Program pengasuhan bayi dan toddler harus memiliki kurikulum yang merencanakan pembelajaran sesuai dengan perkembangan anak. Pengasuh perlu mengamati dan merespon kebutuhan anak secara tepat serta memfasilitasi anak dalam memecahkan masalahnya sendiri. Modelling perilaku yang baik oleh pengasuh sangat penting untuk pembelajaran anak.
Artikel yang pernah dimuat di salah satu tabloid gaya hidup sehat ini adalah fenomena yang terjadi saat ini dalam kehidupan anak anak kita. Alih - alih ingin supaya kelak menjadi sukses maka anak sekarang dijejali dengan berbagai kursus dan aktivitas.
Dalam artikel ini, Anthony dio Martin mengajak para orang tua untuk mengenali apakah anak kita termasuk dalam kategori anak super sibuk. apa ciri - ciri dan bagaimana efek dari anak yang dijejali dengan berbagai kegiatan dan kursus. apakah benar itu semua demi kebaikan dan keberhasilan si anak nantinya. Atau, malah membuat anak stres dan menghambat perkembangan pribadi si anak.
Materi ini disampaikan oleh Dadang Supriatna, M.Ed pada webinar ow to to be a creative teacher or parent in a new normal life, yang diselenggarakan oleh PPPPTK TK dan PLB
Materi ini disampakan Sadiah Kusumahwati, S.Pd, M.Ed pada webinar how to to be a creative teacher or parent in a new normal life, yang diselenggarakan oleh PPPPTK TK dan PLB
Artikel yang pernah dimuat di salah satu tabloid gaya hidup sehat ini adalah fenomena yang terjadi saat ini dalam kehidupan anak anak kita. Alih - alih ingin supaya kelak menjadi sukses maka anak sekarang dijejali dengan berbagai kursus dan aktivitas.
Dalam artikel ini, Anthony dio Martin mengajak para orang tua untuk mengenali apakah anak kita termasuk dalam kategori anak super sibuk. apa ciri - ciri dan bagaimana efek dari anak yang dijejali dengan berbagai kegiatan dan kursus. apakah benar itu semua demi kebaikan dan keberhasilan si anak nantinya. Atau, malah membuat anak stres dan menghambat perkembangan pribadi si anak.
Materi ini disampaikan oleh Dadang Supriatna, M.Ed pada webinar ow to to be a creative teacher or parent in a new normal life, yang diselenggarakan oleh PPPPTK TK dan PLB
Materi ini disampakan Sadiah Kusumahwati, S.Pd, M.Ed pada webinar how to to be a creative teacher or parent in a new normal life, yang diselenggarakan oleh PPPPTK TK dan PLB
sekolah untuk menjadi pintar atau profesi tertentu sudah banyak sekali, tetapi sekolah untuk menjadi orang tua sangat minim, sehingga pengetahuan ntentang pengasuhan berjalan selama pengasuhan tersebut berlangsunng, bagi orang tua pembelajar dapat menerapkannya pada anak-anak secara baik tetapi bagi orang tua yang mendidik sesuai pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya saja sudah tentu akan sangat kurang, karena itu belajar tentang mendidik anak sangatah penting. Begitu pula dengan pendidikan pengasuhan yang positif.
berisi pemaparan mengenai hubungan anatar Tujuan dan KBM,
Hubungan antara Tujuan dan Evaluasi.
Hubungan antara KBM dengan Evaluasi.
Jenis alat untuk evalasi
menjelaskan mengenai perencanaan test, mendefinisikan tujuan penggunaan tes, menyiapkan spesifikasi, menentukkan format butir, merencanakan tingkat dan rentang kesukaran, merencanakan banyak butir dan panjang tes
membahas terkait definis, lingkup dan sasarannya, tujuan perbedaan, tahapan mengenai monitorng, sasaran pokok supervisi dan evaluasi dan pembelajran anak usai dini,
memaparkan mengenai jenis-jenis evaluasi yang bisa dilakukan, alasan melakukan evaluasi, dan aspek-aspek yang perlu dikalukan dalam penilaian dan juga kegunaan evaluasi terutama di pendidikan anak usia dini.
2. Pendidikan
• Program pengasuhan bagi bayi dan toddler merupakan
suatu pendidikan walaupun bukan merupakan tujuan
utama, karena apa gunanya melakukan kegiatan dengan
bayi dengan toddler berjam-jam tanpa ada pendidikan
di dalamnya.
• Anak akan mengalami perubahan sebagai hasil dari
pengalaman dalam pengasuhan anak.
• Bagaimana anak berubah bagaimana pembelajaran
terjadi tanpa pemikiran atau perencanaan, atau
perubahan dapat direncanakan dengan cara yang
sistematik.
3. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan Infant-
Toddler dan bukan
•Kata stimulasi bersinonim dengan kata pendidikan
dalam beberapa pemikiran terkait tentang infant.
•Stimulasi tidak akan berarti pendidikan apabila apa yang
dilakukan kepada bayi hanya sebagai objek.
•Stimulasi berarti sama dengan pendidikan apabila
sesuatu terjadi karena berhubungan dengan anak, karena
cara bagaimana memenuhi berbagai kebutuhan anak
baik fisik maupun psikis.
4. Baby Sitting
•Bukan merupakan stimulasi atau pendidikan bagi bayi
apabila hanya mengamati bayi guna memastikan
bahwa bayi tersebut dalam keadaan aman-aman saja.
•Bukan stimulasi apabila pengasuh mengalami kesulitan
dalam menentukan kebutuhan anak, tidak mampu
merespon atau mendekati anak dengan cara positif, atau
kurang mampu menjelaskan tentang anak kepada orang
dewasa. Pendidikan bagi bayi lebih dari sekedar
pekerjaan baby sitter apabila hanya didasari ada instink
semata.
5. Pendidikan Infant-toddler
• Program pengasuhan agar merupakan pendidikan harus memiliki
kurikulum.
• Kurikulum merupakan suatu program suatu rencana pembelajaran
yang sesuai dengan anak usia lahir sampai dengan 3 tahun, dengan
memamahi tipikal dan atipikal, serta kultur dan perbedaan
perkembangannya.
• Program infant-toddler tergantung pada kemampuan pengasuh dalam
mengobservasi bayi dan toddler dari menit ke menit dan setiap saat
sehingga apat meresponnya dengan tepat.
• Pengasuh harus merefleksikan apa yang dia lihat dan merencanakan
lingkungan dan pengalaman pada anak tertentu yang cocok. Pengasuh
mampu beradaptasi dengan lingkungan dan pengalaman yang sesuai
dengan tipikal anak sehingga ia dapat bekerja dengan berbagai macam
tipe anak baik secara fisik, psikis, mental atau emosional.
• Pengasuh harus mampu berkomunikasi dengan orang tua dan keluarga
anak untuk bertkar informasi sehingga apa yang terjadi di luar rumah
cocok dan melengkapi apa yang terjadi di rumah.
6. Pendidikan sebagai Fasilitasi Pemecahan Masalah
• Salah satu cara untuk menggambarkan suatu fokus dalam kurikulum
infant-toddler adalah perhatian dalam pengembangan keterampilan anak
dalam memecahkan masalah. Pola pikir kurikulum ini berbeda dengan
stimulasi dan padangan yang berpusat pada aktivitas. Pendekatan
pemecahan masalah adalah bagaimana infat-toddler belajar membuat
sesuatu terjadi sesuai dengan dunianya.
• Apa permasalahan yang dihadapi oleh infant-toddler, coba amati infant
toddler selama 1 jam semua pertanyaan anda akan terjawab. Anak infat-
toddler akan dihadapkan pada bebrapa permasalahan, termasuk masalah
fisik seperti rasa lapar, tidaknyaman, hal-hal yang bersifat manipulatif
seperti memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan lainnya atau
bagaimana membuat suatu balok seimbang baik di atas atau bagian
lainnya; masalah sosial emosional seperti tidak mau terpisah dari orang
tua atau pengasuh atau mencoba berinteraksi dengan dengan sebaya
yang tidak menarik baginya. Beberapa masalah bersifat khas sesuai
situasi dan kadang dapat terselesaikan terkadang tidak terselesaikan.
• Bayi biasanya permasalahan terkait dengan kehidupan sehari-hari yang
sering ditemukan makan sambil bermain, ganti popok, berpakain,
mandi, menidurkan anak, seteah meningkat menjadi toddler ia mulai
dapat memecahkan masalah.
7. Peran Orang Dewasa
• Fungsi utama orang dewasa dalam mendidik infant-toddler
adalah untuk menfasilitasi pembelajaran bukan mengajar atau
melatihnya.
• Diawali dengan mengapresiasi permasaahan-permasalahan
yang ditemukan pada bayi. Beri kesempatan kepada mereka
untuk memcahkan masalah mereka sendiri.
• Pengasuh juga dapat menyebabkan pemasalahan pada bayi
apabila menyediakan semua kebutuhannya dan mengatur
lingkungan untuk bermain.
• Memfasilitasi pendidikan bagi bayi dengan cara mengarahkan
dan mersepon dalam memecahkan masalah bayi pada saat
menginginkan sesuatu atau tidak menginginkan sesuatu pada
waktu tertentu.
8. Kehadiran Orang Dewasa
• Kehadiran orang dewasa persis sama dengan kegiatan “mirror”
dimana kehadiran pengasuh dapat menjadi model atau pengikut
model dalam melakukan sesuatu aktivitas. Masing-masing peran
melakukan atau “mirroring” (mengarahkan atau mengikuti).
• “mirroring” adalah latihan untuk menunjukkan interaksi timbal
balik yang menunjukkan hubungan resonsif.
• Peran rang dewasa dalam mengarahkan dan merespon pemecahan
masalah infant-todller diperlukan empat keterampilan:
1. Menentukan tingkat stress optimum: mengamati dan memastikan
seberapa stress (sangat stress, sedikit stress, sedikit kaget)
2. Memberikan perhatian: memenuhi kebutuhan anak dengan
memberikan perhatian tanpa memberikan feedback.
3. Memberikan feedback: memberikan feedback yang jelas
sehingga anak mengetahui konsekuensi dari tindakan mereka.
4. Modelling: menunjukan contoh yang baik bagi anak.
9. Menentukan tingkat stress optimum
• Sensitivtas terhadaptingkat stress anak diperlukan dalam rangka
meberikan pijakan “scaffolding” pembelajaran. Untuk itu batas
toleransi tingkat stress anak menenntukan batas toleransi anak
dalam bekerja untuk memecahkan masalah. Jika sensitivitas
pengasuh memberikan pijakan bagi pendidikan infant-toddler
sehingga sekecil apapun memberikan kemungkinan keluar dari
rasa frustrasi dan menjadikan anak mampu memecahkan
masalah.
• Stress yang optimum adalah jumlah stress yang diperlukan
untuk perkembangan. Tingkat optimum stres berbeda-beda
bagi masing-masing individu.
• Pengasuh harus dapat memastikan tingkat optimum stress anak
sehingga anak tersebut dapat hidup dalam situasi yang normal
dalam kehidupan sehari-hari.
10. Bagaimana menentukan tingkat stress
Mengamati anak, yaitu anak yang terlalu stress tidak akan
mampu memecahkan masalah dengan efektif, sangat emosional,
atau anak tersebut menarik diri;
1. Menunjukkan empati, yaitu membayangkan apa yang
dirasakan anak dan mengingatkannya dengan lembut tanpa
terganggu dengan emosi anak atau emosi diri sendiri.
Dengan bersikap lembut memberikan fasilitasi bagi anak
untuk memecah masalah dengan baik;
2. Memilah-milah permasalahan, terutama bagi anak yang
terlalu stress atau di bawah stress, atau memerlukan bantuan
dari orang lain.
11. Memberikan perhatian
• Cara orang dewasa merespon tindakan anak merupakan bagian penting
dalam pendidikan infat-toddler.
• Masing-masing anak memerlukan tingkat optimum bukan perhatian
maksimum.
• Tingkat perhatian terhadap anak dapat diketahui dalam beberapa cara:
beberapa tipikal cara orang menarik perhatian yaitu menarik untuk
dilihat, bersikap baik dan manis, kelihatan cerdas, berperilaku salah,
bersuara keras, dengan berbicara banyak atau berbicara sedikit, sangat
terbuka atau pemalu, berpura-pura sakit atau tidak berdaya. Anak
perempuan biasanya tertarik dengan apa yang dipakai dan tampilan,
sementara anak laki-laki kelihatannya lebih tertarik terhadap apa yang
dapat dilakukan atau kemampuannya.
• Anak yang sangat membutuhkan perhatian akan mencari bagaimana
menarik perhatian sekeliling mereka.
• Anak yang membutuhkan dapat berperilaku membuat orang dewasa
sedih atau anak langsung mengkomunikasikan keinginannya. Namun
tidaklah mudah untuk membedakan keduanya.
12. Bagaimana memberikan perhatian dengan benar
• Jika anak telah mempelajari bahwa berbuat perilaku salah yang dia
perbuat dapat memuaskannya dalam bentuk reward yang
diperoleh, pengasuh harus mengubah pendekatannya. Mulailah
dengan mengabaikan perilaku yang tidak diinginkan untuk
menarik perhatian pengasuh (mengabaikan kebutuhannya atau
kenyamanannya).
• Jika perilaku perlu diubah, penguatan positif dapat dilakukan secara
efektif, khususnya apabila mengubah dengan perilaku yang telah
dipelajari, atau perilaku yang telah diperkuat sebelumnya.
• Namun demikian jangan terlalu mengumbar penguatan positif.
Penguatan juga bersifat addiktif oleh sebab itu pemberian
penguatan perhitungkan dengan matang, sehingga penguatan tidak
selalu ditunggu oleh anak.
• Apabila anak terlalu berlebihan dalam penguatan, ia akan
kehilangan sentuhan dan motivasi. Pendeknya bagaimana anak
memperoleh kesenganan dan kepuasan dari aktivitas yang
dilakukannya.
13. Memberikan feedback
• Feedback erat kaitannya dengan memberikan penguatan dan perhatian.
Bagian dari pendidikan infant-toddler adalah bagaimana memberikan
feedback yang jelas, yaitu dalam bentuk respon. Feedback dapat berasal
dari baik dari lingkungan maupun dari orang. Anak membutuhkan
pembelajaran atas apa yang telah dia lakukan terhadap dunianya dan
orang-orang di sekitarnya. Misalnya apabila anak menumpahkan atau
menjatuhkan gelas susunya maka ia tidak akan memproleh gantinya atau
ia harus membersihkan susu yang ditumpahkannya!
• Sesuatu yang dilakukan anak pada pengasuh ditunjukkan dengan rasa
sakit atau rasa marah, ekpresi tersebut juga merupakan feedback.
Misalnya anak mencubit pengasuhnya kemudian pengasuh mengatakan,
“sakit cubitan mu, saya tidak suka!” ekpresi penting untuk menunjukkan
seolah-olah marah. Sementara itu feedbak melalui lingkungan dengan
cara mengkaji sebab akibat yang telah dilakukan anak sehingga anak
dapat memahami hubungan antara sakit dengan sumber yang
menyebabkan sakit.
14. Bagaimana membantu anak memperoleh feedback
• Feedback hanyalah persoalan bagaimana menoleh ke belakang dan
melihat apakah anak menyadari apa yang telah terjadi kemudian dapat
memperbaiki dirinya terkait dengan hal tersebut.
• Usia infant toddler sedang gemar-gemarkan bermain menggunakan
objek untuk dimanipulasi oleh sebab itu perlu penyediaan lingkungan
agar mereka dapat mengeksplorasi lingkungannya, berbicara dengan
mereka. Bahasa memberikan label tentang persepsi, membantu anak
untuk menganalisa, mensortir, membandingkan dan menyediakan alat
untuk menyimpan dalam persepsinya terhadap objek untuk masa yang
akan datang. Harap berhati-hati dalam penggunaan bahasa agar tidak
mengganggu anak dalam berkonsentrasi walaupun penggunaan bahasa
sangat sensitif untuk menambah pengalaman dari pada mengganggu
anak.
• Gunakan bahasa untuk membantu anak keluar dari permasalahan jika
anak tidak mampu membaca feedback secara fisik. Dalam kaitan itu
anak memerlukan pijakan/scaffolding dengan cara memberikan beberapa
kata kunci untuk melakukkan sesuatu tidak untuk menjelaskannya secara
keseluruhan.
15. • Modelling
• Praktek, bukan memberi tahu! Anak akan berbagi dengan orang lain apabila
(dengan banyaknya contoh)utamanya setelah dia memperoleh konsep
tentang kepemilikan. Pemerolehan konsep ini merupakan salah satu tugas
toddler karena anak usia toddler lebih sering menggunakan kata “ aku” atau
“punya ku”.
• Anak akan meniru semua sesuai dengan kualitas pengasuhnya, seperti
kehati-hatian. Anak yang diperlakukan dengan hati-hati juga akan
memperlakukan orang lain dengan hati-hati. Selanjutnya anak yang
diperlakukan dengan cara menghargai juga akan lebih cenderung
menghargai orang lain jika dibandingkan dengan anak yang tidak
diperlakukan dengan tidak menghargai.
• Contoh lain dalam model perilaku ekpresi marah. Jika anda bekerja
seharian, setiap hari disentra infant-toddler, dalam waktu tertentu
kemarahan dapat bentuk emosi. Anak-anak akan meniru bagaimana anda
menyikapi kemarahan tersebut. Jika anda tersenyum dan bernyanyi dan
anda berusaha untuk menyembunyikan kemarahan, maka juga akan akan
menyembunyikan perasaanya. Anak juga akan belajar bagaimna perbedaan
pesan yang disampaikan dengan ekpresi anda dalam kemarahan. Akan
tetapi jika anda menggunakan segenap energi untuk menentang sumber dan
pemecahan masalah, anak akan belajar bagaimana menghadapi
masalah/konflik. Atau jika konfrontasi tidak tidak mempan, maka anak akan
belajar mekanisme menyelesaikan masalah, seperti mengeluarkan unek-
unek melalui membicarakannya, melakukan latihan fisik atau ekpresi fisik
atau aktivitas pelampisan kekesalahan.
16. • Modeling perilaku lebih efektif daripada mengajarnya. Coba pikirkan
tentang kebiasaan, perilaku, sikap, gertur, dan ekpresi yang anda
gunakan berasal dari orang tua anda. Kita berperilaku dan bertindak
tanpa menyadari telah melakukannya tanpa diajarkan. Sebagai seorang
pengasuh, anda harus menyadari perilaku anda sebagai model sehingga
apa yang akan anda lakukan dan apa yang dikatakan juga akan
berdampak kepada orang lain termasuk kepada anak.
• Tidak seorangpun dapat menjadi model setiap saat. Namun demikian
pada saat anda merespon kelemahan anda, ketidak sempurnaan anda
dan sifat anda sebagai manusia bersifat kilaf anda sudah menjadi model.
Misalnya jika anda melakkan kesalahan, anda dapat menunjukkan
kepada anak bahwa kesalahan tersebut dapat dimaafkan atau anda
memaafkan diri sendiri. Jika merasa dibutuhkan , anda dapat memnuhi
kebutuhan anda, beri contoh kepada anak bahwa merespon kebutuhan
adalah penting. Pada saat anda menjadi model tentang kesadaran diri,
maka anda dapat mengambil keputusan untuk itu. Modelling merupakan
alat yang ampuh dapat membantu anda atau malah berlawanan dengan
diri anda sendiri. Krena pengasuhan merupakan suatu tugas yang sulit,
anda harus mampu menggunakan seluruh alat yang meungkinkan dapat
embantu anda bekerja.
17. Prinsip-prinsip tindakan
Prinsip 8, anggap permasalahan sebagai kesempatan
belajar, dan beri kesematan infant-todller untuk memecahkan
masalahnya sendiri. Jangan anda selamatkan mereka, jangan
membuat hidup anak mudah secara berketerusan atau jangan
coba melindungi anak dari permasalahan yang akan
dihadapinya.