Interferensi terjadi ketika dua gelombang cahaya atau lebih bertemu dan saling mempengaruhi, menghasilkan pola gelap terang. Interferensi membutuhkan sumber cahaya yang memiliki frekuensi dan amplitudo yang sama. Jenis interferensi meliputi interferensi celah ganda dan lapisan tipis, yang dapat menghasilkan pola interferensi tergantung panjang gelombang cahaya dan selisih jarak antar sumber cahaya.
MATERI PRESENTASI FISIKA UNTUK ANAK SMA KELAS XII PADA SEMESTER GANJIL. SUDAH SAYA SUSUN DENGAN RINCI, MENARIK DAN DETAIL, SEHINGGA MEMUDAHKAN ANDA UNTUK MEMPELAJARINYA. Kunjungi saya di http://aguspurnomosite.blogspot.com
MATERI PRESENTASI FISIKA UNTUK ANAK SMA KELAS XII PADA SEMESTER GANJIL. SUDAH SAYA SUSUN DENGAN RINCI, MENARIK DAN DETAIL, SEHINGGA MEMUDAHKAN ANDA UNTUK MEMPELAJARINYA. Kunjungi saya di http://aguspurnomosite.blogspot.com
Efek Fotolistrik adalah suatu peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan logam ketika disinari oleh sebuah cahaya (foton) dengan frekuensi yang lebih besar daripada frekuensi ambang logam tersebut
Pemantulan Internal Total (total internal reflection) merupakan pemantulan yang terjadi jika 푛1 > 푛2 yaitu ketika cahaya dari medium dengan kerapatan optis tinggi ke medium dengan kerapatan optis lebih rendah. Hal ini menyebabkan sudut datang terus di perbesar hingga sudut biasnya mencapai 90 derajat (sudut kritis) sehingga tidak ada sinar yang terbiaskan atau sinar akan terpantul sempurna.
Diah Ayu Suci Kinasih
Jurusan Fisika Universitas Diponegoro
Modul ini digunakan untuk mata kuliah Rangkaian Listrik yang membahas tentang beberapa teori yaitu Norton, Superposisi, Thevenin, Substitusi, Transformasi Sumber dan Transfer Daya Maksimum.
Efek Fotolistrik adalah suatu peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan logam ketika disinari oleh sebuah cahaya (foton) dengan frekuensi yang lebih besar daripada frekuensi ambang logam tersebut
Pemantulan Internal Total (total internal reflection) merupakan pemantulan yang terjadi jika 푛1 > 푛2 yaitu ketika cahaya dari medium dengan kerapatan optis tinggi ke medium dengan kerapatan optis lebih rendah. Hal ini menyebabkan sudut datang terus di perbesar hingga sudut biasnya mencapai 90 derajat (sudut kritis) sehingga tidak ada sinar yang terbiaskan atau sinar akan terpantul sempurna.
Diah Ayu Suci Kinasih
Jurusan Fisika Universitas Diponegoro
Modul ini digunakan untuk mata kuliah Rangkaian Listrik yang membahas tentang beberapa teori yaitu Norton, Superposisi, Thevenin, Substitusi, Transformasi Sumber dan Transfer Daya Maksimum.
3. Interferensi adalah peristiwa penggabungan dua gelombang
cahaya atau lebih akibat dari adanya sebuah celah ganda yang
membuat gelombang bertabrakan. Peristiwa interferensi
disebut juga peristiwa superposisi gelombang. Pada peristiwa
ini juga menimbulkan pola gelap terang (Monokromatik) dan
pelangi (Polikromatik)
4. Dua buah gelombang akan menghasilkan pola interferensi yang stabil, jika
memiliki frekuensi yang sama.
Perbedaan frekuensi yang signifikan mengakibatkan beda fase yang bergantung
waktu.
Jika sumber memancarkan cahaya putih, maka komponen merah berinterferensi
dengan merah, biru dengan biru dst.
Jika sumbernya monokromatik, maka pola interferensi adalah hitam-putih
Pola interferensi akan terlihat jelas, jika sumber memiliki amplitudo yang hampir
sama atau sama.
Daerah pusat dari pola terang atau gelap menunjukkan interferensi yang
konstruktif atau destruktif sempurna.
6. INTERFERENSI MAKSIMUM
Apabila dua gelombang bertemu, dan saling menguatkan,
maka akan terjadi interferensi maksimum dan terbentuk pola garis
terang. Sehingga dapat dinyatakan dengan persamaan :
KETERANGAN:
d = jarak kedua sumber
λ = panjang gelombang
n = orde atau nomor terang (n = 0, 1, 2, ...
.)
7. Karena l >> d, maka sudut θ sangat kecil,
sehingga berlaku pendekatan sinθ = tanθ =
p / l
Jadi, persamaan (1) dapat dituliskan
menjadi :
KETERANGAN:
p = jarak garis terang dari pusat terang
d = jarak kedua sumber
l = jarak layar ke sumber cahaya
λ = panjang gelombang
n = orde atau nomor terang (n = 0, 1, 2, ...
.)
8. INTERFERENSI MINIMUM
Jika dua gelombang tidak bertemu, dan akan saling meniadakan
maka terjadi interferensi minimum, sehingga terbentuk pola garis
gelap. Interferensi ini terjadi pada dua gelombang yang tidak
sefase. Sehingga dapat dinyatakan dengan persamaan :
Bilangan n menyatakan orde atau nomor gelap, yang besarnya n = 1, 2,
3, ... . Untuk n = 1 disebut minimum orde ke-1.
sinθ = tanθ = p / l. Maka menjadi :
9. 2. Interferensi lapisan tipis
Interferensi celah tipis adalah Interferensi yang disebabkan oleh
pemantulan cahaya lapisan permukaan atas dan bawah dari
selaput tipis. Misalnya adanya warna-warna pelangi yang terjadi
pada gelembung air sabun jika terkena cahaya matahari.
Pola interferensi pada lapisan tipis
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu panjang
lintasan optik dan perubahan fase sinar
p9antul.
· Interferensi maksimum (terang)
Dengan m = 1, 2, 3, …
· Interferensi minimum (gelap)
Dengan m = 0, 1, 2, 3,…