Seorang laki-laki berusia 18 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut, demam, mual dan muntah sambil berjalan membungkuk, menunjukkan gejala infeksi sistem pencernaan.
4. Sistem gastro intestinal berperan memecah
partikel makanan menjadi bentuk molekul yg
dapat di absorpsi tubuh
Prosesnya tidak memerlukan ATP
Proses pencernaan ada memerlukan air
sehingga disebut hidrolisis
Contoh proses hidrolisis :
Protein + air = asam amino
Polisakarida + air = monosakarida
Trigliserid + air = gliserol dan asam lemak
Asam nukleat + air = basa nitrogen, gula pentosa
dan fosfat
5. Ototnya merupakan otot polos, KECUALI
pada esofagus (otot skelet)
3 lapisan otot (otot polos), yaitu (dari luar ke
dalam): lap.otot longitidinal, sirkuler dan
mukosal
2 anyaman syaraf, yaitu : pleksus
mienterikus/Auerbach dan pleksus
submukosa/Meissner
6.
7. Mulut
Terdiri dari 32 gigi, 3 pasang kelenjar ludah
(parotis, submandibularis dan sublingualis) dan
lidah
Proses menelan diperantarai oleh reseptor
tekanan di dinding faring yg akan mengirimkan
sinyal menuju pusat menelan di medula
oblongata. Pusat menelan akan mengaktifkan
otot di faring dan esofagus
8. Faring :
menghubungkan antara rongga mulut dengan
esofaggus
Esofagus :
Berbentuk seperti tabung, punya kemampuan
gerak peristaltik sehingga dapat menggerakkan
makanan dari faring menuju ke dalam lambung
Lambung :
Punya kelenjar yg menghasilkan HCL dan enzim
pencernaan. Panjagnnya sekitar 25 cm dengan
volume yg dapat meningkat dari 50ml – 1500ml.
Lapisan ototnya memiliki kemampuan u/
mengaduk makanan
9. Makanan dalam lambung akan diubah menjadi
kimus. Kimus akan membangkitkan gerakan
peristaltik lambung. Gelombang peristaltik
lambung dibangkitkan o/ sel peacemaker yg
terdapat pada lapisan otot polos longitudinal.
Sel parietal akan mensekresikan asam lambung
dan faktor intrinsik. F. intrinsik merupakan
protein yg berikatan dgn vit. B12 yg ada dalam
makanan shg memungkinkan u/diserap usus
10.
11. Hepar : memproduksi empedu yang akan
dialirkan ke duodenum. Kandungan cairan
empedu adalah : garam empedu, pigmen
empedu dan ion bikarbonat
Garam empedu dihasilkan o/ hepatosit, berfx u/
mengemulsikan lemak.
Pigmen empedu berwarna kuning kecoklatan yg
juga merupakan warna pada feses
Ion bikarbonat berfx u/ menetralkan asam
lambung
12. Pankreas: terdiri dari 2 kelompok sel, yaitu sel endokrin
yang membentuk pulau lagerhans dan sel eksokrin yang
mensekresikan cairan pankreas ke dalam duodenum
Cairan pankreas mengandung :
1. Natrium bikarbonat (NaHCO3) u/menetrealkan tk.
Keasaman cairan yg berasal dari lambung. Sekresinya
dirangsang o/ tk.keasaman makanan dalam usus halus
2. Amilase pankreas, enzim yg menghidrolisis zat tepung
menjadi campuran maltosa+glukosa
3. Lipase pankreas, enzim yg menghidrolisis lemak menjadi
campuran as.lemak+monogliserida
13. 4. Karboksipeptidase, enzim yg
menghilangkan asam amino
5. Nuklease, enzim yang meghidrolisis asam
nukleat yg terdapat dalam makanan menjadi
komponen nukleotidanya
Sekresi cairan pankreas dikontrol o/ 2 hormon
yaitu sekretin dan cholesistokinin (CCK)
14.
15. Usus halus
Memiliki panjang sekitar 6m, dan akan berubah
panjangnya ketika bagian otot longitudinal
berkontraksi dan relaksasi. Proses akhir
pencernaan dan absorpsi zat makanan terjadi di
vili. Vili dan mikrovili akan meningkatkan luas
permukaan usus hingga mencapai 200m2 yg
merupakan 100x luas permukaan tubuh
Duodenum
Kimus akan bergerak menuju duodenum. Di
duodenum terdapat muara dari 2 saluran yaitu dari
kantung empedu dan pankreas
16.
17. Usus besar
Panjangnya sekitar 1,5 m
Terdiri dari 3 bagian yaitu sekum, kolon dan
rektum
Pada ujung-ujungnya terdapat spinchter
Mengandung bakteri dalam jumlah besar
Terjadi proses absorpsi air dan garam,
sedangkan sisa makanan yg tdk terabsorpsi
menjadi feses
Fungsi utama usus besar adalah : reabsorpsi
air
18. Apabila usus besar mengalami iritasi, akan terjadi
peningkatan peristaltik sehingga air tidak terserap
kembali ------- tubuh dehidrasi
Apabila residu (zat yg tdk terabsorpsi) berada
lama dalam kolon ----- konstipasi
Kolon banyak mengandung mikroorganisme yg
mencapai 10^14
Metabolisme bakteri dalam kolon akan
menghasilkan campuran gas yg disebut flatus
19.
20. Terdapat 2 pleksus, yaitu : pleksus mienterikus dan plekus
submukosa
Pada keduanya terdapat sekitar 100 juta neuron
Pleksus mienterikus berperan dalam pengaturan kontraksi otot
sirkuler dan longitudinal
Pleksus submukosa berperan mengatur sekresi kelenjar usus
Terdapat juga pengaruh dari sistem saraf otonom parasimpatis
yg memicu sekresi enzim dan motilitas usus
Sistem saraf otonom simpatis berperan menghambat aktifitas
usus
21. Mekanisme pengaturan sistem
gastrointestinal ini adalah untuk mengatur
kondisi di dalam lumen saluran
Apabila terjadi peregangan dinding saluran
cerna oleh isi dlm usus, tk. Osmolaritas
kimus, tk. pH, konsentrasi zat khusus dalam
kimus …maka akan terjadi mekanisme
pengaturan
22. Mekanisme pengaturan melibatkan 2
komponen yaitu :
1. Pengaturan traktus gastrointestinal oleh
saraf.
2. Pengaturan traktus gastrointestinal oleh
hormon
23. Pengaturan traktus gastrointestinal oleh
saraf
sistem saraf enterikus (sistem saraf lokal pada
traktus gastrointestinal )
Sistem saraf pusat yg memengaruhi traktus
gastrointestinal melalui sistem saraf otonom
baik simpatis maupun parasimpatis
24. Pengaturan traktus gastrointestinal oleh
hormon
Sel endokrin tersebuar di epitel traktus
gastrointestinal
Substansi kimia didalam kimus merangsang
sel endokrin untuk melepaskan hormon ke
dalam darah
25. Saluran cerna memiliki gerakan :
1. Kontraksi segmental (menggerakan
makanan dari depan ke belakang yg berfx
u/mencampur makanan)
2. Peristaltik (menggerakan maknan ke satu
arah yaitu esofagus ke arah anus)
Gerakan tsb merupakan gerak reflek yg
merupakan respon dari peregangan dinding
saluran cerna oleh makanan.
Proses reflek ini dibangkitkan o/ saraf lokal yg ada
di pleksus mienterikus dan diperkuat o/sistem
saraf otonom
26. Pada usus terdapat sel peacemaker yg secara
ritmis dan lambat selalu membangkitkan proses
depolarisasi (sekitar 5-10 kali permenit) pada
otot sirkuler damupun longitudinal saluran cerna
Proses depolarisasi akan menyebar ke
sepanjang usus
Proses depolarisasi akan bertambah apabila
sistem saraf parasimpatis diaktifkan
Bila proses deplarisasi mencapai ambang
potensial aksi maka akan terjadi kontraksi otot
27. Kontraksi scr teratur dari otot polos sirkuler
di usus besar akan menghasilkan ggerakan
segmentasi lambat yg ritmis
Material yg tidak tercerna akan bergerak
dengan lambat u/memberikan kesempatan
pada bakteri dalam usus u/mencernanya
Pada saat setelah makan akan muncul
gelombang kontraksi yg disebut pergerakan
massa
28. Sphincter anus internus yg tersusun oleh
otot polos berfungsi menutup anus
Sphincter anus eksternus tersusun o/otot
skelet yg bekerja sesuai dengan
kemauan/volunter
Pengaturan kedua sphincter penting
u/membuka atau menutupnya anus
29. Pergerakan feses menuju anus akan
merangsang mekanoreseptor pada dinding
anus sehingga menimbulkan refleks defekasi
Jika defekasi berlanjut , kedua sphincter
akan terbuka-----feses keluar
Bila defekasi ditunda maka feses dalam
rektum akan bergerak kembali ke kolon
disebabkan karena adanya gelombang
peristaltik balik dan feses akan menunggu
hingga dikeluarkan
30. Seorang laki laki usia 18 tahun datang ke
IGD sambil berjalan membungkuk, dengan
keluhan nyeri perut, demam, mual dan
muntah.