SlideShare a Scribd company logo
1 of 78
Download to read offline
EKOSISTEM
PERAIRAN TAWAR
DISUSUN OLEH:
INDRA GUMAY YUDHA (indra_gumay@yahoo.com)
JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG, INDONESIA
HABITAT AIR TAWAR:
„ HABITAT LENTIK (TENANG):
„ Danau
„ Kolam
„ Rawa
„ Pasir Terapung
„ HABITAT LOTIK (MENGALIR)
„ Mata Air
„ Aliran Air (Brook Creek)
„ Sungai
Rawa
Rawa Pacing,
Pacing, Tulang
Tulang Bawang
Bawang Bendungan Batutegi,
Rawa Bakung, Tulang Bawang
CONTOH LENTIK :
CONTOH LOTIK :
Sungai Way Sekampung di
sekitar Kec. Jabung, Lamtim Creek 1
Creek 1
Creek 2
Creek 2 Creek 3
FAKTOR
FAKTOR-
-FAKTOR PEMBATAS DI
FAKTOR PEMBATAS DI
PERAIRAN TAWAR:
PERAIRAN TAWAR:
1. SUHU
À Meskipun suhu air lebih stabil daripada suhu udara,
tetapi suhu air tetap merupakan faktor pembatas
karena kebanyakan organisme perairan bersifat
stenothermal
2. KECERAHAN/KEJERNIHAN
À Kekeruhan dapat disebabkan oleh partikel liat dan
lumpur yang merupakan faktor pembatas
produktivitas.
À Kekeruhan juga dapat disebabkan plankton dan
organisme lain dan hal ini merupakan indikator/
indeks kesuburan perairan.
3. ARUS/ALIRAN AIR
À Arah arus merupakan faktor pembatas
À Arus menentukan distribusi gas, garam, dan
organisme kecil
4. KONSENTRASI GAS PERNAPASAN
À Konsentrasi CO2 dan O2
5. KONSENTRASI GARAM BIOGENIK
À Hubungannya dengan pengaturan tekanan
osmoregulasi
A. Ikan air tawar:
- Hipertonik
B. Ikan Laut:
- Hipotonik
- Tidak minum
- Urin hipotonik berlebihan
- Minum air laut
- Urin kurang & agak hipotonik
Organisme laut tdk pernah
berhasil masuk ke lingk. air tawar
KLASIFIKASI EKOLOGIS
ORGANISME AIR TAWAR
A. Autotrof (Produsen)
ƒ Tanaman Hijau
ƒ Organisme Kemosintetik
B. Phagotroph (Konsumen Makro)
ƒ Herbivora
ƒ Predator
ƒ Parasit
C. Saprotroph (Konsumen Mikro/Pengurai)
1.
1. Berdasarkan
Berdasarkan NICHE
NICHE
dalam
dalam rantai
rantai makanan
makanan
RANTAI MAKANAN DI PERAIRAN TAWAR
2. Berdasarkan bentuk
kehidupan/kebiasaan hidup
A. Bentos
ƒ Organisme yg melekat atau beristirahat pada dasar
atau hidup di dasar endapan
ƒ Terdiri dari:
ƒ filter feeder (ex: kerang)
ƒ Deposit feeder (ex: siput)
B. Periphyton
ƒ Organisme (hewan dan tumbuhan) yg hidupnya
menempel pada batang dan daun tumbuhan air, atau
benda lainnya
C. Plankton
ƒ Organisme perairan yang hidupnya melayang dan
pergerakannya bergantung pada arus air.
D. Nekton
ƒ Organisme perairan yg memiliki kemampuan
gerak secara aktif dan tidak bergantung
pada arus.
ƒ Contoh: ikan, amfibi, serangga air yg besar
E. Neuston
ƒ Organisme yg beristirahat atau berenang
pada permukaan perairan
Pembagian Plankton
1. Per Biologis:
À Phytoplankton (tumbuhan)
À Zooplankton (hewan)
2. Per stadia hidup :
À Meroplankton : Sebagian daur hidupnya
berupa plankton. Ex. Larva ikan, larva
kepiting, larva udang.
À Holoplankton: Seluruh daur hidupnya
berupa plankton
Larva ikan merupakan meroplankton dan juga
zooplankton
3. Per Ukuran
À Megaplankton : > 2,0 mm
À Makroplankton: 0,2-2,0 mm
À Mikroplankton: 20 μm – 0,2 mm
À Nanoplankton : 2 μm - 20 μm
À Ultraplankton: < 2 μm
Right - Biologist using a
vertical tow net to collect
a plankton sample from
Bighorn Lake, Montana,
to help assess lake
productivity.
3. BERDASARKAN HABITAT
HIDUPNYA
PADA HABITAT LENTIK
PADA HABITAT LENTIK
1. Zona Litoral
ƒ Daerah perairan yg dangkal di tepi danau, di mana
penetrasi cahaya matahari biasanya sampai ke
dasar perairan.
2. Zona Limnetik
ƒ Perairan tengah danau dari permukaan sampai
dengan kedalaman penetrasi cahaya matahari efektif
(pd tingkat kompensasi cahaya) di mana fotosintesis
sama dengan respirasi.
3. Zona Profundal
ƒ Dasar perairan dan kolom perairan di atasnya yg
tidak terkena cahaya matahari efektif.
LCL = Light compensation level
= Intensitas cahaya matahari ± 1% dari intensitas
cahaya penuh
1. Zona Arus Deras:
ƒ Daerah dangkal dan kecepatan
arus cukup tinggi, shg dasar
perairan padat & tdk ada
endapan.
ƒ Organisme yg hidup:
ƒ Bentos yg telah beradaptasi
ƒ Periphyton yg melekat kuat
ƒ Ikan yg dpt berenang kuat
2. Zona Arus Lambat:
ƒ Daerah perairan yg dalam &
kecepatan arus sudah
berkurang, shg terjadi proses
pengendapan dan dasar
perairan lunak.
ƒ Organisme yg hidup:
ƒ Plankton
ƒ Nekton penggali
ƒ Bentos di dasar endapan
Pada
Pada Habitat
Habitat Lotik
Lotik:
:
FLORA DAN FAUNA
FLORA DAN FAUNA
AIR TAWAR
AIR TAWAR
Penyusun
Biomass
Terbesar
1. TUMBUHAN / FLORA:
ƒ Ganggang : Produsen I
ƒ Spermatophyta Akuatik: Produsen II
2. FAUNA :
ƒ Moluska
ƒ Serangga air
ƒ Udang-udangan
ƒ Ikan
ƒ Annelida, Rotifera, Protozoa & cacing :
3. SAPROTROF:
ƒ Bakteri air
ƒ Jamur air
I. KOMUNITAS LENTIK
I. KOMUNITAS LENTIK
A. Sifat Komunitas di Zona
Litoral
1. PRODUSEN ada 2 tipe:
A. Tumbuhan Berakar (Bentik) ; Divisio Spermatophyta:
ƒ Typha - Pomatogeton diversifolia
ƒ Scirpus - Pomatogeton pectinalis
ƒ Sagittaria - Chara
ƒ Nymphaea
B. Fitoplankton; jenis-jenis ganggang:
ƒ Spyrogyra - Richteriella
ƒ Zygnema - Closterium
ƒ Scenedesmus - Navicula
ƒ Coelastrum - dll
Typha
Scirpus
Sagittaria latifolia Nymphaea nauchali
Chara spp
Spirogyra
Zygnema
Navicula
Coelastrum
Scenedesmus
JENIS-JENIS PHYTOPLANKTON
Bila
Bila danau/kolam
danau/kolam tercemar
tercemar dgn
dgn nutrisi
nutrisi
berlebihan
berlebihan (
(eutrofikasi
eutrofikasi):
):
Ganggang berbentuk benang (ex: Spyrogyra &
Zygnema) melimpah pada permukaan air
Berpengaruh thd ketersediaan O2 di air:
• O2 hasil fotosintesis lepas ke udara
• Ketika ganggang mati, dibutuhkan O2 yg banyak
utk menguraikannya
Ketersediaan O2 di air akan menurun, shg dapat
menekan kehidupan di air dan membunuh ikan/biota
air
Zonasi
Zonasi pd
pd Litoral
Litoral dari
dari pinggir
pinggir (
(dangkal
dangkal)
) ke
ke
tengah
tengah (
(dalam
dalam)
) berdasarkan
berdasarkan pada
pada vegetasi
vegetasi
berakar
berakar (
(Spermatophyta
Spermatophyta):
):
1. Zona vegetasi tersembul (emergent
vegetation)
2. Zona vegetasi yg daunnya terapung
3. Zona dgn vegetasi yg tenggelam
1.
1. Zona
Zona vegetasi
vegetasi tersembul
tersembul (emergent vegetation)
(emergent vegetation)
ƒ Kondisi ekologis:
ƒ CO2 diambil dari udara, nutrien diperoleh dari sedimen
anaerob pada dasar perairan.
ƒ Vegetasi berfungsi sebagai “pompa nutrien” bagi ekosistem
perairan lentik.
ƒ Contoh vegetasi:
ƒ Typha spp - Sparganium spp
ƒ Scirpus spp - Eleocharis spp
ƒ Sagittaria spp - Pontederia spp
ƒ Vegetasi tsb bersama-sama dgn vegetasi pd zona pinggir
perairan (yg lembab) merupakan mata rantai penghubung
antara lingkungan perairan dan daratan.
ƒ Bermanfaat bagi hewan amfibi dan serangga air sbg tempat
perlindungan dan mencari makan.
Pontederia spp
Sparganium spp
Eleocharis palutris
ƒ Kondisi Ekologis:
ƒ Sama dgn zona 1, tetapi
permukaan perairan
biasanya tertutup rapat
oleh daun vegetasi, shg
mengurangi laju
fotosintesis
ƒ Di bawah daun vegetasi
tsb merupakan tempat
istirahat dan meletakkan
telur bagi beberapa biota
air.
ƒ Contoh vegetasi:
ƒ Nymphaea (teratai)
ƒ Brasenia
2.
2. Zona
Zona vegetasi
vegetasi yang
yang daunnya
daunnya terapung
terapung
ƒ Daun cenderung tipis dan terbelah-belah
halus sbg adaptasi utk pertukaran nutrisi dan
air.
ƒ Contoh vegetasi:
ƒ Pomatogeton spp - Elode
ƒ Chara - Anacharis
ƒ Ceratophyllum - Najas
ƒ Myriophyllum - Vallisneria
3.
3. Zona
Zona dgn
dgn vegetasi
vegetasi tenggelam
tenggelam (
(submergent
submergent
vegetation)
vegetation)
Ceratophillum
Ceratophillum spp
spp
Myriophyllum
Myriophyllum aquaticum
aquaticum
Elode
Anacharis Vallisneria
PERMASALAHAN LINGKUNGAN
PERMASALAHAN LINGKUNGAN
ƒ Produktivitas Primer pd vegetasi tersembul (zona 1)
cukup tinggi dan dapat menjadi hama/gulma air, shg
mengganggu dalam hal:
ƒ Menyumbat saluran air
ƒ Pendangkalan
ƒ Ketersediaan O2 perairan
ƒ Mengganggu transportasi air (perahu)
ƒ Mengganggu areal pemancingan
ƒ Dll.
PRODUSEN YG BERUPA
PRODUSEN YG BERUPA
VEGETASI TDK BERAKAR
VEGETASI TDK BERAKAR
ƒ TERAPUNG
ƒ Berupa plankton pada zona litoral dan limnetik
ƒ TERIKAT/BERASOSIASI pd tanaman
berakar
ƒ Ciri pada zona litoral
ƒ BERADAPTASI utk MENGAPUNG
ƒ Ciri pada zona Limnetik
JENIS
JENIS-
-JENIS ALGAE UTAMA
JENIS ALGAE UTAMA
1. DIATOMAE (Bacillariaceae)
2. ALGA HIJAU (Chlorophyta)
3. ALGA HIJAU – BIRU (Cyanophyta)
1. DIATOMAE (Bacillariaceae)
ƒ Bentuk spt kotak dgn cangkang silika.
ƒ Berpigmen kuning atau coklat dalam
kromatofora yg menutupi klorofil
ƒ Merupakan indikator yg baik utk
kualitas air/ pencemaran:
ƒ Jika Diatom melimpah: kualitas air baik
ƒ Jika Diatom menurun: air tercemar
Diatomae
2. ALGA HIJAU (
2. ALGA HIJAU (Chlorophyta
Chlorophyta)
)
ƒ Bentuk sel tunggal (ex: Desmid)
ƒ Bentuk filamen terapung/terikat
ƒ Bentuk koloni terapung
ƒ Berwarna hijau (klorofil tdk tertutup pigmen lain)
ƒ Contoh: Spirogyra, Zygnema, Oedogonium
Spirogyra Zygnema Oedogonium
3. ALGA HIJAU-BIRU (Cyanophyta)
ƒ Sel tunggal sederhana ataupun
koloni
ƒ Klorofil tersebar dan tertutup oleh
pigmen hijau-biru
ƒ Secara ekologis penting; krn
merupakan indikator pencemaran:
ƒ Biomass yg besar dapat
berkembang pd perairan yg tercemar
ƒ Dapat memfiksasi gas N2 menjadi
NO3
ƒ (ex: Anabaena dan Nostoc)
Anabaena
Nostoc
ƒ Banyak spesies yg tahan terhadap
‘grazing’
ƒ Sisa metabolisme yg dikeluarkan oleh
sel dan hasil penguraian selama
proses pembusukan menimbulkan
racun, berbau busuk dan rasa tidak
enak pada air minum
ƒ Contoh:
ƒ Anabaena
ƒ Oscillatoria
ƒ Nostoc
ƒ Rivularia
Oscillatoria
2. Konsumen di zona Litoral
Zona litoral merupakan daerah yg lebih banyak
dihuni oleh berbagai jenis fauna dibandingkan
dgn zona lainnya (limnetik dan profundal)
Kelima kebiasaan hidup (bentos, perifiton,
plankton, nekton, & neuston) terdapat pada
zona litoral
1. Contoh Periphyton:
ƒ Siput kolam
ƒ Nimfa damsel
ƒ Nimfa capung pemanjat
ƒ Rotifera
ƒ Cacing pipih
ƒ Bryozoa
ƒ Hydra
ƒ Larva Kutu
Physa_gyrina
Campeloma_decisum
Nimfa Odonata
2. Contoh Bentos:
ƒ Nimfa odonata yg merangkak
ƒ Isopoda
ƒ Nimfa mayfly
ƒ Kerang, cacing (Annelida), siput, Chironomid
dan larva diptera
Nimfa mayfly Mayfly dewasa
Isopoda Asellus sp Chironomus
Nimfa Odonata
3. Contoh Nekton:
ƒ Ikan, amfibi (katak, kura-kura, ular air, dll)
ƒ Larva dan kumbang penyelam (Coleoptera)
ƒ Hemiptera: dytiscid, notonectid
ƒ Larva dan pupa diptera
ƒ Cladocera
ƒ Daphnia
ƒ Simocephalus
ƒ Copepoda
ƒ Ostracoda
ƒ Rotifera, dll
4. Contoh Zooplankton:
5. Contoh Neuston:
ƒ Kumbang Whirligig (famili Gyrinidae)
ƒ Strider air (famili Gerridae)
ƒ Strider air berbahu lebar (famili Veliidae)
PRODUSEN (fitoplankton):
• Diatomae
• Ganggang Hijau
• Ganggang Hijau Biru
• Flagellata Hijau serupa ganggang:
• Dinoflagellata
• Euglenidae
• Volvocidae
Bentuk-bentuk fitoplankton merupakan adaptasi
untuk dapat terapung.
B. Sifat Komunitas di Zona Limnetik
Di
Di daerah
daerah temperate (
temperate (beriklim
beriklim sedang
sedang/ 4
/ 4 musim
musim)
) populasi
populasi fitoplankton
fitoplankton di
di
danau
danau dan
dan kolam
kolam seringkali
seringkali naik
naik turun
turun tergantung
tergantung pada
pada musim
musim saat
saat itu
itu.
.
1. Musim Dingin:
• Suhu rendah
• Intensitas chy
matahari rendah
• Nutrien tertimbun
tdk terpakai
• Populasi fitoplankton
rendah
2. Musim Semi:
• Suhu & Intensitas
chy matahari
membaik
• Nutrien melimpah
& dpt
dimanfaatkan
• Populasi
fitoplankton
meningkat
(bloom)
3. Musim Panas:
• Suhu & Intensitas chy
matahari meningkat
• Terbentuk stratifikasi
massa air akibat
perbedaan suhu air
• Nutrien menurun krn sdh
habis terpakai dan ada
stratifikasi
• Populasi fitoplankton
rendah
4. Musim Gugur:
• Suhu mulai menurun,
stratifikasi air tdk ada
• Intensitas chy
matahari menurun
• Nutrien dpt
dimanfaatkan
• Populasi fitoplankton
meningkat (bloom)
KONSUMEN di Zona Limnetik:
„ Zooplankton:
„ Copepoda: Diatomus, Cyclop
„ Cladocera: Diaphanosoma, Sida, Bosmina
„ Nekton: didominasi oleh ikan
1. CAHAYA MERUPAKAN FAKTOR
PEMBATAS:
ƒ Organisme zona Profundal tergantung pada
zona Limnetik dan Litoral utk bahan
makanan.
ƒ Zona Profundal memberikan nutrisi yg telah
di “daur ulang” ke zona lainnya oleh arus
maupun organisme yg pindah.
2. KEANEKARAGAMAN KEHIDUPAN
RENDAH
C. SIFAT KOMUNITAS di ZONA PROFUNDAL
3. KOMUNITAS UTAMA:
ƒ Bakteri dan Jamur
ƒ 3 kelompok konsumen:
a. Cacing darah/larva Chironomid & Annelida
b. Kerang kecil (Fam: Sphaeridae)
c. Larva phantom/ Chaoborus
ƒ Annelida merah melimpah di air yang tercemar
limbah domestik
ƒ Larva Chaobarus (dewasa adl nyamuk diptera):
ƒ Mempunyai 4 kantung udara, 2 pada masing-
masing ujung badan : merupakan bentuk adaptasi
untuk mengapung dan cadangan O2.
4. ORGANISME KEBANYAKAN
MERUPAKAN HOLOPLANKTON
5. ADAPTASI ORGANISME:
ƒ Untuk dapat bertahan terhadap kondisi O2
rendah.
ƒ Terdiri dari bakteri jenis anaerobik
D A N A U
1. Asal Mula Terbentuknya Danau:
„ Karena patahan di permukaan bumi dan
diikuti oleh peristiwa klimat.
„ Contoh: Danau Toba
„ Aktivitas Vulkanik
„ Contoh: Danau Lamongan
„ Belokan sungai yang terlalu dalam
„ Depresi tanah kapur
„ Buatan (contoh: Jatiluhur)
2. PROSES SUKSESI DANAU
OLIGOTROFIK
MESOTROFIK
EUTROFIK
DISTROFIK
OLIGOTROFIK MESOTROFIK EUTROFIK DISTROFIK
Makanan sedikit Fotosintesis terbatas
pada permukaan air
Makanan meningkat Bahan organik tinggi
Suhu air rendah Sinar matahari
terbatas
Air menjadi hangat
Resirkulasi makanan
rendah
Daya pengendapan
meningkat
Produksi bahan organik
tinggi
Air jernih Air mulai keruh Air keruh, penetrasi
cahaya matahari 1-3 m
Danau menjadi
dangkal
Oksigen perairan
tinggi
Oksigen perairan
terbatas utk proses
pembusukan
Kerapatan biota
rendah
Keanekaragaman
biologi tinggi
Terbentuk
komunitas daratan.
Aktivitas biologi
rendah
Kegiatan biologi mulai
meningkat
Aktivitas biologi
meningkat
Aktivitas biologi
menurun
Oligotrophic
Refers to a class of lakes that exhibit low
productivity, low levels of phosphorus and
chlorophyll, few rooted aquatic plants and algae,
deep transparency readings [ 8.0 m (26.5 ft) or
greater] and usually high dissolved oxygen levels
throughout the water column. These lakes are
considered to have excellent water quality.
Mesotrophic
The term mesotrophic describes a middle stage
between oligotrophic (low productivity) and
eutrophic (very productive). This type of lake has
intermediate levels of phosphorus and chlorophyll,
and Secchi disk transparencies of 4m to 8m (13.3
to 26.5 ft.).
Eutrophic
Refers to lakes with high productivity, high levels of
phosphorus and chlorophyll, low Secchi disk
readings, and abundant biomass with a lot of
accumulated organic matter on the bottom.
Eutrophic lakes are susceptible to algal blooms and
oxygen depletion in the hypolimnion.
3. STRATIFIKASI DI DANAU
Perbedaan kepadatan (berat jenis) air yang
disebabkan perbedaan suhu dapat menghasilkan
STRATIFIKASI (lapisan massa air) yang akan
mempengaruhi POLA SIRKULASI AIR
Kategori Pola Sirkulasi Air
1. DIMICTIC:
ƒ Dua musim periode sirkulasi bebas atau teraduk
2. MONOMICTIC DINGIN:
ƒ Suhu air tidak pernah lebih tinggi dari 4°C (daerah
kutub) dan teraduk pada musim panas
3. MONOMICTIC HANGAT:
ƒ Suhu air tidak pernah lebih rendah dari 4°C (daerah
sedang/ temperate yang hangat atau subtropika);
satu periode sirkulasi di musim dingin
4. POLYMICTIC:
ƒ Terus menerus tersirkulasi dengan periode stagnasi
yang singkat.
ƒ Contoh: Danau di daerah pegunungan di ekuator.
5. OLIGOMICTIC :
ƒ Jarang tercampur karena suhunya stabil.
ƒ Contoh: Danau di daerah tropika
6. MEROMICTIC :
ƒ Terjadi stratifikasi secara permanen; kebanyakan
sebagai hasil dari perbedaan kimiawi air pada
hipolimnion dan epilimnion.
With stratification in place in a "deep"
lake, we can define three major layers
within the lake.
• Epilimnion, an upper layer of
circulating warm water, usually no
more than 6 m (20 ft) deep, where
dissolved oxygen concentrations are
moderate to high.
Three Water Layers
• Thermocline, a layer of rapid temperature and oxygen decrease
with depth, often quite thin, separating the upper and lower layers.
•Hypolimnion, a cold, deep-water, non-circulating layer in
which oxygen is low or absent.
Winds blowing over the lake generally
keep the epilimnion stirred by pushing
a quantity of surface water downwind.
This draws a flow of deeper water
upward (upwelling) along the upwind
(windward) shore to replace the pushed
waters. As a result, epilimnion waters
mix, producing generally warm
temperatures and high oxygen content
(important to fish and other creatures)
throughout the layer.
Atmospheric oxygen is added by the air-water interaction to the
oxygen produced within the water by aquatic plants.
The thermocline layer has minimal
mixing, and what does occur is slow, thus
isolating the bottom waters from the
surface zone. Because this region lies
between the epilimnion and hypolimnion,
it is also called the mesolimnion (meso-
meaning "middle").
The hypolimnion is a deep-water stagnant layer where plants alone
cannot produce enough oxygen for the layer's demands. As a result, the
hypolimnion is not only depleted or devoid of oxygen, it often contains
high concentrations of dissolved hydrogen sulphide and other
sulphurous gases, forcing many creatures to move to shallower waters.
I. STRATIFIKASI TERMAL DI DAERAH
SEDANG/TEMPERATE
Air di bagian atas menjadi lebih panas
daripada air bagian bawah, sehingga air
tidak bercampur. Terdapat 3 lapisan
massa air, yaitu:
ƒ Epilimnion (danau bag. atas;
suhu hangat)
ƒ Thermoklin (lapisan air
dimana suhu menurun
drastis dengan
bertambahnya kedalaman)
ƒ Hipolimnion (danau bag.
bawah; suhu dingin)
Lapisan thermoklin berada di bawah jangkauan penetrasi cahaya matahari efektif
(tingkat kompensasi), sehingga pasokan O2 ke hipolimnion terputus karena terhalang
oleh STRATIFIKASI
1. MUSIM PANAS: Periode stagnasi musim
panas.
2. MUSIM GUGUR: Pengembalian (turn
over) musim gugur
ƒ Suhu epilimnion turun sehingga
sama dengan suhu hipolimnion.
ƒ Terjadi sirkulasi massa air dan
O2 dapat mencapai kedalaman
hipolimnion.
3. MUSIM DINGIN:
ƒ Suhu permukaan kurang dari 4°C, air
mengembang dan menjadi lebih dingin
sehingga tetap berada di permukaan dan
membeku.
ƒ Terjadi stratifikasi musim dingin.
ƒ O2 tidak berkurang karena kegiatan
bakteri dan respirasi rendah. Selain itu
O2 lebih banyak larut dalam air pada suhu
rendah.
ƒ Bila salju menutupi es maka akan
menghalangi fotosintesis yg dpt
menyebabkan kekurangan O2 di seluruh
danau dan mengakibatkan kematian ikan
di musim dingin.
4. MUSIM SEMI: Pengembalian (turn
over) musim semi.
ƒ Suhu mulai hangat dan es
mencair sehingga air
permukaan menjadi lebih berat
dan tenggelam.
ƒ Bila suhu permukaan naik
sampai 4°C, danau tersirkulasi
dan O2 dapat tercampur.
II. STRATIFIKASI THERMAL
DI TROPIKA
ƒ Danau di tropika mempunyai suhu permukaan yang
hangat (20-30 °C).
ƒ Terjadi penurunan suhu dengan bertambahnya
kedalaman, sehingga terdapat perbedaan kerapatan
massa air yang menyebabkan stratifikasi yg mantap
sepanjang tahun
ƒ Sirkulasi umumnya tidak teratur dan biasanya terjadi
pada musim yang lebih sejuk (musim hujan)
KLASIFIKASI DANAU
1. SERI OLIGOTROFIK-EUTROFIK
„ OLIGOTROFIK:
„ Sedikit makanan
„ Biasanya dalam
„ Hipolimnion > epilimnion
„ Produktivitas primer rendah
„ Tanaman di litoral jarang
„ Kerapatan plankton rendah
„ Hipolimnion tidak kekurangan oksigen
„ Secara geologi “masih muda”
(Diklasifikasikan berdasarkan produktivitas)
2. EUTROFIK:
ƒ Banyak makanan
ƒ Dangkal
ƒ Produktivitas primer tinggi
ƒ Vegetasi litoral dan kerapatan plankton tinggi
ƒ “Blooming” merupakan ciri utama
Ekologi-Perairan-Tawar-Fresh-Waters.pdf

More Related Content

What's hot

Jaringan Dasar atau Parenkim
Jaringan Dasar atau ParenkimJaringan Dasar atau Parenkim
Jaringan Dasar atau ParenkimAngely Putry
 
Kelas X materi Lumut (BRYOPHTA)
Kelas X materi Lumut (BRYOPHTA)Kelas X materi Lumut (BRYOPHTA)
Kelas X materi Lumut (BRYOPHTA)Saphira Fira
 
RPP Biologi KELAS XI MIA KD 3.3 ( jaringan tumbuhan) almansyahnis ,SMAN8 PEK...
RPP Biologi KELAS XI MIA KD 3.3 ( jaringan tumbuhan)  almansyahnis ,SMAN8 PEK...RPP Biologi KELAS XI MIA KD 3.3 ( jaringan tumbuhan)  almansyahnis ,SMAN8 PEK...
RPP Biologi KELAS XI MIA KD 3.3 ( jaringan tumbuhan) almansyahnis ,SMAN8 PEK...almansyahnis .
 
Multi Media Interaktif " Sistem Ekskresi"
Multi Media Interaktif  " Sistem Ekskresi"Multi Media Interaktif  " Sistem Ekskresi"
Multi Media Interaktif " Sistem Ekskresi"towikusuma
 
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SELSTRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SELJihan Nabilah
 
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti TaksonomiAgustin Dian Kartikasari
 
Percobaan 6 (total plate count)
Percobaan 6 (total plate count)Percobaan 6 (total plate count)
Percobaan 6 (total plate count)itatriewahyuni
 
LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013
LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013
LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013Google
 
RPP BIOLOGI KELAS X IPA KEANEKARAGAMAN HAYATI
RPP BIOLOGI KELAS X IPA KEANEKARAGAMAN HAYATIRPP BIOLOGI KELAS X IPA KEANEKARAGAMAN HAYATI
RPP BIOLOGI KELAS X IPA KEANEKARAGAMAN HAYATIalmansyahnis .
 
RPP BIOLOGI KELAS X / KD 3.8 DAN 4.8 ( ANIMALIA )
RPP BIOLOGI KELAS X / KD 3.8 DAN 4.8   ( ANIMALIA )RPP BIOLOGI KELAS X / KD 3.8 DAN 4.8   ( ANIMALIA )
RPP BIOLOGI KELAS X / KD 3.8 DAN 4.8 ( ANIMALIA )almansyahnis .
 
Mikroorganisme dalam makanan, tanah, air dan udara
Mikroorganisme dalam makanan, tanah, air dan udaraMikroorganisme dalam makanan, tanah, air dan udara
Mikroorganisme dalam makanan, tanah, air dan udaraAgnescia Sera
 

What's hot (20)

Fotosintesis ppt
Fotosintesis pptFotosintesis ppt
Fotosintesis ppt
 
Jaringan Dasar atau Parenkim
Jaringan Dasar atau ParenkimJaringan Dasar atau Parenkim
Jaringan Dasar atau Parenkim
 
Kelas X materi Lumut (BRYOPHTA)
Kelas X materi Lumut (BRYOPHTA)Kelas X materi Lumut (BRYOPHTA)
Kelas X materi Lumut (BRYOPHTA)
 
RPP Biologi KELAS XI MIA KD 3.3 ( jaringan tumbuhan) almansyahnis ,SMAN8 PEK...
RPP Biologi KELAS XI MIA KD 3.3 ( jaringan tumbuhan)  almansyahnis ,SMAN8 PEK...RPP Biologi KELAS XI MIA KD 3.3 ( jaringan tumbuhan)  almansyahnis ,SMAN8 PEK...
RPP Biologi KELAS XI MIA KD 3.3 ( jaringan tumbuhan) almansyahnis ,SMAN8 PEK...
 
Multi Media Interaktif " Sistem Ekskresi"
Multi Media Interaktif  " Sistem Ekskresi"Multi Media Interaktif  " Sistem Ekskresi"
Multi Media Interaktif " Sistem Ekskresi"
 
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SELSTRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL
 
Morfogenesis
MorfogenesisMorfogenesis
Morfogenesis
 
Mikroganismes
MikroganismesMikroganismes
Mikroganismes
 
Alga hijau chloropyhta
Alga hijau chloropyhtaAlga hijau chloropyhta
Alga hijau chloropyhta
 
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
 
Percobaan 6 (total plate count)
Percobaan 6 (total plate count)Percobaan 6 (total plate count)
Percobaan 6 (total plate count)
 
Anatomi daun
Anatomi daunAnatomi daun
Anatomi daun
 
LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013
LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013
LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013
 
Ppt biomon
Ppt biomonPpt biomon
Ppt biomon
 
RPP BIOLOGI KELAS X IPA KEANEKARAGAMAN HAYATI
RPP BIOLOGI KELAS X IPA KEANEKARAGAMAN HAYATIRPP BIOLOGI KELAS X IPA KEANEKARAGAMAN HAYATI
RPP BIOLOGI KELAS X IPA KEANEKARAGAMAN HAYATI
 
RPP BIOLOGI KELAS X / KD 3.8 DAN 4.8 ( ANIMALIA )
RPP BIOLOGI KELAS X / KD 3.8 DAN 4.8   ( ANIMALIA )RPP BIOLOGI KELAS X / KD 3.8 DAN 4.8   ( ANIMALIA )
RPP BIOLOGI KELAS X / KD 3.8 DAN 4.8 ( ANIMALIA )
 
Biologi 10 ekosistem
Biologi 10   ekosistemBiologi 10   ekosistem
Biologi 10 ekosistem
 
DNA Rekombinan
DNA RekombinanDNA Rekombinan
DNA Rekombinan
 
Mikroorganisme dalam makanan, tanah, air dan udara
Mikroorganisme dalam makanan, tanah, air dan udaraMikroorganisme dalam makanan, tanah, air dan udara
Mikroorganisme dalam makanan, tanah, air dan udara
 
Plankton net
Plankton netPlankton net
Plankton net
 

Similar to Ekologi-Perairan-Tawar-Fresh-Waters.pdf

Aquatic biodiversity present 2
Aquatic biodiversity present 2Aquatic biodiversity present 2
Aquatic biodiversity present 2aswar hamzah
 
Limnologi biota air tawar [danau]
Limnologi biota air tawar [danau]Limnologi biota air tawar [danau]
Limnologi biota air tawar [danau]peye opey
 
PPT Praktikum minggu 3_Analisis Laboratorium.pptx
PPT Praktikum minggu 3_Analisis Laboratorium.pptxPPT Praktikum minggu 3_Analisis Laboratorium.pptx
PPT Praktikum minggu 3_Analisis Laboratorium.pptxC273ElgaCahyaPutraNu
 
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptxPower_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptxthobiaspopodje
 
Pikp modul04 sub sistem perairan tawar
Pikp modul04 sub sistem perairan tawarPikp modul04 sub sistem perairan tawar
Pikp modul04 sub sistem perairan tawarYosie Andre Victora
 
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran bantenPraktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran bantenPT. SASA
 
10. distribusi ikan
10. distribusi ikan10. distribusi ikan
10. distribusi ikantrisnawahyu
 
Ekosistem laut Power Point
Ekosistem laut Power PointEkosistem laut Power Point
Ekosistem laut Power Pointiswant mas
 
Kajian masalah deterjen
Kajian masalah deterjenKajian masalah deterjen
Kajian masalah deterjenFuji Ama
 
Kontributor utama bahan organik sedimenter fix
Kontributor utama bahan organik sedimenter fixKontributor utama bahan organik sedimenter fix
Kontributor utama bahan organik sedimenter fixRahmadLaksamanaPrata
 
Benthos-LIMNOLOGI
Benthos-LIMNOLOGIBenthos-LIMNOLOGI
Benthos-LIMNOLOGIAji Sanjaya
 
Organisme laut dalam
Organisme laut dalamOrganisme laut dalam
Organisme laut dalamfariz90
 

Similar to Ekologi-Perairan-Tawar-Fresh-Waters.pdf (20)

biologi dasar - ekosistem air tawar
biologi dasar - ekosistem air tawarbiologi dasar - ekosistem air tawar
biologi dasar - ekosistem air tawar
 
Aquatic biodiversity present 2
Aquatic biodiversity present 2Aquatic biodiversity present 2
Aquatic biodiversity present 2
 
Limnologi biota air tawar [danau]
Limnologi biota air tawar [danau]Limnologi biota air tawar [danau]
Limnologi biota air tawar [danau]
 
PPT Praktikum minggu 3_Analisis Laboratorium.pptx
PPT Praktikum minggu 3_Analisis Laboratorium.pptxPPT Praktikum minggu 3_Analisis Laboratorium.pptx
PPT Praktikum minggu 3_Analisis Laboratorium.pptx
 
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptxPower_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
Power_point_pakan_alami_D4_pptx.pptx
 
Pikp modul04 sub sistem perairan tawar
Pikp modul04 sub sistem perairan tawarPikp modul04 sub sistem perairan tawar
Pikp modul04 sub sistem perairan tawar
 
Deskripsi bioekologis
Deskripsi bioekologisDeskripsi bioekologis
Deskripsi bioekologis
 
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran bantenPraktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
Praktikum ekosistem perairan mengalir di sungai pasauran banten
 
EKOLOGI LAUT
EKOLOGI LAUTEKOLOGI LAUT
EKOLOGI LAUT
 
4. Plankton Laut.pptx
4. Plankton Laut.pptx4. Plankton Laut.pptx
4. Plankton Laut.pptx
 
4. Plankton Laut.pptx
4. Plankton Laut.pptx4. Plankton Laut.pptx
4. Plankton Laut.pptx
 
10. distribusi ikan
10. distribusi ikan10. distribusi ikan
10. distribusi ikan
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Ekosistem laut Power Point
Ekosistem laut Power PointEkosistem laut Power Point
Ekosistem laut Power Point
 
Kajian masalah deterjen
Kajian masalah deterjenKajian masalah deterjen
Kajian masalah deterjen
 
Kontributor utama bahan organik sedimenter fix
Kontributor utama bahan organik sedimenter fixKontributor utama bahan organik sedimenter fix
Kontributor utama bahan organik sedimenter fix
 
Benthos-LIMNOLOGI
Benthos-LIMNOLOGIBenthos-LIMNOLOGI
Benthos-LIMNOLOGI
 
Organisme laut dalam
Organisme laut dalamOrganisme laut dalam
Organisme laut dalam
 
Ekosistem Danau
Ekosistem DanauEkosistem Danau
Ekosistem Danau
 
Plankton.pptx
Plankton.pptxPlankton.pptx
Plankton.pptx
 

Ekologi-Perairan-Tawar-Fresh-Waters.pdf

  • 1. EKOSISTEM PERAIRAN TAWAR DISUSUN OLEH: INDRA GUMAY YUDHA (indra_gumay@yahoo.com) JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG, INDONESIA
  • 2. HABITAT AIR TAWAR: „ HABITAT LENTIK (TENANG): „ Danau „ Kolam „ Rawa „ Pasir Terapung „ HABITAT LOTIK (MENGALIR) „ Mata Air „ Aliran Air (Brook Creek) „ Sungai
  • 3. Rawa Rawa Pacing, Pacing, Tulang Tulang Bawang Bawang Bendungan Batutegi, Rawa Bakung, Tulang Bawang CONTOH LENTIK :
  • 4. CONTOH LOTIK : Sungai Way Sekampung di sekitar Kec. Jabung, Lamtim Creek 1 Creek 1 Creek 2 Creek 2 Creek 3
  • 5. FAKTOR FAKTOR- -FAKTOR PEMBATAS DI FAKTOR PEMBATAS DI PERAIRAN TAWAR: PERAIRAN TAWAR:
  • 6. 1. SUHU À Meskipun suhu air lebih stabil daripada suhu udara, tetapi suhu air tetap merupakan faktor pembatas karena kebanyakan organisme perairan bersifat stenothermal 2. KECERAHAN/KEJERNIHAN À Kekeruhan dapat disebabkan oleh partikel liat dan lumpur yang merupakan faktor pembatas produktivitas. À Kekeruhan juga dapat disebabkan plankton dan organisme lain dan hal ini merupakan indikator/ indeks kesuburan perairan.
  • 7. 3. ARUS/ALIRAN AIR À Arah arus merupakan faktor pembatas À Arus menentukan distribusi gas, garam, dan organisme kecil 4. KONSENTRASI GAS PERNAPASAN À Konsentrasi CO2 dan O2 5. KONSENTRASI GARAM BIOGENIK À Hubungannya dengan pengaturan tekanan osmoregulasi
  • 8. A. Ikan air tawar: - Hipertonik B. Ikan Laut: - Hipotonik - Tidak minum - Urin hipotonik berlebihan - Minum air laut - Urin kurang & agak hipotonik Organisme laut tdk pernah berhasil masuk ke lingk. air tawar
  • 10. A. Autotrof (Produsen) ƒ Tanaman Hijau ƒ Organisme Kemosintetik B. Phagotroph (Konsumen Makro) ƒ Herbivora ƒ Predator ƒ Parasit C. Saprotroph (Konsumen Mikro/Pengurai) 1. 1. Berdasarkan Berdasarkan NICHE NICHE dalam dalam rantai rantai makanan makanan
  • 11. RANTAI MAKANAN DI PERAIRAN TAWAR
  • 12. 2. Berdasarkan bentuk kehidupan/kebiasaan hidup A. Bentos ƒ Organisme yg melekat atau beristirahat pada dasar atau hidup di dasar endapan ƒ Terdiri dari: ƒ filter feeder (ex: kerang) ƒ Deposit feeder (ex: siput) B. Periphyton ƒ Organisme (hewan dan tumbuhan) yg hidupnya menempel pada batang dan daun tumbuhan air, atau benda lainnya C. Plankton ƒ Organisme perairan yang hidupnya melayang dan pergerakannya bergantung pada arus air.
  • 13. D. Nekton ƒ Organisme perairan yg memiliki kemampuan gerak secara aktif dan tidak bergantung pada arus. ƒ Contoh: ikan, amfibi, serangga air yg besar E. Neuston ƒ Organisme yg beristirahat atau berenang pada permukaan perairan
  • 14.
  • 15. Pembagian Plankton 1. Per Biologis: À Phytoplankton (tumbuhan) À Zooplankton (hewan) 2. Per stadia hidup : À Meroplankton : Sebagian daur hidupnya berupa plankton. Ex. Larva ikan, larva kepiting, larva udang. À Holoplankton: Seluruh daur hidupnya berupa plankton
  • 16. Larva ikan merupakan meroplankton dan juga zooplankton
  • 17. 3. Per Ukuran À Megaplankton : > 2,0 mm À Makroplankton: 0,2-2,0 mm À Mikroplankton: 20 μm – 0,2 mm À Nanoplankton : 2 μm - 20 μm À Ultraplankton: < 2 μm
  • 18. Right - Biologist using a vertical tow net to collect a plankton sample from Bighorn Lake, Montana, to help assess lake productivity.
  • 19. 3. BERDASARKAN HABITAT HIDUPNYA PADA HABITAT LENTIK PADA HABITAT LENTIK 1. Zona Litoral ƒ Daerah perairan yg dangkal di tepi danau, di mana penetrasi cahaya matahari biasanya sampai ke dasar perairan. 2. Zona Limnetik ƒ Perairan tengah danau dari permukaan sampai dengan kedalaman penetrasi cahaya matahari efektif (pd tingkat kompensasi cahaya) di mana fotosintesis sama dengan respirasi. 3. Zona Profundal ƒ Dasar perairan dan kolom perairan di atasnya yg tidak terkena cahaya matahari efektif.
  • 20. LCL = Light compensation level = Intensitas cahaya matahari ± 1% dari intensitas cahaya penuh
  • 21. 1. Zona Arus Deras: ƒ Daerah dangkal dan kecepatan arus cukup tinggi, shg dasar perairan padat & tdk ada endapan. ƒ Organisme yg hidup: ƒ Bentos yg telah beradaptasi ƒ Periphyton yg melekat kuat ƒ Ikan yg dpt berenang kuat 2. Zona Arus Lambat: ƒ Daerah perairan yg dalam & kecepatan arus sudah berkurang, shg terjadi proses pengendapan dan dasar perairan lunak. ƒ Organisme yg hidup: ƒ Plankton ƒ Nekton penggali ƒ Bentos di dasar endapan Pada Pada Habitat Habitat Lotik Lotik: :
  • 22. FLORA DAN FAUNA FLORA DAN FAUNA AIR TAWAR AIR TAWAR
  • 23. Penyusun Biomass Terbesar 1. TUMBUHAN / FLORA: ƒ Ganggang : Produsen I ƒ Spermatophyta Akuatik: Produsen II 2. FAUNA : ƒ Moluska ƒ Serangga air ƒ Udang-udangan ƒ Ikan ƒ Annelida, Rotifera, Protozoa & cacing : 3. SAPROTROF: ƒ Bakteri air ƒ Jamur air
  • 24. I. KOMUNITAS LENTIK I. KOMUNITAS LENTIK
  • 25. A. Sifat Komunitas di Zona Litoral 1. PRODUSEN ada 2 tipe: A. Tumbuhan Berakar (Bentik) ; Divisio Spermatophyta: ƒ Typha - Pomatogeton diversifolia ƒ Scirpus - Pomatogeton pectinalis ƒ Sagittaria - Chara ƒ Nymphaea B. Fitoplankton; jenis-jenis ganggang: ƒ Spyrogyra - Richteriella ƒ Zygnema - Closterium ƒ Scenedesmus - Navicula ƒ Coelastrum - dll
  • 28. Bila Bila danau/kolam danau/kolam tercemar tercemar dgn dgn nutrisi nutrisi berlebihan berlebihan ( (eutrofikasi eutrofikasi): ): Ganggang berbentuk benang (ex: Spyrogyra & Zygnema) melimpah pada permukaan air Berpengaruh thd ketersediaan O2 di air: • O2 hasil fotosintesis lepas ke udara • Ketika ganggang mati, dibutuhkan O2 yg banyak utk menguraikannya Ketersediaan O2 di air akan menurun, shg dapat menekan kehidupan di air dan membunuh ikan/biota air
  • 29. Zonasi Zonasi pd pd Litoral Litoral dari dari pinggir pinggir ( (dangkal dangkal) ) ke ke tengah tengah ( (dalam dalam) ) berdasarkan berdasarkan pada pada vegetasi vegetasi berakar berakar ( (Spermatophyta Spermatophyta): ): 1. Zona vegetasi tersembul (emergent vegetation) 2. Zona vegetasi yg daunnya terapung 3. Zona dgn vegetasi yg tenggelam
  • 30.
  • 31. 1. 1. Zona Zona vegetasi vegetasi tersembul tersembul (emergent vegetation) (emergent vegetation) ƒ Kondisi ekologis: ƒ CO2 diambil dari udara, nutrien diperoleh dari sedimen anaerob pada dasar perairan. ƒ Vegetasi berfungsi sebagai “pompa nutrien” bagi ekosistem perairan lentik. ƒ Contoh vegetasi: ƒ Typha spp - Sparganium spp ƒ Scirpus spp - Eleocharis spp ƒ Sagittaria spp - Pontederia spp ƒ Vegetasi tsb bersama-sama dgn vegetasi pd zona pinggir perairan (yg lembab) merupakan mata rantai penghubung antara lingkungan perairan dan daratan. ƒ Bermanfaat bagi hewan amfibi dan serangga air sbg tempat perlindungan dan mencari makan.
  • 33. ƒ Kondisi Ekologis: ƒ Sama dgn zona 1, tetapi permukaan perairan biasanya tertutup rapat oleh daun vegetasi, shg mengurangi laju fotosintesis ƒ Di bawah daun vegetasi tsb merupakan tempat istirahat dan meletakkan telur bagi beberapa biota air. ƒ Contoh vegetasi: ƒ Nymphaea (teratai) ƒ Brasenia 2. 2. Zona Zona vegetasi vegetasi yang yang daunnya daunnya terapung terapung
  • 34. ƒ Daun cenderung tipis dan terbelah-belah halus sbg adaptasi utk pertukaran nutrisi dan air. ƒ Contoh vegetasi: ƒ Pomatogeton spp - Elode ƒ Chara - Anacharis ƒ Ceratophyllum - Najas ƒ Myriophyllum - Vallisneria 3. 3. Zona Zona dgn dgn vegetasi vegetasi tenggelam tenggelam ( (submergent submergent vegetation) vegetation)
  • 37. PERMASALAHAN LINGKUNGAN PERMASALAHAN LINGKUNGAN ƒ Produktivitas Primer pd vegetasi tersembul (zona 1) cukup tinggi dan dapat menjadi hama/gulma air, shg mengganggu dalam hal: ƒ Menyumbat saluran air ƒ Pendangkalan ƒ Ketersediaan O2 perairan ƒ Mengganggu transportasi air (perahu) ƒ Mengganggu areal pemancingan ƒ Dll.
  • 38. PRODUSEN YG BERUPA PRODUSEN YG BERUPA VEGETASI TDK BERAKAR VEGETASI TDK BERAKAR ƒ TERAPUNG ƒ Berupa plankton pada zona litoral dan limnetik ƒ TERIKAT/BERASOSIASI pd tanaman berakar ƒ Ciri pada zona litoral ƒ BERADAPTASI utk MENGAPUNG ƒ Ciri pada zona Limnetik
  • 39. JENIS JENIS- -JENIS ALGAE UTAMA JENIS ALGAE UTAMA 1. DIATOMAE (Bacillariaceae) 2. ALGA HIJAU (Chlorophyta) 3. ALGA HIJAU – BIRU (Cyanophyta)
  • 40. 1. DIATOMAE (Bacillariaceae) ƒ Bentuk spt kotak dgn cangkang silika. ƒ Berpigmen kuning atau coklat dalam kromatofora yg menutupi klorofil ƒ Merupakan indikator yg baik utk kualitas air/ pencemaran: ƒ Jika Diatom melimpah: kualitas air baik ƒ Jika Diatom menurun: air tercemar Diatomae
  • 41. 2. ALGA HIJAU ( 2. ALGA HIJAU (Chlorophyta Chlorophyta) ) ƒ Bentuk sel tunggal (ex: Desmid) ƒ Bentuk filamen terapung/terikat ƒ Bentuk koloni terapung ƒ Berwarna hijau (klorofil tdk tertutup pigmen lain) ƒ Contoh: Spirogyra, Zygnema, Oedogonium Spirogyra Zygnema Oedogonium
  • 42. 3. ALGA HIJAU-BIRU (Cyanophyta) ƒ Sel tunggal sederhana ataupun koloni ƒ Klorofil tersebar dan tertutup oleh pigmen hijau-biru ƒ Secara ekologis penting; krn merupakan indikator pencemaran: ƒ Biomass yg besar dapat berkembang pd perairan yg tercemar ƒ Dapat memfiksasi gas N2 menjadi NO3 ƒ (ex: Anabaena dan Nostoc) Anabaena Nostoc
  • 43. ƒ Banyak spesies yg tahan terhadap ‘grazing’ ƒ Sisa metabolisme yg dikeluarkan oleh sel dan hasil penguraian selama proses pembusukan menimbulkan racun, berbau busuk dan rasa tidak enak pada air minum ƒ Contoh: ƒ Anabaena ƒ Oscillatoria ƒ Nostoc ƒ Rivularia Oscillatoria
  • 44. 2. Konsumen di zona Litoral Zona litoral merupakan daerah yg lebih banyak dihuni oleh berbagai jenis fauna dibandingkan dgn zona lainnya (limnetik dan profundal) Kelima kebiasaan hidup (bentos, perifiton, plankton, nekton, & neuston) terdapat pada zona litoral
  • 45.
  • 46. 1. Contoh Periphyton: ƒ Siput kolam ƒ Nimfa damsel ƒ Nimfa capung pemanjat ƒ Rotifera ƒ Cacing pipih ƒ Bryozoa ƒ Hydra ƒ Larva Kutu
  • 48. 2. Contoh Bentos: ƒ Nimfa odonata yg merangkak ƒ Isopoda ƒ Nimfa mayfly ƒ Kerang, cacing (Annelida), siput, Chironomid dan larva diptera
  • 49. Nimfa mayfly Mayfly dewasa Isopoda Asellus sp Chironomus Nimfa Odonata
  • 50. 3. Contoh Nekton: ƒ Ikan, amfibi (katak, kura-kura, ular air, dll) ƒ Larva dan kumbang penyelam (Coleoptera) ƒ Hemiptera: dytiscid, notonectid ƒ Larva dan pupa diptera
  • 51. ƒ Cladocera ƒ Daphnia ƒ Simocephalus ƒ Copepoda ƒ Ostracoda ƒ Rotifera, dll 4. Contoh Zooplankton:
  • 52. 5. Contoh Neuston: ƒ Kumbang Whirligig (famili Gyrinidae) ƒ Strider air (famili Gerridae) ƒ Strider air berbahu lebar (famili Veliidae)
  • 53. PRODUSEN (fitoplankton): • Diatomae • Ganggang Hijau • Ganggang Hijau Biru • Flagellata Hijau serupa ganggang: • Dinoflagellata • Euglenidae • Volvocidae Bentuk-bentuk fitoplankton merupakan adaptasi untuk dapat terapung. B. Sifat Komunitas di Zona Limnetik
  • 54. Di Di daerah daerah temperate ( temperate (beriklim beriklim sedang sedang/ 4 / 4 musim musim) ) populasi populasi fitoplankton fitoplankton di di danau danau dan dan kolam kolam seringkali seringkali naik naik turun turun tergantung tergantung pada pada musim musim saat saat itu itu. . 1. Musim Dingin: • Suhu rendah • Intensitas chy matahari rendah • Nutrien tertimbun tdk terpakai • Populasi fitoplankton rendah 2. Musim Semi: • Suhu & Intensitas chy matahari membaik • Nutrien melimpah & dpt dimanfaatkan • Populasi fitoplankton meningkat (bloom) 3. Musim Panas: • Suhu & Intensitas chy matahari meningkat • Terbentuk stratifikasi massa air akibat perbedaan suhu air • Nutrien menurun krn sdh habis terpakai dan ada stratifikasi • Populasi fitoplankton rendah 4. Musim Gugur: • Suhu mulai menurun, stratifikasi air tdk ada • Intensitas chy matahari menurun • Nutrien dpt dimanfaatkan • Populasi fitoplankton meningkat (bloom)
  • 55. KONSUMEN di Zona Limnetik: „ Zooplankton: „ Copepoda: Diatomus, Cyclop „ Cladocera: Diaphanosoma, Sida, Bosmina „ Nekton: didominasi oleh ikan
  • 56. 1. CAHAYA MERUPAKAN FAKTOR PEMBATAS: ƒ Organisme zona Profundal tergantung pada zona Limnetik dan Litoral utk bahan makanan. ƒ Zona Profundal memberikan nutrisi yg telah di “daur ulang” ke zona lainnya oleh arus maupun organisme yg pindah. 2. KEANEKARAGAMAN KEHIDUPAN RENDAH C. SIFAT KOMUNITAS di ZONA PROFUNDAL
  • 57. 3. KOMUNITAS UTAMA: ƒ Bakteri dan Jamur ƒ 3 kelompok konsumen: a. Cacing darah/larva Chironomid & Annelida b. Kerang kecil (Fam: Sphaeridae) c. Larva phantom/ Chaoborus ƒ Annelida merah melimpah di air yang tercemar limbah domestik ƒ Larva Chaobarus (dewasa adl nyamuk diptera): ƒ Mempunyai 4 kantung udara, 2 pada masing- masing ujung badan : merupakan bentuk adaptasi untuk mengapung dan cadangan O2.
  • 58. 4. ORGANISME KEBANYAKAN MERUPAKAN HOLOPLANKTON 5. ADAPTASI ORGANISME: ƒ Untuk dapat bertahan terhadap kondisi O2 rendah. ƒ Terdiri dari bakteri jenis anaerobik
  • 59. D A N A U 1. Asal Mula Terbentuknya Danau: „ Karena patahan di permukaan bumi dan diikuti oleh peristiwa klimat. „ Contoh: Danau Toba „ Aktivitas Vulkanik „ Contoh: Danau Lamongan „ Belokan sungai yang terlalu dalam „ Depresi tanah kapur „ Buatan (contoh: Jatiluhur)
  • 60. 2. PROSES SUKSESI DANAU OLIGOTROFIK MESOTROFIK EUTROFIK DISTROFIK
  • 61. OLIGOTROFIK MESOTROFIK EUTROFIK DISTROFIK Makanan sedikit Fotosintesis terbatas pada permukaan air Makanan meningkat Bahan organik tinggi Suhu air rendah Sinar matahari terbatas Air menjadi hangat Resirkulasi makanan rendah Daya pengendapan meningkat Produksi bahan organik tinggi Air jernih Air mulai keruh Air keruh, penetrasi cahaya matahari 1-3 m Danau menjadi dangkal Oksigen perairan tinggi Oksigen perairan terbatas utk proses pembusukan Kerapatan biota rendah Keanekaragaman biologi tinggi Terbentuk komunitas daratan. Aktivitas biologi rendah Kegiatan biologi mulai meningkat Aktivitas biologi meningkat Aktivitas biologi menurun
  • 62. Oligotrophic Refers to a class of lakes that exhibit low productivity, low levels of phosphorus and chlorophyll, few rooted aquatic plants and algae, deep transparency readings [ 8.0 m (26.5 ft) or greater] and usually high dissolved oxygen levels throughout the water column. These lakes are considered to have excellent water quality. Mesotrophic The term mesotrophic describes a middle stage between oligotrophic (low productivity) and eutrophic (very productive). This type of lake has intermediate levels of phosphorus and chlorophyll, and Secchi disk transparencies of 4m to 8m (13.3 to 26.5 ft.). Eutrophic Refers to lakes with high productivity, high levels of phosphorus and chlorophyll, low Secchi disk readings, and abundant biomass with a lot of accumulated organic matter on the bottom. Eutrophic lakes are susceptible to algal blooms and oxygen depletion in the hypolimnion.
  • 63. 3. STRATIFIKASI DI DANAU Perbedaan kepadatan (berat jenis) air yang disebabkan perbedaan suhu dapat menghasilkan STRATIFIKASI (lapisan massa air) yang akan mempengaruhi POLA SIRKULASI AIR
  • 64. Kategori Pola Sirkulasi Air 1. DIMICTIC: ƒ Dua musim periode sirkulasi bebas atau teraduk 2. MONOMICTIC DINGIN: ƒ Suhu air tidak pernah lebih tinggi dari 4°C (daerah kutub) dan teraduk pada musim panas 3. MONOMICTIC HANGAT: ƒ Suhu air tidak pernah lebih rendah dari 4°C (daerah sedang/ temperate yang hangat atau subtropika); satu periode sirkulasi di musim dingin
  • 65. 4. POLYMICTIC: ƒ Terus menerus tersirkulasi dengan periode stagnasi yang singkat. ƒ Contoh: Danau di daerah pegunungan di ekuator. 5. OLIGOMICTIC : ƒ Jarang tercampur karena suhunya stabil. ƒ Contoh: Danau di daerah tropika 6. MEROMICTIC : ƒ Terjadi stratifikasi secara permanen; kebanyakan sebagai hasil dari perbedaan kimiawi air pada hipolimnion dan epilimnion.
  • 66. With stratification in place in a "deep" lake, we can define three major layers within the lake. • Epilimnion, an upper layer of circulating warm water, usually no more than 6 m (20 ft) deep, where dissolved oxygen concentrations are moderate to high. Three Water Layers • Thermocline, a layer of rapid temperature and oxygen decrease with depth, often quite thin, separating the upper and lower layers. •Hypolimnion, a cold, deep-water, non-circulating layer in which oxygen is low or absent.
  • 67. Winds blowing over the lake generally keep the epilimnion stirred by pushing a quantity of surface water downwind. This draws a flow of deeper water upward (upwelling) along the upwind (windward) shore to replace the pushed waters. As a result, epilimnion waters mix, producing generally warm temperatures and high oxygen content (important to fish and other creatures) throughout the layer. Atmospheric oxygen is added by the air-water interaction to the oxygen produced within the water by aquatic plants.
  • 68. The thermocline layer has minimal mixing, and what does occur is slow, thus isolating the bottom waters from the surface zone. Because this region lies between the epilimnion and hypolimnion, it is also called the mesolimnion (meso- meaning "middle"). The hypolimnion is a deep-water stagnant layer where plants alone cannot produce enough oxygen for the layer's demands. As a result, the hypolimnion is not only depleted or devoid of oxygen, it often contains high concentrations of dissolved hydrogen sulphide and other sulphurous gases, forcing many creatures to move to shallower waters.
  • 69. I. STRATIFIKASI TERMAL DI DAERAH SEDANG/TEMPERATE
  • 70. Air di bagian atas menjadi lebih panas daripada air bagian bawah, sehingga air tidak bercampur. Terdapat 3 lapisan massa air, yaitu: ƒ Epilimnion (danau bag. atas; suhu hangat) ƒ Thermoklin (lapisan air dimana suhu menurun drastis dengan bertambahnya kedalaman) ƒ Hipolimnion (danau bag. bawah; suhu dingin) Lapisan thermoklin berada di bawah jangkauan penetrasi cahaya matahari efektif (tingkat kompensasi), sehingga pasokan O2 ke hipolimnion terputus karena terhalang oleh STRATIFIKASI 1. MUSIM PANAS: Periode stagnasi musim panas.
  • 71. 2. MUSIM GUGUR: Pengembalian (turn over) musim gugur ƒ Suhu epilimnion turun sehingga sama dengan suhu hipolimnion. ƒ Terjadi sirkulasi massa air dan O2 dapat mencapai kedalaman hipolimnion.
  • 72. 3. MUSIM DINGIN: ƒ Suhu permukaan kurang dari 4°C, air mengembang dan menjadi lebih dingin sehingga tetap berada di permukaan dan membeku. ƒ Terjadi stratifikasi musim dingin. ƒ O2 tidak berkurang karena kegiatan bakteri dan respirasi rendah. Selain itu O2 lebih banyak larut dalam air pada suhu rendah. ƒ Bila salju menutupi es maka akan menghalangi fotosintesis yg dpt menyebabkan kekurangan O2 di seluruh danau dan mengakibatkan kematian ikan di musim dingin.
  • 73. 4. MUSIM SEMI: Pengembalian (turn over) musim semi. ƒ Suhu mulai hangat dan es mencair sehingga air permukaan menjadi lebih berat dan tenggelam. ƒ Bila suhu permukaan naik sampai 4°C, danau tersirkulasi dan O2 dapat tercampur.
  • 74.
  • 75. II. STRATIFIKASI THERMAL DI TROPIKA ƒ Danau di tropika mempunyai suhu permukaan yang hangat (20-30 °C). ƒ Terjadi penurunan suhu dengan bertambahnya kedalaman, sehingga terdapat perbedaan kerapatan massa air yang menyebabkan stratifikasi yg mantap sepanjang tahun ƒ Sirkulasi umumnya tidak teratur dan biasanya terjadi pada musim yang lebih sejuk (musim hujan)
  • 76. KLASIFIKASI DANAU 1. SERI OLIGOTROFIK-EUTROFIK „ OLIGOTROFIK: „ Sedikit makanan „ Biasanya dalam „ Hipolimnion > epilimnion „ Produktivitas primer rendah „ Tanaman di litoral jarang „ Kerapatan plankton rendah „ Hipolimnion tidak kekurangan oksigen „ Secara geologi “masih muda” (Diklasifikasikan berdasarkan produktivitas)
  • 77. 2. EUTROFIK: ƒ Banyak makanan ƒ Dangkal ƒ Produktivitas primer tinggi ƒ Vegetasi litoral dan kerapatan plankton tinggi ƒ “Blooming” merupakan ciri utama