Dokumen tersebut membahas tentang hidrolisis garam, yaitu penguraian garam oleh air yang menghasilkan asam dan basanya kembali. Terdapat dua jenis hidrolisis, yaitu parsial dan total. Jenis garam yang mengalami hidrolisis dipengaruhi oleh sifat asam dan basa pembentuknya, seperti garam dari asam kuat dan basa lemah hanya mengalami hidrolisis parsial.
Dasar kehidupan adalah air, yaitu kandungan utama mahluk hidup (+-76%) .
Peran utama air di dalam tubuh adalah sebagai pelarut dan berperanserta dalam berbagai reaksi (metabolisme).
Air merupakan senyawa kimia luar biasa yang mempunyai banyak kelebihan, antara lain
Daya larut, aktivitas permukaan, ikatan hidrogen, ikatan hidrofop, pengionan, dan berbagai efek konformasi berbagai molekul semuanya melibatkan air. (Nogrady, 1992)
Dasar kehidupan adalah air, yaitu kandungan utama mahluk hidup (+-76%) .
Peran utama air di dalam tubuh adalah sebagai pelarut dan berperanserta dalam berbagai reaksi (metabolisme).
Air merupakan senyawa kimia luar biasa yang mempunyai banyak kelebihan, antara lain
Daya larut, aktivitas permukaan, ikatan hidrogen, ikatan hidrofop, pengionan, dan berbagai efek konformasi berbagai molekul semuanya melibatkan air. (Nogrady, 1992)
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode
pengukuran, dan terapannya
Kompetensi Dasar
Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis
dalam air dan menghitung pH larutan garam tersebut
4. Indikator-Indikator
1.Mengelompokkan jenis-jenis garam berdasarkan asam
basa pembentuknya
2. Menentukan jenis-jenis garam yang dapat terhidrolisis
3. Menentukan jenis reaksi hidrolisis yang terjadi pada
suatu garam
4. Menentukan sifat larutan garam yang terhidrolisis
dari persamaan reaksi ionisasi
5. Menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis
6. Hidrolisis berasal dari kata “hidro” yaitu air dan “lisis”
berarti penguraian, berarti hidrolisis garam adalah
penguraian garam oleh air yang menghasilkan asam
dan basanya kembali.
Ada dua macam hidrolisis, yaitu:
1.Hidrolisis parsial/sebagian (jika garamnya berasal
dari asam lemah dan basa kuat atau sebaliknya & pada
hidrolisis sebagian hanya salah satu ion saja yang
mengalami reaksi hidrolisis, yang lainnya tidak).
2.Hidrolisis total (jika garamnya berasal dari asam
lemah dan basa lemah).
BACK
8. Catatan:
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat
tidak mengalami hidrolisis dan bersifat netral.
Di dalam air garam ini mengalami ionisasi
sempurna menjadi anion dan kation.
Contoh : garam NaCl
Di dalam air, NaCl terionisasi sempurna membentuk
ion Na+ dan Cl-
NaCl(aq) Na+
(aq) + Cl-
(aq)
Ion Na+ berasal dari asam kuat danj ion Cl- berasal dari
basa kuat sehingga keduanya tidak bereaksi dengan
air.
9. Reaksi Hidrolisisnya adalah
Na+
(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)
Cl-
(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)
Larutan ini bersifat netral (pH=7).
Jika diuji keasamannya dengan menggunakan kertas
lakmus biru dan merah , maka warna lakmus biru
tetap biru, lakmus merah tetap merah.
NaCl
10. GARAM DARI
ASAM KUAT
DAN BASA
LEMAH
GARAM DARI
ASAM LEMAH
DAN BASA
KUAT
GARAM DARI
ASAM LEMAH
DAN BASA
LEMAH
BACK
11. 1. Garam dari asam kuat dan basa lemah
• Di dalam air, Garam ini akan terhidrolisis sebagian (kation dari
basa lemah terhidrolisis, sedangkan anion dari asam kuat
tidak)
Contoh : garam NH4Cl.
Dalam air, NH4Cl terionisasi sempurna membentuk ion Cl- dan
NH4
+
NH4Cl NH4
+ + Cl-
• Reaksi Hidrolisisnya adalah
NH4
+
(aq) + H2O(aq) NH 3(aq) + H3O+
(aq)
Na+
(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)
12. NH4Cl air NH4
+
(aq) + Cl-
(aq)
NH4
+ + H2O ↔ NH3 (aq) + H3O+
(aq)
Sisa basa
lemah
Mengalami
hidrolisis Basa lemah
N H
H
H
H
N H
H
H
H
c
L +
N H
H
H
H
H
N
H
H
H
+
H
O
H
H
O
H
+
+ -
+ +
13. Bersifat asam (pH<7 karena Hidrolisis
menghasilkan ion H3O+).
Jika diuji keasamannya dengan menggunakan
kertas lakmus biru , maka warna kertas akan
berubah menjadi merah.
15. Penentuan pH
Contoh: larutan garam yang bersifat asam
adalah NH4Cl, NH4Br, (NH4)2SO4.
Untuk garam yang memiliki satu kation ,
seperti NH4Cl, NH4Br, berlaku:
NH4Cl NH4
+ + Cl-
reaksi hidrolisisnya sebagai berikut:
NH4
+
(aq) + H2O(l) NH4OH(aq) + H+
(aq)
Tetapan kesetimbangan dari reaksi hidrolisis
disebut tetapan hidrolisis dan dilambangkan
dengan K h.
Kh= [NH4OH][H+] / [NH4
+]
16. [H2O] diabaikan karena jumlah H2O yang
bereaksi jauh lebih kecil daripada H2O yang
berperan sebagai pelarut.
[NH4OH] selalu sama dengan [H+] sehingga,
[NH 4 + ] = [garam] = Cg
17. Maka:
Selanjutnya, harga tetapan hidrolisis Kh dapat
dikaitkan dengan tetapan ionisasi basa lemah Ka dan
tetapan kesetimbangan air Kw
K h = K W/K b
Sehingga ,
Ket:
Kh: harga tetapan hidrolisis
Kb: tetapan ionisasi basa lemah
Kw: tetapan kesetimbangan air
18. Untuk garam yang memiliki dua kation seperti
(NH4)2SO4 , berlaku:
(NH4)2SO4 2 NH4
+
(aq) + SO4
2-
(aq)
[NH4
+] = 2 x [(NH4)2SO4] = 2 x [garam] = 2 x Cg
Selanjutnya, harga tetapan hidrolisis Kh dapat
dikaitkan dengan tetapan ionisasi basa lemah Ka dan
tetapan kesetimbangan air Kw
K h = K W/K b
Sehingga,
Ket:Kh: harga tetapan hidrolisis
Kb: tetapan ionisasi basa lemah
Kw: tetapan kesetimbangan air BACK
19. Di dalam air, Garam ini akan terhidrolisis sebagian (anion dari
asam lemah terhidrolisis, sedangkan kation dari basa kuat
tidak)
Contoh : garam CH3COONa, (CH3COO)2Ba
Dalam air, CH3COONa terionisasi sempurna membentuk ion
CH3COO- dan Na+
CH3COONa CH3COO-
(aq) + Na+
(aq)
Reaksi hidrolisis adalah:
CH3COO- + H2O CH3COOH + OH-
Na+
(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)
Bersifat basa (pH>7 karena Hidrolisis menghasilkan ion OH-).
Jika diuji keasamannya dengan menggunakan kertas lakmus
merah maka warna kertas akan berubah menjadi biru.
21. CH3COONa air CH3COO-
(aq) + Na+
(aq)
CH3COO- + H2O ↔ CH3COOH(aq) + OH-
(aq)
C
H
H
H
C
O
O
C
H
H
H
C
O
O +
N
a
C
H
H
H
C
O
O
H
O
H
+ +
C
H
H
H
C
O
O
H
O
H
-
+
- -
22. Untuk garam yang memiliki satu anion, seperti
CH3COONa, berlaku
CH3COONa CH3COO-
(aq) + Na+
(aq)
reaksi hidrolisis CH3COO- dari garam CH3COONa sebagai
berikut!
CH3COO- + H2O CH3COOH + OH-
Konstanta kesetimbangan reaksi hidrolisis disebut
konstanta hidrolisis yang dinotasikan dengan Kh.
Penentuan pH
23.
24. Selanjutnya, harga tetapan hidrolisis Kh dapat dikaitkan
dengan tetapan ionisasi asam lemah Ka dan tetapan
kesetimbangan air Kw
Ka x Kh = Kw, atau
sehingga,
Ket:
Kh: harga tetapan hidrolisis
Ka: tetapan ionisasi asam lemah
Kw: tetapan kesetimbangan air
25. Untuk garam yang memiliki dua anion,seperti
(CH3COO)2Ba, berlaku:
(CH3COO)2Ba 2CH3COO-
(aq) + Ba2+
(aq)
[CH3COO-] = 2 x [(CH3COO)2Ba] = 2 x [g] = 2 x Cg
Selanjutnya, harga tetapan hidrolisis Kh dapat
dikaitkan dengan tetapan ionisasi asam lemah Ka dan
tetapan kesetimbangan air Kw
Ka x Kh = Kw, atau
26. sehingga,
Ket:
Kh: harga tetapan hidrolisis
Ka: tetapan ionisasi asam lemah
Kw: tetapan kesetimbangan air
BACK
27. Baik kation maupun anion dari garam ini akan
bereaksi dengan pelarut air (hidrolisis total),
Contoh:
garam CH3COONH4
garam CH3COONH4 dalam air akan terionisasi sebagai
berikut:
CH3COONH4 CH3COO- + NH4
+
Reaksi hidrolisisnya adalah:
CH3COO- + H2O ↔ CH3COOH + OH-
NH4
+
(aq) + H2O(aq) ↔ NH3(aq) + H3O+
(aq)
28. CH3COONH4 CH3COO- + NH4
+
+
• Reaksi hidrolisisnya adalah:
• CH3COO- + H2O ↔ CH3COOH + OH-
+ +
C
H
H
H
C
O
O N
H H
H
H
C
H
H
H
C
O
O N
H H
H
H
C
H
H
H
C
O
O O
H
H
C
H
H
H
C
O
O
H
O
H
- +
- -
29. NH4
+
(aq) + H2O(aq) ↔ NH3(aq) + H3O+
(aq)
N
H H
H
H
H
N
H
H
H
+
H
O
H
H
O
H
+
+ +
30. Mungkin bersifat basa, asam, atau netral
(karena menghasilkan ion H+ dan ion OH).
pH larutan bergantung pada Ka asam lemah
dan Kb basa lemah.
Jika Ka=Kb, larutan akan bersifat netral
(pH=7)
Jika Ka>Kb, larutan akan bersifat asam
(pH<7)
Jika Ka<Kb, larutan akan bersifat basa (pH>7)
34. Penentuan pH
Garam yang termasuk jenis ini antara lain:CH3COONH4,
(NH4)2CO3
CH3COONH4 dalam air akan terionisasi sebagai berikut:
CH3COONH4 CH3COO- + NH4
+
reaksi hidrolisis yang terjadi pada garam CH3COONH4:
CH3COO- + H2O ↔ CH3COOH + OH-
NH4
+
(aq) + H2O(aq) ↔ NH3(aq) + H3O+
(aq)
Pada hasil reaksi terdapat ion OH- dan H+. Jadi garam ini
mungkin bersifat basa, asam, atau netral.
pH larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa
lemah secara kuantitatif sukar dikaitkan dengan harga Ka
dan Kb maupun dengan konsentrasi garam.
35. pH larutan hanya dapat ditentukan secara tepat
melalui pengukuran.
Untuk menentukan [H+] garam yang berasal dari
asam lemah dan basa lemah tentukan dahulu harga
Kh.
Keterangan:
Kh: harga tetapan hidrolisis
Ka: tetapan ionisasi asam lemah
Kb: tetapan ionisasi basa lemah
Kw: tetapan kesetimbangan air
BACK
36. Aplikasi Konsep hidrolisis dalam kehidupan misalnya adalah:
1. Pelarutan sabun
Garam natrium stearat, C17H35COONa (sabun cuci) akan
mengalami hidrolisis jika dilarutkan dalam air , menghasilkan
asam stearat dan basanya NaOH.
Reaksi: C17H35COONa + H2O C17H35COOH + NaOH
Oleh karena itu, jika garam tersebut digunakan untuk
mencuci, airnya harus bersih dan tidak mengandung garam
Ca2+ atau Mg2+. Garam Ca2+ dan Mg2+ banyak terdapat dalam
air sadah.
37. Jika air yang digunakan mengandung garam garam
Ca2+, terjadi reaksi
2(C17H35COOH) + Ca2+ (C17H35COO)2 + H+
Sehingga buih yang dihasilkan sangat sedikit.
Akibatnya, cucian tidak bersih karena fungsi buih
untuk memperluas permukaan kotoran agar mudah
larut dalam air.
2. Penjernihan air
Penjernihan air minum oleh PAM berdasarkan prinsip
hidrolisis, yaitu menggunakan senyawa aluminium
fosfat yang mengalami hidrolisis total.
38. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar menurut
anda !
1. Peristiwa hidrolisis tidak terjadi pada larutan….
a .CH3COOK c. CH3COONH4 e. K2SO4
b. NH4Cl d. (NH4)2SO4
Jawaban anda :
2. Di antara garam-garam berikut, yang mengalami hidrolisis
total adalah….
a. CH3COONa c. NaCl e. NaCN
b. CH3COONH4 d. NH4Cl
Jawaban anda :
39. 3. Di antara senyawa – senyawa berikut ini, yang larutannya
dalam air memiliki pH terbesar adalah....
a. Natrium clorida d. Amonium asetat
b. Kalium nitrat e. Natrium asetat
c. Amonium clorida
Jawaban anda :
4. Garam berikut ini yang larutannya dalam air bersifat basa
adalah....
a. Kalium asetat d. Amolium asetat
b. Natrium sulfat e. Amonium klorida
c. Natrium klorida
Jawaban anda :
40. 5. Garam yang mempunyai pH > 7 dalam larutan adalah....
a. NaCl c. NH4Cl e. K2SO4
b. Na2SO4 d. K2CO3
Jawaban anda :
6. Dalam larutan terdapat natrium asetat 0,1mol/L yang
mengalami hidrolisis:
CH3COO- + H2O CH3COOH + OH-
Jika tetapan hidrolisis K h = 10-9 , pH larutan adalah….
a. 5 b. 5,5 c. 9 d. 8,5 e. 10
Jawaban anda :
7. Jika 10,7g garam NH 4Cl (M r=53,5) dilarutkan dalam air
hingga volumenya 2 L (K b NH 4 OH) =10 -5), akan diperoleh
larutan dengan pH….
a. 4 b. 5 c. 6 d. 8 e. 9
Jawaban anda :
41. 8. Sebanyak 19,6g garam CH 3COOK (M r=98) dilarutkan dalam air
hingga volumenya 500 ml. Jika K a CH 3COOH = 1 x10 -5, pH larutan
CH 3COOK adalah ….
a. 2 – log 5 c. 5 – log 2 e. 10 + log 5
b. 4 – log 2 d. 9 + log 2
Jawaban anda :
9. Terdapat 5 L larutan (CH3COO)2Ca 0,004 M. Jika Ka CH3COOH = 2 X
10-5, pH larutan adalah....
a. 5 – log 2 c. 9 + log 2 e. 9
b. 6 – log 2 d. 8 + log 2
Jawaban anda :
10. Jika 66 mg garam (NH4)2SO4 dilarutkan dalam air hingga 500ml.
K b NH4OH = 2 X 10-5 dan M r (NH4)2SO4=132, pH larutan garam
tersebut adalah….
a. 6 b. 5 c. 4 d. 8 e. 9
Jawaban anda :
42. Tujuan : Mengetahui sifat asam/basa beberapa larutan garam dalam air
Alat : Pipet tetes , Pelat tetes
Bahan :
Larutan NH4 Cl 1M Larutan Na3PO4 1M
Larutan NaCl 1M Kertas lakmus merah
Larutan Na2 CO3 1M Kertas Lakmus biru
Cara Kerja :
Teteskan kertas lakmus merah dan biru berturut turut dengan larutan
NH 4Cl, NaCl, Na 2 CO 3, Na 3PO 4. Catat perubahan warna yang
terjadi.
Tuliskan harga pH dengan , <7,>7 atau = 7
45. Pertanyaan :
Larutan manakah yang mempunyai sifat asam, basa,
dan netral ?
Sebutkan larutan yang mengalami Hidrolisis !
Berdasarkan hasil eksperimen diatas apa yang dapat
anda simpulkan ?