Makalah ini membahas tentang Al-Qur'an yang mencakup 3 poin utama:
1. Pengertian Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad.
2. Proses turunnya Al-Qur'an secara bertahap kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril.
3. Kodifikasi Al-Qur'an yang meliputi penghafalan dan penulisan Al-Qur'an secara keseluruhan.
1. MAKALAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
“Al-Qur’an I”
Dosen Pengampu
ABDUL HAMID ALY, S,Pd. M,Pd.
NAMA ANGGOTA
Kelompok 4 (Kelas M-1) :
Papank Abi Sadewa (21901081004)
Rendy Satrio Wicaksono (21901081007)
Fitri Dhea Sari (21901081029)
Aprilia Dyah (21901081036)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2019
2. 2
PROFIL KELOMPOK
Rendy Satrio Wicaksono (21901081007)
Aprilia Dyah (21901081036)
Fitri Dhea Sari (21901081029)
Papank Abi Sadewa (21901081004)
3. 3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Al-Qur’an I” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Abdul Hamid Aly S.Pd, M.Pd . Pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang ahlul sunnah wal jamaah bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Abdul Hamid Aly S.Pd, M.Pd selaku
dosen Pendidkan Agama Islam yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
Saya juga menyadari makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Malang, 1 Oktober 2019
Penyusun
4. 4
DAFTAR ISI
PROFIL KELOMPOK……………………………………………………………………... 2
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………... 3
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….. 4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………….. 5
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………. 5
1.3 Tujuan Pembelajaran……………………………………………………………. 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Al-Qur’an…………………………………………………………… 6
2.2 Proses Turunnya Al-Qur’an…………………………………………………….. 6
2.3 Kodifikasi Al-Qur’an…………………………………………………………… 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….. 10
3.2 Saran………………………………………………………………………….... 10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………… 11
5. 5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah sebuah negara yang mempunyai masyarakat islam terbanyak diantara
negara-negara lain di dunia,darisekitar 178 juta penduduk hampir 90% adlah penduduk
beragam islam yang taat itu perhatian pemerintah banyak berupaya untuk membangun
masyarakt mencari mencari kesejahteraan rohaniah keagamaan disamping kesejahteraan
lahiriah.
Diantara upaya-upaya itu adalah penyediaan kitab suci Al-Qur’an. Kami sebagai seorang
yang beragama islam membuat makalah ini untuk lebih mengenalkan Al-Qur’an di
lingkungan mahsiswa.
1.2 Perumusan Masalah
Atas dasar penentuan latar belakang diatas,maka kami dapat mengambil perumusan
masalah sebagai berikut :
1. Pengertian Al-Qur’an
2. Proses Turunnya Al-Qur’an
3. Kodifikasi Al-Qur’an
1.3 Tujuan
Setiap kita hendak melakukan sesuatu pekerjaan atau pun kegiatan hendaknya kita
melakukan atau lebih dahulu apa yang kita inginkan tercapai. Sehingga apa yang kita lakukan
lebih trarh dan teratur untuk memperoleh hasil sesuai seperti yang diharapkan.
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan ini adlah untuk membahas tentang:
1. Pengertian Al-Qur’an
2. Proses Turunnya Al-Qur’an
3. Kodifikasi Al-Qur’an
6. 6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kitab suci bagi umat islam. Selain kitab suci, Al-Quran juga merupakan
sumber hukum utama dalam ajaran agam islam.Al-Qur’an berisi tentang aturan-aturan
kehidpan manusia di dunia yang di turunkan kepada nabi Muhammad SAW lewat perantara
malikat jibril
Al-Qur’an memiliki kedudkan yang sangat tinggi bagi penganut agama islam, sehingga
umat islam akan sangat marah apabila ada orang atau pihak yang mencoba melecehkan Al-
Qur’an. Lalu, bagaimana pengertian Al-Qur’an itu sendiri? Disini, akan kami bahas
pengertian tersebut (bahasa dan istilah) diharapkan memberikan informasi yang baik bagi
anda sebagai pembaca.
Secara bahasa (Etimologi), Al-Qur’an berasal dari bahasa arab yaitu qur’an, dimana kata
‘’qur’an’’ secara bahasa berarti bacaan karena seluruh isi dalam Al-Qur’an adalah ayat-ayat
firman Allah dalam bentuk bacaan yang berbahasa arab. Sedangkan pengertian Al-Qur’an
menurut istilah (Terminologi) ialah firman Allah yang berbentuk mukjizat, diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW, melalui malaikat jibril yang tertulis di dalam mushahif, yang
diriwayatkan kepada kita dengan mutawatir, merupakan ibadah bila membacanya, dimulai
dengan surat Al-Fatihah dan di akhiri surat An-Naas.
Ada juga menurut pendapat ahli yang berpendapat paling kuat yang berpendapat paling
kuat yang dikemukakan Dr. Subhi Al Salih berarti bacaan asal kata Al-Qur’an, qur’an itu
berbentuk masdar dengan arti islam maful yaitu maqru(dibaca). Konsep pemakaian kata ini
dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur’an sendiri pada Surah Al-Qiyamah ayat 17
dan 18 yang artinya:
“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya
(pada lidahmu) itu adalah tanggungan kami. (Karena itu), jika kami telah membacakannya,
hendaklah kamu ikuti (amalkan) bacaannya”.
Definisi atau pengertian Al-Qur’an menurut bahasa dan istilah diatas merupakan kata
sepakat antara ulama dan para ahli ushul. Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT sebagai tata
aturan bagi kehidupan semua bangsa, petunjuk yang benar untuk semua makhluk, tanda bukti
atas kebenaran Nabi Muhammad SAW, dalil yang qot’ie atas kenabian dan risalahnya. Dan
sebagai hujjah yang tetap tegak hingga hari kemudian
2.2 Proses Turunnya Al-Qur’an
Secara majazi turunnya Al-Qur’an diartikan sebagai pemberitahuan dengan cara dan
sarana yang dikehendaki Allah SWT sehingga dapat diketahui oleh para malaikat bi lauhil
mahfudz dan oleh nabi Muhammad SAW didalam hatinya yang suci.
7. 7
Adapun tentang kayfiyat Al-Qur’an itu di turunkan telah terjadi penyelisihan antara para
ulama. Dalam hal ini ada tiga pendapat :
1. Al-Qur’an itu diturunkan ke langit dunia pada malam al-qadr sekaligus lengkap dari
awal sampai akhir. Kemudian diturunkan berangsur-angsur sesudah itu dalam tempo
20 tahun atau 23 tahun atau 25 tahun berdasarkan pada perselisihan yang terjadi
tentang berapa lama nabi bermukim di mekkah sesudah beliau di angkat menjadi
rasul. Pendapat ini berpegang pada riwayat Ath Thabary dari Ibnu abbas beliau
berkata “diturunkan Al-Qur’an dalam lailatul qadr dalam bulan ramadhan ke langit
dunia sekaligus semuanya, kemudian dari sana (langit) diturunkan sedikit sedikit
kedunia”. Dari segi isnad riwayat tersebut kurang kuat akan tetapi boleh di gunakan
2. Al-Qur’an itu di turunkan ke langit dunia dalam 20 kali lailatul qadr dalam 20 tahun
atau 23 kali lailatul qadr dalam 23 tahun atau 25 kali lailatul qadr dalam 25 tahun.
Pada tiap-tiap malam diturunkan ke langit dunia tersebut, sekedar yang hendak di
turunkan dalam tahun itu kepada Nabi Muhammad SAW dengan cara berangsur-
angsur.
3. Al-Qur’an itu permulaan turunnya ialah di malm al qadr, kemudian diturunkan setelah
itu dengan berangsur-angsur dalam berbagai waktu.
Adapula pendapat bahwa Al-Qur”an di turunkan tiga kali dalam tiga tingkat:
1. Di turunkan ke lauhil mahfudz.
2. Di turunkan ke baitul izzah di langit dunia.
3. Di turunkan berangsur-angsur kedunia.
Meski sanad nya shoheh, Dr. Subhi as Sholeh menolak pendapat di atas tersebut karena
turunnya Al-Qur’an yang demikian itu termasuk bidang yang ghaib dan juga berlawanan
dengan dzahir Al-Qur’an.
Menurut pendapat ulama jumhur, bahwa lafadz Al-Qur’an tertulis di lauhil mahfudz lalu
di pindah dan di turunkan ke bumi, dengan demikian tidak ada lagi lafadz-lafadz Al-Qur’an.
Di lauhil mahfudz. Menurut pendapat Hasby Ash-Shiddiq yang di nukil bukan lafazd yang ter
ma’tub, hanya di salin lalu di turunkan. Hal ini sama dengan orang yang nenghapal isi kitab
Al-Qur’an, isi kitab tetap berada dalam kitab yang di salin dalam hapalan pun persis sebagai
mana yang tertulis dalam kitab Al-Qur’an itu.
Al-Qur’an diturunkan dalam waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari, yaitu mulai dari malam 17
Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi sampai 9 dhulhijjah Haji wada’ tahun 63 dari
kelahiran Nabi atau tahun 10 H. Permulaan turunnya Al-Qur’an ketika Nabi Muhammad
SAW bertahannus (beribadah) di Gua Hira. Pada saat itu turunlah wahyu dengan perantara
Jibril Al-Amin dengan membawa beberapa ayat Al-Qur’an Hakim. Surat yang pertama kali
turun adalah surat Al-Alaq ayat 1-5. Sebelum wahyu diturunkan telah turun sebagian irhas
8. 8
(tanda dan dalil) sebagaimana hadits yang diriwayatkan Imam Bukhori dengan sanad dari
Aisyah yang menunjukkan akan datangnya wahyu dan bukti nubuwwah bagi rasul SAW yang
mulia. Diantara tanda-tanda tersebut adalah mimpi yang benar di kala beliau tidur dan
kecintaan beliau untuk menyendiri dan berkhalwat di Gua Hira untuk beribadah kepada
Tuhannya.
Proses turunnya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW melalui tiga tahap, yaitu :
1. Al-Qur’an turun secara sekaligus dari Allah ke lauh al-mahfuzh yaitu suatu tempat yang
merupakan catatan tentang segala ketentuan dan kepastian Allah. Proses pertama ini
diisyaratkan dalam Q.S Al-Buruuj : 21-22
”Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al- Qur’an yang mulia. Yang (tersimpan) dalam
Lauh Mahfuzh”.
dan Q.S Al-Waqi’ah :77-80 yang artinya :
”Sesungguhnya Al-Quran Ini adalah bacaan yang sangat mulia, Pada Kitab yang
terpelihara (Lauhul Mahfuzh), Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang
disucikan, Diturunkan dari Rabbil ‘alamiin.
2 .Al-Qur’an diturunkan dari Lauh Al-Mahfuzh ke Bait Al-Izzah (tempat yang berada di
langit dunia. Diisyaratkan dalam: Q.S Al-Qadar: 1,
”Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan”.
dan pada QS Ad-Dhuhan:3,
“Sesungguhnya kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan Sesungguhnya
Kami-lah yang memberi peringatan”.
3. Al-Qur’an diturunkan dari Bait Al-Izzah ke dalam hati Nabi melalui malaikat Jibril dengan
cara berangsur-angsur sesuai dengan kebutuhan. Adakalanya satu ayat, dua ayat, bahkan
kadang-kadang satu surat. Diisyaratkan dalam Surat Ass-Syu’ara’ 193-195,
“Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), Ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu
menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, Dengan bahasa
Arab yang jelas”
2.3 Kodifikasi Al-Qur’an
Yang dimaksud dengan pengumpulan Qur’an (jam’ul Qur’an) oleh para ulama adalah
dalam firman salah satu dari dua pengertian berikut
Pertama: Pengumpulan dalam arti hifzuhu (menghafalnya dalam hati). Jumma’ul Qur’an
artinya huffazuhu (penghafal-penghafalnya, orang yang menghafalkannya di dalam hati).
Inilah makna yang di maksudkan dalam firuman Allah kepada Nabi-Nabi senantiasa
menggerak-gerakkan kedua bibir dan lidahnya untuk membaca Al-Qur’an itu turun
kepadannya sebelum jibril selesai membacakannya, karena ingin menghafalnya:
“Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk membaca Al-Qur’an karena hendak cepat-cepat
menguasainya. Sesungguhmya atas tanggungan Kamilah mengumpulka (di dadamu) dan
(membuatmu pandai) membacanya. Apabila kami telah selesai membacakannya maka
ikutilah bacaannya itu. Kemudian atas tanggungan kamilah penjelasannya”.
9. 9
(Al-Qiyamah : 16-19)
Kedua: Pengumpulan dalam arti kitabatuhu kullihi (penulisan Al-Qur’an semuanya) baik
dengan memisah-misahkan ayat-ayat dan surah-surahnya, atau menertibkan ayat-ayat semata
dan setiap surah ditulis dalam satu lembaran secara terpisah, ataupun menertibkan ayat-ayat
dan surah-surahnya dalam lembaran-lembaran yang terkumpul yang menghimpun semua
surah, sebagiannya ditulis sesudah bagian yang lain.
Sejarah Kodifikasi Al-Quran
Al-Quran adalah wahyu yang diturunkan dari langit oleh Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW melalui malaikat Jibril a’s. Sejarah penurunannya selama 23 tahun secara
berangsur-angsur telah memberi kesan yang sangat besar dalam kehidupan seluruh manusia.
Di dalamnya terkandung pelbagai ilmu, hikmah dan pengajaran yang tersurat maupun
tersirat.
Sebagai umat Islam, kita haruslah berpegang kepada Al-Quran dengan membaca,
memahami dan mengamalkan serta menyebarluas ajarannya. Bagi mereka yang mencintai
dan mendalaminya akan mengambil iktibar serta pengajaran, lalu menjadikannya sebagai
panduan dalam meniti kehidupan dunia menuju akhirat yang kekal abadi.
Mushaf Al-Qur’an yang ada di tangan kita sekarang ternyata telah melalui perjalanan
panjang yang berliku-liku selama kurun waktu lebih dari 1400 tahun yang silam dan
mempunyai latar belakang sejarah yang menarik untuk diketahui. Selain itu jaminan atas
keotentikan Al-Qur’an langsung diberikan oleh Allah SWT yang termaktub dalam firman-
Nya QS.AL Hijr -(15):9:
"Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan adz-Dzikr (Al-Qur’an), dan kamilah yang akan
menjaganya"
10. 10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Al-Qur’an adalah kitab suci bagi umat islam. Selain kitab suci, Al-Quran juga
merupakan sumber hukum utama dalam ajaran agam islam.Al-Qur’an berisi tentang aturan-
aturan kehidpan manusia di dunia yang di turunkan kepada nabi Muhammad SAW lewat
perantara malikat jibril. Secara bahasa (Etimologi), Al-Qur’an berasal dari bahasa arab yaitu
qur’an, dimana kata ‘’qur’an’’ secara bahasa berarti bacaan karena seluruh isi dalam Al-
Qur’an adalah ayat-ayat firman Allah dalam bentuk bacaan yang berbahasa arab. Sedangkan
pengertian Al-Qur’an menurut istilah (Terminologi) ialah firman Allah yang berbentuk
mukjizat, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dimulai dengan surat Al-Fatihah dan di
akhiri surat An-Naas.
3.2 Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada
saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada kami. Apabila ada
terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba
Allah yang tak luput dari salah khilaf, alfa dan lupa.