SlideShare a Scribd company logo
Pendidikan Infant-
Toddler
Fidesrinur
Pendidikan
• Program pengasuhan bagi bayi dan toddler merupakan
suatu pendidikan walaupun bukan merupakan tujuan
utama, karena apa gunanya melakukan kegiatan dengan
bayi dengan toddler berjam-jam tanpa ada pendidikan
di dalamnya.
• Anak akan mengalami perubahan sebagai hasil dari
pengalaman dalam pengasuhan anak.
• Bagaimana anak berubah bagaimana pembelajaran
terjadi tanpa pemikiran atau perencanaan, atau
perubahan dapat direncanakan dengan cara yang
sistematik.
Apa yang dimaksud dengan Pendidikan Infant-
Toddler dan bukan
•Kata stimulasi bersinonim dengan kata pendidikan
dalam beberapa pemikiran terkait tentang infant.
•Stimulasi tidak akan berarti pendidikan apabila apa yang
dilakukan kepada bayi hanya sebagai objek.
•Stimulasi berarti sama dengan pendidikan apabila
sesuatu terjadi karena berhubungan dengan anak, karena
cara bagaimana memenuhi berbagai kebutuhan anak
baik fisik maupun psikis.
Baby Sitting
•Bukan merupakan stimulasi atau pendidikan bagi bayi
apabila hanya mengamati bayi guna memastikan
bahwa bayi tersebut dalam keadaan aman-aman saja.
•Bukan stimulasi apabila pengasuh mengalami kesulitan
dalam menentukan kebutuhan anak, tidak mampu
merespon atau mendekati anak dengan cara positif, atau
kurang mampu menjelaskan tentang anak kepada orang
dewasa. Pendidikan bagi bayi lebih dari sekedar
pekerjaan baby sitter apabila hanya didasari ada instink
semata.
Pendidikan Infant-toddler
• Program pengasuhan agar merupakan pendidikan harus memiliki
kurikulum.
• Kurikulum merupakan suatu program suatu rencana pembelajaran
yang sesuai dengan anak usia lahir sampai dengan 3 tahun, dengan
memamahi tipikal dan atipikal, serta kultur dan perbedaan
perkembangannya.
• Program infant-toddler tergantung pada kemampuan pengasuh dalam
mengobservasi bayi dan toddler dari menit ke menit dan setiap saat
sehingga apat meresponnya dengan tepat.
• Pengasuh harus merefleksikan apa yang dia lihat dan merencanakan
lingkungan dan pengalaman pada anak tertentu yang cocok. Pengasuh
mampu beradaptasi dengan lingkungan dan pengalaman yang sesuai
dengan tipikal anak sehingga ia dapat bekerja dengan berbagai macam
tipe anak baik secara fisik, psikis, mental atau emosional.
• Pengasuh harus mampu berkomunikasi dengan orang tua dan keluarga
anak untuk bertkar informasi sehingga apa yang terjadi di luar rumah
cocok dan melengkapi apa yang terjadi di rumah.
Pendidikan sebagai Fasilitasi Pemecahan Masalah
• Salah satu cara untuk menggambarkan suatu fokus dalam kurikulum
infant-toddler adalah perhatian dalam pengembangan keterampilan anak
dalam memecahkan masalah. Pola pikir kurikulum ini berbeda dengan
stimulasi dan padangan yang berpusat pada aktivitas. Pendekatan
pemecahan masalah adalah bagaimana infat-toddler belajar membuat
sesuatu terjadi sesuai dengan dunianya.
• Apa permasalahan yang dihadapi oleh infant-toddler, coba amati infant
toddler selama 1 jam semua pertanyaan anda akan terjawab. Anak infat-
toddler akan dihadapkan pada bebrapa permasalahan, termasuk masalah
fisik seperti rasa lapar, tidaknyaman, hal-hal yang bersifat manipulatif
seperti memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan lainnya atau
bagaimana membuat suatu balok seimbang baik di atas atau bagian
lainnya; masalah sosial emosional seperti tidak mau terpisah dari orang
tua atau pengasuh atau mencoba berinteraksi dengan dengan sebaya
yang tidak menarik baginya. Beberapa masalah bersifat khas sesuai
situasi dan kadang dapat terselesaikan terkadang tidak terselesaikan.
• Bayi biasanya permasalahan terkait dengan kehidupan sehari-hari yang
sering ditemukan makan sambil bermain, ganti popok, berpakain,
mandi, menidurkan anak, seteah meningkat menjadi toddler ia mulai
dapat memecahkan masalah.
Peran Orang Dewasa
• Fungsi utama orang dewasa dalam mendidik infant-toddler
adalah untuk menfasilitasi pembelajaran bukan mengajar atau
melatihnya.
• Diawali dengan mengapresiasi permasaahan-permasalahan
yang ditemukan pada bayi. Beri kesempatan kepada mereka
untuk memcahkan masalah mereka sendiri.
• Pengasuh juga dapat menyebabkan pemasalahan pada bayi
apabila menyediakan semua kebutuhannya dan mengatur
lingkungan untuk bermain.
• Memfasilitasi pendidikan bagi bayi dengan cara mengarahkan
dan mersepon dalam memecahkan masalah bayi pada saat
menginginkan sesuatu atau tidak menginginkan sesuatu pada
waktu tertentu.
Kehadiran Orang Dewasa
• Kehadiran orang dewasa persis sama dengan kegiatan “mirror”
dimana kehadiran pengasuh dapat menjadi model atau pengikut
model dalam melakukan sesuatu aktivitas. Masing-masing peran
melakukan atau “mirroring” (mengarahkan atau mengikuti).
• “mirroring” adalah latihan untuk menunjukkan interaksi timbal
balik yang menunjukkan hubungan resonsif.
• Peran rang dewasa dalam mengarahkan dan merespon pemecahan
masalah infant-todller diperlukan empat keterampilan:
1. Menentukan tingkat stress optimum: mengamati dan memastikan
seberapa stress (sangat stress, sedikit stress, sedikit kaget)
2. Memberikan perhatian: memenuhi kebutuhan anak dengan
memberikan perhatian tanpa memberikan feedback.
3. Memberikan feedback: memberikan feedback yang jelas
sehingga anak mengetahui konsekuensi dari tindakan mereka.
4. Modelling: menunjukan contoh yang baik bagi anak.
Menentukan tingkat stress optimum
• Sensitivtas terhadaptingkat stress anak diperlukan dalam rangka
meberikan pijakan “scaffolding” pembelajaran. Untuk itu batas
toleransi tingkat stress anak menenntukan batas toleransi anak
dalam bekerja untuk memecahkan masalah. Jika sensitivitas
pengasuh memberikan pijakan bagi pendidikan infant-toddler
sehingga sekecil apapun memberikan kemungkinan keluar dari
rasa frustrasi dan menjadikan anak mampu memecahkan
masalah.
• Stress yang optimum adalah jumlah stress yang diperlukan
untuk perkembangan. Tingkat optimum stres berbeda-beda
bagi masing-masing individu.
• Pengasuh harus dapat memastikan tingkat optimum stress anak
sehingga anak tersebut dapat hidup dalam situasi yang normal
dalam kehidupan sehari-hari.
Bagaimana menentukan tingkat stress
Mengamati anak, yaitu anak yang terlalu stress tidak akan
mampu memecahkan masalah dengan efektif, sangat emosional,
atau anak tersebut menarik diri;
1. Menunjukkan empati, yaitu membayangkan apa yang
dirasakan anak dan mengingatkannya dengan lembut tanpa
terganggu dengan emosi anak atau emosi diri sendiri.
Dengan bersikap lembut memberikan fasilitasi bagi anak
untuk memecah masalah dengan baik;
2. Memilah-milah permasalahan, terutama bagi anak yang
terlalu stress atau di bawah stress, atau memerlukan bantuan
dari orang lain.
Memberikan perhatian
• Cara orang dewasa merespon tindakan anak merupakan bagian penting
dalam pendidikan infat-toddler.
• Masing-masing anak memerlukan tingkat optimum bukan perhatian
maksimum.
• Tingkat perhatian terhadap anak dapat diketahui dalam beberapa cara:
beberapa tipikal cara orang menarik perhatian yaitu menarik untuk
dilihat, bersikap baik dan manis, kelihatan cerdas, berperilaku salah,
bersuara keras, dengan berbicara banyak atau berbicara sedikit, sangat
terbuka atau pemalu, berpura-pura sakit atau tidak berdaya. Anak
perempuan biasanya tertarik dengan apa yang dipakai dan tampilan,
sementara anak laki-laki kelihatannya lebih tertarik terhadap apa yang
dapat dilakukan atau kemampuannya.
• Anak yang sangat membutuhkan perhatian akan mencari bagaimana
menarik perhatian sekeliling mereka.
• Anak yang membutuhkan dapat berperilaku membuat orang dewasa
sedih atau anak langsung mengkomunikasikan keinginannya. Namun
tidaklah mudah untuk membedakan keduanya.
Bagaimana memberikan perhatian dengan benar
• Jika anak telah mempelajari bahwa berbuat perilaku salah yang dia
perbuat dapat memuaskannya dalam bentuk reward yang
diperoleh, pengasuh harus mengubah pendekatannya. Mulailah
dengan mengabaikan perilaku yang tidak diinginkan untuk
menarik perhatian pengasuh (mengabaikan kebutuhannya atau
kenyamanannya).
• Jika perilaku perlu diubah, penguatan positif dapat dilakukan secara
efektif, khususnya apabila mengubah dengan perilaku yang telah
dipelajari, atau perilaku yang telah diperkuat sebelumnya.
• Namun demikian jangan terlalu mengumbar penguatan positif.
Penguatan juga bersifat addiktif oleh sebab itu pemberian
penguatan perhitungkan dengan matang, sehingga penguatan tidak
selalu ditunggu oleh anak.
• Apabila anak terlalu berlebihan dalam penguatan, ia akan
kehilangan sentuhan dan motivasi. Pendeknya bagaimana anak
memperoleh kesenganan dan kepuasan dari aktivitas yang
dilakukannya.
Memberikan feedback
• Feedback erat kaitannya dengan memberikan penguatan dan perhatian.
Bagian dari pendidikan infant-toddler adalah bagaimana memberikan
feedback yang jelas, yaitu dalam bentuk respon. Feedback dapat berasal
dari baik dari lingkungan maupun dari orang. Anak membutuhkan
pembelajaran atas apa yang telah dia lakukan terhadap dunianya dan
orang-orang di sekitarnya. Misalnya apabila anak menumpahkan atau
menjatuhkan gelas susunya maka ia tidak akan memproleh gantinya atau
ia harus membersihkan susu yang ditumpahkannya!
• Sesuatu yang dilakukan anak pada pengasuh ditunjukkan dengan rasa
sakit atau rasa marah, ekpresi tersebut juga merupakan feedback.
Misalnya anak mencubit pengasuhnya kemudian pengasuh mengatakan,
“sakit cubitan mu, saya tidak suka!” ekpresi penting untuk menunjukkan
seolah-olah marah. Sementara itu feedbak melalui lingkungan dengan
cara mengkaji sebab akibat yang telah dilakukan anak sehingga anak
dapat memahami hubungan antara sakit dengan sumber yang
menyebabkan sakit.
Bagaimana membantu anak memperoleh feedback
• Feedback hanyalah persoalan bagaimana menoleh ke belakang dan
melihat apakah anak menyadari apa yang telah terjadi kemudian dapat
memperbaiki dirinya terkait dengan hal tersebut.
• Usia infant toddler sedang gemar-gemarkan bermain menggunakan
objek untuk dimanipulasi oleh sebab itu perlu penyediaan lingkungan
agar mereka dapat mengeksplorasi lingkungannya, berbicara dengan
mereka. Bahasa memberikan label tentang persepsi, membantu anak
untuk menganalisa, mensortir, membandingkan dan menyediakan alat
untuk menyimpan dalam persepsinya terhadap objek untuk masa yang
akan datang. Harap berhati-hati dalam penggunaan bahasa agar tidak
mengganggu anak dalam berkonsentrasi walaupun penggunaan bahasa
sangat sensitif untuk menambah pengalaman dari pada mengganggu
anak.
• Gunakan bahasa untuk membantu anak keluar dari permasalahan jika
anak tidak mampu membaca feedback secara fisik. Dalam kaitan itu
anak memerlukan pijakan/scaffolding dengan cara memberikan beberapa
kata kunci untuk melakukkan sesuatu tidak untuk menjelaskannya secara
keseluruhan.
• Modelling
• Praktek, bukan memberi tahu! Anak akan berbagi dengan orang lain apabila
(dengan banyaknya contoh)utamanya setelah dia memperoleh konsep
tentang kepemilikan. Pemerolehan konsep ini merupakan salah satu tugas
toddler karena anak usia toddler lebih sering menggunakan kata “ aku” atau
“punya ku”.
• Anak akan meniru semua sesuai dengan kualitas pengasuhnya, seperti
kehati-hatian. Anak yang diperlakukan dengan hati-hati juga akan
memperlakukan orang lain dengan hati-hati. Selanjutnya anak yang
diperlakukan dengan cara menghargai juga akan lebih cenderung
menghargai orang lain jika dibandingkan dengan anak yang tidak
diperlakukan dengan tidak menghargai.
• Contoh lain dalam model perilaku ekpresi marah. Jika anda bekerja
seharian, setiap hari disentra infant-toddler, dalam waktu tertentu
kemarahan dapat bentuk emosi. Anak-anak akan meniru bagaimana anda
menyikapi kemarahan tersebut. Jika anda tersenyum dan bernyanyi dan
anda berusaha untuk menyembunyikan kemarahan, maka juga akan akan
menyembunyikan perasaanya. Anak juga akan belajar bagaimna perbedaan
pesan yang disampaikan dengan ekpresi anda dalam kemarahan. Akan
tetapi jika anda menggunakan segenap energi untuk menentang sumber dan
pemecahan masalah, anak akan belajar bagaimana menghadapi
masalah/konflik. Atau jika konfrontasi tidak tidak mempan, maka anak akan
belajar mekanisme menyelesaikan masalah, seperti mengeluarkan unek-
unek melalui membicarakannya, melakukan latihan fisik atau ekpresi fisik
atau aktivitas pelampisan kekesalahan.
• Modeling perilaku lebih efektif daripada mengajarnya. Coba pikirkan
tentang kebiasaan, perilaku, sikap, gertur, dan ekpresi yang anda
gunakan berasal dari orang tua anda. Kita berperilaku dan bertindak
tanpa menyadari telah melakukannya tanpa diajarkan. Sebagai seorang
pengasuh, anda harus menyadari perilaku anda sebagai model sehingga
apa yang akan anda lakukan dan apa yang dikatakan juga akan
berdampak kepada orang lain termasuk kepada anak.
• Tidak seorangpun dapat menjadi model setiap saat. Namun demikian
pada saat anda merespon kelemahan anda, ketidak sempurnaan anda
dan sifat anda sebagai manusia bersifat kilaf anda sudah menjadi model.
Misalnya jika anda melakkan kesalahan, anda dapat menunjukkan
kepada anak bahwa kesalahan tersebut dapat dimaafkan atau anda
memaafkan diri sendiri. Jika merasa dibutuhkan , anda dapat memnuhi
kebutuhan anda, beri contoh kepada anak bahwa merespon kebutuhan
adalah penting. Pada saat anda menjadi model tentang kesadaran diri,
maka anda dapat mengambil keputusan untuk itu. Modelling merupakan
alat yang ampuh dapat membantu anda atau malah berlawanan dengan
diri anda sendiri. Krena pengasuhan merupakan suatu tugas yang sulit,
anda harus mampu menggunakan seluruh alat yang meungkinkan dapat
embantu anda bekerja.
Prinsip-prinsip tindakan
Prinsip 8, anggap permasalahan sebagai kesempatan
belajar, dan beri kesematan infant-todller untuk memecahkan
masalahnya sendiri. Jangan anda selamatkan mereka, jangan
membuat hidup anak mudah secara berketerusan atau jangan
coba melindungi anak dari permasalahan yang akan
dihadapinya.

More Related Content

What's hot

Artikel anak super sibuk
Artikel anak super sibukArtikel anak super sibuk
Artikel anak super sibuk
P Wijayanto
 
Diges pendidik 2010
Diges pendidik 2010Diges pendidik 2010
Diges pendidik 2010
mariahana11
 
Materi kep anak
Materi kep anakMateri kep anak
Materi kep anak
Mitha Khair
 
Serba serbi pengasuhan
Serba serbi pengasuhanSerba serbi pengasuhan
Serba serbi pengasuhanIrfan Fahmi
 
Tugas ppt hiperaktif mata kuliah kesukaran belajar
Tugas ppt hiperaktif mata kuliah kesukaran belajarTugas ppt hiperaktif mata kuliah kesukaran belajar
Tugas ppt hiperaktif mata kuliah kesukaran belajarZur Yani
 
Modul 2 kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Modul 2 kb 2 petunjuk bimbingan antisipasiModul 2 kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Modul 2 kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
pjj_kemenkes
 
6 cara-mendisiplinkan-anak
6 cara-mendisiplinkan-anak6 cara-mendisiplinkan-anak
6 cara-mendisiplinkan-anak5ury4
 
Pendidikan disiplin anak usia dini
Pendidikan disiplin anak usia diniPendidikan disiplin anak usia dini
Pendidikan disiplin anak usia diniMegha Wullands
 
Pelajar Hiperaktif
Pelajar HiperaktifPelajar Hiperaktif
Pelajar HiperaktifAwatif Atif
 
Cara Kreatir memfasilitasi anak di era kenormalan baru: Bermain Loosepart
Cara Kreatir memfasilitasi anak di era kenormalan baru: Bermain LoosepartCara Kreatir memfasilitasi anak di era kenormalan baru: Bermain Loosepart
Cara Kreatir memfasilitasi anak di era kenormalan baru: Bermain Loosepart
Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Hiperaktif
HiperaktifHiperaktif
Hiperaktif
Febriani VN
 
Pembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi Bermain
Pembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi BermainPembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi Bermain
Pembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi Bermain
Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Pertemuan ke 3 pengasuhan sebagai kurikulum
Pertemuan ke 3 pengasuhan sebagai kurikulumPertemuan ke 3 pengasuhan sebagai kurikulum
Pertemuan ke 3 pengasuhan sebagai kurikulum
Al Azhar Indonesia University
 
Pertemuan ke 4 bermain sebagai kurikulum
Pertemuan ke 4 bermain sebagai kurikulumPertemuan ke 4 bermain sebagai kurikulum
Pertemuan ke 4 bermain sebagai kurikulum
Al Azhar Indonesia University
 
Intervensi kaunseling kanak kanak
Intervensi kaunseling kanak kanakIntervensi kaunseling kanak kanak
Intervensi kaunseling kanak kanak
Maryam Ahmad
 
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasiKb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
pjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Jurnal minggu 2
Jurnal minggu 2Jurnal minggu 2
Jurnal minggu 2
 
Artikel anak super sibuk
Artikel anak super sibukArtikel anak super sibuk
Artikel anak super sibuk
 
Diges pendidik 2010
Diges pendidik 2010Diges pendidik 2010
Diges pendidik 2010
 
Makalah permasalahan anak suriati
Makalah permasalahan anak  suriatiMakalah permasalahan anak  suriati
Makalah permasalahan anak suriati
 
Bahan Seminar TK
Bahan Seminar TKBahan Seminar TK
Bahan Seminar TK
 
Materi kep anak
Materi kep anakMateri kep anak
Materi kep anak
 
Serba serbi pengasuhan
Serba serbi pengasuhanSerba serbi pengasuhan
Serba serbi pengasuhan
 
Tugas ppt hiperaktif mata kuliah kesukaran belajar
Tugas ppt hiperaktif mata kuliah kesukaran belajarTugas ppt hiperaktif mata kuliah kesukaran belajar
Tugas ppt hiperaktif mata kuliah kesukaran belajar
 
Modul 2 kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Modul 2 kb 2 petunjuk bimbingan antisipasiModul 2 kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Modul 2 kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
 
6 cara-mendisiplinkan-anak
6 cara-mendisiplinkan-anak6 cara-mendisiplinkan-anak
6 cara-mendisiplinkan-anak
 
Kaq1043 bab 2
Kaq1043   bab 2Kaq1043   bab 2
Kaq1043 bab 2
 
Pendidikan disiplin anak usia dini
Pendidikan disiplin anak usia diniPendidikan disiplin anak usia dini
Pendidikan disiplin anak usia dini
 
Pelajar Hiperaktif
Pelajar HiperaktifPelajar Hiperaktif
Pelajar Hiperaktif
 
Cara Kreatir memfasilitasi anak di era kenormalan baru: Bermain Loosepart
Cara Kreatir memfasilitasi anak di era kenormalan baru: Bermain LoosepartCara Kreatir memfasilitasi anak di era kenormalan baru: Bermain Loosepart
Cara Kreatir memfasilitasi anak di era kenormalan baru: Bermain Loosepart
 
Hiperaktif
HiperaktifHiperaktif
Hiperaktif
 
Pembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi Bermain
Pembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi BermainPembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi Bermain
Pembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi Bermain
 
Pertemuan ke 3 pengasuhan sebagai kurikulum
Pertemuan ke 3 pengasuhan sebagai kurikulumPertemuan ke 3 pengasuhan sebagai kurikulum
Pertemuan ke 3 pengasuhan sebagai kurikulum
 
Pertemuan ke 4 bermain sebagai kurikulum
Pertemuan ke 4 bermain sebagai kurikulumPertemuan ke 4 bermain sebagai kurikulum
Pertemuan ke 4 bermain sebagai kurikulum
 
Intervensi kaunseling kanak kanak
Intervensi kaunseling kanak kanakIntervensi kaunseling kanak kanak
Intervensi kaunseling kanak kanak
 
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasiKb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
 

Similar to Pertemuan ke 2 infant-toddler education. pwt

Pembentangan Temperamen
Pembentangan TemperamenPembentangan Temperamen
Pembentangan Temperamen
ESWARYAPVASUDEVANMoe
 
TOILET_TRAINING.ppt
TOILET_TRAINING.pptTOILET_TRAINING.ppt
TOILET_TRAINING.ppt
UmegaXGam
 
Kanak2 berkeperluan khas
Kanak2 berkeperluan khasKanak2 berkeperluan khas
Kanak2 berkeperluan khasRasLamia Othman
 
remaja dan kesulitannya.ppt
remaja dan kesulitannya.pptremaja dan kesulitannya.ppt
remaja dan kesulitannya.ppt
PKMPulo
 
PARENTING.pptx
PARENTING.pptxPARENTING.pptx
PARENTING.pptx
berkasklalebak2021
 
REF. 1 KOMUNIKASI EFEKTIF SESUAI TAHAP USIA ANAK.pptx
REF. 1 KOMUNIKASI EFEKTIF SESUAI TAHAP USIA ANAK.pptxREF. 1 KOMUNIKASI EFEKTIF SESUAI TAHAP USIA ANAK.pptx
REF. 1 KOMUNIKASI EFEKTIF SESUAI TAHAP USIA ANAK.pptx
NigarKalfa
 
Positive parenting 2
Positive parenting 2Positive parenting 2
Positive parenting 2
Nova Mega Persada
 
Keterampilan sosial anak usia dini aud ratna
Keterampilan sosial anak usia dini aud ratnaKeterampilan sosial anak usia dini aud ratna
Keterampilan sosial anak usia dini aud ratna
Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Pengasuhan Positif.pptx
Pengasuhan Positif.pptxPengasuhan Positif.pptx
Pengasuhan Positif.pptx
DansRoland
 
Pengasuhan Positif.pptx
Pengasuhan Positif.pptxPengasuhan Positif.pptx
Pengasuhan Positif.pptx
DansRoland
 
Perkembangan fisik dan kognitif bayi
Perkembangan fisik dan kognitif bayiPerkembangan fisik dan kognitif bayi
Perkembangan fisik dan kognitif bayi
AnjaniSafitri1
 
kELOMPOK 2 pp
kELOMPOK 2 ppkELOMPOK 2 pp
kELOMPOK 2 ppmemuth
 
Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3memuth
 
Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3memuth
 
Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3memuth
 
Hakikat pembelajaran di taman kanak
Hakikat pembelajaran di taman kanakHakikat pembelajaran di taman kanak
Hakikat pembelajaran di taman kanakNurul Amaliyah
 
Komunikasi efektif by bukik setiawan
Komunikasi efektif by bukik setiawanKomunikasi efektif by bukik setiawan
Komunikasi efektif by bukik setiawan
SMK
 
Pola asuh
Pola asuhPola asuh
Pola asuh
Julia Azalah
 

Similar to Pertemuan ke 2 infant-toddler education. pwt (20)

Pembentangan Temperamen
Pembentangan TemperamenPembentangan Temperamen
Pembentangan Temperamen
 
TOILET_TRAINING.ppt
TOILET_TRAINING.pptTOILET_TRAINING.ppt
TOILET_TRAINING.ppt
 
Kanak2 berkeperluan khas
Kanak2 berkeperluan khasKanak2 berkeperluan khas
Kanak2 berkeperluan khas
 
remaja dan kesulitannya.ppt
remaja dan kesulitannya.pptremaja dan kesulitannya.ppt
remaja dan kesulitannya.ppt
 
PARENTING.pptx
PARENTING.pptxPARENTING.pptx
PARENTING.pptx
 
REF. 1 KOMUNIKASI EFEKTIF SESUAI TAHAP USIA ANAK.pptx
REF. 1 KOMUNIKASI EFEKTIF SESUAI TAHAP USIA ANAK.pptxREF. 1 KOMUNIKASI EFEKTIF SESUAI TAHAP USIA ANAK.pptx
REF. 1 KOMUNIKASI EFEKTIF SESUAI TAHAP USIA ANAK.pptx
 
Positive parenting 2
Positive parenting 2Positive parenting 2
Positive parenting 2
 
Keterampilan sosial anak usia dini aud ratna
Keterampilan sosial anak usia dini aud ratnaKeterampilan sosial anak usia dini aud ratna
Keterampilan sosial anak usia dini aud ratna
 
Pengasuhan Positif.pptx
Pengasuhan Positif.pptxPengasuhan Positif.pptx
Pengasuhan Positif.pptx
 
Pengasuhan Positif.pptx
Pengasuhan Positif.pptxPengasuhan Positif.pptx
Pengasuhan Positif.pptx
 
Perkembangan fisik dan kognitif bayi
Perkembangan fisik dan kognitif bayiPerkembangan fisik dan kognitif bayi
Perkembangan fisik dan kognitif bayi
 
kELOMPOK 2 pp
kELOMPOK 2 ppkELOMPOK 2 pp
kELOMPOK 2 pp
 
Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3
 
Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3
 
Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3
 
Pertemuan ke 5 kelekatan
Pertemuan ke 5 kelekatanPertemuan ke 5 kelekatan
Pertemuan ke 5 kelekatan
 
Hakikat pembelajaran di taman kanak
Hakikat pembelajaran di taman kanakHakikat pembelajaran di taman kanak
Hakikat pembelajaran di taman kanak
 
Komunikasi efektif by bukik setiawan
Komunikasi efektif by bukik setiawanKomunikasi efektif by bukik setiawan
Komunikasi efektif by bukik setiawan
 
Pola asuh
Pola asuhPola asuh
Pola asuh
 
Ranjau mental
Ranjau mentalRanjau mental
Ranjau mental
 

More from Al Azhar Indonesia University

Konteks pendidikan global
Konteks pendidikan globalKonteks pendidikan global
Konteks pendidikan global
Al Azhar Indonesia University
 
Pertemuan estetika dan ekpresi kreatif - Teknologi dan Media Pembelajaran An...
Pertemuan  estetika dan ekpresi kreatif - Teknologi dan Media Pembelajaran An...Pertemuan  estetika dan ekpresi kreatif - Teknologi dan Media Pembelajaran An...
Pertemuan estetika dan ekpresi kreatif - Teknologi dan Media Pembelajaran An...
Al Azhar Indonesia University
 
kawasan disain - Fidesrinur - Teknologi dan Media Pembelajaran Anak Usia Dini
kawasan disain - Fidesrinur - Teknologi dan Media Pembelajaran Anak Usia Dinikawasan disain - Fidesrinur - Teknologi dan Media Pembelajaran Anak Usia Dini
kawasan disain - Fidesrinur - Teknologi dan Media Pembelajaran Anak Usia Dini
Al Azhar Indonesia University
 
What is parenting - parenting
What is parenting - parentingWhat is parenting - parenting
What is parenting - parenting
Al Azhar Indonesia University
 
Tipologi parenting (bentuk pola asuh) - Parenting
Tipologi parenting (bentuk pola asuh) - ParentingTipologi parenting (bentuk pola asuh) - Parenting
Tipologi parenting (bentuk pola asuh) - Parenting
Al Azhar Indonesia University
 
Persiapan menjalankan parenting - Parenting
Persiapan menjalankan parenting - ParentingPersiapan menjalankan parenting - Parenting
Persiapan menjalankan parenting - Parenting
Al Azhar Indonesia University
 
Menjadi orang tua efektif - Parenting
Menjadi orang tua efektif - ParentingMenjadi orang tua efektif - Parenting
Menjadi orang tua efektif - Parenting
Al Azhar Indonesia University
 
Islamic Parenting Hadhanah - Parenting
Islamic Parenting Hadhanah - ParentingIslamic Parenting Hadhanah - Parenting
Islamic Parenting Hadhanah - Parenting
Al Azhar Indonesia University
 
Tm 1 210217 tes pengukuran penilaian evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUD
Tm 1 210217 tes pengukuran penilaian evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUDTm 1 210217 tes pengukuran penilaian evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUD
Tm 1 210217 tes pengukuran penilaian evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUD
Al Azhar Indonesia University
 
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUDTes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Al Azhar Indonesia University
 
Taksonomi bloom - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Taksonomi bloom - Evaluasi Pembelajran di PAUDTaksonomi bloom - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Taksonomi bloom - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Al Azhar Indonesia University
 
Prinsip evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUD
Prinsip evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUDPrinsip evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUD
Prinsip evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUD
Al Azhar Indonesia University
 
Penyusunan Test Hasil Belajaran - Evalusi Pembelajaran di PG.PAUD
Penyusunan Test Hasil Belajaran - Evalusi Pembelajaran di PG.PAUDPenyusunan Test Hasil Belajaran - Evalusi Pembelajaran di PG.PAUD
Penyusunan Test Hasil Belajaran - Evalusi Pembelajaran di PG.PAUD
Al Azhar Indonesia University
 
Monitor Supervisi Evaluasi dalam Pembelajaran di PAUD
Monitor Supervisi Evaluasi dalam Pembelajaran di PAUDMonitor Supervisi Evaluasi dalam Pembelajaran di PAUD
Monitor Supervisi Evaluasi dalam Pembelajaran di PAUD
Al Azhar Indonesia University
 
Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran di PAUD - Jenis-Jenis Evaluasi
Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran di PAUD - Jenis-Jenis EvaluasiMata Kuliah Evaluasi Pembelajaran di PAUD - Jenis-Jenis Evaluasi
Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran di PAUD - Jenis-Jenis Evaluasi
Al Azhar Indonesia University
 
Komponen moral
Komponen moralKomponen moral
Pertemuan ke 5 bab iii penelitian kualitatif
Pertemuan ke 5 bab iii penelitian kualitatifPertemuan ke 5 bab iii penelitian kualitatif
Pertemuan ke 5 bab iii penelitian kualitatif
Al Azhar Indonesia University
 
Pertemuan ke 5 bab iii penelitian kualitatif
Pertemuan ke 5 bab iii penelitian kualitatifPertemuan ke 5 bab iii penelitian kualitatif
Pertemuan ke 5 bab iii penelitian kualitatif
Al Azhar Indonesia University
 
Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif
Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatifPertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif
Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif
Al Azhar Indonesia University
 
Pertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatif
Pertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatifPertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatif
Pertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatif
Al Azhar Indonesia University
 

More from Al Azhar Indonesia University (20)

Konteks pendidikan global
Konteks pendidikan globalKonteks pendidikan global
Konteks pendidikan global
 
Pertemuan estetika dan ekpresi kreatif - Teknologi dan Media Pembelajaran An...
Pertemuan  estetika dan ekpresi kreatif - Teknologi dan Media Pembelajaran An...Pertemuan  estetika dan ekpresi kreatif - Teknologi dan Media Pembelajaran An...
Pertemuan estetika dan ekpresi kreatif - Teknologi dan Media Pembelajaran An...
 
kawasan disain - Fidesrinur - Teknologi dan Media Pembelajaran Anak Usia Dini
kawasan disain - Fidesrinur - Teknologi dan Media Pembelajaran Anak Usia Dinikawasan disain - Fidesrinur - Teknologi dan Media Pembelajaran Anak Usia Dini
kawasan disain - Fidesrinur - Teknologi dan Media Pembelajaran Anak Usia Dini
 
What is parenting - parenting
What is parenting - parentingWhat is parenting - parenting
What is parenting - parenting
 
Tipologi parenting (bentuk pola asuh) - Parenting
Tipologi parenting (bentuk pola asuh) - ParentingTipologi parenting (bentuk pola asuh) - Parenting
Tipologi parenting (bentuk pola asuh) - Parenting
 
Persiapan menjalankan parenting - Parenting
Persiapan menjalankan parenting - ParentingPersiapan menjalankan parenting - Parenting
Persiapan menjalankan parenting - Parenting
 
Menjadi orang tua efektif - Parenting
Menjadi orang tua efektif - ParentingMenjadi orang tua efektif - Parenting
Menjadi orang tua efektif - Parenting
 
Islamic Parenting Hadhanah - Parenting
Islamic Parenting Hadhanah - ParentingIslamic Parenting Hadhanah - Parenting
Islamic Parenting Hadhanah - Parenting
 
Tm 1 210217 tes pengukuran penilaian evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUD
Tm 1 210217 tes pengukuran penilaian evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUDTm 1 210217 tes pengukuran penilaian evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUD
Tm 1 210217 tes pengukuran penilaian evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUD
 
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUDTes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Tes pengukuran-evaluasi - Evaluasi Pembelajran di PAUD
 
Taksonomi bloom - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Taksonomi bloom - Evaluasi Pembelajran di PAUDTaksonomi bloom - Evaluasi Pembelajran di PAUD
Taksonomi bloom - Evaluasi Pembelajran di PAUD
 
Prinsip evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUD
Prinsip evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUDPrinsip evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUD
Prinsip evaluasi - Evaluasi Pembelajaran di PAUD
 
Penyusunan Test Hasil Belajaran - Evalusi Pembelajaran di PG.PAUD
Penyusunan Test Hasil Belajaran - Evalusi Pembelajaran di PG.PAUDPenyusunan Test Hasil Belajaran - Evalusi Pembelajaran di PG.PAUD
Penyusunan Test Hasil Belajaran - Evalusi Pembelajaran di PG.PAUD
 
Monitor Supervisi Evaluasi dalam Pembelajaran di PAUD
Monitor Supervisi Evaluasi dalam Pembelajaran di PAUDMonitor Supervisi Evaluasi dalam Pembelajaran di PAUD
Monitor Supervisi Evaluasi dalam Pembelajaran di PAUD
 
Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran di PAUD - Jenis-Jenis Evaluasi
Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran di PAUD - Jenis-Jenis EvaluasiMata Kuliah Evaluasi Pembelajaran di PAUD - Jenis-Jenis Evaluasi
Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran di PAUD - Jenis-Jenis Evaluasi
 
Komponen moral
Komponen moralKomponen moral
Komponen moral
 
Pertemuan ke 5 bab iii penelitian kualitatif
Pertemuan ke 5 bab iii penelitian kualitatifPertemuan ke 5 bab iii penelitian kualitatif
Pertemuan ke 5 bab iii penelitian kualitatif
 
Pertemuan ke 5 bab iii penelitian kualitatif
Pertemuan ke 5 bab iii penelitian kualitatifPertemuan ke 5 bab iii penelitian kualitatif
Pertemuan ke 5 bab iii penelitian kualitatif
 
Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif
Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatifPertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif
Pertemuan ke 4 bab ii teoretisasi penelitian kualitatif
 
Pertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatif
Pertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatifPertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatif
Pertemuan ke 2 & 3 pengertian penelitian kualitatif
 

Recently uploaded

KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 

Recently uploaded (20)

KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 

Pertemuan ke 2 infant-toddler education. pwt

  • 2. Pendidikan • Program pengasuhan bagi bayi dan toddler merupakan suatu pendidikan walaupun bukan merupakan tujuan utama, karena apa gunanya melakukan kegiatan dengan bayi dengan toddler berjam-jam tanpa ada pendidikan di dalamnya. • Anak akan mengalami perubahan sebagai hasil dari pengalaman dalam pengasuhan anak. • Bagaimana anak berubah bagaimana pembelajaran terjadi tanpa pemikiran atau perencanaan, atau perubahan dapat direncanakan dengan cara yang sistematik.
  • 3. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan Infant- Toddler dan bukan •Kata stimulasi bersinonim dengan kata pendidikan dalam beberapa pemikiran terkait tentang infant. •Stimulasi tidak akan berarti pendidikan apabila apa yang dilakukan kepada bayi hanya sebagai objek. •Stimulasi berarti sama dengan pendidikan apabila sesuatu terjadi karena berhubungan dengan anak, karena cara bagaimana memenuhi berbagai kebutuhan anak baik fisik maupun psikis.
  • 4. Baby Sitting •Bukan merupakan stimulasi atau pendidikan bagi bayi apabila hanya mengamati bayi guna memastikan bahwa bayi tersebut dalam keadaan aman-aman saja. •Bukan stimulasi apabila pengasuh mengalami kesulitan dalam menentukan kebutuhan anak, tidak mampu merespon atau mendekati anak dengan cara positif, atau kurang mampu menjelaskan tentang anak kepada orang dewasa. Pendidikan bagi bayi lebih dari sekedar pekerjaan baby sitter apabila hanya didasari ada instink semata.
  • 5. Pendidikan Infant-toddler • Program pengasuhan agar merupakan pendidikan harus memiliki kurikulum. • Kurikulum merupakan suatu program suatu rencana pembelajaran yang sesuai dengan anak usia lahir sampai dengan 3 tahun, dengan memamahi tipikal dan atipikal, serta kultur dan perbedaan perkembangannya. • Program infant-toddler tergantung pada kemampuan pengasuh dalam mengobservasi bayi dan toddler dari menit ke menit dan setiap saat sehingga apat meresponnya dengan tepat. • Pengasuh harus merefleksikan apa yang dia lihat dan merencanakan lingkungan dan pengalaman pada anak tertentu yang cocok. Pengasuh mampu beradaptasi dengan lingkungan dan pengalaman yang sesuai dengan tipikal anak sehingga ia dapat bekerja dengan berbagai macam tipe anak baik secara fisik, psikis, mental atau emosional. • Pengasuh harus mampu berkomunikasi dengan orang tua dan keluarga anak untuk bertkar informasi sehingga apa yang terjadi di luar rumah cocok dan melengkapi apa yang terjadi di rumah.
  • 6. Pendidikan sebagai Fasilitasi Pemecahan Masalah • Salah satu cara untuk menggambarkan suatu fokus dalam kurikulum infant-toddler adalah perhatian dalam pengembangan keterampilan anak dalam memecahkan masalah. Pola pikir kurikulum ini berbeda dengan stimulasi dan padangan yang berpusat pada aktivitas. Pendekatan pemecahan masalah adalah bagaimana infat-toddler belajar membuat sesuatu terjadi sesuai dengan dunianya. • Apa permasalahan yang dihadapi oleh infant-toddler, coba amati infant toddler selama 1 jam semua pertanyaan anda akan terjawab. Anak infat- toddler akan dihadapkan pada bebrapa permasalahan, termasuk masalah fisik seperti rasa lapar, tidaknyaman, hal-hal yang bersifat manipulatif seperti memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan lainnya atau bagaimana membuat suatu balok seimbang baik di atas atau bagian lainnya; masalah sosial emosional seperti tidak mau terpisah dari orang tua atau pengasuh atau mencoba berinteraksi dengan dengan sebaya yang tidak menarik baginya. Beberapa masalah bersifat khas sesuai situasi dan kadang dapat terselesaikan terkadang tidak terselesaikan. • Bayi biasanya permasalahan terkait dengan kehidupan sehari-hari yang sering ditemukan makan sambil bermain, ganti popok, berpakain, mandi, menidurkan anak, seteah meningkat menjadi toddler ia mulai dapat memecahkan masalah.
  • 7. Peran Orang Dewasa • Fungsi utama orang dewasa dalam mendidik infant-toddler adalah untuk menfasilitasi pembelajaran bukan mengajar atau melatihnya. • Diawali dengan mengapresiasi permasaahan-permasalahan yang ditemukan pada bayi. Beri kesempatan kepada mereka untuk memcahkan masalah mereka sendiri. • Pengasuh juga dapat menyebabkan pemasalahan pada bayi apabila menyediakan semua kebutuhannya dan mengatur lingkungan untuk bermain. • Memfasilitasi pendidikan bagi bayi dengan cara mengarahkan dan mersepon dalam memecahkan masalah bayi pada saat menginginkan sesuatu atau tidak menginginkan sesuatu pada waktu tertentu.
  • 8. Kehadiran Orang Dewasa • Kehadiran orang dewasa persis sama dengan kegiatan “mirror” dimana kehadiran pengasuh dapat menjadi model atau pengikut model dalam melakukan sesuatu aktivitas. Masing-masing peran melakukan atau “mirroring” (mengarahkan atau mengikuti). • “mirroring” adalah latihan untuk menunjukkan interaksi timbal balik yang menunjukkan hubungan resonsif. • Peran rang dewasa dalam mengarahkan dan merespon pemecahan masalah infant-todller diperlukan empat keterampilan: 1. Menentukan tingkat stress optimum: mengamati dan memastikan seberapa stress (sangat stress, sedikit stress, sedikit kaget) 2. Memberikan perhatian: memenuhi kebutuhan anak dengan memberikan perhatian tanpa memberikan feedback. 3. Memberikan feedback: memberikan feedback yang jelas sehingga anak mengetahui konsekuensi dari tindakan mereka. 4. Modelling: menunjukan contoh yang baik bagi anak.
  • 9. Menentukan tingkat stress optimum • Sensitivtas terhadaptingkat stress anak diperlukan dalam rangka meberikan pijakan “scaffolding” pembelajaran. Untuk itu batas toleransi tingkat stress anak menenntukan batas toleransi anak dalam bekerja untuk memecahkan masalah. Jika sensitivitas pengasuh memberikan pijakan bagi pendidikan infant-toddler sehingga sekecil apapun memberikan kemungkinan keluar dari rasa frustrasi dan menjadikan anak mampu memecahkan masalah. • Stress yang optimum adalah jumlah stress yang diperlukan untuk perkembangan. Tingkat optimum stres berbeda-beda bagi masing-masing individu. • Pengasuh harus dapat memastikan tingkat optimum stress anak sehingga anak tersebut dapat hidup dalam situasi yang normal dalam kehidupan sehari-hari.
  • 10. Bagaimana menentukan tingkat stress Mengamati anak, yaitu anak yang terlalu stress tidak akan mampu memecahkan masalah dengan efektif, sangat emosional, atau anak tersebut menarik diri; 1. Menunjukkan empati, yaitu membayangkan apa yang dirasakan anak dan mengingatkannya dengan lembut tanpa terganggu dengan emosi anak atau emosi diri sendiri. Dengan bersikap lembut memberikan fasilitasi bagi anak untuk memecah masalah dengan baik; 2. Memilah-milah permasalahan, terutama bagi anak yang terlalu stress atau di bawah stress, atau memerlukan bantuan dari orang lain.
  • 11. Memberikan perhatian • Cara orang dewasa merespon tindakan anak merupakan bagian penting dalam pendidikan infat-toddler. • Masing-masing anak memerlukan tingkat optimum bukan perhatian maksimum. • Tingkat perhatian terhadap anak dapat diketahui dalam beberapa cara: beberapa tipikal cara orang menarik perhatian yaitu menarik untuk dilihat, bersikap baik dan manis, kelihatan cerdas, berperilaku salah, bersuara keras, dengan berbicara banyak atau berbicara sedikit, sangat terbuka atau pemalu, berpura-pura sakit atau tidak berdaya. Anak perempuan biasanya tertarik dengan apa yang dipakai dan tampilan, sementara anak laki-laki kelihatannya lebih tertarik terhadap apa yang dapat dilakukan atau kemampuannya. • Anak yang sangat membutuhkan perhatian akan mencari bagaimana menarik perhatian sekeliling mereka. • Anak yang membutuhkan dapat berperilaku membuat orang dewasa sedih atau anak langsung mengkomunikasikan keinginannya. Namun tidaklah mudah untuk membedakan keduanya.
  • 12. Bagaimana memberikan perhatian dengan benar • Jika anak telah mempelajari bahwa berbuat perilaku salah yang dia perbuat dapat memuaskannya dalam bentuk reward yang diperoleh, pengasuh harus mengubah pendekatannya. Mulailah dengan mengabaikan perilaku yang tidak diinginkan untuk menarik perhatian pengasuh (mengabaikan kebutuhannya atau kenyamanannya). • Jika perilaku perlu diubah, penguatan positif dapat dilakukan secara efektif, khususnya apabila mengubah dengan perilaku yang telah dipelajari, atau perilaku yang telah diperkuat sebelumnya. • Namun demikian jangan terlalu mengumbar penguatan positif. Penguatan juga bersifat addiktif oleh sebab itu pemberian penguatan perhitungkan dengan matang, sehingga penguatan tidak selalu ditunggu oleh anak. • Apabila anak terlalu berlebihan dalam penguatan, ia akan kehilangan sentuhan dan motivasi. Pendeknya bagaimana anak memperoleh kesenganan dan kepuasan dari aktivitas yang dilakukannya.
  • 13. Memberikan feedback • Feedback erat kaitannya dengan memberikan penguatan dan perhatian. Bagian dari pendidikan infant-toddler adalah bagaimana memberikan feedback yang jelas, yaitu dalam bentuk respon. Feedback dapat berasal dari baik dari lingkungan maupun dari orang. Anak membutuhkan pembelajaran atas apa yang telah dia lakukan terhadap dunianya dan orang-orang di sekitarnya. Misalnya apabila anak menumpahkan atau menjatuhkan gelas susunya maka ia tidak akan memproleh gantinya atau ia harus membersihkan susu yang ditumpahkannya! • Sesuatu yang dilakukan anak pada pengasuh ditunjukkan dengan rasa sakit atau rasa marah, ekpresi tersebut juga merupakan feedback. Misalnya anak mencubit pengasuhnya kemudian pengasuh mengatakan, “sakit cubitan mu, saya tidak suka!” ekpresi penting untuk menunjukkan seolah-olah marah. Sementara itu feedbak melalui lingkungan dengan cara mengkaji sebab akibat yang telah dilakukan anak sehingga anak dapat memahami hubungan antara sakit dengan sumber yang menyebabkan sakit.
  • 14. Bagaimana membantu anak memperoleh feedback • Feedback hanyalah persoalan bagaimana menoleh ke belakang dan melihat apakah anak menyadari apa yang telah terjadi kemudian dapat memperbaiki dirinya terkait dengan hal tersebut. • Usia infant toddler sedang gemar-gemarkan bermain menggunakan objek untuk dimanipulasi oleh sebab itu perlu penyediaan lingkungan agar mereka dapat mengeksplorasi lingkungannya, berbicara dengan mereka. Bahasa memberikan label tentang persepsi, membantu anak untuk menganalisa, mensortir, membandingkan dan menyediakan alat untuk menyimpan dalam persepsinya terhadap objek untuk masa yang akan datang. Harap berhati-hati dalam penggunaan bahasa agar tidak mengganggu anak dalam berkonsentrasi walaupun penggunaan bahasa sangat sensitif untuk menambah pengalaman dari pada mengganggu anak. • Gunakan bahasa untuk membantu anak keluar dari permasalahan jika anak tidak mampu membaca feedback secara fisik. Dalam kaitan itu anak memerlukan pijakan/scaffolding dengan cara memberikan beberapa kata kunci untuk melakukkan sesuatu tidak untuk menjelaskannya secara keseluruhan.
  • 15. • Modelling • Praktek, bukan memberi tahu! Anak akan berbagi dengan orang lain apabila (dengan banyaknya contoh)utamanya setelah dia memperoleh konsep tentang kepemilikan. Pemerolehan konsep ini merupakan salah satu tugas toddler karena anak usia toddler lebih sering menggunakan kata “ aku” atau “punya ku”. • Anak akan meniru semua sesuai dengan kualitas pengasuhnya, seperti kehati-hatian. Anak yang diperlakukan dengan hati-hati juga akan memperlakukan orang lain dengan hati-hati. Selanjutnya anak yang diperlakukan dengan cara menghargai juga akan lebih cenderung menghargai orang lain jika dibandingkan dengan anak yang tidak diperlakukan dengan tidak menghargai. • Contoh lain dalam model perilaku ekpresi marah. Jika anda bekerja seharian, setiap hari disentra infant-toddler, dalam waktu tertentu kemarahan dapat bentuk emosi. Anak-anak akan meniru bagaimana anda menyikapi kemarahan tersebut. Jika anda tersenyum dan bernyanyi dan anda berusaha untuk menyembunyikan kemarahan, maka juga akan akan menyembunyikan perasaanya. Anak juga akan belajar bagaimna perbedaan pesan yang disampaikan dengan ekpresi anda dalam kemarahan. Akan tetapi jika anda menggunakan segenap energi untuk menentang sumber dan pemecahan masalah, anak akan belajar bagaimana menghadapi masalah/konflik. Atau jika konfrontasi tidak tidak mempan, maka anak akan belajar mekanisme menyelesaikan masalah, seperti mengeluarkan unek- unek melalui membicarakannya, melakukan latihan fisik atau ekpresi fisik atau aktivitas pelampisan kekesalahan.
  • 16. • Modeling perilaku lebih efektif daripada mengajarnya. Coba pikirkan tentang kebiasaan, perilaku, sikap, gertur, dan ekpresi yang anda gunakan berasal dari orang tua anda. Kita berperilaku dan bertindak tanpa menyadari telah melakukannya tanpa diajarkan. Sebagai seorang pengasuh, anda harus menyadari perilaku anda sebagai model sehingga apa yang akan anda lakukan dan apa yang dikatakan juga akan berdampak kepada orang lain termasuk kepada anak. • Tidak seorangpun dapat menjadi model setiap saat. Namun demikian pada saat anda merespon kelemahan anda, ketidak sempurnaan anda dan sifat anda sebagai manusia bersifat kilaf anda sudah menjadi model. Misalnya jika anda melakkan kesalahan, anda dapat menunjukkan kepada anak bahwa kesalahan tersebut dapat dimaafkan atau anda memaafkan diri sendiri. Jika merasa dibutuhkan , anda dapat memnuhi kebutuhan anda, beri contoh kepada anak bahwa merespon kebutuhan adalah penting. Pada saat anda menjadi model tentang kesadaran diri, maka anda dapat mengambil keputusan untuk itu. Modelling merupakan alat yang ampuh dapat membantu anda atau malah berlawanan dengan diri anda sendiri. Krena pengasuhan merupakan suatu tugas yang sulit, anda harus mampu menggunakan seluruh alat yang meungkinkan dapat embantu anda bekerja.
  • 17. Prinsip-prinsip tindakan Prinsip 8, anggap permasalahan sebagai kesempatan belajar, dan beri kesematan infant-todller untuk memecahkan masalahnya sendiri. Jangan anda selamatkan mereka, jangan membuat hidup anak mudah secara berketerusan atau jangan coba melindungi anak dari permasalahan yang akan dihadapinya.