Bentos adalah organisme yang hidup di dasar perairan. Pola sebaran dan morfologinya dipengaruhi oleh kedalaman dan substrat. Zona subtidal terletak antara batas air surut dan ujung paparan benua dengan kedalaman 200 meter. Faktor lingkungan yang mempengaruhinya adalah ombak, salinitas, suhu, cahaya, makanan, dan topografi. Kelompok bentos utama terdiri atas Polychaeta, Crustacea, Echinodermata,
Fitoplankton berperan penting dalam ekosistem perairan dengan menghasilkan oksigen, menjadi produsen primer utama, membentuk biomassa, dan menyediakan nutrisi bagi biota lain. Zooplankton juga berperan dengan memakan fitoplankton untuk mencegah terjadinya blooming yang dapat merusak ekosistem. Meski demikian, beberapa spesies plankton dapat berbahaya bagi biota laut.
Dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis organisme yang dapat digunakan sebagai bioindikator untuk menilai kualitas lingkungan, termasuk hewan makrozoobentos, tumbuhan seperti lamun dan bunga sepatu, mikroorganisme air tawar, insekta seperti capung dan kupu-kupu, lumut kerak, ikan duyung, berang-berang, dan terumbu karang. Organisme-organisme ini dapat menunjukkan kondisi
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang danau dan ekosistem danau. Danau didefinisikan sebagai cekungan besar di permukaan bumi yang digenangi air tawar atau asin dan dikelilingi daratan. Ekosistem danau terdiri atas 4 zona berdasarkan kedalaman yaitu zona litoral, limnetik, profundal, dan bentik yang masing-masing dihuni komunitas organisme tertentu. Komponen abiotik dan biotik saling terkait dalam rant
Dokumen tersebut membahas tentang domestikasi dan introduksi spesies baru untuk budidaya perairan dengan tujuan meningkatkan keragaman dan produksi, serta jenis-jenis sumber daya air yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya perairan seperti sungai, danau, waduk, situ, mata air, air sumur dan laut.
Bentos adalah organisme yang hidup di dasar perairan. Pola sebaran dan morfologinya dipengaruhi oleh kedalaman dan substrat. Zona subtidal terletak antara batas air surut dan ujung paparan benua dengan kedalaman 200 meter. Faktor lingkungan yang mempengaruhinya adalah ombak, salinitas, suhu, cahaya, makanan, dan topografi. Kelompok bentos utama terdiri atas Polychaeta, Crustacea, Echinodermata,
Fitoplankton berperan penting dalam ekosistem perairan dengan menghasilkan oksigen, menjadi produsen primer utama, membentuk biomassa, dan menyediakan nutrisi bagi biota lain. Zooplankton juga berperan dengan memakan fitoplankton untuk mencegah terjadinya blooming yang dapat merusak ekosistem. Meski demikian, beberapa spesies plankton dapat berbahaya bagi biota laut.
Dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis organisme yang dapat digunakan sebagai bioindikator untuk menilai kualitas lingkungan, termasuk hewan makrozoobentos, tumbuhan seperti lamun dan bunga sepatu, mikroorganisme air tawar, insekta seperti capung dan kupu-kupu, lumut kerak, ikan duyung, berang-berang, dan terumbu karang. Organisme-organisme ini dapat menunjukkan kondisi
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang danau dan ekosistem danau. Danau didefinisikan sebagai cekungan besar di permukaan bumi yang digenangi air tawar atau asin dan dikelilingi daratan. Ekosistem danau terdiri atas 4 zona berdasarkan kedalaman yaitu zona litoral, limnetik, profundal, dan bentik yang masing-masing dihuni komunitas organisme tertentu. Komponen abiotik dan biotik saling terkait dalam rant
Dokumen tersebut membahas tentang domestikasi dan introduksi spesies baru untuk budidaya perairan dengan tujuan meningkatkan keragaman dan produksi, serta jenis-jenis sumber daya air yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya perairan seperti sungai, danau, waduk, situ, mata air, air sumur dan laut.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik sampling lingkungan, berbagai parameter lingkungan, dan inventarisasi sumber daya alam di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dokumen ini juga menampilkan peta zonasi mangrove, hutan, dan daerah penangkapan ikan hasil kerjasama antara Bappeda Propinsi NTT dan Jurusan Perikanan Universitas Nusa Cendana.
Teknik sampling plankton meliputi pengambilan sampel secara kualitatif dan kuantitatif menggunakan jaring plankton dengan ukuran mata jaring yang sesuai. Pengambilan sampel dilakukan secara horizontal dan vertikal, kemudian sampel dipertahankan dalam formalin untuk analisis lebih lanjut di laboratorium.
Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang dan alga yang membentuk ekosistem di perairan dangkal. Faktor lingkungan seperti suhu, cahaya, dan arus mempengaruhi perkembangannya. Terumbu karang memiliki peran penting sebagai pelindung pantai dan sumber daya alam. Namun, berbagai aktivitas manusia dan perubahan iklim dapat merusak terumbu karang.
Dokumen tersebut membahas tentang ekosistem air laut yang dibedakan menjadi beberapa zona berdasarkan kedalaman dan cahaya matahari, serta menjelaskan komunitas organisme yang hidup di setiap zona seperti fitoplankton, zooplankton, dan hewan-hewan kecil dan besar.
Dokumen tersebut membahas tentang keanekaragaman hayati (biodiversitas) yang mencakup definisi, manfaat, dan biogeografi keanekaragaman hayati di Indonesia. Dibahas pula tentang konservasi keanekaragaman hayati dan kawasan konservasi di Indonesia dan Asia Tenggara.
Metodologi pengumpulan dan analisis data biologi perairan meliputi parameter biologi perairan seperti flora dan fauna, metode pengambilan sampel biota akuatik, analisis sampel, indeks keanekaragaman jenis, dan indeks biotik untuk menilai kualitas air. Metode ini digunakan untuk mengukur tingkat keragaman dan kekayaan hayati perairan.
Biokimia akuakultur I: Nutrisi dan PakanIbnu Sahidhir
Dokumen tersebut membahas tentang biokimia dan nutrisi dalam akuakultur. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan pentingnya pemahaman biokimia dalam mendesain nutrisi dan formulasi pakan ikan yang sesuai dengan kebutuhan metabolisme ikan untuk mendukung pertumbuhan dan produktivitasnya.
Plankton net adalah jaring dengan ukuran mesh yang sesuai untuk menangkap plankton. Jaring ini biasanya berbentuk kerucut dan terbuat dari nilon, dengan panjang 4-5 kali diameter mulutnya. Ada tiga cara menggunakan plankton net untuk mengambil sampel plankton: secara horizontal untuk mengetahui sebaran horizontal plankton, secara vertikal untuk mengambil sampel seluruh kolom air, dan secara miring untuk mengambil sampel dari berbagai
Kebijakan konservasi jenis ikan memberikan perlindungan terhadap 15 jenis biota perairan yang terancam punah dengan melakukan kerja sama regional, pengawasan habitat kritis, penangkaran populasi, dan pengaturan kuota tangkap. Upaya ini bertujuan untuk melindungi, melestarikan, dan memanfaatkan sumber daya ikan secara berkelanjutan.
Ciri-Ciri
Variasi suhu tidak mencolok
Tumbuhan yang paling banyak ditemui adalah jenis ganggang
Organisme yang hidup di dalam ekosistem ini telah mengalami adaptasi
Kadar garam sangat rendah
Ekosistem Lentik (Air Tenang)
Ekosistem Lotik (Air yang Mengalir)
Dokumen ini membahas tentang perubahan lingkungan akibat aktivitas manusia dan bencana alam. Manusia berdampak negatif terhadap lingkungan melalui penebangan hutan, pembangunan, penggunaan pestisida, eksploitasi sumber daya laut, dan polusi udara. Sementara itu, bencana alam seperti banjir dan longsor juga dapat mempengaruhi keseimbangan lingkungan. Dokumen ini menekankan pentingnya keseimbangan antara manus
Dokumen tersebut membahas tentang kondisi fisik hutan mangrove dan adaptasi tumbuhan mangrove untuk bertahan hidup pada lingkungan yang ekstrim. Mangrove mampu tumbuh di habitat berlumpur dan berair payau melalui berbagai adaptasi anatomi, morfologi, dan fisiologis seperti akar pneumatik, kelenjar garam, dan kemampuan mengatur kesetimbangan garam. Dokumen ini juga menjelaskan zonasi dan manfaat hutan mangrove.
Kualitas air merupakan faktor penting dalam budidaya perikanan. Terdiri dari parameter fisika (suhu, kecerahan), kimia (pH, DO, nitrat, fosfat), dan biologi (plankton). Parameter ideal untuk kehidupan ikan adalah rendahnya amonia, nitrit, cemaran organik, serta stabilnya pH, salinitas, dan suhu.
A bento box is a single-portion home-packed meal commonly eaten in Japan. The standard size for an adult woman's bento box is approximately 600 ml. Bento boxes come in different styles like wooden, lacquered, or plastic and are filled according to Japanese nutritional guidelines of 3 parts grain, 2 parts vegetables, and 1 part protein with no junk food. They are a fun meal often accompanied by a song like the "Bento Box Song" listing typical ingredients packed in the box.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik sampling lingkungan, berbagai parameter lingkungan, dan inventarisasi sumber daya alam di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dokumen ini juga menampilkan peta zonasi mangrove, hutan, dan daerah penangkapan ikan hasil kerjasama antara Bappeda Propinsi NTT dan Jurusan Perikanan Universitas Nusa Cendana.
Teknik sampling plankton meliputi pengambilan sampel secara kualitatif dan kuantitatif menggunakan jaring plankton dengan ukuran mata jaring yang sesuai. Pengambilan sampel dilakukan secara horizontal dan vertikal, kemudian sampel dipertahankan dalam formalin untuk analisis lebih lanjut di laboratorium.
Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang dan alga yang membentuk ekosistem di perairan dangkal. Faktor lingkungan seperti suhu, cahaya, dan arus mempengaruhi perkembangannya. Terumbu karang memiliki peran penting sebagai pelindung pantai dan sumber daya alam. Namun, berbagai aktivitas manusia dan perubahan iklim dapat merusak terumbu karang.
Dokumen tersebut membahas tentang ekosistem air laut yang dibedakan menjadi beberapa zona berdasarkan kedalaman dan cahaya matahari, serta menjelaskan komunitas organisme yang hidup di setiap zona seperti fitoplankton, zooplankton, dan hewan-hewan kecil dan besar.
Dokumen tersebut membahas tentang keanekaragaman hayati (biodiversitas) yang mencakup definisi, manfaat, dan biogeografi keanekaragaman hayati di Indonesia. Dibahas pula tentang konservasi keanekaragaman hayati dan kawasan konservasi di Indonesia dan Asia Tenggara.
Metodologi pengumpulan dan analisis data biologi perairan meliputi parameter biologi perairan seperti flora dan fauna, metode pengambilan sampel biota akuatik, analisis sampel, indeks keanekaragaman jenis, dan indeks biotik untuk menilai kualitas air. Metode ini digunakan untuk mengukur tingkat keragaman dan kekayaan hayati perairan.
Biokimia akuakultur I: Nutrisi dan PakanIbnu Sahidhir
Dokumen tersebut membahas tentang biokimia dan nutrisi dalam akuakultur. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan pentingnya pemahaman biokimia dalam mendesain nutrisi dan formulasi pakan ikan yang sesuai dengan kebutuhan metabolisme ikan untuk mendukung pertumbuhan dan produktivitasnya.
Plankton net adalah jaring dengan ukuran mesh yang sesuai untuk menangkap plankton. Jaring ini biasanya berbentuk kerucut dan terbuat dari nilon, dengan panjang 4-5 kali diameter mulutnya. Ada tiga cara menggunakan plankton net untuk mengambil sampel plankton: secara horizontal untuk mengetahui sebaran horizontal plankton, secara vertikal untuk mengambil sampel seluruh kolom air, dan secara miring untuk mengambil sampel dari berbagai
Kebijakan konservasi jenis ikan memberikan perlindungan terhadap 15 jenis biota perairan yang terancam punah dengan melakukan kerja sama regional, pengawasan habitat kritis, penangkaran populasi, dan pengaturan kuota tangkap. Upaya ini bertujuan untuk melindungi, melestarikan, dan memanfaatkan sumber daya ikan secara berkelanjutan.
Ciri-Ciri
Variasi suhu tidak mencolok
Tumbuhan yang paling banyak ditemui adalah jenis ganggang
Organisme yang hidup di dalam ekosistem ini telah mengalami adaptasi
Kadar garam sangat rendah
Ekosistem Lentik (Air Tenang)
Ekosistem Lotik (Air yang Mengalir)
Dokumen ini membahas tentang perubahan lingkungan akibat aktivitas manusia dan bencana alam. Manusia berdampak negatif terhadap lingkungan melalui penebangan hutan, pembangunan, penggunaan pestisida, eksploitasi sumber daya laut, dan polusi udara. Sementara itu, bencana alam seperti banjir dan longsor juga dapat mempengaruhi keseimbangan lingkungan. Dokumen ini menekankan pentingnya keseimbangan antara manus
Dokumen tersebut membahas tentang kondisi fisik hutan mangrove dan adaptasi tumbuhan mangrove untuk bertahan hidup pada lingkungan yang ekstrim. Mangrove mampu tumbuh di habitat berlumpur dan berair payau melalui berbagai adaptasi anatomi, morfologi, dan fisiologis seperti akar pneumatik, kelenjar garam, dan kemampuan mengatur kesetimbangan garam. Dokumen ini juga menjelaskan zonasi dan manfaat hutan mangrove.
Kualitas air merupakan faktor penting dalam budidaya perikanan. Terdiri dari parameter fisika (suhu, kecerahan), kimia (pH, DO, nitrat, fosfat), dan biologi (plankton). Parameter ideal untuk kehidupan ikan adalah rendahnya amonia, nitrit, cemaran organik, serta stabilnya pH, salinitas, dan suhu.
A bento box is a single-portion home-packed meal commonly eaten in Japan. The standard size for an adult woman's bento box is approximately 600 ml. Bento boxes come in different styles like wooden, lacquered, or plastic and are filled according to Japanese nutritional guidelines of 3 parts grain, 2 parts vegetables, and 1 part protein with no junk food. They are a fun meal often accompanied by a song like the "Bento Box Song" listing typical ingredients packed in the box.
Penelitian menganalisis keanekaragaman dan kelimpahan makrozoobentos di Sungai Naborsahan, Sumatera Utara. Lima filum ditemukan terbagi menjadi 26 genera. Stasiun pertama memiliki indeks keanekaragaman tertinggi sedangkan stasiun ketiga memiliki kelimpahan individu tertinggi dengan genus Tryonia paling banyak. Parameter fisika dan kimia masih memenuhi syarat kehidupan makrozoobentos.
Nemathelmintes adalah kelompok cacing yang memiliki tubuh berbentuk silinder panjang dan tidak bersilia. Termasuk dalam nemathelmintes antara lain cacing Ascaris yang parasit di usus manusia, cacing tambang yang hidup di usus, serta cacing filario yang menyebabkan penyakit kaki gajah. Nemathelmintes memiliki ciri-ciri tubuh bilateral simetris dan terdiri dari tiga lapisan sel serta sistem pencernaan, ekskresi, dan reproduksi yang
The document discusses the "BENTO Project" as an alternative to traditional Cash for Work programs for providing employment and stimulating the economy after disasters. The BENTO Project involves local governments procuring individually packed meals (BENTOs) from local restaurants and producers unions. This allows for division of labor among restaurants and cooperation during the recovery process. The project has been implemented successfully in Ojiya and Kashiwazaki, Japan after earthquakes to provide jobs and income while strengthening social networks for better long-term recovery.
keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai belawanPT. SASA
Teks ini membahas tentang keanekaragaman makrozoobentos di muara sungai Belawan. Penelitian menunjukkan adanya 15 genus makrozoobentos yang dikelompokkan ke dalam 2 filum, 4 kelas, 7 ordo dan 12 famili. Indeks kepadatan tertinggi ditunjukkan oleh Littorina sebesar 42,672 ind./m2 yang ditemukan di stasiun II. Faktor lingkungan seperti suhu, salinitas, kadar oksigen terlarut, kandungan organ
Terumbu karang, sebagai ekosistem, memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi. Banyak biota laut yang hidupnya bergantung pada ekosistem tersebut. Jenis-jenis biota yang umum dijumpai di perairan terumbu karang adalah:
Chordata (Sub Filum Tunicata)
Arthropoda
Echinodermata
Mollusca
Annelida
Nemertea
Platyhelminthes
Cnidaria
Porifera
Laporan ini meninjau keanekaragaman benthos dan nekton di hutan mangrove Pulau Sembilan, Sumatera Utara. Tujuannya adalah mengetahui jenis-jenis organisme yang hidup di mangrove serta hubungan antara vegetasi dan kondisi lingkungan terhadap kelimpahan spesies. Berbagai jenis moluska dan crustacea ditemukan yang bergantung pada mangrove sebagai habitat dan sumber makanan.
Fitoplankton adalah organisme autotrof berukuran mikroskopis yang dapat melakukan fotosintesis. Terdiri dari berbagai jenis alga hijau, cokelat, keemasan, dan merah. Beberapa jenis fitoplankton yang telah dibudidayakan untuk pakan perikanan misalnya Chlorella, Tetraselmis, Scenedesmus, dan Skeletonema costatum.
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor lingkungan abiotik yang mempengaruhi habitat dan komunitas bentos di perairan lotik. Faktor-faktor tersebut antara lain oksigen, temperatur, cahaya, vegetasi riparian, dan jenis substrat. Faktor-faktor ini memengaruhi distribusi, kelimpahan, dan keanekaragaman jenis organisme bentos.
Bentou Jepang adalah bekal makanan tradisional Jepang yang terdiri dari nasi dan lauk pilihan yang diatur secara artistik dalam kotak makan. Sejarah Bentou dimulai pada zaman Kamakura pada abad ke-12 dengan hoshi-ii atau nasi kering yang dibawa dalam tas kecil. Bentou menjadi populer pada zaman Edo dan Meiji sebelum menghilang pada abad ke-20 namun kembali populer pada tahun 1980an. Bent
1. Dokumen tersebut membahas beberapa kelompok fitoplankton di air payau dan laut seperti diatom, dinoflagelata, cyanobacteria, dan kokolitophorid.
2. Fitoplankton memiliki berbagai karakteristik seperti ukuran, pigmen, dinding sel, dan alat gerak yang berbeda-beda antarkelompok.
3. Fitoplankton memiliki peran penting dalam siklus karbon dan nitrogen serta sebagai sumber pakan bagi biota
The document provides an overview of important SEO elements for web developers, including HTML tags, HTTP status codes, metadata, URLs, and more. It discusses best practices for titles, descriptions, images, and canonicalization. Robots.txt, XML sitemaps, and user-agents are covered. Guidelines are offered for responsive design, internationalization, and dynamic serving via the Vary HTTP header.
Penelitian ini menganalisis kekerabatan antara enam genus anggota famili Amaranthaceae yaitu Amaranthus, Alternanthera, Aerva, Achyranthes, Gomphrena, dan Celosia berdasarkan karakteristik morfologi tumbuhan dan anatomi daun. Karakteristik tersebut diamati dan diukur untuk kemudian dianalisis hubungan kekerabatannya menggunakan analisis kluster. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi taksonomi dan mendukung
Teks tersebut membahas tentang peran alga sebagai bioindikator pencemaran air. Ia menjelaskan bahwa alga dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pencemaran air berdasarkan jenis-jenis alga yang hadir. Alga memiliki kemampuan untuk mengindikasi logam berat dalam air karena dapat mengikat ion-ion logam tersebut. Jenis-jenis alga tertentu juga dapat menunjukkan kondisi air yang tercemar.
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan status kesuburan perairan melalui pengukuran parameter kualitas air seperti klorofil-a dan fosfat. Ia menjelaskan cara mengklasifikasikan status trofik perairan menjadi oligotrofik, mesotrofik, dan eutrofik berdasarkan kandungan unsur hara. Dokumen ini juga memaparkan kondisi kesuburan perairan wilayah penelitian yang termasuk kategori eutrofik hingga
Dokumen tersebut membahas tentang plankton, sungai Kapuas, dan limbah. Secara ringkas, dibahas tentang definisi dan jenis-jenis plankton, deskripsi dan kualitas air Sungai Kapuas, serta pengertian dan dampak limbah minyak di perairan."
Praktikum ini menjelaskan cara mengukur parameter fisika, kimia, dan biologi untuk menentukan kualitas air di Waduk FAPERIKA UR. Parameter yang diukur meliputi suhu, kecerahan, kekeruhan, pH, oksigen terlarut, dan plankton. Pengukuran dilakukan secara in situ dan di laboratorium.
Makalah ini membahas peranan mikroorganisme dalam lingkungan, kehidupan sehari-hari, dan kesehatan masyarakat. Secara khusus dijelaskan peranan mikroba dalam air minum, limbah, sungai, dan udara. Keberadaan bakteri coliform dan E. coli dalam air digunakan sebagai indikator kualitas air. Mikroorganisme juga berperan penting dalam proses pengolahan limbah dan daur ulang zat hara.
Ekosistem perairan tawar merupakan habitat penting bagi berbagai biota. Dokumen ini membahas tentang definisi ekosistem perairan tawar, fungsi dan manfaatnya dalam siklus hidrologi dan mitigasi bencana, serta dampak pembangunan terhadap ekosistem perairan seperti eutrofikasi dan perubahan habitat akibat pembendungan dan pelurusan sungai.
Telah dilakukan penelitian pada bulan November - Januari 2018 dikawasan Hutan Lindung Angke Kapuk (HLAK), Jakarta. Luas hutan Mangrove di kawasan HLAK mencapai luasan 44,76 Ha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Biodiversitas Gastropoda sebagai Bioindikator kualitas perairan di kawasan mangrove Hutan Lindung Angke Kapuk (HLAK), Jakarta. Pengambilan sampel ditentukan secara Random Sampling, dimana lokasi terdiri dari 3 stasiun pengamatan. Pengamatan tiap stasiun dilakukan dengan menggunakan metode transek dengan ukuran 10 x 10 m. Analisis data yang dilakukan meliputi keanekaragaman dan Bioindikator kualitas air berdasarkan indeks keanekaragaman. Hasil penelitian pada 3 Stasiun ditemukan 4 jenis Mollusca yang mewakili 2 famili dari kelas Gastropoda, yakni Cassidula aurisfelis, Ellobium aurismidae, Pythia Sp, dan Littoraria Scabra. Keanekaragaman Gastropoda dihitung dengan menggunakan indeks Shannon-Weiner (H’). Keanekaragaman Gastropoda dihitung dengan menggunakan indeks Shannon-Weiner dengan hasil berkisar antara 0,37 – 0,54 masuk dalam kategori rendah. Kualitas perairan dengan menggunakan indeks keanekaragaman menunjukan bahwa kawasan mangrove Hutan Lindung Angke Kapuk (HLAK) memiliki kualitas air sangat tercemar yang mana sumber pengaruhnya berasal dari limbah sampah.
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)Yos F. da-Lopes
Bioindikator berasal dari dua kata yaitu bio dan indicator:
Bio artinya mahluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan mikroba. Indicator artinya variable yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu. Jadi bioindikator adalah komponen biotik (mahluk hidup) yang dijadikan sebagai indikator. Bioindikator juga merupakan indikator biotis yang dapat menunjukkan waktu dan lokasi, kondisi alam (bencana alam), serta perubahan kualitas lingkungan yang telah terjadi karena aktifitas manusia.
INDIKATOR KUALITAS AIR SUNGAI DENGAN MENGGUNAKAN MAKRO INVERTEBRATA DI SUNGAI...Asramid Yasin
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang 3 kalimat berikut:
1. Penelitian menggunakan parameter fisika, kimia, dan biologi untuk menilai kualitas air Sungai Wanggu dengan menggunakan makroinvertebrata sebagai indikator.
2. Hasil pengujian parameter fisika dan kimia menunjukkan air sungai tersebut agak tercemar hingga tercemar sangat berat.
3. Analisis makroinvertebrata menunjukkan indeks
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara biomonitoring dan ekotoksikologi. Biomonitoring adalah upaya melakukan pemantauan kualitas lingkungan dengan menggunakan organisme hidup sebagai indikator, sedangkan ekotoksikologi mempelajari efek racun kimia dan fisik terhadap populasi dan komunitas makhluk hidup. Dokumen juga menjelaskan tujuan, tahapan, dan jenis uji yang dilakukan dalam biomonitor
Makalah ini membahas tentang bioindikator dan organisme yang dapat dijadikan bioindikator. Bioindikator adalah organisme yang dapat menunjukkan kondisi lingkungan, seperti bakteri dan tumbuhan. Beberapa organisme yang dapat dijadikan bioindikator antara lain mikroba untuk mengetahui kualitas air, dan bakteri koliform sebagai indikator pencemaran air."
Ekosistem danau dibagi menjadi 3 zona berdasarkan intensitas cahaya:
1. Zona litoral dekat tepi danau yang dangkal dimana tumbuhan dan hewan banyak ditemukan.
2. Zona limnetik di tengah danau.
3. Zona profundal di dasar danau yang paling dalam.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Ppt biomon
1. Disusun oleh:
Farid Saifulloh 3311 100 058
Nia Sovianita Ari Dani 3311 100 009
Mochamad Aqil Z M 3311 100 093
Indaru Meinika Adnin 3311 100 101
2. Merupakan jasad renik yang melayang dan selalu
mengikuti gerakan air
Terbagi menjadi dua, yaitu: dan
a) zooplankton, b) fitoplankton,
(yang memiliki alat gerak) (yang mengandung klorofil)
3. Plankton berperan sebagai bahan makanan
bagi berbagai jenis hewan lainnya
Plankton memiliki banyak kelebihan sebagai
tolok ukur biologis yang mampu
menunjukkan tingkat ketidak-stabilan ekologi
dan mengevaluasi berbagai bentuk
pencemaran
4. Perubahan kualitas perairan dapat dilihat
dari kelimpahan dan komposisi fitoplankton.
Kelimpahan fitoplankton yang tinggi pada
suatu perairan terjadi bila ketersediaan
bahan organik tinggi.
Ketersediaan bahan organik tinggi
kemungkinan besar disebabkan oleh
pertumbuhan enceng gondok yang tinggi dan
limbah rumah tangga atau industri.
5. Studi kasus mengambil tempat di Kota
Surakarta, yaitu Sungai Anyar yang bermuara
di Bengawan Solo.
Pengamatan terhadap sungai tersebut dibagi
menjadi dua stasiun yaitu di hulu (sebelum
memasuki kota) dan di hilir (setelah
melewati kota)
Jumlah organisme yang didapatkan dari
perhitungan, dianalisis dengan rumus indeks
diversitas Shannon Wienner, sedang
klasifikasi derajat pencemaran perairan
merujuk pada tabel berikut:
8. Indeks diversitas Shannon Wienner komunitas
plankton di hulu dan hilir Sungai Anyar
masing-masing sebesar 1,927 dan 1,369
(Tabel 2), sehingga merujuk pada Tabel 1
sungai ini tergolong tercemar ringan.
Beberapa contoh plankton yang ditemukan:
Gomphoneis herculeanum Polyartha vulgaris
10. Bentos adalah organisme air yang mendiami
dasar perairan dan tinggal di dalam atau
pada sedimen dasar perairan yang berperan
penting dalam proses dekomposisi dan
ineralisasi material organik yang memasuki
perairan (Cole,1983).
Berdasarkan sifat hidup hidupnya bentos
dibedakan antara :
1. Fitobentos yaitu organisme bentos yang
bersifat tumbuhan
2. Zoobentos yaitu organisme bentos yang
bersifat hewan.
11.
12. Menurut Wilhm (1975), biota akuatik yang
dapat digunakan sebagai tolak ukur kualitas
lingkungan hendaknya memeiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
1. Harus memiliki kepekaan terhadap
perubahan lingkungan perairan dan
responnya cepat.
2. Memiliki daur hidup yang kompleks
sepanjang tahun atau lebih dan apabila
kondisi lingkungan melebihi batas
toleransinya biota tersebut akan mati.
3. Hidup sesil(bentik) dan tidak mudah atau
cepat bermigrasi.
13. Bahwa bentos dapat dijadikan sebagai
indikator biologis, berdasarkan pada:
Mobilitas terbatas
Ukuran tubuh relatif besar
Hidup di dasar perairan, relatif diam
sehingga secara terus-menerus terdedah
(exposed) oleh air sekitarnya.
Pendedahan yang terus menerus
mengakibatkan makrozoobentos dipengaruhi
oleh keadaan lingkungan.
Perubahan lingkungan mempengaruhi
keanekaragaman makrozoobentos.
14. Jenis-jenis bentos yang dapat digunakan
sebagai indikator biologi berdasarkan tingkat
cemaran sungai :
15. Kelebihan penggunaan makrozoobentos
sebagai indikator pencemaran organik adalah
karena jumlahnya relatif banyak, mudah
ditemukan, mudah dikoleksi dan
diidentifikasikan, bersifat immobile, dan
memberikan respon yang berbeda terhadap
kandungan bahan organik.
Kelemahannya adalah karena sebarannya
mengelompok dan dipengaruhi oleh faktor
hidrologi seperti arus, dan kondisi substrat
dasar
16. Studi kasus kali ini merupakan hasil dari
praktikum biomonitoring jurusan biologi yang
mengambil lokasi di sekitar perairan kolam
Kampus ITS Surabaya dengan tiga stasiun
pengamatan yaitu, stasiun I berada di kolam
samping biologi, stasiun II berada di kolam 8 dan
stasiun III berada dikolam FTK.
Hasil analisis terhadap kelompok organisme
makrozoobentos secara keseluruhan diperairan
kolam samping biologi, kolam delapan dan kolam
dekat perkapalan ditemukan 6 spesies dari kelas
Gastropoda antara lain Bellamya javanica,
Brachydiplax chalybea, Melanoides granifera,
Melanoides tuberculata, Pila scutata dan
Bellamya sp. dan 1 jenis dari kelas Crustacea
adalah Caridina sp.
17. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa nilai
indeks keanekaragaman Shannon-winner
masuk dalam kategori sedang dan
buruk/rendah. Hal ini menunjukkan bahwa
kualitas perairan kolam samping biologi,
kolam 8 dan kolam dekat perkapalan telah
tercemar sedang hingga berat. Terdapat
hubungan yang erat antara keanekaragaman
dengan kualitas lingkungan.
18.
19. Astirin, Okid Parama, Ahmad Dwi Setyawan, dan Marti Harini. 2001.
Keragaman Plankton sebagai Bioindikator Kualitas Sungai di Kota
Surakarta. Biodiversitas, Vol. 3, No. 2 (236 – 241).
Barnes, R,S.K & K. H. Mann. 1994. Fundamental of Aquatic Ecology.
Oxford: Backwell Scientific Publication.
Barrus, T.A. 2004. Faktor-Faktor Lingkungan Abiotik dan
Keanekaragaman Plankton sebagai Indikator Kualitas Perairan Danau
Toba. Journal Mahasiswa Dan Lingkungan XI: 61-70 .
Cole, G.A. 1983. Buku Teks Limnologi. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa
Dan Pustaka Kementrian Pendidikan Malaysia.
Gitaputri, Kinanti, Hikmat Kasmara, Tatang S. Erawan, dan Suhartati
M. Natsir. 2013. Foraminifera Bentonik sebagai Bioindikator Kondisi
Perairan Terumbu Karang Berdasarkan Foram Index di Gugusan
Kepulauan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal Ilmu dan
Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 5, No. 1 (26 – 35).
Lee, T.D. 1978. Handbook of Variables of Environmental Impact
assessment. Arbor: An Arbor Science Publisher Inc.
Odum, 1993. Fundamental of Ecology, 3th edition. London: WB.
Sounders Co.
Wilhm, J.L. 1975. Bioligical Indicator of Pollution. Oxford: Backwell
Scientific Publication.
Trihadiningrum, Y. & I. Tjondronegoro. 1998. Makroinvertebrata
sebagai Bioindikator Pencemaran Badan Air Tawar di Indonesia :
Lingkungan & Pembangunan 18 (1): 45 – 60.