Vaginosis bakterialis adalah infeksi vagina yang disebabkan oleh terganggunya keseimbangan flora normal di dalam vagina. Umumnya, tubuh memiliki bakteri baik yang berfungsi melindungi tubuh dari bakteri jahat yang dapat menyebabkan infeksi.
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI JAKARTA 081399993834
Vaginosis bakterialis
1. Gejala dan Pengobatan Vaginosis Bakterialis
Vaginosis bakterialis adalah infeksi vagina yang disebabkan oleh terganggunya
keseimbangan flora normal di dalam vagina. Umumnya, tubuh memiliki bakteri baik yang
berfungsi melindungi tubuh dari bakteri jahat yang dapat menyebabkan infeksi. Namun, pada
penderita vaginosis bakterialis, jumlah bakteri baik di dalam vagina berkurang sehingga tidak
mampu melawan infeksi.
Penyebab Vaginosis Bakterialis
Penyebab vaginosis bakterialis adalah adanya pertumbuhan berlebih dari bakteri
tertentu, sehingga mengganggu keseimbangan alami bakteri di dalam vagina. Ada dua jenis
bakteri di dalam vagina, yaitu :
1. Bakteri baik
Bakteri baik merupakan bakteri Lactobacillus yang berfungsi membatasi
pertumbuhan bakteri jahat dengan menjaga pH normal atau tingkat keasaman
vagina. Bakteri ini mendominasi jumlah bakteri di dalam vagina, yaitu sekitar
95%.
2. Bakteri jahat
Bakteri jahat yaitu bakteri anaerob. Ketika jumlah bakteri baik menurun,
pertumbuhan bakteri anaerob akan berlebih sehingga menyebabkan vaginosis
bakterialis.
Adapun Penyebab ketidakseimbangan jumlah bakteri di vagina yaitu:
Reaksi terhadap antibiotik
Alat intrauterine
Seks yang tidak aman
Semprotan air
Gejala Vaginosis Bakterialis
Gejala paling umum infeksi bakteri vagina adalah:
Terasa gatal dan iritasi di vulva dan vagina
Vagina bau (bau semakin parah setelah berhubungan seks)
Leukorea (cairan keputihan) sangat sedikit dan biasanya berwarna putih
Gejala lainnya yaitu:
Terasa sakit saat berhubungan seks
Disuria
Kulit di sekitar vulva jadi meradang dan kemerahan
2. Diagnosis Vaginosis Bakterialis
Langkah awal yang dilakukan untuk mendiagnosis vaginosis bakterialis adalah
menanyakan riwayat kesehatan, gaya hidup, dan gejala yang dialami pasien. Selain itu juga,
mungkin akan melakukan pemeriksaan lain untuk memastikan diagnosis. Pemeriksaan
tersebut meliputi:
Pemeriksaan vagina.
Dokter akan memeriksa bagian dalam vagina dengan bantuan alat yang dinamakan
spekulum untuk melebarkan liang vagina.
Pemeriksaan sampel sekresi vagina.
Sampel cairan keputihan diambil dengan prosedur usap (swab), kemudian diteliti di
laboratorium untuk mendeteksi adanya pertumbuhan bakteri anaerob berlebih di
dalam vagina.
Komplikasi Vaginosis Bakterialis
Vaginosis bakterialis biasanya tidak menyebabkan komplikasi. Namun jika dibiarkan
tanpa pengobatan, vaginosis bakterialis dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:
Komplikasi dalam kehamilan. Wanita hamil yang menderita vaginosis bakterialis
memiliki risiko kelahiran prematur dan meningkatkan risiko tinggi munculnya infeksi
setelah proses persalinan.
Penyakit radang panggul. Radang panggul (PID) merupakan jenis penyakit
peradangan pada rahim dan saluran indung telur yang dapat menurunkan tingkat
kesuburan.
Infeksi menular seksual. Vaginosis bakterialis meningkatkan risiko terkena penyakit
menular seksual, seperti virus herpes simplex, chlamydia, dan HIV.
Infeksi setelah operasi. Vaginosis bakterialis dapat meningkatkan risiko infeksi
pasca operasi daerah panggul, seperti histerektomi atau operasi caesar.
Pencegahan Vaginosis Bakterialis
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga keseimbangan bakteri tersebut,
antara lain:
1. Jangan menyiram atau membersihkan vagina dengan semprotan air, karena
dapat menghilangkan bakteri baik yang melindungi vagina dari infeksi. Jika bakteri
ini hilang, maka akan meningkatkan risiko vaginosis bakterialis.
2. Menurunkan risiko iritasi vagina. Risiko iritasi vagina dapat diturunkan dengan
cara:
3. Hindari penggunaan sabun dengan kandungan pewangi untuk membersihkan
bagian luar vagina.
Gunakan celana dalam berbahan katun dan jangan mencuci celana dalam
menggunakan sabun cuci dengan kandungan kimia keras.
Gunakan pembalut tanpa kandungan pewangi.
3. Mencegah infeksi menular seksual. Melakukan hubungan seksual yang aman,
misalnya dengan tidak berganti-ganti pasangan, atau dengan menggunakan
kondom saat berhubungan seksual.
Pengobatan Vaginosis Bakterialis
Vaginosis bakterialis biasanya diobati oleh antibiotik, baik dalam bentuk tablet
minum atau tablet yang dimasukkan ke dalam vagina (ovula). Antibiotik dapat membunuh
bakteri yang menyebabkan gejala penyakit ini. Dokter akan memberikan antibiotik, jika:
Gejala terus berlangsung.
Gejala muncul saat kehamilan.
Akan menjalani prosedur operasi daerah panggul, seperti histerektomi atau
pengangkatan rahim. Pengobatan antibiotik akan menurunkan risiko infeksi serius
yang mungkin terjadi pasca operasi.
Sumber : https://klinikraphael.com/ketahui-gejala-dan-pengobatan-vaginosis-bakterialis/