Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak. Terdapat contoh soal tentang penentuan harga dan jumlah keseimbangan pasar pada berbagai skenario pajak seperti pajak spesifik dan proporsional.
Teori Perilaku Konsumen. Mikroekonomi 1
Vadilla Mutia Zahara SE.,ME
Cardinal dan Ordinal
Theory of Choice
Utilitas dan kepuasan konsumen
Asumsi teori perilaku konsumen
Perbedaan pendekatan kardinal dan ordinal
Total utility dan marginal utility
The diminishing marginal utility, Marginal rate of substitution
Teori Perilaku Konsumen. Mikroekonomi 1
Vadilla Mutia Zahara SE.,ME
Cardinal dan Ordinal
Theory of Choice
Utilitas dan kepuasan konsumen
Asumsi teori perilaku konsumen
Perbedaan pendekatan kardinal dan ordinal
Total utility dan marginal utility
The diminishing marginal utility, Marginal rate of substitution
Usaha yang akan dibuat adalah Souvenir Menawan Limbah Kayu Pinus
(SOWAN MBAH YUNUS) dengan fokus kepada pemanfaatan limbah kayu yang
dihasilkan oleh usaha industri pengguna bahan kayu, kerajinan kayu, dan peti
kemas dari bahan kayu pinus. Souvenir merupakan salah satu barang yang sangat
diperlukan untuk berbagai kegiatan, misalnya: pernikahan, sunatan, ulang tahun,
reuni dan lain-lain. Kebutuhan souvenir saat ini di Kota Malang sangat besar,
seiring dengan keinginan masyarakat untuk memberikan kenangan terbaik dan
indah kepada tamu (pada acara resepsi) maupun sebagai kenangan-kenangan
terhadap suatu peristiwa atau tempat wisata. Diperlukan kreativitas dan inovasi
dalam pembuatan desain-desain baru yang memungkinkan konsumen dapat
memilih lebih banyak variasi desainnya. Inovasi dan kreativitas yang akan kami
kembangkan pada program PKM-K ini adalah cara mengolah kayu meskipun
dengan bahan baku kayu berasal dari limbah/sisa industri pengolahan kayu,
perabot kayu, peti kemas, dan kerajinan kayu untuk diolah menjadi produk
souvenir yang menawan serta bernilai jual tinggi. Perhitungan ekonomi
menunjukkan bahwa usaha ini merupakan usaha yang menguntungkan dan
mempunyai prospek pengembangan yang bagus. Pemasaran produk akan
dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu: Pertama, secara pasif melakukan penitipan
pemasaran produk kepada Galeri Asosiasi Perajin Kota Malang yang telah eksis
dalam menjalankan usaha penjualan produk kerajinan dan tempat-tempat
penjualan souvenir lainnya; Kedua, secara aktif mengikuti pameran produk
kerajinan yang diadakan oleh organizer yang ada di Malang. Dengan kedua cara
tersebut diharapkan produk souvenir kayu yang dibuat dapat diedarkan di pasaran
terutama di kawasan Malang Raya
The Role of Time Value in Finance
Single Amounts
Annuities
Mixed Streams
Compounding interest more frequently than annually
Special Applications of Time Value
Usaha yang akan dibuat adalah Souvenir Menawan Limbah Kayu Pinus
(SOWAN MBAH YUNUS) dengan fokus kepada pemanfaatan limbah kayu yang
dihasilkan oleh usaha industri pengguna bahan kayu, kerajinan kayu, dan peti
kemas dari bahan kayu pinus. Souvenir merupakan salah satu barang yang sangat
diperlukan untuk berbagai kegiatan, misalnya: pernikahan, sunatan, ulang tahun,
reuni dan lain-lain. Kebutuhan souvenir saat ini di Kota Malang sangat besar,
seiring dengan keinginan masyarakat untuk memberikan kenangan terbaik dan
indah kepada tamu (pada acara resepsi) maupun sebagai kenangan-kenangan
terhadap suatu peristiwa atau tempat wisata. Diperlukan kreativitas dan inovasi
dalam pembuatan desain-desain baru yang memungkinkan konsumen dapat
memilih lebih banyak variasi desainnya. Inovasi dan kreativitas yang akan kami
kembangkan pada program PKM-K ini adalah cara mengolah kayu meskipun
dengan bahan baku kayu berasal dari limbah/sisa industri pengolahan kayu,
perabot kayu, peti kemas, dan kerajinan kayu untuk diolah menjadi produk
souvenir yang menawan serta bernilai jual tinggi. Perhitungan ekonomi
menunjukkan bahwa usaha ini merupakan usaha yang menguntungkan dan
mempunyai prospek pengembangan yang bagus. Pemasaran produk akan
dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu: Pertama, secara pasif melakukan penitipan
pemasaran produk kepada Galeri Asosiasi Perajin Kota Malang yang telah eksis
dalam menjalankan usaha penjualan produk kerajinan dan tempat-tempat
penjualan souvenir lainnya; Kedua, secara aktif mengikuti pameran produk
kerajinan yang diadakan oleh organizer yang ada di Malang. Dengan kedua cara
tersebut diharapkan produk souvenir kayu yang dibuat dapat diedarkan di pasaran
terutama di kawasan Malang Raya
The Role of Time Value in Finance
Single Amounts
Annuities
Mixed Streams
Compounding interest more frequently than annually
Special Applications of Time Value
Fungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan ked
1. Anzi Lina Ukhtin Nisa
135090401111012
KESEIMBANGAN PASAR
SEBELUM DAN SESUDAH
PAJAK
2. Keseimbangan Pasar
ο Terjadi apabila jumlah barang yang diminta di pasar
sama dengan jumlah barang yang ditawarkan
ο Apabila jumlah permintaan lebih besar dari pada
jumlah penawaran, maka harga akan naik,
sedangkan jika jumlah penawaran lebih besar dari
jumlah permintaan, maka harga akan turun
3.
4. Contoh Soal
1. Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan
oleh persamaan P = 15 β Q, sedangkan fungsi
penawarannya P = 3 + 0,5Q. Berapa harga
keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang
tercipta di pasar?
5. Penyelesaian
ο Permintaan : P = 15 β Q Q = 15 β P
ο Penawaran : P = 3 + 0,5Q Q = -6 + 2P
ο Keseimbangan pasar :
Jadi, dan
Q = 15 β P
= 15 β 7
= 8
15 β P = -6 + 2P
21 = 3P
P = 7
6. Pengaruh Pajak-Spesifik terhadap
Keseimbangan Pasar
ο Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu
barang menyebabkan harga jual barang tersebut
naik
ο Setelah dikenakan pajak, produsen akan
berusaha mengalihkan (sebagian) beban pajak
tersebut kepada konsumen, yaitu dengan
menawarkan harga jual yang lebih tinggi
ο Akibatnya, harga keseimbangan yang tercipta di
pasar menjadi lebih tinggi dari pada harga
keseimbangan sebelum pajak, sedangkan jumlah
keseimbangan harganya menjadi lebih sedikit
7. ο Pengenaan pajak sebesar atas setiap unit barang
yang dijual menyebabkan kurva penawaran
bergeser ke atas
ο Persamaan penawaran sebelum pajak :
ο Persamaan penawaran sesudah pajak :
ο Sedangkan persamaan permintaan sebelum dan
sesudah pajak adalah tetap
8. ο Beban pajak yang ditanggung oleh konsumen
ο Beban pajak yang ditanggung oleh produsen
ο Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah
9. Contoh Soal
1. Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan
oleh persamaan P = 15 β Q, sedangkan fungsi
penawarannya P = 3 + 0,5Q. Terhadap barang
tersebut dikenakan pajak sebesar Rp 3,00 per
unit. Berapa harga keseimbangan dan jumlah
keseimbangan sesudah pajak?
10. Penyelesaian
ο Penawaran sebelum pajak :
P = 3 + 0,5Q
ο Penawaran sesudah pajak :
P = (3 + 3) + 0,5Q
P = 6 + 0,5Q Q = -12 + 2P
ο Sedangkan persamaan permintaannya tetap :
P = 15 β Q Q = 15 β P
ο Keseimbangan pasar :
Jadi, dan
15 β P = -12 + 2P
27 = 3P
P = 9
Q = 15 β P
= 15 β 9
= 6
11. Pengaruh Pajak-Proporsional
terhadap Keseimbangan Pasar
ο Pajak proporsional ialah pajak yang besarnya
ditetapkan berdasarkan presentase tertentu dari
harga jual, bukan ditetapkan secara spesifik
(misalnya 3 rupiah) per unit barang
ο Pajak proporsional menyebabkan kurva penawaran
memiliki lereng yang lebih besar daripada kurva
penawaran sebelum pajak
12. ο Persamaan penawaran untuk pajak spesifik
ο Persamaan penawaran untuk pajak proporsional
13. Contoh Soal
1. Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan
oleh persamaan P = 15 β Q, sedangkan fungsi
penawarannya P = 3 + 0,5Q. Kemudian,
pemerintah mengenakan pajak sebesar 25% dari
harga jual. Hitunglah harga keseimbangan dan
jumlah keseimbangan sesudah pajak!
14. Penyelesaian
ο Penawaran sesudah pajak, dengan t = 25% = 0,25 :
P = 3 + 0,5Q + 0,25P
0,75P = 3 + 0,5Q
P = 4 + 2/3 Q Q = -6 + 1,5Q
ο Keseimbangan pasar :
Jadi, dan
15 β P = -6 + 1,5P
15 + 6 = 1,5P + P
2,5P = 21
P = 8,4
Q = 15 β P
= 15 β 8,4
= 6,6
16. Soal
1. Permintaan akan durian di Medan ditunjukkan
oleh persamaan Q = 80 β 2P, sedangkan
penawarannya dicerminkan oleh persamaan Q =
-120 + 8P. Harga keseimbangan dan jumlah
keseimbangan pasar durian di Medan adalahβ¦
17. Soal
2. Diketahui suatu produk ditunjukkan fungsi
permintaan
P = 7 + Q dan fungsi penawaran P = 16 -2Q.
Produk tersebut dikenakan pajak sebesar Rp
4,00 per unit.
a. Berapakah harga dan jumlah keseimbangan
pasar sebelum dan sesudah pajak?
b. Berapa besar penerimaan pajak oleh
pemerintah?
c. Berapa besar pajak yang ditanggung
konsumen dan produsen?
18. Soal
3. Diketahui suatu produk ditunjukkan fungsi
permintaan P = 9 + Q dan fungsi penawaran P =
10 -2Q. Produk tersebut dikenakan pajak sebesar
25% dari harga jual.
a. Berapakah harga dan jumlah keseimbangan
pasar sebelum dan sesudah pajak?
b. Berapa besar penerimaan pajak oleh
pemerintah?
c. Berapa besar pajak yang ditanggung
konsumen dan produsen?