SlideShare a Scribd company logo
Percobaan Pilot Plant
Pilot Plant
• Pilot plant adalah suatu sistem
  pemprosesan dalam skala kecil yang
  dioperasikan untuk menghasilkan informasi
  mengenai perilaku sistem yang digunakan
  dalam perancangan fasilitas-fasilitas skala
  besar.
• Pilot plant digunakan untuk mengurangi resiko
  terkait dengan konstruksi dari proses skala
  besar.
• Tahap pilot plant merupakan tahap pertengahan
  penelitian atau pembuatan produk sebelum masuk ke
  dalam produksi lebih besar.
• Tahap pilot plant ini merupakan jembatan yang dapat
  membantu produksi skala besar karena skala produksi
  besar terlalu sulit dilakukan apabila mendesain proses
  mulai dari skala laboratorium.
• Tahap pilot plant dapat mengevaluasi hasil dari
  laboratorium dalam pembuatan produk, mengkoreksi dan
  mengembangkan proses.
• Dapat menyediakan informasi yang digunakan untuk
  mengambil keputusan dalam pengembangan proses skala
  besar.
Keuntungan
• Lebih murah untuk dibangun dibanding
  proses skala besar.
• Menyediakan data yang berharga untuk
  perancangan pabrik skala penuh. Data ilmiah
  misalnya tentang reaksi-reaksi, kebutuhan
  bahan baku, kebutuhan utilitas, kualitas
  produk, dll.
• Di dalam industri pangan skala besar terdapat
  beberapa unit operasi yang saling terkait satu
  sama lain. Misal : proses evaporasi terkait
  dengan proses pindah panas, proses
  pengeringan terkait dengan laju pengeringan
• Untuk mendapatkan produk yang sesuai
  dalam proses pembuatan pabrik pangan, perlu
  dilakukan tahapan sebagai berikut:
• Skala Lab  Skala Ganda  Pilot Plant 
  Skala Besar/Pabrik
• Pada skala laboratrium dilakukan percobaan
  dengan skala kecil. Apabila kita menggunakan
  reaktor sebagai media pembuatan produk,
  maka kita dapat menggunakan kapasitas 1
  liter. Ketika sudah mendapatkan hasil dari
  penelitian awal, maka dapat dikembangkan
  pada skala ganda dengan kapasitas 10-100
  liter.
Ukuran Minimal dan Maksimal

• Beberapa faktor dapat mempengaruhi ukuran dari skala
  pilot plant.
• Contohnya, apabila tujuan percobaan pilot plant untuk
  mempelajari pengaruh kondisi proses pada kualitas produk,
  maka jumlah minimal produk yang diproses pada skala
  ganda sebaiknya memenuhi jumlah sample yang digunakan
  untuk analisis fisik dan kimia untuk penentuan kualitas
  produk.
• Sedangkan ukuran maksimal dari skala ganda ditentukan
  dari jumlah kebutuhan produk yang diproses untuk
  pengujian penerimaan pasar terhadap produk yang akan
  diproduksi.
• Pendapat lain menurut Jhonstone and Thring
  (1957)  ukuran dari pilot plant adalah 1/100
  sampai 1/10 dari kapasitas skala pabrik.
• Untuk proses batch, desain pilot plant yang
  memproduksi bagian kecil dari sistem
  pengolahan pangan akan lebih mudah dalam
  pelaksanaannya.
• Sebaliknya apabila pada proses continous,
  lebih membutuhkan ketelitian dan keseriusan
  dalam percobaannya. Namun data yang
  diperoleh akan lebih lengkap apabila
  dibandingkan pada proses batch.
Hal-hal yang perlu dipelajari pada
   percobaan pilot plant antara lain:
• Studi mengenai produk, meliputi karakterisasi
  kualitas, pengaruh kondisi proses pada
  kualitas produk, pengembangan produk baru,
  studi penerimaan pasar
• Studi mengenai bahan baku, meliputi
  karakterisasi bahan baku, evaluasi
  perencanaan dengan menggunakan materi
  bahan baku yang berbeda.
• Studi mengenai teknologi proses, meliputi
  kondisi proses yang paling sesuai secara segi
  ekonomi (biaya yang mininal) dan segi kualitas
  produk (mendapatkan produk berkualitas), studi
  mengenai alternatif peralatan proses,
  pengembangan teknologi baru, pengembangan
  peralatan baru.
• Studi kebutuhan pelengkap, meliputi evaluasi
  kesetimbangan massa dan kesetimbangan energi,
  studi mengenai energi, dan pengembangan dan
  evaluasi sebagai alternatif sistem kontrol.
SCALE UP
• Peningkatan skala (scale up) merupakan
  suatu tindakan atau kegiatan yang
  menggunakan hasil-hasil yang diperoleh dari
  studi laboratorium untuk merancang
  prototype dan proses di pilot plant, serta
  membangun pilot plant dan menggunakan
  data pilot plant untuk merancang dan
  membangun pabrik skala penuh atau
  memodifikasi pabrik yang sudah ada.
• Percobaan pada peningkatan skala merupakan
  percobaan pada laboratorium ukuran besar
  yang dirancang untuk bersifat fleksibel bagi
  penggunaan peralatan dan penyesuaian
  operasi.
• Peningkatan skala merupakan salah satu target
  penelitian sebagai basis untuk perancangan
  industri. Oleh karena itu, peningkatatan skala
  (scale up) merupakan kunci penghubung antara
  laboratorium dan industri.
Tahapan dalam Scale-Up
A. Mendefinisikan proses yang dibutuhkan
  untuk membuat produk. Salah satu
  perangkat yang berguna dalam hal ini
  adalah pengembangan diagram aliran
  proses. Diagram ini menunjukkan laju
  produksi yang diinginkan dan materi yang
  dibutuhkan pada setiap tahapan proses. Selain
  itu kebutuhan peralatan ditunjukkan secara
  skematis pada diagram
B. Memecahkan masalah yang masih terdapat dalam
  proses peningkatan skala. Kebutuhan ini memerlukan
  uji coba terhadap peralatan penting di dalam
  laboratorium pilot plant.
• Percoban-percobaan ini dibutuhkan untuk
  menentukan parameter optimum untuk skala besar
  dan untuk menentukan desain peralatan yang
  dimodifikasi. Selain itu, percobaan juga dilakukan
  karena di dalam produk pangan sendiri terdapat
  interaksi kimia dan fisik yang bersifat kompleks.
  Oleh karena itu, pengetahuan dasar tentang
  interaksi kimia fisik diantara komponen produk
  penting untuk dipahami.
• Produk pangan yang ditingkatkan skalanya
  akan mempunyai karakteristik yang berbeda
  dengan produk aslinya. Hal ini disebabkan
  karena adanya perbedaan rasa, tekstur,
  aroma dan penampakan visual. Proses skala
  besar tidak akan menghasilkan produk yang
  identik dengan produk aslinya, akan tetapi
  menghasilkan produk yang menyerupai
  produk aslinya.
• Proses peningkatan skala membutuhkan
  kekuatan analisis dalam menentukan
  langkah-langkah yang akan dilakukan.
• Beberapa analisis tersebut diantaranya analisis
  terhadap kondisi operasi, kondisi desain dan
  proses optimum.
• Di dalam proses scale up mengasumsikan
  bahwa peningkatan kapasitas produksi
  berhubungan dengan peralatan yang secara
  fisik lebih besar dari peralatan produksi yang
  digunakan sebelumnya (Valentas, et al., 1991).
Contoh alat yang digunakan dalam
      percobaan scale-up
Contoh Kasus
Peningkatan kapasitas akan mempengaruhi jumlah bahan
baku dan pembantu, kebutuhan energi dan utilitas yang
digunakan.

Proses penggandaan skala produksi belum tentu dapat
menghasilkan produk sirup rosella yang serupa kualitasnya
dengan sirup bunga rosella skala laboratorium

Sehingga diperlukan sebuah penelitian penggandaan skala
produksi sirup bunga rosella berdasarkan acuan dasar
perlakuan terbaik penelitian skala laboratorium.
• Penggandaan skala produksi dilakukan dengan
  menambah volume bahan baku, serta
  melakukan penyesuaian alat dan mesin yang
  digunakan berdasarkan kapasitas yang
  ditentukan. Dalam penelitian ini digunakan
  bahan baku bunga rosella kering sebanyak 1,2
  kg. Kemudian dilakukan pengulangan
  sebanyak dua kali pengulangan.
• Pengamatan yang dilakukan meliputi analisis
  fisik, kimia, dan organoleptik. Analisis fisik dan
  kimia yang dilakukan terhadap sirup rosella
  meliputi: uji pH, Total Padatan Terlarut (TPT),
  Viskositas, dan Total konsentrasi Antosianin
• Data yang diperoleh kemudian dianalisis
  menggunakan uji t berpasangan.
Kebutuhan Bahan Baku, Pengemas, dan Tenaga Kerja
• Perhitungan kebutuhan bahan baku meliputi
  kebutuhan bahan baku utama, yaitu bunga rosella
  kering. Kemudian bahan baku pembantu, yang terdiri
  atas gula dan air. Bahan pengemas adalah botol kaca
  650 ml. Untuk mengetahui berapa botol yang
  diperlukan, caranya adalah dengan menghitung jumlah
  output sirup rosella dibagi 650 ml. Sedangkan
  kebutuhan tenaga kerja dibatasi pada jenis tenaga kerja
  langsung untuk bagian produksi.
Kebutuhan Utilitas
• Kebutuhan utilitas meliputi kebutuhan air, listrik, dan kebutuhan
  bahan bakar.
• Kebutuhan air dihitung dengan cara menakar seluruh pemakaian air
  pada saat proses produksi, kemudian dilakukan penyesuaian
  dengan tarif perusahaan air minum yang berlaku saat ini.
• Kebutuhan listrik dihitung dengan mengalikan daya listrik pada alat
  dan waktu yang dibutuhkan pada saat proses produksi, sehingga
  didapatkan utilitas listrik dalam satuan KWH. Kemudian dikalikan
  dengan tarif dasar listrik yang berlaku di PLN.
• Sedangkan kebutuhan bahan bakar LPG dihitung dengan
  menimbang berat awal dan akhir tabung sebelum dan sesudah
  proses produksi dilaksanakan. Kemudian dikalikan dengan tarif LPG
  per kilogram
Hasil proses produksi yang diharapkan (yaitu
     berdasarkan kondisi proses yang dapat
                  dikendalikan).
• Hasil produksi yang diharapkan dari sirup
  rosella skala ganda adalah kualitas sirup yang
  memenuhi standar SNI, yaitu nilai TPT yang
  sebanding dengan produk sirup rosella
  ataupun sirup lain yang telah beredar di
  pasaran. Diketahui bahwa nilai TPT beberapa
  produk sirup komersil yang beredar di pasaran
  berada di kisaran 65,27 – 70 °Brix.
Kriteria Scale up awal
• Kriteria scale up awal adalah teknis produksi
  berdasarkan penelitian skala laboratorium
  oleh Sugianto (2005), dimana diperoleh sirup
  bunga rosella hasil perlakuan terbaik yaitu
  ekstraksi rosella menggunakan air dengan
  suhu perendaman 70°C, lama perendaman 13
  menit, dan dengan penambahan gula
  sebanyak 70%.
Kriteria kedua proses scale up

• Kriteria ini erat kaitannya dengan kebutuhan
  bahan baku dan utilitas produksi.
• Produksi sirup rosella skala laboratorium
  hanya menggunakan bahan baku bunga
  rosella kering sebanyak 0,04 kg, air sebanyak 1
  liter, dan gula sebanyak 0,7 kg. Sedangkan
  dalam skala ganda digunakan bahan baku
  sebanyak 1,2 kg, air sebanyak 30 liter, dan gula
  sebanyak 21 kg.
• Penyesuaian jumlah bahan baku tersebut
  membuat kapasitas mesin yang digunakan
  harus lebih besar. Sehingga dalam hal ini
  menggunakan mesin yang memiliki kapasitas
  maksimal 50 kg.
• Dalam penelitian ini, mesin yang digunakan
  adalah mesin pengaduk serbaguna. Mesin ini
  digunakan untuk proses pemasakan sirup
  rosella.
Tabel Spesifikasi Mesin Pengaduk Serbaguna

 No   Bagian Mesin                    Spesifikasi
                     - Daya     :1 hp = 746 watt
 1 Motor Pengaduk    - Putaran Mesin :          ± 1420 Rpm
                     -Transmisi:Gear box tipe 60, rasio 60 : 1
                     - Bentuk :Tabung terbuka
                     - Bahan :Food Grade Stainless Steel
 2 Tangki Pengaduk   - Kapasitas:50 Liter
                     -          Sistem :     double jacket
                     - Tebal dinding :       1,5 mm

 3 Kompor            Jenis Bahan Bakar : LPG
Tabel Perbedaan Karakteristik Produksi Sirup
       Rosella Skala Ganda per-Batch

                                          Skala
    No            Karakteristik                      Skala Ganda
                                      laboratorium
                                        Panci dan
                                         kompor         Mesin
    1       Mesin/Alat                   dengan       pengaduk
                                        pengaduk      serbaguna
                                          kayu
    2       Kapasitas                      1 kg         50 kg
            Bahan yang digunakan:
            a. Bahan baku :
                                        0,04 kg         1,2 kg
               Bunga Rosella kering
    3
            a. Bahan pembantu :
               - Air                    1 Liter        30 Liter
               - Gula                    0,7 kg         21 kg
    4       Lama Pemasakan              5 menit         8 jam
    5       Output Sirup Rosella       0,98 Liter     27,06 Liter
Hasil penelitian
• Penggandaan skala produksi sirup bunga rosella
  berpengaruh nyata terhadap total antosianin dan total
  padatan terlarut, serta tidak berpengaruh nyata terhadap
  pH dan viskositas sirup rosella skala laboratorium. Sirup
  rosella skala ganda memiliki rerata total antosianin 4,785
  mg/100 g; pH 2,92; Total padatan terlarut 65,35 °Brix; dan
  viskositas sebesar 5,813 cps.
• Uji organoleptik menunjukkan sirup rosella skala ganda
  berpengaruh nyata terhadap warna, rasa, dan aroma sirup
  rosella kontrol yang beredar di pasaran. Nilai atribut rasa
  adalah 4,4 (cenderung menyukai), warna 3,6 (cenderung
  menyukai), dan aroma 4 (cenderung menyukai).
•Terima kasih...

More Related Content

What's hot

Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
CTie Lupy
 
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKALAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
RezkyNurAziz
 
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det origFARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
Nesha Mutiara
 
Uji safonifikasi
Uji safonifikasiUji safonifikasi
Uji safonifikasi
Ernalia Rosita
 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
zakirafi
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
Indra Gunawan
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
EDIS BLOG
 
Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolNovi Fachrunnisa
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
'ekka' Siie Ceweggh Cancerr
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
Ridha Faturachmi
 
Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)
Taofik Rusdiana
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
DeLas Rac
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
Ilma Nurhidayati
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
Abulkhair Abdullah
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamolYudia Susilowati
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
Indra Gunawan
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
Surya Amal
 

What's hot (20)

Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
 
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKALAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
LAPORAN DISOLUSI OBAT FARMASI FISIKA
 
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det origFARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
 
Uji safonifikasi
Uji safonifikasiUji safonifikasi
Uji safonifikasi
 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
 
Rheologi
RheologiRheologi
Rheologi
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)Biofarmasetika (Pendahuluan)
Biofarmasetika (Pendahuluan)
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamol
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
 
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOLBIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN  MELALUI PARU :  AEROSOL
BIOFARMASI SEDIAAN YANG DIBERIKAN MELALUI PARU : AEROSOL
 

Viewers also liked

Pilot plant scaleup techniques used in pharmaceutical manufacturing
Pilot plant scaleup techniques used in pharmaceutical manufacturingPilot plant scaleup techniques used in pharmaceutical manufacturing
Pilot plant scaleup techniques used in pharmaceutical manufacturingSunil Boreddy Rx
 
Proses industri kimia dan perkembanganya
Proses industri kimia dan perkembanganyaProses industri kimia dan perkembanganya
Proses industri kimia dan perkembanganyaReza Mhk
 
Pengeringan dan Pengolahan Nanas
Pengeringan dan Pengolahan NanasPengeringan dan Pengolahan Nanas
Pengeringan dan Pengolahan Nanas
Ernalia Rosita
 
Pharmaceutical Development with focus on Paediatric Formulations
Pharmaceutical Development with focus on Paediatric FormulationsPharmaceutical Development with focus on Paediatric Formulations
Pharmaceutical Development with focus on Paediatric Formulations
Johnny Aguilar Diaz, Ph.D.
 
Laporan Pengeringan
Laporan PengeringanLaporan Pengeringan
Laporan Pengeringan
muammar albahaj
 
LAPORAN ALSIN FIX
LAPORAN ALSIN FIXLAPORAN ALSIN FIX
LAPORAN ALSIN FIX
Sebelas Maret University
 
Fluidized bed dryer
Fluidized bed dryerFluidized bed dryer
Fluidized bed dryerIffa M.Nisa
 
04 spektroskopi uv vis-3
04 spektroskopi uv vis-304 spektroskopi uv vis-3
04 spektroskopi uv vis-3Dang Sony
 
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2  laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
mila_indriani
 
Uv vis
Uv visUv vis
Uv vis
Sirod Judin
 
spektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visspektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-vis
Hafifa Marza
 
Presentasi spektroskopi uv vis
Presentasi spektroskopi uv visPresentasi spektroskopi uv vis
Presentasi spektroskopi uv vis
khairul anwar
 
Aplikasi antosianin rosela pada produk yoghurt
Aplikasi antosianin rosela pada produk yoghurtAplikasi antosianin rosela pada produk yoghurt
Aplikasi antosianin rosela pada produk yoghurtSawarni H
 
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIMakalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Elvarinna Permata
 
Laporan resmi tablet pct granulasi basah
Laporan resmi tablet pct   granulasi basahLaporan resmi tablet pct   granulasi basah
Laporan resmi tablet pct granulasi basah
Kezia Hani Novita
 
Laporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganLaporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum Penepungan
Ernalia Rosita
 
Analisis Spektrofotometri UV - Visible
Analisis Spektrofotometri UV - VisibleAnalisis Spektrofotometri UV - Visible
Analisis Spektrofotometri UV - Visible
noerarifinyusuf
 
Proses Industri Kimia
Proses Industri KimiaProses Industri Kimia
Proses Industri Kimia
lombkTBK
 
Pengawetan Makanan Teknik Pengeringan
Pengawetan Makanan Teknik PengeringanPengawetan Makanan Teknik Pengeringan
Pengawetan Makanan Teknik Pengeringan
Ria Merlita
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 2
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 2LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 2
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 2Titin Indrawati
 

Viewers also liked (20)

Pilot plant scaleup techniques used in pharmaceutical manufacturing
Pilot plant scaleup techniques used in pharmaceutical manufacturingPilot plant scaleup techniques used in pharmaceutical manufacturing
Pilot plant scaleup techniques used in pharmaceutical manufacturing
 
Proses industri kimia dan perkembanganya
Proses industri kimia dan perkembanganyaProses industri kimia dan perkembanganya
Proses industri kimia dan perkembanganya
 
Pengeringan dan Pengolahan Nanas
Pengeringan dan Pengolahan NanasPengeringan dan Pengolahan Nanas
Pengeringan dan Pengolahan Nanas
 
Pharmaceutical Development with focus on Paediatric Formulations
Pharmaceutical Development with focus on Paediatric FormulationsPharmaceutical Development with focus on Paediatric Formulations
Pharmaceutical Development with focus on Paediatric Formulations
 
Laporan Pengeringan
Laporan PengeringanLaporan Pengeringan
Laporan Pengeringan
 
LAPORAN ALSIN FIX
LAPORAN ALSIN FIXLAPORAN ALSIN FIX
LAPORAN ALSIN FIX
 
Fluidized bed dryer
Fluidized bed dryerFluidized bed dryer
Fluidized bed dryer
 
04 spektroskopi uv vis-3
04 spektroskopi uv vis-304 spektroskopi uv vis-3
04 spektroskopi uv vis-3
 
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2  laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
laporan anaisis spektroskopi percobaan 2
 
Uv vis
Uv visUv vis
Uv vis
 
spektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-visspektrofotometri uv-vis
spektrofotometri uv-vis
 
Presentasi spektroskopi uv vis
Presentasi spektroskopi uv visPresentasi spektroskopi uv vis
Presentasi spektroskopi uv vis
 
Aplikasi antosianin rosela pada produk yoghurt
Aplikasi antosianin rosela pada produk yoghurtAplikasi antosianin rosela pada produk yoghurt
Aplikasi antosianin rosela pada produk yoghurt
 
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIMakalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRI
 
Laporan resmi tablet pct granulasi basah
Laporan resmi tablet pct   granulasi basahLaporan resmi tablet pct   granulasi basah
Laporan resmi tablet pct granulasi basah
 
Laporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganLaporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum Penepungan
 
Analisis Spektrofotometri UV - Visible
Analisis Spektrofotometri UV - VisibleAnalisis Spektrofotometri UV - Visible
Analisis Spektrofotometri UV - Visible
 
Proses Industri Kimia
Proses Industri KimiaProses Industri Kimia
Proses Industri Kimia
 
Pengawetan Makanan Teknik Pengeringan
Pengawetan Makanan Teknik PengeringanPengawetan Makanan Teknik Pengeringan
Pengawetan Makanan Teknik Pengeringan
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 2
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 2LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 2
LAPORAN PRAKTIKUM FISTEK ACARA 2
 

Similar to Pp 4 percobaan pilot plant

Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealMakalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
UNESA
 
2. BAB I
2. BAB I2. BAB I
2. BAB I
sirlifitriani_
 
Raw material validation
Raw material validationRaw material validation
Raw material validation
Indana Mufidah
 
Skb pertemuan 4
Skb pertemuan 4Skb pertemuan 4
Skb pertemuan 4
Indra Abdam Muwakhid
 
Stabilitas_Obat (Alam).pptx
Stabilitas_Obat (Alam).pptxStabilitas_Obat (Alam).pptx
Stabilitas_Obat (Alam).pptx
UghaUnpacti
 
Manlab pemantapan mutu
Manlab pemantapan mutuManlab pemantapan mutu
Manlab pemantapan mutu
andiesta saman
 
Manajemen produksi(scm)
Manajemen produksi(scm)Manajemen produksi(scm)
Manajemen produksi(scm)
soffisoffia
 
Manajemen produksi(scm)
Manajemen produksi(scm)Manajemen produksi(scm)
Manajemen produksi(scm)
soffisoffia
 
3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)
3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)
3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)
Risdawati Hutabarat
 
metode pengujian sifat fisika minyak bumi 2014
metode pengujian sifat fisika minyak bumi 2014metode pengujian sifat fisika minyak bumi 2014
metode pengujian sifat fisika minyak bumi 2014ebenezerskl
 
2 Pengambilan sampel.pdf
2 Pengambilan sampel.pdf2 Pengambilan sampel.pdf
2 Pengambilan sampel.pdf
AndraPrima1
 
Manajemen produksi(scm)
Manajemen produksi(scm)Manajemen produksi(scm)
Manajemen produksi(scm)soffisoffia
 
Pert6 presentasi
Pert6 presentasiPert6 presentasi
Pert6 presentasi
Astra Motor
 
Cppb
CppbCppb
Bbpptp medan
Bbpptp medanBbpptp medan
Bbpptp medan
bbpptpmedan
 
Makalah sop makmin
Makalah sop makminMakalah sop makmin
Makalah sop makminjoisola
 
PME KELAS STR_2.ppt
PME KELAS STR_2.pptPME KELAS STR_2.ppt
PME KELAS STR_2.ppt
HaidarHanif8
 
Lesson 1 intro to mo
Lesson 1   intro to moLesson 1   intro to mo
Lesson 1 intro to mo
Xiaotianz Sarisa
 
pengendalian proses
pengendalian prosespengendalian proses
pengendalian proses
Atal Tamara Setiawan
 
Manajemen Operasioanal - Strategi proses
Manajemen Operasioanal - Strategi prosesManajemen Operasioanal - Strategi proses
Manajemen Operasioanal - Strategi proses
Arif Setiawan
 

Similar to Pp 4 percobaan pilot plant (20)

Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealMakalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
 
2. BAB I
2. BAB I2. BAB I
2. BAB I
 
Raw material validation
Raw material validationRaw material validation
Raw material validation
 
Skb pertemuan 4
Skb pertemuan 4Skb pertemuan 4
Skb pertemuan 4
 
Stabilitas_Obat (Alam).pptx
Stabilitas_Obat (Alam).pptxStabilitas_Obat (Alam).pptx
Stabilitas_Obat (Alam).pptx
 
Manlab pemantapan mutu
Manlab pemantapan mutuManlab pemantapan mutu
Manlab pemantapan mutu
 
Manajemen produksi(scm)
Manajemen produksi(scm)Manajemen produksi(scm)
Manajemen produksi(scm)
 
Manajemen produksi(scm)
Manajemen produksi(scm)Manajemen produksi(scm)
Manajemen produksi(scm)
 
3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)
3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)
3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)
 
metode pengujian sifat fisika minyak bumi 2014
metode pengujian sifat fisika minyak bumi 2014metode pengujian sifat fisika minyak bumi 2014
metode pengujian sifat fisika minyak bumi 2014
 
2 Pengambilan sampel.pdf
2 Pengambilan sampel.pdf2 Pengambilan sampel.pdf
2 Pengambilan sampel.pdf
 
Manajemen produksi(scm)
Manajemen produksi(scm)Manajemen produksi(scm)
Manajemen produksi(scm)
 
Pert6 presentasi
Pert6 presentasiPert6 presentasi
Pert6 presentasi
 
Cppb
CppbCppb
Cppb
 
Bbpptp medan
Bbpptp medanBbpptp medan
Bbpptp medan
 
Makalah sop makmin
Makalah sop makminMakalah sop makmin
Makalah sop makmin
 
PME KELAS STR_2.ppt
PME KELAS STR_2.pptPME KELAS STR_2.ppt
PME KELAS STR_2.ppt
 
Lesson 1 intro to mo
Lesson 1   intro to moLesson 1   intro to mo
Lesson 1 intro to mo
 
pengendalian proses
pengendalian prosespengendalian proses
pengendalian proses
 
Manajemen Operasioanal - Strategi proses
Manajemen Operasioanal - Strategi prosesManajemen Operasioanal - Strategi proses
Manajemen Operasioanal - Strategi proses
 

More from University of Brawijaya

Perubahan pada pati
Perubahan pada patiPerubahan pada pati
Perubahan pada pati
University of Brawijaya
 
13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustriUniversity of Brawijaya
 
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)University of Brawijaya
 

More from University of Brawijaya (20)

Perubahan pada pati
Perubahan pada patiPerubahan pada pati
Perubahan pada pati
 
Pertemuan ke 5 product management
Pertemuan ke 5 product managementPertemuan ke 5 product management
Pertemuan ke 5 product management
 
Pertemuan ke 4 injuries
Pertemuan ke 4 injuriesPertemuan ke 4 injuries
Pertemuan ke 4 injuries
 
Pertemuan ke 2 deterioration
Pertemuan ke 2 deteriorationPertemuan ke 2 deterioration
Pertemuan ke 2 deterioration
 
Pertemuan ke 1 quality of fresh produce
Pertemuan ke 1 quality of fresh producePertemuan ke 1 quality of fresh produce
Pertemuan ke 1 quality of fresh produce
 
15. analisa kelayakan
15. analisa kelayakan15. analisa kelayakan
15. analisa kelayakan
 
13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri
 
13. kerusakan bahan pangan
13. kerusakan bahan pangan13. kerusakan bahan pangan
13. kerusakan bahan pangan
 
12. pengendalian mutu agroindustri
12. pengendalian mutu agroindustri12. pengendalian mutu agroindustri
12. pengendalian mutu agroindustri
 
12 persediaan agroindustri
12 persediaan agroindustri12 persediaan agroindustri
12 persediaan agroindustri
 
11.manajemen perawatan
11.manajemen perawatan11.manajemen perawatan
11.manajemen perawatan
 
11. persediaan agroindustri
11. persediaan agroindustri11. persediaan agroindustri
11. persediaan agroindustri
 
10. perawatan mesin dan peralatan
10. perawatan mesin dan peralatan10. perawatan mesin dan peralatan
10. perawatan mesin dan peralatan
 
7. manajemen produksi agroindustri
7. manajemen produksi agroindustri7. manajemen produksi agroindustri
7. manajemen produksi agroindustri
 
7. manajemen persediaan
7. manajemen persediaan7. manajemen persediaan
7. manajemen persediaan
 
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
6. teknologi produksi agroindustri (lanjutan)
 
6. manajemen produksi
6. manajemen produksi6. manajemen produksi
6. manajemen produksi
 
5. teknologi produksi agroindustri
5. teknologi produksi agroindustri5. teknologi produksi agroindustri
5. teknologi produksi agroindustri
 
5. kapasitas produksi
5. kapasitas produksi5. kapasitas produksi
5. kapasitas produksi
 
2. perencanaan usaha agroindustri
2. perencanaan usaha agroindustri2. perencanaan usaha agroindustri
2. perencanaan usaha agroindustri
 

Recently uploaded

VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 

Pp 4 percobaan pilot plant

  • 2. Pilot Plant • Pilot plant adalah suatu sistem pemprosesan dalam skala kecil yang dioperasikan untuk menghasilkan informasi mengenai perilaku sistem yang digunakan dalam perancangan fasilitas-fasilitas skala besar. • Pilot plant digunakan untuk mengurangi resiko terkait dengan konstruksi dari proses skala besar.
  • 3. • Tahap pilot plant merupakan tahap pertengahan penelitian atau pembuatan produk sebelum masuk ke dalam produksi lebih besar. • Tahap pilot plant ini merupakan jembatan yang dapat membantu produksi skala besar karena skala produksi besar terlalu sulit dilakukan apabila mendesain proses mulai dari skala laboratorium. • Tahap pilot plant dapat mengevaluasi hasil dari laboratorium dalam pembuatan produk, mengkoreksi dan mengembangkan proses. • Dapat menyediakan informasi yang digunakan untuk mengambil keputusan dalam pengembangan proses skala besar.
  • 4. Keuntungan • Lebih murah untuk dibangun dibanding proses skala besar. • Menyediakan data yang berharga untuk perancangan pabrik skala penuh. Data ilmiah misalnya tentang reaksi-reaksi, kebutuhan bahan baku, kebutuhan utilitas, kualitas produk, dll.
  • 5. • Di dalam industri pangan skala besar terdapat beberapa unit operasi yang saling terkait satu sama lain. Misal : proses evaporasi terkait dengan proses pindah panas, proses pengeringan terkait dengan laju pengeringan
  • 6. • Untuk mendapatkan produk yang sesuai dalam proses pembuatan pabrik pangan, perlu dilakukan tahapan sebagai berikut: • Skala Lab  Skala Ganda  Pilot Plant  Skala Besar/Pabrik
  • 7. • Pada skala laboratrium dilakukan percobaan dengan skala kecil. Apabila kita menggunakan reaktor sebagai media pembuatan produk, maka kita dapat menggunakan kapasitas 1 liter. Ketika sudah mendapatkan hasil dari penelitian awal, maka dapat dikembangkan pada skala ganda dengan kapasitas 10-100 liter.
  • 8. Ukuran Minimal dan Maksimal • Beberapa faktor dapat mempengaruhi ukuran dari skala pilot plant. • Contohnya, apabila tujuan percobaan pilot plant untuk mempelajari pengaruh kondisi proses pada kualitas produk, maka jumlah minimal produk yang diproses pada skala ganda sebaiknya memenuhi jumlah sample yang digunakan untuk analisis fisik dan kimia untuk penentuan kualitas produk. • Sedangkan ukuran maksimal dari skala ganda ditentukan dari jumlah kebutuhan produk yang diproses untuk pengujian penerimaan pasar terhadap produk yang akan diproduksi.
  • 9. • Pendapat lain menurut Jhonstone and Thring (1957)  ukuran dari pilot plant adalah 1/100 sampai 1/10 dari kapasitas skala pabrik.
  • 10. • Untuk proses batch, desain pilot plant yang memproduksi bagian kecil dari sistem pengolahan pangan akan lebih mudah dalam pelaksanaannya. • Sebaliknya apabila pada proses continous, lebih membutuhkan ketelitian dan keseriusan dalam percobaannya. Namun data yang diperoleh akan lebih lengkap apabila dibandingkan pada proses batch.
  • 11. Hal-hal yang perlu dipelajari pada percobaan pilot plant antara lain: • Studi mengenai produk, meliputi karakterisasi kualitas, pengaruh kondisi proses pada kualitas produk, pengembangan produk baru, studi penerimaan pasar • Studi mengenai bahan baku, meliputi karakterisasi bahan baku, evaluasi perencanaan dengan menggunakan materi bahan baku yang berbeda.
  • 12. • Studi mengenai teknologi proses, meliputi kondisi proses yang paling sesuai secara segi ekonomi (biaya yang mininal) dan segi kualitas produk (mendapatkan produk berkualitas), studi mengenai alternatif peralatan proses, pengembangan teknologi baru, pengembangan peralatan baru. • Studi kebutuhan pelengkap, meliputi evaluasi kesetimbangan massa dan kesetimbangan energi, studi mengenai energi, dan pengembangan dan evaluasi sebagai alternatif sistem kontrol.
  • 13. SCALE UP • Peningkatan skala (scale up) merupakan suatu tindakan atau kegiatan yang menggunakan hasil-hasil yang diperoleh dari studi laboratorium untuk merancang prototype dan proses di pilot plant, serta membangun pilot plant dan menggunakan data pilot plant untuk merancang dan membangun pabrik skala penuh atau memodifikasi pabrik yang sudah ada.
  • 14. • Percobaan pada peningkatan skala merupakan percobaan pada laboratorium ukuran besar yang dirancang untuk bersifat fleksibel bagi penggunaan peralatan dan penyesuaian operasi. • Peningkatan skala merupakan salah satu target penelitian sebagai basis untuk perancangan industri. Oleh karena itu, peningkatatan skala (scale up) merupakan kunci penghubung antara laboratorium dan industri.
  • 15. Tahapan dalam Scale-Up A. Mendefinisikan proses yang dibutuhkan untuk membuat produk. Salah satu perangkat yang berguna dalam hal ini adalah pengembangan diagram aliran proses. Diagram ini menunjukkan laju produksi yang diinginkan dan materi yang dibutuhkan pada setiap tahapan proses. Selain itu kebutuhan peralatan ditunjukkan secara skematis pada diagram
  • 16. B. Memecahkan masalah yang masih terdapat dalam proses peningkatan skala. Kebutuhan ini memerlukan uji coba terhadap peralatan penting di dalam laboratorium pilot plant. • Percoban-percobaan ini dibutuhkan untuk menentukan parameter optimum untuk skala besar dan untuk menentukan desain peralatan yang dimodifikasi. Selain itu, percobaan juga dilakukan karena di dalam produk pangan sendiri terdapat interaksi kimia dan fisik yang bersifat kompleks. Oleh karena itu, pengetahuan dasar tentang interaksi kimia fisik diantara komponen produk penting untuk dipahami.
  • 17. • Produk pangan yang ditingkatkan skalanya akan mempunyai karakteristik yang berbeda dengan produk aslinya. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan rasa, tekstur, aroma dan penampakan visual. Proses skala besar tidak akan menghasilkan produk yang identik dengan produk aslinya, akan tetapi menghasilkan produk yang menyerupai produk aslinya.
  • 18. • Proses peningkatan skala membutuhkan kekuatan analisis dalam menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan. • Beberapa analisis tersebut diantaranya analisis terhadap kondisi operasi, kondisi desain dan proses optimum.
  • 19. • Di dalam proses scale up mengasumsikan bahwa peningkatan kapasitas produksi berhubungan dengan peralatan yang secara fisik lebih besar dari peralatan produksi yang digunakan sebelumnya (Valentas, et al., 1991).
  • 20. Contoh alat yang digunakan dalam percobaan scale-up
  • 21.
  • 22. Contoh Kasus Peningkatan kapasitas akan mempengaruhi jumlah bahan baku dan pembantu, kebutuhan energi dan utilitas yang digunakan. Proses penggandaan skala produksi belum tentu dapat menghasilkan produk sirup rosella yang serupa kualitasnya dengan sirup bunga rosella skala laboratorium Sehingga diperlukan sebuah penelitian penggandaan skala produksi sirup bunga rosella berdasarkan acuan dasar perlakuan terbaik penelitian skala laboratorium.
  • 23. • Penggandaan skala produksi dilakukan dengan menambah volume bahan baku, serta melakukan penyesuaian alat dan mesin yang digunakan berdasarkan kapasitas yang ditentukan. Dalam penelitian ini digunakan bahan baku bunga rosella kering sebanyak 1,2 kg. Kemudian dilakukan pengulangan sebanyak dua kali pengulangan.
  • 24.
  • 25. • Pengamatan yang dilakukan meliputi analisis fisik, kimia, dan organoleptik. Analisis fisik dan kimia yang dilakukan terhadap sirup rosella meliputi: uji pH, Total Padatan Terlarut (TPT), Viskositas, dan Total konsentrasi Antosianin • Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji t berpasangan.
  • 26. Kebutuhan Bahan Baku, Pengemas, dan Tenaga Kerja • Perhitungan kebutuhan bahan baku meliputi kebutuhan bahan baku utama, yaitu bunga rosella kering. Kemudian bahan baku pembantu, yang terdiri atas gula dan air. Bahan pengemas adalah botol kaca 650 ml. Untuk mengetahui berapa botol yang diperlukan, caranya adalah dengan menghitung jumlah output sirup rosella dibagi 650 ml. Sedangkan kebutuhan tenaga kerja dibatasi pada jenis tenaga kerja langsung untuk bagian produksi.
  • 27. Kebutuhan Utilitas • Kebutuhan utilitas meliputi kebutuhan air, listrik, dan kebutuhan bahan bakar. • Kebutuhan air dihitung dengan cara menakar seluruh pemakaian air pada saat proses produksi, kemudian dilakukan penyesuaian dengan tarif perusahaan air minum yang berlaku saat ini. • Kebutuhan listrik dihitung dengan mengalikan daya listrik pada alat dan waktu yang dibutuhkan pada saat proses produksi, sehingga didapatkan utilitas listrik dalam satuan KWH. Kemudian dikalikan dengan tarif dasar listrik yang berlaku di PLN. • Sedangkan kebutuhan bahan bakar LPG dihitung dengan menimbang berat awal dan akhir tabung sebelum dan sesudah proses produksi dilaksanakan. Kemudian dikalikan dengan tarif LPG per kilogram
  • 28. Hasil proses produksi yang diharapkan (yaitu berdasarkan kondisi proses yang dapat dikendalikan). • Hasil produksi yang diharapkan dari sirup rosella skala ganda adalah kualitas sirup yang memenuhi standar SNI, yaitu nilai TPT yang sebanding dengan produk sirup rosella ataupun sirup lain yang telah beredar di pasaran. Diketahui bahwa nilai TPT beberapa produk sirup komersil yang beredar di pasaran berada di kisaran 65,27 – 70 °Brix.
  • 29. Kriteria Scale up awal • Kriteria scale up awal adalah teknis produksi berdasarkan penelitian skala laboratorium oleh Sugianto (2005), dimana diperoleh sirup bunga rosella hasil perlakuan terbaik yaitu ekstraksi rosella menggunakan air dengan suhu perendaman 70°C, lama perendaman 13 menit, dan dengan penambahan gula sebanyak 70%.
  • 30. Kriteria kedua proses scale up • Kriteria ini erat kaitannya dengan kebutuhan bahan baku dan utilitas produksi. • Produksi sirup rosella skala laboratorium hanya menggunakan bahan baku bunga rosella kering sebanyak 0,04 kg, air sebanyak 1 liter, dan gula sebanyak 0,7 kg. Sedangkan dalam skala ganda digunakan bahan baku sebanyak 1,2 kg, air sebanyak 30 liter, dan gula sebanyak 21 kg.
  • 31. • Penyesuaian jumlah bahan baku tersebut membuat kapasitas mesin yang digunakan harus lebih besar. Sehingga dalam hal ini menggunakan mesin yang memiliki kapasitas maksimal 50 kg. • Dalam penelitian ini, mesin yang digunakan adalah mesin pengaduk serbaguna. Mesin ini digunakan untuk proses pemasakan sirup rosella.
  • 32.
  • 33. Tabel Spesifikasi Mesin Pengaduk Serbaguna No Bagian Mesin Spesifikasi - Daya :1 hp = 746 watt 1 Motor Pengaduk - Putaran Mesin : ± 1420 Rpm -Transmisi:Gear box tipe 60, rasio 60 : 1 - Bentuk :Tabung terbuka - Bahan :Food Grade Stainless Steel 2 Tangki Pengaduk - Kapasitas:50 Liter - Sistem : double jacket - Tebal dinding : 1,5 mm 3 Kompor Jenis Bahan Bakar : LPG
  • 34. Tabel Perbedaan Karakteristik Produksi Sirup Rosella Skala Ganda per-Batch Skala No Karakteristik Skala Ganda laboratorium Panci dan kompor Mesin 1 Mesin/Alat dengan pengaduk pengaduk serbaguna kayu 2 Kapasitas 1 kg 50 kg Bahan yang digunakan: a. Bahan baku : 0,04 kg 1,2 kg Bunga Rosella kering 3 a. Bahan pembantu : - Air 1 Liter 30 Liter - Gula 0,7 kg 21 kg 4 Lama Pemasakan 5 menit 8 jam 5 Output Sirup Rosella 0,98 Liter 27,06 Liter
  • 35. Hasil penelitian • Penggandaan skala produksi sirup bunga rosella berpengaruh nyata terhadap total antosianin dan total padatan terlarut, serta tidak berpengaruh nyata terhadap pH dan viskositas sirup rosella skala laboratorium. Sirup rosella skala ganda memiliki rerata total antosianin 4,785 mg/100 g; pH 2,92; Total padatan terlarut 65,35 °Brix; dan viskositas sebesar 5,813 cps. • Uji organoleptik menunjukkan sirup rosella skala ganda berpengaruh nyata terhadap warna, rasa, dan aroma sirup rosella kontrol yang beredar di pasaran. Nilai atribut rasa adalah 4,4 (cenderung menyukai), warna 3,6 (cenderung menyukai), dan aroma 4 (cenderung menyukai).