(1) Penelitian ini mengevaluasi kesesuaian lahan tambak garam di Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah berdasarkan aspek fisik tanah seperti permeabilitas, bentuk lahan, jenis tanah, dan kondisi iklim. (2) Hasilnya menunjukkan bahwa lahan tambak garam di daerah tersebut memiliki kelas kesesuaian sangat sesuai untuk pertambakan garam karena memenuhi kriteria seperti permeabilitas
Dokumen tersebut membahas tentang survei sedimen sungai aktif untuk eksplorasi mineral logam. Survei ini melibatkan pengambilan contoh endapan sedimen dari sungai-sungai kecil untuk menganalisis kandungan logamnya. Lokasi pengambilan contoh harus mewakili daerah tangkapan sungai dan dilakukan jauh dari hulu agar tidak terkontaminasi. Hasil analisis akan digunakan untuk menentukan lokasi yang berpot
Studi ini menguji kualitas tanah penutup yang ditimbun di bekas pit tambang PT. Soe Makmur Resources untuk kegiatan reklamasi dengan membandingkannya dengan tanah asli setempat. Hasil pengujian parameter tanah menunjukkan bahwa tanah penutup pit 3 bersifat asam dan pit 5 bersifat sangat asam, sedangkan tanah asli bersifat netral. Kandungan hara organik, nitrogen, fosfor pada tanah penutup dan tanah asli masih termasuk rendah
Dokumen tersebut membahas tentang survei sedimen sungai aktif untuk eksplorasi mineral logam. Survei ini melibatkan pengambilan contoh endapan sedimen dari sungai-sungai kecil untuk menganalisis kandungan logamnya. Lokasi pengambilan contoh harus mewakili daerah tangkapan sungai dan dilakukan jauh dari hulu agar tidak terkontaminasi. Hasil analisis akan digunakan untuk menentukan lokasi yang berpot
Studi ini menguji kualitas tanah penutup yang ditimbun di bekas pit tambang PT. Soe Makmur Resources untuk kegiatan reklamasi dengan membandingkannya dengan tanah asli setempat. Hasil pengujian parameter tanah menunjukkan bahwa tanah penutup pit 3 bersifat asam dan pit 5 bersifat sangat asam, sedangkan tanah asli bersifat netral. Kandungan hara organik, nitrogen, fosfor pada tanah penutup dan tanah asli masih termasuk rendah
Struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan d...robert peranginangin
Dokumen tersebut membahas struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan di Laut Cina Selatan. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat kestabilan komunitas ikan demersal meningkat seiring kedalaman dan dipengaruhi oleh parameter kedalaman, suhu, dan salinitas. Sementara itu, persebaran kelimpahan ikan sangat dipengaruhi oleh oksigen terlarut dan kecerahan air.
Metode sampling pada jenis – jenis endapankusyanto Anto
Metode sampling pada berbagai jenis endapan meliputi grab sampling, bulk sampling, chip sampling, dan channel sampling. Chip dan channel sampling melibatkan pengambilan conto secara teratur dari permukaan yang memperlihatkan mineralisasi, sedangkan grab dan bulk sampling lebih acak. Faktor seperti pola endapan, tahap proyek, dan lokasi pengambilan conto mempengaruhi metode yang tepat.
Penentuan Tingkat Kekedapan Air dan Kekokohan Komposit Semen dari Limbah Peng...Muhammad Asyrofi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Proposal ini mengajukan penelitian tentang pemanfaatan limbah pengolahan batuan karst sebagai komposit semen. Penelitian ini akan menguji limbah tersebut dengan membuat sampel silinder beton menggunakan limbah karst, pasir, semen, dan air dengan perbandingan yang berbeda. Hasil uji kekokohan dan kekedapan air akan dianalisis untuk mengetahui perbandingan terbaik antara limbah karst dan se
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi informasi dasar perairan, menghitung nilai backscattering strength, dan menganalisis hubungan antara kekasaran, kekerasan, dan ukuran partikel dasar perairan dengan menggunakan instrumen hidroakustik.
2. Lokasi penelitian di perairan utara Pulau Bali dan sekitarnya pada September-Oktober 2014 dengan mengambil sampel sedimen dan data akustik menggunakan kapal riset.
3
Tahapan eksplorasi bahan galian terdiri dari beberapa tahap, mulai dari persiapan, pemetaan geologi, penyelidikan geokimia dan geofisika, pembuatan parit uji dan sumur uji, pemetaan topografi, hingga penyelidikan lebih lanjut seperti geoteknik dan lingkungan. Eksplorasi bertujuan mengetahui ukuran, bentuk, posisi, kadar, dan cadangan endapan mineral untuk analisis kelayakan
Buku ini membahas berbagai metode dan tahapan dalam penetapan sifat-sifat fisik tanah, mulai dari pengambilan contoh tanah hingga analisis di laboratorium. Bab ini menjelaskan bahwa pengambilan contoh tanah yang representatif dan sesuai prosedur merupakan tahap penting untuk mendapatkan hasil analisis sifat fisik tanah yang akurat. Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan meliputi tujuan pengamb
Dokumen tersebut membahas tentang eksplorasi sumber daya mineral khususnya batubara, meliputi pengertian eksplorasi, tujuan, tahapan, metode, dan estimasi sumber daya serta cadangan batubara. Eksplorasi dilakukan secara bertahap mulai dari survei, prospeksi, eksplorasi umum hingga terinci untuk mengurangi risiko. Metode utama meliputi geologi, geofisika, dan geokimia. Hasil eks
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsungheny novi
1. Teknik eksplorasi merupakan tahap awal kegiatan pertambangan yang meliputi pemetaan geologi, tracing float, pembuatan paritan dan sumur uji, serta pemboran untuk mengumpulkan informasi mengenai keterdapatan, penyebaran, dan karakteristik endapan mineral.
Ekplorasi adalah kegiatan yang dilakukan setelah prospeksi untuk mengetahui ukuran, bentuk, kedudukan, sifat, dan nilai endapan bahan galian. Teknik ekplorasi meliputi penyelidikan singkapan, pelacakan float, pendulangan, pembuatan parit uji, dan sumur uji. Pemerintah menetapkan tiga golongan bahan galian: strategis, vital, dan yang tidak termasuk kedua golongan sebelumnya.
Studi menunjukkan kadar logam berat timbal (Pb) di perairan Bontang, Kalimantan Timur. Kadar Pb ditemukan tinggi di sedimen daripada air laut, lamun, dan ikan baronang. Kadar tertinggi ditemukan di Muara Kanal.
KAJIAN KAPASITAS ASIMILASI BEBAN PENCEMARAN ORGANIK DAN ANORGANIK DI PERAIRAN...Repository Ipb
Dokumen tersebut membahas hasil penelitian tentang kapasitas asimilasi beban pencemaran organik dan anorganik di perairan Teluk Jobokuto, Jepara. Penelitian menunjukkan bahwa beban limbah tertinggi berasal dari sungai Jepara sebesar 157,40 ton/hari, namun masih dibawah kapasitas teluk. Proses percampuran air teluk termasuk tipe estuari campuran sempurna dengan waktu pencucian 9 hari. Kualitas air, sedimen,
Dokumen tersebut membahas tentang tahapan-tahapan kegiatan pertambangan mulai dari prospeksi, eksplorasi, studi kelayakan, hingga eksploitasi dan penjualan. Juga dibahas mengenai izin pertambangan dan metode-metode yang digunakan dalam kegiatan prospeksi seperti sumur uji, parit uji, serta metode geofisika dan geokimia.
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca BencanaBBAP takalar
Makalah ini membahas kualitas lahan tambak pasca bencana banjir di Sinjai Timur. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa kondisi tanah secara umum masih layak untuk budidaya udang meskipun beberapa parameter seperti pH tanah, kandungan bahan organik dan fosfat masih perlu ditingkatkan. Kondisi air tambak juga perlu diperbaiki terutama suhu, oksigen terlarut dan bahan organik. Langkah perbaikan seperti pengapuran tanah,
Struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan d...robert peranginangin
Dokumen tersebut membahas struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan di Laut Cina Selatan. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat kestabilan komunitas ikan demersal meningkat seiring kedalaman dan dipengaruhi oleh parameter kedalaman, suhu, dan salinitas. Sementara itu, persebaran kelimpahan ikan sangat dipengaruhi oleh oksigen terlarut dan kecerahan air.
Metode sampling pada jenis – jenis endapankusyanto Anto
Metode sampling pada berbagai jenis endapan meliputi grab sampling, bulk sampling, chip sampling, dan channel sampling. Chip dan channel sampling melibatkan pengambilan conto secara teratur dari permukaan yang memperlihatkan mineralisasi, sedangkan grab dan bulk sampling lebih acak. Faktor seperti pola endapan, tahap proyek, dan lokasi pengambilan conto mempengaruhi metode yang tepat.
Penentuan Tingkat Kekedapan Air dan Kekokohan Komposit Semen dari Limbah Peng...Muhammad Asyrofi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Proposal ini mengajukan penelitian tentang pemanfaatan limbah pengolahan batuan karst sebagai komposit semen. Penelitian ini akan menguji limbah tersebut dengan membuat sampel silinder beton menggunakan limbah karst, pasir, semen, dan air dengan perbandingan yang berbeda. Hasil uji kekokohan dan kekedapan air akan dianalisis untuk mengetahui perbandingan terbaik antara limbah karst dan se
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi informasi dasar perairan, menghitung nilai backscattering strength, dan menganalisis hubungan antara kekasaran, kekerasan, dan ukuran partikel dasar perairan dengan menggunakan instrumen hidroakustik.
2. Lokasi penelitian di perairan utara Pulau Bali dan sekitarnya pada September-Oktober 2014 dengan mengambil sampel sedimen dan data akustik menggunakan kapal riset.
3
Tahapan eksplorasi bahan galian terdiri dari beberapa tahap, mulai dari persiapan, pemetaan geologi, penyelidikan geokimia dan geofisika, pembuatan parit uji dan sumur uji, pemetaan topografi, hingga penyelidikan lebih lanjut seperti geoteknik dan lingkungan. Eksplorasi bertujuan mengetahui ukuran, bentuk, posisi, kadar, dan cadangan endapan mineral untuk analisis kelayakan
Buku ini membahas berbagai metode dan tahapan dalam penetapan sifat-sifat fisik tanah, mulai dari pengambilan contoh tanah hingga analisis di laboratorium. Bab ini menjelaskan bahwa pengambilan contoh tanah yang representatif dan sesuai prosedur merupakan tahap penting untuk mendapatkan hasil analisis sifat fisik tanah yang akurat. Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan meliputi tujuan pengamb
Dokumen tersebut membahas tentang eksplorasi sumber daya mineral khususnya batubara, meliputi pengertian eksplorasi, tujuan, tahapan, metode, dan estimasi sumber daya serta cadangan batubara. Eksplorasi dilakukan secara bertahap mulai dari survei, prospeksi, eksplorasi umum hingga terinci untuk mengurangi risiko. Metode utama meliputi geologi, geofisika, dan geokimia. Hasil eks
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsungheny novi
1. Teknik eksplorasi merupakan tahap awal kegiatan pertambangan yang meliputi pemetaan geologi, tracing float, pembuatan paritan dan sumur uji, serta pemboran untuk mengumpulkan informasi mengenai keterdapatan, penyebaran, dan karakteristik endapan mineral.
Ekplorasi adalah kegiatan yang dilakukan setelah prospeksi untuk mengetahui ukuran, bentuk, kedudukan, sifat, dan nilai endapan bahan galian. Teknik ekplorasi meliputi penyelidikan singkapan, pelacakan float, pendulangan, pembuatan parit uji, dan sumur uji. Pemerintah menetapkan tiga golongan bahan galian: strategis, vital, dan yang tidak termasuk kedua golongan sebelumnya.
Studi menunjukkan kadar logam berat timbal (Pb) di perairan Bontang, Kalimantan Timur. Kadar Pb ditemukan tinggi di sedimen daripada air laut, lamun, dan ikan baronang. Kadar tertinggi ditemukan di Muara Kanal.
KAJIAN KAPASITAS ASIMILASI BEBAN PENCEMARAN ORGANIK DAN ANORGANIK DI PERAIRAN...Repository Ipb
Dokumen tersebut membahas hasil penelitian tentang kapasitas asimilasi beban pencemaran organik dan anorganik di perairan Teluk Jobokuto, Jepara. Penelitian menunjukkan bahwa beban limbah tertinggi berasal dari sungai Jepara sebesar 157,40 ton/hari, namun masih dibawah kapasitas teluk. Proses percampuran air teluk termasuk tipe estuari campuran sempurna dengan waktu pencucian 9 hari. Kualitas air, sedimen,
Dokumen tersebut membahas tentang tahapan-tahapan kegiatan pertambangan mulai dari prospeksi, eksplorasi, studi kelayakan, hingga eksploitasi dan penjualan. Juga dibahas mengenai izin pertambangan dan metode-metode yang digunakan dalam kegiatan prospeksi seperti sumur uji, parit uji, serta metode geofisika dan geokimia.
Kualitas Lahan Tambak Sinjai Timur Pasca BencanaBBAP takalar
Makalah ini membahas kualitas lahan tambak pasca bencana banjir di Sinjai Timur. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa kondisi tanah secara umum masih layak untuk budidaya udang meskipun beberapa parameter seperti pH tanah, kandungan bahan organik dan fosfat masih perlu ditingkatkan. Kondisi air tambak juga perlu diperbaiki terutama suhu, oksigen terlarut dan bahan organik. Langkah perbaikan seperti pengapuran tanah,
Prosiding seminar nasional pekan pertanianNurdinUng
Rice crops require sufficient amount of water for their development, but water is often a limiting factor if it is grown on dry Vertisol soils. The study aimed to determine the monthly water availability and water available of soil profiles for paddy on Endoaquert Ustic of Paguyaman. The research was conducted on 2 pedon of Vertisol soil profiles, which were pedon from Sidomukti Village of Mootilango District of Gorontalo Regency and from Sosial Village of Paguyaman District of Boalemo Regency. The soil profile was constructed and sampled according to soil survey principles. Climate data were collected from the Sidodadi and Molombulahe climate stations, including: rainfall data (mm), temperature (°C), relative humidity (%) and wind speed (km hour-1). Soil data used, including: soil water content of field capacity (pF = 2.5) and permanent wilting point (pF = 4.2) and root depth on 30 cm (rice roots). Monthly water availability analysis was using water balance method followed by water balance of soil profiles. The results showed that monthly water availability of Vertisol from Sidomukti Village was higher than Vertisol from Social Village. Water available of Vertisol soil profile from Sidomukti Village more by 41.09% compared to Vertisol from Social Village.
ESTIMASI DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PESISIR UNTUK PENGEMBANGAN AREAL TAMBAK BERDA...Repository Ipb
Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi daya dukung lingkungan pesisir Kabupaten Serang untuk pengembangan tambak berdasarkan laju biodegradasi limbah organik tambak. Laju biodegradasi OSS berkisar antara 8,4-14,2 ppm/hari. Daya dukung maksimum untuk tambak intensif adalah 1.090,55 ha, tambak semi intensif 2.220,82 ha, dan tambak tradisional 12.595,07 ha. Kombinasi optimum luas tambak adal
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan BudidayaBBAP takalar
Tim Laboratorium Uji BBAP Takalar melakukan monitoring kualitas ikan dan lingkungan di kawasan budidaya di Sulawesi Selatan. Parameter yang diuji meliputi kualitas air tanah, residu obat, logam berat, dan kesehatan ikan. Tujuannya adalah mengetahui perubahan lingkungan dan kepatuhan terhadap standar. Sampel diambil dari berbagai lokasi dan diuji di laboratorium.
Berdasarkan observasi lapangan dan analisis petrografi serta mikrofosil, penelitian ini mengidentifikasi enam variasi litologi di Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, yaitu batupasir karbonatan, batugamping kalkarenit, lempung karbonatan, batugamping wackestone, batugamping grainstone, dan batugamping packestone. Variasi litologi ini terbentuk pada berbagai fasies perairan dangkal hingga tengah pada zaman Miosen."
Laporan ini melaporkan hasil monitoring kualitas lingkungan dan kesehatan ikan di kawasan budidaya udang di Sulawesi Selatan. Parameter yang diukur meliputi kualitas air tanah, tingkat residu logam berat dan obat pada udang, serta keberadaan organisme penyakit pada udang. Hasil pengukuran dibandingkan dengan baku mutu untuk mengetahui dampak budidaya terhadap lingkungan dan keamanan konsumsi udang.
Kegiatan pemantauan ini bertujuan untuk menilai kondisi kualitas perairan, penyakit dan kelayakan usaha budidaya di Desa Tanjung Banon, Kelurahan Sembulang, Batam. Pengamatan dilakukan pada bulan Februari 2015 di tiga lokasi budidaya dan dua diantaranya adalah unit produksi ikan laut. Pengambilan sampel air dilakukan dengan metoda gabungan tempat (integrated) berdasarkan SNI No.6989.57:2008 untuk parameter pH, salinitas, suhu, kedalaman, ammonia (NH3), nitrit (NO2), posfat (PO4) dan kekeruhan. Metoda pemantauan juga dilakukan dengan metoda wawancara untuk mendapatkan informasi terkini tentang pengelolaan budidaya ikan. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa kedalaman air memiliki level yang rendah untuk budidaya ikan laut dan kekeruhan cukup tinggi untuk media persiapan produksi. Untuk budidaya ikan laut, pH berada pada kisaran 7,67-7,69, suhu 29,2⁰C, salinitas 30 ‰ dan kekeruhan 2,28-2,65 NTU. Sementara untuk media persiapan air tawar, pH 7,25, suhu 29,8⁰C, salinitas 0 ‰ dan kekeruhan 22,6 NTU. Secara umum, untuk seluruh lokasi parameter NO2, NH3 dan PO4 berada di bawah limit deteksi. Tidak adanya aplikasi biosekuriti, penerapan cara budidaya ikan yang baik serta terlalu bergantungnya masyarakat terhadap bantuan benih dan berbagai sarana produksi menjadikan aktivitas budidaya perikanan di Desa Tanjung Banon menjadi tidak berkelanjutan
Kata kunci: Tanjung Banon, Kualitas Air, Biosekuriti, Cara Budidaya Ikan yang Baik
Coastal Swamp in Cimandiri River as Eel HabitatTriyanto Trie
Coastal Swamp in Cimandiri River as Eel Habitat, Coastal swamp is important habitat for eel life in estuarine phase. To knowing the quality of this area is important for supporting eel life. This paper we presented in National Limnology Symposium at August 30, 2019. We hope we could better understanding a bout the coastal swamp function and condition related to eel life.
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...Mujiyanto -
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Penelitian ini mengkaji komunitas larva ikan di ekosistem padang lamun di Pulau Parang, Karimunjawa;
(2) Terdapat 14 famili larva ikan yang ditemukan dengan dominasi famili Gerreidae, Gobiidae, dan Labridae;
(3) Kualitas perairan mempengaruhi keberadaan larva ikan, dengan suhu 28,5°C-31,14°C dan salinitas 29,5-34°/oo.
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...Asramid Yasin
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter lingkungan di pesisir Pulau Bungkutoko yang mendukung rehabilitasi mangrove dan menentukan strategi terbaik dengan mengukur parameter fisika-kimia seperti kemiringan pantai, ukuran substrat, gelombang, pasang surut, arus, sedimen, dan salinitas. Hasilnya menunjukkan parameter-parameter tersebut cocok untuk rehabilitasi mangrove dengan memperhatikan waktu tanam dan teknik penanaman langsung
Analisis Kualitas Airtanah Dengan Statistik Multivariat Untuk Identifikasi Si...Dasapta Erwin Irawan
Analisis Kualitas Airtanah Dengan Statistik Multivariat Untuk Identifikasi Sistem Hidrogeologi Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penulis: Muzaimatul Musyarofah, Dasapta Erwin Irawan, dan Taat Setiawan
Tujuan
Mengetahui kondisi geologi Kab. Kulon Progo
Mengetahui kondisi hidrogeologi Kab. Kulon Progo
Mengetahui kualitas airtanah Kab. Kulon Progo berdasarkan parameter fisika dan kimia.
Batasan
Batasan dalam penelitian ini hanya meliputi area kerja Kab. Kulon Progo. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data fisika pH, TDS, DHL dan data hidrokimia ion mayor meliputi kation yang diuji adalah Na+, Ca2+, Mg2+, K+ dan anion yang diuji adalah Cl- , SO42-, HCO3-, NO3-.
Abstract
Kulon Progo Regency is in the western part of the Special Province of Yogyakarta with an area of 586.3 km2, divided into 3 zones and 12 districts. The western side of the Kulon Progo region forms the Kulon Progo intrusion mountain, a large dome with a flat top and skewed wings called the "oblong dome". The central and southern parts of Kulon Progo have a faster population growth compared to the northern part. Problems regarding polluted groundwater have been reported several times by the local community, so research to test the quality of groundwater in Kulon Progo is needed. The method used in this research is multivariate analysis to test major 8 ions (four cations and four anions). There are 10 geomorphological units: the Kulon Progo Intrusive Mountains, Kulon Progo Pyroclastic Lava Flow Hills, Jonggrangan Plateau, Sentolo Homocline Ridge, Lava Flow Plain, Coluvial Plain, Alluvial Plain, Kulon Progo Beach Ridge, and Kulon Progo Beach Dunes. The stratigraphy of the study area consists of 12 (twelve) unofficial units in order of old to young, which are the Sandstone and Claystone Units, Ansdesite Unit, Volcanic Breccia Unit, Lava Unit, Limestone and Unit, Tuff and Tuff Sandstone Unit, Limestone Unit and Tuffaceous Sandstone, Tuff and Lava Units, Pebbled Silt Sand Units, River Alluvial Sand-Silt Units, River Alluvial Clay-Silt Units, and Beach Alluvial Sand Units. The research area is divided into 6 (six) aquifer units, namely Volcano Breccia Aquifer, Limestone-Sandstone Aquifer, Tuff and Lava Aquifer, Clay-Silt Aquifer, Sand-Silt Aquifer, and Sand Aquifer. There are 25 water samples that met the pH parameters based on drinking water quality standards, there are 5 samples that had TDS values above the permissible standards. The results of TDS interpolation in studies prior to 2022 show an increase in each district, especially in the southern part of Kulon Progo. In determining the quality of groundwater for irrigation by testing Na%, there are 24 samples with excellent-permissible status and 1 sample unsuitable. In the SAR test, there are 24 excellent samples and 1 good sample. In the SRC test, there are 22 good samples, 2 doubtful samples, and 1 unsuitable sample.
Keywords: Kulon Progo, groundwater, aquifer, drinking water, irrigation.
Serapan hara n, p dan k tanaman jagung (zea mays l.) di dutohe agustus 2012NurdinUng
This study aimed to determine the N, P, and K nutrients uptakes of maize crops in Dutohe of Bone Bolango regency. Te research was carried out in Dutohe Village of Kabila Distric of Bone Bolango regency for about 6 months. The experimental design was following randomized block design that consist of 4 treatments (P+K, N+P, N+K) with 3 replications, so there are 12 plot units. Dosages of each treatment were 160 kg Urea, 54 kg TSP, and 90 kg KCl. The result from the experiment showed that minus one test has not significant effect to N and P uptakes, but has significant effect to K uptake.
Penelitian ini mengkaji konsentrasi zat hara fosfat, nitrit, nitrat dan silikat di 12 stasiun di perairan Kepulauan Matasiri, Kalimantan Selatan. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa konsentrasi rata-rata fosfat di permukaan dan dasar perairan relatif sama, sedangkan konsentrasi nitrit, nitrat dan silikat lebih tinggi di dasar dari pada permukaan. Secara umum, kondisi perairan Kepulauan Matasiri masih lay
Aplikasi metode penanaman rumput laut kappaphycus alvarezii dioji fauji
Dokumen ini membahas penelitian tentang aplikasi metode penanaman rumput laut Kappaphycus alvarezii di perairan Lontar, Kota Serang, Banten. Penelitian ini menguji tiga metode budidaya yaitu metode longline, rakit apung, dan lepas dasar selama 45 hari untuk menganalisis produktivitas setiap metode berdasarkan pertumbuhan dan penambahan berat rumput laut. Hasil penelitian digunakan untuk menentukan metode bud
Similar to Andrew hidayat 91387-id-evaluasi-kesesuaian-tambak-garam-ditinja (20)
Andrew hidayat prestasi membanggakan di bidang bedah syarafAndrew Hidayat
Majalah ini membahas prestasi Rumah Sakit Mitra Keluarga di bidang bedah syaraf dan intervensi radiologi, serta pelayanan akademi perawat dan epilepsi. Juga membahas profil beberapa dokter spesialis di rumah sakit tersebut.
Andrew hidayat penyakit jantung & pembuluh darahAndrew Hidayat
Majalah ini memberikan informasi tentang profil Rumah Sakit Mitra Keluarga Grup yang memiliki 10 rumah sakit di Jakarta, Bodetabek, dan Pulau Jawa, beberapa di antaranya memiliki spesialisasi khusus seperti pusat jantung dan pembuluh darah. Majalah ini diharapkan dapat menyampaikan informasi layanan kesehatan yang akurat dan bermanfaat serta menjadi referensi bagi pembaca.
Andrew hidayat bugar hingga senja menjelangAndrew Hidayat
Majalah ini membahas tentang kesehatan reproduksi pria. Terdapat penjelasan mengenai periode reproduksi pria menurut usia, mulai dari usia 25-35 tahun yang merupakan masa subur, usia 36-50 tahun dimana kinerja hormon mulai menurun, hingga usia 50 tahun ke atas dimana penurunan kinerja hormon mulai tampak signifikan. Juga dibahas mengenai fungsi hormon estrogen pada pria dan cara menurunkan kadar estrogen ber
Andrew hidayat kesehatan perempuan di segala usiaAndrew Hidayat
Estrogen adalah hormon yang berperan penting dalam fungsi reproduksi dan perkembangan karakteristik seksual perempuan. Hormon ini mempengaruhi perkembangan organ reproduksi dan siklus menstruasi serta memiliki peran penting dalam kehamilan dengan mempertebal dinding rahim dan meningkatkan aliran darah ke rahim.
Andrew hidayat dukungan keluarga mempercepat kesembuhan pasienAndrew Hidayat
Artikel ini membahas tentang Digital Subtraction Angiography (DSA) yang merupakan pemeriksaan untuk melihat pembuluh darah otak dengan cara menghilangkan gambaran tulang sehingga daerah yang tertutupi akan terlihat jelas. DSA digunakan untuk mendiagnosis berbagai penyakit vaskuler seperti stroke, aneurisma otak, dan tumor pembuluh darah. Sebelum DSA dilakukan, perlu pemeriksaan pendahuluan seperti MRI dan CT Scan
Andrew hidayat imunisasi meningkatkan derajat kesehatanAndrew Hidayat
Majalah ini membahas pentingnya imunisasi untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah berbagai penyakit, serta menjelaskan berbagai jenis vaksin yang tersedia untuk anak-anak maupun orang dewasa."
Andrew hidayat mencapai keserasian dalam penampilanAndrew Hidayat
Dokumen tersebut membahas tentang upaya menyempurnakan penampilan melalui bedah estetik. Pilihan favorit pasien untuk bedah plastik umumnya memperbaiki bentuk hidung dan dagu, sedangkan permintaan terbanyak untuk aging adalah perawatan kelopak mata. Bedah plastik dapat meningkatkan rasa percaya diri dengan mengubah bagian tubuh yang tidak diinginkan.
Dokumen tersebut membahas osteoporosis pada lansia, penyakit yang disebabkan menurunnya kepadatan tulang seiring bertambahnya usia. Gejala osteoporosis antara lain postur punggung bungkuk, penurunan tinggi badan, dan kerap mengalami cedera tulang. Pada lansia, osteoporosis dapat menyebabkan patah tulang yang membutuhkan tindakan operasi untuk pemulihan.
Andrew hidayat antisipasi pada gangguan tumbuh kembang anakAndrew Hidayat
Majalah ini membahas tentang pentingnya memastikan proses tumbuh kembang anak berlangsung optimal, antisipasi gangguan tumbuh kembang, dan penanganan khusus bagi bayi-bayi istimewa. Juga membahas topik kejang demam, penyakit jantung bawaan, diabetes pada anak, dan tips sehat lainnya.
Andrew hidayat memahami fase kehidupan wanitaAndrew Hidayat
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
One Stop Breast Clinic Mitra Keluarga Kemayoran menyediakan layanan terpadu mulai dari deteksi dini hingga rekonstruksi payudara. Fasilitas ini memungkinkan pasien untuk melakukan semua pemeriksaan dan bahkan operasi dalam satu hari, sehingga memberikan solusi bagi wanita sibuk di kota besar.
Andrew hidayat organ kesehatan wanita dan permasalahannyaAndrew Hidayat
Majalah ini membahas tentang kesehatan organ reproduksi wanita, termasuk kanker serviks, kanker payudara, dan pentingnya deteksi dini. Rumah Sakit Mitra Keluarga telah memiliki 11 rumah sakit yang menyediakan tes kesehatan wanita seperti skrining kanker. Majalah ini juga memberikan tips untuk menjaga kebersihan alat reproduksi dan mencegah infeksi yang dapat menyebabkan keputihan.
Majalah ini membahas tentang pentingnya gizi dan nutrisi yang seimbang bagi lansia untuk menjaga kesehatan. Artikel menjelaskan bahwa kebutuhan energi dan kapasitas pencernaan lansia menurun seiring bertambahnya usia sehingga perlu disesuaikan asupan makanannya. Diet seimbang, olahraga teratur, dan pola hidup sehat dapat mencegah berbagai penyakit dan menjadikan lansia tetap bugar.
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja PT. Mayora Jayanti ...
Andrew hidayat 91387-id-evaluasi-kesesuaian-tambak-garam-ditinja
1. Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 181-187
Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr
Evaluasi Kesesuaian Tambak Garam Ditinjau Dari Aspek Fisik Di Kecamatan
Juwana Kabupaten Pati
Renaldi Bahri Tambunan, Hariyadi, Adi Santoso *)
Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Soedharto, SH, Tembalang Semarang 50275 Telp./Fax: (024) 7474698
Email:
Abstrak
Garam merupakan salah satu komoditas strategis nasional di bidang kelautan. Usaha meningkatkan
kuantitas dan kualitas produksi garam belum menjadi prioritas utama bagi petambak garam di
Kecamatan Juwana. Hal tersebut dikaji mengenai evaluasi kesesuaian tambak garam ditinjau dari
aspek fisik Di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati dengan pendekatan beberapa faktor yaitu
klimatologi, permeabilitas tanah, bentuk jenis tanah dan topografi.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi tingkat kesesuaian lahan tambak
garam di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati.
Penelitian ini menggunakan beberapa analisis fisik tambak garam yaitu permeabilitas tanah, bentuk
dan jenis lahan, kondisi iklim dan penilaian kesesuaian fisik tambak garam.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penilaian kajian evaluasi kesesuaian fisik tambak garam di
Kecamatan Juwana Kabupaten Pati secara memiliki kesesuaian fisik tambak kategori kelas kesesuaian
sangat sesuai (S1) guna tambak garam nasional.
Kata kunci: garam, tanah, penilaian kesesuaian fisik, iklim.
Abstract
Salt is one of the national strategic commodities in the field of marine. Effort to increase the quantity
and quality of salt production has not been a priority for farmers in Juwana. It examined regarding
evaluated the suitability of the physical land of salt embankment in Pati Juwana to approach some of
the factors are soil permeability, climatology, soil type and topography of the form.
The purpose of this research is to know and study the suitability of the salt level land embankment in
district Juwana, Pati. This research using several physical analysis of the permeability of soil, land
forms and types, climatic conditions and scoring physical suitable of salt embankment.
The results of this study indicate that the suitability of physical salt embankment in Juwana, Pati has a
physical suitability class is very suitable (S1) to produce a national salt.
Keywords: salt, land, scoring suitability psychics, climate.
*)
Penulis penanggung jawab
2. Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 182
Pendahuluan
Garam merupakan salah satu
komoditas strategis nasional di bidang
kelautan. Luas tambak garam di
Indonesia sekitar 30.786 hektar dan
terletak di berbagai tempat di Indonesia,
terbesar di pulau Jawa dan Madura. Dari
data kementrian kelautan dan perikanan
terdapat tambak garam di pulau Jawa
seluas 10.231 ha (Jawa Timur di luar
Madura 6.904 ha, Jawa Tengah 2.168 ha
dan Jawa Barat 1.159 ha) dan di pulau
Madura 15.310 ha. Garam juga
dihasilkan di Provinsi Nusa Tenggara
Barat 1.155 ha, Sulawesi Selatan 2.205
ha, Sumatera dan lain-lainnya 1.885 ha.
Data Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Jawa Tengah luas tambak
garam di Kabupaten Pati sekitar
2.721,491 Ha dengan jumlah produksi
dari tahun 2009 hingga 2011 sekitar
292.534,28 ton. Penelitian aspek fisik
tambak garam sebagai salah satu dasar
untuk penentuan kesesuaian tambak
garam, yang merupakan proses untuk
melakukan pendugaan potensi
sumberdaya lahan dan menilai kualitas
bagi usaha pertambakan dengan
penelitian aspek fisik tambak garam.
Keberadaan tambak garam di
Kecamatan Juwana menimbulkan
pertanyaan mengenai kesesuaian lahan
dalam usaha tambak garam yang masih
berproduksi. Kecamatan Juwana
merupakan salah satu daerah penghasil
garam terbesar di Kabupaten Pati. Luas
tambak garam di Kecamatan Juwana
terus meningkat tiap tahunnya tetapi
hasil produksi tambak garam kian
fluktuatif. Permasalahan ini
menunjukan ketidak seimbangan antara
luas lahan tambak garam yang ada di
Juwana terhadap kuantitas hasil
produksi. Pembatasan masalah pada
studi ini mengevaluasi kesesuaian
tambak garam dari aspek fisik di
Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati,
Jawa Tengah dengan menggunakan
analisis variabel yang mempengaruhi
fisik tambak garam yang mencakup
kemiringan pantai, permeabilitas tanah,
tekstur dan jenis tanah, dan didukung
keadaan iklim di wilayah Kecamatan
Juwana Kabupaten Pati.
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk Mengkaji dan mengevaluasi
kesesuaian lahan tambak garam dan
mengetahui kondisi fisik tambak garam
di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati.
Materi dan Metode
Materi yang digunakan dalam
penelitian ini berupa parameter fisik
tanah yang meliputi kemiringan pantai,
permeabilitas tanah, tekstur tanah, jenis
tanah, suhu udara dan iklim. Metode
penelitian ini menggunakan metode
penelitian deskriptif yaitu metode
penelitian yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi mengenai
status gejala yang ada saat penelitian.
Metode deskriptif tidak dimaksudkan
untuk menguji hipotesis tetapi hanya
menggambarkan hal yang ada tentang
suatu variable, gejala ataupun keadaan
(Arikunto, 1995). Penentuan lokasi
sampling dengan menggunakan
purposive sampling yaitu penentuan
lokasi sampling dengan beberapa
pertimbangan tertentu oleh peneliti
(Sudjana, 1992). Penelitian ini terdiri
dari 3 tahapan yaitu persiapan,
pengukuran dan pengamatan lapangan,
dan Tahap pasca lapangan. Persentase
kemiringan pantai diperoleh dengan
rumus:
Keterangan:
H:
Tinggi tongkat (m)
D: Panjang tali (m)
Dalam memperoleh contoh
tanah yang baik dan tanah di dalam
tabung tetap seperti keadaan lapangan
(tidak terganggu), maka perbandingan
antara luas permukaan tabung logam
bagian luar (tebal tabung) dan luas
permukaan tabung bagian dalam tidak
lebih dari 0,1. Perbandingan luas
permukaan tabung bagian dalam dan
H
x 100%
D
3. Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 183
tabung bagian luar dapat menggunakan
rumus sebagai berikut:
(Di
2
- Dd
2
) : Dd
2
< 0,1
Keterangan:
Di : diameter tabung bagian dalam
Dd : diameter tabung bagian luar
(Balitbangdeptan, 2006). Adapun rumus
untuk menghitung penilaian kelas
kesesuaian fisik tambak garam yaitu :
IKG = (∑ Ni/Nmaks) x 100%
Keterangan:
IKG : indeks kesesuaian garam
Ni : nilai parameter ke-i (bobot x skor)
N maks : nilai maksimum dari suatu
kategori fisik tambak (Yulianda, 2007).
Hasil dan Pembahasan
Kesesuaian Fisik Tambak untuk
Menghasilkan Garam
Berdasarkan pengukuran dan
analisa laboratorium didapat tekstur dan
jenis tanah yang disajikan dalam Tabel
1.
Tabel 1. Tekstur Tanah Tambak Garam Kecamatan Juwana Pati
(Hasil Penelitian, 2011).
Tabel 1 menunjukkan pada stasiun A
tekstur tanah adalah lanau berlempung
yang terdiri dari lanau dengan presentase
rata-rata 62,49 % dan lempung sebesar
31,07 % dan pasir sebesar 6,44 %. Pada
stasiun B memiliki substrat tanah lanau
dengan presentase lanau sebesar 88,81 %
dan lempung sebesar 4,71 % dan pasir
sebesar 6,48 % sedangkan pada stasiun C
memiliki substrat tanah lanau berpasir
dengan presentase lanau 72,54 % dan
lempung sebesar 3,36 % dan pasir sebesar
24,10 %.
Berdasarkan perbandingan partikel
tanah pada tabel di atas, tanah tambak
garam Desa Genengmulyo dan Desa
Bakaran Kulon Kecamatan Juwana
Kabupaten Pati tekstur lanau tidak murni,
cukup sesuai untuk dijadikan tambak
garam. Hasil pengamatan lapangan di
Kecamatan Juwana mempunyai jenis tanah
aluvial.
Tabel 2. Permeabilitas Tanah Tambak Garam Kecamatan Juwana Pati
Titik Sampling Permeabilitas Tanah (k)
A 1,03 x 10-6
B 1, 33 x 10-6
C 1,77 x 10-5
(Hasil Penelitian, 2011).
Titik sampling
Perbandingan Pertikel Tanah (%)
Pasir Lanau Lempung
A 6.44 62.49 31.07
B 6.48 88.81 4.71
C 24.1 72.54 3.36
Rata-rata 12.34 74.62 13.05
4. Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 184
Berdasarkan pengukuran dan
analisis laboratorium pengukuran
permeabilitas tanah yang disajikan dalam
Tabel 2 di Desa Genengmulyo dan Desa
Bakaran Kulon, Kecamatan Juwana,
Kabupaten Pati memiliki permeabilitas
sangat rendah yaitu pada stasiun A nilai
permeabilitas tanah 1,33 x 10-6
, stasiun B
1,77 x 10-5
dan pada Stasiun B 1,03 x 10-6
.
Berdasarkan hasil pengujian ukuran butir,
dapat disimpulkan mengenai permeabilitas
tanah secara umum wilayah penelitian yaitu
memiliki permeabilitas tanah yang sangat
rendah karena memiliki tekstur tanah lanau
tidak murni terdiri campuran pasir dan
lempung.
Tabel 3. Kelerengan Pantai Kecamatan
Juwana Pati
Titik Sampling Kelerengan (%)
A 1,30%
B 0,56%
C 0,8%
(Hasil Penelitian, 2011).
Tabel 3 menunjukkan hasil pengukuran dan
pengamatan lapangan kelerengan pantai
Kecamatan Juwana yaitu 1,30% , 0,56%
dan 0,8%.
Hasil pengukuran data suhu udara yang
tercatat di stasiun Klimatologi Semarang
pada tahun 2011 rata-rata adalah 28.8°C
dengan suhu minimum berkisar 27.2°C
terjadi pada bulan Januari, Februari dan
Desember, sedangkan suhu maksimum
berkisar 29.9°C terjadi pada bulan Juni.
Data lama penyinaran matahari Kecamatan
Juwana Kabupaten Pati yang diperoleh dari
stasiun Klimatologi semarang yang tercatat
rata-rata adalah 74,5%. Lama penyinaran
matahari maksimum terjadi pada bulan
September dengan lama penyinaran rata-
rata 89% dan lama penyinaran minimum
terjadi pada bulan Januari dengan lama
penyinaran matahari 54% (Stasiun
Klimatologi Semarang, 2011).
Data kelembaban Kecamatan
Juwana Kabupaten Pati yang diperoleh dari
stasiun Klimatologi semarang yang tercatat
rata-rata adalah 53,03 %. Kelembaban
udara maksimum terjadi pada bulan januari
dengan kelembaban rata-rata 76% dan
kelembaban udara minimum terjadi pada
bulan Agustus dan September dengan
kelembaban udara 41%.
Hasil Penilaian Kesesuaian
Kondisi persyaratan yang digunakan
dalam penilaian kondisi fisik tambak garam
berdasarkan data penelitian yang terdiri
dari 5 parameter meliputi permeabilitas
tanah, kelerengan pantai, bentuk lahan dan
jenis tanah, suhu udara. Kriteria
persyaratan yang digunakan untuk kondisi
fisik tambak garam Tersaji pada Tabel 16.
Parameter Data di Lapangan Kelas Bobot Skor Ni: B x S
Permeabilitas tanah (k) Sangat rendah S1 5 4 20
Kelerengan Pantai 0 - 2 % S1 5 4 20
Jenis lahan alluvial S1 5 4 20
Tekstur tanah Lanau tidak murni S1 5 4 20
Suhu udara (°
C) 28,8 S2 4 4 16
Lama Penyinaran
Matahari(%)
74,5 S2 4 4 16
Kelembaban Udara 53,03 S2 4 4 16
Total (∑ Ni) 32 28 128
(Hasil penelitian, 2011).
Maka didapat indeks kesesuaian fisik
tambak garam dan dapat disimpulkan
bahwa daerah penelitian ini sangat sesuai
(S1) untuk tambak garam.
Berdasarkan metode analisis
penilaian (scoring) evaluasi kesesuaian
tambak garam didapat bahwa tambak
garam di Kecamatan Juwana Kabupaten
Pati memiliki kelas kesesuaian tambak
garam sangat sesuai (S1). Hal ini
berdasarkan parameter persyaratan tambak
garam menurut Purbani (2003) untuk lokasi
tambak garam dibutuhkan kondisi tambak
garam yang terdiri dari beberapa
5. Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 185
parameter yaitu ketinggian dari permukaan
laut, topografi tanah (kemiringan pantai) ,
sifat fisis tanah, permeabilitas tanah, suhu
udara dan kondisi komponen - komponen
klimatologi seperti curah hujan, kecepatan
angin, lama penyinaran matahari dan
kelembaban udara.
Berdasarkan hasil penilaian untuk
parameter jenis tanah lahan pada lokasi
penelitian diberi bobot 5 dan skor 4
sehingga nilai indeksnya 20 dan masuk
pada kategori kelas S1 (sangat sesuai).
Jenis lahan tersebut mempunyai peranan
sangat penting untuk menentukan tanah
tersebut memenuhi syarat untuk
pertambakan, semakin kompak teksturnya
semakin baik tanah tersebut untuk
dijadikan tambak. Menurut Soeseno
(1988), tanah alluvial berasal dari endapan
lempung dan tersebar merata di dataran
aluvial. Bahan induknya berasal dari
kolovium dan aluvium, berwarna coklat
keabu-abuan, tekstur lempung dan struktur
pejal, konsistensi teguh pada waktu lembab
dan plastis jika basah serta keras jika
kering. Tanah yang baik untuk
pertambakan garam adalah liat berpasir
atau liat berlumpur yang umumnya
terbentuk dari hasil endapan (alluvial)
(Afrianto dan Liviawaty 1991).
Kualitas tanah berperan penting
dalam usaha penggaraman, bukan hanya
karena pengaruh terhadap produktivitas
maupun kualitas air yang berada diatasnya,
namun juga karena faktor kesesuaiannya
untuk konstruksi tambak garam dan
selokan disekitar tambak (Pillay dan Kutty
2005). Berdasarkan hasil penilaian untuk
parameter tekstur tanah pada lokasi
penelitian diberi bobot 5 dan skor 4
sehingga nilai indeksnya 20 dan masuk
pada kategori kelas S1 (sangat sesuai).
Menurut Acosta (1977) dalam Ghufran
(2011) bahwa tanah liat dan berlumpur
sangat baik dijadikan tambak karena tanah
yang demikian sangat keras dan akan
retak-retak bila dikeringkan sedangkan
dalam kondisi basah mempunyai
kemampuan yang baik dalam menahan air
dan tanah liat berpasir atau lempung
berpasir sangat cocok bila dijadikan tambak
garam.
Tanah terdiri dari mineral dan bahan
organik dari berbagai ukuran. Mineral
tersebut terdapat dalam pertikel tanah yang
berupa tanah liat (clay), Lumpur (silt), dan
pasir (sand), sedangkan bahan organik
terdapat sebagai bahan didalam berbagai
proses perairan. Tanah yang digunakan
untuk lokasi tambak ditentukan pada
daerah yang masih berada di daerah
pasang surut. Ketinggian seluruh tempat itu
tidak boleh melebihi tinggi permukaan air
pasang tertinggi dan juga tidak boleh
kurang (lebih rendah) dari permukaan air
surut terendah.
Berdasarkan hasil penilaian untuk
parameter permeabilitas tanah pada lokasi
penelitian diberi bobot 5 dan skor 4
sehingga nilai indeksnya 20 dan masuk
pada kategori kelas S1 (saangat sesuai).
Menurut Purbani (2003), Permeabilitas
tanah dalam tambak garam harus sangat
rendah dan retak dalam kondisi yang
lembab. Jenis tanah sangat ditentukan oleh
banyaknya komposisi pasir, lumpur dan
tanah liat. Jenis tanah yang dipilih untuk
tambak harus kedap air (tidak porous) yang
memiliki permeabilitas yang sangat rendah.
Dalam hasil penelitian ini tanah Kecamatan
Juwana memiliki permeabilitas tanah yang
sangat rendah yaitu bernilai 1,772 x 10-5
dan 1,036 x 10-6
. Permeabilitas tanah
mempengaruhi kecepatan perembesan
(kebocoran) air laut kedalam tanah tambak
saat di peminihan ataupun di meja.
Kecepatan perembesan ini lebih besar
daripada kecepatan penguapannya, apalagi
bila terjadi hujan selama pembuatan
garam, maka tidak akan dihasilkan garam.
Jenis tanah mempengaruhi pula warna dan
ketidakmurnian (impurity) yang terbawa
oleh garam yang dihasilkan
Berdasarkan hasil penilaian untuk
parameter kelerengan pantai pada lokasi
penelitian diberi bobot 5 dan skor 4
sehingga nilai indeksnya 20 dan masuk
pada kategori kelas S1 (sangat sesuai).
Kemiringan lahan pada lokasi penelitian
sangat menentukan kesesuaian lahan
tambak garam berdasarkan pengamatan
lapangan kemiringan lokasi penelitian
berkisar antara 0,56 % - 1,3% yang sangat
cocok dijadikan tambak garam. Hal ini
sangat mendukung dalam prosesn
pembuatan karena menurut Purbani
(2003), tambak garam dikehendaki tanah
landai atau kemiringan yang kecil karena
digunakan memudahkan aliran air dan
meminimalisir biaya konstruksi. Dalam
6. Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 186
membuat tambak ketinggiannya harus
disesuaikan dengan perbedaan pasang
surut. Pada umumnya pasang surut di
Indonesia adalah 1 – 2 meter, kecuali di
Jawa Timur yang mempunyai ketinggian
pasang sampai 3 meter (Hadi, 1988).
Berdasarkan hasil penilaian untuk
parameter suhu udara pada lokasi
penelitian diberi bobot 4 dan skor 4
sehingga nilai indeksnya 16 dan masuk
pada kategori kelas S2 (cukup sesuai).
Suhu udara dilokasi penelitian mempunyai
rata-rata bulanan berkisar 28,80
C hal ini
terjadi disebabkan kondisi pengukuran suhu
udara secara umum di wilayah Kabupaten
Pati. Suhu udara mempengaruhi
produktifitas tambak garam yang berguna
untuk mempercepat penguapan dalam
tambak garam air laut menjadi garam.
Menurut Purbani (2003) untuk
menghasilkan kualitas garam dibutuhkan
lokasi garam yang memiliki suhu udara
lebih dari 320
C.
Faktor pendukung syarat tambak
garam menurut Purbani (2003), yaitu
komponen-komponen klimatologi seperti
curah hujan, jumlah hari hujan dan
kecepatan angin. Hasil dari pengolahan
data curah hujan dan hari hujan pada
Kecamatan Juwana memiliki curah hujan
dan hari hujan yang sangat rendah memiliki
rata-rata bulanan pada tahun 2011 yaitu
43,621 mm hal ini diperkuat oleh peta
curah hujan RTRW Kabupaten Pati 2008-
2027. Curah hujan dan hari hujan dalam
setahun merupakan indikator saling
berkaitan erat dengan panjang kemarau
yang kesemuanya mempengaruhi daya
penguapan air laut. Menurut Ghufran
(2011), penentuan lokasi tambak garam
dapat dilihat berdasarkan curah hujan dan
ditentukan oleh bulan basah dan bulan
kering yang terjadi pada lokasi tambak
garam. Berdasarkan dengan klasifikasi iklim
dari Schimidt – Ferguson Kecamatan
Juwana termasuk dalam tipe iklim F yang
bersifat kering. Tipe iklim berpengaruh
dalam menentukan lokasi tambak garam
karena berkaitan dengan lama penyinaran
dan kelembaban suatu daerah. Pada lokasi
penelitian kelembaban dan lama penyinaran
matahari hanya mendapati kelas sesuai
karena hal ini menggambarkan kondisi iklim
secara umum di Kabupaten Pati.
Komponen-komponen iklim juga
mempengaruhi tambak garam. Menurut
Purbani (2003), syarat kelembaban udara
dan lama penyinaran matahari pada tambak
garam yaitu untuk kelembaban kurang dari
50% dan penyinaran matahari maksimal
100%. Besarnya kelembaban udara suatu
daerah merupakan faktor yang
menstimulasi curah hujan. Keadaan
kelembaban suatu daerah berbeda-beda,
pada umumnya kelembaban tinggi berada
pada khatulistiwa, sedang bentang
terendah pada lintang 400
pada daerah ini
disebut horse latitude yang memiliki curah
hujannya kecil. Kecepatan angin sangat
berpengaruh dalam penentuan lokasi
tambak garam mempengaruhi kecepatan
penguapan air, dimana makin besar
evaporasi (penguapan) maka makin besar
jumlah kristal garam yang mengendap.
Kecepatan rata-rata setahun 7,5 knots
dengan arah pergerakan arah angin
dominan ke utara. Angin berpengaruh
dalam membawa penguapan yang terjadi
disekitar tambak menuju laut. Iklim
merupakan salah satu parameter penting
untuk menilai kelas evaluasi kesesuaian
lahan tambak garam guna memperbaiki
kualitas tanah.
Lahan merupakan bagian dari
bentang alam yang mencakup pengertian
lingkungan fisik termasuk iklim, topografi,
tanah yang semuanya secara potensial
berpengaruh terhadap penggunaan lahan.
Evaluasi lahan memerlukan sifat-sifat fisik
lingkungan suatu wilayah yang dirinci
kedalam kualitas lahan. Kualitas lahan
biasanya terdiri atas satu atau lebih
karakteristk lahan. Diadopsi dari Yulianda
(2007) bahwa matriks persyaratan
parameter kesesuaian tambak garam untuk
tingkat sangat sesuai (S1) harus memiliki
Indeks Kesesuaian Garam (IKG) yaitu
bernilai 80-100%. Berdasarkan hasil
penilaian parameter-parameter di lokasi
penelitian mempunyai Indeks Kesesuaian
yaitu bernilai 91,42 %. Maka dapat
disimpulkan bahwa lokasi penelitian ini
sangat sesuai (S1) untuk tambak garam.
Hal ini didukung oleh keterkaitan antara
faktor-faktor fisik tambak garam. Menurut
Mangunsukardjo(1994), fungsi evaluasi
sumber daya lahan memberikan pengertian
tentang hubungan-hubungan antara kondisi
lahan dan penggunaannya serta
7. Journal Of Marine Research. Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 187
memberikan informasi kepada perencana tentang berbagai perbandingan.
Kesimpulan
Berdasarkan penilaian evaluasi
kesesuaian tambak garam ditinjau dari
aspek fisik di Kecamatan Juwana Kabupaten
Pati dapat disimpulkan bahwa secara fisik
pada lokasi penelitian memiliki kesesuaian
tambak garam kategori kelas kesesuaian
sangat sesuai (S1) .
Ucapan Terima kasih
Penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada Bapak Ir. Hariyadi, M.T selaku
dosen pembimbing utama, Bapak Ir. Adi
Santoso, M.Sc selaku dosen pembimbing
anggota yang selalu memberikan saran dan
masukan dalam pembuatan jurnal ilmiah
ini.
Daftar Pustaka
Afrianto, E. dan E. Liviawaty. 1991.
Pengawetan dan Pengolahan
Ikan. Kanisius, Yogyakarta.
Arikunto, S. 1995. Manajemen Penelitian.
Rineka Cipta. Jakarta.
Balai Penelitian dan Pengembangan
Departemen Pertanian. 2006.
Sifat Fisik Tanah dan Metode
Analaisisnya. Balai penelitian dan
Pengembangan Departemen
Pertanian, Jakarta
Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa
Tengah. 2011. Informasi Data
Garam Jawa Tengah. Dinas
Kelautan dan Perikanan Jawa
Tengah, Semarang.
Ghufran. 2010. Budi Daya Ikan Bandeng
untuk Umpan. Akademia,
Jakarta.
Hadi. 1988. Teknik Budidaya Bandeng di
Tambak. Panebar Swadaya,
Jakarta.
Mangunsukardjo, K. Geomorfologi dan
Terapannya. Fakultas Geografi
UGM. Yogyakarta.
Purbani, 2003. Buku Panduan Pembuatan
Garam Bermutu. Badan Riset
Kelautan dan Perikanan
Departemen Kelautan dan
Perikanan.
Soeseno, S. 1988. Bercocok Tanam Secara
Hidroponik. Jakarta : Gramedia.
Sudjana. 1992. Teknik
Analisis Regresidan Korelasi.
Tarsito. Bandung.
Yulianda, F. 2007. Buku Pedoman Wisata
Pesisir dan Laut. Jakarta.
.