Purse seine adalah alat tangkap ikan berukuran besar yang menggunakan jaring lingkar untuk mengepung ikan. Dokumen ini menjelaskan klasifikasi purse seine berdasarkan ukuran, bentuk, dan ikan sasaran; komponen utama purse seine seperti jaring, tali, dan cincin; serta cara mengidentifikasi purse seine melalui pengukuran panjang dan lebar jaring.
Plankton net adalah jaring dengan ukuran mesh yang sesuai untuk menangkap plankton. Jaring ini biasanya berbentuk kerucut dan terbuat dari nilon, dengan panjang 4-5 kali diameter mulutnya. Ada tiga cara menggunakan plankton net untuk mengambil sampel plankton: secara horizontal untuk mengetahui sebaran horizontal plankton, secara vertikal untuk mengambil sampel seluruh kolom air, dan secara miring untuk mengambil sampel dari berbagai
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.Ari Panggih Nugroho
Tugas mata kuliah Pengantar Oseanografi membahas teori pembentukan laut, geomorfologi dasar laut, dan proses fisika serta kimia laut. Materi utama meliputi teori pembentukan laut seperti teori Laplace, pergeseran benua, dan plate tectonic theory, serta geomorfologi dasar laut seperti morfologi makro dan mikro. Proses fisika dan kimia laut mencakup temperatur, tekanan, dan kedalaman air l
Rumpon laut dalam (payaw) adalah alat bantu pengumpul ikan yang ditempatkan di perairan dengan kedalaman lebih dari 200 meter. Rumpon dapat berbentuk rakit bambu, ponton besi, atau drum minyak dan digunakan untuk mengumpulkan ikan. Rumpon diidentifikasi melalui komponen utamanya seperti pelampung, tali, atraktor, dan pemberat.
Teknik sampling plankton meliputi pengambilan sampel secara kualitatif dan kuantitatif menggunakan jaring plankton dengan ukuran mata jaring yang sesuai. Pengambilan sampel dilakukan secara horizontal dan vertikal, kemudian sampel dipertahankan dalam formalin untuk analisis lebih lanjut di laboratorium.
Purse seine adalah alat tangkap ikan berukuran besar yang menggunakan jaring lingkar untuk mengepung ikan. Dokumen ini menjelaskan klasifikasi purse seine berdasarkan ukuran, bentuk, dan ikan sasaran; komponen utama purse seine seperti jaring, tali, dan cincin; serta cara mengidentifikasi purse seine melalui pengukuran panjang dan lebar jaring.
Plankton net adalah jaring dengan ukuran mesh yang sesuai untuk menangkap plankton. Jaring ini biasanya berbentuk kerucut dan terbuat dari nilon, dengan panjang 4-5 kali diameter mulutnya. Ada tiga cara menggunakan plankton net untuk mengambil sampel plankton: secara horizontal untuk mengetahui sebaran horizontal plankton, secara vertikal untuk mengambil sampel seluruh kolom air, dan secara miring untuk mengambil sampel dari berbagai
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.Ari Panggih Nugroho
Tugas mata kuliah Pengantar Oseanografi membahas teori pembentukan laut, geomorfologi dasar laut, dan proses fisika serta kimia laut. Materi utama meliputi teori pembentukan laut seperti teori Laplace, pergeseran benua, dan plate tectonic theory, serta geomorfologi dasar laut seperti morfologi makro dan mikro. Proses fisika dan kimia laut mencakup temperatur, tekanan, dan kedalaman air l
Rumpon laut dalam (payaw) adalah alat bantu pengumpul ikan yang ditempatkan di perairan dengan kedalaman lebih dari 200 meter. Rumpon dapat berbentuk rakit bambu, ponton besi, atau drum minyak dan digunakan untuk mengumpulkan ikan. Rumpon diidentifikasi melalui komponen utamanya seperti pelampung, tali, atraktor, dan pemberat.
Teknik sampling plankton meliputi pengambilan sampel secara kualitatif dan kuantitatif menggunakan jaring plankton dengan ukuran mata jaring yang sesuai. Pengambilan sampel dilakukan secara horizontal dan vertikal, kemudian sampel dipertahankan dalam formalin untuk analisis lebih lanjut di laboratorium.
Presentasi ini membahas upaya konservasi sumber daya alam laut Indonesia, termasuk keanekaragaman hayati laut, ancamannya, dan berbagai strategi konservasi seperti kawasan konservasi, konservasi ex situ, serta pengelolaan sumber daya laut yang melibatkan masyarakat dan pemerintah.
Bentos adalah organisme yang hidup di dasar perairan. Pola sebaran dan morfologinya dipengaruhi oleh kedalaman dan substrat. Zona subtidal terletak antara batas air surut dan ujung paparan benua dengan kedalaman 200 meter. Faktor lingkungan yang mempengaruhinya adalah ombak, salinitas, suhu, cahaya, makanan, dan topografi. Kelompok bentos utama terdiri atas Polychaeta, Crustacea, Echinodermata,
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannyaMujiyanto -
Penelitian dilakukan di perairan Pulau Rakit dan Pulau Ganteng di perairan Teluk Saleh Nusa Tenggara Barat pada tahun 2005 dengan waktu pelaksanaan pada bulan Mei dan Oktber 2005. Berdasarkan informasi dari nelayan, terumbu karang di perairan Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah mengalami banyak kerusakan, terutama pada perairan yang dangkal yaitu pada kedalaman kurang dari 15 meter. Pengamatan dan perhitungan persentase penutupan karang dilakukan dengan menggunakan metode Line Intercef Transect (LIT). Kerusakan terumbu karang tersebut akibat dari kegiatan penangkapan ikan dengan cara-cara penangkapan yang tidak ramah lingkungan. Kondisi terumbu karang hidup pada kategori sedang, penutupan karang dalam kategori karang rusak. Adapun Strategi pengelolaan terumbu karang berdasarkan permasalah yang ditemukan di lokasi, secara garis besarnya adalah dengan memberdayakan masyarakat pesisir yang secara langsung bergantung pada pengelolaan terumbu karang, mengurangi laju degradasi kondisi terumbu karang yang ada pada saat ini serta mengelola terumbu karang berdasarkan karakteristik ekosistem, potensi, pemanfaatan dan status hukumnya.
Biologi Perikanan - Penentuan Umur IkanAji Sanjaya
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian umur ikan dan fase pertumbuhan ikan. Secara umum, umur ikan ditentukan berdasarkan lamanya ikan hidup sejak menetas hingga dewasa, dan terdapat berbagai metode untuk menentukan umur ikan secara langsung maupun tidak langsung.
Metodologi pengumpulan dan analisis data biologi perairan meliputi parameter biologi perairan seperti flora dan fauna, metode pengambilan sampel biota akuatik, analisis sampel, indeks keanekaragaman jenis, dan indeks biotik untuk menilai kualitas air. Metode ini digunakan untuk mengukur tingkat keragaman dan kekayaan hayati perairan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem perikanan yang terdiri dari berbagai komponen yang saling terkait mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan, hingga pemasaran yang bertujuan untuk pengelolaan sumber daya perikanan secara berkelanjutan. Sistem perikanan mencakup aktivitas manusia dalam penangkapan ikan, budidaya, pengolahan, serta aspek sosial ekonominya.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi penangkapan ikan menurut undang-undang dan peraturan pemerintah serta sejarah dan perkembangan penangkapan ikan dari masa prasejarah hingga modern."
alat kapal dan penangkap ikan - lift nettAdi Prasetya
Dokumen tersebut membahas tentang jaring angkat (lift net) sebagai alat tangkap ikan. Terdapat empat jenis jaring angkat yang dijelaskan yaitu jaring angkat perahu, jaring angkat anco, jaring angkat tancap, dan jaring angkat bandrong beserta penjelasan mengenai konstruksi, cara kerja, dan target ikan masing-masing jenis.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang echosounder, yaitu alat navigasi elektronik yang menggunakan sistem gelombang suara untuk mengukur kedalaman perairan dan mendeteksi objek di dasar laut. Dibahas pula jenis echosounder seperti single beam dan multi beam serta komponen utamanya seperti transmitter, transducer, dan receiver. Dijelaskan pula faktor yang mempengaruhi kekuatan echo dan sistem kerja umum dari echosounder.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis alat tangkap ikan yaitu aktif, pasif, dan statis. Alat aktif seperti trawl dan tonda bergerak untuk menangkap ikan, sedangkan alat pasif seperti jaring insang dan rawai diam sambil menunggu ikan tertangkap, dan alat statis seperti bubu berupa perangkap untuk menangkap ikan. Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik masing-masing alat tangkap dan j
Ikan cakalang memiliki tubuh berbentuk torpedo dengan dua sirip punggung dan sisik yang sangat kecil. Laporan ini menjelaskan morfologi dan pengukuran morfometrik ikan cakalang yang meliputi panjang tubuh, kepala, dan sirip.
O documento resume as principais características dos moluscos, incluindo sua anatomia, sistemas orgânicos, reprodução e as classes mais importantes como gastrópodes, bivalves e cefalópodes.
Os moluscos são o segundo maior grupo de animais, originaram-se há 600 milhões de anos e evoluíram para viver em diversos habitats. Caracterizam-se por possuírem um manto que secreta conchas em alguns casos, e dividem-se em classes como os bivalves, gastrópodes e cefalópodes.
Presentasi ini membahas upaya konservasi sumber daya alam laut Indonesia, termasuk keanekaragaman hayati laut, ancamannya, dan berbagai strategi konservasi seperti kawasan konservasi, konservasi ex situ, serta pengelolaan sumber daya laut yang melibatkan masyarakat dan pemerintah.
Bentos adalah organisme yang hidup di dasar perairan. Pola sebaran dan morfologinya dipengaruhi oleh kedalaman dan substrat. Zona subtidal terletak antara batas air surut dan ujung paparan benua dengan kedalaman 200 meter. Faktor lingkungan yang mempengaruhinya adalah ombak, salinitas, suhu, cahaya, makanan, dan topografi. Kelompok bentos utama terdiri atas Polychaeta, Crustacea, Echinodermata,
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannyaMujiyanto -
Penelitian dilakukan di perairan Pulau Rakit dan Pulau Ganteng di perairan Teluk Saleh Nusa Tenggara Barat pada tahun 2005 dengan waktu pelaksanaan pada bulan Mei dan Oktber 2005. Berdasarkan informasi dari nelayan, terumbu karang di perairan Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah mengalami banyak kerusakan, terutama pada perairan yang dangkal yaitu pada kedalaman kurang dari 15 meter. Pengamatan dan perhitungan persentase penutupan karang dilakukan dengan menggunakan metode Line Intercef Transect (LIT). Kerusakan terumbu karang tersebut akibat dari kegiatan penangkapan ikan dengan cara-cara penangkapan yang tidak ramah lingkungan. Kondisi terumbu karang hidup pada kategori sedang, penutupan karang dalam kategori karang rusak. Adapun Strategi pengelolaan terumbu karang berdasarkan permasalah yang ditemukan di lokasi, secara garis besarnya adalah dengan memberdayakan masyarakat pesisir yang secara langsung bergantung pada pengelolaan terumbu karang, mengurangi laju degradasi kondisi terumbu karang yang ada pada saat ini serta mengelola terumbu karang berdasarkan karakteristik ekosistem, potensi, pemanfaatan dan status hukumnya.
Biologi Perikanan - Penentuan Umur IkanAji Sanjaya
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian umur ikan dan fase pertumbuhan ikan. Secara umum, umur ikan ditentukan berdasarkan lamanya ikan hidup sejak menetas hingga dewasa, dan terdapat berbagai metode untuk menentukan umur ikan secara langsung maupun tidak langsung.
Metodologi pengumpulan dan analisis data biologi perairan meliputi parameter biologi perairan seperti flora dan fauna, metode pengambilan sampel biota akuatik, analisis sampel, indeks keanekaragaman jenis, dan indeks biotik untuk menilai kualitas air. Metode ini digunakan untuk mengukur tingkat keragaman dan kekayaan hayati perairan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem perikanan yang terdiri dari berbagai komponen yang saling terkait mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan, hingga pemasaran yang bertujuan untuk pengelolaan sumber daya perikanan secara berkelanjutan. Sistem perikanan mencakup aktivitas manusia dalam penangkapan ikan, budidaya, pengolahan, serta aspek sosial ekonominya.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi penangkapan ikan menurut undang-undang dan peraturan pemerintah serta sejarah dan perkembangan penangkapan ikan dari masa prasejarah hingga modern."
alat kapal dan penangkap ikan - lift nettAdi Prasetya
Dokumen tersebut membahas tentang jaring angkat (lift net) sebagai alat tangkap ikan. Terdapat empat jenis jaring angkat yang dijelaskan yaitu jaring angkat perahu, jaring angkat anco, jaring angkat tancap, dan jaring angkat bandrong beserta penjelasan mengenai konstruksi, cara kerja, dan target ikan masing-masing jenis.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang echosounder, yaitu alat navigasi elektronik yang menggunakan sistem gelombang suara untuk mengukur kedalaman perairan dan mendeteksi objek di dasar laut. Dibahas pula jenis echosounder seperti single beam dan multi beam serta komponen utamanya seperti transmitter, transducer, dan receiver. Dijelaskan pula faktor yang mempengaruhi kekuatan echo dan sistem kerja umum dari echosounder.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis alat tangkap ikan yaitu aktif, pasif, dan statis. Alat aktif seperti trawl dan tonda bergerak untuk menangkap ikan, sedangkan alat pasif seperti jaring insang dan rawai diam sambil menunggu ikan tertangkap, dan alat statis seperti bubu berupa perangkap untuk menangkap ikan. Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik masing-masing alat tangkap dan j
Ikan cakalang memiliki tubuh berbentuk torpedo dengan dua sirip punggung dan sisik yang sangat kecil. Laporan ini menjelaskan morfologi dan pengukuran morfometrik ikan cakalang yang meliputi panjang tubuh, kepala, dan sirip.
O documento resume as principais características dos moluscos, incluindo sua anatomia, sistemas orgânicos, reprodução e as classes mais importantes como gastrópodes, bivalves e cefalópodes.
Os moluscos são o segundo maior grupo de animais, originaram-se há 600 milhões de anos e evoluíram para viver em diversos habitats. Caracterizam-se por possuírem um manto que secreta conchas em alguns casos, e dividem-se em classes como os bivalves, gastrópodes e cefalópodes.
O documento descreve as principais classes de moluscos, incluindo suas características e habitats. Ele também discute a anatomia, fisiologia, reprodução e importância econômica dos moluscos.
Este documento descreve as características gerais dos moluscos e anelídeos. Apresenta as principais classes de moluscos, incluindo suas características, sistemas e reprodução. Também descreve os principais grupos de anelídeos e suas anatomias e fisiologias.
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusTrisnadi Wijaya
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh manajemen modal kerja dan leverage terhadap nilai perusahaan secara langsung maupun tidak langsung melalui profitabilitas.
2) Variabel penelitian terdiri dari manajemen modal kerja, leverage, profitabilitas, dan nilai perusahaan. Analisis data menggunakan analisis jalur untuk menguji hubungan antar variabel.
3) Sampel penelitian
Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...Mujiyanto -
Gastropoda adalah salah satu kelas moluska yang sangat mudah ditemukan di ekosistem mangrove. Di ekosistem ini, gastropoda berperan dalam membantu proses dekomposisi serasah. Informasi tentang struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di Kawasan Desa Parang belum ada, sehingga perlu adanya kajian tentang struktur komunitas gastropoda di kawasan tersebut sebagai acuan untuk pengelolaan. Pada bulan Juni-Desember 2012 telah dilakukan penelitian tentang struktur komunitas gastropoda di Kawasan Desa Parang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di ekosistem mangrove Kawasan Desa Parang ditemukan 29 jenis dari 16 famili gastropoda. Kelimpahan rata-rata gastropoda berkisar antara 2,10–18,85 ind/m 2 . Indeks keanekaragaman berkisar antara 0,35–1,45 yang termasuk dalam kategori rendah sampai sedang. Nilai Indeks Keseragaman masuk dalam kategori rendah sampai tinggi dengan nilai berkisar antara 0,12–0,62 dan kisaran Indeks Dominasi antara 0,50–0,84 masuk dalam kategori terdapat spesies yang mendominasi. Littoraria scabra adalah jenis gastropoda yang mendominasi di ekosistem mangrove Kawasan Desa Parang.
Impact of aquaculture activity on phytoplankton diversity in djuanda reservoi...Fiddy Prasetiya
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas hubungan antara tingkat kepadatan karamba jaring apung (KJA) dengan struktur komunitas fitoplankton di Waduk Ir. H. Djuanda, Jawa Barat. Parameter yang diamati meliputi kelimpahan, indeks diversitas, dominansi serta komposisi fitoplankton. Hasilnya menunjukkan dominansi fitoplankton Cyanophyceae terutama Microcystis pada lokasi dengan kepadatan KJA tinggi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Estimasi populasi gastropoda dan makrobentos di Sungai Tambakbayan menggunakan metode tanpa plot. Terdapat korelasi antara parameter lingkungan seperti kadar O2, CO2, dan nutrien dengan kerapatan populasi gastropoda dan keanekaragaman makrobentos. Kualitas air Sungai Tambakbayan tergolong baik berdasarkan hasil estimasi.
Aplikasi metode penanaman rumput laut kappaphycus alvarezii dioji fauji
Dokumen ini membahas penelitian tentang aplikasi metode penanaman rumput laut Kappaphycus alvarezii di perairan Lontar, Kota Serang, Banten. Penelitian ini menguji tiga metode budidaya yaitu metode longline, rakit apung, dan lepas dasar selama 45 hari untuk menganalisis produktivitas setiap metode berdasarkan pertumbuhan dan penambahan berat rumput laut. Hasil penelitian digunakan untuk menentukan metode bud
COVER SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMA...Mustain Adinugroho
Musta’in Adinugroho. K2A005049. Beban Kerja Osmotik, Perubahan Osmoefektor dan Efisiensi Pemanfaatan Pakan Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) yang Dikulltivasi pada Media Isoosmotik, Hipoosmotik dan Hiperosmotik Intermolt (Pembimbing : Sutrisno Anggoro dan Mustofa Niti Suparjo)
Udang vannamei (Litopenaeus vannamei) merupakan spesies yang komersial untuk budidaya sejak usaha budidaya udang di Indonesia lesu akibat serangan virus WSS. Udang ini adalah udang introduksi yang berasal dari perairan Meksiko dan Amerika Latin. Kehidupan udang ini bergantung pada kelancaran proses molting dan beban kerja osmotik dimana salinitas sangat berperan sebagai masking faktor. Selain itu perubahan osmoefektor juga akan mempengaruhi proses metabolisme udang sehingga daya pemanfaatan pakan tidak optimal.
Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah mengkaji beban kerja osmotik, perubahan osmoefektor dan daya pemanfaatan pakan udang Litopenaeus vannamei yang dikultivasi pada media dengan isoosmotik yang berbeda.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2009 hingga Januari 2010 di Laboratorium Pengembangan Wilayah Pantai, Universitas Diponegoro, Jepara. Materi yang digunakan adalah udang vannamei dengan metode eksperimental laboratoris dengan menggunakan rancangan acak sistematis dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Lama pemeliharaan adalah 60 hari. Perlakuan yang diterapkan adalah menggunakan media isoosmotik yang berbeda. Data yang dikaji dalam penelitian ini adalah beban kerja osmotik, kandungan ion-ion (osmoefektor) dan daya pemanfaatan pakan. Hasil data diolah dengan menggunakan analisis ragam dan perbedaan pengaruh antar perlakuan diuji dengan menggunakan uji Duncan dengan bantuan progam SPSS 15.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat salinitas media (larutan osmotik) yang berbeda (hipoosmotik, isoosmotik dan hiperosmotik) memberikan pengaruh yang nyata terhadap beban kerja osmotik, perubahan osmoefektor dan daya pemanfaatan pakan (p<0.05). Salinitas yang terbaik diantara beberapa perlakuan yang dicobakan untuk beban kerja osmotik adalah 20+1 ppt dengan beban kerja osmotik 43.65 mOsm/l H2O. Nisbah ion (osmoefektor) terendah terdapat pada salinitas 20+1 ppt. Sedangkan daya pemanfaatan pakan terbaik adalah pada salinitas 26+1 ppt dengan nilai FCR 1,34 dan PER 1,79. Rentang salinitas isoosmotik molt pada salinitas 26+1 ppt memberikan lingkungan media yang ideal bagi kultivasi udang vannamei.
Kata kunci: salinitas, beban kerja osmotik, osmoefektor, daya pemanfaatan pakan, Litopenaeus vannamei
Dokumen ini membahas rencana survei keanekaragaman hayati flora dan fauna di kawasan perlindungan keanekaragaman hayati PT. TELPP. Survei akan melakukan inventarisasi jenis-jenis flora dan fauna, serta memberikan masukan untuk pengelolaan kawasan. Metode yang digunakan antara lain analisis vegetasi, survey cepat untuk hewan, serta dokumentasi hasil temuan.
PRODUKSI TOKOLAN UDANG VANAMEI (Litopenaeus vannamei) DALAM HAPA DENGAN PADAT...Repository Ipb
Penelitian ini menguji empat kepadatan penokolan udang vanamei (500, 1000, 1500, dan 2000 ekor/m2) selama 28 hari. Hasilnya menunjukkan bahwa kepadatan 500 ekor/m2 memberikan pertumbuhan udang terbaik dengan panjang akhir 42,7 mm. Kepadatan tidak berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan hidup atau keragaman panjang udang.
Andrew hidayat 91387-id-evaluasi-kesesuaian-tambak-garam-ditinjaAndrew Hidayat
(1) Penelitian ini mengevaluasi kesesuaian lahan tambak garam di Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah berdasarkan aspek fisik tanah seperti permeabilitas, bentuk lahan, jenis tanah, dan kondisi iklim. (2) Hasilnya menunjukkan bahwa lahan tambak garam di daerah tersebut memiliki kelas kesesuaian sangat sesuai untuk pertambakan garam karena memenuhi kriteria seperti permeabilitas
Tutorial COHERENS Coupled Hidrodynamic & Ecologycal Model & Its Application i...widodopranowo
Tutorial COHERENS Coupled Hidrodynamic & Ecologycal Model & Its Application in Indonesia.
Pernah disajikan pada Mata Kuliah Kapita Selekta, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) Teknik Hidrografi pada Tahun 2004 oleh Widodo Pranowo.
1. Olan Maulana Yusuf
H1K010024
Pembibing :
Riyanti, ST., M. Biotech
JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2014
2. PENDAHULUAN
MATERI DAN
METODA
HASIL
PENUTUP
Latar Belakang
Perumusan
Masalah
Tujuan Kerja
Praktek
Manfaat Kerja
Praktek
PENDAHULIAN
3. PENDAHULUAN
MATERI DAN
METODA
HASIL
PENUTUP
Latar Belakang
Perumusan
Masalah
Tujuan Kerja
Praktek
Manfaat Kerja
Praktek
Pantai Ngandong
Ekosistem
Terumbu Karang
Gastropoda
4. PENDAHULUAN
MATERI DAN
METODA
HASIL
PENUTUP
Latar Belakang
Perumusan
Masalah
Tujuan Kerja
Praktek
Manfaat Kerja
Praktek
Bagaimana kelimpahan gastropoda di ekosistem terumbu
karang dan hubungan parameter kualitas air di Pantai
Ngandong, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta ?
5. PENDAHULUAN
MATERI DAN
METODA
HASIL
PENUTUP
Latar Belakang
Perumusan
Masalah
Tujuan Kerja
Praktek
Manfaat Kerja
Praktek
Tujuan dari kerja praktek ini adalah untuk mengetahui
kelimpahan gastropoda di ekosistem terumbu karang Pantai
Ngandong, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa
Yogyakarta dan faktor-faktor lingkungan yang
mempengaruhinya.
6. PENDAHULUAN
MATERI DAN
METODA
HASIL
PENUTUP
Latar Belakang
Perumusan
Masalah
Tujuan Kerja
Praktek
Manfaat Kerja
Praktek
Manfaat dari kerja praktek ini adalah sebagai pengalaman
memperoleh data di lapangan dan untuk memberikan
informasi mengenai keberadaan gastropoda di Pantai
Ngandong. Hasil kerja praktek ini juga diharapkan
bermanfaat dalam memberikan gambaran mengenai kondisi
ekosistem terumbu karang dan hubungannya dengan
gastropoda, serta sebagai referensi penelitian lebih lanjut.
7. MATERI DAN
METODA
HASIL
PENUTUP
Materi dan Metoda
Kerja Praktek
Materi Kerja
Praktek
Metoda Kerja
Praktek
Waktu dan
Tempat
Analisis Data
8. MATERI DAN
METODA
HASIL
PENUTUP
Metoda Kerja
Praktek
Waktu dan
Tempat
Alat Kegunaan
Materi Kerja
Praktek
1. Roll meter
2. Transek kuadrat 1x1 m
3. Hand refraktometer
4. Termometer
5. pH universal
6. Secchi disk
7. Kamera
8. Skin dive
9. Kertas HVS laminating dan alat tulis
Untuk pengukuran transek garis dengan metode
LIT.
Untuk Pengambilan data gastropoda
Untuk mengukur salinitas
Untuk mengukur suhu
Untuk mengukur pH
Untuk mengukur kecerahan
Untuk dekumentasi
Untuk alat bantu renang (snorkling)
Untuk mencatat hasil pengamatan
Bahan Kegunaan
Gastropoda, terumbu karang, air laut Sampel pengamatan
Analisis Data
9. MATERI DAN
METODA
HASIL
PENUTUP
1. Pengambilan Data Terumbu Karang dan Gastropoda
Pengambilan data terumbu karang mengunakan metode LIT
(Line Intercept Transect). Pemasangan LIT sejajar dengan
garis pantai sepanjang 50 meter.
Metode LIT yang dikombinasikan dengan Metode Belt Transect
Materi Kerja
Praktek
Metoda Kerja
Praktek
Waktu dan
Tempat
Analisis Data
10. MATERI DAN
METODA
HASIL
PENUTUP
Materi Kerja
Praktek
Metoda Kerja
Praktek
Waktu dan
Tempat
Analisis Data
Pengambilan data jumlah dan jenis gastropoda
menggunakan transek sabuk (belt transect) yang
dikombinasikan dengan pemasangan LIT. Panjang transek
yang digunakan yaitu 1 meter dengan lebar 2 meter (ditarik
garis 1 m ke kanan dan 1 m ke kiri). Pada setiap stasiun
pengamatan dilakukan 3 kali pengulangan pengambilan
data, dilanjutkan dengan selisih jarak 10 m, kemudian
pengukuran dilakukan kembali pada jarak yang sama
(Riska et al., 2013).
11. MATERI DAN
METODA
HASIL
PENUTUP
Materi Kerja
Praktek
Metoda Kerja
Praktek
2. Pengukuran Parameter Lingkungan
Waktu dan
Tempat
Analisis Data
12. MATERI DAN
METODA
HASIL
PENUTUP
Materi Kerja
Praktek
Metoda Kerja
Praktek
Waktu dan
Tempat
Analisis Data
Kegiatan kerja praktek ini dilaksanakan pada
tanggal 4-5 Mei 2014 di Pantai Ngandong,
Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa
Yogyakarta.
13. MATERI DAN
METODA
HASIL
PENUTUP
Persentase penutupan terumbu karang dihitung dengan
menggunakan rumus (English et al., 1994).
%Cover =
Total panjang tiap kategori life form (cm)
Panjang transek garis (cm)
X 100%
Kelimpahan menurut Brower dan Zar (1997) yaitu jumlah
individu persatuan luas atau volume, dengan rumus sebagai
berikut :
N =
Σn
A
Materi Kerja
Praktek
Metoda Kerja
Praktek
Waktu dan
Tempat
Analisis Data
14. MATERI DAN
METODA
HASIL
PENUTUP
Materi Kerja
Praktek
Metoda Kerja
Praktek
Waktu dan
Tempat
Analisis Data
Kriteria Kelimpahan ( Haris et al., 2010).
15. HASIL
PENUTUP
HASIL
Identifikasi
Gastropoda
Kelimpahan
Gastropoda
Hubungan
Gastropoda dengan
Terumbu Karang
Parameter
Lingkungan
16. HASIL
PENUTUP
Identifikasi
Gastropoda
Kelimpahan
Gastropoda
Hubungan
Gastropoda dengan
Terumbu Karang
Parameter
Lingkungan
No Family Nama spesies
Jumlah di Setiap Stasiun Jumlah
I II III IV Total
1 Muricidae Drupella rugossa 9 2 3 1 15
2 Cypraeidae Monetaria annulus 5 0 1 0 6
3 Conidae Conus lividus 0 0 2 1 3
4 Turbinidae Turbo argyrostoma 0 1 0 0 1
5 Murricidae Morula granulata 1 0 0 0 1
6 Fasciolariidae
Peristernia
nassatula
0 0 1 0 1
Jumlah 15 3 7 2 27
Hasil identifikasi gastropoda di Pantai Ngandong
17. HASIL
PENUTUP
Identifikasi
Gastropoda
Kelimpahan
Gastropoda
Hubungan
Gastropoda dengan
Terumbu Karang
Parameter
Lingkungan
Spesies gastropoda yang ditemukan di Pantai Ngandong (Dok. Pribadi)
18. HASIL
PENUTUP
Identifikasi
Gastropoda
Kelimpahan
Gastropoda
Hubungan
Gastropoda dengan
Terumbu Karang
Parameter
Lingkungan
7.5
Kelimpahan Gastropoda
1.5
3.5
1
8
7
6
5
4
3
2
1
0
I II III IV
Kelimpahan Drupella (ind/m²)
Stasiun
Kelimpahan yang berkisar antara 3 – 44,2 ind/m² pada suatu area
tertentu dikategorikan sebagai kelimpahan jarang (Haris et al.,
2010).
19. HASIL
PENUTUP
Identifikasi
Gastropoda
Kelimpahan
Gastropoda
Hubungan
Gastropoda dengan
Terumbu Karang
Parameter
Lingkungan
No Kategori Persen penutupan karang (%)
1 Karang Hidup 33,96
2 Karang Mati 66,04
Menurut English et al. (1994) luas tutupan terumbu karang hidup
dengan nilai 25-49,9% termasuk dalam kategori sedang.
Hubungan gastropoda terhadap kondisi terumbu karang di Pantai
Ngandong belum menunjukan pengaruh yang cukup beasar.
20. HASIL
PENUTUP
Identifikasi
Gastropoda
Kelimpahan
Gastropoda
Hubungan
Gastropoda dengan
Terumbu Karang
Parameter
Lingkungan
Parameter
Lingkungan
Stasiun
Optimum
I II III IV
Suhu (ºC) 29 29 29 29
28 – 31
pH 8,5 8,5 8,5 8,5
6,5 – 8,5
Salinitas (ppt) 33 33 33 33
26 - 32
Kedalaman (cm) 45 50 65 55
>5
Hasil pengukuran parameter lingkungan perairan Pantai Ngandong
21. PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
• Kelimpahan gastropoda di Pantai Ngandong berkategori kelimpahan
jarang
• Prosentase terumbu karang berkategori sedang
• Parameter fisika-kima perairan seperti suhu, pH, dan kedalaman masih
tergolong baik untuk terumbu karang dan gastropoda.
Saran
• Perlu adanya penelitian secara kontinyu agar diperoleh data yang lebih jelas
mengenai stastus gastropoda pada ekosistem terumbu karang di Pantai Ngandong,
dan perlu adanya pengwasan dari pihak pemerintah daerah setempat guna menjaga
kelestarian ekosistem yang ada beserta biota didalamnya