1. A. Teori Pengeluaran Musgrave dan Rostow
Perkembangan pengeluaran negara sejalan dengan tahap perkembangan
ekonomi dari suatu negara. Demikian gagasan yang dikemukakan Musgrave dan Rostow
yang kemudian populer sebagai teori pengeluaran negara. Ada perbedaan fokus alokasi
sumber daya antara negara pada tahap awal perkembangan, tahap menengah
pembangunan, dan tahap lanjut yang kemudian tercermin dalam pengeluaran negara.
Masing-masing tentunya berawal dari kebutuhan yang berbeda, sehingga arah
kebijakannya juga berbeda. Ini tentunya berkaitan dengan seberapa lama negara itu
telah merdeka dan kualitas sumber daya manusianya. Ada tahapan-tahapan yang harus
dilalui negara pada awal perkembangan ekonomi sebelum menuju tingkat yang lebih
tinggi. Begitu juga, ada beberapa hal yang sudah terpenuhi oleh negara pada tahap
lanjut pembangunan, sehingga tidak perlu lagi terfokus pada penyediaan prasarana
layaknya negara pada tahap awal perkembangan.
Untuk lebih jelasnya, berikut rincian teori pengeluaran negara :
• Pada tahap awal perkembangan ekonomi, diperlukan
pengeluaran negara yang besar untuk investasi pemerintah, utamanya untuk
menyediakan infrastruktur seperti sarana jalan, kesehatan, dan pendidikan.
• Pada tahap menengah pembangunan ekonomi, investasi tetap
diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi, namun diharapkan investasi sektor
swasta sudah mulai berkembang
• Pada tahap lanjut pembangunan ekonomi, pengeluaran
pemerintah tetap diperlukan, utamanya untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, misalnya peningkatan pendidikan, kesehatan, dan jaminan sosial.
B. Pengeluaran Negara Republik Indonesia
Secara umum, Indonesia termasuk negara berkembang, terutama jika dilihat
dari sudut pandang kemampuan ekonomi masyarakat. Sebagai parameter, pendapatan
perkapita Indonesia (USD 1.604) masih berada di bawah rata-rata negara-negara ASEAN