1. Dokumen tersebut membahas tentang gelombang cahaya, mencakup definisi cahaya, sifat-sifat cahaya, dan proses perambatan cahaya.
2. Fenomena yang dijelaskan termasuk interferensi, difraksi, polarisasi, pembiasan ganda, refleksi, dan dispersi cahaya.
3. Tujuan penulisan adalah untuk memahami konsep cahaya dan berbagai sifat dan fenomena yang terkait dengannya.
2. GELOMBANG CAHAYA
KELOMPOK 2:
1. ADI DWI LAKSONO
2. ANGGI INDRIYANI
2. DONI JULIANGGIAN
3. FIVI OKTAVIA
4. NOVIA HANDIYANA
5. RAVI ZARAZKA PUTRA
6. SITI MARDIANTI
Cover by : a.k.a.kodok
3. a. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan di bahas di dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan cahaya?
2. Apa sajakah sifat-sifat yang dimiliki oleh cahaya?
3. Bagaimanakah proses perambatan cahaya?
Cover by : a.k.a.kodok
4. b. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penyusunan power point ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan cahaya.
2. Mengetahui sifat-sifat dari cahaya.
3. Mengetahui proses perambatan cahaya.
Cover by : a.k.a.kodok
6. GELOMBANG CAHAYA
Cahaya adalah gelombang electromagnet yang
dapat dideteksi oleh mata.Cahaya dapat merambat
tanpa medium, mempunyai frekuensi antara 4x1014 Hz
sampai 7,5x1014.Panjang gelombang cahaya antara 400
nm (ultraungu) sampai 700 nm (inframerah).
Cover by : a.k.a.kodok
7. Yaitu perpaduan dari dua gelombang cahaya yang
datang bersama di suatu tempat.
Syarat untuk mendapatkan pola interferensi yang baik :
• Gelombang cahaya harus koheren, yaitu mempunyai
beda fase yang selalu tetap dan frekuensi yang sama.
Kedua beda fase boleh nol, tetapi tidak harus nol.
• Amplitudonya harus sama.
Gejala yang ditimbulkan yaitu garis terang yang terjadi
pada interferensi maksimum (konstruktif), dan garis gelap
terjadi pada ineterferensi minimum (destruktif).
Cover by : a.k.a.kodok
8. Interferensi ada 2, yaitu :
Selisih lintasan
cahaya sumber S1
dan S2 adalah ∆S :
∆S= S2P – S1P
= d . sin q
Cover by : a.k.a.kodok
9. Interferensi maksimum akan terjadi jika kedua
gelombang memiliki fase yang sama, yaitu ketika beda
lintasannya sama dengan nol atau bilangan bulat kali λ
Rumus : m= 0, 1, 2, . . . . .
Bilangan m disebut orde terang. Untuk m = 0 disebut
terang pusat, m = 1 disebut terang ke-1, dst. Karena
jarak celah ke layar l jauh lebih besar dari jarak kedua
celah d (l > d), maka sudut θ sangat kecil, sehingga
sin θ = tan θ = y ,
L
d sin q = m . l
Cover by : a.k.a.kodok
10. Interferensi minimum pada celah ganda akan terjadi jika kedua
gelombang berbeda fase sebesar 1800, yaitu ketika beda
lintasannya sama dengan bilangan ganjil kali setengah l.
Rumus : m = 1, 2, 3, . . . .
Bilangan m disebut orde gelap. Tidak ada gelap ke nol. Untuk
m = 1 disebut gelap ke-1, dst. Mengingat sin θ = tan θ = y
d sin q = ( m + 1/2 ) l
Cover by : a.k.a.kodok
12. 1. Interferensi Saling Menguatkan (Terang)
2 n d = ( m + 1/2 )
l
2 n d cos q = ( m + 1/2 )
l
Dengan m = 0, 1, 2, 3, . . . .
Jika cahaya yang jatuh pada lapisan tipis membentuk
sudut q yang relatif besar, maka :
Cover by : a.k.a.kodok
13. 2. Interferensi Saling Melemahkan (Gelap)
Dengan m = 1, 2, A3, . . . .
2 n d cos q = m . l
Jika cahaya yang jatuh pada lapisaan tipis membentuk sudut q
yang relatif besar, maka :
2 n d = m . l
Cover by : a.k.a.kodok
14. Contoh Soal
1. Dua buah celah sempit berjarak 0,3 mm, disinari
cahaya sehingga terbentuk pita-pita hasil intereferensi
pada sebuah layar yang berjarak 1,2 m dari kedua
celah tersebut. Jika letak pita terang ke-3 adalah 12
mm dari titik pusat, tentukan panjang gelombang
cahaya yang digunakan!
15. Diketahui = d = 0,3 mm
L = 1,2 m = 1200 mm
m = 3
y = 12 mm
Ditanya = l
Jawab =
• y . d = m . l
L
•12 x 0,3 = 3 x l
1200
• 3,6 = 3600 l
l = 3,6
3600
l = 0,001 mm
16. Difraksi cahaya
Jika sebuah gelombang permukaan air tiba pada suatu
celah sempit, maka gelombang ini akan mengalami
lenturan/pembelokan sehingga terjadi gelombang-
gelombang setengah lingkaran yang melebar di daerah
belakang celah tersebut. Gejala ini disebut difraksi
cahaya bila di jatuhkan pada celah sempit/penghalang,
akan terjadi peristiwa difraksi.
Cover by : a.k.a.kodok
17. 1. Difraksi celah tunggal
Jika muka gelombang melalui celah sempit, maka
gelombang ini akan mengalami lenturan (difraksi).
Pembelokan cahaya(difraksi) dapat terjadi ketika cahaya
melewati suatu celah tunggal dan akan menghasilkan
pola garis terang dan gelap.
Cover by : a.k.a.kodok
18. 2. Difraksi celah majemuk
Jika muka gelombang melalui celah sempit, maka
gelombang ini akan mengalami lenturan (difraksi).
Jika cahaya melewati celah majemuk (kisi), maka cahaya
akan mengalami difraksi, disini cahaya putih melewati kisi
difraksi sehingga mengalami difraksi dan terurai menurut
panjang galombang masing-masing.
Cover by : a.k.a.kodok
19. Polarisasi adalah peristiwa penyerapan arah bidang getar dari
gelombang.Gejala polarisasi hanya dapat dialami oleh gelombang
transversal saja.
Pada umumnya, gelombang cahaya mempunyai banyak arah getar.
Suatu gelombang yang mempunya ibanyak arah getar disebu
tgelombang tak terpolarisasi, sedangkan gelombang yang memilki
satu arah getar disebut gelombang terpolarisasi.
Cover by : a.k.a.kodok
20. Polarisasi adalah terserapnya sebagian arah getar gelombang
transversal sehingga gelombang hanya memiliki satu arah getar
saja.
Jika sinar datang pada cermin datar dengan sudut 57°, maka sinar
ini merupakan sinar terpolarisasi. Perhatikan animasi berikut
i = 57° i = 57°
Cermin datar
Cover by : a.k.a.kodok
21. Jika sudut pantul (i) + sudut bias (r) = 90°
Atau (r) = 90° - i, maka berlaku :
i adalah sudut polarisasii i’
N
r
Cermin datar
Medium 1 (n1)
Medium 2 (n2)
Cover by : a.k.a.kodok
22. Polarisator melewatkan sinar terpolarisasi dengan
intensitas I1 = ½ I0.
Analisator berfungsi menganalisis sinar yang dilewatkan
polarisator, mata melihat sinar paling terang, selanjutnya
sinar meredup pada saat polarisator dan analisator saling
tegak lurus, maka tampak gelap.
Intensitas cahaya yang keluar dari analisator memenuhi
persamaan :
I2 = I1 Cos2 θ = ½ I0 Cos2 θ
Cover by : a.k.a.kodok
23. Cahaya yang terpolarisasi oleh atmosfer bumi,
mengakibatkan langit berwarna biru.
Hal ini terjadi karena cahaya warna biru paling efektif
dihamburkan jika dibandingkan dengan cahaya lainnya
Cover by : a.k.a.kodok
24. Jika cahaya melalui kaca, maka cahaya lewat dengan
kelajuan yang sama ke segala penjuru, karena kaca
hanya memiliki satu indeks bias, akan tetapi, bahan
kristal tertentu (kalsit dan kuarsa)memiliki indeks bias
lebih dari satu, sehingga kelajuan cahaya tidak sama.
Jadi cahaya yang melalui bahan ini akan mengalami
pembiasan ganda (kembar)
Cover by : a.k.a.kodok
25. Refleksi (atau pemantulan) adalah perubahan arah
rambat cahaya ke arah sisi (medium) asalnya, setelah
menumbuk antarmuka dua medium.
Refleksi pada era optik geometris dijabarkan
dengan hukum refleksi yaitu:
1. Sinar insiden, sinar refleksi dan sumbu
normal antarmuka ada pada satu bidang yang sama
2. Sudut yang dibentuk antara masing-
masing sinar insiden dan sinar refleksi
terhadap sumbu normal adalah sama besar.
3. Jarak tempuh sinar insiden dan sinar refleksi
bersifat reversible.
Cover by : a.k.a.kodok
27. Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih)
menjadi cahaya-cahaya monokromatik (merah, jingga, kuning,
hijau, biru, nila, dan ungu) pada prisma lewat pembiasan atau
pembelokan.Hal itu membuktikan bahwa cahaya putih terdiri atas
harmonisasi berbagai cahaya warna dengan panjang gelombang
yang berbeda-beda.
Cover by : a.k.a.kodok