3. PENEMUAN DAERAH BARU
(Abad xvii)
Penemuan daerah-daerah baru pada abad ke-15, ke-16, dan
ke-17 mempunyai pengaruh penting bagi perkembangan
histiografi Eropa.Berkat pengaruh kisah-kisah perjalanan yang
banyak, orang Eropa mulai tertarik dengan daerah-daerah
baru untuk ekspansi Eropa.
Para penjajah awal datang dari Italia, Spanyol, dan
Portugal.Baru kemudian menyusul bangsa-bangsa Eropa
utara,seperti Prancis,Belanda dan Inggris.
4. RASIONALISME DAN PENCERAHAN
(Abad xvii)
Pada abad ini ditandai semakin berkembangnya
kepercayaan pada diri sendiri,terutama dalam berpikir dan
mementingkan kehidupan duniawi.Rasionalisme ini nampak
jelas dengan adanya tuntutan manusia untuk menggunakan
logika,berpikir kritis,skeptitis, dan realistis.
Sumbangan besar dalam zaman pencerahan ialah gagasan
kemajuan ,bahwa peradaban manusia terus-menerus bergerak
maju.Meskipun diantara para pemikir zaman pencerahan ada
perbedaan pendapat tentang gerak maju,tetapi semua setuju
bahwa ada perbaikan kemanusiaan.
5. ZAMAN ROMANTISME, NASIONALISME,
DAN LIBERALISME (abad xix)
Historiografi dalam abad XIX, ditandai dengan cirri-ciri sebagai
berikut :
1. Penghargaan kembali pada zaman pertengahan
2. Munculnya filsafat sejarah
3. Munculnya teori “Orang Besar”
4. Timbulnya nasionalisme
5. Munculnya liberalisme
6. 1. JELASKAN TEORI ORANG BESAR (LIGKAR)
2. APA YANG DIMAKSUD DENGAN PERBAIKAN KEMANUSIAAN DAN
CONTOHNYA (YERI)
3. APA YANG DIMAKSUD DNEGAN CARA BERPIKIR SKEPTIS (RANI)
7.
8. De stael mengatakan bahwa kesusastraan dipengaruhi
secara langsung oleh sistem sosial, yang dipengaruhi oleh
keadaan geografis, terutama iklim. Dikatakannya bahwa
demokrasi sebagai sistem sosial baru memerlukan sistem
baru.
Jika zaman pencerahan telah menghasilkan gagasan
kemajuan, maka abad ke-19 menghasilkan filsafat sejarah.
Herder percaya bahwa kemajuan sejarah itu tercapai berkat
kerja sama antara faktor luar dan semangat yang subyektif.
Setiap peradaban itu muncul, berkembang dan menghilang
mengikuti hokum alam tentang perkembangan. Fichte
mengatakan bahwa orang jerman adalah Urvolk, bangsa yang
masih murni tidak tercampur, dan orang-orang Eropa selatan
adalah Mishvolk, bangsa campuran yang sedang mengalami
keruntuhan.
9. PERKEMBANGAN SEJARAH
INDONESIA
1. KERAJAAN
a. Kerajaan Hindu-Buddha
Pada abad ke-4 hingga abad ke-7 di wilayah Jawa Barat
terdapat kerajaan bercorak Hindu-Budha yaitu kerajaan
Tarumanagara yang dilanjutkan dengan Kerajaan Sunda sampai
abad ke-16. Pada masa abad ke-7 hingga abad ke-14, kerajaan
Buddha Sriwijaya berkembang pesat di Sumatra. Penjelajah
Tiongkok I Ching mengunjungi ibu kotanya Palembang sekitar
tahun 670. Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai
daerah sejauh Jawa Barat dan Semenanjung Melayu.
10. Abad ke-14 juga menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaan
Hindu di Jawa Timur, Majapahit. Patih Majapahit antara tahun
1331 hingga 1364, Gajah Mada berhasil memperoleh kekuasaan
atas wilayah yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia
beserta hampir seluruh Semenanjung Melayu. Warisan dari
masa Gajah Mada termasuk kodifikasi hukum dan dalam
kebudayaan Jawa, seperti yang terlihat dalam wiracarita
Ramayana
b. Kerajaan Islam
Islam sebagai sebuah pemerintahan hadir di Indonesia
sekitar abad ke-12, namun sebenarnya Islam sudah sudah
masuk ke Indonesia pada abad 7 Masehi. Saat itu sudah ada
jalur pelayaran yang ramai dan bersifat internasional melalui
Selat Malaka yang menghubungkan Dinasti Tang di Cina,
Sriwijaya di Asia Tenggara dan Bani umayyah di Asia Barat sejak
abad 7.
11. 2.PENJAJAHAN
a. Penjajahan Portugis
Pada awal abad 16, bangsa Portugis tiba di Indonesia. Pada
waktu itu ada permintaan besar di Eropa terhadap rempah-
rempah seperti pala, jahe, kayu manis, dan cengkeh.
Keuntungan besar dapat diperoleh dengan mengangkut rempah-
rempah itu ke Eropa untuk dijual. Karena itu, Portugis bertekad
untuk menguasai Maluku, sumber utama rempah-rempah. Pada
tahun 1511, mereka mengepung Melaka, pelabuhan penting.
Mereka juga mengepung Maluku. Namun pada abad ke-17,
Portugis kehilangan posisi mereka karena dikalahkan Belanda.
12. b. Penjajahan Belanda
Armada pertama Belanda berlayar dari Belanda pada
1595 di bawah pimpinan Cornelis de Houtman. Pada
tahun 1602, Perusahan Hindia Timur Belanda (Dutch East
India Company) atau lebih popular dengan nama
Kompeni, didirikan untuk mengontrol perdagangan
dengan Indonesia. Pada 1619 Kompeni menguasai
Batavia. Pada 1641 mereka menguasai Malaka.
Selama abad ke-17 Belanda secara bertahap
memperluas kekuasaan mereka di Jawa dan Maluku.
Namun mereka memiliki sedikit pengaruh di seluruh
Indonesia. Selama abad ke-18, Kompeni terlilit hutang.
Akhirnya pada 1799 pemerintah Belanda mengambil alih
wilayah yang dikuasai Kompeni tersebut.
13. c. Penjajahan Inggris
Pada 1806, Inggris dan Belanda terlibat
dalam perang. Pada 1811, Inggris di bawah
Lord Minto berlayar ke Batavia. Inggris
segera mengambil semua milik Belanda di
Indonesia. Perbudakan dihapuskan oleh
Inggris dan mereka juga membagi negara
menjadi beberapa daerah yang disebut
karesidenan untuk menetapkan wilayah
administrasi. Namun, pada 1816 Inggris
menyerahkan Indonesia kembali ke
Belanda.
14. d. Belanda datang kembali
Banyak orang Indonesia yang menolak kembalinya Belanda.
Namun Belanda akhirnya mengalahkan mereka dan merebut
kembali kekuasaanya.
Pada tahun 1825, perang besar berkecambuk di Jawa Tengah,
dan Belanda menghadapi kesulitan untuk menghentikan perang
ini, sehingga Belanda harus menghabiskan banyak biaya untuk
menghadapi perang ini. Perang ini dipimpin oleh Pangeran
Diponegoro. Namun perang berakhir dengan kemenangan Belanda
pada tahun 1830 melalui diplomasi Belanda yang licik dan penuh
muslihat. Diponegoro diasingkan dan meninggal pada tahun 1855.
Selanjutnya, pada abad ke-19 Belanda memperpanjang kendali
mereka atas bagian lain di Indonesia. Pada 1825, mereka merebut
Palembang di Sumatera. Mereka juga berperang dengan Bali pada
tahun 1848, 1849,1858, dan 1868. Namun Bali baru bisa ditaklukan
pada 1906. Pada 1873, Belanda berperang dengan Aceh. Perang
berlangsung sampai 1908. Sementara itu, pada 1894 Belanda
menguasai Lombok, dan pada tahun 1905 menguasai Seluruh
Sulawesi.
15. Sementara itu, Belanda tanpa malu-malu mengeksploitasi orang
Indonesia. Pada tahun 1803, Belanda menerapkan Kultuurstelsel, yakni
petani Indonesia dipaksa untuk menyisihkan 20% dari lahan mereka untuk
menanam tanaman untuk diekspor. Mereka hanya dibayar dengan jumlah
yang sangat sedikit oleh pemerintah Belanda.
Orang Indonesia dipaksa menanam kopi, nila, teh, lada, kayu manis,
dan gula. Akibatnya, produksi beras menjadi berkurang. Pada tahun 1870,
Belanda beralih ke sistem pasar bebas. Monopoli pemerintah Belanda pada
gula dan komoditas lainnya telah berakhir. Perkebunan-perkebunan swasta
dibuat. Namun keadaan orang Indonesia tidak menjadi lebih baik, karena
mereka hanya bekerja sebagai kuli di perkebunan pasar.
Pada awal abad 20, Belanda memutuskan untuk memperlakukan orang
Indonesia dengan lebih adil. Mereka memperkenalkan apa yang mereka
sebut sebagai politik etis. Belanda membangun sekolah dan mengeluarkan
dana untuk perawatan kesehatan, sanitasi, dan irigasi. Namun politik etis
ini tidak banyak berpengaruh pada kehidupan sebagian besar rakyat
Indonesia.
Namun setidaknya, beberapa orang Indonesia mengenyam pendidikan
tinggi dan mengenal ide-ide Barat seperti liberalisme dan sosialisme.
Akibatnya, di awal abad 20, gerakan-gerakan nasionalis bermunsulan di
Indonesia. Mereka mulai meneriakkan kemerdekaan
16. e. Penjajahan Jepang
Pada tahun 1940, Jerman menduduki Belanda,
dan pada tahun 1942, Jepang menyerbu Indonesia.
Pasukan Belanda yang terakhir menyerah pada
tanggal 8 Maret 1924. Pada awalnya, orang
Indonesia menyambut kedatangan Jepang sebagai
pembebas. Namun mereka menjadi sangat kecewa.
Orang Jepang ternyata brutal dan kejam, mereka
mengeksploitasi sumber daya di Indonesia.
Namun, ketika Jepang kalah perang, mereka
mulai mendukung kemerdekaan Indonesia, dengan
harapan menjadikan Indonesia sebagai sekutu
mereka.
17. f. Kemerdekaan
Jepang menyerah pada 15 Agustus 1945. Kaum nasionalis
Indonesia muda bertekad untuk memproklamasikan
kemerdekaan negara sebelum Belanda datang kembali.
Sekelompok dari mereka menculik dua pemimpin nasionalis
Soekarno dan Hatta untuk memproklamirkan kemerdekaan
Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus, Sukarno mengumumkan
kemerdekaan Indonesia. Dia menjadi presiden pertama dan
Hatta menjadi wakil presiden.
Namun Belanda tidak bersedia begitu saja membiarkan
Indonesia memperoleh kemerdekaan. Setelah kemerdekaan,
mula-mula pasukan Inggris mendarat di Indonesia. Mereka
mencoba untuk tetap netral meskipun ada bentrokan
bersenjata antara Inggris dan Indonesia. Pada bulan
November 1946, Inggris meninggalkan Indonesia, dan
Belanda mendaratkan banyak orangnya di Indonesia.
18. Pada bulan November, pihak Indonesia dan Belanda menandatangani
perjanjian Linggarjati. Belanda mengakui republik baru tersebut, tetapi
hanya mengakui Jawa dan Sumatera. Mereka masih mengklaim seluruh
wilayah Indonesia. Selanjutnya, perjanjian itu menyatakan bahwa
republik akan bergabung dengan serikat federal dengan Belanda pada
tahun 1949.
Tidak mengherankan jika tidak ada pihak yang senang dengan
perjanjian tersebut. Belanda membangun kekuatan mereka dalam upaya
untuk merebut kembali seluruh Indonesia. Pada musim panas 1947,
mereka menyerbu wilayah-wilayah yang independen. Namun mereka
terpaksa mengundurkan diri, sebagian karena perlawanan Indonesia dan
sebagian karena kecaman Internasional yang kuat, terutama oleh
Amerika Serikat.
Pada bulan Desember 1948, Belanda berusaha merebut kembali
Indonesia. Kali ini rakyat Indonesia menaklukan perang gerilya dan
mereka berhasil. Belanda mengahdapi kecaman keras dari berbagai
kekuatan seperti Amerika Serikat dan mereka menyadari bahwa mereka
tidak bisa memenangkan perang. Akhirnya pada tanggal 2 November
1949, Belanda sepakat untuk mengakui kemerdekaan Indonesia. Pasukan
mereka menarik diri pada Desember 1949.