2. Pengelolaan dan
Membangun Image
Bisnis (Brand Image)
Membangun image bisnis yang kuat dan positif adalah kunci keberhasilan
dalam meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan. Melalui
strategi pengelolaan yang cermat, perusahaan dapat menciptakan citra
merek yang membedakannya dari kompetitor dan mencerminkan nilai-
nilai serta kualitas produk atau jasa yang ditawarkan.
3. Pentingnya Brand Image Bagi
Keberlangsungan Bisnis
Meningkatkan Kepercayaan
Pelanggan
Brand image yang kuat mendorong
pelanggan untuk lebih percaya pada produk
atau jasa yang ditawarkan, meningkatkan
loyalitas dan kemungkinan pembelian
berulang.
Diferensiasi di Pasar
Branding yang efektif membantu
membedakan perusahaan dari pesaing,
membuatnya lebih menarik dan diingat oleh
konsumen.
Memperluas Jangkauan Pasar
Brand image yang positif dapat memperluas
pangsa pasar perusahaan,
memungkinkannya untuk menjangkau
segmen baru dan memasuki pasar baru
dengan lebih mudah.
Meningkatkan Harga Premium
Perusahaan dengan brand image kuat
dapat membebankan harga premium
karena konsumen bersedia membayar lebih
untuk kualitas, reputasi, dan pengalaman
yang mereka percayai.
4. Strategi Membangun Brand
Image yang Efektif
Membangun brand image yang efektif membutuhkan pendekatan
strategis yang komprehensif. Dimulai dengan memahami target pasar
dan nilai-nilai yang mereka cari, kemudian mengembangkan pesan dan
identitas visual yang konsisten. Memanfaatkan berbagai saluran
komunikasi, seperti sosial media, iklan, dan public relations, untuk
memperkuat brand image secara terintegrasi.
Keterlibatan dan konsistensi di seluruh organisasi juga kunci
keberhasilan. Semua karyawan harus memahami dan menjiwai brand
image perusahaan dalam setiap interaksi dengan pelanggan. Dengan
demikian, brand image yang kuat dan positif dapat terbangun secara
berkelanjutan.
5. Keterkaitan Brand Image
dengan Aspek Lingkungan
Citra merek (brand image) yang kuat dapat mempengaruhi persepsi
publik terhadap komitmen perusahaan dalam menjaga lingkungan.
Perusahaan yang dikenal peduli lingkungan akan mendapatkan
kepercayaan dan loyalitas konsumen.
Pengelolaan lingkungan yang baik, seperti penggunaan energi
terbarukan, daur ulang limbah, dan perlindungan ekosistem, dapat
memperkuat brand image perusahaan sebagai entitas yang bertanggung
jawab secara sosial dan lingkungan.
6. Implementasi tanggung jawab sosial
perusahaan (CSR)
Kolaborasi
Stakeholder
Terlibat aktif dengan
pemangku kepentingan
seperti masyarakat,
pemerintah, dan
organisasi nirlaba untuk
merancang program
CSR yang tepat
sasaran dan
berdampak.
Pemberdayaan
Masyarakat
Mengembangkan
program CSR yang
berfokus pada
peningkatan
kesejahteraan dan
kemandirian
masyarakat di sekitar
area operasi
perusahaan.
Keberlanjutan
Merancang inisiatif
CSR yang
berkelanjutan,
sehingga memberikan
dampak jangka
panjang dan dapat
diadaptasi oleh
masyarakat.
Monitoring dan
Evaluasi
Mengevaluasi
efektivitas program
CSR secara berkala
dan mengukur
dampaknya terhadap
pemangku
kepentingan serta
lingkungan.
7. Manfaat CSR bagi Citra Perusahaan
1. Membangun reputasi perusahaan yang positif dan dipercaya di mata masyarakat.
2. Meningkatkan loyalitas dan keterlibatan karyawan melalui rasa bangga dan memiliki perusahaan.
3. Memperkuat daya saing dengan memberikan pembedaan yang jelas dari pesaing.
4. Mendorong preferensi dan loyalitas konsumen terhadap produk atau layanan perusahaan.
5. Membantu membuka peluang bisnis baru dan meningkatkan penjualan.
8. Penyusunan Program CSR yang
Berkelanjutan
1
Analisis Kebutuhan Pemangku
Kepentingan
Identifikasi kebutuhan dan harapan
komunitas lokal, karyawan,
pemerintah, dan pemangku
kepentingan lainnya terkait program
CSR yang dibutuhkan.
2 Perencanaan Program Jangka
Panjang
Susun rencana CSR yang bersifat
berkelanjutan dan terintegrasi dengan
strategi bisnis perusahaan dalam
jangka waktu 3-5 tahun.
3
Alokasi Sumber Daya yang
Memadai
Sediakan anggaran, tenaga kerja, dan
sumber daya lainnya yang cukup untuk
mendukung pelaksanaan program
CSR secara berkelanjutan.
9. Integrasi brand image dan CSR dalam
komunikasi perusahaan
Integrasi brand image dan CSR dalam
komunikasi perusahaan merupakan strategi
penting untuk membangun reputasi dan
kepercayaan publik. Dengan menyampaikan
pesan yang konsisten dan sinergi antara brand
image dan kegiatan CSR, perusahaan dapat
memperkuat citra positif di mata pemangku
kepentingan.
Komunikasi yang efektif melibatkan berbagai
media dan saluran, dari publikasi online hingga
acara komunitas. Perusahaan dapat
memanfaatkan storytelling yang inspiratif untuk
mengedukasi dan menginspirasi khalayak
tentang komitmen perusahaan dalam tanggung
jawab sosial dan lingkungan.
10. Monitoring dan evaluasi program brand
image dan CSR
Memantau dan mengevaluasi program brand image dan CSR perusahaan secara berkala sangat
penting untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutannya. Melalui proses monitoring, perusahaan
dapat mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang muncul selama
implementasi.
Monitoring Evaluasi
Mengumpulkan data dan informasi terkait
dengan pencapaian indikator kinerja program
Menganalisis data dan informasi yang
diperoleh dari monitoring untuk menilai
efektivitas dan efisiensi program
Melakukan pengamatan langsung di lapangan
untuk memahami implementasi program
Mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan
penghambat dalam pelaksanaan program
Memastikan kesesuaian antara rencana dan
pelaksanaan program
Merumuskan rekomendasi perbaikan untuk
peningkatan program di masa depan
Hasil monitoring dan evaluasi ini kemudian dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
strategis dalam pengelolaan brand image dan CSR perusahaan.
11.
12. Perkembangan industri bisnis disertai dengan tingkat persaingan yang begitu ketat menimbulkan
berbagai macam masalah yang ikut serta mempengaruhi nafas kehidupan sebuah usaha, khususnya
dalam bidang usaha produksi buras. Hal inilah yang menyebabkan usaha kecil sejenisnya atau Usaha
Mikro Kecil dan Menengah harus berjuang keras agar tetap bisa mempertahankan kelangsungan
hidup usahanya di masa sekarang dan di masa yang akan datang. Hal ini menimbulkan kesenjangan
antara penerapan program linear yang seharusnya dan apa yang terjadi di lapangan. Oleh sebab itu,
peneliti mengangkat peristiwa tersebut sebagai masalah penelitian. Masalah yang diidentifikasi
adalah bagaimana memanfaatkan program linear agar dapat menjadi alat bantu dalam
memaksimalkan Bisnis kuliner buras berbahan dasar beras dengan rasa gurih. Bentuknya mirip
ketupat, dan makanan ini juga cocok untuk menjadi pendamping makanan berkuah. Buras ini
merupakan salah satu usaha yang beralamat di kawunggirang
Produk buras ini memiliki berbagai varian rasa seperti buras isi oncom, sayur, dan daging. Bahan
baku utamanya beras, dengan isi topping seperti oncom, sayur dan daging, dan penyedap rasa sesuai
dengan varian rasanya. Karyawan berjumlah 3 orang, 2 orang pada bagian produksi dan 1 orang pada
bagian promosi.
LATAR BELAKANG “BOURACE”
13. MINDSET BISNIS
Mempunyai Visi dan Misi yang Jelas
Pemahaman Mendalam tentang Pasar
Kualitas dan Keunggulan Produk sangat
diutamakan
Orientasi Pelanggan
Inovasi Berkelanjutan
Strategi Pemasaran yang Efektif
Fleksibilitas dan Ketangguhan Komitmen
terhadap Keberlanjutan Kerja Tim dan
Kolaborasi Konsistensi dan Ketekunan
14. KONSEP DAN IDE BISNIS
Mengembangkan buras energi tinggi dengan isi yang kaya protein dan nutrisi tinggi, seperti
sayuran & oncom serta mengkombinasikan bahan-bahan tersebut dengan rempah-rempah dan
bumbu alami yang memberikan rasa khas dan meningkatkan energi.
“BOURACE’ juga menawarkan berbagai macam variasi rasa buras dengan isian yang unik,
seperti lontong isi rendang, lontong isi sate, lontong isi daging sapi pedas, dan lain sebagainya.
Setiap varian dapat diberi label dengan nama "BOURACE" untuk menciptakan brand awareness
yang kuat.
Menawarkan jasa catering lontong isi "BOURACE" untuk acara-acara kantor, pertemuan bisnis,
atau acara sosial lainnya.
Membuka gerai franchise "BOURACE" di berbagai lokasi strategis di majalengka.
Menjaga konsistensi kualitas dan rasa produk di seluruh gerai untuk membangun reputasi merek
yang solid.
15. PROFIL BISNIS
Buras adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari beras yang dimasak dengan cara
dikukus atau direbus hingga lembut dan menggumpal. Biasanya disajikan dengan berbagai jenis
lauk pauk seperti ayam goreng, ikan bakar, atau sambal.
Nama Usaha Buras Isi
Nama Brand BOURACE
Bidang Usaha Kuliner
Jenis Produk Makanan Berat
System Penjualan Outlet dan System PO
Alamat Usaha Blok Senen RT/RW 01/02 Desa Kawunggirang kec.
Majalengka Kab. Majalengka
NomorTelepon 0895 1315 6084
Kode Pos 45417
BOURACE
16. VISI DAN MISI
•Visi: Menjadi merek terkemuka dalam industri makanan tradisional Indonesia dengan
fokus pada kualitas, keaslian rasa, dan kepuasan pelanggan.
•Misi: Menghidupkan kembali nilai-nilai tradisional Indonesia melalui penyajian Buras
yang lezat, menyehatkan, dan memenuhi standar kebersihan dan keamanan pangan yang
tinggi.
17. Kesimpulan
Dalam mengembangkan bisnis, membangun citra merek (brand image)
yang kuat dan melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR)
merupakan langkah strategis. Brand image yang positif dapat
meningkatkan loyalitas konsumen, sedangkan CSR dapat memperkuat
reputasi perusahaan di mata masyarakat.
Kami merekomendasikan agar perusahaan secara konsisten menerapkan
strategi branding yang efektif, serta mengintegrasikan program CSR yang
berkelanjutan dengan komunikasi perusahaan. Dengan pemantauan dan
evaluasi yang teratur, perusahaan dapat terus memperbaiki upaya
membangun brand image dan citra positif.