[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas hubungan antara tingkat kepadatan karamba jaring apung (KJA) dengan struktur komunitas fitoplankton di Waduk Ir. H. Djuanda, Jawa Barat. Parameter yang diamati meliputi kelimpahan, indeks diversitas, dominansi serta komposisi fitoplankton. Hasilnya menunjukkan dominansi fitoplankton Cyanophyceae terutama Microcystis pada lokasi dengan kepadatan KJA tinggi.
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
Impact of aquaculture activity on phytoplankton diversity in djuanda reservoir_fiddy SEMBA PRASETIYA_bach_thesis
1. HUBUNGAN TINGKAT KEPADATANHUBUNGAN TINGKAT KEPADATAN
KARAMBA JARING APUNGKARAMBA JARING APUNG
DENGANDENGAN
STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLAKTONSTRUKTUR KOMUNITAS FITOPLAKTON
SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS PERAIRANSEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS PERAIRAN
WADUK IR. H. DJUANDA, JAWA BARATWADUK IR. H. DJUANDA, JAWA BARAT
Oleh :
Fiddy Semba Prasetiya
SIDANG KOMPREHENSIFSIDANG KOMPREHENSIF
O10. 02020
UNIVERSITAS PADJADJARANUNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
JATINANGORJATINANGOR
20072007
o, Ir., M.Si & Dosen Penelaah : Ika Susangka, Ir., MS, Walim Lili, Drs., MS.o, Ir., M.Si & Dosen Penelaah : Ika Susangka, Ir., MS, Walim Lili, Drs., MS.
2. HUBUNGAN TINGKAT KEPADATANHUBUNGAN TINGKAT KEPADATAN
KARAMBA JARING APUNGKARAMBA JARING APUNG
DENGANDENGAN
STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLAKTONSTRUKTUR KOMUNITAS FITOPLAKTON
SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS PERAIRANSEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS PERAIRAN
WADUK IR. H. DJUANDA, JAWA BARATWADUK IR. H. DJUANDA, JAWA BARAT
Latar Belakang
Pendekatan Masalah
Alat dan Bahan Penelitian
Metode Penelitian
Waktu & Tempat penelitian
Parameter Utama
Parameter Penunjang
Hasil & Pembahasan
3. Latar BelakangLatar Belakang
Waduk Ir. H. Djuanda-Waduk Ir. H. Djuanda-
Jatiluhur adalah wadukJatiluhur adalah waduk
dengan sifatdengan sifat multi purposemulti purpose
(Sukimin(Sukimin et al.et al. 2000) :2000) :
- Sebagai prasarana irigasi,- Sebagai prasarana irigasi,
- PLTA, pengendali banjir,- PLTA, pengendali banjir,
penyedia air baku air minumpenyedia air baku air minum
dan industri,dan industri,
- Sumber daya yang- Sumber daya yang
potensial bagi sektorpotensial bagi sektor
pariwisata danpariwisata dan perikananperikanan
usaha budidaya ikanusaha budidaya ikan
sistem KJAsistem KJA
4. Usaha KJAUsaha KJA
Berdampak positif terhadap
peningkatan produksi perikanan
Timbulnya permasalahan lingkungan :Timbulnya permasalahan lingkungan :
- Peningkatan bahan organik- Peningkatan bahan organik
- Perubahan sifat fisik dan kimiawi perairan- Perubahan sifat fisik dan kimiawi perairan
Fitoplankton sebagai bioindikatorFitoplankton sebagai bioindikator
5. Peningkatan kepadatan KJAPeningkatan kepadatan KJA
Peningkatan limbah organikPeningkatan limbah organik
EutrofikasiEutrofikasi
Kematian massalKematian massal
6. Identifikasi Masalah
Sejauh mana hubungan tingkat
kepadatan KJA dengan struktur
komunitas fitoplankton di Waduk Ir. H.
Djuanda, Jawa Barat
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui struktur komunitas
fitoplankton di kawasan budidaya ikan
sistem KJA dengan tingkat kepadatan
yang berbeda di Waduk Ir. H. Djuanda,
Jawa Barat
7. Kegunaan Penelitian
Menjadi bahan informasi mengenai hubungan
tingkat kepadatan KJA dengan struktur komunitas
fitoplankton pada akhir musim penghujan
khususnya, sebagai salah satu pertimbangan bagi
pengelolaan budidaya ikan sistem KJA
di Waduk Ir. H. Djuanda, Jawa Barat
8. Pendekatan MasalahPendekatan Masalah
Masukan bahan
organik dari sisa
pakan dan
metabolisme
KJA dengan
kepadatan rendah
KJA dengan
kepadatan tinggi
Dekomposisi
Aerob Anaerob
Fisik-Kimiawi
Perairan
Struktur Komunitas Fitoplankton
Cukup oksigen Minim oksigen
NO3, PO4 CH4, H2S
• Setiawan (2002): Indeks diversitas 0,086-0,24 & tingginya kelimpahan Microcystis
• Krismono (2003): Peningkatan bahan organik, tingginya kelimpahan Microcystis
9. • Penelitian ini telah dilaksanakan
pada bulan Februari sampai
dengan April 2007
• Parameter fisik dilakukan
secara insitu, di Waduk Ir. H.
Djuanda, Kabupaten
Purwakarta, Jawa Barat
• Analisis parameter kimiawi air
dilakukan di Laboratorium
Akuatik, Pusat Penelitian
Sumber Daya Alam dan
Lingkungan (PPSDAL)
Lembaga Penelitian Universitas
Padjadjaran Bandung
Waktu dan Tempat Penelitian
10. Alat dan Bahan Penelitian
Alat Penelitian :
- Termometer
- Secchi disk
- pH meter
- Botol sampel volume 1000 dan 600 ml
- Ember plastik volume 5 L
- Botol Winkler volume 150 ml
- Spektrofotometer
- Water Sampler
- Cool box
- Plankton net dengan mesh size 60 x 60 μm
11. • Bahan Penelitian
Sampel plankton dan air
Larutan lugol 0,5%
Pecahan es
Bahan pereaksi untuk amonia (larutan Siegnette,
Larutan Nessler dan larutan standar amonia)
Bahan pereaksi untuk analisis nitrat, yaitu Phenol
disulfonic acid, NH4OH dan larutan standar nitrat.
Bahan pereaksi untuk analisis ortofosfat, yaitu larutan
reduktor SnCl2, ammonium molibdat dan larutan
standar fosfat.
Bahan pereaksi untuk analisis total bahan organik
(Total Organic Meter/TOM), yaitu KMnO4, H2SO4 dan
asam oksalat.
12. Metode Penelitian
Metode survey, dimana kepadatan karamba
jaring apung (KJA) disesuaikan dengan kondisi
kepadatan yang telah terbentuk sebelumnya
13. Lokasi
Pengambilan
Sampel
1. Inlet pasokan air dari Sungai
Cilalawi (kawasan bebas KJA I)
2. KJA Ubrug (KJA dengan
kepadatan rendah)
3. KJA Tanggul Usman (KJA
dengan kepadatan tinggi)
4. Intake PLTA (kawasan bebas
KJA II)
14. Parameter UtamaParameter Utama
Kelimpahan FitoplanktonKelimpahan Fitoplankton (Sachlan 1982)(Sachlan 1982)
N = n x (vr/vo) x (1/vs)N = n x (vr/vo) x (1/vs)
Keterangan :Keterangan :
N = Jumlah plankton (ind/L)N = Jumlah plankton (ind/L)
n = Jumlah plankton yang diamatin = Jumlah plankton yang diamati
vr = Volume plankton yang tersaring (ml)vr = Volume plankton yang tersaring (ml)
vo = Volume plankton yang diamati (ml)vo = Volume plankton yang diamati (ml)
vs = Volume air yang disaring (L)vs = Volume air yang disaring (L)
15. Parameter Utama (lanjutan)Parameter Utama (lanjutan)
Indeks Diversitas (Krebs 1985)Indeks Diversitas (Krebs 1985)
C = 1 –C = 1 – ΣΣ (ni/N)(ni/N)22
Keterangan :Keterangan :
ni = Jumlah individu dalam spesiesni = Jumlah individu dalam spesies
N = Jumlah total individuN = Jumlah total individu
16. Parameter Utama (lanjutan)Parameter Utama (lanjutan)
Indeks Dominansi (Krebs 1985)Indeks Dominansi (Krebs 1985)
D =D = Σ(Pi)Σ(Pi)22
Keterangan :Keterangan :
D = Indeks Dominansi SimpsonD = Indeks Dominansi Simpson
Pi = Proporsi genus dalam total genusPi = Proporsi genus dalam total genus,, dimana Pi = ni/Ndimana Pi = ni/N
ni = Jumlah individu dalam spesiesni = Jumlah individu dalam spesies
N = Jumlah total individuN = Jumlah total individu
17. Parameter Utama (lanjutan)Parameter Utama (lanjutan)
Koefisien Kesamaan SorensonKoefisien Kesamaan Sorenson (Magurran 1988)(Magurran 1988)
CN =CN = 2jN2jN
(aN + bN)(aN + bN)
Keterangan :Keterangan :
CN = Koefisien kesamaan SorensonCN = Koefisien kesamaan Sorenson
aN = Jumlah total individu stasiun AaN = Jumlah total individu stasiun A
bN = Jumlah total individu stasiun BbN = Jumlah total individu stasiun B
jN = Jumlah terkecil dari spesies yang ditemukanjN = Jumlah terkecil dari spesies yang ditemukan
pada stasiun A dan stasiun Bpada stasiun A dan stasiun B
18. Parameter Penunjang
Parameter Alat & Metode Tempat Satuan
Fisik
- Transparansi
- Suhu
Secchi disk/visual
Termometer/visual
Insitu
Insitu
cm
ºC
Kimiawi
- pH
- DO
- Amonia
- Nitrat
- Orthofosfat
- Total bahan organik
(TOM)
pH meter/potensiometrik
DO meter/potensiometrik
Spektrofotometer/Titrimetrik
Spektrofotometer/Titrimetrik
Spektrofotometer/Titrimetrik
Spektrofotometer/Titrimetrik
Insitu
Insitu
Lab
Lab
Lab
Lab
-
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
Biologis
- Plankton Mikroskop/identifikasi dan enumerasi Lab Ind/L
19. Hubungan Tingkat Kepadatan KJA
dengan Struktur Komunitas Fitoplankton
Keeratan hubungan antara tingkat kepadatan
KJA dengan struktur komunitas fitoplankton
dianalisis dengan korelasi (Steele dan Torrie
1980), dengan menggunakan software SPSS 12
(Statistical Product and Solution Service 12).
20. Komposisi Fitoplankton di perairan WadukKomposisi Fitoplankton di perairan Waduk
Ir. H. Djuanda berdasarkan Kelas dan GeneraIr. H. Djuanda berdasarkan Kelas dan Genera
HASIL DAN PEMBAHASANHASIL DAN PEMBAHASAN
KelasKelas Jumlah GeneraJumlah Genera
BacillariophyceaeBacillariophyceae
ChlorophyceaeChlorophyceae
CyanophyceaeCyanophyceae
DinophyceaeDinophyceae
55
88
33
22
Jumlah totalJumlah total 1818
Adanya kemiripan genera yang ditemukan
(khususnya Stasiun I, II dan III)
21. Persentase Fitoplankton BerdasarkanPersentase Fitoplankton Berdasarkan
Kelas di Perairan Waduk Ir. H. DjuandaKelas di Perairan Waduk Ir. H. Djuanda
0.96%
2.08%
96.80%
0.16%
0%
Bacillariophyceae
Chlorophyceae
Cyanophyceae
Dinophyceae
Euglenophyceae
23. Kelimpahan FitoplanktonKelimpahan Fitoplankton
Organisme Kelimpahan rata-rata
Individu/L Persentase (%)
I II III IV Rata-rata I II III IV
Fitoplankton
Bacillariophyceae
Chlorophyceae
Cyanophyceae
Dinophyceae
78 52 37 3 42,5 19,4 4,4 1,58 0,02
100 114 74 5 73,25 24,87 9,65 3,19 0,03
220 1008 2201 14409 4459,5 54,73 85,35 94,83 99,9
4 7 9 6 6,5 1,00 0,6 0,4 0,05
Jumlah Total (Ind/L) 402 1181 2321 14423 100 100 100 100
• Cyanophyceae : Kelimpahan rata-rata terbesar adalah dari
genera Microcystis (4428 Ind/L)
• Chlorophyceae : Kelimpahan rata-rata kedua terbesar adalah
dari genera Ankistrodesmus (5 ind/L)
24. Nilai Kelimpahan FitoplanktonNilai Kelimpahan Fitoplankton
Selama PenelitianSelama Penelitian
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
1 2 3 4 5 6
Waktu Sampling (minggu ke- )
Kelimpahan(Ind/L)
Stasiun I
Stasiun II
Stasiun III
Stasiun IV
25. Parameter Fisik Kimiawi AirParameter Fisik Kimiawi Air
Parameter Stasiun
I II III IV
Fisik
Suhu (0
C) r
k
30,25
28-32
30,33
28,5-32
30,25
28-31,5
29,83
29-32
Transparansi (m) r
k
0,845
0,7-1,12
0,95
0,8-1,2
1,225
1,1-1,4
0,783
0,55-1
Kimiawi
pH r
k
8,3
8,2-8,4
8,4
8,3-8,5
8,5
8,2-9
8,6
8,4-8,7
DO (mg/L) r
k
7,4
6,4-7,8
7,5
6,5-8,1
6,3
5,7-6,8
7,5
6,3-8,3
Ammonia (mg/L) r
k
0,06
0,03-0,09
0,075
0,03-0,09
0,21
0,07-0,4
0,085
0,03-0,1
Nitrat (mg/L) r
k
0,184
0,163-0,194
0,195
0,18-0,207
0,202
0,197-0,222
0,205
0,186-0,241
Orthofosfat (mg/L) r
k
0,204
0,19-0,23
0,208
0,193-0,243
0,217
0,186-0,235
0,209
0,169-0,23
TOM (mg/L) r
k
7,64
6,9-8,01
7,75
6,9-8,14
8,9
8,59-9,42
8,84
6,82-11,36
27. Nilai Indeks KeanekaragamanNilai Indeks Keanekaragaman
Selama PenelitianSelama Penelitian
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1 2 3 4 5 6
Waktu Sampling (minggu ke- )
IndeksDiversitasSimpson
Stasiun I
Stasiun II
Stasiun III
Stasiun IV
28. Stasiun Nilai Koefisien Kesamaan Sorenson
Rata-rata Kisaran
I-II
I-III
I-IV
II-III
II-IV
III-IV
0,015
0,008
0,023
0,037
0,108
0,242
0,006-0,116
0,004-0,021
0,001-0,062
0,002-0,188
0,001-0,298
0,002-0,563
Nilai Rata-rata KoefisienNilai Rata-rata Koefisien
Kesamaan SorensonKesamaan Sorenson
29. Hubungan Tingkat Kepadatan KJAHubungan Tingkat Kepadatan KJA
dengan Nilai Kelimpahan Fitoplanktondengan Nilai Kelimpahan Fitoplankton
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
1 2 3 4 5 6
Waktu Sampling (minggu ke- )
Kelimpahan(Ind/L)
Stasiun I
Stasiun II
Stasiun III
Stasiun IV
Nilai koefisien korelasi : 0,794
30. Hubungan Tingkat Kepadatan KJAHubungan Tingkat Kepadatan KJA
dengan Nilai Indeks Keanekaragamandengan Nilai Indeks Keanekaragaman
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1 2 3 4 5 6
Waktu Sampling (minggu ke- )
IndeksDiversitasSimpson
Stasiun I
Stasiun II
Stasiun III
Stasiun IV
Nilai koefisien korelasi : -0,835
31. KESIMPULANKESIMPULAN
Fitoplankton di perairan Waduk Ir. H. Djuanda terdiri dariFitoplankton di perairan Waduk Ir. H. Djuanda terdiri dari
18 genus yang terbagi kedalam kelas :18 genus yang terbagi kedalam kelas :
- Bacillariophyceae (5 genera),- Bacillariophyceae (5 genera),
- Chlorophyceae (8 genera),- Chlorophyceae (8 genera),
- Cyanophyceae (3 genera),- Cyanophyceae (3 genera),
- Dinophyceae (2 genera)- Dinophyceae (2 genera)
Indeks diversitas fitoplankton tertinggi adalahIndeks diversitas fitoplankton tertinggi adalah 0,771 pada0,771 pada
muara Sungai Cilalawi yang merupakan daerah bebasmuara Sungai Cilalawi yang merupakan daerah bebas
KJA, dan terendah adalah nol pada daerahKJA, dan terendah adalah nol pada daerah intakeintake PLTAPLTA
Terdapat korelasi positif antara kepadatan KJA denganTerdapat korelasi positif antara kepadatan KJA dengan
kelimpahan dan keanekaragaman fitoplankton dikelimpahan dan keanekaragaman fitoplankton di
perairan Waduk Ir. H. Djuandaperairan Waduk Ir. H. Djuanda
32. SARANSARAN
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untukPerlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
menentukan lokasi, kepadatan, ukuran ataumenentukan lokasi, kepadatan, ukuran atau
penentuan jumlah jaring apung yang didasarkanpenentuan jumlah jaring apung yang didasarkan
pada pergerakan air dan kemampuan air alamipada pergerakan air dan kemampuan air alami
untuk menguraikan kotoran ikan dan limbah pakanuntuk menguraikan kotoran ikan dan limbah pakan
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenaiPerlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
struktur komunitas fitoplankton di musim kemaraustruktur komunitas fitoplankton di musim kemarau
untuk mendapatkan data yang lebih lengkap danuntuk mendapatkan data yang lebih lengkap dan
juga perlu dipelajari daya dukung waduk terutamajuga perlu dipelajari daya dukung waduk terutama
kaitannya dengan kegiatan perikanan.kaitannya dengan kegiatan perikanan.
33. Thank You very
much indeed…
Until the last tree had been cutten
Until the last fish had been caught
Until the river and the sea had been poisoned
And we found that the money could not be eaten
(The Indian prophets)
34. HUBUNGAN TINGKAT KEPADATANHUBUNGAN TINGKAT KEPADATAN
KARAMBA JARING APUNGKARAMBA JARING APUNG
DENGANDENGAN
STRUKTUR KOMUNITAS FITOPLAKTONSTRUKTUR KOMUNITAS FITOPLAKTON
SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS PERAIRANSEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS PERAIRAN
WADUK IR. H. DJUANDA, JAWA BARATWADUK IR. H. DJUANDA, JAWA BARAT
Latar Belakang
Kerangka Pemikiran
Alat dan Bahan Penelitian
Metode Penelitian
Waktu & Tempat penelitian
Parameter Utama
Parameter Penunjang
Hasil & Pembahasan
ono, Ir., M.Si & Dosen Penelaah : Ika Susangka, Ir., MS, Walim Lili, Drs., MS.