Sistem persamaan linear dua variabel adalah suatu persamaan yang memiliki dua persamaan dan juga dua variabel. Hasil penyelesaian SPLDV adalah berupa titik potong.
Bahan ajar materi spltv kelas x semester 1MartiwiFarisa
Pengembangan bahan ajar dibuat dengan tujuan menambah referensi belajar siswa SMA kelas X tentang materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV). Di dalam modul ini terdapat 4 metode penyelesaian SPLTV beserta langkah-langkahnya. Semoga bermanfaat..
Menjelaskan bentuk umum fungsi kuadrat, cara mengambar grafik fungsi kuadrat, sketsa grafik fungsi kuadrat, ciri ciri fungsi kuadrat, cara menyunsun fungsi kuadrat dan contoh soal
Sistem persamaan linear dua variabel adalah suatu persamaan yang memiliki dua persamaan dan juga dua variabel. Hasil penyelesaian SPLDV adalah berupa titik potong.
Bahan ajar materi spltv kelas x semester 1MartiwiFarisa
Pengembangan bahan ajar dibuat dengan tujuan menambah referensi belajar siswa SMA kelas X tentang materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV). Di dalam modul ini terdapat 4 metode penyelesaian SPLTV beserta langkah-langkahnya. Semoga bermanfaat..
Menjelaskan bentuk umum fungsi kuadrat, cara mengambar grafik fungsi kuadrat, sketsa grafik fungsi kuadrat, ciri ciri fungsi kuadrat, cara menyunsun fungsi kuadrat dan contoh soal
Lembar kerja peserta didik 1 materi spltv sma kelas xMartiwiFarisa
LKPD ini bertujuan untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan peserda didik dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga vaeriabel.
Power point ini saya upload guna membantu siswa - siswi belajar Sistem PertidaksamaanDua Variabel, juga bagi Bapak Ibu Guru yang mengajar matematikadi SMA,.. semoga bermanfaat... :)
Media Pembelajaran Berbasis ICT "Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)"putinandadewi
Presentasi ini berisikan Materi Matematika Kelas VII Semester I mengenai Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Standar Kompetensi yang digunakan yaitu “Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan menggunakannya dalam pemecahan masalah”, sementara Kompetensi Dasarnya adalah “Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan SPLDV”. Jadi, disini seolah-olah siswa telah mempelajari SPLDV pada pertemuan sebelumnya, dan saya gunakan KD kedua yang mana lebih menekankan pada proses siswa untuk membuat sendiri model matematika dari permasalahan di kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV.
Lembar kerja peserta didik 1 materi spltv sma kelas xMartiwiFarisa
LKPD ini bertujuan untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan peserda didik dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga vaeriabel.
Power point ini saya upload guna membantu siswa - siswi belajar Sistem PertidaksamaanDua Variabel, juga bagi Bapak Ibu Guru yang mengajar matematikadi SMA,.. semoga bermanfaat... :)
Media Pembelajaran Berbasis ICT "Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)"putinandadewi
Presentasi ini berisikan Materi Matematika Kelas VII Semester I mengenai Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Standar Kompetensi yang digunakan yaitu “Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan menggunakannya dalam pemecahan masalah”, sementara Kompetensi Dasarnya adalah “Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan SPLDV”. Jadi, disini seolah-olah siswa telah mempelajari SPLDV pada pertemuan sebelumnya, dan saya gunakan KD kedua yang mana lebih menekankan pada proses siswa untuk membuat sendiri model matematika dari permasalahan di kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan SPLDV.
Materi ini Membahas : System Persamaan linear dua variabel, System Persamaan Linear tiga variabel, System Persamaan linear dan Kuadrat, System Persamaan Kuadrat
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR
DUA VARIABEL (SPtLDV)
SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR
DUA VARIABEL (SPtLDV)
Oleh :
Santhi Rosalia Lestari
Magister Pendidikan Matematika
Universitas Sriwijaya
2016
Oleh :
Santhi Rosalia Lestari
Magister Pendidikan Matematika
Universitas Sriwijaya
2016
MATERIMATERI CONTOHCONTOH LATIHANLATIHAN
2. Melukis Daerah Himpunan
Penyelesaian (DHP)
Melukis Daerah Himpunan
Penyelesaian (DHP)
Kelas : X SMA
Kelompok : Matematika Peminatan
Ruang Lingkup : Aljabar
KI / KD : 3 / 3.2
Materi Pembelajaran : SPtLDV
Submateri : Melukis DHP dari
SPtLDV
3. Langkah-Langkah Melukis
Daerah Himpunan
Penyelesaian (DHP)
Langkah-Langkah Melukis
Daerah Himpunan
Penyelesaian (DHP)
1. Menentukan titik potong pada
tiap sumbu
2. Melukis garis pembatas
3. Menentukan DHP
Catatan :
Pada media pembelajaran ini, DHP
yang ditunjuk adalah daerah bersih.
1. Menentukan titik potong pada
tiap sumbu
2. Melukis garis pembatas
3. Menentukan DHP
Catatan :
Pada media pembelajaran ini, DHP
yang ditunjuk adalah daerah bersih.
4. 1. Menentukan titik potong
pada tiap sumbu
1. Menentukan titik potong
pada tiap sumbu
Untuk mendapatkan titik potong pada
sumbu x, substitusikan y = 0 ke persamaan
garis yang diketahui.
Dan untuk mendapatkan titik potong pada
sumbu y, substitusikan x = 0 ke persamaan
garis yang diketahui.
Untuk mendapatkan titik potong pada
sumbu x, substitusikan y = 0 ke persamaan
garis yang diketahui.
Dan untuk mendapatkan titik potong pada
sumbu y, substitusikan x = 0 ke persamaan
garis yang diketahui.
5. 2. Melukis garis pembatas2. Melukis garis pembatas
Hubungkan kedua titik potong pada
sumbu x dan sumbu y yang didapat (dari
langkah 1)
Hubungkan kedua titik potong pada
sumbu x dan sumbu y yang didapat (dari
langkah 1)
6. 3. Menentukan Daerah
Himpunan Penyelesaian (DHP)
3. Menentukan Daerah
Himpunan Penyelesaian (DHP)
Pada media ini, DHP adalah daerah bersih.
Maka, yang diarsir adalah yang BUKAN
daerah penyelesaian.
Jika pertidaksamaan mengandung ≥, maka
yang diarsir adalah daerah sebelah kiri
atau bawah. Dan jika pertidaksamaan
mengandung ≤, maka yang diarsir adalah
daerah sebelah kanan atau atas.
Pada media ini, DHP adalah daerah bersih.
Maka, yang diarsir adalah yang BUKAN
daerah penyelesaian.
Jika pertidaksamaan mengandung ≥, maka
yang diarsir adalah daerah sebelah kiri
atau bawah. Dan jika pertidaksamaan
mengandung ≤, maka yang diarsir adalah
daerah sebelah kanan atau atas.
8. Melukis garis 2y – x = 2Melukis garis 2y – x = 2
Titik potong pada sumbu x, maka y = 0
2.0 – x = 2
- x = 2
x = -2 (-2,0)
Titik potong pada sumbu y, maka x = 0
2y – 0 = 2
2y = 2
y = 1 (0,1)
9. Melukis garis 2y – x = -2Melukis garis 2y – x = -2
22yy –– xx == --22
10. Melukis garis 4x + 3y = 12Melukis garis 4x + 3y = 12
Titik potong pada sumbu x, maka y = 0
4x + 3.0 = 12
4x = 12
x = 3 (3,0)
Titik potong pada sumbu y, maka x = 0
4.0 + 3y = 12
3y = 12
y = 4 (0,4)
11. Melukis garis 4x + 3y = 12Melukis garis 4x + 3y = 12
22yy –– xx == --22
4x+3y=12
12. Menentukan DHP dari :
2y – x ≥ -2 ; 4x + 3y ≤ 12 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0
Menentukan DHP dari :
2y – x ≥ -2 ; 4x + 3y ≤ 12 ; x ≥ 0 ; y ≥ 0
2y – x = -2
4x+3y=12
14. 1. ) DHP dari -2x – 5y ≤ 10 adalah ….1. ) DHP dari -2x – 5y ≤ 10 adalah ….
A B
C D
15. 2. ) DHP dari SPtLDV : x ≥ -3 ; y ≤ 1 adalah ….2. ) DHP dari SPtLDV : x ≥ -3 ; y ≤ 1 adalah ….
A B
C D
16. 3. ) DHP dari SPtLDV : 2x – 7y ≥ -14 ; -4x
- 3y ≥ 12 ; x ≤ 0 ; y ≤ 0 adalah ….
3. ) DHP dari SPtLDV : 2x – 7y ≥ -14 ; -4x
- 3y ≥ 12 ; x ≤ 0 ; y ≤ 0 adalah ….
A B
C D
17. 4. ) DHP dari SPtLDV : 3x + y ≥ 3; -3x +
5y ≤ -15 ; x ≤ 0 ; y ≥ 0 adalah ….
4. ) DHP dari SPtLDV : 3x + y ≥ 3; -3x +
5y ≤ -15 ; x ≤ 0 ; y ≥ 0 adalah ….
A B
C D
18. Klik untuk memeriksa hasil latihan
PERIKSAPERIKSA
Ulangi
Latihan
Ulangi
Latihan KUNCIKUNCI