SlideShare a Scribd company logo
1 of 98
Permintaan, Penawaran,
dan Keseimbangan
Pasar
Dr. Ratna Dewi Mulyaningtiyas, S.P.,M.Si
 Permintaan, penawaran, dan keseimbangan pasar adalah konsep dasar dalam
ekonomi yang berlaku juga dalam sektor agribisnis. Dalam konteks agribisnis,
permintaan mengacu pada jumlah produk pertanian atau layanan agribisnis
yang dibeli oleh konsumen atau pasar. Sementara itu, penawaran mengacu
pada jumlah produk atau layanan yang tersedia di pasar oleh produsen atau
penyedia agribisnis.
 Permintaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti harga produk,
pendapatan konsumen, selera dan preferensi konsumen, tren demografis, dan
faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan dan keinginan konsumen
terhadap produk pertanian. Permintaan sering kali berhubungan dengan harga,
yaitu semakin rendah harga produk, semakin tinggi permintaannya, dan
sebaliknya.
 Penawaran, di sisi lain, dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti biaya produksi,
teknologi yang digunakan, ketersediaan input pertanian, kebijakan pemerintah,
dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kemampuan produsen untuk
menyediakan produk atau layanan agribisnis. Penawaran berhubungan dengan
harga, yaitu semakin tinggi harga produk, semakin tinggi penawarannya, dan
sebaliknya.
 Keseimbangan pasar terjadi ketika jumlah permintaan dan penawaran sama,
sehingga tidak ada kelebihan pasokan atau permintaan di pasar. Keseimbangan
ini ditentukan oleh harga pasar di mana jumlah yang diminta oleh konsumen
sama dengan jumlah yang ditawarkan oleh produsen. Pada titik keseimbangan,
tidak ada dorongan yang kuat untuk perubahan harga atau kuantitas.
 Namun, permintaan dan penawaran dalam agribisnis dapat dipengaruhi oleh
faktor-faktor seperti perubahan iklim, bencana alam, fluktuasi harga komoditas,
kebijakan perdagangan, perubahan kebijakan pemerintah, dan inovasi
teknologi. Perubahan dalam permintaan atau penawaran dapat menggeser titik
keseimbangan, yang dapat mempengaruhi harga dan kuantitas produk
pertanian yang ditransaksikan di pasar.
 Dalam agribisnis, pemahaman yang baik tentang permintaan, penawaran, dan
keseimbangan pasar sangat penting untuk pengambilan keputusan yang tepat
oleh produsen, konsumen, dan pelaku bisnis lainnya. Analisis pasar yang baik
dan pemantauan tren ekonomi dapat membantu dalam merencanakan
produksi, mengelola persediaan, menentukan harga yang kompetitif, serta
menyesuaikan strategi pemasaran agar sesuai dengan kondisi pasar yang
berubah-ubah.
Alasan Manajer Mempelajari
Ekonomi Manajerial
 Tugas utama Manajer:
membuat keputusan yang berkaitan dengan masalah-masalah bisnis
sedemikian rupa sehingga keputusan itu diharapkan akan memungkinkan
organisasi bisnis mencapai tujuannya.
 Contoh: meningkatkan produktifitas, memperluas pangsa pasar
meningkatkan keuntungan, mengurangi biaya
Ekonomi Manajerial
 Aplikasi dari teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu keputusan untuk
membahas bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuan atau
maksudnya dengan cara yang paling efisien
Teori Perusahaan
 Perusahaan (firm) adalah suatu organisasi yang
mengkombinasikan dan mengorganisir berbagai sumber
daya yang bertujuan untuk memproduksi barang dan
jasa untuk dijual
 Fungsi Perusahaan adalah untuk membeli sumber daya
atau input berupa tenaga kerja, modal dan bahan
mentah untuk diubah menjadi barang dan jasa untuk
dijual (lihat aliran sirkulasi dari aktivitas ekonomi)
Tujuan dan Nilai Perusahaan
 Semula teori perusahaan didasarkan pada asumsi:
perusahaan memaksimumkan laba sekarang atau
jangka pendek
 Sekarang, asumsinya: memaksimimkan kekayaan/ nilai
perusahaan.
 Dicerminkan dari nilai sekarang dari semua keuntungan
perusahaan yang diharapkan di masa depan.
Keuntungan perusahaan di masa depan harus didiskon
ke masa sekarang karena satu dolar keuntungan di
masa depan harganya lebih sedikit dari pada satu dolar
keuntungan saat ini.
Nilai Perusahaan
 Contoh :
a. Bagian pemasaran dapat mengurangi biaya yang berhubungan dengan
output pada tingkat tertentu dengan mempromosikan penjualan pada
musim sepi
b. Bagian produksi dan SDM dapat mendorong penjualan melalui
peningkatan kualitas dan pengembangan produk baru
c. Bagian akuntansi dapat menyediakan informasi tentang penjualan dan
biaya lebih tepat waktu
Semua aktivitas peningkatan efisiensi perusahaan dan mengurangi resiko
Kendala-kendala Perusahaan
 Tujuan perusahaan dalam memaksimumkan kekayaan dihadapkan pada
banyak kendala
 Sebab kendala:
a. Kendala sumber daya
b. Kendala hukum
 Begitu pentingnya kendala : Optimisasi Terkendala
 Adanya kendala akan membatasi besarnya kemunginan atau kebebasan
tindakan perusahaan dan membatasi nilai perusahaan sampai ke tingkat
yang lebih rendah dibandingkan dengan bila kendala tidak ada.
Kendala Sumber Daya
 Terjadi karena terbatasnya ketersediaan input-input
penting
 Contoh:
a. Perusahaan mungkin tidak akan mampu menyewa
pekerja ahli sebanyak yang diinginkan, terutama
dalam jangka pendek.
b. Perusahaan mungkin tidak mampu memperoleh semua
bahan mentah tertentu sebanyak yang diminta
c. Perusahaan mungkin menghadapi keterbatasan ruang
pabrik atau gudang dan jumlah dana modal yang
tersediauntuk suatu proyek atau keperluan tertentu
Kendala Hukum
 Contoh:
a. Upah minimum
b. Standar kesehatan dan keselamatan
c. Standar emisi polusi
d. Hukum dan aturan tentang praktek-praktek bisnis yang tidak jujur
Keterbatasan Teori Perusahaan
 Teori: memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (Terlalu sempit/
dikritik)
 Teori lain:
a. Maksimisasi penjualan
b. Maksimisasi utilitas manajemen
c. Perilaku pemuasan
Maksimisasi Penjualan
 Diperkenalkan oleh: William Baumol
 Perusahaan modern berusahan untuk memaksimumkan penjualan setelah
tingkat laba yang cukup berhasil dicapai untuk memuaskan pemegang
saham
Maksimisasi Utilitas Manajemen
 Diperkenalkan oleh Oliver Williamson
 Datangnya perusahaan modern yang berdampak pemisahan antara
manajemen dengan kepemilikan, manajer lebih tertarik untuk
memaksimumkan kepuasan mereka, yang diukur dengan kompensasi,
jumlah staf, tingkat kontrol terhadap perusahaan (Principal-agent
Problem)
Perilaku Pemuasan
 Diperkenalkan oleh Richard Cyert dan James March
 Karena kerumitan yang sangat besar dalam menjalankan perusahaan
modern, suatu tugas seringkali dipersulit oleh ketidakpastian dan
kurangnya data, manajer tidak mampu memaksimumkan laba tetapi
hanya dapat berusaha untuk memuaskan beberapa tujuan dalam hal
penjualan, pertumbuhan laba, pangsa pasar, dll
Kesimpulan Teori Perusahaan
 Persaingan keras yang terjadi pada sebagian besar produk dan sumber
daya saat ini memaksa manajer untuk memberikan perhatian yang lebih
pada LABA, agar perusahaan tidak bangkrut atau mereka tersingkir Teori
Maksimisasi Laba/ Nilai dipertahankan
Laba Bisnis Versus Laba Ekonomi
 Bagi masyarakat umum dan komunitas bisnis
Laba : penerimaan perusahaan - biaya eksplisit
Biaya eksplisit adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan dari kantong
perusahaan untuk membeli atau menyewa input yang dibutuhkan dalam
produksi.
Contoh: upah, bunga, sewa
 Bagi ekonom,
Laba = Penerimaan perusahaan – (biaya eksplisit + biaya
implisit)
Biaya implisit mengacu kepada nilai input yang dimiliki dan dipergunakan
perusahaan untuk proses produksinya sendiri
Contoh biaya implisit: hasil yang dapat diperoleh perusahaan dari
menginvestasikan modal dan menyewa lahan dan input lain milik
perusahaan ke perusahaan lain
Fungsi laba
 Laba yang tinggi merupakan tanda bahwa konsumen menginginkan output
industri lebih banyak
 Laba yang tinggi memberikan insentif bagi perusahaan untuk
meningkatkan output dan lebih banyak perusahaan yang akan masuk ke
industri dalam jangka panjang
 Laba merupakan ganjaran bagi efisiensi yang lebih besar
 Sistem laba tidak sempurna
 Pemerintah dalam ekonomi perdagangan bebas seringkali turun tangan
untuk membenahi jalannya sistem laba tersebut agar lebih konsisten
dengan tujuan sosial yang luas.
PENGERTIAN THE LAW OF DIMINISHING
MARGINAL UTILITY
 Hukum yang menyatakan bahwa Marginal Utility atau Utilitas Marginal
suatu barang yarg dikon-sumsi secara terus menerus akan cenderung
menurun. Hukum ini akan lebih mudah dipahami apabila
kitamemperhatikan persyaratan agar Hukum in; dapat diterima olehlogika
yaitu; Barang/jasa yang dikonsumsi sama dan Interval
waktu mengkonsumsi relatif pendek
Diskusikan
 Bayangkan bagaimana anda menilai tingkat kepuasan tambahan
seandainya anda memutar sebuah kaset lagu yang selama ini
anda cari-cari. Lagu tersebut anda dengarkan beberapa kali
secara terus menerus.
KONSEP KURVA KEPUASANSAMA
(INDIFFERENT CURVE)
 Pengertian : Kurva Kepuasan Sama atau Indifferent Curve
adalah sebuah kurva atau garis yang menyatakantempat
kombinasi beberapa barang/jasa "2 buah barang/ jasa" yang
memberikan kepuasan yang sama.
 Cara memahami definisi:
Kombinasi menyatakan bahwa dalam kehidupan seharihari kebutuhan
manusia bukan hanya pada satu jenis barang/jasa. Akan tetapi
beragam jenis nya.
 Penggunaan kata "2 buah barang/jasa" adalah untuk memudahkan
kita melihatnya pada tampilan grafik 2 (dua) dimensi.
 Sehingga dimanapun letak kombinasi itu, selama masih pada kurva
atau garis yang sama, maka nilai kepuasan yang diberikan adalah
sama.
Pada hakikatnya Derivasi dari Fungsi Permintaan konsumen
adalah didasarkan kepada Kurva Kepuasan sama atau Indifferent
Curve. Kurva ini menyatakan preferensi/kesukaan/ pilihan
konsumen atas beberapa alternatif yang ada. Seandainya
konsumen dihadapkan kepada situasi untuk memilih di antara
beberapa pilihan "2 barang" yaitu X dan Y dengan selalu
mengacukepada ketersediaan anggaran atau "Income" yang
dimilikinya. Maka Utility atau kepuasan yang akan diperoleh
dapat dituliskan dalam notasi;
U = f {X,Y}, dimana X dan Y menyatakan jumlah barang X
dan Y yang dikonsumsi, hal ini juga dibenarkan oleh(,2001)
Elisabet Pali dkk.
KONSEP KURVA
KEPUASANSAMA
(INDIFFERENT CURVE)
Teori Permintaan Dan Kurva Permintaan
Teori permintaan menerangkan tentang ciri huhungan antara jumlah
permintaan dan harga. Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan harga
dapat dibuat grafik Kurva permintaan. Analisis dalam bagian ini akan
menerangkan ciri perhubungan
antara permintaan dan harga dan pembentukan Kurva permintaan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA
PERMINTAAN
Di antara faktor-faktor tersebut yang terpenting adalah
seperti yang dinyatakan di bawah ini:
1. Harga barang itu sendiri.
2. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang
tersebut.
3. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata
masyarakat.
4. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat.
5. Cita rasa masyarakat.
6. Jumlah penduduk.
7. Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang
HARGA DAN PERMINTAAN
Dalam hukum permintaan dijelaskan sifat hubungan antara permintaan suatu
barang dengan tingkat harganya. Hukumpermintaan pada hakikatnya merupakan
suatu hipotesis yang menyatakan: makin rendah harga suatu barang maka
makinbanyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga
suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.
HARGA DAN PERMINTAAN
1. Daftar Permintaan
Pada dasarnya, daftar permintaan ialah suatu tabel yang
memberi gambaran dalam angka-angka tentang bubungan
antaraharga dengan jumlah barang yang diminta masyarakat. La
menggambarkan besarnya permintaan yang wujud pada berbagai
tingkat harga. Satu contoh dari daftar permintaan ditunjukkan
dalam Tabel 2.1. Dalam tabel tersebut digambarkan tentang
permintaan terhadap buku tulis pada berbagai tingkat harga. Dalam
gambaran itu jelas ditunjukkan bahwa makin tinggi harga bukutulis
maka makin sedikit jumlah buku tulis yang diminta dan sebaliknya
semakin rendah harganya akan semakin banyak buku tulis yang
diminta. Pada harga Rp 5000, hanya 200 buku gambar yang akan
dibeli sedangkan pada harga Rp 1000, ternyata sebanyak 1300 buku
gambar akan dibeli.
HARGA DAN PERMINTAAN
Kurva Permintaan
Dengan menggunakan data yang terdapat dalam daftar permintaan kita dapat
membuat Kurva permintaan. Berdasarkan angka-angka dalam Tabel 2.1,
dalam Gambar 2.1, dapat dilihat Kurva permintaan terhadap buku tulis. Pada
sumbu tegak digambarkan berbagai tingkat harga, dan pada sumbu datar
digambarkan berbagai jumlah buku tulis yang akan dibeli. Dengan demikian
Kurva permintaan dapat didefinisikan sebagai suatu Kurva yang
menggambarkan sifat hubungan antara harga sesuatu barang tertentu dengan
jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli. Dalam Gambar 2.1, pada
Kurva permintaan DD terdapat 5 titik yaitu P, Q, R, S dan T. Masing-masing
titik menggambarkan keadaan yang berbeda. Sebagai contoh, dalam Tabel
2.1 keadaan P menggambarkan bahwa pada harga Rp 5000 jumlah buku tulis
yang akan dibeli adalah 200. Dalam Gambar 2.1, titik P juga
menggambarkan keadaan seperti itu.
HARGA DAN PERMINTAAN
Teori penawaran dana dan kurva suplai berkaitan dengan hubungan antara suku
bunga dan jumlah dana yang tersedia di pasar keuangan. Ini adalah konsep yang
penting dalam ekonomi moneter dan kebijakan moneter.
Teori penawaran dana menyatakan bahwa jumlah dana yang tersedia di pasar
keuangan ditentukan oleh kebijakan moneter bank sentral dan keputusan individu
atau lembaga keuangan untuk menyimpan atau berinvestasi dana mereka. Faktor-
faktor lain yang mempengaruhi penawaran dana termasuk kepercayaan,
ekspektasi inflasi, dan kondisi ekonomi secara keseluruhan.
Kurva suplai menggambarkan hubungan antara suku bunga (di sepanjang
sumbu vertikal) dan jumlah dana yang ditawarkan (di sepanjang sumbu
horizontal). Kurva suplai memiliki kecenderungan positif, yang berarti bahwa
semakin tinggi suku bunga, semakin besar jumlah dana yang ditawarkan oleh
lembaga keuangan dan individu. Hal ini disebabkan oleh insentif yang lebih
besar untuk menyimpan dana atau berinvestasi saat suku bunga tinggi, karena
mereka dapat mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi.
Namun, perlu dicatat bahwa konsep penawaran dana dan kurva suplai ini
bukanlah teori tunggal yang diterima oleh semua ekonom. Terdapat berbagai
pendekatan dan model ekonomi yang berbeda untuk menganalisis hubungan
antara suku bunga dan penawaran dana, seperti model IS-LM, model
persamaan keuangan, atau pendekatan permintaan-dan-penawaran yang
lebih terperinci.
Penting untuk diingat bahwa teori penawaran dana dan kurva suplai
merupakan bagian dari kerangka pemikiran yang lebih luas dalam analisis
ekonomi, dan hasilnya dapat dipengaruhi oleh banyak faktor lain di pasar
keuangan dan ekonomi secara keseluruhan.
 Model IS-LM adalah salah satu model ekonomi makro yang digunakan untuk menganalisis hubungan
antara suku bunga, tingkat output, dan tingkat harga dalam perekonomian. Model ini pertama kali
dikembangkan oleh John Hicks dan Alvin Hansen pada tahun 1930-an dan merupakan alat yang
populer dalam analisis kebijakan moneter.
 Model IS-LM terdiri dari dua kurva, yaitu kurva IS (Investment and Saving) dan kurva LM (Liquidity
Preference and Money Supply).
1. Kurva IS: Kurva IS menggambarkan hubungan antara tingkat output (Y) dan suku bunga (r). Ini
mencerminkan keseimbangan antara investasi (I) dan tabungan (S) dalam perekonomian. Pada kurva
IS, tingkat output di sepanjang sumbu horizontal dan suku bunga di sepanjang sumbu vertikal. Kurva
IS memiliki kecenderungan negatif, artinya ketika suku bunga naik, tingkat output cenderung turun
karena investasi menjadi lebih mahal, dan sebaliknya.
2. Kurva LM: Kurva LM menggambarkan hubungan antara tingkat suku bunga (r) dan likuiditas preferensi
(L) atau permintaan uang. Ini mencerminkan keseimbangan antara pasokan uang (M) dan permintaan
uang (L) dalam perekonomian. Pada kurva LM, tingkat suku bunga di sepanjang sumbu vertikal dan
tingkat output di sepanjang sumbu horizontal. Kurva LM memiliki kecenderungan positif, artinya ketika
tingkat output meningkat, permintaan uang juga meningkat, sehingga meningkatkan suku bunga.
 Keseimbangan dalam model IS-LM tercapai ketika kurva IS dan kurva LM bersilangan. Titik potong ini
menentukan tingkat output dan suku bunga yang seimbang dalam perekonomian.
 Model IS-LM memberikan dasar untuk menganalisis efek kebijakan moneter terhadap perekonomian.
Misalnya, jika bank sentral ingin menurunkan tingkat suku bunga, mereka dapat meningkatkan
penawaran uang (M) untuk menggeser kurva LM ke kanan. Ini akan mendorong peningkatan investasi
dan output dalam perekonomian.
 Meskipun model IS-LM telah menjadi alat penting dalam ekonomi, terdapat kritik dan variasi dari
model ini seiring perkembangan ilmu ekonomi. Namun, model ini masih digunakan sebagai dasar
untuk memahami hubungan antara suku bunga, output, dan kebijakan moneter dalam konteks yang
lebih sederhana.
ASSIGNMENT I
CHAPTER 1 : PRELIMINARIES
PART 1 INTRODUCTION : MARKETS AND PRICES
A. QUESTIONS FOR REVIEW NO. 1 and 2
B. EXERCISES NO. 1
CHAPTER 2 : THE BASIC of SUPPLY and DEMAND
A. QUESTIONS FOR REVIEW NO. 3 and 4
B. EXERCISES NO. 5
35
Karya Robert S. Pindyck dan Daniel L. Rubinfeld
BAB 1 PENGANTAR
 A. Pemakaian dan Batasan Teori Mikroekonomi
 B. Analisis Positif Versus Analisis Normatif
 C. Mengapa Mempelajari Mikroekonomi ?
 D. Pengertian Pasar
 Pasar Bersaing Versus Pasar Tak Bersaing
 Harga Pasar
 Definisi Pasar-Luasnya Pasar
 Definisi Pasar-Luasnya Pasar
36
A. Pemakaian dan Batasan Teori Mikroekonomi
 Ekonomi berkaitan dengan penjelasan dan
ramalan fenomena yang diamati.
 Kegunaan dan validitasi sebuah teori
tergantung pada apakah teori dapat
menjelaskan dan meramalkan fenomena yang
akan dijelaskan dan diramalkan.
 Menggunakan statistik dan ekonometrik maka
teori dapat digunakan untuk menyusun model.
37
Lanjutan
 Mikroekonomi berurusan dg keputusan yg dibuat
oleh satuan-satuan ekonomi yang kecil dan
interaksi konsumen dan perusahaan untuk
membentuk pasar dan industri.
 Teori-teori selalu dikaji terhadap
pengamatan. Proses pengkajian merupakan
inti bagi pengembangan ekonomi sebagai
sains.
38
B. Analisis Positif Versus Analisis Normatif
(i) bagaimana kebijakan tersebut akan
mempengaruhi harga mobil, produksi dan
penjualannya,
(ii) dampak kebijakan terhadap para konsumen,
(iii) dampak kebijakan terhadap para pekerja industri
mobil.
 Analisis positif merupakan inti dari ekonomi mikro,
sebagai contoh kebijakan tentang kuota impor
mobil asing.
Analisis positif mengkaji :
39
Lanjutan…….
 Analisis normatif menyangkut apa yang
seharusnya berlaku
 Kadang-kadang ingin diketahui lebih jauh dari
suatu ramalan yang telah disusun berdasar teori
ekonomi, dengan pertanyaan : “apa yang terbaik?
 Contoh: mana yang terbaik dari pemberlakuan
pajak bensin atau tarif impor minyak.
 Analisis normatif harus sering dikombinasikan
dengan “value judgment” individual karena
mungkin melibatkan kesamarataan dan keadilan
dan juga efesiensi ekonomi. 40
Pengertian Pasar
 Konsumen,
 yang membeli barang dan jasa, dan perusahaan,
 yang membeli buruh,
 modal, dan bahan baku yang dipakai untuk
memproduksi barang dan jasa
Menurut fungsinya unit ekonomi dibagi menjadi 2 yaitu
:
1. Pembeli :
2. Penjual
 Perusahaan yang menjual barang dan jasa
 Buruh, yang menjual jasa tenaga kerja dan pemilik
sumberdaya
 Pemilik yang menyewakan tanah atau menjual
sumberdaya mineral kepada perusahaan
41
Lanjutan
 Pasar meliputi lebih dari sebuah industri. Suatu
industri adalah sekumpulan perusahaan yang
menjual produk yang sama atau yang berdekatan
hubungannya. Industri ini adalah sisi penawaran
di pasar.
 Pasar dapat didefinisikan sebagai sekumpulan
pembeli dan penjual yang melalui interaksi
mereka yang nyata atau potensial, menetapkan
harga suatu produk atau sekumpulan produk
42
Pasar Bersaing Versus Pasar Tak Bersaing
 Pasar bersaing sempurna (perfectly competitive
market) mempunyai banyak pembeli dan penjual,
 Tidak ada Pembeli atau penjual yang dapat
mempengaruhi harga
 Adanya kebebasan membuka dan menutup
perusahaan
 Barang yang diperjual belikan bersifat homogen
 Penjual dan pembeli mempunyai pengetahuan yang
sempurna tentang keadaan pasar
 Mobilitas sumber ekonomi cukup sempurna
43
Harga Pasar
 Pasar menyediakan kemungkinan transaksi antara
para pembeli dan penjual. Dalam pasar persaingan
sempurna, biasanya akan berlaku satu harga, yaitu
harga pasar
 Harga-harga pasar dari kebanyakan barang-barang
akan turun naik sepanjang waktu
Definisi Pasar-Luasnya Pasar
 mengidentifikasikan pembeli dan penjual mana
yang seharusnya diikutsertakan dalam suatu pasar,
namun
unt menetapkan pembeli dan penjual yang harus
dicakup, perlu menentukan luasnya pasar (extend of
market
44
Harga Nyata Vs Harga Nominal
 Harga nominal (nominal price) suatu barang adalah
harga absolutnya, inilah harga-harga yang terlihat di
supermarket pada tahun-tahun tersebut.
 Harga nyata (real price) suatu barang adalah harga
yang relatif terhadap ukuran harga-harga agregat.
Ukuran agregat yang paling sering dipakai adalah
Indeks Harga Konsumen atau Consumer Price
Indekx(CPI
45
Pertanyaan Nomor 1
 Sering dikatakan bahwa teori yang baik adalah yang
pada prinsipnya dapat dibantah oleh studi yang
berorientasi pada data empiris. Jelaskanmengapa
teori yang tidak dapat dinilai secara empiris bukanlah
teori yang baik
 Teori dikembangkan untuk menjelaskan fenomena
yang diamati,dikaji terhadap pengamatan,dan
digunakan untuk menyusun model darimana
ramalan-ramalan dibuat.
Jawaban :
46
 Kegunaan dan validitas sebuah teori tergantung pada
apakah ia berhasil menjelaskan dan meramalkan
serangkaian fenomena yang akan dijelaskan dan
diamalkan.
Lanjutan Jawaban No 1
 Konsisten dengan tujuan ini teori-teori selalu
dikaji terhadap pengamatan.
 Sehingga sebagai sebuah teori yang baik akan dapat
dinilai sebagai empiris.Sedangkan jika teori tersebut
tidak dapat dinilai secara empiris maka teori
tersebut kurang baik sehingga perlu
penyempurnaan, modifikasi, bahkan mungkin
dibuang 47
Pertanyaan Nomor 2
 Dari pernyataan berikut, yang mana berkaitan
dengananalisis ekonomi positif dan mana yang
normatif?
 Bagaimana dua jenis analisis tersebut saling berbeda.
a) Membatasi bensin (hanya memberi jatah bensin
suatu jumlah maksimum yang dapat dibeli setiap
tahun) merupakan kebijakan sosial yang tidak
efektif krn tu mencampurtangani kerjanya sistem
pasar yang bersaing.
b) Penjatahan bensin merupakan kebijakan dimana
makin banyak orang lebih dirugikan dari pada
memperoleh untung.
48
Jawaban no 2.
Pernyatan (a) adalah analisis normatif.
 Dalam hal ini jika pemerintah mempunyai kebijakan
mengadakan penghematan bensin, Misalnya dengan
penjatahan bensin maka akan tidak efektif karena
mencampurtangani kerjanya sistem pasar yang
bersaing. Dengan demikian pemerintah seharusnya
tidak membuat kebijakan pembatasan bensin.
Sehingga pernyataan tersebut merupakan analisis
normatif.
Pernyataan (b) adalah analisis positif. Pernyataan
positif
menyangkut penjelasan dan ramalan dan hubungan
sebab akibat. 49
Lanjutan jawaban No 2.
 Dengan ada penjatahan bensin akibatnya pasar
bensin tidak berada dalam keadaan seimbang, tapi
ada kelebihan permintaan.
 Dampak dari penjatahan adalah :
(i) bagi produsen menerima harga yang lebih
rendah, sehingga merugi dan meninggalkan
pasar (exit),
(ii) bagi konsumen yang menerima penjatahan
akan beruntung dibandingkan yang tidak
dapat walaupun mungkin dalam jumlah yang
tidak mencukupi, dan konsumen yang tidak
menerima penjatahan akan mengalami
kerugian 50
Exercises chapter I
1. Tentukan apakah masing-masing pertanyaan
berikut benar atau salah dan jelaskan mengapa :
a). Jaringan makanan cepat saji seperti McDonal’s,
Burger King, dan Wendy’s beroperasi diseluruh
Amerika Serikat. Oleh karena itu pasar
makanan cepat saji merupakan sebuah pasar
nasional
Jawaban : False
 Pada awal berdirinya Fast-food Chains seperti
McDonald’s, Burger King dan Wendy’s
beroperasi di wilayah domestik (USA), sehingga
merupakan pasar nasional. 51
Lanjutan jawaban No 1.
 Namun pada perkembangannya fast-food telah
tersebar hampir di seluruh dunia, termasuk
Indonesia, sehingga tidak hanya beroperasi di
pasar nasional Amerika Serikat, dengan model
pemasarannya yaitu sistem francaising.
 Dengan demikian dapat disimpulkan : dari segi
luasnya pasar, pada awal berdirinya fast food
merupakan pasar nasional, tetapi dalam
perkembangannya bukan merupakan pasar
nasional USA.
52
Lanjutan pertanyaan
b). Orang umumnya membeli pakaian di kota
mereka tinggal. Oleh karena itu ada pasar
pakaian, katakanlah di Atlanta, yang berbeda di
pasar Los Angeles
Jawaban : False
 Pasar terpisah merupakan pasar yang tidak
dapat dipindahkan, sebagai contoh pasar
perumahan. Karena produk pakaian dapat
dipindahkan maka pasar pakaian bukanlah
pasar terpisah.
 Konsumen Atlanta akan cenderung membeli
pakaian di Los Angeles jika biaya transportasi
lebih murah dari selisih harga pakaian di Atlanta
dan Los Angeles.
53
Lanjutan Pertanyaan
c). Beberapa konsumen sangat fanatik dengan pepsi
dan beberapa sangat fanatik dengan coke. Oleh
karena itu tidak ada pasar tunggal untuk cola
Jawaban : True
 Dikatakan betul karena pasar cola di dunia
hanya dikuasai oleh kedua perusahaan raksasa
tersebut yaitu Pepsi Cola dan Coke Company.
Bentuk pasarnya dapat dikatakan duopoli,
karena bagi konsumen tidak ada pilihan lain
untuk bisa menikmati minuman cola kecuali
dari kedua perusahaan tersebut
54
DASAR PENAWARAN DAN
PERMINTAAN
2.1. Penawaran dan Permintaan
Kurva Penawaran (S)
 Menunjukkan berapa banyak produsen bersedia
menjual (Qs) untuk tiap harga yang ditawarkan di
pasar (P).
 Secara matematis dinyatakan sebagai Qs = Qs (P)
 Mempunyai kemiringan positif
Qs dapat berubah karena :
1. Adanya perubahan harga pergerakan
sepanjang kurva penawaran
2. Adanya perubahan variabel selain harga (misal
perubahan biaya produksi)  pergeseran kurva
penawaran.
55
Gambar 2.1 Kurva Penawaran
KURVE PERMINTAAN (D)
 Menunjukkan berapa banyak konsumen bersedia
membeli (QD) untuk tiap harga di pasar (P)
 Secara matematis dinyatakan sebagai QD = QD (P)
 Mempunyai kemiringan negatif
56
Gambar 2.1. Kurve Permintaan
QD dapat berubah karena :
1. Adanya perubahan harga (dengan
mempertahankan
faktor lain tetap) pergerakan sepanjang kurva D
2. Adanya perubahan variabel selain harga (misal pe-
rubahan pendapatan) pergeseran kurva D 57
2.2. Mekanisme Pasar
Mekanisme pasar adalah kecenderungan dalam pasar bebas untuk
terjadinya perubahan harga sampai pasar menjadi seimbang
Pasar seimbang pada harga P0 dan jumlah Q0.
Gambar 2.3 Penawaran dan Permintaan
 Pada harga P1  S > D terjadi surplus penawaran  P
turun dan QD naik keseimbangan tercapai di P0 Q0.
 Pada harga P2  D> S terjadi defisit penawaran  P
naik dan QD turun  keseimbangan tercapai di P0 Q0.
58
2.3. Perubahan dalam Ekuilibrium Pasar
Gambar. 2.4. Keseimbangan Baru karena
Pergeseran pada Penawaran
Apabila kurva penawaran bergeser ke kanan (misal
karena penurunan biaya produksi), P turun (dari P1 ke
P3) dan Qs meningkat (dari Q1 ke Q3)  Keseimbangan
di P3 , Q3. 59
Lanjutan Perubahan dalam Ekuilibrium Pasar
Gambar 2.5. Keseimbangan Baru karena
Pergeseran Permintaan
Apabila kurva permintaan bergeser ke kanan (misal
karena kenaikan pendapatan),  P naik (dari P1 ke P3)
dan Qs meningkat (dari Q1 ke Q3)  Keseimbangan di P3
, Q3. 60
Gambar 2.6. Ekuilibrium Baru karena Pergeseran
Permintaan dan Penawaran
 Kurva D dan S berubah sepanjang waktu bersamaan
dengan perubahan kondisi pasar.
 Jika pergeseran D dan S ke kanan  P naik (dari P1 ke
P2) dan Q naik jauh lebih besar (dari Q1 ke Q2).
 Pada umumnya perubahan P dan Q tergantung pada
banyaknya pergeseran dan bentuk dari setiap kurva
tsb.
61
Contoh Kasus : Penurunan harga riil telur dan kenaikan harga riil pendidikan
tinggi
Gambar 2.7 (a) Pasar untuk Telur (b) Pasar untuk Pendidikan Tinggi
(a) Bila biaya produksi turun  Kurva Stelur bergeser
ke bawah , dan pada waktu yang sama kurva Dtelur
bergeser ke kiri (ketika preferensi berubah) 
Harga riil telur jatuh dengan tajam dan konsumsi
telur naik sedikit. 62
(b) Karena biaya peralatan, perawatan dan kepegawaian
naik  Kurva Spendidikan bergeser ke atas, dan pada
saat yang sama kurva Dpendidikan bergeser ke kanan
(karena semakin banyak lulusan sekolah menengah
atas menginginkan pendidikan tinggi  Harga riil dan
Pendaftaran PT naik dengan tajam.
2.4. Elastisitas Permintaan dan Penawaran
Elastisitas harga = Elastisitas permintaan karena harga
(Ep) menunjukkan persentase perubahan yang terjadi
dalam jumlah permintaan suatu barang sebagai akibat
kenaikan sebesar 1 persen pada harga barang tersebut.
63
Ep dinyatakan sebagai :
Ep = (%DΔQ)/(%DΔP) atau
Nilai Ep biasanya merupakan bilangan yang negatif.
1. Tanda  hubungan :
negatip berarti P  (atau ) maka Qd  (atau )
2. Besaran bilangan  sifat elastisitas :
•Bila > 1  elastis : P ↓ 1% maka Qd ↑ > 1% ; atau
%ΔQd > %ΔP
•Bila < 1  inelastis : P ↓ 1% maka Qd ↑ < 1% ; atau
%ΔQd < %ΔP
Ep tergantung tidak hanya pada kemiringan kurva
permintaan, tetapi juga pada P dan Q
64
2.4. Elastisitas Permintaan dan Penawaran
Sepanjang kurva Kurva permintaan linear, (Gambar 2.8)
• Kemiringannya konstan
• Besarnya Ep bervariasi sepanjang kurva (semakin kecil
bila bergerak turun), jika harga dan jumlah berubah
Gambar 2.8 Kurva Permintaan Linier
Ep = - ∞ , pada titik paling atas kurva
Ep = - 1 , pada titik tengah kurva
Ep = 0 , pada titik paling bawah kurva
65
Gambar 2.9 (a) Elastisitas Permintaan tak terhingga
(b) Permintaan Inelastis Sempurna
Terdapat dua kasus khusus :
(a) Untuk kurva permintaan horizontal, ΔQ/ΔP tidak
terhingga, karena perubahan kecil sekali pada harga akan
mengakibatkaan perubahan yang sangat besar pada pada
permintaan  Ep tidak terhingga
(b) Untuk kurva permintaan vertikal, ΔQ/ΔP adalah nol,
karena konsumen akan membeli barang dalam jumlah
yang tetap, tidak tergatung berapapun tingkat harganya
 Inelastis sempurna
Harga Harga
Jumlah Jumlah
D
D
Q*
(a) (b)
Harga Harga
Jumlah Jumlah
D
D
Q*
(a) (b)
66
Elastisitas Pendapatan = Elastisitas permintaan
terhadap pendapatan (income elasticity of demand)
 mengukur persentase jumlah barang yang diminta
karena kenaikan 1 persen dalam pendapatan
Elastisitas Silang = Elastisitas silang permintaan
terhadap harga (cross-price elasticity of demand)
 Mengukur persentase jumlah barang yang diminta
karena kenaikan 1 persen dalam harga barang lain
Jika b adalah mentega, dan m adalah margarin
67
Elastisitas silang dapat positif atau negatif :
 Elastisitas silang positif barang pengganti
Misal mentega dengan margarin, P margarin ↑
(membuat mentega lebih murah relatif dibanding
dengan margarin)  permintaan mentega ↑ 
kurva D mentega bergeser kanan
 Elastisitas silang negatif  barang pelengkap
Misal oli dan bensin, P bensin ↑ (membuat orang
mengurangi berkendara motor)  permintaan oli ↓
 kurva D geser kiri
68
Elastisitas Penawaran = Elastisitas penawaran terhadap
harga (price elasticity of supply = ES)
 Mengukur persentase ΔQs karena kenaikan 1 persen
dalam harga barang tersebut
 ES adalah positif :P yang lebih tinggi ----> insentif
kepada produsen untuk meningkatkan Qs
 ES juga dapat dihubungkan dengan variabel lain
selain harga, seperti suku bunga, upah, harga bahan
mentah, dan barang antara lainnya
 ES yang berkaitan dengan harga bahan mentah
adalah negatif :
P bahan mentah ↑  biaya produksi ↑  Qs ↓
69
 Elastisitas titik adalah elastisitas pada suatu titik
tertentu dari kurva permintaan .
Pada kurva permintaan linier (Gambar 2.8), elastisitas
titik permintaan dapat bervariasi tergantung dimana
elastisitas tersebut diukur sepanjang kurva
permintaan.
 Elastisitas permintaan busur yaitu elastistas yang
dihitung dari sebuah interval harga, yang secara
matematis dapat dinyatakan
Elastisitas Titik Versus Elastisitas Busur
Ep = (ΔQ/ΔP)(
_
_
/Q
P )
adalah harga rata-rata dan adalah jumlah rata-
rata.
akan selalu terletak pada suatu tempat antara
elastisitas titik yang dihitung pada harga yang lebih
rendah dan yang lebih tinggi. 70
2.5. ELASTISITAS JANGKA PENDEK vs ELASTISITAS
JANGKA PANJANG
Pada analisis permintaan dan penawaran, penting untuk
membedakan antara jangka pendek dan jangka panjang.
 Berkaitan dengan perubahan permintaan atau
penawaran reaksi atas perubahan harga
 Jika perubahan harga berlangsung dalam waktu
singkat, satu tahun atau kurang maka perubahan
yang terjadi adalah jangka pendek dan sebaliknya
 Elastisitas berbeda antara jangka pendek dan
jangka panjang
71
PERMINTAAN
 Permintaan suatu barang berkaitan dengan
persediaan barang lain yang berubah secara perlahan
Elastisitas Permintaan = ED
 ED lebih elastis dalam jangka panjang dp jangka pendek
: barang tidak tahan lama
Hal ini disebabkan oleh :
 Waktu yang diperlukan untuk merubah kebiasaan
konsumsi. Sebagai contoh kopi :
P kopi ↑  Qd kopi ↓ lambat sementara konsumen
mulai mengurangi minum kopi
72
CONTOH : kurve jangka pendek dan jangka panjnag untuk bensin
dan mobil
Sebagai contoh bensin :
 P bensin ↑  Qd bensin
↓ karena orang
mengurangi berkendara
motor/mobil, namun
dalam jangka panjang
konsumen membeli
motor/mobil yang lebih
hemat bensin.
Hal tsb diilustrasikan
pada gambar 2.10 (a)
Harga
Harga
Jumlah Jumlah
DLR
DLR
(a)
DSR
DSR
Harga
Harga
Jumlah Jumlah
DLR
DLR
(a)
DSR
DSR
Gambar 2.10 (a) Kurva Permintaan Jangka Pendek dan Jangka
Panjang dari Bensin
(b) Kurva Permintaan Jangka Pendek dan Jangka
Panjang dari Mobil
73
PERMINTAAN DAN DURABILITAS
Untuk beberapa barang, permintaan lebih elastis dalam
jangka pendek daripada jangka panjang.
 berlaku untuk barang tahan lama atau durative
(durable) seperti mobil, lemari es, televisi, dan
lain-lain.
Hal ini karena :
 Seluruh persediaan setiap barang yang dimiliki
konsumen lebih besar dari pada produksi setahun,
sehingga perubahan yang kecil dalam stok yang
dimiliki konsumen akan menyebabkan perubahan
yang besar dalam pembelian
74
Sebagai contoh mobil :
 P mobil ↑  menunda membeli mobil  Qd mobil ↓
turun tajam, namun jangka panjang mobil mulai tua
dan usang serta harus diganti  Qd mobil ↑. Hal tsb
diilustrasikan pd gambar 2.10 (b)
ELASTISITAS PENDAPATAN (Income Elasticities/IE)
Pada elastisitas pendapatan juga terdapat perbedaan
antara elastisitas dalam jangka panjang dan jangka
pendek.
 IE lebih elastis dalam jangka panjang dp jangka
pendek
 barang tidak tahan lama, contoh : bensin
I ↑  Qd bensin ↑ krn orang lebih mampu untuk
rekreasi, membeli mobil lebih besar, namun
perubahan dlm konsumsi bensin perlu waktu, shg
pada awalnya permintaan bensin meningkat sedikit
75
 IE lebih elastis dlm jangka pendek dp jangka
panjang
 barang tahan lama, contoh mobil :
I ↑  Qd mobil ↑ maka konsumen ingin
meningkatkan persediaan mobil, dan setelah itu
pembelian mobil sebatas penggantian mobil lama
Tabel 2.1. Elastisitas permintaan - pendapatan dari bensin dan
mobil
Elastisitas Tahun-tahun setelah perubahan harga atau pendapatan
1 2 3 5 10 20
Permintaan terhadap bensin
Harga -0,11 -0,22 -0,32 -0,492 -0,82 -1,17
Pendapatan 0,07 0,13 0,20 0,30 0,54 0,78
Permintaan terhadap mobil
Harga -1,20 -0,93 -0,75 -0,55 -0,42 -0,40
76
PENAWARAN (ES)
 Elastisitas penawaran untuk jangka panjang berbeda
dengan jangka pendek.
Pada kebanyakan produk  ES jangka panjang lebih
elastis dibanding jangka pendek, karena :
 Dalam jangka pendek perusahaan menghadapi
kendala kapasitas
 Dalam jangka panjang perusahaan dapat
memperluas kapasitas
PENAWARAN dan DURABILITAS
Beberapa barang, penawaran lebih elastis dalam jangka
pendek daripada jangka panjang.
 Barang durative dan dapat didaur ulang menjadi
bagian dari penawaran jika harga naik.
 secondary supply logam: penawaran sisa logam
yang dilebur dan diolah kembali.
77
 Bila harga tembaga naik, merangsang perusahaan untuk
mengolah sisa tembaga menjadi penawaran baru, hingga
pada awalnya penawaran sekunder meningkat.
 Tetapi akhirnya persediaan sisa tembaga yang bermutu
baik menurun, membuat peleburan, pembersihan dan
daur ulang menjadi lebih mahal.
 Penawaran sekunder menurun, dengan demikian
elastisitas harga jangka panjang lebih kecil daripada
elastisitas jangka pendek.
Gambar 2.11 (a) dan 2.11 (b) memperlihatkan penawaran
jangka pendek dan jangka panjang dari produk primer dan
produk sekunder dari tembaga
78
Harga
Jumlah
SSR SLR
Jumlah
SSR
SLR
Harga
Harga
Jumlah
SSR SLR
Harga
Jumlah
SSR SLR
Jumlah
SSR
SLR
Harga
Jumlah
SSR
SLR
Harga
Gambar 2.11 (a) Tembaga Primer : Kurva Penawaran Jangka Pendek dan
Panjang
(b) Tembaga Sekunder : Kurva Penawaran Jangka Pendek dan
Panjang
a b
 Gambar 2.11 (a) : S produk primer  ES lebih elastis
dalam jangka panjang dibanding jangka pendek
 Gambar 2.11 (b) : S produk sekunder  ES lebih
elastis dalam jangka pendek dibanding jangka panjang
79
Gambaran elastisitas penawaran tembaga jangka pendek
dan jangka panjang disajikan dalam Tabel 2, dimana
dalam jangka pendek produk primer lebih elastis
dibanding jangka panjang, dan sebaliknya untuk produk
sekunder.
Elastisitas Harga dari Jangka
Pendek
Jangka
Panjang
Penawaran Primer 0,20 1,60
Penawaran Sekunder 0,43 0,31
Penawaran Total 0,25 1,50
Tabel 2.2 Penawaran Tembaga
80
2.6. MEMAHAMI dan MERAMAL EFEK KONDISI PASAR YANG
BERUBAH
 Pada efek kondisi pasar yang berubah, dibahas scr
matematis dg data hipotetis, dan menggunakan
permintaan – penawaran sbg suatu persamaan yang
linier.
 Permintaan : Q = a – bP (2.1a)
 Penawaran : Q = c + dP (2.1b)
Dari persamaan tersebut dapat ditentukan konstanta a,
b, c dan d
Dimisalkan kurva permintaan dan penawaran sbb :
81
a/b Penawaran : Q=c+dP
P* ED = -b (P*/Q*)
ES = d (P*/Q*)
-c/d Permintaan : Q=a+bP
Q* a
Gambar 2.12: Kurve Linear
Penawaran dan Permintaan
Langkah 1 : Mencari nilai-nilai b dan d
 Elastisitas : E = (P/Q) (ΔQ/ΔP), kurva linier nilai ΔQ/ΔP
tetap.
 Dari persamaan (2.1a) dan (2.1b) : untuk penawaran ΔQ/ΔP
= d ; dan untuk permintaan ΔQ/ΔP = -b.
 Pada harga dan kuantitas ekuilibrium yang diketahui : P*
dan Q*, maka elastisitas menjadi :
Permintaan : ED = (P/Q) (ΔQ/ΔP) = -b (P*/Q*) (2.2a)
Penawaran : ES = (P/Q) (ΔQ/ΔP) = d (P*/Q*) (2.2b)
Dr persamaan (2.2a) dan (2.2b) diperoleh nilai b dan d
82
Langkah 2 : Mencari nilai-nilai a dan c
 Persamaan (2.2a) pada P dan Q ekuilibrium : Q = a – bP
 a = Q* + bP* ; b diperoleh dari langkah 1, shg
diketahui nilai a.
 Persamaan (2.2b) pada P dan Q ekuilibrium : Q = c + dP
 c = Q* - dP* ; d diperoleh dari langkah 1, sehingga
diketahui nilai c.
PERLUASAN MODEL PERMINTAAN
dengan menambahkan variabel lain yang mempengaruhi
permintaan seperti pendapatan
dapat ditulis sebagai berikut :
Dari persamaan tsb dpt ditentukan :konstanta a, b dan f
Q = a – bP + Fi (2.3)
83
2.7. EFEK INTERVENSI PEMERINTAH – PENGENDALIAN HARGA
 Campur tangan pemerintah pada pasar : pajak, subsidi
dan pengendalian harga
 Dalam bab ini membahas pengendalian harga :
Pemerintah menetapkan harga pagu (ceiling price) 
sebagai harga maksimal
 Gambar 2.13 :
harga pagu = Pmaks  terjadi kelebihan
permintaan (excess demand) sebanyak Q1Q2
 Bentuk dari kelebihan permintaan dapat berupa
antrean, penjatahan
84
Harga
Jumlah
Q1
Q*
S
P*
a/b
Kelebihan
permintaan
Q1
Pmaks
D
Harga
Jumlah
Q1
Q*
S
P*
a/b
Kelebihan
permintaan
Q1
Pmaks
D
 Gambar 2.13 : Harga pagu = Pmaks  terjadi
kelebihan permintaan (excess demand)
sebanyak Q1Q2
85
Dampak dari pemberlakuan harga pagu :
 Bagi produsen berarti menerima harga lebih rendah
 merugi  exit
 Bagi konsumen :
yang dapat membeli dengan harga lebih rendah dari
harga pasar  beruntung yang tidak dapat membeli
(atau tidak menerima penjatahan)  rugi
 Seberapa besar dampak neto tersebut akan dibahas
dalam bab 9
86
QUESTIONS for REVIEW CHAPTER II
1. Seandainya kenaikan harga jagung sebesar 3% akan
menyebabkan penurunan jumlah permintaan jagung
sebesar 6%. Bagaimana elastisitas permintaan jagung
tsb!
Jawaban :
Elastisitas harga dari permintaan menunjukkan
persentase perubahan pada permintaan sebagai hasil
dari perubahan harga, dalam bentuk matematis sbb
Ep = Ep jagung = 6/3 = 2
Berdasarkan nilai elasitisitas jagung sebesar 2, maka
permintaannya bersifat elastis yang artinya jika terjadi
perubahan harga jagung (naik/turun) sebesar 1% maka
permintaan jagung akan berubah (turun/naik) lebih
besar dari 1%.
P
Q
Q
P
P
P
Q
Q





/
/
87
2.a. Mengapa elastisitas permintaan jangka panjang
berbeda dari elastisitas jangka pendek ?
b. Pertimbangkan dua barang : kertas toilet dan
televisi, mana yang merupakan barang tahan lama?
c. Apakah anda menduga bahwa elastisitas permintaan
terhadap harga untuk kertas toilet lebih tinggi dalam
jangka pendek atau pada jangka panjang ? Mengapa ?
Bagaimana dengan elastisitas permintaan terhadap
harga untuk televisi ?
Jawaban :
Elastisitas permintaan jangka panjang berbeda dari
elastisitas jangka pendek, karena :
88
 Waktu yang diperlukan untuk merubah kebiasaan
konsumsi.
Dalam jangka pendek, barang-barang tertentu apabila
harganya berubah maka akan merubah jumlah barang
yang diminta dalam jumlah yang lebih sedikit
(dibanding dalam jangka panjang) sebelum pada
akhirnya konsumen merubah kebiasaan konsumsinya,
dan seiring dengan berubahnya konsumsi maka jumlah
barang yang diminta akan berubah dengan lebih
banyak. Dengan demikian elastisitas permintaan lebih
elastis dalam jangka panjang dari pada dalam jangka
pendek. Kasus ini berlaku untuk barang tidak tahan
lama (durable good) seperti kopi, kertas toilet dan
sebagainya.
89
 Permintaan suatu barang berkaitan dengan
persediaan barang lain yang berubah secara
perlahan, sebagai contoh bensin, misal terjadi
kenaikan harga bensin maka jumlah bensin yang
diminta dalam jangka pendek berkurang karena
orang mengurangi berkendara motor/mobil,
namun dalam jangka panjang konsumen membeli
motor/mobil yang lebih hemat bensin. Dengan
demikian elastisitas permintaan bensin lebih
elastis dalam jangka panjang.
 Seluruh persediaan barang yang dimiliki konsumen
lebih besar dari pada produksinya setahun,
sehingga perubahan yang kecil dalam stok yang
dimiliki konsumen akan menyebabkan perubahan
yang besar dalam pembelian. 90
 Dalam jangka pendek, barang-barang tertentu
apabila harganya berubah maka akan merubah jumlah
barang yang diminta dalam jumah yang lebih banyak
(dibanding dalam jangka panjang), dikarenakan
barang tersebut mulai tua dan usang, serta harus
diganti maka jumlah barang tersebut yang diminta
akan naik lagi. Jadi dalam jangka panjang jumlah
yang diminta jauh lebih kecil dari pada jangka
pendek. Dengan demikian elastisitas permintaan lebih
elastis dalam jangka pendek dari pada dalam jangka
panjang. Kasus ini berlaku untuk barang tahan lama
seperti televisi, mobil dan sebagainya.
Dua barang : kertas toilet dan televisi dimana televisi
lebih tahan lama dibanding dengan kertas toilet.
Lanjutan Jawaban No 2.
91
2b. Elastisitas permintaan untuk kertas toilet
Elastisitas permintaan untuk kertas toilet lebih
elastis dalam jangka panjang dibanding dalam
jangka pendek, karena bila terjadi peningkatan
harga kertas toilet maka akan menyebabkan jumlah
kertas toilet yang diminta turun dengan lambat
sementara konsumen mulai mengurangi kebiasaan
menggunakan kertas toilet. Dengan demikian
penurunan jumlah kertas toilet yang diminta dalam
jangka pendek lebih sedikit dibanding dalam jangka
panjang, dimana konsumen sudah mengubah
kebiasaan menggunakan kertas toilet sehingga
jumlah kertas toilet yang diminta dalam jangka
panjang akan turun lebih banyak.
92
2.c. Elastisitas permintaan untuk televisi
Elastisitas permintaan untuk televisi lebih elastis
dalam jangka pendek dibanding dalam jangka
panjang, karena seluruh persediaan televisi yang
dimiliki konsumen lebih besar dari pada produksinya
setahun, sehingga perubahan yang kecil dalam
televisi yang dimiliki konsumen akan menyebabkan
perubahan yang besar dalam pembelian. Sebagai
contoh misal terjadi peningkatan harga televisi,
maka konsumen akan menunda untuk membeli
televisi sehingga jumlah televisi yang diminta turun
banyak. Namun dalam jangka panjang televisi mulai
tua dan usang serta harus diganti, maka jumlah
televisi yang diminta akan naik lagi. Jadi dalam
jangka panjang jumlah televisi yang diminta jauh
lebih kecil dari pada jangka pendek, sehingga dalam
jangka pendek lebih elastis dibandingkan jangka
panjang.
93
EXERCISES CHAPTER II
1. Banyak permintaan hasil pertanian AS datang dari
negara-negara lain. Dari contoh 2.4, total permintaan
adalah Qd = 3244 – 283 P. Sebagai tambahan kita diberi
tahu bahwa permintaan domestik adalah Qdom = 1000
– 46 P. Penawaran domestik adalah Qs = 1944 + 207 P.
Andaikan permintaan ekspor gandum jatuh dengan
40%.
a. Petani-petani AS prihatin tentang jatuhnya
permintaan ekspor ini. Apa yang terjadi pada harga
pasar bebas gandum di AS? Apakah petani-petani
mempunyai alasan untuk cemas?
b. Andaikan pemerintah AS membeli cukup gandum
setiap tahun untuk menaikkan harga sampai $3,00
per gantang. Tanpa permintaan ekspor berapa banyak
gandum pemerintah harus membeli setiap tahun?
Berapa biaya yang harus dikeluarkan pemerintah?
94
Jawaban:
Total permintaan adalah : Q = 3244 – 283 P dan
Penawaran domestik adalah : Qs = 1944 + 207 P
Harga ekuilibrium pasar gandum adalah :
Qd = Qs
3244 – 283 P = 1944 + 207 P
3244 – 1944 = 207 P + 283 P
1300 = 490 P
P = 1300/490
P = 2,6531
Q = 3244 – 283 P
= 3244 – 283 . 2,6531
Q = 2493,173
Permintaan domestik : Qdom
Qdom = 1000 – 46 P
= 1000 – 46 . 2,6531
Qdom = 877,9574
95
Permintaan ekspor = permintaan total – permintaan
domestik
Q ekspor = Qd - Qdom
= 2493,173 – 877,95
Q ekspor = 1615,216
Jika permintaan ekspor jatuh 40% maka permintaan
ekspor tinggal 60% = 0,6 . 1615,216 = 969,1294
Harga ekuilibrium yang baru (diasumsikan permintaan
domestik dan penawaran tetap) adalah :
Qd = Qs
Qd dom + Q ekspor = Qs
( 1000 – 46 P) + 969,1294 = 1944 + 207 P
1969,1294 – 1944 = 207 P + 46 P
25,1294 = 253 P
P = 25,1294/253
P = 0,099326
96
Q = 1944 – 207 P  = 1944 – 207 . 0,099326
Q = 1923,44
 Petani akan menjadi cemas karena harga akan jatuh menjadi :
P = 0,099326 dan Q = 1923,44
 Pemerintah akan menaikkan harga gandum menjadi $3 dan tanpa
permintaan ekspor. Berapa biaya dan jumlah gandum yang dibeli
pemerintah
Keseimbangan adalah Qd = Qs
Qd dom + Qd pemerintah = Qs
( 1000 – 46 P) + Qd pemerintah = 1944 + 207 P
(1000 – 46 . 3) + Qd pem = 1944 + 207 . 3
(1000 – 138) + Qd pem = 1944 + 621
862 + Qd pem = 2565
Qd pem = 2565 – 862
Qd pem = 1703
 Jumlah gandum yang dibeli pemerintah adalah 1703 gantang
 Biaya yang dibutuhkan = 1703 . 3$ = $ 5109
97
Thank You
~ Gooud Luck ~

More Related Content

Similar to Pertemuan 2 Permintaan, penawaran, dan keseimbangan pasar 2.ppt

Kel 2 Ekomoni dan ManBisnis FINISH.pptx
Kel 2 Ekomoni dan ManBisnis FINISH.pptxKel 2 Ekomoni dan ManBisnis FINISH.pptx
Kel 2 Ekomoni dan ManBisnis FINISH.pptxAfiqjason
 
MATERI KULIAH-EKO MANAJERIAL-1-2.pptx
MATERI KULIAH-EKO MANAJERIAL-1-2.pptxMATERI KULIAH-EKO MANAJERIAL-1-2.pptx
MATERI KULIAH-EKO MANAJERIAL-1-2.pptxRinaldiLaresta
 
Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial
Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi ManajerialPengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial
Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi ManajerialFarakhanMuhammad
 
Trade off antara efisiensi dan market power
Trade off antara efisiensi dan market powerTrade off antara efisiensi dan market power
Trade off antara efisiensi dan market powerRumah Belajar
 
Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganSeptian Muna Barakati
 
270160122 makalah-ekonomi-mikro
270160122 makalah-ekonomi-mikro270160122 makalah-ekonomi-mikro
270160122 makalah-ekonomi-mikroYulia Dwijayanti
 
Tugas Informasi proses bisnis
Tugas Informasi proses bisnisTugas Informasi proses bisnis
Tugas Informasi proses bisnisFrans Frans
 
Tugas Informasi proses bisnis
Tugas Informasi proses bisnisTugas Informasi proses bisnis
Tugas Informasi proses bisnisfranskamban19
 
Informasi proses bisnis
Informasi proses bisnisInformasi proses bisnis
Informasi proses bisnisFrans Frans
 
Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganSeptian Muna Barakati
 
Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganWarnet Raha
 
Ekonomi manajerial semester vi
Ekonomi manajerial semester viEkonomi manajerial semester vi
Ekonomi manajerial semester viNurulHuda552
 
PERAMALAN DAN KEPUTUSAN dalam manajemen operasi.pptx
PERAMALAN DAN KEPUTUSAN dalam manajemen operasi.pptxPERAMALAN DAN KEPUTUSAN dalam manajemen operasi.pptx
PERAMALAN DAN KEPUTUSAN dalam manajemen operasi.pptxLiyaSetiawati
 
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptxTugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptxViaWahyuningtyas1
 

Similar to Pertemuan 2 Permintaan, penawaran, dan keseimbangan pasar 2.ppt (20)

ekman-1.ppt
ekman-1.pptekman-1.ppt
ekman-1.ppt
 
Kel 2 Ekomoni dan ManBisnis FINISH.pptx
Kel 2 Ekomoni dan ManBisnis FINISH.pptxKel 2 Ekomoni dan ManBisnis FINISH.pptx
Kel 2 Ekomoni dan ManBisnis FINISH.pptx
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
MATERI KULIAH-EKO MANAJERIAL-1-2.pptx
MATERI KULIAH-EKO MANAJERIAL-1-2.pptxMATERI KULIAH-EKO MANAJERIAL-1-2.pptx
MATERI KULIAH-EKO MANAJERIAL-1-2.pptx
 
Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial
Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi ManajerialPengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial
Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial
 
Trade off antara efisiensi dan market power
Trade off antara efisiensi dan market powerTrade off antara efisiensi dan market power
Trade off antara efisiensi dan market power
 
Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persaingan
 
ekonomi-manajerial, Michael R Baye
ekonomi-manajerial, Michael R Bayeekonomi-manajerial, Michael R Baye
ekonomi-manajerial, Michael R Baye
 
270160122 makalah-ekonomi-mikro
270160122 makalah-ekonomi-mikro270160122 makalah-ekonomi-mikro
270160122 makalah-ekonomi-mikro
 
Tugas Informasi proses bisnis
Tugas Informasi proses bisnisTugas Informasi proses bisnis
Tugas Informasi proses bisnis
 
Tugas Informasi proses bisnis
Tugas Informasi proses bisnisTugas Informasi proses bisnis
Tugas Informasi proses bisnis
 
Informasi proses bisnis
Informasi proses bisnisInformasi proses bisnis
Informasi proses bisnis
 
Resume
ResumeResume
Resume
 
Tugas e bisnis
Tugas e bisnisTugas e bisnis
Tugas e bisnis
 
Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persaingan
 
Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persaingan
 
Makalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persainganMakalah analisis industri dan persaingan
Makalah analisis industri dan persaingan
 
Ekonomi manajerial semester vi
Ekonomi manajerial semester viEkonomi manajerial semester vi
Ekonomi manajerial semester vi
 
PERAMALAN DAN KEPUTUSAN dalam manajemen operasi.pptx
PERAMALAN DAN KEPUTUSAN dalam manajemen operasi.pptxPERAMALAN DAN KEPUTUSAN dalam manajemen operasi.pptx
PERAMALAN DAN KEPUTUSAN dalam manajemen operasi.pptx
 
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptxTugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro.pptx
 

Recently uploaded

Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 

Recently uploaded (20)

Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 

Pertemuan 2 Permintaan, penawaran, dan keseimbangan pasar 2.ppt

  • 1. Permintaan, Penawaran, dan Keseimbangan Pasar Dr. Ratna Dewi Mulyaningtiyas, S.P.,M.Si
  • 2.  Permintaan, penawaran, dan keseimbangan pasar adalah konsep dasar dalam ekonomi yang berlaku juga dalam sektor agribisnis. Dalam konteks agribisnis, permintaan mengacu pada jumlah produk pertanian atau layanan agribisnis yang dibeli oleh konsumen atau pasar. Sementara itu, penawaran mengacu pada jumlah produk atau layanan yang tersedia di pasar oleh produsen atau penyedia agribisnis.  Permintaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti harga produk, pendapatan konsumen, selera dan preferensi konsumen, tren demografis, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap produk pertanian. Permintaan sering kali berhubungan dengan harga, yaitu semakin rendah harga produk, semakin tinggi permintaannya, dan sebaliknya.
  • 3.  Penawaran, di sisi lain, dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti biaya produksi, teknologi yang digunakan, ketersediaan input pertanian, kebijakan pemerintah, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kemampuan produsen untuk menyediakan produk atau layanan agribisnis. Penawaran berhubungan dengan harga, yaitu semakin tinggi harga produk, semakin tinggi penawarannya, dan sebaliknya.  Keseimbangan pasar terjadi ketika jumlah permintaan dan penawaran sama, sehingga tidak ada kelebihan pasokan atau permintaan di pasar. Keseimbangan ini ditentukan oleh harga pasar di mana jumlah yang diminta oleh konsumen sama dengan jumlah yang ditawarkan oleh produsen. Pada titik keseimbangan, tidak ada dorongan yang kuat untuk perubahan harga atau kuantitas.
  • 4.  Namun, permintaan dan penawaran dalam agribisnis dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti perubahan iklim, bencana alam, fluktuasi harga komoditas, kebijakan perdagangan, perubahan kebijakan pemerintah, dan inovasi teknologi. Perubahan dalam permintaan atau penawaran dapat menggeser titik keseimbangan, yang dapat mempengaruhi harga dan kuantitas produk pertanian yang ditransaksikan di pasar.  Dalam agribisnis, pemahaman yang baik tentang permintaan, penawaran, dan keseimbangan pasar sangat penting untuk pengambilan keputusan yang tepat oleh produsen, konsumen, dan pelaku bisnis lainnya. Analisis pasar yang baik dan pemantauan tren ekonomi dapat membantu dalam merencanakan produksi, mengelola persediaan, menentukan harga yang kompetitif, serta menyesuaikan strategi pemasaran agar sesuai dengan kondisi pasar yang berubah-ubah.
  • 5. Alasan Manajer Mempelajari Ekonomi Manajerial  Tugas utama Manajer: membuat keputusan yang berkaitan dengan masalah-masalah bisnis sedemikian rupa sehingga keputusan itu diharapkan akan memungkinkan organisasi bisnis mencapai tujuannya.  Contoh: meningkatkan produktifitas, memperluas pangsa pasar meningkatkan keuntungan, mengurangi biaya
  • 6. Ekonomi Manajerial  Aplikasi dari teori ekonomi dan perangkat analisis ilmu keputusan untuk membahas bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuan atau maksudnya dengan cara yang paling efisien
  • 7. Teori Perusahaan  Perusahaan (firm) adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan mengorganisir berbagai sumber daya yang bertujuan untuk memproduksi barang dan jasa untuk dijual  Fungsi Perusahaan adalah untuk membeli sumber daya atau input berupa tenaga kerja, modal dan bahan mentah untuk diubah menjadi barang dan jasa untuk dijual (lihat aliran sirkulasi dari aktivitas ekonomi)
  • 8. Tujuan dan Nilai Perusahaan  Semula teori perusahaan didasarkan pada asumsi: perusahaan memaksimumkan laba sekarang atau jangka pendek  Sekarang, asumsinya: memaksimimkan kekayaan/ nilai perusahaan.  Dicerminkan dari nilai sekarang dari semua keuntungan perusahaan yang diharapkan di masa depan. Keuntungan perusahaan di masa depan harus didiskon ke masa sekarang karena satu dolar keuntungan di masa depan harganya lebih sedikit dari pada satu dolar keuntungan saat ini.
  • 9. Nilai Perusahaan  Contoh : a. Bagian pemasaran dapat mengurangi biaya yang berhubungan dengan output pada tingkat tertentu dengan mempromosikan penjualan pada musim sepi b. Bagian produksi dan SDM dapat mendorong penjualan melalui peningkatan kualitas dan pengembangan produk baru c. Bagian akuntansi dapat menyediakan informasi tentang penjualan dan biaya lebih tepat waktu Semua aktivitas peningkatan efisiensi perusahaan dan mengurangi resiko
  • 10. Kendala-kendala Perusahaan  Tujuan perusahaan dalam memaksimumkan kekayaan dihadapkan pada banyak kendala  Sebab kendala: a. Kendala sumber daya b. Kendala hukum  Begitu pentingnya kendala : Optimisasi Terkendala  Adanya kendala akan membatasi besarnya kemunginan atau kebebasan tindakan perusahaan dan membatasi nilai perusahaan sampai ke tingkat yang lebih rendah dibandingkan dengan bila kendala tidak ada.
  • 11. Kendala Sumber Daya  Terjadi karena terbatasnya ketersediaan input-input penting  Contoh: a. Perusahaan mungkin tidak akan mampu menyewa pekerja ahli sebanyak yang diinginkan, terutama dalam jangka pendek. b. Perusahaan mungkin tidak mampu memperoleh semua bahan mentah tertentu sebanyak yang diminta c. Perusahaan mungkin menghadapi keterbatasan ruang pabrik atau gudang dan jumlah dana modal yang tersediauntuk suatu proyek atau keperluan tertentu
  • 12. Kendala Hukum  Contoh: a. Upah minimum b. Standar kesehatan dan keselamatan c. Standar emisi polusi d. Hukum dan aturan tentang praktek-praktek bisnis yang tidak jujur
  • 13. Keterbatasan Teori Perusahaan  Teori: memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (Terlalu sempit/ dikritik)  Teori lain: a. Maksimisasi penjualan b. Maksimisasi utilitas manajemen c. Perilaku pemuasan
  • 14. Maksimisasi Penjualan  Diperkenalkan oleh: William Baumol  Perusahaan modern berusahan untuk memaksimumkan penjualan setelah tingkat laba yang cukup berhasil dicapai untuk memuaskan pemegang saham
  • 15. Maksimisasi Utilitas Manajemen  Diperkenalkan oleh Oliver Williamson  Datangnya perusahaan modern yang berdampak pemisahan antara manajemen dengan kepemilikan, manajer lebih tertarik untuk memaksimumkan kepuasan mereka, yang diukur dengan kompensasi, jumlah staf, tingkat kontrol terhadap perusahaan (Principal-agent Problem)
  • 16. Perilaku Pemuasan  Diperkenalkan oleh Richard Cyert dan James March  Karena kerumitan yang sangat besar dalam menjalankan perusahaan modern, suatu tugas seringkali dipersulit oleh ketidakpastian dan kurangnya data, manajer tidak mampu memaksimumkan laba tetapi hanya dapat berusaha untuk memuaskan beberapa tujuan dalam hal penjualan, pertumbuhan laba, pangsa pasar, dll
  • 17. Kesimpulan Teori Perusahaan  Persaingan keras yang terjadi pada sebagian besar produk dan sumber daya saat ini memaksa manajer untuk memberikan perhatian yang lebih pada LABA, agar perusahaan tidak bangkrut atau mereka tersingkir Teori Maksimisasi Laba/ Nilai dipertahankan
  • 18. Laba Bisnis Versus Laba Ekonomi  Bagi masyarakat umum dan komunitas bisnis Laba : penerimaan perusahaan - biaya eksplisit Biaya eksplisit adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan dari kantong perusahaan untuk membeli atau menyewa input yang dibutuhkan dalam produksi. Contoh: upah, bunga, sewa
  • 19.  Bagi ekonom, Laba = Penerimaan perusahaan – (biaya eksplisit + biaya implisit) Biaya implisit mengacu kepada nilai input yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk proses produksinya sendiri Contoh biaya implisit: hasil yang dapat diperoleh perusahaan dari menginvestasikan modal dan menyewa lahan dan input lain milik perusahaan ke perusahaan lain
  • 20. Fungsi laba  Laba yang tinggi merupakan tanda bahwa konsumen menginginkan output industri lebih banyak  Laba yang tinggi memberikan insentif bagi perusahaan untuk meningkatkan output dan lebih banyak perusahaan yang akan masuk ke industri dalam jangka panjang  Laba merupakan ganjaran bagi efisiensi yang lebih besar
  • 21.  Sistem laba tidak sempurna  Pemerintah dalam ekonomi perdagangan bebas seringkali turun tangan untuk membenahi jalannya sistem laba tersebut agar lebih konsisten dengan tujuan sosial yang luas.
  • 22. PENGERTIAN THE LAW OF DIMINISHING MARGINAL UTILITY  Hukum yang menyatakan bahwa Marginal Utility atau Utilitas Marginal suatu barang yarg dikon-sumsi secara terus menerus akan cenderung menurun. Hukum ini akan lebih mudah dipahami apabila kitamemperhatikan persyaratan agar Hukum in; dapat diterima olehlogika yaitu; Barang/jasa yang dikonsumsi sama dan Interval waktu mengkonsumsi relatif pendek
  • 23. Diskusikan  Bayangkan bagaimana anda menilai tingkat kepuasan tambahan seandainya anda memutar sebuah kaset lagu yang selama ini anda cari-cari. Lagu tersebut anda dengarkan beberapa kali secara terus menerus.
  • 24. KONSEP KURVA KEPUASANSAMA (INDIFFERENT CURVE)  Pengertian : Kurva Kepuasan Sama atau Indifferent Curve adalah sebuah kurva atau garis yang menyatakantempat kombinasi beberapa barang/jasa "2 buah barang/ jasa" yang memberikan kepuasan yang sama.  Cara memahami definisi: Kombinasi menyatakan bahwa dalam kehidupan seharihari kebutuhan manusia bukan hanya pada satu jenis barang/jasa. Akan tetapi beragam jenis nya.  Penggunaan kata "2 buah barang/jasa" adalah untuk memudahkan kita melihatnya pada tampilan grafik 2 (dua) dimensi.  Sehingga dimanapun letak kombinasi itu, selama masih pada kurva atau garis yang sama, maka nilai kepuasan yang diberikan adalah sama.
  • 25. Pada hakikatnya Derivasi dari Fungsi Permintaan konsumen adalah didasarkan kepada Kurva Kepuasan sama atau Indifferent Curve. Kurva ini menyatakan preferensi/kesukaan/ pilihan konsumen atas beberapa alternatif yang ada. Seandainya konsumen dihadapkan kepada situasi untuk memilih di antara beberapa pilihan "2 barang" yaitu X dan Y dengan selalu mengacukepada ketersediaan anggaran atau "Income" yang dimilikinya. Maka Utility atau kepuasan yang akan diperoleh dapat dituliskan dalam notasi; U = f {X,Y}, dimana X dan Y menyatakan jumlah barang X dan Y yang dikonsumsi, hal ini juga dibenarkan oleh(,2001) Elisabet Pali dkk. KONSEP KURVA KEPUASANSAMA (INDIFFERENT CURVE)
  • 26. Teori Permintaan Dan Kurva Permintaan Teori permintaan menerangkan tentang ciri huhungan antara jumlah permintaan dan harga. Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan harga dapat dibuat grafik Kurva permintaan. Analisis dalam bagian ini akan menerangkan ciri perhubungan antara permintaan dan harga dan pembentukan Kurva permintaan.
  • 27. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA PERMINTAAN Di antara faktor-faktor tersebut yang terpenting adalah seperti yang dinyatakan di bawah ini: 1. Harga barang itu sendiri. 2. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut. 3. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat. 4. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat. 5. Cita rasa masyarakat. 6. Jumlah penduduk. 7. Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang
  • 28. HARGA DAN PERMINTAAN Dalam hukum permintaan dijelaskan sifat hubungan antara permintaan suatu barang dengan tingkat harganya. Hukumpermintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan: makin rendah harga suatu barang maka makinbanyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.
  • 29. HARGA DAN PERMINTAAN 1. Daftar Permintaan Pada dasarnya, daftar permintaan ialah suatu tabel yang memberi gambaran dalam angka-angka tentang bubungan antaraharga dengan jumlah barang yang diminta masyarakat. La menggambarkan besarnya permintaan yang wujud pada berbagai tingkat harga. Satu contoh dari daftar permintaan ditunjukkan dalam Tabel 2.1. Dalam tabel tersebut digambarkan tentang permintaan terhadap buku tulis pada berbagai tingkat harga. Dalam gambaran itu jelas ditunjukkan bahwa makin tinggi harga bukutulis maka makin sedikit jumlah buku tulis yang diminta dan sebaliknya semakin rendah harganya akan semakin banyak buku tulis yang diminta. Pada harga Rp 5000, hanya 200 buku gambar yang akan dibeli sedangkan pada harga Rp 1000, ternyata sebanyak 1300 buku gambar akan dibeli.
  • 30. HARGA DAN PERMINTAAN Kurva Permintaan Dengan menggunakan data yang terdapat dalam daftar permintaan kita dapat membuat Kurva permintaan. Berdasarkan angka-angka dalam Tabel 2.1, dalam Gambar 2.1, dapat dilihat Kurva permintaan terhadap buku tulis. Pada sumbu tegak digambarkan berbagai tingkat harga, dan pada sumbu datar digambarkan berbagai jumlah buku tulis yang akan dibeli. Dengan demikian Kurva permintaan dapat didefinisikan sebagai suatu Kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga sesuatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli. Dalam Gambar 2.1, pada Kurva permintaan DD terdapat 5 titik yaitu P, Q, R, S dan T. Masing-masing titik menggambarkan keadaan yang berbeda. Sebagai contoh, dalam Tabel 2.1 keadaan P menggambarkan bahwa pada harga Rp 5000 jumlah buku tulis yang akan dibeli adalah 200. Dalam Gambar 2.1, titik P juga menggambarkan keadaan seperti itu.
  • 32. Teori penawaran dana dan kurva suplai berkaitan dengan hubungan antara suku bunga dan jumlah dana yang tersedia di pasar keuangan. Ini adalah konsep yang penting dalam ekonomi moneter dan kebijakan moneter. Teori penawaran dana menyatakan bahwa jumlah dana yang tersedia di pasar keuangan ditentukan oleh kebijakan moneter bank sentral dan keputusan individu atau lembaga keuangan untuk menyimpan atau berinvestasi dana mereka. Faktor- faktor lain yang mempengaruhi penawaran dana termasuk kepercayaan, ekspektasi inflasi, dan kondisi ekonomi secara keseluruhan.
  • 33. Kurva suplai menggambarkan hubungan antara suku bunga (di sepanjang sumbu vertikal) dan jumlah dana yang ditawarkan (di sepanjang sumbu horizontal). Kurva suplai memiliki kecenderungan positif, yang berarti bahwa semakin tinggi suku bunga, semakin besar jumlah dana yang ditawarkan oleh lembaga keuangan dan individu. Hal ini disebabkan oleh insentif yang lebih besar untuk menyimpan dana atau berinvestasi saat suku bunga tinggi, karena mereka dapat mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi. Namun, perlu dicatat bahwa konsep penawaran dana dan kurva suplai ini bukanlah teori tunggal yang diterima oleh semua ekonom. Terdapat berbagai pendekatan dan model ekonomi yang berbeda untuk menganalisis hubungan antara suku bunga dan penawaran dana, seperti model IS-LM, model persamaan keuangan, atau pendekatan permintaan-dan-penawaran yang lebih terperinci. Penting untuk diingat bahwa teori penawaran dana dan kurva suplai merupakan bagian dari kerangka pemikiran yang lebih luas dalam analisis ekonomi, dan hasilnya dapat dipengaruhi oleh banyak faktor lain di pasar keuangan dan ekonomi secara keseluruhan.
  • 34.  Model IS-LM adalah salah satu model ekonomi makro yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara suku bunga, tingkat output, dan tingkat harga dalam perekonomian. Model ini pertama kali dikembangkan oleh John Hicks dan Alvin Hansen pada tahun 1930-an dan merupakan alat yang populer dalam analisis kebijakan moneter.  Model IS-LM terdiri dari dua kurva, yaitu kurva IS (Investment and Saving) dan kurva LM (Liquidity Preference and Money Supply). 1. Kurva IS: Kurva IS menggambarkan hubungan antara tingkat output (Y) dan suku bunga (r). Ini mencerminkan keseimbangan antara investasi (I) dan tabungan (S) dalam perekonomian. Pada kurva IS, tingkat output di sepanjang sumbu horizontal dan suku bunga di sepanjang sumbu vertikal. Kurva IS memiliki kecenderungan negatif, artinya ketika suku bunga naik, tingkat output cenderung turun karena investasi menjadi lebih mahal, dan sebaliknya. 2. Kurva LM: Kurva LM menggambarkan hubungan antara tingkat suku bunga (r) dan likuiditas preferensi (L) atau permintaan uang. Ini mencerminkan keseimbangan antara pasokan uang (M) dan permintaan uang (L) dalam perekonomian. Pada kurva LM, tingkat suku bunga di sepanjang sumbu vertikal dan tingkat output di sepanjang sumbu horizontal. Kurva LM memiliki kecenderungan positif, artinya ketika tingkat output meningkat, permintaan uang juga meningkat, sehingga meningkatkan suku bunga.  Keseimbangan dalam model IS-LM tercapai ketika kurva IS dan kurva LM bersilangan. Titik potong ini menentukan tingkat output dan suku bunga yang seimbang dalam perekonomian.  Model IS-LM memberikan dasar untuk menganalisis efek kebijakan moneter terhadap perekonomian. Misalnya, jika bank sentral ingin menurunkan tingkat suku bunga, mereka dapat meningkatkan penawaran uang (M) untuk menggeser kurva LM ke kanan. Ini akan mendorong peningkatan investasi dan output dalam perekonomian.  Meskipun model IS-LM telah menjadi alat penting dalam ekonomi, terdapat kritik dan variasi dari model ini seiring perkembangan ilmu ekonomi. Namun, model ini masih digunakan sebagai dasar untuk memahami hubungan antara suku bunga, output, dan kebijakan moneter dalam konteks yang lebih sederhana.
  • 35. ASSIGNMENT I CHAPTER 1 : PRELIMINARIES PART 1 INTRODUCTION : MARKETS AND PRICES A. QUESTIONS FOR REVIEW NO. 1 and 2 B. EXERCISES NO. 1 CHAPTER 2 : THE BASIC of SUPPLY and DEMAND A. QUESTIONS FOR REVIEW NO. 3 and 4 B. EXERCISES NO. 5 35 Karya Robert S. Pindyck dan Daniel L. Rubinfeld
  • 36. BAB 1 PENGANTAR  A. Pemakaian dan Batasan Teori Mikroekonomi  B. Analisis Positif Versus Analisis Normatif  C. Mengapa Mempelajari Mikroekonomi ?  D. Pengertian Pasar  Pasar Bersaing Versus Pasar Tak Bersaing  Harga Pasar  Definisi Pasar-Luasnya Pasar  Definisi Pasar-Luasnya Pasar 36
  • 37. A. Pemakaian dan Batasan Teori Mikroekonomi  Ekonomi berkaitan dengan penjelasan dan ramalan fenomena yang diamati.  Kegunaan dan validitasi sebuah teori tergantung pada apakah teori dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena yang akan dijelaskan dan diramalkan.  Menggunakan statistik dan ekonometrik maka teori dapat digunakan untuk menyusun model. 37
  • 38. Lanjutan  Mikroekonomi berurusan dg keputusan yg dibuat oleh satuan-satuan ekonomi yang kecil dan interaksi konsumen dan perusahaan untuk membentuk pasar dan industri.  Teori-teori selalu dikaji terhadap pengamatan. Proses pengkajian merupakan inti bagi pengembangan ekonomi sebagai sains. 38
  • 39. B. Analisis Positif Versus Analisis Normatif (i) bagaimana kebijakan tersebut akan mempengaruhi harga mobil, produksi dan penjualannya, (ii) dampak kebijakan terhadap para konsumen, (iii) dampak kebijakan terhadap para pekerja industri mobil.  Analisis positif merupakan inti dari ekonomi mikro, sebagai contoh kebijakan tentang kuota impor mobil asing. Analisis positif mengkaji : 39
  • 40. Lanjutan…….  Analisis normatif menyangkut apa yang seharusnya berlaku  Kadang-kadang ingin diketahui lebih jauh dari suatu ramalan yang telah disusun berdasar teori ekonomi, dengan pertanyaan : “apa yang terbaik?  Contoh: mana yang terbaik dari pemberlakuan pajak bensin atau tarif impor minyak.  Analisis normatif harus sering dikombinasikan dengan “value judgment” individual karena mungkin melibatkan kesamarataan dan keadilan dan juga efesiensi ekonomi. 40
  • 41. Pengertian Pasar  Konsumen,  yang membeli barang dan jasa, dan perusahaan,  yang membeli buruh,  modal, dan bahan baku yang dipakai untuk memproduksi barang dan jasa Menurut fungsinya unit ekonomi dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Pembeli : 2. Penjual  Perusahaan yang menjual barang dan jasa  Buruh, yang menjual jasa tenaga kerja dan pemilik sumberdaya  Pemilik yang menyewakan tanah atau menjual sumberdaya mineral kepada perusahaan 41
  • 42. Lanjutan  Pasar meliputi lebih dari sebuah industri. Suatu industri adalah sekumpulan perusahaan yang menjual produk yang sama atau yang berdekatan hubungannya. Industri ini adalah sisi penawaran di pasar.  Pasar dapat didefinisikan sebagai sekumpulan pembeli dan penjual yang melalui interaksi mereka yang nyata atau potensial, menetapkan harga suatu produk atau sekumpulan produk 42
  • 43. Pasar Bersaing Versus Pasar Tak Bersaing  Pasar bersaing sempurna (perfectly competitive market) mempunyai banyak pembeli dan penjual,  Tidak ada Pembeli atau penjual yang dapat mempengaruhi harga  Adanya kebebasan membuka dan menutup perusahaan  Barang yang diperjual belikan bersifat homogen  Penjual dan pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang keadaan pasar  Mobilitas sumber ekonomi cukup sempurna 43
  • 44. Harga Pasar  Pasar menyediakan kemungkinan transaksi antara para pembeli dan penjual. Dalam pasar persaingan sempurna, biasanya akan berlaku satu harga, yaitu harga pasar  Harga-harga pasar dari kebanyakan barang-barang akan turun naik sepanjang waktu Definisi Pasar-Luasnya Pasar  mengidentifikasikan pembeli dan penjual mana yang seharusnya diikutsertakan dalam suatu pasar, namun unt menetapkan pembeli dan penjual yang harus dicakup, perlu menentukan luasnya pasar (extend of market 44
  • 45. Harga Nyata Vs Harga Nominal  Harga nominal (nominal price) suatu barang adalah harga absolutnya, inilah harga-harga yang terlihat di supermarket pada tahun-tahun tersebut.  Harga nyata (real price) suatu barang adalah harga yang relatif terhadap ukuran harga-harga agregat. Ukuran agregat yang paling sering dipakai adalah Indeks Harga Konsumen atau Consumer Price Indekx(CPI 45
  • 46. Pertanyaan Nomor 1  Sering dikatakan bahwa teori yang baik adalah yang pada prinsipnya dapat dibantah oleh studi yang berorientasi pada data empiris. Jelaskanmengapa teori yang tidak dapat dinilai secara empiris bukanlah teori yang baik  Teori dikembangkan untuk menjelaskan fenomena yang diamati,dikaji terhadap pengamatan,dan digunakan untuk menyusun model darimana ramalan-ramalan dibuat. Jawaban : 46
  • 47.  Kegunaan dan validitas sebuah teori tergantung pada apakah ia berhasil menjelaskan dan meramalkan serangkaian fenomena yang akan dijelaskan dan diamalkan. Lanjutan Jawaban No 1  Konsisten dengan tujuan ini teori-teori selalu dikaji terhadap pengamatan.  Sehingga sebagai sebuah teori yang baik akan dapat dinilai sebagai empiris.Sedangkan jika teori tersebut tidak dapat dinilai secara empiris maka teori tersebut kurang baik sehingga perlu penyempurnaan, modifikasi, bahkan mungkin dibuang 47
  • 48. Pertanyaan Nomor 2  Dari pernyataan berikut, yang mana berkaitan dengananalisis ekonomi positif dan mana yang normatif?  Bagaimana dua jenis analisis tersebut saling berbeda. a) Membatasi bensin (hanya memberi jatah bensin suatu jumlah maksimum yang dapat dibeli setiap tahun) merupakan kebijakan sosial yang tidak efektif krn tu mencampurtangani kerjanya sistem pasar yang bersaing. b) Penjatahan bensin merupakan kebijakan dimana makin banyak orang lebih dirugikan dari pada memperoleh untung. 48
  • 49. Jawaban no 2. Pernyatan (a) adalah analisis normatif.  Dalam hal ini jika pemerintah mempunyai kebijakan mengadakan penghematan bensin, Misalnya dengan penjatahan bensin maka akan tidak efektif karena mencampurtangani kerjanya sistem pasar yang bersaing. Dengan demikian pemerintah seharusnya tidak membuat kebijakan pembatasan bensin. Sehingga pernyataan tersebut merupakan analisis normatif. Pernyataan (b) adalah analisis positif. Pernyataan positif menyangkut penjelasan dan ramalan dan hubungan sebab akibat. 49
  • 50. Lanjutan jawaban No 2.  Dengan ada penjatahan bensin akibatnya pasar bensin tidak berada dalam keadaan seimbang, tapi ada kelebihan permintaan.  Dampak dari penjatahan adalah : (i) bagi produsen menerima harga yang lebih rendah, sehingga merugi dan meninggalkan pasar (exit), (ii) bagi konsumen yang menerima penjatahan akan beruntung dibandingkan yang tidak dapat walaupun mungkin dalam jumlah yang tidak mencukupi, dan konsumen yang tidak menerima penjatahan akan mengalami kerugian 50
  • 51. Exercises chapter I 1. Tentukan apakah masing-masing pertanyaan berikut benar atau salah dan jelaskan mengapa : a). Jaringan makanan cepat saji seperti McDonal’s, Burger King, dan Wendy’s beroperasi diseluruh Amerika Serikat. Oleh karena itu pasar makanan cepat saji merupakan sebuah pasar nasional Jawaban : False  Pada awal berdirinya Fast-food Chains seperti McDonald’s, Burger King dan Wendy’s beroperasi di wilayah domestik (USA), sehingga merupakan pasar nasional. 51
  • 52. Lanjutan jawaban No 1.  Namun pada perkembangannya fast-food telah tersebar hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia, sehingga tidak hanya beroperasi di pasar nasional Amerika Serikat, dengan model pemasarannya yaitu sistem francaising.  Dengan demikian dapat disimpulkan : dari segi luasnya pasar, pada awal berdirinya fast food merupakan pasar nasional, tetapi dalam perkembangannya bukan merupakan pasar nasional USA. 52
  • 53. Lanjutan pertanyaan b). Orang umumnya membeli pakaian di kota mereka tinggal. Oleh karena itu ada pasar pakaian, katakanlah di Atlanta, yang berbeda di pasar Los Angeles Jawaban : False  Pasar terpisah merupakan pasar yang tidak dapat dipindahkan, sebagai contoh pasar perumahan. Karena produk pakaian dapat dipindahkan maka pasar pakaian bukanlah pasar terpisah.  Konsumen Atlanta akan cenderung membeli pakaian di Los Angeles jika biaya transportasi lebih murah dari selisih harga pakaian di Atlanta dan Los Angeles. 53
  • 54. Lanjutan Pertanyaan c). Beberapa konsumen sangat fanatik dengan pepsi dan beberapa sangat fanatik dengan coke. Oleh karena itu tidak ada pasar tunggal untuk cola Jawaban : True  Dikatakan betul karena pasar cola di dunia hanya dikuasai oleh kedua perusahaan raksasa tersebut yaitu Pepsi Cola dan Coke Company. Bentuk pasarnya dapat dikatakan duopoli, karena bagi konsumen tidak ada pilihan lain untuk bisa menikmati minuman cola kecuali dari kedua perusahaan tersebut 54
  • 55. DASAR PENAWARAN DAN PERMINTAAN 2.1. Penawaran dan Permintaan Kurva Penawaran (S)  Menunjukkan berapa banyak produsen bersedia menjual (Qs) untuk tiap harga yang ditawarkan di pasar (P).  Secara matematis dinyatakan sebagai Qs = Qs (P)  Mempunyai kemiringan positif Qs dapat berubah karena : 1. Adanya perubahan harga pergerakan sepanjang kurva penawaran 2. Adanya perubahan variabel selain harga (misal perubahan biaya produksi)  pergeseran kurva penawaran. 55
  • 56. Gambar 2.1 Kurva Penawaran KURVE PERMINTAAN (D)  Menunjukkan berapa banyak konsumen bersedia membeli (QD) untuk tiap harga di pasar (P)  Secara matematis dinyatakan sebagai QD = QD (P)  Mempunyai kemiringan negatif 56
  • 57. Gambar 2.1. Kurve Permintaan QD dapat berubah karena : 1. Adanya perubahan harga (dengan mempertahankan faktor lain tetap) pergerakan sepanjang kurva D 2. Adanya perubahan variabel selain harga (misal pe- rubahan pendapatan) pergeseran kurva D 57
  • 58. 2.2. Mekanisme Pasar Mekanisme pasar adalah kecenderungan dalam pasar bebas untuk terjadinya perubahan harga sampai pasar menjadi seimbang Pasar seimbang pada harga P0 dan jumlah Q0. Gambar 2.3 Penawaran dan Permintaan  Pada harga P1  S > D terjadi surplus penawaran  P turun dan QD naik keseimbangan tercapai di P0 Q0.  Pada harga P2  D> S terjadi defisit penawaran  P naik dan QD turun  keseimbangan tercapai di P0 Q0. 58
  • 59. 2.3. Perubahan dalam Ekuilibrium Pasar Gambar. 2.4. Keseimbangan Baru karena Pergeseran pada Penawaran Apabila kurva penawaran bergeser ke kanan (misal karena penurunan biaya produksi), P turun (dari P1 ke P3) dan Qs meningkat (dari Q1 ke Q3)  Keseimbangan di P3 , Q3. 59
  • 60. Lanjutan Perubahan dalam Ekuilibrium Pasar Gambar 2.5. Keseimbangan Baru karena Pergeseran Permintaan Apabila kurva permintaan bergeser ke kanan (misal karena kenaikan pendapatan),  P naik (dari P1 ke P3) dan Qs meningkat (dari Q1 ke Q3)  Keseimbangan di P3 , Q3. 60
  • 61. Gambar 2.6. Ekuilibrium Baru karena Pergeseran Permintaan dan Penawaran  Kurva D dan S berubah sepanjang waktu bersamaan dengan perubahan kondisi pasar.  Jika pergeseran D dan S ke kanan  P naik (dari P1 ke P2) dan Q naik jauh lebih besar (dari Q1 ke Q2).  Pada umumnya perubahan P dan Q tergantung pada banyaknya pergeseran dan bentuk dari setiap kurva tsb. 61
  • 62. Contoh Kasus : Penurunan harga riil telur dan kenaikan harga riil pendidikan tinggi Gambar 2.7 (a) Pasar untuk Telur (b) Pasar untuk Pendidikan Tinggi (a) Bila biaya produksi turun  Kurva Stelur bergeser ke bawah , dan pada waktu yang sama kurva Dtelur bergeser ke kiri (ketika preferensi berubah)  Harga riil telur jatuh dengan tajam dan konsumsi telur naik sedikit. 62
  • 63. (b) Karena biaya peralatan, perawatan dan kepegawaian naik  Kurva Spendidikan bergeser ke atas, dan pada saat yang sama kurva Dpendidikan bergeser ke kanan (karena semakin banyak lulusan sekolah menengah atas menginginkan pendidikan tinggi  Harga riil dan Pendaftaran PT naik dengan tajam. 2.4. Elastisitas Permintaan dan Penawaran Elastisitas harga = Elastisitas permintaan karena harga (Ep) menunjukkan persentase perubahan yang terjadi dalam jumlah permintaan suatu barang sebagai akibat kenaikan sebesar 1 persen pada harga barang tersebut. 63
  • 64. Ep dinyatakan sebagai : Ep = (%DΔQ)/(%DΔP) atau Nilai Ep biasanya merupakan bilangan yang negatif. 1. Tanda  hubungan : negatip berarti P  (atau ) maka Qd  (atau ) 2. Besaran bilangan  sifat elastisitas : •Bila > 1  elastis : P ↓ 1% maka Qd ↑ > 1% ; atau %ΔQd > %ΔP •Bila < 1  inelastis : P ↓ 1% maka Qd ↑ < 1% ; atau %ΔQd < %ΔP Ep tergantung tidak hanya pada kemiringan kurva permintaan, tetapi juga pada P dan Q 64
  • 65. 2.4. Elastisitas Permintaan dan Penawaran Sepanjang kurva Kurva permintaan linear, (Gambar 2.8) • Kemiringannya konstan • Besarnya Ep bervariasi sepanjang kurva (semakin kecil bila bergerak turun), jika harga dan jumlah berubah Gambar 2.8 Kurva Permintaan Linier Ep = - ∞ , pada titik paling atas kurva Ep = - 1 , pada titik tengah kurva Ep = 0 , pada titik paling bawah kurva 65
  • 66. Gambar 2.9 (a) Elastisitas Permintaan tak terhingga (b) Permintaan Inelastis Sempurna Terdapat dua kasus khusus : (a) Untuk kurva permintaan horizontal, ΔQ/ΔP tidak terhingga, karena perubahan kecil sekali pada harga akan mengakibatkaan perubahan yang sangat besar pada pada permintaan  Ep tidak terhingga (b) Untuk kurva permintaan vertikal, ΔQ/ΔP adalah nol, karena konsumen akan membeli barang dalam jumlah yang tetap, tidak tergatung berapapun tingkat harganya  Inelastis sempurna Harga Harga Jumlah Jumlah D D Q* (a) (b) Harga Harga Jumlah Jumlah D D Q* (a) (b) 66
  • 67. Elastisitas Pendapatan = Elastisitas permintaan terhadap pendapatan (income elasticity of demand)  mengukur persentase jumlah barang yang diminta karena kenaikan 1 persen dalam pendapatan Elastisitas Silang = Elastisitas silang permintaan terhadap harga (cross-price elasticity of demand)  Mengukur persentase jumlah barang yang diminta karena kenaikan 1 persen dalam harga barang lain Jika b adalah mentega, dan m adalah margarin 67
  • 68. Elastisitas silang dapat positif atau negatif :  Elastisitas silang positif barang pengganti Misal mentega dengan margarin, P margarin ↑ (membuat mentega lebih murah relatif dibanding dengan margarin)  permintaan mentega ↑  kurva D mentega bergeser kanan  Elastisitas silang negatif  barang pelengkap Misal oli dan bensin, P bensin ↑ (membuat orang mengurangi berkendara motor)  permintaan oli ↓  kurva D geser kiri 68
  • 69. Elastisitas Penawaran = Elastisitas penawaran terhadap harga (price elasticity of supply = ES)  Mengukur persentase ΔQs karena kenaikan 1 persen dalam harga barang tersebut  ES adalah positif :P yang lebih tinggi ----> insentif kepada produsen untuk meningkatkan Qs  ES juga dapat dihubungkan dengan variabel lain selain harga, seperti suku bunga, upah, harga bahan mentah, dan barang antara lainnya  ES yang berkaitan dengan harga bahan mentah adalah negatif : P bahan mentah ↑  biaya produksi ↑  Qs ↓ 69
  • 70.  Elastisitas titik adalah elastisitas pada suatu titik tertentu dari kurva permintaan . Pada kurva permintaan linier (Gambar 2.8), elastisitas titik permintaan dapat bervariasi tergantung dimana elastisitas tersebut diukur sepanjang kurva permintaan.  Elastisitas permintaan busur yaitu elastistas yang dihitung dari sebuah interval harga, yang secara matematis dapat dinyatakan Elastisitas Titik Versus Elastisitas Busur Ep = (ΔQ/ΔP)( _ _ /Q P ) adalah harga rata-rata dan adalah jumlah rata- rata. akan selalu terletak pada suatu tempat antara elastisitas titik yang dihitung pada harga yang lebih rendah dan yang lebih tinggi. 70
  • 71. 2.5. ELASTISITAS JANGKA PENDEK vs ELASTISITAS JANGKA PANJANG Pada analisis permintaan dan penawaran, penting untuk membedakan antara jangka pendek dan jangka panjang.  Berkaitan dengan perubahan permintaan atau penawaran reaksi atas perubahan harga  Jika perubahan harga berlangsung dalam waktu singkat, satu tahun atau kurang maka perubahan yang terjadi adalah jangka pendek dan sebaliknya  Elastisitas berbeda antara jangka pendek dan jangka panjang 71
  • 72. PERMINTAAN  Permintaan suatu barang berkaitan dengan persediaan barang lain yang berubah secara perlahan Elastisitas Permintaan = ED  ED lebih elastis dalam jangka panjang dp jangka pendek : barang tidak tahan lama Hal ini disebabkan oleh :  Waktu yang diperlukan untuk merubah kebiasaan konsumsi. Sebagai contoh kopi : P kopi ↑  Qd kopi ↓ lambat sementara konsumen mulai mengurangi minum kopi 72
  • 73. CONTOH : kurve jangka pendek dan jangka panjnag untuk bensin dan mobil Sebagai contoh bensin :  P bensin ↑  Qd bensin ↓ karena orang mengurangi berkendara motor/mobil, namun dalam jangka panjang konsumen membeli motor/mobil yang lebih hemat bensin. Hal tsb diilustrasikan pada gambar 2.10 (a) Harga Harga Jumlah Jumlah DLR DLR (a) DSR DSR Harga Harga Jumlah Jumlah DLR DLR (a) DSR DSR Gambar 2.10 (a) Kurva Permintaan Jangka Pendek dan Jangka Panjang dari Bensin (b) Kurva Permintaan Jangka Pendek dan Jangka Panjang dari Mobil 73
  • 74. PERMINTAAN DAN DURABILITAS Untuk beberapa barang, permintaan lebih elastis dalam jangka pendek daripada jangka panjang.  berlaku untuk barang tahan lama atau durative (durable) seperti mobil, lemari es, televisi, dan lain-lain. Hal ini karena :  Seluruh persediaan setiap barang yang dimiliki konsumen lebih besar dari pada produksi setahun, sehingga perubahan yang kecil dalam stok yang dimiliki konsumen akan menyebabkan perubahan yang besar dalam pembelian 74
  • 75. Sebagai contoh mobil :  P mobil ↑  menunda membeli mobil  Qd mobil ↓ turun tajam, namun jangka panjang mobil mulai tua dan usang serta harus diganti  Qd mobil ↑. Hal tsb diilustrasikan pd gambar 2.10 (b) ELASTISITAS PENDAPATAN (Income Elasticities/IE) Pada elastisitas pendapatan juga terdapat perbedaan antara elastisitas dalam jangka panjang dan jangka pendek.  IE lebih elastis dalam jangka panjang dp jangka pendek  barang tidak tahan lama, contoh : bensin I ↑  Qd bensin ↑ krn orang lebih mampu untuk rekreasi, membeli mobil lebih besar, namun perubahan dlm konsumsi bensin perlu waktu, shg pada awalnya permintaan bensin meningkat sedikit 75
  • 76.  IE lebih elastis dlm jangka pendek dp jangka panjang  barang tahan lama, contoh mobil : I ↑  Qd mobil ↑ maka konsumen ingin meningkatkan persediaan mobil, dan setelah itu pembelian mobil sebatas penggantian mobil lama Tabel 2.1. Elastisitas permintaan - pendapatan dari bensin dan mobil Elastisitas Tahun-tahun setelah perubahan harga atau pendapatan 1 2 3 5 10 20 Permintaan terhadap bensin Harga -0,11 -0,22 -0,32 -0,492 -0,82 -1,17 Pendapatan 0,07 0,13 0,20 0,30 0,54 0,78 Permintaan terhadap mobil Harga -1,20 -0,93 -0,75 -0,55 -0,42 -0,40 76
  • 77. PENAWARAN (ES)  Elastisitas penawaran untuk jangka panjang berbeda dengan jangka pendek. Pada kebanyakan produk  ES jangka panjang lebih elastis dibanding jangka pendek, karena :  Dalam jangka pendek perusahaan menghadapi kendala kapasitas  Dalam jangka panjang perusahaan dapat memperluas kapasitas PENAWARAN dan DURABILITAS Beberapa barang, penawaran lebih elastis dalam jangka pendek daripada jangka panjang.  Barang durative dan dapat didaur ulang menjadi bagian dari penawaran jika harga naik.  secondary supply logam: penawaran sisa logam yang dilebur dan diolah kembali. 77
  • 78.  Bila harga tembaga naik, merangsang perusahaan untuk mengolah sisa tembaga menjadi penawaran baru, hingga pada awalnya penawaran sekunder meningkat.  Tetapi akhirnya persediaan sisa tembaga yang bermutu baik menurun, membuat peleburan, pembersihan dan daur ulang menjadi lebih mahal.  Penawaran sekunder menurun, dengan demikian elastisitas harga jangka panjang lebih kecil daripada elastisitas jangka pendek. Gambar 2.11 (a) dan 2.11 (b) memperlihatkan penawaran jangka pendek dan jangka panjang dari produk primer dan produk sekunder dari tembaga 78
  • 79. Harga Jumlah SSR SLR Jumlah SSR SLR Harga Harga Jumlah SSR SLR Harga Jumlah SSR SLR Jumlah SSR SLR Harga Jumlah SSR SLR Harga Gambar 2.11 (a) Tembaga Primer : Kurva Penawaran Jangka Pendek dan Panjang (b) Tembaga Sekunder : Kurva Penawaran Jangka Pendek dan Panjang a b  Gambar 2.11 (a) : S produk primer  ES lebih elastis dalam jangka panjang dibanding jangka pendek  Gambar 2.11 (b) : S produk sekunder  ES lebih elastis dalam jangka pendek dibanding jangka panjang 79
  • 80. Gambaran elastisitas penawaran tembaga jangka pendek dan jangka panjang disajikan dalam Tabel 2, dimana dalam jangka pendek produk primer lebih elastis dibanding jangka panjang, dan sebaliknya untuk produk sekunder. Elastisitas Harga dari Jangka Pendek Jangka Panjang Penawaran Primer 0,20 1,60 Penawaran Sekunder 0,43 0,31 Penawaran Total 0,25 1,50 Tabel 2.2 Penawaran Tembaga 80
  • 81. 2.6. MEMAHAMI dan MERAMAL EFEK KONDISI PASAR YANG BERUBAH  Pada efek kondisi pasar yang berubah, dibahas scr matematis dg data hipotetis, dan menggunakan permintaan – penawaran sbg suatu persamaan yang linier.  Permintaan : Q = a – bP (2.1a)  Penawaran : Q = c + dP (2.1b) Dari persamaan tersebut dapat ditentukan konstanta a, b, c dan d Dimisalkan kurva permintaan dan penawaran sbb : 81
  • 82. a/b Penawaran : Q=c+dP P* ED = -b (P*/Q*) ES = d (P*/Q*) -c/d Permintaan : Q=a+bP Q* a Gambar 2.12: Kurve Linear Penawaran dan Permintaan Langkah 1 : Mencari nilai-nilai b dan d  Elastisitas : E = (P/Q) (ΔQ/ΔP), kurva linier nilai ΔQ/ΔP tetap.  Dari persamaan (2.1a) dan (2.1b) : untuk penawaran ΔQ/ΔP = d ; dan untuk permintaan ΔQ/ΔP = -b.  Pada harga dan kuantitas ekuilibrium yang diketahui : P* dan Q*, maka elastisitas menjadi : Permintaan : ED = (P/Q) (ΔQ/ΔP) = -b (P*/Q*) (2.2a) Penawaran : ES = (P/Q) (ΔQ/ΔP) = d (P*/Q*) (2.2b) Dr persamaan (2.2a) dan (2.2b) diperoleh nilai b dan d 82
  • 83. Langkah 2 : Mencari nilai-nilai a dan c  Persamaan (2.2a) pada P dan Q ekuilibrium : Q = a – bP  a = Q* + bP* ; b diperoleh dari langkah 1, shg diketahui nilai a.  Persamaan (2.2b) pada P dan Q ekuilibrium : Q = c + dP  c = Q* - dP* ; d diperoleh dari langkah 1, sehingga diketahui nilai c. PERLUASAN MODEL PERMINTAAN dengan menambahkan variabel lain yang mempengaruhi permintaan seperti pendapatan dapat ditulis sebagai berikut : Dari persamaan tsb dpt ditentukan :konstanta a, b dan f Q = a – bP + Fi (2.3) 83
  • 84. 2.7. EFEK INTERVENSI PEMERINTAH – PENGENDALIAN HARGA  Campur tangan pemerintah pada pasar : pajak, subsidi dan pengendalian harga  Dalam bab ini membahas pengendalian harga : Pemerintah menetapkan harga pagu (ceiling price)  sebagai harga maksimal  Gambar 2.13 : harga pagu = Pmaks  terjadi kelebihan permintaan (excess demand) sebanyak Q1Q2  Bentuk dari kelebihan permintaan dapat berupa antrean, penjatahan 84
  • 85. Harga Jumlah Q1 Q* S P* a/b Kelebihan permintaan Q1 Pmaks D Harga Jumlah Q1 Q* S P* a/b Kelebihan permintaan Q1 Pmaks D  Gambar 2.13 : Harga pagu = Pmaks  terjadi kelebihan permintaan (excess demand) sebanyak Q1Q2 85
  • 86. Dampak dari pemberlakuan harga pagu :  Bagi produsen berarti menerima harga lebih rendah  merugi  exit  Bagi konsumen : yang dapat membeli dengan harga lebih rendah dari harga pasar  beruntung yang tidak dapat membeli (atau tidak menerima penjatahan)  rugi  Seberapa besar dampak neto tersebut akan dibahas dalam bab 9 86
  • 87. QUESTIONS for REVIEW CHAPTER II 1. Seandainya kenaikan harga jagung sebesar 3% akan menyebabkan penurunan jumlah permintaan jagung sebesar 6%. Bagaimana elastisitas permintaan jagung tsb! Jawaban : Elastisitas harga dari permintaan menunjukkan persentase perubahan pada permintaan sebagai hasil dari perubahan harga, dalam bentuk matematis sbb Ep = Ep jagung = 6/3 = 2 Berdasarkan nilai elasitisitas jagung sebesar 2, maka permintaannya bersifat elastis yang artinya jika terjadi perubahan harga jagung (naik/turun) sebesar 1% maka permintaan jagung akan berubah (turun/naik) lebih besar dari 1%. P Q Q P P P Q Q      / / 87
  • 88. 2.a. Mengapa elastisitas permintaan jangka panjang berbeda dari elastisitas jangka pendek ? b. Pertimbangkan dua barang : kertas toilet dan televisi, mana yang merupakan barang tahan lama? c. Apakah anda menduga bahwa elastisitas permintaan terhadap harga untuk kertas toilet lebih tinggi dalam jangka pendek atau pada jangka panjang ? Mengapa ? Bagaimana dengan elastisitas permintaan terhadap harga untuk televisi ? Jawaban : Elastisitas permintaan jangka panjang berbeda dari elastisitas jangka pendek, karena : 88
  • 89.  Waktu yang diperlukan untuk merubah kebiasaan konsumsi. Dalam jangka pendek, barang-barang tertentu apabila harganya berubah maka akan merubah jumlah barang yang diminta dalam jumlah yang lebih sedikit (dibanding dalam jangka panjang) sebelum pada akhirnya konsumen merubah kebiasaan konsumsinya, dan seiring dengan berubahnya konsumsi maka jumlah barang yang diminta akan berubah dengan lebih banyak. Dengan demikian elastisitas permintaan lebih elastis dalam jangka panjang dari pada dalam jangka pendek. Kasus ini berlaku untuk barang tidak tahan lama (durable good) seperti kopi, kertas toilet dan sebagainya. 89
  • 90.  Permintaan suatu barang berkaitan dengan persediaan barang lain yang berubah secara perlahan, sebagai contoh bensin, misal terjadi kenaikan harga bensin maka jumlah bensin yang diminta dalam jangka pendek berkurang karena orang mengurangi berkendara motor/mobil, namun dalam jangka panjang konsumen membeli motor/mobil yang lebih hemat bensin. Dengan demikian elastisitas permintaan bensin lebih elastis dalam jangka panjang.  Seluruh persediaan barang yang dimiliki konsumen lebih besar dari pada produksinya setahun, sehingga perubahan yang kecil dalam stok yang dimiliki konsumen akan menyebabkan perubahan yang besar dalam pembelian. 90
  • 91.  Dalam jangka pendek, barang-barang tertentu apabila harganya berubah maka akan merubah jumlah barang yang diminta dalam jumah yang lebih banyak (dibanding dalam jangka panjang), dikarenakan barang tersebut mulai tua dan usang, serta harus diganti maka jumlah barang tersebut yang diminta akan naik lagi. Jadi dalam jangka panjang jumlah yang diminta jauh lebih kecil dari pada jangka pendek. Dengan demikian elastisitas permintaan lebih elastis dalam jangka pendek dari pada dalam jangka panjang. Kasus ini berlaku untuk barang tahan lama seperti televisi, mobil dan sebagainya. Dua barang : kertas toilet dan televisi dimana televisi lebih tahan lama dibanding dengan kertas toilet. Lanjutan Jawaban No 2. 91
  • 92. 2b. Elastisitas permintaan untuk kertas toilet Elastisitas permintaan untuk kertas toilet lebih elastis dalam jangka panjang dibanding dalam jangka pendek, karena bila terjadi peningkatan harga kertas toilet maka akan menyebabkan jumlah kertas toilet yang diminta turun dengan lambat sementara konsumen mulai mengurangi kebiasaan menggunakan kertas toilet. Dengan demikian penurunan jumlah kertas toilet yang diminta dalam jangka pendek lebih sedikit dibanding dalam jangka panjang, dimana konsumen sudah mengubah kebiasaan menggunakan kertas toilet sehingga jumlah kertas toilet yang diminta dalam jangka panjang akan turun lebih banyak. 92
  • 93. 2.c. Elastisitas permintaan untuk televisi Elastisitas permintaan untuk televisi lebih elastis dalam jangka pendek dibanding dalam jangka panjang, karena seluruh persediaan televisi yang dimiliki konsumen lebih besar dari pada produksinya setahun, sehingga perubahan yang kecil dalam televisi yang dimiliki konsumen akan menyebabkan perubahan yang besar dalam pembelian. Sebagai contoh misal terjadi peningkatan harga televisi, maka konsumen akan menunda untuk membeli televisi sehingga jumlah televisi yang diminta turun banyak. Namun dalam jangka panjang televisi mulai tua dan usang serta harus diganti, maka jumlah televisi yang diminta akan naik lagi. Jadi dalam jangka panjang jumlah televisi yang diminta jauh lebih kecil dari pada jangka pendek, sehingga dalam jangka pendek lebih elastis dibandingkan jangka panjang. 93
  • 94. EXERCISES CHAPTER II 1. Banyak permintaan hasil pertanian AS datang dari negara-negara lain. Dari contoh 2.4, total permintaan adalah Qd = 3244 – 283 P. Sebagai tambahan kita diberi tahu bahwa permintaan domestik adalah Qdom = 1000 – 46 P. Penawaran domestik adalah Qs = 1944 + 207 P. Andaikan permintaan ekspor gandum jatuh dengan 40%. a. Petani-petani AS prihatin tentang jatuhnya permintaan ekspor ini. Apa yang terjadi pada harga pasar bebas gandum di AS? Apakah petani-petani mempunyai alasan untuk cemas? b. Andaikan pemerintah AS membeli cukup gandum setiap tahun untuk menaikkan harga sampai $3,00 per gantang. Tanpa permintaan ekspor berapa banyak gandum pemerintah harus membeli setiap tahun? Berapa biaya yang harus dikeluarkan pemerintah? 94
  • 95. Jawaban: Total permintaan adalah : Q = 3244 – 283 P dan Penawaran domestik adalah : Qs = 1944 + 207 P Harga ekuilibrium pasar gandum adalah : Qd = Qs 3244 – 283 P = 1944 + 207 P 3244 – 1944 = 207 P + 283 P 1300 = 490 P P = 1300/490 P = 2,6531 Q = 3244 – 283 P = 3244 – 283 . 2,6531 Q = 2493,173 Permintaan domestik : Qdom Qdom = 1000 – 46 P = 1000 – 46 . 2,6531 Qdom = 877,9574 95
  • 96. Permintaan ekspor = permintaan total – permintaan domestik Q ekspor = Qd - Qdom = 2493,173 – 877,95 Q ekspor = 1615,216 Jika permintaan ekspor jatuh 40% maka permintaan ekspor tinggal 60% = 0,6 . 1615,216 = 969,1294 Harga ekuilibrium yang baru (diasumsikan permintaan domestik dan penawaran tetap) adalah : Qd = Qs Qd dom + Q ekspor = Qs ( 1000 – 46 P) + 969,1294 = 1944 + 207 P 1969,1294 – 1944 = 207 P + 46 P 25,1294 = 253 P P = 25,1294/253 P = 0,099326 96
  • 97. Q = 1944 – 207 P  = 1944 – 207 . 0,099326 Q = 1923,44  Petani akan menjadi cemas karena harga akan jatuh menjadi : P = 0,099326 dan Q = 1923,44  Pemerintah akan menaikkan harga gandum menjadi $3 dan tanpa permintaan ekspor. Berapa biaya dan jumlah gandum yang dibeli pemerintah Keseimbangan adalah Qd = Qs Qd dom + Qd pemerintah = Qs ( 1000 – 46 P) + Qd pemerintah = 1944 + 207 P (1000 – 46 . 3) + Qd pem = 1944 + 207 . 3 (1000 – 138) + Qd pem = 1944 + 621 862 + Qd pem = 2565 Qd pem = 2565 – 862 Qd pem = 1703  Jumlah gandum yang dibeli pemerintah adalah 1703 gantang  Biaya yang dibutuhkan = 1703 . 3$ = $ 5109 97