2. KeWajiBaN TeRHadaP
jeNasaH
Hidup di dunia adalah sementara
karena semua manusia akan menuju alam
akhirat. Untuk menuju ke alam akhirat
hanya melalui satu pintu, yaitu kematian.
Kematian atau mati berasal dari bahasa
arab, yaitu maut yang artinya tenang,
reda, terputus atau meninggalkan
kehidupan. Mati bisa diartikan
berpisahnya jiwa dari jasad. Mati dalam
terminology Islam ialah lawan dari hidup
3. FiRMaN aLLaH : aL iMRoN
aYaT 185
ﻜﻝﻨﻓﺱﺬﺁﺌﻗﺔﺍﻟﻤﻮﺖﻮﺍﻧﻤﺎﺘﻮﻓﻮﻦﺍﺠﻮﺭﻜﻡﻴﻮﻡﺍﻟﻗﻴﻤﻪ
• Tiap-tiap yang bernyawa akan mati. Dan
sesunggungnya pahala kamu akan
disempurnakan pada hari kiamat (Qs. Al
Imron : 185)
4. orang-orang yang sudah mati, jasadnya
disebut mayat atau jenasah(dalam bahasa
Arab jenazah atau jinazah). Mengurus jenasah
merupakan bagian dari adab Islam yang
ditentukan Nabi Saw. Kepada umatnya.
Nabi Saw. Bersabda
hak orang muslim kepada muslim lainnya
ada 6, yaitu: apabila kamu bertemu hendaknya
mengucapkan salam; apabila meminta
nasihat,nasihatilah; Apabila bersin lalu memuji
Allah,maka doakanlah; apabila sakit,jenguklah;
dan apabila meninggal dunia,antarkanlah.(HR
Bukhori Muslim, Abu Dawud)
5. Untuk mempersiapkan kematian,
manusia harus banyak berbuat amal
saleh. Pada hari akhir nanti, setiap amal
perbuatan manusia akan mendapat
balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Adapun kewajiban muslim terhadap
saudaranya yang meninggal ada 4 macam,
yaitu memandikan, mengkafani,
mensholatkan dan menguburkan.
Para fuqaha sepakat bahwa hukum
memandikan , mengkafani, mensholatkan
dan menguburkan jenasah adalah fardLu
kifayah.
6. MeMaNdiKaN jeNasaH
1. Tata cara memandikan
syarat jenasah dimandikan adalah sebagai
berikut :
a. Jenasah itu orang Islam
b. Jenasah itu didapati
tubuhnya(walaupun
hanya sebagian)
c. Jenasah itu bukan syahid(mati dalam
keadaan membela Islam)
7. 2. Cara memandikan jenasah
a. Jenasah dibaringkan ditempat yang lebih
tinggi(ranjang/balai)tidak kena hujan,
matahari,
tertutup(tidak terlihat kecuali oleh orang yang
memandikan dan
mahramnya)
b. Jenasah dipakaikan kain basahan agar auratnya
tertutup
c. Membersihkan kotoran dan najis yang melekat
pada anggota badan jenasah, mengeluarkan
kotoran bagian dalam perut dengan cara didudukan
dan menekan bagian bawah perut dan
mengangkat sedikit bagian kepala dan badan
supaya kotoran yang mungkin ada di dalam perut
dapat keluar.
8. d. Menyiramkan air keseluruh badan secara
merata dari kepala sampai
kekaki(disunnahkan tuga kali atau
lebih)dengan mendahulukan anggota badan
sebelah kanan, baru bagian sebelah kiri,
pada waktu memulai menyirami air.
e. Mewudlukan jenasah sebagaimana wudlu
akan shalat setelah semuanya bersih.
f. Terakhir disiram dengan kapur barus dan
harum-haruman.
9. 3. Yang berhak memandikan jenasah
a. Orang Islam yang berakal sehat dan
baligh
b. jenis kelamin sama, jenasah laki-laki
dimandikan oleh laki-laki, jenasah
perempuan dimandikan oleh perempuan,
kecuali suami istri atau mahramnya
jenasah
c. Keluarga yang mengetahui tata cara dan
mampu memandikan jenasah
d. Dapat menjaga kerahasiaan jenasah
10. MeNgkaFaNi
Mengkafani jenasah yaitu membungkus
jenasah dengan kain kafan dari ujung
rambut sampai ujung kaki.
Orang-orang yang berhak mengafani
ketentuanya ama dengan ketentuan orang
yang berhak memandikan jenasah. Adapun
hal-hal yang perlu diketahui (terutama oleh
orang yang berhak mengafani)tentang cara
atau ketentuan dalam mengafani jenasah
adalah :
11. 1. Jenasah laki-laki atau wanita minimal
dibungkus dengan selapis kain kafan
yang yang dapat melapisi/menutupi
seluruh tubuhnya. Namun sebaiknya
untuk jenasah laki-laki dibungkus oleh
tiga lapis kain kafan yang tiap lapisnya
menutup badannya, sedangkan untuk
jenasah perempuan dibungkus dengan
lima lembar kain kafan yaitu:kain
basahan(kain mandi), baju, tutup
kepala, kerudung(cadar) dan kain kafan
yang dapat menutupi seluruh tubuhnya.
12. 2. Cara memakaikan kain kafan :
a. Mula-mula hamparkan selembar tikar di
atas lantai. Lalu bentangkan 4 utas tali
diatasnya, kira-kira letaknya ditempat
kepala, tangan, lutut, dan mata kaki
jenasah yang hendak dikafani.
b. Hamparkan di atas tikar tersebut kain
kafan yang sudah di siapkan sehelaisehelai dan setiap helainya diberi
harum-haruman.
13. c. Jenasah hendaknya diolesi kapur barus
halus, kemudian diletakkan di atas hamparan
kain kafan yang telah disediakan. Kedua
tangan jenasah diletakkan di ats dadanya,
tangan kanan di atas tangan kiri atau
dibolehkan juga kedua tangannya diluruskan
ke bawah. Tempelkan kapas secukupnya pada
bagian muka jenasah, pusarnya, kelaminnya
dan duburnya.
d. Setelah itu seluruh tubuh jenasah dibalut
dengan kain kafan sampai rapi, lalu diikat
dengan empat utas tali yang sudah
dipersiapkan yaitu bagian atas
kepala,lengan,lutut, dan matakaki
14. •
Jenasah laki-laki
• Jenasah perempuan
1
5
2
4
3
3
2
1
1.
Kain penutup seluruh
badan
2. Kain penutup seluruh
badan
3. Kain sarung
4. Baju
5. kerudung
15. meNshaLatkaN
jeNasah
menshalatkan jenasah juga hukumnya
fardlu kifayah. Apabila jenasahnya tidak ada
disebut shalat gaib. Menshalatkan merupakan
kewajiban ketiga setelah jenazah dimandikan
dan dikafani.
Nabi Muhammad saw bersabda :
pada suatu hari kami duduk dekat Nabi, ketika
itu dibawa seorang mayat. Beliau berkata
kepada kami ‘shalatkanlah teman
kamu’(HR.Bukhari)
16. 1. Syarat sah shalat jenasah
Syarat sah shalat jenasah, yaitu
sebagai berikut :
a. Syarat shalat fardlu sama dengan
syarat shalat jenasah
b. Mayat terlebih dahulu dimandikan
dan dikafani
c. Mayat diletakkan di arah kiblat
17. 2. Rukun shalat jenasah
a. niat
b. Takbir empat kali
c. Membaca surat al-fatihah
d. Membaca shalawat nabi
e. Membaca doa
f. Berdiri jika mampu
g. Mengucap salam
18. 3. Cara shalat jenasah
cara shalat jenasah sebagai berikut :
letakkan jenasah di arah kiblat dengan kepala
sebelah utara(untuk indonesia). Apabila mayat
laki-laki, imam lurus dengan kepala jenasah dan
apabila wanita, imam lurus dengan perut.
Apabila shalatnya berjamaah hendaknya dibuat
tiga shaf
Berniat untuk shalat jenasah
Bertakbiratul ikhram
Membaca surat Al Fatihah klemudian takbir
kedua
Setelah takbir kedua,membaca shalawat Navi
kemudian takbir ketiga
19. Setelah takbir ketiga, membaca doa
sebagai berikut
yang artinya “ya Allah, ampunilah ia dan
kasihanilah ia, sejahterakanlah ia dan
maafkanlah kesalahannya, hormatilah
kedatangannya. Bersihkanlah ia dari dosa
sebagaimana kain putih dibersihkan
daripada kotoran, gantilah rumah dengan
rumah yang baik, dan gantilah keluarganya
dengan yang lebih baik, dan masukkanlah
ia kedalam surga dan selamatkanlah ia
dari siksa kubur dan siksa neraka.”
20. Dalam takbir ke empat, kita membaca
doa lagi yang artinya “ya Allah, janganlah
Engkau menghalang-halangi kami atas
pahalanya, janganlah Engkau menfitnah
kami setelah dia tidak ada dan ampunilah
kami ya Allah dan ampunilah dia dan
saudara-saudari kami yang telah
mendahalui kami denagn iman, dan
janganlah Engkau jadikan dalam hatinya
kedengkian terhadap orang-orang
beriman, ya Allah kami sesungguhnya
Engkau adalah Maha Penyayang.”
21. 4. Sunnah-Sunnah Shalat Jenasah
Berbeda dengan salat lima waktu, maka
dalam shalat jenasah tidak disunnahkan
adzan dan ikamad. Yang disunnahkan
adalah:
Mengangkat tangan ketika mengucapkan
empat kalimat takbir.
Israr yaitu merendah suara bacaan shalat
Membaca ta’awudz