Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor interpersonal dan emosional dalam pembelajaran matematika. Faktor-faktor tersebut meliputi kecemasan siswa yang disebabkan oleh guru yang otoriter, aturan-aturan matematika yang diajarkan tanpa alasan, serta pengaruh motivasi intrinsik dan ekstrinsik terhadap prestasi belajar siswa. Dokumen tersebut juga memberikan contoh-contoh penghinaan intelejensi dalam pembelajaran matematika
10 Strategi Pemecahan Masalah MatematikaRudi Hartono
Berisi 10 strategi pemecahan masalah matematika beserta contoh soal dikutip dari buku Problem-Solving Strategies For Efficient And Elegant Solutions: A resource for the mathematics teacher (Posamentier & Krulik)
10 Strategi Pemecahan Masalah MatematikaRudi Hartono
Berisi 10 strategi pemecahan masalah matematika beserta contoh soal dikutip dari buku Problem-Solving Strategies For Efficient And Elegant Solutions: A resource for the mathematics teacher (Posamentier & Krulik)
profil berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika open-ended di...renatanurlaily77
bab 1 (Pendahuluan)
latar belakang
pertanyaan peneliti
manfaat penelitian
batasan penelitian
definisi operasional
bab 2 (kajian pustaka)
profil
berpikir
berpikir kritis
pemecahan masalah
hubungan berpikir kritis dengan pemecahan masalah
matematika open-ended
kecemasan matematika
penelitian relevan
bab 3 (metodelogi)
jenis dan pendekatan
subjek penelitian
data dan sumber data
teknik pengumpulan data
teknik analisis data
Biografi Johann Carl Friedrich Gauss (Bahasa)Nidya Milano
Biografi hidupnya dan kontribusinya dalam ilmu matematika.
Silahkan kunjungi http://nidyamilano.blogspot.co.id/2018/04/biografi-dan-kontribusi-johann-carl.html jika butuh makalahnya, xx.
profil berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika open-ended di...renatanurlaily77
bab 1 (Pendahuluan)
latar belakang
pertanyaan peneliti
manfaat penelitian
batasan penelitian
definisi operasional
bab 2 (kajian pustaka)
profil
berpikir
berpikir kritis
pemecahan masalah
hubungan berpikir kritis dengan pemecahan masalah
matematika open-ended
kecemasan matematika
penelitian relevan
bab 3 (metodelogi)
jenis dan pendekatan
subjek penelitian
data dan sumber data
teknik pengumpulan data
teknik analisis data
Biografi Johann Carl Friedrich Gauss (Bahasa)Nidya Milano
Biografi hidupnya dan kontribusinya dalam ilmu matematika.
Silahkan kunjungi http://nidyamilano.blogspot.co.id/2018/04/biografi-dan-kontribusi-johann-carl.html jika butuh makalahnya, xx.
The world's second largest economy, China, is slowly recovering. Even more importantly, the latest forecasts by the World Bank suggest that high-income economies appear to be finally turning the corner. We cover this in the section on Global Trends in this month’s issue of Economy Matters.
In the section on Domestic Trends, we discuss the trends emanating out of the recent releases on GDP, IIP, Inflation, trade, and monetary policy.
The Sectoral spotlight for this issue is on Manufacturing, which remains an important sector for realizing the higher growth potential of the economy.
The section on Taxation dwells on BEPS and carries an interview with Mr. Akhilesh Ranjan, Joint Secretary, Ministry of Finance, Government of India on some critical international taxation issues.
In the Special Article, we provide a snapshot of Central Government’s fiscal health along with a detailed Q&A of Mr. R. Seshasayee, Past President & Chairman Economic Policy Council, CII, on the subject.
The section on Special Feature carries an article titled “The Tradeoffs for Policy Makers in India Today”, by Dr. Pronab Sen, Chairman, National Statistical Commission, Government of India.
State of Living Standards 2014: Presentations by James Plunkett, Alex Hurrell...ResolutionFoundation
This is the presentation from the Resolution Foundation event: The State of Living Standards held on 11th February 2014.
Household incomes are set to start rising again in 2015 after six years of decline according to the Resolution Foundation. The findings come in a detailed and authoritative assessment of the state of Britain’s living standards.
However, the report from the independent think tank also finds that growth in disposable income for the typical household is likely to be modest, barely positive in 2015-16 and less than one per cent a year for each of the following three years. As a result, despite improving, typical living standards will still be 3.5 per cent lower in 2018-19 than they were before the financial crisis of 2008, only just inching above the level they were last at in 2005-06
To read the full report go to: http://res-fdn.org/1cvoLYC
Implementasi transformasi pemberdayaan aparatur negara di Indonesia telah difokuskan pada tiga aspek utama: penyederhanaan birokrasi, transformasi digital, dan pengembangan kompetensi ASN. Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk membuat ASN lebih lincah dan inovatif dalam pelayanan publik melalui struktur yang lebih sederhana dan mekanisme kerja baru yang relevan di era digital. Transformasi digital memerlukan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam sistem kerja di instansi pemerintah, yang meliputi penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, pengembangan kompetensi ASN mencakup penyesuaian sistem kerja yang lebih lincah dan dinamis, didukung oleh pengelolaan kinerja yang optimal serta pengembangan sistem kerja berbasis digital, termasuk penyederhanaan eselonisasi.
Moderasi agama memegang peranan vital dalam mempertahankan kerukunan antar umat beragama, menjaga stabilitas sosial, dan mempromosikan nilai-nilai toleransi serta kerjasama lintas agama. Dalam konteks Indonesia, negara dengan beragam kepercayaan dan keyakinan, moderasi agama menjadi fondasi utama bagi keberlangsungan kehidupan beragama yang damai dan harmonis. Moderasi agama merupakan konsep yang mengajarkan pendekatan yang seimbang dalam praktik keagamaan, dengan menekankan toleransi, penghargaan terhadap perbedaan, serta penolakan terhadap ekstremisme dan intoleransi. Di Indonesia, moderasi agama tidak hanya menjadi prinsip panduan dalam praktik keagamaan, tetapi juga menjadi bagian dari identitas nasional yang memperkuat persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. Kehadiran Islam di Indonesia telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk karakter moderasi agama. Sejak masuknya Islam pada abad ke-13, agama ini telah meresap ke dalam budaya dan masyarakat Indonesia dengan pendekatan yang toleran dan inklusif. Selain itu, keberadaan agama-agama lain seperti Hindu, Buddha, dan Kristen juga turut membentuk lanskap keberagaman agama di Indonesia. Moderasi agama membantu masyarakat Indonesia untuk menjaga kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan sehari-hari. Melalui dialog antar agama, kegiatan lintas agama, dan kerjasama sosial, moderasi agama memfasilitasi pertukaran budaya dan pemahaman yang lebih dalam antar penganut agama. Hal ini mengurangi potensi konflik antar kelompok agama dan mendorong terbentuknya hubungan yang harmonis di antara mereka. Pemerintah Indonesia memiliki peran penting dalam mempromosikan moderasi agama melalui kebijakan-kebijakan yang mendukung kerukunan antar umat beragama. Salah satu contohnya adalah Pancasila, yang menekankan pada prinsip-prinsip seperti keadilan sosial, demokrasi, dan persatuan Indonesia dalam keberagaman. Selain itu, pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Dewan Gereja Indonesia (DGI) merupakan upaya konkret untuk mendorong dialog antaragama dan pencegahan ekstremisme agama. Meskipun moderasi agama memiliki dampak positif yang besar dalam masyarakat Indonesia, tetapi masih ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam mewujudkannya sepenuhnya. Salah satunya adalah adanya kelompok-kelompok radikal yang mempromosikan ideologi ekstremisme agama. Kelompok-kelompok ini seringkali menimbulkan konflik dan ketegangan antar umat beragama, serta mengancam stabilitas sosial dan keamanan nasional. Selain itu, ketidaksetaraan dalam perlakuan terhadap umat beragama juga menjadi masalah serius dalam konteks moderasi agama. Diskriminasi dan intoleransi terhadap minoritas agama masih terjadi di beberapa daerah, memperumit upaya untuk mencapai kerukunan antar umat beragama secara menyeluruh. Untuk mengatasi tantangan tersebut, penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya moderasi agama melalui pendidikan agama yang inklusif dan holistik.
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Universitas Sriwijaya
Reformasi tahun 1998 di Indonesia dilakukan sebagai respons terhadap krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otoriter dan korup, tuntutan demokratisasi, hak asasi manusia, serta tekanan dari lembaga keuangan internasional. Tujuannya adalah memperbaiki kondisi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat fondasi demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Reformasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, birokrasi, sosial, budaya, keamanan, dan otonomi daerah. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti korupsi dan ketidaksetaraan sosial, reformasi berhasil meningkatkan demokratisasi, investasi, penurunan kemiskinan, efisiensi pelayanan publik, dan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan negara sangat penting untuk masa depan Indonesia.
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
7. Dua tugas penting guru:
menganalisis materi pelajaran
yang akan diajarkan, diikuti
dengan rencana sebagai langkah
untuk membangun skema-skema.
guru bertanggung jawab untuk
memberi arahan, penjelasan dan
mengoreksi kesalahan mengenai
tugas yang dikerjakan.
8. Kriteria Matematika:
1. Matematika dibuktikan dengan fakta
dan bersandar pada akal murni
(Matematika = ilmu sains)
Matematika dapat dibuktikan
kebenaran melalui fakta dan
berdasarkan teorema-teorema
9. Kriteria Matematika:
2. Matematika adalah ilmu yang
konsisten
Karena didasarkan pada hasil
kesepakatan dan memiliki dasar
tertentu
Tidak mungkin terdapat
pertikaian pendapat antara guru
dan siswa dalam matematika
14. PENGHINAAN INTELEGENSI
Rusaknya pikiran siswa oleh
kumpulan aturan tanpa alasan
Mereka tidak dapat menemukan
makna dalam apa yang disajikan
Siswa belum memahami ide awal
yang diperlukan untuk memahami
yang baru.
21. Kecemasan dan aktivitas mental yang
lebih tinggi
• kecemasan itu sendiri
dapat meningkatkan
kesulitan pemahaman
• kecemasan mengurangi
efisiensi pemikiran
matematis.
22. HUKUM YERKES - DODSON
Tingkat optimal motivasi
untuk tugas yang diberikan
menurun dengan kompleksitas
tugas
25. Adaptasi Kecemasan
Apabila kita berkompeten dalam
melaksanakan 2 hal diatas, maka kita
akan merasa tidak cemas karena kita
tahu kita bisa mengatasinya dan kita
dapat menggunakan kecemasan itu
sebagai konstruktif bekerja pada
• Berkonsentrasi pada
motivasi kecemasanMotivasi
• Mengerjakan tugas yang
diberikan seoptimal mungkin
Pengerjaan
Tugas
31. Pertanyaan
1. Aulia Varatiwi
Mengapa kita perlu memahami tentang kecemasan
siswa?
2. Shonia Putri Hardina
Guru otoriter seperti apa yang memberikan
dampak yang baik dan dampak yang buruk
terhadap siswa beserta contoh
3. Neza Zakiya Arily
Bagaimana cara kita mengatasi kecemasan ketika
guru memberikan tugas yang banyak?