1. PROGRAM PEMANTAUAN DAN
EVALUASI PASCA BENCANA
Disusun Oleh :
Kelompok 7 Kelas 6A
(Peminatan Gizi)
Jurusan Kesehatan Masyarakat
Universitas Negeri Gorontalo
2. PROGRAM PEMANTAUAN PASCA BENCANA
Menangani dampak buruk meliputi kegiatan
seperti penyelamatan dan evakuasi korban
serta harta benda, pemenuhan kebutuhan
dasar, perlindungan dan pengurusan
pengungsi, penyelamatan serta pemulihan
sarana prasarana
Tujuan
3. Pembentukan pos
komando dan koordinasi
tanggap darurat
Pencarian dan
penyelamatan
korban
Penampungan
sementara
Penilaian cepat
kesehatan (RHA)
Pelayanan kesehatan
rujukan
Pelayanan
kesehatan darurat
Mobilisasi bantuan
kesehatan, pangan, dan
bantuan sosial
Penanganan Post
Traumatic Stress
Pelayanan
Masyarakat
Pendidikan
Logistik dan
Transportasi
4. 1 Pembentukan pos komando dan
koordinasi tanggap darurat
1
• Informasi dan Data Awal Kejadian Bencana
2
• Penugasan Tim Reaksi Cepat dan Tim
Assesment
3
• Menentukan skala bencana dan Analisa
kemampuan wilayah / Daerah
4
• Pembentukan Pos Komando dan Koordinasi
Tanggap Darurat Bencana
4 Tahapan
5. 2
Pencarian dan penyelamatan korban
Evakuasi dan penyelematan meliputi kegiatan pencarian korban, mengangkut
korban ke lokasi yang lebih aman, korban yang sakit ke pos kesehatan serta
memakamkan yang meninggal
Dilakukan bersama team SAR, TNI, POLRI, PMI, Relawan
yang bergerak bidang evakuasi dan penyelamatan
Pemeriksaan status kesehatan korban.
Memberikan pertolongan pertama.
Mempersiapkan korban untuk tindakan
rujukan.
7. 4
Penilaian cepat kesehatan (RHA)
Dilakukan untuk mengetahui besaran masalah kesehatan yang dihadapi
dan kebutuhan pelayanan kesehatan di daerah bencana.
Hasil penilaian cepat ini dapat digunakan untuk memantapkan
berbagai upaya kesehatan pada tahap tanggap darurat
Lingkup penilaian Aspek
Medis
Aspek
Epid
Aspek
Kesling
8. 5
Pelayanan kesehatan rujukan
Diberikan melalui Pos-pos Kesehatan dan
Puskesmas, Rumah Sakit rujukan yang
telah ditetapkan Pemerintah dan diberikan
secara Cuma-Cuma kepada para korban
bencana baik yang rawat inap maupun
rawat jalan berikut obatnya.
9. 6
Pelayanan kesehatan darurat
Sangat perlu dilakukan
Untuk
Menangani masalah
kesehatan yang
timbul akibat dari
bencana alam
Mencegahnya agar tidak
timbul masalah
kesehatan yang dapat
berdampak buruk bagi
masyarakat.
10. Pelayanan Kesehatan
Darurat
Dilakukan Petugas Kesehatan
(Dokter,Perawat, Tenaga Kesmas, dll)
Hal yang
dilakukan
Melakukan berbagai
pengobatan dan persiapan
terhadap suatu penyakit
yang mungkin dialami
pengungsi selama di
pengungsian.
Melakukan pemantauan
status gizi dan
menanganinya apabila
terdapat kasus gizi kurang
pd korban bencana
11. 7 Mobilisasi bantuan kesehatan,
pangan, dan bantuan sosial
Mempersiapkan bahan-bahan keperluan untuk
sehari-hari seperti beras, sagu, air, minyak tanah,
lampu, indomie, telur, pakaian, kelambu, obat2an
dan kebutuhan lain yang dianggap tidak akan
didapat ketika hal terburuk terjadi
12. 8
Penanganan Post Traumatic Stress
Diperlukan dalam mengatasi trauma atau stress yang
dialami oleh korban bencana
Dengan Kegiatan
Trauma Healing
Senam
pagi Kgitan yg dpt
menghibur
lainnya
Panggung
Gembira
Pertunjukan
Seni
14. 10
Pendidikan
Dapat dilakukan dengan cara menyisipkan pada
sekolah terdekat dengan tempat pengungsian, atau
mendirikan sekolah tenda berkoordinasi dengan
Dinas Pendidikan setempat.
15. 11
Logistik dan Transportasi
Dukungan Logistik sangat diperlukan pada tahap
tanggap darurat, Keberadaan gudang penyimpanan
logistik dan peralatan sangat penting dan strategis,
karena akan banyak barang yang keluar masuk.
16. EVALUASI PASCA BENCANA
Rehabilitasi Rekontruksi
Perbaikan dan pemulihan semua
aspek pelayanan masyarakat
sampai tingkat yang memadai
pada wilayah pasca bencana
Perumusan kebijakan dan usaha serta
langkah-langkah nyata yang terencana
baik, konsisten dan berkelanjutan untuk
membangun kembali secara permanen
semua prasarana, sarana dan sistem
kelembagaan.
18. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan
Pemantauan
penyelenggaraan
rehabilitasi pascabencana
diperlukan sebagai upaya
untuk memantau secara
terus-menerus terhadap
proses dan kegiatan
rehabilitasi.
Penyusunan laporan
penyelenggaraan rehabilitasi
pascabencana dilakukan oleh
unsur pengarah dan/atau unsur
pelaksana BNPB dan/atau BPBD.
Laporan penyelenggaraan
rehabilitasi selanjutnya digunakan
untuk memverifikasi perencanaan
program rehabilitasi.
20. Program
Rekontruksi
Fisik
Tindakan untuk memulihkan kondisi fisik melalui
pembangunan kembali secara permanen prasarana
dan sarana permukiman, pemerintahan dan
pelayanan masyarakat prasarana dan sarana
ekonomi
prasarana dan sarana sosial
yang rusak akibat bencana, agar kembali ke
kondisi semula atau bahkan lebih baik dari kondisi
sebelum bencana.
21. Program
Rekontruksi
Non Fisik
tindakan untuk memperbaiki atau
memulihkan kegiatan pelayanan publik
dan kegiatan sosial, ekonomi serta
kehidupan masyarakat, antara lain sektor
kesehatan, pendidikan, perekonomian,