3. Guru pemula
belum mengenal
sekolah tempat
bertugas
Guru pemula
harus secepat
mungkin
beradaptasi
Guru pemula
butuh teman
tempat bertanya
MENGAPA PROGRAM INDUKSI?
4. Undang-undang No. 14 Tahun 2005 (Guru dan
Dosen)
PermenPAN&RB No. 16 Tahun 2009 (Jabatan
Fungsional Guru)
Permendiknas No. 27 Tahun 2010 (Program Induksi
bagi Guru Pemula)
5. UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2005
TENTANG GURU DAN DOSEN:
Bagian V tentang Pembinaan dan Pengembangan:
Pasal 32
(1) Pembinaan dan pengembangan guru meliputi pembinaan
dan pengembangan profesi dan karier.
(3) Pembinaan dan pengembangan profesi guru sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui jabatan fungsional.
Pasal 33
Kebijakan strategis pembinaan dan pengembangan profesi
dan karier guru pada satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, atau
masyarakat ditetapkan dengan Peraturan Menteri.
6. PERMENPAN NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN
FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA:
Bagian V tentang Pembinaan dan Pengembangan:
Pasal 30
(1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat pertama kali dalam jabaran
fungsional guru harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Berijazah paling rendah sarjana (S1) atau Diploma IV dan bersertifikat
pendidik
b. Pangkat paling rendah Penata Muda golongan ruang IIIa
c. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 paling rendah
bernilai baik dalam 1 tahun terakhir
d. Memiliki kinerja yang baik yang dinilai dalam masa program induksi
(3) Program induksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d diatur
lebih lanjut oleh Menteri Pendidikan Nasional.
7. • Inggris : Mandatory Induction Program untuk seluruh guru
pemula yang kualified. Tidak dapat diangkat sebagai pegawai
jika tidak memenuhi persyaratan memuaskan dalam induksi
• USA (Massachusetts) : Semua sekolah harus memiliki program
induksi untuk seluruh guru-guru di tahun pertama
• Australia : Kewajiban profesional untuk mendukung guru
pemula yang dimuat dalam kebijakan pengembangan
profesional guru
8. EFEKTIFITAS GURU PRESTASI SISWA HASIL
SANGAT
EFEKTIF
KURANG
EFEKTIF
TINGGI
SEDANG
RENDAH
Setelah satu tahun, guru
yang efektif dapat
meningkatkan prestasi
siswa (53%), setelah tiga
tahun dapat meningkat 83%
Setelah satu tahun, guru
yang kurang efektif dapat
meningkatkan prestasi
siswa (14%), setelah tiga
tahun dapat meningkat 29%
Selisih = lebih dari 50%
Sumber: Dawson dan Billingsley (2000)
9. JUMLAH GURU YANG AKAN PENSIUN
451.767 guru kan pensiun dalam 10 tahun
mendatang (sumber: SIM NUPTK JUNI 2009)
bila seorang guru pemula mengajar 30 siswa
maka akan ada
13.553.010 siswa diajar guru pemula
10. APA ITU PROGRAM INDUKSI
orientasi
pelatihan di tempat kerja
pengembangan
praktik pemecahan permasalahan
dalam proses pembelajaran
KEGIATAN
bagi Guru Pemula pada sekolah/madrasah di
tempat tugasnya.
11. BADAN PSDMPK DAN PMP
Membimbing Guru Pemula agar :
1. Beradaftasi dengan iklim dunia kerja
dan budaya sekolah/madrasah
2. Melaksanakan pekerjaannya sebagai
guru profesional di
sekolah/madrasah
12. Terkait dengan status kepegawaiannya,
Bagi guru pemula, PIGP dilaksanakan sebagai
salah satu syarat pengangkatan dalam jabatan
fungsional guru
Bagi guru pemula berstatus bukan PNS, PIGP
dilaksanakan sebagai salah satu syarat
pengangkatan sebagai guru tetap.
BADAN PSDMPK DAN PMP
13. Keprofesionalan, penyelenggaraan PIGP
didasarkan pada kode etik profesi, sesuai bidang
tugas
Kesejawatan, atas dasar hubungan kerja dalam
tim
Akuntabel, dapat dipertanggung jawabkan pada
publik
Berkelanjutan, dilakukan secara terus menerus
dengan selalu mengadakan perbaikan atas hasil
sebelumnya.
16. KEWAJIBAN
GURUPEMULA 1. Merencanakan, melaksanakan,
menilai dan mengevaluasi hasil
pembelajaran/bimbingan dan
konseling, serta melaksanakan
perbaikan dan pengayaan
2. Melaksanakan pembelajaran
antara 12 hingga 18 jam
tatap muka perminggu, atau
beban bimbingan 75 hingga
100 peserta didik bagi guru
BK.
19. 1. Guru Profesional
2. Mampu bekerjasama dengan baik
3. Mampu berkomunikasi dengan baik
4. Mampu menganalisis dan memberi
saran perbaikan
5. Pengalaman mengajar sekurangnya 5
tahun, jabatan Guru Muda
20. 1. Menciptakan hubungan yg bersifat jujur, memotivasi,
bersahabat, terbuka dengan GP.
2. Memberikan bimbingan dalam proses pembelajaran
3. Melibatkan GP dalam setiap aktivitas sekolah
4. Memberikan dukungan terhadap rencana kegiatan
rencana pengembangan keprofesian GP
5. Memberi kesempatan bagi GP untuk melakukan
observasi pembelajaran guru lain
6. Melaporkan kemajuan dan perkembangan GP kepada
Pengawas Sekolah
7. Memberikan masukan dan saran atas hasil
pembimbingan tahap kedua
21. 1. Melakukan analisis kebutuhan GP
2. Menyiapkan buku pedoman Program Induksi
3. Menunjuk pembimbing
4. Menjadi pembimbing
5. Mengajukan pembimbing dari satuan pendidikan lain
6. Memantau pelaksanaan pembimbingan oleh guru
pembimbing
7. Melakukan pembimbingan thd GP serta saran
perbaikan
8. Melakukan PK GP
9. Menyusun laporan hasil PK
22. 1. Memberikan penjelasan kepada KS, pembimbing
dan GP tentang program induksi.
2. Melatih pembimbing dan KS
3. Menyusun program kepengawasan berkaitan PIGP
4. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan
program
5. Melaksanakan PK GP
6. Memberikan masukan dan saran atas isi Laporan
Hasil PK
23. Bln-1 Bln 11Bln 2 - 9 Bln 10-11
S1 &
PPG
Need
Analysis
Pelap
oran
Pembimbin
gan
(asesmn-1)
Pembimb
ingan
(asesmn-2)
Jabatan
fungsional
Gr
KS PB
Penunjukan
PB
KS
PS
PB
KS
SERTIFIKA
T PI
Dinas
Pndk/
Kantor
Agama
25. TAHAP-TAHAP PELAKSANAAN PIGP
Tahap-Tahap Pelaksanaan Program Induksi,
meliputi :
Persiapan
Pengenalan sekolah dan lingkungannya
Pembimbingan
Penilaian
Pelaporan
Penerbitan Sertifikat
26. Sekolah perlu mempersiapkan sbb :
Analisis kebutuhan
Pelatihan PIGP bagi KS dan Pembimbing
Penyiapan pedoman & Panduan kerja
bagi GP
Penunjukkan seorang Pembimbing
TAHAP PERSIAPAN
27. Pada tahap ini dilakukan hal-hal sbb :
GP kenalkan dg sikon sekolah dan siswa
GP dibimbing dlm perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian pembelajaran
& tugas lainnya
GP mengamati sikon sekolah dan lingk
GP mempelajari buku pedoman dan
panduan kerja, ketersediaan dan
penggunaan sarana dan sumber belajar
serta mempelajari kurikulum.
PENGENALAN SEKOLAH DAN
LINGKUNGANNYA
28. Bimbingan dilakukan dengan cara:
Memberi motivasi tentang pentingnya tugas
guru;
Memberi arahan tentang perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, serta
penilaian hasil belajar siswa;
Memberi kesempatan untuk melakukan
observasi pembelajaran dengan menggunakan
Lembar Observasi Pembelajaran
PELAKSANAAN
PEMBIMBINGAN
29. Bimbingan pelaksanaan tugas tambahan
dilakukan dengan cara:
Melibatkan guru pemula dalam kegiatan-
kegiatan di sekolah;
Memberi arahan dalam menyusun rencana
dan pelaksanaan program pada kegiatan
yang menjadi tugas tambahan
Lanjutan 1,
PELAKSANAAN
PEMBIMBINGAN
30.
31. Penilaian dilakukan dalam 2 (dua) tahap :
1. Tahap Pertama
Dilakukan oleh pembimbing
Pada bulan ke-2 s.d. bulan ke-9
Dilaksanakan min. 1 x setiap bulan
Merupakan penilaian proses
32. 2. Tahap Kedua
Dilakukan oleh KS dan PS
Pada bulan ke-10 s.d. bulan ke-11
Dilaksanakan KS tiga kali & PS dua kali
Merupakan penilaian hasil
33. Pra Observasi
Menyiapkan Lembar Observasi Pembelajaran
bagi pembimbing
Menyiapkan Lembar Refleksi bagi Guru Pemula
Pembimbing dan GP berdiskusi, menentukan
dan menyepakati fokus observasi
pembelajaran.
PROSES OBSERVASI
PEMBELAJARAN TAHAP 1
35. Pasca Observasi
Guru pemula mengisi Lembar Refleksi
Pembelajaran.
Pembimbing dan guru pemula melakukan
refleksi thd proses pembelajaran.
Pembimbing memberikan salinan Lembar
Observasi Pembelajaran kepada guru pemula
yang telah ditandatangani oleh guru pemula,
pembimbing dan kepala sekolah
Lanjutan 2,
PROSES OBSERVASI
PEMBELAJARAN TAHAP 1
36. Pra Observasi
KS/PS menyiapkan Lembar Observasi
Pembelajaran
Menyiapkan Lembar Refleksi bagi GP
KS/PS dan GP berdiskusi, menentukan dan
menyepakati fokus observasi pembelajaran.
PROSES OBSERVASI
PEMBELAJARAN TAHAP 2
37. Pelaksanaan Observasi
KS/PS melaksanakan observasi
pembelajaran .
KS/PS mengisi Lembar Observasi
Pembelajaran dengan menilai secara
objektif
Lanjutan 1,
PROSES OBSERVASI
PEMBELAJARAN TAHAP 2
38. Pasca Observasi
Guru pemula mengisi Lembar Refleksi
Pembelajaran.
KS/PS dan guru pemula mendiskusikan hasil
penilaian pada setiap tahap pembelajaran.
KS/PS memberikan masukan kepada GP
KS/PS dan GP menandatangani lembar
observasi pembelajaran dan memberikan
salinannya kepada guru pemula
Lanjutan 2,
PROSES OBSERVASI
PEMBELAJARAN TAHAP 2
40. Penyusunan laporan dilaksanakan pada bulan ke-11
Prosedur sebagai berikut:
1. Pembuatan Draft Laporan oleh kepala sekolah
yang didiskusikan dengan pembimbing dan
pengawas.
2. Penentuan Keputusan pada Laporan hasil PK GP
berdasarkan pengkajian penilaian tahap 2 dengan
mempertimbangkan penilaian tahap pertama dan
pelaksanaan tugas lain yang relevan, yang
selanjutnya guru pemula dinyatakan memiliki Nilai
Kinerja dengan Kategori AB, B, C, S, dan K
PELAPORAN
41. Penyusunan laporan dilaksanakan pada bulan
ke-11
Prosedur sebagai berikut:
1. Penandatanganan Laporan hasil PK GP oleh
kepala sekolah dan pengawas.
2. Pengajuan penerbitan sertifikat oleh Kepsek
kepada Disdik
3. Penyampaian laporan pelaksanaan PIGP
Lanjutan 1, PELAPORAN
42. 1. Penerbitan sertifikat Induksi oleh Disdik
bagi GP.
2. Sertifikat menyatakan bahwa peserta
Program Induksi telah berhasil
menyelesaikan Program Induksi dengan
baik.
PENERBITAN SERTIFIKAT