Asam urat terbentuk dari metabolisme zat purin dalam makanan atau sel darah. Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan asam urat di jaringan tubuh yang dikeluarkan lewat urin. Gejalanya berupa nyeri dan bengkaknya sendi serta komplikasinya dapat muncul benjolan keras, kerusakan sendi permanen, atau batu ginjal. Pemeriksaannya meliputi pemeriksaan holistik dan enzimatis untuk mengukur kadar
2. DEFINISI
Asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang
berasal dari makanan yang kita konsumsi atau dari
pemecahan sel dalam darah. Penyakit ini merupakan
gangguan metabolik karena asam urat menumpuk
dalam jaringan tubuh, yang kemudian dibuang melalui
urin.
4. GEJALA
kesemutan dan linu
sendi terlihat bengkak, kemerahan, panas, dan terasa sangat
nyeri
Gejala lain adalah suhu badan menjadi demam, kepala terasa
sakit, nafsu makan berkurang, dan jantung berdebar.
6. PEMERIKSAAN ASAM URAT
a. Pemeriksaan Holistik
Pemeriksaan holistik adalah pemeriksaan yang
menyeluruh dimana pemeriksaan dilakukan dari
kapan terjadinya nyeri, bagaimana dapat terjadinya
nyeri. Setelah itu dilihat riwayat kesehatan, baru di
tegakkan diagnosis (Pusdiknas, 1980)
7. The Next . . .
b. Pemeriksaan Enzimatis
Pemeriksaan enzimatis adalah pemeriksaan asam urat
dengan prinsip uric – acid yang bereaksi dengan urease
membentuk reaksi H2O2 dibawah katalisis peroksiadase
dengan 3,5 didorohydroksi bensensulforic acid dan 4
aminophenazone memberikan reaksi warna violet
dengan indikator Quinollmine (Bishop L. Michael)
8. PENCEGAHAN
Minum air minimal 8 gelas sehari efektif untuk membuang
asam urat
Menggurangi kebiasaan buruk yaitu bagi perokok aktif.
Menghindari konsumsi yang mengandung purin tinggi.
Berolahraga yang rutin minimal 2-3 kali dalam seminggu.
Jangan bekerja terlalu keras
Konsumsi sayur dan buah seperti : jeruk, jambu biji, wortel,
brokoli
9. PENATALAKSANAAN
1. Terapi Nonfarmakologi
Berikut ini contoh tindakan yang dapat menurunkan
kadar asam urat:
a) Penurunan berat badan
b) Menghindari makanan yang mengandung purin
tinggi.
c) Meningkatkan asupan cairan.
d) Mengganti obat - obatan yang dapat menyebabkan
gout (misal diuretik tiazid).
10. NEXT. . . .
2. Terapi Farmakologi
a) Obat anti inflamasi non steroid (OAINS) sebagai
pereda rasa sakit : etoricoxib, diclofenac dan
naproxen.
b) Allopurinol yang dapat menghambat enzim
pengubah purin