SlideShare a Scribd company logo
PERSPEKTIF MANAJEMEN 
SUMBER DAYA MANUSIA 
A. PENGERTIAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 
Untuk memahami konsep manajemen sumber daya manusia, kita 
lebih dahulu harus mengerti arti manajemen dan sumber daya manusia. 
Berbagai definisi tentang manajemen telah banyak dikemukakan. Sebagai 
suatu ilmu, konsep manajemen bersifat universal dengan menggunakan 
kerangka berpikir keilmuan, mencakup kaidah-kaidah, dan prinsip-prinsipnya. 
Apabila seorang manajer mempunyai pengetahuan dasar-dasar 
manajemen dan cara-cara menerapkannya, ia akan dapat 
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen secara efektif. 
1. Manajemen 
Apakah sebenarnya manajemen itu? Kata manajemen berasal dari 
bahasa inggris, management, yang dikembangkan dari kata to manage, 
yang artinya mengatur atau mengelola. Kata manage itu sendiri berasal 
dari bahasa italia, managgio, yang diadopsi dari bahasa latin managiare, 
yang berasal dari kata manus, yang artinya tangan. Konsep manajemen 
tidaklah mudah untuk didefinisikan. Sampai sekarang belum ditemukan 
definisi manajemen yang benar-benar dapat diterima secara universal. 
Apabila kita membuat suatu pembatasan atau definisi tentang 
manajemen, dapatlah dikemukakan sebagai berikut, “ bekerja dengan 
orag-orang untuk mencapai tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi 
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan 
kepemimpinan (leading), dan pengawasan (controlling). 
Perhatikan bagan berikut ini 
Bagan 1.proses manajemen 
Jadi, manajemen pada dasarnya adalah upaya mengatur segala 
sesuatu (sumber daya) untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam kegiatan 
mengatur ini kemudian timbul beberapa masalah. Siapa yang mengatur, 
mengapa harus diatur, dan apa tujuan dari pengaturan tersebut. Dari 
pertanyaan tersebut maka diperlukan kegiatan mempelajari, mendalami, 
dan mempraktikkan konsep manajemen secara baik sehingga tujuan 
organisasi dapat dicapai dengan baik. 
Karena sifat pengaturan melekat pada manajemen, maka banyak 
orang yang mengartikan manajemen sebagai tata laksana atau 
ketatalaksanaan, yaitu suatu kegiatan mengatur, membimbing, dan 
memimpin orang-orang menjadi bawahan untuk mencapai tujuan yang 
telah ditetapkan. 
Manajemen 
1. Perencanaan 
2. Pengorganisasian 
3. Penyusunan 
personalia 
4. Pengarahan 
5. Pengendalian 
Organisasi Tujuan 
organisasi
Dari uraian tersebut tampak bahwa dalam manajemen terdapat dua 
hal penting, yaitu: 
a. Jabatan, yaitu kedudukan-kedudukan yang disediakan bagi orang-orang 
yang memenuhi syarat dan keahlian dalam jabatan tersebut. 
b. Job, yaitu pekerjaan merencanakan, mengatur, mengarahkan, 
melaksanakan, dan mengawasi atau mengendalikan jalannya 
kegiatan dalam pencapaian tujuan tertentu. 
Untuk lebih jelasnya, berikut ini disajikan beberapa definisi 
manajemen menurut para ahli manajemen. 
a. S.P. Hasibuan dalam bukunya manajemen dasar, pengertian dan 
masalah mengemukakan, manajemen adalah ilmu dan seni mengatur 
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya 
secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 
b. Harlod Koonts dan Cyril O’Donnel dalam bukunya principles of 
management and Analyess of management function mengemukakan 
bahwa “ management is getting things done through people. In 
bringing about this coordinating of group activity, the manager, as a 
manager plans, organizes, staffs, direct and control the activities other 
people”. Artinya, manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu 
tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. 
c. Patterson dan E.G. Plowman, dalam bukunya business organization 
and management, mendefinisikan manajemen sebagai berikut: 
“management can be defined as technique by means of which the
purpose and objectives of particular human group are determined, 
clarified and affectuated”. Artinya, manajemen sebagai suatu teknik 
sehingga maksud dan tujuan dari sekelompok manusia tertentu dapat 
ditetapkan, dijelaskan, dan dijalankan. 
d. G.R. Terry dalam bukunya principles of management mendefinisikan 
manajemen sebagai berikut: “management is a distinct process 
consisting of planning, organizing, actuating, and controlling 
performed to determine and accomplish stated objectives by the use 
of human being and other resources”. Artinya, manajemen adalah 
suatu proses yang khas, yang terdiri dari tindakan perencanaan, 
pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan 
untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah 
ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber 
daya lainnya. 
e. Ralph Currie Davis dalam bukunya fundamentals of top management 
mendefinisikan manajemen sebagai berikut: “management if the 
function of executive leadership anywhere”. Artinya, manajemen 
adalah fungsi-fungsi dari pimpinan eksekutif dimanapun berada. 
Dari definisi-definisi tersebut, kita dapat mengetahui bahwa ada 
yang menyebut manajemen sebagai ilmu dan ada pula yang berpendapat 
manajemen sebagai seni. Manajemen sebagai ilmu adalah suatu 
kumpulan pengetahuan yang logis dan sistematis. Manajemen sebagai 
seni adalah suatu kreativitas pribadi yang disertai suatu keterampilan. Ilmu
pengetahuan mengajarkan kepada orang tentang suatu pngetahuan 
tertentu, sedangkan seni mendorong orang untuk mempraktikkannya. 
Seni dalam manajemen meliputi kemampuan untuk memadukan suatu visi 
atau tujuan dengan keterampilan (skill) tertentu. Dengan demikian, 
seorang manajer dapat disebut sebagai seorang ilmuan dan juga 
seniman. Orang yang memiliki pengetahuan yang luas tentang konsep 
dan prinsip-prinsip manajemen belum tentu dapat melaksanakannya jika 
tidak menguasai seni manajemen. 
Selain sebagai seni, manajemen juga sebagai proses untuk 
mencapai tujuan organisasi. Sebagai proses untuk mencapainya 
diperlakukan perencanaan yang matang, pelaksanaan yang konsisten, 
dan pengendalian yang kontinu agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai 
dengan efisien dan efektif. 
Apakah efisiensi dan efetivitas itu? Efisien adalah suatu keadaan 
ketika penyelesaian suatu pekjerjaan dilaksanakan secara tepat dan 
akurat tanpa membuang waktu, tenaga, dan biaya. Seorang manager 
yang efisien adalah manager yang dapat mencapai hasil kerja yng 
maksimal dengan menggunakan sumber daya yang terbatas menurut 
cara-cara yang benar. Efektif adalah suatu keadaan dalam memilih cara 
dan peralatan yang digunakanan dengan tepat sehingga tujuan yang 
diinginkan dapat dicapai dengan hasil yang memuaskan. Jelaslah bahwa 
manajemen adalah suatu kerjasama dari orang-orang atau kelompok
orang untuk mencapai suatu tujuan yang telah disepakati bersama 
dengan cara-cara yang sistematis, efisien, dan efektif. 
Mengapa manajemen dibutuhkan? Manajemen diutuhkan oleh 
seorang atau organisasi. Tanpa manajemen usaha untuk mencapai suatu 
tujuan akan sia-sia belaka. 
Alasan diperlukan manajemen adalah sebagai berikut : 
a. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan pribadi, kelompok, 
organisai, atau perusahaan. 
b. Manajemen dibutuhkan untuk menciptakan keseimbangan diantara 
tujuan-tujuan, sasaran-sasaran, dan kegiatan-kegiatan dari pihak-pihak 
yang berkepentingan dalam organisasi atau perusahaan, seperti 
pengusaha dan karyawan, kreditur dan nasabah, atau masyarakat 
dan pemerintah. 
c. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai efisiensi dan produktivitas 
kerja organisasi atau perusahaan. 
2. Sumber Daya Manusia 
Kesadaran manusia akan pentingnya sumber daya manusia bukan 
hal yang baru. Manusia hidupnya selalu memikirkan cara memperoleh 
bahan pangan, sandang, dan papan. Peradaban manusia berpangkal 
pada usaha mengolah dan memanfatkan sumber daya alam yang tersedia 
untuk memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidupnya. 
Manusia mengidentifikasi sumber daya alam dengan subtansi 
tertentu, seperti minyak bumi, batu bara, biji besi, biji timah, dan bauksit.
Akan tetapi, dibalik semua itu yang lebih penting ialah akal budi manusia, 
kemerdekaan, dan keteraturan sosial. Dengan demikian, sumber daya 
menjelma dari interaksi dinamis diantara faktor-faktor tersebut. 
Sumber daya pernah didefinisikan sebagai alat untuk mencapai 
tujuan atau kemampuan memperoleh keuntungan dari kesempatan-kesempatan 
yang ada. Perkataan sumber daya (resources) merefleksikan 
appraisal manusia. Perataan sumber daya tidak mengacu pada suatu 
benda substansi. Melainkan pada suatu fungsi operasional untuk 
mencapai tujuan tertentu, seperti memenuhi kebutuhan dan kepuasan. 
Dengan kata lain, sumber daya merupakan suatu abstraksi yang 
mencerminkan appraisal manusia dan berhubungan dengan suatu fungsi 
dan operasi. 
Siapapun yang mengelolah organisasi akan mengelolah berbagai 
sumber daya untuk meraih tujuan organisasi tersebut. Sumber daya yang 
dimiliki oleh perusahaan dapat dikategorikan atas enam tipe sumber daya 
(6M), yaitu sebagai berikut. 
a. Man (manusia) 
b. Money (finansial) 
c. Material (fisik) 
d. Machine (teknologi) 
e. Method (metode) 
f. Market (pasar)
Aset paling penting yang harus dimiliki oleh organisasi atau 
perusahaan dan harus diperhatikan dalam manajemen adalah tenaga 
kerja atau manusia (sumber daya manusia). Terminologi sumber daya 
manusia (human resources) merujuk kepada orang-orang yang bekerja di 
dalam organisasi. Tatkala para manajer terlibat dalam aktivitas sumber 
daya manusia sebagai bagian dari pekerjaannya, mereka berupaya 
memfasilitasi kontribusi yang disodorkan oleh orang-orang untuk 
mencapai rencana dan strategi organisasi. Signifikansi upaya sumber 
daya manusa bermuara pada kenyataan bahwa manusia merupakan 
elemen yang senantiasa ada didalam setiap organisasi. Mereka inilah 
yang bekerja membuat tujuan, mangadakan inovasi, dan mencapai tujuan 
organisasi. 
Sumber daya manusia adalah orang-orang yang merancang dan 
menghasilkan barang atau jasa, mengawasi mutu, memasarkan produk, 
mengalokasikan sumber daya finansial serta merumuskan seluruh strategi 
dan tujuan organisasi. Tanpa orang-orang yang memiliki keahlian atau 
kompeten maka mustahil bagi organisasi untuk mencapai tujuannya. 
Sumber daya manusia inilah yang membuat sumber daya lainya dapat 
berjalan. Banyaknya keunggulana yang dimiliki organisasi atau 
parusahaan, tidak akan dapat memaksimalkan produktivitas dan laba 
usaha tanpa adanya komunikasi karyawan yang berkeahlian, kompeten, 
dan berdedikasi tinggi terhadap organisasi atau perusahaan.
Organisasi atau perusahaan bisnis dikelola oleh orang-orang 
secara kolektif. Tanpa adanya orang-orang yang memiliki komitmen maka 
organisasi atau perusahaan, tidak akan dapat berjalan. Permasalahaan 
yang berkaitan dengan orang-orang atau karyawan kerapkali berakar dari 
konsep manajemen yang mengasumsikan bahwa semua orang pada 
hakikatnya sama dan mereka semua dapat diperlakukan sama. Padahal 
tidak ada dua orang yang betul-betul identik, dan setiap orang berbeda 
secara fisik, emosional, maupun psikologis, intinya adalah bahwa 
pluralitas di kalangan karyawan menuntut perhatian manajemen agar 
setiap pribadi dapat mengenali, menggali, dan mengembangkan potensi 
yang dimilikinya, sehingga mereka dapat bekerja secara optimal dan 
produktif dalam organisasi atau perusahaan bisnis. 
Eric Zimmerman dalam bukunya, Economi Principles and 
Problems, menyebutkan bahwa sumber daya berkembang secara dinamis 
menurut irama kegiatan dan kebutuhan manusia. Dalam hal ini faktor yang 
menentukan sumber daya manusia yang menguasai ilmu pengetahuan 
dan teknologi. Justru sumber daya manusia inilah yang menentukan 
tujuan organisasi atau perusahaan bisnis dapat tercapai atau tidak. Oleh 
karena itu, manajemen sumber daya manusia sangat diperlukan dalam 
proses modernisasi dan industrialisasi. 
3. Manajemen Sumber Daya Manusia 
Apakah manajemen sumber daya muanusia itu? Manajemen 
sumber daya manusia (human resources management) adalah suatu
kegiatan pengelolahan yang meliputi pendayagunaan, pengembagan, 
penilaian, pemberian balas jasa bagi manusia sebagai individu anggota 
organisasi atau perusahaan bisnis. Manajemen sumber daya manusia 
juga menyangkut cara-cara mendesain sistem perencanaan, penyusunan 
karyawan, pengelolah karir, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan, dan 
hubungan ketenagakerjaan. Manajemen sumber daya manusia terdiri dari 
serangkaian kebijakan yang terintegrasi tentang hubungan 
ketenagakerjaan yang mempengaruhi orang-orang dan organisasi. 
Manajemen sumber daya manusia merupakan aktivitas-aktivitas yang 
dilaksanakan agar sumber daya manusia dalam organisasi dapat 
didayagunakan secara efektif dan efesien guna mencapai berbagi tujuan. 
Konsekuensinya, manajer-manajer di semua lapisan organisasi harus 
menaruh perhatian yang besar terhadap pentingnya pengelolaan sumber 
daya manusia . 
Para manajer bekerja melalui upaya orang lain atau bawahan 
sehingga ia membutuhkan pemahaman tentang konsep manajemen 
sumber daya manusia. Manajemen sumber daya manusia yang efektif 
mengharuskan manajer menemukan cara terbaik dalam memperkerjakan 
orang-orang atau bawahan untuk mencapai tujuann organisasi atau 
perusahaan. Dalam hal ini manajer perlu mencari cara yang terbaik untuk 
meningkatkan kinerja, kepuasan kerja, komitmen, keterlibatan orang-orang 
dalam organisasi. Pendayagunaan sumber daya manusia yang 
tepat menyangkut pemahaman terhadap kebutuhan individual agar
potensi sumber daya manusia dapat digali dan dimanfaatkan secara 
penuh. Pencapaian tujuan organisasi dan kebutuhaan karyawan bukanlah 
dua kejadian yang terpisah atau berdiri sendiri, melainkan saling 
menopang satu sama lainnya. Tujuan yang satu tidak dapat diraih dengan 
mengorbankan tujuan yang lain. Hal yang esensial dari manajemen 
sumber daya manusia adalah pengelolaan dan pendayagunaan secara 
penuh dan berkesinambungan terhadap sumber daya manusia yang ada 
sehingga mereka dapat bekerja secara optimal, efektif, dan produktif 
dalam mencapai tujuan organisasi dan perusahaan. 
Empat hal penting yang berkenaan dengan sumber daya manusia 
adalah sebagai berikut. 
a. Penekanan yang lebih dari biasanya terhadap pengintegrasian 
berbagi kebijakan sumberdaya manusia dengan perencanaan. 
b. Tanggung jawab pengelolahaan sumber daya manusia tidak lagi 
menjadi tanggung jawab manajer khusus, tetapi manajemen secara 
keseluruhan. 
c. Adanya perubahan dari hubungan serikat pekerja manajemen manjadi 
hubungan manajemen karyawan. 
d. Terhadap aksentuasi pada komitmen untuk melatih para manajer agar 
dapat berperan optimal sebagai penggerak dan fasilitator. 
Penekanan yang pertama, menganggap bahwa manajemen 
sumber daya manusia bukan hanya aktivitas strategik, melainkan sesuatu 
yang sentral dalam pencapaian tujuan organisasi. Sumber daya manusia
kini diakui sebagai sumber daya organisasi yang paling berharga. 
Penekanan yang kedua, menegaskan perlunya para manajer sumber 
daya manusia menyerahkan tanggung jawab pengelolaan atau karyawan 
kepada manajer senior. Penekanan yang ketiga, memperlihatkan adanya 
pergeseran dari hubungan industri menjadi hubungan karyawan. 
Penekanan yang keempat, bahwa pengelolaan organisasi sama penting 
dengan pengelolaan sumber daya manusia. 
Pengelolaan sumber daya manusia menjadi unsur yang sangat 
penting dari fungsi manajemen. Jika sumber daya manusia tidak dikelola 
secara baik, efektivitasnya akan merosok lebih cepat dari sumber daya 
lainnya. Sumber daya manusia mempunyai imbas yang lebih besar 
terhadap efektivitas organisasi dibanding dengan sumber daya lainnya. 
Oleh karena itu, pada era global dewasa ini aktifitas pengelolaan sumber 
daya manusia secara efektif akan semakin meningkat pada semua jenis 
dan jenjang organisasi atau perusahaan bisnis. Hal ini merupakan 
konsekuensi dari kemajuan dan perkembangan yang saat ini berlangsung 
dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, bisnis, dan kehidupan 
lainnya. 
Teknik pengelolaan sumber daya manusia juga akan jadi 
sederhana berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang terus 
berlangsung. Berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi 
mengakibatkan koordinasi dan komunikasi antar bagian dalam organisasi 
menjadi lebih mudah. Karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
diberbagai bidang semakin meningkat, orang-orang yang bekerja didalam 
organisasi atau perusahaan bisnis akan semakin meningkat kualitasnya. 
Berbagai teknologi tentu saja akan menuntut pengetahuan khusus dan 
biasanya tidak mudah untuk dikuasai dan dipahami oleh manajer-sehingga 
teknologi tersebut menjadi sangat sulit dikelola. 
4. Istilah-istilah Manajemen Sumber Daya Manusia 
Istilah manajemen sumber daya manusia banyak disamakan 
dengan itilah personil administration, personnel management, industrial 
relation, manpower management, labour relation, labour management, 
manajemen personalia, dan sebagainya. Dalam praktiknya, istilah-istilah 
tersebut diidentikkan, walaupun seharusnya tidak demikian. Menurut Drs. 
M. Manullang dalam bukunya, Manajemen Personalia, istilah manpower 
management, personil administration, dan management personalia 
adalah sama. Istilah manpower management secara umum mulai 
digunakan sejak akhir perang II mengingat semakin banyak perhatian 
yang diarahkan pada manpower atau sumber daya manusia, baik untuk 
kebutuhan perang maupun industri. 
Istilah labour relation dan labour relation management tidaklah 
sama dengan ketiga istilah tersebut di atas. Labour relation 
menitikberatkan pada hubungan-hubungan antara manajemen dengan 
serikat kerja. Jika dalam satu badan usaha diangkat seorang kepala 
labour relations maka tugas pokoknya adalah memberi nasihat dan
layanan kepada pucuk pimpinan, kepala bagian dan para mandor dalam 
hubungan mereka dengan wakil-wakil dan serikat kerja. 
B. SEJARAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 
Manajemen ilmiah (scientific management) lahir sebelum 
manajemen sumber daya manusia (manajemen personalia). Sumber daya 
manusia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen pada 
umumnya, yang tumbuh dan berkembang sejak adanya hubungan antara 
atasan dengan bawahan. Sejak permulaan abad dua puluhan, perhatian 
terhadap faktor produksi tenaga kerja sebagai sumber daya manusia 
menjadi lebih jauh lebih baik dari masa sebelumnya. Pada mulanya 
manusia dipandang sebagai barang dagangan atau faktor produksi maka 
memasuki awal abad dua puluhan, manusia dianggap sebagai manusia 
yang mempunyai perasaan, pikiran, dan kebutuhan psikologis. 
Untuk lebih jelasnya, perkembangan manajemen sumber daya 
manusia dapat dibagi ke dalam lima tahapan, yaitu tahap pengrajin, 
manajemen ilmiah, hubungan manusia, sains perilaku, dan fungsi sumber 
daya manusia. 
1. Tahap Pengrajin 
Orang-orang yang bekerja selama kurun waktu 1600 sampai 1700- 
an diarahkan oleh sistem perajin (craft sistem). Di bawah sistem ini 
produksi barang dan jasa dihasilkan oleh sekelompok pekerja di dalam 
sebuah ruang yang sempit, seperti rumah tangga. Setiap kepala perajin 
mempunyai beberapa pemagang (apprencites) dan nomaden
(journeyman) untuk melakukan pekerjaanya. Jika ada perajin yang 
mengundurkan diri, yang menggantikan adalah nomaden yang paling 
senior. 
2. Tahap Manajemen Ilmiah (Survival) 
Pada awal tahun 1900-an, terjadi perubahan tempat dan metode 
kerja. Berbagai mesin dan metode pabrik untuk meningkatkan produksi 
mulai diperkenalkan. Melonjaknya produksi barang diiringi pula oleh 
menculnya beberapa masalah karena mesin produksi membutuhkan 
beberapa orang untuk mengoperasikannya sehingga jumlah pekerja 
meningkat secara dramatis. 
Di Amerika Serikat, para pekerja yang berkeahlian sangatlah 
terbatas jumlahnya dipermulaan abad ke-20. Salah satu cara untuk 
meningkatkan produktivitas adalah meningkatkan efisiensi para pekerja. 
Landasan pemikiran manajemen ilmiah adalah bahwa ada sebuah cara 
terbaik untuk melaksanakan tugas kerja. Sebagian besar manajemen 
ilmiah adalah insinyur mekanis. Mereka menerapkan kemahiran teknisnya 
di pabrik-pabrik industrial dan berupaya memadukan orang-orang 
sehingga mencapai tingkat produktivitas yang paling tinggi. 
Frederick Taylor, salah satu penggagas manajemen ilmiah, 
mencurahkan karirnya dalam menghimpun data dan menganalisis 
gerakan khusus yang dibutuhkan untuk melakukan beraneka ragam 
analisis pekerjaan. Dia membagi-bagi pekerjaan dalam tugas-tugas
khusus dan menyempurnakan gerakan yang dibutuhkan untuk 
menuntaskan tugas tersebut sampai tidak dapat disempurnakan lagi. 
3. Tahap Hubungan Antarmanusia 
Penelitian yang lebih insentif terhadap sumber daya manusia 
berlangsung pada penghujung tahun 1920-an dan awal 1930-an. Pada 
kurun waktu ini, perhatian para manajer dicurahkan pada karyawannya 
untuk meningkatkan produktivitas kerja mereka. Produktivitas karyawan 
ternyata dipengaruhi tidak hanya oleh cara pekerja dirancang dan 
diberikan imbalan memadai, tetapi juga oleh faktor lain, yaitu faktor sosial 
dan psikologis. 
Temuan ini merupakan temuan pertama dengan mengindikasikan 
bahwa faktor sosial dan psikologis dalam suatu lingkungan kerja dapat 
mempunyai dampak signifikan terhadap tingkat produktivitas kerja para 
karyawan. Produktivitas bertalian langsung denganh insentitas kerja sama 
dan kerja tim dalam kelompok. Tingkat kerja tim dan kerja sama 
berhubungan dengan minat penyelia dan teriset dalam kelompok kerja, 
kurangnya pendekatan koersif terhadap perbaikan produktivitas, dan 
partisipasi kalangan karyawan dalam perubahan yang mempengaruhi 
mereka. 
4. Tahap Behavioralisme (Sains Perilaku) 
Era sains perilaku (behavioural science) muncul sebagai dampak 
dari meluasnya beragam temuan akademik dari berbagai disiplin ilmu,
seperti psikologis, ilmu politik, sosiologi, dan biologi. Sains perilaku lebih 
terfokus pada organisasi secara keseluruhan dan kurang memperhatikan 
individu. Sains perilaku mengkaji lingkungan tempat kerja yang 
memengaruhi individu karyawan, dan sebaliknya. Perilaku organisasi 
(organization behavior) dan manajemen sumber daya manusia tumbuh 
dan berkembang dari era sains perilaku. 
5. Tahap Fungsi Sumber Daya Manusia 
Pekerjaan para sekretaris dewasa ini semakin bertumpuk. 
Sekretaris dituntut mengetahui pengaruh undang-undang ketenagakerjaan 
terhadap perkembangan perusahaan. Sekretaris juga diwajibkan 
menyimpan arsip mengenai karyawan, sistem gaji, dan menyampaikan 
saran kepada atasan. Sebuah kelompok sekretaris memikul tanggung 
jawab atas tugas karyawan, penetapan upah, dan penentuan kenaikan 
gaji. Kelompok yang lain mengkhususkan diri pada pengangkatan dan 
pelatihan para karyawan. Kelompok lainnya mengurusi negaisasi dengan 
serikat pekerja atas dasar kontrak yang dapat diterima. Setiap bagian 
pada akhirnya menjadi fungsi sebuah unit sumber daya manusia. 
C. TUJUAN DAN AKTIVITAS MANAJEMEN SUMBER DAYA 
MANUSIA 
1. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia 
Tujuan manajemen sumber daya manusia adalah memperbaiki 
kontribusi produktif orang-orang atau tenaga kerja terhadap organisasi
atau perusahaan dengan cara bertanggung jawab secara strategis, etis, 
dan sosial. Para manajer dan departeman sumber daya manusia 
mencapai maksud mereka dengan memenuhi tujuannya. Tujun 
manajemen sumber daya manusia tdak hanya mencerminkan kehendak 
manajemen senior, tetapi juga harus menyimbangkan tantangan 
organisasi, fungsi sumber daya manusia, dan orang-orang yang 
terpengaruh. Kekegagalan melakukan tugas itu dapak merusak kinerja, 
produktivitas, laba, bahkan kelangsungan hidup organisasi atau 
perusahaan. 
Empat tujuan manajemen sumber daya manusia adalah sebagai 
berikut. 
a. Tujuan Sosial 
Tujuan sosial manajemen sumber daya manusia adalah agar 
organisasi atau perusahaan bertanggung jawab secara sosial dan etis 
terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat dengan meminimalkan 
dampak negatifnya. Organisasi atau perusahaan bisnis diharapkan dapat 
meningkatkan kualitas masyarakat dan membantu memecahkan masalah-masalah 
sosial. 
b. Tujuan Organisasional 
Tujuan organisasional adalah sasaran format yang dibuat untuk 
membantu organisasi mencapai tujuannya. Departemen sumber daya 
manusia dibentuk untuk membantu para manager mewujudkan tujuan
organisasi. Departemen sumber daya manusia meningkatkan efektivitas 
organisasional dengan cara : 
 Menyediakan tenaga kerja yang terlatih dan bermotifasi tinggi. 
 Mendayagunakan tenaga kerja secara efesien dan efektif. 
 Mengembangkan kualitas kerja dengan membuka kesempatan bagi 
terwujudnya aktualisasi diri karyawan. 
 Menyediakan kesempatan kerja yang sama bagi setiap orang, 
lingkungan kerja yang sehat dan aman, dan memberikan 
perlindungan terhadap hak-hak karyawan. 
 Mensosialisasikan kebijakan sumber daya manusia kepada semua 
karyawan. 
c. Tujuan Fungsional 
Tujuan fungsional adalah tujuan untuk mempertahankan kontribusi 
departemen sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan 
kebutuhan organisasi. Departemen sumber daya manusia harus 
meningkatkan pengelolaan sumber daya manusia dengan cara 
memberikan konsultasi yang baik. Departemen sumber daya manusia 
semakin dituntut untuk mampu menyediakan program-program rekrutmen 
dan pelatihan ketenagakerjaan. Departeman sumber daya manusia harus 
mampu berfungsi sebagai penguji realitas ketika para manajer lini 
mengajukan gagasan dan arah yang baru.
d. Tujuan Individual 
Tujuan individual adalah tujuan pribadi dari tiap anggota organisasi 
atau perusahaan yang hendak dicapai melalui aktivitasnya dalam 
organisasi. Apabila tujuan pribadi dan tujuan organisasi tidak harmonis, 
karyawan mungkin akan memilih untuk menarik diri atau keluar dari 
perusahaan. 
2. Aktivitas Manajemen Sumber Daya Manusia 
Untuk mencapai tujuannya, departemen sumber daya manusia 
membantu para manajer dalam merekrut, melatih, mengembangkan, 
mengevaluasi, memelihara, dan mempertahankan para karyawan yang 
berkualitas. Aktivitas manajemen sumber daya manusia adalah kegiatan 
untuk menyediakan dan mempertahankan tenaga kerja yang efektif dan 
berkualitas bagi organisasi atau perusahaan. 
a. Perencanaan Sumber Daya Manusia 
Perencanaan sumber daya manusia harus berfokus pada cara 
organisasi atau perusahaan bergerak dan kondisi sumber daya manusia 
yang ada saat ini menuju kondisi sumber daya manusia yang dikehendaki. 
Perencanaan sumber daya manusia harus mampu menciptakan 
hubungan antara seluruh strategi organisasi atau perusahaan dengan 
kebijakan sumber daya manusianya. Perencanaan sumber daya manusia 
yang baik dapat memastikan aktivitas sumber daya manusia senantiasa 
konsisten dengan arah strategi dan tujuan organisasi atau perusahaan.
b. Rekrutmen 
Perusahaan akan mencari tenaga baru apabila terjadi kekurangan 
karyawan atau tenaga kerja yang diperlukan oleh perusahaan. Efektivitas 
sebuah perusahaan bergantung pada efektivitas dan produktivitas para 
karyawannya. Tanpa didukung oleh tenaga kerja yang berkualitas maka 
prestasi organisasi atau perusahaan tidak akan menonjol. Oleh karena itu, 
rekrutmen sumber daya manusia menjadi aktivitas departemen sumber 
daya manusia yang penting. Rekrutmen merupakan aktivitas yang 
dirancang untuk memperoleh pelamar kerja yang memenuhi persyaratan 
yang ditetapkan perusahaan. Meskipun aktivitas rekrutmen biasanya 
diselenggarakan oleh departemen sumber daya manusia, departemen 
lainnya dapat pula dilibatkan dalam hal penyediaan deskripsi pekerjaan 
dan spesifikasi pekerjaan guna membantu kelancaran upaya rekrutmen. 
c. Seleksi 
Dalam menyeleksi karyawan baru, departemen sumber daya 
manusia biasanya menyaring pelamar melalui wawancara, tes, dan 
menyelidiki latar belakang pelamar. Selanjutnya, merekomendasikan 
pelamar yang memenuhi persyaratan pada manajer untuk diambil 
keputusan pengangkatan terakhir. 
d. Pelatihan dan Pengembangan 
Perkembangan organisasi atau perusahaan terkait erat dengan 
kualitas sumber daya manusianya. Apabila sumber daya manusia 
kualitasnya rendah, stagnasi organisasi atau perusahaan kemungkinan
besar akan terjadi. Program pelatihan dan pengembangan merupakan 
serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan pengetahuan, 
kemampuan, keterampilan, sikap, dan kinerja sumber daya manusia. 
Aktivitas ini mengajarkan keahlian baru, memperbaiki keahlian yang ada, 
dan mempengaruhi sikap dan tanggungjawab para karyawan. Aktivitas 
pelatihan dirancang untuk meningkatkan keahlian. Sebagai contoh, 
karyawan dapat dilatih dalam teknik pengambilan keputusan atau sistem 
pengolahan data. Aktivitas pengembangan dirancang untuk mendidik 
karyawan sehingga mereka siap dipromosikan dan mampu memandang 
peran mereka dalam organisasi secara lebih luas. Pengembangan sumber 
daya manusia dibutuhkan karena pekerjaan selalu berubah. Aktivitas 
pelatihan dan pengembangan tenaga kerja amat penting karena kemajuan 
teknologi makin kompleks dan bervariasi. 
e. Penilaian Prestasi Kerja 
Penilaian prestasi kerja (performance appraisal) merupakan salah 
satu faktor kunci dalam mengembangkan suatu organisasi atau 
perusahaan secara efektif dan efisien. Dengan dilakukannya penilaian 
prestasi kerja berarti suatu organisasi atau perusahaan telah 
memanfaatkan secara baik sumber daya manusia yang ada dalam 
organisasi. Informasi yang relevan dan reliable tentang prestasi kerja 
sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja para karyawan karena akan 
mempermudah perumusan kebijakan lebih lanjut. Informasi yang akurat 
dari prestasi karyawan akan memungkinkan dilaksanakannya
perencanaan karier bagi mereka. Penilaian prestasi kerja secara individual 
akan sangat bermanfaat bagi kemajuan organisasi atau perusahaan 
secara keseluruhan. Suatu permasalahan yang perlu dikemukakan disini 
adalah bagaimana suatu obyektivitas penilaian dapat dicapai dengan baik. 
Perlu dihindari adanya like dan dislike dari tim penilai prestasi kerja. 
f. Kompensasi 
Dalam suatu organisasi atau perusahaan, terutama perusahaan 
yang profit-making, maka pengaturan kompensasi merupakan faktor 
penting untuk dapat memelihara dan mempertahankan prestasi kerja para 
karyawan. Suatu kompensasi dapat berupa finansial ataupun nonfinansial. 
Pada umumnya, istilah kompensasi dipakai dalam pengertian proses 
peng-administrasian gaji dan upah. Suatu kompensasi akan dapat 
meningkatkan maupun menurunkan prestasi kerja atau memotivasi 
karyawan. Oleh karena itu, penting sekali perhatian organisasi atau 
perusahaan terhadap pengaturan kompensasi secara benar dan adil. 
Suatu kompensasi harus memiliki dasar yang logic, rational. Dalam hal ini, 
masih saja mengandung banyak faktor emosional dipandang dari segi 
karyawan. Sebab, jika para karyawan memandang kompensasi mereka 
tidak memadai, prestasi kerja, motivasi maupun kepuasan kerja dapat 
menurun drastis. Program-program kompensasi sangatlah penting untuk 
mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh karena mencerminkan 
adanya usaha organisasi atau perusahaan untuk mempertahankan dan 
meningkatkan kinerja sumber daya manusia.
g. Pemeliharaan Keselamatan Tenaga Kerja 
Setiap organisasi atau perusahaan bisnis diharapkan memiliki 
program keselamatan kerja guna mengurangi kecelakaan kerja dan 
kondisi kerja yang tidak sehat. Setiap karyawan perlu secara terus 
menerus diingatkan dan dijamin tentang pentingnya keselamatan kerja 
dan diinstruksikan agar menghindari kecelakaan kerja. Program 
keselamatan kerja yang efektif dapat mengurangi jumlah kecelakaan kerja 
dan meningkatkan kesehatan tenaga kerja. Hampir sebagian besar 
departemen sumber daya manusia memiliki tanggungjawab atas 
penyediaan pelatihan keselamatan kerja, penentuan dan perbaikan 
kondisi kerja yang tidak sehat, serta pelaporan kecelakaan kerja. 
h. Hubungan Karyawan 
Organisasi atau perusahaan bisnis tentu saja tidak semata-mata 
ingin memenuhi atau mencapai tujuan dengan mengorbankan 
kepentingan karyawan sebab manusia sebenarnya merupakan penentu 
akhir dari keberhasilan suatu organisasi. Untuk menghindari kemungkinan 
perlakuan yang tidak manusiawi dari pihak pimpinan (manajemen) maka 
biasanya para karyawan membentuk semacam perserikatan atau serikat 
pekerja. Dengan pembentukan serikat kerja berarti adanya kegiatan 
kolektif yang terkoordinir dari pihak karyawan dalam menghadapi pihak 
pimpinan (manajemen) apabila memang diperlukan. Kegiatan kolektif 
semacam itu dapat menciptakan konflik dan berbagai kendala bagi pihak 
manajemen terutama manajemen personalia, yang kadang-kadang sukar
diterima oleh pihak manajemen. Untuk itu, peranan pemerintah, dalam hal 
ini Departemen Tenaga Kerja, menjadi sangat penting sebagai penengah. 
D. KONDISI SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA DI ERA GLOBAL 
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci 
dalam reformasi ekonomi, yakni untuk menciptakan SDM yang berkualitas 
dan memliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan 
global yang selama ini kita abaikan. Dalam kaitan tersebut setidaknya ada 
dua hal penting yang menyangkut kodisi SDM Indonesia. Pertama, 
adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dengan angkatan 
kerja. Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi tahun pertama 
(1998) sekitar 92,73 juta orang. Sementara jumlah kesempatan kerja yang 
ada hanya sekitar 87,67 juta orang dan ada sekitar 5,06 juta orang 
menjadi penganggur terbuka (open unemployment). Angka ini meningkat 
terus selama krisis ekonomi yang kini berjumlah sekitar 8 juta. 
Kedua, tingkat pendidikan angkatan kerja Indonesia relatif masih 
rendah. Stuktur pendidikan angkatan kerja Indonesia masih didominasi 
oleh pendidikan dasar, yaitu sekitar 63,2%. Kedua masalah tersebut 
menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempaan kerja dan rendahnya 
kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagi bidang kehidupan. 
Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai 
saat ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi 
lulusan perguruan tinggi. Sementara di sisi lain jumlah angkatan kerja 
lulusan perguruan tinggi terus meningkat setiap tahun. Sampai tahun
2000, ada sekitar 2,3 juta angkatan kerja lulusan perguruan tinggi. 
Kesempatan kerja yang berbatas bagi lulusan perguruan tinggi ini 
menimbulkan dampak semakin banyaknya angka pengangguran lulusan 
sarjana di Indonesia. 
E. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 
Dalam beberapa dasawarsa belakangan ini, pemanfaatan teknologi 
oleh entitas bisnis terus meningkat. Teknologi manufaktur, seperti 
computer-aided design and manufacture (CAD/CAM), flexible 
manufacturing sistem (FMS), computer numerically controlled machines 
(CNS), computer integrated manufacture (CIM), dan sistem robotisasi 
banyak di terapkan. 
Begitu pula sistem electronic data interchange (EDI) yang 
menghubungkan entitas bisnis dengan pemasok dan pelanggan, serta 
komputerisasi sistem pergudangan dan logistik juga mulai insensif 
diadopsi oleh perusahaan. Dalam sektor layanan jasa, teknologi komputer 
berperan amat penting. Implementasi sistem pemrosesan komputer 
kecepatan tinggi dan software-software inovatif secara dramatis telah 
mengubah sistem dan proses kerja proses kerja internal termasuk 
mekanisme hubungan bisnis dengan pelanggan internal (misalnya, 
mekanisme hubungan antara departemen SDM dengan departemen lini 
dan unit bisnis sebagai pelanggan internalnya) dan eksternal. 
Pemanfaatan teknologi merupakan prasyarat menuju “best 
practice” dalam pengelolaan organisasi. Dalam hal ini, ada dua faktor
inovasi yang saling terkait. Pertama, inovasi produk; proses merupakan 
hal krusial dalam menciptakan competitive advantage. Kedua, teknologi 
dan reorganisasi; keduanya adalah pasangan yang tidak dapat 
dipisahkan; teknologi tidak dapat diterapkan tanpa reorganisasi, dan 
reorganisasi tidak akan efektif tanpa penerapan teknologi. 
Pada suatu titik tertentu, inovasi teknologi memperngaruhi tidak 
hanya kompetensi teknis SDM, tetapi juga merangsang “architectural 
kwolodge” SDM dalam organisasi dalam bentuk asumsi dasar dan pola 
pandang SDM terhadap proses internal dan hubungan antar unit 
organisasi. Kemajuan teknologi informasi (TI) dan penerapannya pada 
fungsi pengelolaan SDM telah menciptakan warna sendiri bagi kehidupan 
organisasi dan SDM. Penerapan TI dalam organisasi akan meningkatkan 
daya saing organisasi. TI akan menjadi salah satu sumber keunggulan 
kompettif jika pemilihannya benar-benar memperhatikan unsur tepat guna 
dan mampu menyatu dengan semua aspek organisasi. 
Dengan begitu investasi TI merupakan kebutuhan bagi organisasi. 
Investasi dan penerapan TI akan berdampak perubahan pada beberapa 
bidang kehidupan organisasi, seperti sistem dan struktur organisasi atau 
model pengelolaan SDM. Untuk optimalisasi pengelolaan SDM diperlukan 
banyak informasi. Peningkatan arus atau volume informasi SDM akan 
mendorong kebutuhan pengembangan TI dalam pengelolaan database 
SDM. Sistem informasi berbasiskan teknologi komputer memungkinkan 
organisasi mengintegrasikan informasi kepegawaian dalam sistem
database, yang disebut SIM (sistem informasi manajemen) SDM. 
Setidaknya SIM SDM memberikan tiga keuntungan, yaitu: 
1. Memungkikan departemen SDM berperan aktif dalam perencanaan 
strategi perusahaan. 
2. Mengintegrasikan dan menyimpan semua informasi SDM dalam suatu 
database nasional, yang terpisah. Oleh karena itu, dalam proses 
perencanaan, departemen SDM dapat mengambil perspektif global 
terhadap persediaan dan kebutuhan pengembangan SDM untuk 
selanjutnya diinterprestasikan dengan cara yang lebih efektif. 
3. Memfasilitasi penyimpanan data dan akses catatan kepegawaian 
yang vital bagi perusahaan. Sebagai tambahan terhadap data internal, 
dengan fasilitas internet, departemen SDM dapat mengambil manfaat 
dari akses langsung kesumber data eksternal yang berisi informasi 
penting bagi penyusunan strategi SDM, seperti literature data 
kependudukan, informasi praktek-praktek SDM yang dilakukan 
perusahaan lain, dan aturan-aturan ketenagakerjaan. 
Ada satu paradoks, TI disadari bermanfaat dalam hal meningkatkan 
produktivitas SDM. Namun, di sisi lain, telah menimbulkan kekhawatiran di 
lingkungan karyawan karena munculnya wacana layoff, yang terkait 
dengan peningkatan produktivitas dan efisiensi proses kerja SDM itu 
sendiri. Bagi perencana SDM, isu-isu mendasar yang perlu diperhatikan 
adalah dampak TI terhadap jumlah (kuantitas) yang keahlian (kualitas) 
SDM, serta perkembangan pola karirnya. Hal ini tentu akan berbeda
dalam setiap organisasi. Namun, perencanaan SDM yang komprehensif 
mutlak diperlukan untuk mengakomodasi desain/redesain jabatan atau 
pekerjaan, resrukturisasi organisasi, dan program manajemen karir masa 
depan. Di banyak entitas bisnis, proses ini terkadang membutuhkan 
negosiasi berkepanjangan dengan serikat pekerja. 
SEKILAS FUNGSI MANAJEMEN 
Sejalan dengan perkembangan dunia teknologi informasi dan 
telekomunikasi yang semakin canggih di era globalisasi ini, dibutuhkan 
kemampuan manajemen yang kuat dan berperspektif luas dalam 
menjalankan roda pemerintahan. Untuk melakukan hal tersebut 
dibutuhkan bukan hanya modal dan prasarana yang mendukung operasi 
usaha, tapi juga dibutuhkan personil-personil pendukung yang handal 
dalam menunjang kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh para 
pemimpin pemerintahan. 
Seperti sudah diketahui, sangatlah tidak mudah dalam memilih 
orang yang tepat untuk duduk pada suatu posisi tertentu diorganisasi 
terutama pejabat pemerintahan dalam masa transisi sekarang ini. Apalagi 
untuk menangani posisi yang sangat strategis bagi organisasi. Untuk 
melakukan hal tersebut, diperlukan rekaman analisis informasi dari data 
yang dimiliki orang tersebut sejak masuk organisasi sampai 
merencanakan pendidikan serta kesempatan dan tantangan yang perlu
diberikan kepada personil bila ia ingin diproyeksikan pada jabatan 
tertentu. 
Selain itu, diperlukan juga sistem kesejahteraan yang optimal 
sesuai dengan prestasi yang dicapai agar orang-orang yang berprestasi 
dapat tetap dipertahankan kemampuan dan keberadaannya dalam suatu 
organisasi, dan juga meningkatkan kemampuan personil dengan 
menentukan pendidikan yang dibutuhkannya. Berdasarkan pertimbangan 
itu, diperlukan suatu sistem kepegawaian yang dapat memenuhi 
kebutuhan porses/analisis dan informasi tersebut. 
Apalagi pada sebuah organisasi pemerintahan yang 
mempekerjakan suatu jumlah tenaga kerja yang relatif besar, terdiri dari 
banyak eselon, jenjang jabatan yang bertingkat-tingkat, apalagi termasuk 
dalam satu departemen yang sedemikian besar, yang mana mutasi dari 
satu unit organisasi ke unit organisasi dalam satu kelompok adalah suatu 
hal yang memungkinkan dan diperlukan. 
Banyak sekali aspek yang tercakup dalam hal ketenagakerjaan 
yang harus diperhatikan, di mulai dari saat pegawai itu di terima, jenjang 
karir, pendidikan, mutasi, kesejahteraan, prestasi bahkan sampai dengan 
masa setelah selesai masa kerja (pensiun). Hal inilah yang menjadikan 
alasan mengapa diperlukan suatu sistem kepegawaian yang baik, yang 
dapat menunjang sistem-sistem lainnya yang ada pada departemen 
tersebut, dalam menentukan keberhasilannya berkompetisi dalam 
memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat di era globalisasi ini.
RUANG LINGKUP PROSES 
Proses dalam ruang lingkup manajemen sumber daya manusia 
adalah suatu proses yang dinamis mengikuti perubahan yang terjadi 
dalam suatu pemerintahan. Keadaan yang dinamis tersebut akan banyak 
berpengaruh pada teknologi sistem informasi yang akan digunakan. Oleh 
sebab itu, proses yang dapat dilakukan oleh sebuah sistem sumber daya 
manusia akan sangat banyak bergantung pada model data yang dibentuk 
untuk kebutuhan tersebut. 
Berdasarkan hal tersebut, umumnya pada sebuah sistem 
kepegawaian terdapat suatu bentuk model data, yang pada dasarnya 
mencakup proses yang berhubungan dengan hal sebagai berikut: 
1. Perencanaan sumber daya manusia 
2. Administrasi personalia 
3. Kompensasi dan benefit 
4. Kinerja personil 
5. Pendidikan dan pelatihan 
6. Pemutusan hubungan kerja atau pensiun 
Keenam proses tersebut adalah proses-poses yang berhubungan 
dengan kegiatan manajemen kepegawaian di suatu pemerintahan. Di 
mulai sejak menetukan kebutuhan tenaga kerja, pemenuhan kebutuhan 
tersebut (recruitment), sampai dengan berakhirnya masa kerja seorangh 
pegawai.
Untuk lebih jelasnya lagi, keenam proses tersebut akan dibahas di 
bawah ini: 
1. Perencanaan Sumber Daya Manusia 
Masalah yang dihadapi manajemen sumber daya manusia saai ini 
adalah cepatnya perubahan yang terjadi pada bidang pemerintahan yang 
berdampak pula pada perencanaan tenaga manusia yang dimiliki. Proses 
perencanaan sumber daya manusia adalah suatu proses analisis dan 
simulasi kebutuhan SDM sesuai dengan data rekapitulasi kekuatan SDM 
yang dimiliki oleh organisasi, dikaikan dengan rencana pengembangan 
aktivitas departemen masa mendatang. Hal ini pada dasarnya berdampak 
pada pengadaan SDM atau penempatan SDM pada suatu lokasi/unit yang 
membutuhkan. Pada dasarnya proses perencanaan tenaga manusia 
terdiri dari 3 subproses, yaitu: 
a. Proses pembentukan data rekapitulasi untuk analisis dan simulasi; 
pada prinsipnya akan diolah dari data administrasi yang dimiliki untuk 
mendapatkan gambaran kekuatan SDM saat ini, dan juga dari segi 
availabilitas SDM tersebut. 
b. Proses pengadaan sumber daya manusia (recruitment); pada 
prinsipnya hampir sama seperti pada pengumpulan biodata, tetapi 
dalam ruang lingkup informasi yang lebih kecil dan diikuti cara 
penilaian/kriteria penerimaan. 
c. Proses lokasi/realokasi sumber daya manusia atau redeplayment, 
yang mana dengan menggunakan data administrasi yang ada, dapat
dianalisis informasi kebutuhan penempatan atau realokasi seorang 
personil ke tempat yang lebih tepat. 
Sehubungan dengan sistem kepegawaian yang diusulkan, terdapat 
banyak poses yang dapat mendukung analisis pekerjaan tersebut, seperti: 
a. Fasilitas untuk mencari suatu jabatan struktur yang kosong. 
b. Analisis kandidat yang paling sesuai untuk duduk pada jabatan 
tersebut. 
c. Analisis kebutuhan tenaga pada suatu unit organisasi. 
d. Pemilihan pegawai yang memiliki kriteria informasi tertentu secara 
dinamis (kurang lebih terdapat 44 kriteria informasi yang terdapat di 
kombinasikan secara bebas satu sama lain untuk mendapatkan 
sekelompok informasi yang dibutuhkan). 
e. Analisis grafis dan statistik yang on-line, yang dapat berinteraksi 
langsung dengan data yang rinci. 
2. Administrasi Personalia 
Pada dasarnya proses ini adalah proses yang paling dasar dalam 
pengumpulan informasi yang berhubungan dengan sistem kepegawaian. 
Adapun proses yang termasuk didalamnya adalah proses perekaman data 
umum kepegawaian seperti: 
a. Biodata Pegawai 
b. Sejarah Kepangkatan 
c. Sejarah Jabatan 
d. Sejarah Pendidikan Formal
e. Sejarah Pendidikan Penjenjangan 
f. Sejarah Pendidikan Substantial 
g. Keahlian Berbahasa Asing 
h. Penggunaan Fasilitas Perusahaan 
i. Sejarah Kunjungan ke Luar Negeri 
j. Daftar Keluarga 
k. Sejarah Hukuman dan Penghargaan yang diperoleh 
l. Memo Khusus 
Pada sistem ini telah dibentuk suatu standarisasi tabel-tabel 
pendukung yang mengacu pada standar pengkodean yang ditetapkan 
untuk sistem kepegawaian di Indonesia. Keuntungan dari hal ini adalah 
sebagai berikut: 
a. Kemudahan dalam pengelompokan informasi karena sebagian besar 
informasi menggunakan kode. 
b. Mempercepat pengisian dan akurasi data sebab operator tidak perlu 
mengingat daftar kode yang diperlukan untuk pengisian data, semua 
dapat diperoleh secara cepat oleh sistem. 
c. Tampilan grafis dalam pemasukan data sehingga membantu pemakai 
dalam pengoperasiannya. 
d. Jumlah data yang direkam per transaksi lebih sedikit dengan 
pengkodean.
e. Setiap history yang dimiliki oleh personil akan direkam selama atau 
sebanyak jumlah data yang disimpan (ditentukan oleh pihak 
manejemen kepegawaian). 
3. Kompensasi dan Benefit 
Salah satu masalah yang dihadapi dalam manajemen sumber daya 
manusia adalah antara mereka menentukan kriteria jenis pekerjaan dan 
pembayaran yang diterima personil dan fasilitas lain nonoperasional 
seperti medikal dan pensiun. Pada umumnya hal tersebut sangat variatif 
bergantung dari banyak hal, seperti besarnya organisasi, pendidikan, 
pengalaman, tanggung jawab, lokasi geografis menempatan, masa kerja, 
dan tanggungan keluarga. 
Ruang lingkup proses yang termasuk dalam kompensasi dan 
benefit adalah sebagai berikut: 
a. Proses penentuan gaji dan transaksinya, yang termasuk dalam hal ini 
adalah proses penggunaan ‘merit payment ‘ dalam hal penentuan gaji 
dan juga pendapatan lain yang berhubungan dengan penghasilan 
tambahan seperti lembur, uang makan, uang perumahan, insentif 
daerah terpencil, supervisor,dan sejenisnya. 
b. Proses pemberian fasilitas yang berhubungan dengan kebutuhan 
diluar ruang lingkup kerja dan bertujuan untuk memberikan jaminan 
jasa aman selama bekerja diperusahaan, seperti fasilitas medical dan 
tabungan pensiun.
4. Evaluasi Kinerja Personil 
Sistem penilaian yang baik dalam menilai kinerja personil adalah 
pengkajian dan umpan balik. Dalam melakukan pengkajian, digunakan 
kriteria-kriteria dasar yang telah ditentukan sebelumnya oleh manajemen. 
Dan juga berdasarkan hasil kajian yang umumnya dilakukan oleh suatu 
tim. Hal ini dapat diinformasikan dan didiskusikan bersama dengan 
personil tersebut untuk mengetahui apresiasi lebih lanjut mengenai cara 
pengkajian dan harapannya dalam melaksanakan pekerjaan. 
Adapun fasilitas yang tersedia pada sistem ini adalah perencanaan 
kerja personil beserta beban penilaian atas hasil pekerjaan tersebut. 
Berdasarkan hal ini, dapat diperoleh suatu sistem evaluasi yang lebih 
obyektif, yang mengacu pada fakta-fakta yang telah ditentukan 
sebelumnya. 
5. Pendidikan dan Pelatihan 
Pendidikan adalah salah satu rangka keberhasilan personil dalam 
menunjang strategi departemen di unit organisasinya. Adapun proses 
yang termasuk dalam sistem kepegawaian ini adalah sebagai berikut: 
a. Perencanaan jadwal pendidikan, yang berhubungan dengan jadwal 
pendidikan yang akan diselenggarakan oleh organisasi. 
b. Perencanaan kebutuhan pendidikan, yang berhubungan dengan 
rencana pendidikan yang akan diikuti oleh personil yang berhubungan 
dengan tugas dan tanggungjawab.
c. Realisasi pendidikan, yang bertujuan mencatat informasi yang 
berhubungan dengan kesertaan personil pada pendidikan yang 
diikutinya. 
Umumnya yang termasuk dalam hal ini adalah pendidikan dalam 
kategori nonformal. Dalam hal ini ditunjang pula dengan penggunaan 
kodefikasi yang standar. 
6. Pemutusan Hubungan Kerja/ Pensiun 
Diperlukan pula sebuah proses yang bertujuan untuk menangani 
hal-hal yang berhubungan dengan selesainya masa kerja personil, baik 
secara normal, ataupun karena hal lainnya. Sistem menangani 
penyimpanan informasi dari seluruh personil yang pernah bekera pada 
perusahaan, sehubungan dengan kewajiban dan juga hak-hak yang harus 
dikeluarkan oleh perusahaan, seperti uang pensiun, pesangon, dan 
sebagainya. 
RUANG LINGKUP INFORMASI 
Sesuai dengan kebutuhan saat ini, berdasarkan studi dengan 
menggunakan metode Business Poces Re-engineering terhadap sistem 
sumber daya manusia yang ada saat ini, telah mencakup semua aspek 
acuan sistem informasi kepegawaian seperti tersebut diatas. 
Adapun lingkup informasi yang menjadi acuan dan sistem informasi 
adalah sebagai berikut:
a. Biodata, berisi data umum personil seperti nama, tanggal lahir, alamat, 
agama, dan sebagainya. 
b. Pangkat, mencatat seluruh informasi yang berhubungan dengan 
sejarah kepangkatan personil. 
c. Jabatan, mencatat seluruh informasi yang berhubungan dengan 
sejarah jabatan personil, baik fungsional maupun struktural. 
d. Pendidikan, mencatat seluruh informasi yang berhubungan dengan 
sejarah pendidikan personil, baik dari SD sampai pendidikan formal 
terkait dan juga sejarah pendidikan penjenjangan dan subtantial yang 
diikuti oleh personil tersebut. 
e. Benefit dan Kompensasi, mencatat seluruh informasi yang 
berhubungan dengan sejarah perubahan gaji/penghasilan yang 
berhubungan dengan kenaikan berkala ataupun kenaikan pangkat. 
f. Kemampuan bahasa, mencatat kemampuan berbahasa asing dari 
personil berikut tingkatnya. 
g. Prestasi kerja, mencatat seluruh informasi yang berhubungan dengan 
sejarah penilaian atas prestasi kerja karyawan. 
h. Penghargaan, mencatat seluruh penghargaan resmi yang diakui oleh 
perusahaan. 
i. Kesra, mencatat seluruh fasilitas perusahaan yang diterima karyawan 
untuk menunjang kelancaran operasi. 
j. Payroll, melakukan proses administrasi pembayaran upah karyawan 
beserta analisisnya.
k. Absensi, mencatat seluruh aktivitas ketidakhadiran karyawan 
sehubungan dengan kebutuhhannya. 
l. Daftar keluarga, mencatat seluruh data anggota keluarga karyawan. 
m. Hukuman disiplin yang mencatat seluruh hukuman yang pernah 
diterima oleh karyawan bersangkutan. 
n. Memo khusus berisi catatan yang bersifat referensial terhadap 
seorang karyawan dimana informasi ini bersifat informatif dan bukan 
administratif. 
Adapun ruang lingkup informasi diatas adalah ruang lingkup 
informasi yang telah ada saat ini, tetapi tidak menutup kemungkinan 
pengembangan keruang lingkup informasi lainnya bila memang 
diperlukan.

More Related Content

What's hot

Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM Lisca Ardiwinata
 
Pengambilan keputusan dalam manajemen
Pengambilan keputusan dalam manajemenPengambilan keputusan dalam manajemen
Pengambilan keputusan dalam manajemenAndrew Hutabarat
 
Pembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasiPembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasi
Amalia Damayanti
 
Makalah Budaya Organisasi
Makalah Budaya OrganisasiMakalah Budaya Organisasi
Makalah Budaya Organisasi
Muhammad Fajar
 
Studi kasus msdm
Studi kasus msdmStudi kasus msdm
Studi kasus msdm
Nabilameidina
 
Sikap dan kepuasan kerja
Sikap dan kepuasan kerjaSikap dan kepuasan kerja
Sikap dan kepuasan kerja
Andi Amirudin
 
Tantangan MSDM Internasional Kel. 3
Tantangan MSDM Internasional Kel. 3Tantangan MSDM Internasional Kel. 3
Tantangan MSDM Internasional Kel. 3
abi-ray
 
Organisasi dalam Manajemen (Organizing)
Organisasi dalam Manajemen (Organizing)Organisasi dalam Manajemen (Organizing)
Organisasi dalam Manajemen (Organizing)
Diah Ayu
 
Bab 7 MANAJEMEN dasar dasar perencanaan ppt.
Bab 7 MANAJEMEN dasar dasar perencanaan ppt.Bab 7 MANAJEMEN dasar dasar perencanaan ppt.
Bab 7 MANAJEMEN dasar dasar perencanaan ppt.
Deby Andriana
 
Konsep dan Teori Manajemen Sumber Daya Manusia
Konsep dan Teori Manajemen Sumber Daya ManusiaKonsep dan Teori Manajemen Sumber Daya Manusia
Konsep dan Teori Manajemen Sumber Daya Manusia
lia170494
 
Paradigma Sumber Daya Manusia
Paradigma Sumber Daya ManusiaParadigma Sumber Daya Manusia
Paradigma Sumber Daya Manusia
Widia Ratnasari Samosir
 
PPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan Organisasi
PPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan OrganisasiPPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan Organisasi
PPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan Organisasi
ilmahnurmaYanti
 
MAKALAH MANAJEMEN DAN BISNIS
MAKALAH MANAJEMEN DAN BISNISMAKALAH MANAJEMEN DAN BISNIS
MAKALAH MANAJEMEN DAN BISNIS
AgungPambudi29
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahanManajemen perubahan
Manajemen perubahan
93220872
 
PPT Balanced Scorecard
PPT Balanced Scorecard PPT Balanced Scorecard
PPT Balanced Scorecard
Yesica Adicondro
 
BMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDMBMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDM
Mang Engkus
 
Manajemen Perubahan dan Inovasi
Manajemen Perubahan dan InovasiManajemen Perubahan dan Inovasi
Manajemen Perubahan dan InovasiPT Lion Air
 
8. koordinasi dan rentang manajemen
8. koordinasi dan rentang manajemen8. koordinasi dan rentang manajemen
8. koordinasi dan rentang manajemen
Yosie Andre Victora
 

What's hot (20)

Peranan dan fungsi manajemen
Peranan dan fungsi manajemenPeranan dan fungsi manajemen
Peranan dan fungsi manajemen
 
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
 
Pengambilan keputusan dalam manajemen
Pengambilan keputusan dalam manajemenPengambilan keputusan dalam manajemen
Pengambilan keputusan dalam manajemen
 
Pembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasiPembagian kerja dan struktur organisasi
Pembagian kerja dan struktur organisasi
 
Makalah Budaya Organisasi
Makalah Budaya OrganisasiMakalah Budaya Organisasi
Makalah Budaya Organisasi
 
Studi kasus msdm
Studi kasus msdmStudi kasus msdm
Studi kasus msdm
 
Sikap dan kepuasan kerja
Sikap dan kepuasan kerjaSikap dan kepuasan kerja
Sikap dan kepuasan kerja
 
Tantangan MSDM Internasional Kel. 3
Tantangan MSDM Internasional Kel. 3Tantangan MSDM Internasional Kel. 3
Tantangan MSDM Internasional Kel. 3
 
Sejarah perkembangan ilmu manajemen
Sejarah perkembangan ilmu manajemenSejarah perkembangan ilmu manajemen
Sejarah perkembangan ilmu manajemen
 
Organisasi dalam Manajemen (Organizing)
Organisasi dalam Manajemen (Organizing)Organisasi dalam Manajemen (Organizing)
Organisasi dalam Manajemen (Organizing)
 
Bab 7 MANAJEMEN dasar dasar perencanaan ppt.
Bab 7 MANAJEMEN dasar dasar perencanaan ppt.Bab 7 MANAJEMEN dasar dasar perencanaan ppt.
Bab 7 MANAJEMEN dasar dasar perencanaan ppt.
 
Konsep dan Teori Manajemen Sumber Daya Manusia
Konsep dan Teori Manajemen Sumber Daya ManusiaKonsep dan Teori Manajemen Sumber Daya Manusia
Konsep dan Teori Manajemen Sumber Daya Manusia
 
Paradigma Sumber Daya Manusia
Paradigma Sumber Daya ManusiaParadigma Sumber Daya Manusia
Paradigma Sumber Daya Manusia
 
PPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan Organisasi
PPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan OrganisasiPPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan Organisasi
PPT Kelompok 6 Etika Manajemen dan Organisasi
 
MAKALAH MANAJEMEN DAN BISNIS
MAKALAH MANAJEMEN DAN BISNISMAKALAH MANAJEMEN DAN BISNIS
MAKALAH MANAJEMEN DAN BISNIS
 
Manajemen perubahan
Manajemen perubahanManajemen perubahan
Manajemen perubahan
 
PPT Balanced Scorecard
PPT Balanced Scorecard PPT Balanced Scorecard
PPT Balanced Scorecard
 
BMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDMBMP EKMA4366 Pengembangan SDM
BMP EKMA4366 Pengembangan SDM
 
Manajemen Perubahan dan Inovasi
Manajemen Perubahan dan InovasiManajemen Perubahan dan Inovasi
Manajemen Perubahan dan Inovasi
 
8. koordinasi dan rentang manajemen
8. koordinasi dan rentang manajemen8. koordinasi dan rentang manajemen
8. koordinasi dan rentang manajemen
 

Viewers also liked

Sistem Indexing Dokumen Rekam Medis
Sistem Indexing Dokumen Rekam MedisSistem Indexing Dokumen Rekam Medis
Sistem Indexing Dokumen Rekam Medis
Fahmi Hakam
 
Konsep dasar manajemen SDM
Konsep dasar manajemen SDMKonsep dasar manajemen SDM
Konsep dasar manajemen SDM
Aun Falestien Faletehan
 
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektif
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektifStrategi perencanaan sumber daya manusia yang efektif
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektiftandurpaica
 
Meningkatkan daya saing tenaga pendidik
Meningkatkan daya saing tenaga pendidikMeningkatkan daya saing tenaga pendidik
Meningkatkan daya saing tenaga pendidik
nitalulu
 
Sikap (Prilaku Manusia)
Sikap (Prilaku Manusia)Sikap (Prilaku Manusia)
Sikap (Prilaku Manusia)
pjj_kemenkes
 
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya ManusiaManajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia
iyandri tiluk wahyono
 
Analisis kebutuhan personil dan penataan manajemen kepegawaian provinsi
Analisis kebutuhan personil dan penataan manajemen kepegawaian provinsiAnalisis kebutuhan personil dan penataan manajemen kepegawaian provinsi
Analisis kebutuhan personil dan penataan manajemen kepegawaian provinsi
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Hawthorne studi
Hawthorne studiHawthorne studi
Hawthorne studi
Yussiwi Purwitasari
 
Bab 3 buku teks sim 2014
Bab 3 buku teks sim 2014Bab 3 buku teks sim 2014
Bab 3 buku teks sim 2014
virmannsyah
 
Manajemen kualitas Jasa
Manajemen kualitas JasaManajemen kualitas Jasa
Manajemen kualitas Jasa
Gina Gachin
 
Sistem informasi,organisasi dan strategis
Sistem informasi,organisasi dan strategisSistem informasi,organisasi dan strategis
Sistem informasi,organisasi dan strategis
Samsuri14
 
Dialog strategis peran pemuda [seminar kepemudaan hmi]
Dialog strategis peran pemuda [seminar kepemudaan hmi]Dialog strategis peran pemuda [seminar kepemudaan hmi]
Dialog strategis peran pemuda [seminar kepemudaan hmi]IAIN syekh Nurjati Cirebon
 
Pemuda Berkarakter
Pemuda BerkarakterPemuda Berkarakter
Pemuda Berkarakter
Muhammad Fauzil Haqqi
 
Pemberdayaan organisasi kepemudaan
Pemberdayaan organisasi kepemudaanPemberdayaan organisasi kepemudaan
Pemberdayaan organisasi kepemudaan
STAIN Datokarama Palu
 
Kompensasi (gaji dan upah)
Kompensasi (gaji dan upah)Kompensasi (gaji dan upah)
Kompensasi (gaji dan upah)odyjoana
 
Manajemen sdm dalam konteks global
Manajemen sdm dalam konteks globalManajemen sdm dalam konteks global
Manajemen sdm dalam konteks globalSigit Sanjaya
 
Makalah Manajemen sumber daya manusia
Makalah Manajemen sumber daya manusiaMakalah Manajemen sumber daya manusia
Makalah Manajemen sumber daya manusia
Rizki Ogawa
 
Identifikasi isu strategis_hn
Identifikasi isu strategis_hnIdentifikasi isu strategis_hn
Identifikasi isu strategis_hnalizias_boys
 

Viewers also liked (20)

Sistem Indexing Dokumen Rekam Medis
Sistem Indexing Dokumen Rekam MedisSistem Indexing Dokumen Rekam Medis
Sistem Indexing Dokumen Rekam Medis
 
Konsep dasar manajemen SDM
Konsep dasar manajemen SDMKonsep dasar manajemen SDM
Konsep dasar manajemen SDM
 
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektif
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektifStrategi perencanaan sumber daya manusia yang efektif
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektif
 
Meningkatkan daya saing tenaga pendidik
Meningkatkan daya saing tenaga pendidikMeningkatkan daya saing tenaga pendidik
Meningkatkan daya saing tenaga pendidik
 
Sdm birokrasi-lokal
Sdm birokrasi-lokalSdm birokrasi-lokal
Sdm birokrasi-lokal
 
Sikap (Prilaku Manusia)
Sikap (Prilaku Manusia)Sikap (Prilaku Manusia)
Sikap (Prilaku Manusia)
 
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya ManusiaManajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia
 
Analisis kebutuhan personil dan penataan manajemen kepegawaian provinsi
Analisis kebutuhan personil dan penataan manajemen kepegawaian provinsiAnalisis kebutuhan personil dan penataan manajemen kepegawaian provinsi
Analisis kebutuhan personil dan penataan manajemen kepegawaian provinsi
 
Hawthorne studi
Hawthorne studiHawthorne studi
Hawthorne studi
 
Bab 3 buku teks sim 2014
Bab 3 buku teks sim 2014Bab 3 buku teks sim 2014
Bab 3 buku teks sim 2014
 
Manajemen kualitas Jasa
Manajemen kualitas JasaManajemen kualitas Jasa
Manajemen kualitas Jasa
 
Powerpoint msdm
Powerpoint msdmPowerpoint msdm
Powerpoint msdm
 
Sistem informasi,organisasi dan strategis
Sistem informasi,organisasi dan strategisSistem informasi,organisasi dan strategis
Sistem informasi,organisasi dan strategis
 
Dialog strategis peran pemuda [seminar kepemudaan hmi]
Dialog strategis peran pemuda [seminar kepemudaan hmi]Dialog strategis peran pemuda [seminar kepemudaan hmi]
Dialog strategis peran pemuda [seminar kepemudaan hmi]
 
Pemuda Berkarakter
Pemuda BerkarakterPemuda Berkarakter
Pemuda Berkarakter
 
Pemberdayaan organisasi kepemudaan
Pemberdayaan organisasi kepemudaanPemberdayaan organisasi kepemudaan
Pemberdayaan organisasi kepemudaan
 
Kompensasi (gaji dan upah)
Kompensasi (gaji dan upah)Kompensasi (gaji dan upah)
Kompensasi (gaji dan upah)
 
Manajemen sdm dalam konteks global
Manajemen sdm dalam konteks globalManajemen sdm dalam konteks global
Manajemen sdm dalam konteks global
 
Makalah Manajemen sumber daya manusia
Makalah Manajemen sumber daya manusiaMakalah Manajemen sumber daya manusia
Makalah Manajemen sumber daya manusia
 
Identifikasi isu strategis_hn
Identifikasi isu strategis_hnIdentifikasi isu strategis_hn
Identifikasi isu strategis_hn
 

Similar to Perspektif Manajemen Sumber Daya Manusia

Tugas Eko 12, saskia dilla maharani, Ranti pusriana, makalah manajemen, sman ...
Tugas Eko 12, saskia dilla maharani, Ranti pusriana, makalah manajemen, sman ...Tugas Eko 12, saskia dilla maharani, Ranti pusriana, makalah manajemen, sman ...
Tugas Eko 12, saskia dilla maharani, Ranti pusriana, makalah manajemen, sman ...
SaskiaMaharani2
 
tugas eko 12, Sofia nabila ramdan, Ranty pusriana, manajemen, SMAN12, 2017
tugas eko 12, Sofia nabila ramdan, Ranty pusriana, manajemen, SMAN12, 2017tugas eko 12, Sofia nabila ramdan, Ranty pusriana, manajemen, SMAN12, 2017
tugas eko 12, Sofia nabila ramdan, Ranty pusriana, manajemen, SMAN12, 2017
sofia nabila
 
tugas eko 12, Fikri hanif, Ranty pusriana, manajemen, SMAN12, 2017
tugas eko 12, Fikri hanif, Ranty pusriana, manajemen, SMAN12, 2017tugas eko 12, Fikri hanif, Ranty pusriana, manajemen, SMAN12, 2017
tugas eko 12, Fikri hanif, Ranty pusriana, manajemen, SMAN12, 2017
fikri hanif
 
Tugas Eko 12, Roshanara Devina Safa, Ranti Pusriana, manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas Eko 12, Roshanara Devina Safa, Ranti Pusriana, manajemen, SMAN 12, 2017Tugas Eko 12, Roshanara Devina Safa, Ranti Pusriana, manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas Eko 12, Roshanara Devina Safa, Ranti Pusriana, manajemen, SMAN 12, 2017
roshanaradevinasafa
 
Manajemen Kelas X
Manajemen Kelas XManajemen Kelas X
Manajemen Kelas X
ernyoctaa
 
TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN
TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMENTUGAS MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN
TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN
Aisha Safira
 
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAMANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Zulhelmi Rahman
 
konsep dasar manajemen
konsep dasar manajemenkonsep dasar manajemen
konsep dasar manajemen
NonoSugiono1
 
Tugas eko 12, Sofia Nabila Ramdan, Ranti Pusriana, ppt manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas eko 12, Sofia Nabila Ramdan, Ranti Pusriana, ppt manajemen, SMAN 12, 2017Tugas eko 12, Sofia Nabila Ramdan, Ranti Pusriana, ppt manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas eko 12, Sofia Nabila Ramdan, Ranti Pusriana, ppt manajemen, SMAN 12, 2017
sofia nabila
 
tugas eko 12, Roshanara Devina Safa, Ranti Pusriana, ppt manajemen, SMAN 12, ...
tugas eko 12, Roshanara Devina Safa, Ranti Pusriana, ppt manajemen, SMAN 12, ...tugas eko 12, Roshanara Devina Safa, Ranti Pusriana, ppt manajemen, SMAN 12, ...
tugas eko 12, Roshanara Devina Safa, Ranti Pusriana, ppt manajemen, SMAN 12, ...
roshanaradevinasafa
 
Tugas Eko 12, saskia dilla maharani, Ranti pusriana, makalah manajemen, sman ...
Tugas Eko 12, saskia dilla maharani, Ranti pusriana, makalah manajemen, sman ...Tugas Eko 12, saskia dilla maharani, Ranti pusriana, makalah manajemen, sman ...
Tugas Eko 12, saskia dilla maharani, Ranti pusriana, makalah manajemen, sman ...
SaskiaMaharani2
 
Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, PPT Manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, PPT Manajemen, SMAN 12, 2017Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, PPT Manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, PPT Manajemen, SMAN 12, 2017
Danis Wara
 
Manajemen pemasaran
Manajemen pemasaranManajemen pemasaran
Manajemen pemasaran
Ruben H. Sinaga
 
Makalah pls
Makalah plsMakalah pls
Queen Rinjani, Dasar-Dasar Manajemen, Sosiologi, Dr. Taufik Ramdani, S.Th.I.,...
Queen Rinjani, Dasar-Dasar Manajemen, Sosiologi, Dr. Taufik Ramdani, S.Th.I.,...Queen Rinjani, Dasar-Dasar Manajemen, Sosiologi, Dr. Taufik Ramdani, S.Th.I.,...
Queen Rinjani, Dasar-Dasar Manajemen, Sosiologi, Dr. Taufik Ramdani, S.Th.I.,...
Queen Rinjani
 
Pertemuan 1 Konsep Dasar Manajemen.ppt
Pertemuan 1 Konsep Dasar Manajemen.pptPertemuan 1 Konsep Dasar Manajemen.ppt
Pertemuan 1 Konsep Dasar Manajemen.ppt
I1D120052JAMALUDIN
 

Similar to Perspektif Manajemen Sumber Daya Manusia (20)

Tugas Eko 12, saskia dilla maharani, Ranti pusriana, makalah manajemen, sman ...
Tugas Eko 12, saskia dilla maharani, Ranti pusriana, makalah manajemen, sman ...Tugas Eko 12, saskia dilla maharani, Ranti pusriana, makalah manajemen, sman ...
Tugas Eko 12, saskia dilla maharani, Ranti pusriana, makalah manajemen, sman ...
 
tugas eko 12, Sofia nabila ramdan, Ranty pusriana, manajemen, SMAN12, 2017
tugas eko 12, Sofia nabila ramdan, Ranty pusriana, manajemen, SMAN12, 2017tugas eko 12, Sofia nabila ramdan, Ranty pusriana, manajemen, SMAN12, 2017
tugas eko 12, Sofia nabila ramdan, Ranty pusriana, manajemen, SMAN12, 2017
 
tugas eko 12, Fikri hanif, Ranty pusriana, manajemen, SMAN12, 2017
tugas eko 12, Fikri hanif, Ranty pusriana, manajemen, SMAN12, 2017tugas eko 12, Fikri hanif, Ranty pusriana, manajemen, SMAN12, 2017
tugas eko 12, Fikri hanif, Ranty pusriana, manajemen, SMAN12, 2017
 
Tugas Eko 12, Roshanara Devina Safa, Ranti Pusriana, manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas Eko 12, Roshanara Devina Safa, Ranti Pusriana, manajemen, SMAN 12, 2017Tugas Eko 12, Roshanara Devina Safa, Ranti Pusriana, manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas Eko 12, Roshanara Devina Safa, Ranti Pusriana, manajemen, SMAN 12, 2017
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Manajemen Kelas X
Manajemen Kelas XManajemen Kelas X
Manajemen Kelas X
 
TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN
TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMENTUGAS MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN
TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN
 
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIAMANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
 
konsep dasar manajemen
konsep dasar manajemenkonsep dasar manajemen
konsep dasar manajemen
 
Tugas eko 12, Sofia Nabila Ramdan, Ranti Pusriana, ppt manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas eko 12, Sofia Nabila Ramdan, Ranti Pusriana, ppt manajemen, SMAN 12, 2017Tugas eko 12, Sofia Nabila Ramdan, Ranti Pusriana, ppt manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas eko 12, Sofia Nabila Ramdan, Ranti Pusriana, ppt manajemen, SMAN 12, 2017
 
tugas eko 12, Roshanara Devina Safa, Ranti Pusriana, ppt manajemen, SMAN 12, ...
tugas eko 12, Roshanara Devina Safa, Ranti Pusriana, ppt manajemen, SMAN 12, ...tugas eko 12, Roshanara Devina Safa, Ranti Pusriana, ppt manajemen, SMAN 12, ...
tugas eko 12, Roshanara Devina Safa, Ranti Pusriana, ppt manajemen, SMAN 12, ...
 
Tugas Eko 12, saskia dilla maharani, Ranti pusriana, makalah manajemen, sman ...
Tugas Eko 12, saskia dilla maharani, Ranti pusriana, makalah manajemen, sman ...Tugas Eko 12, saskia dilla maharani, Ranti pusriana, makalah manajemen, sman ...
Tugas Eko 12, saskia dilla maharani, Ranti pusriana, makalah manajemen, sman ...
 
Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, PPT Manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, PPT Manajemen, SMAN 12, 2017Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, PPT Manajemen, SMAN 12, 2017
Tugas Eko 12, Anindya Daniswara, Ranti Pusriana, PPT Manajemen, SMAN 12, 2017
 
05. BAB II.pdf
05. BAB II.pdf05. BAB II.pdf
05. BAB II.pdf
 
Manajemen pemasaran
Manajemen pemasaranManajemen pemasaran
Manajemen pemasaran
 
Makalah pls
Makalah plsMakalah pls
Makalah pls
 
Queen Rinjani, Dasar-Dasar Manajemen, Sosiologi, Dr. Taufik Ramdani, S.Th.I.,...
Queen Rinjani, Dasar-Dasar Manajemen, Sosiologi, Dr. Taufik Ramdani, S.Th.I.,...Queen Rinjani, Dasar-Dasar Manajemen, Sosiologi, Dr. Taufik Ramdani, S.Th.I.,...
Queen Rinjani, Dasar-Dasar Manajemen, Sosiologi, Dr. Taufik Ramdani, S.Th.I.,...
 
Pertemuan 1 Konsep Dasar Manajemen.ppt
Pertemuan 1 Konsep Dasar Manajemen.pptPertemuan 1 Konsep Dasar Manajemen.ppt
Pertemuan 1 Konsep Dasar Manajemen.ppt
 
Asas2 manajemen
Asas2 manajemenAsas2 manajemen
Asas2 manajemen
 
Asas2 manajemen
Asas2 manajemenAsas2 manajemen
Asas2 manajemen
 

Recently uploaded

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 

Perspektif Manajemen Sumber Daya Manusia

  • 1. PERSPEKTIF MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA A. PENGERTIAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Untuk memahami konsep manajemen sumber daya manusia, kita lebih dahulu harus mengerti arti manajemen dan sumber daya manusia. Berbagai definisi tentang manajemen telah banyak dikemukakan. Sebagai suatu ilmu, konsep manajemen bersifat universal dengan menggunakan kerangka berpikir keilmuan, mencakup kaidah-kaidah, dan prinsip-prinsipnya. Apabila seorang manajer mempunyai pengetahuan dasar-dasar manajemen dan cara-cara menerapkannya, ia akan dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen secara efektif. 1. Manajemen Apakah sebenarnya manajemen itu? Kata manajemen berasal dari bahasa inggris, management, yang dikembangkan dari kata to manage, yang artinya mengatur atau mengelola. Kata manage itu sendiri berasal dari bahasa italia, managgio, yang diadopsi dari bahasa latin managiare, yang berasal dari kata manus, yang artinya tangan. Konsep manajemen tidaklah mudah untuk didefinisikan. Sampai sekarang belum ditemukan definisi manajemen yang benar-benar dapat diterima secara universal. Apabila kita membuat suatu pembatasan atau definisi tentang manajemen, dapatlah dikemukakan sebagai berikut, “ bekerja dengan orag-orang untuk mencapai tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
  • 2. penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading), dan pengawasan (controlling). Perhatikan bagan berikut ini Bagan 1.proses manajemen Jadi, manajemen pada dasarnya adalah upaya mengatur segala sesuatu (sumber daya) untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam kegiatan mengatur ini kemudian timbul beberapa masalah. Siapa yang mengatur, mengapa harus diatur, dan apa tujuan dari pengaturan tersebut. Dari pertanyaan tersebut maka diperlukan kegiatan mempelajari, mendalami, dan mempraktikkan konsep manajemen secara baik sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan baik. Karena sifat pengaturan melekat pada manajemen, maka banyak orang yang mengartikan manajemen sebagai tata laksana atau ketatalaksanaan, yaitu suatu kegiatan mengatur, membimbing, dan memimpin orang-orang menjadi bawahan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen 1. Perencanaan 2. Pengorganisasian 3. Penyusunan personalia 4. Pengarahan 5. Pengendalian Organisasi Tujuan organisasi
  • 3. Dari uraian tersebut tampak bahwa dalam manajemen terdapat dua hal penting, yaitu: a. Jabatan, yaitu kedudukan-kedudukan yang disediakan bagi orang-orang yang memenuhi syarat dan keahlian dalam jabatan tersebut. b. Job, yaitu pekerjaan merencanakan, mengatur, mengarahkan, melaksanakan, dan mengawasi atau mengendalikan jalannya kegiatan dalam pencapaian tujuan tertentu. Untuk lebih jelasnya, berikut ini disajikan beberapa definisi manajemen menurut para ahli manajemen. a. S.P. Hasibuan dalam bukunya manajemen dasar, pengertian dan masalah mengemukakan, manajemen adalah ilmu dan seni mengatur pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. b. Harlod Koonts dan Cyril O’Donnel dalam bukunya principles of management and Analyess of management function mengemukakan bahwa “ management is getting things done through people. In bringing about this coordinating of group activity, the manager, as a manager plans, organizes, staffs, direct and control the activities other people”. Artinya, manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. c. Patterson dan E.G. Plowman, dalam bukunya business organization and management, mendefinisikan manajemen sebagai berikut: “management can be defined as technique by means of which the
  • 4. purpose and objectives of particular human group are determined, clarified and affectuated”. Artinya, manajemen sebagai suatu teknik sehingga maksud dan tujuan dari sekelompok manusia tertentu dapat ditetapkan, dijelaskan, dan dijalankan. d. G.R. Terry dalam bukunya principles of management mendefinisikan manajemen sebagai berikut: “management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling performed to determine and accomplish stated objectives by the use of human being and other resources”. Artinya, manajemen adalah suatu proses yang khas, yang terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya. e. Ralph Currie Davis dalam bukunya fundamentals of top management mendefinisikan manajemen sebagai berikut: “management if the function of executive leadership anywhere”. Artinya, manajemen adalah fungsi-fungsi dari pimpinan eksekutif dimanapun berada. Dari definisi-definisi tersebut, kita dapat mengetahui bahwa ada yang menyebut manajemen sebagai ilmu dan ada pula yang berpendapat manajemen sebagai seni. Manajemen sebagai ilmu adalah suatu kumpulan pengetahuan yang logis dan sistematis. Manajemen sebagai seni adalah suatu kreativitas pribadi yang disertai suatu keterampilan. Ilmu
  • 5. pengetahuan mengajarkan kepada orang tentang suatu pngetahuan tertentu, sedangkan seni mendorong orang untuk mempraktikkannya. Seni dalam manajemen meliputi kemampuan untuk memadukan suatu visi atau tujuan dengan keterampilan (skill) tertentu. Dengan demikian, seorang manajer dapat disebut sebagai seorang ilmuan dan juga seniman. Orang yang memiliki pengetahuan yang luas tentang konsep dan prinsip-prinsip manajemen belum tentu dapat melaksanakannya jika tidak menguasai seni manajemen. Selain sebagai seni, manajemen juga sebagai proses untuk mencapai tujuan organisasi. Sebagai proses untuk mencapainya diperlakukan perencanaan yang matang, pelaksanaan yang konsisten, dan pengendalian yang kontinu agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan efisien dan efektif. Apakah efisiensi dan efetivitas itu? Efisien adalah suatu keadaan ketika penyelesaian suatu pekjerjaan dilaksanakan secara tepat dan akurat tanpa membuang waktu, tenaga, dan biaya. Seorang manager yang efisien adalah manager yang dapat mencapai hasil kerja yng maksimal dengan menggunakan sumber daya yang terbatas menurut cara-cara yang benar. Efektif adalah suatu keadaan dalam memilih cara dan peralatan yang digunakanan dengan tepat sehingga tujuan yang diinginkan dapat dicapai dengan hasil yang memuaskan. Jelaslah bahwa manajemen adalah suatu kerjasama dari orang-orang atau kelompok
  • 6. orang untuk mencapai suatu tujuan yang telah disepakati bersama dengan cara-cara yang sistematis, efisien, dan efektif. Mengapa manajemen dibutuhkan? Manajemen diutuhkan oleh seorang atau organisasi. Tanpa manajemen usaha untuk mencapai suatu tujuan akan sia-sia belaka. Alasan diperlukan manajemen adalah sebagai berikut : a. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan pribadi, kelompok, organisai, atau perusahaan. b. Manajemen dibutuhkan untuk menciptakan keseimbangan diantara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran, dan kegiatan-kegiatan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi atau perusahaan, seperti pengusaha dan karyawan, kreditur dan nasabah, atau masyarakat dan pemerintah. c. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai efisiensi dan produktivitas kerja organisasi atau perusahaan. 2. Sumber Daya Manusia Kesadaran manusia akan pentingnya sumber daya manusia bukan hal yang baru. Manusia hidupnya selalu memikirkan cara memperoleh bahan pangan, sandang, dan papan. Peradaban manusia berpangkal pada usaha mengolah dan memanfatkan sumber daya alam yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidupnya. Manusia mengidentifikasi sumber daya alam dengan subtansi tertentu, seperti minyak bumi, batu bara, biji besi, biji timah, dan bauksit.
  • 7. Akan tetapi, dibalik semua itu yang lebih penting ialah akal budi manusia, kemerdekaan, dan keteraturan sosial. Dengan demikian, sumber daya menjelma dari interaksi dinamis diantara faktor-faktor tersebut. Sumber daya pernah didefinisikan sebagai alat untuk mencapai tujuan atau kemampuan memperoleh keuntungan dari kesempatan-kesempatan yang ada. Perkataan sumber daya (resources) merefleksikan appraisal manusia. Perataan sumber daya tidak mengacu pada suatu benda substansi. Melainkan pada suatu fungsi operasional untuk mencapai tujuan tertentu, seperti memenuhi kebutuhan dan kepuasan. Dengan kata lain, sumber daya merupakan suatu abstraksi yang mencerminkan appraisal manusia dan berhubungan dengan suatu fungsi dan operasi. Siapapun yang mengelolah organisasi akan mengelolah berbagai sumber daya untuk meraih tujuan organisasi tersebut. Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dapat dikategorikan atas enam tipe sumber daya (6M), yaitu sebagai berikut. a. Man (manusia) b. Money (finansial) c. Material (fisik) d. Machine (teknologi) e. Method (metode) f. Market (pasar)
  • 8. Aset paling penting yang harus dimiliki oleh organisasi atau perusahaan dan harus diperhatikan dalam manajemen adalah tenaga kerja atau manusia (sumber daya manusia). Terminologi sumber daya manusia (human resources) merujuk kepada orang-orang yang bekerja di dalam organisasi. Tatkala para manajer terlibat dalam aktivitas sumber daya manusia sebagai bagian dari pekerjaannya, mereka berupaya memfasilitasi kontribusi yang disodorkan oleh orang-orang untuk mencapai rencana dan strategi organisasi. Signifikansi upaya sumber daya manusa bermuara pada kenyataan bahwa manusia merupakan elemen yang senantiasa ada didalam setiap organisasi. Mereka inilah yang bekerja membuat tujuan, mangadakan inovasi, dan mencapai tujuan organisasi. Sumber daya manusia adalah orang-orang yang merancang dan menghasilkan barang atau jasa, mengawasi mutu, memasarkan produk, mengalokasikan sumber daya finansial serta merumuskan seluruh strategi dan tujuan organisasi. Tanpa orang-orang yang memiliki keahlian atau kompeten maka mustahil bagi organisasi untuk mencapai tujuannya. Sumber daya manusia inilah yang membuat sumber daya lainya dapat berjalan. Banyaknya keunggulana yang dimiliki organisasi atau parusahaan, tidak akan dapat memaksimalkan produktivitas dan laba usaha tanpa adanya komunikasi karyawan yang berkeahlian, kompeten, dan berdedikasi tinggi terhadap organisasi atau perusahaan.
  • 9. Organisasi atau perusahaan bisnis dikelola oleh orang-orang secara kolektif. Tanpa adanya orang-orang yang memiliki komitmen maka organisasi atau perusahaan, tidak akan dapat berjalan. Permasalahaan yang berkaitan dengan orang-orang atau karyawan kerapkali berakar dari konsep manajemen yang mengasumsikan bahwa semua orang pada hakikatnya sama dan mereka semua dapat diperlakukan sama. Padahal tidak ada dua orang yang betul-betul identik, dan setiap orang berbeda secara fisik, emosional, maupun psikologis, intinya adalah bahwa pluralitas di kalangan karyawan menuntut perhatian manajemen agar setiap pribadi dapat mengenali, menggali, dan mengembangkan potensi yang dimilikinya, sehingga mereka dapat bekerja secara optimal dan produktif dalam organisasi atau perusahaan bisnis. Eric Zimmerman dalam bukunya, Economi Principles and Problems, menyebutkan bahwa sumber daya berkembang secara dinamis menurut irama kegiatan dan kebutuhan manusia. Dalam hal ini faktor yang menentukan sumber daya manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Justru sumber daya manusia inilah yang menentukan tujuan organisasi atau perusahaan bisnis dapat tercapai atau tidak. Oleh karena itu, manajemen sumber daya manusia sangat diperlukan dalam proses modernisasi dan industrialisasi. 3. Manajemen Sumber Daya Manusia Apakah manajemen sumber daya muanusia itu? Manajemen sumber daya manusia (human resources management) adalah suatu
  • 10. kegiatan pengelolahan yang meliputi pendayagunaan, pengembagan, penilaian, pemberian balas jasa bagi manusia sebagai individu anggota organisasi atau perusahaan bisnis. Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut cara-cara mendesain sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengelolah karir, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan, dan hubungan ketenagakerjaan. Manajemen sumber daya manusia terdiri dari serangkaian kebijakan yang terintegrasi tentang hubungan ketenagakerjaan yang mempengaruhi orang-orang dan organisasi. Manajemen sumber daya manusia merupakan aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan agar sumber daya manusia dalam organisasi dapat didayagunakan secara efektif dan efesien guna mencapai berbagi tujuan. Konsekuensinya, manajer-manajer di semua lapisan organisasi harus menaruh perhatian yang besar terhadap pentingnya pengelolaan sumber daya manusia . Para manajer bekerja melalui upaya orang lain atau bawahan sehingga ia membutuhkan pemahaman tentang konsep manajemen sumber daya manusia. Manajemen sumber daya manusia yang efektif mengharuskan manajer menemukan cara terbaik dalam memperkerjakan orang-orang atau bawahan untuk mencapai tujuann organisasi atau perusahaan. Dalam hal ini manajer perlu mencari cara yang terbaik untuk meningkatkan kinerja, kepuasan kerja, komitmen, keterlibatan orang-orang dalam organisasi. Pendayagunaan sumber daya manusia yang tepat menyangkut pemahaman terhadap kebutuhan individual agar
  • 11. potensi sumber daya manusia dapat digali dan dimanfaatkan secara penuh. Pencapaian tujuan organisasi dan kebutuhaan karyawan bukanlah dua kejadian yang terpisah atau berdiri sendiri, melainkan saling menopang satu sama lainnya. Tujuan yang satu tidak dapat diraih dengan mengorbankan tujuan yang lain. Hal yang esensial dari manajemen sumber daya manusia adalah pengelolaan dan pendayagunaan secara penuh dan berkesinambungan terhadap sumber daya manusia yang ada sehingga mereka dapat bekerja secara optimal, efektif, dan produktif dalam mencapai tujuan organisasi dan perusahaan. Empat hal penting yang berkenaan dengan sumber daya manusia adalah sebagai berikut. a. Penekanan yang lebih dari biasanya terhadap pengintegrasian berbagi kebijakan sumberdaya manusia dengan perencanaan. b. Tanggung jawab pengelolahaan sumber daya manusia tidak lagi menjadi tanggung jawab manajer khusus, tetapi manajemen secara keseluruhan. c. Adanya perubahan dari hubungan serikat pekerja manajemen manjadi hubungan manajemen karyawan. d. Terhadap aksentuasi pada komitmen untuk melatih para manajer agar dapat berperan optimal sebagai penggerak dan fasilitator. Penekanan yang pertama, menganggap bahwa manajemen sumber daya manusia bukan hanya aktivitas strategik, melainkan sesuatu yang sentral dalam pencapaian tujuan organisasi. Sumber daya manusia
  • 12. kini diakui sebagai sumber daya organisasi yang paling berharga. Penekanan yang kedua, menegaskan perlunya para manajer sumber daya manusia menyerahkan tanggung jawab pengelolaan atau karyawan kepada manajer senior. Penekanan yang ketiga, memperlihatkan adanya pergeseran dari hubungan industri menjadi hubungan karyawan. Penekanan yang keempat, bahwa pengelolaan organisasi sama penting dengan pengelolaan sumber daya manusia. Pengelolaan sumber daya manusia menjadi unsur yang sangat penting dari fungsi manajemen. Jika sumber daya manusia tidak dikelola secara baik, efektivitasnya akan merosok lebih cepat dari sumber daya lainnya. Sumber daya manusia mempunyai imbas yang lebih besar terhadap efektivitas organisasi dibanding dengan sumber daya lainnya. Oleh karena itu, pada era global dewasa ini aktifitas pengelolaan sumber daya manusia secara efektif akan semakin meningkat pada semua jenis dan jenjang organisasi atau perusahaan bisnis. Hal ini merupakan konsekuensi dari kemajuan dan perkembangan yang saat ini berlangsung dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, bisnis, dan kehidupan lainnya. Teknik pengelolaan sumber daya manusia juga akan jadi sederhana berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang terus berlangsung. Berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan koordinasi dan komunikasi antar bagian dalam organisasi menjadi lebih mudah. Karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
  • 13. diberbagai bidang semakin meningkat, orang-orang yang bekerja didalam organisasi atau perusahaan bisnis akan semakin meningkat kualitasnya. Berbagai teknologi tentu saja akan menuntut pengetahuan khusus dan biasanya tidak mudah untuk dikuasai dan dipahami oleh manajer-sehingga teknologi tersebut menjadi sangat sulit dikelola. 4. Istilah-istilah Manajemen Sumber Daya Manusia Istilah manajemen sumber daya manusia banyak disamakan dengan itilah personil administration, personnel management, industrial relation, manpower management, labour relation, labour management, manajemen personalia, dan sebagainya. Dalam praktiknya, istilah-istilah tersebut diidentikkan, walaupun seharusnya tidak demikian. Menurut Drs. M. Manullang dalam bukunya, Manajemen Personalia, istilah manpower management, personil administration, dan management personalia adalah sama. Istilah manpower management secara umum mulai digunakan sejak akhir perang II mengingat semakin banyak perhatian yang diarahkan pada manpower atau sumber daya manusia, baik untuk kebutuhan perang maupun industri. Istilah labour relation dan labour relation management tidaklah sama dengan ketiga istilah tersebut di atas. Labour relation menitikberatkan pada hubungan-hubungan antara manajemen dengan serikat kerja. Jika dalam satu badan usaha diangkat seorang kepala labour relations maka tugas pokoknya adalah memberi nasihat dan
  • 14. layanan kepada pucuk pimpinan, kepala bagian dan para mandor dalam hubungan mereka dengan wakil-wakil dan serikat kerja. B. SEJARAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Manajemen ilmiah (scientific management) lahir sebelum manajemen sumber daya manusia (manajemen personalia). Sumber daya manusia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen pada umumnya, yang tumbuh dan berkembang sejak adanya hubungan antara atasan dengan bawahan. Sejak permulaan abad dua puluhan, perhatian terhadap faktor produksi tenaga kerja sebagai sumber daya manusia menjadi lebih jauh lebih baik dari masa sebelumnya. Pada mulanya manusia dipandang sebagai barang dagangan atau faktor produksi maka memasuki awal abad dua puluhan, manusia dianggap sebagai manusia yang mempunyai perasaan, pikiran, dan kebutuhan psikologis. Untuk lebih jelasnya, perkembangan manajemen sumber daya manusia dapat dibagi ke dalam lima tahapan, yaitu tahap pengrajin, manajemen ilmiah, hubungan manusia, sains perilaku, dan fungsi sumber daya manusia. 1. Tahap Pengrajin Orang-orang yang bekerja selama kurun waktu 1600 sampai 1700- an diarahkan oleh sistem perajin (craft sistem). Di bawah sistem ini produksi barang dan jasa dihasilkan oleh sekelompok pekerja di dalam sebuah ruang yang sempit, seperti rumah tangga. Setiap kepala perajin mempunyai beberapa pemagang (apprencites) dan nomaden
  • 15. (journeyman) untuk melakukan pekerjaanya. Jika ada perajin yang mengundurkan diri, yang menggantikan adalah nomaden yang paling senior. 2. Tahap Manajemen Ilmiah (Survival) Pada awal tahun 1900-an, terjadi perubahan tempat dan metode kerja. Berbagai mesin dan metode pabrik untuk meningkatkan produksi mulai diperkenalkan. Melonjaknya produksi barang diiringi pula oleh menculnya beberapa masalah karena mesin produksi membutuhkan beberapa orang untuk mengoperasikannya sehingga jumlah pekerja meningkat secara dramatis. Di Amerika Serikat, para pekerja yang berkeahlian sangatlah terbatas jumlahnya dipermulaan abad ke-20. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas adalah meningkatkan efisiensi para pekerja. Landasan pemikiran manajemen ilmiah adalah bahwa ada sebuah cara terbaik untuk melaksanakan tugas kerja. Sebagian besar manajemen ilmiah adalah insinyur mekanis. Mereka menerapkan kemahiran teknisnya di pabrik-pabrik industrial dan berupaya memadukan orang-orang sehingga mencapai tingkat produktivitas yang paling tinggi. Frederick Taylor, salah satu penggagas manajemen ilmiah, mencurahkan karirnya dalam menghimpun data dan menganalisis gerakan khusus yang dibutuhkan untuk melakukan beraneka ragam analisis pekerjaan. Dia membagi-bagi pekerjaan dalam tugas-tugas
  • 16. khusus dan menyempurnakan gerakan yang dibutuhkan untuk menuntaskan tugas tersebut sampai tidak dapat disempurnakan lagi. 3. Tahap Hubungan Antarmanusia Penelitian yang lebih insentif terhadap sumber daya manusia berlangsung pada penghujung tahun 1920-an dan awal 1930-an. Pada kurun waktu ini, perhatian para manajer dicurahkan pada karyawannya untuk meningkatkan produktivitas kerja mereka. Produktivitas karyawan ternyata dipengaruhi tidak hanya oleh cara pekerja dirancang dan diberikan imbalan memadai, tetapi juga oleh faktor lain, yaitu faktor sosial dan psikologis. Temuan ini merupakan temuan pertama dengan mengindikasikan bahwa faktor sosial dan psikologis dalam suatu lingkungan kerja dapat mempunyai dampak signifikan terhadap tingkat produktivitas kerja para karyawan. Produktivitas bertalian langsung denganh insentitas kerja sama dan kerja tim dalam kelompok. Tingkat kerja tim dan kerja sama berhubungan dengan minat penyelia dan teriset dalam kelompok kerja, kurangnya pendekatan koersif terhadap perbaikan produktivitas, dan partisipasi kalangan karyawan dalam perubahan yang mempengaruhi mereka. 4. Tahap Behavioralisme (Sains Perilaku) Era sains perilaku (behavioural science) muncul sebagai dampak dari meluasnya beragam temuan akademik dari berbagai disiplin ilmu,
  • 17. seperti psikologis, ilmu politik, sosiologi, dan biologi. Sains perilaku lebih terfokus pada organisasi secara keseluruhan dan kurang memperhatikan individu. Sains perilaku mengkaji lingkungan tempat kerja yang memengaruhi individu karyawan, dan sebaliknya. Perilaku organisasi (organization behavior) dan manajemen sumber daya manusia tumbuh dan berkembang dari era sains perilaku. 5. Tahap Fungsi Sumber Daya Manusia Pekerjaan para sekretaris dewasa ini semakin bertumpuk. Sekretaris dituntut mengetahui pengaruh undang-undang ketenagakerjaan terhadap perkembangan perusahaan. Sekretaris juga diwajibkan menyimpan arsip mengenai karyawan, sistem gaji, dan menyampaikan saran kepada atasan. Sebuah kelompok sekretaris memikul tanggung jawab atas tugas karyawan, penetapan upah, dan penentuan kenaikan gaji. Kelompok yang lain mengkhususkan diri pada pengangkatan dan pelatihan para karyawan. Kelompok lainnya mengurusi negaisasi dengan serikat pekerja atas dasar kontrak yang dapat diterima. Setiap bagian pada akhirnya menjadi fungsi sebuah unit sumber daya manusia. C. TUJUAN DAN AKTIVITAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 1. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia Tujuan manajemen sumber daya manusia adalah memperbaiki kontribusi produktif orang-orang atau tenaga kerja terhadap organisasi
  • 18. atau perusahaan dengan cara bertanggung jawab secara strategis, etis, dan sosial. Para manajer dan departeman sumber daya manusia mencapai maksud mereka dengan memenuhi tujuannya. Tujun manajemen sumber daya manusia tdak hanya mencerminkan kehendak manajemen senior, tetapi juga harus menyimbangkan tantangan organisasi, fungsi sumber daya manusia, dan orang-orang yang terpengaruh. Kekegagalan melakukan tugas itu dapak merusak kinerja, produktivitas, laba, bahkan kelangsungan hidup organisasi atau perusahaan. Empat tujuan manajemen sumber daya manusia adalah sebagai berikut. a. Tujuan Sosial Tujuan sosial manajemen sumber daya manusia adalah agar organisasi atau perusahaan bertanggung jawab secara sosial dan etis terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat dengan meminimalkan dampak negatifnya. Organisasi atau perusahaan bisnis diharapkan dapat meningkatkan kualitas masyarakat dan membantu memecahkan masalah-masalah sosial. b. Tujuan Organisasional Tujuan organisasional adalah sasaran format yang dibuat untuk membantu organisasi mencapai tujuannya. Departemen sumber daya manusia dibentuk untuk membantu para manager mewujudkan tujuan
  • 19. organisasi. Departemen sumber daya manusia meningkatkan efektivitas organisasional dengan cara :  Menyediakan tenaga kerja yang terlatih dan bermotifasi tinggi.  Mendayagunakan tenaga kerja secara efesien dan efektif.  Mengembangkan kualitas kerja dengan membuka kesempatan bagi terwujudnya aktualisasi diri karyawan.  Menyediakan kesempatan kerja yang sama bagi setiap orang, lingkungan kerja yang sehat dan aman, dan memberikan perlindungan terhadap hak-hak karyawan.  Mensosialisasikan kebijakan sumber daya manusia kepada semua karyawan. c. Tujuan Fungsional Tujuan fungsional adalah tujuan untuk mempertahankan kontribusi departemen sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Departemen sumber daya manusia harus meningkatkan pengelolaan sumber daya manusia dengan cara memberikan konsultasi yang baik. Departemen sumber daya manusia semakin dituntut untuk mampu menyediakan program-program rekrutmen dan pelatihan ketenagakerjaan. Departeman sumber daya manusia harus mampu berfungsi sebagai penguji realitas ketika para manajer lini mengajukan gagasan dan arah yang baru.
  • 20. d. Tujuan Individual Tujuan individual adalah tujuan pribadi dari tiap anggota organisasi atau perusahaan yang hendak dicapai melalui aktivitasnya dalam organisasi. Apabila tujuan pribadi dan tujuan organisasi tidak harmonis, karyawan mungkin akan memilih untuk menarik diri atau keluar dari perusahaan. 2. Aktivitas Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk mencapai tujuannya, departemen sumber daya manusia membantu para manajer dalam merekrut, melatih, mengembangkan, mengevaluasi, memelihara, dan mempertahankan para karyawan yang berkualitas. Aktivitas manajemen sumber daya manusia adalah kegiatan untuk menyediakan dan mempertahankan tenaga kerja yang efektif dan berkualitas bagi organisasi atau perusahaan. a. Perencanaan Sumber Daya Manusia Perencanaan sumber daya manusia harus berfokus pada cara organisasi atau perusahaan bergerak dan kondisi sumber daya manusia yang ada saat ini menuju kondisi sumber daya manusia yang dikehendaki. Perencanaan sumber daya manusia harus mampu menciptakan hubungan antara seluruh strategi organisasi atau perusahaan dengan kebijakan sumber daya manusianya. Perencanaan sumber daya manusia yang baik dapat memastikan aktivitas sumber daya manusia senantiasa konsisten dengan arah strategi dan tujuan organisasi atau perusahaan.
  • 21. b. Rekrutmen Perusahaan akan mencari tenaga baru apabila terjadi kekurangan karyawan atau tenaga kerja yang diperlukan oleh perusahaan. Efektivitas sebuah perusahaan bergantung pada efektivitas dan produktivitas para karyawannya. Tanpa didukung oleh tenaga kerja yang berkualitas maka prestasi organisasi atau perusahaan tidak akan menonjol. Oleh karena itu, rekrutmen sumber daya manusia menjadi aktivitas departemen sumber daya manusia yang penting. Rekrutmen merupakan aktivitas yang dirancang untuk memperoleh pelamar kerja yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan perusahaan. Meskipun aktivitas rekrutmen biasanya diselenggarakan oleh departemen sumber daya manusia, departemen lainnya dapat pula dilibatkan dalam hal penyediaan deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan guna membantu kelancaran upaya rekrutmen. c. Seleksi Dalam menyeleksi karyawan baru, departemen sumber daya manusia biasanya menyaring pelamar melalui wawancara, tes, dan menyelidiki latar belakang pelamar. Selanjutnya, merekomendasikan pelamar yang memenuhi persyaratan pada manajer untuk diambil keputusan pengangkatan terakhir. d. Pelatihan dan Pengembangan Perkembangan organisasi atau perusahaan terkait erat dengan kualitas sumber daya manusianya. Apabila sumber daya manusia kualitasnya rendah, stagnasi organisasi atau perusahaan kemungkinan
  • 22. besar akan terjadi. Program pelatihan dan pengembangan merupakan serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, sikap, dan kinerja sumber daya manusia. Aktivitas ini mengajarkan keahlian baru, memperbaiki keahlian yang ada, dan mempengaruhi sikap dan tanggungjawab para karyawan. Aktivitas pelatihan dirancang untuk meningkatkan keahlian. Sebagai contoh, karyawan dapat dilatih dalam teknik pengambilan keputusan atau sistem pengolahan data. Aktivitas pengembangan dirancang untuk mendidik karyawan sehingga mereka siap dipromosikan dan mampu memandang peran mereka dalam organisasi secara lebih luas. Pengembangan sumber daya manusia dibutuhkan karena pekerjaan selalu berubah. Aktivitas pelatihan dan pengembangan tenaga kerja amat penting karena kemajuan teknologi makin kompleks dan bervariasi. e. Penilaian Prestasi Kerja Penilaian prestasi kerja (performance appraisal) merupakan salah satu faktor kunci dalam mengembangkan suatu organisasi atau perusahaan secara efektif dan efisien. Dengan dilakukannya penilaian prestasi kerja berarti suatu organisasi atau perusahaan telah memanfaatkan secara baik sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Informasi yang relevan dan reliable tentang prestasi kerja sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja para karyawan karena akan mempermudah perumusan kebijakan lebih lanjut. Informasi yang akurat dari prestasi karyawan akan memungkinkan dilaksanakannya
  • 23. perencanaan karier bagi mereka. Penilaian prestasi kerja secara individual akan sangat bermanfaat bagi kemajuan organisasi atau perusahaan secara keseluruhan. Suatu permasalahan yang perlu dikemukakan disini adalah bagaimana suatu obyektivitas penilaian dapat dicapai dengan baik. Perlu dihindari adanya like dan dislike dari tim penilai prestasi kerja. f. Kompensasi Dalam suatu organisasi atau perusahaan, terutama perusahaan yang profit-making, maka pengaturan kompensasi merupakan faktor penting untuk dapat memelihara dan mempertahankan prestasi kerja para karyawan. Suatu kompensasi dapat berupa finansial ataupun nonfinansial. Pada umumnya, istilah kompensasi dipakai dalam pengertian proses peng-administrasian gaji dan upah. Suatu kompensasi akan dapat meningkatkan maupun menurunkan prestasi kerja atau memotivasi karyawan. Oleh karena itu, penting sekali perhatian organisasi atau perusahaan terhadap pengaturan kompensasi secara benar dan adil. Suatu kompensasi harus memiliki dasar yang logic, rational. Dalam hal ini, masih saja mengandung banyak faktor emosional dipandang dari segi karyawan. Sebab, jika para karyawan memandang kompensasi mereka tidak memadai, prestasi kerja, motivasi maupun kepuasan kerja dapat menurun drastis. Program-program kompensasi sangatlah penting untuk mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh karena mencerminkan adanya usaha organisasi atau perusahaan untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja sumber daya manusia.
  • 24. g. Pemeliharaan Keselamatan Tenaga Kerja Setiap organisasi atau perusahaan bisnis diharapkan memiliki program keselamatan kerja guna mengurangi kecelakaan kerja dan kondisi kerja yang tidak sehat. Setiap karyawan perlu secara terus menerus diingatkan dan dijamin tentang pentingnya keselamatan kerja dan diinstruksikan agar menghindari kecelakaan kerja. Program keselamatan kerja yang efektif dapat mengurangi jumlah kecelakaan kerja dan meningkatkan kesehatan tenaga kerja. Hampir sebagian besar departemen sumber daya manusia memiliki tanggungjawab atas penyediaan pelatihan keselamatan kerja, penentuan dan perbaikan kondisi kerja yang tidak sehat, serta pelaporan kecelakaan kerja. h. Hubungan Karyawan Organisasi atau perusahaan bisnis tentu saja tidak semata-mata ingin memenuhi atau mencapai tujuan dengan mengorbankan kepentingan karyawan sebab manusia sebenarnya merupakan penentu akhir dari keberhasilan suatu organisasi. Untuk menghindari kemungkinan perlakuan yang tidak manusiawi dari pihak pimpinan (manajemen) maka biasanya para karyawan membentuk semacam perserikatan atau serikat pekerja. Dengan pembentukan serikat kerja berarti adanya kegiatan kolektif yang terkoordinir dari pihak karyawan dalam menghadapi pihak pimpinan (manajemen) apabila memang diperlukan. Kegiatan kolektif semacam itu dapat menciptakan konflik dan berbagai kendala bagi pihak manajemen terutama manajemen personalia, yang kadang-kadang sukar
  • 25. diterima oleh pihak manajemen. Untuk itu, peranan pemerintah, dalam hal ini Departemen Tenaga Kerja, menjadi sangat penting sebagai penengah. D. KONDISI SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA DI ERA GLOBAL Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni untuk menciptakan SDM yang berkualitas dan memliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan. Dalam kaitan tersebut setidaknya ada dua hal penting yang menyangkut kodisi SDM Indonesia. Pertama, adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dengan angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi tahun pertama (1998) sekitar 92,73 juta orang. Sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar 87,67 juta orang dan ada sekitar 5,06 juta orang menjadi penganggur terbuka (open unemployment). Angka ini meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini berjumlah sekitar 8 juta. Kedua, tingkat pendidikan angkatan kerja Indonesia relatif masih rendah. Stuktur pendidikan angkatan kerja Indonesia masih didominasi oleh pendidikan dasar, yaitu sekitar 63,2%. Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempaan kerja dan rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagi bidang kehidupan. Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan perguruan tinggi. Sementara di sisi lain jumlah angkatan kerja lulusan perguruan tinggi terus meningkat setiap tahun. Sampai tahun
  • 26. 2000, ada sekitar 2,3 juta angkatan kerja lulusan perguruan tinggi. Kesempatan kerja yang berbatas bagi lulusan perguruan tinggi ini menimbulkan dampak semakin banyaknya angka pengangguran lulusan sarjana di Indonesia. E. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Dalam beberapa dasawarsa belakangan ini, pemanfaatan teknologi oleh entitas bisnis terus meningkat. Teknologi manufaktur, seperti computer-aided design and manufacture (CAD/CAM), flexible manufacturing sistem (FMS), computer numerically controlled machines (CNS), computer integrated manufacture (CIM), dan sistem robotisasi banyak di terapkan. Begitu pula sistem electronic data interchange (EDI) yang menghubungkan entitas bisnis dengan pemasok dan pelanggan, serta komputerisasi sistem pergudangan dan logistik juga mulai insensif diadopsi oleh perusahaan. Dalam sektor layanan jasa, teknologi komputer berperan amat penting. Implementasi sistem pemrosesan komputer kecepatan tinggi dan software-software inovatif secara dramatis telah mengubah sistem dan proses kerja proses kerja internal termasuk mekanisme hubungan bisnis dengan pelanggan internal (misalnya, mekanisme hubungan antara departemen SDM dengan departemen lini dan unit bisnis sebagai pelanggan internalnya) dan eksternal. Pemanfaatan teknologi merupakan prasyarat menuju “best practice” dalam pengelolaan organisasi. Dalam hal ini, ada dua faktor
  • 27. inovasi yang saling terkait. Pertama, inovasi produk; proses merupakan hal krusial dalam menciptakan competitive advantage. Kedua, teknologi dan reorganisasi; keduanya adalah pasangan yang tidak dapat dipisahkan; teknologi tidak dapat diterapkan tanpa reorganisasi, dan reorganisasi tidak akan efektif tanpa penerapan teknologi. Pada suatu titik tertentu, inovasi teknologi memperngaruhi tidak hanya kompetensi teknis SDM, tetapi juga merangsang “architectural kwolodge” SDM dalam organisasi dalam bentuk asumsi dasar dan pola pandang SDM terhadap proses internal dan hubungan antar unit organisasi. Kemajuan teknologi informasi (TI) dan penerapannya pada fungsi pengelolaan SDM telah menciptakan warna sendiri bagi kehidupan organisasi dan SDM. Penerapan TI dalam organisasi akan meningkatkan daya saing organisasi. TI akan menjadi salah satu sumber keunggulan kompettif jika pemilihannya benar-benar memperhatikan unsur tepat guna dan mampu menyatu dengan semua aspek organisasi. Dengan begitu investasi TI merupakan kebutuhan bagi organisasi. Investasi dan penerapan TI akan berdampak perubahan pada beberapa bidang kehidupan organisasi, seperti sistem dan struktur organisasi atau model pengelolaan SDM. Untuk optimalisasi pengelolaan SDM diperlukan banyak informasi. Peningkatan arus atau volume informasi SDM akan mendorong kebutuhan pengembangan TI dalam pengelolaan database SDM. Sistem informasi berbasiskan teknologi komputer memungkinkan organisasi mengintegrasikan informasi kepegawaian dalam sistem
  • 28. database, yang disebut SIM (sistem informasi manajemen) SDM. Setidaknya SIM SDM memberikan tiga keuntungan, yaitu: 1. Memungkikan departemen SDM berperan aktif dalam perencanaan strategi perusahaan. 2. Mengintegrasikan dan menyimpan semua informasi SDM dalam suatu database nasional, yang terpisah. Oleh karena itu, dalam proses perencanaan, departemen SDM dapat mengambil perspektif global terhadap persediaan dan kebutuhan pengembangan SDM untuk selanjutnya diinterprestasikan dengan cara yang lebih efektif. 3. Memfasilitasi penyimpanan data dan akses catatan kepegawaian yang vital bagi perusahaan. Sebagai tambahan terhadap data internal, dengan fasilitas internet, departemen SDM dapat mengambil manfaat dari akses langsung kesumber data eksternal yang berisi informasi penting bagi penyusunan strategi SDM, seperti literature data kependudukan, informasi praktek-praktek SDM yang dilakukan perusahaan lain, dan aturan-aturan ketenagakerjaan. Ada satu paradoks, TI disadari bermanfaat dalam hal meningkatkan produktivitas SDM. Namun, di sisi lain, telah menimbulkan kekhawatiran di lingkungan karyawan karena munculnya wacana layoff, yang terkait dengan peningkatan produktivitas dan efisiensi proses kerja SDM itu sendiri. Bagi perencana SDM, isu-isu mendasar yang perlu diperhatikan adalah dampak TI terhadap jumlah (kuantitas) yang keahlian (kualitas) SDM, serta perkembangan pola karirnya. Hal ini tentu akan berbeda
  • 29. dalam setiap organisasi. Namun, perencanaan SDM yang komprehensif mutlak diperlukan untuk mengakomodasi desain/redesain jabatan atau pekerjaan, resrukturisasi organisasi, dan program manajemen karir masa depan. Di banyak entitas bisnis, proses ini terkadang membutuhkan negosiasi berkepanjangan dengan serikat pekerja. SEKILAS FUNGSI MANAJEMEN Sejalan dengan perkembangan dunia teknologi informasi dan telekomunikasi yang semakin canggih di era globalisasi ini, dibutuhkan kemampuan manajemen yang kuat dan berperspektif luas dalam menjalankan roda pemerintahan. Untuk melakukan hal tersebut dibutuhkan bukan hanya modal dan prasarana yang mendukung operasi usaha, tapi juga dibutuhkan personil-personil pendukung yang handal dalam menunjang kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh para pemimpin pemerintahan. Seperti sudah diketahui, sangatlah tidak mudah dalam memilih orang yang tepat untuk duduk pada suatu posisi tertentu diorganisasi terutama pejabat pemerintahan dalam masa transisi sekarang ini. Apalagi untuk menangani posisi yang sangat strategis bagi organisasi. Untuk melakukan hal tersebut, diperlukan rekaman analisis informasi dari data yang dimiliki orang tersebut sejak masuk organisasi sampai merencanakan pendidikan serta kesempatan dan tantangan yang perlu
  • 30. diberikan kepada personil bila ia ingin diproyeksikan pada jabatan tertentu. Selain itu, diperlukan juga sistem kesejahteraan yang optimal sesuai dengan prestasi yang dicapai agar orang-orang yang berprestasi dapat tetap dipertahankan kemampuan dan keberadaannya dalam suatu organisasi, dan juga meningkatkan kemampuan personil dengan menentukan pendidikan yang dibutuhkannya. Berdasarkan pertimbangan itu, diperlukan suatu sistem kepegawaian yang dapat memenuhi kebutuhan porses/analisis dan informasi tersebut. Apalagi pada sebuah organisasi pemerintahan yang mempekerjakan suatu jumlah tenaga kerja yang relatif besar, terdiri dari banyak eselon, jenjang jabatan yang bertingkat-tingkat, apalagi termasuk dalam satu departemen yang sedemikian besar, yang mana mutasi dari satu unit organisasi ke unit organisasi dalam satu kelompok adalah suatu hal yang memungkinkan dan diperlukan. Banyak sekali aspek yang tercakup dalam hal ketenagakerjaan yang harus diperhatikan, di mulai dari saat pegawai itu di terima, jenjang karir, pendidikan, mutasi, kesejahteraan, prestasi bahkan sampai dengan masa setelah selesai masa kerja (pensiun). Hal inilah yang menjadikan alasan mengapa diperlukan suatu sistem kepegawaian yang baik, yang dapat menunjang sistem-sistem lainnya yang ada pada departemen tersebut, dalam menentukan keberhasilannya berkompetisi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat di era globalisasi ini.
  • 31. RUANG LINGKUP PROSES Proses dalam ruang lingkup manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses yang dinamis mengikuti perubahan yang terjadi dalam suatu pemerintahan. Keadaan yang dinamis tersebut akan banyak berpengaruh pada teknologi sistem informasi yang akan digunakan. Oleh sebab itu, proses yang dapat dilakukan oleh sebuah sistem sumber daya manusia akan sangat banyak bergantung pada model data yang dibentuk untuk kebutuhan tersebut. Berdasarkan hal tersebut, umumnya pada sebuah sistem kepegawaian terdapat suatu bentuk model data, yang pada dasarnya mencakup proses yang berhubungan dengan hal sebagai berikut: 1. Perencanaan sumber daya manusia 2. Administrasi personalia 3. Kompensasi dan benefit 4. Kinerja personil 5. Pendidikan dan pelatihan 6. Pemutusan hubungan kerja atau pensiun Keenam proses tersebut adalah proses-poses yang berhubungan dengan kegiatan manajemen kepegawaian di suatu pemerintahan. Di mulai sejak menetukan kebutuhan tenaga kerja, pemenuhan kebutuhan tersebut (recruitment), sampai dengan berakhirnya masa kerja seorangh pegawai.
  • 32. Untuk lebih jelasnya lagi, keenam proses tersebut akan dibahas di bawah ini: 1. Perencanaan Sumber Daya Manusia Masalah yang dihadapi manajemen sumber daya manusia saai ini adalah cepatnya perubahan yang terjadi pada bidang pemerintahan yang berdampak pula pada perencanaan tenaga manusia yang dimiliki. Proses perencanaan sumber daya manusia adalah suatu proses analisis dan simulasi kebutuhan SDM sesuai dengan data rekapitulasi kekuatan SDM yang dimiliki oleh organisasi, dikaikan dengan rencana pengembangan aktivitas departemen masa mendatang. Hal ini pada dasarnya berdampak pada pengadaan SDM atau penempatan SDM pada suatu lokasi/unit yang membutuhkan. Pada dasarnya proses perencanaan tenaga manusia terdiri dari 3 subproses, yaitu: a. Proses pembentukan data rekapitulasi untuk analisis dan simulasi; pada prinsipnya akan diolah dari data administrasi yang dimiliki untuk mendapatkan gambaran kekuatan SDM saat ini, dan juga dari segi availabilitas SDM tersebut. b. Proses pengadaan sumber daya manusia (recruitment); pada prinsipnya hampir sama seperti pada pengumpulan biodata, tetapi dalam ruang lingkup informasi yang lebih kecil dan diikuti cara penilaian/kriteria penerimaan. c. Proses lokasi/realokasi sumber daya manusia atau redeplayment, yang mana dengan menggunakan data administrasi yang ada, dapat
  • 33. dianalisis informasi kebutuhan penempatan atau realokasi seorang personil ke tempat yang lebih tepat. Sehubungan dengan sistem kepegawaian yang diusulkan, terdapat banyak poses yang dapat mendukung analisis pekerjaan tersebut, seperti: a. Fasilitas untuk mencari suatu jabatan struktur yang kosong. b. Analisis kandidat yang paling sesuai untuk duduk pada jabatan tersebut. c. Analisis kebutuhan tenaga pada suatu unit organisasi. d. Pemilihan pegawai yang memiliki kriteria informasi tertentu secara dinamis (kurang lebih terdapat 44 kriteria informasi yang terdapat di kombinasikan secara bebas satu sama lain untuk mendapatkan sekelompok informasi yang dibutuhkan). e. Analisis grafis dan statistik yang on-line, yang dapat berinteraksi langsung dengan data yang rinci. 2. Administrasi Personalia Pada dasarnya proses ini adalah proses yang paling dasar dalam pengumpulan informasi yang berhubungan dengan sistem kepegawaian. Adapun proses yang termasuk didalamnya adalah proses perekaman data umum kepegawaian seperti: a. Biodata Pegawai b. Sejarah Kepangkatan c. Sejarah Jabatan d. Sejarah Pendidikan Formal
  • 34. e. Sejarah Pendidikan Penjenjangan f. Sejarah Pendidikan Substantial g. Keahlian Berbahasa Asing h. Penggunaan Fasilitas Perusahaan i. Sejarah Kunjungan ke Luar Negeri j. Daftar Keluarga k. Sejarah Hukuman dan Penghargaan yang diperoleh l. Memo Khusus Pada sistem ini telah dibentuk suatu standarisasi tabel-tabel pendukung yang mengacu pada standar pengkodean yang ditetapkan untuk sistem kepegawaian di Indonesia. Keuntungan dari hal ini adalah sebagai berikut: a. Kemudahan dalam pengelompokan informasi karena sebagian besar informasi menggunakan kode. b. Mempercepat pengisian dan akurasi data sebab operator tidak perlu mengingat daftar kode yang diperlukan untuk pengisian data, semua dapat diperoleh secara cepat oleh sistem. c. Tampilan grafis dalam pemasukan data sehingga membantu pemakai dalam pengoperasiannya. d. Jumlah data yang direkam per transaksi lebih sedikit dengan pengkodean.
  • 35. e. Setiap history yang dimiliki oleh personil akan direkam selama atau sebanyak jumlah data yang disimpan (ditentukan oleh pihak manejemen kepegawaian). 3. Kompensasi dan Benefit Salah satu masalah yang dihadapi dalam manajemen sumber daya manusia adalah antara mereka menentukan kriteria jenis pekerjaan dan pembayaran yang diterima personil dan fasilitas lain nonoperasional seperti medikal dan pensiun. Pada umumnya hal tersebut sangat variatif bergantung dari banyak hal, seperti besarnya organisasi, pendidikan, pengalaman, tanggung jawab, lokasi geografis menempatan, masa kerja, dan tanggungan keluarga. Ruang lingkup proses yang termasuk dalam kompensasi dan benefit adalah sebagai berikut: a. Proses penentuan gaji dan transaksinya, yang termasuk dalam hal ini adalah proses penggunaan ‘merit payment ‘ dalam hal penentuan gaji dan juga pendapatan lain yang berhubungan dengan penghasilan tambahan seperti lembur, uang makan, uang perumahan, insentif daerah terpencil, supervisor,dan sejenisnya. b. Proses pemberian fasilitas yang berhubungan dengan kebutuhan diluar ruang lingkup kerja dan bertujuan untuk memberikan jaminan jasa aman selama bekerja diperusahaan, seperti fasilitas medical dan tabungan pensiun.
  • 36. 4. Evaluasi Kinerja Personil Sistem penilaian yang baik dalam menilai kinerja personil adalah pengkajian dan umpan balik. Dalam melakukan pengkajian, digunakan kriteria-kriteria dasar yang telah ditentukan sebelumnya oleh manajemen. Dan juga berdasarkan hasil kajian yang umumnya dilakukan oleh suatu tim. Hal ini dapat diinformasikan dan didiskusikan bersama dengan personil tersebut untuk mengetahui apresiasi lebih lanjut mengenai cara pengkajian dan harapannya dalam melaksanakan pekerjaan. Adapun fasilitas yang tersedia pada sistem ini adalah perencanaan kerja personil beserta beban penilaian atas hasil pekerjaan tersebut. Berdasarkan hal ini, dapat diperoleh suatu sistem evaluasi yang lebih obyektif, yang mengacu pada fakta-fakta yang telah ditentukan sebelumnya. 5. Pendidikan dan Pelatihan Pendidikan adalah salah satu rangka keberhasilan personil dalam menunjang strategi departemen di unit organisasinya. Adapun proses yang termasuk dalam sistem kepegawaian ini adalah sebagai berikut: a. Perencanaan jadwal pendidikan, yang berhubungan dengan jadwal pendidikan yang akan diselenggarakan oleh organisasi. b. Perencanaan kebutuhan pendidikan, yang berhubungan dengan rencana pendidikan yang akan diikuti oleh personil yang berhubungan dengan tugas dan tanggungjawab.
  • 37. c. Realisasi pendidikan, yang bertujuan mencatat informasi yang berhubungan dengan kesertaan personil pada pendidikan yang diikutinya. Umumnya yang termasuk dalam hal ini adalah pendidikan dalam kategori nonformal. Dalam hal ini ditunjang pula dengan penggunaan kodefikasi yang standar. 6. Pemutusan Hubungan Kerja/ Pensiun Diperlukan pula sebuah proses yang bertujuan untuk menangani hal-hal yang berhubungan dengan selesainya masa kerja personil, baik secara normal, ataupun karena hal lainnya. Sistem menangani penyimpanan informasi dari seluruh personil yang pernah bekera pada perusahaan, sehubungan dengan kewajiban dan juga hak-hak yang harus dikeluarkan oleh perusahaan, seperti uang pensiun, pesangon, dan sebagainya. RUANG LINGKUP INFORMASI Sesuai dengan kebutuhan saat ini, berdasarkan studi dengan menggunakan metode Business Poces Re-engineering terhadap sistem sumber daya manusia yang ada saat ini, telah mencakup semua aspek acuan sistem informasi kepegawaian seperti tersebut diatas. Adapun lingkup informasi yang menjadi acuan dan sistem informasi adalah sebagai berikut:
  • 38. a. Biodata, berisi data umum personil seperti nama, tanggal lahir, alamat, agama, dan sebagainya. b. Pangkat, mencatat seluruh informasi yang berhubungan dengan sejarah kepangkatan personil. c. Jabatan, mencatat seluruh informasi yang berhubungan dengan sejarah jabatan personil, baik fungsional maupun struktural. d. Pendidikan, mencatat seluruh informasi yang berhubungan dengan sejarah pendidikan personil, baik dari SD sampai pendidikan formal terkait dan juga sejarah pendidikan penjenjangan dan subtantial yang diikuti oleh personil tersebut. e. Benefit dan Kompensasi, mencatat seluruh informasi yang berhubungan dengan sejarah perubahan gaji/penghasilan yang berhubungan dengan kenaikan berkala ataupun kenaikan pangkat. f. Kemampuan bahasa, mencatat kemampuan berbahasa asing dari personil berikut tingkatnya. g. Prestasi kerja, mencatat seluruh informasi yang berhubungan dengan sejarah penilaian atas prestasi kerja karyawan. h. Penghargaan, mencatat seluruh penghargaan resmi yang diakui oleh perusahaan. i. Kesra, mencatat seluruh fasilitas perusahaan yang diterima karyawan untuk menunjang kelancaran operasi. j. Payroll, melakukan proses administrasi pembayaran upah karyawan beserta analisisnya.
  • 39. k. Absensi, mencatat seluruh aktivitas ketidakhadiran karyawan sehubungan dengan kebutuhhannya. l. Daftar keluarga, mencatat seluruh data anggota keluarga karyawan. m. Hukuman disiplin yang mencatat seluruh hukuman yang pernah diterima oleh karyawan bersangkutan. n. Memo khusus berisi catatan yang bersifat referensial terhadap seorang karyawan dimana informasi ini bersifat informatif dan bukan administratif. Adapun ruang lingkup informasi diatas adalah ruang lingkup informasi yang telah ada saat ini, tetapi tidak menutup kemungkinan pengembangan keruang lingkup informasi lainnya bila memang diperlukan.