Dokumen tersebut merangkum eksperimen praktikum yang membedakan aldehida dan keton. Eksperimen tersebut meliputi reaksi Tollans untuk membedakan aldehida dan keton, uji Benedict dan Fehling untuk mendeteksi gugus karbonil, dan reaksi haloform untuk membedakan keton. Hasilnya menunjukkan bahwa aldehida lebih mudah bereaksi dengan reagen-reagen tersebut dibandingkan keton karena polaritas gugus karbonilny
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Firda Shabrina
Laporan praktikum kimia mengenai pengenalan gugus fungsi fenol dan asam karboksilat. Tujuannya adalah mengetahui perbedaan golongan senyawa organik berdasarkan gugus fungsinya, sifat kimia dan fisika golongan tersebut, serta reaksi yang terjadi. Dilakukan uji kelarutan, uji khas fenol dengan NaOH dan FeCl3, serta uji khas asam format dan asetat dengan berbagai zat kimia.
Dokumen tersebut membahas tentang stoikiometri larutan dan reaksi kimia dalam larutan, termasuk reaksi asam-basa, redoks, dan metatesis. Juga membahas tentang hitungan stoikiometri, titrasi asam-basa, dan contoh soal terkait.
Dokumen tersebut merangkum eksperimen praktikum yang membedakan aldehida dan keton. Eksperimen tersebut meliputi reaksi Tollans untuk membedakan aldehida dan keton, uji Benedict dan Fehling untuk mendeteksi gugus karbonil, dan reaksi haloform untuk membedakan keton. Hasilnya menunjukkan bahwa aldehida lebih mudah bereaksi dengan reagen-reagen tersebut dibandingkan keton karena polaritas gugus karbonilny
Laporan praktikum - pengenalan gugus fungsi (lanjutan)Firda Shabrina
Laporan praktikum kimia mengenai pengenalan gugus fungsi fenol dan asam karboksilat. Tujuannya adalah mengetahui perbedaan golongan senyawa organik berdasarkan gugus fungsinya, sifat kimia dan fisika golongan tersebut, serta reaksi yang terjadi. Dilakukan uji kelarutan, uji khas fenol dengan NaOH dan FeCl3, serta uji khas asam format dan asetat dengan berbagai zat kimia.
Dokumen tersebut membahas tentang stoikiometri larutan dan reaksi kimia dalam larutan, termasuk reaksi asam-basa, redoks, dan metatesis. Juga membahas tentang hitungan stoikiometri, titrasi asam-basa, dan contoh soal terkait.
Laporan ini merangkum hasil praktikum identifikasi senyawa golongan alkohol, fenol, dan asam karboksilat. Praktikum ini menggunakan prinsip esterifikasi, pembentukan kompleks, dan pembentukan kristal untuk mengidentifikasi gugus fungsional masing-masing senyawa. Beberapa sampel diuji meliputi etanol, gliserin, mentol, fenol, dan asam tartrat. Hasil pengujian menunjukkan adanya perubahan warna dan aroma k
KCKT menggunakan pompa bertekanan tinggi untuk mengalirkan fase gerak melalui kolom yang berisi partikel kecil untuk memisahkan analyt. Sampel diinjeksikan ke dalam aliran fase gerak dan komponen-komponennya terpisah berdasarkan interaksi dengan kolom, kemudian terdeteksi untuk diidentifikasi dan dikuantifikasi. KCKT umumnya menggunakan kolom fase balik di mana analyt nonpolar terelusi lebih cepat.
Titrasi permanganometri digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan sampel dengan mengoksidasi zat tersebut menggunakan larutan kalium permanganat. Prinsipnya adalah reaksi redoks antara ion permanganat dengan bahan baku tertentu dalam suasana asam. Titrasi dilakukan dengan menambahkan larutan KMnO4 secara bertahap hingga terjadi perubahan warna, menunjukkan titik akhir reaksi.
Laporan mingguan praktikum kimia dasar tentang reaksi-reaksi kimia yang dilakukan di laboratorium. Berisi hasil pengamatan 20 reaksi kimia yang meliputi perubahan warna, timbulnya endapan, dan gas. Reaksi-reaksi tersebut digunakan untuk mempelajari sifat zat dan mencari rumus senyawa.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang logam alkali, termasuk definisi, konfigurasi elektron, sifat fisika dan kimia, reaksi khas, warna nyala, pembuatan, dan kegunaan logam alkali dan senyawanya. Logam alkali terdiri dari litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan fransium, yang semuanya memiliki 1 elektron valensi dan mudah melepaskan elektron untuk membentuk ion positif. Natrium hidroksida, natrium k
Dokumen tersebut membahas tentang halogen dan garam halida. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa halogen merupakan kelompok unsur kimia yang sangat reaktif dan membentuk garam halida melalui reaksi dengan logam. Dokumen tersebut juga menjelaskan prosedur percobaan untuk mengetahui sifat fisika dan kimia halogen serta pembentukan garam halida melalui reaksi dengan perak dan timbal.
Dokumen tersebut membahas tentang titrasi pengendapan, khususnya titrasi argentometri untuk menentukan kadar halida dan pseudohalida. Terdapat tiga metode utama yaitu titrasi Mohr menggunakan kromat sebagai indikator, titrasi Volhard yang melibatkan titrasi balik, dan titrasi Fajans menggunakan indikator adsorpsi seperti fluorescein.
laporan praktikum Penentuan gugus fungsiwd_amaliah
1. Dokumen tersebut membahas tentang penentuan gugus fungsi pada senyawa organik melalui reaksi adisi menggunakan beberapa reagen seperti KMnO4, FeCl3, dan asam kromat.
2. Dilakukan uji terhadap alkana (heksana), alkohol (etanol), dan fenol untuk mengetahui tingkat ketidakjenuhan dan jenis gugus fungsionalnya.
3. Hasilnya menunjukkan heksana bersifat jenuh
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Prosedur penetapan kadar kalsium dalam sampel menggunakan metode gravimetri meliputi pelarutan sampel dengan asam, pengendapan kalsium oksalat, dan pemanasan sisa endapan.
2. Kalsium diendapkan sebagai kalsium oksalat dengan menambahkan larutan amonium oksalat pada larutan sampel yang telah dicampur dengan asam klorida.
3. Hasil akhir ber
Laporan praktikum mendeskripsikan eksperimen osmosis pada kentang. Kentang dimasukkan ke dalam larutan gula dengan konsentrasi berbeda. Hasilnya, berat kentang berkurang di larutan yang lebih pekat karena osmosis air keluar dari kentang. Hal ini menunjukkan proses osmosis berjalan dari area rendah konsentrasi ke area tinggi konsentrasi.
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi substitusi aromatik elektrofilik dimana suatu atom seperti hidrogen pada sistem aromatis disubstitusi dengan elektrofil seperti ion bromium. Reaksi ini melibatkan pembentukan elektrofil oleh asam Lewis, serangan elektrofil ke sistem π benzena, dan eliminasi ion hidrogen untuk membentuk produk substitusi. Contoh reaksi meliputi brominasi, nitrasi, sulfonasi, dan alkilasi Friedel-Crafts ben
Laporan ini merangkum hasil praktikum identifikasi senyawa golongan alkohol, fenol, dan asam karboksilat. Praktikum ini menggunakan prinsip esterifikasi, pembentukan kompleks, dan pembentukan kristal untuk mengidentifikasi gugus fungsional masing-masing senyawa. Beberapa sampel diuji meliputi etanol, gliserin, mentol, fenol, dan asam tartrat. Hasil pengujian menunjukkan adanya perubahan warna dan aroma k
KCKT menggunakan pompa bertekanan tinggi untuk mengalirkan fase gerak melalui kolom yang berisi partikel kecil untuk memisahkan analyt. Sampel diinjeksikan ke dalam aliran fase gerak dan komponen-komponennya terpisah berdasarkan interaksi dengan kolom, kemudian terdeteksi untuk diidentifikasi dan dikuantifikasi. KCKT umumnya menggunakan kolom fase balik di mana analyt nonpolar terelusi lebih cepat.
Titrasi permanganometri digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan sampel dengan mengoksidasi zat tersebut menggunakan larutan kalium permanganat. Prinsipnya adalah reaksi redoks antara ion permanganat dengan bahan baku tertentu dalam suasana asam. Titrasi dilakukan dengan menambahkan larutan KMnO4 secara bertahap hingga terjadi perubahan warna, menunjukkan titik akhir reaksi.
Laporan mingguan praktikum kimia dasar tentang reaksi-reaksi kimia yang dilakukan di laboratorium. Berisi hasil pengamatan 20 reaksi kimia yang meliputi perubahan warna, timbulnya endapan, dan gas. Reaksi-reaksi tersebut digunakan untuk mempelajari sifat zat dan mencari rumus senyawa.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang logam alkali, termasuk definisi, konfigurasi elektron, sifat fisika dan kimia, reaksi khas, warna nyala, pembuatan, dan kegunaan logam alkali dan senyawanya. Logam alkali terdiri dari litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan fransium, yang semuanya memiliki 1 elektron valensi dan mudah melepaskan elektron untuk membentuk ion positif. Natrium hidroksida, natrium k
Dokumen tersebut membahas tentang halogen dan garam halida. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa halogen merupakan kelompok unsur kimia yang sangat reaktif dan membentuk garam halida melalui reaksi dengan logam. Dokumen tersebut juga menjelaskan prosedur percobaan untuk mengetahui sifat fisika dan kimia halogen serta pembentukan garam halida melalui reaksi dengan perak dan timbal.
Dokumen tersebut membahas tentang titrasi pengendapan, khususnya titrasi argentometri untuk menentukan kadar halida dan pseudohalida. Terdapat tiga metode utama yaitu titrasi Mohr menggunakan kromat sebagai indikator, titrasi Volhard yang melibatkan titrasi balik, dan titrasi Fajans menggunakan indikator adsorpsi seperti fluorescein.
laporan praktikum Penentuan gugus fungsiwd_amaliah
1. Dokumen tersebut membahas tentang penentuan gugus fungsi pada senyawa organik melalui reaksi adisi menggunakan beberapa reagen seperti KMnO4, FeCl3, dan asam kromat.
2. Dilakukan uji terhadap alkana (heksana), alkohol (etanol), dan fenol untuk mengetahui tingkat ketidakjenuhan dan jenis gugus fungsionalnya.
3. Hasilnya menunjukkan heksana bersifat jenuh
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Prosedur penetapan kadar kalsium dalam sampel menggunakan metode gravimetri meliputi pelarutan sampel dengan asam, pengendapan kalsium oksalat, dan pemanasan sisa endapan.
2. Kalsium diendapkan sebagai kalsium oksalat dengan menambahkan larutan amonium oksalat pada larutan sampel yang telah dicampur dengan asam klorida.
3. Hasil akhir ber
Laporan praktikum mendeskripsikan eksperimen osmosis pada kentang. Kentang dimasukkan ke dalam larutan gula dengan konsentrasi berbeda. Hasilnya, berat kentang berkurang di larutan yang lebih pekat karena osmosis air keluar dari kentang. Hal ini menunjukkan proses osmosis berjalan dari area rendah konsentrasi ke area tinggi konsentrasi.
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi substitusi aromatik elektrofilik dimana suatu atom seperti hidrogen pada sistem aromatis disubstitusi dengan elektrofil seperti ion bromium. Reaksi ini melibatkan pembentukan elektrofil oleh asam Lewis, serangan elektrofil ke sistem π benzena, dan eliminasi ion hidrogen untuk membentuk produk substitusi. Contoh reaksi meliputi brominasi, nitrasi, sulfonasi, dan alkilasi Friedel-Crafts ben
Dokumen ini membahas tentang reaksi substitusi dan kondensasi. Reaksi substitusi terjadi ketika satu gugus digantikan oleh gugus lain pada atom karbon, melalui mekanisme SN1, SN2, SE1 atau SE2. Kondensasi terjadi ketika dua molekul bereaksi dengan pelepasan molekul kecil seperti air, misalnya kondensasi Claisen atau aldol.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur, tatanama, aromatisitas, dan reaksi substitusi elektrofilik senyawa benzena. Secara singkat, dibahas tentang struktur benzena menurut Kekule dan model ikatan valensi, contoh senyawa aromatik heterosiklik, tatanama benzena monosubstitusi, disubstitusi, dan polisubstitusi, serta reaksi substitusi elektrofilik seperti halogenasi, nitrasi, sulfonasi, dan Friedel-Crafts
Makalah ini membahas tentang reaksi adisi dan eliminasi. Reaksi adisi adalah reaksi penambahan atom atau gugus atom pada ikatan rangkap sehingga ikatan rangkap berubah menjadi ikatan tunggal, sedangkan reaksi eliminasi adalah reaksi pelepasan dua substituen dari molekul yang menghasilkan ikatan rangkap. Terdapat dua mekanisme eliminasi, yaitu E1 yang terdiri dari dua langkah dan E2 yang terjadi
Makalah ini membahas tentang reaksi adisi dan eliminasi. Reaksi adisi terjadi ketika atom atau gugus atom ditambahkan ke ikatan rangkap, mengubahnya menjadi ikatan tunggal. Reaksi eliminasi terjadi ketika dua substituen dilepaskan dari molekul, membentuk ikatan rangkap kembali. Terdapat dua mekanisme eliminasi, yaitu E1 yang terdiri atas dua langkah dan E2 yang terdiri atas satu langkah.
Alkena merupakan senyawa organik yang mengandung ikatan rangkap karbon-karbon. Alkena bersifat tidak jenuh dan reaktif karena ikatan rangkapnya. Alkena dapat mengalami berbagai reaksi seperti adisi, polimerisasi, dan pembakaran yang terjadi pada ikatan rangkapnya. Keisomeran dan sifat fisika serta kimiawi alkena dipengaruhi oleh struktur molekulnya.
Dokumen tersebut membahas reaksi substitusi elektrofilik pada benzena dan turunannya, termasuk aturan substitusi ketiga, reaksi oksidasi alkil benzena, dan beberapa reaksi pada fenol seperti esterifikasi, reaksi Kolbe, reaksi Reimer-Tieman, dan oksidasi fenol.
2. Monosubstitusi Benzena
Benzena merupakan senyawa organik yang dapat
mengalami beberapa reaksi khusus. Reaksi benzena
biasanya terjadi melalui pergantian atom hidrogen
yang terikat pada carbon dengan gugus fungsi lain,
atau sering disebut substitusi.
Benzena tidak mengalami reaksi adisi seperti alkena
tetapi mengalami reaksi substitusi aromatik
elektrofilik (Elektrofil disubstitusikan untuk satu
atom hydrogen pada cincin aromatik).
3. Contoh monosubstitusi cincin benzena
A. Klorinasi
Reaksi klorinasi adalah reaksi kimia yang terjadi pada
benzena dan molekul kloro diatomik dengan bantuan
katalis logam, (biasanya besi).
4. Contoh monosubstitusi cincin benzena
B. Nitrasi
Nitrasi adalah reaksi kimia yang terjadi pada benzena dan
asam nitrat dengan bantuan katalis asam sulfat. Senyawa
yang dihasilkan yaitu nitrobenzena.
5. Contoh monosubstitusi cincin benzena
C. Alkilasi Friedel-Crafts
Alkil halida dengan benzena bereaksi dengan adanya
aluminium (III) klorida menghasilkan alkil benzena.
6. Contoh monosubstitusi cincin benzena
D. Asilasi Friedel-Crafts
Reaksi asilasi adalah reaksi kimia yang terjadi pada
benzena dengan asil halida dengan bantuan katalis
aluminium (III) halida.
7. Contoh monosubstitusi cincin benzena
E. Sulfonasi
Raksi Sulfonasi adalah reaksi kimia yang terjadi pada
benzena dan asam sulfat dengan adanya pemanasan.
Produk yang dihasilkan adalah asam benzena sulfonat
dan air.