2. Pengertian Al-Qur’an
Menurut sebagian ulama berpendapat bahwa walaupun kata Al-Qur‟an
adalah masdhar (bacaan), namun Al-Qur‟an bermakna maf‟ul (yang
dibaca). Menurut para ulama Ushul, ulama Fiqh, dan ulama Bahasa,
Al-Qur‟an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW, yang lafadzh-lafadzhnya mengandung mukjizat, membacanya
mempunyai nilai ibadah, yang diturunkan secara mutawatir, dan ditulis
pada mushaf, mulai dari surat Al-Fatihah sampai surat An-Nas
Dapat dipahami bahwa al-Qur‟an adalah kitab suci
yang di dalamnya terdapat firman-firman Allah, yang disampaikan oleh
malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad sebagai rasul Allah secara
berangsur-angsur yang bertujuan menjadi petunjuk bagi umat Islam dalam
hidup dan kehidupannya guna mendapatkan kesejahteraan di dunia dan di
akhirat.
3. Sejarah Turunnya Al-Qur’an
Penurunan al-Qur‟an itu ada dua cara; yaitu sekaligus dan secara terpisah
(berangsurangsur). Pengertian turunnya al-Qur‟an tahap pertama adalah
turunnya Al-Qur‟an sekaligus dari Lauhul Mahfudz ke Baitul „Izzah di langit
Dunia (langit lapis pertama). Sedangkan yang dimaksud turunnya al-Qur‟an cara
kedua pula adalah turunnya al-Qur‟an secara berangsur angsur, sedikit
demi sedikit dan secara bertahap, sebagiannya menjelaskan bagian yang
lain sesuai dengan fungsi dan kedudukannya, serta selaras pula dengan
kepentingan-kepentingan yang dihadapi Rasulullah dan kaum muslimin,
yang diperkirakan dari permulaan sampai ayat yang terakhir turun.
4. Pokok Bahasan Al-Quran
1. Keimanan (Tauhid)
2. Ajaran tentang ibadah
3. Hukum dan peraturan-peraturan
4. Wa‟ad dan wa‟id atau disebut juga targhib dan tarhib
5. Riwayat atau cerita cerita mengenai perjuangan yang
dialami oleh para Nabi dan Rasul Nya
6. Dasar ilmu pengetahuan
6. Sejarah Penulisan Al-Qur’an dan
ilmu Tajwid
Dalam periode ini al-Qur‟an belum menjadi sebuah mushaf, itu dikarenakan
beberapa faktor, diantaranya: wahyu yang belum selesai turun, dan pada waktu itu
alat tulis masih sangat sederhana, ada dua metode penting yang dilakukan
Rasulullah dalam penyusunan al-Quran:
Dengan Hafalan
Dengan Tulisan
Peletak pondasi pertama ilmu Tajwid dari segi pemakaian dan praktek adalah
Rasululullah saw., karena pada beliaulah al-Qur‟an turun.
Perkembangan ilmu tajwid bermula semenjak zaman Rasulullah saw. Rasulullah
menerima wahyu dari Jibril sudah dengan bertajwid, hanya pada masa tersebut
tidak ditekankan hukumnya dengan terperinci dan dibukukan. Ilmuan sejarah pun
menyatakan perkembangan ilmu tajwid di zaman Rasulullah saw seiring dengan
perkembangan ilmu-ilmu lain. Penulisan dalam ilmu tajwid sejak dulu tidak begitu
banyak, puncak utamanya ialah karena pembahasan ilmu itu sendiri karena tidak
begitu meluas dan kandungan bab nya tidak banyak.
7. Keutamaan Mempelajari Dan Mengajarkan
Al-Quran
Manusia yang Paling Baik adalah yang Mempelajari dan
Mengajarkan Al-Qur'an
Al-Qur'an Akan Memberikan Syafa'at Kepada
Pembacanya
Pahala Membaca Satu Huruf Al-Qur'an Sama dengan
Satu Amal Kebajikan
Orang yang Pandai Membaca Al-Qur'an Akan Bersama
Para Malaikat
8. Adab Membaca Al-Qur’an
Adab sebelum membaca
a. Niat
b. Disunnahkan untuk
membersihkan mulut dengan
siwak
c. Membaca al-Qur‟an dalam
keadaan suci
d. Duduk dengan baik dan
menghadap kiblat
e. Menutup aurat
f. Pakaian bersih dan suci
g. Tempat yang tidak najis
h. isunnahkan Membaca Isti‟adzah
Ketika Mengawali Membaca Al-
Qur‟an
i. Membaca Basmalah
Adab Membaca
a. Dianjurkan Membaca Al-Qur‟an
Secara Tartil (Perlahan-lahan)
b. Memperindah
bacaan/membaguskan suara
c. Membaca Al-Qur‟ān dengan
suara yang keras
d. Disunnahkan untuk
menyambung bacaan dan tidak
memotongnya
e. Bersujud ketika melewati ayat
sajdah
f. Mengingat isi bacaan Al-Qur‟ān
g. Menghayati bacaan Al-Qur‟ān
h. Menangis ketika membaca Al-
Qur‟ān
9. Adab Sesudah Membaca Al-Qur’ān
1. Berpegang teguh pada Al-Qur‟ān
2. Mengamalkan isi kandungan Al-Qur‟ān
3. Mencintai Allah dan Rasul-Nya
4. Meneladani akhlak Rasul sesuai dengan
Al-Qur‟ān
5. Muhasabah