas tentang statika fluida khususnya tentang tekanan pada titik tertentu dalam fluida, variasi tekanan dalam fluida diam, pengukuran tekanan menggunakan alat seperti manometer, dan prinsip kesetimbangan benda dalam fluida.
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.Shaleh Afif Hasibuan
1. Mengetahui metode pelaksanaan dari pekerjaan pondasi setempat dan pondasi batu kali.
2. Mengetahui perbedaan dari pekerjaan pondasi setempat dan pondasi batu kali.
3. Mengetahui persyaratan dari pondasi
Standar ini mengatur tentang pembebanan yang harus diperhitungkan dalam perencanaan jembatan, termasuk beban mati, beban hidup, beban lingkungan, dan kombinasi beban. Standar ini merevisi ketentuan teknis pembebanan dalam SNI sebelumnya dan menyesuaikannya dengan perkembangan terkini. Standar ini dimaksudkan sebagai acuan bagi perencana dalam menentukan pembebanan rencana untuk jembatan.
Laporan ini membahas hasil pengujian sifat fisik dan mekanik tanah yang dilakukan di laboratorium mekanika tanah. Pengujian tersebut meliputi pengukuran kadar air, berat jenis, batas cair, batas plastis, indeks plastisitas, dan batas susut pada sampel tanah."
Modul 1-pengertian-dasar-statika, STATIKA DAN MEKANIKA DASARMOSES HADUN
Modul ini membahas tentang pengertian dasar statika, termasuk gaya, jenis-jenis gaya, dan cara menganalisis dan merangkum gaya. Modul ini juga membahas tentang gaya-gaya dalam dan perletakan tumpuan. Tujuan pembelajaran adalah agar mahasiswa memahami konsep-konsep dasar statika seperti gaya, analisis gaya, dan aplikasinya.
Laporan praktikum struktur dan bahan kel. vipopisangaji
Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum laboratorium struktur dan bahan yang disusun oleh kelompok VI yang berisi penjelasan tentang agregat, air, beton, semen, dan hasil percobaan laboratorium mengenai agregat halus, agregat kasar, penggabungan agregat, pemeriksaan beton, rancangan campuran beton, dan percobaan beton.
Sni 7394-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstr...Ellan Syahnoorizal Siregar
Standar Nasional Indonesia SNI 7394:2008 menetapkan indeks bahan dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk berbagai pekerjaan beton dalam konstruksi gedung dan perumahan. Dokumen ini menjelaskan 36 jenis pekerjaan beton mulai dari pembuatan beton bermutu tinggi hingga pemasangan bekisting dan membuat unsur struktur seperti pondasi, kolom, dan dinding.
Catatan Kuliah Ilmu Ukur Tanah ini disusun secara ringkas dari beberapa referensi. Mencakup bahasan tentang pengertian survei, peta, pengukuran jarak, sudut, azimut, bearing, penggunaan pita ukur, theodolite, dan waterpas, perhitungan poligon, beda tinggi, luas dan volume. Disamping itu disertai pula contoh hitungan sederhana untuk memudahkan pemahaman dari setiap materi. Modul ini dapat dijadikan pegangan praktis dalam mempelajari survei dan pemetaan tingkat dasar.
Teks ini membahas tentang analisis stabilitas lereng tanah. Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas lereng diantaranya kuat geser tanah, kondisi tanah berlapis, dan aliran air dalam tanah. Terzaghi membagi penyebab kelongsoran lereng menjadi akibat pengaruh dalam dan luar. Metode analisis stabilitas lereng menggunakan teori Mohr-Coulomb untuk menentukan faktor aman lereng. Bentuk bidang longsor yang dianalisis adalah
This document discusses examples of formwork designs and calculations by Munarus Suluch. It includes diagrams and calculations for formwork for floors, beams, and columns. For beams, it describes calculating the weight carried by the formwork, the moment, controlling for stress and deflection. The same process is described for column formwork calculations.
Laporan ini memberikan ringkasan hasil uji penetrasi lapangan dengan SPT untuk proyek pembangunan resort di Ternate. Penelitian dilakukan di 6 titik bor dengan kedalaman 4,5 meter, yang menunjukkan lapisan tanah berupa urugan limestone dan campuran lempung dengan kepadatan bervariasi. Analisis data SPT digunakan untuk menentukan kepadatan tanah dan saran perbaikan desain fondasi.
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)candrosipil
Dokumen tersebut membahas analisis hidrometer untuk menentukan distribusi ukuran butiran tanah yang lolos saringan nomor 200. Metode ini digunakan untuk membedakan tanah lanau dan tanah lempung dengan mengukur kecepatan sedimentasi partikel tanah dalam larutan air berdasarkan hukum Stokes. Alat yang digunakan antara lain hidrometer, gelas ukur, dan stopwatch, sedangkan teorinya meliputi rumus untuk menghitung diameter butir, persentase yang
Teks tersebut membahas tentang statika fluida khususnya tentang tekanan pada titik tertentu dalam fluida, variasi tekanan dalam fluida diam, pengukuran tekanan menggunakan alat seperti manometer, dan prinsip kesetimbangan benda dalam fluida.
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.Shaleh Afif Hasibuan
1. Mengetahui metode pelaksanaan dari pekerjaan pondasi setempat dan pondasi batu kali.
2. Mengetahui perbedaan dari pekerjaan pondasi setempat dan pondasi batu kali.
3. Mengetahui persyaratan dari pondasi
Standar ini mengatur tentang pembebanan yang harus diperhitungkan dalam perencanaan jembatan, termasuk beban mati, beban hidup, beban lingkungan, dan kombinasi beban. Standar ini merevisi ketentuan teknis pembebanan dalam SNI sebelumnya dan menyesuaikannya dengan perkembangan terkini. Standar ini dimaksudkan sebagai acuan bagi perencana dalam menentukan pembebanan rencana untuk jembatan.
Laporan ini membahas hasil pengujian sifat fisik dan mekanik tanah yang dilakukan di laboratorium mekanika tanah. Pengujian tersebut meliputi pengukuran kadar air, berat jenis, batas cair, batas plastis, indeks plastisitas, dan batas susut pada sampel tanah."
Modul 1-pengertian-dasar-statika, STATIKA DAN MEKANIKA DASARMOSES HADUN
Modul ini membahas tentang pengertian dasar statika, termasuk gaya, jenis-jenis gaya, dan cara menganalisis dan merangkum gaya. Modul ini juga membahas tentang gaya-gaya dalam dan perletakan tumpuan. Tujuan pembelajaran adalah agar mahasiswa memahami konsep-konsep dasar statika seperti gaya, analisis gaya, dan aplikasinya.
Laporan praktikum struktur dan bahan kel. vipopisangaji
Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum laboratorium struktur dan bahan yang disusun oleh kelompok VI yang berisi penjelasan tentang agregat, air, beton, semen, dan hasil percobaan laboratorium mengenai agregat halus, agregat kasar, penggabungan agregat, pemeriksaan beton, rancangan campuran beton, dan percobaan beton.
Sni 7394-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstr...Ellan Syahnoorizal Siregar
Standar Nasional Indonesia SNI 7394:2008 menetapkan indeks bahan dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk berbagai pekerjaan beton dalam konstruksi gedung dan perumahan. Dokumen ini menjelaskan 36 jenis pekerjaan beton mulai dari pembuatan beton bermutu tinggi hingga pemasangan bekisting dan membuat unsur struktur seperti pondasi, kolom, dan dinding.
Standar Nasional Indonesia SNI 7394:2008 menetapkan indeks bahan dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk berbagai pekerjaan beton dalam konstruksi gedung dan perumahan. Dokumen ini menjelaskan 36 jenis pekerjaan beton mulai dari pembuatan beton bermutu tinggi hingga pemasangan bekisting dan membuat unsur struktur seperti pondasi, kolom, dan dinding.
Laporan ini membahas perencanaan campuran beton untuk praktikum teknologi bahan konstruksi. Terdapat penjelasan mengenai perhitungan tegangan karakteristik, deviasi standar, nilai tambah margin, tegangan rata-rata yang dibutuhkan, jenis semen dan agregat, serta perhitungan faktor air-semen yang diperlukan untuk mendapatkan mutu beton yang diinginkan.
Laporan ini membahas hasil praktikum mekanika tanah yang dilakukan oleh kelompok V. Laporan ini berisi pendahuluan, lingkup pekerjaan, kondisi lapangan, perkiraan profil, karakteristik tanah, kesimpulan dan lampiran yang berisi data penyelidikan lapangan dan laboratorium serta foto kegiatan."
Laporan Kerja Praktik Komatsu Indonesia oleh Muhammad AkmalMuhammad Akmal
Laporan ini membahas pelaksanaan kerja praktik di PT Komatsu Indonesia selama 1 bulan. Mahasiswa melakukan analisis pengaruh perubahan arus listrik pada proses pengelasan terhadap karakteristik baja paduan SS400. Eksperimen dilakukan dengan mengubah arus las pada proses pengelasan gas metal arc welding (GMAW) dan menguji hasil las dengan beberapa uji seperti ultrasonik, kekerasan, dan mikrostruktur.
Sni 2837-2008-tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk ko...Ellan Syahnoorizal Siregar
Standar Nasional Indonesia SNI 2837:2008 menetapkan indeks bahan dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk berbagai jenis pekerjaan plesteran berdasarkan hasil penelitian. Dokumen ini menjelaskan 23 jenis pekerjaan plesteran dengan variasi komposisi bahan dan ketebalan serta indeks kebutuhan bahan dan tenaga kerja untuk setiap pekerjaan.
Studi ini menganalisis pengaruh keropos pada tumpuan balok beton terhadap kuat lenturnya, dan
apakah grouting dapat mengembalikan kuat lentur seperti semula. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kuat lentur balok yang mengalami keropos 17,24% lebih rendah dari normal, namun setelah
dilakukan perbaikan grouting mengalami peningkatan sebesar 6,9% dibandingkan kondisi keropos.
PENGUNAAN BATU KAPUR, BATA RINGAN, KACA, ASPHALT CONCRETE BINDER COURSE (AC-...Dian Werokila
Makalah ini membahas pengunaan berbagai bahan konstruksi seperti batu kapur, bata ringan, kaca, asphalt concrete binder course (AC-BC), aspal Buton, dan rigid pavement atau perkerasan kaku. Batu kapur digunakan sebagai bahan bangunan dan industri, sedangkan bata ringan memiliki keunggulan ringan dan tahan api. Kaca dapat digunakan secara struktural pada bangunan, sementara AC-BC dan aspal Buton digunakan se
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut merupakan laporan proyek akhir pembuatan dapur pelebur alumunium berbahan bakar minyak. Proyek ini membahas tentang rancang bangun, prinsip kerja, analisis perhitungan dan proses produksi dapur pelebur tersebut. Tujuan pembuatan dapur pelebur ini adalah untuk mempermudah proses peleburan logam alumunium di laboratorium.
Dokumen ini membahas tentang tugas dan tanggung jawab seorang Teknisi Laboratorium Beton meliputi pengujian bahan-bahan beton seperti semen, agregat, dan beton itu sendiri sesuai standar yang berlaku. Sertifikasi kompetensi diperlukan untuk memastikan kemampuan tenaga kerja sesuai bidang pekerjaannya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Media pembelajaran sistem kelistrikan power window dan central lock dibuat untuk menunjang pembelajaran praktik kelistrikan di SMK. Media ini dirancang dan dibuat melalui proses desain, pembuatan rangka besi, pembuatan papan acrylic, dan perakitan komponen. Pengujian fungsional dan kelayakan dilakukan untuk mengetahui kinerja media. Hasilnya, sistem kelistrikan power window dan central lock beker
Similar to MAKALAH PEMBUATAN SILINDER BETON.docx (20)
1. MAKALAH
PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL BANGUNAN
“PEMBUATAN SILINDER BETON”
Disusun Oleh :
Hanifa Zahra Amalia
(19/447011/SV/16730)
D-IV TEKNIK PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN
INFRASTRUKTUR SIPIL
DEPARTEMEN TEKNIKSIPIL
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2020
2. Departemen Teknik Sipil
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
Praktikum Bahan Bangunan 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin-Nya, saya dapat
menyelesaikan Makalah Praktikum Pengujian Material Bangunan dengan baik. Tujuan
saya membuat makalah ini adalah agar mahasiswa dapat memahami dan menerapkan teori
material bangunan dalam lingkungan kerja.
Makalah ini tidak terlepas dari beberapa pihak yang telah memberikan banyak pengarahan
dan masukan, maka dari itu saya ucapakan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Eng. Iman Haryanto, S.T., M.T. selaku Ketua Prodi D IV Teknik
Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil Sekolah Vokasi Universitas Gadjah
Mada
2. Bapak Ir. Fathi Basewed, M.T. dan Bapak Edi Kurniadi, S.T., M.T. selaku Dosen Mata
Kuliah Praktikum Pengujian Material Bangunan Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan
Infrastruktur Sipil Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.
3. Bapak Apriwidianto, S.T. dan Bapak Prihadi selaku Laboran Mata Kuliah Praktikum
Pengujian Material Bangunan Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.
4. Sdr. M. Dede Malik dan Sdr. Ardian Arif Kurniawan selaku Asisten Dosen Mata Kuliah
Praktikum Pengujian Material Bangunan Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan
Infrastruktur Sipil Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.
5. Rekan-rekan Mahasiswa/i Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi Universitas Gadjah
Mada yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada kami dan semua pihak
yang telah membantu.
Dalam segala upaya penyusunan ini, saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang
perlu disempurnakan, baik dari materi maupun penyajiannya. Untuk itu, saya mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dalam memperbaiki makalah ini.
Yogyakarta, Mei 2020
Penyusun
3. Departemen Teknik Sipil
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
Praktikum Bahan Bangunan 3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................ 3
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 5
1.3 Maksud dan Tujuan........................................................................................................ 5
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................................................ 6
2.1 Pengertian Silinder Beton............................................................................................... 6
2.2 Ketentuan SNI............................................................................................................... 6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...................................................................................... 10
3.1 Ruang Lingkup............................................................................................................ 10
3.2 Benda Uji dan Alat ...................................................................................................... 10
3.3 Langkah Kerja atau Pelaksanaan................................................................................... 11
3.4 Data Praktikum............................................................................................................ 13
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................................... 14
4.1. Hasil Pengujian dan Hitungan ........................................................................................... 14
4.2. Pembahasan..................................................................................................................... 18
BAB V PENUTUP..................................................................................................................... 19
4.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 19
4.2 Saran........................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. 20
4. Departemen Teknik Sipil
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
Praktikum Bahan Bangunan 4
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beton merupakan salah satu bahan bangunan yang masih sangat bayak
digunakan dalam konstruksi bangunan. Beton adalah bahan bangunan yang
dibuat dengan mencampur semen, pasir, kerikil, air dengan atau tanpa bahan
tambah. Beton memiliki beberapa kelebihan yaitu harga yang relatif murah
dibandingkan baja, tahan terhadap karat atau pembusukan oleh kondisi
lingkungan, dan tidak memerlukan biaya perawatan. Sebagai salah satu bahan
baku bangunan yang terkenal akan kekuatannya, beton memiliki tempat tersendiri
di hati para peminatnya. Karena kepopulerannya tersebut, dalam prakteknya
beton menjadi salah satu opsi bagi para pelaksana proyek untuk menciptakan
bangunan beserta komponennya yang kuat dan sesuai harapan. Umumnya pada
dokumen kontrak sebuah proyek biasanya tercantum syarat untuk memberikan
sampel beton sebagai bentuk dari pengendalian mutu pekerjaan. Dengan adanya
fakta tersebut, maka pengetahuan akan proses pembuatan beton tidak dapat
diabaikan.
Silinder beton yang dibuat adalah replikasi dari beton yang digunakan untuk
bahan bangunan. Silinder beton ini dibuat dari adukan beton yang akan
digunakan, yang merupakan sampel yang akan diujikan di laboratorium. Jumlah
silinder beton yang dibuat harus bisa merepresentasikan dari adukan beton yang
dibuat sebagai bahan bangunan. Oleh karena itu, makalah tentang pembuatan
silinder beton ini dibuat untuk mengetahui cara-cara pembuatan silinder beton
yang baik.
5. Departemen Teknik Sipil
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
Praktikum Bahan Bangunan 5
1.2 Rumusan Masalah
Makalah ini dimaksukan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang
pembuatan silinder beton.
Berdasarkan uraian di atas, masalah yang akan dijadikan fokus pada makalah
kali ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
a. Apa yang dimaksud dengan silinder beton?
b. Bagaimana cara pembuatan silinder beton?
1.3 Maksud dan Tujuan
Untuk memperjelas arah makalah ini, dirumuskan tujuannya sebagai berikut.
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan silinder beton.
b. Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan silinder beton.
6. Departemen Teknik Sipil
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
Praktikum Bahan Bangunan 6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Silinder Beton
Silinder beton merupakan salah satu replikasi dari beton yang digunakan
untuk bahan bangunan. Silinder beton terbuat dari adukan beton yang akan
digunakan dan merupakan sampel yang akan diujikan dalam laboratorium.
2.2 Ketentuan SNI
Peraturan tentang desain dan persyaratan mengenai pelaksanaan konstruksi
beton bertulang di Indonesia yang masih menjadi acuan pelaksanaan pekerjaan
yaitu SNI 03-2847-2002 tentang sampling beton dan pengujian. Di bagian ini akan
dibahas tentang desain mix dan trial mix, dengan titik berat pada evaluasi statistik
atas hasil pengujian sampel dan analisa untuk penerimaan beton dalam
pelaksanaan pekerjaan pengecoran. a. Jumlah dan Frekuensi Pembuatan Benda Uji
Jumlah minimum benda uji per hari pelaksanaan pengecoran = 1 benda uji.
Frekuensi pembuatan benda uji, diambil kondisi yang paling dulu dipenuhi :
1) 1 pasang benda uji untuk tiap pengecoran 120 m3 beton
2) 1 pasang benda uji untuk tiap pengecoran 500 m2 plat lantai beton
3) 1 pasang benda uji untuk tiap pengecoran 500 m2 dinding beton Jumlah
total benda uji minimum = 5 buah per mutu beton.
7. Departemen Teknik Sipil
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
Praktikum Bahan Bangunan 7
Jika dari frekuensi pembuatan benda uji yang diatur di atas menghasilkan
jumlah benda uji kurang dari 5 buah, maka harus dilakukan randomisasi
dengan interval volume pengujian yang sama, supaya diperoleh minimal
sejumlah 5 buah benda uji. Toleransi untuk jumlah total pengecoran kurang
dari 40 m3, diperbolehkan tidak dilakukan sampling dan pembuatan benda uji,
jika dapat dijamin dan bukti terpenuhinya kuat tekan diserahkan dan disetujui
oleh Pengawas. (Ketentuan di atas berlaku untuk tiap mutu beton yang
digunakan dalam satu proyek, tidak boleh dicampur atau disatukan jumlah
benda uji untuk mutu beton yang berbeda).
b. Pasangan Benda Uji
Satu uji kuat tekan harus merupakan nilai kuat tekan rata-rata dari 2 (dua)
contoh uji silinder yang berasal dari adukan beton yang sama dan diuji pada
umur beton 28 hari atau pada umur uji yang ditetapkan untuk penentuan fc'
(kuat tekan beton yang disyaratkan) [pasal 7.6 butir 2.4 SNI 03-2847-2002].
Data hasil pengujian yang dipakai sebagai dasar analisa dan evaluasi
penerimaan mutu beton adalah dari pengujian yang dilakukan pada umur 28
hari atau sesuai ketentuan yang ditetapkan untuk penetapan kuat tekan
karakteristik beton dalam proyek.
Pada prinsipnya, pengujian di luar umur 28 hari atau sesuai ketentuan umur
beton yang ditetapkan untuk kuat tekan karakteristik, tidak dipakai untuk
evaluasi penerimaan kecuali atas persetujuan Pengawas, dan hanya digunakan
untuk penentuan sudah mampu atau belumnya struktur beton di lapangan
untuk menerima beban kerja selanjutnya.
8. Departemen Teknik Sipil
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
Praktikum Bahan Bangunan 8
c. Evaluasi dan Penerimaan Mutu Beton
SNI 03-2847-2002 tidak mendasarkan penerimaan mutu beton pada saat
pelaksanaan pekerjaan (berjalannya proyek) dari perhitungan standar deviasi,
ini adalah perbedaan utama SNI ini dengan PBI Penerimaan mutu beton untuk
benda uji yang dirawat di laboratorium :
1) rata-rata dari 3 (tiga) nilai kuat tekan uji yang berurutan tidak boleh ada
yang kurang dari nilai fc’
2) rata-rata dari 2 (dua) nilai kuat tekan uji yang berurutan tidak boleh kurang
dari
nilai (fc’ -3,5 MPa)
Ketentuan untuk mutu beton dari benda uji yang dirawat di lapangan, adalah
tidak boleh kurang dari 85% kuat tekan atau mutu beton yang dirawat di
laboratorium.
d. Tindakan Jika Mutu Beton Tidak Memenuhi Syarat
Tindakan yang diambil jika terjadi hasil evaluasi menunjukkan mutu beton
tidak memenuhi syarat :
1) Analisis untuk menjamin bahwa tahanan struktur dalam memikul beban
masih dalam batas aman (analisa kemampuan beban layan aktual)
2) Jika analisis menunjukkan bahwa struktur berkurang kekuatannya secara
signifikan, dilakukan uji contoh beton inti (coring) pada lokasi yang
bermasalah, sebanyak minimal 3 contoh uji beton inti pada tiap nilai yang
bermasalah.
9. Departemen Teknik Sipil
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
Praktikum Bahan Bangunan 9
Penerimaan mutu beton dari pengujian beton inti (coring),
dianggap memenuhi syarat jika :
1) Tidak ada nilai hasil pengujian dengan beton inti yang kurang dari (75%
fc’)
2) Tidak ada nilai kuat tekan rata-rata dari 3 (tiga) sample beton inti yang
kurang dari (85% fc’).
Jika dari hasil pengujian beton inti (coring) masih tidak memenuhi syarat,
maka langkah yang bisa dilakukan :
1) Dilaksanakan uji beban jika diperintahkan oleh Pengawas atau Perencana,
yang diatur dalam pasal 22 SNI 03-2847-2002
2) Ditambah perkuatan pada struktur yang bermasalah, jika memungkinkan
dan diijinkan oleh Pengawas
3) Struktur yang bermasalah dibongkar dan dicor ulang
(SNI tidak merekomendasikan pengujian dengan hammer test - namun juga
tidak
melarang dilakukannya pengujian hammer test).
10. Departemen Teknik Sipil
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
Praktikum Bahan Bangunan 10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Ruang Lingkup
Pada penelitian ini meliputi pembuatan silinder beton. Pembuatan benda uji
dilakukan di Laboratoriun. Pada pembahasan ini lebih berfokus pada langkah-
langkah dalam pembuatan silinder beton sesuai dengan Standar Nasional
Indonesia (SNI).
3.2 Benda Uji dan Alat
3.2.1 Benda Uji
Silinder beton dengan ukuran: diameter 150mm dan tinggi 300mm.
3.2.2 Alat
1. Cetakan silinder berukuran diameter 150mm dan tinggi 300mm.
terbuat dari besi atau baja.
2. Alat penumbuk.
3. Cetok.
4. Tongkat perata.
11. Departemen Teknik Sipil
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
Praktikum Bahan Bangunan 11
3.3 Langkah Kerja atau Pelaksanaan
1. Pemadatan dengan Tangan
a. Lakukan pengisian adukan beton dalam 3 lapis. tiap lapis kira-kira
bervolume sama.
b. Lakukan pengisian dengan cetok ke bagian tepi silinder agar
memperoleh beton yang simetri menurut sumbunya (keruntuhan
timbunan beton dari tepi ke tengah).
c. Tusuk tiap lapisan dengan batang baja penusuk sebanyak 25 kali.
Penusukan harus merata ke semua permukaan lapisan dengan
kedalamn sampai sedikit masuk ke lapisan sebelumnya. Khusus
untuk lapisan pertama. penusukan jangan sampai mengenai dasar
cetakan.
d. Pindahkan cetakan ke ruangan yang lembab.
2. Pemadatan dengan Alat Getar
a. Untuk pencetakan silinder yang pemadatannya menggunakan alat
getar. pengisian adukan beton hanya dalam 2 lapis. sedangkan
masing-masing lapis kira-kira bervolume sama.
b. Memadatkan tiap lapisan dengan cara memasukkan alat getar ke
dalam lapisan beton segar. Pada lapisan pertama. penusukan alat
getar jangan sampai mengenai dasar cetakan. adapun pada lapisan
kedua penusukan alat getar sampai menusuk lapisan pertama sedalam
kira-kira 25 mm.
c. Lama penggetaran tergantung pada nilai kelecakan adukan beton
maupun kemampuan alat getarnya. Sebagai gambaran. kita dapat
melakukan 3 kali penggetaran dengan lama 3 atau 4 detik pada tiap
12. Departemen Teknik Sipil
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
Praktikum Bahan Bangunan 12
lapisan. Penggetaran dapat dianggap cukup apabila pada permukaan
beton segar sudah tampak suatu lapisan air.
d. Lakukan pengisian dengan cetok ke bagian tepi silinder agar
memperoleh beton yang simetri menurut sumbunya (keruntuhan
timbunan beton dari tepi ke tengah). Cetakan jangan diisi terlalu
penuh dengan adukan agar jangan sampai mortarnya jatuh ke luar
dan kerikilnya masuk ke silinder pada saat menggetarkan.
e. Selesai menggetaran lapisan kedua. menambahkan sedikit beton
segar di permukaan. kemudian meratakan dengan batang perata agar
rata dengan permukaan cetakan.
f. Pindahkan cetakan ke dalam ruangan yang lembab.
3. Penyimpanan Benda Uji
a. Keluarkan benda uji silinder dari cetakan setelah 24 jam dari saat
pencetakan.
b. Bersihkan benda uji dari kotoran yang mungkin melekat. kemudian
mamberi tanda atau sandi agar tidak keliru dengan benda uji yang
lain dan menimbang benda uji.
c. Kembalikan benda uji ke dalam ruangan yang lembab atau tempat
penyimpanan yang lain.
d. Bila melakukan pembuatan silinder dan penuangan beton di
lapangan. setelah mengeluarkan benda uji. harus menutup benda uji
dengan rapat
(misalnya kertas kedap air) dan menghindarkan dari panas matahari
langsung.
13. Departemen Teknik Sipil
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
Praktikum Bahan Bangunan 13
3.4 Data Praktikum
Adukan beton:
Tabel ukuran bahan dalam pembuatan beton.
Bahan
Merk / asal Berat satuan Berat (gr)
(kg/cm3)
Air PDAM 1x10-3
6351
Semen Tiga Roda 1,250x10-3
12224
Pasir Merapi 1,499x10-3
35340
Kerikil Clereng 1,405x10-3
37690
Jumlah 91605
Hasil pengujian
Faktor air semen = 0.52
Nilai slam = 9.43 cm
14. Departemen Teknik Sipil
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
Praktikum Bahan Bangunan 14
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengujian dan Hitungan
Tabel 16.2. Ukuran cetakan dan silinder beton
Uraian Sld.1 Sld.2 Sld.3 Sld.4 Sld.5 Sld.6
Diameter bagian dalam
150 150 150 150 150 150
(mm)
Kedalaman cetakan (mm) 300 300 300 300 300 300
Berat cetakan kosong (kg) 11,7 5,2 4,7 12,9 12,2 9,6
Berat cetakan + beton segar
24,15 17,55 17,1 25,1 24,35 22
(kg)
Berat beton segar (kg) 12,45 12,35 12,4 12,2 12,15 12,4
Berat beton (kg/ m3)
2349,0 2330,1 2339,6 2301,8 2299,4 2339,6
56 88 22 86 50 22
15. Departemen Teknik Sipil
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
Praktikum Bahan Bangunan 15
A. Luas tampang (A) = ¼ (3.14)d
2
Sld 1 = 1/4.3,14.(150)2
= 17662,5 mm2
= 176,625 cm2
Sld 2 = 1/4.3,14.(150)2
= 17662,5 mm2
= 176,625 cm2
Sld 3 =1/4.3,14.(150)2
= 17662,5 mm2
= 176,625 cm2
Sld 4 = 1/4.3,14.(150)2
= 17662,5 mm2
= 176,625 cm2
16. Departemen Teknik Sipil
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
Praktikum Bahan Bangunan 16
Sld 5 = 1/4.3,14.(150)2
= 17662,5 mm2
= 176,625 cm2
Sld 6 = 1/4.3,14.(150)2
= 17662,5 mm2
= 176,625 cm2
B. Volume silinder = A x t
Sld 1 = 176,625 x 30
= 5298,75 cm3
= 5,3 x 10-3m
Sld 2 = 176,625 x 30
= 5298,75 cm3
= 5,3 x 10-3m
Sld 3 = 176,625 x 30
= 5298,75 cm3
= 5,3 x 10-3m
Sld 4 = 176,625 x 30
17. Departemen Teknik Sipil
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
Praktikum Bahan Bangunan 17
= 5298,75 cm3
= 5,3 x 10-3m
Sld 5 = 176,625 x 30
= 5298,75 cm3
= 5,3 x 10-3m
Sld 6 = 176,625 x 30
= 5298,75 cm3
= 5,3 x 10-3m
1. Berat beton segar (W) = (Berat cetakan isi beton segar–Berat cetakan Kosong)
W.Sld I = 12,45 kg
W.Sld II = 12,35 kg
W.Sld III = 12,4 kg
W.Sld IV = 12,2 kg
W.Sld V = 12,15 kg
W.Sld VI = 12,4 kg
18. Departemen Teknik Sipil
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
Praktikum Bahan Bangunan 18
4.2. Pembahasan
Pengadukan beton merupakan replikasi dari pencampuran adukan dasar beton
yaitu pasir. semen. kerikil. dan air. Dalam perencanaan pembuatan beton
direncanakan tiap 1m3. Tapi. dalam praktikumnya dibuat sebanyak 3 silinder.
Pada uji coba kali ini pengadukan beton dilakukan dengan menggunakan mesin
pengaduk atau mesin molen. Untuk menghindari penguapan pada silinder beton
sebaiknya beton disimpan pada tempat yang lembab atau direndam dalam air
selama 7 hari. Jadi, berdasarkan hasil uji coba diatas berat rata-rata 6 silinder per
m3 adalah 2325,47 kg/m3
19. Departemen Teknik Sipil
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
Praktikum Bahan Bangunan 19
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan diatas maka didapatkan data sebagai berikut.
1. Berat beton segar = 2325,47 kg/m3
2. Sebelum melakukan pengujian kuat tekan beton. terlebih dahulu beton
disimpan pada tempat yang lembab atau direndam dalam air selama 7
hari.
3. Pengadukan dilakukan dengan mesin molen.
4.2 Saran
Dalam percobaan pembuatan silinder beton harus sesuai dengan langkah-
langkah agar menghasilkan silinder beton yang baik. Hal ini sangat
berpengaruh dalam pengerjaan di lapangan.
20. Departemen Teknik Sipil
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
Praktikum Bahan Bangunan 20
DAFTAR PUSTAKA
SNI 03-2847-2002 tentang Sampling Beton dan Pengujian
Sumber Internet
http://www.ilmusipil.com/tes-beton (diunduh pada tanggal 6 Mei 2020 pukul 10.26 WIB)
https://lauwtjunnji.weebly.com/pbi--sni--sampling-beton-dan-pengujian.html (diunduh
pada tanggal 6 Mei 2020 pukul 10 44 WIB)