Dokumen tersebut membahas tentang ekspor, pengutamaan ekspor, daya saing komoditi ekspor Indonesia, infrastruktur penunjang ekspor, dan keterbatasan infrastruktur di Indonesia. Dokumen ini juga menjelaskan tantangan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan sumber pembiayaan infrastruktur.
2. Apa ya yang dimaksud ekspor ?
Ekspor adalah :
suatu kegiatan mengeluarkan barang dalam negeri (Menurut
Departemen Perdagangan)
Suatu proses transportasi kegiatan barang atau komoditas dari
dalam negeri ke luar negeri
(menurut wikipedia Indonesia)
PENGUTAMAAN EKSPOR
3. Pengutamaan ekspor berfungsi
untuk membantu pemulihan dan
pembangunan ekonomi suatu
negara.
Karena suatu negara
mengkhususkan diri untuk
memproduksi beberapa barang
tertentu saja, oleh karena itu
terjadilah kegiatan perdagangan
Internasional bertujuan supaya
negara tersebut dapat mengekspor
komoditi yang ia produksi lebih
murah untuk di pertukarkan dengan
apa yang dihasilkan negara lain
dengan biaya lebih rendah.
Faktor pendorong suatu negara
melakukan perdagangan
internasional :
1. perbedaan kekayaan alam
yang dimiliki
2. perbedaan kepemilikan faktor
produksi
3. perbedaan Ilmu Pengetahuan
dan penguasaan Teknologi
(IPTEK)
4. perbedaan harga barang
5. perbedaan selera masyarakat
di Negara-Negara yang
berbeda.
PENGUTAMAAN EKSPOR
4. Indonesia dalam kesepakatan perdagangan Internasional relatif kurang
menguntungkan, seiring dengan semakin liberalnya perdagangan
Internasional Indonesia harus meningkatkan kemampuan bersaingnya di
pasar global.
Melihat kondisi perekonomian Indonesia saat ini, dikhawatirkan
globalisasi akan memberi dampak negatif bagi Indonesia, terutama jika
indonesia tidak mampu menjadi pemasok kebutuhan produk vital, seperti
pangan.
Kebijakan untuk meningkatkan daya saing perekonomian Indonesia :
1. Penetapan prioritas pembangunan sektor unggulan
2. Peningkatan produktifitas
3. Perkuatan daya saing di pasar domestik.
4. Pemasaran peningkatan daya saing berbasis pemasaran
5. Pengembangan perekonomian berbasis teknologi
DAYA SAING KOMODITI EKSPOR DAN
POTENSI PENINGKATAN EKSPOR INDONESIA
5. Reformasi infrastruktur menjadi salah satu solusi untuk memperbaiki
kinerja logistik, melalui:
1. Peningkatan konektivitas (jalan, pelabuhan, dan jasa layanan logistik
serta kepabeanan)
2. dukungan energi yang berkelanjutan
3. kebijakan fiskal di bidang logistik (seperti insentif pajak bagi
penyedia jasa logistik domestik yang mendukung industri ekspor dan
peningkatan moda transportasi logistik berbasis rel dan laut)
4. penguatan regulasi tentang logistik nasional.
INFASTRUKTUR PENUNJANG EKSPOR
6. Pada tahun 1997 terjadi krisis moneter di Indonesia, dimana masyarakat merasakan dampak negatifnya
secara langsung. Seperti tingginya harga pangan, kebutuhan dalam negeri tidak mencukupi sehingga harus
bergantung pada negara lain, pada fase ini hampir seluruh masyarakat resah dan panik. Begitu juga
pemerintah yang berusaha semaksimal mungkin untuk memulihkan keadaan perekonomian dengan berbagai
kebijakan dan implementasi. Lalu, dengan seiring waktu, Indonesia dapat bangkit dengan perbaikan sedikit
demi sedikit dengan menerapkan berbagai kebijakan fiskal yang berorientasi pada kepentingan publik dan
kesejahteraan masyarakat.
Dinamika pertumbuhan ekonomi menunjukan perekonomian nasional di Indonesia sudah melewati titik
terendah pertumbuhan ekonomi yaitu sebesar 4,74% yang terjadi pada tahun 2015. Perkembangan
menunjukkan pertumbuhan ekonomi terus membaik secara bertahap namun terus meningkat. Sehingga PDB
pada tahun 2017 tercatat tumbuh 5,07% meningkat jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun
sebelumnya yakni sebesar 5,03%. Ekspor dan investasi merupakan penompang dari dinamika peningkatan
pertumbuhan ekonomi yang pada 2017 membaik sejalan kondisi global yang kondusif dan stabilitas
ekonomi domestik yang terjaga baik. Peran ekspor dan investasi juga berperan penting dalam meningkatkan
pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Dengan perkembangan positif tersebut, perekonomian Indonesia dalam jangka menengah masih
dihadapkan dengan tantangan pokok yaitu terkendalanya pembangunan faktor produksi
komplementer yang menghambat pencapaian pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan
berkualitas. Dalam laporan World Economic Forum (WEF) mengungkapkan bahwa tingkat daya
saing Indonesia masih tertinggal, terutama pada pilar infrastruktur, pilar kesiapan teknologi, dan
pilar inovasi Pembangunan infrastruktur tentu berdampak terhadap pertumbuhan ekonimi, baik
secara langsung maupun tak langsung.
KETERBATASAN INFASTRUKTUR
7. Permasalahan dalam pendanaan infrastruktur di Indonesia dapat diuraikan
sebagai berikut (ISEI, 2005):
(1) Rendahnya partisipasi pihak swasta dalam pembiayaan infrastruktur.
(2) Rendahnya kemampuan perbankan dan pasar modal dalam negeri
(3) Mengingat keterbatasan APBN dan sulitnya pembiayaan yang berasal dari
swasta,
(4) Terbatasnya alternatif sumber pembiayaan infrastruktur dasar di luar anggaran
pemerintah.
(5) Hambatan bagi alternatif pembiayaan infrastruktur daerah melalui penerbitan
obligasi daerah dan obligasi perusahaan.
(6) Tidak tersedianya indikasi kebutuhan pendanaan infrastruktur daerah
BEBAN PENGADAAN INFRASTRUKTUR