Dokumen tersebut membahas tentang kimia organik khususnya reaksi alkohol. Terdapat urutan reaktivitas alkohol terhadap asam hidrogen halida, reaksi substitusi alkohol menjadi alkil halida, dan reaksi eliminasi alkohol menjadi alkena.
Sintesis, Substitusi dan Elimininasi AlkoholHapin Afriyani
Dokumen ini membahas tentang kimia organik khususnya reaksi alkohol. Urutan reaktivitas alkohol terhadap asam hidrogen halida ditunjukkan, dan alkohol mudah bereaksi dengan HBr dan HI untuk membentuk alkil bromida dan iodida. Reaksi substitusi alkohol dijelaskan dimana alkohol bereaksi dengan asam untuk membentuk alkil halida. Reaksi eliminasi alkohol juga diuraikan yang menghasilkan alkena melalui dehidras
Dokumen tersebut membahas tentang alkohol, termasuk definisi, rumus kimia, jenis, sifat fisika dan kimia, tata nama, pembuatan, dan reaksi-reaksi alkohol.
Alkohol dan eter adalah senyawa organik yang memiliki gugus fungsional hidroksil (-OH) dan eter (-O-). Alkohol dibedakan menjadi alkohol primer, sekunder, dan tersier berdasarkan derajat substitusi atom karbon yang mengikat gugus hidroksil. Alkohol dapat dihasilkan melalui beberapa reaksi seperti reduksi senyawa karbonil, hidrasi alkena, dan fermentasi karbohidrat. Alkohol juga dap
Alkohol merupakan senyawa organik yang memiliki gugus fungsi -OH terikat pada atom karbon. Alkohol dapat dihasilkan melalui beberapa reaksi seperti reaksi substitusi nukleofilik, reaksi Grignard, reduksi senyawa karbonil, dan hidrasi alkena.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang alkohol/alkanol. Alkohol adalah senyawa turunan alkana dimana satu atom hidrogen diganti dengan gugus hidroksil (-OH). Alkohol dibedakan menjadi alkohol primer, sekunder, dan tersier berdasarkan letak gugus fungsinya. Alkohol memiliki sifat seperti titik didih dan kelarutan dalam air. Alkohol dapat mengalami reaksi hidrasi, dehidrasi, dan o
Dokumen tersebut membahas tentang alkohol dan eter, termasuk struktur, sifat fisik, penamaan, dan beberapa reaksi kimia alkohol seperti subtitusi, eliminasi, dan pembentukan ester."
Sintesis, Substitusi dan Elimininasi AlkoholHapin Afriyani
Dokumen ini membahas tentang kimia organik khususnya reaksi alkohol. Urutan reaktivitas alkohol terhadap asam hidrogen halida ditunjukkan, dan alkohol mudah bereaksi dengan HBr dan HI untuk membentuk alkil bromida dan iodida. Reaksi substitusi alkohol dijelaskan dimana alkohol bereaksi dengan asam untuk membentuk alkil halida. Reaksi eliminasi alkohol juga diuraikan yang menghasilkan alkena melalui dehidras
Dokumen tersebut membahas tentang alkohol, termasuk definisi, rumus kimia, jenis, sifat fisika dan kimia, tata nama, pembuatan, dan reaksi-reaksi alkohol.
Alkohol dan eter adalah senyawa organik yang memiliki gugus fungsional hidroksil (-OH) dan eter (-O-). Alkohol dibedakan menjadi alkohol primer, sekunder, dan tersier berdasarkan derajat substitusi atom karbon yang mengikat gugus hidroksil. Alkohol dapat dihasilkan melalui beberapa reaksi seperti reduksi senyawa karbonil, hidrasi alkena, dan fermentasi karbohidrat. Alkohol juga dap
Alkohol merupakan senyawa organik yang memiliki gugus fungsi -OH terikat pada atom karbon. Alkohol dapat dihasilkan melalui beberapa reaksi seperti reaksi substitusi nukleofilik, reaksi Grignard, reduksi senyawa karbonil, dan hidrasi alkena.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang alkohol/alkanol. Alkohol adalah senyawa turunan alkana dimana satu atom hidrogen diganti dengan gugus hidroksil (-OH). Alkohol dibedakan menjadi alkohol primer, sekunder, dan tersier berdasarkan letak gugus fungsinya. Alkohol memiliki sifat seperti titik didih dan kelarutan dalam air. Alkohol dapat mengalami reaksi hidrasi, dehidrasi, dan o
Dokumen tersebut membahas tentang alkohol dan eter, termasuk struktur, sifat fisik, penamaan, dan beberapa reaksi kimia alkohol seperti subtitusi, eliminasi, dan pembentukan ester."
1. Reaksi adisi aldehid dan keton meliputi reaksi dengan air, alkohol, hidrogen sianida, reagen Grignard, dan reduksi hidrogen.
2. Faktor yang mempengaruhi reaktivitas antara lain muatan positif karbon karbonil dan faktor sterik. Semakin reaktif senyawa, produk yang dihasilkan semakin stabil.
3. Reaksi adisi dapat menghasilkan berbagai produk seperti diol, asetal, ketal, hidroksinitril, alkoh
Alkil halida adalah senyawa karbon yang memiliki gugus fungsi berupa atom halogen seperti F, Cl, Br, dan I. Alkil halida bersifat nonpolar, titik didihnya lebih tinggi dari alkana, dan larut dalam pelarut organik. Alkil halida dapat dihasilkan melalui reaksi substitusi atau reaksi adisi.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan sifat alkohol, eter, dan fenol. Alkohol memiliki gugus hidroksil yang terikat pada atom karbon, sedangkan eter memiliki gugus hidroksil yang terikat pada dua atom karbon. Fenol memiliki gugus hidroksil yang terikat langsung pada cincin benzena. Alkohol, eter, dan fenol memiliki sifat fisik yang berbeda seperti titik didih dan kelarutan yang terg
Dokumen tersebut membahas tentang haloalkana, yaitu sebatian organik yang mengandung unsur halogen terikat pada atom karbon. Haloalkana dikelaskan menjadi primer, sekunder, dan tertier, dan dapat disiapkan melalui reaksi alkohol dengan asam halida. Haloalkana memiliki sifat fisik seperti takat didih dan keterlarutan, serta sifat kimia seperti hidrolisis, pembentukan nitril, dan pembentukan amina
Alkil halida adalah senyawa karbon yang memiliki gugus fungsi berupa atom halogen seperti fluor, klor dan ioda. Alkil halida bersifat nonpolar, sedikit larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik. Alkil halida dapat dihasilkan dari alkohol melalui reaksi penggantian gugus hidroksil dengan atom halogen, atau melalui halogenasi alkena dan alkuna. Alkil halida memiliki berbagai kegunaan seperti bahan kimia ind
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa organohalogen dan reaksi-reaksinya. Secara singkat, dokumen tersebut membahas:
1. Jenis senyawa organohalogen dan sifat fisikanya
2. Reaksi substitusi dan eliminasi pada senyawa organohalogen
3. Mekanisme reaksi SN1 dan SN2
Dokumen ini membahas tentang reaksi substitusi dan kondensasi. Reaksi substitusi terjadi ketika satu gugus digantikan oleh gugus lain pada atom karbon, melalui mekanisme SN1, SN2, SE1 atau SE2. Kondensasi terjadi ketika dua molekul bereaksi dengan pelepasan molekul kecil seperti air, misalnya kondensasi Claisen atau aldol.
Makalah ini membahas tentang alkil halida, termasuk tata nama, klasifikasi, sifat fisika seperti titik didih dan kelarutan, serta reaksi kimia seperti substitusi dan eliminasi.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa karbonil seperti aldehida dan keton. Ia menjelaskan struktur, sifat fisik, sumber, dan reaksi kimiawi dari aldehida dan keton seperti adisi nukleofilik, oksidasi, dan reaksi lainnya.
Alkohol dan eter dapat dibedakan berdasarkan reaksinya dengan logam natrium dan fosforus pentaklorida. Alkohol bereaksi dengan logam natrium membebaskan hidrogen, sedangkan eter tidak bereaksi. Alkohol juga bereaksi dengan PCl5 menghasilan gas HCl, berbeda dengan eter yang bereaksi namun tidak menghasilkan HCl.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang beberapa reaksi kimia aldehid dan keton, termasuk adisi hidrogen sianida, natrium hidrogensulfit, dan pereaksi Grignard. Reaksi-reaksi tersebut menghasilkan senyawa-senyawa seperti hidroksinitril, adisi bisulfit, dan alkohol.
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi adisi elektrofilik pada ikatan rangkap karbon-karbon, termasuk mekanisme, contoh reaksi, dan aturan Markovnikoff.
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi-reaksi asam basa. Ia menjelaskan tentang definisi asam, basa, dan garam serta jenis-jenis asam seperti monoprotik, poliprotik, dan triprotik beserta contohnya. Dokumen ini juga menjelaskan tentang reaksi-reaksi yang terjadi ketika asam atau basa larut dalam air dan sifat larutan garam yang dihasilkan.
1. Reaksi adisi aldehid dan keton meliputi reaksi dengan air, alkohol, hidrogen sianida, reagen Grignard, dan reduksi hidrogen.
2. Faktor yang mempengaruhi reaktivitas antara lain muatan positif karbon karbonil dan faktor sterik. Semakin reaktif senyawa, produk yang dihasilkan semakin stabil.
3. Reaksi adisi dapat menghasilkan berbagai produk seperti diol, asetal, ketal, hidroksinitril, alkoh
Alkil halida adalah senyawa karbon yang memiliki gugus fungsi berupa atom halogen seperti F, Cl, Br, dan I. Alkil halida bersifat nonpolar, titik didihnya lebih tinggi dari alkana, dan larut dalam pelarut organik. Alkil halida dapat dihasilkan melalui reaksi substitusi atau reaksi adisi.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan sifat alkohol, eter, dan fenol. Alkohol memiliki gugus hidroksil yang terikat pada atom karbon, sedangkan eter memiliki gugus hidroksil yang terikat pada dua atom karbon. Fenol memiliki gugus hidroksil yang terikat langsung pada cincin benzena. Alkohol, eter, dan fenol memiliki sifat fisik yang berbeda seperti titik didih dan kelarutan yang terg
Dokumen tersebut membahas tentang haloalkana, yaitu sebatian organik yang mengandung unsur halogen terikat pada atom karbon. Haloalkana dikelaskan menjadi primer, sekunder, dan tertier, dan dapat disiapkan melalui reaksi alkohol dengan asam halida. Haloalkana memiliki sifat fisik seperti takat didih dan keterlarutan, serta sifat kimia seperti hidrolisis, pembentukan nitril, dan pembentukan amina
Alkil halida adalah senyawa karbon yang memiliki gugus fungsi berupa atom halogen seperti fluor, klor dan ioda. Alkil halida bersifat nonpolar, sedikit larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik. Alkil halida dapat dihasilkan dari alkohol melalui reaksi penggantian gugus hidroksil dengan atom halogen, atau melalui halogenasi alkena dan alkuna. Alkil halida memiliki berbagai kegunaan seperti bahan kimia ind
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa organohalogen dan reaksi-reaksinya. Secara singkat, dokumen tersebut membahas:
1. Jenis senyawa organohalogen dan sifat fisikanya
2. Reaksi substitusi dan eliminasi pada senyawa organohalogen
3. Mekanisme reaksi SN1 dan SN2
Dokumen ini membahas tentang reaksi substitusi dan kondensasi. Reaksi substitusi terjadi ketika satu gugus digantikan oleh gugus lain pada atom karbon, melalui mekanisme SN1, SN2, SE1 atau SE2. Kondensasi terjadi ketika dua molekul bereaksi dengan pelepasan molekul kecil seperti air, misalnya kondensasi Claisen atau aldol.
Makalah ini membahas tentang alkil halida, termasuk tata nama, klasifikasi, sifat fisika seperti titik didih dan kelarutan, serta reaksi kimia seperti substitusi dan eliminasi.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa karbonil seperti aldehida dan keton. Ia menjelaskan struktur, sifat fisik, sumber, dan reaksi kimiawi dari aldehida dan keton seperti adisi nukleofilik, oksidasi, dan reaksi lainnya.
Alkohol dan eter dapat dibedakan berdasarkan reaksinya dengan logam natrium dan fosforus pentaklorida. Alkohol bereaksi dengan logam natrium membebaskan hidrogen, sedangkan eter tidak bereaksi. Alkohol juga bereaksi dengan PCl5 menghasilan gas HCl, berbeda dengan eter yang bereaksi namun tidak menghasilkan HCl.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang beberapa reaksi kimia aldehid dan keton, termasuk adisi hidrogen sianida, natrium hidrogensulfit, dan pereaksi Grignard. Reaksi-reaksi tersebut menghasilkan senyawa-senyawa seperti hidroksinitril, adisi bisulfit, dan alkohol.
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi adisi elektrofilik pada ikatan rangkap karbon-karbon, termasuk mekanisme, contoh reaksi, dan aturan Markovnikoff.
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi-reaksi asam basa. Ia menjelaskan tentang definisi asam, basa, dan garam serta jenis-jenis asam seperti monoprotik, poliprotik, dan triprotik beserta contohnya. Dokumen ini juga menjelaskan tentang reaksi-reaksi yang terjadi ketika asam atau basa larut dalam air dan sifat larutan garam yang dihasilkan.
Halogen merupakan unsur golongan tujuh yang sangat reaktif. Terdapat di alam dalam bentuk garam. Memiliki sifat fisis dan kimia yang mirip namun semakin meningkat sesuai nomor atomnya. Bisa membentuk berbagai senyawa seperti halida, antarhalogen, dan oksida halogen.
Dokumen tersebut membahas tentang air dan larutan buffer. Air merupakan zat penting bagi kehidupan karena mengandung 76% tubuh manusia dan berperan sebagai pelarut dan medium reaksi metabolisme. Struktur air dipengaruhi oleh ikatan hidrogen antar molekulnya. Larutan buffer terdiri atas campuran asam/basa lemah dengan garamnya yang mampu mempertahankan pH ketika ditambah asam/basa. Persamaan Henderson-Hasselbalch dig
[dokumen]
1. Membahas konsep hidrolisis garam dan jenis-jenis garam berdasarkan asam dan basanya.
2. Menghitung pH larutan garam yang mengalami hidrolisis secara parsial dan total.
3. Memberikan contoh aplikasi konsep hidrolisis dalam kehidupan sehari-hari seperti pelarutan sabun dan penjernihan air.
Dokumen tersebut membahas tentang hidrolisis garam, yaitu penguraian garam oleh air yang menghasilkan asam dan basanya kembali. Terdapat dua jenis hidrolisis, yaitu parsial dan total. Jenis garam yang mengalami hidrolisis dipengaruhi oleh sifat asam dan basa pembentuknya, seperti garam dari asam kuat dan basa lemah hanya mengalami hidrolisis parsial.
Asam dapat dijelaskan sebagai zat yang menghasilkan ion hidrogen (H+) ketika dilarutkan dalam air. Asam dan basa dapat dibedakan berdasarkan nilai pHnya, dengan larutan asam memiliki pH kurang dari 7 dan larutan basa lebih dari 7.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat asam atau basa pada berbagai larutan garam. Terdapat empat jenis garam yang terbentuk dari kombinasi asam dan basa kuat atau lemah, yaitu garam netral, asam, basa, atau mengalami hidrolisis total. Dokumen ini melakukan percobaan untuk menentukan sifat pH larutan beberapa garam seperti Na2CO3, NaCl, NH4Cl, CH3COONa, dan Al2(SO4)
(1) Larutan penyangga adalah larutan nomor 4 karena mampu mempertahankan pHnya setelah ditambah asam atau basa;
(2) Ion HCN dari NH4CN bertindak sebagai asam lemah yang dapat terhidrolisis, sehingga NH4CN termasuk garam dari asam lemah dan basa kuat;
(3) Ion HS- bertindak sebagai basa konjugat karena mampu menerima proton H+ sesuai teori asam-basa Br
Dokumen tersebut membahas reaksi substitusi elektrofilik pada benzena dan turunannya, termasuk aturan substitusi ketiga, reaksi oksidasi alkil benzena, dan beberapa reaksi pada fenol seperti esterifikasi, reaksi Kolbe, reaksi Reimer-Tieman, dan oksidasi fenol.
2. Kimia Organik
Oleh:
1. Dila Savira (NIM: 1628020009)
2. Mela Putri Pratama (NIM: 1618020022)
3. Ria Lestari (NIM: 1618020032)
4. Syaikhina Abdul Wakhid (NIM: 1618020039)
Dosen Pengampu: Hapin Afriyani, M.Si
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
3. Urutan reaktivitas alkohol terhadap hidrogen halida adalah sebagai berikut :
metil primer sekunder tersier benzilik alilik
(CH3)3COH + HCl 25• (CH3)3CCl + H2O tersier meningkatnya
(CH3)2CHOH + HCl ZnCl
2 (CH3)3CHCl + H2O sekunder reaktivitas
CH3CH2OH + HCl ZnCl2 (CH3)3CCl + H2O primer terhadap HX
Reaktivitas Alkohol Terhadap Hidrogen Halida
naiknya reaktivitas ROH terhadap HX
Semua alkohol mudah bereaksi dengan HBr dan HI menghasilkan
alkil bromida dan alkil iodida. Sedangkan alkohol tersier, alkohol
benzilik dan alkohol alilik juga mudah bereaksi dengan HCl. Tetapi
alkohol primer dan sekunder kurang reaktif dan memerlukan
bantuan ZnCl2.
4. Reaksi Subtitusi Alkohol
Reaksi substitusi alkohol
adalah suatu reaksi
penggantian gugus
fungsional pada senyawa
alkohol dan diganti dengan
gugus alkil halida.
+ H-Br
H2SO4
+ H-Cl
ZnCl2
+H2O
1-butanol 1-bromobutana (99%)
2-butanol
2-klorobutana (66%)
5. Reaksi Subtitusi Alkohol
H2SO4
+ H Br + H2O
1-butanol kalor 1-bromobutana (95%)
zncl2
+ H Cl + H2O
2-butanol 2-kloro butana (66%)
Alkohol tidak dapat mengalami subtitusi dalam larutan netral
atau basa seperti alkil halida, karena gugus halida merupakan
gugus yang paling baik sedangkan OH- bukan merupakan gugus
pergi yang baik.
6. Alkohol tidak dapat mengalami reaksi subtitusi dalam larutan netral
atau basa
+ Br - tidak
bereaksi.
- gugus pergi larutan netral atau
basa yang merupakan basa
kurang baik kuat yang baik
Dalam larutan asam, alkohol di protonkan.
Contoh :
H H
X-
R O : + H R-O+H
Ion hidronium
7. HF HCl HBr HI
Pka : 3,45 -7 -9 -9,5
Unsur Halogen dianggap asam kuat (hampir seluruhnya terionisasi dalam
air). HI adalah asam yang terkuat dalam kelompok ini, HF adalah asam
lemah.
ROH + HI RI + H2O
ROH + HBR RBR + H2O Naiknya Laju Reaksi
ROH + Cl RCl + H2O
Reaktivitas Alkohol Terhadap Hidrogen Halida
Naiknya kuat asam dan naiknya kenukleofilan anion :
naiknya teaktivitas terhadap ROH
8. Reaksi Eliminasi Alkohol
Alkohol seperti alkil halida, bereaksi menghasilkan alkena. Dalam reaksi
eliminasi dihasilkan air = reaksi dehidrasi.
Contoh :
+ H2SO4 1800
t-butilalkohol 2-metil-1-propena
+ H2SO4 1800
2-propanol Propena
9. Mekanisme :
- Tahap 1 (Protonasi dan Lepasnya Air)
teprotonkan Sebuah kation
-TAHAP 2 (Lepasnya
H+)
keadaan transisi 2-
Pentena
Dalam tahap kedua, karbokation kehilangan H+ (diberikan kepada
H2O, H2SO4 atau molekul lain dari alkohol).