SlideShare a Scribd company logo
PELAYANAN KEBIDANAN, YANG MERUPAKAN SALAH SATU BENTUK PELAYANAN KESEHATAN
DITUJUKAN KHUSUS KEPADA :
PELAYANAN KEBIDANAN HARUS DIBERIKAN
SECARA BERTANGGUNG JAWAB, AKUNTABEL,
BERMUTU, DAN AMAN
PEREMP
UAN
BAYI
BARU
LAHIR
BAYI
BALITA
ANAK
PRASEKO
LAH
KESEHAT
AN
REPROD
UKSI
PEREMPU
AN
KELUARG
A
BERENCA
NA
FENOMENA
•PROFESI BIDAN DI INDONESIA MASIH DIHADAPKAN
OLEH BERBAGAI MACAM KENDALA SEPERTI
PERSEBARAN BIDAN YANG BELUM MERATA DAN
MENJANGKAU SELURUH WILAYAH TERPENCIL DI
INDONESIA, SERTA PENDIDIKAN KEBIDANAN YANG
SAMPAI SAAT INI SEBAGIAN BESAR MASIH PADA JENIS
PENDIDIKAN VOKASI YANG MENYEBABKAN
PENGEMBANGAN PROFESI BIDAN BERJALAN SANGAT
LAMBAT
•DALAM HAL PRAKTIK KEBIDANAN, MASIH TERDAPAT KETIDAKSESUAIAN
ANTARA KEWENANGAN DAN KOMPETENSI YANG DIMILIKI OLEH BIDAN.
SELAIN ITU, BIDAN SEBAGAI PEMBERI PELAYANAN KEBIDANAN PERLU
DIPERSIAPKAN KEMAMPUANNYA UNTUK MENGATASI PERKEMBANGAN
PERMASALAHAN KESEHATAN DALAM MASYARAKAT.
• BIDAN DALAM MELAKSANAKAN PELAYANAN KESEHATAN BERPERAN SEBAGAI
PEMBERI PELAYANAN KEBIDANAN, PENGELOLA PELAYANAN KEBIDANAN,
PENYULUH DAN KONSELOR BAGI KLIEN, PENDIDIK, PEMBIMBING, DAN
FASILITATOR KLINIK, PENGGERAK PERAN SERTA MASYARAKAT DAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, SERTA PENELITI.
• PELAYANAN KEBIDANAN YANG DIBERIKAN OLEH BIDAN DIDASARKAN PADA
PENGETAHUAN DAN KOMPETENSI DI BIDANG ILMU KEBIDANAN YANG
DIKEMBANGKAN SESUAI DENGAN KEBUTUHAN KLIEN.
• KETENTUAN MENGENAI PROFESI BIDAN MASIH TERSEBAR DALAM BERBAGAI PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN DAN BELUM MENAMPUNG KEBUTUHAN HUKUM DARI PROFESI
BIDAN MAUPUN MASYARAKAT
• HAL INI MENGAKIBATKAN BELUM ADANYA KEPASTIAN HUKUM BAGI BIDAN DALAM
MENJALANKAN PRAKTIK PROFESINYA, SEHINGGA BELUM MEMBERIKAN PEMERATAAN
PELAYANAN, PELINDUNGAN, DAN KEPASTIAN HUKUM BAGI BIDAN SEBAGAI PEMBERI
PELAYANAN KEBIDANAN DAN MASYARAKAT SEBAGAI PENERIMA PELAYANAN
KEBIDANAN
• PENGATURAN KEBIDANAN BERTUJUAN UNTUK MENINGKATKAN MUTU BIDAN, MUTU
PENDIDIKAN DAN PELAYANAN KEBIDANAN, MEMBERIKAN PELINDUNGAN DAN
KEPASTIAN HUKUM KEPADA BIDAN DAN KLIEN, SERTA MENINGKATKAN DERAJAT
KESEHATAN MASYARAKAT.
UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2019 TENTANG KEBIDANAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
PASAL 2
PENYELENGGARAAN KEBIDANAN BERASASKAN
a.
PERIKEMANUSI
AAN
b. NILAI
ILMIAH
c. ETIKA DAN
PROFESIONALI
SME
d. MANFAATe. KEADILAN
f.
PERLINDUNGA
N
g.
KESELAMATA
N KLIEN
BAB I
KETENTUAN UMUM
PASAL 3
meningkatkan mutu pendidikan Bidan;
meningkatkan mutu Pelayanan Kebidanan
memberikan pelindungan dan kepastian hukum
kepada Bidan dan Klien
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
terutama kesehatan ibu, bayi baru lahir, bayi,
balita, dan anak prasekolah.
BAB II
PENDIDIKAN KEBIDANAN
PASAL 4
PendidikanKebidanan terdiri atas:
PASAL 5
Pendidikanakademiksebagaimana dimaksuddalamPasal 4 huruf a terdiri atas:
• a. Programsarjana
• b. Programmagister
• c. Programdoktor
Pendidikan akademiksebagaimanadimaksuddalamPasal 4 huruf a terdiri atas:
Lulusan pendidikan akademiksebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf a dapat
melanjutkan programpendidikan profesi.
PASAL 6
Pendidikanakademiksebagaimana dimaksuddalamPasal 4 huruf a terdiri atas:
Pendidikan vokasi sebagaimanadimaksuddalamPasal 4 huruf b merupakan program
diplomatiga kebidanan
Lulusan pendidikan vokasi sebagaimana dimaksud padaayat (1) yangakan menjadi
Bidan lulusan pendidikan profesi harusmelanjutkanprogrampendidikan setara
sarjana ditambahpendidikanprofesi
PASAL 7
Pendidikan profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c
merupakan program lanjutan dari program pendidikan setara sarjana
atau program sarjana
PASAL 8
Lulusan pendidikanakademik, vokasi,dan profesi sebagaimanadimaksud dalamPasal 4
mendapatkangelar sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.
IZIN PRAKTIK
1. BIDANYANGAKANMENJALANKANPRAKTIKKEBIDANANWAJIBMEMILIKI IZINPRAKTIK.
2. IZINPRAKTIKSEBAGAIMANADIMAKSUDPADA AYAT(1)DIBERIKAN DALAMBENTUKSIPB.
3. SIPBSEBAGAIMANADIMAKSUDPADA AYAT(2) DIBERIKANOLEHPEMERINTAHDAERAHKABUPATEN/KOTAATASREKOMENDASIPEJABAT
KESEHATANYANGBERWENANGDI KABUPATEN/KOTATERNPATBIDANMENJALANKAN PRAKTIKNYA
4. PEMERINTAHDAERAHKABUPATEN/KOTASEBAGAIMANADIMAKSUDPADA AYAT(3) HARUSMENERBITKANSIPB PALINGLAMA15 (LIMABELAS)
HARIKERJASEJAKPENGAJUANSIPB DITERIMA.
5. UNTUKMENDAPATKANSIPB SEBAGAIMANADIMAKSUDPADA AYAT(3),BIDAN HARUS MEMILIKI:
• STR YANGMASIHBERLAKU; DAN
• TEMPATPRAKTIK.
6. SIPBBERLAKUAPABILA:
• STRMASIHBERLAKU; DAN
• BIDANBERPRAKTIKDI TEMPATSEBAGAIMANATERCANTUMDALAMSIPB.
Pasal25
1. BIDANPALINGBANYAKMENDAPATKAN2 (DUA)SIPB.
2. SIPBSEBAGAIMANADIMAKSUDPADAAYAT(1)BERLAKUUNTUK:
a. 1 (SATU)DI TEMPATPRAKTIKMANDIRIBIDANDAN 1 (SATU) DI FASILITASPELAYANAN KESEHATANSELAIND1 TEMPAT
PRAKTIKMANDIRIBIDAN; ATAU
b. 2 (DUA)PRAKTIKKEBIDANANDI FASILITAS PELAYANANKESEHATANSELAINDI TEMPATPRAKTIKMANDIRIBIDAN.
Pasal26
1. SIPBTIDAKBERLAKUAPABILA:
a. BIDANMENINGGALDUNIA;
b. HABISMASABERLAKUNYA;
c. DICABUTBERDASARKANKETENTUANPERUNDANG-UNDANGAN; ATAU
d. ATASPERMINTAANSENDIRI.
Pasal27
1. SETIAPBIDANHARUSMENJALANKANPRAKTIKKEBIDANANDI TEMPATPRAKTIKYANGSESUAIDENGANSIPB.
2. BIDANYANGMENJALANKANPRAKTIKKEBIDANANDI TEMPATPRAKTIKYANGTIDAKSESUAIDENGANSIPB
SEBAGAIMANADIMAKSUDPADAAYAT(1)DIKENAISANKSIADMINISTRATIF BERUPA:
a. TEGURANTERTULIS;
b. PENGHENTIAN SEMENTARAKEGIATAN; ATAU
c. PENCABUTANIZIN.
Pasal28
1. PENYELENGGARAFASILITASPELAYANANKESEHATANHARUSMENDAYAGUNAKAN BIDANYANGMEMILIKI STRDANSIPB.
2. PENYELENGGARAFASILITASPELAYANANKESEHATANYANGMENDAYAGUNAKAN BIDANYANGTIDAKMEMILIKISTR DAN SIPB
SEBAGAIMANADIMAKSUDPADAAYAT(1)DIKENAISANKSI ADMINISTRATIF BERUPA:
a. TEGURANTERTULIS;
b. PENGHENTIAN SEMENTARAKEGIATAN; ATAU
c. PENCABUTANIZIN
3. KETENTUANLEBIHLANJUTMENGENAI TATACARAPENGENAANSANKSI ADMINISTRATIFSEBAGAIMANADIMAKSUDPADA AYAT
(2) DIATURDENGAN PERATURANMENTERI
Pasal28
BAB VI
PRAKTIK KEBIDANAN
BAGIANKESATU
UMUM
PASAL41
1. PraktikKebidanandilakukandi:
a. Tempat PraktikMandiriBidan; dan
b. Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.
2. PraktikKebidanansebagaimanadimaksudpadaayat (1)harusdilakukansesuaidengan kompetensidan kewenangan sertamematuhi kode
etik,standar profesi,standar pelayananprofesi, dan standar proseduroperasional.
PASAL42
1. Pengaturan,penetapandanpembinaanPraktikKebidanandilaksanakanolehKonsil.
2. Konsilsebagaimanadimaksudpadaayat(1) merupakanbagiandariKonsilTenaga
KesehatanIndonesiayang diaturdenganPeraturanPresiden.
PASAL43
1. BidanlulusanpendidikandiplomatigahanyadapatmelakukanPraktikKebidanan
di FasilitasPelayananKesehatan.
2. Bidanlulusanpendidikanprofesi dapat melakukanPraktikKebidanandi Tempat
PraktikMandiri Bidandandi FasilitasPelayananKesehatanlainnya.
3. PraktikMandiriBidansebagaimanadimaksudpadaayat(2) dilakukanhanyapada
1 (satu)TempatPraktikMandiriBidan
PASAL44
1. Bidan lulusanpendidikanprofesiyangmenjalankanPraktikKcbidanandi Tempat PraktikMandiriBidanwajibmemasangpapannama praktik.
2. Ketentuan mengena1papan namapraktik sebagaimana dimaksudpadaayat (1)dilaksanakan sesuaidengan ketentuanperaturan perundang-
undangan.
3. Bidan yangtidakmemasang papan namapraktik sebagaimana dimaksudpadaayat (1)dikenaisanksiadministratifberupa:
a. teguranlisan;
b. peringatantertulis;
c. denda administratif; dan/atau
d. pencabutan izin.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tatacara pengenaan sanksiadministratifsebagaimanadimaksudpadaayat (3) diatur dengan Peraturan Menteri
PASAL45
1. Bidan yangmenjalankanPraktikKebidanandi Tempat PraktikMandiriBidanwajibmelengkapisaranadan prasaranapelayanansesuaidengan
standar pelayanan dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Bidan yangtidakmelengkapisaranadan prasaranapelayanan sebagaimana dimaksudpadaayat (1)dikenaisanksiadministratifberupa:
a. teguranlisan;
b. peringatantertulis;
c. denda administratif; dan/atau
d. pencabutan izin.
3. Ketentuan mengenaitatacarapengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksudpadaayat (2) diatur dengan PeraturanMenteri
BAGIAN KEDUA
TUGAS DAN WEWENANG
PASAL46
1. DalammenyelenggarakanPraktikKebidanan,Bidanbertugasmemberikanpelayananyangmeliputi:
a. pelayanan kesehatanibu;
b. pelayanan kesehatananak;
c. pelayanan kesehatanreproduksiperempuandan keluarga berencana;
d. pelaksanaan tugas berdasarkanpelimpahan wewenang; dan/atau
e. pelaksanaan tugas dalamkeadaanketerbatasan tertentu.
2. Tugas Bidan sebagaimanadimaksudpadaayat (1)dapat dilaksanakan secarabersama atau sendiri.
3. Pelaksanaan tugas sebagaimanadimaksudpada ayat (1)dilaksanakansecara bertanggung jawabdan akuntabel.
PASAL47
1. DalammenyelenggarakanPraktikKebidanan,Bidandapatberperansebagai:
a. pemberiPelayananKebidanan;
b. pengelolaPelayananKebidanan;
c. penyuluhdankonselor;
d. pendidik,pembimbing,danfasilitator klinik;
e. penggerakperansertamasyarakatdanpemberdayaanperempuan; dan/ataupeneliti.
2. PeranBidansebagaimanadimaksudpadaayat(1) dilaksanakansesuaidenganketentuanperaturanperundang-undangan.
1. Dalam menyelenggarakan Praktik Kebidanan, Bidan dapat berperan sebagai:
a. pemberi Pelayanan Kebidanan;
b. pengelola Pelayanan Kebidanan;
c. penyuluh dan konselor;
d. pendidik, pembimbing, dan fasilitator klinik;
e. penggerak peran serta masyarakat dan pemberdayaan perempuan; dan/atau
f. peneliti.
2. Peran Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PASAL48
BidandalampenyelenggaraanPraktikKebidanansebagaimanadimaksuddalamPasal46danPasal47,harussesuaidengankompetensi
dankewenangannya
PARAGRAF 1
Pelayanan Kesehatan Ibu
PASAL49
DALAMMENJALANKANTUGASMEMBERIKANPELAYANAN KESEHATANIBUSEBAGAIMANADIMAKSUDDALAMPASAL46 AYAT(1)
HURUFA, BIDANBERWENANG
a. memberikanAsuhanKebidananpadamasa
sebelumhamil;
b. memberikanAsuhanKebidananpadamasa
kehamilannormal;
c. memberikanAsuhanKebidananpadamasa
persalinandanmenolongpersalinannormal;
d. memberikanAsuhanKebidananpadamasa
nifas;
e. melakukanpertolonganpertama
kegawatdaruratanibu hamil,bersalin,nifas,dan
rujukan;dan
f. melakukandeteksidinikasusrisikodan
komplikasipadamasakehamilan,masapersalinan,
pascapersalinan,masanifas,sertaasuhan
pascakegugurandandilanjutkandenganrujukan.
PARAGRAF 2
PELAYANAN KESEHATAN ANAK
PASAL50
DALAMMENJALANKANTUGASMEMBERIKANPELAYANAN KESEHATANANAKSEBAGAIMANADIMAKSUDDALAMPASAL46 AYAT(1)
HURUFB, BIDANBERWENANG:
a. memberikanAsuhanKebidananpadabayi
barulahir,bayi,balita,dananakprasekolah;
b. memberikanimunisasisesuaiprogram
PemerintahPusat;
c. melakukanpemantauantumbuhkembang
padabayi,balita,dananakprasekolahserta
deteksidinikasuspenyulit,gangguantumbuh
kembang,danrujukan;
d. memberikanpertolonganpertama
kegawatdaruratanpadabayibarulahir
dilanjutkandenganrujukan.
PARAGRAF 3
PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI PEREMPUAN
DAN
KELUARGA BERENCANA
PASAL51
• KETENTUANLEBIHLANJUTMENGENAIPELAYANANKESEHATANIBU,PELAYANANKESEHATANANAK,DAN
PELAYANANKESEHATANREPRODUKSIPEREMPUANDANKELUARGABERENCANASEBAGAIMANADIMAKSUDDALAM
PASAL49 SAMPAIDENGANPASAL51 DIATURDENGANPERATURANMENTERI
PASAL52
PARAGRAF5
KEADAANGAWATDARURAT
PASAL59
a. Dalamkeadaangawatdaruratuntuk
pemberianpertolonganpertama,Bidandapat
melakukanpelayanankesehatandi luar
kewenangansesuaidengankompetensinya
b. Pertolonganpertamasebagaimanadimaksud
padaayat(1) bertujuanuntukmenyelamatkan
nyawaKlien.
c. Keadaangawat darurat sebagaimana
dimaksudpadaayat(1) merupakankeadaan
yangmengancamnyawaKlien
d. Keadaangawatdaruratsebagaimana
dimaksudpadaayat(1) ditetapkanolehBidan
sesuaidenganhasilevaluasiberdasarkan
keilmuannya.
e. Penanganankeadaangawatdarurat
sebagaimanadimaksudpadaayat(1)sampai
denganayat (4)dilaksanakansesuaidengan
ketentuanperaturanperundang-undangan
BABVII
HAKDANKEWAJIBANBIDAN
PASAL60
BIDANDALAMMELAKSANAKANPRAKTIKKEBIDANAN BERHAK:
a. memperolehpelindunganhukumsepanjang
melaksanakantugassesuaidengankompetensi,
kewenangan,danmematuhikodeetik,standar
profesi,standar pelayananprofesi,danstandar
proseduroperasional
b. memperolehinformasiyangbenar,jelas,jujur,
danlengkapdariKliendan/ataukeluarganya;.
c. menolakkeinginanKlienataupihaklainyang
bertentangandengankodeetik,standarprofesi,
standarpelayanan,standarprosedur
operasional,danketentuanperaturan
perundang-undangan
d. menerimaimbalanjasaatas Pelayanan
Kebidananyang telahdiberikan;
e. memperolehfasilitaskerjasesua1dengan
standar;dan
mendapatkankesempatanuntuk
mengembangkanprofesi.
PASAL61
BIDANDALAMMELAKSANAKANPRAKTIKKEBIDANAN BERKEWAJIBAN:
a. memberikan
Pelayanan Kebidanan
sesuai dengan
kompetensi,
kewenangan, dan
mematuhi kode etik,
standar profesi,
pelayanan profesi,
standar prosedur
operasional
b. memberikan
informasi yang benar,
jelas, dan lengkap
mengenai tindakan
Kebidanan kepada
Klien dan/atau
keluarganya sesuai
kewenangannya;
c. memperoleh
persetujuan dari Klien
atau keluarganya atas
tindakan yang akan
diberikan;
d. merujuk Klien yang
tidak dapat ditangani
ke dokter atau
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan;
e.
mendokumentasikan
Asuhan Kebidanan
sesua1 dengan standar
f. menjaga
kerahasiaan kesehatan
Klien;
g. menghormati hak
Klien;
h. melaksanakan
tindakan pelimpahan
wewenang dari dokter
sesuai dengan
Kompetensi Bidan;
i. melaksanakan
penugasan khusus yang
ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat;
j. meningkatkan mutu
Pelayanan Kebidanan;
k. mempertahankan
dan meningkatkan
pengetahuan dan/atau
keterampilannya
melalui pendidikan
dan/atau pelatihan;
dan/atau
l. melakukan
pertolongan gawat
darurat.
BAGIANKEDUA
HAKDANKEWAJIBANKLIEN
PASAL62
DALAMPRAKTIKKEBIDANAN,KLIENBERHAK:
a. memperolehpelindunganhukumsepanjang
melaksanakantugassesuaidengan
kompetensi,kewenangan, danmematuhikode
etik,standarprofesi, standarpelayanan
profesi,dan standarproseduroperasional
b. memperolehinformasi yang benar,jelas,
jujur, danlengkapdari Kliendan/atau
keluarganya;.
c. memintapendapatBidanlain;
d. memberipersetujuanataupenolakan
tindakanKebidananyang akandilakukan;
dan
e. memperolehjaminankerahasiaankesehatan
Klien.
PASAL63
1. PENGUNGKAPANRAHASIAKESEHATANKLIENHANYADILAKUKANATASDASAR:
a. kepentingan kesehatan
Klien;
b. permintaan aparatur
penegakhukumdalam
rangkapenegakanhukum;
c. persetujuanKlien sendiri;
dan/atau
d. ketentuan peraturan
perundang-undangan
2. PengungkapanrahasiakesehatanKliensebagaimanadimaksudpadaayat(1)terbataspadatindakanyangdilakukanoleh
Bidan.
3. KetentuanlebihlanjutmengenaipengungkapanrahasiakesehatanKliendiaturdalamPeraturanMenteri
PASAL64
DALAMPRAKTIKKEBIDANAN, KLIENBERKEWAJIBAN:
:
a. memberikaninformasiyang benar, jelas,dan
jujurmengenaikondisi kesehatannya
b. mematuhinasihatdanpetunjukBidan;
c. mematuhiketentuanyangberlakudi Fasilitas
PelayananKesehatan;dan
d. memberiimbalanjasaatasPelayanan
Kebidananyangditerima
BAB VIII
ORGANISASI PROFESI BIDAN
PASAL65
a. BidanberhimpundalamsatuwadahOrganisasi ProfesiBidan.
b. OrganisasiProfesi Bidanberfungsiuntukmeningkatkandan/ataumengembangkanpengetahuandanketerampilan,mertabat,danetikaprofesi
Kebidanan.
PASAL66
OrganisasiProfesi Bidanbertujuanuntukmempersatukan, membina,dan memberdayakanBidandalamrangkamenunjangpembangunankesehatan.
BAB IX
PENDAYAGUNAAN BIDAN
PASAL68
1. Dalam rangka pemerataan dan pemenuhan kebutuhan Pelayanan Kebidanan, Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat melakukan pendayagunaan Bidan sesuai dengan tugas dan fungsi
masing-masing.
2. Pendayagunaan Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memperhatikan aspek pemerataan,
pemanfaatan, dan pengembangan.
3. Pendayagunaan Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) terdiri atas pendayagunaan Bidan
di dalam dan luar negeri.
Pendayagunaan Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (3) dilaksanakan melalui
penempatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB X
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
PASAL69
1. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah melakukan pembinaan dan
pengawasan Bidan dengan melibatkan Konsil dan Organisasi Profesi Bidan sesuai
dengan kewenangan masing-masing.
2. Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diarahkan
untuk:
• meningkatkan mutu Pelayanan Kebidanan;
• melindungi masyarakat dari tindakan Bidan yang tidak sesuai standar; dan
3. memberikan kepastian hukum bagi Bidan dan masyarakat
PASAL70
Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB XI
KETENTUAN DAN PERALIHAN
PASAL71
Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, setiap orang yang sedang mengikuti pendidikan
Kebidanan diploma empat dapat berpraktik sebagai Bidan lulusan diploma empat di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan setelah lulus pendidikan kecuali praktik mandiri Bidan
PASAL72
Bidan lulusan pendidikan diploma empat sebelum Undang-Undang ini mulai berlaku dapat berpraktik
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan kecuali praktik mandiri Bidan
PASAL73
STR dan SIPB yang telah dimiliki oleh Bidan sebelum Undang-Undang ini diundangkan, dinyatakan
tetap berlaku sampai jangka waktu STR dan SIPB berakhir
PASAL74
Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, penerbitan STR yang masih dalam proses, diselesaikan
berdasarkan prosedur sebelum Undang-Undang ini diundangkan
PASAL75
Bidan lulusan pendidikan Kebidanan di bawah diplomatiga Kebidanan yang telah melakukan Praktik
Kebidanan sebelumUndang-Undang ini diundangkan masih tetap dapat melakukan Praktik Kebidanan
untuk jangka waktupaling lama BulanOktober Tahun2020
PASAL76
1. Bidan lulusan pendidikan diploma tiga dan Bidan lulusan pendidikan diploma empat yang telah melaksanakan Praktik
Kebidanan secara mandiri di Tempat Praktik Mandiri Bidan sebelum Undang Undang ini diundangkan, dapat
melaksanakan Praktik Kebidanan secara mandiri di Tempat Praktik Mandiri Bidan untuk jangka waktu paling lama 7
(tujuh) tahun setelah Undang-Undang ini diundangkan.
2. Dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidan lulusan pendidikan diploma tiga yang melaksanakan
praktik mandiri Bidan dapat mengikuti penyetaraan Bidan lulusan pendidikan profesi melalui rekognisi pembelajaran
lampau.
3. Rekognisi pembelajaran lampau sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
PASAL77
Pelaksanaan Registrasi ulang untuk Bidan yang lulus pendidikan sebelum Tahun 2013 melampirkan
ijazah sebagai pengganti Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
PASAL78
Peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang ini harus ditetapkan paling lama 2 (dua) tahun terhitung
sejak Undang-Undang ini diundangkan.
PASAL79
PASAL80
TERIMA KASIH
Perundang undangan dalam kebidanan

More Related Content

What's hot

professional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.Kes
professional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.Kesprofessional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.Kes
professional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.Kes
Puskesmas palasa
 
ppt pws
ppt pwsppt pws
Kak pemantauan bumil resti
Kak pemantauan bumil restiKak pemantauan bumil resti
Kak pemantauan bumil resti
AnipahMadrid
 
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
pjj_kemenkes
 
Pengembangan profesi bidan melalui pendidikan berkelanjutan
Pengembangan profesi bidan melalui pendidikan berkelanjutanPengembangan profesi bidan melalui pendidikan berkelanjutan
Pengembangan profesi bidan melalui pendidikan berkelanjutanPeny Ariani
 
Otonomi kebidanan
Otonomi kebidananOtonomi kebidanan
Otonomi kebidanan
Triana Septianti
 
KB 1 Masalah Kesehatan Reproduksi yang Sering Terjadi pada Siklus Reproduksi ...
KB 1 Masalah Kesehatan Reproduksi yang Sering Terjadi pada Siklus Reproduksi ...KB 1 Masalah Kesehatan Reproduksi yang Sering Terjadi pada Siklus Reproduksi ...
KB 1 Masalah Kesehatan Reproduksi yang Sering Terjadi pada Siklus Reproduksi ...
pjj_kemenkes
 
Jenjang Karir Bidan
Jenjang Karir BidanJenjang Karir Bidan
Jenjang Karir Bidan
yantiyanti45
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan
shona2493
 
Pedoman pembinaan-kebugaran-jasmani-jemaah-haji-bagi-petugas-kesehatan
Pedoman pembinaan-kebugaran-jasmani-jemaah-haji-bagi-petugas-kesehatanPedoman pembinaan-kebugaran-jasmani-jemaah-haji-bagi-petugas-kesehatan
Pedoman pembinaan-kebugaran-jasmani-jemaah-haji-bagi-petugas-kesehatanIrene Susilo
 
12 lingkup praktik kebidanan
12 lingkup praktik kebidanan12 lingkup praktik kebidanan
12 lingkup praktik kebidanan
Syamsul Arifin
 
ETIKA DAN KODE ETIK KEBIDANAN
ETIKA DAN KODE ETIK KEBIDANANETIKA DAN KODE ETIK KEBIDANAN
ETIKA DAN KODE ETIK KEBIDANAN
pjj_kemenkes
 
Epidemiologi dalam kesehatan reproduksi
Epidemiologi dalam kesehatan reproduksiEpidemiologi dalam kesehatan reproduksi
Epidemiologi dalam kesehatan reproduksi
UFDK
 
Petunjuk teknis pelayanan kesehatan kkhi makkah
Petunjuk teknis pelayanan kesehatan kkhi makkahPetunjuk teknis pelayanan kesehatan kkhi makkah
Petunjuk teknis pelayanan kesehatan kkhi makkah
rickygunawan84
 
Penerapan Nilai Moral
Penerapan Nilai MoralPenerapan Nilai Moral
Penerapan Nilai Moral
evhi susanti
 
Kode Etik Bidan
Kode Etik BidanKode Etik Bidan
Kode Etik Bidan
UFDK
 
24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan
Siti Maimun
 
prinsip etika dalam pelayanan kebidanan
prinsip etika dalam pelayanan kebidananprinsip etika dalam pelayanan kebidanan
prinsip etika dalam pelayanan kebidanan
Dian Arifah
 
Monitoring mutu pelayanan kebidanan melalui observasi, wawancara
Monitoring mutu pelayanan kebidanan melalui observasi, wawancaraMonitoring mutu pelayanan kebidanan melalui observasi, wawancara
Monitoring mutu pelayanan kebidanan melalui observasi, wawancararisdiana21
 

What's hot (20)

professional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.Kes
professional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.Kesprofessional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.Kes
professional self regulation of midwifery by Dr.emi nurjasmi, M.Kes
 
ppt pws
ppt pwsppt pws
ppt pws
 
Kak pemantauan bumil resti
Kak pemantauan bumil restiKak pemantauan bumil resti
Kak pemantauan bumil resti
 
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
 
Pengembangan profesi bidan melalui pendidikan berkelanjutan
Pengembangan profesi bidan melalui pendidikan berkelanjutanPengembangan profesi bidan melalui pendidikan berkelanjutan
Pengembangan profesi bidan melalui pendidikan berkelanjutan
 
Otonomi kebidanan
Otonomi kebidananOtonomi kebidanan
Otonomi kebidanan
 
KB 1 Masalah Kesehatan Reproduksi yang Sering Terjadi pada Siklus Reproduksi ...
KB 1 Masalah Kesehatan Reproduksi yang Sering Terjadi pada Siklus Reproduksi ...KB 1 Masalah Kesehatan Reproduksi yang Sering Terjadi pada Siklus Reproduksi ...
KB 1 Masalah Kesehatan Reproduksi yang Sering Terjadi pada Siklus Reproduksi ...
 
Jenjang Karir Bidan
Jenjang Karir BidanJenjang Karir Bidan
Jenjang Karir Bidan
 
24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan24 standar pelayanan kebidanan
24 standar pelayanan kebidanan
 
Pedoman pembinaan-kebugaran-jasmani-jemaah-haji-bagi-petugas-kesehatan
Pedoman pembinaan-kebugaran-jasmani-jemaah-haji-bagi-petugas-kesehatanPedoman pembinaan-kebugaran-jasmani-jemaah-haji-bagi-petugas-kesehatan
Pedoman pembinaan-kebugaran-jasmani-jemaah-haji-bagi-petugas-kesehatan
 
12 lingkup praktik kebidanan
12 lingkup praktik kebidanan12 lingkup praktik kebidanan
12 lingkup praktik kebidanan
 
ETIKA DAN KODE ETIK KEBIDANAN
ETIKA DAN KODE ETIK KEBIDANANETIKA DAN KODE ETIK KEBIDANAN
ETIKA DAN KODE ETIK KEBIDANAN
 
36303996 karya-tulis-ilmiah-linda
36303996 karya-tulis-ilmiah-linda36303996 karya-tulis-ilmiah-linda
36303996 karya-tulis-ilmiah-linda
 
Epidemiologi dalam kesehatan reproduksi
Epidemiologi dalam kesehatan reproduksiEpidemiologi dalam kesehatan reproduksi
Epidemiologi dalam kesehatan reproduksi
 
Petunjuk teknis pelayanan kesehatan kkhi makkah
Petunjuk teknis pelayanan kesehatan kkhi makkahPetunjuk teknis pelayanan kesehatan kkhi makkah
Petunjuk teknis pelayanan kesehatan kkhi makkah
 
Penerapan Nilai Moral
Penerapan Nilai MoralPenerapan Nilai Moral
Penerapan Nilai Moral
 
Kode Etik Bidan
Kode Etik BidanKode Etik Bidan
Kode Etik Bidan
 
24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan
 
prinsip etika dalam pelayanan kebidanan
prinsip etika dalam pelayanan kebidananprinsip etika dalam pelayanan kebidanan
prinsip etika dalam pelayanan kebidanan
 
Monitoring mutu pelayanan kebidanan melalui observasi, wawancara
Monitoring mutu pelayanan kebidanan melalui observasi, wawancaraMonitoring mutu pelayanan kebidanan melalui observasi, wawancara
Monitoring mutu pelayanan kebidanan melalui observasi, wawancara
 

Similar to Perundang undangan dalam kebidanan

konsep kebidanan
konsep kebidanankonsep kebidanan
konsep kebidanan
Ershila Sutanto
 
KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)
KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan) KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)
KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)
tita_chubie
 
OBSERVASI PRAKTIK BIDAN MANDIRI DI PUSKESMAS PEGAMBIRAN.pptx
OBSERVASI PRAKTIK BIDAN MANDIRI DI PUSKESMAS PEGAMBIRAN.pptxOBSERVASI PRAKTIK BIDAN MANDIRI DI PUSKESMAS PEGAMBIRAN.pptx
OBSERVASI PRAKTIK BIDAN MANDIRI DI PUSKESMAS PEGAMBIRAN.pptx
EchaaAlvheerans1
 
Standar Pendidikan Bidan
Standar Pendidikan BidanStandar Pendidikan Bidan
Standar Pendidikan Bidan
pjj_kemenkes
 
473721989-isu-kebijakan-bidan-ppt-ppt-230414061037-67c12720 (1) (1).ppt
473721989-isu-kebijakan-bidan-ppt-ppt-230414061037-67c12720 (1) (1).ppt473721989-isu-kebijakan-bidan-ppt-ppt-230414061037-67c12720 (1) (1).ppt
473721989-isu-kebijakan-bidan-ppt-ppt-230414061037-67c12720 (1) (1).ppt
noviarita6
 
Uu no 4 kebidanan bpp
Uu no 4 kebidanan bppUu no 4 kebidanan bpp
Uu no 4 kebidanan bpp
desiaulia7
 
Pengembangan Karir Bidan
Pengembangan Karir BidanPengembangan Karir Bidan
Pengembangan Karir Bidan
pjj_kemenkes
 
Pengembangan Karir Bidan
Pengembangan Karir BidanPengembangan Karir Bidan
Pengembangan Karir Bidan
pjj_kemenkes
 
makalah konkeb
makalah konkebmakalah konkeb
makalah konkeb
nikeneka18
 
Bab ii profil dan pengembangan renop 2013 2014
Bab ii profil dan pengembangan renop 2013 2014Bab ii profil dan pengembangan renop 2013 2014
Bab ii profil dan pengembangan renop 2013 2014
Muhamad Fauzi
 
Pendidikan Keperawatan Di Indonesia
Pendidikan Keperawatan Di IndonesiaPendidikan Keperawatan Di Indonesia
Pendidikan Keperawatan Di Indonesia
pjj_kemenkes
 
Pendidikan Keperawatan Di Indonesia
Pendidikan Keperawatan Di IndonesiaPendidikan Keperawatan Di Indonesia
Pendidikan Keperawatan Di Indonesia
pjj_kemenkes
 
Dr. Ade - Penguatan Pelayanan Kebidanan pada Era Transformasi Kesehatan-rev2....
Dr. Ade - Penguatan Pelayanan Kebidanan pada Era Transformasi Kesehatan-rev2....Dr. Ade - Penguatan Pelayanan Kebidanan pada Era Transformasi Kesehatan-rev2....
Dr. Ade - Penguatan Pelayanan Kebidanan pada Era Transformasi Kesehatan-rev2....
MiniTriyuliani1
 
Perbandingan GP ibu mengandung 2004 dan 2022 13 july2023.pptx
Perbandingan GP ibu mengandung 2004 dan 2022 13 july2023.pptxPerbandingan GP ibu mengandung 2004 dan 2022 13 july2023.pptx
Perbandingan GP ibu mengandung 2004 dan 2022 13 july2023.pptx
NazirahKamar
 
Perbandingan GP ibu mengandung 2004 dan 2022 13 july2023.pptx
Perbandingan GP ibu mengandung 2004 dan 2022 13 july2023.pptxPerbandingan GP ibu mengandung 2004 dan 2022 13 july2023.pptx
Perbandingan GP ibu mengandung 2004 dan 2022 13 july2023.pptx
NazirahKamar
 
Kepmenkes SKK Bid Kebidanan.pptx
Kepmenkes SKK Bid Kebidanan.pptxKepmenkes SKK Bid Kebidanan.pptx
Kepmenkes SKK Bid Kebidanan.pptx
maryati1968ketut
 
Standar Kompetensi dan Standar Pelayanan Kebidanan
Standar Kompetensi dan Standar Pelayanan KebidananStandar Kompetensi dan Standar Pelayanan Kebidanan
Standar Kompetensi dan Standar Pelayanan Kebidanan
UFDK
 

Similar to Perundang undangan dalam kebidanan (20)

Konsep iii
Konsep iiiKonsep iii
Konsep iii
 
Konsep kebidanan ppt
Konsep kebidanan pptKonsep kebidanan ppt
Konsep kebidanan ppt
 
konsep kebidanan
konsep kebidanankonsep kebidanan
konsep kebidanan
 
KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)
KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan) KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)
KONSEP PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN (pola pengembangan pendidikan bidan)
 
materi
materimateri
materi
 
OBSERVASI PRAKTIK BIDAN MANDIRI DI PUSKESMAS PEGAMBIRAN.pptx
OBSERVASI PRAKTIK BIDAN MANDIRI DI PUSKESMAS PEGAMBIRAN.pptxOBSERVASI PRAKTIK BIDAN MANDIRI DI PUSKESMAS PEGAMBIRAN.pptx
OBSERVASI PRAKTIK BIDAN MANDIRI DI PUSKESMAS PEGAMBIRAN.pptx
 
Standar Pendidikan Bidan
Standar Pendidikan BidanStandar Pendidikan Bidan
Standar Pendidikan Bidan
 
473721989-isu-kebijakan-bidan-ppt-ppt-230414061037-67c12720 (1) (1).ppt
473721989-isu-kebijakan-bidan-ppt-ppt-230414061037-67c12720 (1) (1).ppt473721989-isu-kebijakan-bidan-ppt-ppt-230414061037-67c12720 (1) (1).ppt
473721989-isu-kebijakan-bidan-ppt-ppt-230414061037-67c12720 (1) (1).ppt
 
Uu no 4 kebidanan bpp
Uu no 4 kebidanan bppUu no 4 kebidanan bpp
Uu no 4 kebidanan bpp
 
Pengembangan Karir Bidan
Pengembangan Karir BidanPengembangan Karir Bidan
Pengembangan Karir Bidan
 
Pengembangan Karir Bidan
Pengembangan Karir BidanPengembangan Karir Bidan
Pengembangan Karir Bidan
 
makalah konkeb
makalah konkebmakalah konkeb
makalah konkeb
 
Bab ii profil dan pengembangan renop 2013 2014
Bab ii profil dan pengembangan renop 2013 2014Bab ii profil dan pengembangan renop 2013 2014
Bab ii profil dan pengembangan renop 2013 2014
 
Pendidikan Keperawatan Di Indonesia
Pendidikan Keperawatan Di IndonesiaPendidikan Keperawatan Di Indonesia
Pendidikan Keperawatan Di Indonesia
 
Pendidikan Keperawatan Di Indonesia
Pendidikan Keperawatan Di IndonesiaPendidikan Keperawatan Di Indonesia
Pendidikan Keperawatan Di Indonesia
 
Dr. Ade - Penguatan Pelayanan Kebidanan pada Era Transformasi Kesehatan-rev2....
Dr. Ade - Penguatan Pelayanan Kebidanan pada Era Transformasi Kesehatan-rev2....Dr. Ade - Penguatan Pelayanan Kebidanan pada Era Transformasi Kesehatan-rev2....
Dr. Ade - Penguatan Pelayanan Kebidanan pada Era Transformasi Kesehatan-rev2....
 
Perbandingan GP ibu mengandung 2004 dan 2022 13 july2023.pptx
Perbandingan GP ibu mengandung 2004 dan 2022 13 july2023.pptxPerbandingan GP ibu mengandung 2004 dan 2022 13 july2023.pptx
Perbandingan GP ibu mengandung 2004 dan 2022 13 july2023.pptx
 
Perbandingan GP ibu mengandung 2004 dan 2022 13 july2023.pptx
Perbandingan GP ibu mengandung 2004 dan 2022 13 july2023.pptxPerbandingan GP ibu mengandung 2004 dan 2022 13 july2023.pptx
Perbandingan GP ibu mengandung 2004 dan 2022 13 july2023.pptx
 
Kepmenkes SKK Bid Kebidanan.pptx
Kepmenkes SKK Bid Kebidanan.pptxKepmenkes SKK Bid Kebidanan.pptx
Kepmenkes SKK Bid Kebidanan.pptx
 
Standar Kompetensi dan Standar Pelayanan Kebidanan
Standar Kompetensi dan Standar Pelayanan KebidananStandar Kompetensi dan Standar Pelayanan Kebidanan
Standar Kompetensi dan Standar Pelayanan Kebidanan
 

Recently uploaded

PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 

Recently uploaded (20)

PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 

Perundang undangan dalam kebidanan

  • 1.
  • 2. PELAYANAN KEBIDANAN, YANG MERUPAKAN SALAH SATU BENTUK PELAYANAN KESEHATAN DITUJUKAN KHUSUS KEPADA : PELAYANAN KEBIDANAN HARUS DIBERIKAN SECARA BERTANGGUNG JAWAB, AKUNTABEL, BERMUTU, DAN AMAN PEREMP UAN BAYI BARU LAHIR BAYI BALITA ANAK PRASEKO LAH KESEHAT AN REPROD UKSI PEREMPU AN KELUARG A BERENCA NA
  • 3. FENOMENA •PROFESI BIDAN DI INDONESIA MASIH DIHADAPKAN OLEH BERBAGAI MACAM KENDALA SEPERTI PERSEBARAN BIDAN YANG BELUM MERATA DAN MENJANGKAU SELURUH WILAYAH TERPENCIL DI INDONESIA, SERTA PENDIDIKAN KEBIDANAN YANG SAMPAI SAAT INI SEBAGIAN BESAR MASIH PADA JENIS PENDIDIKAN VOKASI YANG MENYEBABKAN PENGEMBANGAN PROFESI BIDAN BERJALAN SANGAT LAMBAT
  • 4. •DALAM HAL PRAKTIK KEBIDANAN, MASIH TERDAPAT KETIDAKSESUAIAN ANTARA KEWENANGAN DAN KOMPETENSI YANG DIMILIKI OLEH BIDAN. SELAIN ITU, BIDAN SEBAGAI PEMBERI PELAYANAN KEBIDANAN PERLU DIPERSIAPKAN KEMAMPUANNYA UNTUK MENGATASI PERKEMBANGAN PERMASALAHAN KESEHATAN DALAM MASYARAKAT.
  • 5. • BIDAN DALAM MELAKSANAKAN PELAYANAN KESEHATAN BERPERAN SEBAGAI PEMBERI PELAYANAN KEBIDANAN, PENGELOLA PELAYANAN KEBIDANAN, PENYULUH DAN KONSELOR BAGI KLIEN, PENDIDIK, PEMBIMBING, DAN FASILITATOR KLINIK, PENGGERAK PERAN SERTA MASYARAKAT DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, SERTA PENELITI. • PELAYANAN KEBIDANAN YANG DIBERIKAN OLEH BIDAN DIDASARKAN PADA PENGETAHUAN DAN KOMPETENSI DI BIDANG ILMU KEBIDANAN YANG DIKEMBANGKAN SESUAI DENGAN KEBUTUHAN KLIEN.
  • 6. • KETENTUAN MENGENAI PROFESI BIDAN MASIH TERSEBAR DALAM BERBAGAI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN BELUM MENAMPUNG KEBUTUHAN HUKUM DARI PROFESI BIDAN MAUPUN MASYARAKAT • HAL INI MENGAKIBATKAN BELUM ADANYA KEPASTIAN HUKUM BAGI BIDAN DALAM MENJALANKAN PRAKTIK PROFESINYA, SEHINGGA BELUM MEMBERIKAN PEMERATAAN PELAYANAN, PELINDUNGAN, DAN KEPASTIAN HUKUM BAGI BIDAN SEBAGAI PEMBERI PELAYANAN KEBIDANAN DAN MASYARAKAT SEBAGAI PENERIMA PELAYANAN KEBIDANAN • PENGATURAN KEBIDANAN BERTUJUAN UNTUK MENINGKATKAN MUTU BIDAN, MUTU PENDIDIKAN DAN PELAYANAN KEBIDANAN, MEMBERIKAN PELINDUNGAN DAN KEPASTIAN HUKUM KEPADA BIDAN DAN KLIEN, SERTA MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT.
  • 7. UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2019 TENTANG KEBIDANAN
  • 8. BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 2 PENYELENGGARAAN KEBIDANAN BERASASKAN a. PERIKEMANUSI AAN b. NILAI ILMIAH c. ETIKA DAN PROFESIONALI SME d. MANFAATe. KEADILAN f. PERLINDUNGA N g. KESELAMATA N KLIEN
  • 9. BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 3 meningkatkan mutu pendidikan Bidan; meningkatkan mutu Pelayanan Kebidanan memberikan pelindungan dan kepastian hukum kepada Bidan dan Klien meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, terutama kesehatan ibu, bayi baru lahir, bayi, balita, dan anak prasekolah.
  • 12. PASAL 5 Pendidikanakademiksebagaimana dimaksuddalamPasal 4 huruf a terdiri atas: • a. Programsarjana • b. Programmagister • c. Programdoktor Pendidikan akademiksebagaimanadimaksuddalamPasal 4 huruf a terdiri atas: Lulusan pendidikan akademiksebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf a dapat melanjutkan programpendidikan profesi.
  • 13. PASAL 6 Pendidikanakademiksebagaimana dimaksuddalamPasal 4 huruf a terdiri atas: Pendidikan vokasi sebagaimanadimaksuddalamPasal 4 huruf b merupakan program diplomatiga kebidanan Lulusan pendidikan vokasi sebagaimana dimaksud padaayat (1) yangakan menjadi Bidan lulusan pendidikan profesi harusmelanjutkanprogrampendidikan setara sarjana ditambahpendidikanprofesi
  • 14. PASAL 7 Pendidikan profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c merupakan program lanjutan dari program pendidikan setara sarjana atau program sarjana
  • 15. PASAL 8 Lulusan pendidikanakademik, vokasi,dan profesi sebagaimanadimaksud dalamPasal 4 mendapatkangelar sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 17. 1. BIDANYANGAKANMENJALANKANPRAKTIKKEBIDANANWAJIBMEMILIKI IZINPRAKTIK. 2. IZINPRAKTIKSEBAGAIMANADIMAKSUDPADA AYAT(1)DIBERIKAN DALAMBENTUKSIPB. 3. SIPBSEBAGAIMANADIMAKSUDPADA AYAT(2) DIBERIKANOLEHPEMERINTAHDAERAHKABUPATEN/KOTAATASREKOMENDASIPEJABAT KESEHATANYANGBERWENANGDI KABUPATEN/KOTATERNPATBIDANMENJALANKAN PRAKTIKNYA 4. PEMERINTAHDAERAHKABUPATEN/KOTASEBAGAIMANADIMAKSUDPADA AYAT(3) HARUSMENERBITKANSIPB PALINGLAMA15 (LIMABELAS) HARIKERJASEJAKPENGAJUANSIPB DITERIMA. 5. UNTUKMENDAPATKANSIPB SEBAGAIMANADIMAKSUDPADA AYAT(3),BIDAN HARUS MEMILIKI: • STR YANGMASIHBERLAKU; DAN • TEMPATPRAKTIK. 6. SIPBBERLAKUAPABILA: • STRMASIHBERLAKU; DAN • BIDANBERPRAKTIKDI TEMPATSEBAGAIMANATERCANTUMDALAMSIPB. Pasal25
  • 18. 1. BIDANPALINGBANYAKMENDAPATKAN2 (DUA)SIPB. 2. SIPBSEBAGAIMANADIMAKSUDPADAAYAT(1)BERLAKUUNTUK: a. 1 (SATU)DI TEMPATPRAKTIKMANDIRIBIDANDAN 1 (SATU) DI FASILITASPELAYANAN KESEHATANSELAIND1 TEMPAT PRAKTIKMANDIRIBIDAN; ATAU b. 2 (DUA)PRAKTIKKEBIDANANDI FASILITAS PELAYANANKESEHATANSELAINDI TEMPATPRAKTIKMANDIRIBIDAN. Pasal26
  • 19. 1. SIPBTIDAKBERLAKUAPABILA: a. BIDANMENINGGALDUNIA; b. HABISMASABERLAKUNYA; c. DICABUTBERDASARKANKETENTUANPERUNDANG-UNDANGAN; ATAU d. ATASPERMINTAANSENDIRI. Pasal27
  • 20. 1. SETIAPBIDANHARUSMENJALANKANPRAKTIKKEBIDANANDI TEMPATPRAKTIKYANGSESUAIDENGANSIPB. 2. BIDANYANGMENJALANKANPRAKTIKKEBIDANANDI TEMPATPRAKTIKYANGTIDAKSESUAIDENGANSIPB SEBAGAIMANADIMAKSUDPADAAYAT(1)DIKENAISANKSIADMINISTRATIF BERUPA: a. TEGURANTERTULIS; b. PENGHENTIAN SEMENTARAKEGIATAN; ATAU c. PENCABUTANIZIN. Pasal28
  • 21. 1. PENYELENGGARAFASILITASPELAYANANKESEHATANHARUSMENDAYAGUNAKAN BIDANYANGMEMILIKI STRDANSIPB. 2. PENYELENGGARAFASILITASPELAYANANKESEHATANYANGMENDAYAGUNAKAN BIDANYANGTIDAKMEMILIKISTR DAN SIPB SEBAGAIMANADIMAKSUDPADAAYAT(1)DIKENAISANKSI ADMINISTRATIF BERUPA: a. TEGURANTERTULIS; b. PENGHENTIAN SEMENTARAKEGIATAN; ATAU c. PENCABUTANIZIN 3. KETENTUANLEBIHLANJUTMENGENAI TATACARAPENGENAANSANKSI ADMINISTRATIFSEBAGAIMANADIMAKSUDPADA AYAT (2) DIATURDENGAN PERATURANMENTERI Pasal28
  • 23. BAGIANKESATU UMUM PASAL41 1. PraktikKebidanandilakukandi: a. Tempat PraktikMandiriBidan; dan b. Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya. 2. PraktikKebidanansebagaimanadimaksudpadaayat (1)harusdilakukansesuaidengan kompetensidan kewenangan sertamematuhi kode etik,standar profesi,standar pelayananprofesi, dan standar proseduroperasional.
  • 24. PASAL42 1. Pengaturan,penetapandanpembinaanPraktikKebidanandilaksanakanolehKonsil. 2. Konsilsebagaimanadimaksudpadaayat(1) merupakanbagiandariKonsilTenaga KesehatanIndonesiayang diaturdenganPeraturanPresiden.
  • 25. PASAL43 1. BidanlulusanpendidikandiplomatigahanyadapatmelakukanPraktikKebidanan di FasilitasPelayananKesehatan. 2. Bidanlulusanpendidikanprofesi dapat melakukanPraktikKebidanandi Tempat PraktikMandiri Bidandandi FasilitasPelayananKesehatanlainnya. 3. PraktikMandiriBidansebagaimanadimaksudpadaayat(2) dilakukanhanyapada 1 (satu)TempatPraktikMandiriBidan
  • 26. PASAL44 1. Bidan lulusanpendidikanprofesiyangmenjalankanPraktikKcbidanandi Tempat PraktikMandiriBidanwajibmemasangpapannama praktik. 2. Ketentuan mengena1papan namapraktik sebagaimana dimaksudpadaayat (1)dilaksanakan sesuaidengan ketentuanperaturan perundang- undangan. 3. Bidan yangtidakmemasang papan namapraktik sebagaimana dimaksudpadaayat (1)dikenaisanksiadministratifberupa: a. teguranlisan; b. peringatantertulis; c. denda administratif; dan/atau d. pencabutan izin. 4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tatacara pengenaan sanksiadministratifsebagaimanadimaksudpadaayat (3) diatur dengan Peraturan Menteri
  • 27. PASAL45 1. Bidan yangmenjalankanPraktikKebidanandi Tempat PraktikMandiriBidanwajibmelengkapisaranadan prasaranapelayanansesuaidengan standar pelayanan dan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. Bidan yangtidakmelengkapisaranadan prasaranapelayanan sebagaimana dimaksudpadaayat (1)dikenaisanksiadministratifberupa: a. teguranlisan; b. peringatantertulis; c. denda administratif; dan/atau d. pencabutan izin. 3. Ketentuan mengenaitatacarapengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksudpadaayat (2) diatur dengan PeraturanMenteri
  • 29. PASAL46 1. DalammenyelenggarakanPraktikKebidanan,Bidanbertugasmemberikanpelayananyangmeliputi: a. pelayanan kesehatanibu; b. pelayanan kesehatananak; c. pelayanan kesehatanreproduksiperempuandan keluarga berencana; d. pelaksanaan tugas berdasarkanpelimpahan wewenang; dan/atau e. pelaksanaan tugas dalamkeadaanketerbatasan tertentu. 2. Tugas Bidan sebagaimanadimaksudpadaayat (1)dapat dilaksanakan secarabersama atau sendiri. 3. Pelaksanaan tugas sebagaimanadimaksudpada ayat (1)dilaksanakansecara bertanggung jawabdan akuntabel.
  • 30. PASAL47 1. DalammenyelenggarakanPraktikKebidanan,Bidandapatberperansebagai: a. pemberiPelayananKebidanan; b. pengelolaPelayananKebidanan; c. penyuluhdankonselor; d. pendidik,pembimbing,danfasilitator klinik; e. penggerakperansertamasyarakatdanpemberdayaanperempuan; dan/ataupeneliti. 2. PeranBidansebagaimanadimaksudpadaayat(1) dilaksanakansesuaidenganketentuanperaturanperundang-undangan. 1. Dalam menyelenggarakan Praktik Kebidanan, Bidan dapat berperan sebagai: a. pemberi Pelayanan Kebidanan; b. pengelola Pelayanan Kebidanan; c. penyuluh dan konselor; d. pendidik, pembimbing, dan fasilitator klinik; e. penggerak peran serta masyarakat dan pemberdayaan perempuan; dan/atau f. peneliti. 2. Peran Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 33. PASAL49 DALAMMENJALANKANTUGASMEMBERIKANPELAYANAN KESEHATANIBUSEBAGAIMANADIMAKSUDDALAMPASAL46 AYAT(1) HURUFA, BIDANBERWENANG a. memberikanAsuhanKebidananpadamasa sebelumhamil; b. memberikanAsuhanKebidananpadamasa kehamilannormal; c. memberikanAsuhanKebidananpadamasa persalinandanmenolongpersalinannormal; d. memberikanAsuhanKebidananpadamasa nifas; e. melakukanpertolonganpertama kegawatdaruratanibu hamil,bersalin,nifas,dan rujukan;dan f. melakukandeteksidinikasusrisikodan komplikasipadamasakehamilan,masapersalinan, pascapersalinan,masanifas,sertaasuhan pascakegugurandandilanjutkandenganrujukan.
  • 35. PASAL50 DALAMMENJALANKANTUGASMEMBERIKANPELAYANAN KESEHATANANAKSEBAGAIMANADIMAKSUDDALAMPASAL46 AYAT(1) HURUFB, BIDANBERWENANG: a. memberikanAsuhanKebidananpadabayi barulahir,bayi,balita,dananakprasekolah; b. memberikanimunisasisesuaiprogram PemerintahPusat; c. melakukanpemantauantumbuhkembang padabayi,balita,dananakprasekolahserta deteksidinikasuspenyulit,gangguantumbuh kembang,danrujukan; d. memberikanpertolonganpertama kegawatdaruratanpadabayibarulahir dilanjutkandenganrujukan.
  • 36. PARAGRAF 3 PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
  • 40. PASAL59 a. Dalamkeadaangawatdaruratuntuk pemberianpertolonganpertama,Bidandapat melakukanpelayanankesehatandi luar kewenangansesuaidengankompetensinya b. Pertolonganpertamasebagaimanadimaksud padaayat(1) bertujuanuntukmenyelamatkan nyawaKlien. c. Keadaangawat darurat sebagaimana dimaksudpadaayat(1) merupakankeadaan yangmengancamnyawaKlien d. Keadaangawatdaruratsebagaimana dimaksudpadaayat(1) ditetapkanolehBidan sesuaidenganhasilevaluasiberdasarkan keilmuannya. e. Penanganankeadaangawatdarurat sebagaimanadimaksudpadaayat(1)sampai denganayat (4)dilaksanakansesuaidengan ketentuanperaturanperundang-undangan
  • 42. PASAL60 BIDANDALAMMELAKSANAKANPRAKTIKKEBIDANAN BERHAK: a. memperolehpelindunganhukumsepanjang melaksanakantugassesuaidengankompetensi, kewenangan,danmematuhikodeetik,standar profesi,standar pelayananprofesi,danstandar proseduroperasional b. memperolehinformasiyangbenar,jelas,jujur, danlengkapdariKliendan/ataukeluarganya;. c. menolakkeinginanKlienataupihaklainyang bertentangandengankodeetik,standarprofesi, standarpelayanan,standarprosedur operasional,danketentuanperaturan perundang-undangan d. menerimaimbalanjasaatas Pelayanan Kebidananyang telahdiberikan; e. memperolehfasilitaskerjasesua1dengan standar;dan mendapatkankesempatanuntuk mengembangkanprofesi.
  • 43. PASAL61 BIDANDALAMMELAKSANAKANPRAKTIKKEBIDANAN BERKEWAJIBAN: a. memberikan Pelayanan Kebidanan sesuai dengan kompetensi, kewenangan, dan mematuhi kode etik, standar profesi, pelayanan profesi, standar prosedur operasional b. memberikan informasi yang benar, jelas, dan lengkap mengenai tindakan Kebidanan kepada Klien dan/atau keluarganya sesuai kewenangannya; c. memperoleh persetujuan dari Klien atau keluarganya atas tindakan yang akan diberikan; d. merujuk Klien yang tidak dapat ditangani ke dokter atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan; e. mendokumentasikan Asuhan Kebidanan sesua1 dengan standar f. menjaga kerahasiaan kesehatan Klien; g. menghormati hak Klien; h. melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari dokter sesuai dengan Kompetensi Bidan; i. melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat; j. meningkatkan mutu Pelayanan Kebidanan; k. mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan dan/atau keterampilannya melalui pendidikan dan/atau pelatihan; dan/atau l. melakukan pertolongan gawat darurat.
  • 45. PASAL62 DALAMPRAKTIKKEBIDANAN,KLIENBERHAK: a. memperolehpelindunganhukumsepanjang melaksanakantugassesuaidengan kompetensi,kewenangan, danmematuhikode etik,standarprofesi, standarpelayanan profesi,dan standarproseduroperasional b. memperolehinformasi yang benar,jelas, jujur, danlengkapdari Kliendan/atau keluarganya;. c. memintapendapatBidanlain; d. memberipersetujuanataupenolakan tindakanKebidananyang akandilakukan; dan e. memperolehjaminankerahasiaankesehatan Klien.
  • 46. PASAL63 1. PENGUNGKAPANRAHASIAKESEHATANKLIENHANYADILAKUKANATASDASAR: a. kepentingan kesehatan Klien; b. permintaan aparatur penegakhukumdalam rangkapenegakanhukum; c. persetujuanKlien sendiri; dan/atau d. ketentuan peraturan perundang-undangan 2. PengungkapanrahasiakesehatanKliensebagaimanadimaksudpadaayat(1)terbataspadatindakanyangdilakukanoleh Bidan. 3. KetentuanlebihlanjutmengenaipengungkapanrahasiakesehatanKliendiaturdalamPeraturanMenteri
  • 47. PASAL64 DALAMPRAKTIKKEBIDANAN, KLIENBERKEWAJIBAN: : a. memberikaninformasiyang benar, jelas,dan jujurmengenaikondisi kesehatannya b. mematuhinasihatdanpetunjukBidan; c. mematuhiketentuanyangberlakudi Fasilitas PelayananKesehatan;dan d. memberiimbalanjasaatasPelayanan Kebidananyangditerima
  • 49. PASAL65 a. BidanberhimpundalamsatuwadahOrganisasi ProfesiBidan. b. OrganisasiProfesi Bidanberfungsiuntukmeningkatkandan/ataumengembangkanpengetahuandanketerampilan,mertabat,danetikaprofesi Kebidanan.
  • 50. PASAL66 OrganisasiProfesi Bidanbertujuanuntukmempersatukan, membina,dan memberdayakanBidandalamrangkamenunjangpembangunankesehatan.
  • 52. PASAL68 1. Dalam rangka pemerataan dan pemenuhan kebutuhan Pelayanan Kebidanan, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat melakukan pendayagunaan Bidan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. 2. Pendayagunaan Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memperhatikan aspek pemerataan, pemanfaatan, dan pengembangan. 3. Pendayagunaan Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) terdiri atas pendayagunaan Bidan di dalam dan luar negeri. Pendayagunaan Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (3) dilaksanakan melalui penempatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 53. BAB X PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
  • 54. PASAL69 1. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah melakukan pembinaan dan pengawasan Bidan dengan melibatkan Konsil dan Organisasi Profesi Bidan sesuai dengan kewenangan masing-masing. 2. Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diarahkan untuk: • meningkatkan mutu Pelayanan Kebidanan; • melindungi masyarakat dari tindakan Bidan yang tidak sesuai standar; dan 3. memberikan kepastian hukum bagi Bidan dan masyarakat
  • 55. PASAL70 Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 56. BAB XI KETENTUAN DAN PERALIHAN
  • 57. PASAL71 Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, setiap orang yang sedang mengikuti pendidikan Kebidanan diploma empat dapat berpraktik sebagai Bidan lulusan diploma empat di Fasilitas Pelayanan Kesehatan setelah lulus pendidikan kecuali praktik mandiri Bidan
  • 58. PASAL72 Bidan lulusan pendidikan diploma empat sebelum Undang-Undang ini mulai berlaku dapat berpraktik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan kecuali praktik mandiri Bidan
  • 59. PASAL73 STR dan SIPB yang telah dimiliki oleh Bidan sebelum Undang-Undang ini diundangkan, dinyatakan tetap berlaku sampai jangka waktu STR dan SIPB berakhir
  • 60. PASAL74 Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, penerbitan STR yang masih dalam proses, diselesaikan berdasarkan prosedur sebelum Undang-Undang ini diundangkan
  • 61. PASAL75 Bidan lulusan pendidikan Kebidanan di bawah diplomatiga Kebidanan yang telah melakukan Praktik Kebidanan sebelumUndang-Undang ini diundangkan masih tetap dapat melakukan Praktik Kebidanan untuk jangka waktupaling lama BulanOktober Tahun2020
  • 62. PASAL76 1. Bidan lulusan pendidikan diploma tiga dan Bidan lulusan pendidikan diploma empat yang telah melaksanakan Praktik Kebidanan secara mandiri di Tempat Praktik Mandiri Bidan sebelum Undang Undang ini diundangkan, dapat melaksanakan Praktik Kebidanan secara mandiri di Tempat Praktik Mandiri Bidan untuk jangka waktu paling lama 7 (tujuh) tahun setelah Undang-Undang ini diundangkan. 2. Dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidan lulusan pendidikan diploma tiga yang melaksanakan praktik mandiri Bidan dapat mengikuti penyetaraan Bidan lulusan pendidikan profesi melalui rekognisi pembelajaran lampau. 3. Rekognisi pembelajaran lampau sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
  • 63. PASAL77 Pelaksanaan Registrasi ulang untuk Bidan yang lulus pendidikan sebelum Tahun 2013 melampirkan ijazah sebagai pengganti Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi
  • 65. PASAL78 Peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang ini harus ditetapkan paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan.