SlideShare a Scribd company logo
Sifat gelombang elektromagnetik
 Pantulan (Refleksi)
 Pembiasan (Refraksi)
 Pembelokan (Difraksi)
 P o l a r i s a s i
 Hamburan (Scattering)
Pantulan (Refleksi)
Sudut
datang
Sudut
pantul
Sudut datang
sama dengan
sudut pantul
Pemantulan gelombang terjadi ketika gelombang yang sedang
berjalan menabrak suatu penghalang.
Sudut datang : Sudut yang dibentuk oleh sinar
datang dengan garis normal
Sudut pantul : Sudut yang dibentuk oleh sinar
pantul dengan garis normal
Sudut bias : Sudut yang dibentuk oleh sinar bias
dengan garis normal
Sifat pemantulan cahaya, yaitu sudut datang sama
dengan sudut pantul memunculkan fenomena
pemantulan yang berbeda antara permukaan batas
yang rata dan tidak rata.
Bila berkas cahaya sejajar jatuh pada bidang batas
yang rata, maka berkas cahaya yang dipantulkan
juga sejajar. Pemantulan seperti ini disebut
pemantulan teratur.
Bila berkas cahaya sejajar jatuh pada bidang batas
yang tidak sejajar (tidak teratur), maka berkas
cahaya pantul memiliki arah yang tidak teratur
pula.
Pembiasan (Refraksi)
Sudut
datang
Sudut
bias
Sudut datang
tidak sama dengan
sudut pantul
Pada peristiwa pembiasan, cahaya yang datang akan diteruskan
namun mengalami pembiasan atau pembelokan arah. Besarnya
sudut yang dibentuk oleh sinar bias dengan garis normal
dinamakan sebagai sudut bias. Besar kecilnya sudut bias
dipengaruhi oleh sifat dari medium yang biasa disebut sebagai
indeks bias ( n ). Indeks bias merupakan perbandingan antara
laju cahaya dalam ruang hampa ( c ) dengan laju cahaya dalam
medium ( v ) atau bila dirumuskan secara matematis :
n =c/v
Pada umumnya cepat rambat gelombang dalam satu medium
tetap. Oleh karena frekuensi gelombang selalu tetap, maka
panjang gelombang (λ=v/f) juga tetap untuk gelombang yang
menjalar dalam satu medium. Apabila gelombang menjalar pada
dua medium yang jenisnya berbeda, misalnya gelombang cahaya
dapat merambat dari udara ke air. Di sini , cepat rambat cahaya
berbeda. Cepat rambat cahaya di udara lebih besar daripada cepat
rambat cahaya di dalam air. Oleh karena (λ=v/f), maka panjang
gelombang cahaya di udara juga lebih besar daripada panjang
gelombang cahaya di dalam air. Perhatikan λ sebanding dengan v.
Makin besar nilai v, maka makin besar nilai λ, demikian juga
sebaliknya.
Perubahan panjang gelombang dapat juga diamati di dalam tangki
riak dengan cara memasang keping gelas tebal pada dasar tangki
sehingga tangki riak memiliki dua kedalaman air yang berbeda,
dalam dan dangkal, seperti ditunjukkan pada Gambar 1.19. Pada
gambar tampak bahwa panjang gelombang di tempat yang dalam
lebih besar daripada panjang gelombang di tempat yang dangkal
(λ1 > λ2). Oleh karena v=λf, maka cepat rambat gelombang di
tempat yang dalam lebih besar daripada di tempat yang dangkal
(v1 > v2).
Pada pemantulan gelombang, gelombang yang tiba di batas
medium akan dipantulkan ke arah semula. Pada pembiasan,
gelombang yang mengenai bidang batas antara dua medium,
sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan diteruskan atau
dibiaskan. Gelombang yang dibiaskan ini akan mengalami
pembelokan arah dari arah semula tergantung pada mediumnya.
Pada medium kedua, cepat rambat gelombang mengalami
perubahan dan perubahan ini pun tergantung pada mediumnya.
Dengan kata lain, pembiasan gelombang adalah pembelokan arah
lintasan gelombang etelah melewati bidang batas antara dua
medium yang berbeda.
Contoh Refraksi
Refraksi (pembiasan) gelombang-
gelombang cahaya di air. Persegi gelap
menunjukkan posisi sebenarnya sebatang
pensil yang diletakkan dalam semangkuk
air. Persegi terang menunjukkan posisi
tampak dari pensil itu. Perhatikan bahwa
ujungnya (X) seakan-akan terlihat di Y,
posisi yang jelas lebih dangkal.
Pembelokan (difraksi)
Penghalang
Gelombang datang
 Difraksi adalah deviasi dari
perambatan cahaya atau pembelokan
arah rambat cahaya
 Efek difraksi adalah karakteristik dari
fenomena gelombang, apakah bunyi,
atau cahaya dimana muka-muka
gelombangnya dibelokan.
Jika sebuah gelombang permukaan air tiba pada suatu celah
sempit, maka gelombang ini akan mengalami
lenturan/pembelokan sehingga terjadi gelombang-
gelombang setengah lingkaran yang melebar di daerah
belakang celah tersebut. Gejala ini disebut difraksi.
 Bila cahaya monokhromatik (satu warna) dijatuhkan pada
celah sempit, maka cahaya akan di belokan /dilenturkan
seperti gambar berikut
 Difraksi pada celah sempit, bila cahaya yang dijatuhkan
polikhromatik (cahaya putihbanyak warna), selain akan
mengalami peristiwa difraksi, juga akan terjadi peristiwa
interferensi, hasil interferensi menghasilkan pola warna
pelangi
 Berkas cahaya jatuh pada celah tunggal,
seperti pada gambar , akan dibelokan dengan
sudut belok θ. Pada layar akan terlihat pola
gelap dan terang.Pola gelap dan terang akan
terjadi bila mengalami peristiwa interferensi
 Interferensi Maksimum (terjadinya pola terang )
 d sin θn = (2n – 1) ½ λ atau d.p/l= (2n – 1)
½ λ , n = 1, 2, 3, ……dst
 d = lebar celah, θn= sudut belok, n = bilangan
asli, λ = panjang gelombang,
 l= jarak celah ke layar, p = jarak antara dua terang
atau gelap
 Interferensi Minimum (terjadi pola gelap)
 d sin θn = (2n) ½ λ= nλ atau d p/l = (2n) ½ λ
= n λ , n = 1,2,3 , ….dst
Contoh soal
Cahaya monokhromatik dari sumber cahaya yang jauh
datang pada sebuah celah tunggal yang lebarnya 0,8
mm dan jarak pusat terang ke gelap kedua adalah 1,80
mm dan panjang gelombang cahaya 4800 A maka
jarak celah ke layar adalah….
Penyelesaian
Diketahui : d = 0,8 mm , p = 1,8 mm, λ= 4800 A = 4,8 x 10-7 m, n = 2
Ditanyakan : l =….?
Jawaban :
d p/l = (2n) ½ λ, l = d p/ (2n) ½ λ,
l = 0,8 x 10-3 ( 1,8 x 10-3) / 2 .2. 1/2. 4,8 x 10 -7 = 1,5 meter
Kisi/celah banyak, sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari
terutama untuk dinding bangunan.
Kisi difraksi yang ada di laboratorium Fisika adalah Kaca yang
digores dengan intan, sehingga dapat berfungsi sebagai celah
banyak.
Jika seberkas sinar monokromatik jatuh pada kisi difraksi, akan
terjadi peristiwa difraksi dan interferensi seperti pada gambar
berikut
Disebut kisi difraksi jika jumlah kisi menjadi N buah, pada umumnya:
Ncelah = ~ribuan buah per cm/mm
 Seberkas sinar monokhromatik dengan
panjang gelombang 5000Ao, datang tegak
lurus pada kisi yang terdiri dari 5000 garis
tiap cm, mka sudut belok pada orde terang
ke 2 adalah….
Penyelesaian :
diketahui : λ= 5000Ao= 5x 10-7 m, d = 1/N = 1 cm/5000, n
= 2
Ditanyakan : θ = …….?
Jawab : d sin θ = (2n) ½ λ = n λ
0,01/5000 sin θ = 2 . 5.10-7 ……….. θ= 30°
Hamburan (scattering)
Material
Gelombang datang
Hamburan cahaya oleh partikel kecil bahan
adalah salah satu fenomena alam yang indah.
Langit biru dan merahnya sunset adalah
peristiwa hamburan. Seperti sinar matahari
melewati atmosfer, sebagian besar diserap oleh
molekul udara dan dengan seketika diberikan
pada beberapa arah yang baru. Fenomena
hamburan sama dengan perilaku gelombang air
pada benda yang mengapung. Ketika sebuah
batu kecil tenggelam dalam air yang sama,
sebuah gabus kecil yang mengapung akan
bergerak naik turun dengan frekuensi dari
gelombang yang melewatinya.
Polarisasi
 Polarisasi atau pengutuban adalah penguraian
gelombang menjadi komponen-komponennya
 Polarisasi gelombang elektromagnetik adalah
penguraian gelombang menjadi komponen medan
listrik (E) dan komponen medan magnet (H)
 Penamaan polarisasi gelombang ditentukan oleh
arah medan listrik E terhadap permukaan tanah
(bumi)
Macam-macam
Polarisasi
Polarisasi
gelombang
Polarisasi
linier
Polarisasi
lingkaran
Polarisasi
horisontal
Polarisasi
vertikal
Polarisasi lingkaran tangan kiri =
Left Hand Circular Polarized (LHCP)
Polarisasi lingkaran tangan kanan =
Right Hand Circular Polarized (RHCP)
Polarisasi
miring
Beberapa macam / jenis polarisasi: polarisasi
linear, polarisasi melingkar, polarisasi ellips.
Gelombang dengan polarisasi melingkar dan
polarisasi ellips dapat diuraikan menjadi 2
gelombang dengan polarisasi tegak lurus.
Polarisasi linear terjadi ketika cahaya merambat
hanya dengan satu arah yang tegak lurus terhadap
arah rambatan atau bidang medan listriknya.
(f) Polarisasi Gelombang
Pemantulan, pembiasan, difraksi, dan interferensi dapat terjadi
pada gelombang tali (satu dimensi), gelombang permukaan air
(dua dimensi), gelombang bunyi dan gelombang cahaya (tiga
dimensi). Gelombang tali, gelombang permukaan air, dan
gelombang cahaya adalah gelombang transversal, sedangkan
gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal. Nah, ada
satu sifat gelombang yang hanya dapat terjadi pada gelombang
transversal, yaitu polarisasi. Jadi, polarisasi gelombang tidak
dapat terjadi pada gelombang longitudinal, misalnya pada
gelombang bunyi.
Fenomena polarisasi cahaya ditemukan oleh Erasmus
Bhartolinus pada tahun 1969. Dalam fenomena polarisasi
cahaya, cahaya alami yang getarannya ke segala arah tetapi
tegak lurus terhadap arah merambatnya (gelombang
transversal) ketika melewati filter polarisasi, getaran horizontal
diserap sedang getaran vertikal diserap sebagian (lihat Gambar
1.25). Cahaya alami yang getarannya ke segala arah di sebut
cahaya tak terpolarisasi, sedang cahaya yang melewati polaroid
hanya memiliki getaran pada satu arah saja, yaitu arah vertikal,
disebut cahaya terpolarisasi linear.
Mengapa polarisasi hanya terjadi pada gelombang transversal?
Ide polarisasi gelombang dengan mudah dapat kita pahami dengan memperhatikan
secara seksama suatu gelombang transversal pada tali ketika melewati sebuah celah.
Dari penjelasan sebelumnya dapat kita nyatakan bahwa suatu gelombang terpolarisasi
linear bila getaran dari gelombang tersebut selalu terjadi dalam satu arah saja. Arah
ini disebut arah polarisasi. Untuk mengamati polarisasi ini, marilah kita ikat seutas
tali pada titik O di dinding, kemudian masukkan ujung tali lain, yaitu ujung A ke
sebuah celah, seperti pada gambar 1.26. Pasang celah dalam posisi vertikal, kemudian
getarkan ujung tali di A sehingga gelombang transversal yang merambat dari A dapat
menembus celah, dan sampai di titik O. Ubahlah posisi celah menjadi horisontal,
kemudian getarkan kembali ujung tali A secara vertikal. Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa gelombang vertikal tidak dapat menembus celah (tampak tidak
ada gelombang diantara celah dan titik O). Jika kemudian tali di titik A digetarkan
berputar, artinya digetarkan ke segala arah dan celah dipasang vertikal, apa yang
terjadi? Ternyata, gelombang dapat menembus celah dengan arah getaran gelombang
yang sama dengan arah posisi celah, yaitu arah vertikal. Apa yang dapat Anda pahami
dari peristiwa tersebut?
Sifat-sifat gelombang elektromagnetik
1. Gelombang elektromagnetik dapat merambat dalam
ruang tanpa medium
2. Merupakan gelombang transversal, yang arah getarnya
tegak lurus dengan arah rambatannya
3. Tidak memiliki muatan listrik sehingga bergerak lurus
dalam medan magnet maupun medan listrik
4. Dapat mengalami pemantulan (refleksi), pembiasan
(refraksi), perpaduan (interferensi), pelenturan (difraksi),
pengutuban (polarisasi)
5. Perubahan medan listrik dan medan magnet terjadi
secara bersamaan, sehingga medan listrik dan medan
magnet sefase dan berbanding lurus
Sifat gelombang elektromagnetik

More Related Content

What's hot

Materi 12 interferensi_difraksi
Materi 12 interferensi_difraksiMateri 12 interferensi_difraksi
Materi 12 interferensi_difraksiRafika Witama
 
Penurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulanPenurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulan
nooraisy22
 
Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatan
Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatanPemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatan
Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatanOperator Warnet Vast Raha
 
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soal
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soalKapasitans dan dielektrik dan contoh soal
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soal
Azhar Al
 
BAB V GAYA LORENTZ
BAB V GAYA LORENTZBAB V GAYA LORENTZ
BAB V GAYA LORENTZ
Khairi Ramdhani
 
Difraksi gelombang
Difraksi gelombangDifraksi gelombang
Difraksi gelombang
Hokiman Kurniawan
 
Interferensi gelombang
Interferensi gelombangInterferensi gelombang
Interferensi gelombang
Andri Nur Rochman
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
umammuhammad27
 
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHMContoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
denson siburian
 
Bab 7 magnet
Bab 7 magnetBab 7 magnet
Bab 7 magnet
AGUS SAEFUDIN
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
Fitriyana Migumi
 
Kesetaraan kalor listrik
Kesetaraan kalor listrikKesetaraan kalor listrik
Kesetaraan kalor listrik
MIRANTI DIAH PRASTIKA
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
windyramadhani52
 
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayaLaporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
fikar zul
 
Ppt gelombang elektromagnetik
Ppt gelombang elektromagnetikPpt gelombang elektromagnetik
Ppt gelombang elektromagnetik
Stikes BTH Tasikmalaya
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLatifatul Hidayah
 
I Rangkaian Listrik Kirchoff
I Rangkaian Listrik KirchoffI Rangkaian Listrik Kirchoff
I Rangkaian Listrik KirchoffFauzi Nugroho
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Muhammad Ali Subkhan Candra
 

What's hot (20)

Materi 12 interferensi_difraksi
Materi 12 interferensi_difraksiMateri 12 interferensi_difraksi
Materi 12 interferensi_difraksi
 
Penurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulanPenurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulan
 
Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatan
Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatanPemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatan
Pemanfaatan gelombang elektromagnetik dalam bidang kesehatan
 
Entropi (new)
Entropi (new)Entropi (new)
Entropi (new)
 
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soal
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soalKapasitans dan dielektrik dan contoh soal
Kapasitans dan dielektrik dan contoh soal
 
BAB V GAYA LORENTZ
BAB V GAYA LORENTZBAB V GAYA LORENTZ
BAB V GAYA LORENTZ
 
Difraksi gelombang
Difraksi gelombangDifraksi gelombang
Difraksi gelombang
 
Interferensi gelombang
Interferensi gelombangInterferensi gelombang
Interferensi gelombang
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
 
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHMContoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
 
Bab 7 magnet
Bab 7 magnetBab 7 magnet
Bab 7 magnet
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
Kesetaraan kalor listrik
Kesetaraan kalor listrikKesetaraan kalor listrik
Kesetaraan kalor listrik
 
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balikPpt 2 difraksi kristal dan kisi balik
Ppt 2 difraksi kristal dan kisi balik
 
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahayaLaporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
Laporan lengakap percobaan pembiasan cahaya
 
Ppt gelombang elektromagnetik
Ppt gelombang elektromagnetikPpt gelombang elektromagnetik
Ppt gelombang elektromagnetik
 
Makalah Luxmeter
Makalah Luxmeter Makalah Luxmeter
Makalah Luxmeter
 
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak MilikanLaporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
 
I Rangkaian Listrik Kirchoff
I Rangkaian Listrik KirchoffI Rangkaian Listrik Kirchoff
I Rangkaian Listrik Kirchoff
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
 

Similar to Sifat gelombang elektromagnetik

Gelombang Cahaya
Gelombang CahayaGelombang Cahaya
Gelombang Cahaya
prihase
 
Fisika gelombang cahaya
Fisika gelombang cahayaFisika gelombang cahaya
Fisika gelombang cahaya
Fitri Kurniawati
 
Bab 3 cahaya KELAS XII
Bab 3 cahaya KELAS XII Bab 3 cahaya KELAS XII
Bab 3 cahaya KELAS XII
SMA NEGERI 1 WATAMPONE
 
Gambaran Kasar Gelombang dan sifatnya.pptx
Gambaran Kasar Gelombang dan sifatnya.pptxGambaran Kasar Gelombang dan sifatnya.pptx
Gambaran Kasar Gelombang dan sifatnya.pptx
ChandraYesaya
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
NurulAridha
 
Gejala Gelombang
Gejala GelombangGejala Gelombang
Gejala Gelombang
Reynes E. Tekay
 
pres_5_fis.pptx
pres_5_fis.pptxpres_5_fis.pptx
pres_5_fis.pptx
CVLK2
 
BAB 2.ppt
BAB 2.pptBAB 2.ppt
BAB 2.ppt
RahmiSyukraini1
 
Optika fisis fisika kelas 11
Optika fisis fisika kelas 11Optika fisis fisika kelas 11
Optika fisis fisika kelas 11
Diva Syachrani
 
interferensi dan difraksi
interferensi dan difraksiinterferensi dan difraksi
interferensi dan difraksi
annisnuruli
 
sifat-sifat gelombang
sifat-sifat gelombangsifat-sifat gelombang
sifat-sifat gelombang
Agnes Ervinda Ginting
 
Sifat sifat cahaya
Sifat sifat cahayaSifat sifat cahaya
Sifat sifat cahaya
noussevarenna
 
Gelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnesGelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnes
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Gelombang cahaya UNNES
Gelombang cahaya UNNESGelombang cahaya UNNES
Gelombang cahaya UNNES
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Gelombang cahaya fisika sma
Gelombang cahaya fisika smaGelombang cahaya fisika sma
Gelombang cahaya fisika sma
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Elektrofisika i
Elektrofisika  iElektrofisika  i
Elektrofisika i
Basid Baidowi Fisio
 
Materi Gelombang Cahaya.pptx
Materi Gelombang Cahaya.pptxMateri Gelombang Cahaya.pptx
Materi Gelombang Cahaya.pptx
ssuser286a3e
 

Similar to Sifat gelombang elektromagnetik (20)

Gelombang Cahaya
Gelombang CahayaGelombang Cahaya
Gelombang Cahaya
 
Fisika gelombang cahaya
Fisika gelombang cahayaFisika gelombang cahaya
Fisika gelombang cahaya
 
Bab 3 cahaya KELAS XII
Bab 3 cahaya KELAS XII Bab 3 cahaya KELAS XII
Bab 3 cahaya KELAS XII
 
Gambaran Kasar Gelombang dan sifatnya.pptx
Gambaran Kasar Gelombang dan sifatnya.pptxGambaran Kasar Gelombang dan sifatnya.pptx
Gambaran Kasar Gelombang dan sifatnya.pptx
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Gejala Gelombang
Gejala GelombangGejala Gelombang
Gejala Gelombang
 
pres_5_fis.pptx
pres_5_fis.pptxpres_5_fis.pptx
pres_5_fis.pptx
 
BAB 2.ppt
BAB 2.pptBAB 2.ppt
BAB 2.ppt
 
Optika fisis fisika kelas 11
Optika fisis fisika kelas 11Optika fisis fisika kelas 11
Optika fisis fisika kelas 11
 
interferensi dan difraksi
interferensi dan difraksiinterferensi dan difraksi
interferensi dan difraksi
 
sifat-sifat gelombang
sifat-sifat gelombangsifat-sifat gelombang
sifat-sifat gelombang
 
Sifat sifat cahaya
Sifat sifat cahayaSifat sifat cahaya
Sifat sifat cahaya
 
Gelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnesGelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnes
 
Gelombang cahaya UNNES
Gelombang cahaya UNNESGelombang cahaya UNNES
Gelombang cahaya UNNES
 
Gelombang cahaya fisika sma
Gelombang cahaya fisika smaGelombang cahaya fisika sma
Gelombang cahaya fisika sma
 
Elektrofisika i
Elektrofisika  iElektrofisika  i
Elektrofisika i
 
Materi Gelombang Cahaya.pptx
Materi Gelombang Cahaya.pptxMateri Gelombang Cahaya.pptx
Materi Gelombang Cahaya.pptx
 
Optik geometri
Optik geometriOptik geometri
Optik geometri
 
Optik geometri
Optik geometriOptik geometri
Optik geometri
 
Makalah interferensi
Makalah interferensiMakalah interferensi
Makalah interferensi
 

Recently uploaded

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
ppgpriyosetiawan43
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 

Recently uploaded (20)

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 

Sifat gelombang elektromagnetik

  • 1.
  • 2.
  • 3. Sifat gelombang elektromagnetik  Pantulan (Refleksi)  Pembiasan (Refraksi)  Pembelokan (Difraksi)  P o l a r i s a s i  Hamburan (Scattering)
  • 4. Pantulan (Refleksi) Sudut datang Sudut pantul Sudut datang sama dengan sudut pantul Pemantulan gelombang terjadi ketika gelombang yang sedang berjalan menabrak suatu penghalang.
  • 5. Sudut datang : Sudut yang dibentuk oleh sinar datang dengan garis normal Sudut pantul : Sudut yang dibentuk oleh sinar pantul dengan garis normal Sudut bias : Sudut yang dibentuk oleh sinar bias dengan garis normal
  • 6. Sifat pemantulan cahaya, yaitu sudut datang sama dengan sudut pantul memunculkan fenomena pemantulan yang berbeda antara permukaan batas yang rata dan tidak rata. Bila berkas cahaya sejajar jatuh pada bidang batas yang rata, maka berkas cahaya yang dipantulkan juga sejajar. Pemantulan seperti ini disebut pemantulan teratur. Bila berkas cahaya sejajar jatuh pada bidang batas yang tidak sejajar (tidak teratur), maka berkas cahaya pantul memiliki arah yang tidak teratur pula.
  • 8. Pada peristiwa pembiasan, cahaya yang datang akan diteruskan namun mengalami pembiasan atau pembelokan arah. Besarnya sudut yang dibentuk oleh sinar bias dengan garis normal dinamakan sebagai sudut bias. Besar kecilnya sudut bias dipengaruhi oleh sifat dari medium yang biasa disebut sebagai indeks bias ( n ). Indeks bias merupakan perbandingan antara laju cahaya dalam ruang hampa ( c ) dengan laju cahaya dalam medium ( v ) atau bila dirumuskan secara matematis : n =c/v
  • 9. Pada umumnya cepat rambat gelombang dalam satu medium tetap. Oleh karena frekuensi gelombang selalu tetap, maka panjang gelombang (λ=v/f) juga tetap untuk gelombang yang menjalar dalam satu medium. Apabila gelombang menjalar pada dua medium yang jenisnya berbeda, misalnya gelombang cahaya dapat merambat dari udara ke air. Di sini , cepat rambat cahaya berbeda. Cepat rambat cahaya di udara lebih besar daripada cepat rambat cahaya di dalam air. Oleh karena (λ=v/f), maka panjang gelombang cahaya di udara juga lebih besar daripada panjang gelombang cahaya di dalam air. Perhatikan λ sebanding dengan v. Makin besar nilai v, maka makin besar nilai λ, demikian juga sebaliknya.
  • 10. Perubahan panjang gelombang dapat juga diamati di dalam tangki riak dengan cara memasang keping gelas tebal pada dasar tangki sehingga tangki riak memiliki dua kedalaman air yang berbeda, dalam dan dangkal, seperti ditunjukkan pada Gambar 1.19. Pada gambar tampak bahwa panjang gelombang di tempat yang dalam lebih besar daripada panjang gelombang di tempat yang dangkal (λ1 > λ2). Oleh karena v=λf, maka cepat rambat gelombang di tempat yang dalam lebih besar daripada di tempat yang dangkal (v1 > v2).
  • 11. Pada pemantulan gelombang, gelombang yang tiba di batas medium akan dipantulkan ke arah semula. Pada pembiasan, gelombang yang mengenai bidang batas antara dua medium, sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan diteruskan atau dibiaskan. Gelombang yang dibiaskan ini akan mengalami pembelokan arah dari arah semula tergantung pada mediumnya. Pada medium kedua, cepat rambat gelombang mengalami perubahan dan perubahan ini pun tergantung pada mediumnya. Dengan kata lain, pembiasan gelombang adalah pembelokan arah lintasan gelombang etelah melewati bidang batas antara dua medium yang berbeda.
  • 12. Contoh Refraksi Refraksi (pembiasan) gelombang- gelombang cahaya di air. Persegi gelap menunjukkan posisi sebenarnya sebatang pensil yang diletakkan dalam semangkuk air. Persegi terang menunjukkan posisi tampak dari pensil itu. Perhatikan bahwa ujungnya (X) seakan-akan terlihat di Y, posisi yang jelas lebih dangkal.
  • 14.  Difraksi adalah deviasi dari perambatan cahaya atau pembelokan arah rambat cahaya  Efek difraksi adalah karakteristik dari fenomena gelombang, apakah bunyi, atau cahaya dimana muka-muka gelombangnya dibelokan.
  • 15. Jika sebuah gelombang permukaan air tiba pada suatu celah sempit, maka gelombang ini akan mengalami lenturan/pembelokan sehingga terjadi gelombang- gelombang setengah lingkaran yang melebar di daerah belakang celah tersebut. Gejala ini disebut difraksi.
  • 16.  Bila cahaya monokhromatik (satu warna) dijatuhkan pada celah sempit, maka cahaya akan di belokan /dilenturkan seperti gambar berikut  Difraksi pada celah sempit, bila cahaya yang dijatuhkan polikhromatik (cahaya putihbanyak warna), selain akan mengalami peristiwa difraksi, juga akan terjadi peristiwa interferensi, hasil interferensi menghasilkan pola warna pelangi
  • 17.  Berkas cahaya jatuh pada celah tunggal, seperti pada gambar , akan dibelokan dengan sudut belok θ. Pada layar akan terlihat pola gelap dan terang.Pola gelap dan terang akan terjadi bila mengalami peristiwa interferensi
  • 18.  Interferensi Maksimum (terjadinya pola terang )  d sin θn = (2n – 1) ½ λ atau d.p/l= (2n – 1) ½ λ , n = 1, 2, 3, ……dst  d = lebar celah, θn= sudut belok, n = bilangan asli, λ = panjang gelombang,  l= jarak celah ke layar, p = jarak antara dua terang atau gelap  Interferensi Minimum (terjadi pola gelap)  d sin θn = (2n) ½ λ= nλ atau d p/l = (2n) ½ λ = n λ , n = 1,2,3 , ….dst
  • 19. Contoh soal Cahaya monokhromatik dari sumber cahaya yang jauh datang pada sebuah celah tunggal yang lebarnya 0,8 mm dan jarak pusat terang ke gelap kedua adalah 1,80 mm dan panjang gelombang cahaya 4800 A maka jarak celah ke layar adalah…. Penyelesaian Diketahui : d = 0,8 mm , p = 1,8 mm, λ= 4800 A = 4,8 x 10-7 m, n = 2 Ditanyakan : l =….? Jawaban : d p/l = (2n) ½ λ, l = d p/ (2n) ½ λ, l = 0,8 x 10-3 ( 1,8 x 10-3) / 2 .2. 1/2. 4,8 x 10 -7 = 1,5 meter
  • 20. Kisi/celah banyak, sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari terutama untuk dinding bangunan. Kisi difraksi yang ada di laboratorium Fisika adalah Kaca yang digores dengan intan, sehingga dapat berfungsi sebagai celah banyak. Jika seberkas sinar monokromatik jatuh pada kisi difraksi, akan terjadi peristiwa difraksi dan interferensi seperti pada gambar berikut
  • 21. Disebut kisi difraksi jika jumlah kisi menjadi N buah, pada umumnya: Ncelah = ~ribuan buah per cm/mm
  • 22.  Seberkas sinar monokhromatik dengan panjang gelombang 5000Ao, datang tegak lurus pada kisi yang terdiri dari 5000 garis tiap cm, mka sudut belok pada orde terang ke 2 adalah…. Penyelesaian : diketahui : λ= 5000Ao= 5x 10-7 m, d = 1/N = 1 cm/5000, n = 2 Ditanyakan : θ = …….? Jawab : d sin θ = (2n) ½ λ = n λ 0,01/5000 sin θ = 2 . 5.10-7 ……….. θ= 30°
  • 24. Hamburan cahaya oleh partikel kecil bahan adalah salah satu fenomena alam yang indah. Langit biru dan merahnya sunset adalah peristiwa hamburan. Seperti sinar matahari melewati atmosfer, sebagian besar diserap oleh molekul udara dan dengan seketika diberikan pada beberapa arah yang baru. Fenomena hamburan sama dengan perilaku gelombang air pada benda yang mengapung. Ketika sebuah batu kecil tenggelam dalam air yang sama, sebuah gabus kecil yang mengapung akan bergerak naik turun dengan frekuensi dari gelombang yang melewatinya.
  • 25. Polarisasi  Polarisasi atau pengutuban adalah penguraian gelombang menjadi komponen-komponennya  Polarisasi gelombang elektromagnetik adalah penguraian gelombang menjadi komponen medan listrik (E) dan komponen medan magnet (H)  Penamaan polarisasi gelombang ditentukan oleh arah medan listrik E terhadap permukaan tanah (bumi)
  • 26. Macam-macam Polarisasi Polarisasi gelombang Polarisasi linier Polarisasi lingkaran Polarisasi horisontal Polarisasi vertikal Polarisasi lingkaran tangan kiri = Left Hand Circular Polarized (LHCP) Polarisasi lingkaran tangan kanan = Right Hand Circular Polarized (RHCP) Polarisasi miring
  • 27. Beberapa macam / jenis polarisasi: polarisasi linear, polarisasi melingkar, polarisasi ellips. Gelombang dengan polarisasi melingkar dan polarisasi ellips dapat diuraikan menjadi 2 gelombang dengan polarisasi tegak lurus. Polarisasi linear terjadi ketika cahaya merambat hanya dengan satu arah yang tegak lurus terhadap arah rambatan atau bidang medan listriknya.
  • 28. (f) Polarisasi Gelombang Pemantulan, pembiasan, difraksi, dan interferensi dapat terjadi pada gelombang tali (satu dimensi), gelombang permukaan air (dua dimensi), gelombang bunyi dan gelombang cahaya (tiga dimensi). Gelombang tali, gelombang permukaan air, dan gelombang cahaya adalah gelombang transversal, sedangkan gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal. Nah, ada satu sifat gelombang yang hanya dapat terjadi pada gelombang transversal, yaitu polarisasi. Jadi, polarisasi gelombang tidak dapat terjadi pada gelombang longitudinal, misalnya pada gelombang bunyi. Fenomena polarisasi cahaya ditemukan oleh Erasmus Bhartolinus pada tahun 1969. Dalam fenomena polarisasi cahaya, cahaya alami yang getarannya ke segala arah tetapi tegak lurus terhadap arah merambatnya (gelombang transversal) ketika melewati filter polarisasi, getaran horizontal diserap sedang getaran vertikal diserap sebagian (lihat Gambar 1.25). Cahaya alami yang getarannya ke segala arah di sebut cahaya tak terpolarisasi, sedang cahaya yang melewati polaroid hanya memiliki getaran pada satu arah saja, yaitu arah vertikal, disebut cahaya terpolarisasi linear.
  • 29. Mengapa polarisasi hanya terjadi pada gelombang transversal? Ide polarisasi gelombang dengan mudah dapat kita pahami dengan memperhatikan secara seksama suatu gelombang transversal pada tali ketika melewati sebuah celah. Dari penjelasan sebelumnya dapat kita nyatakan bahwa suatu gelombang terpolarisasi linear bila getaran dari gelombang tersebut selalu terjadi dalam satu arah saja. Arah ini disebut arah polarisasi. Untuk mengamati polarisasi ini, marilah kita ikat seutas tali pada titik O di dinding, kemudian masukkan ujung tali lain, yaitu ujung A ke sebuah celah, seperti pada gambar 1.26. Pasang celah dalam posisi vertikal, kemudian getarkan ujung tali di A sehingga gelombang transversal yang merambat dari A dapat menembus celah, dan sampai di titik O. Ubahlah posisi celah menjadi horisontal, kemudian getarkan kembali ujung tali A secara vertikal. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa gelombang vertikal tidak dapat menembus celah (tampak tidak ada gelombang diantara celah dan titik O). Jika kemudian tali di titik A digetarkan berputar, artinya digetarkan ke segala arah dan celah dipasang vertikal, apa yang terjadi? Ternyata, gelombang dapat menembus celah dengan arah getaran gelombang yang sama dengan arah posisi celah, yaitu arah vertikal. Apa yang dapat Anda pahami dari peristiwa tersebut?
  • 30. Sifat-sifat gelombang elektromagnetik 1. Gelombang elektromagnetik dapat merambat dalam ruang tanpa medium 2. Merupakan gelombang transversal, yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambatannya 3. Tidak memiliki muatan listrik sehingga bergerak lurus dalam medan magnet maupun medan listrik 4. Dapat mengalami pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), perpaduan (interferensi), pelenturan (difraksi), pengutuban (polarisasi) 5. Perubahan medan listrik dan medan magnet terjadi secara bersamaan, sehingga medan listrik dan medan magnet sefase dan berbanding lurus