Remaja putri berusia 17 tahun mengalami keputihan fisiologis sebelum haid dan saat stres. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum baik dan ditemukan lendir keputihan di celana dalam.
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHsri wahyuni
2.1 Kebutuhan Fisik Nutrisi,Cairan dan Personal Hygiene
1. Pemberian minum
Masa neonatus (0-28hari)
a. Pengertian ASI adalah makanan pokok untuk bayi, berikan ASI 2-3 jam sekali atau on demand (semau bayi). Berikan ASI dengan satu payudara samai teras kosong setelah itu baru ganti payudara yang lain. ASI eksklusive adalah memberiakn ASI saja sampai usia 6 bulan tanpa tambahan makanan apapun kecuali imunisasi, vitamin. Berikan ASI sampai 2 tahun dengan tambahan makan lunak sesuai tahapan usia bayi.
b. Pedoman menyusui ASI antara lain:
Inisiasi menyusu dini adalah bayi berusaha menyusu sendiri diatas perut ibu segera setelah minimal 1 jam.
Tanda posisi bayi menyusu dengan baik yaitu dagu menyentuh payudara, mulut membuka lebar, hidung mendekat terkadang menyentuh payudara, mulut mencakup areola, lidah menopang putting dan areola bagian bawah, bibir melengkung keluar, bayi menghisap dengan kuat namun perlahan dan kadang-kadang berhenti sesaat.
c. Perawatan payudara selama ibu menyusui
Perhatikan posisi menyusui, oleskan ASI sebelum dan sesudah menyusui untuk mencegah lecet. Jika mengalami bendungan payudara atau mastitis tetap susukan ke bayi sesering mungkin serta lakukan perawatan payudara.
Masa Bayi (29-1 tahun)
ASI ekslusif diberikan selama 6 bulan setelah itu baru ditambah asupan nutrisinya dengan MPASI. Banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari ASI. Tidak saja dalam keuntungan pertumbuhan dan perkembangan bayi,tetapi juga hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi yang akan memberikan dukungan sangat besar terhadap terjadinya peroses pembentukkan emosi positif pada anak, dan berbagai keuntungan bagi ibu.
Masa Prasekolah (1-6 tahun)
• 1-2 tahun : ASI DAN MPASI dan cairan lainnya
• 3-6 tahun : Seperti cairan yang dibutuhkan remaja
- air mineral
- Susu Formula
-Sari Buah
- DLL
2. Menolong BAB pada Bayi
Masa Neonatus ( 0-28hari)
Jumlah feses pada bayi baru lahir cukup bervariasi selama minggu pertama dan jumlah paling banyak adalah antara hari ketiga dan keenam. Feses transisi (kecil-kecil berwarna cokelat sampai hijau karena adanya mekonium) dikeluarkan sejak hari ketiga sampai hari keenam. Bayi yang baru lahir diberi makan lebih awal akan lebih cepat mengeluarkan feses dari pada mereka yang makan kemudian. Feses dari bayi yang menyusu dengan ASI akan berbeda dengan bayi yang menyusu dengan susu botol. Fesef dari bayi ASI lebih lunak, berwarna kuning emas,dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit bayi.
Bayi yang berdefekasi segera setelah makan merupakan suatu kondisi yang normal atau defekasise sebanayk 1 kali setaiap 3 tau 4 hari. Walaupun demikian, konsitensi feses tetap lunak dan tidak berbentuk. Fesef dari bayi yang minum susu formula lebih berbentuk dibandingkan dengan bayai yang menyusu ASI,namun tetap lunak, berwarna kuning pucat, dan memiliki bau yang khas. Feses ini cenderung mengiritasi kulit bayi. Jumlah feses akan berkurang pada minggu kedua,yang awalnya frekuwensi defekasi
Dokumen tersebut membahas tentang aspek-aspek kesehatan yang perlu diperiksa sebelum pernikahan (askeb pranikah) seperti pemeriksaan penyakit menular seksual, golongan darah, kesuburan, dan konseling psikologis. Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi fisik dan mental calon pasangan, mendeteksi penyakit-penyakit yang dapat membahayakan kehamilan, serta mempersiapkan pas
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan asfiksia. Secara garis besar dibahas tentang latar belakang angka kematian bayi dan ibu di Indonesia serta penyebab utama kematian bayi baru lahir yaitu asfiksia. Dokumen juga membahas tujuan penelitian untuk mengetahui asuhan kebidanan komprehensif pada bayi baru lahir dengan asfiksia di BPS Desi Andriani.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap ibu bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi pada tahun 2016. Dokumen ini menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, tinjauan teori tentang bayi baru lahir, dan adaptasi fisiologis bayi setelah kelahiran.
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHsri wahyuni
2.1 Kebutuhan Fisik Nutrisi,Cairan dan Personal Hygiene
1. Pemberian minum
Masa neonatus (0-28hari)
a. Pengertian ASI adalah makanan pokok untuk bayi, berikan ASI 2-3 jam sekali atau on demand (semau bayi). Berikan ASI dengan satu payudara samai teras kosong setelah itu baru ganti payudara yang lain. ASI eksklusive adalah memberiakn ASI saja sampai usia 6 bulan tanpa tambahan makanan apapun kecuali imunisasi, vitamin. Berikan ASI sampai 2 tahun dengan tambahan makan lunak sesuai tahapan usia bayi.
b. Pedoman menyusui ASI antara lain:
Inisiasi menyusu dini adalah bayi berusaha menyusu sendiri diatas perut ibu segera setelah minimal 1 jam.
Tanda posisi bayi menyusu dengan baik yaitu dagu menyentuh payudara, mulut membuka lebar, hidung mendekat terkadang menyentuh payudara, mulut mencakup areola, lidah menopang putting dan areola bagian bawah, bibir melengkung keluar, bayi menghisap dengan kuat namun perlahan dan kadang-kadang berhenti sesaat.
c. Perawatan payudara selama ibu menyusui
Perhatikan posisi menyusui, oleskan ASI sebelum dan sesudah menyusui untuk mencegah lecet. Jika mengalami bendungan payudara atau mastitis tetap susukan ke bayi sesering mungkin serta lakukan perawatan payudara.
Masa Bayi (29-1 tahun)
ASI ekslusif diberikan selama 6 bulan setelah itu baru ditambah asupan nutrisinya dengan MPASI. Banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari ASI. Tidak saja dalam keuntungan pertumbuhan dan perkembangan bayi,tetapi juga hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi yang akan memberikan dukungan sangat besar terhadap terjadinya peroses pembentukkan emosi positif pada anak, dan berbagai keuntungan bagi ibu.
Masa Prasekolah (1-6 tahun)
• 1-2 tahun : ASI DAN MPASI dan cairan lainnya
• 3-6 tahun : Seperti cairan yang dibutuhkan remaja
- air mineral
- Susu Formula
-Sari Buah
- DLL
2. Menolong BAB pada Bayi
Masa Neonatus ( 0-28hari)
Jumlah feses pada bayi baru lahir cukup bervariasi selama minggu pertama dan jumlah paling banyak adalah antara hari ketiga dan keenam. Feses transisi (kecil-kecil berwarna cokelat sampai hijau karena adanya mekonium) dikeluarkan sejak hari ketiga sampai hari keenam. Bayi yang baru lahir diberi makan lebih awal akan lebih cepat mengeluarkan feses dari pada mereka yang makan kemudian. Feses dari bayi yang menyusu dengan ASI akan berbeda dengan bayi yang menyusu dengan susu botol. Fesef dari bayi ASI lebih lunak, berwarna kuning emas,dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit bayi.
Bayi yang berdefekasi segera setelah makan merupakan suatu kondisi yang normal atau defekasise sebanayk 1 kali setaiap 3 tau 4 hari. Walaupun demikian, konsitensi feses tetap lunak dan tidak berbentuk. Fesef dari bayi yang minum susu formula lebih berbentuk dibandingkan dengan bayai yang menyusu ASI,namun tetap lunak, berwarna kuning pucat, dan memiliki bau yang khas. Feses ini cenderung mengiritasi kulit bayi. Jumlah feses akan berkurang pada minggu kedua,yang awalnya frekuwensi defekasi
Dokumen tersebut membahas tentang aspek-aspek kesehatan yang perlu diperiksa sebelum pernikahan (askeb pranikah) seperti pemeriksaan penyakit menular seksual, golongan darah, kesuburan, dan konseling psikologis. Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi fisik dan mental calon pasangan, mendeteksi penyakit-penyakit yang dapat membahayakan kehamilan, serta mempersiapkan pas
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan asfiksia. Secara garis besar dibahas tentang latar belakang angka kematian bayi dan ibu di Indonesia serta penyebab utama kematian bayi baru lahir yaitu asfiksia. Dokumen juga membahas tujuan penelitian untuk mengetahui asuhan kebidanan komprehensif pada bayi baru lahir dengan asfiksia di BPS Desi Andriani.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap ibu bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi pada tahun 2016. Dokumen ini menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, tinjauan teori tentang bayi baru lahir, dan adaptasi fisiologis bayi setelah kelahiran.
Dokumen tersebut merangkum program tindak lanjut masa nifas normal yang meliputi jadwal kunjungan rumah untuk ibu dan bayi, asuhan lanjutan masa nifas di rumah, intervensi yang dilakukan selama dan sesudah kunjungan rumah, serta penyuluhan yang diberikan kepada ibu nifas mengenai gizi, kebersihan, istirahat, pemberian ASI, latihan nifas, hubungan suami istri, keluarga berencana, dan tanda-
Mekanisme persalinan normal meliputi penurunan kepala janin ke dalam panggul, fleksi kepala, putaran internal kepala, ekstensi kepala saat melalui lorong panggul, putaran eksternal setelah kelahiran kepala, dan ekspulsi untuk melahirkan tubuh bayi. Proses ini memungkinkan kelahiran bayi dengan aman melalui panggul ibu.
Modul ini membahas konsep dasar rujukan kesehatan dan kegiatan yang tercakup dalam sistem rujukan seperti pengiriman pasien, spesimen, pengetahuan, dan informasi. Tujuan rujukan darurat kebidanan adalah memberikan perawatan terbaik dan kerjasama antar fasilitas kesehatan.
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam KomunitasLilis c'Ben
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kesehatan bayi dan balita di komunitas, mencakup pengertian, standar pelayanan, jenis pelayanan untuk bayi dan balita seperti pemantauan pertumbuhan, imunisasi, dan deteksi dini gangguan tumbuh kembang.
Bayi laki-laki berusia 11 hari bernama K mendapatkan imunisasi BCG dan Polio 1 setelah pemeriksaan menunjukkan kondisinya sehat. Ibunya diberi penjelasan manfaat imunisasi dan disarankan memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan hiperbilirubin di RSUD Kota Bekasi. Dokumen menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, tinjauan teori tentang bayi baru lahir normal dan adaptasi fisiologisnya setelah kelahiran.
Dokumen tersebut membahas anatomi dan fisiologi payudara dan proses laktasi pada manusia. Payudara terdiri atas kelenjar susu, areola, dan puting susu. Produksi susu dipengaruhi hormon prolaktin dan oksitosin serta diregulasi oleh refleks prolaktin dan refleks aliran. Bayi menghisap payudara dengan refleks menangkap, mengisap, dan menelan untuk mendapatkan asi.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi sehat yang mendapatkan imunisasi campak di Puskesmas Bojong Rawalumbu Bekasi tahun 2016, termasuk latar belakang masalah, tujuan, manfaat, tinjauan teori mengenai pengertian imunisasi, tujuan, etiologi penyakit campak, jenis imunisasi dan vaksin serta dosis pemberian imunisasi."
Dokumen tersebut membahas siklus kesehatan wanita sepanjang masa, mulai dari konsepsi, bayi dan anak, remaja, usia subur, hingga usia lanjut. Pada setiap siklus terjadi perubahan fisik dan kebutuhan kesehatan yang berbeda. Faktor-faktor seperti sosial ekonomi, budaya, lingkungan, psikologis, dan biologis dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi wanita.
Dokumen ini membahas tentang asuhan kepada neonatus dan bayi dengan masalah oral thrush. Oral thrush adalah radang mulut yang disebabkan jamur Candida albicans dan menyebabkan gejala seperti lidah merah dan bercak putih di mulut. Diagnosa ditegakkan dengan gejala demam dan lesi di mulut, sedangkan penatalaksanaannya meliputi membersihkan mulut, menjaga kebersihan, dan pemberian obat antijamur seperti nystatin.
Laporan ini membahas asuhan kebidanan pada ibu nifas normal bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi. Laporan ini menjelaskan tentang pengertian masa nifas, tujuan, prinsip dan tahapan asuhan kebidanan pada masa nifas serta perubahan fisiologis yang terjadi."
Dokumen ini membahas anatomi dan fisiologi payudara serta laktasi. Payudara terdiri atas korpus, areola, dan papila. Struktur mikroskopisnya terdiri atas lobus yang berisi alveolus untuk produksi ASI. Laktasi dipengaruhi hormon oksitosin yang dikeluarkan saat hisapan bayi. ASI diproduksi di alveolus dan disalurkan ke puting melalui duktus dan sinus.
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitasintan kurniawati
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas. Dokumen ini menjelaskan standar pelayanan untuk bayi baru lahir dan neonatus, termasuk pencegahan infeksi, pemberian ASI, imunisasi, dan penimbangan berkala untuk memantau pertumbuhan bayi.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan ciri-ciri bayi baru lahir normal berdasarkan beberapa sumber. Bayi baru lahir normal didefinisikan sebagai bayi yang lahir antara minggu ke-37 sampai 42 kehamilan, berat badan 2500-4000 gram, dan tidak memiliki kelainan bawaan berat. Dokumen juga menjelaskan ciri-ciri fisik dan beberapa refleks yang dimiliki bayi baru lahir normal. Terakhir, dibahas mekanis
1. Asfiksia adalah kondisi dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti gangguan kesehatan ibu hamil, kelainan tali pusat, atau masalah saat dan sesudah persalinan.
2. Simpul tali pusat dapat menyebabkan asfiksia jika terlalu kencang yang mengakibatkan hipoksia janin.
3. Penanganan asfiksia
Makalah ini membahas tentang penyuluhan keputihan. Keputihan adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi atau peradangan pada alat kelamin wanita. Ada dua jenis keputihan, yaitu fisiologis dan patologis. Berbagai faktor seperti kebersihan, stress, dan penggunaan obat dapat menyebabkan keputihan. Gejala keputihan antara lain rasa gatal dan adanya cairan dari vagina. Wanita yang men
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi remaja, termasuk pengertian dan tujuan kesehatan reproduksi, tanda-tanda kematangan seksual remaja, organ reproduksi pria dan wanita, serta cara menjaga kesehatan reproduksi dengan menjaga kebersihan organ intim.
Dokumen tersebut merangkum program tindak lanjut masa nifas normal yang meliputi jadwal kunjungan rumah untuk ibu dan bayi, asuhan lanjutan masa nifas di rumah, intervensi yang dilakukan selama dan sesudah kunjungan rumah, serta penyuluhan yang diberikan kepada ibu nifas mengenai gizi, kebersihan, istirahat, pemberian ASI, latihan nifas, hubungan suami istri, keluarga berencana, dan tanda-
Mekanisme persalinan normal meliputi penurunan kepala janin ke dalam panggul, fleksi kepala, putaran internal kepala, ekstensi kepala saat melalui lorong panggul, putaran eksternal setelah kelahiran kepala, dan ekspulsi untuk melahirkan tubuh bayi. Proses ini memungkinkan kelahiran bayi dengan aman melalui panggul ibu.
Modul ini membahas konsep dasar rujukan kesehatan dan kegiatan yang tercakup dalam sistem rujukan seperti pengiriman pasien, spesimen, pengetahuan, dan informasi. Tujuan rujukan darurat kebidanan adalah memberikan perawatan terbaik dan kerjasama antar fasilitas kesehatan.
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam KomunitasLilis c'Ben
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kesehatan bayi dan balita di komunitas, mencakup pengertian, standar pelayanan, jenis pelayanan untuk bayi dan balita seperti pemantauan pertumbuhan, imunisasi, dan deteksi dini gangguan tumbuh kembang.
Bayi laki-laki berusia 11 hari bernama K mendapatkan imunisasi BCG dan Polio 1 setelah pemeriksaan menunjukkan kondisinya sehat. Ibunya diberi penjelasan manfaat imunisasi dan disarankan memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan hiperbilirubin di RSUD Kota Bekasi. Dokumen menjelaskan latar belakang masalah, tujuan, tinjauan teori tentang bayi baru lahir normal dan adaptasi fisiologisnya setelah kelahiran.
Dokumen tersebut membahas anatomi dan fisiologi payudara dan proses laktasi pada manusia. Payudara terdiri atas kelenjar susu, areola, dan puting susu. Produksi susu dipengaruhi hormon prolaktin dan oksitosin serta diregulasi oleh refleks prolaktin dan refleks aliran. Bayi menghisap payudara dengan refleks menangkap, mengisap, dan menelan untuk mendapatkan asi.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kebidanan pada bayi sehat yang mendapatkan imunisasi campak di Puskesmas Bojong Rawalumbu Bekasi tahun 2016, termasuk latar belakang masalah, tujuan, manfaat, tinjauan teori mengenai pengertian imunisasi, tujuan, etiologi penyakit campak, jenis imunisasi dan vaksin serta dosis pemberian imunisasi."
Dokumen tersebut membahas siklus kesehatan wanita sepanjang masa, mulai dari konsepsi, bayi dan anak, remaja, usia subur, hingga usia lanjut. Pada setiap siklus terjadi perubahan fisik dan kebutuhan kesehatan yang berbeda. Faktor-faktor seperti sosial ekonomi, budaya, lingkungan, psikologis, dan biologis dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi wanita.
Dokumen ini membahas tentang asuhan kepada neonatus dan bayi dengan masalah oral thrush. Oral thrush adalah radang mulut yang disebabkan jamur Candida albicans dan menyebabkan gejala seperti lidah merah dan bercak putih di mulut. Diagnosa ditegakkan dengan gejala demam dan lesi di mulut, sedangkan penatalaksanaannya meliputi membersihkan mulut, menjaga kebersihan, dan pemberian obat antijamur seperti nystatin.
Laporan ini membahas asuhan kebidanan pada ibu nifas normal bernama Ny. D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi. Laporan ini menjelaskan tentang pengertian masa nifas, tujuan, prinsip dan tahapan asuhan kebidanan pada masa nifas serta perubahan fisiologis yang terjadi."
Dokumen ini membahas anatomi dan fisiologi payudara serta laktasi. Payudara terdiri atas korpus, areola, dan papila. Struktur mikroskopisnya terdiri atas lobus yang berisi alveolus untuk produksi ASI. Laktasi dipengaruhi hormon oksitosin yang dikeluarkan saat hisapan bayi. ASI diproduksi di alveolus dan disalurkan ke puting melalui duktus dan sinus.
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitasintan kurniawati
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas. Dokumen ini menjelaskan standar pelayanan untuk bayi baru lahir dan neonatus, termasuk pencegahan infeksi, pemberian ASI, imunisasi, dan penimbangan berkala untuk memantau pertumbuhan bayi.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan ciri-ciri bayi baru lahir normal berdasarkan beberapa sumber. Bayi baru lahir normal didefinisikan sebagai bayi yang lahir antara minggu ke-37 sampai 42 kehamilan, berat badan 2500-4000 gram, dan tidak memiliki kelainan bawaan berat. Dokumen juga menjelaskan ciri-ciri fisik dan beberapa refleks yang dimiliki bayi baru lahir normal. Terakhir, dibahas mekanis
1. Asfiksia adalah kondisi dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti gangguan kesehatan ibu hamil, kelainan tali pusat, atau masalah saat dan sesudah persalinan.
2. Simpul tali pusat dapat menyebabkan asfiksia jika terlalu kencang yang mengakibatkan hipoksia janin.
3. Penanganan asfiksia
Makalah ini membahas tentang penyuluhan keputihan. Keputihan adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi atau peradangan pada alat kelamin wanita. Ada dua jenis keputihan, yaitu fisiologis dan patologis. Berbagai faktor seperti kebersihan, stress, dan penggunaan obat dapat menyebabkan keputihan. Gejala keputihan antara lain rasa gatal dan adanya cairan dari vagina. Wanita yang men
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi remaja, termasuk pengertian dan tujuan kesehatan reproduksi, tanda-tanda kematangan seksual remaja, organ reproduksi pria dan wanita, serta cara menjaga kesehatan reproduksi dengan menjaga kebersihan organ intim.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi untuk calon pengantin, mencakup penjelasan mengenai reproduksi, pubertas, menstruasi, dampak seks pra-nikah seperti kehamilan remaja dan penyakit menular seksual, serta cara mencegahnya.
Contoh karya tulis ilmiah. Ini sebagai karya tulis ilmiah pas ada lomba Kader Kesehatan Remaja 2012 lalu :) Dan syukur banget, bisa juara 1 di tingkat provinsi berkat presentasi dari karya tulis ini :)
1. Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi remaja, termasuk menghindari hubungan seks pra-nikah dan menjaga kebersihan organ reproduksi.
2. Remaja perlu mengetahui tentang proses reproduksi agar memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab.
3. Diberikan tips untuk menjaga kesehatan reproduksi seperti menjaga kebersihan vagina dan menggunakan pembalut dengan benar.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi remaja, meliputi organ reproduksi, perkembangan fisik dan emosional remaja, proses reproduksi seperti menstruasi dan mimpi basah, serta pentingnya menjaga kebersihan dan menghindari hubungan seksual pra-nikah agar terhindar dari penyakit menular seksual dan kehamilan muda yang dapat membahayakan.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi remaja, mencakup definisi, masa remaja, perbedaan antara laki-laki dan perempuan, infeksi saluran reproduksi, HIV/AIDS, hubungan antar remaja, dan persiapan pernikahan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai persiapan untuk menarche bagi putri, termasuk penjelasan apa itu menarche, tanda-tanda sebelum datang bulan, serta cara menjaga kebersihan selama haid.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi remaja, termasuk organ reproduksi dan perkembangan fisik pada remaja putra dan putri, proses menstruasi dan mimpi basah, serta risiko kehamilan pada usia muda dan pentingnya menjaga kebersihan organ reproduksi untuk mencegah penyakit menular seksual.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa, dalam rentang usia 10-19
tahun. Masa remaja atau masa pubertas merupakan masa yang sangat penting karena
terjadinya pematangan organ-organ fisik (seksual), perubahan hormonal, psikologis maupun
sosial. Salah satu tanda pubertas pada remaja putri yaitu terjadinya menstruasi. Kesehatan
reproduksi diartikan sebagai suatu kondisi sehat secara menyeluruh baik kesejahteraan
fisik, sosial dan mental yang utuh dalam segala hal yang bekaitan dengan fungsi, peran dan
proes reproduksi yang dimiliki oleh wanita. 1
LATAR BELAKANG
Kesehatan reproduksi pada wanita termasuk remaja putri
tidakterlepaspada kesehatan organ intim. Keputihan merupakan salah
satu gangguan klinis yang sering dikeluhkan oleh semua remaja putri
pada organ intim. Keputihan merupakan permasalahan klasik pada
kebanyakan remaja putri. Ironisnya kebanyakan remaja putri tidak
mengetahui tentang keputihan dan penyebab keputihan. Jika tidak
ditangani dengan baik, keputihan bisa berakibat fatal, kemandulan dan
kehamilan ektopik (hamil diluar kandungan).2
3. Data Dinas Kesehatan Provinsi Banten tahun 2020, menunjukkan bahwa
jumlah remaja putri di Banten yaitu sekitar 5,8 juta jiwa berusia 15-24 tahun
dan 589.323 diantaranya mengalami keputihan. Kasus IMS yang ditemukan
di Banten pada tahun 2020 sebanyak 3.087 kasus dan sekitar 28,6% terjadi
pada remaja usia 15-24 tahun (Dinkes Banten, 2020). Kasus IMS dan ISR
remaja putri usia 15-18 tahun di Kabupaten Pandeglang tahun 2020
dilaporkan sebanyak 238 kasus.4
4. DEFINISI
KEPUTIHAN
Keputihan (Flour Albus) adalah cairan yang keluar dari alat genetalia bukan
berupa darah. Pengertian lain dari keputihan adalah pengeluaran cairan bukan darah
dari vagina di luar kebiasaan, baik berbau ataupun tidak, disertai gatal ataupun tidak.2
MACAM-MACAM KEPUTIHAN
1) Keputihan Fisiologis
Keputihan Fisiologis adalah cairan yang keluar dari vagina bukan darah berwarna bening, berbau
khas, tidak ada rasa gatal dan tidak di sertai dengan gangguan reproduksi. Keputihan ini biasanya
terdiri dari mucus – mucus yang mengandung banyak epitel dengan leukosit yang jarang2
2). Keputihan Patologis
Keputihan patologis adalah cairan yang keluar dari vagin bukan darah, biasanya berwarna kuning
kehijauan, berbau busuk, jumlahnya berlebihan konsistensi kental, terasa gatal atau panas, biasanya di
sertai dengan gangguan pada organ reproduksi seperti luka di daerah vagina. Keputihan patologis
biasanya cairan yang ekluarnya banyak mengandung leukosit2
5. FAKTOR – FAKTOR
PENYEBAB KEPUTIHAN
Faktor penyebab terjadinya keputihan
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya keputihan, baik keputihan fisiologis maupun keputihan
paologis.
1.Penyebab Keputihan Fisioligis
a. Bayi perempuan baru lahir sampai umur 10 hari. Hal ini disebabkan oleh
pengaruh estrogen dari placenta terhadap uterus dan vagina janin.
b. Saat menarch. Hal ini di sebabkan oleh pengaruh estrogen yang meningkat
c. Rangsangan saat coitus, sehingga menjelang persetubuhan menghassilkan
secret. Hal ini disebabkan oleh pelebran pembuluh darah di vagina atau vulva,
sekresi serviks yang meningkat sehingga terjadi pengeluaran transsudasi dari
dinding vagina.
d. Saat masa ovulasi. Hal ini disebkan adanya peningkatan produksi kelenjar –
kelenjar pada mulut Rahim
e. Mucus serviks yang padat pada masa kehamilan sehingga menutup lumen
serviks yang berfungsi mencegah kuman masuk ke rongga uterus
f. Pengeluaran lender yang bertambah pada wanita yang menderita penyakit
kronik.
g Akseptor KB Pil yang mengandung hormone estrogendan progestreron yang
dapat meningkatkan lendir serviks menjadi encer.
6. 2. Penyebab keputihan Patologis
a. Kelelahan fisik
Kelelahan fisik merupakan kondisi yang dialami oleh seseorang akibat meningkatnya
pengeluaran energi karena terlalu memaksakan tubuh untuk bekerja berlebihan dan
menguras fisik meningkatnya pengeluaran energi menekan sekresi hormon esterogen.
Menurunnya sekresi hormon esterogen menyebabkan penurunan kadar glikogen.
Glikogen digunakan oleh Lactobacillus doderlein untuk metabolisme. Sisa dari
metabolisme ini adalah asam laktat yang digunakan untuk menjaga keasaman vagina.
Jika asam laktat yang dihasilkan sedikit, bakteri, jamur, dan parasit mudah berkembang8
b. Ketegangan psikis
Ketegangan psikis merupakan kondisi yang dialami seseorang akibat dari meningkatnya
beban pikiran akibat dari kondisi yang tidak menyenangkan atau sulit diatasi.
Meningkatnya bebabn pikiran memicu peningkatan hormon adrenalin. Meningkatnya
sekresi hormon adrenalin menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan mengurangi
elastisitas pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan aliran hormon esterogen ke organ
organ tertentu termasuk vagina terhambat sehingga asam laktat yang dihasilkan
berkurang. Berkurangnya asam laktat menyebabkan keasaman vagina berkurang
sehingga bakteri, jamur dan parasit penyebab keputihan mudah berkembang.8
c. Kebersihan diri
Kebersihan diri merupakan suatu tindakan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan
untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Keputihan yang abnormal banyak dipicu oleh cara
wanita dalam menjaga kebersihan dirinya, terutama alat kelamin. Kegiatan kebersihan
diri yang dapat memicu keputihan adalah penggunaan pakaian dalam yang ketat dan
berbahan nilon, cara membersihkan alat kelamin (cebok) yang tidak benar, penggunaan
sabun vagina dan pewangi vagina, penggunaan pembalut kecil yang terus menerus di
luar siklus menstruasi8
7. DAMPAK KEPUTIHAN
Keputihan fisiologis maupun patologis mempunyai dampak
pada wanita khusunya pada remaja. Keputihan fisiologis memberikan
dampak yang tidak nyaman pada wanita yang mengalaminya sehingga
dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan dirinya. Sedangkan keputihan
patologis yang dialami seorang wanita jika di biarkan terus menerus
akan mengakibatkan gangguan pada organ reproduksi wanita khsunya
pada bagian saluran indung telur yang dapat menyebabkan infertile atau
kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Pada ibu hamil dapat
menyebabkan keguguran, kematian janin dalam kandungan, kelainan
kongenital, lahir prematur. Selain itu infeksi kuman atau bakteri yang
masuk ke dalam vagina yang dapat menyebabkan keputihan bisa
berlanjut ke yang lebih parah yaitu terjadinya penyakit infeksi menular
seksual. Hal ini dapat memberikan dampak buruk kepada remaja putri
yang nantinya akan menikah dan akan menularkan kepada suaminya
sebagai pasangan seksual
8. CARA MENANGANI DAN MENCEGAH
KEPUTIHAN
1. Menjaga organ intim agar tidak lembab setelah buang air kecil atau air besar, bilas sampai bersih,
kemudian keringkan sebelum memakai celana dalam.
2. Saat membersihkan vagina, membilas dilakukan dari arah depan ke belakang vagina kearah
anus untuk menghindari kuman dari anus masuk ke vagina.
3. Menghindari pakaian dalam yang ketat, dan pakaian dalam yang tidak menyerap keringat
4. Saat menstruasi mengganti pembalut beberapa kali dalam sehari.
5. Jika diperlukan menggunakan cairan pembersih vagina8
Cara mengatasi Keputihan Secara Alami Dari Tumbuhan (Herbal)
1. Daun Sirih
Kandungan yang terdapat dalam daun sirih yaitu tannin, gula dan amilan. Daun
sirih mempunyai efek farmakologi seperti meredakan batuk, anti radang, merangsang saraf
pusat, meredakan sifat mendengkur, mencegah ejakulasi premature, keputihan,
menghentikan perdarahan dan menguatkan gigi. Adapun cara yang dilakukan dengan
membuat ramuan untuk keputihan yaitu dengan menyiapkan daun sirih segar 10 lembar
kemudian daun sirh di rebus 2,5 liter air. Dalam kondisi hangat air rebusan daun sirih di
pakai untuk membersihkan daerah genatalia
9. TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA
PUTRI
DENGAN KEPUTIHAN FISIOLOGIS
No. Registrasi : 061011
Tanggal Pengkajian : Selasa, 08 Februari 2022
Waktu Pengkajian : 10.00 WIB
Tempat Pengkajian : BPM Irma
Pengkaji : Irma trisnawati
A. Data Subjektif
Identitas Remaja
Nama : Nn. V
Umur : 17 Tahun
Anak ke : Pertama
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Kp. Muaradua RT.02/02 Ds. cikiruhwetan kec.cikeusik
Identitas Orang Tua
Nama Ibu : Ny. M Nama Suami : Tn. A
Umur : 38 Tahun Umur : 40 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Sunda Suku : Jawa
Pendidikan : SD Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : WIRASWASTA
Alamat : Kp. Muaradua RT.02/02 Ds. cikiruhwetan kec. cikeusik
10. Remaja mengatakan ingin memeriksakan kondisinya
Keluhan utama
Remaja mengatakan mengalami keputihan sejak 3 bulan lalu keputhan yang dialami yaitu sebelum menstruasi dan
Ketika stress
Riwayat menstruasi
Menarche : 10 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 5 Hari
Sebelum sakit : 5-6 hari
Sesudah sakit : -
Banyak : Setengah pembalut
Sebelum sakit : Setengah pembalut
Selama sakit : -
Sifat darah : Merah encer tidak bergumpal
Sebelum sakit : Merah encer tidak bergumpal
Sesudah sakit : -
Nyeri haid : -
Flour albus : -
HPHT : 15-01-2022
Riwayat Kesehatan
Riwayat keturunan : Tidak memiliki Riwayat penyakit kronis yang mempengaruhi timbulnya keturunan
Riwayat kesehatan sekarang : selalu timbul keputihan yang banyak sebelum tiba waktu menstruasi
Riwayat kesehatan yang lalu : Timbul keputihan sebelum menstruasi
Riwayat Psikososial
Remaja mengatakan bahwa dirinya cemas dan khawatir dengan kondisinya.
11. Pola kebiasaan sehari hari
Pola Istirahat
Tidur siang : jarang dilakukan
Tidur malam : 5-6 jam
Pola aktifitas
Remaja mengatakan kegiatan sehari hari melakukan kegiatan rumah, seperti mencuci baju, membereskan
rumah, dan pergi sekolah. Jarang melakukan aktivitas olahraga.
Pola Eliminasi
BAK : 5 x sehari, warna dan jumlah normal
BAB : 1-2 x sehari, warna dan konsistensi normal
Pola Nutrisi
Makan pagi : roti/nasi uduk, telur, dan gorengan
Makan Siang : nasi porsi sedang, ayam goreng, tumis kacang kadang-kadang dan buah
Makan sore : nasi porsi sedang, ikan/daging, tidak makan buah
Minum sehari 8 - 10 gelas / Hari
Pola Kebiasaan
Jajan makanan “ junc food”
Pola personal Hygiene
Ganti pakaian dalam sehari 2x, mandi 2x sehari dan keramas seminggu 3-4x
Ganti pakaian dalam : 2x sehari
Mandi : 2x sehari
Keramas : 2-3x seminggu
Ganti baju : 2x sehari
Cara membersihkan alat genital: Setelah BAB/BAK tidak langsung dibersihkan dan dikeringkan dan tidak
di cek Kembali bersih atau tidak
12. B. Data Objektif
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Pemeriksaan Umum
Tekanan darah : 120/80 mmhg
Denyut Nadi : 76 x/menit
Frekuensi Nafas : 20 x/ menit
Suhu tubuh : 36,1℃
Pemeriksaan status Gizi
Berat Badan : 56 kg
Tinggi Badan : 158 cm
IMT : 20,4
LILA : 24 cm
Lingkar perut : 68 cm
Pemeriksaan Fisik
Wajah : Tidak pucat
Mata : Sklera putih, konjungtiva kemerahan
Telinga : Bentuk Simetris, bersih, Polip Tidak ada,
Hidung : tidak ada riwayat sinus, simetris, tidak ada benjolan.
Mulut : Tidak ada karies, tidak ada stomatitis
Leher : kelenjar tiroid (-), kelenjar limfe (-), Vena Jugularis (-)
Dada : Tidak dilakukan
Abdomen : Bentuk simetris, bekas luka (-), Turgor kulit baik, tidak ada nyeri tekan, tidak teraba benjolan.
Ekstremitas atas : Baik
Ekstremitas bawah :
Oedema : (-), Varices (-), Reflek patella kanan (+),Kiri (+)
Anogenitalia : tampak lendir keputihan di celana dalam klien berwarna putih susu dan tidak berbau
Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium: Hb 12,5 gr/dl
Hasil pemeriksaan penunjang lainnya:
13. C. Analisis Data
Nn. V Remaja umur 17 Tahun dengan Keputihan
D. Penatalaksanaan
1. Membina Hubungan baik dengan Klien Menyapa dan memperkenalkan diri. Evaluasi Klien menjawab dengan ramah.
2. Menjelaskan kepada klien tentang pemeriksaan yang akan dilakukan secara Head to toe. Evaluasi : Klien mengerti
3. Melakukan informed consent Evaluasi : Klien menyetujui
4. Mencuci tangan, memakai masker dan melakukan pemeriksaan dengan tetap mematuhi protokol Kesehatan. Evaluasi :
Klien sudah dilakukan pemeriksaan
5 Memberitahu klien tentang hasil pemeriksaan dalam batas normal.Evaluasi : Klien mengetahui hasil pemeriksaan
6 Memberikan konseling kepada klien mengenai keputihan yang di alami klien merupakan keputihan yang normal bukan dari
tanda dari masalah kesehatan, karna warna dari keputihan tersebut berwarna bening dan tidak ada tanda menjurus ke satu
penyakit Evaluasi : Klien merasa tenang dengan hasil pemeriksaan
7 Menjelaskan kepada klien salah satu penyebab meningkatkan keputihan ialah tingginya aktifitas, kurangnya melakukan
personal hygiene daerah kemaluan Evaluasi : Klien mengerti apa yang di sampaikan oleh bidan
8 Menganjurkan klien menggunakan air daun sirih untuk cebok, karna kandungan pada daun sirih mengandung farmakologi
sebagai antiseptic Evaluasi: mengerti dan akan mengikuti anjuran bidan
9 Menganjurkan klien mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang, lauk, sayur, buah dan kurangi makanan cepat saji
atau jungfood. Evaluasi : Klien menegrti dan akan mengikuti anjuran bidan
10 Mengajari klien melakukan personal hygiene yaitu mencuci daerah kewanitaan dengan sabun dan air mengalir dari depan
kea arah belakang vagina, mengeringkan daerah kewanitaan sebelum menggunakan celana dalam, dan gunakan celana
dalam berbahan katun dan menyerap keringat
Evaluasi : Klien mengerti dan akan menginat apa yang di sampaikan bidan
11 Menjadwalkan kunjungan ulang 1 minggu yang akan datang atau jika ada keluhan . Evaluas : Klien menyetujui
12 Melakukan Pendokumentasian Evaluasi : Dokumentasi telah di lakukan
14. PEMBAHASAN
Dari hasil studi kasus pada Nn. “V” yang telah dilakukan oleh penulis dengan memberikan asuhan pada
Nn.V remaja usia 17 tahun dengan Keputihan di BPM Bidan Irma tahun 2022. Penulis membuat pembahasan
yang menghubungkan teori dengan kasus yang dialami oleh Nn. “V”. Berdasarkan hasil dari data subyektif, Nn.V
mengatakan mengalami keputihan sejak 3 bulan lalu keputhan yang dialami yaitu sebelum menstruasi dan Ketika
stress. Keluhan Nn.I tersebut sejalan dengan teori bahwa Penyebab Keputihan pada remaja sangatlah banyak,
salah satunya yaitu Saat menarch dan saat mengalami stress. Hal ini di sebabkan oleh pengaruh estrogen yang
meningkat. Dari data subyektif didapatkan juga bahwa Nn.V sangat menjaga kebersihan genetalianya, ini
bertentangan dengan teori bahwa keputihan erat kaitannya dengan personal hygine yang tidak terjaga.
Dari data Obyektif pada riwayat menstruasi diketahui bahwa sekarang merupakan periode menstruasi
nya, oleh karena itu terjadi keputihan, ini sesuai dengan teori bahwa keputihan fisiologis terjadi menjelang atau
sesudah menstruasi. Maka dari itu, penulis sangat menganjurkan agar remaja untuk meningkatkan personal
hygiene nya, memperbaiki cara cebok atau kebersihan genetalia nya yaitu mencuci daerah kewanitaan dengan
sabun dan air mengalir dari depan kea arah belakang vagina, mengeringkan daerah kewanitaan sebelum
menggunakan celana dalam, dan gunakan celana dalam berbahan katun dan menyerap keringat, menggunakan
rebusan daun sirih dan tidak menggunakan pembersih kelamin kimia. Menganjurkan untuk mengkonsumsi Menu
gizi seimbang kepada remaja sesuai dengan tema “ISI PIRINGKU” yaitu makan 3 x sehari dengan porsi isi
piringku (2/3 dari setengah piring di isi nasi, 2/3 dari setengah piring di isi sayuran, 1/3 piring di isi lauk pauk, 1/3
piring di isi buah buahan). Selain itu pada pola aktifitas remaja hanya melakukan aktifitas sehari-hari yaitu sekolah
dan bermain, dan penulis menganjurkan agar remaja melakukan aktifitas lain seperti olahraga ringan untuk
mengurangi stressnya.
15. DAFTAR PUSTAKA
1. adjie seno jm. IDAI | Kesehatan Reproduksi Remaja dalam Aspek Sosial [Internet]. Indonesian Pediatric
Society. 2013 [cited 2022 Feb 17]. p. 1–1. Available from: https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-a
nak/kesehatan-reproduksi-remaja-dalam-aspek-sosial
2. Marhaeni GA. Keputihan Pada Wanita. J Skala Husada. 2016;13(1).
3. Kementerian Kesehatan RI. Infodatin Reproduksi Remaja-Ed.Pdf. Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja.
2017. p. 1–8.
4. Kemenkes RI. Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehat RI. 2018;53(9):1689–99.
5. aisyaroh N. Kesehatan Reproduksi Remaja Noveri Aisyaroh Staff Pengajar Prodi D-III Kebidanan FIK
Unissula. semarang; 2012.
6. Tingkat H, Tentang P, Dengan K, Pencegahan P, Pada K, Putri R, et al. Hubungan Tingkat Pengetahuan
Tentang Keputihan Dengan Perilaku Pencegahan Keputihan Pada Remaja Putri. e-CliniC [Internet]. 2015
Feb 11 [cited 2022 Feb 15];3(1). Available from:
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic/article/view/6829
7. Diananda A. Psikologi Remaja Dan Permasalahannya [Internet]. Vol. 1, ISTIGHNA. 2018. Available from:
www.depkes.go.id
8. Farmasi F, Institut K, Helvetia K, Artikel M, Faktor P, Berhubungan Y, et al. Faktor yang Berhubungan
dengan Kejadian Keputihan Pada Remaja Putri di SMA Darussalam Medan. J Bidan Komunitas [Internet].
2018 Dec 18 [cited 2022 Feb 18];1(3):142–51. Available from:
http://ejournal.helvetia.ac.id/index.php/jbk/article/view/3954