6. 1. SUHU
À Meskipun suhu air lebih stabil daripada suhu udara,
tetapi suhu air tetap merupakan faktor pembatas
karena kebanyakan organisme perairan bersifat
stenothermal
2. KECERAHAN/KEJERNIHAN
À Kekeruhan dapat disebabkan oleh partikel liat dan
lumpur yang merupakan faktor pembatas
produktivitas.
À Kekeruhan juga dapat disebabkan plankton dan
organisme lain dan hal ini merupakan indikator/
indeks kesuburan perairan.
7. 3. ARUS/ALIRAN AIR
À Arah arus merupakan faktor pembatas
À Arus menentukan distribusi gas, garam, dan
organisme kecil
4. KONSENTRASI GAS PERNAPASAN
À Konsentrasi CO2 dan O2
5. KONSENTRASI GARAM BIOGENIK
À Hubungannya dengan pengaturan tekanan
osmoregulasi
8. A. Ikan air tawar:
- Hipertonik
B. Ikan Laut:
- Hipotonik
- Tidak minum
- Urin hipotonik berlebihan
- Minum air laut
- Urin kurang & agak hipotonik
Organisme laut tdk pernah
berhasil masuk ke lingk. air tawar
10. A. Autotrof (Produsen)
ƒ Tanaman Hijau
ƒ Organisme Kemosintetik
B. Phagotroph (Konsumen Makro)
ƒ Herbivora
ƒ Predator
ƒ Parasit
C. Saprotroph (Konsumen Mikro/Pengurai)
1.
1. Berdasarkan
Berdasarkan NICHE
NICHE
dalam
dalam rantai
rantai makanan
makanan
12. 2. Berdasarkan bentuk
kehidupan/kebiasaan hidup
A. Bentos
ƒ Organisme yg melekat atau beristirahat pada dasar
atau hidup di dasar endapan
ƒ Terdiri dari:
ƒ filter feeder (ex: kerang)
ƒ Deposit feeder (ex: siput)
B. Periphyton
ƒ Organisme (hewan dan tumbuhan) yg hidupnya
menempel pada batang dan daun tumbuhan air, atau
benda lainnya
C. Plankton
ƒ Organisme perairan yang hidupnya melayang dan
pergerakannya bergantung pada arus air.
13. D. Nekton
ƒ Organisme perairan yg memiliki kemampuan
gerak secara aktif dan tidak bergantung
pada arus.
ƒ Contoh: ikan, amfibi, serangga air yg besar
E. Neuston
ƒ Organisme yg beristirahat atau berenang
pada permukaan perairan
14.
15. Pembagian Plankton
1. Per Biologis:
À Phytoplankton (tumbuhan)
À Zooplankton (hewan)
2. Per stadia hidup :
À Meroplankton : Sebagian daur hidupnya
berupa plankton. Ex. Larva ikan, larva
kepiting, larva udang.
À Holoplankton: Seluruh daur hidupnya
berupa plankton
17. 3. Per Ukuran
À Megaplankton : > 2,0 mm
À Makroplankton: 0,2-2,0 mm
À Mikroplankton: 20 μm – 0,2 mm
À Nanoplankton : 2 μm - 20 μm
À Ultraplankton: < 2 μm
18. Right - Biologist using a
vertical tow net to collect
a plankton sample from
Bighorn Lake, Montana,
to help assess lake
productivity.
19. 3. BERDASARKAN HABITAT
HIDUPNYA
PADA HABITAT LENTIK
PADA HABITAT LENTIK
1. Zona Litoral
ƒ Daerah perairan yg dangkal di tepi danau, di mana
penetrasi cahaya matahari biasanya sampai ke
dasar perairan.
2. Zona Limnetik
ƒ Perairan tengah danau dari permukaan sampai
dengan kedalaman penetrasi cahaya matahari efektif
(pd tingkat kompensasi cahaya) di mana fotosintesis
sama dengan respirasi.
3. Zona Profundal
ƒ Dasar perairan dan kolom perairan di atasnya yg
tidak terkena cahaya matahari efektif.
20. LCL = Light compensation level
= Intensitas cahaya matahari ± 1% dari intensitas
cahaya penuh
21. 1. Zona Arus Deras:
ƒ Daerah dangkal dan kecepatan
arus cukup tinggi, shg dasar
perairan padat & tdk ada
endapan.
ƒ Organisme yg hidup:
ƒ Bentos yg telah beradaptasi
ƒ Periphyton yg melekat kuat
ƒ Ikan yg dpt berenang kuat
2. Zona Arus Lambat:
ƒ Daerah perairan yg dalam &
kecepatan arus sudah
berkurang, shg terjadi proses
pengendapan dan dasar
perairan lunak.
ƒ Organisme yg hidup:
ƒ Plankton
ƒ Nekton penggali
ƒ Bentos di dasar endapan
Pada
Pada Habitat
Habitat Lotik
Lotik:
:
23. Penyusun
Biomass
Terbesar
1. TUMBUHAN / FLORA:
ƒ Ganggang : Produsen I
ƒ Spermatophyta Akuatik: Produsen II
2. FAUNA :
ƒ Moluska
ƒ Serangga air
ƒ Udang-udangan
ƒ Ikan
ƒ Annelida, Rotifera, Protozoa & cacing :
3. SAPROTROF:
ƒ Bakteri air
ƒ Jamur air
28. Bila
Bila danau/kolam
danau/kolam tercemar
tercemar dgn
dgn nutrisi
nutrisi
berlebihan
berlebihan (
(eutrofikasi
eutrofikasi):
):
Ganggang berbentuk benang (ex: Spyrogyra &
Zygnema) melimpah pada permukaan air
Berpengaruh thd ketersediaan O2 di air:
• O2 hasil fotosintesis lepas ke udara
• Ketika ganggang mati, dibutuhkan O2 yg banyak
utk menguraikannya
Ketersediaan O2 di air akan menurun, shg dapat
menekan kehidupan di air dan membunuh ikan/biota
air
29. Zonasi
Zonasi pd
pd Litoral
Litoral dari
dari pinggir
pinggir (
(dangkal
dangkal)
) ke
ke
tengah
tengah (
(dalam
dalam)
) berdasarkan
berdasarkan pada
pada vegetasi
vegetasi
berakar
berakar (
(Spermatophyta
Spermatophyta):
):
1. Zona vegetasi tersembul (emergent
vegetation)
2. Zona vegetasi yg daunnya terapung
3. Zona dgn vegetasi yg tenggelam
30.
31. 1.
1. Zona
Zona vegetasi
vegetasi tersembul
tersembul (emergent vegetation)
(emergent vegetation)
ƒ Kondisi ekologis:
ƒ CO2 diambil dari udara, nutrien diperoleh dari sedimen
anaerob pada dasar perairan.
ƒ Vegetasi berfungsi sebagai “pompa nutrien” bagi ekosistem
perairan lentik.
ƒ Contoh vegetasi:
ƒ Typha spp - Sparganium spp
ƒ Scirpus spp - Eleocharis spp
ƒ Sagittaria spp - Pontederia spp
ƒ Vegetasi tsb bersama-sama dgn vegetasi pd zona pinggir
perairan (yg lembab) merupakan mata rantai penghubung
antara lingkungan perairan dan daratan.
ƒ Bermanfaat bagi hewan amfibi dan serangga air sbg tempat
perlindungan dan mencari makan.
33. ƒ Kondisi Ekologis:
ƒ Sama dgn zona 1, tetapi
permukaan perairan
biasanya tertutup rapat
oleh daun vegetasi, shg
mengurangi laju
fotosintesis
ƒ Di bawah daun vegetasi
tsb merupakan tempat
istirahat dan meletakkan
telur bagi beberapa biota
air.
ƒ Contoh vegetasi:
ƒ Nymphaea (teratai)
ƒ Brasenia
2.
2. Zona
Zona vegetasi
vegetasi yang
yang daunnya
daunnya terapung
terapung
34. ƒ Daun cenderung tipis dan terbelah-belah
halus sbg adaptasi utk pertukaran nutrisi dan
air.
ƒ Contoh vegetasi:
ƒ Pomatogeton spp - Elode
ƒ Chara - Anacharis
ƒ Ceratophyllum - Najas
ƒ Myriophyllum - Vallisneria
3.
3. Zona
Zona dgn
dgn vegetasi
vegetasi tenggelam
tenggelam (
(submergent
submergent
vegetation)
vegetation)
37. PERMASALAHAN LINGKUNGAN
PERMASALAHAN LINGKUNGAN
ƒ Produktivitas Primer pd vegetasi tersembul (zona 1)
cukup tinggi dan dapat menjadi hama/gulma air, shg
mengganggu dalam hal:
ƒ Menyumbat saluran air
ƒ Pendangkalan
ƒ Ketersediaan O2 perairan
ƒ Mengganggu transportasi air (perahu)
ƒ Mengganggu areal pemancingan
ƒ Dll.
38. PRODUSEN YG BERUPA
PRODUSEN YG BERUPA
VEGETASI TDK BERAKAR
VEGETASI TDK BERAKAR
ƒ TERAPUNG
ƒ Berupa plankton pada zona litoral dan limnetik
ƒ TERIKAT/BERASOSIASI pd tanaman
berakar
ƒ Ciri pada zona litoral
ƒ BERADAPTASI utk MENGAPUNG
ƒ Ciri pada zona Limnetik
40. 1. DIATOMAE (Bacillariaceae)
ƒ Bentuk spt kotak dgn cangkang silika.
ƒ Berpigmen kuning atau coklat dalam
kromatofora yg menutupi klorofil
ƒ Merupakan indikator yg baik utk
kualitas air/ pencemaran:
ƒ Jika Diatom melimpah: kualitas air baik
ƒ Jika Diatom menurun: air tercemar
Diatomae
41. 2. ALGA HIJAU (
2. ALGA HIJAU (Chlorophyta
Chlorophyta)
)
ƒ Bentuk sel tunggal (ex: Desmid)
ƒ Bentuk filamen terapung/terikat
ƒ Bentuk koloni terapung
ƒ Berwarna hijau (klorofil tdk tertutup pigmen lain)
ƒ Contoh: Spirogyra, Zygnema, Oedogonium
Spirogyra Zygnema Oedogonium
42. 3. ALGA HIJAU-BIRU (Cyanophyta)
ƒ Sel tunggal sederhana ataupun
koloni
ƒ Klorofil tersebar dan tertutup oleh
pigmen hijau-biru
ƒ Secara ekologis penting; krn
merupakan indikator pencemaran:
ƒ Biomass yg besar dapat
berkembang pd perairan yg tercemar
ƒ Dapat memfiksasi gas N2 menjadi
NO3
ƒ (ex: Anabaena dan Nostoc)
Anabaena
Nostoc
43. ƒ Banyak spesies yg tahan terhadap
‘grazing’
ƒ Sisa metabolisme yg dikeluarkan oleh
sel dan hasil penguraian selama
proses pembusukan menimbulkan
racun, berbau busuk dan rasa tidak
enak pada air minum
ƒ Contoh:
ƒ Anabaena
ƒ Oscillatoria
ƒ Nostoc
ƒ Rivularia
Oscillatoria
44. 2. Konsumen di zona Litoral
Zona litoral merupakan daerah yg lebih banyak
dihuni oleh berbagai jenis fauna dibandingkan
dgn zona lainnya (limnetik dan profundal)
Kelima kebiasaan hidup (bentos, perifiton,
plankton, nekton, & neuston) terdapat pada
zona litoral
53. PRODUSEN (fitoplankton):
• Diatomae
• Ganggang Hijau
• Ganggang Hijau Biru
• Flagellata Hijau serupa ganggang:
• Dinoflagellata
• Euglenidae
• Volvocidae
Bentuk-bentuk fitoplankton merupakan adaptasi
untuk dapat terapung.
B. Sifat Komunitas di Zona Limnetik
54. Di
Di daerah
daerah temperate (
temperate (beriklim
beriklim sedang
sedang/ 4
/ 4 musim
musim)
) populasi
populasi fitoplankton
fitoplankton di
di
danau
danau dan
dan kolam
kolam seringkali
seringkali naik
naik turun
turun tergantung
tergantung pada
pada musim
musim saat
saat itu
itu.
.
1. Musim Dingin:
• Suhu rendah
• Intensitas chy
matahari rendah
• Nutrien tertimbun
tdk terpakai
• Populasi fitoplankton
rendah
2. Musim Semi:
• Suhu & Intensitas
chy matahari
membaik
• Nutrien melimpah
& dpt
dimanfaatkan
• Populasi
fitoplankton
meningkat
(bloom)
3. Musim Panas:
• Suhu & Intensitas chy
matahari meningkat
• Terbentuk stratifikasi
massa air akibat
perbedaan suhu air
• Nutrien menurun krn sdh
habis terpakai dan ada
stratifikasi
• Populasi fitoplankton
rendah
4. Musim Gugur:
• Suhu mulai menurun,
stratifikasi air tdk ada
• Intensitas chy
matahari menurun
• Nutrien dpt
dimanfaatkan
• Populasi fitoplankton
meningkat (bloom)
55. KONSUMEN di Zona Limnetik:
„ Zooplankton:
„ Copepoda: Diatomus, Cyclop
„ Cladocera: Diaphanosoma, Sida, Bosmina
„ Nekton: didominasi oleh ikan
56. 1. CAHAYA MERUPAKAN FAKTOR
PEMBATAS:
ƒ Organisme zona Profundal tergantung pada
zona Limnetik dan Litoral utk bahan
makanan.
ƒ Zona Profundal memberikan nutrisi yg telah
di “daur ulang” ke zona lainnya oleh arus
maupun organisme yg pindah.
2. KEANEKARAGAMAN KEHIDUPAN
RENDAH
C. SIFAT KOMUNITAS di ZONA PROFUNDAL
57. 3. KOMUNITAS UTAMA:
ƒ Bakteri dan Jamur
ƒ 3 kelompok konsumen:
a. Cacing darah/larva Chironomid & Annelida
b. Kerang kecil (Fam: Sphaeridae)
c. Larva phantom/ Chaoborus
ƒ Annelida merah melimpah di air yang tercemar
limbah domestik
ƒ Larva Chaobarus (dewasa adl nyamuk diptera):
ƒ Mempunyai 4 kantung udara, 2 pada masing-
masing ujung badan : merupakan bentuk adaptasi
untuk mengapung dan cadangan O2.
58. 4. ORGANISME KEBANYAKAN
MERUPAKAN HOLOPLANKTON
5. ADAPTASI ORGANISME:
ƒ Untuk dapat bertahan terhadap kondisi O2
rendah.
ƒ Terdiri dari bakteri jenis anaerobik
59. D A N A U
1. Asal Mula Terbentuknya Danau:
„ Karena patahan di permukaan bumi dan
diikuti oleh peristiwa klimat.
„ Contoh: Danau Toba
„ Aktivitas Vulkanik
„ Contoh: Danau Lamongan
„ Belokan sungai yang terlalu dalam
„ Depresi tanah kapur
„ Buatan (contoh: Jatiluhur)
61. OLIGOTROFIK MESOTROFIK EUTROFIK DISTROFIK
Makanan sedikit Fotosintesis terbatas
pada permukaan air
Makanan meningkat Bahan organik tinggi
Suhu air rendah Sinar matahari
terbatas
Air menjadi hangat
Resirkulasi makanan
rendah
Daya pengendapan
meningkat
Produksi bahan organik
tinggi
Air jernih Air mulai keruh Air keruh, penetrasi
cahaya matahari 1-3 m
Danau menjadi
dangkal
Oksigen perairan
tinggi
Oksigen perairan
terbatas utk proses
pembusukan
Kerapatan biota
rendah
Keanekaragaman
biologi tinggi
Terbentuk
komunitas daratan.
Aktivitas biologi
rendah
Kegiatan biologi mulai
meningkat
Aktivitas biologi
meningkat
Aktivitas biologi
menurun
62. Oligotrophic
Refers to a class of lakes that exhibit low
productivity, low levels of phosphorus and
chlorophyll, few rooted aquatic plants and algae,
deep transparency readings [ 8.0 m (26.5 ft) or
greater] and usually high dissolved oxygen levels
throughout the water column. These lakes are
considered to have excellent water quality.
Mesotrophic
The term mesotrophic describes a middle stage
between oligotrophic (low productivity) and
eutrophic (very productive). This type of lake has
intermediate levels of phosphorus and chlorophyll,
and Secchi disk transparencies of 4m to 8m (13.3
to 26.5 ft.).
Eutrophic
Refers to lakes with high productivity, high levels of
phosphorus and chlorophyll, low Secchi disk
readings, and abundant biomass with a lot of
accumulated organic matter on the bottom.
Eutrophic lakes are susceptible to algal blooms and
oxygen depletion in the hypolimnion.
63. 3. STRATIFIKASI DI DANAU
Perbedaan kepadatan (berat jenis) air yang
disebabkan perbedaan suhu dapat menghasilkan
STRATIFIKASI (lapisan massa air) yang akan
mempengaruhi POLA SIRKULASI AIR
64. Kategori Pola Sirkulasi Air
1. DIMICTIC:
ƒ Dua musim periode sirkulasi bebas atau teraduk
2. MONOMICTIC DINGIN:
ƒ Suhu air tidak pernah lebih tinggi dari 4°C (daerah
kutub) dan teraduk pada musim panas
3. MONOMICTIC HANGAT:
ƒ Suhu air tidak pernah lebih rendah dari 4°C (daerah
sedang/ temperate yang hangat atau subtropika);
satu periode sirkulasi di musim dingin
65. 4. POLYMICTIC:
ƒ Terus menerus tersirkulasi dengan periode stagnasi
yang singkat.
ƒ Contoh: Danau di daerah pegunungan di ekuator.
5. OLIGOMICTIC :
ƒ Jarang tercampur karena suhunya stabil.
ƒ Contoh: Danau di daerah tropika
6. MEROMICTIC :
ƒ Terjadi stratifikasi secara permanen; kebanyakan
sebagai hasil dari perbedaan kimiawi air pada
hipolimnion dan epilimnion.
66. With stratification in place in a "deep"
lake, we can define three major layers
within the lake.
• Epilimnion, an upper layer of
circulating warm water, usually no
more than 6 m (20 ft) deep, where
dissolved oxygen concentrations are
moderate to high.
Three Water Layers
• Thermocline, a layer of rapid temperature and oxygen decrease
with depth, often quite thin, separating the upper and lower layers.
•Hypolimnion, a cold, deep-water, non-circulating layer in
which oxygen is low or absent.
67. Winds blowing over the lake generally
keep the epilimnion stirred by pushing
a quantity of surface water downwind.
This draws a flow of deeper water
upward (upwelling) along the upwind
(windward) shore to replace the pushed
waters. As a result, epilimnion waters
mix, producing generally warm
temperatures and high oxygen content
(important to fish and other creatures)
throughout the layer.
Atmospheric oxygen is added by the air-water interaction to the
oxygen produced within the water by aquatic plants.
68. The thermocline layer has minimal
mixing, and what does occur is slow, thus
isolating the bottom waters from the
surface zone. Because this region lies
between the epilimnion and hypolimnion,
it is also called the mesolimnion (meso-
meaning "middle").
The hypolimnion is a deep-water stagnant layer where plants alone
cannot produce enough oxygen for the layer's demands. As a result, the
hypolimnion is not only depleted or devoid of oxygen, it often contains
high concentrations of dissolved hydrogen sulphide and other
sulphurous gases, forcing many creatures to move to shallower waters.
70. Air di bagian atas menjadi lebih panas
daripada air bagian bawah, sehingga air
tidak bercampur. Terdapat 3 lapisan
massa air, yaitu:
ƒ Epilimnion (danau bag. atas;
suhu hangat)
ƒ Thermoklin (lapisan air
dimana suhu menurun
drastis dengan
bertambahnya kedalaman)
ƒ Hipolimnion (danau bag.
bawah; suhu dingin)
Lapisan thermoklin berada di bawah jangkauan penetrasi cahaya matahari efektif
(tingkat kompensasi), sehingga pasokan O2 ke hipolimnion terputus karena terhalang
oleh STRATIFIKASI
1. MUSIM PANAS: Periode stagnasi musim
panas.
71. 2. MUSIM GUGUR: Pengembalian (turn
over) musim gugur
ƒ Suhu epilimnion turun sehingga
sama dengan suhu hipolimnion.
ƒ Terjadi sirkulasi massa air dan
O2 dapat mencapai kedalaman
hipolimnion.
72. 3. MUSIM DINGIN:
ƒ Suhu permukaan kurang dari 4°C, air
mengembang dan menjadi lebih dingin
sehingga tetap berada di permukaan dan
membeku.
ƒ Terjadi stratifikasi musim dingin.
ƒ O2 tidak berkurang karena kegiatan
bakteri dan respirasi rendah. Selain itu
O2 lebih banyak larut dalam air pada suhu
rendah.
ƒ Bila salju menutupi es maka akan
menghalangi fotosintesis yg dpt
menyebabkan kekurangan O2 di seluruh
danau dan mengakibatkan kematian ikan
di musim dingin.
73. 4. MUSIM SEMI: Pengembalian (turn
over) musim semi.
ƒ Suhu mulai hangat dan es
mencair sehingga air
permukaan menjadi lebih berat
dan tenggelam.
ƒ Bila suhu permukaan naik
sampai 4°C, danau tersirkulasi
dan O2 dapat tercampur.
74.
75. II. STRATIFIKASI THERMAL
DI TROPIKA
ƒ Danau di tropika mempunyai suhu permukaan yang
hangat (20-30 °C).
ƒ Terjadi penurunan suhu dengan bertambahnya
kedalaman, sehingga terdapat perbedaan kerapatan
massa air yang menyebabkan stratifikasi yg mantap
sepanjang tahun
ƒ Sirkulasi umumnya tidak teratur dan biasanya terjadi
pada musim yang lebih sejuk (musim hujan)
76. KLASIFIKASI DANAU
1. SERI OLIGOTROFIK-EUTROFIK
„ OLIGOTROFIK:
„ Sedikit makanan
„ Biasanya dalam
„ Hipolimnion > epilimnion
„ Produktivitas primer rendah
„ Tanaman di litoral jarang
„ Kerapatan plankton rendah
„ Hipolimnion tidak kekurangan oksigen
„ Secara geologi “masih muda”
(Diklasifikasikan berdasarkan produktivitas)
77. 2. EUTROFIK:
ƒ Banyak makanan
ƒ Dangkal
ƒ Produktivitas primer tinggi
ƒ Vegetasi litoral dan kerapatan plankton tinggi
ƒ “Blooming” merupakan ciri utama