Dokumen tersebut membahas tentang imperialisme dan kolonialisme Barat di Indonesia, mulai dari definisi imperialisme dan kolonialisme, penjelajahan bangsa Eropa ke wilayah Indonesia, aktivitas Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC), dan respon bangsa Indonesia terhadap imperialisme dan kolonialisme melalui perlawanan politik, dampak ekonomi, serta perkembangan sastra kritik.
2. IMPERIALISME : Sistem politik yang bertujuan menjajah negara lain
untuk mendapatkan kekuasaan dan keuntungan sepihak yang lebih
besar.
Imperialisme di bagi menjadi dua :
1. Imperialisme Kuno
Inti dari Imperialisme kuno adalah semboyan Gold, Glory and
Gospel (Kekayaan, kejayaan dan agama)
Suatu negara merebut negara lain untuk menyebarkan agama,
mendapatkan kekayaan dan menambah kejayaan. Imperialisme
ini berlangsung sebelum Revolusi Industri dan di pelopori oleh
bangsa Spanyol dan Portugis.
2. Imperialisme Modern
Inti dari Imperialisme Modern ialah kemajuan ekonomi.
Imperialisme modern timbul sesudah revolusi Industri. Industri
besar-besaran (akibat revolusi industri) membutuhkan bahan
mentah yang banyak dan pasar yang luas. Mereka mencari
jajahan untuk dijadikan sumber bahan mentah dan pasar bagi
hasil-hasil Industri.
KOLONIALISME : Penguasaan suatu wilayah dan rakyatnya oleh
negara lain untuk tujuan-tujuan yang bersifat militer dan ekonomi.
3. PETUALANGAN,PENJELAJAHAN DAN PENGUASAAN
DUNIA BARU
Faktor yang mendorong Pennjelajahan bagsa-bangsa
Eropa melakukan penjelajahan samudra diantaranya :
1. Kisah perjalanan Marcopollo yang mengisahkan
tentang keajaiban dunia atau Imago yang dituangkan
dalam buku BOOK OF VARIOUS EXPERIENCES
2. Jatuhnya Konstantinopel ibu kota Romawi Timur ke
tangan Turki Usmani
3. Pendapat Copernicus yang didukung oleh Galileo
Galilei yang menyatakan bumi itu bulat
4. Perkembangan Ilmu pengetahuan dan Teknologi
5. Adanya semboyan 3G Gold, Glory and Gospel
6. Mencari daerah baru penghasil rempah-rempah
4. Bangsa yang melakukan penjelajahan samudra dan menemukan wilayah
kepulauan Indonesia
a. Bangsa Spanyol
Christoper Columbus
Amerigo Vespucci
Ferdinand Magellan dan Juan Sebastian del Cano
Ferdinan Cortez
pelaut yang dapat mencapai Amerika Tengah pada tahun 1519. Ia
berhasil menaklukan suku Aztec di Meksiko dan suku maya di
semenanjung Yucatan.
Pizaro
yang berhasil menaklukan suku Inka di pedalaman Peru tahun 1532
a. Bangsa Portugis
Bartholomeus Diaz :berhasil mencapai tanjung Harapan
Vasco Da Gama : berhasil sampai di Calcutta India
Alfonso de Albuquerque : berhasil merebut Malaka 1511
Franciscus Xaverius : menyebarkan agama Kristen ke India, Maluku,
Jepang dan Cina
Anthony d’Abreu dan Fransisco Serau sampai di ternate.
5. Bangsa yang melakukan penjelajahan samudra dan menemukan
wilayah kepulauan Indonesia
c. Bangsa Belanda
Barents : mencapai jalan ke Asia melalui Kutub Utara
Abel J. Tasman : menemukan Pulau Tasmania
Cornelis de Houtman : berhasil tiba di Banten
Willem Janz : berhasil mendarat di Teluk Carpentaria
Australia Utara
d. Bangsa Inggris
Sir Francis Drake
William Dampier : mendarat di pantai barat Benua
Australia
James Cook : mendarat di pantai Timur Benua Australia
Matthew Flinders : mengelilingi Australia dan membuat
peta Australia
6. KESERAKAHAN KONGSI DAGANG VOC
Belanda adalah bangsa yang paling bernafsu menguasai
Indonesia
a. Pembentukan Kongsi Dagang Verenigde Oost
Indishce Compagnie
Pedagang Belanda bersaing dengan sesama pedagang
Belanda untuk memonopoli perdagangan di
Indonesia. Persaingan makin bertambah ketika mereka
juag harus berhadapan dengan pedagang Eropa
lainya.
pada bulan maret tahun 1602 dibentuk kongsi dagang
besar dengan nama Verenigde Oost Indishce
Compagnie atau VOC dengan pemimpin tertinggi
adalah Gubernur Jenderal. VOC diberikan Hak
Istimewa oleh kerajaan Belanda
7. b. Aktivitas VOC
Pieter Both adalah gubernur Jenderal VOC pertama. Ia
berkantor diatas kapal yang berlabuh di perairan
Ambon. Ia kemudian mendirikan pos dagang di
Jayakarta wilayah kesultanan Banten. VOC mulai
bertindak sewenang-wenang dan mengakibatkan
penguasa Jayakarta dibantu EIC dalam mengusir VOC.
EIC mengisi pos dagang yang di tinggalkan VOC juga
terusir oleh pasukan banten. J.P Coen kemudian
datang dan merebut Jayakarta dan kemudian
membangun kota Batavia.
c. Keruntuhan VOC
Revolusi Prancis berimbas ke Negeri Belanda yang saat
itu berbentuk kerajaan. Kaum patriot Belanda
memproklamasikan berdirinya Republik Batavia
tanggal 19 Januari 1795. selanjutnya pasukan Prancis
menguasai Belanda tanggal 20 Januari 1795.
8. Perseteruan Republik Batavia dukungan Prancis
dengan EIC (Inggris) juga terjadi di Indonesia. EIC
(Inggris) menyerang kedudukan VOC. Keadaan VOC
sendiri mulai tampak tanda-tanda Kebangkutan.
Penyebab kebangkrutannya adalah :
1. Korupsi yang merajalela di kalangan oknum
pegawainya
2. Banyak pegawai yang tidak cakap di pekerjakan
3. Banyak perlawanan dari penguasa setempat
4. Serta tidak jalannya Verplichte leverantien dan
preanger stelsel. Akibatnya pada tanggal 31
Desember 1799 pemerintahan Republik Batavia
mencabut hak istimewa VOC.
9. Kolonialisme di Indonesia Pascapembubaran VOC
Pencabutan hak Istimewa menandai pembubaran VOC.
Pemimpin tertinggi di Indonesia sementara dipegang
Dewan Wilayah Asia.
Ditunjuk sebagai gubernur Jenderalnya adalah Johanes
Siberg mengantikan Gubernur Jendral VOC terakhir, Piter
Gerardus Van Overstraten. Johanes Siberg kemudain
digantikan Gubernur Jendral Albertus wiese. Dengan
demikian sejak tanggal 1 Januari 1800 Indonesia dijajah
langsung oleh perintah Republik Batavia.
Perang Inggris-Prancis berkecamuk lagi sehingga
memaksa Republik Batavia untuk segera melaksanakan
UU baru di Indonesia. Namun belum sampai
dilaksanakan, Republik Batavia dibubarkan dan digantikan
oleh kerajaan Hollandia atau Konikrijk Holland bentukan
Kaisar Napoleon Bonaparte.
10. MASA PEMERINTAHAN KERAJAAN HOLLANDIA (KONIKRIJK
HOLLAND)
Louis Bonaparte dipercaya mengendalikan Kerajaan Hollandia.
Raja Louis kemudian memerintahkan Daendels sebagai
gubernur jendral di Indonesia. Tugas pokoknya adalah
mempertahakan pulau Jawa agar tidak jatuh ke tangan Inggris.
Daendels menyiapkan Jawa sebagai basis militer. Untuk itu di
bangun rumah sakit dan tangsi militer baru. Di surabaya
dibangun pabrik senjata di Semarang dibangun pabrik meriam,
di Batavia dibangun sekolah militer, dibangun pula Jalan raya Pos
dari anyer ke panurukan untuk memudahkan pergerakan
pasukan.
Daendels melaksanakan pajak hasil bumi, kewajiban menjual
hasil bumi kepada Belanda, kewajiban menanam kopi,
penguasai pribumi di jadikan pegawai koloni. Jawa dibagi
menjadi 9 Perfectur dan batavia dijadikan pusat pemerintahan.
11. Kebijakan yang dilakukan Daendels menimbulkan
ketidakharmonisan dengan penguasa setempat
sehingga menimbulkan ancaman pertahanan Jawa.
Daendles juga di tuduh melakukan korupsi akibatnya
ia di panggil kembali. Penggantinya adalah Jansen,
syangnya Jansen tidak hebat Daendels sehingga
keadaaan ini di manfaatkan oleh Inggris untuk
menyerang.
Jansen menyerah di Kali Tuntang dan menandatangai
“Perjanjian Tuntang” sebagai bentuk penyerahan
wilayah Indonesia kepada Inggris.
12. Masa Pemerintahan East India Company (EIC) Inggris
Inggris mengirim ekpedisi pertama ke Indonesia dengan mengirim
James Lancaster yang dibantu Jhon Davis. Dari Aceh ekpedisi
berlanjut ke Banten. Inggri / EIC menjadi musuh dari VOC, padahal
di Eropa Inggris adalah sekutu Belanda. Ekpedisi EIC selanjutnya di
pimpin Henry Middleton berhasil mendarat di Baten berlanjut ke
Maluku (Ternate, Tidore, Ambon dan Banda). Inggris berhasil
mendirikan Pos dagang di Sukadana, Makassar, Jayakarta, Jepara,
Aceh, serta Panaman dan Jambi. Gubernur Jenderal EIC menunjuk
Thomas Stamford Raffles. Adapun kebijakan Raffles ialah :
1. Membagi Jawa menjadfi 16 Keresidenan
2. Membentuk badan pengadilan di tiap Keresidenan
3. Para bupati tetap menjadi pegawai koloni
4. Menghapus sistem perbudakan
Di bidang ekonomi raffles mengganti penyerahan wajib hasil bumi
menjadi sistem sewa tanah
13. Masa Kekuasaan Kerajaan Belanda (Koninkrijk de
Nederlande)
Sesuai dengan hasil Traktat London, Inggris menyerahkan
wilayah Indonesia pada Kerajaan Belanda atau Koninkrijk
de Nederlande (Dinasti Oranje Kembali bertahta) yang
telah di pulihkan kedudukanya. Untuk mengatur keadaan
Indonesia yang disebut Hindia Belanda, Kerajaan Belanda
membetuk komisaris Jendral yang terdiri dari C.T Elout,
A.A. Buyskes dan Baron van der Capellen. Mereka
menjalankan kebijakan “”Jalan Tengah” secara prinsip
menjalan politik Liberal tetapi pelaksanaannya secara
Konservatif. Maksudnya mereka tetap berupaya
mengeksploitasi tanah jajahan demi kepentingan negara
induk, tetapi melindungi hak-hak penduduk pribumi
(Indonesia)
14. MASA PEMERINTAHAN BARON VAN DER CAPELLEN
Pada tahun 1919 Gubernur Jenderal Hindia
Belanda di pegang oleh Baron van der Capellen.
Kebijakannya meliputi :
1. sistem residen tetap di pertahankan
2. Sistem pengadilan dihapuskan
3. Bupati dikembalikan sebagai penguasa feodal
4. Kedudukan desa dipertahankandan penguasanya
di manfaatkan sebagai pemungut pajak dan hasil
bumi
5. Memberikan peluang kepada pengusaha asing
untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
15. MASA PEMERINTAHAN JOHANNES VAN DEN BOSCH
Van der Capellen di anggap gagal karena tidak
menghasilkan pemasukan kas negara. Tampillah Van den
Bosch yang memperkenalkan cultur stelsel. Van den
Bosch di angkat sebagai gubernur jenderal untuk
melaksanakan idenya.
Pelaksanaan Cultur Stelsel menyimpang dari ketentuan
pokok sehingga mengakibatkan penderitaan bagi rakyat
pedesaan di Jawa.
Kemiskinan dan penindasan akibat Cultur Stelsel
mendapat kritik dari para kaum humanis dan praktisi
liberal Belanda. Di bidang sastra munculah Multatuli
eduard Douwes Dekker. Dalam bidang Jurnalistik
munculnya E.S.W. Roorda van Eisinga dan di bidang politik
di pimpin oleh Baron van Hoevell. Akhirnya semua
tanaman wajib seperti lada, teh, nila dan kopi.
16. RESPON BANGSA INDONESIA TERHADAP
IMPERIALISME DAN KOLONIALISME BARAT
• Bidang Politik
Kolonialisme yang dilakukan bangsa barat
mendapatkan respon berupa perlawanan dari raja-raja
setempat. Ada beberpa perlawanan yang dilakukan
pada masa kolonialisme yaitu : Sultan Nuku (Tidore),
Pattimura (Maluku), Pangeran Diponegoro (Jawa),
perang padri (Sumatera) dll.
• Bidang Ekonomi
Bangsa eropa datang awalnya hanya untuk berdagang
namun lama kelamaan mulai berusaha memonopoli
perdagangan. Untuk menghindari persaingan antar
pedagang mereka membentuk sebuah kongsi dagang
seperti Belanda dengan VOC dan Inggris dengan EIC.
Akibat monopoli perdagangan bangsa eropa rakyat
Indonesia hidup menderita.
17. • Para imigran Tionghoa pada masa VOC juga memainkan peran
penting dalam perdagangan. hubungan perdagangan antar
Indonesia dan Tionghoa sudah berjalan cukup lama sejak
abda ke-2 SM.
• Orang-orang Tionghoa pada umumnya menjadi perantara
yang memiliki fungsi sebagai pembeli, pengolah, importir,
pemborong dan distributor.
• Kegiatan orang Tionghoa makin mendominasi perekonomian
Indonesia salah satunya dibidang batik. Hal ini membuat
kegelisahan pada R.M. Tirtoadisuryo yang ia utarakan kepada
Haji Samanhudi yang kemudian mendirikan perkumpulan
dagang yang bernama Sarekat Dagang Islam (SDI) pada tahun
1911.
• Perkumpulan ini bertujuan untuk memberikan bantuan
kepada para pedagang pribumi agar dapat bersaing dengan
keturunan Tionghoa.
• Agama islam digunakan sebagai pengikat dan penyatu
kekuatan pedagang islam yang saat itu juga mendapat
tekanan kurang diperhatikan dari pemerintah kolonial.
18. • Bidang Soisal Budaya
Pada masa kolonial dikenal adanya sastra Hindia
yaitu beragam bentuk prosa dan puisi dengan tema
ke-Indonesiaan, tetapi ditulis dalam bahasa
Belanda.
Pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda di
Indonesia berkembang pula karya sastra yang berisi
protes sosial misalnya karya Eduard Douwes Dekker
dalam bentuk novel berjudul Max Havelaar.
Berkembangnya kebudayaan belanda di Indonesia
adalah digunakannya bahasa belanda. Bahasa ini
awalnya hanya digunakan secara elite dan terbatas
bagi keturunannya saja di zaman VOC.
19. • Bidang Soisal Budaya
tahun 1778, berdirinya perpustakaan Bataviaasch
Genootschap van Kunsten en Wetenschappen.
Perpustakaan ini bergerak dibidang koleksi naskah dan
karya tulis tentang budaya dan ilmu pengetahuan di
Indonesia. Tahun 1839 beridinya perpustakaan buku
yang di pelopori oleh Cijveer dan Company.
pada abda ke-19 dunia penerbitan dan percetakan
digunakan oleh para tokoh pergerakan untuk
menuangkan ide dan gagagsannya tentang
nasionalisme. Tokoh itu adalah R.M.A.A. Kusumo Utojo,
Pangeran Ahmad Djajadiningrat, P.A.A Kusumojudo,
R.M Sutomo dan R.A.A Tirtokusumo.
Kecenderungan ini menyebabkan pemerintah pada
tanggal 14 Septrember 1908 membentuk Commissie
voor de Volkslectuur atau Komisi untuk Bacaan Rakyat
yang yang diketahui oleh G.A.J. Hazeu
20. • Bidang Soisal Budaya
Komisi untuk Bacaan Rakyat pada tahun 1917 berubah
namanya menjadi Balai Pustaka. Sayangnya lembaga ini tetap
memperlakukan sensor yang ketat terhadap naskah yang akan
diterbitkan. Salah satu alasannya adalah adanya “Nota
Rinkes” yang initinya melarang karya sastra bermuatan politik
apalagi anti pemerintahan, meninggung adat dan melanggar
susila.
para penggarang dan sastrawan Indonesia tidak pernah
menyurutkan sikapnya untuk berpikir kritis. Justru pada
periode ini lahir sastrawan besar Indonesia.
Karya sastra yang lahir antara lain Siti nurbaya Karya Marah
Rusli, Salah Asuhan karya Abdul Muis, Azab dan Sengsara
karya Merari Siregar, Layar Terkembang karya Sutan Takdir
Alisjahbana, Atheis karya Achdiat Kartamihardja.
Bahasa Indonesia mendapat dorongan kuat setelah lahir
Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.
21. • Bidang Soisal Budaya
Pada bulan Juli tahun 1930 terbit majalah Pujangga
Baru yang digunakan sebagai media pendorong
dinamika dan mengungkapkan citra keagungan
kebudayaan Indonesia. Tokoh utamanya adalah
sutan Takdir Alisjahbana, Armyn Panr, Amir Hamzah,
Sanusi Pane, Ki hajar Dewantara dan Hoesein
Djajadiningrat. Karya sastra yang muncul pada
priode ini, antara lain Layar Terkembang karya sutan
Takdir Alisjahbana dan lakon Sandyakalaning
Majapahit karya Sanusi pane. Karya lain berupa
sajak, seperti contoh sajak Nasib Tanah Airku karya
Asmara Hadi.
22. • Bidang Pendidikan
Keterbatasan yaang dilakukan oleh pemerintahan kolonial
meyebabkna munculnya pendidikan atau perguruan
kebangsaan. Taman Siswa dan INS Kayutanam tampil sebsgai
sekolah yang mampu mengembangkan semangat kebangsaan,
kompetitif sekaligus berbasisi kultur Indonesia.
a. Taman Siswa
Raden Mas Soewardi Soeryaningrat atau lebih di kenal
dengan nama Ki Hajar Dewantara membuka perguruan Taman
Siswa di Yogyakarta pada tahun 1922 yang awlanya bernama
Nationaal Onderwijs Instituut Taman Siswa.
Tujuannya adalah membangun anak didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
merdeka lhair batin, luhur akal budinya, cerdas dan
berketerampilan serta sehat jasmani dan rohaninya untuk
menjadi anggota masyarakat yang mandiri dan bertanggung
jawab atas kesejahteraan bangsa, tanah air, serta manusia pada
umumnya.
23. Prinsip dasar dalam pendidikan Taman Siswa
yang menjadi pedoman bagi seorang guru
dikenal sebagai Patrap Triloka. Patrap Triloka
(dalam bahasa Jawa) memiliki unsur-unsur
yang bila digabung menjadi satu ungkapan
utuh berbunyi ING NGARSO SUNG TULODO
(memberi tauladan di depan), ING MADYO
MANGUN KARSO (ditengah membangun
semangat), TUT WURI HANDAYANI
(memberikan dorongan dari belakang) yang
hingga saat ini masih tetap menjadi panduan
dan pedoman dalam dunia pendidikan di
Indonesia.
24. b. INS (Indonesische Nederlansch School) Kayutanam
Kolonialisme yang dilakukan bangsa Eropa menyebabkan
mayoritas masyarakat Indonesia menjadi malas.
INS yang merupakan kependekan adri Indonesisch
Nederlansche School Kayutanam atau disebut juga Ruang
Pendidikan Indonesisch Nederlansche School kayutanam
adalah suatu lembaga pendidikan menengah swasta yang
didirikan di kayutanam Padang Pariaman Sumatera Barat
dan diresmikan pada tanggal 31 Oktober 1926 oleh
Muhammad Sjafei yang pernah mengenyam pendidikan di
Negeri Belanda.
Pengertian “Ruang” dalam kata “Ruang Pendidikan INS”
adalah suatu tempat yang luasnya tidak terbatas,
sedangkan “Pendidik” artinya belajar dan mengajar tidak
hanya terbatas pada guru dan smurid, tetapi belajar dari
pengalaman dan alam di sekitarnya.
25. INS bertujuan untuk menyatakan bahwa
sekolah tersebut setara nilainya dengan sekolah
Belanda. penggunaan Indonesisch” didepan
“Nederlanche” adalah sekolah bangsa Indonesia
yang maju dan statusnya sederajat dengan
Belanda.
Sjafei menolak bantuan dari pemerintah kolonial
untuk sekolahnya. Ia membiayai sekolahnya dari
hasil penjualan buku-buku pendidikan yang
ditulisnya, sumbangan dari para simpatisan,
serta dari berbagai acara pengumpulan dana
(pertunjukan teater, pertandingan sepak bola
dan jual hasil karya seni buatan murid-
muridnya).
26. TUMBUHNYA AKAR-AKAR NASIONALISME DAN
DEMOKRASI INDONESIA
• Unsur nasionalisme yang ditunjukan dalam diri bangsa
Indonesia sebenarnya sudah ada sejak lama.
Perlawanan fisik terhadap penjajahan Belanda adalah
wujud nasionalisme bangsa untuk mempertahankan
wilayahnya.
1. Politik Etis
akibat pendidikan (edukasi) sebagai penerapan
dalam politik etis menyebabkan munculnya golongan
intelektual bumi putra yang sering disebut “”Priayi
baru” atau kaum terpelajar. Mereka inilah yang
akhirnya membentuk kesadaran Nasional sebagai
bumiputra di Hindia, dan bergerak bersama menuju
modernitas, suatu dunia yang memberikan makna baru
bagi kaum pelajar terdidik saat itu.
27. 2. Pers Membawa Kemajuan
Pers adalah media penyiaran berita. seperti surat kabar,
majalah, radio, televisi dan film. Perkembangan Pers di
Indonesia dimulai dengan terbitnya surat kabar Belanda
Bataaviaasch Nouvell tahun 1744. kaum priayi menuangkan
gagasan melalui pers (media cetak) ,mengenai isu-isu
perubahan, seperti peningkatan status sosial rakyat
bumiputra dan peningkatan kehidupan di bidang sosial,
ekonomi, budaya dan politik. pers terutama surat kabar
pada masa pergerakan peranannya sangat penting karena
sebagai alat komunikasi yang pertama dan meluaskan
kebangkitan nasional untuk mencapai cita-cita bangsa
Indonesia. Surat kabar yang menyebarluaskan suara
Nasionalisme Indonesia : Darmo Kondo dikelola oleh budi
Utomo, Oetoesan hindia dikelola oleh Sarekat Islam, Het
Tijdschrift dan De Expres diterbitkan oleh Indische Partij.
28. 3. Modernisme dan Reformasi Islam
Modernisme diartikan sebagai cara berfikir dengan
peradaban Barat mengejar ketertinggalan melalui pencarian
mendasar etik pada Islam untuk kebangkitan politik budaya.
Reformasi diartikan sebagai gerakan untuk memperbaharui
cara berfikri dan cara hidup umat menurut ajaran Islam yang
murni.
Gerakan reformasi Islam telah dirilis di Sumatera Barat pada
abad ke-19 dan berlanjut ke Jawa dan berbagai daerah.
Pada abad ke-19 gerakan ini lebih menekankan pada
gerakan Salafi melawan kaum adat, pada abad ke-20 lebih
menekankan pada pencarian etik modernitas dari dalam
melawan Tradisionalisme dan kemunduran umat Islam, serta
menghadapi penjajahan bangsa Eropa.
29. pada awal abda ke-20 empat ulama muda
Minangkabau kembali dari menuntut ilmu di
mekah. Mereka adalah Syekh Muhammad Taher
Jamaluddin, syekh Djamil Djambek, Haji Abdul
Karim Amrullah dan Haji Abdullah Achmad. Di
Jawa perjuangan menegakkan agama Islam
dimulai dengan menggunakan organisasi sebagai
alat perjuangannya sehingga muncul partai Sarekat
Islam, Partai Islam Indonesia (PII), Masyumi, dan
Partai Muslimin Indonesia atau yang bergerak di
bidang sosial seperti Al-Islah wal-Irsyad (Al-Irsyad),
persatuan Islam (PERSIS) da Muhammadiyah
30. PROSES PENGUATAN JATI DIRI BANGSA
Munculnya kelompok terpelajar telah membawa
pemahaman baru tentang semngat kebangsaan
(Nasionalisme).
1. Kongres Pemuda
setelah lahirnya Budi Utomo, para pemuda mulai
bangkit dan bersemangat menguatkan jati diri sebagai
satu bangsa. Tanggal 30 April- 2 Mei 1926 para
pemuda menyelenggarakan rapat di Jakarta yang
dikenal dengan Kongres Pemuda Pertama.
Kongres yang di ketuai oleh M. Tabrani menghasilkan
keputusan mengakui dan menerima cita-cita
persatuan Indonesia, meski belum jelas. Kemudian
terbentuknya Jong Indonesia yang didirikan oleh : KRT
Josodiningrat, Jusupadi, Suwadji, Mohammad Tamsil,
dkk.
31. Kemudian terbentuk Perhimpunan Pelajar-pelajar
Indonesia (PPPI) pada september 1926. PPPI
bertujuan untuk memperjuangkan Indonesia
merdeka. Ketuanya adalah Soegondo Djojopoespito.
PPPI merancang Kongres Pemuda selanjutnya tanggal
27-28 Oktober 1928. sebelum dibacakan keputusan
Pemuda kedua diperdengarkan lagu “Indonesia Raya”
karya W.R Supratman yang dimainkan menggunakan
biola tanpa syair.
Kongres di tutup dengan hasil rumusan kongres yang
di kenal dengan nama sumpah Pemuda. Sumpah
Pemuda bertujuan untuk membangkitkan semangat
Nasionalisme yang kuat.
32. 1. Bangkitnya Nasionalisme Modern
Bangkitnya Nasionalisme modern dimulai sejak
Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. sebagai seorang
terpelajar Sukarno muncul sebagai seorang pemuda
cerdas yang mempimpin pergerakan nasional baru. Ia
mendirikan partai dengan nama Partai Nasional
Indonesia (PNI) tahun 1927. PNI dengan aksi-aksi
radikal terhadap pemerintah Belanda akhirnya
membawa sukarno kedalam penjara.
Dalam proses pembangunan tahap awal Ideologi
nasional tampak terjadi dikotomi (dua kelompok yang
saling bertentangan) antar Islam dan Nasionalisme di
kalangan bangsa Indonesia. Islam bercita-cita
mewujudkan persaudaraan Umat Manusia.
33. Hal tersebut menurut Ir. Sukarno justru saling
melengkapi. Dikotomi tidak berarti menghilangkan
kemungkinan untuk memperlakukan hukum islam
dalam negara karena bila anggota Parlemen
sebagaian besar orang-orang yang berjiwa Islam,
mereka daoat mengusulkan dan memasukan
peraturan agamanya dalam undang-undang negara.
Itulah cita-cita negara Islam menurut Ir. Sukarno
mengusulkan lima asas untuk negara Indonesia
merdeka yang disebutnya “Pancasila”. Usulan Ir.
Sukarno menjadi inti dari PIAGAM JAKARTA dengan
beberapa perubahan: urutan kelima sila dan
penambahan anak kalimat pada sila ketuhanan.
Akhirnya berubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha
Esa”.
34. TUMBUHNYA AKAR-AKAR DEMOKRASI DI
INDONESIA
• Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana
semua warga negaranya memiliki hak setara dalam
pengambilan keputusan yang dapat mengubah
hidup mereka.
• Demokrasi mengijinkan warga negara
berpartisipasi baik secara langsung atau melalui
perwakilan dalam perumusan, pengembangan dan
pembuatan hukum.
• Demokrasi mencakup kondisi soaial, ekonomi dan
budaya yang memungkinkan adanya praktik
kebebasan politik secara bebas dan setara.
35. a. Demokrasi di Desa
Percobaan demokrasi di Indonesia pada masa
kolonial dimulai dari tingkat desa. Daendels tahun
1809 mulai memperkenalkan sebuah sistem
pemungutan suara pada tingkat paling bawah
(desa) di Cirebon. Tradisi pemilihan kepala desa
yang dibuat di Cirebon berkembang di desa-desa
yang dikuasai secara langsung oleh pemerintahan
kolonial Hindia Belanda, misalnya di pati di Jawa
Tengah. Tradisi ini berlanjut dan dikenal sebagai
“Demokrasi Desa”.
36. b. Volksraad
Volksraad berarti “Dewan Rakyat” semacam dewan
perwakilan rakyat. Dewan ini dibentuk pada tanggal
16 Desember 1916 oleh pemerintahan Hindia
Belanda.
Volksraad pada awal berdirinya terdiri dari 38 anggota
15 diantaranya adalah orang pribumi, orang belanda
(Eropa) dan orang Timur asing: Tionghoa, arab dan
India.
Dominasi kolonial pada saat itu mencakup semua
aspek sampai pada forum-forum resmi harus
menggunakan bahasa Belanda padahal sejak Kongres
Pemuda II Bahasa Indonesia disepakati menjadi
bahasa persatuan yang menjadi salah satu alat
perjuangan kalangan Pro-Kemerdekaan.
37. Tahun 1929 keanggotaan kaum pribumi meningkat
menjadi 30 orang dari total 60 anggota. Momentum ini di
manfaatkan oleh kaum pergerakan membentuk Fraksi
Nasional di Volksraad yang diketuai oleh M.H. Thamrin.
M. Hoesni Thamrin mengecam pedas tindakan yang
dianggap mengecilkan arti Bahasa Indonesia. Penggunaan
Bahasa Indonesia dalam sidang Volksraad di perbolehkan
sejak 1938.
Jahja Datoek Kajo yang juga menjadi anggota Volksraad
sejak tahun 1927 dalam semua pidatonya di Volksraad
menggunakan bahasa Indonesia. Ia selalu menyela
pembicara agar menggunakan Bahasa Indonesia karena
merasa sebagai Indonesioner. Pidatonya membuat wakil
Belanda marah. Atas keberanianya itu koran-koran
pribumi memberinya gelar “ Jago Bahasa Indonesia di
Volksraad”
38. Pada tahun 1936 Fraksi Nasional menolak kebijakan
Gubernur Jendral Dejonge yang membuat susah kaum
pekerja utnuk menyelamatkan perusahaan akibat krisis
ekonomi dunia. Tekanan makin berat ketiak keluar
rencana UU Kewajiban Milisi bagi penduduk pribumi Non
Belanda.
Soetardjo Kartohadi Koesomo yang juga Persatuan
Pegawai Pamongpraja Pribumi mengajukan petisi kepada
ratu dan parlemen di Belanda yang kemudain di kenal
dengan “Petisi Soertarjdo”. Petisi berisi tuntutan agar
segera diselenggarakan konferensi untuk mengatur
otonomi indonesia dalam sebuah Uni Indonesia Belanda
selama kurun waktu sepuluh tahun. Namun ternyata
petisi ini ditolak
Volksraad tidak mampu menjadi parlemen yang
sesungguhnya akibat kegagalanya memperjuangkan
aspirasi rakyat. Akhirnya pergerakan kembali kejalur
semula yaitu Radikal.
39. DEMOKRASI MASA INDONESIA MERDEKA
1. DEMOKRASI LIBERAL
Demokrasi Liberal adalah sistem politik yang menganut
kebebasan individu. Bangkitnya demokrasi setelah
kemerdekaan adalah keluarnya Maklumat Pemerintah No. X
pada tanggal 3 November 1945. maklumat berdampak
melegitimasi partai-partai politik yang telah terbentuk
sebelumnya dan mendorong lahirnya partai politik baru
sebelum pemilu dilaksanakan.
pemilu pertama di Indonesia di anggkap keriteria demokrasi
sebab selain jumlah parpol tidak di batasi berlangsung
dengan umum bebas rahasia, serta mencerminkan
pluralisme dan representasi kalangan di Indonesia.
Fanatisme Ideologi partai politik berdampak ketidak
efektifan kinerja Parlemen hasil pemilu 1955. Prlemen baru
tidak bisa membentuk pemerintahan yang kuat dan stabil.
40. 2. DEMOKRASI TERPIMPIN
Demokrasi Terpimpin adalah sebuah sistem demokrasi
dimana seluruh keputusan serta pemikiran berpusat
pada pemimpin negara kala itu Presiden Soekarno.
demokrasi Terpimpin dapat dianggap sebagai suatu
alat untuk mengatasi perpecahan yang muncul di
panggung politik Indonesia pada pertengahan tauhun
1950. itu sebabnya sistem otoriter tercipta oleh
Presiden Soekarno dengan TNI-AD. Presiden Soekarno
menyadari keterikatanya dengan TNI AD dapat
membahayaakan kedudukannya sehingga ia
mendorong munculnya kekuatan sipil sebagai
penyeimbang yaitu PKI.
41. Presiden Soekarno berusaha menciptakan suatu
Ideologi Nasional yang mengharapkan seluruh warga
negara memberi dukungan kesetiaan kepadanya.
Pancasila ditekankan dan dilengkapi dengan doktrin
Nasakom. Di sisi lain parlemen di mandulkan. Pada
akirnya keretakan ini hubungan Presiden Sokarno
dengan pemimpin militer TNI AD muncul. Keadaaan
ini dimanfaatkan PKI untuk mencapai tujuan
politiknya yang mencapai puncak tanggal 30
September tahun 1965 (G-30 S/PKI).
42. 3. DEMOKRASI PANCASILA MODEL ORDE BARU
Peristiwa berdarah di bulan September 1965 berujung terjadi
pergeseran kepemimpinan nasional. Berbekal Surat perintah 11
Maret ( Supersemar) 1966 dari Presiden Soekarno, Letjen
Soeharto membungkam PKI untuk selamanya dan
membersihkan berbagai elemen kenegaraan dan masyarakat
dari unsur PKI beserta ormas-ormas yang bernanung dan
berlindung di seluruh wilayah Indonesia.
Supersemar berisi “Perintah kepada Suharto selaku Panglima
Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban untuk mengambil
segala tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi situasi
keamanan yang buruk pada saat itu”.
Tahun 1967 Jendral suharto dilantik MPRS menjadi pejabat
Presiden RI dan tahun 1968 menjadi Presiden RI.
Masa pemerintahan suharto dikenal dengan masa orde baru
(ORBA)
43. Konsep demokrasi Presiden Suharto adalah Demokrasi Pancasila. Pda
dasarnya konsep ini sama dengan konsep Demokrasi Terpimpin masa
sukarno.
Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang sesuai dengan tradisi
dan filsafat hidup masyarakat Indonesia.
Demokrasi pancasila bedasarkan demokrasi yang sehat dan
bertanggung jawab berdasarkan moral dan pemikiran yang
sehatberlandaskan pada suatu ideologi tunggal yaitu Pancasila.
Presiden Sukarno membuktikan bahwa pemerintahannyademokrasi
dengan mengelar pemilu 1971. dilakukan penyerderhanaan partai
politik yang ada. Pada tanggal 10 Januari 1973 kelompok demokrasi
pembangunan melaksanakan fungsi lima partai politik menjadi satu
wadah partai yang bernama “ Partai Demkorasi Indonesia”. Partai
persatuan pembangunan (PPP) merupakan empat partai besar
berbasis Islam.
Praktik mas orde baru mulai jatuh bersama dengan krisis ekonomi
dan keuangan 1997 di Asia termasuk Indonesia. Krisi ini memacu
aksi-aksi protes dikalangan mahasiswa menuntu Suharto mundur dari
Jabatan Presiden RI.
44. 4. DEMOKRASI PASCA KERUNTUHAN ORDE BARU
B.J Habibie yang sebelumnya menjabat wakil presiden suharto
mengemban amanah melanjutkan pemerintahan Indonesia pasca
pengunduran diri Suharto .
ketika memerintah B.J Habibie membangun kerangka demokrasi di
Indonesia seperti memberikan kebebasan Pers, membebaskan para
tahanan Politik, membebaskan pendirian partai politik, kebijakan
otonomi daerah, amademen konstitusi seperti pembatasan masa
jabatan Presiden maksimal dua Priode, pencabutan beberapa UUD
politik yang refrensif dan tidak demokratis dan netralitas birokrasi
dan militer dari politik praktis.
Sementara itu pemilu 1999 menghasilkan pasangan pemimpin
Indonesia baru, yakni K.H. Abdurrahman Wahid-Megawati Sukarno
Putri. Namun K.H. Abdurrahman Wahid dipaksa lengser setelah dua
tahun berkuasa.
Pada tahu 2004 diselenggarakan pemilu pemilu kedua sebagai
produk reformasi. Dalam pemilu itu dipilih anggota
MPR/DPR/DPD/DPRD. Selain itu juga dilakukan pemilihan Presiden
dan wakil Presiden secara langsung. Hal ini memungkinkan rakyat
menetukan hak pilihannya tanpa tekanan dari pihak mana pun
sampai hingga sekarang.
45. PERBEDAAN STRATEGI PERJUANGAN DALAM
PERGERAKAN NASIONAL
1. Organisasi Pada Awal Pergerakan
Organisasi pergerakan bangsa Indonesia memiliki tujuan
yakni mencapai Indonesia Merdeka. Organisasi Pertama yang
muncul adalah Budi Utomo yang didirikan pada tanggal 20 Mei
1908 oleh Suetomo dan temanya di STOVIA. Budi Utomo
menjadi pelopor berdirinya Organisasi pergerakan nasional.
Organisasi ini bergerak di bidang sosial budaya.
Kemudian muncul Sarekat Islam yang semula bernama
Sarekat Dagang Islam (SDI) oleh H. Samanhudi di Surakarta. SDI
bertujuan memperkuat persatuan para pedagang pribumi agar
mampu bersaing dengan pedagang keturunan Tionghoa. Pada
tanggal 10 September 1912 dalam sebuah kongres di Surabaya
nama SDI berubah menjadi Sarekat Islam (SI). Tangga l 1927
pecah menjadi Sarekat Islam Merah (Kiri) dan Sarekat Islam
Putih (Kanan) yang berpusat di Yogyakarta.
46. Selanjutnya Indishe Partij (IP) didirikan di
Bandung pada tanggal 25 Desember 1912 dengan
tokohnya E.F.E Douwes Dekker (dr. Danudirdja
Setiyabudi), dr. Tjipto Mangoenkoesoemo dan R.M
Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Mereka
dikenal dengan nama Tiga Serangkai. Tokoh IP berani
mengkritik pemerintahan kolonial dalam berbagai
artikel, seperti R.M Suwardi Suryaningrat menulis “Als
Ik Een Nederland Was” (Seandainya Aku Orang
Belanda), Dr. Tjipto Mangoenkoesoemo “”Kekuatan
dan Ketakutan”, dan E.F.E Douwes Dekker “Pahlawan
Kita”. Akibatnya mereka diasingkan di berbagai
tempat. Akhirnya mereka diasingkan ke Negeri
Belanda.
47. 2. Organisasi Keagamaan
Organisasi Islam Muhammadiyah didirikan tanggal 18
November 1912 di Yogyakarta oleh KH. Ahmad Dahlan.
Muhammadiyah bergerak di bidang soisal, pedidikan dan
keagamaan. Tujuan pendiriannya untuk memurnikan ajaran
agama Islam yang bersumber pada Al-Quran dan Hadis.
Pembaharuan Model Wahabiyah (Meniru Arab) dimulai antara
lain dengan manajemen organisasi modern, pendirian lembaga
pendidikan, dan melakukan dakwah melalui media atau surat
kabar.
Selanjutnya muncul Nahdlatul Ulama (NU) yang didirikan
oleh KH. Hasyim Asy’ari di Surabaya pada tanggal 21 Januari
1926. NU berpegang teguh pada Ahlussunnah Waljama’ah.
Tujuan pembentukan NU terkait masalah sosial, ekonomi dan
pendidikan. Dalam Kongres NU di surabaya pada tanggal 28
Oktober 1928 lahir keputusan menetang kaum reformis dan
perubahan yang dilakukan oleh paham Wahabi.
48. Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) berdiri tahun
1937. KH. Hasyim Asy’ari merupakan pencetusnya di
dukung oleh KH. Mas Mansur dari Muhammadiyah dan
Wondoamiseno dari Sarekat Islam. MIAI
mengoordinasikan berbagai kegiatan dan menyatukan
umat Islam menghadapi Politik kolonial Belanda seperti
menolak UU Perkawinan dan UU Wajib Militer.
3. Organisasi Pemuda
Organisasi bersifat kedaerahan yang dimaksuda
adalah Jong Java (Trikoro Dharmo) yang didirikan di
Batavia tanggal 7 Maret 1917, Jong Sumatera
Bond(didirikan tanggal 9 Desember 1917 di batavia oleh
para pelajar Sumatra), Jong Ambon (didirikan pada tahun
1918), Jong Minahasa dibentuk pada tanggal 25 April
1919), sedangkan tahun 1917 lahir Minahasa Celebes
semua di Batavia.
49. 4. Partai Komunis Indonesia
Organisasi perempuan yag berdiri pada masa Pergerakan
Nasional diantaranya Putri Mardika (bagian dari Budi Utomo), Kartini
Fund (didirikan oleh Tuan dan Nyonya C. Th. Van Deventer),
Kautamaan Istri (berdiri Sejak tahun 1904 di Bandung oleh R. Dewi
Sartika), Kerajian amal Setia (didirkan di Kota Gadang Sumatra Barat
1914 oleh Rohana Kudus), Aisyiah (didirikan tanggal 22 April 1917
bagian dari Muhammadiyah, Percintaan Ibu Kepada Anak
Turunannya (didirikan bula Juli 1917 oleh Maria Walanda Maramis di
Manado Sulawesi Utara).
5. Partai Komunis Indonesia
Pada tahun 1914 berdiri organisasi berpaham komunis di
Semarang yang bernama Indische Social Democratische Vereeniging
(ISDV). Kemudian berganti namanya menjadi Perserikana Komunis
Hindia (Indonesia). Selanjutnya berubah menjadi Partai Komunis
Indonesia (PKI) yang di pimpin oleh Semaoen dan Darsono sebagai
wakil. Tanggal 13 November 1926 PKI melancarkan pemberontakan
yang berpusat di Batavia, kemudian meluas ke Jawa dan Sumatra,
tetapi dapat di tumpas oleh kolonial Hindia Belanda.
50. 6. Perhimpunan Indonesia
Indische Vereening atau Perhimpunan Indonesia adalah
organisasi pelajar dan mahasiswa hindia di Negeri Belanda yang
berdiri pada tahun 1908. Indische Vereeninging sebagai media
penyebaran gagasan menerbitkan majalah Hindia Poetra.
Indische Vereeninging berdiri atas prakarsa Soetan Kasajangan
Soripada.
Organisasi Indische Vereninging berganti nama menjadi
Indonesische Vereninging. Tahun 1925 berubah namanya
menjadi Perhimpunan Indonesia. Majalah terbitan merekapun
berganti nama menjadi Indonesia Merdeka. Sejak Tjipto
Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soeryaningrat ikut bergabung
mulailah mereka memikirkan mengenai masa depan Indonesia.
Semenjak itulah memasuki kancah politik. Perhimpunan
Indonesia akhirnya tumbuh menjadi organisasi antiradikal. Hal
ini dibuktikan PI ikutserta dalam kongres Liga Demokrasi
Perdamaian Internasional tahun 1926 di Paris.
51. 7. Organisasi buruh
Soerjopranoto dikenal sebagai tokoh pembela
buruh. Soerjopranoto membentuk barisan kerja Adhi
Darma tahun 1915. visinya adalah biro Hukum
mengadvokasi buruh yang mendapat perlakuan tidak adil.
Adhi darma tahun 1919 bergnati nama menjadi Personeel
Fabrieks Bond (PFB).
Desember 1919 dalam pertemuan SI di Yogyakarta
berhasil dibentuk Persatuan Pergerakan Kaum Buruh
(PPKB)yang diketuai Semaoen. Sedangkan wakilnya
Soerjopranoto. Penyusupan ideologi komunis dalam SI
menyebabkan pergerakan buruh mengalami
kemerosotan. Pemberontakan yang dilakukan PKI
membuat pergerakan kaum buruh semakin sulit. Gerakan
buruh yang banyak terkait dengan PKI pun terkena
Imbasnya. Pemerintyah kolonial bersikap keras terhadapa
segala usaha membela buruh.
52. 8. Partai Nasional Indonesia
Partai Nasional Indonesia didirikan di Bandung
tanggal 4 Juli 1927oleh Ir. Soekarno. Tujuanya mencapai
Indonesia merdeka dengan Ideologi Marhaenisme
(Ideologi yang menentang penindasan manusia dan
bangsa). Prinsip Marhaen adalah Sosial-Nasional, Sosial-
demokrasi.
Berkembang isu PNI akan mengadakan
pemberontakan, maka tokoh PNI pun akhirnya di tangkap.
Mereka diajukan kepengadilan kolonial di Bandung.di
depan sidang Ir. Soekarno melakukan pembelaannya
dengan Judul “Indonesia Mengugat” etapi sukarn dan
kawan-kawan tetap di jatuhi hukuman penjara. Tanggal
25 April 1931 Mr. Sartono (Pengrus PNI) membubarkan
organisasi tersebut.
53. 9. Pemufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik
Kebangsaan Indonesia (PPPKI)
PPPKI di bentuk di Bandung pada tahun 1927.
beranggotakan Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII), Budi Utomo
(BU), PNI, Pasundan, Sumatranen Bond, Kaum Betawi dan Kaum
Tudi Indoneisa. Tujuan pembentukan PPPKI :
a. Menghindari segala perselisihan dinatara anggota
b. Menyatukan organisasi, arah, serta cara berkasi dalam
perjuangan kemerdekaan Indonesia
c. Mengembangkan persatuan kebangsaan Indonesia
Organisasi ini sejak awal sudah akan mengalami kertakan. Yang
menyebabkan keretakan adalah :
a. Masing-masing anggota lebih mementingkan loyalitas pada
masing-masing kelompoknya
b. Kurangnya kontrol pusat terhadp aktivitas lokal
c. Perbedaan gaya perjuangan diantara organisasi anggota
PPPKI tersebut
54. 10. Partai Indonesia (Partindo)
partai Indonesia didirikan oleh Mr. Sartono. Asanya
Nonkooperatif (tidak mau bekerjasama), madiri dan
kerakyatan. Tujuannya adalah :
a. Memupuk semangat mandiri
b. Perbaikan hubungan dalam masyarakat
c. Pembentukan pemerintahan rakyat berdasarkan
demokrasi
d. Mewujudkan Indonesia merdeka melalui hak-hak
politik
e. Mencapai Indonesia merdeka yang mandiri tanpa
campur tangan negara penjajah.
Ir. Soekarno bergabung dengan Partindo stelah
bebas dari penjara. Namun akibat aktivitasnya itu, beliau
masuk penjara lagi tanggal 1 Agustus 1934 dan akhirnya
Partindo dibubarkan.
55. 11. Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Baru)
Pendidikan Nasional Indonesia (PNI-Baru) ini lahir pada
bulan Desember 1931. Organisasi ini dipimpin oleh orang-orang
yang memiliki gaya yang berbeda dengan Soerkarno. Walaupun
cita-cita dan haluan kedua partai itu sama, yaitu kemerdekaan
Indonesia dan nonkooperasi, tetapi strategi perjuangannya
berbeda. Terpilih se agai ketua adalah Soekemi.
PNI Baru lebih menekankan pentingnya pendidikan
kader dan massa untuk meningkatkan semangat kebangsaan
dalam perjuangan mencapai Indonesia merdeka.
Sultan Syahrir yang belajar di Belanda diminta Hatta
pulang membantu mengurus PNI Baru. Dalam kongres di
Bandung 1933, Syahrir terpilih menjadi ketua. Ketika Moh. Hatta
kembali ke Indonesia kepemimpinan kemudian diserahkan
kepada Moh. Hatta. Aktivitas PNI Baru yang dianggap
membahayakan akhirnya para anggota di tangkap dan
diasingkan.
56. 12. Partai Indonesia Raya (Parindra)
Partai ini didirikan oleh dr. Soetomo pada tahun 1935.
Tujuannya adalah
a. mencapai Indonesia Raya dengan cara memperkukuh
semnagat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
b. Menjalankan aksi politik untuk mencapai pemerinahan yang
demokratis
c. Memajukan sekolah-sekolah
d. Memajukan ekonomi dan sosial masyarakat Indonesia.
Parindra bersifat kooperatif sehingga mengirim wakilnya di
Volksraad.
13. Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo)
tanggal 23 Mei 1937 di Batavia didirkan partai baru yang
Kooperatif dengan nama Gerakan Rakyat Indonesia. Asasnya
demokrasi dan Kooperatif. Tujuannya kemerdekaan politik,
ekonomi dan sosial yang dicapai dengan berjuang baik di
luar maupun di Volksraad. Ketua Gerindo adalah Adnan
Kapau Ghani.
57. 14. Gabungan Politik Indonesia
Gabungan Politik Indonesia (GAPI) adalah suatu
organisasi payung dari partai-partai dan organisasi-
organisasi politik. GAPI didirikan tanggall 21 Mei 1939.
Untuk pertama sekali pimpinan dipegang
oleh Muhammad Husni Thamrin, Mr. Amir
Syarifuddin, Abikoesno Tjokrosoejoso. Partai-partai yang
terbagung dalam GAPI antara lain : GERINDO, PARINDRA,
PASUNDAN, PERSATUAN MINAHASA, PSII, dan Persatuan
Partai Katolik.
Walaupun tergabung dalam GAPI, masing-masing
partai tetap mempunyai kemerdekaan penuh terhadap
program kerjanya masing-masing dan bila timbul
perselisihan antara partai-partai, GAPI bertindak sebagai
penengah. Pada konfrensi pertama GAPI tanggal 4 Juli
1939 telah dibicarakan aksi GAPI dengan semboyan
"Indonesia berparlemen".