Arus adalah pergerakan massa air secara vertikal dan horizontal sehingga menuju keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi di seluruh lautan dunia (Hutabarat dan Evans, 1986).
Pada dasarnya echosounder berfungsi untuk mengukur kedalaman perairan, mengetahui bentuk dasar suatu perairan dan untuk mendeteksi gerombolan ikan dibagian bawah kapal secara vertical
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannyaMujiyanto -
Penelitian dilakukan di perairan Pulau Rakit dan Pulau Ganteng di perairan Teluk Saleh Nusa Tenggara Barat pada tahun 2005 dengan waktu pelaksanaan pada bulan Mei dan Oktber 2005. Berdasarkan informasi dari nelayan, terumbu karang di perairan Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah mengalami banyak kerusakan, terutama pada perairan yang dangkal yaitu pada kedalaman kurang dari 15 meter. Pengamatan dan perhitungan persentase penutupan karang dilakukan dengan menggunakan metode Line Intercef Transect (LIT). Kerusakan terumbu karang tersebut akibat dari kegiatan penangkapan ikan dengan cara-cara penangkapan yang tidak ramah lingkungan. Kondisi terumbu karang hidup pada kategori sedang, penutupan karang dalam kategori karang rusak. Adapun Strategi pengelolaan terumbu karang berdasarkan permasalah yang ditemukan di lokasi, secara garis besarnya adalah dengan memberdayakan masyarakat pesisir yang secara langsung bergantung pada pengelolaan terumbu karang, mengurangi laju degradasi kondisi terumbu karang yang ada pada saat ini serta mengelola terumbu karang berdasarkan karakteristik ekosistem, potensi, pemanfaatan dan status hukumnya.
Arus adalah pergerakan massa air secara vertikal dan horizontal sehingga menuju keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi di seluruh lautan dunia (Hutabarat dan Evans, 1986).
Pada dasarnya echosounder berfungsi untuk mengukur kedalaman perairan, mengetahui bentuk dasar suatu perairan dan untuk mendeteksi gerombolan ikan dibagian bawah kapal secara vertical
Versi power point kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannyaMujiyanto -
Penelitian dilakukan di perairan Pulau Rakit dan Pulau Ganteng di perairan Teluk Saleh Nusa Tenggara Barat pada tahun 2005 dengan waktu pelaksanaan pada bulan Mei dan Oktber 2005. Berdasarkan informasi dari nelayan, terumbu karang di perairan Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah mengalami banyak kerusakan, terutama pada perairan yang dangkal yaitu pada kedalaman kurang dari 15 meter. Pengamatan dan perhitungan persentase penutupan karang dilakukan dengan menggunakan metode Line Intercef Transect (LIT). Kerusakan terumbu karang tersebut akibat dari kegiatan penangkapan ikan dengan cara-cara penangkapan yang tidak ramah lingkungan. Kondisi terumbu karang hidup pada kategori sedang, penutupan karang dalam kategori karang rusak. Adapun Strategi pengelolaan terumbu karang berdasarkan permasalah yang ditemukan di lokasi, secara garis besarnya adalah dengan memberdayakan masyarakat pesisir yang secara langsung bergantung pada pengelolaan terumbu karang, mengurangi laju degradasi kondisi terumbu karang yang ada pada saat ini serta mengelola terumbu karang berdasarkan karakteristik ekosistem, potensi, pemanfaatan dan status hukumnya.
Metode seismik merupakan salah satu metode geofisika pada ekplorasi bumi yang digunakan untuk mencari akuifer didalam permukaan bumi. Metode seismik juga merupakan metode yang sangat sedikit digunakan bukan karena kekurangannya tetapi mahalnya alat-alatnya.
Dari segi ilmu kebumian, Indonesia memang merupakan daerah yang sangat menarik. Selain memiliki wilayah paparan benua yang luas (Paparan Sunda dan Paparan Sahul), juga memiliki pegunungan lipatan tertinggi di daerah tropika dan bersalju abadi (Pegunungan Tengah Papua). Selain itu satu-satunya di dunia terdapat laut antar pulau yang sangat dalam yaitu Laut Banda (lebih dari 5.000 meter), dan laut sangat dalam antara dua busur kepulauan yaitu palung Weber (lebih dari 7.000 meter). Dua jalur gunungapi besar dunia juga bertemu di Nusantara dan beberapa jalur pegunungan lipatan dunia pun saling bertemu di Indonesia
Massa air permukaan selalu dalam keadaan bergerak, gerakan ini terutama ditimbulkan oleh kekuatan angin yang bertiup melintasi permukaan air dan menghasilkan energi gelombang dan arus.
Bentuk gelombang yang dihasilkan cenderung tidak menentu dan tergantung pada beberapa sifat gelombang, periode dan tinggi dimana gelombang dibentuk,.
Gelombang yang terbentuk akan bergerak ke luar menjauhi pusat asal gelombang dan merambat ke segala arah, serta melepaskan energinya ke pantai dalam bentuk empasan gelombang.
Metode seismik merupakan salah satu metode geofisika pada ekplorasi bumi yang digunakan untuk mencari akuifer didalam permukaan bumi. Metode seismik juga merupakan metode yang sangat sedikit digunakan bukan karena kekurangannya tetapi mahalnya alat-alatnya.
Dari segi ilmu kebumian, Indonesia memang merupakan daerah yang sangat menarik. Selain memiliki wilayah paparan benua yang luas (Paparan Sunda dan Paparan Sahul), juga memiliki pegunungan lipatan tertinggi di daerah tropika dan bersalju abadi (Pegunungan Tengah Papua). Selain itu satu-satunya di dunia terdapat laut antar pulau yang sangat dalam yaitu Laut Banda (lebih dari 5.000 meter), dan laut sangat dalam antara dua busur kepulauan yaitu palung Weber (lebih dari 7.000 meter). Dua jalur gunungapi besar dunia juga bertemu di Nusantara dan beberapa jalur pegunungan lipatan dunia pun saling bertemu di Indonesia
Massa air permukaan selalu dalam keadaan bergerak, gerakan ini terutama ditimbulkan oleh kekuatan angin yang bertiup melintasi permukaan air dan menghasilkan energi gelombang dan arus.
Bentuk gelombang yang dihasilkan cenderung tidak menentu dan tergantung pada beberapa sifat gelombang, periode dan tinggi dimana gelombang dibentuk,.
Gelombang yang terbentuk akan bergerak ke luar menjauhi pusat asal gelombang dan merambat ke segala arah, serta melepaskan energinya ke pantai dalam bentuk empasan gelombang.
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...Mujiyanto -
Penelitian dilakukan di perairan Pulau Rakit dan Pulau Ganteng di perairan Teluk Saleh Nusa Tenggara Barat pada tahun 2005 dengan waktu pelaksanaan pada bulan Mei dan Oktber 2005. Berdasarkan informasi dari nelayan, terumbu karang di perairan Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah mengalami banyak kerusakan, terutama pada perairan yang dangkal yaitu pada kedalaman kurang dari 15 meter. Pengamatan dan perhitungan persentase penutupan karang dilakukan dengan menggunakan metode Line Intercef Transect (LIT). Kerusakan terumbu karang tersebut akibat dari kegiatan penangkapan ikan dengan cara-cara penangkapan yang tidak ramah lingkungan. Kondisi terumbu karang hidup pada kategori sedang, penutupan karang dalam kategori karang rusak. Adapun Strategi pengelolaan terumbu karang berdasarkan permasalah yang ditemukan di lokasi, secara garis besarnya adalah dengan memberdayakan masyarakat pesisir yang secara langsung bergantung pada pengelolaan terumbu karang, mengurangi laju degradasi kondisi terumbu karang yang ada pada saat ini serta mengelola terumbu karang berdasarkan karakteristik ekosistem, potensi, pemanfaatan dan status hukumnya.
Monitoring Sebaran dan Tutupan Komponen Dasar Terumbu Karang Serta Identifikasi Batas Wilayah pada DPL (Daerah Perlindungan Laut) Desa Patikarya di Wilayah Kerja COREMAP II
Kabupaten Selayar
Kepadatan dan stratifikasi komposisi sumber daya ikan demersal di Laut Cina S...robert peranginangin
Informasi distribusi kepadatan stok dan komposisi ikan demersal sangat penting untuk diketahui sebagai bahan masukan guna keberhasilan pengelolaan perikanan. Untuk itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui komposisi, kepadatan stok dan sebaran sumber daya ikan demersal di Laut Cina Selatan. Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juni 2015 dengan menggunakan scientific echosounder BIOSONICS DT-X dan frekuensi 120 KHz. Untuk verifikasi data akustik terutama komposisi jenis dilakukan pengoperasian trawl. Hasil penelitian menunjukkan komposisi jenis ikan demersal di Laut Cina Selatan meliputi 147 spesies dari 55 famili. Stratifikasi komposisi dikedalaman 20-30 m, 30-40 m, 40-50 m, 50-60 m, dan 60-70 m masing masing didominasi oleh ikan dari famili Leiognathidae, Lutjanidae, Nemipteridae, Tetraodontidae, dan Serranidae. Estimasi kepadatan stok sumber daya ikan demersal di Laut Cina Selatan berkisar antara 0,16 – 2,85 ton/km2 dengan rata-rata kepadatan 1,05 ton/km2.
Study of Tidal Characteristics in The South and North Coastal of Sumenep Rege...Luhur Moekti Prayogo
Sumenep is one of Madura's regencies, which has many islands with a wealth and diversity of natural resources, especially in its marine and coastal areas. With many islands owned, sea transportation in Sumenep is of great importance in the regency. One of the crucial aspects that must be considered related to this transportation is tidal information. This study aims to determine the tidal characteristics in the South and North Coast of Sumenep Regency using the Least Square method. The tide data used in February and September 2020 were obtained from the Geospatial Information Agency (BIG) with an observation interval of one hour. This time was chosen because it represents monsoons' occurrence in Indonesia in the annual season, namely the dry and rainy seasons. The results of this study indicate that the southern coastal area (Giligenting District) has a mixed tidal type, tends to be semi-diurnal with Formzahl numbers of 0.86 and 1.29 (0.25 <F £ 1.5). In comparison, the North coast (Dasuk District) has a Diurnal tidal type with Formzahl numbers of 3.64 and 4.30 (F > 3.0). The different tides are due to the sampling's location representing different geographical conditions, namely open waters (North Coast) and closed waters (Pesisir Selatan). The elevation parameters obtained still need supporting data such as waves, currents, and bathymetry used by policymakers for safety in using sea transportation.
ANALISIS PARAMETER FISIKA-KIMIA UNTUK KEPENTINGAN REHABILITASI EKOSISTEM MANG...Asramid Yasin
Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jgg/article/view/9048
Abstrak: Di beberapa tempat telah dilakukan rehabilitasi terhadap kawasan mangrove yang telah rusak namun pada kenyataannya tidak semua kegiatan rehabilitasi mangrove berhasil dilakukan. Penelitian ini bertujuan mengetahui kondisi parameter lingkungan perairan pantai Bungkutoko Kecamatan Abeli sesuai untuk kegiatan rehabilitasi ekosistem mangrove dan menentukan strategi rehabilitasi yang tepat untuk diterapkan di perairan pantai Bungkutoko Kecamatan Abeli. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni-Juli 2009 bertempat di pesisir pulau Bungkutoko Kecamatan Abeli Kabupaten Kendari Sulawesi Tenggara. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif. Dari hasil pengukuran beberapa parameter fisika-kimia di pesisir pulau Bungkutoko Kecamatan Abeli Kota Kendari yang diperoleh sesuai untuk dilakukan kegiatan rehabilitasi ekosistem mangrove dengan memperhatikan waktu penanaman yang tepat yaitu ketika musim berbuah mangrove dan musim teduh dan menggunakan teknik penanaman secara langsung menggunakan propagul dan penanaman menggunakan anakan (bibit dalam polybag).
Similar to Kuliah Umum: Hidrodinamika Laut Indonesia (20)
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. Hidrodinamika Laut Indonesia
General lecture
Workshop Oseanografi Fisika
Kampus UNPAD Jatinangor Bandung
25 Februari 2011
Dr.-Ing. Widodo S. Pranowo
Peneliti / Kepala Sub Bidang Penyusunan Program
Pusat Penelitian & Pengembangan Sumberdaya Laut & Pesisir
Badan Penelitian & Pengembangan Kelautan & Perikanan
Kementerian Kelautan & Perikanan Republik Indonesia
Email: widodo.pranowo@kkp.go.id
2. Outline
• Sekilas tentang aktivitas Puslitbang SuLaP 2010-2014
• INSTANT
• ARGO FLOAT
• Public Services
• Info Kesempatan bagi Mahasiswa
3. Fokus Litbang Puslitbang SULAP & UPT (2010-2014)
untuk mendukung Kebijakan KKP 2015
Puslitbang SuLaP Kebijakan pengelolaan Sumberdaya Laut dan
Pesisir, kewilayahan sumberdaya laut & pesisir (HP 3), kebijakan
Mitigasi & Adaptasi Perubahan Iklim (dimensi kelautan)
dukungan Litbang SDLP untuk Minapolitan Perikanan Tangkap &
Budidaya, serta Swasembada Garam
Balai Riset dan Observasi
Kelautan(BROK), Perancak, Bali:
- Studi fenomena laut
- Studi perubahan iklim di sektor kelautan
dan pesisir
- Studi & observasi Carbon laut (blue carbon)
- Peningkatan akurasi & frekwensi informasi
fishing ground ikan pelagis
- Fishing ground nelayan traditional
Loka Riset Kerentanan Pesisir dan Laut
(LRKPL), Teluk Bungus, Sumatra Barat:
- Peta & informasi kerentanan pesisir
kawasan budidaya
- Studi dan analisis dampak bencana laut dan
pesisir (sea-level rise, tsunami dll)
- Studi kawasan (potensi & bahaya alam)
4. KOMODITAS
Kegiatan Litbang-
SULAP
2011 2012 2013 2014
MINAPOLITAN
SENTRA GARAM
(PUGAR)
Penyediaan informasi &
peta kondisi lingkungan
laut dan pesisir
Studi dan observasi
pengaruh dinamika
pesisir terhadap
produksi garam
rakyat
Penyusunan peta
tematik mendukung
produksi garam
rakyat
Analisis daya-dukung
lahan garam industri
Kebijakan
pemanfaatan
sumberdaya garam
berkelanjutan
IPTEKMAS GARAM Menyediakan paket
teknologi untuk
peningkatan kualitas
garam rakyat
Menyediakan paket
teknologi untuk
peningkatan kualitas
garam rakyat
Menyediakan paket
teknologi untuk
peningkatan kualitas
garam rakyat
Menyediakan paket
teknologi untuk
peningkatan kualitas
garam rakyat
Minapolitan: Garam
5. KOMODITAS
Kegiatan Litbang-
SULAP
2011 2012 2013 2014
TUNA DAN IKAN
PELAGIS LAINNYA
Peta perkiraan daerah
penangkapan ikan
berdasar parameter bio-
fisik laut (satelit)
&model numeric
(Berbasis WPP)
Prototype
Pengembangan
otomatisasi PPDPI ( 7
PPN/PPS)
Prototype
otomasisasi PPDPI
ikan Tuna bigeye dan
yellow fin
Prototype
otomasisasi PPDPI
ikan Cakalang di
Indonesia Bagian
Timur (13 PPN/PPS)
Mega Minapolitan
Morotai
Otomasisasi PPDPI
untuk ikan Tuna dan
Ikan Cakalang
Litbang dinamika laut-
atmosfir terhadap ruaya
tuna
Studi interaksi laut-
atmosfir terhadap
jalur tuna (JUV Indo-
China)
Analisis dinamika
lapisan thermocline
terhadap pola ruaya
tuna (JUV, Samudera
India selatan Jawa)
Penerapan
operational fisheries
oceanography untuk
tuna (InaGOOS)
Penerapan skala
penuh operational
fisheries
oceanography untuk
tuna (InaGOOS)
Eksplorasi Ikan Laut
Dalam
Indo – US
Partnership
Potentials
Eksplorasi & Ekspedisi
Indo - US
Eksplorasi potensi
ikan laut dalam
(Halmahera)
Pemetaan
inventarisasi potensi
ikan & sumberdaya
laut dalam
Eksplorasi Laut Dalam
Minapolitan: Perikanan Tangkap
6. KOMODITAS
Kegiatan Litbang-
SULAP
2011 2012 2013 2014
RUMPUT LAUT Pemetaan lahan
perikanan budidaya
pantai dan laut
Identifikasi
parameter
oseanografi untuk
budidaya rumput
laut
Aplikasi SIG untuk
kegiatan budidaya
Rumput Laut
Aplikasi SIG untuk
kegiatan budidaya
Rumput Laut
Aplikasi SIG untuk
kegiatan budidaya
Rumput Laut
Analisis dampak
perubahan iklim
lingkungan fisik
terhadap perikanan
Pengembangan
model biogekimia
fluks dan footprints
karbon
Penerapan model
biogeokimia fluks dan
footprints karbon
Penerapan model
biogeokimia untuk
adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim
terhadap kegiatan
budidaya
Pengembangan
budidaya
berkelanjutan
terhadap dampak
perubahan iklim
Penyiapan peta detail &
index kerentanan pesisir
kawasan Minapolitan
Studi & Pemetaan
Kerentanan pesisir di
wilayah budidaya
rumput laut
Studi & Pemetaan
Kerentanan pesisir di
wilayah budidaya
rumput laut
Studi & Pemetaan
Kerentanan pesisir di
wilayah budidaya
rumput laut
Studi & Pemetaan
Kerentanan pesisir di
wilayah budidaya
rumput laut
Pemanfaatan lahan
pesisir dan laut dalam
konsep HP3 sebagai
upaya kepastian usaha
perikanan
Zonasi wilayah
pesisir dan laut
berbasis daya
dukung
Zonasi wilayah pesisir
dan laut berbasis
daya dukung
Zonasi wilayah pesisir
dan laut berbasis
daya dukung
Analisa kebijakan
zonasi ruang pesisir
dan laut dalam
rangka mendukung
HP3
Minapolitan: Perikanan Budidaya
7. KOMODITAS
Kegiatan Litbang-
SULAP
2011 2012 2013 2014
IKAN KERAPU Pemetaan lahan
perikanan budidaya
pantai dan laut
Studi & Pemetaan
Kerentanan pesisir di
wilayah budidaya
ikan kerapu
Studi & Pemetaan
Kerentanan pesisir di
wilayah budidaya ikan
kerapu
Studi & Pemetaan
Kerentanan pesisir di
wilayah budidaya ikan
kerapu
Studi & Pemetaan
Kerentanan pesisir di
wilayah budidaya ikan
kerapu
Analisis dampak
perubahan iklim
terhadap kawasan
budidaya
Pengembangan
model biogeokimia
fluks dan footprints
karbon
Penerapan model
biogeokimia fluks dan
footprints karbon
Penerapan model
biogeokimia untuk
adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim
terhadap kegiatan
budidaya
Pengembangan
budidaya
berkelanjutan
terhadap dampak
perubahan iklim
Pemanfaatan lahan
pesisir dan laut dalam
konsep HP3 sebagai
upaya kepastian usaha
perikanan
Zonasi wilayah
pesisir dan laut
berbasis daya
dukung
Zonasi wilayah pesisir
dan laut berbasis
daya dukung
Zonasi wilayah pesisir
dan laut berbasis
daya dukung
Kajian kebijakan
zonasi ruang pesisir
dan laut dalam
rangka mendukung
HP3
Minapolitan: Perikanan Budidaya [tabel lanjutan]
8. No. Judul Penelitian & Pengembangan Lokasi Kajian
1. Identifikasi fenomena laut perairan Indonesia kaitannya
dengan perubahan iklim
Perairan Indonesia
2. Studi observasi dampak perubahan iklim terhadap proses
Ocean Acidification diperairan Indonesia
Selat Lombok
3. Studi variabilitas CO2 perairan untuk mengkaji penerapan
konsep BLUE CARBON di Indonesia
Teluk Banten
4. Studi sklus karbon di perairan Indonesia mengunakan model
Biogeokimia laut
Sumsel, riau, kalbar,
kalsel, kalteng, kaltim
dan jabar
5. Pemanfaatan dan Prediksi dinamika parameter fisik dalam
kaitannya dalam produktivitas perairan laut dan pesisir
Perairan Indonesia
Perubahan Iklim
9. Studi Kerentanan Pesisir 1: Muara Kali Porong Sidoarjo *)
Pola arus pasut menuju surut
Pola laju sedimentasi
*) Penanganan Khusus
10. Studi Kerentanan Pesisir 2: Pencemaran Laut Timor (Kasus Montara) *)
Lingkup keterlibatan Balitbang KP di dalam Tim Nasional
Advokasi Laut Timor (2009-2011):
1. TISRA Survey, PAH Analysis, Monitoring via citra satelit
2. Verifikasi pemodelan oseanografi untuk tumpahan
minyak
3. Pemberi bahan pertimbangan teknis kepada TALT
terkait “Appraisal Study” yang (akan) dilakukan oleh
PTTEP AA di Pulau Rote
4. Rapat negoisasi tuntutan dan debat teknis/ilmiah
lanjutan mempertahankan dokumen klaim
*) Penanganan Khusus
14. INAGOOS (INdonesiA Global Ocean Observing System)
Hasil :
Naskah akademis/ilmiah untuk mendukung
penelitian & pengembangan sumberdaya
laut & pesisir
Indikator kinerja:
Tersedianya struktur, telekomunikasi & sistem informasi untuk mendukung penelitian di
Balitbang KP & berbagai pusat data spasial di lingkup nasional.
Luaran:
Pengembangan kerjasama nasional &
internasional penelitian kelautan
CLS
back up
Space oceanography data
Altimetry, SST, color
BRKP premises
NOMADS
OPA/NEMO
Physical
NOMADS
PISCES
Biogeochem.
ATOLL
datamanagement
Reference
database
Ocean forecast
production
NOMADS
OPA/NEMO
NOMADS
PISCES
Ocean forecast
production
Observation
data
In-situ data
LOCEAN , …
Global 1/12°
Initial conditions
Wind forcings
BACK UP
www
In situ deployment
Ocean data
THEMIS
viewer
SEAPODYM
Marine
ecosystems
Fish stock
production
16. PROGRAM
International Nusantara STratification ANd Transport
(INSTANT)
Nomenklatur sebelum 2010:
Pusat Riset Wilayah Laut and Sumberdaya Non-Hayati (WILNON)
Badan Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP)
Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP)
21. BJ VIII
Leg 1: 12 - 28 Juni 2005
Leg 2: 28 Juni – 9 Juli 2005
BJ I
Leg 3: 3 – 15 Juli 2005
Leg 4: 15 – 25 Juli 2005
Peserta :
BRKP, LIPI, BPPT, BATAN & Universitas
INSTANT Rotation Cruise Track (June 12, 2005 – July 25, 2005)
22. Snapshots:
Mooring Deployment / Re-deployement
Pemasangan Curen meter dan Argos
Beacon
Pemasangan RCM-8
Pemasangan ADCP Pemasangan Parasut
Pemasangan Acoustics Release Pemasangan Pemberat (Anchor)
Contoh Mooring di Selat Ombai
(kedalaman 3176 m)
Perbatasan dengan Timor Leste
23. Snapshots
Mooring & SPGA Recovery
Recovery dilakukan terhadap 2 mooring di
Selat Lombok, dan 4 mooring di Laut Timor
Contoh instrument SBE-37 hasil recovery
yang telah ditumbuhi ganggang laut
Contoh instrument Current meter hasil
recovery yang telah ditumbuhi ganggang
laut
Pembersihan instrument dari ganggang
laut dilakukan dengan air tawar
bertekanan
Recovery SPGA dilakukan dengan
menggunakan perahu karet
Instrument SPG hasil recovery bersama
penyelam dan teknisi
Raw-data Jan 2004 – Jul 2005
Arus Horizontal arah X & Y
U
V
Temperatur, Salinitas, Tekanan
T
S
P
24. Snapshots
CTD, ADCP, XBT, Sampling Air &
Plankton, dll
Melakukan pengukuran CTD di Selat
Lombok dan Laut Timor
Melakukan sampling air untuk analisa
nutrient, khlorofil, & juga sampling plankton
Melakukan pengamatan & pencatatan,
arus, batimetri, angin, & akustik
Melakukan pengukuran XBT bersamaan
dengan pengukuran CTD
Training instrument ACM: pembongkaran,
download data, & setup untuk re-
deployment
Latihan keselamatan (Safety Drill) di kapal
jika terjadi kecelakaan di laut dan
dilakukan evakuasi
T & S
Arus di kedalaman 200
meter
25. Snapshots
Data Processing &
Seminars onboard R/V
Kuliah tentang arus hasil rekaman RCM-8
dari mooring Timor 2 yang terlepas
September 2004
Kuliah tentang Arus Lintas Indonesia
(Arlindo) dan massa air samudera dunia
oleh para Principal Investigator
Peserta INSTANT melakukan presentasi
tentang riset yang akan, sedang, & sudah
dilakukan
Training pemrosesan data hasil rekaman
mooring dengan menggunakan Matlab
Pengenalan pemonitoran data arus
menggunakan software Win-ADCP
Peserta INSTANT melakukan pemrosesan
data hasil rekaman mooring dan diskusi
Penghitungan masa Arlindo/ITF yang
akurat akan merupakan representasi
Arlindo/ITF yang tepat dalam
memodelkan perubahan cuaca.
Meningkatkan kemampuan model
untuk mensimulasi variabilitas
perubahan cuaca dan memprediksi
variabilitasmendatang.
Meningkatkan prediksi El Nino dan La
Nina serta Asian-Australian Monsoon.
Meningkatkan pengertian tentang
proses yang menjaga stok ikan dengan
menghitung pengaruh dari ocean
mixing dan sea-air fluxes pada laut-
laut yang berpengaruh (laut Flores
dan Banda).
Meningkatkan prediksi migrasi ikan,
banjir, dan kebakaran hutan.
KEUNTUNGAN DARI RISET
27. Tsunami energy derived from observational (time series) data
[Drushka, Sprintall, Gille, Pranowo (2008), JGR, 133:C07038]
Mega tsunami 2004 & Java tsunami 2006
signals recorded by SPGA INStanT Project
28. Argo Floats
Robotic Autonomous Float
which is acquire
pressure, temperature,
& salinity from the
surface to 2000 meters
depth in every 10 days
29. Components of Argo Float:
• Satellite antenna
• CTD sensor
• Satellite Transmitter (Using GTS
satellite for data transmition from
float to receiver station)
• Air pump / valve
• Hydraulic pump (piston)
• Hydraulic oil
• Pneumatic bladder
• Lithium battery
43. Info Kesempatan Bagi Mahasiswa
Puslitbang SuLaP melayani/membuka (jika ada) kesempatan:
1. Penggunaan data untuk Skripsi/Tugas Akhir (Syarat: CV, Proposal,
menyerahkan 1 HC & PDF setelah lulus)
2. Berlayar Ekspedisi Oseanografi (Syarat: CV, Proposal, Menyediakan
transportasi PP rumah-kapal, menyerahkan 1 HC & PDF laporan
cruise)
3. Pembimbing II/Teknis/Lapangan
Surat pengantar (permohonan) dari Prodi/Jur/Fak ditujukan kepada:
Kepala Puslitbang Sumberdaya laut & Pesisir
Balitbang Kelautan & Perikanan, KKP
Jalan Pasir Putih I Ancol Timur, Jakarta 14430
Tel. 021-64711583, Fax. 64711654