SlideShare a Scribd company logo
Modul ke:
Matematika Ekonomi
Himpunan dan Bilangan
Pusat Bahan Ajar dan E-learning
01
2
Selamat Datang
di Perkuliahan
MATEMATIKA EKONOMI
MAFIZATUN NURHAYATI, SE.MM.
08159122650
mafiz_69@yahoo.com
3
BUKU BACAAN
β€’ Dumairi, Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi
ke III BPFE Yogyakarta
β€’ Josep Bintang Kalangi, Matematika Ekonomi dan Bisnis.
Salemba Empat. Buku 1 dan Buku 2.
4
MATERI PERKULIAHAN
1. Teori Himpunan
2. Deret
3. Penerapan Deret
4. Fungsi Linier
5. Penerapan Fungsi Linier : keseimbangan pasar, pajak dan subsidi
6. Penerapan Fungsi Linier : Analisis Break Even Point, fungsi konsumsi
7. Fungsi Kuadrat
8. Diferensial sederhana, diferensial majemuk
9. Penerapan ekonomi diferensial : analisis profit maximum, elastisitas,
optimasi bersyarat
10. Kaidah integral tak tentu dan tertentu
11. Penerapan integral : Surplus konsumen dan surplus produsen
12. Kaidah matriks, Determinan invers matriks
13. Penyelesaian persamaan linier
14. Linier Programming
5
PENILAIAN
POKOK PENILAIAN BOBOT NILAI
Kehadiran kuliah (minimal 65%) 10%
Tugas 40%
Ujian Tengah Semester (UTS) 20%
Ujian Akhir Semester (UAS) 30%
6
KEHADIRAN KULIAH
HADIR 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1
2
3 100 67 33
4 100 75 50 25 D
5 100 80 60 40 20 O
6 100 83 67 50 33 17 S
7 100 86 71 57 43 29 14 E
8 100 88 75 63 50 38 25 13 N
9 100 89 78 67 56 44 33 22 11
10 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10
11 100 91 82 73 64 55 45 36 27 18 9
12 100 92 83 75 67 58 50 42 33 25 17 8
13 100 92 85 77 69 62 54 46 38 31 23 15 8
14 100 93 86 79 71 64 57 50 43 36 29 21 14 7
MAHASISWA
7
KETUA KELAS
β€’ TUGAS KETUA KELAS:
– Mengkoordinasi kelas, terkait dengan:
β€’ ketidakhadiran dosen,
β€’ tugas (PR)
β€’ modul kuliah
8
ATURAN PERMAINAN (umum)
β€’ Kehadiran mahasiswa minimal 65%, bila kurang dari 65% nilai E.
β€’ Tidak ada toleransi keterlambatan kehadiran mahasiswa.
β€’ Anda diberi kesempatan 4 kali tidak hadir di kelas.
β€’ Tidak hadir dikelas dianggap tidak masuk. Tidak perlu surat ijin.
β€’ Mahasiswa harus berpakaian sopan dan berperilaku sopan.
β€’ Dilarang memakai kaos oblong di kelas
β€’ Dilarang memakai sandal di kelas.
β€’ Mahasiswa dilarang makan, merokok, mencoret tembok, kursi
dan melakukan aktivitas lain yang mengganggu di dalam kelas
β€’ Segala alat komunikasi selama perkuliahan berlangsung dinon-
aktifkan atau dibuat getar.
9
β€’ Tugas dikumpulkan tepat waktu. Terlambat
mengumpulkan tugas tidak akan dinilai.
β€’ Ketahuan curang didalam mengerjakan tugas,
UTS dan UAS, kertas kerja tidak dikoreksi, nilai
langsung E.
β€’ Terlambat masuk kuliah dan sudah diabsen,
dianggap tidak hadir, tidak akan diabsen.
ATURAN PERMAINAN (khusus)
10
HIMPUNAN DAN
BILANGAN
11
HIMPUNAN
β€’ Himpunan (set) adalah suatu kumpulan atau
gugusan dari sejumlah objek (benda).
β€’ Objek-objek yang mengisi atau membentuk
sebuah himpunan disebut anggota atau unsur
atau elemen.
12
Menyatakan HIMPUNAN
1. CARA DAFTAR / Enumerasi
yaitu menuliskan semua anggota himpunan di
antara 2 kurung kurawal.
contoh:
A = {1, 2, 3, 4, 5}
berarti himpunan A beranggotakan bilangan-
bilangan bulat positif 1,2, 3, 4 dan 5.
13
2. CARA KAIDAH / Dengan Sifat
yaitu menuliskan sifat – sifat / karakteristik tertentu yang
ada pada semua anggota himpunan di antara 2 kurung
kurawal.
contoh:
a. A = {x; 0 < x < 6}
berarti himpunan A beranggotakan obyek x, dimana x
adalah bilangan-bilangan bulat positif yang lebih besar dari
nol tetapi lebih kecil dari enam.
b. A = { x ; 1 ο‚£ X ο‚£ 5 }
berarti himpunan A beranggotakan obyek x yang harganya
paling sedikit sama dengan satu dan paling banyak sama
dengan lima.
14
Contoh :
1. A = Himpunan bilangan bulat antara 1 dan 5
2. B = Himpunan yang anggotanya adalah : kucing, meja,
buku, air
3. C = Himpunan bilangan riil yang lebih besar daripada 1
Enumerasi Dengan sifat
A = { 1, 2, 3 , 4 ,5} A = { x | xοƒŽ Z, 1 ο‚£ x ο‚£ 5
B = { kucing, meja, buku,
air}
B tidak dapat dinyatakan dengan
cara menuliskan sifat – sifatnya
karena tidak ada sifat yang sama
di antara anggota – anggotanya
C tidak bisa dinyatakan
dengan menuliskan anggota
– anggotanya karena jumlah
anggota C yang tak berhingga
banyaknya
C = { x | xοƒŽ R, x > 1}
Jika suatu objek x merupakan anggota dari himpunan A, maka
dituliskan xοƒŽ A dan dibaca : β€œ x adalah anggota A”, atau x ada di
dalam A”, atau β€œx adalah elemen A”. Sebaliknya jika x bukan
anggota A, dituliskan x  A.
Lambang-lambang dari Teori Himpunan dan Artinya
No. Lambang Arti Contoh Penggunaan
1. οƒŽ anggota
(element)
x οƒŽ A : obyek x adalah anggota
dari himpunan A
2. οƒŒ himpunan bagian
(subset)
A οƒŒ B: A adalah humpunan
bagian dari B
3. οƒˆ gabungan
(union)
A οƒˆ B : gabungan antara him-
punan A dan himpunan B
4.  irisan
(intersection)
A  B : irisan antara himpunan A
dan himpunan B
5 - selisih A – B : selisih antara A
dikurangi B
6. A
atau A’
komplemen A
(bukan A)
A = { x; x adalah semua
bilangan positif}.
A = { x ; x adalah semua bilangan
yang tidak positif}
7. U
Atau S
himpunan universal
himpunan semesta
-
8. 
atau { }
himpunan kosong -
15
16
HUKUM-HUKUM DALAM
PENGOPERASIAN HIMPUNAN
β€’ Misalkan S adalah semesta pembicaraan dan A, B, C adalah
himpunan – himpunan dalam S, maka operasi himpunan
memenuhi beberapa hukum berikut :
1. Hukum Komutatif
A οƒˆ B = B οƒˆ A ;
A  B = B  A;
A οƒ… B = B οƒ… A
2. Hukum Asosiatif
( A οƒˆ B ) οƒˆ C = A οƒˆ ( B οƒˆ C ) ;
( A  B )  A = A  ( B  A ) ;
( A οƒ… B ) οƒ… C = A οƒ… ( B οƒ… C )
17
3. Hukum Distributif
( A οƒˆ B )  C = ( A  C ) οƒˆ ( B  C );
( A  B ) οƒˆ C = ( A οƒˆ C )  ( B οƒˆ C ) ;
4. Hukum Identitas
A οƒˆ  = A ; A  S = A ; A οƒ…  = A
5. Hukum Null
A οƒˆ S = S ; A   =  ; A οƒ… A = 
6. Hukum Komplemen
A οƒˆ Ac
= S ; A  Ac
= 
7. Hukum Idempoten
A οƒˆ A = A ; A  A = A
8. Hukum Involusi
( Ac
) c
= A
18
9. Hukum Absorbsi (penyerapan)
A οƒˆ ( A  B ) = A ;
A  ( A οƒˆ B)
10 Hukum de Morgan
( A  B ) c
= Ac
οƒˆ Bc
;
( A οƒˆ B) c
= Ac
 Bc
11. Hukum I / O
 c
= S ;
S c
= 
19
1. U={bilangan cacah<8), A={1,3,7}, B={0,2,4},
C={1,2,6}. Tentukan himpunan :
a. A – (BC) b. (AοƒˆBοƒˆC)’
c. (BοƒˆC) – A d. C’(AοƒˆB)
2. U={bilangan riil}, A={X2-6X-16≀0),
B={X2-X-20≀0). Tentukan himpunan :
a. AοƒˆB b. AB
c. A – B d. B – A
Latihan Soal :
20
3. Jika himpunan universal U = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9}, sedangkan P = { 2, 4, 6, 8 } dan Q = { 0, 5, 9 }
serta R = { 3, 7, 9 }, tentukan :
1. P , Q , R
2. P  Q, P οƒˆ Q, P  Q, P οƒˆ R.
3. P – Q, Q – P, P – ( Q – R ), ( P – Q ) – R,
P  Q
1. P οƒˆ ( Q  R ),
2. (P οƒˆ Q)  (P οƒˆ R),
3. P  (Q οƒˆ R),
4. (P  Q) οƒˆ (P  R).
5. (P ο οƒˆ Q), P  Q, (P  Q), P οƒˆ Q
21
12. Misalkan himpunan A = { x, y, z } ,
B = { x, y, 2}. Dan C = { 1, 2, 3 }, maka tentukan
1. A οƒˆ B, A  B, A οƒˆ C, A  C
2. A οƒˆ B οƒˆ C; (A οƒˆ B)  C; A οƒˆ ( B  C)
3. B – A; B – C; C – B; A – C; C – A; ( B οƒˆ C ) – A
13. Dengan himpunan A, B, dan C seperti pada soal
nomor 2 ujilah kedua hukum distributif
1. A οƒˆ ( B  C ) = (A οƒˆ B)  ( A οƒˆ C)
2. A  ( B οƒˆ C ) = (A  B) οƒˆ ( A  C)
BILANGAN
β€’ Bilangan adalah ungkapan dari penulisan satu
atau beberapa simbul bilangan.
– Misalnya :
β€’ 187, terdiri dari simbul bilangan 1, 8, 7.
JENIS-JENIS BILANGAN
Bilangan Riil
Bil Rasional Bil Irrasional
Bil Bulat Bil Pecahan Negatif Positif
Bil Bulat Negatif Bil Cacah
Nol Bil Asli
Bil Genap Bil Gasal Bil Prima
26
27
KETERANGAN:
A = Bilangan asli yaitu {1,2,3,…}
C = Bilangan cacah yaitu {0,1,2,3,…}
B = Bilangan bulat yaitu { …,-2,-1,0,1,2,…}
Q = Bilangan rasional misal 1/3 ; 4/1 ; 0,25
I = Bilangan irasional bukan bilangan rasional
misal: √3 ; 0,143964032…
R = Bilangan real terdiri dari bilangan asli,
cacah, bulat, rasional dan irasional
M = bilangan imajiner bukan bilangan real
misal: √-1 , log (–1), dan lain-lain
28
Sifat-sifat operasi dasar pada bilangan real
Pada penjumlahan:
1. a+b = b+a, untuk setiap a,b bilangan real disebut
sifat komutatif pada penjumlahan.
2. (a+b)+c = a+(b+c), untuk setiap a,b,c bilangan real
disebut sifat asosiatif pada penjumlahan.
3. Ada bilangan nol yang merupakan bilangan real
sedemikian hingga 0+a = a+0 = a; untuk setiap a
bilangan real disebut sifat identitas, di mana 1
sebagai elemen identitas penjumlahan.
4. Untuk setiap a bilangan real terdapat –a anggota
bilangan real sedemikian hingga a+(-a) = (-a) + a = 0
disebut sifat invers.
29
Pada perkalian:
1. a.b = b.a, untuk setiap a,b bilangan real disebut
sifat komutatif pada perkalian.
2. (a.b).c = a.(b.c), untuk setiap a,b,c bilangan real
disebut sifat asosiatif pada perkalian.
3. Ada a yang tidak sama dengan nol, bilangan real
maka ada 1/a sedemikian hingga a.1/a = 1/a.a = 1
untuk setiap a bilangan real disebut sifat identitas,
di mana 1 elemen identitas sedangkan 1/a adalah
invers perkalian dari a.
4. a.(b+c) = a.b + a.c dan (b+c) a = b.a + c.a untuk
setiap a,b,c bilangan real disebut sifat distributif.
30
+ =
+
+
+
=
=
= =
Operasi bilangan pecahan
31
Kaidah-kaidah Dasar dalam Pemangkatan dan Pengakaran
No. Kaidah Dasar Contoh
1. x 0
= 1 30
= 1
2. 0x
= 0 03
= 0
3. x1
= x 31
= 3
4. xa
. xb
= xa + b
32
. 33
= 3 2 + 3
= 243
5. (xa
)b
= xab
(32
)3
= 3 2 . 3
= 36
= 729
6. (xy)a
= xa
ya
(3 . 4)2
= 32
. 42
= 9 . 16 = 144
7. (x / y)a
= xa
/ ya
(3/4)2
= 32
/ 42
= 9/16
8. 1 / xa
= x-a
1 / 32
= 3 -2
atau: 1 / 9 = 9 -1
9 xa
/ xb
= x a-b
= 1 / x b-a
32
/ 33
= 3 2-3
= 3 -1
= 1/3
10. x a/b
= b
οƒ–xa
2 ΒΎ
= 4
οƒ–23
= 4
οƒ–8
11. a
οƒ–xy = a
οƒ–x . a
οƒ–y 2
οƒ–3.4 = 2
οƒ–3 2
οƒ–4 = 2 . 2
οƒ–3 = 2 οƒ–3
12. a
οƒ–x = x1/a 2
οƒ–3 = 31/2
13. a
οƒ– b
οƒ–x = ab
οƒ–x 2
οƒ– 3
οƒ–9 = 2.3
οƒ–9 = 6
οƒ–9
14. a
οƒ–x/y = a
οƒ–x / a
οƒ–y 2
οƒ–3/4 = 2
οƒ–3 / 2
οƒ–4 = οƒ–3 / οƒ–4 = 1/2 οƒ–3
32
SOAL-SOAL PANGKAT DAN AKAR
1. Jika f(x) = x3
– x2
+ 6 , carilah:
a. f (0)
b. f (-2)
c. f (a)
d. f (y2
)
2. Jika f (x) = (3x2
– 8) / (x – 1), carilah :
a. f (3)
b. f (-1)
c. f (x-2)
d. f (a-b)
3. Jika f (y) = οƒ–(y2
-4 / y), carilah :
a. f (-1)
b. f (4)
c. f (a2
)
d. f (x+2)
4. Jika f (y) = 2y
+ y,
carilah:
a. f (0)
b. f (-1)
c. f (5)
d. f (y+b)
5. Jika f (x) = 3x – x2
,
carilah:
a. f (1)
b. f (-2)
c. f (a)
d. f (1/h)
33
6.
7.
34
7. Dipunyai a, b, dan c merupakan bilangan-
bilangan asli berbeda sehingga
c
b
a
1
1
1

 =
6
5
.
Tentukan nilai a2
+ b2
+ c2
.
8.
34
LOGARITMA
β€’ Logaritma pada hakekatnya merupakan kebalikan
dari proses pengakaran. Logaritma dari suatu
bilangan adalah pangkat yang harus dikenakan pada
bilangan pokok logaritma untuk memperoleh
bilangan tersebut.
Contoh:
100 = 102
maka 10
log 100 = 10
log 102
= 2,
atau pada umumnya a
log ap
= p , karena ap
= ap
Adapun 10 10
log 100 = 102
= 100 ;
atau pada umumnya a a
log b = b
35
β€’ Suatu bilangan pokok logaritma, namakan a, harus positif dan
tidak sama dengan satu; jadi a > 0 dan a ο‚Ή 1.
β€’ Dari sekian banyak kemungkinan bilangan pokok yang ada,
lazimnya yang dipakai dalam logaritma adalah bilangan 10
dan bilangan e ( = 2,718287).
β€’ Berdasarkan jenis bilangan pokok yang digunakan ini maka
dikenal dua macam logaritma.
β€’ Pertama, logaritma persepuluhan atau logaritma Brigg (nama
penemunya, hidup antara tahun 1560 – 1631), yaitu logaritma
dengan bilangan pokok 10.
β€’ Sedangkan yang lain, logaritma alam atau logaritma Napier
(hidup antara tahun 1550 – 1617), yaitu logaritma dengan
bilangan pokok e.
β€’ Logaritma Brigg dituliskan dengan simbul log, adapun
logaritma Napier dituliskan dengan simbul ln.
36
e
log x . x
log 10 . 10
log e = 1
e
log x . 10
log e = 10
log x
ln x . 0,4343 = log x
ln x = log x / 0,4343
ln x = 2,3026 log x
β€’ Untuk mengubah logaritma natural menjadi
logaritma Brigg dapat diperoleh dengan
kaidah rantai:
Contoh:
β€’ ln 10 = 2,3026 log 10 = 2,3026
β€’ log e = 0,4343 ln e = 0,4343
β€’ ln 2 = 2,3026 log 2 = 0,693
37
No. KAIDAH-KAIDAH LOGARITMA
1. a
log ap
= p
2 a a
log b = b
3 a
log x y = a
log x + a
log y
4 a
log x / y = a
log x - a
log y
5 a
log xn
= n a
log x
6 a
log a = 1
7 a
log 1 = 0
8 a
log b = 1 / b
log a atau a
log b . b
log a = 1
9 a
log b . b
log c . c
log a = 1
10 a
log b . c
log a = c
log b
38
CONTOH-CONTOH
Kaidah 1
a. 10
log 100 = 10
log 102
= 2
b. 10
log 10000 = 10
log 104
= 4
Kaidah 2
a. 10 10
log 100 = 10
log 102
= 102
= 100
b. 10 10
log 10000 = 10
log 104
= 104
= 10000
Kaidah 3
a. 10
log (10000) (100) = 10
log 10000 + 10
log 100
= 10
log 104
+ 10
log 102
= 4 + 2 = 6
b. 10
log (1000) (100) = 10
log 1000 + 10
log 100
= 10
log 103
+ 10
log 102
= 3 + 2 = 5
39
Kaidah 4
a. 10
log 10000/100 = 10
log 10000 - 10
log 100
= 10
log 104
- 10
log 102
= 4 – 2 = 2
b. 10
log 1000 /100 = 10
log 1000 - 10
log 100
= 10
log 103
+ 10
log 102
= 3 – 2 = 1
Kaidah 5
a. 10
log 1002
= 2 10
log 100 = 2 10
log 102
= 2 . 2 = 4
b. 10
log 1003
= 3 10
log 100 = 3 10
log 102
= 3 . 2 = 6
Kaidah 6
10
log 10 = 1, sebab 101
= 10
Kaidah 7
10
log 1 = 0, sebab 100
= 1
40
Kaidah 8
10
log 100 = 2, sebab 102
= 100
10
log 10 = 1/2 , sebab 1001/2
= οƒ–100 = 10
dengan demikian :
10
log 100 . 100
log 10 = 2 . 1/2 = 1
Kaidah 9
10
log 100 = 2 , sebab 102
= 100
100
log 10000 = 2 , sebab 1002
= 10000
10000
log 10 = 1/4 , sebab 100001/4
= 4
οƒ–10000 = 10
dengan demikian :
10
log 100 . 100
log 10000 . 10000
log 10 = 2 . 2 . 1/4 = 1
41
SOAL-SOAL LOGARITMA
1. Hitunglah :
a. log xy
b. log x/y
c. log x2
y
d. log x2
/ y
apabila x = 100 dan y = 50
2. Carilah x jika :
a. log x = 0,3010
b. log x = 1,2304
c. log x2
= 1,7482
d. log x2
= 2,6021
3. Carilah x dari persamaan x37
= 2500 (7,50) 37
4. Carilah x jika 100x
= 50.000
5. Carilah x jika x5
= 50.000
42
38
Terima Kasih
Mafizatun Nurhayati, SE. MM.

More Related Content

What's hot

Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
KuliahKita
Β 
Anuitas
AnuitasAnuitas
Anuitas
Ana Sugiyarti
Β 
contoh soal program linear
contoh soal program linearcontoh soal program linear
contoh soal program linearNur Rahmah Yunita
Β 
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiMatriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiRohantizani
Β 
Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Az'End Love
Β 
Matematika ekonomi & bisnis
Matematika  ekonomi & bisnisMatematika  ekonomi & bisnis
Matematika ekonomi & bisnisA Gustang
Β 
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio FinancialLatihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio FinancialRetna Rindayani
Β 
Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10
Amalia Indrawati Gunawan
Β 
Bunga majemuk dalam Hitung Keuangan
Bunga majemuk dalam Hitung KeuanganBunga majemuk dalam Hitung Keuangan
Bunga majemuk dalam Hitung Keuangan
Arjuna Ahmadi
Β 
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Kelinci Coklat
Β 
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Kelinci Coklat
Β 
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
Kelinci Coklat
Β 
4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektif4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektif
Simon Patabang
Β 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksReza Mahendra
Β 
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Anzilina Nisa
Β 
Kalkulus sistem bilangan
Kalkulus sistem bilanganKalkulus sistem bilangan
Kalkulus sistem bilanganGusti Rahman
Β 
matematika keuangan tingkat diskon dan diskon tunai
matematika keuangan tingkat diskon dan diskon tunaimatematika keuangan tingkat diskon dan diskon tunai
matematika keuangan tingkat diskon dan diskon tunai
Asep suryadi
Β 

What's hot (20)

Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 02
Β 
Anuitas
AnuitasAnuitas
Anuitas
Β 
contoh soal program linear
contoh soal program linearcontoh soal program linear
contoh soal program linear
Β 
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiMatriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Β 
Materi P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi NormalMateri P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi Normal
Β 
Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3
Β 
Matematika ekonomi & bisnis
Matematika  ekonomi & bisnisMatematika  ekonomi & bisnis
Matematika ekonomi & bisnis
Β 
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio FinancialLatihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Latihan soal Nilai Waktu Uang, Amortisasi dan Rasio Financial
Β 
Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10
Β 
Bunga majemuk dalam Hitung Keuangan
Bunga majemuk dalam Hitung KeuanganBunga majemuk dalam Hitung Keuangan
Bunga majemuk dalam Hitung Keuangan
Β 
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Anuitas Biasa (Matematika Keuangan)
Β 
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Saham, Yield, dan Return (Matematika Keuangan)
Β 
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
Bunga Majemuk (Matematika Keuangan)
Β 
4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektif4 bunga nominal dan bunga efektif
4 bunga nominal dan bunga efektif
Β 
Contoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode SimpleksContoh soal Metode Simpleks
Contoh soal Metode Simpleks
Β 
Anuitas
AnuitasAnuitas
Anuitas
Β 
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Β 
Kalkulus sistem bilangan
Kalkulus sistem bilanganKalkulus sistem bilangan
Kalkulus sistem bilangan
Β 
Variabel random
Variabel randomVariabel random
Variabel random
Β 
matematika keuangan tingkat diskon dan diskon tunai
matematika keuangan tingkat diskon dan diskon tunaimatematika keuangan tingkat diskon dan diskon tunai
matematika keuangan tingkat diskon dan diskon tunai
Β 

Similar to PPT Matematika Ekonomi [TM1].pdf

Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)
Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)
Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)
Ryan Arifiana Sungkar
Β 
Pertemuan 1 matematika ekonomi
Pertemuan 1 matematika ekonomiPertemuan 1 matematika ekonomi
Pertemuan 1 matematika ekonomi
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Β 
Pertemuan 1 matematika ekonomi
Pertemuan 1 matematika ekonomiPertemuan 1 matematika ekonomi
Pertemuan 1 matematika ekonomi
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Β 
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptx
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptxMateri Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptx
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptx
IrwanIrwan785824
Β 
Bab 1 himpunan
Bab 1 himpunanBab 1 himpunan
Bab 1 himpunan
Mirabela Islami
Β 
MATERI PERTEMUAN 1.pdf
MATERI PERTEMUAN 1.pdfMATERI PERTEMUAN 1.pdf
MATERI PERTEMUAN 1.pdf
ArieFirmansyah16
Β 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunansuep_x
Β 
Silabus Matematika SD Kelas 6 kurikulum 2013
Silabus Matematika SD Kelas 6 kurikulum 2013Silabus Matematika SD Kelas 6 kurikulum 2013
Silabus Matematika SD Kelas 6 kurikulum 2013
Muhammad Said
Β 
LOGARITMA
LOGARITMALOGARITMA
LOGARITMA
mia amelia
Β 
himpunan dalam matematika
 himpunan dalam matematika himpunan dalam matematika
himpunan dalam matematika
Farichah Riha
Β 
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMP
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMPKisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMP
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMPNisriinaaf
Β 
Modul bab 1
Modul bab 1Modul bab 1
Modul bab 1
Mutiara A'yuni Ali
Β 
Matematika[1]
Matematika[1]Matematika[1]
Matematika[1]
shiningbright77
Β 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
akbarfalcon
Β 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
mufik06
Β 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
andikasaputraahmad
Β 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
shiningbright77
Β 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
rifai0701
Β 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
YudhistiraYudhi1
Β 
Teori himpunan 1 14
Teori himpunan 1 14Teori himpunan 1 14
Teori himpunan 1 14Yenny Azantie
Β 

Similar to PPT Matematika Ekonomi [TM1].pdf (20)

Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)
Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)
Himpunan dan sistem bilangan (pertemuan 1)
Β 
Pertemuan 1 matematika ekonomi
Pertemuan 1 matematika ekonomiPertemuan 1 matematika ekonomi
Pertemuan 1 matematika ekonomi
Β 
Pertemuan 1 matematika ekonomi
Pertemuan 1 matematika ekonomiPertemuan 1 matematika ekonomi
Pertemuan 1 matematika ekonomi
Β 
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptx
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptxMateri Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptx
Materi Bilangan Kelas 7 Semester Ganjil.pptx
Β 
Bab 1 himpunan
Bab 1 himpunanBab 1 himpunan
Bab 1 himpunan
Β 
MATERI PERTEMUAN 1.pdf
MATERI PERTEMUAN 1.pdfMATERI PERTEMUAN 1.pdf
MATERI PERTEMUAN 1.pdf
Β 
Himpunan
HimpunanHimpunan
Himpunan
Β 
Silabus Matematika SD Kelas 6 kurikulum 2013
Silabus Matematika SD Kelas 6 kurikulum 2013Silabus Matematika SD Kelas 6 kurikulum 2013
Silabus Matematika SD Kelas 6 kurikulum 2013
Β 
LOGARITMA
LOGARITMALOGARITMA
LOGARITMA
Β 
himpunan dalam matematika
 himpunan dalam matematika himpunan dalam matematika
himpunan dalam matematika
Β 
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMP
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMPKisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMP
Kisi-kisi UN Matematika kelas 9 SMP
Β 
Modul bab 1
Modul bab 1Modul bab 1
Modul bab 1
Β 
Matematika[1]
Matematika[1]Matematika[1]
Matematika[1]
Β 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
Β 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
Β 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
Β 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
Β 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
Β 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
Β 
Teori himpunan 1 14
Teori himpunan 1 14Teori himpunan 1 14
Teori himpunan 1 14
Β 

Recently uploaded

ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
Β 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
Β 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
Β 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Β 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
Β 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
Β 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
Β 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
Β 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
Β 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
Β 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
Β 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
Β 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
Β 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
Β 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
Β 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
Β 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
Β 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
Β 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
Β 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
adelsimanjuntak
Β 

Recently uploaded (20)

ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
Β 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
Β 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
Β 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Β 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
Β 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
Β 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Β 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
Β 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
Β 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Β 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Β 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
Β 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
Β 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Β 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
Β 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
Β 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Β 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
Β 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
Β 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
Β 

PPT Matematika Ekonomi [TM1].pdf

  • 1. Modul ke: Matematika Ekonomi Himpunan dan Bilangan Pusat Bahan Ajar dan E-learning 01
  • 2. 2 Selamat Datang di Perkuliahan MATEMATIKA EKONOMI MAFIZATUN NURHAYATI, SE.MM. 08159122650 mafiz_69@yahoo.com
  • 3. 3 BUKU BACAAN β€’ Dumairi, Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi ke III BPFE Yogyakarta β€’ Josep Bintang Kalangi, Matematika Ekonomi dan Bisnis. Salemba Empat. Buku 1 dan Buku 2.
  • 4. 4 MATERI PERKULIAHAN 1. Teori Himpunan 2. Deret 3. Penerapan Deret 4. Fungsi Linier 5. Penerapan Fungsi Linier : keseimbangan pasar, pajak dan subsidi 6. Penerapan Fungsi Linier : Analisis Break Even Point, fungsi konsumsi 7. Fungsi Kuadrat 8. Diferensial sederhana, diferensial majemuk 9. Penerapan ekonomi diferensial : analisis profit maximum, elastisitas, optimasi bersyarat 10. Kaidah integral tak tentu dan tertentu 11. Penerapan integral : Surplus konsumen dan surplus produsen 12. Kaidah matriks, Determinan invers matriks 13. Penyelesaian persamaan linier 14. Linier Programming
  • 5. 5 PENILAIAN POKOK PENILAIAN BOBOT NILAI Kehadiran kuliah (minimal 65%) 10% Tugas 40% Ujian Tengah Semester (UTS) 20% Ujian Akhir Semester (UAS) 30%
  • 6. 6 KEHADIRAN KULIAH HADIR 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 100 67 33 4 100 75 50 25 D 5 100 80 60 40 20 O 6 100 83 67 50 33 17 S 7 100 86 71 57 43 29 14 E 8 100 88 75 63 50 38 25 13 N 9 100 89 78 67 56 44 33 22 11 10 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 11 100 91 82 73 64 55 45 36 27 18 9 12 100 92 83 75 67 58 50 42 33 25 17 8 13 100 92 85 77 69 62 54 46 38 31 23 15 8 14 100 93 86 79 71 64 57 50 43 36 29 21 14 7 MAHASISWA
  • 7. 7 KETUA KELAS β€’ TUGAS KETUA KELAS: – Mengkoordinasi kelas, terkait dengan: β€’ ketidakhadiran dosen, β€’ tugas (PR) β€’ modul kuliah
  • 8. 8 ATURAN PERMAINAN (umum) β€’ Kehadiran mahasiswa minimal 65%, bila kurang dari 65% nilai E. β€’ Tidak ada toleransi keterlambatan kehadiran mahasiswa. β€’ Anda diberi kesempatan 4 kali tidak hadir di kelas. β€’ Tidak hadir dikelas dianggap tidak masuk. Tidak perlu surat ijin. β€’ Mahasiswa harus berpakaian sopan dan berperilaku sopan. β€’ Dilarang memakai kaos oblong di kelas β€’ Dilarang memakai sandal di kelas. β€’ Mahasiswa dilarang makan, merokok, mencoret tembok, kursi dan melakukan aktivitas lain yang mengganggu di dalam kelas β€’ Segala alat komunikasi selama perkuliahan berlangsung dinon- aktifkan atau dibuat getar.
  • 9. 9 β€’ Tugas dikumpulkan tepat waktu. Terlambat mengumpulkan tugas tidak akan dinilai. β€’ Ketahuan curang didalam mengerjakan tugas, UTS dan UAS, kertas kerja tidak dikoreksi, nilai langsung E. β€’ Terlambat masuk kuliah dan sudah diabsen, dianggap tidak hadir, tidak akan diabsen. ATURAN PERMAINAN (khusus)
  • 11. 11 HIMPUNAN β€’ Himpunan (set) adalah suatu kumpulan atau gugusan dari sejumlah objek (benda). β€’ Objek-objek yang mengisi atau membentuk sebuah himpunan disebut anggota atau unsur atau elemen.
  • 12. 12 Menyatakan HIMPUNAN 1. CARA DAFTAR / Enumerasi yaitu menuliskan semua anggota himpunan di antara 2 kurung kurawal. contoh: A = {1, 2, 3, 4, 5} berarti himpunan A beranggotakan bilangan- bilangan bulat positif 1,2, 3, 4 dan 5.
  • 13. 13 2. CARA KAIDAH / Dengan Sifat yaitu menuliskan sifat – sifat / karakteristik tertentu yang ada pada semua anggota himpunan di antara 2 kurung kurawal. contoh: a. A = {x; 0 < x < 6} berarti himpunan A beranggotakan obyek x, dimana x adalah bilangan-bilangan bulat positif yang lebih besar dari nol tetapi lebih kecil dari enam. b. A = { x ; 1 ο‚£ X ο‚£ 5 } berarti himpunan A beranggotakan obyek x yang harganya paling sedikit sama dengan satu dan paling banyak sama dengan lima.
  • 14. 14 Contoh : 1. A = Himpunan bilangan bulat antara 1 dan 5 2. B = Himpunan yang anggotanya adalah : kucing, meja, buku, air 3. C = Himpunan bilangan riil yang lebih besar daripada 1 Enumerasi Dengan sifat A = { 1, 2, 3 , 4 ,5} A = { x | xοƒŽ Z, 1 ο‚£ x ο‚£ 5 B = { kucing, meja, buku, air} B tidak dapat dinyatakan dengan cara menuliskan sifat – sifatnya karena tidak ada sifat yang sama di antara anggota – anggotanya C tidak bisa dinyatakan dengan menuliskan anggota – anggotanya karena jumlah anggota C yang tak berhingga banyaknya C = { x | xοƒŽ R, x > 1} Jika suatu objek x merupakan anggota dari himpunan A, maka dituliskan xοƒŽ A dan dibaca : β€œ x adalah anggota A”, atau x ada di dalam A”, atau β€œx adalah elemen A”. Sebaliknya jika x bukan anggota A, dituliskan x  A.
  • 15. Lambang-lambang dari Teori Himpunan dan Artinya No. Lambang Arti Contoh Penggunaan 1. οƒŽ anggota (element) x οƒŽ A : obyek x adalah anggota dari himpunan A 2. οƒŒ himpunan bagian (subset) A οƒŒ B: A adalah humpunan bagian dari B 3. οƒˆ gabungan (union) A οƒˆ B : gabungan antara him- punan A dan himpunan B 4.  irisan (intersection) A  B : irisan antara himpunan A dan himpunan B 5 - selisih A – B : selisih antara A dikurangi B 6. A atau A’ komplemen A (bukan A) A = { x; x adalah semua bilangan positif}. A = { x ; x adalah semua bilangan yang tidak positif} 7. U Atau S himpunan universal himpunan semesta - 8.  atau { } himpunan kosong - 15
  • 16. 16 HUKUM-HUKUM DALAM PENGOPERASIAN HIMPUNAN β€’ Misalkan S adalah semesta pembicaraan dan A, B, C adalah himpunan – himpunan dalam S, maka operasi himpunan memenuhi beberapa hukum berikut : 1. Hukum Komutatif A οƒˆ B = B οƒˆ A ; A  B = B  A; A οƒ… B = B οƒ… A 2. Hukum Asosiatif ( A οƒˆ B ) οƒˆ C = A οƒˆ ( B οƒˆ C ) ; ( A  B )  A = A  ( B  A ) ; ( A οƒ… B ) οƒ… C = A οƒ… ( B οƒ… C )
  • 17. 17 3. Hukum Distributif ( A οƒˆ B )  C = ( A  C ) οƒˆ ( B  C ); ( A  B ) οƒˆ C = ( A οƒˆ C )  ( B οƒˆ C ) ; 4. Hukum Identitas A οƒˆ  = A ; A  S = A ; A οƒ…  = A 5. Hukum Null A οƒˆ S = S ; A   =  ; A οƒ… A =  6. Hukum Komplemen A οƒˆ Ac = S ; A  Ac =  7. Hukum Idempoten A οƒˆ A = A ; A  A = A 8. Hukum Involusi ( Ac ) c = A
  • 18. 18 9. Hukum Absorbsi (penyerapan) A οƒˆ ( A  B ) = A ; A  ( A οƒˆ B) 10 Hukum de Morgan ( A  B ) c = Ac οƒˆ Bc ; ( A οƒˆ B) c = Ac  Bc 11. Hukum I / O  c = S ; S c = 
  • 19. 19 1. U={bilangan cacah<8), A={1,3,7}, B={0,2,4}, C={1,2,6}. Tentukan himpunan : a. A – (BC) b. (AοƒˆBοƒˆC)’ c. (BοƒˆC) – A d. C’(AοƒˆB) 2. U={bilangan riil}, A={X2-6X-16≀0), B={X2-X-20≀0). Tentukan himpunan : a. AοƒˆB b. AB c. A – B d. B – A Latihan Soal :
  • 20. 20 3. Jika himpunan universal U = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}, sedangkan P = { 2, 4, 6, 8 } dan Q = { 0, 5, 9 } serta R = { 3, 7, 9 }, tentukan : 1. P , Q , R 2. P  Q, P οƒˆ Q, P  Q, P οƒˆ R. 3. P – Q, Q – P, P – ( Q – R ), ( P – Q ) – R, P  Q 1. P οƒˆ ( Q  R ), 2. (P οƒˆ Q)  (P οƒˆ R), 3. P  (Q οƒˆ R), 4. (P  Q) οƒˆ (P  R). 5. (P ο οƒˆ Q), P  Q, (P  Q), P οƒˆ Q
  • 21. 21 12. Misalkan himpunan A = { x, y, z } , B = { x, y, 2}. Dan C = { 1, 2, 3 }, maka tentukan 1. A οƒˆ B, A  B, A οƒˆ C, A  C 2. A οƒˆ B οƒˆ C; (A οƒˆ B)  C; A οƒˆ ( B  C) 3. B – A; B – C; C – B; A – C; C – A; ( B οƒˆ C ) – A 13. Dengan himpunan A, B, dan C seperti pada soal nomor 2 ujilah kedua hukum distributif 1. A οƒˆ ( B  C ) = (A οƒˆ B)  ( A οƒˆ C) 2. A  ( B οƒˆ C ) = (A  B) οƒˆ ( A  C)
  • 22. BILANGAN β€’ Bilangan adalah ungkapan dari penulisan satu atau beberapa simbul bilangan. – Misalnya : β€’ 187, terdiri dari simbul bilangan 1, 8, 7.
  • 24.
  • 25. Bilangan Riil Bil Rasional Bil Irrasional Bil Bulat Bil Pecahan Negatif Positif Bil Bulat Negatif Bil Cacah Nol Bil Asli Bil Genap Bil Gasal Bil Prima
  • 26. 26
  • 27. 27 KETERANGAN: A = Bilangan asli yaitu {1,2,3,…} C = Bilangan cacah yaitu {0,1,2,3,…} B = Bilangan bulat yaitu { …,-2,-1,0,1,2,…} Q = Bilangan rasional misal 1/3 ; 4/1 ; 0,25 I = Bilangan irasional bukan bilangan rasional misal: √3 ; 0,143964032… R = Bilangan real terdiri dari bilangan asli, cacah, bulat, rasional dan irasional M = bilangan imajiner bukan bilangan real misal: √-1 , log (–1), dan lain-lain
  • 28. 28 Sifat-sifat operasi dasar pada bilangan real Pada penjumlahan: 1. a+b = b+a, untuk setiap a,b bilangan real disebut sifat komutatif pada penjumlahan. 2. (a+b)+c = a+(b+c), untuk setiap a,b,c bilangan real disebut sifat asosiatif pada penjumlahan. 3. Ada bilangan nol yang merupakan bilangan real sedemikian hingga 0+a = a+0 = a; untuk setiap a bilangan real disebut sifat identitas, di mana 1 sebagai elemen identitas penjumlahan. 4. Untuk setiap a bilangan real terdapat –a anggota bilangan real sedemikian hingga a+(-a) = (-a) + a = 0 disebut sifat invers.
  • 29. 29 Pada perkalian: 1. a.b = b.a, untuk setiap a,b bilangan real disebut sifat komutatif pada perkalian. 2. (a.b).c = a.(b.c), untuk setiap a,b,c bilangan real disebut sifat asosiatif pada perkalian. 3. Ada a yang tidak sama dengan nol, bilangan real maka ada 1/a sedemikian hingga a.1/a = 1/a.a = 1 untuk setiap a bilangan real disebut sifat identitas, di mana 1 elemen identitas sedangkan 1/a adalah invers perkalian dari a. 4. a.(b+c) = a.b + a.c dan (b+c) a = b.a + c.a untuk setiap a,b,c bilangan real disebut sifat distributif.
  • 30. 30 + = + + + = = = = Operasi bilangan pecahan
  • 31. 31 Kaidah-kaidah Dasar dalam Pemangkatan dan Pengakaran No. Kaidah Dasar Contoh 1. x 0 = 1 30 = 1 2. 0x = 0 03 = 0 3. x1 = x 31 = 3 4. xa . xb = xa + b 32 . 33 = 3 2 + 3 = 243 5. (xa )b = xab (32 )3 = 3 2 . 3 = 36 = 729 6. (xy)a = xa ya (3 . 4)2 = 32 . 42 = 9 . 16 = 144 7. (x / y)a = xa / ya (3/4)2 = 32 / 42 = 9/16 8. 1 / xa = x-a 1 / 32 = 3 -2 atau: 1 / 9 = 9 -1 9 xa / xb = x a-b = 1 / x b-a 32 / 33 = 3 2-3 = 3 -1 = 1/3 10. x a/b = b οƒ–xa 2 ΒΎ = 4 οƒ–23 = 4 οƒ–8 11. a οƒ–xy = a οƒ–x . a οƒ–y 2 οƒ–3.4 = 2 οƒ–3 2 οƒ–4 = 2 . 2 οƒ–3 = 2 οƒ–3 12. a οƒ–x = x1/a 2 οƒ–3 = 31/2 13. a οƒ– b οƒ–x = ab οƒ–x 2 οƒ– 3 οƒ–9 = 2.3 οƒ–9 = 6 οƒ–9 14. a οƒ–x/y = a οƒ–x / a οƒ–y 2 οƒ–3/4 = 2 οƒ–3 / 2 οƒ–4 = οƒ–3 / οƒ–4 = 1/2 οƒ–3
  • 32. 32 SOAL-SOAL PANGKAT DAN AKAR 1. Jika f(x) = x3 – x2 + 6 , carilah: a. f (0) b. f (-2) c. f (a) d. f (y2 ) 2. Jika f (x) = (3x2 – 8) / (x – 1), carilah : a. f (3) b. f (-1) c. f (x-2) d. f (a-b) 3. Jika f (y) = οƒ–(y2 -4 / y), carilah : a. f (-1) b. f (4) c. f (a2 ) d. f (x+2) 4. Jika f (y) = 2y + y, carilah: a. f (0) b. f (-1) c. f (5) d. f (y+b) 5. Jika f (x) = 3x – x2 , carilah: a. f (1) b. f (-2) c. f (a) d. f (1/h)
  • 33. 33 6. 7. 34 7. Dipunyai a, b, dan c merupakan bilangan- bilangan asli berbeda sehingga c b a 1 1 1   = 6 5 . Tentukan nilai a2 + b2 + c2 . 8.
  • 34. 34 LOGARITMA β€’ Logaritma pada hakekatnya merupakan kebalikan dari proses pengakaran. Logaritma dari suatu bilangan adalah pangkat yang harus dikenakan pada bilangan pokok logaritma untuk memperoleh bilangan tersebut. Contoh: 100 = 102 maka 10 log 100 = 10 log 102 = 2, atau pada umumnya a log ap = p , karena ap = ap Adapun 10 10 log 100 = 102 = 100 ; atau pada umumnya a a log b = b
  • 35. 35 β€’ Suatu bilangan pokok logaritma, namakan a, harus positif dan tidak sama dengan satu; jadi a > 0 dan a ο‚Ή 1. β€’ Dari sekian banyak kemungkinan bilangan pokok yang ada, lazimnya yang dipakai dalam logaritma adalah bilangan 10 dan bilangan e ( = 2,718287). β€’ Berdasarkan jenis bilangan pokok yang digunakan ini maka dikenal dua macam logaritma. β€’ Pertama, logaritma persepuluhan atau logaritma Brigg (nama penemunya, hidup antara tahun 1560 – 1631), yaitu logaritma dengan bilangan pokok 10. β€’ Sedangkan yang lain, logaritma alam atau logaritma Napier (hidup antara tahun 1550 – 1617), yaitu logaritma dengan bilangan pokok e. β€’ Logaritma Brigg dituliskan dengan simbul log, adapun logaritma Napier dituliskan dengan simbul ln.
  • 36. 36 e log x . x log 10 . 10 log e = 1 e log x . 10 log e = 10 log x ln x . 0,4343 = log x ln x = log x / 0,4343 ln x = 2,3026 log x β€’ Untuk mengubah logaritma natural menjadi logaritma Brigg dapat diperoleh dengan kaidah rantai: Contoh: β€’ ln 10 = 2,3026 log 10 = 2,3026 β€’ log e = 0,4343 ln e = 0,4343 β€’ ln 2 = 2,3026 log 2 = 0,693
  • 37. 37 No. KAIDAH-KAIDAH LOGARITMA 1. a log ap = p 2 a a log b = b 3 a log x y = a log x + a log y 4 a log x / y = a log x - a log y 5 a log xn = n a log x 6 a log a = 1 7 a log 1 = 0 8 a log b = 1 / b log a atau a log b . b log a = 1 9 a log b . b log c . c log a = 1 10 a log b . c log a = c log b
  • 38. 38 CONTOH-CONTOH Kaidah 1 a. 10 log 100 = 10 log 102 = 2 b. 10 log 10000 = 10 log 104 = 4 Kaidah 2 a. 10 10 log 100 = 10 log 102 = 102 = 100 b. 10 10 log 10000 = 10 log 104 = 104 = 10000 Kaidah 3 a. 10 log (10000) (100) = 10 log 10000 + 10 log 100 = 10 log 104 + 10 log 102 = 4 + 2 = 6 b. 10 log (1000) (100) = 10 log 1000 + 10 log 100 = 10 log 103 + 10 log 102 = 3 + 2 = 5
  • 39. 39 Kaidah 4 a. 10 log 10000/100 = 10 log 10000 - 10 log 100 = 10 log 104 - 10 log 102 = 4 – 2 = 2 b. 10 log 1000 /100 = 10 log 1000 - 10 log 100 = 10 log 103 + 10 log 102 = 3 – 2 = 1 Kaidah 5 a. 10 log 1002 = 2 10 log 100 = 2 10 log 102 = 2 . 2 = 4 b. 10 log 1003 = 3 10 log 100 = 3 10 log 102 = 3 . 2 = 6 Kaidah 6 10 log 10 = 1, sebab 101 = 10 Kaidah 7 10 log 1 = 0, sebab 100 = 1
  • 40. 40 Kaidah 8 10 log 100 = 2, sebab 102 = 100 10 log 10 = 1/2 , sebab 1001/2 = οƒ–100 = 10 dengan demikian : 10 log 100 . 100 log 10 = 2 . 1/2 = 1 Kaidah 9 10 log 100 = 2 , sebab 102 = 100 100 log 10000 = 2 , sebab 1002 = 10000 10000 log 10 = 1/4 , sebab 100001/4 = 4 οƒ–10000 = 10 dengan demikian : 10 log 100 . 100 log 10000 . 10000 log 10 = 2 . 2 . 1/4 = 1
  • 41. 41 SOAL-SOAL LOGARITMA 1. Hitunglah : a. log xy b. log x/y c. log x2 y d. log x2 / y apabila x = 100 dan y = 50 2. Carilah x jika : a. log x = 0,3010 b. log x = 1,2304 c. log x2 = 1,7482 d. log x2 = 2,6021 3. Carilah x dari persamaan x37 = 2500 (7,50) 37 4. Carilah x jika 100x = 50.000 5. Carilah x jika x5 = 50.000
  • 42. 42 38