Dokumen tersebut membahas tentang permodelan jembatan rangka baja tipe pelengkung dengan nama "DAM BRIDGE" dimana dilakukan pembuatan 3 model jembatan dan dianalisis menggunakan software SAP 2000 untuk mengetahui kekuatan dan kekakuan strukturnya. Model yang memiliki defleksi terkecil dipilih.
Dokumen tersebut membahas tentang geologi teknik yang mencakup batuan, struktur geologi, morfologi, dan manfaatnya bagi analisis kestabilan lereng dan konstruksi bangunan. Geologi teknik merupakan aplikasi ilmu geologi untuk kepentingan teknik yang mempertimbangkan faktor geologi dalam perencanaan dan konstruksi.
Uji pemompaan bertujuan menentukan kuantitas air yang dapat dieksploitasi dari sumur. Terdapat dua metode uji pemompaan yaitu step test dan long-term constant rate test. Step test digunakan untuk mengetahui kondisi sumur sedangkan long-term constant rate test untuk mengetahui sifat hidrolik akuifer. Kedua uji melibatkan pengukuran penurunan muka air dan debit pompa.
Tanah diatom atau diatomea terbentuk dari penumpukan cangkang diatom yang telah mati. Diatom merupakan organisme uniseluler yang mengandung silika dalam dinding selnya. Tanah diatom dapat ditemukan di perairan seperti laut, danau, dan dasar sungai. Tanah diatom dieksploitasi secara terbuka dan digunakan sebagai bahan filter, isolator panas, bahan bangunan, pemutih, keramik, dan sumber silika.
Terminal merupakan titik simpul dalam jaringan transportasi jalan yang berfungsi sebagai pelayanan umum. Sebagai tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan, dan pengoperasian lalu lintas. Sebagai prasarana angkutan yang merupakan bagian dari sistem transportasi untuk melancarkan arus penumpang dan barang. Sebagai unsur tata ruang yang mempunyai peranan penting bagi efisiensi kehidupan kota
Tahap Konstruksi SPAL Pembangunan Unit Pengumpulan - Pipa Servis dan Pipa IndukJoy Irman
Pelatihan Pelaksanaan Konstruksi atau Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi, (B) Tahap Pra Konstruksi, (C) Pelaksanaan Konstruksi/Pembangunan, dan (D) Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstruksi. Masing-masing Modul tersebut terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan Joy Irman
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara pembuatan rencana induk drainase perkotaan yang mencakup inventarisasi kondisi awal sistem drainase, analisis drainase dan konservasi air, pendekatan penyelenggaraan sistem drainase, rencana sistem jaringan drainase, dan cara pengerjaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang permodelan jembatan rangka baja tipe pelengkung dengan nama "DAM BRIDGE" dimana dilakukan pembuatan 3 model jembatan dan dianalisis menggunakan software SAP 2000 untuk mengetahui kekuatan dan kekakuan strukturnya. Model yang memiliki defleksi terkecil dipilih.
Dokumen tersebut membahas tentang geologi teknik yang mencakup batuan, struktur geologi, morfologi, dan manfaatnya bagi analisis kestabilan lereng dan konstruksi bangunan. Geologi teknik merupakan aplikasi ilmu geologi untuk kepentingan teknik yang mempertimbangkan faktor geologi dalam perencanaan dan konstruksi.
Uji pemompaan bertujuan menentukan kuantitas air yang dapat dieksploitasi dari sumur. Terdapat dua metode uji pemompaan yaitu step test dan long-term constant rate test. Step test digunakan untuk mengetahui kondisi sumur sedangkan long-term constant rate test untuk mengetahui sifat hidrolik akuifer. Kedua uji melibatkan pengukuran penurunan muka air dan debit pompa.
Tanah diatom atau diatomea terbentuk dari penumpukan cangkang diatom yang telah mati. Diatom merupakan organisme uniseluler yang mengandung silika dalam dinding selnya. Tanah diatom dapat ditemukan di perairan seperti laut, danau, dan dasar sungai. Tanah diatom dieksploitasi secara terbuka dan digunakan sebagai bahan filter, isolator panas, bahan bangunan, pemutih, keramik, dan sumber silika.
Terminal merupakan titik simpul dalam jaringan transportasi jalan yang berfungsi sebagai pelayanan umum. Sebagai tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan, dan pengoperasian lalu lintas. Sebagai prasarana angkutan yang merupakan bagian dari sistem transportasi untuk melancarkan arus penumpang dan barang. Sebagai unsur tata ruang yang mempunyai peranan penting bagi efisiensi kehidupan kota
Tahap Konstruksi SPAL Pembangunan Unit Pengumpulan - Pipa Servis dan Pipa IndukJoy Irman
Pelatihan Pelaksanaan Konstruksi atau Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pelaksanaan Konstruksi, (B) Tahap Pra Konstruksi, (C) Pelaksanaan Konstruksi/Pembangunan, dan (D) Penyelenggaraan Pelaksanaan Konstruksi. Masing-masing Modul tersebut terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan Joy Irman
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara pembuatan rencana induk drainase perkotaan yang mencakup inventarisasi kondisi awal sistem drainase, analisis drainase dan konservasi air, pendekatan penyelenggaraan sistem drainase, rencana sistem jaringan drainase, dan cara pengerjaannya.
Presentasi Kelompok Kelas Pak Ary Setyawan
Jurusan Teknik Sipil UNS
Perkerasan Jalan Raya
Menjelaskan cara hitung perencanaan perkerasan jalan raya Lentur (flexible) dan Kaku (rigid) menggunakan metode analisis komponen dan metode manual menurut Manual Perkerasan Jalan Raya.
Desember 2015
Dokumen tersebut membahas analisis daya dukung pondasi menurut teori Terzaghi. Terzaghi melakukan analisis dengan beberapa asumsi, di antaranya pondasi berbentuk memanjang tak berhingga, tanah homogen, dan keruntuhan terjadi secara geser umum. Ia mengembangkan persamaan daya dukung yang terdiri dari komponen kohesi, beban terbagi, dan berat tanah. Analisis Terzaghi ini digunakan untuk menghitung daya dukung ult
1. Dokumen tersebut membahas perencanaan bendung tetap, termasuk pendefinisian bendung dan jenis-jenisnya, data yang dibutuhkan, pemilihan lokasi, penentuan ketinggian air, perhitungan debit banjir, dan komponen-komponen penting bendung seperti pintu pengambilan dan lebar efektif.
2. Langkah-langkah perencanaan bendung tetap mencakup analisis data topografi, hidrologi, geologi, dan lingkungan
Dokumen tersebut merupakan laporan tugas akhir mahasiswa teknik sipil yang membahas pelaksanaan pembangunan jalan tol Mojokerto-Kertosono dengan menggunakan perkerasan kaku. Dokumen ini menjelaskan metodelogi, pekerjaan persiapan lahan, drainase, pembuatan badan jalan, timbunan tanah dan agregat, serta pelaksanaan perkerasan beton untuk pembangunan jalan tol tersebut.
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesiaMira Pemayun
Dokumen ini membahas latar belakang dan lingkup Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). MKJI dikembangkan untuk mengatasi kekurangan penggunaan manual kapasitas barat di Indonesia. Proyek MKJI melakukan survei di 147 lokasi perkotaan dan 128 lokasi luar kota untuk mengumpulkan data perilaku pengemudi dan karakteristik lalu lintas Indonesia. Tujuan MKJI adalah menyediakan pedoman kapasitas jalan yang sesuai dengan kondisi Indonesia.
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungMira Pemayun
Dokumen ini merupakan standar nasional Indonesia tentang persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung. Dokumen ini menjelaskan persyaratan material beton dan tulangan baja, proses pencampuran dan pengecoran beton, desain struktur beton, analisis beban lentur dan tekan, serta pengujian dan penerimaan kualitas beton.
Dokumen tersebut merupakan standar nasional Indonesia tentang baja tulangan beton. Ringkasannya adalah:
1. Menetapkan jenis, syarat mutu, cara pengujian, dan penandaan baja tulangan beton.
2. Memuat definisi istilah, jenis baja tulangan polos dan berulir, serta komposisi bahan bakunya.
3. Mengatur ukuran nominal, toleransi, dan syarat mutu fisik baja tulangan beton.
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan campuran beton, mulai dari tujuan perancangan campuran beton untuk memenuhi komposisi dan proporsi bahan penyusunnya, metode-metode perancangan seperti ACI, DEO, PCA, hingga langkah-langkah perancangan menurut metode-metode tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang kristalografi dan mineralogi. Secara ringkas, kristalografi mempelajari sifat-sifat geometri dan fisika kristal, sedangkan mineralogi mempelajari sifat-sifat mineral pembentuk batuan. Terdapat tujuh sistem kristal yang dibedakan berdasarkan panjang, posisi, dan jumlah sumbu kristal, termasuk sistem trigonal dan monoklin yang menjadi fokus pembahasan.
1. Modul ini membahas perencanaan berbagai bangunan irigasi untuk mengambil, mengalirkan, membagi, dan membuang air untuk kebutuhan irigasi sawah seperti talang, siphon, gorong-gorong, bangunan terjun, got miring, pelimpah samping, dan jembatan.
2. Presentasi disusun oleh kelompok mahasiswa yang terdiri atas Fitri Ramadayanti, Faisal Septerian, Golden Lee, dan Rita di bawah bimbingan Eva Riyanti.
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfAgus Tri
Dokumen tersebut menjelaskan bagian-bagian penting dari konstruksi jembatan, termasuk struktur atas seperti gelagar dan lantai, struktur bawah seperti abutmen dan pilar, serta pondasi yang mendukung keseluruhan struktur.
Dokumen ini membahas bentuk lahan yang terbentuk akibat proses aliran air seperti sungai dan limpasan permukaan. Terdapat beberapa bentuk lahan fluvial seperti kipas aluvial, crevasse-splays, tanggul alam, point bar, dataran banjir, cekungan fluvial, dan teras aluvial. Bentuk-bentuk ini terbentuk dari proses erosi, transportasi, dan deposisi material oleh air mengalir.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis bangunan air untuk irigasi seperti gorong-gorong, syphon, talang, bangunan terjun tegak dan miring. Memberikan penjelasan tentang parameter perencanaan seperti kehilangan energi akibat gesekan, peralihan, dan belokan serta contoh perhitungan dimensi talang.
Presentasi Kelompok Kelas Pak Ary Setyawan
Jurusan Teknik Sipil UNS
Perkerasan Jalan Raya
Menjelaskan cara hitung perencanaan perkerasan jalan raya Lentur (flexible) dan Kaku (rigid) menggunakan metode analisis komponen dan metode manual menurut Manual Perkerasan Jalan Raya.
Desember 2015
Dokumen tersebut membahas analisis daya dukung pondasi menurut teori Terzaghi. Terzaghi melakukan analisis dengan beberapa asumsi, di antaranya pondasi berbentuk memanjang tak berhingga, tanah homogen, dan keruntuhan terjadi secara geser umum. Ia mengembangkan persamaan daya dukung yang terdiri dari komponen kohesi, beban terbagi, dan berat tanah. Analisis Terzaghi ini digunakan untuk menghitung daya dukung ult
1. Dokumen tersebut membahas perencanaan bendung tetap, termasuk pendefinisian bendung dan jenis-jenisnya, data yang dibutuhkan, pemilihan lokasi, penentuan ketinggian air, perhitungan debit banjir, dan komponen-komponen penting bendung seperti pintu pengambilan dan lebar efektif.
2. Langkah-langkah perencanaan bendung tetap mencakup analisis data topografi, hidrologi, geologi, dan lingkungan
Dokumen tersebut merupakan laporan tugas akhir mahasiswa teknik sipil yang membahas pelaksanaan pembangunan jalan tol Mojokerto-Kertosono dengan menggunakan perkerasan kaku. Dokumen ini menjelaskan metodelogi, pekerjaan persiapan lahan, drainase, pembuatan badan jalan, timbunan tanah dan agregat, serta pelaksanaan perkerasan beton untuk pembangunan jalan tol tersebut.
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesiaMira Pemayun
Dokumen ini membahas latar belakang dan lingkup Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). MKJI dikembangkan untuk mengatasi kekurangan penggunaan manual kapasitas barat di Indonesia. Proyek MKJI melakukan survei di 147 lokasi perkotaan dan 128 lokasi luar kota untuk mengumpulkan data perilaku pengemudi dan karakteristik lalu lintas Indonesia. Tujuan MKJI adalah menyediakan pedoman kapasitas jalan yang sesuai dengan kondisi Indonesia.
SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan GedungMira Pemayun
Dokumen ini merupakan standar nasional Indonesia tentang persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung. Dokumen ini menjelaskan persyaratan material beton dan tulangan baja, proses pencampuran dan pengecoran beton, desain struktur beton, analisis beban lentur dan tekan, serta pengujian dan penerimaan kualitas beton.
Dokumen tersebut merupakan standar nasional Indonesia tentang baja tulangan beton. Ringkasannya adalah:
1. Menetapkan jenis, syarat mutu, cara pengujian, dan penandaan baja tulangan beton.
2. Memuat definisi istilah, jenis baja tulangan polos dan berulir, serta komposisi bahan bakunya.
3. Mengatur ukuran nominal, toleransi, dan syarat mutu fisik baja tulangan beton.
Dokumen tersebut membahas tentang perancangan campuran beton, mulai dari tujuan perancangan campuran beton untuk memenuhi komposisi dan proporsi bahan penyusunnya, metode-metode perancangan seperti ACI, DEO, PCA, hingga langkah-langkah perancangan menurut metode-metode tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang kristalografi dan mineralogi. Secara ringkas, kristalografi mempelajari sifat-sifat geometri dan fisika kristal, sedangkan mineralogi mempelajari sifat-sifat mineral pembentuk batuan. Terdapat tujuh sistem kristal yang dibedakan berdasarkan panjang, posisi, dan jumlah sumbu kristal, termasuk sistem trigonal dan monoklin yang menjadi fokus pembahasan.
1. Modul ini membahas perencanaan berbagai bangunan irigasi untuk mengambil, mengalirkan, membagi, dan membuang air untuk kebutuhan irigasi sawah seperti talang, siphon, gorong-gorong, bangunan terjun, got miring, pelimpah samping, dan jembatan.
2. Presentasi disusun oleh kelompok mahasiswa yang terdiri atas Fitri Ramadayanti, Faisal Septerian, Golden Lee, dan Rita di bawah bimbingan Eva Riyanti.
Pk7-KD4T1. Bagian-bagian Struktur Konstruksi Jembatan.pdfAgus Tri
Dokumen tersebut menjelaskan bagian-bagian penting dari konstruksi jembatan, termasuk struktur atas seperti gelagar dan lantai, struktur bawah seperti abutmen dan pilar, serta pondasi yang mendukung keseluruhan struktur.
Dokumen ini membahas bentuk lahan yang terbentuk akibat proses aliran air seperti sungai dan limpasan permukaan. Terdapat beberapa bentuk lahan fluvial seperti kipas aluvial, crevasse-splays, tanggul alam, point bar, dataran banjir, cekungan fluvial, dan teras aluvial. Bentuk-bentuk ini terbentuk dari proses erosi, transportasi, dan deposisi material oleh air mengalir.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis bangunan air untuk irigasi seperti gorong-gorong, syphon, talang, bangunan terjun tegak dan miring. Memberikan penjelasan tentang parameter perencanaan seperti kehilangan energi akibat gesekan, peralihan, dan belokan serta contoh perhitungan dimensi talang.
1. Gorong-gorong dan siphon adalah bangunan persilangan yang mengalirkan air di bawah struktur lain seperti jalan.
2. Perencanaan bangunan persilangan mempertimbangkan kehilangan energi akibat gesekan, peralihan, dan belokan.
3. Kecepatan aliran harus dihitung dengan tepat agar air dapat mengalir melalui siphon.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis bangunan air yaitu Cipoletti, pintu sorong, dan balok sekat. Cipoletti digunakan untuk mengukur debit, sedangkan pintu sorong dan balok sekat digunakan untuk mengatur tinggi muka air. Dokumen ini juga menjelaskan rumus debit untuk ketiga bangunan air tersebut beserta contoh perhitungannya.
Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan air untuk irigasi dan pertanian, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan air, cara perhitungannya, serta contoh perhitungan kebutuhan air untuk tanaman padi di beberapa musim tanam.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan bangunan talang untuk jaringan irigasi, termasuk parameter perencanaan seperti kehilangan energi, dimensi, kemiringan, dan penulangan beton."
Kuliah dilaksanakan di lapangan Embung Bengawan Kota Tarakan membahas dua jenis bangunan pengatur muka air yaitu pintu skot balok dan pintu sorong. Pintu sorong terdiri dari rangkat pintu, daun pintu, stang ulir untuk membuka dan menutup daun pintu. Pintu skot balok terbuat dari susunan balok-balok kayu yang dapat diatur tingginya untuk mengontrol debit masuk. Perhitungan hidrolis untuk menentuk
Laporan ini menganalisis perkembangan wilayah pesisir Selumit Pantai melalui pengamatan pola pemukiman, infrastruktur, dan tingkat perkembangannya. Pola pemukiman berkelompok karena mata pencaharian penduduk sebagai nelayan. Infrastruktur belum memadai dengan beberapa fasilitas dasar. Tingkat perkembangan wilayah masih rendah meski memiliki potensi untuk ditingkatkan.
Mata kuliah ini membahas konsep integral tak tentu, tertentu, dan operasi matriks untuk memecahkan permasalahan teknik. Mahasiswa akan mempelajari teknik-teknik integral seperti integral dasar, integral pecah rasional, dan integral parsial beserta penerapannya dalam masalah teknik sipil menggunakan integral. Penilaian terdiri atas tugas, UTS, dan UAS. Kuliah dilaksanakan secara tatap muka atau daring tergantung kebijakan univers
1) The document discusses the continuity of functions at a point and over an interval.
2) A function f is defined to be continuous at a point c if the limit of f(x) as x approaches c exists and is equal to f(c).
3) For a function to be continuous over an interval (a,b), it must be continuous at every point c within the interval.
This document discusses rainfall (presipitasi) in Indonesia. It defines presipitasi as water falling from the atmosphere to Earth's surface, including rain, snow, fog, dew and hail. In tropical areas like Indonesia, the main contributor is rain. Rain occurs when moist air rising in the atmosphere cools and condenses. Factors like wind, temperature, atmospheric and local pressures influence rainfall amounts. The types of rain discussed are convective (from air masses lifted by heating), cyclonic (from uneven solar heating creating pressure systems), and orographic (from moist air lifted over mountains). Methods for measuring and analyzing rainfall data using rainfall stations are also outlined.
The document discusses methods for analyzing rainfall data and estimating areal rainfall, including:
1. Methods for correcting missing data like the normal ratio method and reciprocal method.
2. Consistency testing of rainfall data using double mass curve analysis.
3. Methods for estimating areal rainfall including arithmetic mean, Thiessen polygon, and isohyetal methods. Worked examples are provided for the Thiessen polygon and isohyetal methods.
The document discusses evapotranspiration and methods for calculating it. It defines evaporation, transpiration, and evapotranspiration. It also discusses factors that influence evaporation and several methods for measuring and calculating evapotranspiration, including the Penman, Blaney-Criddle, Thornthwaite, and Penman-Monteith methods. An example calculation is provided using the Penman modified method.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
3. Alat Ukur Romijn
Pintu Romijn adalah pintu dengan konstruksi daun pintu ganda, daun
pintu atas dengan pelat meja ukur sebagai pengukur debit aliran
diatasnya, sedang daun pintu bawah dipergunakan untuk menggelontor
saluran yang dipasangi pintu tersebut.
Pintu Romijn adalah alat ukur ambang lebar yang bisa digerakkan
untuk mengatur dan mengukur debit. Agar dapat bergerak, mercunya
dibuat dari pelat baja dan dipasang di atas pintu sorong. Alat sering
digunakan sebagai bangunan sadap tersier tetapi dapat juga dipakai
sebagai bangunan sadap sekunder.
Romijn sama dengan ambang lebar, perbedaannya hanya pada meja
ambang yang dapat digerakkan naik turun. Kegunaan meja ini untuk
mengatur debit.
Direktorat Irigasi memandang perlu tetap mempertahankan daun pintu
bawah untuk penggelontoran dalam perencanaan standar.
4.
5.
6.
7. Alat Ukur Romijn
Perencanaan hidrolis
Persamaaan debit untuk pintu Romijn dengan mercu datar dan lingkar tunggal
sebagai peralihan penyempitan adalah serupa dengan alat ukur ambang lebar yang
telah dibicarakan sebelumnya.
dimana :
Q= debit, m3/dt
Cd = koefisien debit = 0,93 + 0,10 H1/L, untuk 0,1<H1/L<1,0
H1 = h1 + v1
2/2g , adalah tinggi energi hulu, m
L = panjang meja horisontal, m
Cv = koefisien kecepatan datang
g= percepatan gravitasi, m/dt2
bc= lebar meja, m
h1= kedalaman air hulu di atas meja, m
5
,
1
1
3
2
3
2 h
b
g
C
C
Q c
v
d
8.
9.
10.
11.
12. Romijn
Pintu Romijn di Bendung
Lomaya dan Pilohayanga
terletak di Kecamatan Tapa
Kabupaten Bone Bolango
Provinsi Gorontalo
nidya
19. Beberapa masalah yg ditemuan pada
pintu Romijn
Kemacetan pintu atas dan bawah dalam sponing dan tekuk pada bagian penumpu roda
gigi.
Kemacetan disebabkan karena kelonggaran dalam sponing tidak cukup, untuk
menerima daun pintu.
Hal ini dalam usaha mengurangi kebocoran sampai tingkat minimum.Tekuk pada bagian
tegak pengangkat pintu, karena dibuat terlalu ramping, juga merupakan penyebab
kemacetan pintu.
Tekuk pada bagian penumpu roda gigi adalah akibat langsung dari kemacetan pintu.
Pintu Romijn dikonstruksi daun pintu ganda mempunyai masalah kebocoran apabila
pintu dalam keadaan tertutup dan terdapat kelonggaran cukup.
Pada perencanaan pintu Romijn standar masalah kebocoran diatasi dengan
mempergunakan perapat karet. Tetapi bagian perapat karet harus dijamin dengan
pemeliharaan yang teratur.
20. Bangunan Sadap Sekunder
Bangunan sadap sekunder memberi air ke saluran sekunder dan
melayani lebih dari satu petak tersier.
Kapasitas bangunan (Q) > 0,250 m3/dt.
Bangunan yang dapat dipakai untuk bangunan sadap sekunder:
- Alat ukur Romijn
- Alat ukur Crump-de Gruyter
- Pintu aliran bawah dengan alat ukur ambang lebar
- Pintu aliran bawah dengan alat ukur Flume
nidya
30. Tipe bangunan tergantung pada ukuran saluran sekunder yang akan
diberi air serta besarnya kehilangan tinggi energi yang diijinkan.
Untuk debit-debit yang lebih besar, harus dipilih pintu sorong yang
dilengkapi dengan alat ukur yang terpisah, yakni alat ukur ambang
lebar.
Bila tersedia kehilangan tinggi energi yang memadai, maka
digunakan alat ukur Crump-de Gruyter. Bangunan ini dapat
direncana dengan pintu tunggal atau banyak pintu dengan debit ±
0,9 m3/dt setiap pintu.
nidya
Karakteritik pemilihan jenis alat ukur dan
pintu pengatur